Anda di halaman 1dari 26

AKTIVITAS SITOTOKSIK TERHADAP SEL LEUKEMIA L1210 DAN PROFIL KLT

DARI EKSTRAK DAUN JOMBANG (Taraxacum officinale [L.] Weber ex F.H.Wigg)

Diajukan oleh :
Nadiah Putri Shafira
NPM 2016210164

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Apt. Zuhelmi Azis, M.Si.


2. Dra. Ermin Katrin Harantung
UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
2021 1
LATAR BELAKANG
Anti
jamur
dan
bakteri
Anti-
oksidan
Khasiat
daun
Anti-
jombang
fibrosis Anti-
Di Indonesia tanaman jombang banyak tumbuh liar di inflamasi
lereng gunung, tanggul, lapangan rumput, dan pinggir
jalan di daerah berhawa sejuk. Tanaman ini juga
tumbuh di daerah subtropis dan tropis sekitar 1.700 m
di atas permukaan laut.
2 2
Latar belakang (GLOBOCAN 2018) : Kasus leukemia di
Indonesia mencapai 13.498 kasus
baru dan 11 314 kasus kematian.
Sementara prevalensi leukemia di
Indonesia dalam 5 tahun terakhir
mencapai 35. 870 kasus

(GLOBOCAN 2018) = (RISKESDAS 2013) =1,4 per 1000


Kanker payudara (16,7%) penduduk
Kanker serviks (9,3%) (RISKESDAS 2018) = 1,8 per 1000
Kanker paru (8,6%) penduduk
Kanker kolorektal (8,6%)
Kanker hati (5,3%)
Kanker yang lain (51,5%)
3
RUMUSAN


MASALAH
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh
Muhammed M. Rawa’a dkk menunjukkan
bahwa aktivitas sitotoksik dari ekstrak etanol Perlu dilakukan penelitian pada
daun jombang terhadap kanker payudara yaitu sel kanker lainnya seperti sel
MCF-7 dengan nilai IC50 sebesar 190,5 µg/mL kanker leukemia L1210 untuk
serta penelitian yang telah dilakukan oleh Thu mengetahui apakah ekstrak daun
Kyaw dan Phyu Phyu Myint menunjukkan jombang berpotensi
bahwa aktivitas sitotoksik dari ekstrak methanol menghambat pertumbuhan sel
daun jombang terhadap kanker hati (HepG2) leukemia L1210?
dengan nilai IC50 sebesar 161,7 µg/mL

4
TUJUAN Penelitian
Menetapkan nilai IC50 pada ekstrak daun
jombang (terhadap sel leukemia L1210.

Memperoleh profil kromatogram KLT


ekstrak aktif daun jombang

Memperoleh kandungan golongan


senyawa metabolit sekunder pada ekstrak
daun jombang.

5
Manfaat
penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat
memberikan informasi terkait aktivitas
sitotoksik dari ekstrak daun jombang
(Taraxacum officinale [L.] Weber ex
F.H.Wigg) terhadap sel leukemia L1210
serta golongan senyawa metabolit
sekunder yang terkandung di dalamnya.

6
TINJAUAN Botani
‐ Kingdom : Plantae
‐ Divisi : Magnoliophyta
‐ Kelas : Magnoliopsida
‐ Ordo : Asterales
‐ Famili : Asteraceae
‐ Genus : Taraxacum
‐ Spesies : Taraxacum officinale [L.] Weber ex
F.H.Wigg.

7
PRINSIP PENELTIAN
Dalam bentuk Ekstrak n-
heksan
telah diserbukkan Serbuk daun Ekstraksi Ekstrak etil
jombang asetat
Ekstrak etanol
Penetapa
n kadar Uji aktivitas
air sitotoksik
Analisis metabolit sekunder
menggunakan KLT (alkaloid, Profil KLT Ekstrak paling
flavonoid, terpenoid) kromatogram aktif

Senyawa
metabolit un d e r (t a nn in dan saponin)
lit se k
sekunder Analisis metabo 8
UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK
PEMBUATAN MEDIA PENANAMAN SEL

LARUTAN A LARUTAN B Sel leukemia L1210 Larutan D


10,4 g RPMI 1640 1,3 g NaHCO3
+ +
1 L AIR STERIL 5O ml AIR STERIL
Suspensi 2 x 105 sel/mL
475 ml 25 ml
Variasi Dosis Ekstrak
5, 10, 20, 40, 80 μg/mL
500 ml LARUTAN C

