NPM : 2007210220P
Kelas : A1 – Pagi
Tugas ke : Mandiri BAB 3
2. Hakikat Ideologi
Dalam sejarah di Indonesia, ideologi seringkali dianut karena
manfaatnya. Akan tetapi orang menganut dan mendukung suatu ideologi
pada dasarnya juga karena keyakinan bahwa ideologi itu benar. Ide-ide atau
pengertian itu merupakan suatu sistem, suatu perangkat yang menjadi suatu
kesatuan, menjadi ideologi mengenai manusia dan seluruh realitas. Setiap
ideologi pada intinya pasti mempunyai citra manusia tertentu.
Dengan kata lain, setiap ideologi pasti mempunyai suatu citra dan
gambaran: manusia itu apa, dan bagaimana relasi-relasinya dengan alam
semesta dengan sesama manusia dan dengan Penciptanya. Dikatakan:
mengenai manusia dan seluruh realitas, mengandung arti bahwa manusia itu
mempunyai posisi tertentu, mempunyai kedudukan, berarti mempunyai
hubungan atau relasi.
B. Tipe-Tipe Ideologi
Terdapat dua tipe ideologi sebagai ideologi suatu negara. Kedua tipe
tersebut adalah ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi tertutup adalah
ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan
normanorma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak
boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah
jadi dan harus dipatuhi.
Kebenaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan
berdasarkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral yang lain. Isinya dogmatis
dan apriori sehingga tidak dapat dirubah atau dimodifikasi berdasarkan
pengalaman sosial. Karena itu ideologi ini tidak mentolerir pandangan dunia
atau nilai-nilai lain.
1. Ideologi Tertutup
Salah satu ciri khas suatu ideologi tertutup adalah tidak hanya
menentukan kebenaran nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga
menentukan hal-hal yang bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup
tidak mengakui hak masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan
pertimbangannya sendiri. Ideologi tertutup menuntut ketaatan tanpa
reserve. Ciri lain dari suatu ideologi tertutup adalah tidak bersumber dari
masyarakat, melainkan dari pikiran elit yang harus dipropagandakan
kepada masyarakat. Sebaliknya, baikburuknya pandangan yang muncul dan
berkembang dalam masyarakat dinilai sesuai tidaknya dengan ideologi
tersebut. Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan
berlaku dan dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat
otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter. Contoh paling baik dari
ideologi tertutup adalah Marxisme-Leninisme. Ideologi yang
dikembangkan dari pemikiran Karl Marx yang dilanjutkan oleh Vladimir
Ilianov Lenin ini berisi sistem berpikir mulai dari tataran nilai dan prinsip
dasar dan dikembangkan hingga praktis operasional dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ideologi Marxisme-Leninisme
meliputi ajaran dan paham tentang
(a) hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan ateisme;
(b) ajaran makna sejarah sebagai materialisme historis;
(c) norma-norma rigid bagaimana masyarakat harus ditata, bahkan tentang
bagaimana individu harus hidup; dan
(d) legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama kaum
proletar.
2. Ideologi Terbuka
Tipe kedua adalah ideologi terbuka. Ideologi terbuka hanya berisi
orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan
norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan
dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat.
Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan secara
apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis. Dengan sendirinya
ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai
melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya dapat
ada dan mengada dalam sistem yang demokratis. Tipe ideologi tertutup
maupun terbuka masing-masing memiliki acuan seperti pendapat Soerjanto
Poespowardojo dalam buku Pancasila sebagai ideologi: dalam berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bermasyarakat sebagai
berikut:
a. Ideologi ditangkap dalam artian negatif, karena dikonotasikan dengan
sifat totaliter, yaitu memuat pandangan dan nilai yang menentukan
seluruh segi kehidupan manusia secara total, secara mutlak menurut
manusia hidup dan bertindak sesuai dengan apa yang digariskan oleh
ideologi itu, sehingga akhirnya mengingkari kebebasan pribadi
manusia serta membatasi ruang geraknya.
b. Ideologi ditangkap dalam artian positif, terutama pada sekitar Perang
Dunia II karena menunjuk kepada keseluruhan, pandangan cita-cita,
nilai, dan keyakinan.
Sesuai dengan pendapat Soerjanto Poespowardojo tersebut maka tipe
ideologi terbuka termasuk dalam artian yang positif karena ada pada sistem
demokrasi yang mengoperasionalkan seluruh cita-cita, nilai, dan keyakinan
secara holistik sesuai dengan perkembangan masyarakat.
C. Ideologi Dunia
Berikut ini macam macam ideologi diberbagai dunia, diantaranya yaitu:
1. Ideologi Kapitalisme
Ideologi kapitalisme merupakan ideologi yang cukup dikenal di dunia.
Ideologi kapitalime ini dipopulerkan oleh seorang bapak ilmu ekonomi
dunia yaitu Adam Smith. Paham ini digagas oleh Adam Smith karena tidak
setuju dengan ideologi merkantilisme yang berkembang pada saat itu. Oleh
sebeb itu maka beliaulah kemudian memperkenalkan ideologi ini ke
khalayak luas.
Menurut ideologi ini, gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep
MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi
suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal
lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan.
Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang
akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-
faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas
sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.
Negara yang menganut paham kapitalisme diantaranya Inggris, Belada,
Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
Ciri-Ciri ideologi Kapitalisme, diantaranya yaitu
Kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Warga negara bebas
melakukan apa saja asalkan tidak melanggar tertib hukum.
Negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya tertib hukum.
Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai agama sehingga
melahirkan sekulerisme (paham yang memisahkan agama dengan
negara).
