Anda di halaman 1dari 15

KARAKTERISTIK SENI RUPA ANAK SD/MI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:


SBK SD/MI

Dosen pengampu:
ZAHARUDIN, M.Pd.I

Disusun Oleh :
WINDA SYEFRIANI
FATAN HAMAMAH
NOVITA SARI

SEKOLAH TINGGI INSTIUT AGAMA ISLAM TEBO


JURUSAN TARBIYAH PRODI PGMI
TEBO
2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Seni Rupa............................................................................................3

B. Karakteristik Seni Rupa Anak Sd/Mi....................................................................3

C. Fungsi dan Tujuan Seni Rupa................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................14

B. Kritik dan Saran.....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seni mulai dikembangkan dalam dunia pendidikan sejak tahun 1976. Kehadiran
seni dalam dunia pendidikan ditunjukkan dalam suatu matapelajaran seni yang masuk
kedalam kurikulum. Seni yang tertuang dalam matapelajaran berupa pendidikan seni rupa,
pemdidikan seni tari, penndidikan seni musik dan lain sebgainya. Dalam dunia pendidikan
secara tidak langsung sebenarnya telah menerapkan dan menanamkan adanya pendidikan
seni sebagai strategi dalam pembelajaran, baik sejak TK sampai SMA.
Pendidikan seni memiliki kedudukan yang setara dengan matapelajaran lain dalam
lingkup program pendidikan. Namun dalam pendidikan seni penekanannya dimaksudkan
untuk membantu pertumbuhan fisik dan mental peserta didik. Sehubungan dengan adanya
perbedaan sifat dan karakteristik yang satu dengan yang lainnya, maka pendidikan seni
pun perlu memperhatikan hal tersebut.
Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan seni yang tidak ditujukan untuk melatih
keterampilan peserta didik agar pandai dalam berkarya seni, melainkan lebih ditekankan
sebagai sarana atau alat pendidikan. Dalam membelajarkan seni rupa pada tingkat SD
harus mempertimbangkan karakteristik seni rupa yang sesui untuk anak usia SD terlebih
dahulu. Maka dari itu makalah ini akan membahas hal tersebut sebagai rumusan masalah
dalam makalah kami.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian dari seni rupa?
2. Bagaimana karakteristik seni rupa anak SD/MI?

C. TUJUAN PEMBAHASAN.
1. Memahami pengertian dari seni rupa.
2. Memahami karakteristik seni rupa anak SD/MI.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian seni rupa


Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang dipastikan mengenalnya,
walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni
berasal dari kata “sani” yang artinya “jiwa yang luhur/ketulusan jiwa” 1. Dapat
dimaknai juga dengan keberangkatan orang/seniman saat akan membuat karya
seni, namun menurut kajian ilmu di Eropa mengatakan “ART” (artivisual) yang
artinya kurang lebih adalah barang/karya dari sebuah kegiatan 2. Dengan demikian
bisa disebut bahwa seni memiliki sifat dasar kreatif, individual, perasaan, abadi,
dan universal.
Pengertian seni rupa adalah cabang seni yang membuat objek yang dapat
dinjikmati terutama melalui bentuknya3. Seni rupa adalah sebuah konsep atau nama
untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa, yaitu:
garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun
menjadi satu dalam sebuah pola tertentu.
Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian,seni rupa merupakan ungkapan
gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan
penataan elemen serta prinsip-prinsip desain4. Jadi seni rupa merupakan realisasi
imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni. Sehingga
dalam berkarya seni tidak akan kehabisan ide dan imajinasi.

1
. Catur Budi, KONSEP DASAR SENI RUPA SD, Pendidikan Seni Rupa PGSD, FKIP, UMS 2012, halaman
2.
2
. Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan PGSD 3G STKIP PGRI Tulungagung, Makalah Presentasi Seni
Rupa, (Online), (http://alishaafrilia.blogspot.co.id/2015/11/makalah-presentasi-seni-rupa-kelompok-8.html?
m=1g), 2015, diakses pada tanggal 19 November 20117 pukul 10.00 WIB.
3
. Anonim, Pengertian Seni Rupa, Unsur Unsur & Fungsi Seni Rupa, (Online),
(http:/hariannetral.com/2015/07pengertian-seni-rupa-unsur-unsur-fungsi-seni-rupa.html) 2015, diakses pada
tanggal 18 November 2017 pada pukul 20.00 WIB.
4
. Catur Budi, KONSEP DASAR SENI RUPA SD, Pendidikan Seni Rupa PGSD, FKIP, UMS 2012,
halaman3.

