RIFKA ULIANI
H031211040
DEPERTEMEN KIMIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
Laporan Praktikum Kimia Dasar
RIFKA ULIANI
H031211040
PENDAHULUAN
Ilmu kimia merupakan suatu dari sekian banyak cabang ilmu pengetahuan alam
antaranya kimia organik, kimia anorganik, kimia pangan, kimia medis, biokimia dan
lain-lain. Hal utama yang mendasari cabang cabang ilmu kimia tersebut yaitu adanya
atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari
mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga
molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang
lebih sederhana baik dengan cara fisika maupun dengan cara kimia. Bagian terkecil
dari unsur di sebut dengan Atom. Unsur terdiri dari satu jenis atom, yang dapat
bergabung atau tidak bergabung membentuk molekul atau struktur yang lebih besar.
Unsur di kelompokan menjadi tiga bagian, yaitu unsur logam, non logam, dan
beberapa sifat dari unsur-unsur kimia tertentu. Dalam konteks percobaan kali ini,
diharapkan mahasiswa dapat memahami beberapa sifat kimia (reaktivitas terhadap air
dan kelarutan garam sulfat dan garam hidroksida) dari unsur-unsur golongan alkali
Maksud dalam percobaan kali ini adalah untuk mempelajari beberapa sifat
1. Untuk menentukan kereaktifan unsur logam Li, Na, Mg, dan Ca.
2. Untuk menentukan kelarutan garam sulfat dan garam hidroksida dari larutan
Prinsip dari percobaan ini adalah mereaksikan beberapa unsur golongan alkali
(IA) dan alkali tanah (IIA) dengan air, dengan dipanaskan, dan/atau dengan
tanah dengan asam sulfat dan natrium hidroksida untuk melihat endapan dari reaksi
tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
paro (t1/2 = 19 menit) karenanya hanya sedikit reaksi kimia Fr yang dikenal dan
keberadaannya di alam tidak dijumpai lagi. Kelimpahan unsur Na dan K cukup tinggi
dan menduduki urutan ke enam dan ke tujuh di kulit bumi. Litium, natrium, kalium
alkali hanya mempunyai satu elektron valensi peratom logam sehingga energi ikat
dalam kisi kristalnya relatif lemah karenanya logamnya bersifat lunak dan titik
Lithium merupakan unsur logam alkali yang sangat reaktif. Karena sifat
reaktifnya, logam lithium di alam tidak terdapat secara bebas, sehingga logam ini
lithium. Litium mempunyai beberapa sifat yang berbeda dengan sifat- sifat logam
alkali yang lain tetapi mempunyai kemiripan sifat (Sriatum dan taslimah, 2017)
Kimia dengan unsur golongan II, terutama magnesium. Sifat-sifat litium antara lain :
a. Litium mempunyai titik lebur dan titik didih yang relatif tinggi.
c. Oksida litium bersifat stabil sedang oksida alkali yang lain tidak stabil.
(Li3N), garam-garam karbonat, fosfat dan fluoridanya sukar larut dalam air
g. Karena ukurannya yang sangat kecil baik bentuk ion maupun senyawanya
terhidrasi lebih kuat dibanding ion dan senyawa unsur alkali yang lain.
Natrium dalam bentuk logamnya adalah komponen yang yang penting dalam
pembentukan ester-ester dan dalam industry senyawa organic. Logam alkali ini juga
merupakan komponene dari Sodium Klorida (NaCl) yang penting bagi kehidupan.
Kegunaan yang lain yaitu dalam sabun, sebagai campuran asam lemak tertentu.
Untuk descale logam (membuat permukaan logam lebih halus). Untuk memurnikan
Kalium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K
dan nomor atom 19, dalam tabel periodik, kalium adalah salah satu logam alkali,
lunak, berwarna putih keperakan yang teroksidasi dengan cepat di udara dan bereaksi
hebat dengan air, kalium terlarut dalam air laut yaitu 0.04 % berdasarkan berat dan
merupakan bagian dari banyak mineral, logam alkali memeiliki sifat yang sangat
mirip yaitu berkilau, lunak, logam yang sangat reaktif pada suhu dan tekanan
setandar, semua logam alkali mudah di potong menggunakan pisau karena lunak,
oleh uap air dan oksigen (nitrogen khusus untuk natrium) (Safitri dan Aljarwi, 2018)
Barium dan Radium, semua unsur tersebut mempunyai konfigurasi elektron yang
mirip, dua elektron terakhir mengisi orbital terluar n s2 dimana n dari 2 hingga 7,
berilium mempunyai sifat yang mirip dengan aluminium. Radium merupakan unsur
terberat dari kelompok golongan alkali tanah dan mempunyai isotop yang melimpah,
226
semua isotopnya bersifat radioaktif, Ra merupakan isotop yang mempunyai umur
paro (t1/2) paling panjang yakni 1600 tahun. Unsur-unsur dan senyawa - senyawa dari
Calsium, Stronsium, Barium dan Radium mempunyai sifat fisik dan kimia yang
bervariasi secara sistematis dengan kenaikan ukuran seperti unsur - unsur golongan 1
alkali tanah umumnya dalam keadaan divalent dan bersifat ionik. Jari - jari atom
unsur alkali tanah lebih kecil dari jari-jari atom unsur alkali yang sesuai karena itu
elektron valensi unsur alkali tanah terikat lebih kuat sehingga untuk melepaskannya
membutuhkan energi yang lebih besar sehingga harga potensial ionisasi pertama
unsur alkali tanah lebih tinggi dibanding potensial ionisasi unsur alkali yang sesuai.
Sesuai dengan besarnya jari-jari atom maka potensial ionisasi semakin berkurang
Kalsium dibuat melalui elektrolisis lelehan CaCl2, juga dapat dibuat melalui
reduksi CaO oleh aluminium dalam udara vakum. Kalsium yang dihasilkan dalam
Jika logam kalsium dipadukan dengan timbel akan menghasilkan paduan yang cukup
keras, digunakan sebagai elektrode pada accu. Elektrode ini tahan terhadap
elektrolisis air selama proses isi-ulang, sehingga accu dapat diperbarui. Kalsium juga
digunakan sebagai zat pereduksi dalam pembuatan beberapa logam yang kurang
kristalnya prisma heksagonal. Logam Berilium sulit diekstrak dari bijihnya, berwarna
abu - abu, agak ringan (1,86 g/cm3), cukup keras dan rapuh. Penyerapan radiasi
elektromagnetik oleh suatu bahan sangat tergantung pada kerapatan elektron dari
bahan yang digunakan, berilium mempunyai “Stopping Power” paling rendah per
unit masa dibandingkan material konstruksi lain yang biasa digunakan (Sriatum dan
taslimah, 2017). Berilium mempunyai sifat yang berbeda dengan unsur alkali tanah
yang lain tetapi mempunyai sifat yang mirip dengan aluminium pada golongan III
antara lain :
a. Berilium mempunyai ukuran yang sangat kecil dan muatan yang tinggi sehingga
mudah membentuk senyawa kovalen, titik leburnya rendah dan mudah larut
dalam pelarut organik dan terhidrolisa dalam air. Sifat-sifat tersebut mirip dengan
b. Berilium, bersifat amfoter, dengan basa kuat akan membentuk garam berilat.
menghasilkan metana.
membentuk lapisan oksida yang melindungi nya dari serangan kimia. Magnesium
mudah larut dalam asam encer, Mg dapat bereaksi dengan alkil atau aril halida dalam
pelarut eter membentuk senyawa grignard (RMgX) (Sriatum dan taslimah, 2017)
BAB III
MRTODOLOGI PERCOBAAN
SrCl2, BaCl2 masing masing 0,5 M, H2SO4, NaOH, aquades dan Indikator PP.
Alat-alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah tabung reaksi, rak
tabung reaksi, cawan petri, pipet tetes, gelas kimia 250 mL dan 500 mL, kertas saring,
Menyiapkan 3 tabung reaksi yang berisi aquades 2 mL. Tabung reaksi (1)
diisi dengan logam Li, tabung (2) dengan logam Mg dan tabung (3) dengan logam
Ca. Diamati reaksi yang terjadi, jika tidak terjadi reaksi, tabung reaksi dipanaskan
warnanya.
petri dengan menggunakan pinset, lalu diletakkan sepotong logam Na di atas kertas
tersebut. Dibiarkan hingga terjadi ledakan kecil-kecil. Setelah muncul ledakan kecil,
Menyiapkan 4 tabung reaksi. Tabung reaksi (1) diisi dengan MgCl2, tabung
reaksi (2) dengan CaCl2, tabung reaksi (3) dengan SrCl2, dan tabung reaksi (4)
setiap tabung.
Menyiapkan 4 tabung reaksi. Tabung reaksi (1) diisi dengan MgCl2, tabung
reaksi (2) dengan CaCl2, tabung reaksi (3) dengan SrCl2, dan tabung reaksi (4)
setiap tabung
BAB IV
Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2
Ca + 2H2O Ca(OH)2 + H2
4.1.3 Pembahasan
Pada percobaan reaktifitas unsur yang dilakukan pada empat unsur yaitu pada
logam Li, Mg, Ca, dan Na. Diperoleh hasil percobaan yaitu pada larutan pertama
berubah warna menjadi ungu tua. Pada larutan kedua yang menggunakan logam Na
dengan indicator PP berubah warna menjadi ungu tetapi warnanya lebih mudah dari
larutan Li. Pada larutan ketiga yang menggunakan logam Mg yang ditambah dengna
air dingin, tidak terjadi reaksi apaupun sehingga harus dipanaskan, hasilnya terdapat
muda. Pada llarutan keempat yang menggunakan Ca yang ditambah air dingin,
hasilnya terdapat gelembung gas dan warna larutan menjadi keruh. Selanjutnya
4.2.3 Pembahasan
Pada percobaan pengendapan garam sulfat yang dilakukan pada empat larutan
yaitu MgCl2, CaCl2, SrCl2, dan BaCl2 yang ditambah dengan H2SO4 0,5 M dan
diamati endapan yang terbentuk. Dari hasil percobaan dihasilkan MgCl2 ditambah
H2SO4 tidak terbentuk endapan, sedangkan pada larutan CaCl2 ditambah H2SO4
terjadi reaksi yang terbentuk sedikit endapan yang keruh, pada larutan SrCl2 ditambah
H2SO4 terjadi reaksi yang membentuk endapan berwarnah putih sedangkan pada
larutan BaCl2 ditambah H2SO4 yang menghasilkan banyak endapan yang berwarnah
putih. Adapun perlakuaan penambahan H2SO4 berfungsi sebagai reduktor asam kuat
dan sedangkan hubungan kelarutan dengan endapan yaitu semakin tinggi kelarutan
semakin sedikit endapan yang terbentuk dan sebaliknya jika semakin rendah
4.3.3 Pembahasan
larutan yaitu MgCl2, CaCl2, SrCl2, dan BaCl2 yang ditambah dengan NaOH 0,5 M dan
diamati endapan yang terbentuk. Dari hasil percobaan dihasilkan Mgcl2 ditambah
NaOH terjadi reaksi yang membentuk endapan yang berwarna putih, begitu pula
dengan larutan CaCl2 ditambah 2NaOH, larutan SrCl2 ditambah 2NaOH dan larutan
BaCl2 ditambah 2NaOH. Hal ini juga sesuai dengan teori bahwa kelarutan suatu
senyawa berbanding terbalik dengan jumlah endapan yang terbentuk. Akan tetapi,
perbedaan tingkat kelarutan dari senyawa-senyawa yang diuji tidak dapat ditentukan
secara pasti. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat ketelitian pengamat dalam
5.1 Kesimpulan
seperti Na dan Li lebih reaktif terhadap air dibandingkan dengan logam-logam alkali
tanah seperti Ca dan Mg. Sedangkan pada garam sulfat larut dalam larutan senyawa
SrCl2 dan BaCl2, tetapi tidak larut dalam larutan senyawa MgCl2 dan CaCl2 dan pada
garam hidroksida larut dalam larutan senyawa MgCl2, CaCl2, SrCl2 dan BaCl2 dengan
5.2 Saran
Pada kondisi saat ini kita melakukan praktikum secara online kendala terbesar
kita ada pada jaringan, saran saya sebaiknya setiap praktikan menyiapkan jaringan
Saran saya untuk kakak asisten, sebaiknya kakak tetap menjaga kesehatan
terutama dimasa pandemi sekarang ini, karena dengan kondisi kakak yang tetap sehat
kami bisa menerima ilmu yang kakak ingin sampaikan dan dapat diterapkan di
Dwinata, R.A., Efendi R., dan Yudha S.P., 2016, Application Design of Periodic
Table of Elements and Formulation of Chemical Compounds from Basic
Chemical Elements Based on Android, Jurnal Rekursif 4(2); 177.
Hapsari, N., 2018, Proses Pemisahan Ion Natrium (Na) Dan Magnesium (Mg) Dalam
Bittern (Buangan) Iindustri Garam Dengan Membran Elektrololis, Jurnal Teknik
Kimia 3; 192–98.
Dwi, H., Sompie, R.U.A.S., dan Tulenan, V., 2019, Aplikasi Game Edukasi
Pengenalan Unsur Dan Senyawa Kimia, Jurnal Teknik Informatika, 14(1); 63–
70.
Safitri, Amalia B.R., dan Aljarwi M.A., 2018, Menentukan Jumlah Kandungan Unsur
Mineral Logam Kalium (K) Dalam Batuan Tambang Di Desa Bangkang
Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Dengan Metode AAS,
Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, 6(1); 50–52.
Sriatum, Taslimah., dan Suhartana, 2017, Kimia Unsur, UPT UNDIP Press,
Semarang,
1. Reaktivitas Unsur
Logam Li
Diteteskan indicator PP
Hasil
Logam Na
Diteteskan indicator PP
Hasil
2. Kelarutan Garam Sulfat
MgCl2 0,5 M
Hasil
Catatan : Dilakukan hal yang sama dengan menggunakan CaCl2, SrCl2 dan BaCl2
0,5 M
MgCl2 0,5
Hasil
Catatan : Dilakukan hal yang sama dengan menggunakan CaCl2, SrCl2 dan BaCl2
0,5 M
Lampiran 2. Foto Percobaan