Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PERENCANAAN TROTOAR DAN SANDARAN


I.I Perencanaan Trotoar
a. Data Perencanaan
a.1. Umum
Trotoar atau sering disebut side walk adalah sebuah prasarana yang
diperuntukan bagi pejalan kaki. Yang dimaksud dengant rotoar di sini pertebalan dari
pelat lantai seperti gambar dibawah dan memiliki data sebagai berikut:

 Lebar b = 1.00 m
 Tebal t = 0.20 m
 Mutu Baja = U-32
= fy U*10 = 320 MPa
 Modulus elastisitas baja 𝐸𝑠 = 200000 MPa
 Faktor bentuk distribusi tegangan beton 𝛽1 = 0,8
 Faktor reduksi kekuatan lentur 𝜙 = 0,85
 Faktor reduksi kekuatan geser 𝜙 = 0,8
 Tebal pelat lantai jembatan 𝑡𝑠𝑙𝑎𝑏 = 0,20 m
 Tebal selimut beton d’ = 35 mm
 Tinggi efektif d = 𝑡𝑠𝑙𝑎𝑏 - d’ = 165 mm
 Ditinjai selebar 1 m = 1000 mm

a.2. Data Gambar


b. Peraturan Pembebanan
c. Model Statika

1,25

1,00
0

d. Perhitungan Pembebanan
P
Beban mati

W DL
1,25

1,00
0

Beban mati merata :


- Berat sendiri pelat = 0,2 x 1,00 x 2400 = 480 kg/m
- Pasir urug = 0,32 x 1,00 x 1800 = 576 kg/m
- Air hujan = 0,03 x 1,00 x 1000 = 30 kg/m
- Tegel = 0,03 x 1,00 x 2200 = 66 kg/m
W DL = 1152 kg/m
Beban Mati titik :
- Beban tiang sandaran = 0,15 x 0,20 x 1,36 x 2400 = 97,92 kg
- Berat pipa = 2 x 7,13 x 1,5 = 21,39 kg
P DL = 119,31 kg
Beban Hidup :
Menurut PPPJR 1987 beban hidup yang bekerja pada trotoar 500 kg/m2, dan gaya horizontal pada
tepi trotoar adalah 500 kg dan gaya horizontal pada tiang sandaran 100 kg.

H1
H2
W LL
0,32 0,32 1,25

1,00
0

Beban hidup merata :


-W LL = 500 𝑘𝑔/𝑚2
Beban hidup titik :
- Gaya horizontal pada tiang sandaran 𝐻1 = 100 kg

- Gaya horizontal pada tepi trotoar 𝐻2 = 500 kg

e. Perhitungan Statika
Akibat beban mati :
-Akibat beban merata = 0,5 x 1152 x 12 = 576 kg.m
-Akibat beban titik = 119,31 x 1 = 119,31 kg.m
M DL = 695,31 kg.m
Akibat beban hidup :
-Akibat beban merata = 0,5 x 500 x 1,2 = 250 kg.m
-Akibat gaya horizontal (H1) = 100 x 1,25 = 125 kg.m
-Akibat gaya horizontal (H2) = 500 x 0,32 = 160 kg.m
M LL = 535 kg.m
Kombinasi beban :
MU = 1,3 MDL + 1,8 MLL
= 1,3 x 695,31 + 1,8 x 535
= 903,903 + 963
= 1866,903 kg.m
Gambar bidang Momen
Q=

f. Perhitungan Kekuatan
-Perhitungan kekuatan terhadap lentur
Tinggi pelat ℎ𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 = 0,2 m
Tebal selimut beton d’ = 30 mm
Tinggi efektif d = h - d’=170 mm
Lebar pelat b = 1000 mm

Momen Lentur : Mu = 1866,903 kg.m


= 18.669.030 Nmm
Faktor tahanan momen Rn = Mu / ϕ .b.𝑑2
= 18.669.030 / (0.8 x 1000 x 1702 )
= 0,807 N/𝑚𝑚2
𝑓𝑦
m = 0.85 . 𝑓′𝑐

400
=
0.85 . 30
= 15,68
Rasio tulangan tarik yang diperlukan:
1 2𝑚.𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = . (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

1 2 𝑋 15,68 𝑋 0,807
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 15,68
. (1 − √1 − 400
)
= 0,002
1.4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = 0.0035
400
𝑓′ 𝑐 600
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0.75 . (0.85.𝛽1 . . (600+𝑓 )) = 0.0331
𝑓𝑦 𝑦

Syarat daktilitas :
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢< 𝜌𝑚𝑖𝑛 = 0,002 < 0,0035 , tidak dipenuhi sehingga dipakai 𝜌𝑚𝑖𝑛 = 0,0035
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢< 𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,0227 < 0.0331 OK

Luas tulangan tarik


As =ρ.b.d
= 0,0035 x 1000 x 170
As = 595 𝑚𝑚2
Diameter tulangan yang digunakan = D12 -175 mm (646 mm2 > 595 mm2)
Tulangan Bagi:
Aso = 0,002 x b x h
= 0,002 x 1000 x 170
= 340 mm2
Dipakai tulangan D10-175 mm (449 mm2 > 340 mm2)
Untuk tulangan tekan dapat diambil 50% dari tulangan pokok (RSNI2004)
As’ = 50%.As
= 50% x 595
As’ = 297,5 𝑚𝑚2
Diameter tulangan tekan menggunakan D10-175 mm(449 > 297,5)

Gambar tulangan
1.2 Perencanaan Sandaran Jembatan
Railing atau sandaran merupakan pagar pengaman (barrier) jembatan
khususnya untuk pejalan kaki. Menurut Pedoman Perencanaa Jembatan Jalan Raya
tahun 1987 mengatakan bahwa tiang – tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus
diperhitungkan untuk menahan beban horizontal 100 kg/𝑚 yang bekerja pada tinggi
90 cm di atas trotoar.
2.1 Data Perencanaan Sandaran
2.1.1 Perencanaan pipa sandaran
a. Data pipa sandaran :
Untuk pipa sandaran :
Data pipa :
 Steel Galvanise Pipe 3’’
 Tegangan ijin baja σ ijin = 160 Mpa
 Elastisitas baja 𝐸𝑠 = 200000 Mpa

Data Gambar Pipa Sandaran

b. Model Statika
Pipa sandaran ditahan oleh tiang sandaran dan diasumsikan
sebagai tumpuan bebas(sendi) pada kedua ujungnya dengan jarak 1.5 m.

L = 1.5 m
c. Pembebanan
v = 7,13 kg/m
R

H = 100 Kg/m

Beban mati:
- Berat sendiri pipa: v =7,13 Kg/m
Beban hidup:
- Gaya horizontal H = 100 kg/m (PPJJR 1987).
Resultante beban
R = √𝑉 2 + 𝐻 2

= √7,132 + 1002
= 100,254 kg/m
d. Perhitungan statika
R = 100,254 Kg/m

Momen lentur maximum pada tengah bentang


M = 1/8 x R x 𝐿2
= 1/8 x 100,254 x 1,52
= 28,196 kg-m

Gaya lintang maximum pada tumpuan


D=½xRxL
= ½ x 100,254 x 1,5
= 75,19 kg

e. Kontrol kekuatan
- Terhadap lentur
σ=M/w
= 2819,6 / 15,6
= 180,743 kg/𝑐𝑚2 < σ ijin = 1600 kg/𝑐𝑚2 , OK
- Terhadap geser
𝐷. 𝑆
τ =𝑏 . 𝐼

D = Gaya geser max = 75,19 Kg


2
S = Stasis momen = 3 (𝑟2 3 − 𝑟1 3 )
2
= 3 (7,633 − (7,63 − 0,4)3 )

= 44,175 𝑐𝑚3
B = 𝐷2 − 𝐷1 = 7.63 – 7.23
= 0.4 cm
𝜋 𝜋
I = 64 (𝑟2 4 − 𝑟1 4 ) = 64 (7.634 − (7.63 − 0.4)4 )

= 32.22 𝑐𝑚4
75,19 𝑥 44,175
τ= = 257,07 kg/𝑐𝑚2 < τ ijin = 0,58 x 1600 = 928
0,4 𝑥 32,22

kg/𝑐𝑚2 , OK

Jadi penampang pipa SGP 3’’ dapat digunakan.

