Anda di halaman 1dari 12

Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Thin Layer Chromatography (TLC)

KLT adalah salah satu jenis kromatografi yang tehnik


pemisahannya berdasarkan adsorpsi oleh lempeng yang
dilapisi dengan zat tertentu (silika, alumina, dll)

Tujuan analisis KLT adalah :


1. Analisa pendahuluan, untuk mencari sistem
pelarut yang sesuai untuk kromatografi kolom,
KLT preparatif, KCKT (Why..?)
2. Analisis fraksi-fraksi yang diperoleh dari kr. kolom
3. Memonitor hasil reaksi kimia
4. Identifikasi senyawa kimia yang diinginkan
P.Simanjuntak/TPK 1
Kecepatan senyawa carotin > phaeophytin > chlorofil A, dst
P.Simanjuntak/TPK 2
Cara kerja (untuk analisis KLT):

- Siapkan lempeng KLT sesuai jumlah spot yang dianalisa

- Sampel yang akan dianalisa (ditotol) harus benar-benar larut


dalam pelarutnya (kenapa ?)

- Sampel yang telah ditotol harus sudah kering, sebelum


dicelupkan (dieluasi) di dalam bejana kromatografi (chamber)

- Sebelum eluasi dilakukan, bejana kromatografi harus dalam


keadaan jenuh (kenapa ? Dan bagaimana untuk
mengetahui bejana sudah jenuh atau belum ?)

- Setelah eluasi dilakukan beri tanda dengan pensil untuk


tanda batas pelarut (kenapa diberi tanda ?)
P.Simanjuntak/TPK 3
- Keringkan hasil kromatografi dengan cara mengangin-anginkan

- Setelah kering, hasil analisa dilihat pada lampu Ultra Violet (UV)
dan beri tanda dengan pensil (bila kelihatan berfluoresensi)
(kenapa diberi tanda dengan pensil ?)

- Semprot dengan pereaksi (penampak noda) misal reagen


Dragendorff, CeSO4/dalam H2SO4

- Dokumentasi hasil kromatografi dengan cara menscanningnya


atau memotretnya

P.Simanjuntak/TPK 4
Jenis-jenis penyerap (adsorben) pada KLT :

- Silika gel
asam silikat yang didehidrasi sebagian, mempunyai
daya serap yang baik, bersifat asam dan paling banyak
digunakan

- Alumina (Al2O3)
Penyerap yang kuat, bersifat alkalis sehingga tidak dapat
dipakai untuk pemisahan komponen yang terurai pada
suasana alkalis
- Kieselguhr
Partikel kecil hasil pemurnian tanah diatome yang diperoleh
sebagai endapan di dasar laut. Dicuci dengan asam klorida
dan air berulang-ulang
P.Simanjuntak/TPK 5
- Selulosa
Penyerap yang digunakan untuk pemisahan senyawa polar
dan dieroleh dengan cara semisinresis dari selulsa kayu.
tidak mempunyai daya serap yang tinggi, mekanisme
pemisahannya merupakan kromatografi partisi

- Asam alginat
Asam alginat digunakan untuk kromatografi penukar ion
(baik untuk kation maupun anion)

- Poliamida
Polamida terbuat nilon 66 (asam poliheksamil adipat),
nilon 11 (asam poliamino gundekanoat), perlon (polikapro-
laktam) dan perlon yang diasetilasi

P.Simanjuntak/TPK 6
-Dekstran gel
Dekstran gel untuk kromatografi gel filtrasi lapis tipis

- Florisil
Florisil merupakan campuran Mg-oksida dan silika oksida
dengan perbandingan 15 : 85

Lapisan untuk KLT analisis mempunyai ketebalan = 0,25 mm


untuk KLT preparatif = 0,5 – 2 mm

Lempeng KLT biasanya ditambahkan dengan bahan pengikat


(binder) untuk mempererat daya lekat dengan lempeng yang
akan dilapisi, yaitu
CaSO4 (gips) sebanyak 10-13%

P.Simanjuntak/TPK 7
Silika gel G (adsorben yang diberi pengikat CaSO4)

Silika gel S (pengikat yang dipakai adalah pati)

Silika gel H (silika gel N) (tanpa penambahan pengikat)

Silika gel R (adsorben yang mempunyai kemurnian tinggi


untuk memisahkan senyawa yang ditetapkan kadarnya)

Silika gel F (adsorben yang ditambahkan dengan suatu zat


yang dapat berfluoresensi bila disinari dengan sinar UV
yaitu sedikit Zn
TLC silica gel 60 GF254
TLC alumina 60 HF254
TLC silica gel 60 HR
P.Simanjuntak/TPK 8
Syarat untuk analisa KLT adalah

- Konsentrasi sampel 5 – 10 %
- Pelarut untuk melarutkan sampel mudah menguap dan
harus larut sempurna

Sistem pelarut yang biasa digunakan adalah :


1. n-heksan – etil asetat (berbagai perbandingan)
2. n-heksan – aseton (berbagai perbandingan)
3. kloroform – metanol (berbagai perbandingan)
4. CHCl3 – MeOH – air = 5 : 5 : 1 (tercampur)
5. CHCl3 – MeOH – air = 7 : 3 : 1 (tidak tercampur (??)
6. CHCl3 – MeOH – air = 10 : 3 : 1 (tidak tercampur (??)
7. MeOH – air (lempeng KLT ODS)
8. Dan lain-lain (daftar pustaka)

P.Simanjuntak/TPK 9
KLT preparatif

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) preparatif adalah


Salah satu jenis kromatografi yang tehnik pemisahannya
berdasarkan analisis semi kuantitatif.
Tehnik pemisahannya sama seperti dengan KLT biasa

Analisis KLT preparatif dapat dilakukan, dengan beberapa


syarat-syarat, yaitu :
1. Mempunyai serapan pada sinar Ultra violet (UV)
2. Lempeng KLT lebih tebal (0,5 – 2,0 mm) dari
KLT analitis (0,25 mm)
3. Jarak spot berbeda jauh
4. Pelarutan hasil kerokan (1 gr adsorben = 5 mL pelarut)

P.Simanjuntak/TPK 10
Bagaimana,
kalau tidak mempunyai serapan pada UV (ad 1) ?

- Dapat disemprot (spray) dengan air (senyawa saponin)


- Penyempprotan dilakukan pada sebagian lempeng
- Menggunakan pembanding

Pencemaran pada KLT preparatif :

- Jangan terlalu lama sampel berkontak dengan


penjerap (senyawa kimia dapat terurai)
- Karena pengikat penjerap mengandung asam ftalat
dan poli-ester.

Hasil KLT preparatif harus dimurnikan kembali


dengan filtrasi gel memakai sephadex LH-20
P.Simanjuntak/TPK 11
Kromatografi Lapis Tipis sentrifugal (KLT s)

Karena KLT preparatif (konvensional), mempunyai kelemahan


Seperti :
- berbahaya untuk zat yang beracun
- jangka waktu yang lama
- zat pencemar dari penjerap

Kromatografi Sentrifugasi
Kromatografi klasik dengan aliran fasa gerak
yang dipercepat
oleh gaya sentrifugasi

P.Simanjuntak/TPK 12

Anda mungkin juga menyukai