TENTANG
KEIMIGRASIAN
Bambang Irawan
TENTANG REGARDING
KEIMIGRASIAN IMMIGRATION
Mengingat : Pasal 5 ayat (1), Pasal Having regard to: Article 5(1), Article 20,
20, Pasal 26 ayat (2), dan Article 26(2) and Article 28E(1) of the
Pasal 28E ayat (1) Undang- Constitution of the Republic of Indonesia
Undang Dasar Negara of 1945;
Republik Indonesia Tahun
1945;
Dan And
BAB I CHAPTER I
KETENTUAN UMUM GENERAL PROVISIONS
Pasal 1 Article 1
Dalam Undang-Undang ini yang In this Law, unless the context requires
dimaksud dengan: otherwise:
1. Keimigrasian adalah hal ihwal 1. Immigration means movement or
lalu lintas orang yang masuk atau mobility of persons entering to or
keluar Wilayah Indonesia serta exit from the Territory of the Republic
pengawasannya dalam rangka of Indonesia and surveillance to
menjaga tegaknya kedaulatan uphold state sovereignty.
negara.
2. Wilayah Negara Republik Indonesia 2. Territory of the Republic of
yang selanjutnya disebut Wilayah Indonesia, hereinafter referred to
Indonesia adalah seluruh wilayah as Territory of Indonesia means
Indonesia serta zona tertentu yang all territories of the Republic of
ditetapkan berdasarkan undang- Indonesia and the zones designated
undang. based on the Law.
3. Fungsi Keimigrasian adalah bagian 3. Immigration Function means part
dari urusan pemerintahan negara of state government affairs in
dalam memberikan pelayanan providing immigration services, law
Keimigrasian, penegakan hukum, enforcement, security of the state
keamanan negara, dan fasilitator and facilitation of community’s
pembangunan kesejahteraan welfare development.
masyarakat.
4. Menteri adalah menteri yang 4. Minister means minister of law and
menyelenggarakan urusan human rights.
Pasal 2 Article 2
Setiap warga negara Indonesia berhak Each Indonesian National shall be
melakukan perjalanan keluar dan masuk entitled to perform travel out of and
Wilayah Indonesia. enter the Territory of Indonesia.
Pasal 3 Article 3
(1) Untuk melaksanakan Fungsi (1) To perform Immigration Function,
Keimigrasian, Pemerintah menetap- the Government will establish the
kan kebijakan Keimigrasian. Immigration Policy.
(2) Kebijakan Keimigrasian dilaksanakan (2) Immigration Policy shall be
oleh Menteri. implemented by the Minister.
(3) Fungsi Keimigrasian di sepanjang (3) Immigration Function along with the
garis perbatasan Wilayah Indonesia Indonesian Territorial’s boundary
dilaksanakan oleh Pejabat Imigrasi line shall be implemented by the
yang meliputi Tempat Pemeriksaan Immigration Official, covering the
Imigrasi dan pos lintas batas. Immigration Checkpoint and cross-
border post.
Pasal 4 Article 4
(1) Untuk melaksanakan Fungsi (1) To perform Immigration Function
Keimigrasian sebagaimana referred to in Article 3, Immigration
dimaksud dalam Pasal 3, dapat Office may be formed at regency,
dibentuk Kantor Imigrasi di city or sub regency level.
kabupaten, kota, atau kecamatan.
(2) Di setiap wilayah kerja Kantor (2) In each operating area of
Imigrasi dapat dibentuk Tempat Immigration office, Immigration
Pemeriksaan Imigrasi. Checkpoint may be formed.
(3) Pembentukan Tempat Pemeriksaan (3) The formation of Immigration
Imigrasi sebagaimana dimaksud Checkpoint referred to in paragraph
pada ayat (2) ditetapkan (2) shall be stipulated by ministerial
berdasarkan Keputusan Menteri. decree.
(4) Selain Kantor Imigrasi sebagaimana (4) In addition to Immigration Office
dimaksud pada ayat (1), dapat referred to in paragraph (1),
dibentuk Rumah Detensi Imigrasi di Immigration Detention House may
ibu kota negara, provinsi, kabupaten, be formed in the capital of the state,
atau kota. province, regency or city.
(5) Kantor Imigrasi dan Rumah Detensi (5) Immigration Office and Immigration
Imigrasi merupakan unit pelaksana Detention House shall constitute the
teknis yang berada di bawah technical executive unit under the
Direktorat Jenderal Imigrasi. Directorate General of Immigration.
Pasal 6 Article 6
Pemerintah dapat melakukan kerja sama The government may enter into the
internasional di bidang Keimigrasian international cooperation in the
dengan negara lain dan/atau dengan Immigration sector with other state
badan atau organisasi internasional and/or with international body or
berdasarkan ketentuan peraturan organization based on the provisions of
perundang-undangan. legislation.
Pasal 7 Article 7
(1) Direktur Jenderal bertanggung jawab (1) Director General shall be
menyusun dan mengelola Sistem responsible to prepare and
Informasi Manajemen Keimigrasian manage the Immigration
sebagai sarana pelaksanaan Fungsi Management Information System
Keimigrasian di dalam atau di luar as the Immigration Function
Wilayah Indonesia. implementation facilities within or
outside the Territory of Indonesia.
(2)
Sistem Informasi Manajemen (2) Immigration Management
Keimigrasian dapat diakses Information System shall be
oleh instansi dan/atau lembaga accessible to the relevant
pemerintahan terkait sesuai dengan government agency and/or
tugas dan fungsinya. institution subject to its task and
function.
Pasal 8 Article 8
(1) Setiap orang yang masuk atau keluar (1) Any person entering to or exiting
Wilayah Indonesia wajib memiliki from the Territory of Indonesia
Dokumen Perjalanan yang sah dan shall have legal and valid Travel
masih berlaku. Document.
(2) Setiap Orang Asing yang masuk (2) Any entering the Territory of
Wilayah Indonesia wajib memiliki Indonesia shall have legal and valid
Visa yang sah dan masih berlaku, Visa, unless stipulated otherwise by
kecuali ditentukan lain berdasarkan this Law and international treaty.
Undang-Undang ini dan perjanjian
internasional.
Pasal 9 Article 9
(1) Setiap orang yang masuk atau (1) Any person entering to or exiting
keluar Wilayah Indonesia wajib from the Territory of Indonesia shall
melalui pemeriksaan yang dilakukan be subjected to checking carried
oleh Pejabat Imigrasi di Tempat out by Immigration Official at
Pemeriksaan Imigrasi. Immigration Checkpoint.
(2) Pemeriksaan sebagaimana (2) Checking referred to in paragraph
dimaksud pada ayat (1) meliputi (1) shall cover valid Travel Document
pemeriksaan Dokumen Perjalanan and/or identity card.
dan/atau identitas diri yang sah.
(3) Dalam hal terdapat keraguan atas (3) In case of doubt as to the validity of
keabsahan Dokumen Perjalanan the traveler’s Travel Document and/
dan/atau identitas diri seseorang, or identity card, the Immigration
Pejabat Imigrasi berwenang Official shall have the authority to
untuk melakukan penggeledahan perform bodily search and search to
terhadap badan dan barang bawaan luggage and may proceed with the
dan dapat dilanjutkan dengan immigration investigation process.
proses penyelidikan Keimigrasian.
Pasal 10 Article 10
Orang Asing yang telah memenuhi The Foreigner fulfilling the requirements
persyaratan dapat masuk Wilayah may enter the Territory of Indonesia
Indonesia setelah mendapatkan Tanda after obtaining Entry Mark.
Masuk.
Pasal 11 Article 11
(1) Dalam keadaan darurat Pejabat (1) In emergency condition, Immigration
Imigrasi dapat memberikan Tanda Official may issue emergency Entry
Masuk yang bersifat darurat kepada Mark to Foreigner.
Orang Asing.
(2) Tanda Masuk sebagaimana (2) Entry Mark referred to in paragraph
dimaksud pada ayat (1) berlaku (1) shall be Stay Permit for specified
sebagai Izin Tinggal kunjungan period of visit.
dalam jangka waktu tertentu.
Pasal 12 Article 12
Menteri berwenang melarang Orang The Minister shall have the authority
Asing berada di daerah tertentu di to prohibit any Foreigner to stay in
Wilayah Indonesia. particular areas in the Territory of
Indonesia.
Pasal 13 Article 13
(1) Pejabat Imigrasi menolak Orang (1) Immigration Official will deny any
Asing masuk Wilayah Indonesia Foreigner from entering to the
dalam hal orang asing tersebut: Territory of Indonesia if:
a. namanya tercantum dalam a. his/her name is entered in the
daftar Penangkalan; banishment list;
b. tidak memiliki Dokumen b. has no legal and valid Travel
Perjalanan yang sah dan Document;
berlaku;
c. memiliki dokumen Keimigrasian c. has counterfeit immigration
yang palsu; document;
d. tidak memiliki Visa, kecuali d. has no Visa, except those
yang dibebaskan dari kewajiban exempted from the obligation
memiliki Visa; to have visa;
e. telah memberi keterangan yang e. provides untrue information in
Pasal 14 Article 14
(1) Setiap warga negara Indonesia (1) There shall be no prohibition for
tidak dapat ditolak masuk Wilayah Each Indonesian National to enter
Indonesia. the Territory of Indonesia.
(2) Dalam hal terdapat keraguan (2) In case there is doubt to the Travel
terhadap Dokumen Perjalanan Document of an Indonesian national
seorang warga negara Indonesia dan/ and/or his nationality status, the
atau status kewarganegaraannya, person concerned shall provide
yang bersangkutan harus other valid and convincing evidence
memberikan bukti lain yang sah proving that the person concerned
dan meyakinkan yang menunjukkan is an Indonesian national.
bahwa yang bersangkutan adalah
warga negara Indonesia.
(3) Dalam rangka melengkapi bukti (3) To complete the evidence referred
sebagaimana dimaksud pada ayat to in paragraph (2), the person
Pasal 15 Article 15
Setiap orang dapat keluar Wilayah Any person may exit from the
Indonesia setelah memenuhi Territory of Indonesia after fulfilling
persyaratan dan mendapat Tanda Keluar the requirements and obtaining Exit
dari Pejabat Imigrasi. Mark from the Immigration Official.
Pasal 16 Article 16
(1) Pejabat Imigrasi menolak orang (1) Immigration Official shall deny
untuk keluar Wilayah Indonesia any person from exiting from the
dalam hal orang tersebut: Territory of Indonesia if such person:
a. tidak memiliki Dokumen a. has no legal and valid Travel
Perjalanan yang sah dan masih Documents;
berlaku;
b. diperlukan untuk kepentingan b. is necessary for investigation as
penyelidikan dan penyidikan required by authorized official;
atas permintaan pejabat yang or
berwenang; atau
c. namanya tercantum dalam c. has name listed in the
daftar Pencegahan. prevention list.
(2) Pejabat Imigrasi juga berwenang (2) Immigration Official shall also shall
menolak Orang Asing untuk keluar have the authority to prevent Any
Wilayah Indonesia dalam hal Orang Foreigner from exiting from the
Asing tersebut masih mempunyai Territory of Indonesia if they still
kewajiban di Indonesia yang have obligation in Indonesia that
harus diselesaikan sesuai dengan must be accomplished subject to
ketentuan peraturan perundang- the provisions of the legislation.
undangan.
Pasal 17 Article 17
(1)
Penanggung Jawab Alat Angkut (1) Transportation Authority entering
Pasal 18 Article 18
(1) Penanggung Jawab Alat Angkut yang (1) Transportation Authority coming
datang dari luar Wilayah Indonesia from outside Territory of Indonesia
atau akan berangkat keluar Wilayah or going to leave Indonesia shall be
Indonesia diwajibkan untuk: obliged to:
a. sebelum kedatangan atau a. prior to arrival or embarkation,
keberangkatan memberitahu- notify the arrival or departure
kan rencana kedatangan atau plan in writing or electronically
rencana keberangkatan secara to Immigration Official;
tertulis atau elektronik kepada
Pejabat Imigrasi;
b. menyampaikan daftar penum- b. submit the list of passengers
pang dan daftar awak alat and list of crew of Means of
angkut yang ditandatanganinya Transportation signed by him to
kepada Pejabat Imigrasi; Immigration Official;
c. memberikan tanda atau c. make sign or hoist signal flag
mengibarkan bendera isyarat for vessel coming from outside
bagi kapal laut yang datang dari Territory of Indonesia carrying
luar Wilayah Indonesia dengan passengers;
membawa penumpang;
d. melarang setiap orang naik atau d. prohibit any person from getting
turun dari alat angkut tanpa izin on or off from the Means of
Pejabat Imigrasi sebelum dan Transportation without the
selama dilakukan pemeriksaan permit of the Immigration
Pasal 19 Article 19
(1) Penanggung Jawab Alat Angkut wajib (1) Transportation Authority shall
memeriksa Dokumen Perjalanan examine the Travel Documents
dan/atau Visa setiap penumpang and/or Visa of each passenger who
yang akan melakukan perjalanan will carry out traveling to enter the
masuk Wilayah Indonesia. Territory of Indonesia.
(2) Pemeriksaan sebagaimana (2) examination referred to in
dimaksud pada ayat (1) dilakukan paragraph (1) shall be carried out
sebelum penumpang naik ke alat before passengers get on his Means
angkutnya yang akan menuju of Transportation which will go to
Pasal 20 Article 20
Pejabat Imigrasi yang bertugas The Immigration Official on duty shall
berwenang naik ke alat angkut yang have the authority to get on the Means
berlabuh di pelabuhan, mendarat di of Transportation anchored in a port,
Bandar udara, atau berada di pos lintas landed on airport or at cross-border post
batas untuk kepentingan pemeriksaan in the interest of Immigration check.
Keimigrasian.
Pasal 21 Article
Dalam hal terdapat dugaan adanya In case of alleged breach of the
pelanggaran terhadap ketentuan provisions referred to in Article 17 or
sebagaimana dimaksud dalam Pasal Article 18, Immigration Official shall have
17 atau Pasal 18, Pejabat Imigrasi the authority to instruct Transportation
berwenang memerintahkan Penanggung Authority to stop or direct his Means of
Jawab Alat Angkut untuk menghentikan Transportation to a place in the interest
atau membawa alat angkutnya ke suatu of Immigration check.
tempat guna kepentingan pemeriksaan
Keimigrasian.
Pasal 22 Article 22
(1) Setiap Tempat Pemeriksaan Imigrasi (1) Every Immigration Checkpoint shall
18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
ditetapkan suatu area tertentu be designated as a particular area to
untuk melakukan pemeriksaan perform Immigration check called
Keimigrasian yang disebut dengan immigration area.
area imigrasi.
(2) Area imigrasi merupakan area (2) Immigration Area means certain
terbatas yang hanya dapat dilalui area that can only be passed by the
oleh penumpang atau awak alat passengers or crew of Means of
angkut yang akan keluar atau masuk Transportation who will exit from or
Wilayah Indonesia atau pejabat dan enter the Territory of Indonesia or
petugas yang berwenang. by authorized official and personnel
(3) Kepala Kantor Imigrasi bersama- (3) Head of Immigration Office shall
sama dengan penyelenggara jointly with the airport, seaport and
bandar udara, pelabuhan laut, dan cross-border post administrator
pos lintas batas menetapkan area designate the immigration area
imigrasi sebagaimana dimaksud referred to in paragraph(1).
pada ayat (1).
(4) Penyelenggara bandar udara, (4) Airport, seaport and cross-border
pelabuhan laut, dan pos lintas batas post administrator may issue a sign
dapat mengeluarkan tanda untuk to enter immigration area after
memasuki area imigrasi setelah obtaining approval of the head of
mendapat persetujuan kepala Immigration Office
Kantor Imigrasi.
Pasal 23 Article 23
Ketentuan lebih lanjut mengenai Further requirements and procedures
persyaratan dan tata cara masuk dan to enter into and exit from the Territory
keluar Wilayah Indonesia diatur dengan of Indonesia shall be set forth by
Peraturan Pemerintah. Government Regulation.
Pasal 24 Article 24
(1) Dokumen Perjalanan Republik (1) Travel Document of the Republic of
Indonesia terdiri atas: Indonesia includes:
a. Paspor; dan a. Passport; and
b. Surat Perjalanan Laksana b. Travel Document in lieu of
Paspor. Passport.
(2) Paspor terdiri atas: (2) Passport shall consist of:
a. Paspor diplomatik; a. Diplomatic passport;
b. Paspor dinas; dan b. Service Passport and
c. Paspor biasa. c. Ordinary passport.
(3) Surat Perjalanan Laksana Paspor (3) Travel Document in lieu of Passport
terdiri atas: shall consist of:
a. Surat Perjalanan Laksana Paspor a. Travel Document in lieu of
untuk warga negara Indonesia; Passport for Indonesian
national;
b. Surat Perjalanan Laksana Paspor b. Travel Document in Lieu of
untuk Orang Asing; dan Passport for Foreigner and
c. surat perjalanan lintas batas c. cross-border travel document
atau pas lintas batas; or cross-border pass;
(4)
Dokumen Perjalanan Republik (4) Travel Documents of the Republic of
Indonesia sebagaimana dimaksud Indonesia referred to in paragraph
pada ayat (1) merupakan dokumen (1) belong to the state
negara.
Pasal 25 Article 25
(1) Paspor diplomatik diterbitkan (1) Diplomatic passport shall be issued
bagi warga Negara Indonesia yang to Indonesian national who will carry
akan melakukan perjalanan keluar out diplomatic mission overseas.
Wilayah Indonesia dalam rangka
penempatan atau perjalanan tugas
yang bersifat diplomatik.
(2) Paspor dinas diterbitkan bagi (2) Service passport shall be issued
warga negara Indonesia yang for Indonesian national who will
akan melakukan perjalanan keluar carry out non-diplomatic travel or
Wilayah Indonesia dalam rangka deployment.
penempatan atau perjalanan dinas
yang tidak bersifat diplomatik.
Pasal 26 Article 26
(1) Paspor biasa diterbitkan untuk (1) ordinary passport shall be issued for
warga Negara Indonesia. Indonesian national.
(2) Paspor biasa sebagaimana dimaksud (2) ordinary passport referred to in
pada ayat (1) diterbitkan oleh paragraph (1) shall be issued by the
Menteri atau Pejabat Imigrasi yang Minister or the Immigration Official
ditunjuk. authorized.
Pasal 27 Article 27
(1) Surat Perjalanan Laksana Paspor (1) Travel Document in lieu of Passport
untuk warga Negara Indonesia for the Indonesian national
dikeluarkan bagi warga negara Indonesia shall be issued for
Indonesia dalam keadaan tertentu Indonesian national in particular
jika Paspor biasa tidak dapat condition if the Ordinary passport
diberikan. cannot be issued.
(2) Surat Perjalanan Laksana Paspor (2) Travel Document in Lieu of Passport
untuk Orang Asing dikeluarkan bagi shall be issued for Foreigner without
Orang Asing yang tidak mempunyai valid Travel Document and his
Dokumen Perjalanan yang sah country has no representative in
dan negaranya tidak mempunyai Indonesia.
perwakilan di Indonesia.
(3) Surat Perjalanan Laksana Paspor (3) Travel Document in lieu of Passport
sebagaimana dimaksud pada ayat referred to in paragraph (2) shall be
(2) diberikan dalam hal: issued if:
a. atas kehendak sendiri keluar a. at his own intension exit from
Wilayah Indonesia sepanjang the Territory of Indonesia
tidak terkena pencegahan; as long as not subjected to
prevention;
b. dikenai Deportasi; atau b. subjected to deportation; or
c. repatriasi. c. repatriation.
(4) Surat Perjalanan Laksana Paspor (4) Travel Document in lieu of Passport
diterbitkan oleh Menteri atau shall be issued by the Minister or
Pejabat Imigrasi yang ditunjuk. Authorized immigration official.
Pasal 28 Article 28
Surat Perjalanan Laksana Paspor dapat The Travel Document in lieu of Passport
Pasal 29 Article 29
(1) Surat perjalanan lintas batas atau (1) cross-border travel document or
pas lintas batas dapat dikeluarkan cross-border pass may be issued
bagi warga negara Indonesia yang for Indonesian national having
berdomisili di wilayah perbatasan domicile in border area of the
negara Republik Indonesia dengan Republic of Indonesia with the other
negara lain sesuai dengan perjanjian country subject to the cross-border
lintas batas. agreement.
(2) Surat perjalanan lintas batas atau (2) cross-border travel document or
pas lintas batas diterbitkan oleh cross-border pass shall be issued by
Menteri atau Pejabat Imigrasi yang the Minister or Immigration Official
ditunjuk. authorized.
Pasal 30 Article 30
Setiap warga negara Indonesia hanya Each Indonesian National shall be
diperbolehkan memegang 1 (satu) permitted to hold only 1 (one) Travel
Dokumen Perjalanan Republik Indonesia Document of the Republic of Indonesia
yang sejenis atas namanya sendiri yang in each kind at his own name and still
masih berlaku. valid.
Pasal 31 Article 31
(1) Menteri atau Pejabat Imigrasi yang (1) Minister or Immigration Official
ditunjuk berwenang melakukan authorized shall have the authority
penarikan atau pencabutan Paspor to recall or revoke ordinary passport,
biasa, Surat Perjalanan Laksana Travel Document in Lieu of Passport
Paspor, dan surat perjalanan lintas and cross-border travel document
batas atau pas lintas batas yang or cross-border pass issued.
telah dikeluarkan.
(2) Menteri Luar Negeri atau pejabat (2) Minister of Foreign Affairs or official
yang ditunjuk berwenang melakukan appointed shall have the authority
penarikan atau pencabutan Paspor to recall or revoke the diplomatic
diplomatik dan Paspor dinas. passport and official passport.
(3) Penarikan Paspor biasa dilakukan (3) recalling of ordinary Passport shall
dalam hal: be made if:
a. pemegangnya melakukan a. bearer of passport commits
tindak pidana atau melanggar a crime or breach of the
peraturan perundang-undangan Indonesian legislation; or
di Indonesia; atau
Pasal 32 Article 32
(1) Menteri atau Pejabat Imigrasi (1) Minister or Immigration Official
yang ditunjuk bertanggung jawab authorized shall be responsible for
atas perencanaan, pengadaan, planning, procurement, storage,
penyimpanan, pendistribusian, dan distribution and safeguarding of
pengamanan blanko dan formulir: blank and form of:
a. Paspor biasa; a. Ordinary passport;
b. Surat Perjalanan Laksana b. Travel Document in Lieu of
Paspor; dan Passport and
c. surat perjalanan lintas batas c. cross-border travel document
atau pas lintas batas. or cross-border pass.
(2) Menteri atau Pejabat Imigrasi yang (2) Minister or Immigration Official
ditunjuk menetapkan spesifikasi authorized shall determine the
teknis pengamanan dengan standar technical specification of form, size,
bentuk, ukuran, desain, fitur design, security features and blank
pengamanan, dan isi blanko sesuai content according to international
dengan standar internasional serta standard as well as the form of:
formulir:
a. Paspor biasa; a. Ordinary passport;
b. Surat Perjalanan Laksana b. Travel Document in Lieu of
Paspor; dan Passport and
c. surat perjalanan lintas batas c. cross-border travel document
atau pas lintas batas. or cross-border pass.
(3) Pejabat Imigrasi atau pejabat yang (3) Immigration Official or official
ditunjuk berwenang melakukan authorized shall have the authority
pengisian dan pencatatan, baik to fill out and record, either
secara manual maupun elektronik, manually or electronically, on the
dalam blanko dan formulir: blank and form of:
a. Paspor biasa; a. Ordinary passport;
b. Surat Perjalanan Laksana b. Travel Document in lieu of
Paspor; dan Passport,and
c. surat perjalanan lintas batas c. cross-border travel document
atau pas lintas batas. or cross-border pass.
Pasal 33 Article 33
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata Further provision about procedures
cara dan persyaratan pemberian, and requirements, for recalling,
penarikan, pembatalan, pencabutan, withdrawing, revoking replacing as
Pasal 34 Article 34
Visa terdiri atas: Visa includes:
a. Visa diplomatik; a. Diplomatic visa;
b. Visa dinas; b. Service Visa;
c. Visa kunjungan; dan c. Visit visa and
d. Visa tinggal terbatas. d. temporary stay visa.
Pasal 35 Article 35
Visa diplomatik diberikan kepada Orang Diplomatic Visa is issued to Foreigner
Asing pemegang Paspor diplomatik holding diplomatic passport and to
dan paspor lain untuk masuk Wilayah foreigner holding other kind of passport
Indonesia guna melaksanakan tugas to enter the Territory of Indonesia for
yang bersifat diplomatik. diplomatic mission
Pasal 36 Article 36
Visa dinas diberikan kepada Orang Asing Service Visa issued to Foreigner holding
pemegang Paspor dinas dan Paspor service Passport and to foreigner holding
lain yang akan melakukan perjalanan other kind of Passport who will enter the
ke Wilayah Indonesia dalam rangka Territory of Indonesia for non-diplomatic
melaksanakan tugas resmi yang tidak official task from his/her government or
bersifat diplomatic dari pemerintah from international organization.
asing yang bersangkutan atau organisasi
internasional.
Pasal 37 Article 37
Pemberian Visa diplomatik dan Visa The issue of diplomatic Visa and service
dinas merupakan kewenangan Menteri visa is the authority of the Minister of
Luar Negeri dan dalam pelaksanaannya Foreign Affairs and the implementation
dikeluarkan oleh pejabat dinas luar thereof is issued by authorized official
negeri di Perwakilan Republik Indonesia. of Representative of the Republic of
Indonesia
Pasal 38 Article 38
Visa kunjungan diberikan kepada Visit Visa issued to Foreigner who will
Pasal 39 Article 39
Visa tinggal terbatas diberikan kepada Temporary stay visa shall be issued to
Orang Asing: Foreigners:
a. sebagai rohaniawan, tenaga ahli, a. as clergyman, experts, workers,
pekerja, peneliti, pelajar, investor, researchers, students, investors,
lanjut usia, dan keluarganya, serta elderly and families and Foreigners
Orang Asing yang kawin secara sah legally married to an Indonesian
dengan warga negara Indonesia, national, who will travel to the
yang akan melakukan perjalanan ke Territory of Indonesia to stay for the
Wilayah Indonesia untuk bertempat limited period, or
tinggal dalam jangka waktu yang
terbatas; atau
b. dalam rangka bergabung untuk b. to join to work on vessel, floating
bekerja di atas kapal, alat apung, devices or installation operating
atau instalasi yang beroperasi di in Indonesian waters, territorial
wilayah perairan nusantara, laut sea, continental shelf, and/or
teritorial, landas kontinen, dan/atau the Exclusive Economic Zone of
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. Indonesia.
Pasal 40 Article 40
(1)
Pemberian Visa kunjungan dan (1) issue of visit visa and limited stay
Visa tinggal terbatas merupakan visa is the authority of the Minister.
kewenangan Menteri.
(2)
Visa sebagaimana dimaksud (2) visa referred to in paragraph (1) shall
pada ayat (1) diberikan dan be issued and signed by Immigration
ditandatangani oleh Pejabat Imigrasi Official in the Representative of the
di Perwakilan Republik Indonesia di Republic of Indonesia overseas.
luar negeri.
(3)
Dalam hal Perwakilan Republik (3) In case the Representative of the
Indonesia belum ada Pejabat Republic of Indonesia does not yet
Imigrasi sebagaimana dimaksud have Immigration Official referred
pada ayat (2), pemberian Visa to in paragraph (2), the issue of
kunjungan dan Visa tinggal terbatas visit visa and temporary stay visa
Pasal 41 Article 41
(1) Visa kunjungan dapat juga diberikan (1) Visit visa may also be issued to
kepada Orang Asing pada saat Foreigner upon his arrival at
kedatangan di Tempat Pemeriksaan Immigration Checkpoint..
Imigrasi.
(2) Orang Asing yang dapat diberikan (2) Visit visa upon Arrival can be
Visa kunjungan saat kedatangan issued to foreigners from certain
adalah warga negara dari countries designated by Ministerial
Negara tertentu yang ditetapkan Regulation.
berdasarkan Peraturan Menteri.
(3) Pemberian Visa kunjungan saat (3) issue of visit visa upon arrival at
kedatangan di Tempat Pemeriksaan Immigration Checkpoint referred
Imigrasi sebagaimana dimaksud to in paragraph (1) is conducted by
pada ayat (1) dilaksanakan oleh Immigration Official.
Pejabat Imigrasi.
Pasal 42 Article 42
Permohonan Visa ditolak dalam hal The application for Visa shall be denied
pemohon: in case the applicant:
a. namanya tercantum dalam daftar a. has name listed in the banishment
Penangkalan; list;
b. tidak memiliki Dokumen Perjalanan b. has no legal and valid Travel
yang sah dan masih berlaku; Document;
c. tidak cukup memiliki biaya hidup c. has no sufficient living cost for
bagi dirinya dan/atau keluarganya himself and/or his family during
selama berada di Indonesia; staying in Indonesia;
d. tidak memiliki tiket kembali atau d. has no return ticket or continuation
tiket terusan untuk melanjutkan ticket to go to another country;
perjalanan ke negara lain;
e. tidak memiliki Izin Masuk Kembali e. has no Re-Entry Permit to the
ke negara asal atau tidak memiliki country of origin or has no visa to
Pasal 43 Article 43
(1) Dalam hal tertentu Orang Asing (1) In particular matters, the Foreigner
dapat dibebaskan dari kewajiban may be exempted from the
memiliki Visa. obligation to have Visa.
(2) Orang Asing yang dibebaskan (2) Any Foreigner exempted from the
dari kewajiban memiliki Visa obligation to have visa referred to in
sebagaimana dimaksud pada ayat paragraph (1) shall be:
(1) adalah: a. citizen of particular country
a. warga negara dari negara stipulated based on the
tertentu yang ditetapkan Regulation of President
berdasarkan Peraturan Presiden by taking into account the
dengan memperhatikan asas reciprocity principle and benefit
timbal balik dan asas manfaat; principle;
b. warga negara asing pemegang b. foreigner as the bearer of Stay
Izin Tinggal yang memiliki Izin Permit having valid Re-entry
Masuk Kembali yang masih Permit;
berlaku;
c. nakhoda, kapten pilot, atau c. master, captain pilot or crew on
awak yang sedang bertugas di duty in Means of Transportation;
alat angkut;
d. nakhoda, awak kapal, atau d. master, ship crew or foreign
tenaga ahli asing di atas kapal expert on vessel or floating
laut atau alat apung yang dating device who comes directly with
langsung dengan alat angkutnya his Means of Transportation
untuk beroperasi di perairan to operate in the Indonesian
Nusantara, laut teritorial, waters, territorial sea,
landas kontinen, dan/atau Zona continental shelf, and/or the
Pasal 44 Article 44
(1) Orang Asing dapat masuk Wilayah (1) Foreigners may enter the Territory
Indonesia setelah mendapat Tanda of Indonesia after obtaining the
Masuk. Entry Mark.
(2) Tanda Masuk diberikan oleh Pejabat (2) Entry Mark shall be issued by
Imigrasi di Tempat Pemeriksaan the Immigration Official at the
Imigrasi kepada Orang Asing yang Immigration Checkpoint to Any
telah memenuhi persyaratan masuk Foreigner fulfilling the requirements
Wilayah Indonesia. to enter the Territory of Indonesia.
Pasal 45 Article 45
(1) Tanda Masuk bagi Orang Asing (1) Entry Mark for Foreigners as the
pemegang Visa diplomatik atau Visa bearer of diplomatic Visa or official
dinas yang melakukan kunjungan visa made brief visit in Indonesia
singkat di Indonesia berlaku juga shall also apply as the diplomatic
sebagai Izin Tinggal diplomatik atau Stay Permit or official Stay Permit.
Izin Tinggal dinas.
(2) Tanda Masuk bagi Orang Asing yang (2) Entry Mark for Foreigners exempted
dibebaskan dari kewajiban memiliki from the obligation to have visa or
Visa atau pemegang Visa kunjungan the bearer of visit visa shall also
berlaku juga sebagai Izin Tinggal apply as Visit Stay Permit.
kunjungan.
Pasal 46 Article 46
(1)
Orang Asing pemegang Visa (1) Any Foreigner as the bearer of
diplomatik atau Visa dinas dengan diplomatic Visa or official visa
maksud bertempat tinggal intending to stay in the Territory of
di Wilayah Indonesia setelah Indonesia after obtaining the Entry
mendapat Tanda Masuk wajib Mark shall submit the application
mengajukan permohonan kepada to the Minister of Foreign Affairs
Menteri Luar Negeri atau pejabat or official appointed to obtain the
yang ditunjuk untuk memperoleh diplomatic Stay Permit or Official
Izin Tinggal diplomatik atau Izin Stay Permit.
Tinggal dinas.
Pasal 47 Article 47
Ketentuan lebih lanjut mengenai Further provisions on the requirement
persyaratan dan tata cara permohonan, and procedure of application, type of
jenis kegiatan, dan jangka waktu Visa, activities and validity term of Visa and
serta tata cara pemberian Tanda Masuk procedure to issue Entry Mark shall be
diatur dengan Peraturan Pemerintah. set forth in the Government Regulation.
Pasal 48 Article 48
(1) Setiap Orang Asing yang berada di (1) Any Foreigner in the Territory of
Wilayah Indonesia wajib memiliki Indonesia shall have the Stay Permit.
Izin Tinggal.
(2) Izin Tinggal diberikan kepada Orang (2) Stay Permit shall be issued to the
Asing sesuai dengan Visa yang Foreigners subject to the Visa they
dimilikinya. owned.
(3) Izin Tinggal sebagaimana dimaksud (3) Stay Permit referred to in paragraph
pada ayat (1) terdiri atas: (1) includes:
a. Izin Tinggal diplomatik; a. Diplomatic Stay Permit;
b. Izin Tinggal dinas; b. Official Stay Permit;
c. Izin Tinggal kunjungan; c. Visit Stay permit;
d. Izin Tinggal terbatas; dan d. Limited Stay Permit; and
e. Izin Tinggal Tetap. e. Permanent Stay Permit.
(4) Menteri berwenang melarang (4) Minister shall have the authority to
Orang Asing yang telah diberi Izin banishment the Foreigners provided
Tinggal berada di daerah tertentu di with the Stay Permit in particular
Wilayah Indonesia. region in the Territory of Indonesia.
Pasal 49 Article 49
(1) Izin Tinggal diplomatik diberikan (1) diplomatic Stay Permit shall be
kepada Orang Asing yang masuk issued to the Foreigners entering
Wilayah Indonesia dengan Visa the Territory of Indonesia by using
diplomatik. Diplomatic Visa.
(2) Izin Tinggal dinas diberikan kepada (2) official stay permit shall be issued to
Orang Asing yang masuk Wilayah the Foreigner entering the Territory
Indonesia dengan Visa dinas. of Indonesia by using Official Visa.
(3) Izin Tinggal diplomatik dan Izin (3) diplomatic Stay Permit and Official
Tinggal dinas serta perpanjangannya Stay Permit as well as their renewal
diberikan oleh Menteri Luar Negeri. shall be issued by the Minister of
Foreign Affairs.
Pasal 50 Article 50
(1) Izin Tinggal kunjungan diberikan (1) visit Stay Permit shall be issued to:
kepada:
a. Orang Asing yang masuk a. Foreigner entering the Territory
Wilayah Indonesia dengan Visa of Indonesia by using visit visa;
kunjungan; atau or
b. anak yang baru lahir di Wilayah b. newborn in the Territory of
Indonesia dan pada saat lahir Indonesia and upon its birth, its
ayah dan/atau ibunya pemegang father and/or mother has visit
Izin Tinggal kunjungan. Stay Permit.
(2) Izin Tinggal kunjungan sebagaimana (2) visit Stay Permit referred to in
dimaksud pada ayat (1) huruf b paragraph (1) item b shall be issued
diberikan sesuai dengan Izin Tinggal subject to the visit Stay Permit of its
kunjungan ayah dan/atau ibunya. father and/or mother.
Pasal 52 Article 52
Izin Tinggal terbatas diberikan kepada: The limited Stay Permit shall be issued
to:
a. Orang Asing yang masuk Wilayah a. Foreigner entering the Territory of
Indonesia dengan Visa tinggal Indonesia by using limited stay visa;
terbatas;
b. anak yang pada saat lahir di Wilayah b. child that upon its birth in Indonesia,
Indonesia ayah dan/atau ibunya its father and/or mother is the
pemegang Izin Tinggal terbatas; bearer of limited Stay Permit;
c. Orang Asing yang diberikan alih c. Foreigner provided with the change
status dari Izin Tinggal kunjungan; of status from visit Stay Permit;
d. nakhoda, awak kapal, atau tenaga d. master, ship’s crew or foreign
ahli asing di atas kapal laut, expert on sea vessel, floating device
alat apung, atau instalasi yang or installation operating in the
beroperasi di wilayah perairan Indonesian waters and jurisdiction
dan wilayah yurisdiksi Indonesia territories subject to the provisions
sesuai dengan ketentuan peraturan of the legislation;
perundangundangan;
e. Orang Asing yang kawin secara sah e. Foreigner married legitimately to an
dengan warga negara Indonesia; Indonesian national; or
atau
f. anak dari Orang Asing yang kawin f. child of Foreigner legally married to
secara sah dengan warga negara an Indonesian national.
Indonesia.
Pasal 53 Article 53
Izin Tinggal terbatas berakhir karena The Limited Stay permit shall expire
pemegang Izin Tinggal terbatas: since the bearer of Limited Stay Permit:
a. kembali ke negara asalnya dan tidak a. returns to his country of origin and
Pasal 54 Article 54
(1) Izin Tinggal Tetap dapat diberikan (1) Permanent Stay Permit may be
kepada: issued to:
a. Orang Asing pemegang Izin a. Foreigner being the bearer
Tinggal terbatas sebagai of limited Stay Permit as the
rohaniwan, pekerja, investor, clergy, worker, investor and old
dan lanjut usia; people;
b. keluarga karena perkawinan b. family due to mixed marriage;
campuran;
c. suami, istri, dan/atau anak dari c. husband, wife, and/or child of
Orang Asing pemegang Izin the Foreigner being the bearer
Tinggal Tetap; dan of Permanent Stay Permit, and
d. Orang Asing eks warga negara d. Foreigner ex the Indonesian
Indonesia dan eks subjek anak national and ex subject of bi-
berkewarganegaraan ganda partite child of the Republic of
Republik Indonesia. Indonesia.
(2) Izin Tinggal Tetap sebagaimana (2) Permanent Stay Permit referred to
dimaksud pada ayat (1) tidak in paragraph (1) shall not be issued
diberikan kepada Orang Asing yang to the Foreigner without passport.
tidak memiliki paspor kebangsaan.
(3) Orang Asing pemegang Izin Tinggal (3) Any Foreigner being the bearer
Tetap merupakan penduduk of Permanent Stay Permit shall
Indonesia. constitute the Indonesian resident.
Pasal 55 Article 55
Pemberian, perpanjangan, dan The issue, renewal and withdrawal of
Pasal 56 Article 56
(1) Izin Tinggal yang telah diberikan (1) status of Stay Permit issued to the
kepada Orang Asing dapat Foreigner may be subjected to
dialihstatuskan. change.
(2) Izin Tinggal yang dapat (2) Stay Permit that may be subjected
dialihstatuskan adalah Izin Tinggal to change of status shall be visit Stay
kunjungan menjadi Izin Tinggal Permit to Limited Stay Permit and
terbatas dan Izin Tinggal terbatas Limited Stay Permit to Permanent
menjadi Izin Tinggal Tetap. Stay Permit.
(3) Alih status Izin Tinggal sebagaimana (3) change of status of Stay Permit
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan referred to in paragraph (2) shall be
dengan Keputusan Menteri. stipulated by the Ministerial Decree.
Pasal 57 Article 57
(1) Izin Tinggal kunjungan dan Izin (1) visit Stay Permit and limited Stay
Tinggal terbatas dapat juga Permit may also be subjected to
dialihstatuskan menjadi Izin Tinggal change of status to official Stay
dinas. Permit.
(2) Alih status sebagaimana (2) change of status referred to in
dimaksud pada ayat (1) hanya paragraph (1) may only be made
dapat dilaksanakan berdasarkan based on the Ministerial Decree
Keputusan Menteri setelah after obtaining approval of the
mendapat persetujuan Menteri Minister of Foreign Affairs.
Luar Negeri.
Pasal 58 Article 58
Dalam hal Pejabat Imigrasi meragukan In case the Immigration Official is
status Izin Tinggal Orang Asing dan doubted about the status of the Stay
kewarganegaraan seseorang, Pejabat Permit of the Foreigner and nationality
Imigrasi berwenang menelaah serta of any person, the Immigration Official
memeriksa status Izin Tinggal dan shall have the authority to examine and
kewarganegaraannya. check the status of nationality and Stay
Permit.
Pasal 59 Article
(1) Izin Tinggal Tetap diberikan untuk (1) permanent Stay Permit shall be
Pasal 60 Article 60
(1) Izin Tinggal Tetap bagi pemohon (1) Permanent Stay Permit for the
sebagaimana dimaksud dalam applicant referred to in Article 54
Pasal 54 ayat (1) huruf a diberikan (1) item a shall be issued after the
setelah pemohon tinggal menetap applicant lives permanently for 3
selama 3 (tiga) tahun berturut-turut (three) years consecutively and
dan menandatangani Pernyataan signs the Statement on Integration
Integrasi kepada Pemerintah to the Government of the Republic
Republik Indonesia. of Indonesia.
(2) Untuk mendapatkan Izin Tinggal (2) Permanent Stay Permit for the
Tetap bagi pemohon sebagaimana applicant referred to in Article 54
dimaksud dalam Pasal 54 ayat (1) item b shall be issued after their
(1) huruf b diberikan setelah marriage reaches 2 (two) years and
usia perkawinannya mencapai 2 signs the Statement on Integration
(dua) tahun dan menandatangani to the Government of the Republic
Pernyataan Integrasi kepada of Indonesia.
Pemerintah Republik Indonesia.
(3) Izin Tinggal Tetap bagi pemohon (3) Permanent Stay Permit for the
sebagaimana dimaksud dalam Pasal applicant referred to in Article 54 (1)
54 ayat (1) huruf c dan huruf d dapat items c and d may be directly issued.
langsung diberikan.
Pasal 61 Article 61
Pemegang Izin Tinggal terbatas The bearer of Limited Stay Permit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 referred to in Article 52 items e and f and
huruf e dan huruf f dan pemegang Izin the bearer of Permanent Stay Permit
Tinggal Tetap sebagaimana dimaksud referred to in Article 54 (1) items b and d
dalam Pasal 54 ayat (1) huruf b dan may carry out the work and/or business
huruf d dapat melakukan pekerjaan dan/ to fulfill their and/or their family’s need.
Pasal 62 Article 62
(1) Izin Tinggal Tetap dapat berakhir (1) Permanent Stay Permit may expire if
karena pemegang Izin Tinggal Tetap: the bearer:
a. meninggalkan Wilayah a. leaves the Territory of Indonesia
Indonesia lebih dari 1 (satu) for more than 1 (one) year or
tahun atau tidak bermaksud intending not to re-enter the
masuk lagi ke Wilayah Territory of Indonesia;
Indonesia;
b. tidak melakukan perpanjangan b. fails to renew the Permanent
Izin Tinggal Tetap setelah 5 Stay Permit after 5 (five) years;
(lima) tahun;
c. memperoleh kewarganegaraan c. gains the nationality of the
Republik Indonesia; Republic of Indonesia;
d. izinnya dibatalkan oleh Menteri d. his permit is voided by the
atau Pejabat Imigrasi yang Minister or Immigration Official
ditunjuk; authorized;
e. dikenai tindakan Deportasi; e. s subjected to deportation, or
atau
f. meninggal dunia. f. death.
(2) Izin Tinggal Tetap dibatalkan karena (2) Permanent Stay Permit shall be
pemegang Izin Tinggal Tetap: voided if the bearer:
a. terbukti melakukan tindak a. is proven of committing crime
pidana terhadap negara against the state referred to in
sebagaimana diatur dalam the legislation;
peraturan perundang-
undangan;
b. melakukan kegiatan yang b. carry out the activities
membahayakan keamanan endangering the state security;
negara;
c. melanggar Pernyataan Integrasi; c. breaches the Statement on
Integration;
d. mempekerjakan tenaga kerja d. employs the expatriates without
asing tanpa izin kerja; work Permit;
e. memberikan informasi yang e. provides false or falsified
tidak benar dalam pengajuan information in submitting the
permohonan Izin Tinggal Tetap; application for Permanent Stay
Permit;
f. Orang Asing yang bersangkutan f. relevant Foreigner is subjected
Pasal 63 Article 63
(1) Orang Asing tertentu yang berada (1) Particular Foreigner staying in the
di Wilayah Indonesia wajib Territory of Indonesia shall have
memiliki Penjamin yang menjamin Guarantor who warrants their
keberadaannya. existence.
(2) Penjamin bertanggung jawab (2) Guarantor shall be responsible
atas keberadaan dan kegiatan for the existence and activities of
Orang Asing yang dijamin selama the Foreigner guaranteed during
tinggal di Wilayah Indonesia serta living in Indonesia as well as shall
berkewajiban melaporkan setiap report any change of civil status,
perubahan status sipil, status immigration status and change of
Keimigrasian, dan perubahan address.
alamat.
(3) Penjamin wajib membayar biaya (3) Guarantor shall pay the costs arising
yang timbul untuk memulangkan to repatriate or expel the Foreigner
atau mengeluarkan Orang Asing guaranteed from the Territory of
yang dijaminnya dari Wilayah Indonesia if:
Indonesia apabila Orang Asing yang
bersangkutan:
a. telah habis masa berlaku Izin a. his Stay Permit has expired and/
Tinggalnya; dan/atau or
b. dikenai Tindakan Administratif b. he is subjected to Immigration
Keimigrasian berupa Deportasi. Administrative Measures which
may include Deportation.
(4) Ketentuan mengenai penjaminan (4) provisions on guarantee shall
tidak berlaku bagi Orang Asing yang not be applied to the Foreigner
kawin secara sah dengan warga getting marriage legitimately to an
negara Indonesia. Indonesian national.
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud (5) provisions referred to in Article 62
dalam Pasal 62 ayat (2) huruf g (2) item g shall not be applicable in
Pasal 64 Article 64
(1)
Izin Masuk Kembali diberikan (1) Re-entry Permit shall be issued to
kepada Orang Asing pemegang Izin the Foreigner being the bearer of
Tinggal terbatas atau Izin Tinggal limited Stay Permit or permanent
Tetap. Stay Permit.
(2)
Pemegang Izin Tinggal terbatas (2) bearer of Limited Stay Permit shall
diberikan Izin Masuk Kembali yang be provided with Re-entry Permit of
masa berlakunya sama dengan which the validity term is same as
masa berlaku Izin Tinggal terbatas. the validity term of the limited Stay
Permit.
(3)
Pemegang Izin Tinggal Tetap (3) bearer of Permanent Stay Permit
diberikan Izin Masuk Kembali shall be provided with Re-entry
yang berlaku selama 2 (dua) tahun Permit that is valid for 2 (two) years,
sepanjang tidak melebihi masa provided it does not exceed the
berlaku Izin Tinggal Tetap. validity term of the Permanent Stay
Permit.
(4) Izin Masuk Kembali berlaku untuk (4) Re-entry Permit shall be valid for
beberapa kali perjalanan. several trips.
Pasal 65 Article 65
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata Further procedures and requirements
cara dan persyaratan permohonan, for application, term, issue, renewal
jangka waktu, pemberian, perpanjangan, or withdrawal of the Stay Permit and
atau pembatalan Izin Tinggal, dan change of status of the Stay Permit
alih status Izin Tinggal diatur dengan shall be established by the Government
Peraturan Pemerintah. Regulation.
Pasal 66 Article 66
(1) Menteri melakukan pengawasan (1) Minister shall surveillance the
Keimigrasian. Immigration.
(2) Pengawasan Keimigrasian meliputi: (2) surveillance of Immigration shall
a. pengawasan terhadap warga cover:
negara Indonesia yang a. surveillance to the Indonesian
memohon dokumen perjalanan, national applying for travel
keluar atau masuk Wilayah document, exit from or enter
Indonesia, dan yang berada di the Territory of Indonesia and
luar Wilayah Indonesia; dan staying outside the Territory of
Indonesia;
b. pengawasan terhadap lalu b. surveillance the mobility of
lintas Orang Asing yang masuk Foreigner entering or exiting
atau keluar Wilayah Indonesia from the Territory of Indonesia
serta pengawasan terhadap and the surveillance to the
keberadaan dan kegiatan Orang existence and activities of the
Asing di Wilayah Indonesia. Foreigners in the Territory of
Indonesia.
Pasal 67 Article 67
(1) Pengawasan Keimigrasian (1) surveillance of Immigration to an
terhadap warga Negara Indonesia Indonesian national carried out
dilaksanakan pada saat permohonan upon the application for Travel
Dokumen Perjalanan, keluar atau Document, exiting from or entering
masuk, atau berada di luar Wilayah to or staying outside the Territory of
Indonesia dilakukan dengan: Indonesia shall be carried out by:
a. pengumpulan, pengolahan, a. collection, processing and
serta penyajian data dan presentation of data and
informasi; information;
b. penyusunan daftar nama warga b. preparation of list of Indonesian
negara Indonesia yang dikenai names subjected to Prevention
Pencegahan keluar Wilayah to leave the Territory of
Indonesia; Indonesia;
c. pemantauan terhadap setiap c. monitoring to Each Indonesian
warga Negara Indonesia yang National submitting application
Pasal 68 Article 68
(1) Pengawasan Keimigrasian terhadap (1) surveillance of Immigration to the
Orang Asing dilaksanakan pada Foreigner carried out upon the
saat permohonan Visa, masuk atau application for visa, entry or exit
keluar, dan pemberian Izin Tinggal and the issue of Stay Permit shall be
dilakukan dengan: conducted by:
a. pengumpulan, pengolahan, a. collection, processing and
serta penyajian data dan presentation of data and
informasi; information;
b. penyusunan daftar nama Orang b. preparation of list of Foreigner’s
Asing yang dikenai Penangkalan names subjected to banishment or
atau Pencegahan; prevention;
c. pengawasan terhadap c. monitoring to the existence and
keberadaan dan kegiatan Orang activities of the Foreigner staying in
Asing di Wilayah Indonesia; Indonesia
d. pengambilan foto dan sidik jari; d. taking picture and fingerprint; and
dan
e. kegiatan lain yang dapat e. Other activities that is legally
dipertanggungjawabkan secara accountable.
hukum.
(2) Hasil pengawasan Keimigrasian (2) result of surveillance of immigration
sebagaimana dimaksud pada ayat referred to in paragraph (1) shall
(1) merupakan data Keimigrasian constitute the data on Immigration
yang dapat ditentukan sebagai data that may be determined as
yang bersifat rahasia. confidential data.
Pasal 69 Article 69
(1)
Untuk melakukan pengawasan (1)
To perform surveillance of
Keimigrasian terhadap kegiatan immigration to the activities
Orang Asing di Wilayah Indonesia, of Foreigner in the Territory of
Pasal 70 Article 70
(1) Pejabat Imigrasi atau yang ditunjuk (1) Immigration Official or those
dalam rangka pengawasan authorized to perform immigration
Keimigrasian sebagaimana surveillance referred to in Article 67
dimaksud dalam Pasal 67 dan Pasal and Article 68 shall carry out:
68 wajib melakukan:
a. pengumpulan data pelayanan a. collection of data on
Keimigrasian, baik warga negara Immigration service, for both
Indonesia maupun warga Indonesian national and
Negara asing; foreigner;
b. pengumpulan data lalu lintas, b. collection of data on traffic,
baik warga Negara Indonesia both for Indonesian national
maupun warga negara asing and foreigner entering to or
yang masuk atau keluar Wilayah exiting from the Territory of
Indonesia; Indonesia;
c. pengumpulan data warga negara c. collection of data on foreigner
asing yang telah mendapatkan obtaining decision on
keputusan pendetensian, baik detention, whether in the
di Ruang Detensi Imigrasi di Immigration detention room in
Kantor Imigrasi maupun di the Immigration Office or in the
Rumah Detensi Imigrasi; dan Immigration Detention House,
and
d. pengumpulan data warga d. collection of data on foreigner
negara asing yang dalam proses in the process of immigration
penindakan Keimigrasian. act.
(2)
Pengumpulan data sebagaimana (2) collection of data referred to in
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paragraph (1) shall be conducted by
dengan memasukkan data pada entering the data to the Immigration
Sistem Informasi Manajemen Management Information System
Keimigrasian yang dibangun dan built and developed by the
dikembangkan oleh Direktorat Directorate General.
Jenderal.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 41
Pasal 71 Article 71
Setiap Orang Asing yang berada di Any Foreigner residing in the Territory of
Wilayah Indonesia wajib: Indonesia shall:
a. memberikan segala keterangan a. provide all information required
yang diperlukan mengenai identitas about identity and/or their families
diri dan/atau keluarganya serta and report any changes in civil
melaporkan setiap perubahan status status, nationality, occupation,
sipil, kewarganegaraan, pekerjaan, Guarantor or change of address to
Penjamin, atau perubahan the local Immigration Office, or
alamatnya kepada Kantor Imigrasi
setempat; atau
b. memperlihatkan dan menyerahkan b. present and deliver the Travel
Dokumen Perjalanan atau Izin Document or Stay Permit they have
Tinggal yang dimilikinya apabila if requested by the Immigration
diminta oleh Pejabat Imigrasi yang Official on duty for immigration
bertugas dalam rangka pengawasan surveillance.
Keimigrasian.
Pasal 72 Article 72
(1) Pejabat Imigrasi yang bertugas dapat (1) Immigration Official on duty may
meminta keterangan dari setiap request the information from any
orang yang member kesempatan person providing opportunity to
menginap kepada Orang Asing spend night to Foreigner about data
mengenai data Orang Asing yang on the relevant Foreigner.
bersangkutan.
(2) Pemilik atau pengurus tempat (2) owner or management of the inn
penginapan wajib memberikan shall provide data on Foreigner
data mengenai Orang Asing yang spending night in their inn if
menginap di tempat penginapannya requested by the Immigration
jika diminta oleh Pejabat Imigrasi Official on duty.
yang bertugas.
Pasal 73 Article 73
Ketentuan mengenai pengawasan The provisions on surveillance to the
terhadap Orang Asing sebagaimana Foreigner referred to in Article 68 (1)
dimaksud dalam Pasal 68 ayat (1) huruf items b, c, d and e shall not apply to the
b, huruf c, huruf d, dan huruf e tidak Foreigners residing in the Territory of
diberlakukan terhadap Orang Asing Indonesia for diplomatic tasks.
yang berada di Wilayah Indonesia dalam
rangka tugas diplomatik.
Pasal 74 Article 74
(1) Pejabat Imigrasi melakukan fungsi (1) Immigration Official shall carry
Intelijen Keimigrasian. out the Immigration Intelligence
function.
(2) Dalam rangka melaksanakan fungsi (2) To perform Immigration Intelligence
Intelijen Keimigrasian, Pejabat function, the Immigration Official
Imigrasi melakukan penyelidikan shall carry out the Immigration
Keimigrasian dan pengamanan investigation and immigration
Keimigrasian serta berwenang: safeguarding as well as authorized
to:
a. mendapatkan keterangan a. obtain information from the
dari masyarakat atau instansi community or government
pemerintah; agency;
b. mendatangi tempat atau b. visit the place or building
bangunan yang diduga dapat suspected of concealing the
ditemukan bahan keterangan information material about
mengenai keberadaan dan existence and activities of the
kegiatan Orang Asing; Foreigners;
c. melakukan operasi Intelijen c. carry out the Immigration
Keimigrasian; atau Intelligence operation; or
d. melakukan pengamanan d. carry out safeguarding to data
terhadap data dan informasi and information on Immigration
Keimigrasian serta pengamanan as well as safeguarding to
pelaksanaan tugas Keimigrasian. implementation of Immigration
task.
Pasal 75 Article 75
(1) Pejabat Imigrasi berwenang (1) Immigration Official shall have the
melakukan Tindakan Administratif authority to perform Immigration
Keimigrasian terhadap Orang Asing Administrative Measures against
yang berada di Wilayah Indonesia Foreigner residing in the Territory
yang melakukan kegiatan berbahaya of Indonesia to carries out the
dan patut diduga membahayakan dangerous activities and reasonably
keamanan dan ketertiban umum presumed of endangering the public
atau tidak menghormati atau tidak security and order or disrespecting
menaati peraturan perundang- or disregarding the legislation.
undangan.
(2) Tindakan Administratif Keimigrasian (2) Immigration Administrative
sebagaimana dimaksud pada ayat Measures referred to in paragraph
(1) dapat berupa: (1) may be which may include:
a. pencantuman dalam daftar a. listing in the list of banishment
Pencegahan atau Penangkalan; or ban;
b. pembatasan, perubahan, atau b. restriction, change or revocation
pembatalan Izin Tinggal; of Stay Permit;
c. larangan untuk berada di satu c. prohibition to reside in one or
atau beberapa tempat tertentu several particular places in the
di Wilayah Indonesia; Territory of Indonesia;
d. keharusan untuk bertempat d. obligation to reside in particular
tinggal di suatu tempat tertentu area in the Territory of
di Wilayah Indonesia; Indonesia;
e. pengenaan biaya beban; dan/ e. imposition of charge and/or
atau
f. Deportasi dari Wilayah f. Deportation from the Territory
Indonesia. of Indonesia.
(3) Tindakan Administratif Keimigrasian (3) Immigration Administrative
berupa Deportasi dapat juga Measures which may include
dilakukan terhadap Orang Asing Deportation may also be subjected
yang berada di Wilayah Indonesia to the Foreigners residing in the
karena berusaha menghindarkan Territory of Indonesia due to
diri dari ancaman dan pelaksanaan trying to avoid from the threat and
hukuman di negara asalnya. implementation of penalty in his
country of origin.
Pasal 77 Article 77
(1) Orang Asing yang dikenai Tindakan (1) Any Foreigner subjected to
Administratif Keimigrasian dapat Immigration Administrative
mengajukan keberatan kepada Measures may file the exception to
Menteri. the Minister.
(2) Menteri dapat mengabulkan atau (2) Minister may accept or deny the
menolak keberatan yang diajukan exception filed by the Foreigners
Orang Asing sebagaimana dimaksud referred to in paragraph (1) to the
pada ayat (1) dengan Keputusan Minister.
Menteri.
(3) Keputusan Menteri sebagaimana (3) decision of the Minister referred to in
dimaksud pada ayat (2) bersifat paragraph (2) shall be final.
final.
(4) Pengajuan keberatan yang diajukan (4) filing of exception by the
oleh Orang Asing tidak menunda Foreigner shall not postpone the
pelaksanaan Tindakan Administratif implementation of the Immigration
Keimigrasian terhadap yang Administrative Measures against
bersangkutan. the relevant person.
Pasal 78 Article 78
(1) Orang Asing pemegang Izin (1)
Any Foreigner being the bearer
Tinggal yang telah berakhir masa of Stay Permit expiring and still
berlakunya dan masih berada dalam residing in the Territory of Indonesia
Wilayah Indonesia kurang dari 60 for less than 60 (sixty) days as of the
(enam puluh) hari dari batas waktu expiration of Stay Permit shall be
Izin Tinggal dikenai biaya beban subjected to the charges subject to
sesuai dengan ketentuan peraturan the provisions of legislation.
perundangundangan.
(2) Orang Asing yang tidak membayar (2) Any Foreigner failing to pay the
biaya beban sebagaimana dimaksud charges referred to in paragraph (1)
pada ayat (1) dikenai Tindakan shall be subjected to Immigration
Administratif Keimigrasian berupa Administrative Measures which
Deportasi dan Penangkalan. may include Deportation and
banishment.
Pasal 79 Article 79
Penanggung Jawab Alat Angkut yang Transportation Authority failing the
tidak memenuhi kewajiban sebagaimana obligation set forth in Article 18(1) shall
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dikenai be subjected to charge.
biaya beban.
Pasal 80 Article 80
Biaya beban sebagaimana dimaksud The charges set out in Article 19 (4)
dalam Pasal 19 ayat (4) dan Pasal 79 and Article 79 shall constitute one
merupakan salah satu Penerimaan of the Non-Tax State Revenues in
Negara Bukan Pajak di bidang Immigration sector.
Keimigrasian.
Pasal 81 Article 81
(1) Rumah Detensi Imigrasi dapat (1) Immigration Detention House may
dibentuk di ibu kota negara, provinsi, be formed in the capital of state,
kabupaten, atau kota. province, regency or city.
(2) Rumah Detensi Imigrasi dipimpin (2) Immigration Detention House shall
oleh seorang kepala. be chaired by a head.
Pasal 82 Article 82
Ruang Detensi Imigrasi berbentuk suatu The Immigration Detention Room shall
ruangan tertentu dan merupakan bagian be which may include particular room
dari kantor Direktorat Jenderal, Kantor and shall constitute the part of office
Imigrasi, atau Tempat Pemeriksaan of the Directorate General, Immigration
Imigrasi. Office or Immigration Checkpoint.
Pasal 83 Article 83
(1)
Pejabat Imigrasi berwenang (1) Immigration Official shall have the
menempatkan Orang Asing dalam authority to place the Foreigner in
Rumah Detensi Imigrasi atau Ruang the Immigration Detention House or
Detensi Imigrasi jika Orang Asing Immigration Detention Room if the
tersebut: Foreigner:
a. berada di Wilayah Indonesia a. is in the Territory of Indonesia
tanpa memiliki Izin Tinggal yang without legal Stay Permit or has
sah atau memiliki Izin Tinggal expired Stay Permit;
yang tidak berlaku lagi;
b. berada di Wilayah Indonesia b. is in the Territory of Indonesia
tanpa memiliki Dokumen without having legal travel
Perjalanan yang sah; document;
c. dikenai Tindakan Administratif c. is subjected to Administrative
Keimigrasian berupa Action which may include
pembatalan Izin Tinggal karena withdrawal of Stay Permit
melakukan perbuatan yang since committing any actions
Pasal 84 Article 84
(1) Pelaksanaan detensi Orang Asing (1) implementation of detention
dilakukan dengan keputusan tertulis of Foreigner shall be made by
dari Menteri atau Pejabat Imigrasi written decision of the Minister or
yang ditunjuk. Authorized immigration official.
(2) Keputusan sebagaimana dimaksud (2) decision referred to in paragraph (1)
pada ayat (1) paling sedikit memuat: shall at least contain:
a. data orang asing yang dikenai a. data on foreigner detained;
detensi; b. grounds of detention; and
b. alasan melakukan detensi; dan c. detention place.
c. tempat detensi.
Pasal 85 Article 85
(1) Detensi terhadap Orang Asing (1) Detention of Foreigner shall be
dilakukan sampai Deteni made until the deportation of the
dideportasi. Detainee.
(2) Dalam hal Deportasi sebagaimana (2) In case the deportation referred
dimaksud pada ayat (1) belum to in paragraph (1) cannot be
dapat dilaksanakan, detensi dapat implemented, the detention may be
dilakukan dalam jangka waktu made within the period of 10 (ten)
paling lama 10 (sepuluh) tahun. years.
.
Pasal 86 Article 86
Ketentuan Tindakan Administratif The provisions on Immigration
Keimigrasian tidak diberlakukan Administrative Measures shall not apply
terhadap korban perdagangan orang to the victim of human trafficking and
dan Penyelundupan Manusia. smuggling.
Pasal 87 Article 87
(1) Korban perdagangan orang dan (1) victim of human trafficking and
Penyelundupan Manusia yang smuggling in the Territory of
berada di Wilayah Indonesia Indonesia shall be placed in the
ditempatkan di dalam Rumah Immigration Detention House or
Detensi Imigrasi atau di tempat lain other designated place.
yang ditentukan.
(2) Korban perdagangan orang (2) victim of human trafficking and
dan Penyelundupan Manusia smuggling referred to in paragraph
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) shall obtain the special treatment
(1) mendapatkan perlakuan khusus that is different from the Detainee
yang berbeda dengan Deteni pada in general.
umumnya.
Pasal 89 Article 89
(1) Menteri atau Pejabat Imigrasi (1) Minister or Authorized immigration
yang ditunjuk melakukan upaya official shall carry out the preventive
preventif dan represif dalam and repressive measuress to prevent
rangka mencegah terjadinya tindak the criminal act to human trafficking
pidana perdagangan orang dan and smuggling.
Penyelundupan Manusia.
(2) Upaya preventif sebagaimana (2) Preventive action referred to in
dimaksud pada ayat (1) dilakukan paragraph (1) shall be carried out
dengan: by:
a. pertukaran informasi dengan a. exchange of information with
negara lain dan instansi terkait the other country and relevant
di dalam negeri, meliputi agency in the home country,
modus operandi, pengawasan covering modus operandi,
dan pengamanan Dokumen surveillance and safeguarding
Perjalanan, serta legitimasi dan of Travel Document and the
validitas dokumen; legitimacy and validity of
documents;
b. kerja sama teknis dan pelatihan b. technical cooperation and
dengan Negara lain meliputi training with the other countries
perlakuan yang berdasarkan covering the treatment based
peri kemanusiaan terhadap on the humanity treatment to
korban, pengamanan dan the victims, safeguarding and
kualitas Dokumen Perjalanan, quality of Travel Document,
deteksi dokumen palsu, detection of counterfeit
pertukaran informasi, serta document, exchange of
pemantauan dan deteksi information and monitoring
Penyelundupan Manusia and detection to human
dengan cara konvensional dan smuggling conventionally and
nonkonvensional; unconventionally;
c. memberikan penyuluhan c. provide legal counseling to the
hukum kepada masyarakat community that the human
Pasal 90 Article 90
Ketentuan lebih lanjut mengenai Further rules on surveillance of
pengawasan Keimigrasian, Intelijen Immigration, Immigration Intelligent,
Pasal 91 Article 91
(1) Menteri berwenang dan (1) Minister shall be authorized and
bertanggung jawab melakukan responsible to perform Prevention
Pencegahan yang menyangkut relating to the Immigration sector.
bidang Keimigrasian.
(2) Menteri melaksanakan Pencegahan (2)
Minister shall carry out the
berdasarkan: Prevention based on:
a. hasil pengawasan Keimigrasian a. Immigration monitoring finding
dan keputusan Tindakan and Decision on Immigration
Administratif Keimigrasian; Administrative Act;
b. Keputusan Menteri Keuangan b. Decision of the Minister of
dan Jaksa Agung sesuai dengan Finance and the Attorney
bidang tugasnya masing-masing General subject to their
dan ketentuan peraturan respective tasks and the
perundang-undangan; provisions of legislation;
c. permintaan Kepala Kepolisian c. request of the Chief of the
Negara Republik Indonesia Indonesian National Police
sesuai dengan ketentuan subject to the provisions of the
peraturan perundang- legislation;
undangan;
d. perintah Ketua Komisi d. instruction of the Chairman of
Pemberantasan Korupsi sesuai the Commission for Corruption
dengan ketentuan peraturan Eradication subject to the
perundangundangan; provisions of legislation;
e. permintaan Kepala Badan e. request of the Head of the
Narkotika Nasional sesuai National Narcotics Agency
dengan ketentuan peraturan subject to the provisions of
perundangundangan; dan/atau legislation and/or
f. keputusan, perintah, atau f. decision, instruction or demand
permintaan pimpinan of the management of ministry/
kementerian/lembaga lain other institution that based on
yang berdasarkan undang- the Law have the Prevention
undang memiliki kewenangan authority.
Pencegahan.
Pasal 92 Article 92
Dalam keadaan yang mendesak pejabat In case of urgency, the official referred
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 to in Article 91 (2) may request directly
ayat (2) dapat meminta secara langsung to the Immigration Official to perform
kepada Pejabat Imigrasi tertentu untuk Prevention.
melakukan Pencegahan.
Pasal 93 Article 93
Pelaksanaan atas keputusan Pencegahan Implementation of the decision of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 Prevention referred to in Article 91 shall
dilakukan oleh Menteri atau Pejabat be made by the Minister or Authorized
Imigrasi yang ditunjuk. immigration official.
Pasal 94 Article 94
(1) Pencegahan sebagaimana dimaksud (1) Prevention referred to in Article 91
dalam Pasal 91 ditetapkan dengan shall be stipulated by the written
keputusan tertulis oleh pejabat yang decision by the authorized official.
berwenang.
(2) Keputusan sebagaimana dimaksud (2) decision referred to in paragraph (1)
pada ayat (1) memuat sekurang- shall contain at least:
kurangnya:
a. nama, jenis kelamin, tempat dan a. name, sex, date and place of
tanggal lahir atau umur, serta birth or age and photograph of
foto yang dikenai Pencegahan; person subjected to Prevention;
b. alasan Pencegahan; dan b. Prevention reason, and
c. jangka waktu Pencegahan. c. Prevention period.
(3) Keputusan Pencegahan disampaikan (3) Decision on Prevention shall be
kepada orang yang dikenai submitted to the person subjected
Pasal 95 Article 95
Berdasarkan daftar Pencegahan Based on the list of banishment referred
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 to in Article 94 (7), the Immigration
ayat (7), Pejabat Imigrasi wajib menolak Official will reject the person subjected
orang yang dikenai Pencegahan keluar to Prevention out of the Territory of
Wilayah Indonesia. Indonesia.
Pasal 96 Article 96
(1) Setiap orang yang dikenai (1) Any person subjected to Prevention
Pasal 97 Article 97
(1) Jangka waktu Pencegahan berlaku (1) Prevention shall be valid for a
paling lama 6 (enam) bulan dan maximum period of 6 (six) months
setiap kali dapat diperpanjang and at any time may be extended up
paling lama 6 (enam) bulan. to maximum of 6 (six) months.
(2) Dalam hal tidak ada keputusan (2) In case there is no decision on
perpanjangan masa Pencegahan, extension of Prevention period, the
Pencegahan berakhir demi hukum. Prevention shall be null and void.
(3) Dalam hal terdapat putusan (3) In case there is the court judgment
pengadilan yang berkekuatan that is not absolute stating free
hukum tetap yang menyatakan for the case being the grounds of
bebas atas perkara yang menjadi Prevention, the Prevention shall be
alasan Pencegahan, Pencegahan null and void.
berakhir demi hukum.
Pasal 98 Article 98
(1)
Menteri berwenang melakukan (1) Minister shall have the authority to
Penangkalan. perform banishment.
(2) Pejabat yang berwenang dapat (2) Authorized official may request
meminta kepada Menteri untuk from the Minister to impose the
melakukan Penangkalan. banishment.
Pasal 99 Article 99
Pelaksanaan Penangkalan sebagaimana The banishment referred to in Article
dimaksud dalam Pasal 98 dilakukan 98 shall be made by the Minister or
ttd Signed
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
ttd Signed
PATRIALIS AKBAR PATRIALIS AKBAR
Signed
Ttd, Wisnu Setiawan
Wisnu Setiawan
I. UMUM I. GENERAL
Dalam memasuki milenium ketiga, yang In entering the third millennium,
ditandai dengan bergulirnya globalisasi marked by the globalization in all
di seluruh sektor kehidupan masyarakat international community’s life sectors
dunia dan berkembangnya teknologi di and development of technology in
bidang informasi dan komunikasi yang information and communication
menembus batas wilayah kenegaraan, sectors penetrating the state region
aspek hubungan kemanusiaan yang boundaries, human relation aspect that
selama ini bersifat nasional berkembang is currently national scope changes to
menjadi bersifat internasional, the international scope, in line with the
bersamaan dengan tumbuh dan growth and development of demand
berkembangnya tuntutan terwujudnya for materialization of equality rate in
tingkat kesetaraan dalam aspek the human life aspect, that encourages
kehidupan kemanusiaan, mendorong the existence of obligation to respect
adanya kewajiban untuk menghormati and uphold the human rights as part of
dan menjunjung tinggi hak asasi manusia universal life.
sebagai bagian kehidupan universal.
Aspek pelayanan dan pengawasan tidak The service and surveillance aspects
pula terlepas dari geografis Wilayah are also irrespective of the geographical
Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau condition of Territory of Indonesia
yang mempunyai jarak yang dekat, consisting of the islands with close
bahkan berbatasan langsung dengan distance, even directly adjacent to
negara tetangga, yang pelaksanaan the neighbor countries, that the
Fungsi Keimigrasian di sepanjang garis implementation of Immigration Function
perbatasan merupakan kewenangan along the border line is the authority of
instansi imigrasi. Pada tempat the immigration agency. In particular
tertentu sepanjang garis perbatasan point, along the border line, there
terdapat lalu lintas tradisional masuk are traditional mobility or movement
dan keluar warga negara Indonesia of entry and exit of the Indonesian
dan warga negara tetangga. Dalam national and neighbor country’s citizen.
rangka meningkatkan pelayanan dan To improve the service and facilitate the
memudahkan pengawasan dapat diatur surveillance, it is necessary to enter into
perjanjian lintas batas dan diupayakan the cross-border agreement and there
perluasan Tempat Pemeriksaan Imigrasi. should be expansion of Immigration
Dengan demikian, dapat dihindari orang Checkpoint. By this, the entry and exit
masuk atau keluar Wilayah Indonesia di of person from and to the Indonesia
luar Tempat Pemeriksaan Imigrasi. Territory outside the Immigration
Checkpoint may be voided.
Warga negara Indonesia tidak dapat The Indonesian national shall not be
dikenai tindakan Penangkalan karena subjected to the Prevention act since
hal itu tidak sesuai dengan prinsip it is not in line with the international
dan kebiasaan internasional, yang principle and habit, stating that there
menyatakan bahwa seorang warga shall be no prohibition for any citizen to
negara tidak boleh dilarang masuk ke enter to their own country.
negaranya sendiri.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 85
Di samping permasalahan di atas, Besides the problem above, there are
terdapat beberapa hal yang menjadi several matters that should become
pertimbangan untuk memperbarui consideration to revise the Law Number
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 9 of 1992 regarding Immigration,
tentang Keimigrasian, yakni: namely:
Pasal 2 Article 2
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 3 Article 3
Ayat (1) Paragraph (1)
Fungsi Keimigrasian dalam Immigration Function herein shall
ketentuan ini adalah sebagian dari be the part of state administration
tugas penyelenggaraan negara di task in the community service
bidang pelayanan dan pelindungan and protection, law enforcement
masyarakat, penegakan hukum on Immigration, as well as the
Keimigrasian, serta fasilitator facilitator supporting the national
penunjang pembangunan ekonomi economic development.
nasional.
Pasal 4 Article 4
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 6 Article 6
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 7 Article 7
Sistem Informasi Manajemen Immigration Management Information
Keimigrasian merupakan satu kesatuan System shall constitute the integral
dari berbagai proses pengelolaan part of many data and information
data dan informasi, aplikasi, serta management processes, application
perangkat berbasis teknologi informasi and information and communication
dan komunikasi yang dibangun untuk technology based equipment built
menyatukan dan menghubungkan to unify and connect the information
sistem informasi pada seluruh pelaksana system in all executives of Immigration
Fungsi Keimigrasian secara terpadu. Function on integrated basis.
Pasal 8 Article 8
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “dokumen “legal and valid travel document”
perjalanan yang sah dan masih means travel document issued by
berlaku” adalah dokumen the authorized authority and valid
perjalanan yang dikeluarkan oleh for at least 6 (six) months before the
pejabat yang berwenang dan masih expiry of its validly term.
berlaku sekurang-kurangnya selama
6 (enam) bulan sebelum masa
berlakunya berakhir.
Pasal 9 Article 9
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 10 Article 10
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 11 Article 11
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “keadaan “emergency situation” includes
darurat” meliputi adanya alat angkut existence of transportation means
yang mendarat di Wilayah Indonesia landing in the Territory of Indonesia
dalam rangka bantuan kemanusiaan for humanitarian assistance in the
(humanitarian assistance) pada natural disaster area in the Territory
daerah bencana alam di Wilayah of Indonesia (national disaster) or
Pasal 12 Article 12
Yang dimaksud “daerah tertentu” adalah “particular area” means conflict area
daerah konflik yang akan membahayakan that will endanger the existence and
keberadaan dan keamanan Orang Asing security of the relevant Foreigner.
yang bersangkutan.
Pasal 13 Article 13
Ayat (1) Paragraph (1)
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf e Letter e
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf f Letter f
Berdasarkan surat permintaan Based on the request from the
dari instansi yang berwenang. authorized authority.
Huruf g Letter g
Yang dimaksud dengan “international crime and
“kejahatan internasional organized transnational crime”
dan kejahatan transnasional shall be among others terrorism,
yang terorganisasi” antara human smuggling, human
lain kejahatan terorisme, trafficking, money laundering,
Penyelundupan Manusia, narcotics and psychotropic
Pasal 14 Article 14
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 15 Article 15
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 16 Article 16
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 17 Article 17
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 18 Article 18
Ayat (1) Paragraph (1)
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Yang dimaksud dengan “giving sign or flying signal flag”
“memberikan tanda atau means among others flying the
mengibarkan bendera isyarat” flag “N” commonly used in the
adalah antara lain mengibarkan international practice.
bendera “N” yang biasa
digunakan dalam kebiasaan
internasional.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf e Letter e
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf f Letter f
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf g Letter g
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf h Letter h
Dalam ketentuan ini yang As used herein, “every
dimaksud dengan “setiap passenger and/or crew of
penumpang dan/atau awak alat transportation means” among
angkut” antara lain penumpang others passengers not obtaining
yang tidak mendapat Tanda Entry Mark, vessel crew, or
Masuk, awak kapal, atau passengers left behind.
penumpang yang tertinggal.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 93
Ayat (2) Paragraph (2)
Sistem Informasi Pemrosesan Advance Passenger Information
Pendahuluan Data Penumpang System. The transportation
lazim juga disebut dengan Advance means not yet using the Advance
Passenger Information System. Passenger Information System shall
Terhadap alat angkut yang belum be provided with opportunity until
menggunakan Sistem Informasi particular time limit.
Pemrosesan Pendahuluan Data
Penumpang, diberikan kesempatan
sampai dengan batas waktu
tertentu.
Pasal 19 Article 19
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 20 Article 20
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 21 Article 21
Yang dimaksud dengan “suatu tempat” “a place” means port, airport, cross-
adalah pelabuhan, Bandar udara, border post or other place feasible for
pos lintas batas atau tempat lainnya examination of Immigration.
yang layak untuk dapat dilakukan
pemeriksaan Keimigrasian.
Pasal 22 Article 22
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “area “immigration area” means an area in
imigrasi” adalah suatu area di the Immigration Checkpoint, starting
Tempat Pemeriksaan Imigrasi, from the queue of Immigration
yang dimulai dari tempat antrean examination on departure until
pemeriksaan Keimigrasian pada transportation means or from
keberangkatan sampai dengan transportation means to the
alat angkut atau dari alat angkut Immigration examination counter
sampai dengan konter pemeriksaan upon arrival.
Keimigrasian pada kedatangan.
Pasal 23 Article 23
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 24 Article 24
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (4) Paragraph (4)
Yang dimaksud dengan “dokumen “state’s document” means
negara” adalah dokumen yang setiap document that at any time may be
saat dapat ditarik kembali apabila revoked if required for the state’s
diperlukan untuk kepentingan interest. The document is not the
negara. Dokumen itu bukanlah commercial paper therefore the
surat berharga sehingga Dokumen Travel Document of the Republic of
Perjalanan Republik Indonesia Indonesia cannot be used for civil
tidak dapat digunakan untuk hal matters, among others used as debt
yang bersifat perdata, antara lain collateral.
dijadikan jaminan utang.
Pasal 25 Article 25
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 26 Article 26
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 28 Article 28
Surat Perjalanan Laksana Paspor dapat Travel Document in lieu of Passport may
dikeluarkan secara kolektif antara be issued collectively among others
lain kepada beberapa warga negara to several Indonesian citizen that has
Indonesia bermasalah di luar negeri problem overseas repatriated by the
yang dipulangkan oleh pemerintah foreign government collectively.
negara asing secara bersama-sama.
Pasal 29 Article 29
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 30 Article 30
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 31 Article 31
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Yang dimaksud dengan “melakukan “committing crime or breach of
tindak pidana atau melanggar law of Indonesia” means every
peraturan perundang-undangan Indonesian national suspected of
di Indonesia” adalah setiap orang committing any act harming the
warga negara Indonesia yang state and/or breach of legislation
disangka melakukan perbuatan subjected to sanction in terms of
yang merugikan negara dan/atau imprisonment for 5 (five) years or
pelanggaran perundang-undangan more who were still in the Territory
Pasal 32 Article 32
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 33 Article 33
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 34 Article 34
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 35 Article 35
Visa diplomatik diberikan kepada Orang The Diplomatic Visa shall be issued
Asing termasuk anggota keluarganya to the Foreigner, including his family
berdasarkan perjanjian internasional, members based on the international
prinsip resiprositas, dan penghormatan treaty, reciprocity principle and courtesy.
(courtesy).
Pasal 36 Article 36
Visa dinas diberikan kepada Orang Official visa shall be issued to the
Asing termasuk anggota keluarganya Foreigner, including his family members
berdasarkan perjanjian internasional, based on the international treaty,
prinsip resiprositas, dan penghormatan reciprocity principle and courtesy for not
(courtesy) dalam rangka tugas resmi diplomatic official tasks.
yang tidak bersifat diplomatik.
Pasal 37 Article 37
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 38 Article 38
Visa kunjungan dalam penerapannya The visit visa in its application may be
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 97
dapat diberikan untuk melakukan issued to perform activities, among
kegiatan, antara lain: others as:
1. wisata; 1. tourism;
2. keluarga; 2. family;
3. sosial; 3. social;
4. seni dan budaya; 4. arts and culture;
5. tugas pemerintahan; 5. Government’s tasks;
6. olahraga yang tidak bersifat 6. non-commercial sports;
komersial;
7. studi banding, kursus singkat, dan 7. comparative studies, short courses
pelatihan singkat; and short training;
8. memberikan bimbingan, 8. provide guidance, counseling and
penyuluhan, dan pelatihan dalam training in the application and
penerapan dan inovasi teknologi industrial technology innovation
industri untuk meningkatkan mutu to increase the quality and design
dan desain produk industri serta of industrial products as well as
kerja sama pemasaran luar negeri cooperation on foreign marketing
bagi Indonesia; for Indonesia;
9. melakukan pekerjaan darurat dan 9. Carry out the emergency and urgent
mendesak; work;
10. jurnalistik yang telah mendapat izin 10. journalist already obtaining permit
dari instansi yang berwenang; from the authorized agency;
11. pembuatan film yang tidak bersifat 11. Preparation of non-commercial film
komersial dan telah mendapat izin and already obtaining permit from
dari instansi yang berwenang; the authorized authority;
12. melakukan pembicaraan bisnis; 12. Carry out the business talks;
13. melakukan pembelian barang; 13. purchase of goods;
14. memberikan ceramah atau mengikuti 14. Provide lectures or attend seminar;
seminar;
15. mengikuti pameran internasional; 15. participating in international
exhibition;
16. mengikuti rapat yang diadakan 16. Attend the meeting held with
dengan kantor pusat atau headquarters or representative in
perwakilan di Indonesia; Indonesia;
17. melakukan audit, kendali mutu 17. auditing, production quality
produksi, atau inspeksi pada cabang surveillance, or inspection in the
perusahaan di Indonesia; company’s branch in Indonesia;
18. calon tenaga kerja asing dalam uji 18. prospective foreign personnel in the
coba kemampuan dalam bekerja; capability trial out in working;
19. meneruskan perjalanan ke negara 19. Continuing the traveling to the other
lain; dan country, and
Pasal 39 Article 39
Visa tinggal terbatas diberikan kepada The limited stay visa shall be issued to
Orang Asing yang bermaksud bertempat the Foreigner intending to reside for
tinggal dalam jangka waktu yang terbatas limited term and may also be issued
dan dapat juga diberikan kepada Orang to the Foreigner ex-Indonesian citizen
Asing eks warga Negara Indonesia yang already suffering from loss of their
telah kehilangan kewarganegaraan Indonesian nationality based on the
Indonesia berdasarkan Undang-Undang Law on Nationality of the Republic of
tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia and intending to return to
Indonesia dan bermaksud untuk kembali the Republic of Indonesia to re-gain his
ke Indonesia dalam rangka memperoleh Indonesian nationality according to the
kewarganegaraan Indonesia kembali legislation.
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Visa tinggal terbatas dalam The limited stay Visa in its application
penerapannya dapat diberikan untuk may be issued to perform activities,
melakukan kegiatan, antara lain: among others:
1. Dalam rangka bekerja: 1. For employment:
a. sebagai tenaga ahli; a. as expert;
b. bergabung untuk bekerja di b. joining to work on vessel,
atas kapal, alat apung, atau floating devices, or installation
instalasi yang beroperasi di operating in the archipelago
wilayah perairan Nusantara, waters, territorial sea or
laut territorial, atau landas continental shelf and Exclusive
kontinen, serta Zona Ekonomi Economic Zone of Indonesia;
Eksklusif Indonesia;
c. melaksanakan tugas sebagai c. carrying out task as clergyman;
rohaniwan;
d. melakukan kegiatan yang d. carrying out the activities
berkaitan dengan profesi relating to the profession by
dengan menerima bayaran, receiving fee, such as sport,
seperti olahraga, artis, hiburan, artist, entertainment, medicine,
pengobatan, konsultan, consultant, lawyer, trade and
pengacara, perdagangan, dan other professional activities
kegiatan profesi lain yang telah already obtaining permit from
memperoleh izin dari instansi the authorized authority;
berwenang;
Pasal 40 Article 40
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 41 Article 41
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Orang Asing dari negara tertentu The Foreigner from particular
100 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
yang dapat diberikan Visa kunjungan country that may be provided
saat kedatangan antara lain Orang with Visit visa upon arrival shall
Asing dari negara yang termasuk be among others the Foreigner
dalam kategori negara yang tingkat from the country included in the
kunjungan wisata ke Indonesia category of state with tourist
tinggi (tourist generating countries) generating countries level or from
atau dari negara yang mempunyai the countries having quite good
hubungan diplomatik yang cukup diplomatic relation with Indonesia,
baik dengan negara Indonesia, tetapi but countries not providing visa-free
negara tersebut tidak memberikan facility to the Indonesian national.
fasilitas bebas Visa kepada warga
negara Indonesia.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 42 Article 42
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf e Letter e
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf f Letter f
Penolakan dimaksud berdasarkan Denial shall be based on the request
surat permintaan dari instansi yang from the authorized authority.
berwenang.
Huruf g Letter g
Penolakan dimaksud berdasarkan Denial shall be based on the request
surat permintaan dari instansi yang from the authorized authority.
berwenang.
Huruf h Letter h
Penolakan dimaksud berdasarkan Denial shall be based on the request
surat permintaan dari instansi yang from the authorized authority.
berwenang.
Pasal 43 Article 43
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 101
Ayat (2) Paragraph (2)
Huruf a Letter a
Yang dimaksud “pembebasan “Visa Exemption” as used
Visa” dalam ketentuan ini herein, for example, in the
misalnya untuk kepentingan interest of tourism generating
pariwisata yang membawa benefit to the development of
manfaat bagi perkembangan national development by taking
pembangunan nasional dengan into account the reciprocity
memperhatikan asas timbal principle, namely the
balik, yaitu pembebasan Visa exemption from Visa shall only
hanya diberikan kepada Orang be provided to the Foreigner
Asing dari negara yang juga from the country that will also
memberikan pembebasan Visa provide the visa exemption to
kepada warga negara Indonesia. the Indonesian national.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 44 Article 44
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 45 Article 45
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 46 Article 46
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “bertempat “living in the Territory of Indonesia”
tinggal di Wilayah Indonesia” adalah means for placement task in the
dalam rangka tugas penempatan di representative of local state or
perwakilan negara setempat atau representative of international
perwakilan organisasi internasional. organization.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 47 Article 47
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 49 Article 49
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 50 Article 50
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 51 Article 51
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 52 Article 52
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Cukup jelas. Self-explanatory.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 103
Huruf d Letter d
Yang dimaksud dengan “wilayah “waters area” means hinterland
perairan” adalah perairan waters, islands waters and territorial
pedalaman, perairan kepulauan, sea.
dan laut teritorial. “jurisdiction zone” means area
Yang dimaksud dengan “wilayah beyond the waters area consisting of
yurisdiksi” adalah wilayah di luar Exclusive Economic Zone, Continent
wilayah perairan yang terdiri atas Shelf and Additional Zone, the
Zona Ekonomi Eksklusif, Landas country has right to sovereign and
Kontinen, dan Zona Tambahan, particular authority as provided for
negara memiliki hak berdaulat dan in the provisions of legislation and
kewenangan tertentu sebagaimana international.
diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan dan hokum
internasional.
Huruf e Letter e
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf f Letter f
Yang dimaksud dengan “anak” “child” means child of Foreigner
adalah anak dari duda/janda widow/widower married to the
Orang Asing yang kawin dengan Indonesian national or his adopted
warga negara Indonesia atau anak child.
angkatnya.
Pasal 53 Article 53
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 54 Article 54
Ayat (1) Paragraph (1)
Huruf a Letter a
Yang dimaksud dengan “clergyman” means leader
“rohaniwan” adalah pemuka of religions acknowledged in
agama yang diakui di Indonesia. Indonesia.
Huruf b Letter b
Yang dimaksud dengan “family” means husband/wife
“keluarga” adalah suami/istri, and children.
dan anak.
Huruf c Letter c
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 55 Article 55
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 56 Article 56
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “alih “change of status” means change
status” adalah perubahan status of status of existence of Foreigner
keberadaan Orang Asing dari Izin from the Visit Stay Permit to limited
Tinggal kunjungan menjadi Izin Stay Permit and from limited Stay
Tinggal terbatas dan dari Izin Tinggal Permit to Permanent Stay Permit.
terbatas menjadi Izin Tinggal Tetap.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 57 Article 57
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 58 Article 58
Yang dimaksud dengan “meragukan “doubting about status of Stay Permit and
status Izin Tinggal dan kewarganegaraan nationality of anyone” shall be among
seseorang” antara lain adanya data others existence of data on immigration
Keimigrasian yang menunjukkan bahwa indicating that the nationality status of
yang bersangkutan diragukan status relevant party is doubted.
kewarganegaraannya.
Pasal 59 Article 59
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 60 Article 60
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 61 Article 61
Yang dimaksud dengan “keluarganya” “his family” means husband/wife and
adalah suami/istri, dan anak. children.
Pasal 63 Article 63
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “Orang Asing “particular Foreigner” means
tertentu” adalah Orang Asing yang Foreigner having Limited Stay
memegang Izin Tinggal terbatas Permit or Permanent Stay Permit.
atau Izin Tinggal Tetap.
Ayat (2) Paragraph (2)
Yang dimaksud dengan ”perubahan “change of civil status” among others
status sipil” antara lain kelahiran, birth, marriage, divorce, death and
perkawinan, perceraian, kematian, other change, for example change
dan perubahan lain, misalnya of sex.
perubahan jenis kelamin.
Ayat (3) Paragraph (3)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (4) Paragraph (4)
Ketentuan mengenai penjaminan The provisions on guarantee shall
tidak diberlakukan karena pada not be applied since basically the
dasarnya suami atau istri dalam husband or wife in a marriage shall
suatu perkawinan bertanggung be responsible for their couple and/
jawab kepada pasangannya dan/ or children.
atau anaknya.
Ayat (5) Paragraph (5)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 64 Article 64
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 65 Article 65
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 66 Article 66
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Pengawasan Keimigrasian meliputi Immigration surveillance covers the
pengawasan, baik terhadap warga surveillance of Indonesian nationals
negara Indonesia maupun Orang and forigners.
Asing.
Pasal 68 Article 68
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 69 Article 69
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “badan “relevant government’s body or
atau instansi pemerintah terkait” agency” for example the Ministry
misalnya Kementerian Dalam Negeri, of Home Affairs, Ministry of Foreign
Kementerian Luar Negeri, Kepolisian Affairs, Indonesian National Police,
Negara Republik Indonesia, Tentara Indonesian Armed Forces, the
Nasional Indonesia, Kejaksaan Attorney General of the Republic of
Agung Republik Indonesia, serta Indonesia, as well as the Ministry of
Kementerian Tenaga Kerja dan Manpower and Transmigration.
Transmigrasi.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 70 Article 70
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 71 Article 71
Huruf a Letter a
Yang dimaksud dengan ”perubahan “change of civil status” shall be
status sipil” antara lain kelahiran, among others birth, marriage,
perkawinan, perceraian, dan divorce and death.
kematian. If it is already made by the
Jika telah dilaksanakan oleh guarantor, it is no longer required
penjaminnya tidak perlu lagi to be implemented by the relevant
dilaksanakan oleh Orang Asing yang Foreigner.
bersangkutan.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 72 Article 72
Ayat (1) Paragraph (1)
Permintaan keterangan mengenai The request for information on data
data dapat dilakukan, baik secara may be made, both manually and
manual maupun elektronik. electronically.
Pasal 73 Article 73
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 74 Article 74
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Yang dimaksud dengan ”penyelidikan “Immigration investigation” means
Keimigrasian” adalah kegiatan atau activity or act of Immigration Official
tindakan Pejabat Imigrasi untuk to seek for and find out an event
mencari dan menemukan suatu presumed of Immigration crime.
peristiwa yang diduga sebagai
tindak pidana Keimigrasian.
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf c Letter c
Yang dimaksud dengan ”operasi “Immigration Intelligence
Intelijen Keimigrasian” adalah operation” means activities
kegiatan yang dilakukan carried out based on a plan
berdasarkan suatu rencana to attain the special objective
untuk mencapai tujuan as well as stipulated and
khusus serta ditetapkan dan implemented at the instruction
dilaksanakan atas perintah of the authorized Immigration
Pejabat Imigrasi yang Official.
berwenang.
Huruf d Letter d
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 75 Article 75
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 76 Article 76
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 77 Article 77
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 78 Article 78
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 79 Article 79
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 80 Article 80
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 81 Article 81
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 82 Article 82
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 84 Article 84
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 85 Article 85
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (3) Paragraph (3)
Jika terdeteni tidak dapat dideportasi If the deportation of detainee
setelah lebih dari 10 (sepuluh) tahun cannot be made after more than 10
berstatus sebagai terdeteni dapat (ten) years with status as detainee,
dipertimbangkan untuk diberikan it may be considered to provide
kesempatan menjalani kehidupan opportunity to perform live as
sebagaimana hak dasar manusia the basic right of human being in
pada umumnya di luar Rumah general outside the detention house
Detensi dalam status tertentu with particular status by taking
dengan mempertimbangkan into account the behavior during
aspek perilaku selama menjalani undergoing detention, but remain
pendetensian, tetapi tetap dalam under monitoring of the Minister
pengawasan Menteri atau Pejabat or Immigration official so appointed
Imigrasi yang ditunjuk melalui through the periodical reporting
kewajiban pelaporan secara obligation.
periodik.
Ayat (4) Paragraph (4)
Ketentuan ini dimaksudkan agar This provision is intended that the
pengawasan terhadap kegiatan monitoring to the activities and
dan keberadaan Deteni tidak existence of the Detainee will not
menimbulkan dampak yang negatif generate the negative impact on
bagi masyarakat. Selain itu, upaya the community. In addition, the
Deportasi ke negaranya atau negara Deportation to his country of origin
ketiga yang bersedia menerimanya or third party’s country willing to
tetap dilakukan. accept him shall remain be made.
110 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011
Pasal 86 Article 86
Yang dimaksud dengan “korban “human trafficking victim” means
perdagangan orang” adalah anyone suffered from psychological,
seseorang yang mengalami mental, physical, sexual, economic,
penderitaan psikis, mental, fisik, and/or social anguish, caused by the
seksual, ekonomi, dan/atau sosial, human trafficking crime.
yang diakibatkan tindak pidana
perdagangan orang.
Pasal 87 Article 87
Ayat (1) Paragraph (1)
Yang dimaksud dengan “tempat “other place” shall be among
lain” antara lain tempat penginapan, others rent, housing, or dormitory
perumahan, atau asrama yang determined by the Minister.
ditentukan oleh Menteri. Paragraph (2)
Ayat (2) “special treatment” means
Yang dimaksud dengan “perlakuan regulation in the Immigration
khusus” adalah peraturan dalam Detention House effective for the
Rumah Detensi Imigrasi yang detainee not fully treated for the
berlaku bagi terdetensi tidak victims since the victims are not the
sepenuhnya diperlakukan bagi para detainee.
korban karena para korban bukan
terdetensi.
Pasal 88 Article 88
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 89 Article 89
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 90 Article 90
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 91 Article 91
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Huruf a Letter a
Cukup jelas. Self-explanatory.
Huruf b Letter b
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 92 Article 92
Dalam ketentuan ini yang dimaksud As used herein “urgent condition” shall
dengan “keadaan yang mendesak” be for example that there is worry that
misalnya yang akan dicegah the banned person will escape overseas
dikhawatirkan melarikan diri keluar at the same time or it is already in the
negeri pada saat itu juga atau telah Immigration Checkpoint to go overseas
berada di Tempat Pemeriksaan Imigrasi before the decision on Prevention is
untuk keluar negeri sebelum keputusan stipulated.
Pencegahan ditetapkan.
Pasal 93 Article 93
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 94 Article 94
Ayat (1) Paragraph (1)
Keputusan Pencegahan secara Written Decision on Prevention shall
Pasal 95 Article 95
Cukup jelas. Self-explanatory.
Pasal 96 Article 96
Yang dimaksud dengan “mengajukan “filing objection” means legal effort
keberatan” adalah upaya hukum provided to any person subjected to
yang diberikan kepada orang yang Prevention for advocacy to Prevention
terkena Pencegahan untuk melakukan imposed upon him.
pembelaan diri atas Pencegahan yang
dikenakan kepada dirinya.
Pasal 97 Article 97
Ayat (1) Paragraph (1)
Cukup jelas. Self-explanatory.
Ayat (2) Paragraph (2)
Berakhir demi hukum merupakan Being rendered null and void shall
alasan berakhirnya Pencegahan constitute the reason for expiry of
dan yang bersangkutan dapat Prevention and the relevant party is
melakukan perjalanan keluar able to travel out of the Territory of
Wilayah Indonesia. Indonesia.
Pasal 98 Article 98
Ayat (1) Paragraph (1)
Kewenangan Penangkalan The authority of banishment shall
merupakan wujud dari pelaksanaan constitute the materialization
kedaulatan negara untuk menjaga of implementation of national
keamanan dan ketertiban umum sovereignty to maintain the public
yang dilaksanakan berdasarkan security and order carried out based
alasan Keimigrasian. on the Immigration reason.
Ayat (2) Paragraph (2)
Pejabat yang berwenang dalam Authorized officials used herein
ketentuan ini adalah pimpinan mean government’s agency
instansi pemerintah. management.
Pasal 99 Article 99
Cukup jelas. Self-explanatory.