PENDAHULUAN
1
2
mengakibatkan kerugian yang besar yang disebabkan oleh kegagalan struktur dan
dapat membahayakan nyawa manusia.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud untuk melakukan
perencanaan Gedung 8 lantai dengan menggunakan Sistem Rangka Pemikul
Momen sesuai SNI gempa dan struktur terbaru yaitu SNI 1726-2019 dan SNI 2847-
2019 serta menggunakan acuan SNI 1727-2019 sebagai beban minimum untuk
Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur lain. Penulis memilih Sistem Rangka
Pemikul Momen karena beberapa kelebihan antara lain pemasangan yang tidak
rumit, biaya relatif lebih murah, dan hampir tidak mengurangi fungsi dari bangunan
rencana sehingga dianggap cocok untuk gedung di Kalimantan Barat. Data yang
digunakan pada perencanaan ini diambil berdasarkan referensi dari data gambar
denah existing gedung yang sudah terbangun.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Memahami dasar dan tahapan dalam perhitungan struktur gedung berdasarkan
pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
8
2. Beban gempa, berupa semua beban statik ekuivalen yang bekerja pada gedung
atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa
tersebut.
1.7 Persyaratan yang Digunakan
Perancangan, perhitungan dan pembebanan harus disesuaikan dengan
pedoman yang berlaku, berikut adalah berbagai peraturan yang digunakan dalam
penulisan tugas akhir ini:
1. SNI 2847-2019, Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung dan
Penjelasan.
2. SNI 1727-2020, Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait Untuk Bangunan
Gedung dan Struktur Lain.
3. SNI 1726-2019, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Nongedung.
4. SNI 2052-2017, Baja Tulangan Beton.