2.1.2 Perencanaan Tiang Sandaran


a. Data kontruksi pada tiang sandaran jembatan sebagai berikut :
 Berat Jenis :
- Baja = 7850 kg/𝑚3
- Beton = 2400 kg/𝑚3

 Mutu Beton = K-300


= Fc’ = 0.83*K/10
= 25 Mpa
 Mutu Baja = U-32
= fy = U*10
= 320 Mpa
 Modulus Elastisitas Baja =𝐸𝑠 = 200000Mpa
 Jarak antar sandaran = 1.5 m
b. Data gambar

Gambar 2.1 Gambar Sandaran


c. Penentuan Dimensi Sandaran
Dimensi sandaran dapat dilihat pada gambar 2.1 diatas dimana tebal
sandaran 15 cm.
d. Model Statika
Struktur sandaran dijepit pada bagian bawah tepatnya pada pertemuan
sandaran dengan plat lantai.

e. Pembebanan Sandaran

q = 100 kg/m

90 cm

Gaya horizontal P = q x L = 100 x 1.5 = 150 Kg


f. Perhitungan Statika
Momen lentur pada ujung bawah :
M=PxH
= 150 x 90
= 13.500 kg-cm
Gaya geser :
D = P = 150 kg
Momen
P =150 kg bid M

13.500 kg-cm 150 kg


g. Perhitungan Kekuatan
Tinggi sandaran ℎ𝑠𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑛 = 20 + 57 + 31 + 17,5 = 125,5 cm
Jarak sandaran 𝑠𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑛 = 1,50 m
Tinggi tiang sandaran h = 200 mm
Tebal selimut beton d’ = 30 mm
Tinggi efektif d = h - d’=170 mm
Lebar tiang sandaran b = 150 mm

Lentur :
M = 13.500 kg-cm
Mu= 1,8 x 13.500
= 24.300 kg-cm = 2.430.000 Nmm
Faktor tahanan momen
Rn = Mu / ϕ .b.𝑑2
= 2.430.000 / 0.8 . 150 . 1702
= 0,7 N/𝑚𝑚2
𝑓𝑦
m= 0,85 𝑥 𝑓𝑐
400
= 0,85 𝑥 30

= 15, 68
Rasio tulangan tarik yang diperlukan
1 2𝑚.𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = . (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

1 2 𝑋 15,68 𝑋 0,7
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = . (1 − √1 − )
15,68 400

= 0,0017
1.4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = 0.0044
400
𝑓′ 𝑐 600
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0.75 . (0.85.𝛽1 . . (600+𝑓 )) = 0.0331
𝑓𝑦 𝑦

Syarat daktilitas :
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢< 𝜌𝑚𝑖𝑛 = 0,0017 < 0,0035 , tidak dipenuhi sehingga dipakai 𝜌𝑚𝑖𝑛 = 0,0035
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢< 𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,0017 < 0.0331 OK
Luas tulangan tarik
As =ρ.b.d
= 0,0035 x 150 x 170
As = 89,25 𝑚𝑚2
Diameter tulangan yang digunakan = 2D12 (226 mm2 > 89,25 mm2)

Untuk tulangan tekan dapat diambil sama dari tulangan pokok (RSNI2004)
As’ = As
As’ = 89,25 mm2
Diameter tulangan tekan menggunakan 2D12 (226 mm2 > 89,25 mm2)
Gambar tulangan:

Anda mungkin juga menyukai