KELISTRIKAN OTOMOTIF
BAB
OVER HOULE DAN PERBAIKAN SISTEM STARTER
IV
BAB IV OVER HOULE DAN PERBAIKAN SISTEM START-
ER
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang sistem starter pada kendaraan, peserta didik
diharapkan dapat:
1. melakukan perbaikan sistem starter pada kendaraan;
2. melakukan
PETA KONSEP
SISTEM STARTER
KATA KUNCI
starting system, over houle, magnetic switch, drive lever, pinion gear, relay, battery
charger, pole core, yoke, field coil, armature, brushes, starter clutch, armature brake,
solenoide, drive lever.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Apabila level cairan kurang dan berat jenis cairan elektrolit di bawah
batas spesifikasi, elektrolit dapat ditambah dengan cairan accuzuur atau
asam sulfat (H2SO4).
c. Memeriksa kondisi cairan elektrolit. Apabila cairan keruh dan kotor,
baterai harus dikuras dan diganti dengan elektrolit baru menggunakan
cairan asam sulfat atau accuzuur (H2SO4).
d. Mengisi baterai (charging) menggunakan battery tester dengan
menghubungkan kabel-kabel pada alat pengisi arus dengan baterai, yakni
dengan posisi kabel warna merah ke terminal positif (+) baterai dan kabel
warna hitam pada terminal negatif (-) baterai.
e. Mengatur arus yang masuk ke baterai sebesar 10% kapasitas baterai.
Misal, jika sebuah baterai mobil memiliki kapasitas 45 AH, maka baterai
harus diisi arus sebesar 4,5 A dengan jangka waktu yang diperlukan untuk
mengisi adalah 8 – 10 jam. Namun, jika baterai dalam kondisi kosong
pengisiannya memerlukan waktu 12 – 15 jam.
f. Pengisian baterai yang cepat akan mengurangi usia baterai. Setelah
pengisian selesai, kondisi baterai dapat diketahui dengan cara melakukan
pengukuran berat jenis elektrolit. Berat jenis elektrolit seharusnya
berkisar antara 1,28 – 1,25 kg/1. Apabila tidak sesuai spesifikasi tersebut,
hal ini mengindikasikan baterai sudah rusak.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
e. Perbaikan kopling starter (starter clutch) dan gigi pinion (pinion gear)
Kerusakan kopling starter (starter clutch) pada unit motor
starter, misalnya keausan pada roller-roller mekanisme oneway clutch
yang mengakibatkan gigi pinion (pinion gear) dapat berputar dua
arah. Dalam kondisi ini putaran motor starter tidak dapat diteruskan
kepada roda penerus atau roda gila (flywheel). Keausan juga dapat
terjadi pada alur maju-mundur gigi pinion yang mengakibatkan gigi
pinion tidak dapat bergerak maju secara maksimal sehingga tidak
dapat berhubungan dengan flywheel secara maksimal juga. Perbaikan
yang dapat dilakukan untuk mengatasi kedua permasalahan ini adalah
dengan melakukan penggantian unit kopling starter (starter clutch)
dengan komponen baru.
Kerusakan gigi pinion (pinion gear) pada motor starter
didominasi oleh keausan gigi-gigi pada gigi pinion yang menyebabkan
gigi pinion tidak dapat terhubung dengan baik pada flywheel. Kerusakan
jenis ini dapat diperbaiki dengan melakukan penggantian unit gigi
pinion dengan komponen yang baru.
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 4.10 Perbaikan Kopling Starter (Starter Clutch) dan Gigi Pinion (Pinion Gear)
Sumber: Dokumen Penulis
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
terlebih dahulu transmisi, kopling, dan roda penerus atau roda gila (flywheel).
Perbaikan pada ring gear dilakukan karena terjadi keausan yang berlebihan
atau kerusakan pada mata gigi ring gear. Sebelum dilakukan penggantian
ada jenis ring gear yang posisi pemasangan pada roda penerus dapat dibalik,
dengan catatan keausan yang terjadi masih pada batas-batas ketentuan.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
hubungan antara ujung kumparan medan dengan pole core dan yoke,
adanya tahanan yang melebihi batas spesifikasi pada kumparan medan,
serta tidak adanya hubungan atau tidak adanya kontinuitas antara ujung
kumparan.
