UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
KEIMIGRASIAN
KATA PENGANTAR
DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI
Bambang Irawan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK kehidupan bangsa dan
INDONESIA negara Republik
NOMOR 6 TAHUN 2011 Indonesia, sehingga
diperlukan peraturan
TENTANG perundang-undangan
yang menjamin kepastian
KEIMIGRASIAN hukum yang sejalan
dengan penghormatan,
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG pelindungan, dan
MAHA ESA pemajuan hak asasi
manusia;
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
c. bahwa UndangUndang
Nomor 9 Tahun 1992
Menimbang : a. bahwa Keimigrasian tentang Keimigrasian
merupakan bagian dari sudah tidak memadai
perwujudan pelaksanaan lagi untuk memenuhi
penegakan kedaulatan berbagai perkembangan
atas Wilayah Indonesia kebutuhan pengaturan,
dalam rangka pelayanan, dan
menjaga ketertiban pengawasan di bidang
kehidupan berbangsa Keimigrasian sehingga
dan bernegara menuju perlu dicabut dan
masyarakat yang adil diganti dengan undang-
dan makmur berdasarkan undang baru yang lebih
Pancasila dan komprehensif serta
Undang-Undang mampu menjawab
Dasar Negara tantangan yang ada;
Republik d. bahwa berdasarkan p e r
Indonesia Tahun 1945; t i m b a n g a n
b. bahwa perkembangan sebagaimana dimaksud
global dewasa ini dalam huruf a, huruf b,
mendorong dan huruf c perlu
meningkatnya mobilitas membentuk Undang-
penduduk dunia yang Undang tentang
menimbulkan berbagai Keimigrasian;
dampak, baik yang
menguntungkan maupun Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20,
yang merugikan Pasal 26 ayat (2), dan
kepentingan dan
Bagian Keempat
Kewajiban Penanggung Jawab Alat
(2), yang bersangkutan dapat Angkut
ditempatkan dalam Rumah Detensi
Imigrasi atau Ruang Detensi Pasal 17
Imigrasi. (1) Penanggung Jawab Alat Angkut yang
masuk atau keluar Wilayah Indonesia
Bagian Ketiga dengan alat angkutnya wajib melalui
Keluar Wilayah Indonesia Tempat Pemeriksaan Imigrasi.
Pasal 22
Pasal 24
(1) Setiap Tempat Pemeriksaan Imigrasi
(1) Dokumen Perjalanan
Indonesia ditetapkan suatu area
Republik
tertentu untuk melakukan pemeriksaan
Pasal 68 Pasal 70
(1) Pengawasan Keimigrasian terhadap (1) Pejabat Imigrasi atau yang ditunjuk
Orang Asing dilaksanakan pada saat dalam rangka pengawasan
permohonan Visa, masuk atau Keimigrasian sebagaimana
keluar, dan pemberian Izin Tinggal dimaksud dalam Pasal 67 dan Pasal
dilakukan dengan: 68 wajib melakukan:
a. pengumpulan, pengolahan, a. pengumpulan data pelayanan
serta penyajian data dan Keimigrasian, baik warga
informasi; negara
b. penyusunan daftar nama Orang Indonesia maupun warga
Asing yang dikenai Penangkalan Negara asing;
atau Pencegahan; b. pengumpulan data lalu lintas,
c. pengawasan terhadap baik warga Negara Indonesia
keberadaan dan kegiatan Orang maupun warga negara asing
Asing di Wilayah Indonesia; yang masuk atau keluar
d. pengambilan foto dan sidik jari; Wilayah
dan Indonesia;
e. kegiatan lain yang dapat c. pengumpulan data warga
dipertanggungjawabkan secara negara asing yang telah
hukum. mendapatkan keputusan
(2) Hasil pengawasan Keimigrasian pendetensian, baik di Ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat Detensi Imigrasi di Kantor
(1) merupakan data Keimigrasian Imigrasi maupun di Rumah
yang dapat ditentukan sebagai data Detensi Imigrasi; dan
yang bersifat rahasia.
