Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


TNI AL adalah salah satu unit organisasi TNI memiliki tugas pokok
sebagaimana diatur dalam pasal 9 adalah sebagai berikut: melaksanakan tugas TNI
matra laut di bidang pertahanan; menegakkan hukum dan menjaga keamanan di
wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan
hukum internasional yang telah diratifikasi; melaksanakan tugas diplomasi
Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang
ditetapkan oleh pemerintah; melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan
pengembangan kekuatan matra laut; melaksanakan pemberdayaan wilayah
pertahanan laut. Dari tugas-tugas tersebut secara tegas bahwa TNI AL berperan
untuk menjaga pertahanan dan keamanan wilayah laut Indonesia serta melindungi
segenap tumpah darah Indonesia dari ancaman, gangguan dan tantangan dari pihak
luar baik langsung maupun tidak langsung. Dalam melaksanakan tugas-tugas
tersebut diperlukan fasilitas khusus yaitu Kantor Kedinasan dimana bisa mencakup
keseluruhan unsur dinas dari TNI Angkatan Laut.
Kantor kedinasan merupakan tempat dilaksanakannya berbagai kegiatan
dinas baik administratif itu sendiri maupun sebagai pusat pelayanan masyarakat.
Kantor Kedinasan Lantamal XII Mempawah berperan penting dalam mengambil
keputusan dan kebijakan terhadap pertahanan di wilayah NKRI khususnya di
perairan lingkup Lantamal XII Mempawah. Selain fungsi dukungan operasi, peran
penting Kantor Kedinasan Lantamal XII Mempawah dalam membina Daerah
Wilayah Pertahanan Laut (Dawilhanla) serta membina potensi maritim, akan sangat
berarti guna mendukung poros maritim dunia yang dicanangkan pemerintah.
Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017,
sebagian wilayah di Kalimantan Barat termasuk ke dalam zona gempa ringan
hingga sedang. Meskipun kemungkinan kegagalan struktur yang disebabkan oleh
gempa di Kalimantan Barat ini masih tergolong rendah, namun tetap berpotensi
menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu tetap harus diwaspadai dan
diperhitungkan sesuai dengan persyaratan gempa yang berlaku agar tidak

1
2

mengakibatkan kerugian yang besar yang disebabkan oleh kegagalan struktur dan
dapat membahayakan nyawa manusia.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud untuk melakukan
perencanaan Gedung 8 lantai dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul
Momen sesuai SNI gempa dan struktur terbaru yaitu SNI 1726-2019 dan SNI 2847-
2019 serta menggunakan acuan SNI 1727-2019 sebagai beban minimum untuk
Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur lain. Penulis memilih Sistem Rangka
Pemikul Momen karena beberapa kelebihan antara lain pemasangan yang tidak
rumit, biaya relatif lebih murah, dan hampir tidak mengurangi fungsi dari bangunan
rencana sehingga dianggap cocok untuk gedung di Kalimantan Barat. Data yang
digunakan pada perencanaan ini diambil berdasarkan referensi dari data gambar
denah existing gedung yang sudah terbangun.

1.2 Data Gedung


Adapun data-data fisik yang digunakan dalam perhitungan struktur gedung
ini adalah sebagai berikut:
1. Stuktur : Beton bertulang
2. Jumlah lantai : 8 lantai
3. Panjang bangunan : 45 m
4. Lebar bangunan : 18 m
5. Tinggi lantai :4m
6. Tinggi total bangunan : 32 m
7. Spesifikasi material :
a. Mutu beton (fc') = 30 MPa
b. Mutu baja ulir (fy) = 420 MPa
c. Mutu baja polos (fy) = 280 MPa
3

Gambar 1.1 Denah lantai 1

Gambar 1.2 Denah lantai 2


4

Gambar 1.3 Denah lantai 3 - 7

Gambar 1.4 Denah lantai 8


5

Gambar 1.5 Denah lantai dak

Gambar 1.6 Tampak depan


6

Gambar 1.7 Tampak belakang

Gambar 1.8 Tampak samping kanan


7

Gambar 1.9 Tampak samping kiri

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai
berikut:
1. Apa saja dasar dan tahapan dalam perhitungan struktur gedung berdasarkan
pada Standar Nasional Indonesia (SNI)?
2. Bagaimana melakukan analisis struktur pada gedung bertingkat dengan
menggunakan program analisis struktur?
3. Bagaimana mengolah hasil analisis struktur ke dalam perhitungan struktur
beton bertulang?
4. Bagaimana merencanakan fondasi gedung bertingkat?

1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Memahami dasar dan tahapan dalam perhitungan struktur gedung berdasarkan
pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
8

2. Mampu melakukan analisis struktur pada gedung bertingkat dengan


menggunakan program analisis struktur.
3. Mampu mengolah hasil analisis struktur ke dalam perhitungan struktur beton
bertulang.
4. Mampu merencanakan fondasi pada gedung bertingkat.

1.5 Pembatasan Masalah


Mengingat permasalahan yang menyangkut perhitungan struktur suatu
gedung adalah sangat kompleks, serta kemampuan yang terbatas dari penulis, maka
pada tugas akhir ini perhitungan struktur dibatasi sebagai berikut:
1. Mendesain elemen-elemen struktur seperti pelat, balok, kolom, dan fondasi.
2. Perhitungan fondasi tidak memperhitungkan kemungkinan terjadinya
penurunan tanah dan anomali pada tanah lainnya.
3. Melakukan perhitungan gaya-gaya dalam pada struktur dengan bantuan
program komputer.
4. Perancangan dilakukan dengan menggunakan data gambar arsitektural gedung
serta data penyelidikan tanah pada gedung.
5. Perancangan lift hanya menghitung kebutuhan lift dan beban lift.

1.6 Sistem Pembebanan


Sistem pembebanan dalam perhitungan meliputi sistem pembebanan vertikal
dan sistem pembebanan horizontal.
Sistem pembebanan vertikal terdiri dari:
1. Beban mati, berupa berat sendiri struktur ditambah dengan komponen-
komponen lain yang berhubungan dengannya.
2. Beban hidup, berupa beban bergerak yang berasal dari berat orang-orang
maupun berat beban bergerak lainnya.
Sistem pembebanan horizontal terdiri dari:
1. Beban angin, berupa semua beban yang bekerja tegak lurus pada gedung atau
bagian gedung dan disebabkan oleh adanya selisih dalam tekanan udara.
9

2. Beban gempa, berupa semua beban statik ekuivalen yang bekerja pada gedung
atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa
tersebut.
1.7 Persyaratan yang Digunakan
Perancangan, perhitungan dan pembebanan harus disesuaikan dengan
pedoman yang berlaku, berikut adalah berbagai peraturan yang digunakan dalam
penulisan tugas akhir ini:
1. SNI 2847-2019, Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung dan
Penjelasan.
2. SNI 1727-2020, Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait Untuk Bangunan
Gedung dan Struktur Lain.
3. SNI 1726-2019, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Nongedung.
4. SNI 2052-2017, Baja Tulangan Beton.

1.8 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dilakukan dengan cara membagi beberapa bab dimana
masing-masing bab tersebut menjelaskan apa yang telah menjadi tema dalam tugas
akhir ini. Sistematika penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
BAB III : METODOLOGI PERHITUNGAN
BAB IV : PRELIMINARY DESIGN
BAB V : ANALISIS STRUKTUR
BAB VI : PEMERIKSAAN PERILAKU STRUKTUR
BAB VII : DESAIN PENULANGAN ELEMEN STRUKTUR
BAB VIII : PERANCANGAN FONDASI
BAB IX : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai