Anda di halaman 1dari 4

METODE RITTER

KONSEP DASAR METODE RITTER

Metode Ritter atau yg sering deikenal dengan nama lain Metode Potongan Batang merupakan salah satu
metode yg cukup Mudah dalam menghitung Batang pada Struktur rangka Batang. Konsep
sederhana/dasar dalam perhitungan besarnya gaya-gaya batang pada kontruksi rangka batang statis
tertentu dengan memakai Metode Ritter ialah memutus konstruksi rangka batang tersebut menjadi dua
potongan dengan memotong batang-batangnya. Pemotongan batang-batang tersebut diupayakan
maksimal memotong maksimal 3 batang yg tidak bertemu dalam satu titik simpul. Pemotongan tersebt
dilsayakan terhadap batang-batang yg akan dihitung besarnya gaya-gaya batangnya. Perhitungan gaya-
gaya batang ditentukan bersederhana/dasarkan analisis keseimbangan momen (∑M =0). Batang yg
terpotong dimisalkan sbg batang tarik, dimana apabila hasil perhitungan mengatakan nilai nyata maka
pemisalan tersebut benar, sedangkan apabila hasil perhitungan mengatakan nilai negatif maka batang yg
dimisalkan ialah batang tekan.

KELEBIHAN METODE RITTER


Kelebihan dari Metode Ritter dibandingkan metode-metode yg yg lain contohnya ibarat Metode Titik
Buhul dan Metode Cremona ialah bahwa dengan metode Ritter ini sanggup melsayakan perhitungan
gaya-gaya batang pribadi ke batang yg diinginkan tanpa harus menghitung berurutan dari tepi kiri
maupun kanan dari batang-batang pada kontruksi rangka batang. Misalnya apabila diinginkan untuk
menghitung besarnya gaya-gaya batang pada potongan tengah kontruksi, maka gaya-gaya batang tersebut
sanggup pribadi dihitung.

LANGKAH LANGKAH PENYELESAIAN METODE RITTER


Adapun Langkah-langkah penyelesaian untuk memilih besarnya gaya-gaya batang pada konstruksi
rangka batang dengan memakai Metode Ritter ialah sbg berikut :
1. Memeriksa apakah konstruksi rangka batang ialah struktur statis tertentu sehingga gaya-gaya
batang pada kontruksi rangka batang sanggup diselesaikan secara statis tertentu.
2. Menentukan gaya-gaya reaksi yg ada pada perletakan konstruksi rangka batang status tertentu
dengan cara ibarat pada balok/gelar sederhana.
3. Gaya-gaya luar yg bekerja pada kontruksi rangka batang didistribusikan pada tiap titik simpul.
Apabila terdapat gaya luar yg bekerja pada sebuah batang atau tidak sempurna pada titik simpul,
maka gaya tersebut harus didistribusikan pada titik-titik simpul pada batang tersebut.
4. Menggambarkan potongan pada kontruksi rangka batang statis tertentu yg kan dihitung gaya-
gaya batangnya, yg sedapat mungkin dilsayakan pemotongan dengan memotong maksimal 3
buah batang (yg belum diketahui besar gayanya). Apabila dilsayakan perhitungan gaya batang
untuk seluruh batang pada suatu konstruksi rangka batang statis tertentu dengan bentuk yg
simetris, pemotongan dari potongan kiri dan kanan disarankan dengan desain yg sama.
5. Menghitung besarnya gaya-gaya batang bersederhana/dasarkan keseimbangan momen ∑M = 0
6. Merekap besarnya gaya-gaya batang dalam bentuk tabulasi
Penyelesaian :

Kita ambil pertama potongan A-A, karena dipotongan ini hanya 2 gaya batang yang tidak diketahui yaitu S1
dan S2.
Kemudian kita masih perlu mencari jarak siku batang S1 terhadap titik A. 
Kemudian setelah kita memperoleh seluruh besar gaya maka kita buatkan dalam tabel untuk memper jelas
sifat batang dalam kontruksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai