Anda di halaman 1dari 125

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 i

ii Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 6 TAHUN 2011

TENTANG

KEIMIGRASIAN

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 iii


KATA PENGANTAR
DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera untuk kita semua
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat
dan karunia yang telah terlimpahkan pada kita semua, sehingga masih diberi
kesempatan untuk berkreasi mencetak dan menerbitkan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dalam 2 (dua) versi bahasa yaitu
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan, terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),
ketatalaksanaan (business process) dan sumber daya manusia sebagai
aparatur negara.
Saat ini Kementerian Hukum dan HAM terus bergerak pada ranah
pelaksanaan reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata lain, pelaksanaan
reformasi birokrasi dimaksud merupakan langkah strategis untuk membangun
aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam
mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Selain
itu dengan sangat pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi
dan komunikasi serta perubahan lingkungan strategis menuntut birokrasi
pemerintahan untuk direformasi dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan
masyarakat.
Dalam upaya memenuhi dinamika tuntutan masyarakat, Direktorat
Jenderal Imigrasi pun mencetak dan menerbitkan Undang-Undang Nomor
6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Undang-Undang yang baru ini lahir
pada saat pemerintah menggulirkan reformasi birokrasi sehingga mampu
menampung kebutuhan dan perkembangan hukum yang ada saat ini maupun
di masa mendatang.
Sebagaimana disebutkan di atas, buku ini dicetak dalam 2 (dua)
bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hal ini dimaksudkan agar
kebutuhan masyarakat terkait pemahaman dan pengetahuan tentang hukum
Keimigrasian dapat diterima kalangan subjek hukum Keimigrasian. Apalagi di
era globalisasi ini, kebutuhan Peraturan Perundang-undangan dalam bahasa
internasional merupakan hal yang sudah lazim.

iv Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Pencetakan dan penerbitan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011
tentang Keimigrasian dalam dua versi bahasa merupakan suatu upaya agar
yang berbahasa Inggris dapat dengan mudah memahami peraturan perundang-
undangan Keimigrasian yang berlaku di Indonesia.
Buku ini disusun secara sistematik sehingga dapat dijadikan bahan
acuan dalam pelaksanaan tugas oleh pejabat atau pegawai di lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM, khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal
Imigrasi.
Saya sangat menghargai, merasa bangga dan berterima kasih atas
upaya Sekretariat Direktorat Jenderal Imigrasi menerbitkan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dalam 2 (dua) bahasa.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dalam upaya
meningkatkan produktivitas kinerja dalam menjalankan birokrasi.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Direktur Jenderal Imigrasi

Bambang Irawan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 v


UNDANG-UNDANG REPUBLIK LAW OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
INDONESIA
NOMOR 6 TAHUN 2011 NUMBER 6 OF 2011

TENTANG REGARDING

KEIMIGRASIAN IMMIGRATION

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG BY THE GRACE OF GOD THE ALMIGHTY


MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF


INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Keimigrasian a. that immigration is an essential


merupakan bagian dari part of sovereignty of the Territory
perwujudan pelaksanaan of the Republic of Indonesia in
penegakan kedaulatan order to uphold national and state
atas Wilayah Indonesia order towards just and prosperous
dalam rangka menjaga society based on Pancasila and
ketertiban kehidupan the Constitution of the Republic of
berbangsa dan bernegara Indonesia 1945;
menuju masyarakat
yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa perkembangan b. that the current global development
global dewasa ini significantly increased mobility of
mendorong meningkatnya world population bearing numerous
mobilitas penduduk impacts, beneficial and detrimental
dunia yang menimbulkan to the interests and the state
berbagai dampak, baik and national life of the Republic
yang menguntungkan of Indonesia, it is considered as
maupun yang merugikan necessary to establish legislation
kepentingan dan providing legal assurance in line
kehidupan bangsa with the respect, protection and the
dan negara Republik promotion of human rights;
Indonesia, sehingga
diperlukan peraturan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 1


p e r u n d a n g - u n d a n ga n
yang menjamin kepastian
hukum yang sejalan
dengan penghormatan,
pelindungan, dan
pemajuan hak asasi
manusia;
c. bahwa Undang- c. that Law Number 9 of 1992
Undang Nomor 9 Tahun regarding Immigration is considered
1992 tentang Keimigrasian as presently ineffective to meet the
sudah tidak memadai lagi changing needs of administration,
untuk memenuhi berbagai services and surveillance of
perkembangan kebutuhan Immigration, it is considered as
pengaturan, pelayanan, necessary to revoke and supersede
dan pengawasan di the former law with new legislation
bidang Keimigrasian that is more comprehensive and
sehingga perlu dicabut adequately effective to meet the
dan diganti dengan existing challenges;
undang-undang baru
yang lebih komprehensif
serta mampu menjawab
tantangan yang ada;
d. bahwa berdasarkan d. taking into account the foregoing,
p e r t i m b a n g a n it is considered as relevant and
sebagaimana dimaksud necessary to establish Law on
dalam huruf a, huruf b, dan Immigration;
huruf c perlu membentuk
Undang-Undang tentang
Keimigrasian;

Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal Having regard to: Article 5(1), Article 20,
20, Pasal 26 ayat (2), dan Article 26(2) and Article 28E(1) of the
Pasal 28E ayat (1) Undang- Constitution of the Republic of Indonesia
Undang Dasar Negara of 1945;
Republik Indonesia Tahun
1945;

2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Dengan Persetujuan Bersama By Joint Approval of
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT THE HOUSE OF PEOPLE’S
REPUBLIK INDONESIA REPRESENTATIVES OF THE REPUBLIC OF
INDONESIA

Dan And

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF


INDONESIA
MEMUTUSKAN: HAVE DECIDED

Menetapkan : UNDANG-UNDANG To establish: IMIGRATION LAW


TENTANG KEIMIGRASIAN.

BAB I CHAPTER I
KETENTUAN UMUM GENERAL PROVISIONS

Pasal 1 Article 1
Dalam Undang-Undang ini yang In this Law, unless the context requires
dimaksud dengan: otherwise:
1. Keimigrasian adalah hal ihwal 1. Immigration means movement or
lalu lintas orang yang masuk atau mobility of persons entering to or
keluar Wilayah Indonesia serta exit from the Territory of the Republic
pengawasannya dalam rangka of Indonesia and surveillance to
menjaga tegaknya kedaulatan uphold state sovereignty.
negara.
2. Wilayah Negara Republik Indonesia 2. Territory of the Republic of
yang selanjutnya disebut Wilayah Indonesia, hereinafter referred to
Indonesia adalah seluruh wilayah as Territory of Indonesia means
Indonesia serta zona tertentu yang all territories of the Republic of
ditetapkan berdasarkan undang- Indonesia and the zones designated
undang. based on the Law.
3. Fungsi Keimigrasian adalah bagian 3. Immigration Function means part
dari urusan pemerintahan negara of state government affairs in
dalam memberikan pelayanan providing immigration services, law
Keimigrasian, penegakan hukum, enforcement, security of the state
keamanan negara, dan fasilitator and facilitation of community’s
pembangunan kesejahteraan welfare development.
masyarakat.
4. Menteri adalah menteri yang 4. Minister means minister of law and
menyelenggarakan urusan human rights.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 3


pemerintahan di bidang hukum dan
hak asasi manusia.
5. Direktur Jenderal adalah Direktur 5. Director General means Director
Jenderal Imigrasi. General of Immigration.
6. Direktorat Jenderal Imigrasi adalah 6. Directorate General of Immigration
unsur pelaksana tugas dan fungsi means the operator of the tasks and
Kementerian Hukum dan Hak Asasi functions of the Ministry of Law and
Manusia di bidang Keimigrasian. Human Rights in Immigration affairs.
7. Pejabat Imigrasi adalah pegawai 7. Immigration Official means
yang telah melalui pendidikan employee passing specific training
khusus Keimigrasian dan memiliki on Immigration and possessing
keahlian teknis Keimigrasian technical expertise on Immigration
serta memiliki wewenang untuk and assigned with the authority
melaksanakan tugas dan tanggung to perform the tasks and
jawab berdasarkan Undang-Undang responsibilities set forth hereunder.
ini.
8. Penyidik Pegawai Negeri Sipil 8. Immigration Investigator, hereinafter
Keimigrasian yang selanjutnya referred to as PPNS (Immigration
disebut dengan PPNS (Investigation Investigator) means Immigration
Authority) Keimigrasian adalah Official vested with authority by the
Pejabat Imigrasi yang diberi law to perform investigation into
wewenang oleh undang-undang Immigration crime.
untuk melakukan penyidikan tindak
pidana Keimigrasian.
9. Orang Asing adalah orang yang 9. Foreigner means non-Indonesian
bukan warga Negara Indonesia. national.
10. Sistem Informasi Manajemen 10. Immigration Management Informa-
Keimigrasian adalah sistem teknologi tion System means information and
informasi dan komunikasi yang communication technology system
digunakan untuk mengumpulkan, applied to collect, process and
mengolah dan menyajikan informasi deliver the information to support
guna mendukung operasional, the operation, management
manajemen, dan pengambilan and decision making to perform
keputusan dalam melaksanakan Immigration Function.
Fungsi Keimigrasian.
11. Kantor Imigrasi adalah unit 11. Immigration Office means technical
pelaksana teknis yang menjalankan unit performing Immigration
Fungsi Keimigrasian di daerah Function in regency, city or sub
kabupaten, kota, atau kecamatan. district areas.
12. Tempat Pemeriksaan Imigrasi adalah 12. Immigration Checkpoint means
tempat pemeriksaan di pelabuhan checkpoint in seaport, airport,

4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


laut, bandar udara, pos lintas cross-border post or other places
batas, atau tempat lain sebagai being the entrance to and exit from
tempat masuk dan keluar Wilayah the territories of the Republic of
Indonesia. Indonesia.
13.
Dokumen Perjalanan adalah 13. Travel Document means official
dokumen resmi yang dikeluarkan documents issued by the authorized
oleh pejabat yang berwenang dari official of a country, the United
suatu negara, Perserikatan Bangsa- Nations or other international
Bangsa, atau organisasi internasional organization to perform inter-
lainnya untuk melakukan perjalanan state travel containing the bearer’s
antarnegara yang memuat identitas identity.
pemegangnya.
14.
Dokumen Keimigrasian adalah 14. Immigration Document means
Dokumen Perjalanan Republik Travel Document of the Republic of
Indonesia, dan Izin Tinggal yang Indonesia and Stay Permit issued by
dikeluarkan oleh Pejabat Imigrasi the Immigration Official or foreign
atau pejabat dinas luar negeri. service official.
15.
Dokumen Perjalanan Republik 15. Travel Documents of the Republic
Indonesia adalah Paspor Republik of Indonesia means Passport of the
Indonesia dan Surat Perjalanan Republic of Indonesia and the Travel
Laksana Paspor Republik Indonesia. Document in lieu of Passport of the
Republic of Indonesia.
16. Paspor Republik Indonesia yang 16. Passport of the Republic of
selanjutnya disebut Paspor adalah Indonesia, hereinafter referred to
dokumen yang dikeluarkan oleh as Passport means document issued
Pemerintah Republik Indonesia by the Government of the Republic
kepada warga Negara Indonesia of Indonesia to the Indonesian
untuk melakukan perjalanan national for international travel that
antarnegara yang berlaku selama is valid for specified period.
jangka waktu tertentu.
17. Surat Perjalanan Laksana Paspor 17. Travel Document in lieu of Passport
Republik Indonesia yang selanjutnya of the Republic of Indonesia,
disebut Surat Perjalanan Laksana hereinafter referred to Travel
Paspor adalah dokumen pengganti Document in lieu of Passport
paspor yang diberikan dalam means a document substituting
keadaan tertentu yang berlaku passport issued under particular
selama jangka waktu tertentu. circumstance and valid for specified
period.
18.
Visa Republik Indonesia yang 18. Visa of the Republic of Indonesia
selanjutnya disebut Visa adalah hereinafter referred to as Visa
keterangan tertulis yang diberikan means written statement issued

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 5


oleh pejabat yang berwenang di by the authorized official in the
Perwakilan Republik Indonesia atau Representative of the Republic of
di tempat lain yang ditetapkan oleh Indonesia or other places designated
Pemerintah Republik Indonesia yang by the Government of the Republic
memuat persetujuan bagi Orang of Indonesia, identifying approval
Asing untuk melakukan perjalanan for Foreigner to perform travel
ke Wilayah Indonesia dan menjadi to Territory of the Republic of
dasar untuk pemberian Izin Tinggal. Indonesia and what constitutes the
ground for issuing Stay Permit.
19. Tanda Masuk adalah tanda tertentu 19. Entry Mark means particular sign
berupa cap yang dibubuhkan in the form of stamp affixed on
pada Dokumen Perjalanan warga Travel Document of the Indonesian
Negara Indonesia dan Orang Asing, national and Foreigner, manual
baik manual maupun elektronik, or electronic, issued by the
yang diberikan oleh Pejabat Immigration Official as a sign that
Imigrasi sebagai tanda bahwa the person concerned enters the
yang bersangkutan masuk Wilayah Territory of Indonesia.
Indonesia.
20. Tanda Keluar adalah tanda tertentu 20. Exit Mark means particular sign
berupa cap yang dibubuhkan which may include stamp affixed on
pada Dokumen Perjalanan warga Travel Document of the Indonesian
Negara Indonesia dan Orang Asing, national and Foreigner, either
baik manual maupun elektronik, manual or electronic, issued by the
yang diberikan oleh Pejabat Immigration Official as a sign that
Imigrasi sebagai tanda bahwa the person concerned exits from the
yang bersangkutan keluar Wilayah Territory of Indonesia.
Indonesia.
21. Izin Tinggal adalah izin yang 21. Stay Permit means permit issued to
diberikan kepada Orang Asing oleh the Foreigner by the Immigration
Pejabat Imigrasi atau pejabat dinas Official or foreign agency officials to
luar negeri untuk berada di Wilayah stay in Territory of Indonesia.
Indonesia.
22. Pernyataan Integrasi adalah 22. Statement of Integration means
pernyataan Orang Asing kepada Statement by Foreigner’ to the
Pemerintah Republik Indonesia Government of the Republic of
sebagai salah satu syarat Indonesia as one of applicable
memperoleh Izin Tinggal Tetap. requirements to obtain Permanent
Stay Permit.
23. Izin Tinggal Tetap adalah izin yang 23. Permanent Stay Permit means
diberikan kepada Orang Asing permit issued to Foreigner to
tertentu untuk bertempat tinggal domicile and live in Territory of

6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


dan menetap di Wilayah Indonesia Indonesia as resident.
sebagai penduduk Indonesia.
24. Izin Masuk Kembali adalah izin 24. Re-Entry Permit means written
tertulis yang diberikan oleh Pejabat permit issued by the Immigration
Imigrasi kepada Orang Asing Official to the Foreigner as the
pemegang Izin Tinggal terbatas bearer of temporary Stay Permit
dan Izin Tinggal Tetap untuk masuk and Permanent Stay Permit to re-
kembali ke Wilayah Indonesia. enter the Territory of Indonesia.
25. Korporasi adalah kumpulan 25. Corporation means an organized
orang dan/atau kekayaan yang group of people and/or assets,
terorganisasi, baik merupakan whether incorporated or not.
badan hukum maupun bukan badan
hukum.
26. Penjamin adalah orang atau 26. Guarantor means a person or
Korporasi yang bertanggung jawab Corporation responsible for the
atas keberadaan dan kegiatan Orang existence and activities of the
Asing selama berada di Wilayah Foreigner during his/her stay in the
Indonesia. Territory of Indonesia.
27. Alat Angkut adalah kapal laut, 27. Means of Transportation means
pesawat udara, atau sarana sea vessel, aircraft or other means
transportasi lain yang lazim of Transportation normally used to
digunakan, baik untuk mengangkut carry both people and goods.
orang maupun barang.
28. Pencegahan adalah larangan 28. Prevention means temporary
sementara terhadap orang untuk prohibition of person from exiting
keluar dari Wilayah Indonesia from the Territory of Indonesia
berdasarkan alasan Keimigrasian based on particular Immigration
atau alasan lain yang ditentukan reasons or others prescribed by the
oleh undang-undang. Law.
29. Penangkalan adalah larangan 29. Banishment means prohibition
terhadap Orang Asing untuk masuk of the Foreigner from entering
Wilayah Indonesia berdasarkan the Territory of Indonesia for
alasan Keimigrasian. Immigration reason
30. Intelijen Keimigrasian adalah 30. Immigration Intelligent means
kegiatan penyelidikan Keimigrasian Immigration investigation and
dan pengamanan Keimigrasian Immigration safeguarding for
dalam rangka proses penyajian delivery of information through
informasi melalui analisis guna analysis to forecast Immigration
menetapkan perkiraan keadaan condition, encountered or to
Keimigrasian yang dihadapi atau encounter.
yang akan dihadapi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 7


31. Tindakan Administratif Keimigrasian 31. Immigration Administrative
adalah sanksi administratif yang Measures mean administrative
ditetapkan Pejabat Imigrasi penalty imposed by the Immigration
terhadap Orang Asing di luar proses Official toward the Foreigner outside
peradilan. court proceedings.
32. Penyelundupan Manusia adalah 32. People smuggling means act aiming
perbuatan yang bertujuan mencari at obtaining benefit, directly and
keuntungan, baik secara langsung indirectly, for themselves or others
maupun tidak langsung, untuk diri taking a person or group of persons,
sendiri atau untuk orang lain yang organized and unorganized or
membawa seseorang atau kelompok instructing the other person to take
orang, baik secara terorganisasi a person or group of persons, both
maupun tidak terorganisasi, atau organized or unorganized, illegally
memerintahkan orang lain untuk to enter the Territory of Indonesia or
membawa seseorang atau kelompok exit from the Territory of Indonesia
orang, baik secara terorganisasi and/or enter of other state’s
maupun tidak terorganisasi, yang territory that such person does not
tidak memiliki hak secara sah untuk have the right to legally enter the
memasuki Wilayah Indonesia atau territory, whether by using valid or
keluar Wilayah Indonesia dan/ counterfeit document or without
atau masuk wilayah negara lain using the Travel Document, whether
yang orang tersebut tidak memiliki through immigration check or not. --
hak untuk memasuki wilayah
tersebut secara sah, baik dengan
menggunakan dokumen sah
maupun dokumen palsu, atau tanpa
menggunakan Dokumen Perjalanan,
baik melalui pemeriksaan imigrasi
maupun tidak.
33. Rumah Detensi Imigrasi adalah unit 33. Immigration Detention House
pelaksana teknis yang menjalankan means operating unit performing
Fungsi Keimigrasian sebagai tempat the Immigration Function as the
penampungan sementara bagi temporary shelter for Foreigner
Orang Asing yang dikenai Tindakan subjected to Immigration
Administratif Keimigrasian. Administrative Measures..
34. Ruang Detensi Imigrasi adalah 34. Immigration Detention Room means
tempat penampungan sementara temporary shelter for the Foreigner
bagi Orang Asing yang dikenai subjected to the Immigration
Tindakan Administratif Keimigrasian Administrative Measures in the
yang berada di Direktorat Jenderal Directorate General of Immigration
Imigrasi dan Kantor Imigrasi. and Immigration Office.

8 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


35. Deteni adalah Orang Asing 35. Detainee means Foreigner who is
penghuni Rumah Detensi Imigrasi occupant of immigration Detention
atau Ruang Detensi Imigrasi yang House or Immigration Detention
telah mendapatkan keputusan Room obtaining detention decision
pendetensian dari Pejabat Imigrasi. from the Immigration Official.
36. Deportasi adalah tindakan paksa 36. Deportation means act by force
mengeluarkan Orang Asing dari to expel the Foreigner from the
Wilayah Indonesia. Territory of Indonesia.
37. Penanggung Jawab Alat Angkut 37. Transportation Authority means
adalah pemilik, pengurus, agen, owner, management, agent, master,
nakhoda, kapten kapal, kapten pilot, vessel captain, pilot captain or
atau pengemudi alat angkut yang vehicle operator of the Means of
bersangkutan. Transportation.
38. Penumpang adalah setiap orang 38. Passenger means any person carried
yang berada di atas alat angkut, on the Means of Transportation,
kecuali awak alat angkut. except the crew.
39. Perwakilan Republik Indonesia 39. Representative of the Republic of
adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia means Embassy of the
Indonesia, Konsulat Jenderal Republic of Indonesia, Consulate
Republik Indonesia, dan Konsulat General of the Republic of Indonesia
Republik Indonesia. and Consulate of the Republic of
Indonesia.

Pasal 2 Article 2
Setiap warga negara Indonesia berhak Each Indonesian National shall be
melakukan perjalanan keluar dan masuk entitled to perform travel out of and
Wilayah Indonesia. enter the Territory of Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 9


BAB II CHAPTER II
PELAKSANAAN FUNGSI KEIMIGRASIAN IMMIGRATION FUNCTION

Bagian Kesatu First Part


Umum General

Pasal 3 Article 3
(1) Untuk melaksanakan Fungsi (1) To perform Immigration Function,
Keimigrasian, Pemerintah menetap- the Government will establish the
kan kebijakan Keimigrasian. Immigration Policy.
(2) Kebijakan Keimigrasian dilaksanakan (2) Immigration Policy shall be
oleh Menteri. implemented by the Minister.
(3) Fungsi Keimigrasian di sepanjang (3) Immigration Function along with the
garis perbatasan Wilayah Indonesia Indonesian Territorial’s boundary
dilaksanakan oleh Pejabat Imigrasi line shall be implemented by the
yang meliputi Tempat Pemeriksaan Immigration Official, covering the
Imigrasi dan pos lintas batas. Immigration Checkpoint and cross-
border post.

Pasal 4 Article 4
(1) Untuk melaksanakan Fungsi (1) To perform Immigration Function
Keimigrasian sebagaimana referred to in Article 3, Immigration
dimaksud dalam Pasal 3, dapat Office may be formed at regency,
dibentuk Kantor Imigrasi di city or sub regency level.
kabupaten, kota, atau kecamatan.
(2) Di setiap wilayah kerja Kantor (2) In each operating area of
Imigrasi dapat dibentuk Tempat Immigration office, Immigration
Pemeriksaan Imigrasi. Checkpoint may be formed.
(3) Pembentukan Tempat Pemeriksaan (3) The formation of Immigration
Imigrasi sebagaimana dimaksud Checkpoint referred to in paragraph
pada ayat (2) ditetapkan (2) shall be stipulated by ministerial
berdasarkan Keputusan Menteri. decree.
(4) Selain Kantor Imigrasi sebagaimana (4) In addition to Immigration Office
dimaksud pada ayat (1), dapat referred to in paragraph (1),
dibentuk Rumah Detensi Imigrasi di Immigration Detention House may
ibu kota negara, provinsi, kabupaten, be formed in the capital of the state,
atau kota. province, regency or city.
(5) Kantor Imigrasi dan Rumah Detensi (5) Immigration Office and Immigration
Imigrasi merupakan unit pelaksana Detention House shall constitute the
teknis yang berada di bawah technical executive unit under the
Direktorat Jenderal Imigrasi. Directorate General of Immigration.

10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Pasal 5 Article 5
Fungsi Keimigrasian di setiap Perwakilan Immigration Function in each
Republik Indonesia atau tempat lain di Representative of the Republic of
luar negeri dilaksanakan oleh Pejabat Indonesia or other place overseas shall
Imigrasi dan/atau pejabat dinas luar be carried out by Immigration Official
negeri yang ditunjuk. and/or by Indonesian Authorized official
overseas

Pasal 6 Article 6
Pemerintah dapat melakukan kerja sama The government may enter into the
internasional di bidang Keimigrasian international cooperation in the
dengan negara lain dan/atau dengan Immigration sector with other state
badan atau organisasi internasional and/or with international body or
berdasarkan ketentuan peraturan organization based on the provisions of
perundang-undangan. legislation.

Bagian Kedua Part Two


Sistem Informasi Manajemen Immigration Management Information
Keimigrasian System

Pasal 7 Article 7
(1) Direktur Jenderal bertanggung jawab (1) Director General shall be
menyusun dan mengelola Sistem responsible to prepare and
Informasi Manajemen Keimigrasian manage the Immigration
sebagai sarana pelaksanaan Fungsi Management Information System
Keimigrasian di dalam atau di luar as the Immigration Function
Wilayah Indonesia. implementation facilities within or
outside the Territory of Indonesia.
(2)
Sistem Informasi Manajemen (2) Immigration Management
Keimigrasian dapat diakses Information System shall be
oleh instansi dan/atau lembaga accessible to the relevant
pemerintahan terkait sesuai dengan government agency and/or
tugas dan fungsinya. institution subject to its task and
function.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 11


BAB III CHAPTER III
MASUK DAN KELUAR WILAYAH ENTRY TO AND EXIT FROM TERRITORY
INDONESIA OF INDONESIA

Bagian Kesatu Part One


Umum General

Pasal 8 Article 8
(1) Setiap orang yang masuk atau keluar (1) Any person entering to or exiting
Wilayah Indonesia wajib memiliki from the Territory of Indonesia
Dokumen Perjalanan yang sah dan shall have legal and valid Travel
masih berlaku. Document.
(2) Setiap Orang Asing yang masuk (2) Any entering the Territory of
Wilayah Indonesia wajib memiliki Indonesia shall have legal and valid
Visa yang sah dan masih berlaku, Visa, unless stipulated otherwise by
kecuali ditentukan lain berdasarkan this Law and international treaty.
Undang-Undang ini dan perjanjian
internasional.

Pasal 9 Article 9
(1) Setiap orang yang masuk atau (1) Any person entering to or exiting
keluar Wilayah Indonesia wajib from the Territory of Indonesia shall
melalui pemeriksaan yang dilakukan be subjected to checking carried
oleh Pejabat Imigrasi di Tempat out by Immigration Official at
Pemeriksaan Imigrasi. Immigration Checkpoint.
(2) Pemeriksaan sebagaimana (2) Checking referred to in paragraph
dimaksud pada ayat (1) meliputi (1) shall cover valid Travel Document
pemeriksaan Dokumen Perjalanan and/or identity card.
dan/atau identitas diri yang sah.
(3) Dalam hal terdapat keraguan atas (3) In case of doubt as to the validity of
keabsahan Dokumen Perjalanan the traveler’s Travel Document and/
dan/atau identitas diri seseorang, or identity card, the Immigration
Pejabat Imigrasi berwenang Official shall have the authority to
untuk melakukan penggeledahan perform bodily search and search to
terhadap badan dan barang bawaan luggage and may proceed with the
dan dapat dilanjutkan dengan immigration investigation process.
proses penyelidikan Keimigrasian.

12 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Bagian Kedua Second Part
Masuk Wilayah Indonesia Entry to Territory of the Republic of
Indonesia

Pasal 10 Article 10
Orang Asing yang telah memenuhi The Foreigner fulfilling the requirements
persyaratan dapat masuk Wilayah may enter the Territory of Indonesia
Indonesia setelah mendapatkan Tanda after obtaining Entry Mark.
Masuk.

Pasal 11 Article 11
(1) Dalam keadaan darurat Pejabat (1) In emergency condition, Immigration
Imigrasi dapat memberikan Tanda Official may issue emergency Entry
Masuk yang bersifat darurat kepada Mark to Foreigner.
Orang Asing.
(2) Tanda Masuk sebagaimana (2) Entry Mark referred to in paragraph
dimaksud pada ayat (1) berlaku (1) shall be Stay Permit for specified
sebagai Izin Tinggal kunjungan period of visit.
dalam jangka waktu tertentu.

Pasal 12 Article 12
Menteri berwenang melarang Orang The Minister shall have the authority
Asing berada di daerah tertentu di to prohibit any Foreigner to stay in
Wilayah Indonesia. particular areas in the Territory of
Indonesia.

Pasal 13 Article 13
(1) Pejabat Imigrasi menolak Orang (1) Immigration Official will deny any
Asing masuk Wilayah Indonesia Foreigner from entering to the
dalam hal orang asing tersebut: Territory of Indonesia if:
a. namanya tercantum dalam a. his/her name is entered in the
daftar Penangkalan; banishment list;
b. tidak memiliki Dokumen b. has no legal and valid Travel
Perjalanan yang sah dan Document;
berlaku;
c. memiliki dokumen Keimigrasian c. has counterfeit immigration
yang palsu; document;
d. tidak memiliki Visa, kecuali d. has no Visa, except those
yang dibebaskan dari kewajiban exempted from the obligation
memiliki Visa; to have visa;
e. telah memberi keterangan yang e. provides untrue information in

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 13


tidak benar dalam memperoleh obtaining visa;
Visa;
f. menderita penyakit menular f. suffers from communicable
yang membahayakan kesehatan diseases endangering the public
umum; health;
g. terlibat kejahatan internasional g. is involved in the international
dan tindak pidana transnasional crime and organized
yang terorganisasi; transnational crime;
h. termasuk dalam daftar h. is listed as Wanted Person for
pencarian orang untuk arrest from a foreign country;
ditangkap dari suatu negara
asing;
i. terlibat dalam kegiatan makar i. is involved in subversive
terhadap Pemerintah Republik activities against the
Indonesia; atau Government of the Republic of
Indonesia; or
j. termasuk dalam jaringan j. is involved in the prostitution,
praktik atau kegiatan prostitusi, trafficking and people smuggling
perdagangan orang, dan network or practice.
penyelundupan manusia.
(2) Orang Asing yang ditolak masuk (2) denied Foreigner referred to in
sebagaimana dimaksud pada ayat paragraph (1) shall be placed under
(1) ditempatkan dalam pengawasan surveillance while waiting for
sementara menunggu proses deportation process.
pemulangan yang bersangkutan.

Pasal 14 Article 14
(1) Setiap warga negara Indonesia (1) There shall be no prohibition for
tidak dapat ditolak masuk Wilayah Each Indonesian National to enter
Indonesia. the Territory of Indonesia.
(2) Dalam hal terdapat keraguan (2) In case there is doubt to the Travel
terhadap Dokumen Perjalanan Document of an Indonesian national
seorang warga negara Indonesia dan/ and/or his nationality status, the
atau status kewarganegaraannya, person concerned shall provide
yang bersangkutan harus other valid and convincing evidence
memberikan bukti lain yang sah proving that the person concerned
dan meyakinkan yang menunjukkan is an Indonesian national.
bahwa yang bersangkutan adalah
warga negara Indonesia.
(3) Dalam rangka melengkapi bukti (3) To complete the evidence referred
sebagaimana dimaksud pada ayat to in paragraph (2), the person

14 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


(2), yang bersangkutan dapat concerned may be placed in the
ditempatkan dalam Rumah Detensi Immigration Detention House or
Imigrasi atau Ruang Detensi Imigrasi. Immigration Detention Room.

Bagian Ketiga Third Part


Keluar Wilayah Indonesia Exit from Territory of Indonesia

Pasal 15 Article 15
Setiap orang dapat keluar Wilayah Any person may exit from the
Indonesia setelah memenuhi Territory of Indonesia after fulfilling
persyaratan dan mendapat Tanda Keluar the requirements and obtaining Exit
dari Pejabat Imigrasi. Mark from the Immigration Official.

Pasal 16 Article 16
(1) Pejabat Imigrasi menolak orang (1) Immigration Official shall deny
untuk keluar Wilayah Indonesia any person from exiting from the
dalam hal orang tersebut: Territory of Indonesia if such person:
a. tidak memiliki Dokumen a. has no legal and valid Travel
Perjalanan yang sah dan masih Documents;
berlaku;
b. diperlukan untuk kepentingan b. is necessary for investigation as
penyelidikan dan penyidikan required by authorized official;
atas permintaan pejabat yang or
berwenang; atau
c. namanya tercantum dalam c. has name listed in the
daftar Pencegahan. prevention list.
(2) Pejabat Imigrasi juga berwenang (2) Immigration Official shall also shall
menolak Orang Asing untuk keluar have the authority to prevent Any
Wilayah Indonesia dalam hal Orang Foreigner from exiting from the
Asing tersebut masih mempunyai Territory of Indonesia if they still
kewajiban di Indonesia yang have obligation in Indonesia that
harus diselesaikan sesuai dengan must be accomplished subject to
ketentuan peraturan perundang- the provisions of the legislation.
undangan.

Bagian Keempat Fourth Part


Kewajiban Penanggung Jawab Alat Obligation of Transportation Authority
Angkut

Pasal 17 Article 17
(1)
Penanggung Jawab Alat Angkut (1) Transportation Authority entering

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 15


yang masuk atau keluar Wilayah to or exiting from the Territory of
Indonesia dengan alat angkutnya Indonesia by using his Means of
wajib melalui Tempat Pemeriksaan Transportation shall be through
Imigrasi. Immigration Checkpoint.
(2) Penanggung Jawab Alat Angkut (2) Transportation Authority carrying
yang membawa penumpang yang the passengers who will enter or
akan masuk atau keluar Wilayah exit from the Territory of Indonesia
Indonesia hanya dapat menurunkan may only embark or disembark
atau menaikkan penumpang di passengers at Immigration
Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Checkpoint.
(3) Nakhoda kapal laut wajib melarang (3) Vessel master shall prohibit
Orang Asing yang tidak memenuhi Foreigner not qualifying the
persyaratan untuk meninggalkan requirements to disembark from his
alat angkutnya selama alat angkut Means of Transportation while in
tersebut berada di Wilayah Indonesia.
Indonesia.

Pasal 18 Article 18
(1) Penanggung Jawab Alat Angkut yang (1) Transportation Authority coming
datang dari luar Wilayah Indonesia from outside Territory of Indonesia
atau akan berangkat keluar Wilayah or going to leave Indonesia shall be
Indonesia diwajibkan untuk: obliged to:
a. sebelum kedatangan atau a. prior to arrival or embarkation,
keberangkatan memberitahu- notify the arrival or departure
kan rencana kedatangan atau plan in writing or electronically
rencana keberangkatan secara to Immigration Official;
tertulis atau elektronik kepada
Pejabat Imigrasi;
b. menyampaikan daftar penum- b. submit the list of passengers
pang dan daftar awak alat and list of crew of Means of
angkut yang ditandatanganinya Transportation signed by him to
kepada Pejabat Imigrasi; Immigration Official;
c. memberikan tanda atau c. make sign or hoist signal flag
mengibarkan bendera isyarat for vessel coming from outside
bagi kapal laut yang datang dari Territory of Indonesia carrying
luar Wilayah Indonesia dengan passengers;
membawa penumpang;
d. melarang setiap orang naik atau d. prohibit any person from getting
turun dari alat angkut tanpa izin on or off from the Means of
Pejabat Imigrasi sebelum dan Transportation without the
selama dilakukan pemeriksaan permit of the Immigration

16 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Keimigrasian; Official before and during the
Immigration check;
e. melarang setiap orang naik e. prohibit any person from
atau turun dari alat angkut yang getting on or off from the
telah mendapat penyelesaian Means of Transportation after
Keimigrasian selama menunggu the Immigration check, while
keberangkatan; waiting for departure;
f. membawa kembali keluar f. immediately take out from
Wilayah Indonesia pada the Territory of Indonesia on
kesempatan pertama setiap first occasion, any Foreigner
Orang Asing yang tidak not meeting the requirements
memenuhi persyaratan yang with his/her Means of
datang dengan alat angkutnya; Transportation;
g. menjamin bahwa Orang Asing g. assure that the Foreigner
yang diduga atau dicurigai akan presumed of or suspected to
masuk ke Wilayah Indonesia enter the Territory of Indonesia
secara tidak sah untuk tidak illegally not to get off from his
turun dari alat angkutnya; dan Means of Transportation and
h. menanggung segala biaya h. bear all costs arising as the
yang timbul sebagai akibat consequence of returning of
pemulangan setiap penumpang each passenger and/or crew of
dan/atau awak alat angkutnya. his Means of Transportation.
(2)
Penanggung Jawab Alat Angkut (2) Person in Charge of regular Means
reguler wajib menggunakan of Transportation shall use the
sistem informasi pemrosesan preliminary processing information
pendahuluan data penumpang dan system and enter into cooperation
melakukan kerja sama dalam rangka for notification of data on
pemberitahuan data penumpang passenger through the Immigration
melalui Sistem Informasi Management Information System.
Manajemen Keimigrasian.

Pasal 19 Article 19
(1) Penanggung Jawab Alat Angkut wajib (1) Transportation Authority shall
memeriksa Dokumen Perjalanan examine the Travel Documents
dan/atau Visa setiap penumpang and/or Visa of each passenger who
yang akan melakukan perjalanan will carry out traveling to enter the
masuk Wilayah Indonesia. Territory of Indonesia.
(2) Pemeriksaan sebagaimana (2) examination referred to in
dimaksud pada ayat (1) dilakukan paragraph (1) shall be carried out
sebelum penumpang naik ke alat before passengers get on his Means
angkutnya yang akan menuju of Transportation which will go to

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 17


Wilayah Indonesia. Indonesia
(3) Penanggung Jawab Alat Angkut (3) Transportation Authority referred
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) to in paragraph (1) shall refuse to
wajib menolak untuk mengangkut carry passenger without legal and
setiap penumpang yang tidak valid Travel Document, Visa, and/or
memiliki Dokumen Perjalanan, Visa, Immigration Document.
dan/atau Dokumen Keimigrasian
yang sah dan masih berlaku.
(4) Jika dalam pemeriksaan Keimigrasian (4) If during Immigration check, illegal
oleh Pejabat Imigrasi ditemukan ada or invalid Travel Document, Visa,
penumpang sebagaimana dimaksud and/or Immigration Document
pada ayat (3), Penanggung Jawab referred to in paragraph (3) is found,
Alat Angkut dikenai sanksi berupa , Transportation Authority shall
biaya beban dan wajib membawa be subjected penalty which may
kembali penumpang tersebut keluar include penalty and shall take out
Wilayah Indonesia. the passenger from the Territory of
Indonesia.

Pasal 20 Article 20
Pejabat Imigrasi yang bertugas The Immigration Official on duty shall
berwenang naik ke alat angkut yang have the authority to get on the Means
berlabuh di pelabuhan, mendarat di of Transportation anchored in a port,
Bandar udara, atau berada di pos lintas landed on airport or at cross-border post
batas untuk kepentingan pemeriksaan in the interest of Immigration check.
Keimigrasian.

Pasal 21 Article
Dalam hal terdapat dugaan adanya In case of alleged breach of the
pelanggaran terhadap ketentuan provisions referred to in Article 17 or
sebagaimana dimaksud dalam Pasal Article 18, Immigration Official shall have
17 atau Pasal 18, Pejabat Imigrasi the authority to instruct Transportation
berwenang memerintahkan Penanggung Authority to stop or direct his Means of
Jawab Alat Angkut untuk menghentikan Transportation to a place in the interest
atau membawa alat angkutnya ke suatu of Immigration check.
tempat guna kepentingan pemeriksaan
Keimigrasian.

Bagian Kelima Fifth Part


Area Imigrasi Immigration Area

Pasal 22 Article 22
(1) Setiap Tempat Pemeriksaan Imigrasi (1) Every Immigration Checkpoint shall
18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
ditetapkan suatu area tertentu be designated as a particular area to
untuk melakukan pemeriksaan perform Immigration check called
Keimigrasian yang disebut dengan immigration area.
area imigrasi.
(2) Area imigrasi merupakan area (2) Immigration Area means certain
terbatas yang hanya dapat dilalui area that can only be passed by the
oleh penumpang atau awak alat passengers or crew of Means of
angkut yang akan keluar atau masuk Transportation who will exit from or
Wilayah Indonesia atau pejabat dan enter the Territory of Indonesia or
petugas yang berwenang. by authorized official and personnel
(3) Kepala Kantor Imigrasi bersama- (3) Head of Immigration Office shall
sama dengan penyelenggara jointly with the airport, seaport and
bandar udara, pelabuhan laut, dan cross-border post administrator
pos lintas batas menetapkan area designate the immigration area
imigrasi sebagaimana dimaksud referred to in paragraph(1).
pada ayat (1).
(4) Penyelenggara bandar udara, (4) Airport, seaport and cross-border
pelabuhan laut, dan pos lintas batas post administrator may issue a sign
dapat mengeluarkan tanda untuk to enter immigration area after
memasuki area imigrasi setelah obtaining approval of the head of
mendapat persetujuan kepala Immigration Office
Kantor Imigrasi.

Pasal 23 Article 23
Ketentuan lebih lanjut mengenai Further requirements and procedures
persyaratan dan tata cara masuk dan to enter into and exit from the Territory
keluar Wilayah Indonesia diatur dengan of Indonesia shall be set forth by
Peraturan Pemerintah. Government Regulation.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 19


BAB IV CHAPTER IV
DOKUMEN PERJALANAN REPUBLIK TRAVEL DOCUMENT OF THE
INDONESIA REPUBLIC OF INDONESIA

Pasal 24 Article 24
(1) Dokumen Perjalanan Republik (1) Travel Document of the Republic of
Indonesia terdiri atas: Indonesia includes:
a. Paspor; dan a. Passport; and
b. Surat Perjalanan Laksana b. Travel Document in lieu of
Paspor. Passport.
(2) Paspor terdiri atas: (2) Passport shall consist of:
a. Paspor diplomatik; a. Diplomatic passport;
b. Paspor dinas; dan b. Service Passport and
c. Paspor biasa. c. Ordinary passport.
(3) Surat Perjalanan Laksana Paspor (3) Travel Document in lieu of Passport
terdiri atas: shall consist of:
a. Surat Perjalanan Laksana Paspor a. Travel Document in lieu of
untuk warga negara Indonesia; Passport for Indonesian
national;
b. Surat Perjalanan Laksana Paspor b. Travel Document in Lieu of
untuk Orang Asing; dan Passport for Foreigner and
c. surat perjalanan lintas batas c. cross-border travel document
atau pas lintas batas; or cross-border pass;
(4)
Dokumen Perjalanan Republik (4) Travel Documents of the Republic of
Indonesia sebagaimana dimaksud Indonesia referred to in paragraph
pada ayat (1) merupakan dokumen (1) belong to the state
negara.

Pasal 25 Article 25
(1) Paspor diplomatik diterbitkan (1) Diplomatic passport shall be issued
bagi warga Negara Indonesia yang to Indonesian national who will carry
akan melakukan perjalanan keluar out diplomatic mission overseas.
Wilayah Indonesia dalam rangka
penempatan atau perjalanan tugas
yang bersifat diplomatik.
(2) Paspor dinas diterbitkan bagi (2) Service passport shall be issued
warga negara Indonesia yang for Indonesian national who will
akan melakukan perjalanan keluar carry out non-diplomatic travel or
Wilayah Indonesia dalam rangka deployment.
penempatan atau perjalanan dinas
yang tidak bersifat diplomatik.

20 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


(3) Paspor diplomatik dan Paspor dinas (3) diplomatic passport and Service
sebagaimana dimaksud pada ayat passport referred to in paragraphs
(1) dan ayat (2) diterbitkan oleh (1) and (2) shall be issued by the
Menteri Luar Negeri. Minister of Foreign Affairs.

Pasal 26 Article 26
(1) Paspor biasa diterbitkan untuk (1) ordinary passport shall be issued for
warga Negara Indonesia. Indonesian national.
(2) Paspor biasa sebagaimana dimaksud (2) ordinary passport referred to in
pada ayat (1) diterbitkan oleh paragraph (1) shall be issued by the
Menteri atau Pejabat Imigrasi yang Minister or the Immigration Official
ditunjuk. authorized.

Pasal 27 Article 27
(1) Surat Perjalanan Laksana Paspor (1) Travel Document in lieu of Passport
untuk warga Negara Indonesia for the Indonesian national
dikeluarkan bagi warga negara Indonesia shall be issued for
Indonesia dalam keadaan tertentu Indonesian national in particular
jika Paspor biasa tidak dapat condition if the Ordinary passport
diberikan. cannot be issued.
(2) Surat Perjalanan Laksana Paspor (2) Travel Document in Lieu of Passport
untuk Orang Asing dikeluarkan bagi shall be issued for Foreigner without
Orang Asing yang tidak mempunyai valid Travel Document and his
Dokumen Perjalanan yang sah country has no representative in
dan negaranya tidak mempunyai Indonesia.
perwakilan di Indonesia.
(3) Surat Perjalanan Laksana Paspor (3) Travel Document in lieu of Passport
sebagaimana dimaksud pada ayat referred to in paragraph (2) shall be
(2) diberikan dalam hal: issued if:
a. atas kehendak sendiri keluar a. at his own intension exit from
Wilayah Indonesia sepanjang the Territory of Indonesia
tidak terkena pencegahan; as long as not subjected to
prevention;
b. dikenai Deportasi; atau b. subjected to deportation; or
c. repatriasi. c. repatriation.
(4) Surat Perjalanan Laksana Paspor (4) Travel Document in lieu of Passport
diterbitkan oleh Menteri atau shall be issued by the Minister or
Pejabat Imigrasi yang ditunjuk. Authorized immigration official.

Pasal 28 Article 28
Surat Perjalanan Laksana Paspor dapat The Travel Document in lieu of Passport

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 21


dikeluarkan untuk orang perseorangan may be issued individually or collectively.
atau kolektif.

Pasal 29 Article 29
(1) Surat perjalanan lintas batas atau (1) cross-border travel document or
pas lintas batas dapat dikeluarkan cross-border pass may be issued
bagi warga negara Indonesia yang for Indonesian national having
berdomisili di wilayah perbatasan domicile in border area of the
negara Republik Indonesia dengan Republic of Indonesia with the other
negara lain sesuai dengan perjanjian country subject to the cross-border
lintas batas. agreement.
(2) Surat perjalanan lintas batas atau (2) cross-border travel document or
pas lintas batas diterbitkan oleh cross-border pass shall be issued by
Menteri atau Pejabat Imigrasi yang the Minister or Immigration Official
ditunjuk. authorized.

Pasal 30 Article 30
Setiap warga negara Indonesia hanya Each Indonesian National shall be
diperbolehkan memegang 1 (satu) permitted to hold only 1 (one) Travel
Dokumen Perjalanan Republik Indonesia Document of the Republic of Indonesia
yang sejenis atas namanya sendiri yang in each kind at his own name and still
masih berlaku. valid.

Pasal 31 Article 31
(1) Menteri atau Pejabat Imigrasi yang (1) Minister or Immigration Official
ditunjuk berwenang melakukan authorized shall have the authority
penarikan atau pencabutan Paspor to recall or revoke ordinary passport,
biasa, Surat Perjalanan Laksana Travel Document in Lieu of Passport
Paspor, dan surat perjalanan lintas and cross-border travel document
batas atau pas lintas batas yang or cross-border pass issued.
telah dikeluarkan.
(2) Menteri Luar Negeri atau pejabat (2) Minister of Foreign Affairs or official
yang ditunjuk berwenang melakukan appointed shall have the authority
penarikan atau pencabutan Paspor to recall or revoke the diplomatic
diplomatik dan Paspor dinas. passport and official passport.
(3) Penarikan Paspor biasa dilakukan (3) recalling of ordinary Passport shall
dalam hal: be made if:
a. pemegangnya melakukan a. bearer of passport commits
tindak pidana atau melanggar a crime or breach of the
peraturan perundang-undangan Indonesian legislation; or
di Indonesia; atau

22 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


b. pemegangnya termasuk dalam b. bearer is listed in the list of
daftar Pencegahan. banishment.

Pasal 32 Article 32
(1) Menteri atau Pejabat Imigrasi (1) Minister or Immigration Official
yang ditunjuk bertanggung jawab authorized shall be responsible for
atas perencanaan, pengadaan, planning, procurement, storage,
penyimpanan, pendistribusian, dan distribution and safeguarding of
pengamanan blanko dan formulir: blank and form of:
a. Paspor biasa; a. Ordinary passport;
b. Surat Perjalanan Laksana b. Travel Document in Lieu of
Paspor; dan Passport and
c. surat perjalanan lintas batas c. cross-border travel document
atau pas lintas batas. or cross-border pass.
(2) Menteri atau Pejabat Imigrasi yang (2) Minister or Immigration Official
ditunjuk menetapkan spesifikasi authorized shall determine the
teknis pengamanan dengan standar technical specification of form, size,
bentuk, ukuran, desain, fitur design, security features and blank
pengamanan, dan isi blanko sesuai content according to international
dengan standar internasional serta standard as well as the form of:
formulir:
a. Paspor biasa; a. Ordinary passport;
b. Surat Perjalanan Laksana b. Travel Document in Lieu of
Paspor; dan Passport and
c. surat perjalanan lintas batas c. cross-border travel document
atau pas lintas batas. or cross-border pass.
(3) Pejabat Imigrasi atau pejabat yang (3) Immigration Official or official
ditunjuk berwenang melakukan authorized shall have the authority
pengisian dan pencatatan, baik to fill out and record, either
secara manual maupun elektronik, manually or electronically, on the
dalam blanko dan formulir: blank and form of:
a. Paspor biasa; a. Ordinary passport;
b. Surat Perjalanan Laksana b. Travel Document in lieu of
Paspor; dan Passport,and
c. surat perjalanan lintas batas c. cross-border travel document
atau pas lintas batas. or cross-border pass.

Pasal 33 Article 33
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata Further provision about procedures
cara dan persyaratan pemberian, and requirements, for recalling,
penarikan, pembatalan, pencabutan, withdrawing, revoking replacing as

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 23


penggantian, serta pengadaan blanko well as procurement of blank and
dan standardisasi Dokumen Perjalanan standardization of the Travel Document
Republik Indonesia diatur dengan of the Republic of Indonesia shall be
Peraturan Pemerintah. as provided for in the Government
Regulation.

24 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


BAB V CHAPTER V
VISA, TANDA MASUK, DAN IZIN VISA, ENTRY MARK and STAY PERMIT
TINGGAL

Bagian Kesatu First Part


Visa Visa

Pasal 34 Article 34
Visa terdiri atas: Visa includes:
a. Visa diplomatik; a. Diplomatic visa;
b. Visa dinas; b. Service Visa;
c. Visa kunjungan; dan c. Visit visa and
d. Visa tinggal terbatas. d. temporary stay visa.

Pasal 35 Article 35
Visa diplomatik diberikan kepada Orang Diplomatic Visa is issued to Foreigner
Asing pemegang Paspor diplomatik holding diplomatic passport and to
dan paspor lain untuk masuk Wilayah foreigner holding other kind of passport
Indonesia guna melaksanakan tugas to enter the Territory of Indonesia for
yang bersifat diplomatik. diplomatic mission

Pasal 36 Article 36
Visa dinas diberikan kepada Orang Asing Service Visa issued to Foreigner holding
pemegang Paspor dinas dan Paspor service Passport and to foreigner holding
lain yang akan melakukan perjalanan other kind of Passport who will enter the
ke Wilayah Indonesia dalam rangka Territory of Indonesia for non-diplomatic
melaksanakan tugas resmi yang tidak official task from his/her government or
bersifat diplomatic dari pemerintah from international organization.
asing yang bersangkutan atau organisasi
internasional.

Pasal 37 Article 37
Pemberian Visa diplomatik dan Visa The issue of diplomatic Visa and service
dinas merupakan kewenangan Menteri visa is the authority of the Minister of
Luar Negeri dan dalam pelaksanaannya Foreign Affairs and the implementation
dikeluarkan oleh pejabat dinas luar thereof is issued by authorized official
negeri di Perwakilan Republik Indonesia. of Representative of the Republic of
Indonesia

Pasal 38 Article 38
Visa kunjungan diberikan kepada Visit Visa issued to Foreigner who will

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 25


Orang Asing yang akan melakukan travel to Indonesia for government’s
perjalanan ke Wilayah Indonesia dalam task, education, social culture, tourism,
rangka kunjungan tugas pemerintahan, business, family, journalism visits or
pendidikan, social budaya, pariwisata, transit to continue traveling to other
bisnis, keluarga, jurnalistik, atau singgah countries.
untuk meneruskan perjalanan ke negara
lain.

Pasal 39 Article 39
Visa tinggal terbatas diberikan kepada Temporary stay visa shall be issued to
Orang Asing: Foreigners:
a. sebagai rohaniawan, tenaga ahli, a. as clergyman, experts, workers,
pekerja, peneliti, pelajar, investor, researchers, students, investors,
lanjut usia, dan keluarganya, serta elderly and families and Foreigners
Orang Asing yang kawin secara sah legally married to an Indonesian
dengan warga negara Indonesia, national, who will travel to the
yang akan melakukan perjalanan ke Territory of Indonesia to stay for the
Wilayah Indonesia untuk bertempat limited period, or
tinggal dalam jangka waktu yang
terbatas; atau
b. dalam rangka bergabung untuk b. to join to work on vessel, floating
bekerja di atas kapal, alat apung, devices or installation operating
atau instalasi yang beroperasi di in Indonesian waters, territorial
wilayah perairan nusantara, laut sea, continental shelf, and/or
teritorial, landas kontinen, dan/atau the Exclusive Economic Zone of
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Indonesia.

Pasal 40 Article 40
(1)
Pemberian Visa kunjungan dan (1) issue of visit visa and limited stay
Visa tinggal terbatas merupakan visa is the authority of the Minister.
kewenangan Menteri.
(2)
Visa sebagaimana dimaksud (2) visa referred to in paragraph (1) shall
pada ayat (1) diberikan dan be issued and signed by Immigration
ditandatangani oleh Pejabat Imigrasi Official in the Representative of the
di Perwakilan Republik Indonesia di Republic of Indonesia overseas.
luar negeri.
(3)
Dalam hal Perwakilan Republik (3) In case the Representative of the
Indonesia belum ada Pejabat Republic of Indonesia does not yet
Imigrasi sebagaimana dimaksud have Immigration Official referred
pada ayat (2), pemberian Visa to in paragraph (2), the issue of
kunjungan dan Visa tinggal terbatas visit visa and temporary stay visa

26 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


dilaksanakan oleh pejabat dinas luar shall be implemented by authorized
negeri. official of the Representative of the
Republic of Indonesia.
(4)
Pejabat dinas luar negeri (4) authorized official of the
sebagaimana dimaksud pada ayat Representative of the Republic of
(3) berwenang memberikan Visa Indonesia referred to in paragraph
setelah memperoleh Keputusan (3) shall have the authority to
Menteri. issue Visa after obtaining Decree of
Minister.

Pasal 41 Article 41
(1) Visa kunjungan dapat juga diberikan (1) Visit visa may also be issued to
kepada Orang Asing pada saat Foreigner upon his arrival at
kedatangan di Tempat Pemeriksaan Immigration Checkpoint..
Imigrasi.
(2) Orang Asing yang dapat diberikan (2) Visit visa upon Arrival can be
Visa kunjungan saat kedatangan issued to foreigners from certain
adalah warga negara dari countries designated by Ministerial
Negara tertentu yang ditetapkan Regulation.
berdasarkan Peraturan Menteri.
(3) Pemberian Visa kunjungan saat (3) issue of visit visa upon arrival at
kedatangan di Tempat Pemeriksaan Immigration Checkpoint referred
Imigrasi sebagaimana dimaksud to in paragraph (1) is conducted by
pada ayat (1) dilaksanakan oleh Immigration Official.
Pejabat Imigrasi.

Pasal 42 Article 42
Permohonan Visa ditolak dalam hal The application for Visa shall be denied
pemohon: in case the applicant:
a. namanya tercantum dalam daftar a. has name listed in the banishment
Penangkalan; list;
b. tidak memiliki Dokumen Perjalanan b. has no legal and valid Travel
yang sah dan masih berlaku; Document;
c. tidak cukup memiliki biaya hidup c. has no sufficient living cost for
bagi dirinya dan/atau keluarganya himself and/or his family during
selama berada di Indonesia; staying in Indonesia;
d. tidak memiliki tiket kembali atau d. has no return ticket or continuation
tiket terusan untuk melanjutkan ticket to go to another country;
perjalanan ke negara lain;
e. tidak memiliki Izin Masuk Kembali e. has no Re-Entry Permit to the
ke negara asal atau tidak memiliki country of origin or has no visa to

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 27


visa ke negara lain; another country;
f. menderita penyakit menular, f. suffers from communicable disease,
gangguan jiwa, atau hal lain yang mental disorder or other matters
dapat membahayakan kesehatan endangering the public health and
atau ketertiban umum; orderliness;
g. terlibat tindak pidana g. is involved in an organized
transnasional yang terorganisasi transnational crime and
atau membahayakan keutuhan endangering the integrity of the
wilayah Negara Kesatuan Republik Republic of Indonesia; and/or
Indonesia; dan/atau
h. termasuk dalam jaringan praktik atau h. is involved in the prostitution,
kegiatan prostitusi, perdagangan trafficking and human smuggling
orang, dan penyelundupan manusia. network or practice.

Pasal 43 Article 43
(1) Dalam hal tertentu Orang Asing (1) In particular matters, the Foreigner
dapat dibebaskan dari kewajiban may be exempted from the
memiliki Visa. obligation to have Visa.
(2) Orang Asing yang dibebaskan (2) Any Foreigner exempted from the
dari kewajiban memiliki Visa obligation to have visa referred to in
sebagaimana dimaksud pada ayat paragraph (1) shall be:
(1) adalah: a. citizen of particular country
a. warga negara dari negara stipulated based on the
tertentu yang ditetapkan Regulation of President
berdasarkan Peraturan Presiden by taking into account the
dengan memperhatikan asas reciprocity principle and benefit
timbal balik dan asas manfaat; principle;
b. warga negara asing pemegang b. foreigner as the bearer of Stay
Izin Tinggal yang memiliki Izin Permit having valid Re-entry
Masuk Kembali yang masih Permit;
berlaku;
c. nakhoda, kapten pilot, atau c. master, captain pilot or crew on
awak yang sedang bertugas di duty in Means of Transportation;
alat angkut;
d. nakhoda, awak kapal, atau d. master, ship crew or foreign
tenaga ahli asing di atas kapal expert on vessel or floating
laut atau alat apung yang dating device who comes directly with
langsung dengan alat angkutnya his Means of Transportation
untuk beroperasi di perairan to operate in the Indonesian
Nusantara, laut teritorial, waters, territorial sea,
landas kontinen, dan/atau Zona continental shelf, and/or the

28 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Ekonomi Eksklusif Indonesia. Exclusive Economic Zone of
Indonesia

Bagian Kedua Second Part


Tanda Masuk Entry Mark

Pasal 44 Article 44
(1) Orang Asing dapat masuk Wilayah (1) Foreigners may enter the Territory
Indonesia setelah mendapat Tanda of Indonesia after obtaining the
Masuk. Entry Mark.
(2) Tanda Masuk diberikan oleh Pejabat (2) Entry Mark shall be issued by
Imigrasi di Tempat Pemeriksaan the Immigration Official at the
Imigrasi kepada Orang Asing yang Immigration Checkpoint to Any
telah memenuhi persyaratan masuk Foreigner fulfilling the requirements
Wilayah Indonesia. to enter the Territory of Indonesia.

Pasal 45 Article 45
(1) Tanda Masuk bagi Orang Asing (1) Entry Mark for Foreigners as the
pemegang Visa diplomatik atau Visa bearer of diplomatic Visa or official
dinas yang melakukan kunjungan visa made brief visit in Indonesia
singkat di Indonesia berlaku juga shall also apply as the diplomatic
sebagai Izin Tinggal diplomatik atau Stay Permit or official Stay Permit.
Izin Tinggal dinas.
(2) Tanda Masuk bagi Orang Asing yang (2) Entry Mark for Foreigners exempted
dibebaskan dari kewajiban memiliki from the obligation to have visa or
Visa atau pemegang Visa kunjungan the bearer of visit visa shall also
berlaku juga sebagai Izin Tinggal apply as Visit Stay Permit.
kunjungan.

Pasal 46 Article 46
(1)
Orang Asing pemegang Visa (1) Any Foreigner as the bearer of
diplomatik atau Visa dinas dengan diplomatic Visa or official visa
maksud bertempat tinggal intending to stay in the Territory of
di Wilayah Indonesia setelah Indonesia after obtaining the Entry
mendapat Tanda Masuk wajib Mark shall submit the application
mengajukan permohonan kepada to the Minister of Foreign Affairs
Menteri Luar Negeri atau pejabat or official appointed to obtain the
yang ditunjuk untuk memperoleh diplomatic Stay Permit or Official
Izin Tinggal diplomatik atau Izin Stay Permit.
Tinggal dinas.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 29


(2)
Orang Asing pemegang Visa (2) Any Foreigner as the bearer of
tinggal terbatas setelah mendapat limited stay visa after obtaining
Tanda Masuk wajib mengajukan the Entry Mark shall submit the
permohonan kepada kepala Kantor application to the head of the
Imigrasi untuk memperoleh Izin Immigration Office to obtain the
Tinggal terbatas. limited Stay Permit.
(3)
Jika Orang Asing sebagaimana (3) If the Foreigner referred to in
dimaksud pada ayat (1) dan ayat paragraphs (1) and (2) fails to
(2) tidak melaksanakan kewajiban perform such obligation, the
tersebut, Orang Asing yang relevant Foreigner shall be
bersangkutan dianggap berada di considered staying in the Territory
Wilayah Indonesia secara tidak sah. of Indonesia illegally.

Pasal 47 Article 47
Ketentuan lebih lanjut mengenai Further provisions on the requirement
persyaratan dan tata cara permohonan, and procedure of application, type of
jenis kegiatan, dan jangka waktu Visa, activities and validity term of Visa and
serta tata cara pemberian Tanda Masuk procedure to issue Entry Mark shall be
diatur dengan Peraturan Pemerintah. set forth in the Government Regulation.

Bagian Ketiga Third Part


Izin Tinggal Stay Permit

Pasal 48 Article 48
(1) Setiap Orang Asing yang berada di (1) Any Foreigner in the Territory of
Wilayah Indonesia wajib memiliki Indonesia shall have the Stay Permit.
Izin Tinggal.
(2) Izin Tinggal diberikan kepada Orang (2) Stay Permit shall be issued to the
Asing sesuai dengan Visa yang Foreigners subject to the Visa they
dimilikinya. owned.
(3) Izin Tinggal sebagaimana dimaksud (3) Stay Permit referred to in paragraph
pada ayat (1) terdiri atas: (1) includes:
a. Izin Tinggal diplomatik; a. Diplomatic Stay Permit;
b. Izin Tinggal dinas; b. Official Stay Permit;
c. Izin Tinggal kunjungan; c. Visit Stay permit;
d. Izin Tinggal terbatas; dan d. Limited Stay Permit; and
e. Izin Tinggal Tetap. e. Permanent Stay Permit.
(4) Menteri berwenang melarang (4) Minister shall have the authority to
Orang Asing yang telah diberi Izin banishment the Foreigners provided
Tinggal berada di daerah tertentu di with the Stay Permit in particular
Wilayah Indonesia. region in the Territory of Indonesia.

30 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


(5) Terhadap Orang Asing yang sedang (5) Any Foreigner detained in the
menjalani penahanan untuk interest of investigation, prosecution
kepentingan proses penyidikan, and examination process in the court
penuntutan, dan pemeriksaan di hearing or experiencing detention
sidang pengadilan atau menjalani or imprisonment sentence in the
pidana kurungan atau pidana penitentiary, while the stay permit
penjara di lembaga pemasyarakatan, expires shall not be subjected to the
sedangkan izin tinggalnya telah obligation referred to in paragraph
lampau waktu, Orang Asing (1).
tersebut tidak dikenai kewajiban
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).

Pasal 49 Article 49
(1) Izin Tinggal diplomatik diberikan (1) diplomatic Stay Permit shall be
kepada Orang Asing yang masuk issued to the Foreigners entering
Wilayah Indonesia dengan Visa the Territory of Indonesia by using
diplomatik. Diplomatic Visa.
(2) Izin Tinggal dinas diberikan kepada (2) official stay permit shall be issued to
Orang Asing yang masuk Wilayah the Foreigner entering the Territory
Indonesia dengan Visa dinas. of Indonesia by using Official Visa.
(3) Izin Tinggal diplomatik dan Izin (3) diplomatic Stay Permit and Official
Tinggal dinas serta perpanjangannya Stay Permit as well as their renewal
diberikan oleh Menteri Luar Negeri. shall be issued by the Minister of
Foreign Affairs.

Pasal 50 Article 50
(1) Izin Tinggal kunjungan diberikan (1) visit Stay Permit shall be issued to:
kepada:
a. Orang Asing yang masuk a. Foreigner entering the Territory
Wilayah Indonesia dengan Visa of Indonesia by using visit visa;
kunjungan; atau or
b. anak yang baru lahir di Wilayah b. newborn in the Territory of
Indonesia dan pada saat lahir Indonesia and upon its birth, its
ayah dan/atau ibunya pemegang father and/or mother has visit
Izin Tinggal kunjungan. Stay Permit.
(2) Izin Tinggal kunjungan sebagaimana (2) visit Stay Permit referred to in
dimaksud pada ayat (1) huruf b paragraph (1) item b shall be issued
diberikan sesuai dengan Izin Tinggal subject to the visit Stay Permit of its
kunjungan ayah dan/atau ibunya. father and/or mother.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 31


Pasal 51 Article 51
Izin Tinggal kunjungan berakhir karena The Stay Permit shall expire since the
pemegang Izin Tinggal kunjungan: bearer of visit Stay Permit:
a. kembali ke negara asalnya; a. returns to their country of origin;
b. izinnya telah habis masa berlaku; b. his permit has expired;
c. izinnya beralih status menjadi Izin c. status of his permit changes to the
Tinggal terbatas; Limited Stay Permit;
d. izinnya dibatalkan oleh Menteri atau d. permit is voided by the Minister or
Pejabat Imigrasi yang ditunjuk; Immigration Official authorized;
e. dikenai Deportasi; atau e. is subjected to deportation; or
f. meninggal dunia. f. death.

Pasal 52 Article 52
Izin Tinggal terbatas diberikan kepada: The limited Stay Permit shall be issued
to:
a. Orang Asing yang masuk Wilayah a. Foreigner entering the Territory of
Indonesia dengan Visa tinggal Indonesia by using limited stay visa;
terbatas;
b. anak yang pada saat lahir di Wilayah b. child that upon its birth in Indonesia,
Indonesia ayah dan/atau ibunya its father and/or mother is the
pemegang Izin Tinggal terbatas; bearer of limited Stay Permit;
c. Orang Asing yang diberikan alih c. Foreigner provided with the change
status dari Izin Tinggal kunjungan; of status from visit Stay Permit;
d. nakhoda, awak kapal, atau tenaga d. master, ship’s crew or foreign
ahli asing di atas kapal laut, expert on sea vessel, floating device
alat apung, atau instalasi yang or installation operating in the
beroperasi di wilayah perairan Indonesian waters and jurisdiction
dan wilayah yurisdiksi Indonesia territories subject to the provisions
sesuai dengan ketentuan peraturan of the legislation;
perundangundangan;
e. Orang Asing yang kawin secara sah e. Foreigner married legitimately to an
dengan warga negara Indonesia; Indonesian national; or
atau
f. anak dari Orang Asing yang kawin f. child of Foreigner legally married to
secara sah dengan warga negara an Indonesian national.
Indonesia.

Pasal 53 Article 53
Izin Tinggal terbatas berakhir karena The Limited Stay permit shall expire
pemegang Izin Tinggal terbatas: since the bearer of Limited Stay Permit:
a. kembali ke negara asalnya dan tidak a. returns to his country of origin and

32 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


bermaksud masuk lagi ke Wilayah not intending to enter again to the
Indonesia; Territory of Indonesia;
b. kembali ke negara asalnya dan tidak b. returns to his country of origin and
kembali lagi melebihi masa berlaku not re-enter after expiration of term
Izin Masuk Kembali yang dimilikinya; of the Re-entry Permit;
c. memperoleh kewarganegaraan c. obtains the Indonesian nationality;
Republik Indonesia;
d. izinnya telah habis masa berlaku; d. his permit has expired;
e. izinnya beralih status menjadi Izin e. status of his permit changes to
Tinggal Tetap; Permanent Stay Permit;
f. izinnya dibatalkan oleh Menteri atau f. his permit is voided by the Minister
Pejabat Imigrasi yang ditunjuk; or Immigration Official authorized;
g. dikenai Deportasi; atau g. is subjected to deportation; or
h. meninggal dunia. h. death.

Pasal 54 Article 54
(1) Izin Tinggal Tetap dapat diberikan (1) Permanent Stay Permit may be
kepada: issued to:
a. Orang Asing pemegang Izin a. Foreigner being the bearer
Tinggal terbatas sebagai of limited Stay Permit as the
rohaniwan, pekerja, investor, clergy, worker, investor and old
dan lanjut usia; people;
b. keluarga karena perkawinan b. family due to mixed marriage;
campuran;
c. suami, istri, dan/atau anak dari c. husband, wife, and/or child of
Orang Asing pemegang Izin the Foreigner being the bearer
Tinggal Tetap; dan of Permanent Stay Permit, and
d. Orang Asing eks warga negara d. Foreigner ex the Indonesian
Indonesia dan eks subjek anak national and ex subject of bi-
berkewarganegaraan ganda partite child of the Republic of
Republik Indonesia. Indonesia.
(2) Izin Tinggal Tetap sebagaimana (2) Permanent Stay Permit referred to
dimaksud pada ayat (1) tidak in paragraph (1) shall not be issued
diberikan kepada Orang Asing yang to the Foreigner without passport.
tidak memiliki paspor kebangsaan.
(3) Orang Asing pemegang Izin Tinggal (3) Any Foreigner being the bearer
Tetap merupakan penduduk of Permanent Stay Permit shall
Indonesia. constitute the Indonesian resident.

Pasal 55 Article 55
Pemberian, perpanjangan, dan The issue, renewal and withdrawal of

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 33


pembatalan Izin Tinggal kunjungan, Izin the visit Stay Permit, limited Stay Permit
Tinggal terbatas, dan Izin Tinggal Tetap and permanent Stay Permit shall be
dilakukan oleh Menteri atau Pejabat made by the Minister or Immigration
Imigrasi yang ditunjuk. Official authorized.

Pasal 56 Article 56
(1) Izin Tinggal yang telah diberikan (1) status of Stay Permit issued to the
kepada Orang Asing dapat Foreigner may be subjected to
dialihstatuskan. change.
(2) Izin Tinggal yang dapat (2) Stay Permit that may be subjected
dialihstatuskan adalah Izin Tinggal to change of status shall be visit Stay
kunjungan menjadi Izin Tinggal Permit to Limited Stay Permit and
terbatas dan Izin Tinggal terbatas Limited Stay Permit to Permanent
menjadi Izin Tinggal Tetap. Stay Permit.
(3) Alih status Izin Tinggal sebagaimana (3) change of status of Stay Permit
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan referred to in paragraph (2) shall be
dengan Keputusan Menteri. stipulated by the Ministerial Decree.

Pasal 57 Article 57
(1) Izin Tinggal kunjungan dan Izin (1) visit Stay Permit and limited Stay
Tinggal terbatas dapat juga Permit may also be subjected to
dialihstatuskan menjadi Izin Tinggal change of status to official Stay
dinas. Permit.
(2) Alih status sebagaimana (2) change of status referred to in
dimaksud pada ayat (1) hanya paragraph (1) may only be made
dapat dilaksanakan berdasarkan based on the Ministerial Decree
Keputusan Menteri setelah after obtaining approval of the
mendapat persetujuan Menteri Minister of Foreign Affairs.
Luar Negeri.

Pasal 58 Article 58
Dalam hal Pejabat Imigrasi meragukan In case the Immigration Official is
status Izin Tinggal Orang Asing dan doubted about the status of the Stay
kewarganegaraan seseorang, Pejabat Permit of the Foreigner and nationality
Imigrasi berwenang menelaah serta of any person, the Immigration Official
memeriksa status Izin Tinggal dan shall have the authority to examine and
kewarganegaraannya. check the status of nationality and Stay
Permit.

Pasal 59 Article
(1) Izin Tinggal Tetap diberikan untuk (1) permanent Stay Permit shall be

34 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


jangka waktu 5 (lima) tahun dan issued for period of 5 (five) years
dapat diperpanjang untuk waktu and renewable for indefinite term as
yang tidak terbatas sepanjang long as the permit is not canceled.
izinnya tidak dibatalkan.
(2) Pemegang Izin Tinggal Tetap untuk (2) bearer of Permanent Stay Permit
jangka waktu yang tidak terbatas for indefinite term referred to in
sebagaimana dimaksud pada ayat paragraph (1) shall report to the
(1) wajib melapor ke Kantor Imigrasi Immigration Office in each 5 (five)
setiap 5 (lima) tahun dan tidak years and shall be subjected to no
dikenai biaya. charge.

Pasal 60 Article 60
(1) Izin Tinggal Tetap bagi pemohon (1) Permanent Stay Permit for the
sebagaimana dimaksud dalam applicant referred to in Article 54
Pasal 54 ayat (1) huruf a diberikan (1) item a shall be issued after the
setelah pemohon tinggal menetap applicant lives permanently for 3
selama 3 (tiga) tahun berturut-turut (three) years consecutively and
dan menandatangani Pernyataan signs the Statement on Integration
Integrasi kepada Pemerintah to the Government of the Republic
Republik Indonesia. of Indonesia.
(2) Untuk mendapatkan Izin Tinggal (2) Permanent Stay Permit for the
Tetap bagi pemohon sebagaimana applicant referred to in Article 54
dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) item b shall be issued after their
(1) huruf b diberikan setelah marriage reaches 2 (two) years and
usia perkawinannya mencapai 2 signs the Statement on Integration
(dua) tahun dan menandatangani to the Government of the Republic
Pernyataan Integrasi kepada of Indonesia.
Pemerintah Republik Indonesia.
(3) Izin Tinggal Tetap bagi pemohon (3) Permanent Stay Permit for the
sebagaimana dimaksud dalam Pasal applicant referred to in Article 54 (1)
54 ayat (1) huruf c dan huruf d dapat items c and d may be directly issued.
langsung diberikan.

Pasal 61 Article 61
Pemegang Izin Tinggal terbatas The bearer of Limited Stay Permit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 referred to in Article 52 items e and f and
huruf e dan huruf f dan pemegang Izin the bearer of Permanent Stay Permit
Tinggal Tetap sebagaimana dimaksud referred to in Article 54 (1) items b and d
dalam Pasal 54 ayat (1) huruf b dan may carry out the work and/or business
huruf d dapat melakukan pekerjaan dan/ to fulfill their and/or their family’s need.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 35


atau usaha untuk memenuhi kebutuhan
hidup dan/atau keluarganya.

Pasal 62 Article 62
(1) Izin Tinggal Tetap dapat berakhir (1) Permanent Stay Permit may expire if
karena pemegang Izin Tinggal Tetap: the bearer:
a. meninggalkan Wilayah a. leaves the Territory of Indonesia
Indonesia lebih dari 1 (satu) for more than 1 (one) year or
tahun atau tidak bermaksud intending not to re-enter the
masuk lagi ke Wilayah Territory of Indonesia;
Indonesia;
b. tidak melakukan perpanjangan b. fails to renew the Permanent
Izin Tinggal Tetap setelah 5 Stay Permit after 5 (five) years;
(lima) tahun;
c. memperoleh kewarganegaraan c. gains the nationality of the
Republik Indonesia; Republic of Indonesia;
d. izinnya dibatalkan oleh Menteri d. his permit is voided by the
atau Pejabat Imigrasi yang Minister or Immigration Official
ditunjuk; authorized;
e. dikenai tindakan Deportasi; e. s subjected to deportation, or
atau
f. meninggal dunia. f. death.
(2) Izin Tinggal Tetap dibatalkan karena (2) Permanent Stay Permit shall be
pemegang Izin Tinggal Tetap: voided if the bearer:
a. terbukti melakukan tindak a. is proven of committing crime
pidana terhadap negara against the state referred to in
sebagaimana diatur dalam the legislation;
peraturan perundang-
undangan;
b. melakukan kegiatan yang b. carry out the activities
membahayakan keamanan endangering the state security;
negara;
c. melanggar Pernyataan Integrasi; c. breaches the Statement on
Integration;
d. mempekerjakan tenaga kerja d. employs the expatriates without
asing tanpa izin kerja; work Permit;
e. memberikan informasi yang e. provides false or falsified
tidak benar dalam pengajuan information in submitting the
permohonan Izin Tinggal Tetap; application for Permanent Stay
Permit;
f. Orang Asing yang bersangkutan f. relevant Foreigner is subjected

36 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


dikenai Tindakan Administratif to Immigration Administrative
Keimigrasian; atau Act; or
g. putus hubungan perkawinan g. dissolution of marriage of
Orang Asing yang kawin secara Foreigner legitimately getting
sah dengan warga negara married to an Indonesian
Indonesia karena perceraian national due to divorce and/or
dan/atau atas putusan the court’s decision, except the
pengadilan, kecuali perkawinan marriage term has reached 10
yang telah berusia 10 (sepuluh) (ten) years or more.
tahun atau lebih.

Pasal 63 Article 63
(1) Orang Asing tertentu yang berada (1) Particular Foreigner staying in the
di Wilayah Indonesia wajib Territory of Indonesia shall have
memiliki Penjamin yang menjamin Guarantor who warrants their
keberadaannya. existence.
(2) Penjamin bertanggung jawab (2) Guarantor shall be responsible
atas keberadaan dan kegiatan for the existence and activities of
Orang Asing yang dijamin selama the Foreigner guaranteed during
tinggal di Wilayah Indonesia serta living in Indonesia as well as shall
berkewajiban melaporkan setiap report any change of civil status,
perubahan status sipil, status immigration status and change of
Keimigrasian, dan perubahan address.
alamat.
(3) Penjamin wajib membayar biaya (3) Guarantor shall pay the costs arising
yang timbul untuk memulangkan to repatriate or expel the Foreigner
atau mengeluarkan Orang Asing guaranteed from the Territory of
yang dijaminnya dari Wilayah Indonesia if:
Indonesia apabila Orang Asing yang
bersangkutan:
a. telah habis masa berlaku Izin a. his Stay Permit has expired and/
Tinggalnya; dan/atau or
b. dikenai Tindakan Administratif b. he is subjected to Immigration
Keimigrasian berupa Deportasi. Administrative Measures which
may include Deportation.
(4) Ketentuan mengenai penjaminan (4) provisions on guarantee shall
tidak berlaku bagi Orang Asing yang not be applied to the Foreigner
kawin secara sah dengan warga getting marriage legitimately to an
negara Indonesia. Indonesian national.
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud (5) provisions referred to in Article 62
dalam Pasal 62 ayat (2) huruf g (2) item g shall not be applicable in

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 37


tidak berlaku dalam hal pemegang case of dissolution of his marriage
Izin Tinggal Tetap tersebut to an Indonesian national gaining
putus hubungan perkawinannya guarantee that warrants his
dengan warga negara Indonesia existence referred to in paragraph
memperoleh penjaminan yang (1).
menjamin keberadaannya
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).

Pasal 64 Article 64
(1)
Izin Masuk Kembali diberikan (1) Re-entry Permit shall be issued to
kepada Orang Asing pemegang Izin the Foreigner being the bearer of
Tinggal terbatas atau Izin Tinggal limited Stay Permit or permanent
Tetap. Stay Permit.
(2)
Pemegang Izin Tinggal terbatas (2) bearer of Limited Stay Permit shall
diberikan Izin Masuk Kembali yang be provided with Re-entry Permit of
masa berlakunya sama dengan which the validity term is same as
masa berlaku Izin Tinggal terbatas. the validity term of the limited Stay
Permit.
(3)
Pemegang Izin Tinggal Tetap (3) bearer of Permanent Stay Permit
diberikan Izin Masuk Kembali shall be provided with Re-entry
yang berlaku selama 2 (dua) tahun Permit that is valid for 2 (two) years,
sepanjang tidak melebihi masa provided it does not exceed the
berlaku Izin Tinggal Tetap. validity term of the Permanent Stay
Permit.
(4) Izin Masuk Kembali berlaku untuk (4) Re-entry Permit shall be valid for
beberapa kali perjalanan. several trips.

Pasal 65 Article 65
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata Further procedures and requirements
cara dan persyaratan permohonan, for application, term, issue, renewal
jangka waktu, pemberian, perpanjangan, or withdrawal of the Stay Permit and
atau pembatalan Izin Tinggal, dan change of status of the Stay Permit
alih status Izin Tinggal diatur dengan shall be established by the Government
Peraturan Pemerintah. Regulation.

38 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


BAB VI CHAPTER VI
PENGAWASAN KEIMIGRASIAN IMMIGRATION SURVEILLANCE

Bagian Kesatu First Part


Umum General

Pasal 66 Article 66
(1) Menteri melakukan pengawasan (1) Minister shall surveillance the
Keimigrasian. Immigration.
(2) Pengawasan Keimigrasian meliputi: (2) surveillance of Immigration shall
a. pengawasan terhadap warga cover:
negara Indonesia yang a. surveillance to the Indonesian
memohon dokumen perjalanan, national applying for travel
keluar atau masuk Wilayah document, exit from or enter
Indonesia, dan yang berada di the Territory of Indonesia and
luar Wilayah Indonesia; dan staying outside the Territory of
Indonesia;
b. pengawasan terhadap lalu b. surveillance the mobility of
lintas Orang Asing yang masuk Foreigner entering or exiting
atau keluar Wilayah Indonesia from the Territory of Indonesia
serta pengawasan terhadap and the surveillance to the
keberadaan dan kegiatan Orang existence and activities of the
Asing di Wilayah Indonesia. Foreigners in the Territory of
Indonesia.

Pasal 67 Article 67
(1) Pengawasan Keimigrasian (1) surveillance of Immigration to an
terhadap warga Negara Indonesia Indonesian national carried out
dilaksanakan pada saat permohonan upon the application for Travel
Dokumen Perjalanan, keluar atau Document, exiting from or entering
masuk, atau berada di luar Wilayah to or staying outside the Territory of
Indonesia dilakukan dengan: Indonesia shall be carried out by:
a. pengumpulan, pengolahan, a. collection, processing and
serta penyajian data dan presentation of data and
informasi; information;
b. penyusunan daftar nama warga b. preparation of list of Indonesian
negara Indonesia yang dikenai names subjected to Prevention
Pencegahan keluar Wilayah to leave the Territory of
Indonesia; Indonesia;
c. pemantauan terhadap setiap c. monitoring to Each Indonesian
warga Negara Indonesia yang National submitting application

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 39


memohon Dokumen Perjalanan, for Travel Document or existing
keluar atau masuk Wilayah from or entering to the Territory
Indonesia, dan yang berada di of Indonesia and staying outside
luar Wilayah Indonesia; dan the Territory of Indonesia;
d. pengambilan foto dan sidik jari. d. taking picture and fingerprint.
(2)
Hasil pengawasan Keimigrasian (2) result of surveillance of immigration
sebagaimana dimaksud pada ayat referred to in paragraph (1) shall
(1) merupakan data Keimigrasian constitute the data on Immigration
yang dapat ditentukan sebagai data that may be determined as
yang bersifat rahasia. confidential information.

Pasal 68 Article 68
(1) Pengawasan Keimigrasian terhadap (1) surveillance of Immigration to the
Orang Asing dilaksanakan pada Foreigner carried out upon the
saat permohonan Visa, masuk atau application for visa, entry or exit
keluar, dan pemberian Izin Tinggal and the issue of Stay Permit shall be
dilakukan dengan: conducted by:
a. pengumpulan, pengolahan, a. collection, processing and
serta penyajian data dan presentation of data and
informasi; information;
b. penyusunan daftar nama Orang b. preparation of list of Foreigner’s
Asing yang dikenai Penangkalan names subjected to banishment or
atau Pencegahan; prevention;
c. pengawasan terhadap c. monitoring to the existence and
keberadaan dan kegiatan Orang activities of the Foreigner staying in
Asing di Wilayah Indonesia; Indonesia
d. pengambilan foto dan sidik jari; d. taking picture and fingerprint; and
dan
e. kegiatan lain yang dapat e. Other activities that is legally
dipertanggungjawabkan secara accountable.
hukum.
(2) Hasil pengawasan Keimigrasian (2) result of surveillance of immigration
sebagaimana dimaksud pada ayat referred to in paragraph (1) shall
(1) merupakan data Keimigrasian constitute the data on Immigration
yang dapat ditentukan sebagai data that may be determined as
yang bersifat rahasia. confidential data.

Pasal 69 Article 69
(1)
Untuk melakukan pengawasan (1)
To perform surveillance of
Keimigrasian terhadap kegiatan immigration to the activities
Orang Asing di Wilayah Indonesia, of Foreigner in the Territory of

40 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Menteri membentuk tim Indonesia, the Minister shall
pengawasan Orang Asing yang establish the foreigner surveillance
anggotanya terdiri atas badan atau team with members consisting of
instansi pemerintah terkait, baik di the relevant government body or
pusat maupun di daerah. agency, both in central and regional
levels.
(2) Menteri atau Pejabat Imigrasi yang (2) Minister or authorized Immigration
ditunjuk bertindak selaku ketua tim Official shall act as chairman of
pengawasan Orang Asing. Foreigner surveillance team.

Pasal 70 Article 70
(1) Pejabat Imigrasi atau yang ditunjuk (1) Immigration Official or those
dalam rangka pengawasan authorized to perform immigration
Keimigrasian sebagaimana surveillance referred to in Article 67
dimaksud dalam Pasal 67 dan Pasal and Article 68 shall carry out:
68 wajib melakukan:
a. pengumpulan data pelayanan a. collection of data on
Keimigrasian, baik warga negara Immigration service, for both
Indonesia maupun warga Indonesian national and
Negara asing; foreigner;
b. pengumpulan data lalu lintas, b. collection of data on traffic,
baik warga Negara Indonesia both for Indonesian national
maupun warga negara asing and foreigner entering to or
yang masuk atau keluar Wilayah exiting from the Territory of
Indonesia; Indonesia;
c. pengumpulan data warga negara c. collection of data on foreigner
asing yang telah mendapatkan obtaining decision on
keputusan pendetensian, baik detention, whether in the
di Ruang Detensi Imigrasi di Immigration detention room in
Kantor Imigrasi maupun di the Immigration Office or in the
Rumah Detensi Imigrasi; dan Immigration Detention House,
and
d. pengumpulan data warga d. collection of data on foreigner
negara asing yang dalam proses in the process of immigration
penindakan Keimigrasian. act.
(2)
Pengumpulan data sebagaimana (2) collection of data referred to in
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paragraph (1) shall be conducted by
dengan memasukkan data pada entering the data to the Immigration
Sistem Informasi Manajemen Management Information System
Keimigrasian yang dibangun dan built and developed by the
dikembangkan oleh Direktorat Directorate General.
Jenderal.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 41
Pasal 71 Article 71
Setiap Orang Asing yang berada di Any Foreigner residing in the Territory of
Wilayah Indonesia wajib: Indonesia shall:
a. memberikan segala keterangan a. provide all information required
yang diperlukan mengenai identitas about identity and/or their families
diri dan/atau keluarganya serta and report any changes in civil
melaporkan setiap perubahan status status, nationality, occupation,
sipil, kewarganegaraan, pekerjaan, Guarantor or change of address to
Penjamin, atau perubahan the local Immigration Office, or
alamatnya kepada Kantor Imigrasi
setempat; atau
b. memperlihatkan dan menyerahkan b. present and deliver the Travel
Dokumen Perjalanan atau Izin Document or Stay Permit they have
Tinggal yang dimilikinya apabila if requested by the Immigration
diminta oleh Pejabat Imigrasi yang Official on duty for immigration
bertugas dalam rangka pengawasan surveillance.
Keimigrasian.

Pasal 72 Article 72
(1) Pejabat Imigrasi yang bertugas dapat (1) Immigration Official on duty may
meminta keterangan dari setiap request the information from any
orang yang member kesempatan person providing opportunity to
menginap kepada Orang Asing spend night to Foreigner about data
mengenai data Orang Asing yang on the relevant Foreigner.
bersangkutan.
(2) Pemilik atau pengurus tempat (2) owner or management of the inn
penginapan wajib memberikan shall provide data on Foreigner
data mengenai Orang Asing yang spending night in their inn if
menginap di tempat penginapannya requested by the Immigration
jika diminta oleh Pejabat Imigrasi Official on duty.
yang bertugas.

Pasal 73 Article 73
Ketentuan mengenai pengawasan The provisions on surveillance to the
terhadap Orang Asing sebagaimana Foreigner referred to in Article 68 (1)
dimaksud dalam Pasal 68 ayat (1) huruf items b, c, d and e shall not apply to the
b, huruf c, huruf d, dan huruf e tidak Foreigners residing in the Territory of
diberlakukan terhadap Orang Asing Indonesia for diplomatic tasks.
yang berada di Wilayah Indonesia dalam
rangka tugas diplomatik.

42 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Bagian Kedua Second Part
Intelijen Keimigrasian Immigration Intelligence

Pasal 74 Article 74
(1) Pejabat Imigrasi melakukan fungsi (1) Immigration Official shall carry
Intelijen Keimigrasian. out the Immigration Intelligence
function.
(2) Dalam rangka melaksanakan fungsi (2) To perform Immigration Intelligence
Intelijen Keimigrasian, Pejabat function, the Immigration Official
Imigrasi melakukan penyelidikan shall carry out the Immigration
Keimigrasian dan pengamanan investigation and immigration
Keimigrasian serta berwenang: safeguarding as well as authorized
to:
a. mendapatkan keterangan a. obtain information from the
dari masyarakat atau instansi community or government
pemerintah; agency;
b. mendatangi tempat atau b. visit the place or building
bangunan yang diduga dapat suspected of concealing the
ditemukan bahan keterangan information material about
mengenai keberadaan dan existence and activities of the
kegiatan Orang Asing; Foreigners;
c. melakukan operasi Intelijen c. carry out the Immigration
Keimigrasian; atau Intelligence operation; or
d. melakukan pengamanan d. carry out safeguarding to data
terhadap data dan informasi and information on Immigration
Keimigrasian serta pengamanan as well as safeguarding to
pelaksanaan tugas Keimigrasian. implementation of Immigration
task.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 43


BAB VII CHAPTER VII
TINDAKAN ADMINISTRATIF IMMIGRATION ADMINISTRATIVE
KEIMIGRASIAN MEASURES

Pasal 75 Article 75
(1) Pejabat Imigrasi berwenang (1) Immigration Official shall have the
melakukan Tindakan Administratif authority to perform Immigration
Keimigrasian terhadap Orang Asing Administrative Measures against
yang berada di Wilayah Indonesia Foreigner residing in the Territory
yang melakukan kegiatan berbahaya of Indonesia to carries out the
dan patut diduga membahayakan dangerous activities and reasonably
keamanan dan ketertiban umum presumed of endangering the public
atau tidak menghormati atau tidak security and order or disrespecting
menaati peraturan perundang- or disregarding the legislation.
undangan.
(2) Tindakan Administratif Keimigrasian (2) Immigration Administrative
sebagaimana dimaksud pada ayat Measures referred to in paragraph
(1) dapat berupa: (1) may be which may include:
a. pencantuman dalam daftar a. listing in the list of banishment
Pencegahan atau Penangkalan; or ban;
b. pembatasan, perubahan, atau b. restriction, change or revocation
pembatalan Izin Tinggal; of Stay Permit;
c. larangan untuk berada di satu c. prohibition to reside in one or
atau beberapa tempat tertentu several particular places in the
di Wilayah Indonesia; Territory of Indonesia;
d. keharusan untuk bertempat d. obligation to reside in particular
tinggal di suatu tempat tertentu area in the Territory of
di Wilayah Indonesia; Indonesia;
e. pengenaan biaya beban; dan/ e. imposition of charge and/or
atau
f. Deportasi dari Wilayah f. Deportation from the Territory
Indonesia. of Indonesia.
(3) Tindakan Administratif Keimigrasian (3) Immigration Administrative
berupa Deportasi dapat juga Measures which may include
dilakukan terhadap Orang Asing Deportation may also be subjected
yang berada di Wilayah Indonesia to the Foreigners residing in the
karena berusaha menghindarkan Territory of Indonesia due to
diri dari ancaman dan pelaksanaan trying to avoid from the threat and
hukuman di negara asalnya. implementation of penalty in his
country of origin.

44 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Pasal 76 Article 76
Keputusan mengenai Tindakan The decision on Immigration
Administratif Keimigrasian sebagaimana Administrative Measures referred to in
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) dan Article 75(1) and (3) shall be made in
ayat (3) dilakukan secara tertulis dan writing and accompanied by the reasons
harus disertai dengan alasan. thereof.

Pasal 77 Article 77
(1) Orang Asing yang dikenai Tindakan (1) Any Foreigner subjected to
Administratif Keimigrasian dapat Immigration Administrative
mengajukan keberatan kepada Measures may file the exception to
Menteri. the Minister.
(2) Menteri dapat mengabulkan atau (2) Minister may accept or deny the
menolak keberatan yang diajukan exception filed by the Foreigners
Orang Asing sebagaimana dimaksud referred to in paragraph (1) to the
pada ayat (1) dengan Keputusan Minister.
Menteri.
(3) Keputusan Menteri sebagaimana (3) decision of the Minister referred to in
dimaksud pada ayat (2) bersifat paragraph (2) shall be final.
final.
(4) Pengajuan keberatan yang diajukan (4) filing of exception by the
oleh Orang Asing tidak menunda Foreigner shall not postpone the
pelaksanaan Tindakan Administratif implementation of the Immigration
Keimigrasian terhadap yang Administrative Measures against
bersangkutan. the relevant person.

Pasal 78 Article 78
(1) Orang Asing pemegang Izin (1)
Any Foreigner being the bearer
Tinggal yang telah berakhir masa of Stay Permit expiring and still
berlakunya dan masih berada dalam residing in the Territory of Indonesia
Wilayah Indonesia kurang dari 60 for less than 60 (sixty) days as of the
(enam puluh) hari dari batas waktu expiration of Stay Permit shall be
Izin Tinggal dikenai biaya beban subjected to the charges subject to
sesuai dengan ketentuan peraturan the provisions of legislation.
perundangundangan.
(2) Orang Asing yang tidak membayar (2) Any Foreigner failing to pay the
biaya beban sebagaimana dimaksud charges referred to in paragraph (1)
pada ayat (1) dikenai Tindakan shall be subjected to Immigration
Administratif Keimigrasian berupa Administrative Measures which
Deportasi dan Penangkalan. may include Deportation and
banishment.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 45


(3)
Orang Asing pemegang Izin (3) Any Foreigner being the bearer
Tinggal yang telah berakhir masa of Stay Permit expired and still in
berlakunya dan masih berada Territory of Indonesia for more than
dalam Wilayah Indonesia lebih dari 60 (sixty) days as of the expiration
60 (enam puluh) hari dari batas of Stay Permit shall be subjected
waktu Izin Tinggal dikenai Tindakan to the Immigration Administrative
Administratif Keimigrasian berupa Measures which may include
Deportasi dan Penangkalan. Deportation and banishment.

Pasal 79 Article 79
Penanggung Jawab Alat Angkut yang Transportation Authority failing the
tidak memenuhi kewajiban sebagaimana obligation set forth in Article 18(1) shall
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dikenai be subjected to charge.
biaya beban.

Pasal 80 Article 80
Biaya beban sebagaimana dimaksud The charges set out in Article 19 (4)
dalam Pasal 19 ayat (4) dan Pasal 79 and Article 79 shall constitute one
merupakan salah satu Penerimaan of the Non-Tax State Revenues in
Negara Bukan Pajak di bidang Immigration sector.
Keimigrasian.

46 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


BAB VIII CHAPTER VIII
RUMAH DETENSI IMIGRASI DAN IMMIGRATION DETENTION HOUSE
RUANG DETENSI IMIGRASI AND IMMIGRATION DETENTION ROOM

Bagian Kesatu First Part


Umum General

Pasal 81 Article 81
(1) Rumah Detensi Imigrasi dapat (1) Immigration Detention House may
dibentuk di ibu kota negara, provinsi, be formed in the capital of state,
kabupaten, atau kota. province, regency or city.
(2) Rumah Detensi Imigrasi dipimpin (2) Immigration Detention House shall
oleh seorang kepala. be chaired by a head.

Pasal 82 Article 82
Ruang Detensi Imigrasi berbentuk suatu The Immigration Detention Room shall
ruangan tertentu dan merupakan bagian be which may include particular room
dari kantor Direktorat Jenderal, Kantor and shall constitute the part of office
Imigrasi, atau Tempat Pemeriksaan of the Directorate General, Immigration
Imigrasi. Office or Immigration Checkpoint.

Bagian Kedua Second Part


Pelaksanaan Detensi Detention

Pasal 83 Article 83
(1)
Pejabat Imigrasi berwenang (1) Immigration Official shall have the
menempatkan Orang Asing dalam authority to place the Foreigner in
Rumah Detensi Imigrasi atau Ruang the Immigration Detention House or
Detensi Imigrasi jika Orang Asing Immigration Detention Room if the
tersebut: Foreigner:
a. berada di Wilayah Indonesia a. is in the Territory of Indonesia
tanpa memiliki Izin Tinggal yang without legal Stay Permit or has
sah atau memiliki Izin Tinggal expired Stay Permit;
yang tidak berlaku lagi;
b. berada di Wilayah Indonesia b. is in the Territory of Indonesia
tanpa memiliki Dokumen without having legal travel
Perjalanan yang sah; document;
c. dikenai Tindakan Administratif c. is subjected to Administrative
Keimigrasian berupa Action which may include
pembatalan Izin Tinggal karena withdrawal of Stay Permit
melakukan perbuatan yang since committing any actions

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 47


bertentangan dengan peraturan or measures contradictory to
perundang-undangan atau the legislation or disturbing the
mengganggu keamanan dan public order and security;
ketertiban umum;
d. menunggu pelaksanaan d. is pending the Deportation
Deportasi; atau implementation; or
e. menunggu keberangkatan e. waiting to embark out of the
keluar Wilayah Indonesia Territory of Indonesia due to
karena ditolak pemberian Tanda rejection of issue of Entry Mark.
Masuk.
(2) Pejabat Imigrasi dapat menempatkan (2) Immigration Official may place the
Orang Asing sebagaimana dimaksud Foreigner referred to in paragraph
pada ayat (1) di tempat lain apabila (1) in the other place if the Foreigner
Orang Asing tersebut sakit, akan is sick, going to give birth or still
melahirkan, atau masih anak-anak. minor.

Pasal 84 Article 84
(1) Pelaksanaan detensi Orang Asing (1) implementation of detention
dilakukan dengan keputusan tertulis of Foreigner shall be made by
dari Menteri atau Pejabat Imigrasi written decision of the Minister or
yang ditunjuk. Authorized immigration official.
(2) Keputusan sebagaimana dimaksud (2) decision referred to in paragraph (1)
pada ayat (1) paling sedikit memuat: shall at least contain:
a. data orang asing yang dikenai a. data on foreigner detained;
detensi; b. grounds of detention; and
b. alasan melakukan detensi; dan c. detention place.
c. tempat detensi.

Bagian Ketiga Third Part


Jangka Waktu Detensi Detention Period

Pasal 85 Article 85
(1) Detensi terhadap Orang Asing (1) Detention of Foreigner shall be
dilakukan sampai Deteni made until the deportation of the
dideportasi. Detainee.
(2) Dalam hal Deportasi sebagaimana (2) In case the deportation referred
dimaksud pada ayat (1) belum to in paragraph (1) cannot be
dapat dilaksanakan, detensi dapat implemented, the detention may be
dilakukan dalam jangka waktu made within the period of 10 (ten)
paling lama 10 (sepuluh) tahun. years.
.

48 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


(3) Menteri atau Pejabat Imigrasi yang (3) Minister or Authorized immigration
ditunjuk dapat mengeluarkan official may release the Detainee
Deteni dari Rumah Detensi Imigrasi from the Immigration Detention
apabila jangka waktu sebagaimana House if the period referred to
dimaksud pada ayat(2) terlampaui in paragraph (2) is exceeded and
dan memberikan izin kepada Deteni permit the Detainee to be out of the
untuk berada di luar Rumah Detensi Immigration Detention House by
Imigrasi dengan menetapkan stipulating the obligation to come
kewajiban melapor secara periodik. to Immigration Detention House
periodically.
(4)
Menteri atau Pejabat Imigrasi (4) Minister or Authorized immigration
yang ditunjuk mengawasi dan official shall supervise and do its
mengupayakan agar Deteni best for the deportation of the
sebagaimana dimaksud pada ayat Detainee referred to in paragraph
(3) dideportasi. (3)

Bagian Keempat Fourth Part


Penanganan terhadap Korban Handling of Victims of Human
Perdagangan Orang Trafficking and Smuggling

Pasal 86 Article 86
Ketentuan Tindakan Administratif The provisions on Immigration
Keimigrasian tidak diberlakukan Administrative Measures shall not apply
terhadap korban perdagangan orang to the victim of human trafficking and
dan Penyelundupan Manusia. smuggling.

Pasal 87 Article 87
(1) Korban perdagangan orang dan (1) victim of human trafficking and
Penyelundupan Manusia yang smuggling in the Territory of
berada di Wilayah Indonesia Indonesia shall be placed in the
ditempatkan di dalam Rumah Immigration Detention House or
Detensi Imigrasi atau di tempat lain other designated place.
yang ditentukan.
(2) Korban perdagangan orang (2) victim of human trafficking and
dan Penyelundupan Manusia smuggling referred to in paragraph
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) shall obtain the special treatment
(1) mendapatkan perlakuan khusus that is different from the Detainee
yang berbeda dengan Deteni pada in general.
umumnya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 49


Pasal 88 Article 88
Menteri atau Pejabat Imigrasi yang The Minister or Authorized immigration
ditunjuk mengupayakan agar korban official shall do their bests for
perdagangan orang dan Penyelundupan deportation of the foreigner being
Manusia yang berkewarganegaraan the victim of human trafficking and
asing segera dikembalikan ke negara asal smuggling immediately to their home
mereka dan diberikan surat perjalanan country and issue the travel document if
apabila mereka tidak memilikinya. they do not have such document.

Pasal 89 Article 89
(1) Menteri atau Pejabat Imigrasi (1) Minister or Authorized immigration
yang ditunjuk melakukan upaya official shall carry out the preventive
preventif dan represif dalam and repressive measuress to prevent
rangka mencegah terjadinya tindak the criminal act to human trafficking
pidana perdagangan orang dan and smuggling.
Penyelundupan Manusia.
(2) Upaya preventif sebagaimana (2) Preventive action referred to in
dimaksud pada ayat (1) dilakukan paragraph (1) shall be carried out
dengan: by:
a. pertukaran informasi dengan a. exchange of information with
negara lain dan instansi terkait the other country and relevant
di dalam negeri, meliputi agency in the home country,
modus operandi, pengawasan covering modus operandi,
dan pengamanan Dokumen surveillance and safeguarding
Perjalanan, serta legitimasi dan of Travel Document and the
validitas dokumen; legitimacy and validity of
documents;
b. kerja sama teknis dan pelatihan b. technical cooperation and
dengan Negara lain meliputi training with the other countries
perlakuan yang berdasarkan covering the treatment based
peri kemanusiaan terhadap on the humanity treatment to
korban, pengamanan dan the victims, safeguarding and
kualitas Dokumen Perjalanan, quality of Travel Document,
deteksi dokumen palsu, detection of counterfeit
pertukaran informasi, serta document, exchange of
pemantauan dan deteksi information and monitoring
Penyelundupan Manusia and detection to human
dengan cara konvensional dan smuggling conventionally and
nonkonvensional; unconventionally;
c. memberikan penyuluhan c. provide legal counseling to the
hukum kepada masyarakat community that the human

50 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


bahwa perbuatan perdagangan trafficking and smuggling is a
orang dan Penyelundupan crime to avoid the other from
Manusia merupakan tindak being victims;
pidana agar orang tidak menjadi
korban;
d. menjamin bahwa Dokumen d. ensure that the Travel Document
Perjalanan atau identitas or identity issued have high
yang dikeluarkan berkualitas quality thereby difficult to be
sehingga dokumen tersebut abused, falsified, changed,
tidak mudah disalahgunakan, imitated or issued illegally; and
dipalsukan, diubah, ditiru, atau
diterbitkan secara melawan
hukum; dan
e. memastikan bahwa integritas e. ensure that the integrity
dan pengamanan Dokumen and safeguarding of Travel
Perjalanan yang dikeluarkan Document issued or published
atau diterbitkan oleh atau atas by or on behalf of the state to
nama negara untuk mencegah prevent the illegal making of
pembuatan dokumen tersebut such documents in case of issue
secara melawan hukum and use thereof.
dalam hal penerbitan dan
penggunaannya.
(3) Upaya represif sebagaimana (3) Repressive measures referred to in
dimaksud pada ayat (1) dilakukan paragraph (1) shall be carried out
dengan: by:
a. penyidikan Keimigrasian a. Immigration investigation into
terhadap pelaku tindak pidana the human trafficking and
perdagangan orang dan smuggling criminal;
Penyelundupan Manusia;
b. Tindakan Administratif b. Immigration Administrative
Keimigrasian terhadap pelaku Measures against the human
tindak pidana perdagangan trafficking and smuggling
orang dan Penyelundupan criminal, and
Manusia; dan
c. kerja sama dalam bidang c. cooperation in investigation
penyidikan dengan instansi with the other law enforcement
penegak hukum lainnya. agencies.

Pasal 90 Article 90
Ketentuan lebih lanjut mengenai Further rules on surveillance of
pengawasan Keimigrasian, Intelijen Immigration, Immigration Intelligent,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 51


Keimigrasian, Rumah Detensi Immigration Detention House and
Imigrasi dan Ruang Detensi Imigrasi, Immigration Detention Room and the
serta penanganan terhadap korban handling of victims of human trafficking
perdagangan orang dan Penyelundupan and smuggling shall be established by
Manusia diatur dengan Peraturan the Government Regulation.
Pemerintah.

52 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


BAB IX CHAPTER IX
PENCEGAHAN DAN PENANGKALAN PREVENTION AND BAN

Bagian Kesatu First Part


Pencegahan Prevention

Pasal 91 Article 91
(1) Menteri berwenang dan (1) Minister shall be authorized and
bertanggung jawab melakukan responsible to perform Prevention
Pencegahan yang menyangkut relating to the Immigration sector.
bidang Keimigrasian.
(2) Menteri melaksanakan Pencegahan (2)
Minister shall carry out the
berdasarkan: Prevention based on:
a. hasil pengawasan Keimigrasian a. Immigration monitoring finding
dan keputusan Tindakan and Decision on Immigration
Administratif Keimigrasian; Administrative Act;
b. Keputusan Menteri Keuangan b. Decision of the Minister of
dan Jaksa Agung sesuai dengan Finance and the Attorney
bidang tugasnya masing-masing General subject to their
dan ketentuan peraturan respective tasks and the
perundang-undangan; provisions of legislation;
c. permintaan Kepala Kepolisian c. request of the Chief of the
Negara Republik Indonesia Indonesian National Police
sesuai dengan ketentuan subject to the provisions of the
peraturan perundang- legislation;
undangan;
d. perintah Ketua Komisi d. instruction of the Chairman of
Pemberantasan Korupsi sesuai the Commission for Corruption
dengan ketentuan peraturan Eradication subject to the
perundangundangan; provisions of legislation;
e. permintaan Kepala Badan e. request of the Head of the
Narkotika Nasional sesuai National Narcotics Agency
dengan ketentuan peraturan subject to the provisions of
perundangundangan; dan/atau legislation and/or
f. keputusan, perintah, atau f. decision, instruction or demand
permintaan pimpinan of the management of ministry/
kementerian/lembaga lain other institution that based on
yang berdasarkan undang- the Law have the Prevention
undang memiliki kewenangan authority.
Pencegahan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 53


(3) Menteri Keuangan, Jaksa Agung, (3) Minister of Finance, the Attorney
Kepala Kepolisian Negara General, Chief of the Indonesian
Republik Indonesia, Ketua Komisi National Police, Chairman of
Pemberantasan Korupsi, Kepala Commission for Corruption
Badan Narkotika Nasional, atau Eradication, Head of the National
pimpinan kementerian/lembaga Narcotics Agency or the head of the
yang memiliki kewenangan ministry/agency that has Prevention
Pencegahan sebagaimana dimaksud authority referred to in paragraph
pada ayat (2) huruf f bertanggung (2) item f shall be responsible for
jawab atas keputusan, permintaan, the decision, request, Prevention
dan perintah Pencegahan yang and instruction they made.
dibuatnya.

Pasal 92 Article 92
Dalam keadaan yang mendesak pejabat In case of urgency, the official referred
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 to in Article 91 (2) may request directly
ayat (2) dapat meminta secara langsung to the Immigration Official to perform
kepada Pejabat Imigrasi tertentu untuk Prevention.
melakukan Pencegahan.

Pasal 93 Article 93
Pelaksanaan atas keputusan Pencegahan Implementation of the decision of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 Prevention referred to in Article 91 shall
dilakukan oleh Menteri atau Pejabat be made by the Minister or Authorized
Imigrasi yang ditunjuk. immigration official.

