Disusun Oleh :
1. Haikal Alfariz
2. Azis Fadillah
3. Ai Nida Sa’diah
TAHAPAN-TAHAPAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN
Sejak zaman sebelum perang dunia meletus, perkembangan abad yang sudah
memprioritaskan bangunan sebagai tempat tinggal. Dimulai dengan bangunan-
bangunan bersifat keagamaan dan unsur politis sebagai simbol kekuasaan yang
dibuat dengan konstruksi yang tinggi dan lebih dari 1 lantai seperti Masjid, gereja,
kuli-kuil , balai kota dan lain-lain.
Kita pasti ingat dengan bangunan-bangunan tinggi berikut yang sangat mendunia
seperti menara Eifel, Paris, Prancis & menara condong Pissa, Pissa, Italia
Evolusi perkembangan dari bangunan bertingkat tinggi dimula periode pertama pada
Equitable Life InsuranceBuilding 1857, New York, Amerika.
Pembangunan gedung bertingkat pada zaman itu sangatlah tidak mudah dengan
belum diciptakannya komputer sebagai alat bantu manusia dalam mengerjakan
pekerjaan seperti mendesaign dan menghitung. Namun dengan gambar desaign
gedung manual oleh arsitek-arsitek yang handal dan perhitungan oleh para insinyur
yang teliti dapatlah tercipta gedung yang kokoh, proporsional dan memenuhi
sebagai fungsinya.
Dari penjelasan di atas kita sudah mengenal gedung bertingkat dari sejarahnya pada
abad 19 dengan fungsi-fungsinya. Kini kita ulas mengenai tahap proses
pembangunan gedung bertingkat.
Konsultan proyek
Peralatan
Concrete pump truck : alat untuk memompa beton ready mix dari mixer truck ke
lokasi pengecoran. Penggunaan concrete pump truck ini untuk meningkatkan
kecepatan dan efisiensi waktu pengecoran. Alat ini digunakan untuk pengecoran
balok dan plat lantai.
Concrete mixer truck : alat untuk mengolah campuran beton dan memompa beton
ready mix dari mixer truck ke lokasi pengecoran.
Dum truck : alat yang dipergunakan untuk memindahkan atau membuang suatu
material hasil galian dari lokasi proyek ke lokasi proyek yang telah ditetapkan
kemana material tersebut itu dibuang / dijual.
Peralatan ringan meliputi :
Theodolith : alat untuk menentukan as bangunan dan titik-titik as kolom pada tiap-
tiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring.
Waterpass : alat yang digunakan untuk menetukan elevasi / peil lantai, balok, lain
– lain yang membutuhkan elvasi.
Gerobak dorong
Cangkul
Sekop
Gergajih
Palu
Rol meter
Material
Mengingat rencana pekerjaan proyek gedung yang dibatasi oleh waktu, maka
diusahakan pemilihan atau penempatan material yang tepat dan seefisien mungkin
sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Pemilihan material
yang baik juga akan menghasilkan bangunan gedung yang kokoh.
Semen
Dalam suatu proyek bangunan, komponen-komponen dari unsur utama yaitu pekerja
atau tenaga ahli. Pekerja dibutuhkan untuk melaksanakan seluruh rencana yang
sudah dibuat oleh perencana dan melaksanakannya sesuai prosedur. Di dalam
proyek kecil maupun besar, keahlian dan keselamatan pekerja sangatlah penting
demi mengurangi hambatan pelaksanaan dan mengurangi kerugian materil maupun
nyawa.
Tahap-tahap pekerjaan
Persiapan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah yaitu melaksanakan pekerjaan dari rencana proyek yang sedang
dilaksanakan di area lahan/tanah, pekerjaan tanah meliputi : 1.) galian tanah
pondasi, pada galian pondasi untuk bangunan bertingkat/gedung tinggi yaitu dengan
galian yang dalam. 2.) urugan pasir. 3.) urugan tanah, yaitu mengurug tanah
kembali setelah pasangan pondasi selesai dipasang.
Pekerjaan pondasi
Bagian yang paling mendasar dari suatu bangunan yakni pondasi.
Dalam ilmu bangunan dan realita pekerjaan bangunan memiliki jenis-jenis pondasi
yang harus disesuaikan dengan bangunan yang akan dibuat. Jenis-jenis pondasi
antara lain :
pondasi dangkal : pasangan batu kali, pondasi ceker ayam, pondasi umpak ,
pondasi batu bata
Pondasi dalam : pondasi tiang pancang ( driven pile ) , pondasi tiang franki ( franki
pile ), pondasi tiang injeksi ( injection pile ), pondasi tiang bor ( bored pile )
Sebelum menentukan pondasi mana yang akan diaplikasikan pada proyek tersebut,
sebelumnya telah diteliti keadaan tanah di lapangan. Mengenai tekstur tanah dan
daya dukung tanah terhadap bangunan tinggi yang akan dibangun. Namun pada
umumnya, penggunaan pondasi untuk bangunan atau gedung dengan lebih dari 3
lantai maka digunakan pondasi tiang pancang. Pada artikel ini membahas
pembangunan gedung bertingkat seperti pada gambar di atas atau awal tepatnya 20
lantai. Lebih tepatnya menggunakan tiang pancang. Pondasi tiang pancang sama
dengan pondasi bored pile, namun kekuatannya lebih besar pondasi tiang pancang
yang pada umumya digunakan untuk pondasi bangunan apartement, kondominium,
rent office dan sebagainya.
Karena pada proyek gedung bertingkat ini menggunakan pondasi tiang pancang
maka untuk galian tanah menggunakan alat-alat berat.
Sangat difokuskan pada pekerjaan beton bertulang, dalam proyek gedung bertingkat
dengan 20 lantai. Mulai dari pondasi tiang pancang, tiang pancangnya yang sudah
terbuat dari beton bertulang maka dengan itu membuat konstruksi pondasi sangat
kokoh, selanjutnya untuk kolom dan balok-balok pada konstrusi bagian atas pondasi.
Pekerjaan dinding
Gedung pencakar langit pada saat-saat ini menggunakan dinding kaca, namun
dinding seperti batu-batu diganti dengan beton tumbuk ringan, beton tumbuk ringan
ini lebih efisien memiliki kualitas yang cukup baik dan beratnya yang ringan
memudahkan pengangkutan material.
Berikut jenis-jenis kaca yang sering digunakan dalam proyek gedung bertingkat :
Kaca bening
Kaca warna
Kaca es
Kaca reflektif
Kaca tempered
Kaca laminated
Pada umunya penggunaan kaca untuk dinding eksterior gedung bertingkat yaitu
dengan menggunakan kaca reflektif karena lapisan kaca refletif ini bersifat
memantulkan cahaya dan panas, serta mampu memberikan penampilan yang
mewah, sekaligus menurunkan beban energi pengkodisian udara. Aplikasi kaca
untuk dinding gedung bertingkat memiliki keuntungan sendiri, selain memberi kesan
megah dan mewah pada penampilan juga dapat menghemat energi karena kaca
refleksi dapat memantulkan sekitar 30 % cahaya matahari, sehingga suhu panas di
dalam ruangan berkurang dan dapat meringankan kerja AC. Ketebalan kaca refleksi
yang akan digunakan sebagai dinding gedung haruslah sesuai standar kebutuhan
untuk keperluan dinding.
Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
Untuk pekerjaan ini, sebuah proyek gedung tidaklah menggunakan kusen, pintu dan
jendela yang digunakan untuk rumah pada umumnya. Pintu pada gedung bertingkat
biasanya menggunakan kaca bening tebal sesuai kegunaanya, dan pintu
alumunium. Kusen pintu dan kusen jendela juga tidak terbuat dengan kayu seperti
pada bangunan rumah biasa. Jendela dibuat dan ditempatkan dengan menentukan
letak fungsi dan memperhatikan keadaan pemandangan.
Pekerjaan tangga
Pekerjaan atap
Untuk sebuah gedung bertingkat dengan 20 lantai, seperti pada gambar di awal
tidaklah dengan atap-atap seperti biasanya yakni genting, sirap, asbes, maupun
seng. Demi memberi kesan megah, kaca juga dapat dijadikan untuk atap. Kaca yang
sebaiknya digunakan memiliki ketebalan minimal 12 mm, misalnya dengan
menggunakan jenis kaca tempered atau laminated.
Dari ke delapan tahap pekerjaan pada proyek gedung bertingkat secara inti,
bangunan sudah mencapai tahap penyelesaian. Namun dalam sebuah gedung
bertingkat tidaklah hanya bagian-bagian pekerjaan manual itu saja, terdapat unsur-
unsur pendukung seperti fasilitas untuk mempermudah penjangkauan dengan
banyak lantai bertingkat, maka digunakanlah lift, bisa saja dengan eskalator dan
unsur pendukung lainnya.