Anda di halaman 1dari 24

DAERAH AGIHAN

FLORA
Arlinda Puspita Sari, S.Si., M.Si
DAERAH AGIHAN
• Agihan adalah persebaran suatu objek
tertentu.
• Jika tempat ditemukannya suatu jenis
tumbuhan diberi tanda atau titik pada peta,
maka pada peta bumi akan digambar banyak
titik-titik yang masing-masing menunjukkan
tempat diketemukannya jenis makluk hidup
tersebut
• Jika titik yang paling pinggir dihubungkan
dengan garis peta bumi maka tergambar
suatu daerah yang didalamnya terdapat jenis
hewan atau tumbuhan tersebut.
• Kita dapat mengatakan bahwa agihan dari
jenis makluk hidup itu meliputi daerah tadi.
• Jadi agihan merupakan seluruh tempat
dimana saja suatu jenis makluk ditemukan di
bumi kita ini.
• Kalau disimpulkan agihan adalah bagian
permukaan bumi yang dihuni atau ditempati
oleh suatu jenis takson tertentu.
DAERAH AGIHAN

• Setiap jenis tumbuhan yang berbeda


mempunyai daerah agihannya atau
pemukimannya sendiri, yang bergantung pada
sejarahnya, kemampuan bermigrasi, dan
kemampuan beradaptasinya.
• Sangat diragukan apakah diantara ratusan ribu
jenis tumbuhan yang berbeda-beda yang
dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan ada dua
yang mempunyai agihan yang persis sama
dan bagaimanapun, agihan itu berubah-ubah
sepanjang masa.
• Iklim umumnya merupakan batas utama
agihan tumbuhan, faktor-faktor biotik,
topografi, dan faktor-faktor tanah setempat
mungkin berpengaruh, walaupun bersifat
sekunder
DAERAH AGIHAN

• Agihan flora dan fauna terbentuk karena adanya


peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun
yang lalu, yaitu pada masa bumi masih menjadi dua
benua besar yang bernama Laurasia dan
Gondwana.
• Kira-kira 280-225 juta tahun lalu semua benua
masih tergabung dalam satu daratan yang sangat
luas yang disebut dengan Pangea.
• Lalu sekitar 200 juta tahun yang lalu Pangea
terbelah menjadi dua yakni Gondwana dan
Laurasia.
• Gondwana kemudian terbelah membentuk benua afrika, antartika, australia,
Amerika Selatan, dan sub benua India.
• Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara.
• Pada saat benua ini terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-
selanya.
• Terbentuknya daratan baru tersebut menyebabkan flora dan fauna yang semula
dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi
geologis.
Korelasi antara Tipe Iklim dan Bentang Alam
• Bentang lahan adalah gabungan dari bentuk lahan, yaitu kenampakan
tunggal seperti bukit atau sebuah lembah sungai.
• Kombinasi dari kenampakan-kenampakan tersebut membentuk suatu
bentang lahan.
• Bentang alam adalah bagian yang tampak langsung di alam seperti
permukaan tanah, vegetasi, dan daerah perairan.
• Perubahan bentang alam relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan
bentang budaya.
• Komponen bentang alam relatif stabil keberadaannya, sedangkan
bentang budaya yang terdiri dari komponen pokok manusia dan juga
lingkungannya lebih bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan.
• Perubahan penggunaan lahan dari hutan ke pertanian merupakan salah
satu ciri perubahan bentang alam yang stabil menjadi bentang budaya
akibat interaksi dan kebutuhan manusia untuk mempertahankan
hidupnya.
• Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan alam merupakan
salah satu indikator seberapa jauh manusia mampu menyesuaikan diri
dan beradaptasi dengan lingkungan alamnya.
Korelasi antara Tipe Iklim dan Bentang Alam
• Iklim di suatu tempat dapat mencerminkan sejauh mana kemajuan
peradaban dan kebudayaan di tempat tersebut. Hal tersebut terjadi
karena faktor berikut.
1. Iklim dapat membatasi atau mendukung aktivitas dan perilaku
manusia
a.  Manusia cenderung memilih tempat tinggal di daerah yang beriklim
baik
b. Bidang-bidang usaha tertentu seperti pertanian dan perkebunan,
sangat dibatasi oleh kondisi iklim yang ekstrem yaitu terlalu dingin,
panas, atau kering.
2. Kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh kondisi dan perubahan
iklim.
a.  Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk seperti demam
berdarah dan malaria terjadi pada musim penghujan dan terjadinya
genangan-genangan air.
b.  Penyakit diare terjadi pada musim panas yang banyak hujan, yang
biasanya disebabkan oleh sanitasi dan tingkat kebersihan
penduduk yang kurang karena pengaruh hujan.
Iklim dan Pengaruhnya terhadap Jenis-Jenis
Vegetasi Alam

• Faktor iklim suatu daerah berpengaruh besar terhadap persebaran floranya, terutama jumlah
hujan dan temperaturnya.
• Tumbuhan di Indonesia hidup sepanjang tahun karena suhu rata-rata yang cukup tinggi dan
didukung persediaan air yang cukup.
• Kondisi ini lain dengan negara-negara di daerah subtropis yang mengalami musim gugur.
• Di Indonesia terdapat perbedaan jenis tumbuhan dan kemampuan tumbuh flora di daerah
yang satu dengan daerah yang lain.
• Berdasarkan jumlah hujan yang berbeda-beda itu, flora di Indonesia dibagi terbagi atas:
1. Hutan Hujan Tropis
2. Hutan Musim
3. Saban
4. Stepa
Hutan Hujan Tropis

• Hutan ini terdiri dari tumbuh-tumbuhan berpohon


besar dan rindang yang berada di daerah dengan
suhu tinggi dan curah hujan yang tinggi pula.
• Tumbuhan yang hidup seperti kamper, meranti,
kruing, rotan, dan tumbuhan lainnya.
• Karakter lain adalah adanya tumbuhan epifit yang
hidup pada pohon-pohon besar tersebut, antara
lain, anggrek dan rotan.
• Di samping tumbuhan epifit juga terdapat tumbuh-
tumbuhan kecil berupa paku-pakuan, perdu, dan
pakis di sela-sela tumbuhan besar yang ada.
• Karena lebatnya, sinar matahari kadang tidak
mampu menembus sampai ke dalam hutan hujan
tropis.
• Di Indonesia sebaran hutan hujan tropis berada di
Pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, dan
Papua.
Hutan Musim

• Hutan musim adalah hutan yang keberadaan


tanaman di dalamnya sangat tergantung oleh
musim, disebut juga hutan meranggas.
• Hutan meranggas berarti hutan yang daun-
daunnya meranggas di musim kemarau dan akan
tumbuh lagi ketika musim hujan datang.
• Hutan ini dapat ditemui pada daerah beriklim
sedang yang  terlihat dengan nyata adanya
musim gugur dan musim semi.
• Di Indonesia sebaran hutan musim terdapat di
Jawa dan Sulawesi yang berupa hutan jati,
sengon, dan akasia.
Sabana

• Sabana merupakan padang rumput yang


berselang-seling dengan semak belukar dan
berada pada daerah dengan suhu yang tinggi
dengan curah hujan sedikit.
• Di Indonesia sabana terdapat di Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur, juga di sebagian
Sulawesi Tengah.
Stepa

• Stepa merupakan padang rumput di daerah


dengan curah hujan sedikit dan bersuhu udara
tinggi.
• Di Indonesia stepa dapat ditemui di Sulawesi
Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa
Tenggara Timur.
Hubungan Ketinggian Tempat dengan Jenis Vegetasi
• Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, suhunya akan semakin dingin.
Oleh karena itu, suhu di daerah pegunungan lebih dingin dibandingkan dengan
dataran rendah.
• J.W. Junghuhn, seorang ahli tumbuhan dari Jerman, telah membagi kelompok Daerah panas, dengan ketinggian antara
tumbuhan menurut tinggi rendahnya suatu tempat yang didasarkan pada 0-700 meter dpl, merupakan areal yang
tanaman perkebunan, sebagai berikut: tepat untuk pertumbuhan tanaman
perkebunan seperti: cokelat, kopi, karet,
tembakau, dan kelapa

Daerah sedang, dengan ketinggian


Daerah salju, yang berketinggian antara 700-1.500 meter dpl,
>3.500 meter, merupakan areal merupakan areal yang tepat untuk
yang tidak mampu ditumbuhi tanaman perkebunan seperti: pinang,
tanaman karena permukaannya kopi, teh, dan kina
diliputi salju

Daerah dingin, dengan ketinggian


Daerah sangat dingin, dengan
antara 1.500-2.500 meter, merupakan
ketinggian antara 2.500-3.500 meter,
areal yang tepat untuk jenis tanaman
merupakan areal yang tepat untuk cemara
rumput-rumput kerdil dan hutan alpin
Hubungan Bentang Lahan dan Keadaan
Tanah dengan Jenis Vegetasi

• Bentang lahan dengan tanah subur yang berasal dari material vulkanis merupakan
tempat yang biasa ditumbuhi oleh hutan lebat dan berbagai macam tumbuhan di
dalamnya.
• Daerah ini mempunyai jenis tanaman yang beraneka ragam yang biasa disebut hutan
heterogen.
• Bentang lahan dengan tanah kurang subur yaitu di tanah yang tandus yang biasanya
merupakan lapukan dari material kapur, lebih banyak ditumbuhi oleh semak belukar,
rumput, dan alang-alang.
• Bentang lahan daerah pantai berawa-rawa dan bertanah lumpur yang biasa disebut
daerah rawa, didominasi oleh tumbuhan hutan mangrove (bakau)
Tipe dan Pembagian
Wilayah Agihan Alami
1. Wilayah Agihan Interkontinental yang Kontinu

Tumbuhan dengan wilayah agihan interkontinental yang kontinu, dapat kita


bedakan dalam empat tipe utama: yang kosmopolitan, sirkumpolar,
sirkumboreal (atau sebagai alternatifnya sirkum austral), dan
yang pantropik

1. Jenis-jenis Kosmopolitan : Jenis-jenis tumbuhan yang kosmopolitan


teragih di seluruh dunia. Tumbuh-tumbuhan itu sekurang-kurangnya
harus terdapat di keenam benua yang dihuni secara luas.
Sesungguhnya, diluar gulma pada pembudidaya tanaman, yang dapat
disebut sebagai kosmopolit atau semi kosmopolit kiranya hanya
terbatas pada tumbuhan spora (Cryptogamae) saja. Jenis vegetasi
kosmopolitan disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi. Wilayah
ini didominasi oleh hutan hujan tropis yang lebat dengan spesies
tumbuhan yang khas seperti kayu meranti yang keras seperti pohon
deptirokarpus dan berbagai macam anggrek.
2. Jenis-jenis sirkumpolar : jenis-jenis tumbuhan ini teragih disekitar Kutub
Utara dan Kutub Selatan.
1. Wilayah Agihan Interkontinental yang Kontinu

3. Jenis-jenis sirkumboreal (atau sirkumaustral): jenis-jenis tumbuhan ini


teragih disekitar ujung-ujung atas atau bawah (kutub) bumi dalam
mintakat boreal (atau austral). Contoh-contoh golongan tumbuhan
yang mempunyai agihan seperti itu ditunjukkan sirkumboreal adalah
marga Ribes, dan yang sirkumaustral adalah jenis selatan Danthonium
4. Jenis-jenis pantropik : teragih diseluruh daerah tropika dan subtropika,
atau setidak-tidaknya terpencar luas diwilayah tropika di Asia, Afrika,
dan Amerika. Contoh yang bagus adalah suku Palmae
2. Wilayah Agihan yang Diskontinu

