Anda di halaman 1dari 5

PENYUSUNAN DED RTBL KECAMATAN POTO TANO

KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BABI
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah kegiatan yang bertujuan
mengendalikan pemanfaatan ruang dan menciptakan lingkungan yang tertata,
berkelanjutan, berkualitas serta menambah vitalitas ekonomi dan kehidupan masyarakat.
Oleh karenanya penyusunan dokumen RTBL, merupakan pemenuhan aspek legal-formal,
yaitu sebagai produk pengaturan pemanfaatan ruang serta penataan bangunan dan
lingkungan pada kawasan terpilih. Selain itu juga sebagai dokumen panduan/pengendali
pembangunan dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan kawasan
terpilih supaya memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan lingkungan yang
berkelanjutan. Kriteria ini meliputi pemenuhan persyaratan tata bangunan dan
lingkungan, peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan kualitas lingkungan
dan ruang publik, perwujudan pelindungan lingkungan, serta peningkatan vitalitas
ekonomi lingkungan.
Selain hal tersebut RTBL mempunyai manfaat untuk mengarahkan jalannya
pembangunan sejak dini, mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna,
spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. RTBL
melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung, mewujudkan kesatuan karakter
dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan lingkungan/kawasan, mengendalikan
pertumbuhan fisik suatu lingkungan/ kawasan, menjamin implementasi pembangunan
agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan
lingkungan/kawasan yang berkelanjutan, menjamin terpeliharanya hasil pembangunan
pasca pelaksanaan, karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil
pembangunan.
Sesuai Permen PU No.6/PRT/M/2007 tentang pedoman umum rencana tata
bangunan dan lingkungan, pada Pasal 1 disebutkan bahwa : Rencana Tata Bangunan dan

BAB 1 PENDAHULUAN I-1


PENYUSUNAN DED RTBL KECAMATAN POTO TANO
KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang


dimaksudkan untuk mengendlikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan
lingkungan, serta memuat materei pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan,
rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian
rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.
RTBL adalah sebuah produk pengaturan yang disusun diharapkan dapat
mensinergikan seluruh perencanaan yang ada di suatu kawasan sehingga dapat
mendukung dan memberikan kontribusi terhadap terwujudnya kota hijau yang
berkelanjutan. RTBL juga merupakan upaya konservasi kawasan berskala lingkungan
dalam dokumen yang disusun sesuai Pedoman RTBL (Permen PU No. 06/PRT/M/2007).
Upaya tersebut diharapkan tercapai dengan fokus pada penciptaan ide-ide kreatif sebagai
target hijau kawasan yang:
1. Menciptakan suasana kondusif dalam rangka pembangunan bangunan gedung hijau;
2. Fokus pada desain lingkungan yang dapat menghemat penggunaan sumber daya tak
terbarukan/fossil fuel; dan
3. Pendetilan tata cara pelaksanaan di tingkat basis masyarakat untuk mencapai target
sasaran ‘hijau’di wilayahnya.
Tema kawasan Detailed Enginering Design (DED) Poto Tano berpedoman pada
payung hukum yang diatasnya. Oleh karena itu penyusun melakukan inventarisir data-
data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait maupun orientasi lapangan. Dari
inventarisir tersebut dapat diketahui secara garis besar tentang deliniasi wilayah
perencanaan. Dan dari deliniasi wilayah dapat diperoleh alternatif maupun prioritas
DEDnya.
Kawasan perencanaan memiliki potensi dalam pembangunan dan pengembangan
pariwisata karena terdapat pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan Poto Tano
dengan pulau-pulau sekitarnya sekaligus merupakan pintu gerbang menuju Kabupaten
Sumbawa Barat. Hal ini disebutkan di dalam RTRW Kabupaten Sumbawa Barat bahwa
Poto Tano ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang berarti kawasan ini
memiliki fugsi untuk melayanani kegiatan disekitarnya. Kegiatan lokal yang ada berupa
pengembangan budidaya tambak, pengembangan budidaya mutiara dan rumput laut,
wisata pantai, perkebunan, peternakan, perikanan, serta perdagangan jasa. Dari

