Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Nama Proyek
Nama proyek yang digunakan untuk keperluan penyusunan Tugas Akhir adalah
“Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD Sunan Kalijaga Demak”.
1.2 Lokasi Proyek
Lokasi Proyek Pembangunan Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD Sunan
Kalijaga terletak di Jl. Sultan Fatah 669/50 Kabupaten Demak.
1.3 Latar Belakang Proyek
RSUD Sunan Kalijaga Demak merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah
yang berlokasi di Jl. Sultan Fatah 669/50 Kabupaten Demak dan memiliki luas lahan
kurang lebih 4,4 hektar.Tipe dari RSUD Sunan Kalijaga Demak adalah kelas C yang
telah terakreditasi oleh KARS ( Komisi Akreditasi Rumah Sakit ) dengan tingkat
peripurna.
Pelayanan dan Fasilitas kesehatan merupakan hal utama yang harus dipenuhi
sebuah Rumah Sakit guna memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada
masyarakat. Guna meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan kepada masyarakat,
RSUD Sunan Kalijaga Demak mewujudkan hal tersebut dengan melaksanakan
pembangunan Gedung Poliklinik.Gedung Poliklinik tersebut terdiri dari gedung 5 lantai
yang memiliki luas lahan 41,35 x 23.5 m.
1.4 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan tugas akhir ini adalah
a. Untuk lebih memahami dan melaksanakan langkah-langkah perhitungan dalam
perencanaan struktur gedung dengan menerapakan disiplin ilmu yang telah
diterima selama mengikuti pembelajaran perkuliahan.
b. Dapat melakukan perhitungan dengan asumsi yang tepat dalam menyelesaikan
perhitungan struktur, sehingga mendukung tercapainya faktor keamanan dan nilai
ekonomis dari gedung.
c. Dapat menggunakan program SAP 2000 v14 untuk perhitungan beban struktur
mulai dari struktur bawah sampai dengan struktur atas bangunan dan program
AutoCad 2017 untuk membuat gambar rekayasa antara lain : gambar detail,
gambar potongan, gambar tampak, gambar lokasi dari proyek pembangunan
gedung yang digunakan untuk penyusunan Tugas Akhir.

d. Sebagai latihan awal sebelum menerapkan ke dalam dunia kerja pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.

1.5 Rumusan Masalah


Dalam merencanakan Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD Sunan Kalijaga
Demak ada beberapa rumusan masalah,yaitu:
a. Bagaimana desain struktur bangunan Gedung Poliklinik 5 lantai sesuai
dengan SNI Gempa terbaru.
b. Bagaimana kekuatan Gedung Poliklinik tersebut dapat menahan beban dan
menahan gempa.
c. Membuat Rencana Kerja (RKS) bagian struktur dan menghitung Remcana
Anggaran Biaya (RAB) bagian struktur desain Gedung Poliklinik 5 Lantai.
d. Apa saja kendala / permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan
Struktur Gedung Poliklinik 5 Lantai.
1.6 Tujuan
Tujuan penulisan Tugas Akhir Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD
Sunan Kalijaga Demak adalah :
a. Mendesain Gedung Poliklinik 5 lantai sesuai dengan SNI Gempa 1726
2019
b. Mendesain gedung sesuai dengan SNI Beton Struktural 2847 2019 dan
SNI Beban Desain SNI 1727 2020
c. Membuat Rencana Kerja (RKS) bagian struktur dan menghitung Remcana
Anggaran Biaya (RAB) bagian struktur desain Gedung Poliklinik 5 Lantai.
1.7 Batasan Masalah
Batasan Masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Mendesain Gedung Poliklinik 5 Lantai berdasarkan SNI Gempa 1726 2019
tata cara perancangan ketahanan gempa untuk bangunan gedung dan non
gedung.
b. Mendesain gedung berdasarkan SNI 2847 2019 persyaratan beton
struktural untuk bangunan.
c. Mendesain gedung berdasarkan SNI 1727-2013 beban minimum untuk
perancangan gedung dan struktur lain.
d. Menguraikan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) bagian struktur dan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) bagian struktur.
1.8 Sistematika Penulisan

Secara garis besar, penulisan Tugas Akhir Desain Gedung Poliklinik 5 Lantai
sesuai SNI Gempa 1726 2019 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang nama proyek, lokasi proyek, latar belakang , rumusan
masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II PERENCANAAN STRUKTUR

Bab ini dibahas tentang uraian umum perencanan gedung, tinjauan pustaka
meliputi peraturan-peraturan dan pembebanan yang digunakan pada struktur gedung,
serta landasan teori.

BAB III PERHITUNGAN STRUKTUR

Perhitungan struktur meliputi perhitungan kuda–kuda, perhitungan pelat,


perhitungan tangga dan bordes, perhitungan portal utama (balok dan kolom), serta
perhitungan pondasi.
BAB IV RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

Pada bagian ini diuraikan tentang rencana kerja beserta peraturan dan syara
teknis yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pekerjaan.

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Pada bagian ini diuraikan tentang Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang meliputi
perhitungan volume, analisa harga satuan, rencana anggaran biaya sampai dengan time
schedule (kurva S) dan Network Planning (NWP) dari pekerjaan Struktur Gedung
Poliklinik RSUD Sunan Kalijaga Demak.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi uraian tentang kesimpulan dan saran dari perencanaan dalam
penulisan Tugas Akhir tersebut.
BAB II

PERENCANAAN STRUKTUR

2.1 Tinjauan Umum


Sebelum melaksanakan suatu proyek pembangunan kita tentunya sebelumnya
harus sudah melakukan perencanaan dari proyek tersebut.Dalam proses perenacanan
proyek bangunan ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk menyelesaikan proses
perencanaan sampai bangunan tersebut siap untuk dibangun.Perencanaan yang baik dan
terukur dalam pelaksanaan proyek pembangunan dapat menghasilkan bangunan yang
efisien dari nilai guna bangunan , biaya, waktu dan juga tenaga.Terdapat beberapa hal
penting yang harus perhatikan dalam perencanaan struktur sebuah bangunan yaitu
beban, kekuatab bahan, dan keamanan dari bangunan.
Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana cara dan langkah-langkah perhitungan
struktur mulai dari struktur bawah meliputi pondasi pancang, footplat, tie beam sampai
dengan perhiyungan struktur atas mulai dari plat, kolom, balok, plat dan rangka
atap.Studi pustaka bertujuan untuk memperoleh hasil perhitungan perencanaan yang
yang optimal dan terukur.Untuk mencapai hal tersebut, harus ditentukan konsep
pemilihan system struktur dan konsep perencanaan struktur bangunannya, seperti
konfigurasi denah, dan pembebanan yang telah disesuaikan dengan syaraat-syarat dasar
perencanaan gedung bertingkat yang berlaku di Indonesia sehingga dapat memperoleh
hasil yang nantinya tidak akan menimbulkan kegagalan struktur.
2.2 Pedoman Perencanaan
Dalam merencananakan perhitungan struktur Gesdung Poliklinik RSUD Sunan
Kalijaga pedoman yang digunakan adalah :
1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung
2. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
3. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
4. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung
2.3 Landasan Teori
Perencanaan merupakan perhitungan setelah dilakukan analisis struktur lingkup
perencanaan pada beton konvensional meliputi elemen dan perhitungan tulangan yang
diperlukan agar penampang elemen mempunyai kekuatan yang cukup untuk memikul
beban pada kondisi kerja (service load), dan kondisi batas (ultimate load).Struktur
dirancang dengan konsep koom kuat balok lemah (strong column weak beam), dimana
sendi plastis direncanakan terjadi di balok untuk meratakan energy gempa yang masuk.
Pemilihan jenis struktur atas (upper structure) mempunyai hubungan yang erat
dengan system fungsional gedung.Dalam proses desain struktur perlu dicari kedekatan
antara jenis struktur dengan masalah-masalah seperti arsitektural efisiensi,
serviceability, kemudahan pelaksanaan dan juga biaya yang diperlukan.Adapun faktor
yang menentukan dalam pemilihan jenis struktur sebagai berikut :
1. Aspek arsitekturural
Membuat perencanaan denah, gambar tampak, gambar potongan, dan
prespektif, interior, dan eksterior maupun estetika.
2. Aspek Fungsional
Merencanakan struktur bangunan yang baik dengan memperhatikan
fungsi daripada bangunan tersebut.Berkaitan dengan penggunaan ruang,
aspek fungsional sangat mempengaruhi dimensi bangunan yang
direncanakan.
3. Aspek Kekuatan dan kestabilan struktur.
Dengan struktur yang stabil dan kuat dapat menahan beban-beban yang
bekerja dengan baik dan maksimal. Baik beban vertical maupun beban
lateral, dan kestabilan struktur baik arah vertikal maupun lateral.
4. Aspek Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam
menentukan perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek.Dengan adanya
suatu proyek diharapkan akan memperbaiki kondisi lingkungan dan
masyarakat.Disisi lain juga harus diperhatikan dampak negatif
pembangunan suatu proyek bagi lingkungan sekitar, baiks secara fisik
maupun kemasyarakatan .Karena hal tersebut dapat menimbulkan
permasalahan jika tidak diperhatikan dalam proses pembangunan suatu
proyek.
Aspek ekonomi dan kemudahan pelaksanaan.
Dalam merencanakan struktur harus mampu mendukung beban rencana
yang aman tanpa kelebihan tegangan ataupun deformasi yang dalam batas
yang dijinkan.Pembangunan dan pemeliharaan konstruksi tersebut
diharapkan dapat diselenggarakan dengan biaya sekecil mungkin tapi
tingkat keamanan dan kenyamanannya juga terjamin.

Untuk pemilihan jenis pondasi (sun stucture) yang digunakan menurut menurut
Suyono (1984) didasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu :

1. Keadaan tanah pondasi


Jenis tanah, daya dukung tanah, kedalaman tanah keras, dan beberapa hal
yang menyangkut keadaan tanah berkaitan dengan jenis pondasi yang
dipilih.
2. Batasan akibat konstruksi diatasnya.
Keadaan struktur atas sangat mempengaruhi pemilihan jenis pondasi.Hal
ini meliputi kondis beban (besar beban, arah beban dan penyebaran beban)
dan sifat dinamis bangunan diatasnya (statis tertentu atau statis tak tentu,
kekakuan dan sebagainya).
3. Batasan dilingkungan sekelilingnya.
Hal ini menyangkut lokasi proyek, pekerjaan pondasi tidak boleh
mengganggu atau membahayakan bangunan dan lingkungan sekitar.
4. Waktu dan biaya pelaksanaan.
Suatu proyek pembangunan akan sangat erat hubungannya dengan tujuan
pencapaian kondisi ekonomis dalam pembangunan.
2.3.1 Elemen-Elemen Struktur Utama
Dalam perencanaan struktur gedung ini digunakan balok dan kolom sebagai
elemen utama struktur. Balok dan kolom merupakan struktur yang dibentuk dengan cara
meletakan elemen kaku horisontal diatas elemen kaku vertikal. Balok memikul beban
secara tranversal dari panjangnya dan mentransfer beban tersebut ke kolom vertikal
yang menumpunya. Kolom tersebut dibebani secara aksial oleh balok dan mentransfer
beban itu ke tanah / pondasi.
2.4 Material/Bahan Struktur
Material struktur yang biasa digunakan untuk bangunan gedung adalah
menggunakan Struktur Beton Bertulang Cor di tempat (Cast In Situ reinforced Concrete
structure). Struktur beton bertulang ini banyak digunakan untuk struktur bangunan
tingkat menengah sampai tinggi. Struktur ini paling banyak digunakan dibandingkan
dengan struktur lainnya.
2.5 Konsep Desain/Perencanaan Struktur
Konsep tersebut merupakan dasar teori perencanaan dan perhitungan struktur,
yang meliputi desain terhadap beban lateral (gempa), denah dan konfigurasi bangunan,
pemilihan material, konsep pembebanan, faktor reduksi terhadap kekuatan bahan,
konsep perencanaan struktur atas dan struktur bawah, serta sistem pelaksanaan.
2.6 Desain Terhadap Beban Lateral (Gempa).
Dalam mendesain struktur, kestabilan lateral adalah hal terpenting karena
gaya lateral mempengaruhi desain elemen - elemen vertikal dan horisontal
struktur. Mekanisme dasar untuk menjamin kestabilan lateral diperoleh dengan
menggunakan hubungan kaku untuk memperoleh bidang geser kaku yang dapat
memikul beban lateral. Beban lateral yang paling berpengaruh terhadap struktur
adalah beban gempa dimana efek dinamisnya menjadikan analisisnya lebih
kompleks. Tinjauan ini dilakukan untuk mengetahui metode analisis, pemilihan
metode dan kritena dasar perancangannya.
a. Metode Analisis Struktur Terhadap Beban Gempa
Ada beberapa metode analisis yang dapat digunakan untuk
memperhitungkan pengaruh beban gempa terhadap struktur adalah sebagai
berikut:
1. Metode Analisis Statis
Merupakan analisis sederhana untuk menentukan pengaruh gempa
tetapi hanya digunakan pada banguan sederhana dan simetris,
penyebaran kekakuan massa menerus, dan ketinggian tingkat kurang
dari 40 meter.
Analisis statis prinsipnya menggantikan beban gempa dengan gaya -
gaya statis ekivalen bertujuan menyederhankan dan memudahkan
perhitungan, dan disebut Metode Gaya Lateral Ekivalen (Equivalent
Lateral Force Method), yang mengasumsikan gaya gempa besarnya
berdasar hasil perkalian suatu konstanta / massa dan elemen struktur
tersebut.
2. Metode Analisis Dinamis
Analisis Dinamis dilakukan untuk evaluasi yang akurat dan
mengetahui perilaku struktur akibat pengaruh gempa yang sifatnya
berulang. Analisis dinamik perlu dilakukan pada struktur-struktur
bangunan dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Gedung - gedung dengan konfigurasi struktur sangat tidak
beraturan.
b. Gedung - gedung dengan loncatan - loncatan bidang muka yang
besar.
c. Gedung - gedung dengan kekakuan tingkat yang tidak merata.
d. Gedung - gedung dengan yang tingginya lebih dan 40 meter.

