LOKASI : BLIMBINGSARI-BANYUWANGI
TAHUN : 2018
1 PEKERJAAN STRUKTUR
1.1 Pekerjaan pondasi
Holcim, Indosipa, Merak Jaya,
Sumuran Mutu Beton K-300
Readymix, Lokal
PEKERJAAN ARSITEKTURAL
2.1 Pekerjaan pasangan bata
Ringan
Bata Ringan uk. 600x200x100 Citicon, Bricon, Jaya Brick,
mm Ecoblock, Lokal Kualitas SNI
2.2 Pekerjaan plesteran dan
acian semen
Semen / Portland Cement ( PC
Holcim, Gresik, Tiga Roda
)
Semen Instan (Mortar) MU, Prime Mortar, Bostik
Pasir Pasangan Lokal Kualitas Baik
2.3 Pekerjaan kusen, pintu,
jendela dan kaca
Frame aluminium Uk 4" tebal 1,2 mm Powder
Alexindo, Alkan, Indal
Pintu & jendela Coating
Daun pintu Pintu Wood Solid Panel
Duma, Angzdoor, Tulus, kaka
pabrikan
2.4 Pekerjaan kunci dan
penggantung
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG TYPE 45 BP3B
LOKASI : BLIMBINGSARI-BANYUWANGI
TAHUN : 2018
1.LINGKUP PEKERJAAN
KEGIATAN
PEMBANGUNAN GEDUNG
2. JENIS DAN MUTU BAHAN 2.1. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus
diutamakan bahan-bahanproduksi dalam negeri,
sesuai dengan keputusan bersama Menteri
Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian
dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23
Desember 1980 dan Perpres Nomor 54 tahun 2010
berikut semua perubahannya.
2.2. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat,
sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan-bahan
bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis,
sesuai dengan peraturan yang ada dianjurkan untuk
dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Pejabat
pembuat Komitmen / Tim Pengawas (secara
tertulis).
2.3. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi
spesifikasi teknis terdapat beberapa/bermacam-
macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis
dan mutu bahan satu jenis.
2.4. Bila Rekanan telah menanda tangani/melaksanakan
jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau bagian
pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan
bahan-bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setelah
ditolak dan biaya menjadi tanggung jawab rekanan.
2.5. Bila dalam uraian dan syarat-syarat yang disebutkan
nama pabrik pembuatan dari suatu barang, maka ini
hanya dimaksudkan untukmenunjukan kualitas dan
tipe daribarang-barang yang memuaskan Pemberi
Tugas
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG TYPE 45 BP3B
LOKASI : BLIMBINGSARI-BANYUWANGI
TAHUN : 2018
14. PEKERJAAN TIDAK BAIK 14.1 Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar
pemborong membongkar pekerjaan apa saja yang
telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur
untuk mengadakan pengujian bahan-bahan atau
barang-barang baik yang sudah maupun yang belum
dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah
dilaksanakan.
Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi
beban pemborong untuk disempurnakan dengan
kontrak.
14.2 Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi
untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan,
pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa
saja yang tidak sesuai dengan kontrak.
14.3 Pemberi tugas berhak (tetap tidak dengan cara tidak
adil atau menyusahkan) mengeluarkan perintah yang
menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.
19. PEKERJAAN
TANAH
Kerikil
1. Kerikil/batu pecah untuk beton dapat
berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi
alami dari batuan-batuan atau berupa
batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu. Pada umumnya yang
dimaksudkan dengan koral adalah koral
dengan besar butir lebih dari 5 mm.
Sesuai dengan pengawasan mutu koral
untuk berbagai mutu beton menurut
pasal 4.2 ayat (1) PBI 1971, maka
kerikil/batu pecah harus memenuhi satu,
beberapa atau semua atas ayat berikut
ini.
2. Kerikil/batu pecah harus terdiri dari
butir-butir yang keras dan tidak berpori.
kerikil/batu pecah yang mengandung
butir-butir pipih hanya dapat dipakai,
apabila jumlah butir-butir pipih tersebut
tidak melampaui 20% dari berat
kerikil/batu pecah seluruhnya. Butir-butir
koral harus bersifat kekal artinya tidak
pecah atau hancur oleh pengaruh-
pengaruh cuaca seperti terik matahari
dan hujan.
3. Kerikil/batu pecah tidak boleh
mengandung lumpur lebih dari 1%
(ditentukan terhadap berat kering), Yang
diartikan dengan lumpur adalah bagian-
bagian yang dapat melalui ayakan 0,063
mm. Apabila kadar lumpur melampaui
1%, maka koral harus dicuci.
4. Kerikil/batu pecah tidak boleh
mengandung zat-zat yang dapat merusak
beton, seperti zat-zat yang reaktif alkali.
5. Kekerasan dari butir-butir koral
diperiksa dengan bejana penguji dari
Rudeloff dengan beban penguji 20t,
dengan mana harus dipenuhi syarat-
syarat berikut :
- tidak terjadi pembubukan sampai
fraksi 9,5 – 19 mm lebih dari 24%
berat;
- tidak terjadi pembubukan sampai
fraksi 19-30 mm lebih dari 22%.