Kerusakan-kerusakan tersebut dapat diselesaikan dengan cara
menggulung ulang kumparan medan dengan kawat penghantar yang
baru. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan over houle dan pembongkaran
motor starter.
c. Jangkar (armature)
Pekerjaan overhoule diperlukan pada perbaikan dan
penggantian jangkar (armature) dengan kerusakan, antara lain putaran
jangkar tidak balans, terdapat kontinuitas antara komutator dengan poros
jangkar dan inti jangkar, serta tidak ada kontinuitas antar komutator atau
tahanan antar komutator melebihi batas spesifikasi.
d. Sikat-sikat (brushes)
Sikat-sikat (brushes) selalu bergesekan dengan komutator ketika
motor starter berputar. Sikat-sikat (brushes) terbuat dari tembaga lunak
atau karbon dan lebih lunak dibandingkan bahan pembuat komutator
sehingga yang lebih cepat mengalami keausan adalah sikat (brush). Over
houle pada komponen ini ditujukan untuk melakukan penggantian sikat
(brush) atau pegas sikat (brush spring). Keausan pada sikat yang berlebihan
mengakibatkan arus listrik yang dialirkan pada komponen ini tidak
maksimal sehingga putaran motor starter cenderung lambat dan tidak
bertenaga. Sementara itu, kondisi pegas sikat yang patah mengakibatkan
tidak adanya tekanan sikat pada komutator sehingga perpindahan arus
listrik dari sikat ke komutator atau dari komutator ke sikat lemah atau
cenderung tidak ada sehingga perlu dilakukan langkah over houle untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
e. Kopling starter (starter clutch) dan gigi pinion (pinion gear)
Over houle pada komponen kopling starter (starter clutch)
dan gigi pinion (pinion gear) dilakukan untuk melakukan penggantian
komponen ini karena kerusakan. Roller-roller pada kopling starter dapat
mengalami keausan karena usia pemakaian. Hal ini dapat menyebabkan
kopling starter tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Sementara
itu, gigi pinion yang berfungsi untuk memutar ring gear pada fly wheel
juga dapat mengalami keausan karena usia pemakaian.
f. Rem jangkar (armature brake)
Over houle pada komponen rem jangkar (armature brake)
dilakukan untuk melakukan penggantian pegas rem jangkar. Pegas pada
rem jangkar seringkali mengalami patah sehingga rem jangkar tidak dapat
berfungsi untuk menghambat putaran jangkar ketika motor starter sudah
tidak beroperasi lagi.
g. Switch starter (magnetic switch atau solenoide)
Penggantian switch starter (magnetic switch atau solenoide)
dilakukan karena komponen ini tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Solenoide memiliki fungsi ganda pada sistem starter mesin
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
7. Dial gauge
8. Pull scale
9. Baterai (accumulator/accu)
10. Kabel dengan penjepit pada kedua ujungnya
11. Lap (majun)
C. Keselamatan Kerja
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) selama melakukan kegiatan praktik.
3. Jika ragu-ragu dalam pelaksanaan kegiatan praktik, konsultasikan
terlebih dahulu dengan guru pembimbing.
4. Hati-hati di dalam melaksanakan kegiatan praktik.
D. Tugas dan Evaluasi
1. Buatlah laporan kegiatan praktik sesuai dengan jobsheet praktik dan data
yang diperoleh selama melakukan kegiatan praktik!
2. Jelaskan fungsi masing-masing komponen sistem starter (starting
system)!
3. Jelaskan kerusakan yang mungkin terjadi pada komponen sistem starter
(starting system)!
E. Media Kegiatan Praktik
1. Buku manual (manual book) praktik
2. CD interaktif
3. Wall chart
F. Langkah Kerja
1. Persiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan pada kegiatan
praktik.
