Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan Infrastuktur sudah menjadi keniscayaan bagi Kota


Metropolitan, termasuk Kota Makassar yang berada di wilayah Indonesia
Timur. Hal ini kemudian membuat Kota Makassar memerlukan Infrastruktur
penunjang yang memadai, termasuk Pembangunan Gedung atau bangunan
lainnya. Akan tetapi, hal tersebut mendapatkan suatu masalah yang dimana
masalah keterbatasan lahan tanah serta tingginya harga jual tanah yang terus
merangkak naik di Kota Makassar. Pembangunan Gedung Bertingkat tinggi
menjadi sebuah solusi untuk mengatasi masalah tersebut, seperti halnya
Bangunan Gedung Bank Rakyat Indonesia Cabang Panakukkang Kota
Makassar. Gedung ini memiliki 5 jumlah lantai dan 1 basement yang
berlokasi di Jalan Hertasning Raya No. 14 Kecamatan Panakukkang, dan
difungsikan sebagai Gedung Perkantoran. Gedung Bank Rakyat Indonesia
Cabang Panakukkang Kota Makassar direncanakan dan dilaksanakan dengan
konstruksi beton bertulang. Perencanaan Gedung Bank Rakyat Indonesia
Cabang Panakukkang Kota Makassar direncanakan menggunakan sistem
struktur portal 2 dimensi berdasarkan standar ketentuan-ketentuan SNI T-15-
1991 untuk tata cara perhitungan struktur betonnya dan PPTGUG 1983 untuk
perencanaan tahan gempanya.

Sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan wilayah yang memiliki


tingkat kerawanan yang tinggi terhadap gempa. Hal ini dapat dilihat pada
berbagai kejadian gempa dalam beberapa tahun terakhir yang melanda
beberapa daerah di Indonesia dan menyebabkan perlunya pemenuhan
terhadap kaidah-kaidah perencanaan sistem struktur tahan gempa pada setiap
struktur bangunan yang akan didirikan di wilayah Indonesia. Terkhusus
bangunan yang dibangun di wilayah dengan kerawanan risiko zona gempa
menengah hingga tinggi sangat diperlukan pemenuhan hal tersebut.

1
Perencanaan suatu bangunan tahan gempa pada umumnya didasarkan
pada analisa elastik yang diberi faktor beban untuk simulasi kondisi ultimit
(batas). Kenyataannya, perilaku runtuh struktur bangunan pada saat gempa
adalah pada saat kondisi inelastis. Dengan merencanakan suatu struktur
dengan beban gempa, banyak aspek yang perlu diperhatikan, yaitu besarnya
gaya gempa yang diterima struktur bangunan pada dasarnya dipengaruhi oleh
karakteristik gempa yang terjadi, karakteristik tanah tempat bangunan berada
dan karakteristik struktur bangunan. Karakteristik struktur bangunan yang
berpengaruh diantaranya bentuk bangunan, massa bangunan, beban gravitasi
yang bekerja, kekakuan, bahan yang digunakan serta dimensi struktur yang
digunakan. Evaluasi untuk memperkirakan kondisi struktur bangunan pada
saat gempa perlu untuk mendapatkan jaminan bahwa kinerjanya memuaskan
pada saat terjadinya gempa.

Melihat kondisi eksisting gedung BRI Cabang Panakukkang Kota


Makassar yang dalam perencanaannya masih menggunakan standar
ketentuan-ketentuan yang lama, sehingga perlu adanya peninjauan ulang
terhadap perencanaan bangunan menggunakan peraturan yang sesuai dengan
perkembangan saat ini. Melihat hal tersebut, maka gedung BRI Cabang
Panakukkang Kota Makassar akan di rencanakan ulang dengan menggunakan
Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) berdasarkan standar
ketentuan-ketentuan yang terbaru, yakni SNI 2847-2019 untuk tata cara
perhitungan struktur betonnya dan SNI 1726-2019 untuk perencanaan tahan
gempanya. Jenis bangunan SRPMK akan direncanakan dengan konsep Strong
Column and Weak Beam (kolom kuat dan balok lemah). Untuk perhitungan
bangunan gedung menggunakan Program ETABS V18.1.1 dan perhitungan
gaya/beban gempa yang bekerja dengan metode Analisis Dinamik Respons
Spektrum.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan


penelitian dan menulisnya dalam suatu tulisan ilmiah berupa tugas akhir

2
dengan judul “Tinjauan Perencanaan Struktur Gedung Bank Rakyat
Indonesia Cabang Panakkukang Jl. Hertasning no. 14”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi
rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana merencanakan ulang gedung Bank BRI Cabang Panakkukang
Jl. Hertasning No. 14 dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
(SRPMK) ?
2. Bagaimana perbandingan hasil perencanaan eksisting dengan hasil
perencanaan tinjauan gedung Bank BRI Cabang Panakkukang Jl.
Hertasning No. 14?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk Mengetahui perencanaan gedung Bank BRI Cabang Panakkukang
Kota Makassar dengan sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK).
2. Untuk Mengetahui hasil perbandingan perencanaan eksisting dengan
hasil perencanaan tinjauan gedung Bank BRI Cabang Panakkukang Kota
Makassar.
1.4 Batasan Masalah
Menyadari akan permasalahan tersebut, maka peneliti perlu membatasi
masalah yang akan dibahas, yaitu:
1. Dalam merencanakan ulang gedung diasumsikan wilayah gedung berada
di wilayah gempa tinggi (KDS D).
2. Struktur yang direncanakan meliputi kolom, balok, dan pelat.
3. Struktur yang tidak direncanakan meliputi tiang pancang, pile cap, dan
sloof.
4. Data Beban yang ditinjau meliputi beban mati, beban hidup, beban
gempa.
5. Dalam proses analisis Struktur ditinjau dalam 3 dimensi menggunakan
bantuan Program ETABS versi 18.1.1.

3
6. Tidak memperhitungkan waktu dan rencana anggaran biaya.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
Penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi
dan bahan referensi bagi penulis ataupun khalayak umum lainnya yang
ingin mengkaji lebih mendalam mengenai perencanaan struktur beton
bertulang tahan gempa.
1.5.2 Manfaat Praktis
a. Perencana, yaitu diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan
acuan mengenai perencanaan gedung tahan gempa dengan analisis
menggunakan bantuan Program ETABS.
b. Mahasiswa, yaitu sebagai bahan edukasi dan referensi pembelajaran
mengenai perencanaan gedung tahan gempa dengan sistem rangka
pemikul momen khusus yang di analisis menggunakan bantuan
Program ETABS.
c. Penulis, yaitu diharapkan dapat menambah ilmu tentang prinsip
dasar perencanaan dan mengetahui faktor apa saja yang menjadi
pertimbangan dalam merencanakan suatu konstruksi bangunan
gedung tahan gempa dengan sistem rangka pemikul momen khusus.
1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir yang dipakai merupakan susunan


kerangka permasalahan, teoretis dan analisa yang dibagi dalam bentuk bab
perbab, sehingga pembahasan masalah yang dikemukakan terarah pada inti
permasalahan.
Untuk memberikan gambaran secara garis besarnya, maka secara ringkas
sistematika penulisan dapat diuraikan dalam komposisi bab sebagai berikut:
BAB I : Dalam bab pendahuluan ini memuat tentang latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.

4
BAB II : Dalam bab ini berisi acuan yang menjadi dasar dalam analisis
dan desain dalam penulisan tugas akhir yang dibahas tentang
Dasar-dasar perencanaan, sistem struktur, konsep perencanaan
struktur, prosedur desain berdasarkan SNI, faktor keamanan
berupa pembebanan, Persyaratan untuk sistem rangka pemikul
momen khusus, program bantu analisa struktur ETABS, dan
review hasil – hasil penelitian terdahulu.
BAB III : Dalam bab ini akan dibahas tentang metode yang akan
digunakan untuk analisis dan desain adalah data bangunan,
lokasi bangunan, denah, tampak, potongan struktur, langkah –
langkah pembuatan pemodelan struktur, diagram alir penulisan
flowchart penggunaan ETABS, dan flowchart perencanaan
tugas akhir.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan, dalam bab ini berisi tentang hasil dan
pembahasan tentang analisa perhitungan struktur atas
(superstruktur), output gaya-gaya dalam dan luar, dan
perhitungan penulangan.

BAB V : Kesimpulan dan Saran, dalam bab ini berisi menyimpulkan


hasil dari penelitian yang telah diolah dan memberikan
masukkan atas apa yang perlu.

DAFTAR PUSTAKA : Daftar Pustaka adalah tulisan yang tersusun


diakhir sebuah karya ilmiah yang berisi nama
penulis, judul tulisan, penerbit, identitas
penerbit dan tahun terbit sebagai sumber atau
rujukan seorang penulis.

Anda mungkin juga menyukai