Anda di halaman 1dari 9

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI

TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN GEDUNG

SMK N 3 KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Disusun Oleh :

1. Haikal Alfariz
2. Azis Fadillah
3. Ai Nida Sa’diah
TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN

Sejak zaman sebelum perang dunia meletus, perkembangan abad yang sudah
memprioritaskan bangunan sebagai tempat tinggal. Dimulai dengan bangunan-
bangunan bersifat keagamaan dan unsur politis sebagai simbol kekuasaan yang
dibuat dengan konstruksi yang tinggi dan lebih dari 1 lantai seperti Masjid, gereja,
kuli-kuil , balai kota dan lain-lain.

Kita pasti ingat dengan bangunan-bangunan tinggi berikut yang sangat mendunia
seperti menara Eifel, Paris, Prancis & menara condong Pissa, Pissa, Italia

Evolusi perkembangan dari bangunan bertingkat tinggi dimula periode pertama pada
Equitable Life InsuranceBuilding 1857, New York, Amerika.

Pembangunan gedung bertingkat pada zaman itu sangatlah tidak mudah dengan
belum diciptakannya komputer sebagai alat bantu manusia dalam mengerjakan
pekerjaan seperti mendesaign dan menghitung. Namun dengan gambar desaign
gedung manual oleh arsitek-arsitek yang handal dan perhitungan oleh para insinyur
yang teliti dapatlah tercipta gedung yang kokoh, proporsional dan memenuhi
sebagai fungsinya.

Pada saat ini memasuki zaman globalisasi yang memodernkan tiap-tiap


pembangunan dan bentuk-bentuk gedung bertingkat. Pembangunan gedung
bertingkat saat ini ditekankan tidak pada fungsinya saja melainkan pada keindahaan
bentuk gedung dan kualitas kekuatan gedung tersebut. Dibangunnya gedung
bertingkat dengan keindahaan dan kualitas kekuatannya dimanfaatkan untuk
berbagai kebutuhan saat-saat ini seperti perkantoran, bisnis, pemerintahan, fasilitas
publik seperti mall, stasiun, bandara dll. Dengan gedung bertingkat, keadaan ruang
untuk memuat orang banyak tak perlu memiliki lahan luas, cukup dengan
menambah lantai di atas lantai satu dan seterusnya.

Dari penjelasan di atas kita sudah mengenal gedung bertingkat dari sejarahnya pada
abad 19 dengan fungsi-fungsinya. Kini kita ulas mengenai tahap proses
pembangunan gedung bertingkat.

Tahap pelaksanaan pekerjaan menentukan hasil gedung yang direncanakan oleh


pihak perencana. Sebelum kita membahas tahap-tahap pelaksaan pembangunan
gedung bertingkat, kita lebih dulu mengenal pihak-pihak yang aktif dalam
pelaksanaan proyek itu. Pihak di antaranya yaitu :

Konsultan proyek

Koordinator dan para pelaksana


Pihak pemilik (owner) jika diperlukan

Pihak perencana / arsitek jika diperlukan

Pada tahap pelaksanaan, semua pelaksanaan pekerjaan di lapangan mengikuti


rencana yang telah dibuat oleh perencana. Dari rencana-rencana tersebut antara
lain gambar rencana gedung dan detailnya, material dan dokumen-dokumen penting
lainya. Tahap berikut setelah dokumen-dokumen pendukung pelaksaan proyek
sudah ada, proyek bisa berjalan.

Sebelum memulai proyek gedung, pastikan hal-hal pendukung pekerjaan sudah


memenuhi kebetuhan proyek seperti peralatan-peralatan kerja, material, fasilitas
pendukung, dan tenaga kerja

Peralatan

Peralatan-peralatan proyek dikategorikan menjadi 2, yaitu peralatan berat dan


peralatan ringan

Peralatan berat meliputi :

Backhoe : backhoe digunakan untuk pekerjaan tanah, biasanya sering disebut


bulldoser. Fungsi utamanya yaitu menggali/mengeruk tanah

Concrete pump truck : alat untuk memompa beton ready mix dari mixer truck ke
lokasi pengecoran. Penggunaan concrete pump truck ini untuk meningkatkan
kecepatan dan efisiensi waktu pengecoran. Alat ini digunakan untuk pengecoran
balok dan plat lantai.

Tower rane : diperlukan terutama sebagai pengangkut vetikal bahan-bahan untuk


pekerjaan struktur, seperti besi beton, bekisting, beton cor, pengangkutan
material/bekas, dan material lainnya.

Concrete mixer truck : alat untuk mengolah campuran beton dan memompa beton
ready mix dari mixer truck ke lokasi pengecoran.

Dum truck : alat yang dipergunakan untuk memindahkan atau membuang suatu
material hasil galian dari lokasi proyek ke lokasi proyek yang telah ditetapkan
kemana material tersebut itu dibuang / dijual.
Peralatan ringan meliputi :

Theodolith : alat untuk menentukan as bangunan dan titik-titik as kolom pada tiap-
tiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring.

Waterpass : alat yang digunakan untuk menetukan elevasi / peil lantai, balok, lain
– lain yang membutuhkan elvasi.

Trowel : alat yang digunakan untuk menghaluskan permukaan beton

Gerobak dorong

Cangkul

Sekop

Gergajih

Palu

Rol meter

Alat pengikat bendrat

Klem kolom Dan lain-lain

Material

Mengingat rencana pekerjaan proyek gedung yang dibatasi oleh waktu, maka
diusahakan pemilihan atau penempatan material yang tepat dan seefisien mungkin
sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Pemilihan material
yang baik juga akan menghasilkan bangunan gedung yang kokoh.

Berikut material-material yang dibutuhkan dalam proyek gedung :

Pasir : a. Pasir agregat kasar

Pasir agregat halus

Semen

Air : gunakanlah air yang bersih dan tidak mengandung lumpur

besi-besi tulangan. Dsb


Pekerja

Dalam suatu proyek bangunan, komponen-komponen dari unsur utama yaitu pekerja
atau tenaga ahli. Pekerja dibutuhkan untuk melaksanakan seluruh rencana yang
sudah dibuat oleh perencana dan melaksanakannya sesuai prosedur. Di dalam
proyek kecil maupun besar, keahlian dan keselamatan pekerja sangatlah penting
demi mengurangi hambatan pelaksanaan dan mengurangi kerugian materil maupun
nyawa.

Jika unsur-unsur pendukung dalam pelaksanaan proyek tersebut telah terpenuhi


maka selanjutnya adalah melaksanakan pekerjaan di lapangan dalam rangka
membangun gedung bertingkat. Pelaksanaan pekerjaan di lapangan melalui tahap-
tahap pekerjaan berikut :

Tahap-tahap pekerjaan

Persiapan

Pada pekerjaan persiapan , meliputi survei keadaan di lapangan yang akan


dibangun gedung yaitu 1.) Pembersihan lahan, seperti mencabut rumput dan
menghilangkan / menebang pohon yang mungkin menjadi penghalang 2.)
pembuatan pagar pengaman, dibuat dengan mengelilingi area yang akan digunakan
untuk proyek. 3.) Penentuan as dan peil bangunan. 4.) pemasangan
bouwplank, merupakan papan-papan yang dipasang di sekitar pekerjaan

Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah yaitu melaksanakan pekerjaan dari rencana proyek yang sedang
dilaksanakan di area lahan/tanah, pekerjaan tanah meliputi : 1.) galian tanah
pondasi, pada galian pondasi untuk bangunan bertingkat/gedung tinggi yaitu dengan
galian yang dalam. 2.) urugan pasir. 3.) urugan tanah, yaitu mengurug tanah
kembali setelah pasangan pondasi selesai dipasang.

Pekerjaan pondasi
Bagian yang paling mendasar dari suatu bangunan yakni pondasi.

Dalam ilmu bangunan dan realita pekerjaan bangunan memiliki jenis-jenis pondasi
yang harus disesuaikan dengan bangunan yang akan dibuat. Jenis-jenis pondasi
antara lain :

pondasi dangkal : pasangan batu kali, pondasi ceker ayam, pondasi umpak ,
pondasi batu bata

Pondasi dalam : pondasi tiang pancang ( driven pile ) , pondasi tiang franki ( franki
pile ), pondasi tiang injeksi ( injection pile ), pondasi tiang bor ( bored pile )

Sebelum menentukan pondasi mana yang akan diaplikasikan pada proyek tersebut,
sebelumnya telah diteliti keadaan tanah di lapangan. Mengenai tekstur tanah dan
daya dukung tanah terhadap bangunan tinggi yang akan dibangun. Namun pada
umumnya, penggunaan pondasi untuk bangunan atau gedung dengan lebih dari 3
lantai maka digunakan pondasi tiang pancang. Pada artikel ini membahas
pembangunan gedung bertingkat seperti pada gambar di atas atau awal tepatnya 20
lantai. Lebih tepatnya menggunakan tiang pancang. Pondasi tiang pancang sama
dengan pondasi bored pile, namun kekuatannya lebih besar pondasi tiang pancang
yang pada umumya digunakan untuk pondasi bangunan apartement, kondominium,
rent office dan sebagainya.

Karena pada proyek gedung bertingkat ini menggunakan pondasi tiang pancang
maka untuk galian tanah menggunakan alat-alat berat.

Pekerjaan Beton Bertulang

Sangat difokuskan pada pekerjaan beton bertulang, dalam proyek gedung bertingkat
dengan 20 lantai. Mulai dari pondasi tiang pancang, tiang pancangnya yang sudah
terbuat dari beton bertulang maka dengan itu membuat konstruksi pondasi sangat
kokoh, selanjutnya untuk kolom dan balok-balok pada konstrusi bagian atas pondasi.

Pekerjaan beton bertulang meliputi : 1.) pembesian, pengerjaan disesuaikan dengan


apa yang ada pada gambar rencana. Pada proyek gedung bertingkat menggunakan
baja sebagai kerangka
2.) bekisting, yakni percetakan balok. 3.) betonisasi, pada tahap ini tiap cetakan
kolom dan balok diisi adonan beton dengan berbagi ketentuan yang memenuhi
standar.

