SKENARIO 2
TELINGA-HIDUNG-TENGGOROKAN
“Nafasku Berbau”
“Nafasku Berbau”
Learning Objective
1. Tatalaksana
2. Prognosis
3. Sistem Rujukan
4. Posisi Pemeriksaan Radiologi untuk Rhinosinusitis
5. Diagnosis Banding
2. Prognosis
Jawab :
a. Rinosinusitis Akut
- Ad vitam : Bonam
- Ad functionam : Bonam
- Ad sanationam : Bonam
b. Rinosinusitis Kronik
- Ad vitam : Bonam
- Ad functionam : Dubia ad Bonam
- Ad sanationam : Dubia ad Bonam
c. Sinusitis Dentogenik
- Ad vitam : Bonam
- Ad functionam : Bonam
- Ad sanationam : Bonam
Sumber :
Zainuddin, A., et al. 2014. Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Klinis. Jakarta : IDI Indonesia.
3. Sistem Rujukan
Sistem rujukan adalah proses dua arah yang mengatur alur pasien
dari fasilitas kesehatan tingkat rendah ke yang lebih tinggi dan sebaliknya.
Pelayanan kesehatan berjenjang dalam sistem rujukan dimulai dari Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut
(FKTL) sekunder, lalu FKTL tersier. Pada pelayanan kesehatan tingkat
pertama, pasien dapat berobat ke fasilitas kesehatan primer seperti
puskesmas, klinik pratama (dokter umum), dan dokter praktik mandiri atau
dokter keluarga. Apabila memerlukan pelayanan lanjutan oleh dokter
spesialis, maka pasien dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua atau
fasilitas kesehatan sekunder. Rujukan ini hanya diberikan jika peserta BPJS
kesehatan membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik, atau jika fasilitas
kesehatan primer yang ditunjuk untuk melayani peserta tersebut, tidak dapat
memberikan pelayanan kesehatan karena keterbatasan fasilitas, pelayanan,
dan atau tenaga medis (Umami, 2018).
Sumber :
Umami, L.S., Soeharto, B.P., Wulandari, D.R. 2018. Analisis Pelaksanaan
Rujukan Rawat Jalan Tingkat Pertama Peserta BPJS Kesehatan di
Puskesmas. Jurnal Kedokteran Diponegoro. Vol. 6 (2): 758-771.
Viewed on 31 Januari 2023. From: ejournal-s1.undip.ac.id.
Zainuddin, A., et al. 2014. Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Klinis. Jakarta : IDI Indonesia.
5. Diagnosis Banding
Jawab :
Diagnosis banding pada pasien dengan kasus rinosinusitis kronik,
yaitu sebagai berikut (Zainuddin, 2014) :
a) Refluks gastro-esofageal
b) Tumor ganas rongga hidung
c) Tumor ganas nasofaring
d) Tumor ganas sinus
e) Benda asing pada saluran napas
f) Fibrosis kistik
g) Sinusistis jamur
Sumber :