2. Ideologi Liberalisme
Liberalisme adalah paham yang mengutamakan kebebasan individu
sebagai pangkal kebahagiaan hidup. Ideologi liberalis diperkenalkan di
Indonesia oleh orang-orang Belanda yang mendukung perjuangan bangsa
Indonesia. Paham liberal dikembangkan oleh organisasi politik di Indonesia
seperti Indische Partij. Ciri-ciri ideologi liberalisme diantaranya yaitu:
Bidang ideologi: menerapkan paham sekuler
Bidang politik: dikenal adanya partai oposisi
Bidang ekonomi: sistem ekonomi kapitalis, perekonomian diserahkan
kepada perseorangan.
Bidang sosial budaya: anggota masyarakat cenderung individualis.
3. Ideologi Komunisme
Komunisme adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik,
sosial, dan ekonomi yang bertujuan menciptakan masyarakat komunis
dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat
produksi sehingga tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.
Pada mulanya, ideologi komunisme dicetuskan oleh Karl Marx. Dalam
pendapatnya, Karl Marx beranggapan bahwa ketidaksetaraan dan
penderitaan diakibatkan oleh kapitalisme. Ideologi komunisme merupakan
kebalikan dari ideologi kapitalis yang mengandalkan demokrasi dan
produksi modal dalam membantu masyarakat.
Komunisme sebagai paham anti-kapitalisme menggunakan sistem partai
komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang
kepemilikan akumulasi modal pada individu.
Tujuan paham komunisme adalah alat-alat produksi harus dikuasai oleh
negara guna kemakmuran rakyat secara merata. Dengan kata lain, paham
komunis menghapus hak perseorangan yang terdapat dalam paham
liberalisme. Hingga saat ini, negara yang dikenal masih menggunakan
ideologi komunisme adalah Uni Soviet (sekarang Rusia) dan China.
Sebagaimana dengan beberapa paham atau ideologi lain, komunisme
memiliki ciri-ciri khas sebagai berikut.
Mengajarkan teori kelas sosial yang mana tidak ada kesenjangan antara
kaum proletar (buruh, kalangan kelas rendah) dengan borjuis (pemilik
tanah, kalangan menengah atas). Oleh karena itu, hadirnya teori ini
menimbulkan pertentangan di antara kedua kelompok tersebut.
Kurang menghargai kepemilikan yang dimiliki oleh individu karena
ideologi ini melakukan penghapusan properti pribadi.
Tidak ada kepemilikan kolektif atas alat produksi. Dalam sistem ini
semua alat produksi seperti pabrik, pertanian, tanah, perdagangan,
konstruksi, tambang dan alat transportasi dan komunikasi berada di
bawah kepemilikan dan kontrol negara.
Dalam sistem ini, seorang individu tidak dapat memiliki apa pun
kecuali kebutuhan hidup. Tidak ada yang bisa menjalankan bisnis
pribadi.
Doktrin komunis selalu mengajak semua lapisan masyarakat untuk
selalu berevolusi.
Menganut sistem satu partai yakni partai komunis sehingga tidak ada
yang namanya partai-partai oposisi. Bisa dikatakan ideologi komunis
ini sangat berlawanan dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
Negara dan segala hukum yang diberlakukan bisa lenyap.
Berdasarkan teori, setiap individu dibayar kompensasi sesuai dengan
kebutuhannya, sehingga menghilangkan kesenjangan pendapatan yang
tidak adil. Penghapusan pendapatan, bunga, dan keuntungan pribadi
menempatkan sistem distribusi kekayaan secara adil dan merata.
Dalam sistem komunis, negara bertanggung jawab untuk menyediakan
pekerjaan dan kompensasi sesuai dengan kemampuan setiap individu.
Ideologi komunisme berusaha untuk memakmurkan rakyatnya. Namun,
faktanya banyak tuan tanah yang berusaha melenyapkan paham ini dan
menghabiskan lawan komunismenya.
4. Ideologi Sosialisme
Ideologi sosialisme akan di identikan dengan ideologi komunisme. Hal
itu karena prisip yang mendasar yaitu sama-sama mengutamakan segala
kepemilikanya secara bersama-sama dan tidak mengakui adanya
kepemilikan individu. Seluruh aset dan modal akan dikuasai secara
bersama sama demi kepentingan bersama suatu bangsa dan Negara.
Ideologi ini berkembang pada abad ke 19 di Negara France yang
kemudian disebarkan ke negara lainnya. Tokoh dari ideologi sosialisme
yaitu Karl Marx yang merupakan pencetus ideologi marxisme.
Ketidaksukaanya terhadap sistem ekonomi kapitalis membuat Karl Max
dengan ideologi marxisme yang membuat sistem ekonomi, sistem sosial,
dan sistem politik. Empati yang dirasakan oleh Karl Marx terhadap nasib
buruh dan tani membuatnya kemudian mencetuskan ide dan gagasan
tersebut. Kekuatan kapitalis akan tumbang dengan persatuan seluruh rakyat
untuk melawan sistem yang menyengsarakan kaum urban tersebut. Peran
negara sebagai sebuah regulator berperan untuk menguasai aset dan
dikelola demi kemajuan bersama.
Namun pada perkembanganya ideologi sosialisme juga mendapatkan
banyak kritik. Di dalam sistem ekonomi sosialisme akan membagi rata
seluruh pendapatan warganya. Hal itu akan membuat kecemburuan sosial
karena beban pekerjaan setiap orang tentunya akan berbeda satu sama
lainnya. Bahkan seorang pengangguran akan mendapatkan penghasilan
yang sama dengan orang bekerja.
5. Ideologi Agama
Dalam ideologi agama, konsepsi agama dan negara adalah satu, artinya
bahwa pemerintahan dijalankan berdasarkan nilai-nilai agama, dan segala
tata kehidupan, dalam masyarakat, bangsa dan Negara didasarkan pada
nilai-nilai agama yang dianut Negara tersebut.