15 ml calf Inkubasi ± 48 jam, 37°C dalam inkubator 5% CO2


bovine serum 85 ml pada multi well plate tissue’s culture

10 μL Tryphan blue 1% 90 μL

100 ml LARUTAN D Hitung jumlah sel yang hidup dengan


haemocytometer Neubaur improved
9
9
Perhitung
an sel

Sel hidup

Sel mati

10
11
11
UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK (LANJUTAN)
Perhitungan Sel
%inhibisi = (1–A/B) x 100%
Keterangan:
A : jumlah sel hidup dalam media yang mengandung zat uji.
B : jumlah sel hidup dalam media yang tidak mengandung zat uji
(kontrol).

Analisis Probit Kurva Regresi Linear Nilai IC50


Probit % Inhibisi

y = a + bx
12

Log C (µg/ml)
Analisis Metabolit Sekunder Lempeng disemprot dengan
pereaksi penampak bercak
AlCl3 5% dalam etanol P. (+)
warna hijau kekuningan
Ditotolkan
10 μL pada pada plat KLT.
lempeng
Larutan Uji Flavonoid
silika gel GF254
1 mg ekstrak kental
+ UV 254 nm dan 366 nm
1 mL pelarut
Alkaloid
Lempeng disemprot
Terpenoid
dengan pereaksi
Lempeng disemprot dengan penampak bercak
pereaksi penampak bercak Dragendorff (+)
vanilin sulfat (+) warna warna oranye pada
merah muda keunguan pada plat KLT.
plat KLT 13
Analisis Metabolit
Sekunder
Tanin Saponin

0,5 g ekstrak + 10 mL akuades Ekstrak kental daun jombang


+
disaring 10 ml air panas

Filtrat + 3 tetes FeCl3 1%

Dikocok kuat selama 10 detik

(+) larutan akan membentuk


warna hijau kehitaman
(+) terbentuk busa stabil

14
ASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil determinasi tanaman

2. Hasil penetapan kadar air


Ulangan ke-1 Ulangan ke-2 Rata-rata
7,50% 7,45% 7,48%

Syarat : tidak lebih dari 10%


(Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia
N0.12 tahun 2014 tentang persyaratan Mutu Obat
Tradisional) 15
Bobot
No simplisia Bobot BOA Persentase Kesimpulan
(g) (g) BOA
3. Hasil penetapan BOA
Memenuhi
100,0 0,3517 0,35 syarat
1
Syarat BOA apabila tidak Memenuhi
100,0 0,4521 0,45
dinyatakan lain adalah tidak syarat
boleh lebih dari 2%
Memenuhi
99,6 0,5643 0,56 syarat
2
Memenuhi
100,1 0,6098 0,61
syarat
16
4. Hasil pengukuran serbuk Yang lolos
Yang lolos
simpilisia pengayak nomor
pengayak nomor 18
Bobot 4
awal
No Kesimpulan
serbuk
Derajat kehalusan yang simplisia Bobot Bobot
dinyatakan dengan 2 nomor, % %
(g) (g)
dimaksudkan bahwa semua
serbuk dapat melewati Memenuhi
pengayak nomor 4 dan tidak 99,50 99,50 100 18,27 18,36 syarat
lebih dari 40% yang dapat 1
Memenuhi
melewati pengayak nomor 18 99,60 99,60 100 19,51 19,60 syarat

99,45 99,45 100 19,79 19,90 Memenuhi


syarat
2
99,65 99,65 100 18,42 18,48 Memenuhi
syarat
17
5. Hasil ekstraksi

Rendemen Ekstrak etanol memiliki


Ekstrak Warna (%) Rata-rata rendemen ekstrak lebih
besar daripada ekstrak n-
N1 N2
heksan dan etil asetat. Hal
Hijau ini menunjukkan bahwa
n-heksan 1,21 1,17 1,19 daun jombang
kehitaman
mengandung lebih
Etil Hijau banyak fase polar
3,30 3,31 3,31
asetat kehitaman daripada fase non polar
atau semi polarnya.
Cokelat
Etanol
kehitaman 7,42 7,63 7,52

18
6. Hasil uji aktivitas
sitotoksik ekstrak
Ekstrak Rata-rata
(µg/mL)
N-heksan 39,9
Etil asetat 9,48 Paling aktif

Etanol 27,10

kategori aktivitas sitotoksik


Ekstrak etil asetat
suatu ekstrak adalah sebagai
termasuk ke dalam
berikut:
kategori sangat kuat,
IC50 ≤ 10 µg/mL = sangat kuat
sementara ekstrak n-
IC50 10-100 µg/mL = kuat
heksan dan etanol
IC50 100-500 µg/mL = sedang
termasuk ke dalam
kategori kuat 19
7. Hasil optimasi dan analisis KLT pada ekstrak etil asetat

Keterangan:
Fase diam : Lempeng silika gel GF254
Fase gerak :
(1) n-heksan – etil asetat (6:4)
(2) n-heksan – etil asetat (7:3)
(3) n-heksan – etil asetat (8:2))
Penampak bercak : 1% Ce(SO4)2 dalam 10% H2SO4
(1) (2) (3) Jarak rambat : 5 cm
Volume penotolan : 10 µL
Profil kromatogram KLT ekstrak etil asetat daun jombang

20
8. Hasil optimasi dan analisis KLT pada
ekstrak etil asetat (lanjutan)

Rf : 0,86 Rf : 0,86
Rf : 0,84 Keterangan:
Rf : 0,72 Fase diam : Lempeng silika gel GF254
Rf : 0,70
Rf : 0,52 Fase gerak : n-heksan – etil asetat (8:2)
Rf : 0,58
Rf : 0,52 Penampak bercak : 1% Ce(SO4)2 dalam 10% H2SO4
Rf : 0,40 Rf : 0,40 Jarak rambat : 5 cm
Rf : 0,34
Volume penotolan : 10 µL
 
Rf : 0,16

Profil kromatogram KLT ekstrak etil


asetat daun jombang dengan keterangan
Rf (terdapat 9 bercak)
21
HASIL ANALISIS METABOLIT
SEKUNDER TERPEN
FLAVONOID OID
alkaloid
Rf : 0,90
Rf : 0,86
Rf : 0,80
Rf : 0,70

Rf : 0,40
Rf : 0,34

Pola kromatogram ekstrak etil Pola kromatogram


Pola kromatogram ekstrak etil
asetat daun jombang dengan ekstrak etil asetat daun
asetat daun jombang dengan
pereaksi AlCl3 5% dalam etanol P jombang dengan pereaksi
pereaksi dragendorff sebagai
sebagai identifikasi flavonoid vanillin sulfat sebagai
identifikasi alkaloid
identifikasi terpenoid 22
METABOLIT
SEKUNDER
Metabolit Ekstrak Nilai RF
sekunder Etil asetat

Tanin - -
Saponin - -
Alkaloid - - Tanin etil asetat
Flavonoid + 0,34 dan 0,40
Terpenoid + 0,70;0,80; dan 0,86
Untuk analisis alkaloid, flavonoid, dan terpenoid, menggunakan
n-heksan-etil asetat dengan perbandingan 8:2
Saponin etil asetat

23
KESIMPULAN Kesimpulan dan saran
‐ Ekstrak n-heksan, etil asetat, dan etanol daun jombang memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel leukemia
L1210 dengan nilai IC50 berturut-turut adalah 39,91; 9,48; dan 27,10 μg/mL, ekstrak etil asetat termasuk
ke dalam kategori sangat aktif sebagai antikanker sedangkan ekstrak etanol dan n-heksan termasuk dalam
kategori kuat sebagai antikanker.
‐ Pemisahan ekstrak etil asetat daun jombang menghasilkan profil kromatogram KLT terbaik, didapatkan
campuran pelarut n-heksan–etil asetat (8:2). Ekstrak etil asetat mempunyai 9 bercak dengan nilai Rf 0,16;
0,34; 0,40; 0,52; 0,58; 0,70; 0,72; 0,84; 0,86. Profil kromatogram ini dapat digunakan untuk standarisasi
ekstrak etil asetat daun jombang.
‐ Metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak etil asetat daun jombang adalah terpenoid dan
flavonoid.

SARAN
‐ Perlu dilakukan fraksinasi, isolasi, dan identifikasi senyawa aktif dari ekstrak daun jombang dan diuji
lanjut.
‐ Perlu dilakukan uji aktivitas sitotoksik terhadap jenis sel kanker yang lainnya baik secara in vitro maupun
in vivo
24
Terima
Kasih
25
Tabel probit

26

Anda mungkin juga menyukai