Pasal 69
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 9
d. pengumpulan data warga (2) Pemilik atau pengurus tempat
negara asing yang dalam proses penginapan wajib memberikan data
penindakan Keimigrasian. mengenai Orang Asing yang
(2) Pengumpulan data sebagaimana menginap di tempat penginapannya
dimaksud pada ayat (1) jika diminta oleh Pejabat Imigrasi
dilaksanakan dengan memasukkan yang bertugas.
data pada Sistem Informasi
Manajemen Keimigrasian yang Pasal 73 Ketentuan
dibangun dan dikembangkan oleh mengenai pengawasan terhadap
Direktorat Orang Asing sebagaimana dimaksud
Jenderal. dalam Pasal 68 ayat (1) huruf b, huruf c,
huruf d, dan huruf e tidak diberlakukan
terhadap Orang Asing yang berada di
Pasal 71 Wilayah Indonesia dalam rangka tugas
Setiap Orang Asing yang berada di diplomatik.
Wilayah Indonesia wajib: Bagian Kedua
a. memberikan segala keterangan Intelijen Keimigrasian
yang diperlukan mengenai identitas
diri dan/atau keluarganya serta Pasal 74
melaporkan setiap perubahan (1) Pejabat Imigrasi melakukan fungsi
status sipil, kewarganegaraan, Intelijen Keimigrasian.
pekerjaan,
Penjamin, atau perubahan (2) Dalam rangka melaksanakan fungsi
alamatnya kepada Kantor Imigrasi Intelijen Keimigrasian, Pejabat
setempat; atau Imigrasi melakukan penyelidikan
b. memperlihatkan dan menyerahkan Keimigrasian dan pengamanan
Dokumen Perjalanan atau Izin Keimigrasian serta berwenang:
Tinggal yang dimilikinya apabila
diminta oleh Pejabat Imigrasi yang a. mendapatkan keterangan dari
bertugas dalam rangka pengawasan masyarakat atau instansi
Keimigrasian. pemerintah;
b. mendatangi tempat atau
Pasal 72 bangunan yang diduga dapat
(1) Pejabat Imigrasi yang bertugas ditemukan bahan keterangan
dapat meminta keterangan dari mengenai keberadaan dan
setiap orang yang member kegiatan Orang Asing;
kesempatan menginap kepada c. melakukan operasi
Orang Asing mengenai data Orang Intelijen
Asing yang bersangkutan. Keimigrasian; atau
Pasal 79
Pasal 110
(1) Terhadap tindak pidana
keimigrasian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 116 dan Pasal
117 diberlakukan acara
pemeriksaan singkat sebagaimana
dimaksud dalam hukum acara
pidana.
(2) PPNS (Investigation Authority)
Keimigrasian menyerahkan
20 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
BAB XI denda paling banyak
KETENTUAN PIDANA Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
IDR).
Pasal 113 Pasal 115
Setiap Penanggung Jawab Alat Angkut
yang tidak membayar biaya beban
Setiap orang yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
dengan sengaja masuk atau keluar ayat (4) dan Pasal 79 dipidana dengan
Wilayah Indonesia yang tidak melalui pidana penjara paling lama 1 (satu)
pemeriksaan oleh Pejabat Imigrasi di tahun dan/atau pidana denda paling
Tempat Pemeriksaan Imigrasi banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 IDR).
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau Pasal 116
pidana denda paling banyak Setiap Orang Asing yang tidak
Rp100.000.000,00 (seratus juta IDR). melakukan kewajibannya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 71 dipidana
dengan pidana kurungan paling lama 3
Pasal 114 (tiga) bulan atau pidana denda paling
(1) Penanggung Jawab Alat Angkut banyak Rp25.000.000,00 (dua puluh
yang masuk atau keluar Wilayah lima juta IDR).
Indonesia dengan alat angkutnya
yang tidak melalui Tempat Pasal 117
Pemeriksaan Imigrasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pemilik atau
dipidana dengan pidana penjara pengurus tempat penginapan
paling lama 1 (satu) tahun dan/ atau yang tidak memberikan keterangan
pidana denda paling banyak atau tidak memberikan data
Rp100.000.000,00 (seratus juta Orang Asing yang menginap di rumah
IDR). atau di tempat penginapannya setelah
(2) Penanggung Jawab Alat Angkut diminta oleh Pejabat Imigrasi yang
yang sengaja menurunkan atau bertugas sebagaimana dimaksud dalam
menaikkan penumpang yang tidak Pasal 72 ayat (2) dipidana dengan
melalui pemeriksaan Pejabat pidana kurungan paling lama 3 (tiga)
Imigrasi atau petugas pemeriksa bulan atau pidana denda paling banyak
pendaratan di Tempat Pemeriksaan Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta
Imigrasi sebagaimana dimaksud IDR).
dalam Pasal 17 ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara paling lama
2 (dua) tahun dan/atau pidana
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 21
Pasal 118 kelompok orang, baik secara
Setiap Penjamin yang dengan sengaja terorganisasi maupun tidak
memberikan keterangan tidak benar terorganisasi, atau memerintahkan
atau tidak memenuhi jaminan yang orang lain untuk membawa
diberikannya sebagaimana dimaksud seseorang atau kelompok orang,
dalam Pasal 63 ayat (2) dan ayat (3) baik secara terorganisasi maupun
dipidana dengan pidana penjara paling tidak terorganisasi, yang tidak
lama 5 (lima) tahun dan pidana denda memiliki hak secara sah untuk
Rp paling banyak Rp500.000.000,00 memasuki Wilayah Indonesia atau
(lima ratus juta IDR). keluar dari Wilayah Indonesia
dan/atau masuk wilayah negara
Pasal 119 lain, yang orang tersebut tidak
(1) Setiap Orang Asing yang masuk dan/ memiliki hak untuk memasuki
atau berada di Wilayah Indonesia wilayah tersebut secara sah, baik
yang tidak memiliki Dokumen dengan menggunakan dokumen sah
Perjalanan dan Visa yang sah dan maupun dokumen palsu, atau tanpa
masih berlaku sebagaimana menggunakan Dokumen
dimaksud dalam Pasal 8 dipidana Perjalanan, baik melalui
dengan pidana penjara paling lama pemeriksaan imigrasi maupun tidak,
5 (lima) tahun dan pidana denda dipidana karena Penyelundupan
paling banyak Rp500.000.000,00 Manusia dengan pidana penjara
(lima ratus juta IDR). paling singkat 5 (lima) tahun dan
(2) Setiap Orang Asing yang dengan paling lama 15 (lima belas) tahun
sengaja menggunakan Dokumen dan pidana denda paling sedikit
Perjalanan, tetapi diketahui atau Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
patut diduga bahwa Dokumen IDR) dan paling banyak
Perjalanan itu palsu atau dipalsukan Rp1.500.000.000,00 (satu miliar
dipidana dengan pidana penjara lima ratus juta IDR).
paling lama 5 (lima) tahun dan
pidana denda paling banyak (2) Percobaan untuk melakukan tindak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta pidana Penyelundupan Manusia
IDR). dipidana dengan pidana yang sama
sebagaimana dimaksud pada ayat
Pasal 120 (1).
(1) Setiap orang yang melakukan
perbuatan yang bertujuan mencari
keuntungan, baik secara langsung
maupun tidak langsung, untuk diri
sendiri atau untuk orang lain
dengan membawa seseorang atau Pasal 121
22 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
Dipidana dengan pidana Pasal 123
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
pidana denda paling banyak Dipidana dengan pidana
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta IDR): penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
pidana denda paling banyak
a. setiap orang yang dengan sengaja Rp500.000.000,00 (lima ratus juta IDR):
membuat palsu atau memalsukan
Visa atau Tanda Masuk atau Izin a. setiap orang yang dengan sengaja
Tinggal dengan maksud untuk memberikan surat atau data palsu
digunakan bagi dirinya sendiri atau atau yang dipalsukan atau
orang lain untuk masuk atau keluar keterangan tidak benar dengan
atau berada di Wilayah Indonesia; maksud untuk memperoleh Visa
b. setiap Orang Asing yang dengan atau Izin Tinggal bagi dirinya sendiri
sengaja menggunakan Visa atau atau orang lain;
Tanda Masuk atau Izin Tinggal palsu b. setiap Orang Asing yang dengan
atau yang dipalsukan untuk masuk sengaja menggunakan Visa atau Izin
atau keluar atau berada di Wilayah Tinggal sebagaimana dimaksud
Indonesia. dalam huruf a untuk masuk dan/
atau berada di Wilayah Indonesia.