Metode ini ada dua jenis yaitu Analisis Respon Dinamik Riwayat
Waktu (Time History Analysis) yang memerlukan rekaman percepatan
gempa rencana dan Analisis Ragam Spektrum Respon (Spectrum Model
Analysis) dimana respon maksimum dan tiap ragam getar yang terjadi
didapat dan Spektrum Respon Rencana (Design Spectra).

b. Pemilihan Cara Analisis

Pemilihan metode analisis untuk perencanaan struktur ditentukan


berdasarkan konfigurasi struktur dan fungsi bangunan berkaitan dengan
tanah dasar dan wilayah kegempaan. Untuk struktur bangunan kecil dan
tidak bertingkat, elemen struktural dan non struktural tidak perlu didesain
khusus terhadap gempa, tetapi diperlukan detail struktural yang baik.
Untuk struktur bangunan sedang digunakan metode Analisis Beban Statik
Ekivalen, sebaiknya memeriksa gaya gempa yang bekerja dengan
menggunakan Spektrum Respon Gempa Rencana sesuai kondisi struktur.
Untuk struktur bangunan yang cukup besar menggunakan analisis
dinamik, metode Analisis Ragam Spektrum respon. Sedang untuk struktur
bangunan tidak merata ke arah vertikal dengan menggunakan Analisis
Model. Untuk analisis dinamis biasanya struktur dimodelkan sebagai suatu
sistem dengan massa - massa terpusat (Lumped Mass Model) untuk
mengurangi jumlah derajat kebebasan pada struktur. Semua analisis
tersebut pada dasarnya untuk memperoleh respon maksimum yang terjadi
akibat pengaruh percepatan genpa yang dinyatakan dengan besaran
perpindahan (Displacement) sehingga besarnya gaya - gaya dalam yang
terjadi pada struktur dapat ditentukan Iebih lanjut untuk keperluan
perencanaan.

Gambar Pemodelan Struktur dan Model Lump Mass

2.7 Pemilihan Material


Spesifikasi bahan / material yang digunakan dalam perencanaan struktur gedung
ini adalah sebagai berikut :
Beton : f’ c = 25 MPa E = 23500 MPa
Baja : BJTD = Ulir : fy = 400 MPa Es = 200000 Mpa
2.8 Konsep Pembebanan
Struktur bangunan harus dapat menerima berbagai macam kondisi pembebanan
yang mungkin terjadi. Kesalahan dalam analisa beban merupakan salah satu faktor
utama kegagalan struktur. Oleh sebab itu sebelum melakukan analisis dan desain
struktur, perlu adanya gambaran yang jelas mengenai perilaku dan besar beban yang
bekerja pada struktur beserta karakteristiknya.

a. Beban - Beban Pada Struktur


Dalam melakukan analisis desain suatu struktur, perlu ada gambaran yang
jelas mengenai perilaku dan besar beban yang bekerja pada struktur. Hal
penting yang mendasar adalah pemisahan antara bebanbeban yang bersifat
statis dan dinamis.
Gaya statik adalah gaya yang bekerja secara terus menerus pada struktur
dan yang diasosiasikan dengan gaya-gaya ini juga secara perlahan-lahan
timbul, dan juga mempunyai karakter steady state.
Gaya dinamis adalah gaya yang bekerja secara tiba-tiba pada struktur.
Pada umumnya tidak bersifat steady state dan mempunyai karakteristik besar
dan lokasinya berubah-ubah dengan cepat. Deformasi pada struktur akibat
beban ini juga berubah-ubah secara cepat. Gaya dinamis dapat menyebabkan
terjadinya osilasi pada struktur hingga deformasi puncak tidak terjadi
bersamaan dengan terjadinya gaya terbesar.

Gambar Beban pada struktur


1. Beban Statis
Jenis-jenis beban statis menurut Peraturan Pembebanan Untuk Rumah Dan
Gedung 1983 adalah sebagai berikut:
1. Beban Mati (Dead Load/ DL)
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang
bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian - penyelesaian,
mesin-mesin serta peralatan yang merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari gedung itu.
Tabel Beban Mati Pada Struktur

Anda mungkin juga menyukai