Atau dengan mesin Pengaus Los
Angelos, dengan mana tidak boleh
terjadi kehilangan berat lebih dari
50%.
6. Kerikil/batu pecah harus terdiri dari
butir-butir yang beraneka ragam besarnya
dan apabila diayak dengan susunan
ayakan yang ditentukan dalam pasal 3.5
ayat (1) PBI 1971, harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
- sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 0%
berat;
- sisa di atas ayakan 4 mm, harus
berkisar antara 90% dan 98% berat;
- selisih antara sisa-sisa kumulatif di
atas dua ayakan yang berurutan adalah
maksimum 69% dan minimum 10%
berat.
7. Besar butir kerikil/batu pecah
maksimum tidak boleh lebih dari pada
seperlima jarak terkecil antara bidang-
bidang samping dari cetakan, sepertiga
dari tebal pelat atau tiga perempat dari
jarak bersih minimum di antara batang-
batang atau berkas-berkas tulangan.
Penyimpangan dari pembatasan ini
diijinkan, apabila menurut penilaian
Pengawas Ahli cara-cara pengecoran
beton adalah sedemikian rupa hingga
menjamin tidak terjadinya sarang-sarang
kerikil/batu pecah. Penyimpanan /
penimbunan pasir dan koral beton harus
dipisahkan satu dengan yang lain, hingga
dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak
tercampur untuk mendapatkan
perbandingan adukan beton yang tepat.
Penimbunan pasir dan koral harus
diberikan alas berupa terpal atau sejenis
sehingga timbunan terbebas dari naikan
tanah dan dibagiaan sisinya diberikan
penahan sehingga timbunan tidak turun
dan berserakan.
Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak
mengandung minyak, asam alkali, garam
bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang dapat merusak beton atau baja
tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air
bersih yang dapat diminum.
Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak
dengan mutu U-24 (tegangan leleh
karateristik minimum 2400 kg/cm). Daya
lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran,
lemak, minyak, karat lepas dan bahan
lainnya. Besi beton harus disimpan diudara
terbuka dalam jangka waktu panjang.
Membengkok dan meluruskan tulangan harus
dilakukan dalam keadaan batang dingin.
Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan
sesuai dengan gambar dan harus diminta
persetujuan Tim Pengawas terlebih dahulu.
Jika pemborong tidak berhasil memperoleh
persetujuan diameter besi sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar, maka dapat
dilakukan penukaran dengan diameter yang
terdekat dengan catatan :
Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan dalam
perbandingan K-300
Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar
tidak kehilangan kelembaban untuk paling
sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk
keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai
berikut :
- Dipergunakan karung-karung goni yang
senantiasa basah sebagai penutup beton.
- Hasil pekerjaan beton yang tidak baik
seperti sarang kerikil, permukaan tidak
mengikuti bentuk yang diinginkan,
munculnya pembesian pada permukaan
beton dan lain-lain yang tidak memenuhi
syarat harus dibongkar kembali sebagian
21. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
(render)
atau
seluruhnya 2) Kontraktor harus menunjukkan contoh
menurut terlebih dahulu kepada Konsultan
perintah Perencana. Konsultan berhak menolak bata
Tim ringan yang tidak memenuhi syarat. Bahan-
Pengawas. bahan yang ditolak harus segera diangkut
Untuk keluar dari tempat pekerjaan.
selanjutnya
diganti a. Mortar/Plester
atau Adukan terdiri dari bahan plester
diperbaiki instan dan air dipakai untuk
segera atas pemasangan dinding batu bata ringan.
resiko Komposisi adukan sesuai dengan yang
pemborong disyaratkan oleh Fabrikan.
. Bahan yang dipakai adalah produk
Dry-Mix , Cipta Mortar atau Mortar
21.1 LINGKUP PEKERJAAN Utama (MU).
1) Pekerjaan ini
mencakup b. Adukan
seluruh Adukan terdiri dari semen, pasir dan
pekerjaan air dipakai untuk pemasangan dinding
dinding yang batu bata. Komposisi adukan adalah 1
terbuat dari pc : 5 pasir untuk dinding biasa, 1 Pc : 3
batu bata pasir untuk tasram
disusun Semen PC yang dipakai adalah
½ bata dan produk dalam negeri yang terbaik
satu bata, (Nusantara, Gresik, Tiga Roda atau
meliputi produk daerah setempat yang
penyediaan mempunyai kualitas standar konstruksi).
bahan, Adukan harus dibuat dalam alat
tenaga dan tempat mencampur, diatas permukaan
peralatan yang keras, bukan langsung diatas
untuk tanah. Bekas adukan yang sudah mulai
pekerjaan ini. mengeras tidak boleh digunakan
kembali.
21.2 BAHAN
1) Batu bata c. Beton Non Struktural
ringan yang Beton Non Struktural dibuat untuk
dipakai rangka penguat dinding bata, yaitu :
adalah sloof, kolom praktis dan ringbalk atau
produksi balok latai.
Hebel,Citicon Komposisi bahan beton rangka
atau produk penguat dinding (sloof, kolom praktis,
lokal setara ringbalk) adalah 1 pc : 2 pasir : 3
SNI ukuran 20 kerikil.
x 60 tebal 10 Semen PC yang dipakai adalah
cm.
produk dalam negeri yang terbaik (satu
merek untuk seluruh pekerjaan). Pasir
beton harus bersih, bebas dari
tanah/lumpur dan zat-zat organik
lainnya. Kerikil/split dari pecahan batu
keras , bebas dari kotoran. Baja
tulangan menurut ketentuan PBI 1971.
21.3 PELAKSANAAN
1) Dinding harus dipasang (uitzet dengan
peralatan yang memadai) dan didirikan
menurut masing-masing ukuran ketebalan
dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
22.1 Umum
22. PEKERJAAN
KUSEN 1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu,
ALLUMINIUM
kusen jendela, seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta
shopdrawing dari kontraktor yang disetujui
Tim Pengawas.
2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan sealant
b. Pekerjaan jendela rangka alluminium
c. Pekerjaan kaca.
23.1 UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a. Plesteran kasar dan screeding untuk
dasar pasangan keramik di dinding dan
lantai.
b. Pasangan lantai keramik dan dinding
pada area-area, disesuaikan dengan
yang ditunjukkan pada gambar.
2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan pasangan bata.
b. Pekerjaan plesteran.
3. Standart
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai
dengan :
a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan
Bangunan Indonesia 1982 (NI-2)
b. ANSI : Ameridan National Standart
Institute
c. TCA : Tile Council Of Amerika USA
d. TCA 137 I – recommended standart
spesificition of ceramic tile
4. Persetujuan
a. Contoh Bahan
Guna mendapatkan persetujuan dari
Tim Pengawas kontraktor harus
menyerahkan contoh-contoh semua
bahan yang akan dipakai yaitu
keramik, bahan-bahan additive untuk
adukan dan bahan untuk tile grouts.
b. Mock up/contoh pemasangan.
Sebelum memulai pemasangan,
kontraktor harus membuat contoh
pemasangan yang memperlihatkan
dengan jelas pola pemasangan, warna
dari groutingriya. Mock-up yang telah
disetujui akan dijadikan, standart
minimal untuk pemasangan keramik.
c. Brosur
Kontraktor harus menyediakan brosur
bahan guna pemilihan jenis bahan
yang akan dipakai.
Mortar/adukan :
a. Untuk semua pemasangan keramik
lantai memakai spesi 1 pc : 4 ps.
Grout keramik memakai AM 50, Sika
dan atau setara.
23.3 PEMASANGAN
1. Level
a. Kecuali ditentukan lain pada
spesifikasi ini atau pada gambar, level
yang tercantum pada gambar adalah
level finish lantai karenanya screeding
dasar harus diatur hingga
memungkinkan pada elevasi dengan
ketebalan yang berbeda permukaan
finishnya terpasang rata.
b. Lantai harus benar-benar terpasang
rata baik yang ditentukan datar
maupun yang ditentukan mempunyai
kemiringan.
c. Jika ketebalan screed tidak
memungkinkan, untuk mendapatkan
kemiringan yang ditentukan,
kontraktor harus segera melaporkan
kepada Tim Pengawas untuk
mendapatkan jalan pemecahan
masalah.
2. Persiapan permukaan
a. Kontraktor harus menyiapkan
permukaan sehingga memenuhi syarat
yang diperlukan, sebelum memasang
keramik.
b. Secara tertulis Kontraktor harus
memberikan laporan kepada Tim
Pengawas tiap kondisi yang menurut
24. PEKERJAAN pendapatnya akan berpengaruh buruk
PENGECATAN pada pelaksanaan pekerjaan.
c. Permukaan beton yang akan diplester
untuk penempelan keramik, harus
dikasarkan dan dibersihkan dari debu
dan bahan-bahan lepas lainnya.
3. Pemasangan keramik dinding di bagian
dalam (internal)
a. Sebelum pemasangan dimulai,
plesteran dan keramik harus dibasahi.
Pakai benang untuk menentukan lay
out keramik yang telah ditentukan dan
dipasang sebaris keramik guna jadi
patokan untuk pemasangan
selanjutnya.
b. Kecuali ditentukan lain, pemasangan
keramik harus dimulai dari bawah dan
dilanjutkan kebagian atas.
c. Tiap hari pemasangan tidak
diperkenan memasang keramik dengan
ketinggian lebih dari ketentuan berikut
:
1,2 m – 1,5 m untuk keramik
d. Pemasangan keramik granit (pengisian
nat) harus sesuai dengan ketentuan
gambar kerja yang telah disetujui oleh
Tim Pengawas.
24.1 UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a. Persiapan permukaan yang akan dicat
b. Pembuatan mock up pada dinding
c. Pengecatan semua permukaan dan
area yang ada pada gambar dan yang
disebutkan secara khusus.
2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan dinding
b. Pekerjaan plafond
c. Pekerjaan konstruksi baja
3. Persetujuan
a. Contoh dan bahan perawatan selama
pemeliharaan
– Guna mendapatkan persetujuan
dari Tim Pengawas Kontraktor
harus membuat contoh
pengecatan tiap warna dan jenis
pada bidang-bidang ukuran 100 x
100 cm. Dan pada bidang-bidang
tersebut harus dicantumkan
dengan jelas warna, formula cat
dan jumlah lapisan dan jenis
lapisan (dari cat dasar s/d lapisan
akhir).
– Kontraktor harus menyerahkan
minimal 20 kg tiap warna dan
jenis cat yang disetujui kepada
pemilik untuk dipakai sebagai
cadangan saat perawatan.
b. Mock-up/contoh pemasangan
– Sebelum pengecatan dimulai,
kontraktor harus melakukan
pengecatan pada satu bidang
untuk tiap warna dan jenis cat
yang diperlukan. Bidang-bidang
tersebut akan dijadikan contoh
pilihan warna, fexture, material
dan cara pengerjaan. Bidang-
bidang yang akan dipakai sebagai
mock-up ini akan ditentukan oleh
Tim Pengawas.
– Jika masing-masing bidang
tersebut telah disetujui oleh Tim
Pengawas, perencana dan pemilik,
maka bidang-bidang tersebut akan
dipakai sebagainya standard
minimal keseluruhan pekerjaan
pengecatan.
24.3 PELAKSANAAN
1. Pekerjaan Dinding
a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding
adalah pengecatan dan plamur seluruh
plesteran bangunan dan bagian–bagian
lain yang ditentukan gambar.
b. Lapisan pengecatan untuk dinding
dalam adalah 3 lapis dengan kekentalan
sama setiap lapisnya.
c. Lapisan pengecatan dinding luar terdiri
dari 1 lapis alkali resistance sealant
yang dilarutkan dengan 3 emulson
dengan kekentalan cat sebagai berikut :
– Lapis I encer (tambahan 20% air)
– Lapis II kental
– Lapis III kental
d. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang
dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin, tidak ada bagian yang
belang/bergelombang kalau disinar dan
bidang, dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.
2. Pekerjaan cat besi dan baja
a. Yang termasuk pengerjaan ini adalah
pengecatan seluruh pekerjaan besi dan
baja serta lisplank.
b. Cat yang dipakai adalah merk Emco
jenis dan tipe ditentukan kemudian.
Sedangkan untuk cat zinchromate
sebagai dasar cat memakai merk
Nippon.
c. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang
yang akan dicat, selesai diamplas halus
dan bebas debu, oli dan lain-lain.
d. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai
sebagai cat dasar 1 kali
e. Setelah pengecatan selesai bidang cat
harus licin, utuh, mengkilap, tidak
gelombang-gelombang dan dijaga
terhadap pengotoran-pengotoran.
3. Pekerjaan cat langit-langit
a. Yang termasuk dalam cat langit-langit
adalah langit-langit Plat beton expose,
langit-langit gypsum atau bagian lain
yang ditentukan dalam gambar.
b. Cat digunakan merk catylac ex. ICI
warna ditentukan perencana setelah
melakukan percoban pengecatan.
c. Plamur yang digunakan adalah plamur
merk catylac ex ICI.
d. Sambungan-sambungan harus diberi
flexible selant agar tidak terlihat
sebagai retakan sesudah dicat.
e. Methode pengecatan seperti pada
proses pengecatan cat dinding.
25.1 UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah
penyediaan bahan langit-langit
gypsumboard, wet area dan konstruksi
penggantungnya, penyiapan tempat
serta pemasangan pada tempat-tempat
yang tercantum pada gambar kerja.
b. Pemasangan untuk langit-langit yang
ditunjukkan dalam gambar kerja.
2. Standart
a. ANSI (American National Standart
institute, USA)
b. A 42 4 (interior lighting and furning)
3. Persetujuan
Kontraktor harus menyediakan data-data
teknik produk dan spesifikasi untuk
persiapan permukaan dan aplikasi untuk
diperiksa dan disetujui Tim Pengawas.
4. Gambar detail pelaksanaan
a. Kontraktor wajib membuat shopdrawing
(gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan pada gambar dokumen
26. PEKERJAAN kontrak dan telah disesuaikan dengan
SILICONE keadaan di lapangan.
SEALANT DAN b. Kontraktor wajib membuat shopdrawing
KACA
untuk detail-detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar
kerja/dokumen Kontrak.
c. Dalam shopdrawing harus jelas
didantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk.
Cara pemasangan atau persyaratan
khusus yang belum tercakup secara
lengkap didalam gambar kerja/dokumen
kontrak sesuai dengan spesifikasi
pabrik.
d. Shopdrawing sebelum dilaksanakan
harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Tim Pengawas.