Pekerjaan dinding

Gedung pencakar langit pada saat-saat ini menggunakan dinding kaca, namun
dinding seperti batu-batu diganti dengan beton tumbuk ringan, beton tumbuk ringan
ini lebih efisien memiliki kualitas yang cukup baik dan beratnya yang ringan
memudahkan pengangkutan material.

Berikut jenis-jenis kaca yang sering digunakan dalam proyek gedung bertingkat :

Kaca bening

Kaca warna

Kaca es

Kaca reflektif

Kaca tempered

Kaca laminated

Pada umunya penggunaan kaca untuk dinding eksterior gedung bertingkat yaitu
dengan menggunakan kaca reflektif karena lapisan kaca refletif ini bersifat
memantulkan cahaya dan panas, serta mampu memberikan penampilan yang
mewah, sekaligus menurunkan beban energi pengkodisian udara. Aplikasi kaca
untuk dinding gedung bertingkat memiliki keuntungan sendiri, selain memberi kesan
megah dan mewah pada penampilan juga dapat menghemat energi karena kaca
refleksi dapat memantulkan sekitar 30 % cahaya matahari, sehingga suhu panas di
dalam ruangan berkurang dan dapat meringankan kerja AC. Ketebalan kaca refleksi
yang akan digunakan sebagai dinding gedung haruslah sesuai standar kebutuhan
untuk keperluan dinding.
Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela

Untuk pekerjaan ini, sebuah proyek gedung tidaklah menggunakan kusen, pintu dan
jendela yang digunakan untuk rumah pada umumnya. Pintu pada gedung bertingkat
biasanya menggunakan kaca bening tebal sesuai kegunaanya, dan pintu
alumunium. Kusen pintu dan kusen jendela juga tidak terbuat dengan kayu seperti
pada bangunan rumah biasa. Jendela dibuat dan ditempatkan dengan menentukan
letak fungsi dan memperhatikan keadaan pemandangan.

Pekerjaan tangga

Penggunaan tangga pada bangunan bertingkat sangatlah vital, sebagai penghubung


lantai 1 dengan lantai 2 , lantai 2 dengan lantai 3 dan seterusnya. Tangga menurut
bahannya dibedakan menjadi 2, yaitu tangga beton dan tangga kayu. Pada proyek
gedung bertingkat tangga beton sangatlah cocok dengan keadaan gedung yang
besar dan tinggi dan muatan orang yang banyak. Lebar tangga ditentukan
berdasarkan muatan lebar badan orang yang melintas, 80 cm untuk 1 orang , 120
cm untuk 2 orang. Pada konstruksi tangga ada istilah optrade dan antrade, yakni
langkah lebar dan langkah atas. Berikut dalah rumus tangga : 1 aantrade + 2
optrade = 56-60 cm.

Macam-macam bentuk-bentuk tangga yakni antara lain : Tangga bordes 2 lengan,


tangga bordes 3 lengan, tangga 2 perempatan, tangga dengan permulaan
perempatan dan tangga dengan penghabisan perempatan.

Pekerjaan atap

Untuk sebuah gedung bertingkat dengan 20 lantai, seperti pada gambar di awal
tidaklah dengan atap-atap seperti biasanya yakni genting, sirap, asbes, maupun
seng. Demi memberi kesan megah, kaca juga dapat dijadikan untuk atap. Kaca yang
sebaiknya digunakan memiliki ketebalan minimal 12 mm, misalnya dengan
menggunakan jenis kaca tempered atau laminated.

Dari ke delapan tahap pekerjaan pada proyek gedung bertingkat secara inti,
bangunan sudah mencapai tahap penyelesaian. Namun dalam sebuah gedung
bertingkat tidaklah hanya bagian-bagian pekerjaan manual itu saja, terdapat unsur-
unsur pendukung seperti fasilitas untuk mempermudah penjangkauan dengan
banyak lantai bertingkat, maka digunakanlah lift, bisa saja dengan eskalator dan
unsur pendukung lainnya.

Setelah unsur pendukung daripada bagian bangunan gedung telah terpenuhi


selanjutnya yakni proses finishing yaitu melengkapi tiap bagian-bagian ruangan
gedung dengan sket guna membagi ruang sesuai dengan fungsinya. Bahan-bahan
finishing dipilih agar sesuai dengan suasana dan keadaan gedung yang dibangun.

Pertanyaan yang belum terjawab :

1. Apa yang dimaksud dengan keuntungan yang dapat dirasakan secara


langsung dan tidak langsung.
Jawab : Misalnya dalam pembangunan pasar. Keutungan langsungnya yaitu
adanya sarana untuk mencari biaya hidup yang nyaman dan memadai.
Keuntungan tidak langsungnya, membaiknya ekonomi masyarakat.

2. Apa saja syarat-syarat dokumen kontrak


Jawab : Efisien, Efektif, Terbuka dan bersaing, Adil dan tidak diskriminatif,
Akuntable, Transparan
3. Apa yang dimaksud dengan gambaran kasar dalam perencanaan
pembangunan
Jawab : Planning/sketsa dalam perencanaan

Anda mungkin juga menyukai