Anda di halaman 1dari 5

MENENTUKAN GAYA-BATANG DENGAN

CARA RITTER

Metode Ritter disebut juga metode pemotongan secara analitis, metode ini
seringkali dipakai untuk mengontrol beberapa perhitungan gaya batang hasil cara
cremona dan Keseimbangna gaya dititik simpul serta digunakan juga untuk
perhitungan garis pengaruh. Dalam cara ini pada rangka batang harus dipotong 2
batang atau 3 batang bahkan sampai 4 batang, setelah memotong beberapa batang
maka gaya-gaya pada potongan tersebut mengadakan keseimbangan dengan gaya-
gaya luar yang bekerja pada kiri potongan atau kanan potongan, dengan memandang
kiri atau kanan potongan dapat menghitung gaya-gaya batang yang terpotong
tersebut. Apabila memotong 3 gaya batang yang belum diketahui dan akan
menghitung salah satu gaya itu maka menurut cara Ritter dapatmenggunakan dalil
momen terhadap titik potong ke dua gaya yang belum di ketahui dan momen kedua
gaya yang belum diketahui itu adalah nol serta akan ditemukan suatu persamaan
dimana gaya yang sedang dicari itu terdapat sebagai satu-satunya gaya yang belum
diketahui, gaya batang yang belum diketahui kita anggap batang tarik yaitu
meninggalkan titik simpul. Yang dimaksud dengan gaya batang adalah gaya yang
timbul di dalam batang itu akibat gaya luar. Dalam mencari gaya batang dengan cara
keseimbangan gaya harus dalam konstruksi tersebut secara keseluruhan keadaan
seimbang tetapi tiap titik simpul ( titik pertemuan batang ) ini dipisahkan satu sama
lain dan tiap titik simpul dalam keadaan seimbang baik gaya dari luar maupun dari
batang itu sendiri yang timbul pada simpul itu.
Untuk menghitung gaya-gaya batang yang belum diketahui kita menggunakan
persamaan V = 0 ; H = 0 ; M = 0Contoh Soal :

Diketahui : Konstruksi Kuda seperti gambar dibawah ini
Ditanyakan : Hitung gaya batang S1, S2, S12, dengan cara Ritter


Penyelesaiaan
Langkah Pertama Kita Harus Mencari Reaksi Tumpuan




7 =7 (OKE)
Potongan ( k-k ) pada Pandangan Kiri Potongan



Potongan ( w w ) pada pandangan kiri potongan








MENGGUNAKAN GAYA BATANG DENGAN CARA
CULMANN
Beberapa Hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung gaya
batang dengan menggunakan metode CULLMANN :
1. Gambar Harus di Skala dengan Tepat
2. Batang yang dipotong maksimum 3 buah yang belum diketahui
3. Gaya Batang tarik (meninggalkan), tekan (menuju) titik buhul
4. Potonglah batang yang akan dihitung besar gayanya dan pilihlah potongan
sebelah kiri/sebelah kanan. Pilihlah bagian potongan yang paling sedikit
melibatkan gaya. Untuk konstruksi seperti gambar di bawah, pilihlah
potongan pada sebelah kiri, batang (1,2, dan 3)
5. Carilah besar, arah dan letak resultan gaya luar (P1 dan RA).
6. Uraikan gaya resultan R tersebut menjadi gaya batang S1, S2 dan S3.
Cara menguraikan gaya tersebut adalah (1) carilah titik potong garis kerja
resultan R dengan salah satu garis kerja gaya batang, misalnya dalam hal
ini dipilih gaya S3. (2) carilah titik potong dua garis kerja gaya batang
yang lain (S1 dan S2). Hubungkan kedua titik potong tersebut. Garis ini
merupakan garis kerja persekutuan batang S1 dan S2. (3) Lukislah uraian
gaya dari sebuah gaya R menjadi dua buah gaya, yaitu batang S3 dan
S1,S2. (4) setelahnya gaya S1,S2 diuraikan menjadi gaya batang S1,S.
Dengan demikian ketiga gaya batang telah diketahui besar dan
arahnya/jenisnya.
METODE KESEIMBANGAN BAGIAN CARA GARAFIS (METODE CULMANN)
Metode Culmann disebut juga metode pemotongan secara grafis.
Cara ini baik sekali untuk menentukan beberapa batang saja dari suatu konstruksi
rangka.
Untuk mencari gaya batang pada suatu rangka batang, tidak mungkin semuanya mudah,
mengingat tidak ada sebuah titik sendi yang mempunyai dua gaya batang yang belum
diketahui.
Semua titik sendi mengikat sekurang kurangnya tiga batang, sehingga tidak dapat
diselesaikan secara grafis dengan Cremona, tentu dapat diselesaikan dengan cara
Culmann.

Anda mungkin juga menyukai