5. Contoh
a. Kontraktor wajib mengajukan contoh
dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari pabrik.
b. Kontraktor wajib membuat mock-up
sebelum pekerjaan dimulai.
6. Pengangkutan, penyimpanan dan
penanganan bahan
a. Material harus disiapkan dalam kemasan
yang akan melindunginya dari kerusakan
pada pekerjaan.
b. Jangan keluarkan meterial dari gudang
ke area pekerjaan lebih dari yang
27. PEKERJAAN diperlukan untuk 1 (satu) hari kerja dan
PARTISI pembukaan kemasan hanya dilakukan
setelah aplikator siap rnelaksanakan
aplikasi bahan tersebut.
7. Jaminan pemeliharaan dan tenaga ahli
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh
tenaga ahlinya yang ditunjuk penyalur dan
pekerjaan harus mendapat sertifikat
jaminan pemeliharaan secara cuma-cuma
selama 10 (sepuluh) bulan berupa :
a. Jaminan ketepatan pemakaian bahan
(procedure’pocess performance
warranty)
b. Jaminan ketepatan aplikasi (aplicator’s
workmanship warranty)
25.2 BAHAN
1. Material plafond yang dipakai adalah :
a. Plafond gypsum dengan ketebalan 9 mm
ex Jayaboard
b. Plafon km/wc memakai kalsiboard
dengan ketebalan 6 mm ex Jayaboard
c. Plafond accoustic dengan ketebalan 9
mm ex. Amstrong
d. Plafond Metal Linier
2. Rangka plafond yang dipakai adalah rangka
BRS Metal Furring
25.3 PELAKSANAAN
1. Pemasangan lembaran gypsumboard
a. Bahan-bahan penutup langit-langit
gypsumboard yang digunakan adalah
gypsumboard tebal 9 mm atau ukuran
lain sesuai dengan gambar kerja.
b. Bahan penutup langit-langit khusus
km/wc yang digunakan adalah memakai
kalsiboard 6 mm produk jayaboard atau
setara
c. Sambungan antara panel-panel gypsum
ditutup dengan tape dan plester
gypsum.
d. Toleransi kerataan max. 5 mm dan pada
setiap jengkal 2 m ke segala arah max.
2 mm
26.1 UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah
pengadaan bahan, tenaga kerja,
peralatan dan lain sebagainya, untuk
pekerjaan silicone sealant dan kaca
secara lengkap, terpasang sempurna.
b. Pekerjaan-pekerjaan yang harus
diselesaikan dengan silicone sealant
antara lain:
– Setiap hubungan antara kaca dengan
rangka alluminium.
– Setiap hubungan antara rangka
alluminium dengan dinding beton.
– Setiap hubungan antara kaca dengan
kaca.
– Setiap hubungan antara alluminium
panel.
2. Pekerjaan yang berhubungan silicone
sealant dan kaca :
a. Pekerjaan kusen alluminium
b. Pekerjaan kaca dan cermin
c. Pekerjaan pintu dan jendela kaca
28.1 UMUM
1. Persyaratan Umum
Kontraktor harus menyediakan semua
“hardware” pintu yang diberikan dari
supplier – supplier dan finish yang disetujui
oleh Tim Pengawas Tim Pengawas sesuai
dengan kualitas yang telah dan disetujui.
2. Pengiriman Penawaran
a. Kontraktor harus mengirimkan daftar
hardware jika diminta oleh Tim
Pengawas.
b. Kontraktor harus megirimkan skedul dan
daftar pasangan hardware (hardware
set). Pemeriksaan skedul hardware oleh
Tim Pengawas tidak melepaskan
Kontraktor dari tanggung jawab.
c. Kontraktor harus, jika diminta oleh Tim
Pengawas untuk mengirimkan contoh
dari setiap dan seluruh item hardware
yang dispesifikasikan
d. Semua contoh harus memenuhi
spesifikasi
e. Kontraktor harus mengkoordinasikan
seluruh mock-up pintu dan hardware
seperti disyaratkan oleh Tim Pengawas .
3. Persyaratan dan Standard
a. Semua hardware harus disetujui oleh
Tim Pengawas .
b. Kontraktor harus memenuhi persyaratan
peraturan dan standar yang berlaku di
dalam negeri.
4. Perlindungan Terhadap Hardware
Kontraktor harus melindungi semua
hardware darikerusakan / cacat dan
mengambil tindakan perlindungan untuk
mencegah pengrusakan terhadap semua
pintu dan hardware.
2. Engsel
a. Semua engsel yang disuplai harus dari
pabrikan yang sama dan tersedia dalam
frekuensi tinggi, menengah dan rendah.
b. Engsel – engsel dengan tipe tumpuan
yang tersembunyi untuk bebas masalah
dan tahan lama, tidak perlu minyak,
tidak perlu pelumas dan tidak perlu
pemeliharaan khas yang diisyaratkan.
c. Lubang di ujung bawah engsel untuk
penggantian penjepit dengan mudah.
d. Engsel harus berbentuk silinder yang
belangsung dengan ujung dan penjepit
yang rata.
e. Kecuali dinyatakan lain, semua engsel
harus dari stainless steel, engsel
penahan tumpuan yang tersembunyi
dengan cetakan kunci sepenuhnya (full
mortice template).
f. Semua engsel harus disuplai dengan
sekrup kayu untuk pintu kayu dan
sekrup mesin untuk pintu logam.
g. Engsel – engsel untuk pintu eksternal
harus dari stainless steel penjepit tidak
menonjol dan tahan karat. Pintu
eksternal harus diarahkan keluar.
3. Penutup Pintu dan Pemilih Pintu
a. Penutup pintu harus dari dimensi badan
yang padat tanpa lebih besar dari 44.5
mm proyeksi dari permukaan pintunya.
b. Penutup pintu harus memiliki termostat
built-in dan cairan hidrolik khusus untuk
menjamin kecepatan konstan bahkan
selama temperatur yang berbeda dan
dengan kelep pembebas tekanan untuk
mencegah kelebihan beban, kebocoran
oli dan merusak kelep pengecek
belakang.
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG TYPE 45 BP3B
LOKASI : BLIMBINGSARI-BANYUWANGI
TAHUN : 2018
29.4 Pelaksanaan
29.7 Toleransi
1) Toleransi ukuran bahan :
Ukuran panjang dan lebar tidak lebih dari
2mm terhadap ukuran nominal sedangkan
toleransi ketebalan 3mm terhadap tebal
nominal.
2) Toleransi kerataan permukaan jalan :
Maksimal 5 mm dari permukaan yang
tercantum dalam gambar, sehubungan
dengan peil permukaan saluran air dan
lain-lain.
30.1 UMUM
1) Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksanakannya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik
b. Pekerjaan penghijauan/lengkap yang
dilaksanakan meliputi semua pekerjaan
yang tertera dalam gambar dan sesuai
petunjuk-petunjuk Tim Pengawas atas
saran Perencana, pekerjaan tersebut
meliputi :
Pekerjaan persiapan dan
pematangan tanah.
Pekerjaan penanaman (soft
material).
Pekerjaan perawatan/pemeliharaan
tanaman
2) Sarana Kerja
a. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi
tampak kerja bagi semua pekerjaan yang
dilakukan di luar lapangan sebelum
pemasangan, peralatan yang dimiliki
serta jadwal kerja.
b. Semua sarana kerja yang digunakan harus
benar-benar baik dan memenuhi
persyaratan kerja sehingga memudahkan
dan melancarkan kerja di lapangan.
c. Penyediaan tempat penyimpanan
bahan/material di lapangan harus aman
dari segala kerusakan, hilang dan hal-hal
yang dapat mengganggu pekerjaan lain
yang sedang berjalan.
3) Perbedaan dan Perubahan gambar
a. Bila terjadi perbedaan dan atau
pertentangan dalam gambar-gambar yang
ada, baik meliputi gambar struktur,
gambar arsitektur, gambar lansekap,
gambar mekanikal, gambar elektrikal,
gambar sanitasi maupun perbedaan yang
terjadi dengan keadaan di lapangan,
Kontraktor diwajibkan melaporkannya
secara tertulis kepada Tim Pengawas
untuk kemudian Tim Pengawas
memberikan keputusan tentang itu untuk
bisa dilaksanakan setelah berunding
terlebih dahulu dengan Perencana.
b. Untuk ukuran dalam gambar lansekap
pada dasarnya adalah ukuran jadi sampai
dalam keadaan finish/selesai. Semua
ukuran harus benar-benar diperhatikan
terutama untuk peil, ketinggian, lebar,
dan ketebalan, luas penampang dan lain-
lain sesuai dengan apa yang tertera
dalam gambar. Bila ada keraguan
mengenai ukuran atau bila belum
dicantumkan dalam gambar, Kontraktor
wajib melaporkan secara tertulis kepada
Tim Pengawas dan Tim Pengawas
memberikan keputusan ukuran mana yang
akan dipakai dan dijadikan pegangan
setelah berunding dengan Perencanaan.
c. Untuk hal-hal pekerjaan yang belum
tercakup secara lengkap dalam gambar,
Kontraktor diwajibkan membuat shop
drawing yaitu merupakan gambar detail
pelaksanaan berdasarkan gambar
perencanaan, gambar kerja yang telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Di dalan shop drawing ini harus jelas dan
mencantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan
produksi, cara pemasangan dan atau
persyaratan khusus pabrik/produksi
bahan yang dipakai. Shop drawing ini
harus diajukan kepada Tim Pengawas
untuk mendapatkan persetujuannnya
secara tertulis, setelah berunding dengan
pihak Perencana.
d. Setelah pekerjaan selesai kontraktor
diwajibkan membuat as built drawing.
4) Persyaratan Pekerjaan Pertamanan
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan
mengikuti petunjuk-petunjuk dan syarat
pekerjaan lansekap, peraturan
persyaratan pemakaian bahan bangunan
yang berlaku, standard spesifikasi dari
bahan yang dipergunakan oleh Tim
Pengawas dengan saran Perencana.
b. Pekerjaan lansekap yang dilaksanakan
harus mengikuti semua petunjuk gambar-
gambar lengkap terlampir dan apa yang
ditentukan kemudian oleh Tim Pengawas
atas petunjuk Perencana.
c. Diperhatikan sebelum melaksanakan
setiap pekerjaan di lapangan untuk
memperhatikan koordinasi kerja dengan
pekerjaan lain yang menyangkut
pekerjaan struktur, arsitektur,
makanikal, elektrikal, plumbing, sound
system.Terutama dalam melakukan
pekerjaan pembentukan tanah dan
penyelesaian tanah agar tidak terjadi
kesalahan, pembongkaran, pengrusakan
yang tidak diinginkan terhadap pekerjaan
yang lain yang telah selesai dilaksanakan
maupun yang sedang dilaksanakan.
5) Bahan / Material
a. Pemakaian bahan-bahan yang
dipakai/dipasang harus sesuai dengan apa
yang tercantum dalam gambar lansekap,
memenuhi standard spesifikasi bahan
yang telah dipilih/ditunjuk/disetujui,
mengikuti peraturan persyaratan tertulis
dalam uraian dan syarat pekerjaan
lansekap ini serta petunjuk-petunjuk Tim
Pengawas atas saran dan petunjuk
Perencana.
b. Semua bahan sebelum dipasang harus
disetujui oleh Tim Pengawas . Contoh
bahan yang akan dipasang harus diajukan
dan diserahkan kepada Tim Pengawas
untuk kemudian mendapatkan
persetujuan dari Tim Pengawas sesuai
saran dan petunjuk Perencana. Pengjuan
bahan yang setaraf dengan apa yang
dipersyaratkan.
c. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan
terhadap kerusakan di lapangan harus
benar-benar diperhatikan sesuai
persyaratan spesifikasi jenis tanaman.
6) Dasar Penentuan Ukuran/Posisi Bagian-bagian
Pekerjaan
a. Untuk mendapatkan posisi dan ketetapan
di lapangan untuk setiap bagian
pekerjaan harap diperhatikan segala
petunjuk yang tertera dalam gambar
lansekap.
b. Untuk memudahkan pekerjaan di
lapangan, patokan ukuran yang dipakai
adalah terhadap sisi luar dinding (as-as)
bangunan yang telah ada di sekitarnya
dengan menyesuaikan ukuran digambar
setiap kali, atau dipakai patokan yang
ada di dalam site untuk bagian-bagian
yang jauh dari bangunan.
c. Kontraktor harus memasang patok-patok
yang terpenting di dalam site serta
membutuhkan nomor as-nya dan
koordinat, terutama untuk patokan titik
mula setiap bagian dari pekerjaan.
d. Perbedaan antara gambar dengan
keadaan di lapangan harus dilaporkan
kepada Tim Pengawas untuk
mendapatkan pemecahannya. Tidak
dibenarkan pemborong mengambil
tindakan tanpa sepengetahuan Tim
Pengawas dalam hal ini.
7) Pelaksanaan Pekerjaan Lansekap
a. Semua ukuran dan posisi harus tepat
sesuai gambar lansekap, juga ketetapan
pemasangan patok-patok di lapangan.
b. Pembentukan dan penyelesaian tanah
harus mengikut bentuk/
kemiringan/contour/peil yang tertera
dalam gambar. Kemiringan yang dibuat
harus cukup kuat untuk mengalirkan air
hujan menuju ke selokan yang ada di
sekitarnya serta mengikuti persyaratan
yang tertera dalam gambar. Adanya
genangan air di atas tanah tidak
dibenarkan
c. Cara pelaksanaan setiap bagian pekerjaan
ini mengikuti petunjuk gambar, uraian
dan syarat pekerjaan lansekap.
31.1 UMUM
1) Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
peralatan dan alat-alat bantu lainnya
termasuk pengangkutannya yang
diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini sesuai dengan yang
dinyatakan dalam gambar, memenuhi
uraian syarat-syarat dibawah ini serta
memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
b. Bagian yang di waterproofing :
- Plat atap,KM/WC
- Bagian-bagian lain yang dinyatakan
dalam gambar
2) Standard
a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan
Indonesia 1982 (NI – 3)
b. ASTM : 828
c. ASTME : TAPP I 803 dan 407
3) Persetujuan
Kontraktor harus menyediakan data-data teknis
produk dan spesifikasi untuk persiapan
permukaan dan aplikasi untuk diperiksa dan
disetujui Tim Pengawas /Perencana.
