Anda di halaman 1dari 2

Hukum pidana

1.Pengertian hukum pidana

Hukum pidana adalah sebuah aturan atau hukum yang dapat mengatur pelanggaran dan kejahatan
terhadap kepentingan umum, dan kepada pelakunya dapat diancam hukuman berupa penderitaan
atau siksaan.

2.Tujuan hukum pidana

Hukum pidana memiliki dua macam tujuan, yaitu:

Untuk menakut-nakuti setiap orang agar tidak melakukan perbuatan pidana (fungsi
preventif/pencegahan)

Untuk mendidik orang yang telah melakukan perbuatan pidana agar menjadi orang yang baik dan
dapat diterima kembali dalam masyarakat (fungsi represif/kekerasan).

3.asas asas hukum pidana

Asas Umum Hukum Pidana


Dalam buku Pengantar Hukum Indonesia oleh Rahman Syamsuddin dijelaskan soal beberapa asas
hukum yang ada dalam hukum pidana, antara lain:

Asas legalitas: didasarkan pada adagium nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenale, asas
ini tercantum dalam Pasal 1 ayat (1) KUHP, yang artinya: "tiada suatu perbuatan yang dapat dipidana
kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam perundang-undangan yang telah ada sebelum perbuatan
dilakukan."

Asas teritorialitas atau wilayah: asas yang memberlakukan KUHP bagi semua orang yang melakukan
perbuatan pidana di wilayah Indonesia (Pasal 2 dan 3 KUHP).

Asas nasional aktif: asas yang memberlakukan KUHP terhadap orang-orang Indonesia yang
melakukan perbuatan pidana di luar wilayah Indonesia.

Asas nasional pasif: asas yang memberlakukan KUHP terhadap siapa pun baik WNI maupun WNA
yang melakukan perbuatan pidana di luar wilayah Indonesia.

Asas universalitas: asas yang memberlakukan KUHP terhadap perbuatan pidana yang terjadi di luar
wilayah Indonesia yang bertujuan untuk merugikan kepentingan internasional.

Asas tidak ada hukuman tanpa kesalahan.


Asas bahwa apabila ada perubahan dalam perundang-undangan sesudah peristiwa itu terjadi, maka
dipakai ketentuan yang paling menguntungkan bagi si tersangka.
Asas dihapusnya kewenangan menuntut pidana dan menjalankan pidana karena:
a) nebis in idem (tidak boleh dituntut sekali lagi atas perbuatan yang oleh hakim telah diadili dengan
putusan tetap -- Pasal 76 KUHP)
b) kedaluwarsa (Pasal 78 KUHP)
c) matinya terdakwa (Pasal 77 KUHP)
d) pembayaran denda (Pasal 82)

Ruang Lingkup Hukum Pidana


1. Ius Poenale (Hukum Pidana Materiil) Ius Poenale atau hukum pidana materiil ini merupakan
sejumlah peraturan yang mengandung perumusan peristiwa pidana beserta dengan ancaman
hukumannya. Hukum pidana materiil ini sering juga disebut sebagai hukum pidana substantif,
biasanya digunakan untuk beberapa hal seperti apa, siapa, dan bagaimana suatu hukuman bisa
dijatuhkan kepada para terdakwa. Secara sederhana, hukum pidana materiil ini bisa disebut sebagai
hukum untuk memberikan sanksi. Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
2. Ius Poeniendi (Hukum Pidana Formil) Ius Poeniendi merupakan jenis aturan hukum mengenai hak
negara untuk menghukum seseorang yang telah melakukan tindak kejahatan pidana. Ketentuan
hukum ini menyangkut tentang tata cara dan proses pelaksanaan yang dilakukan oleh para penguasa
dalam menindak warga negara yang bersalah. Hukum pidana formil ini bisa juga dikatakan sebagai
bentuk realisasi dari hukum pidana materiil yang sebelumnya hanya pemberian sanksi saja.

ilmu bantu hukum pidana


Ada bermacam-macam ilmu bantu antara lain : 1. Ilmu psikologi 2. Psikiatri 3. Ilmu kriminologi 4.
Ilmu logika 5. Ilmu kriminalistik

Penafsiran dalam hukum pidana


ujuan menafsirkan undang – undang dalam hukum pidana adalah untuk menentukan arti
sebenarnya dari kehendak pembentuk undang – undang sebagaimana tertulis dalam rumusan
ketentuan pidana dalam undang – undang tersebut.
Fungsi hukum pidana
Fungsi umum hukum pidana adalah untuk mengatur hidup bermasyarakat dan menyelenggarakan
tata aturan dalam masyarakat. Sementara fungsi khusus dari hukum pidana adalah untuk melindungi
kepentingan hukum terhadap perbuatan yang hendak mengganggunya, dengan sanksi berupa
pidana yang sifatnya memaksa dan mengikat

Anda mungkin juga menyukai