• Dalam wilayah agihan yang diskontinu, tumbuhan terpisah-pisah oleh jarak yang
lebih jauh daripada yang normal dapat dijembatani oleh kemampuan
pemencaran propagulnya
• Beberapa tipe-tipe daerah agihan yang diskontinu:
1. Jenis-jenis Arktik-Alpin, yang teragih di daerah Kutub Utara dan di pegunungan-
pegunungan dengan iklim, sebagai contoh tanaman tundra, terbatas di daerah
dingin yang bersalju
2. Jenis-jenis Atlantik Utara, yang teragih di Amerika Utara dan Eropa dan kadang-
kadang juga di Asia, contohnya adalah sejenis paku rambat rawa (Lycopodium
inundatum) dan Spiranthes romenzoffiana
3. Jenis-jenis Pasifik Utara, yang terutama teragih di Amerika Utara dan Asia
Timur, meskipun kadang-kadang ditempat lain, contoh-contoh diberikan oleh
jenis tumbuhan Pinus Torrey (Torreya) yang merupakan salah satu kelompok
jenis tumbuhan yang biasa terdapat di Asia bagian Timur dan Amerika Utara
bagian Timur
4. Jenis-jenis Amerika Utara-Selatan, yang teragih di Amerika Utara dan Selatan
tetapi di antara kedua daerah itu tidak ditemukan adanya kontinuitas, suatu
contoh diberikan oleh warga suku tumbuhan pemakan serangga
(Sarraceniaceae)
2. Wilayah Agihan yang Diskontinu

5. Jenis-jenis Eropa-Asia, yang teragih di Eropa dan Asia, tetapi tidak ada
kontinuitas di antara kedua wilayah itu, contoh-contonya adalah Leontice altaica
dan Cimicifuga foetida
6. Jenis laut tengah (Mediteranean), berbagai tipe tumbuhan, termasuk yang
menghuni daerah pantai Laut Tengah di Eropa dan Afrika, cekungan Laut Tengah
dan beberapa tempat di darat yang jauh seperti pada Platanus spp
7. Jenis-jenis Tropika, yang teragih dalam dua daerah tropika atau lebih yang
terpisah-pisah seperti yang terdapat antara Benua Lama
8. Jenis-jenis pasifik Selatan sekurang-kurangnya teragih di Amerika Selatan dan
Selandia Baru, seperti halnya dengan marga jovellana dan sering pula di pulau-
pulau samudra Pasifik lainnya dan di Australia
9. Jenis-jenis Atlantik Selatan yang teragih sekurang-kurangnya di Amerika selatan
dan Afrika (Sering kali mencakup madagasar)
10. Jenis-jenis Antarktika (Kutub Selatan), teragih di daratan Kutub selatan
(biasanya sudah menjadi fosil) dan di bagian selatan Amerika Selatan, Selandia
Baru dan di beberapa pulau Australia lainnya, seperti halnya dengan marga
Nthofagus (yang di sebut Fagus dari belahan bumi selatan)
3. Daerah Relik

• Suatu jenis tumbuhan yang menghuni suatu daerah relik di seluruh daerah
agihannya dapat disebut relik absolute
• Jenis yang hanya merupakan relik dibagian terisolasi dikenal sebagai relik
setempat.
• Relik akademik adalah suatu jenis tumbuhan yang terbatas pada suatu daerah
saja.
• Relik yang mencapai agihan sekunder dengan menempati agihan yang cocok
disebut daerah relik migrant, habitatnya yang lebih belakangan ditempat tersebut
disebut relik semu dan tumbuhannya pun disebut relik semu.
• Kebanyakan asas-asas ini dapat pula diterapkan untuk jenis-jenis tunggal atau
takson lain, sekelompok jenis atau bahkan seluruh flora.
3. Daerah Relik

Tiga golongan relik berdasarkan tipe perubahan habitat terisolasinya tumbuhan:


1. Relik pormasi merupakan tumbuhan yang menempati daerah terbatas di dalam
batas-batas lingkungan suatu komunitas yang mengalami perubahan-
perubahan cukup besar dalam komposisinya. Contoh yang menyolok adalah
jalur-jalur pohon yang tersisa, kadang  ditemukan dalam lahan  rumput yang
luas.
2. Relik geomorfologi merupakan tumbuhan yang dalam pemilihan habitatnya
terkait pada kondisi-kondisi ekologi tertentu, tetapi terkait dengan perubahan-
perubahan edafik dan bertalian dengan kondisi-kondisi untuk pertumbuhan yang
biasa dihadapi tumbuh-tumbuhan itu. Contoh tumbuh-tumbuhan laut yang
menghuni danau-danau air tawar, dan tumbuh-tumbuhan laut yang hidup di tepi
teluk yang menjadi kering
3. Relik iklim memberikan bukti-bukti bahwa tumbuhan itu timbul dalam kondisi
iklim yang berbeda dengan iklim sekarang dan bahwa semula tumbuh subur
dalam kondisi iklim sebelumnya.Contohnya Jenis-jenis tumbuhan mesoterm
yang ditemukan di beberapa daerah boreal yang telah menjadi sejuk sejak
optimum glacial, ketika tumbuhan diduga mengadakan migrasi ke daerah-
daerah ini.
4. Daerah Agihan jenis-jenis Vikariad

• Daerah agihan tumbuhan adalah daerah agihan takson-takson tumbuhan yang


berkerabat dekat (vikariad) yag berasal pada nenek moyang yang sama dan
cendrung terpisah-pisah (tanpa campur tangan manusia).
• Contoh-contoh jenis vikariad ditemukan  dalam hampir setiap monografi
taksonami modern, dimana rentetan kesatuan-kesatuan yang berkerabat dekat
yang menghuni daerah-daerah geografi yang bebas biasanya dianggap  anak
jenis atau jenis tersendiri.
• Jenis-jenis itu ang dianggap eksklusif, meskipun kadang-kadang daerah
agihannya mungkin sedikit banyak bersifat tumpang tindih dan kadang-kadang
adalah soal beda pendapat.
• Jenis-jenis vikariad yang sungguh dapat diklasifikasikan menurut cara
terpisahnya satu sama lain yaitu :Horizontal (geografik), Altitudinal (fisiografik),
Habitat (ekologik) dan Musiman.
5. Daerah Endemik

Daerah endemik dapat dibedakan atas:


1. Endemik luas: Umumnya jenis-jenis yang berpembuluh yaitu mereka yang
terbatas pada suatu daerah tumbuhan tertentu, yang floranya berbeda pada
tingkat spesies (jenis) dan batas tak tegas antara daerah-daerah ini. Contoh:
Quercus alba, Acer accharum, Liriodendron tulipifera dan lain-lain
2. Endemik sempit: Jenis yang tedapat dengan luas yang kecil (beberapa
kilometer persegi) dan mempunyai kisaran toleransi yang sempit untuk keadaan
lingkungan sehingga hampir tidak ada bagian di dunia dimana mereka
hidup.Contoh: Tanaman pionner, tanaman yang tumbuh di tanah serpentin
Distribusi Jenis-Jenis Vegetasi Alam

• Seorang ahli biologi bernama Hart Meeriem pada tahun


1889, menemukan tipe agihan tumbuhan berdasarkan variasi
ketinggiannya.
• Ia menelusuri Gunung San Fransisco mulai dari kaki hingga
puncak.
• Meeriem berkesimpulan bahwa tipe tumbuhan pada suatu
daerah sangat tergantung pada temperatur dan
kelembapannya.
• Terbukti bahwa kelembapan
30 lebih berperan daripada
temperatur dalam tipe agihan tumbuhan.
• Jenis tumbuhan besar membutuhkan curah hujan yang lebih
tinggi daripada jenis tumbuhan kecil. Akibatnya, semakin ke
daerah bercurah hujan kecil dan sangat kecil, akan semakin
banyak kita lihat dominasi tumbuhan kecil seperti  belukar,
padang rumput, dan akhirnya kaktus atau tanaman padang
pasir pada daerah yang sangat minim hujannya.
• Enam macam vegetasi alami di dunia sebagai berikut:
Padang rumput, gurun, tundra, hutan basah tropis, hutan
gugur, dan taiga
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai