Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS RANGKA BATANG DENGAN CARA GRAFIS

Disusun Oleh : KELOMPOK 3 TEKNIK SIPIL A

1. Nurqalby Wahid (218190015)


2. Wahyu Rizky (218190024)
3. Rizaldi (218190009)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Analisis
Rangka Batang dengan cara Grafis”. Penulisan makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Analisa Struktur II.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Parepare, 10 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
SAMPUL………………………………………………………………i

KATAPENGANTAR…………………………………………………ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………5

A. Latar Belakang……………………………………………………5
B. Rumusan Masalah…………………………………………………5
C. Tujuan……………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………6

A. Pengertian Rangka Batang ………………………………………………6


B. Analisis Rangka Batang dengan cara Grafis ……………………8

BAB III PENUTUP…………………………………………………………13

1. Kesimpulan………………………………………………………….13
2. Saran…………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini rangka batang sangat penting untuk pembangunan,
seperti konstruksi untuk atap, jembatan, menara atau bangunan tinggi
lainnya. Bentuk struktur rangka dipilih karena mampu menerima beban
struktur relatif besar dan dapat melayani kebutuhan bentang struktur yang
panjang. Struktur rangka juga dapat memberikan estetika yang tinggi
untuk konstruksi, seperti konstruksi Menara Eiffel di Paris ataupun
konstruksi seperti stadion sepak bola di Eropa. Dalam dunia arsitektur dan
struktural, rangka batang adalah konstruksi yang tersusun dari batang-
batang tarik dan batang-batang tekan saja, umumnya terbuat dari baja atau
kayu.
Bentuk paling sederhana dari struktur rangka adalah rangkaian
batang yang dirangkai membentuk satu atau lebih unit segitiga. Pola
susunan segitiga dipilih karena merupakan struktur yang stabil. Struktur
rangka umumnya terletak pada dua perltetakan yang prinsipnya sama
dengan perletakan pada struktur balok, yakni perletakan sendi atau rol.

B. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan struktur rangka batang ?
 Bagaimana cara menganalisis rangka batang dengan cara grafis?

C. Tujuan
 Untuk Mengetahui pengertian struktur rangka batang.
 Untuk Mengetahui cara menganalisis rangka batang dengan cara
grafis

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rangka Batang

Struktur rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang


membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk
rangka yang tidak dapat berubah bentuk apabila diberi beban eksternal
tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih pada batangnya.
Setiap elemen tersebut secara umum dianggap tergabung pada titik
hubungnya dengan sambungan sendi.
Batang-batang disusun sedemikian rupa sehingga semua beban dan
reaksi hanya terjadi pada titik hubung tersebut.
Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai
struktur pemikul beban adalah penyusunan elemen menjadi konfigurasi
segitiga yang menghasilkan bentuk stabil.
Setiap deformasi yang terjadi pada struktur stabil relatif kecil dan
dikaitkan dengan perubahan panjang batang yang diakibatkan oleh gaya
yang timbul di dalam batang sebagai akibat dari gaya eksternal.

1. Rangka batang bidang


 Struktur rangka batang bidang adalah struktur yang
disusun dari batang-batang yang diletakkan pada suatu
bidang dan dihubungkan melalui sambungan sendi pada
ujung-ujungnya.
 Struktur rangka batang stabil: tidak terjadi pergerakan
titik pada struktur diluar pengaruh deformasi elemen.
Susunan stabil biasanya merupakan rangkaian segitiga.
Struktur rangka batang bisa menjadi statis tak tentu
dalam dua cara.
a. Kelebihan reaksi perletakan : struktur statis tak
tentu eksternal.
b. Kelebihan batang : struktur menjadi statis tak
tentu internal.
2. Konfigurasi rangka batang bidang
 Cara menyusun rangka batang yang paling sederhana
adalah dengan merangkaikan segitiga-segitiga yang
dibentuk dari batang-batang yang disambungkan dengan
sendi.

5
 Bentuk segitiga merupakan rangkaian yang stabil,
bandingkan dengan misalnya bentuk segi empat yang
dapat berubah bentuk dengan mudah.
 Rangka batang dapat diperbesar dengan menambahkan
dua batang asalkan titik yang baru dan dua titik yang
dihubungkan dengannya tidak membentuk satu garis
lurus.

Contoh gambar 2.1.

Batang-batang pada rangka batang di atas , dapat dibagi menjadi batang tepi dan
batang pengisi, yang dirinci sebagai berikut :

a. Batang tepi atas, yaitu batang-batang 1, 2, 3,


4, 5, 6;
b. Batang tepi bawah, yaitu batang-batang 7, 8,
9, 10, 11, 12;
c. Batang pengisi diagonal yang disebut batang
diagonal, yaitu batang-batang 14, 16, 18, 20;
d. Batang pengisi tegak yang disebut batang
tegak,
yaitu batang-batang 13, 15, 17, 19, 21.
Sedangkan simpul pada rangka, yaitu A, B,
C, D, E, F, G, H, I, J, K, dan L.

6
B. Analisis Rangka Batang dengan cara Grafis

Metode grafis cremona


- Metode grafis cremona
Cara cremona ini adalah cara grafis dimana dalam
penyelesaiannya menggunakan alat tulis pensil yang
runcing dan penggaris siku ( segitiga ). Cremona adalah
nama orang yang pertama-tama menguraikan diagram
itu : Luigi Cremona ( Itali ).
Pada metode ini skala gambar sangat berpengaruh
terhadap besarnya kekuatan batang karena kalau
gambarnya terlalu kecil akan sulit pengamatannya.
Adapun cara penyelesaian cara cremona ini adalah :
a. Gambar dengan teliti dan betul suatu bagan
sistem rangka batang (hati-hati dalam
menentukan skala gambarnya ).
b. Kontrol apakah sudah memenuhi syarat
kestabilan konstruksi rangka batang.
c. Berilah notasi atau nomor pada tiap-tiap
batang.
d. Gambar gaya-gaya luar.
e. Tentukan besarnya reaksi tumpuan akibat
adanya gaya luar.
f. Nyatakan dalam bagan semua gaya luar yang
disebabkan oleh muatan serta besarnya reaksi
tumpuan. Kemudian dalam pikiran kita
terbayang seolah-olah gaya-gaya itu
mengelilingi rangka batang dan urutannya
searah putaran jarum jam.
g. Gambarlah vektor gaya-gaya luar tersebut
dengan urutan sesuai arah jarum jam.
h. Mulailah lukisan cremona dari dua batang
yang belum diketahui besar gaya batangnya.
i. Kemudian langkah berikutnya menuju pada
titik buhul yang hanya mempunyai dua gaya
batang yang belum diketahui besarnya.
j. Apabila arah gaya batang menuju pada titik
buhul yang ditinjau maka batang itu

7
merupakan batang tekan atau negatif
sedangkan bila arah gaya batang itu
meninggalkan titik buhul yang ditinjau maka
batang itu merupakan batang tarik atau
positif.

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini :

Diketahui konstruksi rangka batang seperti terlihat

Soal : Hitung besarnya semua gaya batang.

Penyelesaian :

8
Cremona adalah orang yang pertama kali menguraikan diagram
tersebut. Pada diagram Cremona, tiap-tiap gaya dilukiskan 2 (dua) kali
yang berlawanan arahnya. Peninjauan keseimbangan gaya batang pada
tiap-tiap simpul dengan penggambaran segi banyak gaya, maka akan
diperoleh gaya batang tarik bertanda positif bila anak panah
meninggalkan simpul, dan sebaliknya gaya batang tekan betanda
negative bila anak panah menuju simpul.
Apabila rangka batang yang ditinjau misalkan berupa rangka
batang jembatan, maka untuk mencari gaya-gaya batang seluruh
batang dengan menggunakan metode keseimbangan titik simpul cara
grafis juga menempuh pendekatan yang sama dengan analitis, yakni
dimulai dari suatu titik simpul yang hanya mempunyai dua batang
yang belum diketahui gaya batangnya.
Terlebih dahulu tentukan kestabilan konstruksi, dengan
menggunakan persamaan : 2s – m – r = 0, dimana diketahui; s = 5, m
= 7, r = 3 (sendi 2 bilangan reaksi + rol 1 bilangan reaksi), maka
diperoleh : 2.5 – 7 – 3 = 0, jadi konstruksi stabil.
Untuk melukiskan diagram Cremona, maka digambarkan dulu
reaksi perletakannya dengan bantuan lukisan kutub,

9
Selanjutnya dengan melakukan operasi cara grafis pada tiap-tiap titik
simpul yang dimulai dari simpul yang hanya mempunyai dua batang
yang belum diketahui gaya batangnya, maka dapat dicari besarnya
gaya batang seluruh konstruksi. Arah putaran dari diagram Cremona
dapat sesuai dengan arah jarum jam atau sebaliknya. Untuk
menentukan besarnya nilai gaya-gaya batang perlu penetapan skala
gaya.
Tinjau simpul A, ada gaya reaksi VA sudah diketahui, dan ada dua
batang yang gaya batangnya belum diketahui, yaitu gaya batang 1 dan
5 yang dimisalkan b1 dan b5. Keseimbangan titik simpul A, secara
grafis untuk arah putaran diagram Cremona berlawanan arah jarum
jam, gaya batang b5 meninggalkan simpul, bertanda positif, berarti
batang tarik, dan gaya batang b1 menuju simpul, bertanda negatif,
berarti batang tekan.
Setelah itu tinjau simpul D, gaya batang b1 sudah diketahui
bertanda negatif, dan ada dua batang yang gaya batangnya belum
diketahui, yaitu gaya batang 6 dan 2 yang dimisalkan b6 dan b2.
Keseimbangan titik simpul D, secara grafis untuk arah putaran
diagram Cremona berlawanan arah jarum jam gaya batang b6
meninggalkan simpul, bertanda positif, berarti batang tarik, dan gaya
batang b2 menuju simpul, bertanda negatif, berarti batang tekan.

Selanjutnya tinjau simpul E, ada gaya P, batang b5 dan b6 sudah


diketahui bertanda positif, dan ada dua batang yang gaya batangnya
belum diketahui, yaitu gaya batang 4 dan 7 yang dimisalkan b4 dan
b7. Keseimbangan titik simpul E, secara grafis untuk arah putaran
diagram Cremona berlawanan arah jarum jam gaya batang b4 dan b7
meninggalkan simpul, bertanda positif, berarti keduanya batang tarik.
Tinjau simpul C, ada gaya batang b2 bertanda negatif dan b7
bertanda positif, keduanya sudah diketahui, ada satu batang yang gaya
batangnya belum diketahui, yaitu gaya batang 3 yang dimisalkan b3.
Keseimbangan titik simpul C, secara grafis untuk arah putaran
diagram cremona berlawanan arah jarum jam, Gaya batang b3 menuju
simpul, bertanda negatif, berarti batang tekan.

Untuk membuktikan keseimbangan pada semua titik simpul, perlu


ditinjau simpul B, ada gaya reaksi VB, gaya batang b3 bertanda
negative dan gaya batang b4 bertanda positif sudah diketahui. Dari
diagram Cremona tiap-tiap titik simpul, dapat dilihat adanya

10
komponen-komponen yang dikerjakan dua kali. Untuk
menyederhanakan diagram-diagram tersebut dapat dirangkumkan
dalam satu diagram.

Setelah semua titik keseimbangan ditinjau dapat diringkaskan


besarnya gaya batang seluruh rangka seperti terlihat dalam Tabel 6.2.

Tabel 6.2 Daftar Gaya-Gaya Batang Contoh Rangka Batang Jembatan

Gaya-Gaya Batang (satuan gaya)


No Batang Gaya
Tarik (+) Tekan (-)

b1 - 0,6P
b2 - 0,6P
b3 - 0,6P
b4 0,4P -
b5 0,4P -
b6 0,6P -
b7 0,6P -

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Struktur rangka batang adalah susunan elemen-elemen
linier yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga,
sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah
bentuk apabila diberi beban eksternal tanpa adanya
perubahan bentuk pada satu atau lebih pada batangnya.
2. 2s = (m + r) atau 2s – m – r = 0, merupakan syarat kekakuan
suatu rangka batang statis tertentu (kestabilan konstruksi).
3. Untuk menyelesaikan konstruksi rangka batang statis
tertentu dapat diselesaikan dengan metode Metode grafis
cremona
B. Saran
Apa yang telah kami paparkan diatas diharapkan pembaca dapat
mengerti dan memahami struktur rangka batang beserta metode
perhitungan gaya-gaya rangka batang.

12
DAFTAR PUSTAKA

F. P. Beer and E. R. Johnston Jr., 2007. Vector Mechanics for


Engineers:
Statics, SI Metric Edition, Mcgraw-hill, 3rd Edition.
R. C. Hibbeler, 2009. Engineering Mechanics, 7th - 10th Edition,
Person Prentice-Hall.
R. C. Hibbeler, 2009 Mechanics of Material, 3th Edition, Person
Prentice-Hall.
http://bataruddin.blogspot.co.id/2014/12/kesetimbangantitik-buhul-
konsep.html
http://bataruddin.blogspot.co.id/2014/12/metode-ritter.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38045/5/Chapter
%20I.pdf
http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/12024-1
229336594209.doc
sisfo.itp.ac.id/bahanajar/.../bab-iii-rangka-batang-statis-
tertentu.ppsx
http://bestananda.blogspot.co.id/2014/01/konstruksi-rangka-batang-
part-2.html
sisfo.itp.ac.id/bahanajar/.../Materi%20Pertemuan
%20XI,XII,XIIIdoc.pdf
http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Mulyati/Bahan%20Ajar
%20Statika/Materi%20Ajar/Materi%20Pertemuan
%20XI,XII,XIIIdoc.pdf
burhan.blog.uns.ac.id/files/2010/05/rangka-cremona.pdf
staff.uny.ac.id/sites/.../6.%20Modul_Pembelajaran_MEKTEK
%20II.pdf
http://ejurnal.ukrimuniversity.ac.id/file/11402.pdf
http://burhan.blog.uns.ac.id/files/2010/05/rangka-batang-
cremona.pdf.
http://www.skipnesia.com/2014/10/contoh-kata-pengantar-
makalah-yang-baik.html

13

Anda mungkin juga menyukai