Pasal 94 Article 94
(1) Pencegahan sebagaimana dimaksud (1) Prevention referred to in Article 91
dalam Pasal 91 ditetapkan dengan shall be stipulated by the written
keputusan tertulis oleh pejabat yang decision by the authorized official.
berwenang.
(2) Keputusan sebagaimana dimaksud (2) decision referred to in paragraph (1)
pada ayat (1) memuat sekurang- shall contain at least:
kurangnya:
a. nama, jenis kelamin, tempat dan a. name, sex, date and place of
tanggal lahir atau umur, serta birth or age and photograph of
foto yang dikenai Pencegahan; person subjected to Prevention;
b. alasan Pencegahan; dan b. Prevention reason, and
c. jangka waktu Pencegahan. c. Prevention period.
(3) Keputusan Pencegahan disampaikan (3) Decision on Prevention shall be
kepada orang yang dikenai submitted to the person subjected

54 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Pencegahan paling lambat 7 (tujuh) to Prevention no later than 7 (seven)
hari sejak tanggal keputusan days as of the stipulation date of
ditetapkan. decision.
(4) Dalam hal keputusan Pencegahan (4) In case the decision on Prevention
dikeluarkan oleh pejabat is issued by the official referred to
sebagaimana dimaksud dalam Pasal in Article 91(2), the decision shall
91 ayat (2), keputusan tersebut juga also be submitted to the Minister
disampaikan kepada Menteri paling no later than 3 (three) days as of the
lambat 3 (tiga) hari sejak tanggal stipulation date of decision with the
keputusan ditetapkan dengan request for implementation.
permintaan untuk dilaksanakan.
(5) Menteri dapat menolak permintaan (5) Minister may refuse the request
pelaksanaan Pencegahan apabila for implementation of Prevention if
keputusan Pencegahan tidak the decision on Prevention fails to
memenuhi ketentuan sebagaimana fulfill the provisions referred to in
dimaksud pada ayat (2). paragraph (2).
(6) Pemberitahuan penolakan pelak- (6) notice of rejection of implementation
sanaan Pencegahan sebagaimana of Prevention referred to in
dimaksud pada ayat (5) harus paragraph (5) shall be submitted
disampaikan kepada pejabat to the official referred to in Article
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 (2) no later than 7 (seven) days
91 ayat (2) paling lambat 7 (tujuh) upon receipt date of application
hari sejak tanggal permohonan for Prevention accompanied by the
Pencegahan diterima disertai reasons of rejection.
dengan alasan penolakan.
(7) Menteri atau Pejabat Imigrasi (7) Minister or Authorized immigration
yang ditunjuk memasukkan official will enter the identity of
identitas orang yang dikenai person subjected to decision on
keputusan Pencegahan ke dalam Prevention to list of banishment
daftar Pencegahan melalui Sistem through the Immigration
Informasi Manajemen Keimigrasian. Information Management System.

Pasal 95 Article 95
Berdasarkan daftar Pencegahan Based on the list of banishment referred
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 to in Article 94 (7), the Immigration
ayat (7), Pejabat Imigrasi wajib menolak Official will reject the person subjected
orang yang dikenai Pencegahan keluar to Prevention out of the Territory of
Wilayah Indonesia. Indonesia.

Pasal 96 Article 96
(1) Setiap orang yang dikenai (1) Any person subjected to Prevention

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 55


Pencegahan dapat mengajukan may submit the objection to the
keberatan kepada pejabat official issuing the decision on
yang mengeluarkan keputusan Prevention.
Pencegahan.
(2) Pengajuan keberatan sebagaimana (2) filing of objection referred to in
dimaksud pada ayat (1) dilakukan paragraph (1) shall be made in
secara tertulis disertai dengan writing accompanied by reason and
alasan dan disampaikan dalam submitted within the validity term
jangka waktu berlakunya masa of Prevention.
Pencegahan.
(3) Pengajuan keberatan tidak menunda (3) filing of objection shall not postpone
pelaksanaan Pencegahan. the Prevention implementation.

Pasal 97 Article 97
(1) Jangka waktu Pencegahan berlaku (1) Prevention shall be valid for a
paling lama 6 (enam) bulan dan maximum period of 6 (six) months
setiap kali dapat diperpanjang and at any time may be extended up
paling lama 6 (enam) bulan. to maximum of 6 (six) months.
(2) Dalam hal tidak ada keputusan (2) In case there is no decision on
perpanjangan masa Pencegahan, extension of Prevention period, the
Pencegahan berakhir demi hukum. Prevention shall be null and void.
(3) Dalam hal terdapat putusan (3) In case there is the court judgment
pengadilan yang berkekuatan that is not absolute stating free
hukum tetap yang menyatakan for the case being the grounds of
bebas atas perkara yang menjadi Prevention, the Prevention shall be
alasan Pencegahan, Pencegahan null and void.
berakhir demi hukum.

Bagian Kedua Second Part


Penangkalan Banishment

Pasal 98 Article 98
(1)
Menteri berwenang melakukan (1) Minister shall have the authority to
Penangkalan. perform banishment.
(2) Pejabat yang berwenang dapat (2) Authorized official may request
meminta kepada Menteri untuk from the Minister to impose the
melakukan Penangkalan. banishment.

Pasal 99 Article 99
Pelaksanaan Penangkalan sebagaimana The banishment referred to in Article
dimaksud dalam Pasal 98 dilakukan 98 shall be made by the Minister or

56 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


oleh Menteri atau Pejabat Imigrasi yang Authorized immigration official.
ditunjuk.
Article 100
Pasal 100 (1) Banishment referred to in Article 98
(1) Penangkalan sebagaimana dimaksud shall be stipulated by the written
dalam Pasal 98 ditetapkan dengan decision.
keputusan tertulis.
(2) Keputusan Penangkalan atas (2) Decision on banishment required
permintaan pejabat sebagaimana by the official referred to in Article
dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) 98(2) shall be issued by the Minister
dikeluarkan oleh Menteri paling no later than 3 (three) days as of the
lambat 3 (tiga) hari sejak tanggal request date of such banishment.
permintaan Penangkalan tersebut
diajukan.
(3) Permintaan Penangkalan sebagai- (3)
Banishment Order set out in
mana dimaksud pada ayat (2) paragraph (2) contains at least:
memuat sekurang-kurangnya:
a. nama, jenis kelamin, tempat dan a. name, sex, date and place of
tanggal lahir atau umur, serta birth or age and photograph
foto yang dikenai Penangkalan; of the person subjected to
banishment;
b. alasan Penangkalan; dan b. grounds of banishment reason,
and
c. jangka waktu Penangkalan. c. Period of banishment.
(4) Menteri dapat menolak permintaan (4) Minister may refuse Banishment
Penangkalan apabila permintaan Order not meeting the requirements
Penangkalan tidak memenuhi set forth in paragraph (3).
ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3).
(5) Pemberitahuan penolakan per- (5) notice of rejection of Banishment
mintaan Penangkalan sebagai- Order referred to in paragraph (5)
mana dimaksud pada ayat (4) shall be delivered to the official set
harus disampaikan kepada pejabat out in Article 98(2) no later than 7
sebagaimana dimaksud dalam Pasal (seven) days upon receipt date of
98 ayat (2) paling lambat 7 (tujuh) Banishment Order accompanied by
hari sejak tanggal permintaan the grounds of rejection.
Penangkalan diterima disertai
alasan penolakan.
(6) Menteri atau Pejabat Imigrasi yang (6) Minister or Authorized immigration
ditunjuk memasukkan identitas official will enter the identity of
orang yang dikenai keputusan person subjected to banishment

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 57


Penangkalan ke dalam daftar to the list of banishment through
Penangkalan melalui Sistem the Immigration Information
Informasi Manajemen Keimigrasian. Management System.

Pasal 101 Article 101


Berdasarkan daftar Penangkalan As per the banishment list referred to
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 in Article 100 (6), Immigration Official
ayat (6), Pejabat Imigrasi wajib menolak will reject the Foreigner subjected to
Orang Asing yang dikenai Penangkalan banishment to enter the Territory of
masuk Wilayah Indonesia. Indonesia.

Pasal 102 Article 102


(1) Jangka waktu Penangkalan berlaku (1) Banishment shall be effective for a
paling lama 6 (enam) bulan dan maximum period of 6 (six) months
setiap kali dapat diperpanjang and may be extended at any time up
paling lama 6 (enam) bulan. to maximum of 6 (six) months.
(2) Dalam hal tidak ada keputusan (2) In the absence of decision regarding
perpanjangan masa Penangkalan, the extension of banishment period,
Penangkalan berakhir demi hukum. the banishment shall be null and
void.
(3)
Keputusan Penangkalan seumur (3) Decision on life-long banishment
hidup dapat dikenakan terhadap may be imposed on the Foreigner
Orang Asing yang dianggap dapat allegedly causing serious
mengganggu keamanan dan disturbance to public security and
ketertiban umum. order.

Pasal 103 Article 103


Ketentuan lebih lanjut mengenai Other specific matters on Prevention
pelaksanaan Pencegahan dan and Banishment shall be defined and
Penangkalan diatur dengan Peraturan governed by Government Regulation.
Pemerintah.

58 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


BAB X CHAPTER X
PENYIDIKAN INVESTIGATION

Pasal 104 Article 104


Penyidikan tindak pidana Keimigrasian The Investigation into Immigration
dilakukan berdasarkan hukum acara Crime shall be performed in compliance
pidana. with criminal code of procedure.

Pasal 105 Article 105


PPNS (Investigation Authority) PPNS (Immigration Investigator) shall be
Keimigrasian diberi wewenang sebagai vested with the authority to serve and
penyidik tindak pidana Keimigrasian act as Immigration Investigator subject
yang dilaksanakan sesuai dengan to the provisions hereof.
ketentuan Undang-Undang ini.

Pasal 106 Article 106


PPNS (Investigation Authority) PPNS (Immigration Investigator) shall
Keimigrasian berwenang: have the authorities to:
a. menerima laporan tentang adanya a. receive the report on existence of
tindak pidana Keimigrasian; Immigration crime;
b. mencari keterangan dan alat bukti; b. search information and evidence;
c. melakukan tindakan pertama di c. adopt first measures on the crime
tempat kejadian; scene;
d. melarang setiap orang meninggalkan d. prohibit any person from leaving
atau memasuki tempat kejadian or entering the crime scene for
perkara untuk kepentingan purpose of investigation;
penyidikan;
e. memanggil, memeriksa, e. call, examine, search, arrest or
menggeledah, menangkap, detain any person alleged to have
atau menahan seseorang yang committed Immigration crime;
disangka melakukan tindak pidana
Keimigrasian;
f. menahan, memeriksa, dan menyita f. detain, examine and seize Travel
Dokumen Perjalanan; Documents;
g. menyuruh berhenti orang yang g. order to stop any suspected person
dicurigai atau tersangka dan or examine his or her identity;
memeriksa identitas dirinya;
h. memeriksa atau menyita surat, h. examine or seize the letters,
dokumen, atau benda yang ada documents or objects related to
hubungannya dengan tindak pidana Immigration crime;
Keimigrasian;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 59


i. memanggil seseorang untuk i. call any persons for examination
diperiksa dan didengar and hearing of his/her statement as
keterangannya sebagai tersangka suspect or witness;
atau saksi;
j. mendatangkan ahli yang diperlukan j. appoint relevant professionals in
dalam hubungannya dengan handling the examination of the
pemeriksaan perkara; case;
k. melakukan pemeriksaan di tempat k. conduct examination at any
tertentu yang diduga terdapat surat, designated at which there may be
dokumen, atau benda lain yang ada letters, documents or other objects
hubungannya dengan tindak pidana related to Immigration crime;
Keimigrasian;
l. mengambil foto dan sidik jari l. take photographs and fingerprints
tersangka; of suspect;
m. meminta keterangan dari m. require information from the
masyarakat atau sumber yang community or any reliable
berkompeten; informant;
n. melakukan penghentian penyidikan; n. terminate the investigation and/or
dan/atau
o. mengadakan tindakan lain menurut o. take other actions or measures
hukum. according to applicable law.

Pasal 107 Article 107


(1)
Dalam melakukan penyidikan, (1) In the course of investigation, PPNS
PPNS (Investigation Authority) (Immigration Investigator) will
Keimigrasian berkoordinasi dengan coordinate with the Indonesian
penyidik Kepolisian Negara Republik National Police investigator.
Indonesia.
(2)
Setelah selesai melakukan (2) After the course of investigation,
penyidikan, PPNS (Investigation PPNS (Immigration Investigator) will
Authority) Keimigrasian deliver the case files to the general
menyerahkan berkas perkara prosecutor.
kepada penuntut umum.

Pasal 108 Article 108


Alat bukti pemeriksaan tindak pidana The evidence from the investigation into
Keimigrasian berupa: Immigration crime may take the form or:
a. alat bukti sebagaimana dimaksud a. evidence described in criminal code
dalam hokum acara pidana; of procedure;
b. alat bukti lain berupa informasi yang b. other evidence which may include
diucapkan, dikirimkan, dan diterima information orally given, sent and

60 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


atau disimpan secara elektronik received or stored electronically or
atau yang serupa dengan itu; dan similar evidence, and
c. keterangan tertulis dari Pejabat c. written statement from the
Imigrasi yang berwenang. authorized Immigration Official.

Pasal 109 Article 109


Terhadap tersangka atau terdakwa yang The suspect or accused of immigration
melakukan tindak pidana keimigrasian crime referred to in Article 118, Article
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119, Article 120, Article 121, Article
118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, 122, Article 123, Article 126, Article
Pasal 122, Pasal 123, Pasal 126, Pasal 127, Article 128, Article 129, Article 131,
127, Pasal 128, Pasal 129, Pasal 131, Article 132, Article 133 letter b, letter b
Pasal 132, Pasal 133 huruf b, Pasal 134 of Article 134 and Article 135 may be
huruf b, dan Pasal 135 dapat dikenai subjected to detention.
penahanan.

Pasal 110 Article 110


(1) Terhadap tindak pidana keimigrasian (1) Immigration crime referred to
sebagaimana dimaksud dalam Pasal in Articles 116 and 117 shall be
116 dan Pasal 117 diberlakukan subjected to brief investigation set
acara pemeriksaan singkat out in criminal code of procedure.
sebagaimana dimaksud dalam
hukum acara pidana.
(2) PPNS (Investigation Authority) (2) PPNS (Immigration Investigator)
Keimigrasian menyerahkan will hand the suspect and evidence
tersangka dan alat bukti kepada to the public general prosecutor,
penuntut umum dengan disertai accompanied by the notes on alleged
catatan mengenai tindak pidana Immigration crime committed by
Keimigrasian yang disangkakan the suspect.
kepada tersangka.

Pasal 111 Article 111


PPNS (Investigation Authority) PPNS (Immigration Investigator) may
Keimigrasian dapat melaksanakan kerja work together in the investigation
sama dalam penyelidikan dan penyidikan into Immigration crime with the law
tindak pidana Keimigrasian dengan enforcement agency in the home
lembaga penegak hukum dalam negeri country and other countries subject to
dan Negara lain sesuai dengan ketentuan the provisions of legislation or pursuant
peraturan perundangundangan atau to international treaty recognized by
berdasarkan perjanjian internasional the Government of the Republic of
yang telah diakui oleh Pemerintah Indonesia.
Republik Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 61
Pasal 112 Article 112
Ketentuan lebih lanjut mengenai Other specific matters related to
persyaratan, tata cara pengangkatan the requirements, procedure of
PPNS (Investigation Authority) appointment of PPNS (Immigration
Keimigrasian, dan administrasi Investigator) and the administration of
penyidikan diatur dengan Peraturan investigation shall be governed by the
Pemerintah. Government Regulation.

62 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


BAB XI CHAPTER XI
KETENTUAN PIDANA CRIMINAL PROVISIONS

Pasal 113 Article 113


Setiap orang yang dengan sengaja Any person intentionally entering to or
masuk atau keluar Wilayah Indonesia exiting from the Territory of Indonesia
yang tidak melalui pemeriksaan oleh without undergoing the examination
Pejabat Imigrasi di Tempat Pemeriksaan by the Immigration Official at the
Imigrasi sebagaimana dimaksud dalam Immigration Checkpoint referred to in
Pasal 9 ayat (1) dipidana dengan pidana Article 9(1) shall be punishable with
penjara paling lama 1 (satu) tahun imprisonment sentence up to maximum
dan/atau pidana denda paling banyak of 1 (one) year and/or penalty up to
Rp100.000.000,00 (seratus juta IDR). maximum of Rp 100,000,000.00 (one
hundred million IDR).

Pasal 114 Article 114


(1)
Penanggung Jawab Alat Angkut (1) Transportation Authority enters
yang masuk atau keluar Wilayah to or exits from the Territory of
Indonesia dengan alat angkutnya Indonesia by using his Means of
yang tidak melalui Tempat Transportation not through the
Pemeriksaan Imigrasi sebagaimana Immigration Checkpoint referred to
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) in Article 17 (1) shall be punishable
dipidana dengan pidana penjara with imprisonment sentence up
paling lama 1 (satu) tahun dan/ to maximum of 1 (one) year and/
atau pidana denda paling banyak or penalty up to maximum of Rp
Rp100.000.000,00 (seratus juta 100,000,000.00 (one hundred
IDR). million IDR).
(2)
Penanggung Jawab Alat Angkut (2) Transportation Authority
yang sengaja menurunkan atau intentionally descending or
menaikkan penumpang yang tidak ascending the passengers not
melalui pemeriksaan Pejabat through the examination of
Imigrasi atau petugas pemeriksa Immigration Official or examiner
pendaratan di Tempat Pemeriksaan of landing at the Immigration
Imigrasi sebagaimana dimaksud Checkpoint referred to in Article
dalam Pasal 17 ayat (2) dipidana 17(2) shall be punishable with
dengan pidana penjara paling lama 2 imprisonment sentence up to
(dua) tahun dan/atau pidana denda maximum of 2 (two) years and/
paling banyak Rp200.000.000,00 or penalty up to maximum of Rp
(dua ratus juta IDR). 200,000,000.00 (two hundred
million IDR).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 63


Pasal 115 Article 115
Setiap Penanggung Jawab Alat Angkut Transportation Authority failing the
yang tidak membayar biaya beban obligation to pay the charge referred
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 to in Article 19(4) and Article 79 shall
ayat (4) dan Pasal 79 dipidana dengan be punishable with imprisonment
pidana penjara paling lama 1 (satu) sentence up to maximum of 1 (one) year
tahun dan/atau pidana denda paling and/or penalty up to maximum of Rp
banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta 100,000,000.00 (one hundred million
IDR). IDR).

Pasal 116 Article 116


Setiap Orang Asing yang tidak melakukan Any Foreigner failing the obligation set
kewajibannya sebagaimana dimaksud forth in Article 71 shall be punishable
dalam Pasal 71 dipidana dengan pidana with imprisonment sentence up to
kurungan paling lama 3 (tiga) bulan maximum of 3 (three) years or penalty
atau pidana denda paling banyak up to maximum of Rp 25,000,000.00
Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta (twenty-five million IDR).
IDR).

Pasal 117 Article 117


Pemilik atau pengurus tempat The owner or management of the
penginapan yang tidak memberikan inn failing the obligation to provide
keterangan atau tidak memberikan information or to provide data on
data Orang Asing yang menginap di Foreigners staying at home or at
rumah atau di tempat penginapannya his inn after being required by the
setelah diminta oleh Pejabat Imigrasi Immigration Official on duty referred to
yang bertugas sebagaimana dimaksud in Article 72(2) shall be punishable with
dalam Pasal 72 ayat (2) dipidana dengan imprisonment sentence up to maximum
pidana kurungan paling lama 3 (tiga) of 3 (three) years and/or penalty up to
bulan atau pidana denda paling banyak maximum of Rp 25,000,000.00 (twenty
Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta five million IDR).
IDR).

Pasal 118 Article 118


Setiap Penjamin yang dengan sengaja Any Guarantors intentionally providing
memberikan keterangan tidak benar untrue information or failing the
atau tidak memenuhi jaminan yang obligation to fulfill the guarantee set
diberikannya sebagaimana dimaksud out in in Article 63(2) and (3) shall be
dalam Pasal 63 ayat (2) dan ayat (3) punishable with imprisonment sentence
dipidana dengan pidana penjara paling up to maximum of 5 (five) years and/
lama 5 (lima) tahun dan pidana denda or penalty up to maximum of Rp

64 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


paling banyak Rp500.000.000,00 (lima 500,000,000.00 (five hundred million
ratus juta IDR). IDR).

Pasal 119 Article 119


(1) Setiap Orang Asing yang masuk dan/ (1) Any Foreigner entering and/
atau berada di Wilayah Indonesia or residing in the Territory of
yang tidak memiliki Dokumen Indonesia without legal and valid
Perjalanan dan Visa yang sah travel document and visa referred
dan masih berlaku sebagaimana to in Article 8 shall be punishable
dimaksud dalam Pasal 8 dipidana with imprisonment sentence up
dengan pidana penjara paling lama to maximum of 5 (five) years and/
5 (lima) tahun dan pidana denda or penalty up to maximum of Rp
paling banyak Rp500.000.000,00 500,000,000.00 (five hundred
(lima ratus juta IDR). million IDR).
(2) Setiap Orang Asing yang dengan (2) Any Foreigner intentionally using the
sengaja menggunakan Dokumen Travel Document, but it is identified
Perjalanan, tetapi diketahui atau or reasonably suspected that it is
patut diduga bahwa Dokumen false or falsified shall be punishable
Perjalanan itu palsu atau dipalsukan with imprisonment sentence up
dipidana dengan pidana penjara to maximum of 5 (five) years and/
paling lama 5 (lima) tahun dan or penalty up to maximum of Rp
pidana denda paling banyak 500,000,000.00 (five hundred
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta million IDR).
IDR).

Pasal 120 Article 120


(1) Setiap orang yang melakukan (1) Any person committing any act
perbuatan yang bertujuan mencari aimed at gaining benefit, directly
keuntungan, baik secara langsung and indirectly, for himself or for
maupun tidak langsung, untuk diri the others by bringing someone
sendiri atau untuk orang lain dengan or a group of people, organized
membawa seseorang atau kelompok and unorganized or instructing the
orang, baik secara terorganisasi other person to carry a person or
maupun tidak terorganisasi, atau group of people, organized and
memerintahkan orang lain untuk unorganized, without legitimate
membawa seseorang atau kelompok right to enter the Territory of
orang, baik secara terorganisasi Indonesia or exit from Territory
maupun tidak terorganisasi, yang of Indonesia and or enter other
tidak memiliki hak secara sah untuk countries’ territory and such person
memasuki Wilayah Indonesia atau has no right to enter such territory
keluar dari Wilayah Indonesia legally, whether by using the valid

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 65


dan/atau masuk wilayah negara document or false document or
lain, yang orang tersebut tidak without using the Travel Document,
memiliki hak untuk memasuki whether by undergoing Immigration
wilayah tersebut secara sah, baik check or not, shall be punishable
dengan menggunakan dokumen sah with imprisonment sentence due
maupun dokumen palsu, atau tanpa to human smuggling for minimum
menggunakan Dokumen Perjalanan, 5 (five) years and maximum 15
baik melalui pemeriksaan imigrasi (fifteen) years and penalty for
maupun tidak, dipidana karena minimum Rp 500,000,000.00 (five
Penyelundupan Manusia dengan hundred million IDR) and maximum
pidana penjara paling singkat 5 Rp 1,500,000,000.00 (one billion
(lima) tahun dan paling lama 15 five hundred million IDR).
(lima belas) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp500.000.000,00
(lima ratus juta IDR) dan paling
banyak Rp1.500.000.000,00 (satu
miliar lima ratus juta IDR).
(2) Percobaan untuk melakukan tindak (2) Any attempted human smuggling
pidana Penyelundupan Manusia punishable for crime with crime
dipidana dengan pidana yang sama sentence shall be subjected to same
sebagaimana dimaksud pada ayat imprisonment sentence referred to
(1). in paragraph (1).

Pasal 121 Article 121


Dipidana dengan pidana penjara paling Imprisonment sentence up to maximum
lama 5 (lima) tahun dan pidana denda of 5 (five) years and/or penalty up to
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima maximum of Rp 500,000,000.00 (five
ratus juta IDR): hundred million IDR) shall be subjected
to:
a. setiap orang yang dengan sengaja a. any person intentionally making
membuat palsu atau memalsukan false or falsifying the Visa or Entry
Visa atau Tanda Masuk atau Izin Mark or Stay Permit for use by
Tinggal dengan maksud untuk himself or other person to enter or
digunakan bagi dirinya sendiri atau exit from or be in the Territory of
orang lain untuk masuk atau keluar Indonesia;
atau berada di Wilayah Indonesia;
b. setiap Orang Asing yang dengan b. Any Foreigner intentionally using
sengaja menggunakan Visa atau false or falsified Visa or Entry Mark
Tanda Masuk atau Izin Tinggal palsu or Stay Permit to enter or exit
atau yang dipalsukan untuk masuk from or reside in the Territory of
atau keluar atau berada di Wilayah Indonesia.
Indonesia.
66 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
Pasal 122 Article 122
Dipidana dengan pidana penjara paling Imprisonment sentence up to maximum
lama 5 (lima) tahun dan pidana denda of 5 (five) years and/or penalty up to
paling paling banyak Rp500.000.000,00 maximum of Rp 500,000,000.00 (five
(lima ratus juta IDR): hundred million IDR) shall be subjected
to:
a. setiap Orang Asing yang dengan a. Any Foreigner intentionally abusing
sengaja menyalahgunakan atau or conducting activities not in
melakukan kegiatan yang tidak accordance with the aims and
sesuai dengan maksud dan tujuan objectives of the issue of Stay Permit
pemberian Izin Tinggal yang to him;
diberikan kepadanya;
b. setiap orang yang menyuruh atau b. Any person instructing or providing
memberikan kesempatan kepada opportunity to the Foreigner to
Orang Asing menyalahgunakan abuse or conduct any activities
atau melakukan kegiatan yang not in accordance with the aims
tidak sesuai dengan maksud atau and objectives of the issue of Stay
tujuan pemberian Izin Tinggal yang Permit to him.
diberikan kepadanya.

Pasal 123 Article 123


Dipidana dengan pidana penjara paling Imprisonment sentence up to maximum
lama 5 (lima) tahun dan pidana denda of 5 (five) years and/or penalty up to
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima maximum of Rp 500,000,000.00 (five
ratus juta IDR): hundred million IDR) shall be subjected
to:
a. setiap orang yang dengan sengaja a. any person intentionally providing
memberikan surat atau data false or falsified document or data
palsu atau yang dipalsukan atau or untrue information to obtain Visa
keterangan tidak benar dengan or Stay Permit for himself or others;
maksud untuk memperoleh Visa
atau Izin Tinggal bagi dirinya sendiri
atau orang lain;
b. setiap Orang Asing yang dengan b. Any Foreigner intentionally using
sengaja menggunakan Visa atau Visa or Stay Permit referred to in
Izin Tinggal sebagaimana dimaksud item a to enter and/or reside in the
dalam huruf a untuk masuk dan/ Territory of Indonesia.
atau berada di Wilayah Indonesia.

Pasal 124 Article 124


Setiap orang yang dengan sengaja Any person intentionally hiding or

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 67


menyembunyikan atau melindungi protecting or providing accommodation
atau memberi pemondokan atau or means of livelihood or providing work
memberikan penghidupan atau to the Foreigner identified or reasonably
memberikan pekerjaan kepada Orang presumed of:
Asing yang diketahui atau patut diduga:
a. berada di Wilayah Indonesia secara a. residing in the Territory of Indonesia
tidak sah dipidana dengan pidana illegally shall be punishable with
penjara paling lama 2 (dua) tahun imprisonment sentence up to
dan/atau pidana denda paling maximum of 2 (two) years and/
banyak Rp200.000.000,00 (dua or penalty up to maximum of Rp
ratus juta IDR); 200,000,000.00 (two hundred
million IDR);
b. Izin Tinggalnya habis berlaku b. whose Stay Permit expires shall
dipidana dengan pidana kurungan be punishable with imprisonment
paling lama 3 (tiga) bulan atau sentence up to maximum of 3
pidana denda paling banyak (three) months and/or penalty up
Rp25.000.000,00 (dua puluh lima to maximum of Rp 25,000,000.00
juta IDR). (twenty five million IDR).

Pasal 125 Article 125


Setiap Orang Asing yang tanpa izin Any Foreigner who without permit
berada di daerah tertentu yang telah reside in particular region declared
dinyatakan terlarang bagi Orang Asing prohibited for Foreigner referred to in
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 Article 48(4) shall be punishable with
ayat (4) dipidana dengan pidana penjara imprisonment sentence up to maximum
paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau of 3 (three) years and/or penalty up to
pidana denda Rp300.000.000,00 (tiga maximum of Rp 300,000,000.00 (three
ratus juta IDR). hundred million IDR).

Pasal 126 Article 126


Setiap orang yang dengan sengaja: Any person intentionally:
a. menggunakan Dokumen Perjalanan a. using the Travel Document of the
Republik Indonesia untuk masuk Republic of Indonesia to enter or
atau keluar Wilayah Indonesia, exit from the Territory of Indonesia,
tetapi diketahui atau patut diduga but it is identified or reasonably
bahwa Dokumen Perjalanan presumed that the Travel Document
Republik Indonesia itu palsu atau of the Republic of Indonesia is false
dipalsukan dipidana dengan pidana or falsified shall be punishable
penjara paling lama 5 (lima) tahun with imprisonment sentence up
dan pidana denda paling banyak to maximum of 5 (five) years and/
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta or penalty up to maximum of Rp

68 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


IDR); 500,000,000.00 (five hundred
million IDR);
b. menggunakan Dokumen Perjalanan b. using the other’s Travel Document
Republik Indonesia orang lain atau of the Republic of Indonesia or
yang sudah dicabut atau yang those revoked or declared cancelled
dinyatakan batal untuk masuk to enter or exit from the Territory
atau keluar Wilayah Indonesia of Indonesia or deliver to the other
atau menyerahkan kepada orang people the Travel Document of the
lain Dokumen Perjalanan Republik Republic of Indonesia provided to
Indonesia yang diberikan kepadanya him or owned by the others with
atau milik orang lain dengan maksud intention to use illegally shall be
digunakan secara tanpa hak dipidana punishable with imprisonment
dengan pidana penjara paling lama sentence up to maximum of 5
5 (lima) tahun dan pidana denda (five) years and/or penalty up to
paling banyak Rp500.000.000,00 maximum of Rp 500,000,000.00
(lima ratus juta IDR); (five hundred million IDR);
c. memberikan data yang tidak sah atau c. providing invalid data or untrue
keterangan yang tidak benar untuk information to obtain the Travel
memperoleh Dokumen Perjalanan Document of the Republic of
Republik Indonesia bagi dirinya Indonesia for himself or others shall
sendiri atau orang lain dipidana be punishable with imprisonment
dengan pidana penjara paling lama sentence up to maximum of 5
5 (lima) tahun dan pidana denda (five) years and/or penalty up to
paling banyak Rp500.000.000,00 maximum of Rp 500,000,000.00
(lima ratus juta IDR); (five hundred million IDR);
d. memiliki atau menggunakan d. having or using illegally 2 (two) or
secara melawan hokum 2 (dua) more similar and Travel Documents
atau lebih Dokumen Perjalanan of the Republic of Indonesia and all
Republik Indonesia yang sejenis dan are still valid shall be punishable
semuanya masih berlaku dipidana with imprisonment sentence up
dengan pidana penjara paling lama to maximum of 5 (five) years and/
5 (lima) tahun dan pidana denda or penalty up to maximum of Rp
paling banyak Rp500.000.000,00 500,000,000.00 (five hundred
(lima ratus juta IDR); million IDR);
e. memalsukan Dokumen Perjalanan e. falsifying the Travel Document of
Republik Indonesia atau membuat the Republic of Indonesia or making
Dokumen Perjalanan Republik false the Travel Document of the
Indonesia palsu dengan maksud Republic of Indonesia with intention
untuk digunakan bagi dirinya sendiri to use for himself or others shall
atau orang lain dipidana dengan be punishable with imprisonment
pidana penjara paling lama 5 (lima) sentence up to maximum of 5

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 69


tahun dan pidana denda paling (five) years and/or penalty up to
banyak Rp500.000.000,00 (lima maximum of Rp 500,000,000.00
ratus juta IDR). (five hundred million IDR);

Pasal 127 Article 127


Setiap orang yang dengan sengaja dan Any person intentionally and illegally
melawan hokum menyimpan Dokumen keeping the false or falsified Travel
Perjalanan Republik Indonesia palsu Document of the Republic of Indonesia
atau dipalsukan dengan maksud untuk with intention to use for himself
digunakan bagi dirinya sendiri atau orang or others shall be punishable with
lain dipidana dengan pidana penjara imprisonment sentence up to maximum
paling lama 5 (lima) tahun dan pidana of 5 (five) years and/or penalty up to
denda paling banyak Rp500.000.000,00 maximum of Rp 500,000,000.00 (five
(lima ratus juta IDR). hundred million IDR);

Pasal 128 Article 128


Dipidana dengan pidana penjara paling Imprisonment sentence up to maximum
lama 5 (lima) tahun dan pidana denda of 5 (five) years and/or penalty up to
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima maximum of Rp 500,000,000.00 (five
ratus juta IDR): hundred million IDR) shall be subjected
to:
a. setiap orang yang dengan sengaja a. any person intentionally and illegally
dan melawan hukum mencetak, printing, having, keeping or trading
mempunyai, menyimpan, atau the blank of Travel Document of
memperdagangkan blanko the Republic of Indonesia or other
Dokumen Perjalanan Republik Immigration Document;
Indonesia atau blanko Dokumen
Keimigrasian lainnya;
b. setiap orang yang dengan sengaja b. any person intentionally and illegally
dan melawan hukum membuat, making, having, keeping or trading
mempunyai, menyimpan, atau the stamp or other devices used
memperdagangkan cap atau to ratify the Travel Document of
alat lain yang digunakan untuk the Republic of Indonesia or other
mengesahkan Dokumen Perjalanan Immigration Document.
Republik Indonesia atau Dokumen
Keimigrasian lainnya.

Pasal 129 Article 29


Setiap orang yang dengan sengaja dan Any person intentionally and illegally
melawan hokum untuk kepentingan for own or others’ interest damaging,
diri sendiri atau orang lain merusak, changing, increasing, decreasing or

70 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


mengubah, menambah, mengurangi, removing, part or entire, information
atau menghilangkan, baik sebagian or stamp in the Travel Document of
maupun seluruhnya, keterangan atau the Republic of Indonesia or other
cap yang terdapat dalam Dokumen Immigration Document shall be
Perjalanan Republik Indonesia atau punishable with imprisonment sentence
Dokumen Keimigrasian lainnya dipidana up to maximum of 5 (five) years and/
dengan pidana penjara paling lama 5 or penalty up to maximum of Rp
(lima) tahun dan pidana denda paling 500,000,000.00 (five hundred million
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus IDR).
juta IDR).

Pasal 130 Article 130


Setiap orang yang dengan sengaja dan Any person intentionally and illegally
melawan hokum menguasai Dokumen surveillanceling the other’s Travel
Perjalanan atau Dokumen Keimigrasian Document or other Immigration
lainnya milik orang lain dipidana dengan Document shall be punishable with
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun imprisonment sentence up to maximum
dan/atau pidana denda paling banyak of 2 (two) years and/or penalty up to
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta IDR). maximum of Rp 200,000,000.00 (two
hundred million IDR).

Pasal 131 Article 131


Setiap orang yang dengan sengaja tanpa Any person intentionally and illegally
hak dan melawan hukum memiliki, having, keeping, damaging, removing,
menyimpan, merusak, menghilangkan, changing, duplicating, using and or
mengubah, menggandakan, accessing to data on immigration, both
menggunakan dan atau mengakses manually or electronically, for own or
data Keimigrasian, baik secara manual other’s interest shall be punishable with
maupun elektronik, untuk kepentingan imprisonment sentence up to maximum
diri sendiri atau orang lain dipidana of 5 (five) years and/or penalty up to
dengan pidana penjara paling lama 5 maximum of Rp 500,000,000.00 (five
(lima) tahun dan pidana denda paling hundred million IDR).
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus
juta IDR).

Pasal 132 Article 132


Pejabat Imigrasi atau pejabat lain yang The Immigration Official or other official
ditunjuk yang dengan sengaja dan authorized intentionally and illegally
melawan hukum memberikan Dokumen providing the Travel Document of the
Perjalanan Republik Indonesia dan/ Republic of Indonesia and/or providing
atau memberikan atau memperpanjang or extending the Immigration Document

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 71


Dokumen Keimigrasian kepada to any person he knows not eligible
seseorang yang diketahuinya tidak shall be punishable with imprisonment
berhak dipidana dengan pidana penjara sentence up to maximum of 7 (seven)
paling lama 7 (tujuh) tahun. years.

Pasal 133 Article 133


Pejabat Imigrasi atau pejabat lain: The immigration official or other official:
a. membiarkan seseorang melakukan a. letting any person committing
tindak pidana Keimigrasian Immigration crime referred to in
sebagaimana dimaksud Pasal 118, Article 118, Article 119, Article
Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, 120, Article 121, Article 122, Article
Pasal 122, Pasal 123, Pasal 126, Pasal 123, Article 126, Article 127, Article
127, Pasal 128, Pasal 129, Pasal 131, 128, Article 129, Article 131, Article
Pasal 132, Pasal 133 huruf b, Pasal 132, Article 133 item b, Article 134
134 huruf b, dan Pasal 135 yang item b and Article 135 reasonably
patut diketahui olehnya dipidana known by him shall be punishable
dengan pidana penjara paling lama with imprisonment sentence up to
5 (lima) tahun; maximum of 5 (five) years;
b. dengan sengaja membocorkan data b. intentionally divulging the
Keimigrasian yang bersifat rahasia confidential data on Immigration to
kepada pihak yang tidak berhak the unauthorized parties referred to
sebagaimana dimaksud dalam Pasal in Article 67(2) and Article 68(2) shall
67 ayat (2) dan Pasal 68 ayat (2) be punishable with imprisonment
dipidana dengan pidana penjara sentence up to maximum of 5 (five)
paling lama 5 (lima) tahun; years;
c. dengan sengaja tidak menjalankan c. intentionally not performing
prosedur operasi standar yang standard operating procedure
berlaku dalam proses pemeriksaan applicable in the examination
pemberangkatan atau kedatangan process of embarkation or arrival
di Tempat Pemeriksaan Imigrasi at the Immigration Checkpoint
yang mengakibatkan masuknya rendering the entry of Foreigner to
Orang Asing ke Wilayah Indonesia the Territory of Indonesia referred
sebagaimana dimaksud dalam Pasal to in Article 13(1) or exit of person
13 ayat (1) atau keluarnya orang dari from the Territory of Indonesia
Wilayah Indonesia sebagaimana referred to in Article 16(1) shall
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) be punishable with imprisonment
dipidana dengan pidana penjara sentence up to maximum of 2 (two)
paling lama 2 (dua) tahun; years;
d. dengan sengaja dan melawan hukum d. intentionally and illegally not
tidak menjalankan prosedur operasi performing standard operating
standar penjagaan Deteni di Rumah procedure of safeguarding of

72 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Detensi Imigrasi atau Ruang Detensi Detainee in the Immigration
Imigrasi yang mengakibatkan Deteni Detention House or Immigration
melarikan diri dipidana dengan Detention Room rendering the
pidana penjara paling lama 2 (dua) escape of the Detainee shall be
tahun; punishable with imprisonment
sentence up to maximum of 2 (two)
years;
e. dengan sengaja dan melawan e. intentionally and illegally not
hukum tidak memasukkan data ke entering data into the Immigration
dalam Sistem Informasi Manajemen Management Information System
Keimigrasian sebagaimana referred to in Article 70 shall be
dimaksud dalam Pasal 70 dipidana punishable with imprisonment
dengan pidana kurungan paling sentence up to maximum of 6 (six)
lama 6 (enam) bulan. months.

Pasal 134 Article 134


Setiap Deteni yang dengan sengaja: Any Detainee intentionally:
a. membuat, memiliki, menggunakan, a. making, possessing, using, and/
dan/atau mendistribusikan senjata or distributing the weapon shall
dipidana dengan pidana penjara be punishable with imprisonment
paling lama 3 (tiga) tahun; sentence up to maximum of 3
(three) years;
b. melarikan diri dari Rumah Detensi b. escaping from the Immigration
Imigrasi atau Ruang Detensi Imigrasi Detention House or Immigration
dipidana dengan pidana penjara Detention Room shall be punishable
paling lama 5 (lima) tahun. with imprisonment sentence up to
maximum of 5 (five) years.

Pasal 135 Article 135


Setiap orang yang melakukan Any person solemnizing dummy
perkawinan semu dengan tujuan untuk marriage with intention to obtain
memperoleh Dokumen Keimigrasian Immigration Document and/or to obtain
dan/atau untuk memperoleh status nationality status of the Republic of
kewarganegaraan Republik Indonesia Indonesia shall be punishable with
dipidana dengan pidana penjara paling imprisonment sentence up to maximum
lama 5 (lima) tahun dan pidana denda of 5 (five) years and/or penalty up to
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima maximum of Rp 500,000,000.00 (five
ratus juta IDR). hundred million IDR).

Pasal 136 Article 136


(1) Dalam hal tindak pidana (1) In case the criminal actions or

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 73


sebagaimana dimaksud dalam Pasal measures referred to in Article 114,
114, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118, Article 116, Article 117, Article 118,
Pasal 120, Pasal 124, Pasal 128, dan Article 120, Article 124, Article 128
Pasal 129 dilakukan oleh Korporasi, and Article 129 are committed by
pidana dijatuhkan kepada pengurus the Corporation, the penalty shall
dan korporasinya. be imposed on its management and
corporation.
(2)
Penjatuhan pidana terhadap (2) imposition of penalty to the
Korporasi hanya pidana denda Corporation shall only the penalty
dengan ketentuan besarnya pidana which may include penalty provided
denda tersebut 3 (tiga) kali lipat dari that the amount of penalty shall
setiap pidana denda sebagaimana be 3 (three) times of each penalty
dimaksud pada ayat (1). referred to in paragraph (1).
(3) Ketentuan pidana sebagaimana (3) criminal provisions referred to in
dimaksud dalam Pasal 113, Pasal Article 113, Article 119, Article
119, Pasal 121 huruf b, Pasal 123 121 item b, item b of Article 123
huruf b, dan Pasal 126 huruf a dan and Article 126 items a and b shall
huruf b tidak diberlakukan terhadap not apply to the victim of human
korban perdagangan orang dan trafficking and human smuggling.
Penyelundupan Manusia.

74 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


BAB XII CHAPTER XII
BIAYA FEE

Pasal 137 Article 137


Dana untuk melaksanakan Undang- The fund to implement this Law shall be
Undang ini dibebankan pada Anggaran charged to the State Budget.
Pendapatan dan Belanja Negara.

Pasal 138 Article 138


(1) Permohonan Dokumen Perjalanan, (1) application for Travel Document,
Visa, Izin Tinggal, Izin Masuk Kembali Visa, Stay Permit, Re-entry Permit
dan biaya beban berdasarkan and charges based on this Law shall
Undang-Undang ini dikenai biaya be subjected to immigration charge.
imigrasi.
(2) Biaya imigrasi sebagaimana (2) immigration charge referred to
dimaksud pada ayat (1) merupakan in paragraph (1) shall constitute
salah satu Penerimaan Negara one of Non-Tax State Revenues in
Bukan Pajak di bidang Keimigrasian. Immigration sector.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai (3) Further provisions on immigration
biaya imigrasi sebagaimana charge referred to in paragraph
dimaksud pada ayat (1) diatur (1) shall be established by the
dengan Peraturan Pemerintah. Government Regulation.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 75


BAB XIII CHAPTER XIII
KETENTUAN LAIN-LAIN MISCELLANEOUS PROVISIONS

Pasal 139 Article 139


(1) Ketentuan Keimigrasian bagi lalu (1) provisions on Immigration for
lintas orang yang masuk atau movement or mobility of people
keluar Wilayah Indonesia di daerah entering to or exiting from the
perbatasan diatur tersendiri dengan Territory of Indonesia in the border
perjanjian lintas batas antara area shall be regulated separately by
Pemerintah Republik Indonesia dan cross-border agreement between
pemerintah negara tetangga yang the Government of the Republic
memiliki perbatasan yang sama of Indonesia and the government
dengan memperhatikan ketentuan of the neighbor country having the
Undang-Undang ini. same border by taking into account
the provisions hereof.
(2) Ketentuan Keimigrasian bagi lalu (2) provisions on Immigration for
lintas orang yang masuk atau mobility of person entering or exit
keluar Wilayah Indonesia dengan from the Territory of Indonesia by
menggunakan tanda masuk atau using the Entry Mark or exit mark
tanda keluar dengan alat elektronik by using electronic devices may be
dapat diatur tersendiri melalui regulated separately through the
perjanjian bilateral atau multilateral bilateral or multilateral agreements
dengan memperhatikan ketentuan by taking into account the provisions
Undang-Undang ini. hereof.

Pasal 140 Article 140


(1) Untuk menjadi Pejabat Imigrasi, (1) To be appointed as Immigration
diselenggarakan pendidikan khusus Official, specific training on
Keimigrasian. Immigration shall be organized.
(2) Untuk mengikuti pendidikan khusus (2) To take part in the specific training
Keimigrasian, peserta harus telah on Immigration, the participant shall
lulus jenjang pendidikan sarjana. have passed the graduate program.
(3) Penyelenggaraan pendidikan (3) Specific training on Immigration
khusus Keimigrasian sebagaimana referred to in paragraph (1) shall be
dimaksud pada ayat (1) diatur established by the Minister.
dengan Peraturan Menteri.

76 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


BAB XIV CHAPTER XIV
KETENTUAN PERALIHAN TRANSITORY PROVISIONS

Pasal 141 Article 141


Pada saat Undang-Undang ini mulai As of the effective date hereof:
berlaku:
a. Izin Tinggal kunjungan, Izin Tinggal a. Visit Stay Permit, limited Stay Permit
terbatas, dan Izin Tinggal Tetap yang and Permanent Stay Permit issued
dikeluarkan berdasarkan Undang- based on the Law Number 9 of
Undang Nomor 9 Tahun 1992 1992 regarding Immigration shall
tentang Keimigrasian dinyatakan continue to be in force until the
tetap berlaku sampai jangka expiration of term;
waktunya berakhir;
b. suami atau istri dari perkawinan yang b. husband or wife from legitimate
sah dengan warga negara Indonesia marriage to the Indonesian national
yang usia perkawinannya lebih having marriage age of more than 2
dari 2 (dua) tahun dan memegang (two) years and having limited Stay
Izin Tinggal terbatas berdasarkan Permit based on the Law Number 9
Undang-Undang Nomor 9 Tahun of 1992 regarding Immigration may
1992 tentang Keimigrasian dapat be directly provided with the Stay
langsung diberikan Izin Tinggal Permit subject to the provisions
Tetap menurut ketentuan Undang- hereof;
Undang ini;
c. Dokumen Perjalanan Republik c. Travel Document of the Republic
Indonesia yang telah dikeluarkan of Indonesia issued based on the
berdasarkan Undang-Undang Law Number 9 of 1992 regarding
Nomor 9 Tahun 1992 tentang Immigration shall be declared
Keimigrasian dinyatakan tetap remain effective until the expiration
berlaku sampai jangka waktunya of term; and
berakhir; dan
d. perkara tindak pidana di bidang d. criminal case in the immigration
Keimigrasian yang sedang diproses sector being processed in the
dalam tahap penyidikan tetap investigation phase shall remain be
diproses berdasarkan Undang- processed based on the Criminal
Undang tentang Hukum Acara code of procedure.
Pidana.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 77


BAB XV CHAPTER XV
KETENTUAN PENUTUP CONCLUDING PROVISIONS

Pasal 142 Article 142


Pada saat Undang-Undang ini mulai As at the enactment date hereof:
berlaku:
a. Undang-Undang Nomor 9 Tahun a. Law Number 9 of 1992 regarding
1992 tentang Keimigrasian Immigration (Official Gazette of
(Lembaran Negara Republik the Republic of Indonesia of 1992
Indonesia Tahun 1992 Nomor Number 33, Supplement Number
33, Tambahan Lembaran Negara 3474);
Republik Indonesia Nomor 3474);
b. Undang-Undang Nomor 37 Tahun b. Law Number 37 of 2009 regarding
2009 tentang Penetapan Peraturan Stipulation of Government
Pemerintah Pengganti Undang- Regulation in Lieu of Law Number
Undang Nomor 3 Tahun 2009 3 of 2009 regarding Amendment to
tentang Perubahan atas Undang- Law Number 9 of 1992 regarding
Undang Nomor 9 Tahun 1992 Immigration to become Law (Official
tentang Keimigrasian menjadi Gazette of the Republic of Indonesia
Undang-Undang (Lembaran Negara of 2009 Number 145, Supplement
Republik Indonesia Tahun 2009 Number 5064); and
Nomor 145, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
5064); dan
c. semua peraturan perundang- c. all legislations relating to the
undangan yang berkaitan dengan Immigration contradictory to or not
Keimigrasian yang bertentangan in accordance with this Law shall be
atau tidak sesuai dengan Undang- revoked and declared null and void.
Undang ini, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Pasal 143 Article 143


Pada saat Undang-Undang ini mulai Upon effectiveness hereof, the
berlaku, peraturan pelaksanaan dari implementing regulation of the
Undang-Undang Nomor 9 Tahun Law Number 9 of 1992 regarding
1992 tentang Keimigrasian (Lembaran Immigration (Official Gazette of the
Negara Republik Indonesia Tahun Republic of Indonesia of 1992 Number
1992 Nomor 33, Tambahan Lembaran 33, Supplement Number 3474) shall be
Negara Republik Indonesia Nomor declared still remain effective as long as
3474) dinyatakan masih tetap berlaku not contradictory to or not yet replaced
sepanjang tidak bertentangan atau by the new one hereunder.

78 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


belum diganti dengan yang baru
berdasarkan Undang-Undang ini.

Pasal 144 Article 144


Peraturan pelaksanaan Undang-Undang The implementing regulation of this Law
ini harus telah ditetapkan paling lambat shall be stipulated no later than 1 (one)
1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini year as of the promulgation hereof.
diundangkan.

Pasal 145 Article 145


Undang-Undang ini mulai berlaku pada This Law shall come into effect as of the
tanggal diundangkan. promulgation date.

Agar setiap orang mengetahuinya, For public cognizance, it is instructed


memerintahkan pengundangan Undang- to promulgate this Law by inserting
Undang ini dengan penempatannya the same in the Official Gazette of the
dalam Lembaran Negara Republik Republic of Indonesia.
Indonesia.

Disahkan di Jakarta Ratified in Jakarta


pada tanggal 5 Mei 2011 on May 5, 2011

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF


INDONESIA,

ttd Signed
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta Promulgated in Jakarta


pada tanggal 5 Mei 2011 on May 5, 2011

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MINISTER OF LAW AND HUMAN


MANUSIA RIGHTS OF THE REPUBLIC OF
REPUBLIK INDONESIA, INDONESIA,

ttd Signed
PATRIALIS AKBAR PATRIALIS AKBAR

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 79


LEMBARAN NEGARA REPUBLIK OFFICIAL GAZETTE OF THE REPUBLIC OF
Indonesia TAHUN 2011 NOMOR 52 Indonesia OF 2011 NUMBER 52

Salinan sesuai dengan aslinya Confirmed Copy of the Original

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI MINISTRY OF STATE SECRETARIAT OF RI


Asisten Deputi Perundang-undangan Assistant Deputy of Law and Legislation
Bidang Politik dan Kesejahteraan Politic and People’s Welfare
Rakyat,

Signed
Ttd, Wisnu Setiawan
Wisnu Setiawan

80 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


PENJELASAN EXPLANATION
ATAS TO
UNDANG-UNDANG REPUBLIK LAW OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
INDONESIA
NOMOR 6 TAHUN 2011 NUMBER 6 OF 2011
TENTANG REGARDING
KEIMIGRASIAN IMMIGRATION

I. UMUM I. GENERAL
Dalam memasuki milenium ketiga, yang In entering the third millennium,
ditandai dengan bergulirnya globalisasi marked by the globalization in all
di seluruh sektor kehidupan masyarakat international community’s life sectors
dunia dan berkembangnya teknologi di and development of technology in
bidang informasi dan komunikasi yang information and communication
menembus batas wilayah kenegaraan, sectors penetrating the state region
aspek hubungan kemanusiaan yang boundaries, human relation aspect that
selama ini bersifat nasional berkembang is currently national scope changes to
menjadi bersifat internasional, the international scope, in line with the
bersamaan dengan tumbuh dan growth and development of demand
berkembangnya tuntutan terwujudnya for materialization of equality rate in
tingkat kesetaraan dalam aspek the human life aspect, that encourages
kehidupan kemanusiaan, mendorong the existence of obligation to respect
adanya kewajiban untuk menghormati and uphold the human rights as part of
dan menjunjung tinggi hak asasi manusia universal life.
sebagai bagian kehidupan universal.

Bersamaan dengan perkembangan In line with the development in the


di dunia internasional, telah terjadi international world, there is already
perubahan di dalam negeri yang telah change in the home country that
mengubah paradigm dalam berbagai has changed the paradigm in state
aspek ketatanegaraan seiring dengan administration aspect in line with the
bergulirnya reformasi di segala bidang. implementation of reform in all sectors.
Perubahan itu telah membawa The change has resulted in the very
pengaruh yang sangat besar terhadap significant impact on the materialization
terwujudnya persamaan hak dan of the equality in right and obligation
kewajiban bagi setiap warga negara for every Indonesian citizen as part of
Indonesia sebagai bagian dari hak asasi the human rights. By such development,
manusia. Dengan adanya perkembangan every Indonesian citizen obtains equal
tersebut, setiap warga negara Indonesia opportunity in exercising their rights
memperoleh kesempatan yang sama to exit from or enter to the Territory of

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 81


dalam menggunakan haknya untuk Indonesia.
keluar atau masuk Wilayah Indonesia.

Dengan demikian berdasarkan Undang- Therefore pursuant to this Law, the


Undang ini, ketentuan mengenai provisions on Prevention shall not apply
Penangkalan tidak berlaku terhadap to the Indonesian citizen.
warga Negara Indonesia.

Dampak era globalisasi telah The impact of globalization era has


memengaruhi system perekonomian influenced the economic system of the
negara Republik Indonesia dan Republic of Indonesia and to anticipate
untuk mengantisipasinya diperlukan the same, it is necessary to amend
perubahan peraturan perundang- the legislation, both in the economic,
undangan, baik di bidang ekonomi, industry, trade, transportation,
industri, perdagangan, transportasi. manpower sectors and regulation
transportasi, ketenagakerjaan, maupun on person and goods traffic. Such
peraturan di bidang lalu lintas orang amendment is required to increase the
dan barang. Perubahan tersebut intensity of relation of the Republic of
diperlukan untuk meningkatkan Indonesia and the international world
intensitas hubungan negara Republik that have very significant impact on
Indonesia dengan dunia internasional the implementation of Immigration
yang mempunyai dampak sangat besar function and task. The Simplification of
terhadap pelaksanaan fungsi dan tugas Immigration procedure for the foreign
Keimigrasian. Penyederhanaan prosedur investors who will invest their capital
Keimigrasian bagi para investor asing in Indonesia should be made, inter alia
yang akan menanamkan modalnya di signification in the issue of Permanent
Indonesia perlu dilakukan, antara lain Stay Permit for investors already fulfilling
kemudahan pemberian Izin Tinggal particular requirements. Therefore, it is
Tetap bagi para penanam modal yang expected that it will be more attractive
telah memenuhi syarat tertentu. Dengan for the foreign investors to invest their
demikian, diharapkan akan tercipta iklim capital in Indonesia.
investasi yang menyenangkan dan hal
itu akan lebih menarik minat investor
asing untuk menanamkan modalnya di
Indonesia.

Di dalam pergaulan internasional In the international relation, there


telah berkembang hokum baru yang is already developing the new law
diwujudkan dalam bentuk konvensi manifested in terms of international
internasional, Negara Republik convention and the Republic of
Indonesia menjadi salah satu negara Indonesia becomes one of country

82 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


peserta yang telah menandatangani members already signing such
konvensi tersebut, antara lain convention, inter alia Convention of
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa the United Nation against Transnational
melawan Kejahatan Transnasional yang Organized Crime, 2000, already ratified
Terorganisasi, 2000, atau United Nations by the Law Number 5 of 2009 together
Convention Against Transnational with their two protocols causing the role
Organized Crime, 2000, yang telah of immigration agency becomes more
diratifikasi dengan Undang-Undang vital since such convention has obliged
Nomor 5 Tahun 2009 beserta dua the member countries to adopt and
protokolnya yang menyebabkan peranan implement such convention.
instansi Keimigrasian menjadi semakin
penting karena konvensi tersebut telah
mewajibkan negara peserta untuk
mengadopsi dan melaksanakan konvensi
tersebut.

Di pihak lain, pengawasan terhadap On the other hand, it is necessary to


Orang Asing perlu lebih ditingkatkan more increase the surveillance of the
sejalan dengan meningkatnya kejahatan Foreigners in line with the increase in
internasional atau tindak pidana international crime or transnational
transnasional, seperti perdagangan crime, such as human trafficking, human
orang, Penyelundupan Manusia, dan smuggling and narcotic crime mostly
tindak pidana narkotika yang banyak committed by the organized international
dilakukan oleh sindikat kejahatan crime syndicates. The criminals of
internasional yang terorganisasi. Para these crimes are not subjected to
pelaku kejahatan tersebut ternyata tidak imprisonment based on the existing Law
dapat dipidana berdasarkan Undang- on Immigration since the Law Number 9
Undang Keimigrasian yang lama karena of 1992 does not stipulate the penalty
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 for anyone organizing the international
tidak mengatur ancaman pidana bagi crime. Anyone that may be subjected to
orang yang mengorganisasi kejahatan sanction based on the Law Number 9 of
internasional. Mereka yang dapat 1992 shall be those organized as victim
dipidana berdasarkan Undang-Undang to enter to the Territory of Indonesia
Nomor 9 Tahun 1992 adalah mereka illegally.
yang diorganisasi sebagai korban untuk
masuk Wilayah Indonesia secara tidak
sah.

Pengawasan terhadap Orang Asing The surveillance of Foreigners shall not


tidak hanya dilakukan pada saat only be made upon their entry, but also
mereka masuk, tetapi juga selama during their existence in the Territory

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 83


mereka berada di Wilayah Indonesia, of Indonesia, including their activities.
termasuk kegiatannya. Pengawasan The surveillance to Immigration
Keimigrasian mencakup penegakan covers the enforcement of law on
hukum Keimigrasian, baik yang bersifat Immigration, whether administrative
administratif maupun tindak pidana or criminal of immigration. Therefore,
Keimigrasian. Oleh karena itu, perlu pula it also necessary to stipulate PPNS of
diatur PPNS (Investigation Authority) Immigration conducting special task
Keimigrasian yang menjalankan and authority based on this Law. The
tugas dan wewenang secara khusus crime on Immigration is a special crime
berdasarkan Undang-Undang ini. Tindak thereby the formal and material law is
pidana Keimigrasian merupakan tindak different from the common criminal
pidana khusus sehingga hukum formal law, for example the existence of special
dan hukum materiilnya berbeda dengan minimum sanction.
hukum pidana umum, misalnya adanya
pidana minimum khusus.

Aspek pelayanan dan pengawasan tidak The service and surveillance aspects
pula terlepas dari geografis Wilayah are also irrespective of the geographical
Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau condition of Territory of Indonesia
yang mempunyai jarak yang dekat, consisting of the islands with close
bahkan berbatasan langsung dengan distance, even directly adjacent to
negara tetangga, yang pelaksanaan the neighbor countries, that the
Fungsi Keimigrasian di sepanjang garis implementation of Immigration Function
perbatasan merupakan kewenangan along the border line is the authority of
instansi imigrasi. Pada tempat the immigration agency. In particular
tertentu sepanjang garis perbatasan point, along the border line, there
terdapat lalu lintas tradisional masuk are traditional mobility or movement
dan keluar warga negara Indonesia of entry and exit of the Indonesian
dan warga negara tetangga. Dalam national and neighbor country’s citizen.
rangka meningkatkan pelayanan dan To improve the service and facilitate the
memudahkan pengawasan dapat diatur surveillance, it is necessary to enter into
perjanjian lintas batas dan diupayakan the cross-border agreement and there
perluasan Tempat Pemeriksaan Imigrasi. should be expansion of Immigration
Dengan demikian, dapat dihindari orang Checkpoint. By this, the entry and exit
masuk atau keluar Wilayah Indonesia di of person from and to the Indonesia
luar Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Territory outside the Immigration
Checkpoint may be voided.

Kepentingan nasional adalah The National interest is the interest


kepentingan seluruh rakyat Indonesia of all Indonesian people thereby the
sehingga pengawasan terhadap Orang supervision to the Foreigner also

84 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Asing memerlukan juga partisipasi requires the community’s participation
masyarakat untuk melaporkan Orang to report the Foreigners identified or
Asing yang diketahui atau diduga berada reasonably presumed of residing in
di Wilayah Indonesia secara tidak sah atau the Territory of Indonesia illegally or
menyalahgunakan perizinan di bidang abusing permit in Immigration sector. To
Keimigrasian. Untuk meningkatkan increase the community’s participation,
partisipasi masyarakat, perlu dilakukan the effort should be taken to increase
usaha untuk meningkatkan kesadaran the community’s law awareness.
hukum masyarakat.

Berdasarkan kebijakan selektif (selective Based on the selective policy that


policy) yang menjunjung tinggi nilai hak upholds values of human rights, it is
asasi manusia, diatur masuknya Orang stipulated about the entry of Foreigners
Asing ke dalam Wilayah Indonesia, to the Territory of Indonesia and also for
demikian pula bagi Orang Asing yang the Foreigners obtaining the Stay Permit
memperoleh Izin Tinggal di Wilayah in the Territory of Indonesia shall be in
Indonesia harus sesuai dengan maksud accordance with the aims and objectives
dan tujuannya berada di Indonesia. of their existence in Indonesia. Based
Berdasarkan kebijakan dimaksud on such policy as well as to protect
serta dalam rangka melindungi the national interest, it is only the
kepentingan nasional, hanya Orang Foreigners that provide benefits as well
Asing yang memberikan manfaat serta as not endangers the public security and
tidak membahayakan keamanan dan orderliness that are allowed to enter
ketertiban umum diperbolehkan masuk and reside in the Territory of Indonesia.
dan berada di Wilayah Indonesia.

Terhadap warga negara Indonesia To the Indonesian citizen, there


berlaku prinsip bahwa setiap warga is principle applicable that every
negara Indonesia berhak untuk keluar Indonesian citizen shall be entitled to
atau masuk Wilayah Indonesia. Namun, exit from or enter to the Territory of
berdasarkan alasan tertentu dan untuk Indonesia. However, under particular
jangka waktu tertentu warga negara circumstance and for specified period,
Indonesia dapat dicegah keluar dari Indonesian citizen may be restricted
Wilayah Indonesia. from leaving the Territory of Indonesia.

Warga negara Indonesia tidak dapat The Indonesian national shall not be
dikenai tindakan Penangkalan karena subjected to the Prevention act since
hal itu tidak sesuai dengan prinsip it is not in line with the international
dan kebiasaan internasional, yang principle and habit, stating that there
menyatakan bahwa seorang warga shall be no prohibition for any citizen to
negara tidak boleh dilarang masuk ke enter to their own country.
negaranya sendiri.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 85
Di samping permasalahan di atas, Besides the problem above, there are
terdapat beberapa hal yang menjadi several matters that should become
pertimbangan untuk memperbarui consideration to revise the Law Number
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 9 of 1992 regarding Immigration,
tentang Keimigrasian, yakni: namely:

a. letak geografis Wilayah Indonesia a. The Territory of Indonesia


dengan kompleksitas permasalahan geographical position with complex
lalu lintas antarnegara terkait erat problem in interstate mobility or
dengan aspek kedaulatan negara movement closely relates to the
dalam hubungan dengan negara state sovereignty aspect in relation
lain; to the other countries;
b. adanya perjanjian internasional b. Existence of international treaty
atau konvensi internasional yang or convention that have direct or
berdampak langsung atau tidak indirect impact on implementation
langsung terhadap pelaksanaan of Immigration Function;
Fungsi Keimigrasian;
c. meningkatnya kejahatan c. Increase in international and
internasional dan transnasional, transnational crimes, such as illegal
seperti imigran gelap, immigration, human smuggling,
Penyelundupan Manusia, human trafficking, terrorism,
perdagangan orang, terorisme, narcotics and money laundering;
narkotika, dan pencucian uang;
d. pengaturan mengenai Deteni d. regulation on Detainee and the time
dan batas waktu terdeteni belum limit of detainee is not yet made
dilakukan secara komprehensif; comprehensively;
e. Fungsi Keimigrasian yang spesifik e. specific and universal Immigration
dan bersifat universal dalam function in its implementation
pelaksanaannya memerlukan requires the systematic approach
pendekatan sistematis dengan by using the modern information
memanfaatkan teknologi informasi and communication technology
dan komunikasi yang modern, dan and requires the placement of the
memerlukan penempatan struktur Immigration Office and Immigration
Kantor Imigrasi dan Rumah Detensi Detention House structures as the
Imigrasi sebagai unit pelaksana technical executive unit below the
teknis berada di bawah Direktorat Directorate General of Immigration;
Jenderal Imigrasi;
f. perubahan sistem kewarganegaraan f. change of the nationality system
Republik Indonesia berdasarkan of the Republic of Indonesia
Undang-Undang Nomor 12 Tahun based on the Law Number 12 of
2006 tentang Kewarganegaraan 2006 regarding Nationality of the

86 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Republik Indonesia berkaitan Republic of Indonesia relating to
dengan pelaksanaan Fungsi the implementation of Immigration
Keimigrasian, antara lain mengenai Function, inter alia regarding limited
berkewarganegaraan ganda double nationality;
terbatas;
g. hak kedaulatan negara dalam g. state sovereignty right in the
penerapan prinsip timbal balik application of the reciprocity
(resiprositas) mengenai pemberian principle in issuing visa to Foreigner;
Visa terhadap Orang Asing;
h. kesepakatan dalam rangka h. treaty to harmonize and standardize
harmonisasi dan standardisasi the system and type of the travel
system dan jenis pengamanan surat document security internationally,
perjalanan secara internasional, especially the Regional ASEAN Plus
khususnya Regional Asean Plus and also the effort to harmonize act
dan juga upaya penyelarasan atau or threat of imprisonment against
harmonisasi tindakan atau ancaman the syndicate criminal organizing the
pidana terhadap para pelaku sindikat human trafficking and smuggling;
yang mengorganisasi perdagangan
orang dan Penyelundupan Manusia;
i. penegakan hukum Keimigrasian i. Ineffective Immigration law
belum efektif sehingga kebijakan enforcement thereby the policy on
pemidanaan perlu mencantumkan imprisonment should mention the
pidana minimum terhadap tindak minimum imprisonment against the
pidana Penyelundupan Manusia; criminal of human smuggling;
j. memperluas subjek pelaku tindak j. expanding the subject of the criminal
pidana Keimigrasian, sehingga of immigration crime, thereby
mencakup tidak hanya orang covering not only individual but
perseorangan tetapi juga Korporasi also corporate as well as Guarantor
serta Penjamin masuknya Orang of the entry of Foreigner to the
Asing ke Wilayah Indonesia yang Territory of Indonesia breaching the
melanggar ketentuan Keimigrasian; provisions on Immigration and
dan
k. penerapan sanksi pidana yang lebih k. application of higher criminal
berat terhadap Orang Asing yang sanction to the Foreigner breaching
melanggar peraturan di bidang the Immigration regulation since
Keimigrasian karena selama ini currently it does not yet result
belum menimbulkan efek jera. in the deterrent effect. Taking
Dengan adanya pertimbangan into consideration the above, it is
tersebut di atas, perlu dilaksanakan necessary to amend the Law Number
pembaruan terhadap Undang- 9 of 1992 by establishing the new
Undang Nomor 9 Tahun 1992 Law that is more comprehensive,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 87


dengan membentuk undang-undang to adjust to the development of the
baru yang lebih komprehensif, Indonesian community and state,
guna menyesuaikan dengan relevant policy or legislation, as
perkembangan kemasyarakatan dan well as anticipatory in nature to the
kenegaraan Indonesia, kebijakan problem in the future.
atau peraturan perundang-
undangan terkait, serta bersifat
antisipatif terhadap permasalahan
di masa depan.

II. PASAL DEMI PASAL II. ARTICLE BY ARTICLE


Pasal 1 Article 1
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 2 Article 2
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 3 Article 3
Ayat (1) Paragraph (1)
Fungsi Keimigrasian dalam Immigration Function herein shall
ketentuan ini adalah sebagian dari be the part of state administration
tugas penyelenggaraan negara di task in the community service
bidang pelayanan dan pelindungan and protection, law enforcement
masyarakat, penegakan hukum on Immigration, as well as the
Keimigrasian, serta fasilitator facilitator supporting the national
penunjang pembangunan ekonomi economic development.
nasional.

Ayat (2) Paragraph (2)


Cukup jelas. Self-explanatory.

Ayat (3) Paragraph (3)


Fungsi Keimigrasian di sepanjang Immigration Function along the
garis perbatasan sesuai dengan border according to their tasks is as
tugasnya sebagai penjaga pintu guard of the state’s gate, but not as
gerbang negara, bukan penjaga the state’s border guard.
garis batas negara.

Pasal 4 Article 4
Cukup jelas. Self-explanatory.

88 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Pasal 5 Article 5
Dalam hal belum ada Pejabat Imigrasi In case there is no Immigration Official
pada Perwakilan Republik Indonesia at the Representative of the Republic
atau tempat lain di luar negeri, tugas of Indonesia or other places overseas,
dan Fungsi Keimigrasian dilaksanakan the immigration task and function shall
oleh pejabat dinas luar negeri be carried out by the local immigration
setempat sesuai dengan ketentuan agency official according to the
peraturan perundangundangan. provisions of legislation. The foreign
Pejabat dinas luar negeri yang ditunjuk agency official so appointed based
dalam ketentuan ini adalah pejabat on this provision shall be diplomat
fungsional diplomat. Pejabat dinas luar functional official.
negeri yang melaksanakan tugas dan
Fungsi Keimigrasian terlebih dahulu
memperoleh pengetahuan di bidang
Keimigrasian.

Pasal 6 Article 6
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 7 Article 7
Sistem Informasi Manajemen Immigration Management Information
Keimigrasian merupakan satu kesatuan System shall constitute the integral
dari berbagai proses pengelolaan part of many data and information
data dan informasi, aplikasi, serta management processes, application
perangkat berbasis teknologi informasi and information and communication
dan komunikasi yang dibangun untuk technology based equipment built
menyatukan dan menghubungkan to unify and connect the information
sistem informasi pada seluruh pelaksana system in all executives of Immigration
Fungsi Keimigrasian secara terpadu. Function on integrated basis.

Pasal 8 Article 8
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “dokumen “legal and valid travel document”
perjalanan yang sah dan masih means travel document issued by
berlaku” adalah dokumen the authorized authority and valid
perjalanan yang dikeluarkan oleh for at least 6 (six) months before the
pejabat yang berwenang dan masih expiry of its validly term.
berlaku sekurang-kurangnya selama
6 (enam) bulan sebelum masa
berlakunya berakhir.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 89


Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 9 Article 9
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Ayat (2) Paragraph (2)


Selain pemeriksaan terhadap Besides the examination of Travel
Dokumen Perjalanan, apabila Document, if required for accuracy,
diperlukan guna keakuratan, thoroughness as well as accuracy
ketelitian serta ketepatan objek of object, the examination may be
pemeriksaan dapat dilakukan made to identity card to provide
terhadap identitas diri untuk supporting data to the truth of
memberikan data dukung terhadap Travel Document owned.
kebenaran Dokumen Perjalanan
yang dimiliki.

Ayat (3) Paragraph (3)


Penggeledahan dilakukan dalam The search shall be carried out to
rangka mencari kejelasan atas find out clarity over the validity of
keabsahan Dokumen Perjalanan Travel Document and identity of
dan identitas diri orang yang the relevant person. If the search
bersangkutan. Apabila dari hasil result reveals any indication of
penggeledahan tersebut ditemukan Immigration crime, the process
adanya indikasi tindak pidana can continued by investigation of
Keimigrasian, prosesnya dapat Immigration.
dilanjutkan dengan melakukan
penyelidikan Keimigrasian.

Pasal 10 Article 10
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 11 Article 11
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “keadaan “emergency situation” includes
darurat” meliputi adanya alat angkut existence of transportation means
yang mendarat di Wilayah Indonesia landing in the Territory of Indonesia
dalam rangka bantuan kemanusiaan for humanitarian assistance in the
(humanitarian assistance) pada natural disaster area in the Territory
daerah bencana alam di Wilayah of Indonesia (national disaster) or

90 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Indonesia (national disaster) atau in case there is the transportation
dalam hal terdapat alat angkut yang means carrying the Foreigner
membawa Orang Asing berlabuh mooring or landing in a place in
atau mendarat di suatu tempat di Indonesia due to the damage to
Indonesia karena kerusakan mesin machine or bad weather, while
atau cuaca buruk, sedangkan alat the transportation means is not
angkut tersebut tidak bermaksud intended to moor or land in the
untuk berlabuh atau mendarat di Territory of Indonesia.
Wilayah Indonesia.

Ayat (2) Paragraph (2)


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 12 Article 12
Yang dimaksud “daerah tertentu” adalah “particular area” means conflict area
daerah konflik yang akan membahayakan that will endanger the existence and
keberadaan dan keamanan Orang Asing security of the relevant Foreigner.
yang bersangkutan.

Pasal 13 Article 13
Ayat (1) Paragraph (1)
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf e Letter e
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf f Letter f
Berdasarkan surat permintaan Based on the request from the
dari instansi yang berwenang. authorized authority.
Huruf g Letter g
Yang dimaksud dengan “international crime and
“kejahatan internasional organized transnational crime”
dan kejahatan transnasional shall be among others terrorism,
yang terorganisasi” antara human smuggling, human
lain kejahatan terorisme, trafficking, money laundering,
Penyelundupan Manusia, narcotics and psychotropic

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 91


perdagangan orang, pencucian substances.
uang, narkotika, dan
psikotropika.
Berdasarkan surat permintaan Based on the request from the
dari instansi yang berwenang. authorized authority.
Huruf h Letter h
Berdasarkan surat permintaan Based on the request from the
dari instansi yang berwenang. authorized authority.
Huruf i Letter i
Berdasarkan surat permintaan Based on the request from the
dari instansi yang berwenang. authorized authority.
Huruf j Letter j
Berdasarkan surat permintaan Based on the request from the
dari instansi yang berwenang. authorized authority.

Ayat (2) Paragraph (2)


Yang dimaksud dengan “placed under surveillance” means
“ditempatkan dalam pengawasan” placement of Foreigner in the
adalah penempatan Orang Asing Immigration Detention House or
di Rumah Detensi Imigrasi atau Immigration Detention Room or
Ruang Detensi Imigrasi atau ruang special room to wait for his departure
khusus dalam rangka menunggu out from the Territory of Indonesia.
keberangkatannya keluar Wilayah In case the Foreigner comes by sea
Indonesia. Dalam hal Orang Asing vessel, the relevant party shall be
datang dengan kapal laut, yang placed on the sea vessel and shall
bersangkutan ditempatkan di not be landed as long as the vessel
kapal laut tersebut dan dilarang is in the Territory of Indonesia until
turun ke darat sepanjang kapalnya leaving the Territory of Indonesia.
berada di Wilayah Indonesia hingga
meninggalkan Wilayah Indonesia.

Pasal 14 Article 14
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 15 Article 15
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 16 Article 16
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.

92 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Ayat (2) Paragraph (2)
Ketentuan ini dimaksudkan untuk This provision is intended to protect
melindungi kepentingan nasional the national interest or to avoid the
atau menghindari kerugian loss to community, for example the
masyarakat, misalnya orang asing relevant foreigner is not yet or not
yang bersangkutan belum atau willing to settle their tax obligation.
tidak mau menyelesaikan kewajiban
pajaknya.

Pasal 17 Article 17
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 18 Article 18
Ayat (1) Paragraph (1)
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Yang dimaksud dengan “giving sign or flying signal flag”
“memberikan tanda atau means among others flying the
mengibarkan bendera isyarat” flag “N” commonly used in the
adalah antara lain mengibarkan international practice.
bendera “N” yang biasa
digunakan dalam kebiasaan
internasional.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf e Letter e
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf f Letter f
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf g Letter g
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf h Letter h
Dalam ketentuan ini yang As used herein, “every
dimaksud dengan “setiap passenger and/or crew of
penumpang dan/atau awak alat transportation means” among
angkut” antara lain penumpang others passengers not obtaining
yang tidak mendapat Tanda Entry Mark, vessel crew, or
Masuk, awak kapal, atau passengers left behind.
penumpang yang tertinggal.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 93
Ayat (2) Paragraph (2)
Sistem Informasi Pemrosesan Advance Passenger Information
Pendahuluan Data Penumpang System. The transportation
lazim juga disebut dengan Advance means not yet using the Advance
Passenger Information System. Passenger Information System shall
Terhadap alat angkut yang belum be provided with opportunity until
menggunakan Sistem Informasi particular time limit.
Pemrosesan Pendahuluan Data
Penumpang, diberikan kesempatan
sampai dengan batas waktu
tertentu.

Pasal 19 Article 19
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 20 Article 20
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 21 Article 21
Yang dimaksud dengan “suatu tempat” “a place” means port, airport, cross-
adalah pelabuhan, Bandar udara, border post or other place feasible for
pos lintas batas atau tempat lainnya examination of Immigration.
yang layak untuk dapat dilakukan
pemeriksaan Keimigrasian.

Pasal 22 Article 22
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “area “immigration area” means an area in
imigrasi” adalah suatu area di the Immigration Checkpoint, starting
Tempat Pemeriksaan Imigrasi, from the queue of Immigration
yang dimulai dari tempat antrean examination on departure until
pemeriksaan Keimigrasian pada transportation means or from
keberangkatan sampai dengan transportation means to the
alat angkut atau dari alat angkut Immigration examination counter
sampai dengan konter pemeriksaan upon arrival.
Keimigrasian pada kedatangan.

Penetapan area imigrasi sangat Determination of the immigration


penting artinya untuk menentukan area shall be to determine anyone
status seseorang apakah telah status whether already considered
dianggap keluar atau telah masuk exit from or already entering the
Wilayah Indonesia. Territory of Indonesia.
94 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Kepala Kantor Imigrasi dalam The Head of Immigration Office
ketentuan ini membawahi Tempat herein shall be responsible for the
Pemeriksaan Imigrasi pada bandar Immigration Checkpoint in the
udara, pelabuhan laut, atau pos airport, seaport, or cross-border
lintas batas. post.
Ayat (4) Paragraph (4)
Ketentuan ini dilaksanakan This provision shall be implemented
berdasarkan asas resiprositas based on the reciprocity principle
apabila diberikan kepada orang asing if provided to the foreigner for
dalam rangka tugas diplomatik. diplomatic tasks.

Pasal 23 Article 23
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 24 Article 24
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (4) Paragraph (4)
Yang dimaksud dengan “dokumen “state’s document” means
negara” adalah dokumen yang setiap document that at any time may be
saat dapat ditarik kembali apabila revoked if required for the state’s
diperlukan untuk kepentingan interest. The document is not the
negara. Dokumen itu bukanlah commercial paper therefore the
surat berharga sehingga Dokumen Travel Document of the Republic of
Perjalanan Republik Indonesia Indonesia cannot be used for civil
tidak dapat digunakan untuk hal matters, among others used as debt
yang bersifat perdata, antara lain collateral.
dijadikan jaminan utang.

Pasal 25 Article 25
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 26 Article 26
Cukup jelas. Self-explanatory.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 95


Pasal 27 Article 27
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “keadaan “particular circumstance” shall be
tertentu” antara lain pemulangan among other the repatriation of the
warga negara Indonesia dari negara Indonesian national from the other
lain. country.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (4) Paragraph (4)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 28 Article 28
Surat Perjalanan Laksana Paspor dapat Travel Document in lieu of Passport may
dikeluarkan secara kolektif antara be issued collectively among others
lain kepada beberapa warga negara to several Indonesian citizen that has
Indonesia bermasalah di luar negeri problem overseas repatriated by the
yang dipulangkan oleh pemerintah foreign government collectively.
negara asing secara bersama-sama.

Pasal 29 Article 29
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 30 Article 30
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 31 Article 31
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Yang dimaksud dengan “melakukan “committing crime or breach of
tindak pidana atau melanggar law of Indonesia” means every
peraturan perundang-undangan Indonesian national suspected of
di Indonesia” adalah setiap orang committing any act harming the
warga negara Indonesia yang state and/or breach of legislation
disangka melakukan perbuatan subjected to sanction in terms of
yang merugikan negara dan/atau imprisonment for 5 (five) years or
pelanggaran perundang-undangan more who were still in the Territory

96 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


yang diancam pidana 5 (lima) of Indonesia or has been exit from
tahun atau lebih yang masih berada the Territory of Indonesia. The
di Wilayah Indonesia atau telah revocation of ordinary passport to
berada di luar Wilayah Indonesia. the suspect already overseas shall
Penarikan Paspor biasa terhadap be furnished with the issue of the
tersangka yang telah berada di Travel Document in lieu of Passport
luar negeri harus disertai dengan of the Republic of Indonesia that will
pemberian Surat Perjalanan be used to repatriate the criminal to
Laksana Paspor Republik Indonesia Indonesia.
yang akan digunakan dalam rangka
mengembalikan pelakunya ke
Indonesia.

Pasal 32 Article 32
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 33 Article 33
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 34 Article 34
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 35 Article 35
Visa diplomatik diberikan kepada Orang The Diplomatic Visa shall be issued
Asing termasuk anggota keluarganya to the Foreigner, including his family
berdasarkan perjanjian internasional, members based on the international
prinsip resiprositas, dan penghormatan treaty, reciprocity principle and courtesy.
(courtesy).

Pasal 36 Article 36
Visa dinas diberikan kepada Orang Official visa shall be issued to the
Asing termasuk anggota keluarganya Foreigner, including his family members
berdasarkan perjanjian internasional, based on the international treaty,
prinsip resiprositas, dan penghormatan reciprocity principle and courtesy for not
(courtesy) dalam rangka tugas resmi diplomatic official tasks.
yang tidak bersifat diplomatik.

Pasal 37 Article 37
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 38 Article 38
Visa kunjungan dalam penerapannya The visit visa in its application may be
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 97
dapat diberikan untuk melakukan issued to perform activities, among
kegiatan, antara lain: others as:
1. wisata; 1. tourism;
2. keluarga; 2. family;
3. sosial; 3. social;
4. seni dan budaya; 4. arts and culture;
5. tugas pemerintahan; 5. Government’s tasks;
6. olahraga yang tidak bersifat 6. non-commercial sports;
komersial;
7. studi banding, kursus singkat, dan 7. comparative studies, short courses
pelatihan singkat; and short training;
8. memberikan bimbingan, 8. provide guidance, counseling and
penyuluhan, dan pelatihan dalam training in the application and
penerapan dan inovasi teknologi industrial technology innovation
industri untuk meningkatkan mutu to increase the quality and design
dan desain produk industri serta of industrial products as well as
kerja sama pemasaran luar negeri cooperation on foreign marketing
bagi Indonesia; for Indonesia;
9. melakukan pekerjaan darurat dan 9. Carry out the emergency and urgent
mendesak; work;
10. jurnalistik yang telah mendapat izin 10. journalist already obtaining permit
dari instansi yang berwenang; from the authorized agency;
11. pembuatan film yang tidak bersifat 11. Preparation of non-commercial film
komersial dan telah mendapat izin and already obtaining permit from
dari instansi yang berwenang; the authorized authority;
12. melakukan pembicaraan bisnis; 12. Carry out the business talks;
13. melakukan pembelian barang; 13. purchase of goods;
14. memberikan ceramah atau mengikuti 14. Provide lectures or attend seminar;
seminar;
15. mengikuti pameran internasional; 15. participating in international
exhibition;
16. mengikuti rapat yang diadakan 16. Attend the meeting held with
dengan kantor pusat atau headquarters or representative in
perwakilan di Indonesia; Indonesia;
17. melakukan audit, kendali mutu 17. auditing, production quality
produksi, atau inspeksi pada cabang surveillance, or inspection in the
perusahaan di Indonesia; company’s branch in Indonesia;
18. calon tenaga kerja asing dalam uji 18. prospective foreign personnel in the
coba kemampuan dalam bekerja; capability trial out in working;
19. meneruskan perjalanan ke negara 19. Continuing the traveling to the other
lain; dan country, and

98 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


20. bergabung dengan alat angkut yang 20. Joining with the transportation
berada di Wilayah Indonesia. means in the Territory of Indonesia.

Pasal 39 Article 39
Visa tinggal terbatas diberikan kepada The limited stay visa shall be issued to
Orang Asing yang bermaksud bertempat the Foreigner intending to reside for
tinggal dalam jangka waktu yang terbatas limited term and may also be issued
dan dapat juga diberikan kepada Orang to the Foreigner ex-Indonesian citizen
Asing eks warga Negara Indonesia yang already suffering from loss of their
telah kehilangan kewarganegaraan Indonesian nationality based on the
Indonesia berdasarkan Undang-Undang Law on Nationality of the Republic of
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia and intending to return to
Indonesia dan bermaksud untuk kembali the Republic of Indonesia to re-gain his
ke Indonesia dalam rangka memperoleh Indonesian nationality according to the
kewarganegaraan Indonesia kembali legislation.
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Visa tinggal terbatas dalam The limited stay Visa in its application
penerapannya dapat diberikan untuk may be issued to perform activities,
melakukan kegiatan, antara lain: among others:
1. Dalam rangka bekerja: 1. For employment:
a. sebagai tenaga ahli; a. as expert;
b. bergabung untuk bekerja di b. joining to work on vessel,
atas kapal, alat apung, atau floating devices, or installation
instalasi yang beroperasi di operating in the archipelago
wilayah perairan Nusantara, waters, territorial sea or
laut territorial, atau landas continental shelf and Exclusive
kontinen, serta Zona Ekonomi Economic Zone of Indonesia;
Eksklusif Indonesia;
c. melaksanakan tugas sebagai c. carrying out task as clergyman;
rohaniwan;
d. melakukan kegiatan yang d. carrying out the activities
berkaitan dengan profesi relating to the profession by
dengan menerima bayaran, receiving fee, such as sport,
seperti olahraga, artis, hiburan, artist, entertainment, medicine,
pengobatan, konsultan, consultant, lawyer, trade and
pengacara, perdagangan, dan other professional activities
kegiatan profesi lain yang telah already obtaining permit from
memperoleh izin dari instansi the authorized authority;
berwenang;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 99


e. melakukan kegiatan dalam e. carrying out the activities for
rangka pembuatan film yang preparation of commercial film
bersifat komersial dan telah and already obtaining permit
mendapat izin dari instansi yang from the authorized authority;
berwenang;
f. melakukan pengawasan kualitas f. performing the quality
barang atau produksi (quality surveillance or production of
control); goods;
g. melakukan inspeksi atau audit g. inspecting or auditing the
pada cabang perusahaan di company’s branch in Indonesia;
Indonesia;
h. melayani purnajual; h. after-sales service;
i. memasang dan reparasi mesin; i. mounting and repairing the
machine;
j. melakukan pekerjaan j. carrying out non-permanent
nonpermanen dalam rangka work for construction;
konstruksi;
k. mengadakan pertunjukan; k. organizing event/exhibition;
l. mengadakan kegiatan olahraga l. organizing professional sports
profesional; event;
m. melakukan kegiatan m. performing medical treatment
pengobatan; dan activities, and
n. calon tenaga kerja asing yang n. the prospective expatriate who
akan bekerja dalam rangka uji will work for trial of expert.
coba keahlian.
2. Tidak untuk bekerja: 2. for non-employment:
a. penanam modal asing; a. foreign investor;
b. mengikuti pelatihan dan b. attending scientific training and
penelitian ilmiah; research;
c. mengikuti pendidikan; c. attending the training;
d. penyatuan keluarga; d. family reunification;
e. repatriasi; dan e. repatriation, and
f. lanjut usia. f. old people.

Pasal 40 Article 40
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 41 Article 41
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Orang Asing dari negara tertentu The Foreigner from particular
100 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
yang dapat diberikan Visa kunjungan country that may be provided
saat kedatangan antara lain Orang with Visit visa upon arrival shall
Asing dari negara yang termasuk be among others the Foreigner
dalam kategori negara yang tingkat from the country included in the
kunjungan wisata ke Indonesia category of state with tourist
tinggi (tourist generating countries) generating countries level or from
atau dari negara yang mempunyai the countries having quite good
hubungan diplomatik yang cukup diplomatic relation with Indonesia,
baik dengan negara Indonesia, tetapi but countries not providing visa-free
negara tersebut tidak memberikan facility to the Indonesian national.
fasilitas bebas Visa kepada warga
negara Indonesia.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 42 Article 42
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf e Letter e
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf f Letter f
Penolakan dimaksud berdasarkan Denial shall be based on the request
surat permintaan dari instansi yang from the authorized authority.
berwenang.
Huruf g Letter g
Penolakan dimaksud berdasarkan Denial shall be based on the request
surat permintaan dari instansi yang from the authorized authority.
berwenang.
Huruf h Letter h
Penolakan dimaksud berdasarkan Denial shall be based on the request
surat permintaan dari instansi yang from the authorized authority.
berwenang.

Pasal 43 Article 43
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 101
Ayat (2) Paragraph (2)
Huruf a Letter a
Yang dimaksud “pembebasan “Visa Exemption” as used
Visa” dalam ketentuan ini herein, for example, in the
misalnya untuk kepentingan interest of tourism generating
pariwisata yang membawa benefit to the development of
manfaat bagi perkembangan national development by taking
pembangunan nasional dengan into account the reciprocity
memperhatikan asas timbal principle, namely the
balik, yaitu pembebasan Visa exemption from Visa shall only
hanya diberikan kepada Orang be provided to the Foreigner
Asing dari negara yang juga from the country that will also
memberikan pembebasan Visa provide the visa exemption to
kepada warga negara Indonesia. the Indonesian national.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 44 Article 44
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 45 Article 45
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 46 Article 46
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “bertempat “living in the Territory of Indonesia”
tinggal di Wilayah Indonesia” adalah means for placement task in the
dalam rangka tugas penempatan di representative of local state or
perwakilan negara setempat atau representative of international
perwakilan organisasi internasional. organization.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 47 Article 47
Cukup jelas. Self-explanatory.

102 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Pasal 48 Article 48
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pada dasarnya setiap Orang Asing Basically every Foreigner entering
yang masuk Wilayah Indonesia wajib the Territory of Indonesia shall have
memiliki Visa. Berdasarkan Visa the Visa. Based on such Visa, the
tersebut, Orang Asing diberikan Izin Foreigners provided with Stay Permit
Tinggal di Wilayah Indonesia, tetapi in the Territory of Indonesia, but
ketentuan itu tidak diberlakukan that provision shall not apply to the
terhadap Orang Asing yang berada Foreigner residing in the Territory
di Wilayah Indonesia karena menjadi of Indonesia due to becoming the
korban tindak pidana perdagangan victim of trafficking crime.
orang.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (4) Paragraph (4)
Yang dimaksud dengan “daerah “particular area” means conflict area
tertentu” adalah daerah konflik yang that will endanger the existence,
akan membahayakan keberadaan, safety and security of the relevant
keselamatan, dan keamananan Foreigner.
Orang Asing yang bersangkutan.
Ayat (5) Paragraph (5)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 49 Article 49
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 50 Article 50
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 51 Article 51
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 52 Article 52
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Cukup jelas. Self-explanatory.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 103
Huruf d Letter d
Yang dimaksud dengan “wilayah “waters area” means hinterland
perairan” adalah perairan waters, islands waters and territorial
pedalaman, perairan kepulauan, sea.
dan laut teritorial. “jurisdiction zone” means area
Yang dimaksud dengan “wilayah beyond the waters area consisting of
yurisdiksi” adalah wilayah di luar Exclusive Economic Zone, Continent
wilayah perairan yang terdiri atas Shelf and Additional Zone, the
Zona Ekonomi Eksklusif, Landas country has right to sovereign and
Kontinen, dan Zona Tambahan, particular authority as provided for
negara memiliki hak berdaulat dan in the provisions of legislation and
kewenangan tertentu sebagaimana international.
diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan dan hokum
internasional.
Huruf e Letter e
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf f Letter f
Yang dimaksud dengan “anak” “child” means child of Foreigner
adalah anak dari duda/janda widow/widower married to the
Orang Asing yang kawin dengan Indonesian national or his adopted
warga negara Indonesia atau anak child.
angkatnya.

Pasal 53 Article 53
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 54 Article 54
Ayat (1) Paragraph (1)
Huruf a Letter a
Yang dimaksud dengan “clergyman” means leader
“rohaniwan” adalah pemuka of religions acknowledged in
agama yang diakui di Indonesia. Indonesia.
Huruf b Letter b
Yang dimaksud dengan “family” means husband/wife
“keluarga” adalah suami/istri, and children.
dan anak.
Huruf c Letter c
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.

104 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 55 Article 55
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 56 Article 56
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “alih “change of status” means change
status” adalah perubahan status of status of existence of Foreigner
keberadaan Orang Asing dari Izin from the Visit Stay Permit to limited
Tinggal kunjungan menjadi Izin Stay Permit and from limited Stay
Tinggal terbatas dan dari Izin Tinggal Permit to Permanent Stay Permit.
terbatas menjadi Izin Tinggal Tetap.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 57 Article 57
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 58 Article 58
Yang dimaksud dengan “meragukan “doubting about status of Stay Permit and
status Izin Tinggal dan kewarganegaraan nationality of anyone” shall be among
seseorang” antara lain adanya data others existence of data on immigration
Keimigrasian yang menunjukkan bahwa indicating that the nationality status of
yang bersangkutan diragukan status relevant party is doubted.
kewarganegaraannya.

Pasal 59 Article 59
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 60 Article 60
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 61 Article 61
Yang dimaksud dengan “keluarganya” “his family” means husband/wife and
adalah suami/istri, dan anak. children.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 105


Pasal 62 Article 62
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 63 Article 63
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “Orang Asing “particular Foreigner” means
tertentu” adalah Orang Asing yang Foreigner having Limited Stay
memegang Izin Tinggal terbatas Permit or Permanent Stay Permit.
atau Izin Tinggal Tetap.
Ayat (2) Paragraph (2)
Yang dimaksud dengan ”perubahan “change of civil status” among others
status sipil” antara lain kelahiran, birth, marriage, divorce, death and
perkawinan, perceraian, kematian, other change, for example change
dan perubahan lain, misalnya of sex.
perubahan jenis kelamin.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (4) Paragraph (4)
Ketentuan mengenai penjaminan The provisions on guarantee shall
tidak diberlakukan karena pada not be applied since basically the
dasarnya suami atau istri dalam husband or wife in a marriage shall
suatu perkawinan bertanggung be responsible for their couple and/
jawab kepada pasangannya dan/ or children.
atau anaknya.
Ayat (5) Paragraph (5)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 64 Article 64
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 65 Article 65
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 66 Article 66
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Pengawasan Keimigrasian meliputi Immigration surveillance covers the
pengawasan, baik terhadap warga surveillance of Indonesian nationals
negara Indonesia maupun Orang and forigners.
Asing.

106 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Pasal 67 Article 67
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 68 Article 68
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 69 Article 69
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “badan “relevant government’s body or
atau instansi pemerintah terkait” agency” for example the Ministry
misalnya Kementerian Dalam Negeri, of Home Affairs, Ministry of Foreign
Kementerian Luar Negeri, Kepolisian Affairs, Indonesian National Police,
Negara Republik Indonesia, Tentara Indonesian Armed Forces, the
Nasional Indonesia, Kejaksaan Attorney General of the Republic of
Agung Republik Indonesia, serta Indonesia, as well as the Ministry of
Kementerian Tenaga Kerja dan Manpower and Transmigration.
Transmigrasi.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 70 Article 70
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 71 Article 71
Huruf a Letter a
Yang dimaksud dengan ”perubahan “change of civil status” shall be
status sipil” antara lain kelahiran, among others birth, marriage,
perkawinan, perceraian, dan divorce and death.
kematian. If it is already made by the
Jika telah dilaksanakan oleh guarantor, it is no longer required
penjaminnya tidak perlu lagi to be implemented by the relevant
dilaksanakan oleh Orang Asing yang Foreigner.
bersangkutan.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 72 Article 72
Ayat (1) Paragraph (1)
Permintaan keterangan mengenai The request for information on data
data dapat dilakukan, baik secara may be made, both manually and
manual maupun elektronik. electronically.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 107


Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 73 Article 73
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 74 Article 74
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Yang dimaksud dengan ”penyelidikan “Immigration investigation” means
Keimigrasian” adalah kegiatan atau activity or act of Immigration Official
tindakan Pejabat Imigrasi untuk to seek for and find out an event
mencari dan menemukan suatu presumed of Immigration crime.
peristiwa yang diduga sebagai
tindak pidana Keimigrasian.
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Yang dimaksud dengan ”operasi “Immigration Intelligence
Intelijen Keimigrasian” adalah operation” means activities
kegiatan yang dilakukan carried out based on a plan
berdasarkan suatu rencana to attain the special objective
untuk mencapai tujuan as well as stipulated and
khusus serta ditetapkan dan implemented at the instruction
dilaksanakan atas perintah of the authorized Immigration
Pejabat Imigrasi yang Official.
berwenang.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 75 Article 75
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.

108 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Huruf c Letter c
Larangan tersebut ditujukan The banishment is directed
terhadap Orang Asing to the Foreigner whose
yang keberadaannya tidak existence is not desired by
dikehendaki oleh pemerintah the government in particular
berada di Wilayah Indonesia Territory of Indonesia.
tertentu.
Huruf d Letter d
Yang dimaksud dengan “living in particular place”
“bertempat tinggal di suatu means placement in the
tempat tertentu” adalah Immigration Detention House,
penempatan di Rumah Detensi Immigration Detention Room,
Imigrasi, Ruang Detensi or elsewhere.
Imigrasi, atau tempat lain.
Huruf e Letter e
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf f Letter f
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 76 Article 76
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 77 Article 77
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 78 Article 78
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 79 Article 79
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 80 Article 80
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 81 Article 81
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 82 Article 82
Cukup jelas. Self-explanatory.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 109


Pasal 83 Article 83
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Yang dimaksud dengan “tempat “other place” for example hospital
lain” misalnya rumah sakit atau or accommodation place easily
tempat penginapan yang mudah monitored by the Immigration
diawasi oleh Pejabat Imigrasi. Official.

Pasal 84 Article 84
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 85 Article 85
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Jika terdeteni tidak dapat dideportasi If the deportation of detainee
setelah lebih dari 10 (sepuluh) tahun cannot be made after more than 10
berstatus sebagai terdeteni dapat (ten) years with status as detainee,
dipertimbangkan untuk diberikan it may be considered to provide
kesempatan menjalani kehidupan opportunity to perform live as
sebagaimana hak dasar manusia the basic right of human being in
pada umumnya di luar Rumah general outside the detention house
Detensi dalam status tertentu with particular status by taking
dengan mempertimbangkan into account the behavior during
aspek perilaku selama menjalani undergoing detention, but remain
pendetensian, tetapi tetap dalam under monitoring of the Minister
pengawasan Menteri atau Pejabat or Immigration official so appointed
Imigrasi yang ditunjuk melalui through the periodical reporting
kewajiban pelaporan secara obligation.
periodik.
Ayat (4) Paragraph (4)
Ketentuan ini dimaksudkan agar This provision is intended that the
pengawasan terhadap kegiatan monitoring to the activities and
dan keberadaan Deteni tidak existence of the Detainee will not
menimbulkan dampak yang negatif generate the negative impact on
bagi masyarakat. Selain itu, upaya the community. In addition, the
Deportasi ke negaranya atau negara Deportation to his country of origin
ketiga yang bersedia menerimanya or third party’s country willing to
tetap dilakukan. accept him shall remain be made.
110 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
Pasal 86 Article 86
Yang dimaksud dengan “korban “human trafficking victim” means
perdagangan orang” adalah anyone suffered from psychological,
seseorang yang mengalami mental, physical, sexual, economic,
penderitaan psikis, mental, fisik, and/or social anguish, caused by the
seksual, ekonomi, dan/atau sosial, human trafficking crime.
yang diakibatkan tindak pidana
perdagangan orang.

Pasal 87 Article 87
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “tempat “other place” shall be among
lain” antara lain tempat penginapan, others rent, housing, or dormitory
perumahan, atau asrama yang determined by the Minister.
ditentukan oleh Menteri. Paragraph (2)
Ayat (2) “special treatment” means
Yang dimaksud dengan “perlakuan regulation in the Immigration
khusus” adalah peraturan dalam Detention House effective for the
Rumah Detensi Imigrasi yang detainee not fully treated for the
berlaku bagi terdetensi tidak victims since the victims are not the
sepenuhnya diperlakukan bagi para detainee.
korban karena para korban bukan
terdetensi.

Pasal 88 Article 88
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 89 Article 89
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 90 Article 90
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 91 Article 91
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 111


Huruf c Letter c
Kepolisian Negara Republik The Indonesian National
Indonesia berwenang Police shall be authorized to
mengajukan permintaan secara file the request directly to
langsung kepada Pejabat the authorized Immigration
Imigrasi yang berwenang di Official in the Immigration
Tempat Pemeriksaan Imgrasi Checkpoint in urgent condition
dalam keadaan mendesak untuk to prevent anyone suspected of
mencegah orang yang disangka committing crime and escape
melakukan tindak pidana dan overseas.
melarikan diri keluar negeri.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf e Letter e
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf f Letter f
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 92 Article 92
Dalam ketentuan ini yang dimaksud As used herein “urgent condition” shall
dengan “keadaan yang mendesak” be for example that there is worry that
misalnya yang akan dicegah the banned person will escape overseas
dikhawatirkan melarikan diri keluar at the same time or it is already in the
negeri pada saat itu juga atau telah Immigration Checkpoint to go overseas
berada di Tempat Pemeriksaan Imigrasi before the decision on Prevention is
untuk keluar negeri sebelum keputusan stipulated.
Pencegahan ditetapkan.

Yang dimaksud dengan “Pejabat Imigrasi “particular Immigration Official” means


tertentu” adalah Pejabat Imigrasi di Immigration Official in the Immigration
Tempat Pemeriksaan Imigrasi atau unit Checkpoint or other technical executive
pelaksana teknis lain. unit.

Pasal 93 Article 93
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 94 Article 94
Ayat (1) Paragraph (1)
Keputusan Pencegahan secara Written Decision on Prevention shall

112 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


tertulis diterbitkan oleh instansi yang be issued by the agency requesting
memintanya atau memohonkan or applying for implementation
untuk pelaksanaannya. thereof.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Instansi yang menerbitkan The agency issuing the decision on
keputusan Pencegahan tersebut Prevention shall notify the person
berkewajiban menyampaikan subjected to Prevention.
kepada orang yang dikenai
Pencegahan.
Ayat (4) Paragraph (4)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (5) Paragraph (5)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (6) Paragraph (6)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (7) Paragraph (7)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 95 Article 95
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 96 Article 96
Yang dimaksud dengan “mengajukan “filing objection” means legal effort
keberatan” adalah upaya hukum provided to any person subjected to
yang diberikan kepada orang yang Prevention for advocacy to Prevention
terkena Pencegahan untuk melakukan imposed upon him.
pembelaan diri atas Pencegahan yang
dikenakan kepada dirinya.

Pasal 97 Article 97
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Berakhir demi hukum merupakan Being rendered null and void shall
alasan berakhirnya Pencegahan constitute the reason for expiry of
dan yang bersangkutan dapat Prevention and the relevant party is
melakukan perjalanan keluar able to travel out of the Territory of
Wilayah Indonesia. Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 113


Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 98 Article 98
Ayat (1) Paragraph (1)
Kewenangan Penangkalan The authority of banishment shall
merupakan wujud dari pelaksanaan constitute the materialization
kedaulatan negara untuk menjaga of implementation of national
keamanan dan ketertiban umum sovereignty to maintain the public
yang dilaksanakan berdasarkan security and order carried out based
alasan Keimigrasian. on the Immigration reason.
Ayat (2) Paragraph (2)
Pejabat yang berwenang dalam Authorized officials used herein
ketentuan ini adalah pimpinan mean government’s agency
instansi pemerintah. management.

Pasal 99 Article 99
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 100 Article 100


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 101 Article 101


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 102 Article 102


Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Pelaksanaan ketentuan ayat ini Implementation of the provisions
didasarkan pada asas kejahatan herein shall be based on the double
ganda (double criminality) oleh criminality principle by each state.
masing-masing negara. Misalnya For example, the counterfeit
kejahatan peredaran uang palsu, money circulation crime, terrorism,
terorisme, atau narkotika yang or narcotics declared as crime in
dinyatakan sebagai tindak pidana di Indonesia and in country of origin of
Indonesia dan di negara asal Orang the relevant Foreigner.
Asing yang bersangkutan.

114 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Pasal 103 Article 103
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 104 Article 104


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 105 Article 105


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 106 Article 106


Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf d Letter d
Yang dimaksud dengan “setiap “Anyone” means an individual or
orang” adalah orang perseorangan corporation.
atau korporasi.
Huruf e Letter e
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf f Letter f
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf g Letter g
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf h Letter h
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf i Letter i
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf j Letter j
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf k Letter k
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf l Letter l
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf m Letter m
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf n Letter n
Cukup jelas. Self-explanatory.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 115


Huruf o Letter o
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 107 Article 107
Ayat (1) Paragraph (1)
Koordinasi dengan penyidik Coordination with the Indonesian
Kepolisian Negara Republik National Police investigator shall be
Indonesia dilakukan sejak made as of the issue of notification
diterbitkannya surat pemberitahuan on commencement of investigation,
dimulainya penyidikan, pelaksanaan implementation of investigation
penyidikan sampai dengan until the completion of filing and
selesainya pemberkasan, dan submission of carbon copy of case
penyampaian tembusan berkas file to the Indonesian National Police
perkara kepada penyidik Kepolisian investigator. This Coordination shall
Negara Republik Indonesia. be made to avoid from investigation
Koordinasi ini dilakukan agar tidak overlapping.
terjadi tumpang tindih penyidikan.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 108 Article 108


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 109 Article 109


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 110 Article 110


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 111 Article 111


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 112 Article 112


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 113 Article 113


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 114 Article 114


Cukup jelas. Self-explanatory.

116 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Pasal 115 Article 115
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 116 Article 116


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 117 Article 117


Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 118 Article 118
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 119 Article 119


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 120 Article 120


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 121 Article 121


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 122 Article 122


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 123 Article 123


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 124 Article 124


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 125 Article 125


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 126 Article 126


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 127 Article 127


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 128 Article 128


Cukup jelas. Self-explanatory.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 117


Pasal 129 Article 129
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 130 Article 130


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 131 Article 131


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 132 Article 132


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 133 Article 133


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 134 Article 134


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 135 Article 135


Perkawinan semu adalah perkawinan Marriage of Inconvenience means
seorang warga Negara Indonesia marriage of the Indonesian National
atau seorang asing pemegang Izin or a foreigner as the holder of Stay
Tinggal dengan seorang asing lain dan Permit with another Foreigner and such
perkawinan tersebut bukan merupakan marriage is unreal marriage, but with
perkawinan yang sesungguhnya, tetapi the intention to obtain the stay permit
dengan maksud untuk memperoleh or Travel Document of the Republic of
izin tinggal atau Dokumen Perjalanan Indonesia. From the legal aspect, this
Republik Indonesia. Dari sisi hukum marriage is in form of law smuggling.
perkawinan itu merupakan bentuk
penyelundupan hukum.

Pasal 136 Article 136


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 137 Article 137


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 138 Article 138


Cukup jelas. Self-explanatory.

118 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011


Pasal 139 Article 139
Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 140 Article 140


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 141 Article 141


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 142 Article 142


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 143 Article 143


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 144 Article 144


Cukup jelas. Self-explanatory.

Pasal 145 Article 145


Cukup jelas. Self-explanatory.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA SUPPLEMENT NUMBER 5216TO


REPUBLIK Indonesia NOMOR 5216 OFFICIAL GAZETTE OF THE REPUBLIC OF
INDONESIA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 119


120 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai