Berdasarkan analisa yang sudah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil analisa kondisi eksisting yang dilakukan bahwa penggerak wesel elektrik yang
terdapat di Stasiun Wonokromo sudah mengalami penurunan dari segi kinerjanya dan kondisi
komponennya, hal ini dapat dilihat dari penyebab gangguan yang terjadi dan bisa dilihat dari
beberapa komponen yang sudah didokumentasikan. Hal tersebut tidak lain karena disebabkan
oleh kondisi komponen yang sudah termakan usia dan penggunaan komponen suku cadang
refurbish, apalagi melihat dari kapasitas lintas dan kapasitas stasiun yang ada menunjukkan
bahwa akan sangat beresiko terhadap keamanan dan keselamatan perjalananan kereta api.
Penggerak wesel elektrik mulai dinas pada tahun 1988, berdasarkan dari data gangguan yang
terjadi adanya gangguan pada komponen yang terjadi akibat komponen yang sudah termakan
usia yaitu stang weselnya bengkok karena sudah menurun peformanya.
2. Perawatan yang dilakukan pada penggerak wesel elektrik yang sudah melewati batas umur
teknisnya hanya dilakukan saat perawatan berkala 2 mingguan seharusnya ada yang
dikhususkan yang sudah tertulis dengan jelas pada SOP 14.0 tentang perencanaan perawatan
berkala dan surat edaran direktur pengelola prasarana menyebutkan bahwa peralatan
persinyalan harus wajib melakukan overhaul, pada penggerak wesel yang terdapat di stasiun
Wonokromo overhaul yang dilakukan hanya sebatas ada kerusakan dan mengganti komponen
yang rusak jadi tidak mengecek secara keseluruhan.
3. Berdasarkan dari permasalahan yang terjadi pada kondisi eksisting, maka ada rekomendasi
untuk pergantian penggerak wesel elektrik yaitu NSE2
1. Melihat dari permasalahan yang dialami penggerak wesel elektrik yang terdapat di Stasiun
Wonokromo sekarang disarankan untuk melakukan pergantian atau peningkatan penggerak
wesel elektrik, dengan menggunakan penggerak wesel elektrik yang baru serta sesuai dengan
pesyaratan teknis yang sudah terpenuhi maka alangkah baiknya dilakukan untuk
mempermudah penuntukyediaan suku cadangnya serta untuk meningkatkan keselamatan dan
keamanan perjalanan kereta api.
2. Untuk perawatannya di sesuaikan lagi dengan pedoman buku perawatan yang berlaku agar
peralatan persinyalan benar-benar terawat dengan baik agar selalu tetap handal untuk
memenuhi kebutuhan operasi kereta api.