Anda di halaman 1dari 9

DASAR pemBERATAN

PIDANA DAN
DASAR PERINGANAN PIDANA
Administrasi Keimigrasian A
Ketua 14 Andi Prasteya
2020.1960.1.02
Sekretaris 10 Ajeng Gita Salsabila
2020.1945.2.02
Anggota 13 Anak Agung Sathya Janardhana
2020.1955.1.02
17 Annisa Fadhilah Hasanah
2020.1967.2.02
21 Argaweda Sirojuddin Romeli
2020.1972.1.02
37 Faras Fyeo Adi Nugroho
2020.2019.1.02
Pemberatan pidana

Pedoman yang telah digunakan sebagai


Peringanan pidana
pembentuk Undang-Undang terhadap pelaku
yang terbukti melakukan tindak pidana.
Terjadi ketika seseorang telah memenuhi semua
unsur tindak pidana, akan tetapi terdapat alasan
yang membuat pelaku diancam dengan hukuman
yang lebih ringan dari yang semestinya.
A. PEMBERATAN PIDANA

umum khusus
Berlaku kepada semua tindak pidana, terdiri dari :
Berlaku pada tindak pidana tertentu yang
✓ Pasal 52 KUHP tentang "Dasar Pemberatan dirumuskan secara tegas dan tersebar di dalam
karena Jabatan" beberapa pasal KUHP, misalnya :
✓ Pasal 52 ayat (2) KUHP tentang “Dasar
Pemberatan karena Menggunakan Bendera ✓ Pasal 362 KUHP tentang “Pencurian Biasa”
Kebangsaan” ✓ Pasal 338 KUHP tentang “Pembunuhan Biasa”
✓ Dasar pemberatan
karena pengulangan (residive), yakni
melakukan beberapa tindak pidana dimana
salah satu perbuatan tersebut telah memperoleh
putusan hakim sebelumnya.
1. Kualitas
Apabila pemberatan terjadi karena perubahan
dari satu jenis pidana yang lebih ringan kepada
jenis pidana lain yang lebih berat, dengan
memperhatikan ketentuan Pasal 69 KUHP.

2. Kuantitas
Apabila jumlah pidana bertambah dari jumlah
pidana yang diancamkan sebelumnya.
B. PEringanan PIDANA

Dasar diperingannya suatu pidana terhadap pembuatnya adalah :

1. Dilakukan oleh anak di bawah umur


Terdapat dalam Pasal 15, 46, 47 KUHP. Namun sejak berlakunya UU Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Peradilan Anak, maka ketiga pasal ini sudah tidak berlaku lagi dan harus tunduk pada UU terbaru.
2. Percobaan Melakukan dan Membantu Kejahatan
Hukumannya dikurangi 1/3 dari ancaman maksimum hukuman pidananya.
3. Ibu Membunuh Bayinya
Terdapat dalam Pasal 341 KUHP.
4. Penganiayaan Ringan
Terdapat dalam Pasal 352 KUHP.
Alasan peringanan pidana
Dalam sistem peradilan pidana indonesia:

1. Alasan Yuridis
Merupakan alasan peringanan pidana yang melihat keadaan objektif terjadinya suatu
tindak pidana.

2. Alasan Faktual
Merupakan alasan peringanan pidana yang melihat dari keadaan subjektif terjadinya
tindak pidana.
" REFERENSI "
✓ Pemberatan Pidana :
Pasal 52 KUHP tentang "Dasar Pemberatan karena Jabatan"
Pasal 52 ayat (2) KUHP tentang “Dasar Pemberatan karena Menggunakan
Bendera Kebangsaan”
Pasal 362 KUHP tentang “Pencurian Biasa”
Pasal 338 KUHP tentang “Pembunuhan Biasa”
✓ Peringanan Pidana :
Pasal 15, 46, 47 KUHP dan UU Nomor 3 Tahun 1997 tentang Peradilan Anak
Pasal 341 KUHP tentang Ibu membunuh bayinya
Pasal 352 KUHP tentang Penganiayaan ringan

✓ https://www.satuhukum.com/2020/07/pemberatan-peringanan-pidana.html?m=1
✓ https://doktorhukum.com/alasan-diberatkannya-hukuman-pidana-seorang-terdakwa/
✓ https://doktorhukum.com/alasan-diringankannya-suatu-hukuman-pidana/

Anda mungkin juga menyukai