Anda di halaman 1dari 2

DAMPAK KENAIKAN TADIF DASAR LISTRIK TERHADAP

PEREKONOMIAN

Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dapat menyebabkan kenaikan inflasi. kenaikan
tarif dasar listrik (TDL) untuk industrik kecil menengah (IKM) dan usaha kecil menengah
(UKM) akan memperlemah daya saing. "Kenaikan ini akan sangat memukul IKM dan
UKM. Sebagaimana diketahui, awal Juli Pemerintah akan menaikkan TDL. kenaikan ini
bisa berdampak negatif bagi perekonomian. Apalagi hal ini akan disusul oleh kenaikan
harga gas. komponen biaya listrik membuat biaya produksi semakin menggelembung
sementara insentif ke UKM dan IKM ini masih minim. Untuk itu, perlu berbagai upaya
untuk meningkatkan daya saing IKM/UKM bila benar-benar pemerintah tetap menaikkan
TDL. Kenaikan TDL, UKM/IKM kian melengkapi lemahnya daya saing UKM Indonesia
menghadapi perdagangan bebas Asean-China Free Trade atau ACFTA, Kenaikan TDL
juga akan memicu angka pengangguran baru,

Dalam perhitungan pemerintah, dampak kenaikan TDL terhadap hanya 0,5 persen.
Namun riil di neraca masing-masing pengusaha, dampak kenaikan TDL terhadap inflasi
jauh lebih tinggi. Potensi kerugian relatif besar terhadap IKM dan UKM dan harus segera
diantisipasi dampaknya. Kalau TDL dinaikkan, tetapi pelayanan dan jaringan listrik tidak
dibenahi, itu hanya menurunkan daya saing, Bila listrik terjadi kekurangan pasokan
listrik, maka bisa terjadi kerusakan mesin dan pada akhirnya mengganggu produksi.

Rencana pemerintah bersama DPR-RI memberlakukan Tarif Dasar Listrik (TDL)


baru mulai 1 Juli 2010 sangat membebani sektor keuangan persewaan dan jasa
perusahaan. Yang paling banyak membutuhkan energi listrik adalah sektor keuangan
persewaan dan jasa perusahaan, Sedangkan kebutuhan tenaga listrik untuk aktivitas
ekonomi di sektor lainnya seperti industri pengolahan justru lebih kecil, sama halnya
dengan sektor perdagangan, pertanian, angkutan, pertambangan, dan penggalian, sektor
jasa-jasa, listrik dan air bersih serta sektor bangunan, walaupun kenaikan TDL tidak
diberlakukan terhadap pelanggan listrik yang menggunakan daya 450-950 Kw, tapi
pengaruhnya terhadap aktivitas produksi di sektor keuangan persewaan dan jasa
persewaan sangat besar. Untuk usaha perhotelan dan restoran, kebutuhan tenaga
listriknya juga tidak terlalu bergantung pada PT. (Persero) PLN karena dia memiliki
mesin genzet sebagai energi cadangan saat terjadi krisis energi listrik.
Alasannya, pemberlakuan TDL baru mempengaruhi biaya operasional perusahaan
sehingga untuk menutup kerugian, biaya produksi pabrikan ini terpaksa dinaikkan dan
mempengaruhi harga barang secara umum di pasaran..

NAMA : RAMLI
NIM : 086601076
DAMPAK KENAIKAN TADIF DASAR LISTRIK TERHADAP
PEREKONOMIAN

Biaya pokok produksi (BPP) listrik yang tidak berimbang dengan harga jual kepada
konsumen adalah masalah utama terus membesarnya subsidi listrik nasional. Hal ini
diperparah dengan tidak adanya budaya hemat konsumsi dari konsumen yang membuat
pasokan listrik terus mengalami defisit.

Rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15% pada Juli 2010 merupakan cara
untuk mendorong masyarakat untuk lebih berhemat dalam menggunakan listrik.
"Kenaikan 15% itu kan rata-rata. Untuk pelanggan 450 volt ampere (VA) kan tidak naik.
Selain untuk menyesuaikan dengan BPP supaya PLN tidak berkutat terus merugi. Ongkos
listrik dalam lima tahun terakhir juga bergerak dari Rp600 (per kWh) bergerak ke
Rp1.300 (per kWh). Jadi, kenaikan ini bisa membuat rakyat juga berhemat,

Tarif listrik yang berlaku saat ini membuat PLN sebagai pengelola tunggal listrik negara
tidak bisa meraih untung karena sepenuhnya tergantung dari besaran subsidi yang
dianggarkan pemerintah setiap tahunnya. "Naiknya konsumsi listrik rumah tangga juga
sudah tidak karu-karuan. Jumlah konsumen terus bertambah hingga kisaran 9% per
tahun. Tanpa adanya pembangunan pembangkit jaringan distribusi, sulit
mengimbanginya. Kalau masih tergantung subsidi, investor tidak akan mau melirik,"

agar kenaikan listrik bisa lebih dimaksimalkan bagi pelanggan dengan konsumsi 6.600 W
ke atas. "Kalau yang 900 VA kan naik antara 5%-10%. Kalau dihitung, yang 6.600 VA
harus naik 30%. Ini kan sesuai dengan keekonomian mereka. Bahkan yang di atas 20.000
VA naik 100%. Biarin saja. Ini kan ada kaitannya dengan penghematan.

Namun, imbuhnya pemerintah harus menjamin setelah dilakukan kenaikan, ketersediaan


pasokan listrik harus lebih baik untuk semua golongan konsumen disertai dengan
pembenahan manajemen kelistrikan nasional. "Kalau menunggu kehandalan pasokan
dulu baru menaikkan TDL, itu mustahil. Siapa yang mau investasi kalau masih
bergantung subsidi dan PLN-nya terus merugi?"

Anda mungkin juga menyukai