UMUM
Mobilisasi
Pekerjaan Mobilisasi mencakup sewa tanah , mobilisasi fasilitas kontraktor : base camp,
lainnya : alat komunikasi lapangan , papan nama proyek , kendaraan roda dua dan
lapangan harus ditempat yang memungkinkan sehingga tidak mengganggu kelancaran arus
Pengambilan sample material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini juga
dilaksanakan secara bersama – sama dengan Konsultan dan Pengawas Lapangan dan
Semua bahan dan peralatan yang disediakan untuk implementasi kegiatan manajemen dan
keselamatan lalu lintas disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Peralatan dan perlengkapan untuk
menangani lalu lintas yang rusak oleh sebab apapun selama kemajuan pekerjaan harus
Rambu panah berkedip. Rambu suar berkedip portabel , Rambu tetap informasi
lalu lintas , Rambu penghalang lalu lintas jenis plastik , Rambu penghalang lalu lintas jenis
beton , Rambu peringatan , Rambu petunjuk , Marka jalan sementara ( apabila
Kontrakor menempatkan pekerja ( flagmen ) dan koordinator / pengatur lalu lintas selama
● Penyiapan RK3K terdiri atas : Pembuatan Manual Prosedur , Instruksi Kerja , Ijin
● Alat Pelindung Diri , terdiri atas : Topi Pelindung ( Safety Helmet ) , Pelindung
( Apron / Coveralls ) .
● Asuransi dan Perijinan terdiri atas : BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan Kerja .
● Fasilitas Sarana Kesehatan : Peralatan P3K ( Kotak P3K , Tandu , Tabung Oksigen ,
( Traffic Cone ) , Lampu Putar ( Rotary Lamp ) , Lampu Selang Lalu Lintas .
● Lain – Lain Terkait Pengendalian Risiko K3 : Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) ,
Lamp ) , Program Inspeksi dan Audit Internal , Pelaporan dan Penyelidikan Insiden .
DRAINASE
Pekerjaan galian dilaksanakan dengan Excavator , tanah hasil galian langsung dimuat ke
dalam Dump Truck untuk selanjutnya dibuang keluar lokasi pekerjaan . Lebar galian
dengan Excavator dibuat lebih kecil dari ukuran akhir saluran kemudian setelah
membentuk penampang galian sesuai ukuran dan bentuk yang telah ditentukan pada
gambar rencana .
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan untuk pekerjaan tembok penahan tanah . Setelah
shop drawing yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan maka dilaksanakan pekerjaan
persiapan antara lain memasang bouwplank pada lokasi pemasangan batu dan menyediakan
material , alat dan tenaga di lapangan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan batu
Sebelum digunakan batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya dan harus
diletakkan dengan alasnya tegak lurus pada arah tegangan pokok. Lantai kerja / landasan
pasangan batu terlebih dahulu dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan pasangan batu .
Pengadukan mortar untuk spesi pasangan batu menggunakan Concrete Mixer sesuai dengan
komposisi campuran yang dipersyaratkan . Pasangan batu dikerjakan sesuai dengan bentuk
, ukuran dalam gambar rencana . Landasan pasangan batu terlebih dahulu dikerjakan
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan batu . Pada dinding pasangan dibuat pipa resapan
Galian lokasi saluran disiapkan sesuai dengan ukuran dan elevasi rencana , Pembuatan
saluran berbentuk dilaksanakan di base camp sesuai dengan ukuran , bentuk dan
spesifikasi yang telah ditentukan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan . Saluran dicetak
dibuat lifting hole for erection. Saluran yang telah siap di cetak dan memenuhi umur
beton diangkut dari base camp ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Flat Bed Truck .
Menempatkan rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan agar para pengguna
Lantai kerja untuk pemasangan saluran dilaksanakan dengan menggunakan pasir dengan
Peralatan yang dipergunakan : Beton Mixer , Water Tanker , Concrete Vibrator , Flat Bed
PEKERJAAN TANAH
Galian Biasa
Sebelum memulai pekerjaan galian disiapkan rambu – rambu lalu lintas pertanda hati -
hati dan pekerjaan dilaksanakan setelah shop drawing dan request for work disetujui oleh
pihak Direksi Pekerjaan . Galian Biasa dilaksanakan untuk galian pelebaran perkerasan
jalan dan galian tebing pada lokasi pekerjaan yang ditentukan pada gambar rencana .
Penggalian disesuaikan dengan shop drawing yang disetujui pihak Direksi Pekerjaan .
Pekerjaan galian dilaksanakan dengan Excavator untuk menggali dan sekaligus memuat
tanah hasil galian ke dalam Dump Truck dan Dump Truck untuk membuang tanah hasil
galian ke lokasi yang ditentukan Direksi Pekerjaan . Pekerja merapikan pekerjaan galian .
Pekerjaan galian untuk pelebaran badan jalan dilaksanakan per satu sisi jalan agar lalu
lintas tetap lancar . Lokasi pelebaran badan jalan yang sudah digali , tanah dasarnya
dipadatkan dan langsung dihampar dengan material pilihan sampai elevasi yang telah
ditentukan dan dipadatakan hingga mencapai ketebalan padat sesuai gambar rencana .
Dibuatkan pembuangan air sementara dari galian ke saluran / sisi luar galian untuk
Galian batu dilaksanakan untuk membongkar Cadas muda yg dipotong yang berada disisi
digaru dengan Motor Grader . Hasil bongkaran dimuat ke dalam Dump Truck untuk
Peralatan yang dipergunakan : Compressor, Jack Hammer , Motor Grader , Dump Truck
dengan Motor Grader . Pekerja memuat material hasil bongkaran perkerasan beraspal ke
Peralatan yang dipergunakan : Compressor, Jack Hammer , Motor Grader , Dump Truck
Tanah timbunan yang telah sebelumnya telah disetujui Direksi Pekerjaan penggunaannya
didatangkan digali dengan excavator dan dimuat ke Dump Truck . Material tanah timbun
diturunkan dari Dump Truck pada lokasi penghamparan dan segera diratakan dengan
elevasi sesuai dengan gambar rencana . Penambahan air dilaksanakan untuk mendapatkan
kadar air optimum dengan Water Tanker dan kemudian dipadatkan dengan Vibrator Roller
atau dengan Pedestrian Roller dan lokasi yang sempit pemadatan dengan Stamper
Peralatan yang dipergunakan: Excavator, Dump Truck , Motor Grader, Vibrator Roller ,
Mengajukan Request for work kepada pihak Direksi pekerjaan sebelum dilaksanakan
dilaksanakan pekerjaan galian pelebaran dan pemadatan tanah dasar . Pemasangan rambu
lalu lintas yang mudah dibaca oleh pengendara / pengemudi kendaraan dari jarak yang
cukup untuk keselamatan pekerja dan pemakai jalan . Material Pilihan didatangkan dari
menggunakan Motor Grader dan dirapikan dengan tenag kerja untuk merapikan tepi dan
permukaan perkerasan .
Tandem Roller . Apabila material kurang kadar air maka dilaksanakan penyiraman air
Peralatan yang digunakan: Wheel Loader, Motor Grader, Tandem Roller, Dump Truk ,
Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat menggangu pekerjaan seperti
Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan menggunakan alat berat maupun dengan cara
manual untuk membentuk tanah dasar sesuai Gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan
PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
dilaksanakan pemadatan timbunan pilihan sesuai gambar rencana . Di lokasi Stone Crusher
, material untuk Agregat Kelas B dicampur dengan Blending Equipment dan Wheel Loader
untuk mendapatkan ketebalan padat yang telah ditentukan. Pemadatan dilakukan Tandem
Roller dan apabila diperlukan dilaksanakan penyiraman air dengan Water Tanker untuk
mendapatkan kadar air optimum. Pemadatan dilakukan dengan sejumlah lintasan untuk
pengaspalan terlebih dahulu dilaksanakan test kepadatan / sand cone pada Lapis Pondasi
Agregat Kelas B yang sudah padat dan apabila sudah memenuhi syarat dilanjutkan dengan
Peralatan yang dipergunakan : Wheel Loader , Dump Truck , Motor Grader , Tandem
Material Agregat Kelas S didatangkan dari lokasi Stone Crusher dengan menggunakan
Grader dan sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan kemudian dipadatkan dengan
dilaksanakan penambahan air dengan cara menyiram secara merata dengan Water Tanker
Peralatan yang dipergunakan : Wheel Loader , Motor Grader , Tandem Roller , Dump
Lapis pondasi bawah untuk perkerasan beton semen menggunakan beton kurus, Lapis
pondasi bawah tidak dimaksudkan untuk lantai kerja.
Membran kedap air harus terdiri dari lembaran plastik yang kedap air setebal 125 micron
yang berguna agar air semen dari plat beton yang dicor tidak meresap ke dalam lapisan di
bawahnya, dan juga untuk mencegah adanya ikatan antara plat beton dengan lapis pondasi
bawah yang akan mengakibatkan terjadinya retak-retak pada plat beton setelah
terjadinya penyusutan pada waktu pengerasan beton.
Membran kedap air tersebut dipasang di atas permukaan lapis pondasi bawah yang telah
siap. Lembar-lembar yang berdampingan dipasang overlap,
dengan lebar tumpang-tindih tidak kurang dari 10 cm pada arah lebar dan 30 cm pada
arah memanjang. Pemasangan lembar kedap air harus dilakukan secara hati-hati untuk
mencegah sobeknya lembar-lembar tersebut, dan harus dipaku ke permukaan lapis
pondasi bawah agar tidak mudah tergulung akibat tiupan angin.
Pemasangan Bekisting/Acuan
Pemasangan bekisting kayu pada prinsipnya dibentuk sesuai dengan alinyemen dan
ketinggian jalan yang bersangkutan sehingga acuan yang dipasang dapat disangga secara
seragam pada seluruh panjangnya dan terletak pada elevasi yang benar.
Pembuatan galian untuk meletakkan acuan pada ketinggian yang tepat, dilakukan, dengan
cara mengupas / mengeruk. Bekas galian di kiri dan kanan pondasi acuan, harus diisi dan
dipadatkan kembali. Alinyemen acuan baru harus diperiksa terlebih dahulu sebelum
penghamparan beton.
Bila terdapat acuan yang rusak atau tidak stabil, acuan harus disetel kembali. Acuan
dipasang cukup jauh di depan tempat penghamparan beton sehingga memungkinkan
pemeriksaan dan perbaikan acuan tanpa mengganggu kelancaran penghamparan
beton. Acuan dipasang pada posisi yang benar sesuai gambar dan petunjuk pengawas dan
direksi.
Acuan harus tetap dipasang selama paling sedikit 8 jam setelah penghamparan
beton. Setelah acuan dibongkar, permukaan beton yang terbuka harus segera dirawat.
Pencampuran
a. Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan
ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin campuran yang merata dari seluruh
bahan.
b. Pencampur dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang
akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap
penakaran.
c. Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat dan semen yang telah
ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
d. Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus dimasukkan sebelum waktu
pencampuran berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran untuk mesin
berkapasitas 3/4
m atau kurang 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik
3
Pengecoran
Peralatan Pengecoran
Peralatan pengecoran yang mampu mengalirkan adukan beton dari mesin pengaduk atau
alat pengangkut campuran beton dan menuangkannya ke setiap tempat tanpa terjadi
pemisahan butir (segregasi) dan tanpa merusak permukaan yang dihampar dengan
menggunakan truck mixer.
Peralatan beroperasi dari bahu jalan atau dari jalur sebelahnya dari jalur yang sedang
dikerjakan, dan menuangkan campuran beton ke seluruh lebar permukaan yang telah
dibentuk. Pengecoran dilakukan dengan mesin pengaduk berjalan (truck mixer).