Pasal 122
Pasal 124
Dipidana dengan pidana Setiap orang yang dengan sengaja
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan menyembunyikan atau melindungi atau
pidana denda paling paling banyak memberi pemondokan atau
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta IDR): memberikan penghidupan atau
memberikan pekerjaan kepada Orang
a. setiap Orang Asing yang dengan Asing yang diketahui atau patut diduga:
sengaja menyalahgunakan atau a. berada di Wilayah Indonesia secara
melakukan kegiatan yang tidak tidak sah dipidana dengan pidana
sesuai dengan maksud dan tujuan penjara paling lama 2 (dua) tahun
pemberian Izin Tinggal yang dan/atau pidana denda paling
diberikan kepadanya; banyak Rp200.000.000,00 (dua
b. setiap orang yang menyuruh atau ratus juta IDR);
memberikan kesempatan kepada
Orang Asing menyalahgunakan atau b. Izin Tinggalnya habis berlaku
melakukan kegiatan yang tidak dipidana dengan pidana kurungan
sesuai dengan maksud atau tujuan paling lama 3 (tiga) bulan atau
pemberian Izin Tinggal yang pidana denda paling banyak
diberikan kepadanya. Rp25.000.000,00 (dua puluh lima
juta IDR).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 23
Pasal 125 tahun dan pidana denda paling
Setiap Orang Asing yang tanpa izin banyak Rp500.000.000,00 (lima
berada di daerah tertentu yang telah ratus juta IDR);
dinyatakan terlarang bagi Orang Asing
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 c. memberikan data yang tidak sah
ayat (4) dipidana dengan pidana penjara atau keterangan yang tidak benar
paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau untuk memperoleh Dokumen
pidana denda Rp300.000.000,00 (tiga Perjalanan Republik Indonesia bagi
ratus juta IDR). dirinya sendiri atau orang lain
dipidana dengan pidana penjara
Pasal 126 paling lama 5 (lima) tahun dan
Setiap orang yang dengan sengaja: pidana denda paling banyak
a. menggunakan Rp500.000.000,00
Dokumen Perjalanan Republik (lima ratus juta IDR);
Indonesia untuk masuk atau d. memiliki atau menggunakan secara
keluar Wilayah Indonesia, melawan hokum 2 (dua) atau lebih
tetapi diketahui atau patut Dokumen Perjalanan Republik
diduga bahwa Dokumen Indonesia yang sejenis dan
Perjalanan semuanya masih berlaku dipidana
Republik Indonesia itu palsu atau dengan pidana penjara paling lama 5
dipalsukan dipidana dengan pidana (lima) tahun dan pidana denda
penjara paling lama 5 (lima) tahun paling banyak Rp500.000.000,00
dan pidana denda paling banyak (lima ratus juta IDR);
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta e. memalsukan Dokumen Perjalanan
IDR); Republik Indonesia atau membuat
Dokumen Perjalanan Republik
b. menggunakan Indonesia palsu dengan maksud
Dokumen Perjalanan Republik untuk digunakan bagi dirinya sendiri
Indonesia orang lain atau yang atau orang lain dipidana dengan
sudah dicabut atau yang pidana penjara paling lama 5 (lima)
dinyatakan batal untuk masuk tahun dan pidana denda paling
atau keluar Wilayah Indonesia banyak Rp500.000.000,00 (lima
atau menyerahkan kepada ratus juta IDR).
orang lain Dokumen Perjalanan
Republik Indonesia yang
diberikan kepadanya atau milik
orang lain dengan maksud Pasal 127
digunakan secara tanpa hak Setiap orang yang dengan sengaja dan
dipidana dengan pidana melawan hokum menyimpan Dokumen
penjara paling lama 5 (lima) Perjalanan Republik Indonesia palsu
24 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
atau dipalsukan dengan maksud untuk Perjalanan Republik Indonesia atau
digunakan bagi dirinya sendiri atau Dokumen Keimigrasian lainnya dipidana
orang lain dipidana dengan pidana dengan pidana penjara paling lama 5
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan (lima) tahun dan pidana denda paling
pidana denda paling banyak banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta IDR). juta IDR).