BAB 1 PENDAHULUAN I-2


PENYUSUNAN DED RTBL KECAMATAN POTO TANO
KABUPATEN SUMBAWA BARAT

beberapa kegiatan tersebut, sektor pertanian dan industri merupakan sektor unggulan
yang menjadikan Poto Tano sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yakni Kawasan
Agroindustri Poto Tano.
Dari uraian dapat diambil tema besar dari desain kawasan Poto Tano yaitu Kawasan
Pengembangan Pariwisata Pesisir. Poto Tano merupakan bagian dari Kawasan Strategis
Provinsi (KSP) Sumbawa Barat dan merupakan tempat transit yang potensial untuk
dikembangkan dan ditata, dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan kawasan
terbangun dan pemanfaatan ruangnya sangatlah cepat sehingga memerlukan
pengendalian. Adapun pembuatan DED ini merupakan salah satu cara untuk
mengendalikan pertumbuhan yang sporadis.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan Penyusunan DED RTBL Kecamatan Poto Tano ini adalah untuk
untuk mendapatkan pedoman teknis dalam pembangunan fisik kawasan yang akan
menjadi dokumen teknis sebagai dasar pelaksanaan fisik.
Tujuan dari kegiatan ini yaitu:
1. Mengetahui lokasi prioritas dalam deliniasi RTBL Kota Poto Tano
2. Mengarahkan pembangunan kawasan prioritas agar terencana dengan baik
3. Menyusun dokumen lelang (Document for Tender) yang akan menjadi acuan dalam
pelaksanaan fisik di lapangan.

1.3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dari penyusunan DED RTBL Poto Tano Kabupaten
Sumbawa Barat adalah :
1. Tersusunnya dokumen DED Penataan Bangunan dan Lingkungan Kecamatan Poto
Tano sesuai dengan RTBL guna sebagai dasar pembangunan fisik kawasan.
2. Tersusunnya dokumen lelang (DED, Rencana Anggaran Biaya/RAB dan Rencana Kerja
Syarat/RKS).

BAB 1 PENDAHULUAN I-3


PENYUSUNAN DED RTBL KECAMATAN POTO TANO
KABUPATEN SUMBAWA BARAT

1.4. LOKASI KEGIATAN


Lokasi kegiatan DED RTBL Poto Tano ini, yakni di kawasan strategis Kecamatan Poto
Tano Kabupaten Sumbawa Barat (prioritas deliniasi RTBL Poto Tano).

1.5. DASAR HUKUM


Dasar peraturan, acuan, dan pedoman peraturan dalam Penyusunan DED RTBL
Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana;
3. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
4. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan Perubahannya (Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;

BAB 1 PENDAHULUAN I-4


PENYUSUNAN DED RTBL KECAMATAN POTO TANO
KABUPATEN SUMBAWA BARAT

11. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pariwisata
Nasional;
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah dan Perubahannya ( Peraturan Presiden No. 70 Tahun
2012 Tentang Perubahan Perubahan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah);
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung;
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;
18. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16/MEN/2008 Tentang
Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
19. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor Pm 29 Tahun 2014 Tentang Pencegahan
Pencemaran Lingkungan Maritim;
20. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi (RTRWP) Nusa Tenggara Barat No. 3 Tahun 2010;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Sumbawa Barat No. 2 Tahun 2012;

1.6. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup Perencanaan DED RTBL Poto Tano meliputi :
1. Membuat DED Prasarana dan Sarana
2. Menentukan Bill of Quantity dan spesifikas teknis yang diperlukan.
3. Menentukan analisa perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
4. Menyusun Dokumen Pelelangan.

BAB 1 PENDAHULUAN I-5

Anda mungkin juga menyukai