3
B. Karakteristik seni rupa anak sd/mi
Pada umumnya karya seni anak memiliki sifat alamiah karena setiap anak
sesungguhnya memiliki bakat alamiah yang berbeda. Karya senirupa anak juga
memiliki sifat ekspresif yang artinya karya seni rupa umumnya merupakan suatu
ungkapan yang kuat, spontan, jujur, langsung, dan berangkat dari dalam diri anak
sendiri. Selain itu karya seni rupa anak juga bersifat dinamis 5. Dinamis disini
maksudnya karya seni rupa yang mereka ciptakan umumnya mengesankan sesuatu
yang bergerak terus seirama dengan gejolak emosi dan perasaan mereka.
Untuk mengetahui karakteristik seni rupa anak usia sd/mi dapat kita ketahui
melalui tipologi dan periodisasi karya seni rupa anak pada masa pra dan pasca SD.
Karena hal tersebut akan mendasari kebijakan sebagai seorang guru. Dengan
pemahaman tersebut guru dapat menentukan materi dan strategi pembelajaran
dengan tepat.
1. Tipologi
Tipologi seni rupa anak terdiri atas 3 tipe. Yakni tipe visual, tipe haptik dan tipe 
campuran (visual – haptik). Sebenarnya  pada kenyataannya jarang tipe-tipe ini
muncul secara murni ,umumnya  tipe-tipe tersebut bergerak dan cenderung
bercampur .
a.      Tipe visual
 Lebih menonjol daya tangkap indrawinya
 Mengutamakan kesamaan hasil rekaman objek nyata
 Memperhatikan proporsi dan perbandingan rekaman objek nyata
 Menonjolkan sentuhan perspektif
b.      Tipe haptik
 Tidak berorientasi pada kenyataan
 Lebih mengutamakan suasana hati atau emosi
 Bersifat sangat individual6.
2. Periodisasi seni rupa anak

5
. PAUD Alamanda, Kemampuan Dasar dan Karakteristik Seni Rupa Anak, (Online),
(http://paudalamanda.blogspot.co.id/p/kemampuandasar-dan-karakteristik-seni.html?=1), tanpa tahun,
diakses pada tanggal 29 November 2017 pukul 08.30 WIB.
6
. Hyukvie Raika, Karakteristik Seni Rupa Anak, (Online), (nay-
hyukvie.blogspot.co.id/2013/06/karakteristik-seni-rupa-anak.htm), 2013, diakses pada tanggal 7
Desember2017 pukul 8.00 WIB.
4
Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang dikemukakan
oleh:
a. Lansing mengelompokkan menjadi:
- Masa coreng-mencoreng (2-4 tahun)
- Figuratif (3-12 tahun) yang terdiri dari :
o Permulaan figurative (3-7 tahun),
o Pertengahan figurative (9-10 tahun),
o Aktif figuratif ( 9-12 tahun), dan
o Tahap artistik (12 tahun keatas).
b. Lowenfeld dan Brittain yang mengklasifikasikan:
1) Masa coreng-mencoreng (2-4 tahun)
Masa coreng-mencoreng ini lebih keaktifitas motorik anak yang terwujud dalam
goresan tebal dan tipis dengan arah yang belum terkendali dan warna tidak begitu
penting. Coreng mencoreng yang dibuat anak mula-mula merupakan goresan
yang tidak menentu, tebel atau tipisnya coretan tergantung pribadi anak. Lama
kelamaan anak akan menyadari adanya hubungan yang dibuatnya antara gerakan
tangannya dengan hasil yang diperolehnya, sehingga goresannya menjadi
panjang, bolak-balik kemudian bulat-bulat.
2) Pra bagan (4-7 tahun)
Pada masa ini anak mulai menggambar bentuk-bentuk yang berhubungan dengan
dunia sekitarnya. Pada mulanya bentuk sulit untuk dikenali, tetapi lama
kelamaan bisa dikenali, misalnya manusia, rumah, dan pohon. Pada masa pra
bagan ini, perhatian anak lebih tertuju pada hubungan antara gambar dengan
objek dari pada warna dan objek.
3) Bagan (7-9 tahun)
Bagan merupakan konsep tentang bentuk dasar dari suatu objek visual. Jadi pada
masa bagan ini, pengamatan anak sudah semakin teliti dan sudah mengetahui
bagaimana hubungan dirinya dengan lingkungan disekitarnya. Sehingga anak
sudah kaya akan konsep dan kemungkinan anak untuk berekspresi semakin besar.
4) Awal realisme ( 9-11 tahun)
Pada masa ini anak sudah lebih cermat dalam mengamati alam sekitarnya.
Konsep bagan yang sudah ada pada masa sebelumnya sedah lebih mendetail lagi.
Konsep gambarnya adalah bidang, bukan garis. Mereka menggambar figur-figur