2. Kenakanlah pakaian kerja (wear park) dengan benar dan rapi.
3. Pinjamlah peralatan dan bahan di ruang alat dan periksa kondisi alat
sebelum digunakan.
4. Lakukan pembongkaran, pengukuran, pemeriksaan, dan perakitan serta
pengujian seperti di bawah ini.
a. Membongkar motor starter
1) Jepitlah motor starter pada ragum, buka mur pengikat klem kabel
utama ke motor starter, kemudian lepas baut/mur pemegang
solenoide.
LEMBAR PRAKTIKUM
4) Buka plat pengunci, pegas dan ring/karet, buka dua baut panjang
dan keluarkan kerangka ujung komutator.
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
2) Dengan ragum tekan ring pengunci dan periksa bahwa ring pengunci
terpasang dengan benar.
LEMBAR PRAKTIKUM
LEMBAR PRAKTIKUM
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang sistem
starter pada mesin kendaraan, kalian juga dapat belajar secara mandiri melalui
internet. Di internet kalian juga dapat mencari materi tentang sistem starter
pada mesin kendaraan. Materi tentang berbagai jenis sistem stater pada mesin
kendaraan, baik tipe konvensional yang digunakan untuk kendaraan-kendaraan
keluaran awal maupun sistem starter yang diaplikasikan untuk kendaraan-
kendaraan modern akan mudah didapatkan. Salah satu website yang dapat
kalian kunjungi untuk memperluas wawasan tentang sistem starter pada mesin
kendaraan adalah https://www.autoexpose.org/2017/01/sistem-motor-starter.
html atau dengan membuka QR code di bawah ini.
RANGKUMAN
1. Sistem starter (starting system) memiliki prinsip kerja yang sederhana. Ketika
kunci kontak (ignition switch) dihubungkan, akan terjadi aliran arus listrik
dari baterai menuju hold-in coil dan menuju ke massa sehingga plunger pada
solenoide menjadi magnet. Selain itu juga terjadi aliran arus listrik dari baterai
menuju pull-in coil, kumparan medan (field coil) pada motor starter, sikat (+),
jangkar (armature), sikat (-) dan menuju ke massa sehingga membangkitkan
elektromagnet di jangkar.
2. Permasalahan pada sistem starter (starting system) dapat disebabkan oleh
tidak berfungsinya komponen-komponen sistem starter dengan baik, yaitu
baterai (battery), kunci kontak (ignition switch), dan motor starter (starter
motor).
3. Pemeriksaan, pengujian atau penggantian dapat dilakukan pada komponen-
komponen sistem starter, seperti baterai (battery), kunci kontak (ignition
switch) dan motor starter (starter motor).
4. Pemeriksaan, pengujian maupun penggantian pada komponen-komponen
motor starter meliputi kegiatan berikut ini.
a. Pemeriksaan visual terhadap kerusakan pada yoke.
b. Pemeriksaan visual terhadap kerusakan pada pole core.
c. Pemeriksaan kontinuitas kumparan medan (field coil).
d. Pemeriksaan kontinuitas jangkar (armature).
e. Pemeriksaan visual terhadap keausan pada sikat-sikat (brushes).
f. Pemeriksaan fungsi/kinerja kopling starter (starter clutch).
g. Pemeriksaan visual keausan gigi pinion (pinion gear).
h. Pemeriksaan visual kerusakan pada rem jangkar (armature brake).
i. Pemeriksaan kontinuitas dan pengujian saklar magnet (magnetic switch),
motor starter, atau solenoide.
j. Pemeriksaan visual keausan dan kerusakan tuas penggerak/pendorong
(drive lever).
k. Pemeriksaan visual keausan gigi ring (ring gear).
TUGAS MANDIRI
1. Lakukan studi pustaka atau browsing internet tentang over houle dan
perbaikan sistem starter pada kendaraan!
2. Catatlah informasi mengenai prosedur over houle dan perbaikan sistem
starter pada kendaraan!