4) Gambar-gambar pelaksanaan
a. Kontraktor wajib membuat shop drawing
(gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
pada gambar dokumen kontrak dan telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing
untuk detail-detail khusus yang belum
tercakup lengkap dalam gambar
kerja/dokumen kontrak.
c. Dalam shop drawing harus jelas
dicantumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara
pemasangan atau persyaratan khusus yang
belum tercakup secara lengkap di dalam
gambar kerja/dokumen kontrak sesuai
dengan spesifikasi pabrik.
d. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Tim Pengawas .
5) Contoh
a. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari
semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan dari pabrik.
b. Bilamana diperlukan, Kontraktor wajib
membuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai.
6) Pengangkutan, penyimpanan dan penanganan
bahan
a. Materi harus disiapkan dalam kemasan
yang akan melindunginya dari kerusakan
pada pekerjaan.
b. Dibagian luar tiap kemasan tersebut
harus diberi label yang menyebutkan
nama “generic” dan “merk dagang” dari
produk, berat bersih dan nama pabrik,
nama kontraktor dan nama proyek.
c. Dilapangan bahan harus disimpan di
dalam kemasan yang masih tertutup,
terlindung dari sinar matahari langsung,
dan dilindungi dari percikan api, panas
dan lain-lain.
d. Jangan keluarkan material dari gudang ke
area pekerjaan lebih dari yang diperlukan
untuk 1 (satu) hari kerja, dan pembukaan
kemasan hanya dilakukan setelah
aplikator siap melaksanakan aplikasi
bahan tersebut.
31.2 PELAKSANAAN
1) Persiapan
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus
ditunjukkan kepada Tim Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan, lengkap dengan
ketentuan/persyaratan pabrik yang
bersangkutan.
b. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus
mengikuti petunjuk dan ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan, dan atas
persetujuan Tim Pengawas.
c. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar
gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Tim
Pengawas sebelum pekerjaan dimulai.
d. Kontraktor tidak dibenarkan memulai
pekerjaan disuatu tempat dalam hal ada
kelainan/perbedaan di tempat itu, sebelum
kelainan tersebut diselesaikan.
2) Pengamanan pekerjaan
a. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan
terhadap pemasangan yang telah dilakukan,
terhadap kemungkinan pergeseran, lecet
permukaan atau kerusakan lainnya.
b. Kalau terdapat kerusakan yang bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik atau
Pemakai pada waktu pekerjaan ini
dilakukan/dilaksanakan maka Kontraktor
harus memperbaiki/mengganti sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Tim
Pengawas . Biaya yang timbul untuk
pekerjaan ini adalah tanggung jawab
kontraktor.
2. Penyambungan/pemasangan
a. Semua lubang untuk baut
penyambung harus dibuat dengan
cara mengebor dengan bor listrik
(elektrikal drill). Lubang yang
dibuat harus benar-benar bulat,
tegak lurus pada bidang dan bagian
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG TYPE 45 BP3B
LOKASI : BLIMBINGSARI-BANYUWANGI
TAHUN : 2018
c. Cara Pengecatan
1. Lapis pertama encer
2. Lapis kedua kental
3. Lapis ketiga encer
5. Bahan konstruksi baja
Bahan profil dan semua material profil, plat
serta kisi-kisi yang akan dibuat konstruksinya
secara las harus dari jenis baja karbon yang
memenuhi persyaratan ASTM A36. Untuk
konstruksi baja profil yang untuk proyek, ini
adalah Baja Profil Produksi Gunung Garuda.
6. Pengujian
a. Sebelum dilaksanakan
fabrikasi/pemasangan, kontraktor
diwajibkan memberikan pada Tim
Pengawas “certificate test” bahan baja
profil, baut-baut, kawat las, cat dari
produsen/pabrik.
b. Pengujian las pada bagian konstruksi
dengan ketebalan bagian yang dilas
tidak lebih dari 2cm,pemeriksaan mutu
pengelasan dilakukan secara Visual. Bila
ditemukan hal-hal yang
meragukan,maka bagian tersebut harus
diuji dengan cara sesuai standart AWS
D.1.0 yaitu :
1. Ultrasonic (sesuai dengan lampiran
C dari AWS D 1.0 atau persyaratan
ASTM E 114-75
2. Magnetik particle (sesuai dengan
ASTM E 109)
3. Liquid penetrant (sesuai dengan
ASTM E 109)
c. Hasil pengujian dari laboratorium harus
secepatnya diserahkan pada Pengawas
atas biaya kontraktor sepenuhnya.
1. Pengukuran
2. Galian Tanah
4. Lantai Kerja
5. Pengecoran
PENUTUP
a. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
ini untuk uraian bahan-bahan, pekerjaan-pekerjaan,
yang tidak disebut perkataan atau kalimat "
diselenggarakan oleh pemborong " maka hal ini harus
dianggap seperti disebutkan.
b. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka
bagian-bagian yang nyata termasuk didalam
PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG TYPE 45 BP3B
LOKASI : BLIMBINGSARI-BANYUWANGI
TAHUN : 2018
Dibuat Oleh
Konsultan Perencana