5
di seluruh bidang gambar. Untuk objek yang lebih jauh digambar di bagian atas
kertasnya. Ukurannya sama dengan objek yang paling dekat. Gejala tersebut
merupakan gejala yang mendekat kepada realisme meskipun warna-warna yang
digunakan masih cenderung subjektif sesuai dengan kesukaan anak sendiri.
5) Realisme semu (11-13 tahun)
Dalam masa ini intelegensi anak sudah semakin berkembang. Sudah tercipta
pendekatan realistis terhadap alam sekitarnya, meskipun belum sadar
sepenuhnya. Tingkah laku anak pada masa ini tampak makin kompleks, banyak
bergerak dan banyak yang ingin ia diketahui serta mulai sadar akan kebutuhannya
akan kerja sama. Gejala terpenting dari masa ini adalah adanya gambar yang
cendrungan ke dua macam tipe, yaitu tipe visual dan non visual (haptic)7.

C. Fungsi dan Tujuan Seni Rupa


Sebagai unsur budaya, seni hadir atau diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia baik lahir maupun batin. Sebuah unsur budaya akan tetap terpelihara
keberadaannya jika unsur budaya tersebut masih berfungsi dalam kehidupan
sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat merasakan betapa kita sangat
membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati keindahan bentuk.
Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dipilah
menjadi beberapa kelompok.
1. Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah
emosi. Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
a. Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan
fisik, seperti; busana, perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.
b. Emosional
Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari
pengamat atau konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan
orang banyak dalam waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam
beberapa bidang.
7
. Anonim, Kemampuan Dasar dan Karakteristik Seni anak SD, Modul 3, 2011 diakses pada 18 November
2017 pukul 10.00 WIB.
6
a. Rekreasi / hiburan
Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau
mengurangi kesedihan. Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan sebagainya.
b. Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik,
kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster,
spanduk, dan lain-lain.
c. Edukasi / Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh;
gambar ilustrasi pada buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan sebagainya.
d. Religi / Keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya;
kaligrafi, arsitektur tempat ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
2. Seni terapan
Seni Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat
untuk memenuhi kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu:arsitektur, poster, keramik,
baju, sepatu, dan lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih
diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan
tampak lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu mungkin karena membuat karya
seni murni terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni terapan karena tidak
memperhitungkan fungsi. Akan tetapi sering pula terjadi sebaliknya, melukis bisa lebih
sulit daripada membuat rumah tinggal.

Seni terapan dibagi menjadi dua yakni;


1. dwi matra dua dimensi
a. seni reklame

Contoh seni reklame                                    contoh seni reklame


2. tri matra tiga dimensi
a. seni keramik

7
Contoh seni keramik

b.seni furniture

c.seni bangunan

C. Seni Rupa Terapan Daerah Setempat


1. Seni Bangun / Arsitektur

8
Seni bangun merupakan salah satu hasil budaya masyarakat. Masyarakat
Nusantara membuat bangunan dalam berbagai fungsi, yaitu tempat tinggal,
lumbung padi, dan tempat beribadah. Di Jawa Tengah terdapat rumah Joglo yang
berfungsi sebagai tempat tinggal dan sekaligus menjadi ciri khas budaya
masyarakatnya. Demikian pula dengan masjid Demak yang struktur bangunannya
sangat dekat dengan struktur rumah joglo.
2. Pakian Adat
Pengaruh budaya setempat juga sangat terlihat pada pakaian adat. Pada masa
sekarang busana adat Jawa Tengah sering kita lihat pada upacara-upacara
perkawinan Di Jawa Tengah pakaian adat menjadi pakaian resmi yang
terpengaruh dari kalangan istana yang biasa digunakan untuk upacara kerajaaan
atau upacara-upacara Keraton.
Misalnya pada busana kenegaraan abdi dalem yang mengiringi kereta kuda
Sultan Yogyakarta dan Surakarta dalam iring-iringan upacara. Busana tersebut
berupa kaos kaki sutera, sepatu, gesper, dan jas beludru yang dihiasi dengan
jalinan berpita emas. Busana adat Jawa Tengah mendapat pengaruh dari Eropa
pada era Kolonial Belanda.
3. Wayang
Pertunjukan wayang di Indonesia bukan saja sebuah kesenian, melainkan juga
sumber nilai. Wayang dalam perkembangannya sebagai sumber nilai, menyerap
berbagai ajaran tentang penghormatan kepada alam, nenek moyang dan para
dewa-dewi. Penghormatan itu dilakukan oleh manusia sebagai keinginan dasar
untuk berhubungan dengan kekuatan adikodrati (supranatural), kepemimpinan
dan kepahlawanan.Selain itu penghormatan semacam itu dilakukan sebagai
bentuk hubungan manusia dengan Tuhan, dan juga hubungan manusia dengan
manusia lain.
Kesenian wayang umumnya memuat ajaran keagamaan dan kehidupan. Wayang
selalu berubah dan menyesuaikan diri dengan konteks keagamaan dan zamannya.
Pada masa penyebaran agama Hindu-Budha dan juga Islam dan Kristen, kesenian
wayang selalu dimanfaatkan sebagai media yang popular dan efektif untuk
dakwah keagamaan.
Meskipun sudah berkembang sejak masa Hindu-Buddha, kesenian wayang di Jawa
mendapat sentuhan kreatif pada masa Islam. Sentuhan itu bukan saja terlihat
dalam bentuknya melainkan juga pada tema-temanya. Meskipun begitu, wayang
tetap mengandung pakem-pakem cerita utama, seperti Ramayana dan
Mahabarata.

9
Kesenian wayang di Jawa menjadi alas dakwah dan pendidikan paling efektif dan
telah diterima masyarakat sehingga tetap hidup dalam berbagai bentuk
perkembangannya sampai sekarang. Dari kesenian wayang yang bernafaskan
Islam tersebut lahirlah sejumlah jenis wayang antara lain Wayang Kulit, Wayang
Beber, Wayang Kayu, Wayang Krucil, Wayang Golek, bahkan Wayang Suket.

4. Perabot dan Benda Rumah Tangga


Perabot rumah tangga di Indonesia khususnya di Jawa banyak dipengaruhi gaya
Eropa dan muncul pertama kali di kalangan istana. Perabot rumah tangga mulai
digunakan di kalangan istana karena pada masa itu Sultan tidak dapat menerima
perbedaan yang kontras antara dirinya dengan orang-orang Eropa. Orang Eropa
duduk di tempat yang tinggi, seperti kursi atau sofa sedangkan dirinya duduk di
lantai atau tikar.
  Akhirnya Sultanpun mulai menggunakan kursi, terutama di tempat kegiatan, serta
saat Sultan dan pegawai belanda muncul bersamaan. Perabot rumah tangga asli
didatangkan kalangan istana dan orang-orang Eropa serta dipakai sebagai
lambang kebesaran. Pola-pola hiasnya kemudian ditiru oleh para perajin lokal.
Hingga sekarang rumah-rumah dan perabotan orang Indonesia banyak
mengandung unsur arsitektur yang mencerminkan kebesaran pemerintah Belanda.
Selain kursi, perabot rumah tangga yang lain banyak juga yang disertai hiasan
dengan motif gaya Eropa.
5. Batik
Seperti halnya kesenian wayang, batik telah menjadi bagian dari kekayaan seni
rupa tradisional di Nusantara, jauh sebelum masuknya Islam. Mitos awal tentang
batik sudah ada sejak sekitar taun 700 Masehi. Mitos tersebut bercerita tentang
istri Pangeran Jenggala, Lembu Ami Luhur. Dia seorang putrid dari Coromandel.
Ia mengajari orang Jawa menenun, membatik dan mewarnai kain. Sejak itu kain
batik dengan berbagai motif tertentu menjadi bagian dari identitas busana dan
budaya raja, permaisuri dan keluarga istana pada masa kerajaan Hindu. Namun
catatan tertulis tentang batik baru muncul pada tahun 1518, di wilayah Galuh di
wilayah Barat laut Jawa.
Pada masa Islam batik terus berkembang, terutama dalam kekayaan motif dan arti
perlambangannya. Pada masa Islam motif animisme dan Hinduisme yang muncul
pada masa kerajaan Hindu diperkaya dengan motif Kaligrafi Arab, Masjid,
Kakbah.

10
Di samping itu motif Cina sangat kental pada motif batik. Dalam sebuah cerita
disebutkan bahwa Sultan Agung, Raja Islam pertam Mataram (1613-1645)
memakai batik dengan motif burung Huk. Dalam mitologi Cina, burung Huk
melambangkan keberuntungan.
Pada masa Islam dan masa sebelumnya, tradisi batik memang cenderung menjadi
bagian dari tradisi istana. Namun dalam perkembangannya, ketika nilai-nilai
keistanaan meluntur, nilai-nilai batik menjadi memasyarakat. Batikpun dibuat dan
dipakai oleh banyak kalangan. Hasanuddin dalam bukunya yang berjudul Batik
Pesisiran menyebutkan bahwa kegiatan membatik didasarkan pada lima motivasi
dasar, yaitu:
a. Membatik sebagai kegiatan sambilan wong cilik.
b. Kegiatan membatik sebagai komoditas.
c. Membatik sebagai tradisi kalangan bangsawan.
d. Kegiatan membatik sebagau usaha dagang orang Cina dan Indo-Belanda yang
ragam hias dan fungsinya diperuntukan bagi kalangan terbatas.
e. Membatik sebagai kebutuhan seni atau desain dengan konsep kontemporer.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

11
Seni berasal dari kata “sani” yang artinya “jiwa yang luhur/ketulusan jiwa”.
Dapat dimaknai juga dengan keberangkatan orang/seniman saat akan membuat
karya seni. Sedangkan seni rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu
cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa, yaitu: garis, bidang,
bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu
dalam sebuah pola tertentu. Jadi seni rupa merupakan realisasi imajinasi yang tanpa
batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni. Sehingga dalam berkarya seni tidak
akan kehabisan ide dan imajinasi.
Untuk mengetahui karakteristik seni rupa anak usia sd/mi dapat kita ketahui
melalui tipologi dan periodisasi karya seni rupa anak pada masa pra dan pasca SD.
Tipologi ada tiga tipe yaitu: tipe visual, tipe haptic, dan tipe campuran. Kemudian
untuk periodesasi ada dua pendapat yaitu menurut Lansing dan LowenfeldBrittain
Lansing mengelompokkan menjadi:
- Masa coreng-mencoreng (2-4 tahun)
- Figuratif (3-12 tahun) yang terdiri dari : permulaan figurative (3-7 tahun),
pertengahan figurative (9-10 tahun), aktif figuratif ( 9-12 tahun), dan tahap artistik
(12 tahun keatas).
Sedangkan periodesasi untuk mengetahui karakteristik seni rupa ada beberapa tahap
yaitu:
 Masa coreng-mencoreng (2-4 tahun)
 Pra bagan (4-7 tahun)
 Bagan (7-9 tahun)
 Awal realisme ( 9-11 tahun)
 Realisme semu (11-13 tahun)

B. Kritik dan saran
Dari pembahasan di atas dengan mengetahui karakteristik seni anak sd/mi
diharapkan dapat memperbaiki pembelajaran seni di sekolah-menjadi menjadi lebih
baik. Dan membawa manfa‟at bagi para pembaca dan dapat meningkatkan semangat
mahasiswa, bagi para calon guru untuk menerapkan apa yang sudah dipelajari secara
maksimal, demi kemajuan pendidikan di era yang sekarang ini. Demikian makalah
yang dapat kami rancang, kami sadar bahwa makalah yang kami buat masih terdapat

12
banyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu mohon kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna menyempurnakan makalah kami menjadi lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Kemampuan Dasar dan Karakteristik Seni anak SD, Modul 3. Diakses
pada 18 November 2017 pukul 10.00 WIB.
Anonim. 2015. Pengertian Seni Rupa, Unsur Unsur & Fungsi Seni Rupa, (Online),
(http:/hariannetral.com/2015/07pengertian-seni-rupa-unsur-unsur-fungsi-seni-rupa.
html). Diakses pada tanggal 18 November 2017 pada pukul 20.00 WIB.
Budi, Catur. 2012. KONSEP DASAR SENI RUPA SD. Pendidikan Seni Rupa PGSD,
FKIP, UMS.
PAUD Alamanda, Kemampuan Dasar dan Karakteristik Seni Rupa Anak. (Online).
(http://paudalamanda.blogspot.co.id/p/kemampuandasar-dan-karakteristik seni.
html?=1). Diakses pada tanggal 29 November 2017 pukul 08.30 WIB.
Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan PGSD 3G STKIP PGRI Tulungagung. 2015.
Makalah Presentasi Seni Rupa,
(Online).(http://alishaafrilia.blogspot.co.id/2015/11/makalah-presentasi-seni-rupa-
kelompok-8.html?m=1g). Diakses pada tanggal 19 November 20117 pukul 10.00
WIB.

14

Anda mungkin juga menyukai