ttd
DR. H. SUSILO BAMBANG
YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 5 Mei 2011
PATRIALIS AKBAR
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK
Indonesia TAHUN 2011 NOMOR 52
Ttd,
Wisnu Setiawan
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan
“ditempatkan dalam pengawasan”
adalah penempatan Orang Asing di
Rumah Detensi Imigrasi atau Ruang
Detensi Imigrasi atau ruang khusus
dalam rangka menunggu
keberangkatannya keluar Wilayah
Indonesia. Dalam hal Orang Asing
datang dengan kapal laut, yang
bersangkutan ditempatkan di kapal
laut tersebut dan dilarang turun ke
darat sepanjang kapalnya berada di
Wilayah Indonesia hingga
meninggalkan Wilayah Indonesia.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Ayat (1)
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24 Ayat
(1) Cukup
jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan “dokumen
negara” adalah dokumen yang
setiap saat dapat ditarik kembali
apabila diperlukan untuk
kepentingan negara. Dokumen itu
bukanlah surat berharga sehingga
Dokumen Perjalanan Republik
Indonesia tidak dapat digunakan
Pasal 29 Pasal 34
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 30 Pasal 35
Cukup jelas. Visa diplomatik diberikan kepada Orang
Asing termasuk anggota keluarganya
Pasal 31 Ayat berdasarkan perjanjian internasional,
(1) Cukup prinsip resiprositas, dan penghormatan
jelas. (courtesy).
Ayat (2)
Cukup jelas. Pasal 36
Ayat (3) Visa dinas diberikan kepada Orang Asing
Yang dimaksud dengan “melakukan termasuk anggota keluarganya
tindak pidana atau melanggar berdasarkan perjanjian internasional,
peraturan perundang-undangan di prinsip resiprositas, dan penghormatan
Indonesia” adalah setiap orang (courtesy) dalam rangka tugas resmi
warga negara Indonesia yang yang tidak bersifat diplomatik.
disangka melakukan perbuatan
Pasal 43 Pasal 47
Ayat (1) Cukup jelas.
Cukup jelas. Pasal 48
Ayat (2) Ayat (1) Cukup
Huruf a jelas.
Yang dimaksud “pembebasan Ayat (2)
Visa” dalam ketentuan ini Cukup jelas.
misalnya untuk kepentingan Pada dasarnya setiap Orang Asing
pariwisata yang membawa yang masuk Wilayah Indonesia
manfaat bagi perkembangan wajib memiliki Visa. Berdasarkan
pembangunan nasional dengan Visa tersebut, Orang Asing
memperhatikan asas timbal diberikan Izin Tinggal di Wilayah
balik, yaitu pembebasan Visa Indonesia, tetapi ketentuan itu
hanya diberikan kepada Orang tidak diberlakukan terhadap Orang
Asing dari negara yang juga Asing yang berada di Wilayah
memberikan pembebasan Visa Indonesia karena menjadi korban
kepada warga negara tindak pidana perdagangan orang.
Indonesia. Huruf b Cukup jelas. Ayat (3)
Huruf c Cukup jelas.
Cukup jelas. Ayat (4)
Huruf d Yang dimaksud dengan “daerah
Cukup jelas. tertentu” adalah daerah konflik
yang akan membahayakan
Pasal 44 keberadaan, keselamatan, dan
Cukup jelas.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 43
keamananan Orang Asing yang negara Indonesia atau anak
bersangkutan. angkatnya.
Ayat (5)
Cukup jelas. Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 49
Cukup jelas. Pasal 54
Ayat (1)
Pasal 50 Huruf a
Cukup jelas. Yang dimaksud dengan
“rohaniwan” adalah pemuka
Pasal 51 agama yang diakui di Indonesia.
Cukup jelas. Huruf b
Pasal 52 Yang dimaksud
Huruf a dengan “keluarga” adalah
Cukup jelas. suami/istri, dan anak. Huruf c
Huruf b Cukup jelas.
Cukup jelas. Huruf d
Huruf c Cukup jelas.
Cukup jelas. Ayat (2)
Cukup jelas.
