Kelompok 4
SHIFT D 2019
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2020
A. PERHITUNGAN KEBUTUHAN ZAT
1. Sulfur
8
x 1000 ml = 80 gram
100
2. Allantoin
0,2
x 1000 ml = 2 gram
100
3. Triclosan
0,3
x 1000 ml = 3 gram
100
4. Aqua
10
x 1000 ml = 100 ml
100
5. Silica
2
x 1000 ml = 20 gram
100
6. Camphor
0,5
x 1000 ml = 5 gram
100
7. Resorsinol
1
x 1000 ml = 10 gram
100
8. Pantotenol
0,5
x 1000 ml = 5 gram
100
9. Menthol
0,05
x 1000 ml = 0,5 gram
100
2. Kelarutan Sukar larut dalam air dan Pustaka: Farmakope Penulis data:
dalam benzen, mudah larut Indonesia V, 2014, Jessica Anliani
dalam etanol dan dalam eter; hal 163 Huang
larut dalam air mendidih; agak
sukar larut dalam kloroform
11. Ukuran D10 1.5 ± 0.1 µm; D50 8.8 ± Pustaka: Echa, Penulis data:
partikel 2006, CAS 97596 Jessica Anliani
0.8 µm; D90 26.7 ± 1.5 µm
Huang
2. Kelarutan Sukar larut dalam air; sangat Pustaka: Farmakope Penulis data:
mudah larut dalam etanol, Indonesia V, 2014, Jessica Anliani
kloroform, dan eter; mudah hal 607 Huang
larut dalam karbon disulfida,
heksan, minyak lemak dan
minyak menguap.
4. Stabilitas Dengan agen reduksi kuat dan Pustaka: Pubchem, Penulis data:
terhadap pelarut terklorinasi dapat 2020, CID 2537 Jessica Anliani
hidrolisis/ meledak Huang
oksidasi
8. Titik lebur/ TL: 55-57, TD: 120 Pustaka: PubChem Penulis data:
titik didih 2020, CID 5564 Nur Akma
2. Kelarutan Tidak larut dalam air dan Pustaka: Farmakope Penulis data:
dalam etanol, larut dalam Indonesia Edisi V, Nabilah Rizky
asam encer 2014, hlm. 1333 Khairunnisa
13. Acid value pH = 6.95 (American process Pustaka: PubChem, Penulis data:
zinc oxide); 7.37 (French 2020, CID 14806 Nabilah Rizky
process) Khairunnisa
3. Stabilitas Bahan yang stabil dan dapat Pustaka: Handbook Penulis data:
terhadap disterilkan dengan pemanasan of Pharmaceutical Nabilah Rizky
panas pada suhu 160°C tidak kurang Excipients 6th Khairunnisa
dari 1 jam. Edition, 2009, hlm.
729
13. Acid value pH = 7-10 untuk dispersi air Pustaka: Handbook Penulis data:
20% b / v. of Pharmaceutical Nabilah Rizky
Excipients 6th Khairunnisa
Edition, 2009, hlm.
728
11. Ukuran 5–35 mm; rata-rata ukuran Pustaka: Handbook Penulis data:
partikel diameter partikel 13 mm of Pharmaceutical Nadya Putri
Excipients (6th Maharani
Edition), 2009, Hal.
687
3. Stabilitas Air stabil secara kimiawi pada Pustaka: Handbook Penulis data:
terhadap setiap wujud fisik (es, likuid, of Pharmaceutical Nadya Putri
panas uap). Panas tidak Excipients (6th Maharani
mempengaruhi stabilitas air. Edition), 2009, Hal
766
8. Titik lebur/ Titik didih = 100° C; Titik Pustaka: Handbook Penulis data:
titik didih lebur = 10° C of Pharmaceutical Nadya Putri
Excipients (6th Maharani
Edition), 2009, Hal
766
2. Kelarutan Silika agak sulit larut dalam Pustaka: PubChem, Penulis data:
air dan kelarutannya lebih 2020, CID 24261 Nabilah Rizky
rendah untuk kristal daripada Khairunnisa
untuk morfologi amorf.
2. Kelarutan Mudah larut dalam air dan Pustaka: Farmakope Penulis data:
dalam etanol (95%), agak Indonesia Edisi III, Shafa Fitri
sukar larut dalam kloroform; 1979, Hal. 471 Khairunnisa
sukar larut dalam eter P.
12. Bobot jenis 1.2 pada 20 °C/20 °C Pustaka: PubChem, Penulis data:
2020, CID 131204 Shafa Fitri
Khairunnisa
2. Kelarutan Sukar larut dalam air, sangat Pustaka: Farmakope Penulis data:
mudah larut dalam etanol Indonesia Edisi III, Shafa Fitri
(95%), dalam kloroform P dan 1979, Hal. 362 Khairunnisa
dalam eter P; mudah larut
dalam parafin cair P dan
dalam minyak atsiri
3. Stabilitas Tersublimasi pada suhu ruang Pustaka: The Penulis data:
terhadap Japanese Shafa Fitri
panas Pharmacopoeia Khairunnisa
17th Edition, 2016,
pg. 1221
12. Bobot jenis 0,904 pada 15°C Pustaka: Tidak Penulis data:
ditemukan Shafa Fitri
Khairunnisa
13. pH - Pustaka: Tidak Penulis data:
ditemukan Shafa Fitri
Khairunnisa
12. Bobot jenis 0,97 g/cm3 pada 25°C; Pustaka: Handbook Penulis data:
memiliki kepadatan yang lebih of Pharmaceutical Khalisha Qintara
besar dari air, tetapi ketika Excipients (6th Khairunnisa
dicairkan dengan fusi kurang Edition), 2009, Hal
padat dari air. 740
13. Acid value Larutan 4% dalam etanol Pustaka: Handbook Penulis data:
(50%) bersifat netral of Pharmaceutical Khalisha Qintara
lakmus; larutan 1% dalam air Excipients (6th Khairunnisa
memiliki pH 7. Edition), 2009, Hal
740
2. Data Farmakologi
a) Indikasi
b) Mekanisme kerja
Asam salisilat bekerja secara langsung dalam menghambat COX-1 dan COX-
2 secara irreversible untuk menurunkan konversi asam arakidonat menjadi
prekursor prostaglandin dan tromboksan. Penggunaan salisilat pada penyakit
rematik disebabkan oleh aktivitas analgesik dan antiinflamasi. Asam salisilat
adalah bahan utama dalam banyak produk perawatan kulit untuk pengobatan
jerawat, psoriasis, kapalan, jagung, keratosis pilaris dan kutil. Asam salisilat
memungkinkan sel-sel epidermis lebih mudah terkelupas. Karena pengaruhnya
terhadap sel kulit, asam salisilat digunakan dalam beberapa shampo yang
digunakan untuk mengatasi ketombe. Asam salisilat juga digunakan sebagai
bahan aktif dalam gel yang menghilangkan veruka (kutil plantar). Asam
salisilat secara kompetetif menghambat oksidasi uridin-5- difosfoglukosa
(UDPG) dengan nikotinamida adenosin dinukleotida (NAD) dan secara
nonkompetitif dengan UDPG. Ini juga secara kompetitif menghambat transfer
gugus glukuronil asam uridin-5- fosfoglukuronat (UDPGA) ke aseptor fenolik.
Penghambatan sintesis saksarida mukopoli kemungkinan bertanggungjawab
atas perlambatan penyembuhan luka dengan salisilat (Drugbank, ).
c) Dosis: gunakan sebanyak 1-3 kali sehari selama 3 hari berturut-turut untuk
pengobatan jerawat topikal.
d) Golongan Obat
-Obat bebas
e) Efek Samping
f) Kontra Indikasi
ii) Ibu hamil dan menyusui- Studi pada binatang percobaan adanya efek
samping terhadap janin.namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin. asam salisilat terserap ke dalam asi. Bila
sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa konsultasi dokter.
C. SEDIAAN DI PASARAN
● Afi Salep
● CeraVe SA Smoothing cream
● Aveeno Clear complexion
● Nixoderm salicylic acid + sulfur paste
● Stridex Salicylic acid lotion
E. PROSES IPC
1. Uji Organoleptik
Sampel dari Acnol lotion diuji organoleptisnya dengan memerhatikan stase
fisiknya, warna dan bau.
Hasilnya :
Bentuk fisik : lotion cair dengan padatan serbuk yang tidak bercampur
Warna : merah muda pucat
Bau : berbau mentol
(Rowe et al, 2009).
2. Uji pH
Uji pH dilakukan untuk mengetahui pH sediaan sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan. Uji pH dilakukan dengan pH meter yang telah dikalibrasi
(Rowe et al, 2009).
4. Uji Viskositas
Uji viskositas dilakukan untuk menguji kekentalan dari suspensi untuk
mengoptimalisasi sediaan yang diuji dengan viskositas brookfield (Rowe et al,
2009).
F. PROSEDUR PEMBUATAN
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Mengkalibrasi botol 10 ml sebanyak 100 buah
3. Menimbang fase terendap yaitu sulfur sebanyak 80 gram, triklosan sebanyak 3
gram, zink oksida sebanyak 50 gram, talkum sebanyak 50 gram, amylum
manihot sebanyak 50 gram, silica sebanyak 20 gram, isopropil cresol 5ml, dan
besi oksida sebagai pewarna sebanyak 5 ml.
4. Mencampurkan fase terendap dalam suatu wadah hingga terdispersi dengan air
sebanyak 100 ml.
5. Menimbang fase bening yaitu asam salisilat sebanyak 80 gram, allantoin
sebanyak 2 gram, camphor 5 gram, pantotenol 5 gram, mentol 0,5 gram,
resorsinol 10 gram
6. Mencampurkan fase bening ke dalam wadah yang berbeda dalam etanol 90%
sebanyak 150 ml
7. Campurkan fase yang mengendap dan fase bening, tambahkan etanol 90%
hingga 1000 ml
8. Aduk perlahan menggunakan homogenizer hingga terdispersi dengan baik
9. Memasukan kedalam botol ukuran 10 ml, beri etiket dan label serta
pengemasan box.
(Rowe et al, 2009; Depkes RI, 1978; Draelos, 2010)
G. PENGEMASAN
H. QUALITY CONTROL
1. Uji Organoleptis
6. Uji pH
7. Uji homogenitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah sediaan lotion yang telah
dibuat mengiritasi kulit atau tidak. Hasil uji iritasi actol lotion yaitu
negatif tidak iritasi.
I. LABEL/ETIKET