Seni merupakan suatu hal yang berkaitan dengan manusia dan budayanya. Seni memiliki banyak
tujuan dan jenis berdasarkan alirannya. Namun, secara keseluruhan semua seni memiliki sifat
dasar yang sama.
Menurut The Liang Gie dalam buku berjudul Garis Besar Estetik (1976), sifat dasar seni ada lima
yaitu kreatif, individual, ekspresif, abadi, dan juga universal. Berikut adalah penjelasan lima sifat
dasar seni!
Sifat dasar seni yang kreatif merupakan sesuatu yang misterius karena lahir dari imajinasi
manusia, baik dari seorang anak kecil, orang dewasa, seorang awam seni, maupun dari seorang
seniman profesional
Contoh nyatanya adalah beberapa orang seniman yang melukis pemandangan langit senja yang
sama.
Walaupun obyek yang dilukis adalah sama, tiap seniman memiliki caranya sendiri untuk
menginterpretasi pemandangan tersebut ke atas kanvas. Sehingga, dihasilkan gambar
pemandangan yang berbeda dari setiap seniman.
Seni juga bersifat individual, bukan hanya dari pembuat karya seni tersebut melainkan dari segi
penikmatnya juga. Misalnya, suatu karya seni memberikan makna juga rasa yang berbeda-beda
bagi siapa yang melihatnya.
3. Seni ekspresif
Apa yang dimaksud dengan sifat dasar seni ekspresif? Sifat ekspresif artinya karya seni
merupakan luapan ekpresi dari perasaan seniman yang menciptakannya.
Perasaan yang diekspresikan dapat berupa perasaan yang positif maupun perasaan yang negatif.
Apa yang dimaksud dengan sifat dasar seni ekspresif? Sifat ekspresif artinya karya seni
merupakan luapan ekpresi dari perasaan seniman yang menciptakannya.
Perasaan yang diekspresikan dapat berupa perasaan yang positif maupun perasaan yang negatif.
Sifat ekspresif juga dirasakan oleh penikmat seni. ketika suatu karya seni, seseorang akan
merasakan bahwa karya seni tersebut mengekspresikan perasaan yang berbeda-beda. Ekspresi
perasaan membantu kita untuk mengapresiasi suatu karya seni.
Bahkan banyak dari karya seni yang tidak diketahui siapa pembuatnya. Namun, suatu keajaiban
tetap dinikmati berabad-abad sebagai suatu keindahan yang abadi.
Misalnya patung-patung Romawi kuno dan lukisan zaman Renaisans tetap menjadi karya seni
yang dikagumi. Padahal, zaman telah berganti namun karya seni tersebut tetaplah dianggap
indah dan estetik.
Karya seni selalu menemukan cara untuk terhubung dengan manusia yang melihatnya. Sehingga,
karya seni berupakan bentuk komunikasi yang universal dari seorang seniman kepada para
penikmat karya seninya.
Misalnya lukisan yang menggambarkan lukisan. Lukisan tersebut tidak berisikan kata-kata dalam
berbagai bahasa. Namun, semua orang dapat merasakan apa yang disampaikan oleh lukisan
tersebut.