Anda di halaman 1dari 7

Fitokimia

Nama : Nur Fadilah

Nim : 105131101820

TUGAS

1. Jelaskan bagaimana analisis kualitatif dan kuantitatif dg KCKT?


Analisa Kualitatif
Ada tiga pendekatan untuk analisis kualitatif yaitu :
a. Perbandingan antara data retensi solute yang tidak diketahui dengan data
retensi baku yang sesuai senyawa yang diketahui pada kondisi yang sama.
Waktu retensi atau volume retensi senyawa baku dan senyawa yang tidak
diketahui dibandingkan dengan cara kromatografi dengan cara berurutan
dalam kondisi alat yang stabil dengan perbedaan waktu pengoperasian
antara keduanya sekecil mungkin.
b. Dengan cara spiking Untuk Kromatografi yang melibatkan kolom,
spiking dilakukan dengan menambah sampel yang mengandung senyawa
tertentu yang akan diselidiki dengan senyawa baku pada kondisi
kromatografi yang sama. Hal ini dilakukan dengan cara : pertama,
dilakukan proses kromatografi sampel yang tidak di spiking. kedua,
sampel yang telah di spiking dengan senyawa baku dilakukan proses
kromatografi. Jika pada puncak tertentu yang diduga mengandung
senyawa yang diselidiki terjadi peningkatan tinggi puncakluas puncak
setelah di spiking dibandingkan dengan tinggi puncakluas puncak yang
tidak dilakukan spiking maka dapat diidentifikasi bahwa sampel
mengandung senyawa yang kita selidiki.
c. Menggabungkan alat kromatografi dengan spektrometer massa Pada
pemisahan dengan menggunakan kolom kromatografi, cara ini akan
memberikan informasi data spektro massa solute dengan waktu retensi
tertentu. Spektro solute yang tidak diketahui dapat dibandingkan dengan
Universitas Sumatera Utara spektro yang ada di database computer atau
diinterupsi sendiri. Cara ini dapat dilakukan untuk solute yang belum ada
baku murninya Rohman, 2009.
Analisa Kuantitatif

Untuk menjamin kondisi yang digunakan dalam analisis kuantitatif stabil dan
reprodusible, baik pada penyiapan sampel atau proses kromatografi, berikut
beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam analisa kuantitatif :

a. Analit solut harus telah diketahui dan terpisah sempurna dari komponen-
komponen lain dalam kromatogram
b. Baku dengan kemurnian yang tinggi dan telah diketahui harus tersedia
c. Prosedur kalibrasi yang sudah diketahui harus digunakan Sementara
Kromatografi yang melibatkan kolom, kuantifikasi dapat dilakukan
dengan cara : Luas puncak atau dengan tinggi puncak. Tinggi puncak atau
luas puncak berbanding langsung dengan banyaknya solute yang
dikromatografi, jika dilakukan pada kisaran detektor yang linear.
2. Pemisahan dg KPI pada Teknik KCKT mempunyai beberapaa kelemahan.
Jelaskan jawaban anda?
Pemisahan dengan kromatografi Pasangan Ion (KPI) pada teknik
Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) digunakan untuk memisahkan
senyawa ionik. Kelemahan dari kromatografi ini adalah : Larutan ioniknya
bersifat korosif. Bahan berdasar silika memiliki pH terbatas yaitu lebih kecil
dari 7,5.
3. Berikan beberapa contoh fasa diam dan fasa gerak yang digunakan dalam
KCKT.
KCKT fase normal,Fase diam yang di gunakan seperti
 Silica
 Alumina
 Trietilenaglikol yang dilapiskan pada partikel silika.
Sedangkan fase gerak yang digunakan adalah heksana atau i-propil eter atau
Cross-linked styrene atau DVB KCKT fase terbalik, Fase gerak yang
digunakan seperti
 Air
 Metanol
 Asetinitril
4. Jelaskan perbedaan antara KCKT fasa normal dan fasa terbaik.
a. Kromatografi fase normal.
Teknik ini menggunakan fase gerak yang bersifat kurang polar atau non
polar dan fase diam bersifat lebih polar. Pada teknik ini sampel yang
memilki tingkat kepolaran lebih rendah akan terelusi lebih awal
sedangkan.
b. Kromatograsi fase balik.
Teknik ini menggunakan fase gerak yang bersifat polar dan fase diam
besifat non polar atau kurang polar. Pada teknik ini sampel yangmemilki
tingkat kepolaran lebih tinggi akan terelusi lebih awal.

Soal TP

1. Jelaskan cara kerja KLTP


(buat dalam bentuk skema
yang mudah di pahami).

2. Jelaskan perbedaan KLTP dan KLT


Fenomena yang terjadi pada kromatografi lapis tipis (KLT) didasarkan pada
prinsip adsorpsi. Setelah sampel ditotolkan diatas fasa diam, senyawa-
senyawa dalam sampel akan terelusi dengan kecepatan yang sangat
bergantung pada sifat senyawa-senyawa tersebut (kemampuan ikatan pada
fasa diam dan kemampuan larut dalam fasa gerak), sifat fasa diam (kekuatan
elektrostatis yang menarik senyawa diatas fasa diam) dan sifat fasa gerakan
(kemampuan melarutkan senyawa). Pada KLT, secara umum senyawa-
senyawa yang memiliki kepolaran rendah akan terelusi lebih cepat daripada
senyawa-senyawa polar karena senyawa polar ikatan lebih kuat pada bahan
silikan yang mengandung silanol (SiOH2) yang pada dasarnya memiliki
afinitas yang kuat terhadap senyawa polar (Kristanti dkk, 2008). Sedangkan,
KLT Preparatif dapat digunkaan untuk memisahkan bahan dalam jumlah
gram, namun sebagian besar pemakaian hanya dalam jumlah miligram
(Kristanti, 2008). Seperti halnya KLT secara umum, KLT Preparatif juga
melibatkan fase diam dan fase gerak. Dimana fase diamnya adalah sebuah
plat dengan ukuran ketebalan bervariasi. Untuk jumlah sampel 10-100 mg,
dapat dipisahkan dengan mengunakan KLT Preparatif dengan adsorben silika
gel atau aluminium oksida, dengan ukuran 20x20 cm dan tebal 1 mm, jika
tebalnya di dua kalikan, maka jumlah sampel yang dapat dipisahkan
bertambah 50%, seperti kasus KLT biasa, adsorben yang paling umum
digunakan pada KLT Preparatif adalah silika gel (Kristanti, 2008).
Sebelum ditotolkan pada plat KLT Preparatif, sampel dilarutkan terlebih
dahulu dalam sedikit pelarut. Pelarut yang baik adalah pelarut yang mudah
menguap, misalnya n-heksana, diklorometana atau etil asetat. Karena jika
pelarut yang digunakan tidak mudah menguap, maka akan terjadi pelebaran
pita. Konsentrasi sampel juga sebaiknya hanya 5-10%. Sampel yang
ditotolkan harus berbentuk pita yang sesempit mungkin karena baik tidaknya
rumit juga bergantung pada lebarnya pita (Kristanti, 2008).
Setelah plat KLT Preparatif dielusi, pita yang posisinya telah diketahui
dikerok dari plat. Selanjutnya senyawa harus diekstraksi dari adsorben
dengan pelarut yang sesuai (5 ml pelarut untuk 1 gram adsorben).
Diupayakan untuk menggunakan pelarut yang paling nonpolar yang mungkin.
Harus diperhatikan bahwa semakin lama senyawa kontak dengan adsorben,
maka semakin besar kemungkinan senyawa tersebut mengalami peruraian.
Selanjutnya ekstrak yang diperoleh disaring menggunakan corong berkaca
masir atau menggunakan membran.
Kelebihan dari penggunaan KLT Preparatif adalah biaya yang digunakan
murah dan memakai peralatan paling dasar. Sedangkan kekurangannya antara
lain : adanya kemungkinan senyawa yang diambil dari plat adalah senyawa
beracun, waktu yang diperlukan dalam proses ukiran cukup panjang ,adanya
pencemar setelah proses ekstraksi senyawa dari adsorben dan biasanya
rendemen yang diperoleh dikurangi dari 40%-50% dari bahan awal
(Kristanti , 2008).
3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan KLTP.
Keuntungan KLTP yaitu salah satu pemisahan yang memerlukan pembiayaan
paling murah dan memakai peralatan paling dasar adalah kromatografi lapis
tipis preparatif. Sedangkan kerugian KLTP yaitu ketebalan dari lempeng
menyebabkan waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama dibandingkan
dengan KLT pada umumnya.
4. Jelaskan apa yang perlu diperhartikan pada saat melakukan pemisahan KLTP.
Yang perlu diperhatikan dalam pemisahan KLTP adalah , Kromatografi Lapis
Tipis Preparatif (KLTP) merupakan cara yang ideal untuk pemisahan
cuplikan kecil kecil (50 mg sampai 1 gram) dari senyawa yang kurang
atsiri.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam KLTP yaitu
(Hostetmann dkk, 1985 dan Gritter dkk 1991).
 Penjerap (adsorben)
 Penotolan Cuplikan
 Memilih Fase Gerak dan Mengembangkan Pelat KLTP
 Penampakan Pita -Mendapatkan Kembali Cuplikan

5. Jelaskan pentingnya dilakukan KLTP dalam isolasi senyawa.


Pemisahan senyawa menggunkan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif
(KLTP) bertujuan untuk memisahkan senyawa dan mengambil senyawa
tunggal pada fraksi etil asetat, pelarut yang dipilih yaitu campuran etil asetat :
etanol (5:1) karena pelarut tersebut cocok sebagai fasa gerak sehingga dapat
menurunkan senyawa murni yang diinginkan. Prinsip dari KLTP sama
dengan Kromatografi Lapis Tipis yaitu pemisahan senyawa berdasarkan pada
perbedaan kepolaran senyawa terhadap fase gerak dan fasa diamnya. Pada
KLTP fasa diam yang digunakan yaitu silika gel PF254 pada plat kaca ukuran
20 cm x 20 cm sedangkan fase geraknya berupa campuran pelarut etanol : etil
asetat dengan perbandingan (1:5).
Kromatografi lapis tipis preparatif dilakukan untuk mengisolasi senyawa-
senyawa tunggal yang ada pada fraksi aktif.

QUIZZ

1. Apa pentingnya mengawalemakkan lempeng kaca sebelum digunakan?


Pentingnya mengawalemakkan lempeng kaca sebelum digunakan yaitu,
terlebih dahulu, dengan mengawalemakkannya agar terhindari kontaminasi
zat- zat atau pelarut yang terkontaminasi pada lempeng kaca sebelum
diberikan perlakuan, agar mencegah terjadinya penjamuran juga.
2. Bagaimana cara mendeteksi pita yang telah terelusi pada KLTP?
Sebelum ditotolkan pada plat KLT Preparatif, sampel Idilarutkan terlebih
dahulu dalam sedikit pelarut. Pelarut yang baik adalah pelarut yang mudah
menguap, misalnya n-heksana, diklorometana atu etil asetat. Karena jika
pelarut yang digunakan tidak mudah menguap, maka akan terjadi pelebaran
pita. Sampel yang ditotolkan harus berbentuk pita yang sesempit mungkin
karena baik tidaknya pemisahan juga bergantung pada lebarnya pita.
Setelah plat KLT Preparatif dielusi, pita yang kedudukannya telah diketahui
dikerok dari plat. Diupayakan untuk menggunakan pelarut yang paling
nonpolar yang mungkin. Harus diperhatikan bahwa makin lama senyawa
kontak dengan adsorben, maka makin besar kemungkinan senyawa tersebut
mengalami peruraian.

Anda mungkin juga menyukai