Pidana
PK PMK FH Unpad Kabinet Genesis
Senin, 4 Maret 2024
Pengertian Hukum Pidana
Mezger:
Aturan hukum yang mengikatkan kepada suatu perbuatan yang
memenuhi syarat-syarat tertentu suatu akibat yang berupa pidana.
Van Hamel:
Semua dasar-dasar & aturan-aturan yang dianut oleh suatu negara
dalam menyelnggarakan ketertiban (rechtsorde) yang dengan
melarang apa yang bertentangan dengan hukum & mengenakan
suatu nestapa kepada yang melanggar larangan-larangan tersebut.
Definisi Hukum Pidana (Ius Poneale)
Menurut Mezger hukum pidana dapat didefinisikan sebagai berikut:
“turan hukum, yang mengikatkan kepada suatu perbuatan yang
memenuhi syarat-syarat tertentu suatu akibat yang berupa
pidana.”
Jadi, definisi itu hukum pidana berpokok pangkal pada:
1. Perbuatan yang memenuhi syarat tertentu;
2. Pidana
Pengertian ‘hukum pidana’ tersebut juga dikenal dengan ‘ius
ponale’
Perbuatan Yang Memenuhi Syarat Tertentu
Dengan “perbuatan yang memenuhi syarat-syarat tertentu” itu
dimaksudkan dengan perbuatan yang dilakukan orang, yang
memungkinkan adanya pemberian pidana.
Perbuatan semacam itu dapat disebut “perbuatan yang dapat
dipidana” atau disingkat “perbuatan jahat”
Oleh karena itu, dalam perbuatan jahat tersebut harus ada orang yang
melakukannya, maka persoalan tentang “perbuatan tertentu itu
diperinci menjadi 2 yaitu”
1. Perbuatan yang dilarang dan;
2. Orang yang melanggar aturan itu.
Fungsi Hukum Pidana
Dapat dibedakan dua fungsi dari hukum pidana yaitu:
1. Fungsi yang umum;
2. Fungsi yang khusus
Ad.1
Oleh karena hukum pidana itu merupakan sebagian dari keseluruhan lapangan
hukum, maka fungsi hukum pidana sama juga dengan fungsi hukum pada
umumnya, ialah mengatur hidup kemasyarakatan atau menyelenggarakan tata
dalam masyarakat.
Ad. 2
Fungsi khusus dari hukum pidana ialah melindungi kepentingan hukum terhadap
perbuatan yang hendak memperkosanya, dengan sanksi yang berupa pidana
yang sifatnya lebih tajam.
Fungsi Hukum Pidana
Fungsi
1. Fungsi umum = sama dengan fungsi hukum lainnya; mengatur hidup
kemasyarakatan.
2. Fungsi khusus =
Melindungi kepentingan umum
Menjatuhkan sanksi berupa pidana = fungsi preventif
Alat social control = bersifat subsidair
-> Ultimum Remedium
Jenis-Jenis Hukum Pidana
1. Hukum Pidana dalam arti objektif (Ius Poenale) & Hukum Pidana dalam
arti subjektif (Ius Puniendi)
2. Hukum pidana umum & hukum pidana khusus
3. Hukum pidana dalam arti materil & hukum pidana dalam arti formal
4. Hukum pidana tertulis & hukum pidana tidak tertulis
5. Hukum pidana yang dikodofikasikan & hukum pidana yang tidak
dikodofikasikan
6. Hukum pidana internasional & hukum pidana nasional
Berlakunya Hukum Pidana Menurut Waktu
Pasal 1 KUHP
1. Tiada suatu perbuatan dapat dipidana, kecuali berdasarkan kekuatan
ketentuan perundang-undangan pidana yang telah ada sebelumnya.
2. Jika ada perubahan dalam perundang-undangan sesudah perbuatan
dilakukan, maka terhadap terdakwa diterapkan ketentuan yang paling
menguntungkannya.
Asas-asas yang terkandung dalam Ps. 1 KUHP:
Asas legalitas: nullum delictum poena sine preavia lege poenali (
hakim dilarang mencipta hukum apabila pidana dalam UU tidak ada)
Asas tidak berlaku surut: Hukum pidana tidak berlaku surut/mundur
Asas larangan penggunaan analogi: Hukum pidana tidak dapat ditafsir
secara analogi
Berlakunya Hukum Pidana Menurut
Tempat/Orang