Pada pekerjaan ini, penghamparan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain
dengan peralatan manual. Beton yang dihampar dengan ketebalan sesuai gambar untuk
pemadatan dan penyelesaian akhir.
Pemadatan pada sambungan dan tepi-tepi, penekanan, pemadatan secara tumbuk, dan
pemadatan secara getar, sampai tingkat tertentu cukup efektif dengan Mesin
getar (vibrator.
Sekitar ruji dan kedudukan, pada tepi-tepi dan sudut-sudut atau sekitar pembuangan
air (drains), dan pada pelat-pelat tidak beraturan pada jalan masuk / ramps dan
persimpangan, diperlukan ketelitian khusus untuk menjamin kepadatan yang baik.
Setelah sambungan dan tepian selesai, dan sebelum bahan perawatan (curing)dilakukan,
permukaan beton dikasarkan dengan disikat melintang garis sumbu (centre line) jalan,
atau dengan cara pembuatan alur (grooving) pada arah melintang atau memanjang jalan.
Pengkasaran yang dilakukan dengan menggunakan sikat kawat selebar tidak kurang dari
45 cm, dan panjang kawat sikat dalam keadaan baru adalah 10 cm dengan masing-masing
untaian terdiri dari 32 kawat. Sikat hams terdiri dari 2 baris untaian kawat, yang diatur
dilaksanakan pekerjaan pemadatan lapis pondasi agregat kelas A lokasi gambar rencana .
Di lokasi Stone Crusher , material untuk Agregat Kelas A dicampur dengan Blending
Equipment dan Wheel Loader sesuai proporsi campuran dalam spesifikasi teknis .
Pemadatan dilakukan Tandem Roller dan apabila diperlukan dilaksanakan penyiraman air
dengan Water Tanker untuk mendapatkan kadar air optimum. Pemadatan dilakukan dengan
dengan pekerjaan pengaspalan terlebih dahulu dilaksanakan test kepadatan / sand cone
pada Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang sudah padat dan apabila sudah memenuhi syarat
Peralatan yang dipergunakan : Wheel Loader , Dump Truck , Motor Grader , Tandem
Di lokasi Stone Crusher , material untuk Agregat Kelas B dicampur dengan Blending
Equipment dan Wheel Loader sesuai proporsi campuran dalam spesifikasi teknis .
untuk mendapatkan ketebalan padat yang telah ditentukan. Pemadatan dilakukan Tandem
Roller dan apabila diperlukan dilaksanakan penyiraman air dengan Water Tanker untuk
mendapatkan kadar air optimum. Pemadatan dilakukan dengan sejumlah lintasan untuk
pengaspalan terlebih dahulu dilaksanakan test kepadatan / sand cone pada Lapis Pondasi
Agregat Kelas B yang sudah padat dan apabila sudah memenuhi syarat dilanjutkan dengan
Pada pekerjaan ini Lapis resap perekat digunakan sebagai lapis perekat antara Laston
dimana terlebih dahulu permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dengan Compressor.
resap perekat per m2 digunakan pengambilan sample dengan menggunakan paper test dan
dilaksanakan pengujian
Distributor dimana terlebih dahulu permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dengan
pemakaian lapis perekat per m2 digunakan pengambilan sample dengan menggunakan paper
mesin sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis , aspal , filler (
semen ) dan bahan anti pengelupasan sesuai dengan spesifikasi . Pengangkutan material
hotmix ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck dan ditutupi dengan terpal
Penghamparan hotmix dilaksanakan dengan menggunakan Asphalt Finisher pada suhu yang
disyaratkan dan dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller kemudian dengan Tire
Roller dan diakhiri dengan Tandem Roller untuk perataan permukaan , dimana jumlah
dimulai dari tepi badan jalan dan berangsur-angsur bergeser ketengah sejajar dengan as
jalan dan harus saling menutup dan air dialiri pada roda alat pemadat untuk mencegah
Setelah pekerjaan AC - WC telah selesai , dilaksanakan bersama – sama Test Core Drill
Peralatan untuk produksi dipergunakan : Whell Loader , AMP , Genset dan untuk
dipergunakan alat antara lain : Asphalt Finisher , Tandem Roller , Tire Roller dan Alat
Bantu .
mesin sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis , aspal , filler (
semen ) dan bahan anti pengelupasan sesuai dengan spesifikasi . Pengangkutan material ke
lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck dan ditutupi dengan terpal untuk
dilaksanakan setelah penyemprotan lapis perekat – aspal cair diatas permukaan aspal
suhu yang disyaratkan dan dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller kemudian
dengan Tire Roller dan diakhiri dengan Tandem Roller untuk perataan permukaan , dimana
pemadatan dimulai dari tepi badan jalan dan berangsur-angsur bergeser ketengah sejajar
dengan as jalan dan harus saling menutup dan air dialiri pada roda alat pemadat untuk
berikutnya , terlebih dahulu dilaksanakan bersama – sama Test Core Drill pada lapisan AC
- BC dan dilanjutkan dengan pengujian laboratorium , dan apabila hasilnya telah memenuhi
Peralatan untuk produksi dipergunakan : Whell Loader , AMP , Genset dan untuk
dipergunakan alat antara lain : Asphalt Finisher , Tandem Roller , Tire Roller dan Alat
Bantu .
Bahan anti pengelupasan ditambahkan dalam bentuk cairan di timbangan aspal AMP dengan
pencampuran basah di pugmil . Penambahan bahan anti pengelupasan ke dalam ketel aspal
Pekerjaan beton bertulang mutu sedang fc’ 20 Mpa dilaksanakan untuk untuk pekerjaan
sesuai gambar rencana dan dengan petunjuk Direksi Pekerjaan . Pekerjaan dimulai dengan
perakitan dan pemasangan besi tulangan kemudian dilaksanakan pengecoran beton fc’ 20
Mpa . Bekisting dipasang dengan kuat dan kokoh dan dipasang pengaku sehingga bekisting
tidak berubah bentuk akibat pengecoran beton . Pekerjaan baja tulangan dilaksanakan
sesuai dengan ukuran dan bentuk pembesian yang telah ditunjukkan dalam gambar rencana
. Beton mutu sedang fc’ 20 Mpa didatangkan dari Batching Plant dengan menggunakan
Truck Mixer .
Sebelum pengecoran beton dimulai , bekisting sudah diperiksa dan bidang bekisting
sebelah dalam telah diolesi minyak bekisting sehingga permukaan hasil beton yang dicor
rata dan untuk mempermudah pembongkaran bekisting , pemasangan baja tulangan sudah
sesuai dengan gambar rencana . Adukan beton yang sudah dituang ke dalam bekisting
perawatan beton dengan cara membasahi permukaan beton dengan air . Pembongkaran
bekisting dilaksanakan setelah beton cukup kuat dan telah mendapat persetujuan dari
Direksi Pekerjaan
Pelaksanaan Pengecoran
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh cetakan sudah diperiksa , tulangan sudah
dipasang dan persilangannya diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.
tertulis sebelum memulai pengecoran beton. Sebelum pengecoran beton dimulai, cetakan
harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak bekisting pada sisi dalamnya.
Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi
(construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
Beton dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari
campuran. Beton dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan yang dapat dicapai pada
posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari
Pemadatan Beton
manual dengan alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai.
Setelah pengecoran selesai dilaksanakan, untuk menjaga mutu beton yang dihasilkan,
perawatan mutu beton juga harus dilaksanakan yaitu dengan cara membasahi permukaan
Bantu .
Pekerjaan Beton mutu rendah fc’ 10 Mpa dilaksanakan untuk pekerjaan lantai kerja untuk
pekerjaan beton struktur . Pengadukan beton dengan menggunakan Concrete Mixer dan
adukan beton diangkut ke lokasi pengecoran dengan menggunakan kereta dorong dan
selanjutnya dituang kedalam cetakan / bekisting yang telah disiapkan sebelumnya . Beton
yang sudah dituang ke dalam bekisting digetarkan dengan menggunakan Concrete Vibrator
. Bekisting dipasang dengan bahan yang kuat dan baru , pemasangan harus kuat dan
dipastikan mampu menahan beban selama pengecoran beton dan setelah pengecoran .
Peralatan yang dipergunakan : Concrete Mixer , Water Tanker dan Alat Bantu
Pemasangan dan perakitan baja tulangan sesuai ukuran besi yang ditentukan dengan jarak
penulangan serta jumlah pembesian sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui .
Pekerjaan dilaksanakan setelah shop drawing disetujui oleh Konsultan dan Pengawas
Lapangan .
Sebelum pengecoran mal / bekisting , pembesian telah terpasang dengan kuat dan rapi .
Pemasangan dan perakitan besi beton sesuai ukuran besi yang ditentukan dengan jarak
penulangan serta jumlah pembesian sesuai dengan gambar yang telah disetujui Direksi
Pekerjaan
Pasangan Batu
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan untuk pekerjaan tembok penahan tanah . Setelah
shop drawing yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan maka dilaksanakan pekerjaan
persiapan antara lain memasang bouwplank pada lokasi pemasangan batu dan menyediakan
material , alat dan tenaga di lapangan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan batu
Sebelum digunakan batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya dan harus
diletakkan dengan alasnya tegak lurus pada arah tegangan pokok. Lantai kerja / landasan
pasangan batu terlebih dahulu dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan pasangan batu .
Pengadukan mortar untuk spesi pasangan batu menggunakan Concrete Mixer sesuai dengan
komposisi campuran yang dipersyaratkan . Pasangan batu dikerjakan sesuai dengan bentuk
, ukuran dalam gambar rencana . Landasan pasangan batu terlebih dahulu dikerjakan
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan batu . Pada dinding pasangan dibuat pipa resapan
Peralatan yang dipergunakan : Concrete Mixer , Water Tanker dan Alat Bantu
Pekerjaan lapis pondasi kelas B untuk pekerjaan minor dilaksanakan setempat – setempat
pada badan jalan yang rusak sampai perkerasan berbutir . Penghamparan material
dilaksanakan dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan Pedestrian Roller . Apabila
diperlukan dilaksanakan penyiraman air dengan Water Tanker untuk mencapai kadar air
Peralatan yang dipergunakan : Wheel Loader , Dump Truck , Pedestrian Roller , Water
Pekerjaan CAP dilaksanakan pada lokasi yang sudah ditentukan saat survey pengukuran
bersama – sama dengan pihak Direksi Pekerjaan . Badan jalan yang akan di patching
terlebih dahulu di gali dan dibentuk kemudian dibersihkan dengan Compresor dan dilapisi
dengan lapis resap pengikat diatas perkerasan berbutir dan lapis perekat diatas
perkerasan aspal .
Campuran Aspal panas diproduksi di Asphalt Mixing Plant ( AMP ) dan pengangkutan ke
lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck dan bak ditutupi dengan terpal untuk
Peralatan yang dipergunakan : Wheel Loader , AMP , Genset , Dump Truck , Pedestrian
Pekerjaan ini harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan dengan
mengajukan request for work dan shop drawing . Pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada
lokasi yang akan dikerjakan . Pekerjaan marking didahului dengan pekerjaan pengukuran ,
pembuatan model dan jenis marking ( pre marking ) dan dilanjutkan dengan pembersihan
permukaan aspal yang akan dimarka dengan Compressor kemudian dilanjutkan dengan
pengecatan. Cat marka dimasukkan kedalam wadah atau alat untuk dipanaskan dan
selanjutnya siap untuk dihampar , Glass Bead ditaburkan diatas permukaan cat segera
Pengecatan marka dengan menggunakan Mesin Sprayer Marka . Permukaan yang telah
Peralatan yang digunakan: Compressor , Dump Truck , Mesin Marking dan Alat Bantu .