Huruf d Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “wilayah Cukup jelas.
perairan” adalah perairan
pedalaman, perairan kepulauan, Pasal 55
dan laut teritorial. Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan “wilayah
yurisdiksi” adalah wilayah di luar Pasal 56
wilayah perairan yang terdiri atas Ayat (1)
Zona Ekonomi Eksklusif, Landas Yang dimaksud
Kontinen, dan Zona Tambahan, dengan “alih status” adalah
negara memiliki hak berdaulat dan perubahan status keberadaan
kewenangan tertentu sebagaimana Orang Asing dari Izin Tinggal
diatur dalam ketentuan peraturan kunjungan menjadi Izin
perundang-undangan dan hokum Tinggal terbatas dan dari Izin
internasional. Huruf e Cukup jelas. Tinggal terbatas menjadi Izin
Huruf f Tinggal Tetap. Ayat (2) Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan “anak” Ayat (3)
adalah anak dari duda/janda Orang Cukup jelas.
Asing yang kawin dengan warga
44 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
Pasal 57 suatu perkawinan bertanggung
Cukup jelas. jawab kepada pasangannya dan/
atau anaknya.
Pasal 58 Ayat (5)
Yang dimaksud dengan “meragukan Cukup jelas.
status Izin Tinggal dan kewarganegaraan
seseorang” antara lain adanya data Pasal 64
Keimigrasian yang menunjukkan bahwa Cukup jelas.
yang bersangkutan diragukan status
kewarganegaraannya. Pasal 65
Cukup jelas.
Pasal 59
Cukup jelas. Pasal 66
Ayat (1)
Pasal 60 Cukup jelas.
Cukup jelas. Ayat (2)
Pengawasan Keimigrasian meliputi
Pasal 61 pengawasan, baik terhadap warga
Yang dimaksud dengan “keluarganya” negara Indonesia maupun Orang
adalah suami/istri, dan anak. Asing.
Pasal 62 Pasal 67
Cukup jelas. Cukup jelas.
Pasal 63 Pasal 68
Ayat (1) Cukup jelas.
Yang dimaksud dengan “Orang
Asing tertentu” adalah Orang Asing Pasal 69
yang memegang Izin Tinggal Ayat (1)
terbatas atau Izin Tinggal Tetap. Yang dimaksud dengan “badan atau
Ayat (2) instansi pemerintah terkait”
Yang dimaksud dengan ”perubahan misalnya Kementerian Dalam
status sipil” antara lain kelahiran, Negeri, Kementerian Luar Negeri,
perkawinan, perceraian, kematian, Kepolisian Negara Republik
dan perubahan lain, Indonesia, Tentara Nasional
misalnya perubahan jenis Indonesia, Kejaksaan Agung
kelamin. Ayat (3) Cukup jelas. Republik Indonesia, serta
Ayat (4) Kementerian Tenaga Kerja dan
Ketentuan mengenai penjaminan Transmigrasi.
tidak diberlakukan karena pada Ayat (2)
dasarnya suami atau istri dalam Cukup jelas.
Pasal 115
50 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
Cukup jelas.
Pasal 116
Cukup jelas.
Pasal 117
Cukup jelas.
Pasal 118
Cukup jelas.
Pasal 119
Cukup jelas.
Pasal 120
Cukup jelas.
Pasal 121
Cukup jelas.
Pasal 122
Cukup jelas.
Pasal 123
Cukup jelas.
Pasal 124
Cukup jelas.
Pasal 125
Cukup jelas.
Pasal 126
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Pasal 132
Cukup jelas. Pasal 140
Cukup jelas.
Pasal 133
Cukup jelas. Pasal 141
Cukup jelas.
Pasal 134
Cukup jelas. Pasal 142
Cukup jelas.
Pasal 135
Perkawinan semu adalah perkawinan Pasal 143
seorang warga Negara Indonesia Cukup jelas.
atau seorang asing pemegang Izin
Tinggal dengan seorang asing lain dan Pasal 144
perkawinan tersebut bukan merupakan Cukup jelas.
perkawinan yang sesungguhnya, tetapi
dengan maksud untuk memperoleh izin Pasal 145
tinggal atau Dokumen Perjalanan Cukup jelas.
Republik Indonesia. Dari sisi hukum
perkawinan itu merupakan TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA
bentuk penyelundupan hukum. REPUBLIK Indonesia NOMOR 5216
Pasal 136
Cukup jelas.