METODE PENELITIAN
Disusun oleh :
Alza Dada Achmad
41119110054
Dosen :
Dr. Ella Padillah, S.sos.I, M.Pd.I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gambar struktural terdiri dari gambar-gambar struktur yang membuat bangunan itu bisa
berdiri, komponen struktur ini yang berfungsi sebagai penopang beban-beban yang bekerja,
Gambar struktur yang lengkap dari suatu proyek konstruksi terdiri dari:
1. Gambar pondasi, meliputi rencana pondasi tiang pancang. Misal untuk pondasi tiang,
gambar disertai kedudukan titik pondasi tiang satu dengan yang lainnya pada suatu plat kaki.
2. Gambar poer, meliputi detail penulangan poer dan detail potongan poer. Disertai
3. Gambar sloof, meliputi denah sloof dan penulangan sloof. Disertai dimensi sloof, jarak,
4. Gambar kolom, meliputi denah kolom yang dikelompokan berdasarkan tipe, selain itu
disertakan juga detail penulangan kolom yang memuat jumlah dan dimensi tulangan dan
sengkang.
5. Gambar balok, meliputi denah balok tiap lantai yang dikelompokkan berdasarkan
dimensi dan susunan penulangan. Juga disertakan detail penulangan balok dari tiap tipe yang
memuat dimensi balok, tulangan atas di tumpuan dan lapangan, tulangan bawah di tumpuan
6. Gambar plat, meliputi denah plat tiap lantai dan atap, juga dilengkapi dengan detail
susunan dan jarak penulangan plat seperti tulangan atas, tulangan bawah, dan tulangan
pembagi.
1
7. Gambar tangga, meliputi detail potongan yang menunjukkan tulangan balok dudukan
8. Gambar konstruksi atap, meliputi bahan dan dimensi kuda-kuda, bahan dan jarak
Dalam suatu proyek konstruksi diperlukan sebuah sistem yang sangat penting yang disebut
dengan manajemen proyek. Manajemen tersebut berfungsi untuk mengontrol suatu proyek,
mulai dari awal proyek sampai dengan berakhirnya proyek. Ada beberapa jenis manajemen di
dalam suatu proyek konstruksi, antara lain manajemen waktu, manajemen mutu, teknik
pelaksanaan, manajemen tenaga kerja, dan manajemen biaya. Beberapa elemen tersebut saling
berkaitan, dimana apabila salah satu elemen berubah, maka elemen yang lain pun ikut berubah
pula.
Suatu proyek tidak akan berjalan dan terlaksana dengan baik apabila tidak memiliki sistem
manajemen dengan baik. Semua proyek baik proyek besar maupun kecil tidak ada
perkecualian, semuanya harus dikelola dengan manajemen yang baik supaya tidak terjadi
penurunan kualitas, keterlambatan gambar kerja dan juga waktu terbuang sia-sia. Terdapat
hubungan yang erat antara proyek dengan manajemen proyek yaitu pada waktu.
Manajemen waktu yang baik perlu memperhatikan mutu kualitas gambar kerja yang detail
dan jelas, teknik pelaksanaan dan juga manajemen tenaga kerja dengan baik, meliputi waktu,
jumlah tenaga kerja maupun sistem jam kerja. Yang menjadi permasalahan di lapangan saat ini
adalah keterlambatan waktu pelaksanaan dan target penyelesaian proyek. Banyak cara yang
dilakukan kontraktor untuk melakukan percepatan waktu pelaksanaan, baik dengan cara
merubah system pengelolaan gambar kerja dan fleksibelitas dan efektif. Banyak kontraktor
yang tidak memperhatikan hal itu pada saat melakukan percepatan proyek, karena yang
dipikirkan hanyalah pekerjaan yang selesai dengan cepat dan mencapai target waktu yang
diharapkan. Maka sering terjadi kesalahan antara gambar dan actual lapangan.
Shop drawing atau gambar kerja adalah gambar teknis beserta data lain yang menjelaskan
detail karakteristik bangunan atau spesifikasi dari elemen struktural yang akan dibangun.
Gambar ini merupakan gambar pelengkap dan tidak mengganti gambar kontrak. Di dalam
dokumen kontrak terdapat keterangan yang cukup jelas untuk pengelolaan shop drawing.
Gambar kerja disiapkan oleh kontraktor dan kontraktor serta diperiksa dan disetujui oleh
konsultan pengawas. Shop drawing ini penting untuk kejelasan dan kesepahaman terhadap
pelaksanaan pekerjaan, juga untuk menghindari kesalahan dalam pekerjaan yang berakibat
pada terjadinya re-work, yang tentunya berdampak pada pembengkakan waktu dan biaya. Pada
dasarnya, kontraktor tidak dapat melakukan pekerjaan di lapangan jika belum ada persetujuan
(approval) dari konsultan pengawas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
penyebab yang menghambat terselesaikannya gambar kerja dan mengetahui seberapa besar
melakukan penjabaran urutan kejadian yang mengarah kepada masalah, menganalisis pada
kondisi apa masalah tersebut terjadi, serta mencari tahu masalah-masalah lain yang muncul
instrumen untuk mengidentifikasi akar penyebab yakni dengan menggunakan Root Cause Tree
dan Fishbone Diagram.Dari penelitian ini ditemukan bahwa pada objek yang diteliti akar
proyek dan manajemen sumber daya manusia pada kontraktor dan konsultan yang kurang baik.
Selain itu, keterlambatan yang terjadi pada shop drawing tidak berpengaruh secara signifikan
konstruksi yang diberikan pengguna jasa atau owner sebagaimana yang tertuang dalam gambar
kerja yang merupakan produk dari perencanaan. Akan tetapi gambar kerja yang merupakan
produk dari perencanaan tidak bisa langsung diaplikasikan dilapangan. Masih banyak gambar
yang tidak sesuai dengan kondisi lapangan dan perlu diperiksa kelengkapan dan kebenaran
gambar tersebut. Kualitas gambar konsultan perencana yang tertuang dalam gambar rencana
biasanya tidak detail, baik gambar masing-masing disiplin maupun gambar koordinasi antar
disiplin. Oleh karena itu, kontraktor harus membuat gambar kerja atau shop drawing terlebih
Apartemen dan Mall Pakuwon Bekasi Selatan dikerjakan PT. Nusa Raya Cipta. Pada proyek
ini, gambar kerja atau shop drawing sering kali mengalami keterlambatan penyerahan pada
drawing dapat menjadi salah satu kendala yang dapat mengakibatkan keterlambatan pekerjaan.
kepada bertambahnya penggunaan sumber daya dan biaya. Dengan demikian, penting untuk
mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh keterlambatan selesainya shop drawing
ini terhadap waktu penyelesaian proyek sehingga kita dapat lebih serius memperhatikan.
Identifikasi masalah dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, yaitu :
internal kontraktor sendiri seperti koordinasi antar depatemen dan dengan tin
b) Keterlambatan penyelesaian dan penyerahan gambar kerja atau shop drawing kepada
Permasalahan yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Koordinasi internal kontraktor dan konsultan, serta beberapa penyebab lain seperti
perubahan gambar desain yang berulang-ulang dan penyesuaian antar gambar rencana
bagaimana menyelesaikan gambar kerja atau shop drawing dengan jelas, lengkap,
cepat dan benar. Proses penyelesaian shop drawing dapat selesai sesuai schedule,
sehingga tidak ada delay penyelesaian proyek secara keseluruhan akibat dari
keinginan owner atau pemilik pekerjaan. Pembuatan shop drawing yang merupakan
c) Bagi owner atau pemilik pekerjaan, penyelesaian shop drawing yang tepat sesuai
schedule atau bahkan lebih cepat dari schedule yang direncanakan tidak menghambat
selesainya kontruksi. Dengan selesainya konstruksi yang tepat waktu otomatis owner
atau pemilik pekerjaan juga dapat sesegera mungkin menempati bangunan yang
diinginkan.
1.5 Pembatasan Masalah
Ruang lingkup dan batasan dalam studi ini akan membahas hal-hal sebagai berikut :
a) Penelitian dilakukan pada salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh PT. Nusa
Raya Cipta yaitu proyek Apartemen dan Mall Pakuwon Bekasi Selatan
b) Proses approval pembuatan shop drawing stuktur dan arsitek, dari mulai struktur