Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Karau dan Pembuatan Landscape Bendung Karau
Kabupaten Barito Timur
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Hasil pengukuran berupa hitungan volume dan gambar pengukuran yang disajikan
sesuai dengan spesifikasi teknis untuk mendapatkan persetujuan Direksi dan PPK.
Mobilisasi
Setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan maka dipersiapkan material, peralatan,
dan tenaga yang diperlukan untuk melaksanaan pekerjaan. Penyiapan material,
peralatan dan tenaga harus disetujui oleh Direksi/Pengawas Utama. Selanjutnya
dilakukan mobilisasi material, peralatan dan tenaga kerja. Mobilisasi peralatan berat
dan material pendukung dilakukan melalui jalur laut/sungai menggunakan LCT.
Pada pelaksanaan pekerjaan ini diterapkan prosedur K3, seluruh pekerja yang terlibat
dalam pekerjaan ini menggunakan APD yang sesuai dengan jenis resiko yang telah
diidentifikasi.
C. Pekerjaan pembesian.
Pembesian dilakukan mengguankan besi bekualitas baik sesuai SNI.
Penulangan dilakukan pada struktur plat dan strukstur yang ditunjukkan dalam gambar
kerja.
Dimensi dan bentuk penulangan sesuai gambar kerja.
Pada setiap persilangan besi diikat kuat dengan kawat bendrat.
G. Pekerjaan Acian.
Permukaan plasteran sebelum mengering sempurna harus segera diaci, ini untuk
menjamin agar acian dapat lengket menyatu dengan permukaan plasteran.
Acian harus benar-benar rata dan halus.
Hasil acian harus dijaga dari pengeringan yang ekstrim karena panas matahari agar
tidak terjadi retak-retak halus.
Pada pelaksanaan pekerjaan ini diterapkan prosedur K3, seluruh pekerja yang terlibat
dalam pekerjaan ini menggunakan APD yang sesuai dengan jenis resiko yang telah
diidentifikasi dan diuraikan dalam dokumen K3.
C. Pekerjaan pembesian.
Pembesian dilakukan mengguankan besi bekualitas baik sesuai SNI.
Dimensi dan bentuk penulangan sesuai gambar kerja.
Pada setiap persilangan besi diikat kuat dengan kawat bendrat.
Hasil penulangan harus mendapat ppersetujuan Direksi.
D. Pekerjaan beton K-175.
Setelah pembesian dan pemasangan bekisting selesai dilakukan, maka dilanjutkan
dengan pengecoran beton.
Seluruh campuran beton yang digunakan harus sudah melalui proses Mix Design dan
telah disetujui oleh Direksi.
Harus dipastikan bahwa tulangan besi tidak menempel pada bekisting, dapat dilakukan
dengan mengganjal besi dengan tahu beton.
Pengecoran harus padat, dapat digunakan concrete vibrator.
Setelah pengecoran selesai maka beton harus dijaga agar tetap lembab.
Bekisting hanya boleh dibuka setelah umur beton cukup, atau sesuai petunjuk Direksi.
E. Pekerjaan Acian.
Permukaan plasteran sebelum mengering sempurna harus segera diaci, ini untuk
menjamin agar acian dapat lengket menyatu dengan permukaan plasteran.
Acian harus benar-benar halus dan rapi,
Hasil permukaan acian harus dijaga dari cuasa dan pengeringan yang ekstrim karena
terik matahari.
D. Pekerjaan lantai/dinding
Menyediakan papan kayu kelas I
Memasang kontruksi kayu ( lantai dan dinding )
Konstruksi lantai dan dinding dibuat dari papan kayu sesuai gambar kerja.
Papan yang sudah diserut rapi dipasang pada rangka lantai dan dinding diperkuat
dengan paku.
Ukuran paku yang digunakan harus disesesuaikan dengan ketebalan papan
sehingga papan terpasang kuat dan tidak pecah.
Papan yang pecah akibat pemasangan harus diganti dengan papan yang baru.
Kepala paku harus terbenam ke dalam papan/ tidak boleh menonjol keluar.
F. Pekerjaan plafond
Pekerjaan rangka plafond kayu kelas II
Rangka plapond dibuat dari kayu kelas II ukuran sesuai gambar kerja.
Rangka plapond harus rapi dan kuat menahan plapon.
Plafond
Plapon dibuat dari bahan sesuai spektek/petunjuk Direksi.
Plapon dipasang pada rangka plapon diperkuat dengan paku.
Pengecatan
Setelah plapon terpasang dengan rapi maka dilakukan pengecatan.
Permukaan yang akan dicat harus dibersihkan.
Cat yang digunakan harus berkualitas baik.
Pengecatan harus rapi dan rata.
I. Pengecatan dinding
Sebelum dilakukan pengecatan dinding harus bebas dari kotoran.
Dinding di lapisi dengan cat dasar dan di amplas/dihaluskan permukaannya..
Pengecatan dilakukan dengan cat yang berkualitas sesuai spektek dan disetujui oleh
Direksi.
Konstruksi wc dan sanitasi dibuat sesuai gambar kerja, dengan tahapan sebagai
berikut:
Galian tanah manual
Pekerjaan bekisting
Pekerjaan pembesian
Pekerjaan beton K-175
Pekerjaan pasangan batu
Pasangan pipa
Menyediakan dan memasang Pipa 3/4
Menyediakan dan memasang kran 3/4
Menyediakan dan memasang Pipa 2
Menyediakan dan memasang closet jongkok
Menyediakan dan memasang bak fiber glass Uk. 50x50 Sudut
Pemasangan lantai keramik
Pipa-pipa harus dipasang dengan baik, setiap sambungan harus diberi lem pipa,
drat pada kran-kran harus dilapisi selltip agar tidak terjadi kebocoran.
Pekerjaan acian
Finishing acian dilakukan pada dinding yang telah diplaster.
Acian haru halus dengan sudut-sudut tajam dan segaris.
Pekerjaan pengecatan
Pasangan atap metal multi roof
Pekerjaan rangka atap kayu kelas II
Pekerjaan urugan tanah kembali
Gazebo dibuat dari bahan kayu kelas I. Balok dan papan kayu diketam rapi dan
dirakit menjadi gazebo sesuai gambar kerja. Sambungan dan join antar segmen
kayu diperkuat dengan pasak/paku. Gazebo dilengkapi dengan atap dan difinising
dengan cat berkualitas baik.
Gazebo diletakkan diatas permukaan tanah, tiap kaki gazebo dipasang kuat pada
pondasi stapak dari beton K-175.
7. PEKERJAAN MONITORING
Mengadakan pertemuan dengan pihak Direksi pekerjaan.
Membuat laporan harian.
Membuat laporan Mingguan.
Membuat laporan Bulanan.
Membuat laporan evaluasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dengan rencana
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah disepakati bersama sesuai Dokumen
Perjanjian Kerja.
8. DOKUMENTASI PEKERJAAN
Pengambilan foto dokumen.
Awal Pekerjaan
Sedang Pelaksanaan.
Akhir Pekerjaan.
Pengambilan dokumentasi harus memperhatikan titik ikat pengambilan, sehingga foto
0% - sedang kerja – 100% adalah foto pada titik yang sama sesuai petunjuk
Direksi/Pengawas Utama.
9. PEKERJAAN AKHIR
a. Pengukuran akhir seluruh hasil pekerjaan As Built Drawing ( A.B.D ) dan membuat
daftar perhitungan volume dan gambar ABD sesuai dengan spesifikasi teknis dan
petunjuk Direksi/Pengawas Utama. Dari hasil akhir pengukuran dan perhitungan
volume ABD maka harus dipastikan volume kontrak telah terpenuhi.
b. Demobilisasi Peralatan dan tenaga.
Setelah semua volume kontrak terpenuhi maka dilakukan demobilisasi atas ijin
Direksi/ Pengawas Utama.
Demobilisasi dilakukan dengan menerapkan prosedur keselamatan kerja sebagaimana
mobilisasi.
c. Melaksanakan pemeliharaan pekerjaan selama masa pemeliharaan.