Anda di halaman 1dari 18

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Paket Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Provinsi Ruas Parsoburan - Bts.

Labuhan Batu Utara di Kab. Toba Samosir

UMUM

Mobilisasi

Pekerjaan Mobilisasi mencakup sewa tanah , mobilisasi fasilitas kontraktor : base camp,

kantor , barak , bengkel , gudang , dll , mobilisasi fasillitas laboratorium , mobilisasi

lainnya : alat komunikasi lapangan , papan nama proyek , kendaraan roda dua dan

memobilisasi seluruh peralatan ke lapangan serta demobilisasi seluruh peralatan dari

lapangan setelah keseluruhan pekerjaan selesai dilaksanakan . Penempatan peralatan di

lapangan harus ditempat yang memungkinkan sehingga tidak mengganggu kelancaran arus

lalu lintas dan kepentingan umum .

Pada periode mobilisasi dilaksanakan pengukuran bersama – sama sekaligus melaksanakan

Rekayasa Lapangan untuk menghitung kembali kebutuhan volume pekerjaan .

Pengambilan sample material yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini juga

dilaksanakan secara bersama – sama dengan Konsultan dan Pengawas Lapangan dan

dilanjutkan dengan pengujian di laboratorium .

Bahan Dan Peralatan

Semua bahan dan peralatan yang disediakan untuk implementasi kegiatan manajemen dan

keselamatan lalu lintas disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Peralatan dan perlengkapan untuk

menangani lalu lintas yang rusak oleh sebab apapun selama kemajuan pekerjaan harus

diperbaiki atau diganti.

Kontrakor menyediakan perlengkapan manajemen dan keselamatan lalu lintas seperti :

Rambu panah berkedip. Rambu suar berkedip portabel , Rambu tetap informasi

pengalihan / pengaturan lalu lintas , Rambu portabel informasi pengalihan / pengaturan

lalu lintas , Rambu penghalang lalu lintas jenis plastik , Rambu penghalang lalu lintas jenis
beton , Rambu peringatan , Rambu petunjuk , Marka jalan sementara ( apabila

diperlukan ) , Peralatan komunikasi lainnya dan Alat Bantu

Kontrakor menempatkan pekerja ( flagmen ) dan koordinator / pengatur lalu lintas selama

pelaksanaan pekerjaan berlangsung .

Sistem Management K-3 Konstruksi

Sistem Management K-3 Konstruksi mencakup :

● Penyiapan RK3K terdiri atas : Pembuatan Manual Prosedur , Instruksi Kerja , Ijin

Kerja dan Formulir , Pembuatan Kartu Identitas Pekerja ( KIP )

● Sosialisasi dan promosi K3 terdiri atas : Instruksi K3 ( safety Intruction ) ,

Pengarahan K3 (Safety briefing) : Pertemuan Keselamatan (Safety Talk dan/atau

Tool Box Meeting ) dan Papan Informasi K3 .

● Alat Pelindung Diri , terdiri atas : Topi Pelindung ( Safety Helmet ) , Pelindung

Pernafasan dan Mulut ( Masker ) , Sarung Tangan ( Safety Gloves ) , Sepatu

Keselamatan ( Safety Shoes ) , Rompi Keselamatan ( Safety Vest ), Celemek

( Apron / Coveralls ) .

● Asuransi dan Perijinan terdiri atas : BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan Kerja .

● Personil K3 , terdiri atas : Petugas K3 , Petugas Tanggap Darurat , Petugas P3K ,

Petugas dan Pengaturan Lalu Lintas ( Flagman ) , Petugas Medis .

● Fasilitas Sarana Kesehatan : Peralatan P3K ( Kotak P3K , Tandu , Tabung Oksigen ,

Obat Luka , Perban , dll .

● Rambu - Rambu , terdiri atas : Rambu Petunjuk , Rambu Larangan , Rambu

Peringatan , Rambu Kewajiban , Rambu Informasi , Rambu Pekerjaan Sementara ,


Tongkat Pengaturan Lalu Lintas ( Warning Light Stick ) , Kerucut Lalu Lintas

( Traffic Cone ) , Lampu Putar ( Rotary Lamp ) , Lampu Selang Lalu Lintas .

● Lain – Lain Terkait Pengendalian Risiko K3 : Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) ,

Sirine , Bendera K3 , Jalur Evakuasi ( Escape Route ) , Lampu Darurat ( Emergency

Lamp ) , Program Inspeksi dan Audit Internal , Pelaporan dan Penyelidikan Insiden .

DRAINASE

Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

Pekerjaan galian dilaksanakan dengan Excavator , tanah hasil galian langsung dimuat ke

dalam Dump Truck untuk selanjutnya dibuang keluar lokasi pekerjaan . Lebar galian

dengan Excavator dibuat lebih kecil dari ukuran akhir saluran kemudian setelah

pemasangan bouwplank , Pekerja menggunakan peralatan manual merapikan dan

membentuk penampang galian sesuai ukuran dan bentuk yang telah ditentukan pada

gambar rencana .

Peralatan yang dipergunakan : Excavator , Dump Truck dan Alat Bantu

Pasangan Batu Dengan Mortar

Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan untuk pekerjaan tembok penahan tanah . Setelah

shop drawing yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan maka dilaksanakan pekerjaan

persiapan antara lain memasang bouwplank pada lokasi pemasangan batu dan menyediakan

material , alat dan tenaga di lapangan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan batu

Sebelum digunakan batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya dan harus

diletakkan dengan alasnya tegak lurus pada arah tegangan pokok. Lantai kerja / landasan

pasangan batu terlebih dahulu dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan pasangan batu .

Pengadukan mortar untuk spesi pasangan batu menggunakan Concrete Mixer sesuai dengan

komposisi campuran yang dipersyaratkan . Pasangan batu dikerjakan sesuai dengan bentuk

, ukuran dalam gambar rencana . Landasan pasangan batu terlebih dahulu dikerjakan

kemudian dilanjutkan dengan pemasangan batu . Pada dinding pasangan dibuat pipa resapan

/ suling – suling dari bahan pipa PVC sesuai dengan keperluan .


Peralatan yang dipergunakan : Concrete Mixer , Water Tanker dan Alat Bantu

Gorong Gorong Pipa Beton Bertulang, Diameter 95 - 100 cm

Galian lokasi saluran disiapkan sesuai dengan ukuran dan elevasi rencana , Pembuatan

saluran berbentuk dilaksanakan di base camp sesuai dengan ukuran , bentuk dan

spesifikasi yang telah ditentukan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan . Saluran dicetak

dibuat lifting hole for erection. Saluran yang telah siap di cetak dan memenuhi umur

beton diangkut dari base camp ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Flat Bed Truck .

Menempatkan rambu-rambu lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan agar para pengguna

jalan mengetahui bahwa dilokasi tersebut sedang dilaksanakan pekerjaan .

Lantai kerja untuk pemasangan saluran dilaksanakan dengan menggunakan pasir dengan

ketebalan 10 cm padat sesuai gambar rencana .

Peralatan yang dipergunakan : Beton Mixer , Water Tanker , Concrete Vibrator , Flat Bed

Truck with Crane dan Alat Bantu

PEKERJAAN TANAH

Galian Biasa

Sebelum memulai pekerjaan galian disiapkan rambu – rambu lalu lintas pertanda hati -

hati dan pekerjaan dilaksanakan setelah shop drawing dan request for work disetujui oleh

pihak Direksi Pekerjaan . Galian Biasa dilaksanakan untuk galian pelebaran perkerasan

jalan dan galian tebing pada lokasi pekerjaan yang ditentukan pada gambar rencana .

Penggalian disesuaikan dengan shop drawing yang disetujui pihak Direksi Pekerjaan .

Pekerjaan galian dilaksanakan dengan Excavator untuk menggali dan sekaligus memuat

tanah hasil galian ke dalam Dump Truck dan Dump Truck untuk membuang tanah hasil

galian ke lokasi yang ditentukan Direksi Pekerjaan . Pekerja merapikan pekerjaan galian .

Pekerjaan galian untuk pelebaran badan jalan dilaksanakan per satu sisi jalan agar lalu

lintas tetap lancar . Lokasi pelebaran badan jalan yang sudah digali , tanah dasarnya

dipadatkan dan langsung dihampar dengan material pilihan sampai elevasi yang telah

ditentukan dan dipadatakan hingga mencapai ketebalan padat sesuai gambar rencana .
Dibuatkan pembuangan air sementara dari galian ke saluran / sisi luar galian untuk

mengalirkan air apabila cuaca hujan .

Peralatan yang dipergunakan : Excavator, Dump Truck dan Alat Bantu

Galian Batu Lunak.

Galian batu dilaksanakan untuk membongkar Cadas muda yg dipotong yang berada disisi

jalan, penggalian dilaksanakan dengan menggunakan Jack Hammer , Compressor dan

digaru dengan Motor Grader . Hasil bongkaran dimuat ke dalam Dump Truck untuk

selanjutnya dibuang keluar lokasi pekerjaan .

Peralatan yang dipergunakan : Compressor, Jack Hammer , Motor Grader , Dump Truck

dan Alat Bantu

Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine

Galian perkerasan beraspal dilaksanakan untuk membongkar perkerasan aspal lama ,

penggalian dilaksanakan dengan menggunakan Jack Hammer , Compressor dan digaru

dengan Motor Grader . Pekerja memuat material hasil bongkaran perkerasan beraspal ke

dalam Dump Truck untuk selanjutnya dibuang keluar lokasi pekerjaan .

Peralatan yang dipergunakan : Compressor, Jack Hammer , Motor Grader , Dump Truck

dan Alat Bantu

Timbunan Biasa dari Galian

Tanah timbunan yang telah sebelumnya telah disetujui Direksi Pekerjaan penggunaannya

didatangkan digali dengan excavator dan dimuat ke Dump Truck . Material tanah timbun

diturunkan dari Dump Truck pada lokasi penghamparan dan segera diratakan dengan

menggunakan Motor Grader . Penghamparan dan pemadatan dilaksanakan sampai mencapai

elevasi sesuai dengan gambar rencana . Penambahan air dilaksanakan untuk mendapatkan

kadar air optimum dengan Water Tanker dan kemudian dipadatkan dengan Vibrator Roller

atau dengan Pedestrian Roller dan lokasi yang sempit pemadatan dengan Stamper
Peralatan yang dipergunakan: Excavator, Dump Truck , Motor Grader, Vibrator Roller ,

Water Tanker dan Alat Bantu .

Timbunan Pilihan dari Sumber Bahan

Mengajukan Request for work kepada pihak Direksi pekerjaan sebelum dilaksanakan

pekerjaan timbunan pilihan pada pelebaran perkerasan perkerasan jalan setelah

dilaksanakan pekerjaan galian pelebaran dan pemadatan tanah dasar . Pemasangan rambu

lalu lintas yang mudah dibaca oleh pengendara / pengemudi kendaraan dari jarak yang

cukup untuk keselamatan pekerja dan pemakai jalan . Material Pilihan didatangkan dari

quarry yang sebelumnya telah disetujui penggunaannya . Penghamparan material

menggunakan Motor Grader dan dirapikan dengan tenag kerja untuk merapikan tepi dan

permukaan perkerasan .

Setelah penghamparan dan permukaan telah terbentuk dilaksanakan pemadatan dengan

Tandem Roller . Apabila material kurang kadar air maka dilaksanakan penyiraman air

dengan menggunakan Water Tanker untuk memperoleh kadar air optimum.

Peralatan yang digunakan: Wheel Loader, Motor Grader, Tandem Roller, Dump Truk ,

Water Tanker dan Alat Bantu .

Penyiapan Badan Jalan

Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat menggangu pekerjaan seperti

semak-semak, pepohonan, batu besar, dan material lainnya.

Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan menggunakan alat berat maupun dengan cara

manual untuk membentuk tanah dasar sesuai Gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi

Pekerjaan
PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN

Lapis Pondasi Aggregat Kelas B

Lapis pondasi agregat kelas B dilaksanakan pada pelebaran perkerasan setelah

dilaksanakan pemadatan timbunan pilihan sesuai gambar rencana . Di lokasi Stone Crusher

, material untuk Agregat Kelas B dicampur dengan Blending Equipment dan Wheel Loader

sesuai proporsi campuran dalam spesifikasi teknis . Pengangkutan ke lokasi pekerjaan

dengan menggunakan Dump Truck .

Penghamparan material menggunakan Motor Grader, tebal hampar gembur disesuaikan

untuk mendapatkan ketebalan padat yang telah ditentukan. Pemadatan dilakukan Tandem

Roller dan apabila diperlukan dilaksanakan penyiraman air dengan Water Tanker untuk

mendapatkan kadar air optimum. Pemadatan dilakukan dengan sejumlah lintasan untuk

mencapai kepadatan yang dipersyaratkan . Sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan

pengaspalan terlebih dahulu dilaksanakan test kepadatan / sand cone pada Lapis Pondasi

Agregat Kelas B yang sudah padat dan apabila sudah memenuhi syarat dilanjutkan dengan

pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A .

Peralatan yang dipergunakan : Wheel Loader , Dump Truck , Motor Grader , Tandem

Roller , Water Tanker dan Alat Bantu

Lapis Pondasi Agregat Kelas S

Lapis pondasi agregat kelas S dilaksanakan setelah pekerjaan AC - WC telah selesai .

Material Agregat Kelas S didatangkan dari lokasi Stone Crusher dengan menggunakan

Dump Truck ke lokasi penghamparan . Penghamparan agregat kelas S menggunakan Motor

Grader dan sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan kemudian dipadatkan dengan

Tandem Roller hingga mencapai kepadatan yang dipersyaratkan . Apabila dibutuhkan

dilaksanakan penambahan air dengan cara menyiram secara merata dengan Water Tanker

selama proses pemadatan .

Peralatan yang dipergunakan : Wheel Loader , Motor Grader , Tandem Roller , Dump

Truck , Water Tanker dan Alat Bantu.


Perkerasan Beton semen dengan Anyaman Tunggal

Lapis pondasi bawah untuk perkerasan beton semen menggunakan beton kurus, Lapis
pondasi bawah tidak dimaksudkan untuk lantai kerja.

Persiapan dilakukan sebelum penghamparan beton meliputi berbagai hal seperti


membentuk, membuat penyesuaian-penyesuaian seperlunya pada permukaan aspal existing
dengan melakukan galian perkerasan dengan cold milling machine setebal 5 cm, seperti
ditunjukkan dalam Gambar. Pembentukan permukaan dilakukan secara teliti menentukan
volume beton beton yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Pemasangan Membran Kedap Air

Membran kedap air harus terdiri dari lembaran plastik yang kedap air setebal 125 micron
yang berguna agar air semen dari plat beton yang dicor tidak meresap ke dalam lapisan di
bawahnya, dan juga untuk mencegah adanya ikatan antara plat beton dengan lapis pondasi
bawah yang akan mengakibatkan terjadinya retak-retak pada plat beton setelah
terjadinya penyusutan pada waktu pengerasan beton.

Membran kedap air tersebut dipasang di atas permukaan lapis pondasi bawah yang telah
siap. Lembar-lembar yang berdampingan dipasang overlap,
dengan lebar tumpang-tindih tidak kurang dari 10 cm pada arah lebar dan 30 cm pada
arah memanjang. Pemasangan lembar kedap air harus dilakukan secara hati-hati untuk
mencegah sobeknya lembar-lembar tersebut, dan harus dipaku ke permukaan lapis
pondasi bawah agar tidak mudah tergulung akibat tiupan angin.

Pemasangan Bekisting/Acuan

Pemasangan bekisting kayu pada prinsipnya dibentuk sesuai dengan alinyemen dan
ketinggian jalan yang bersangkutan sehingga acuan yang dipasang dapat disangga secara
seragam pada seluruh panjangnya dan terletak pada elevasi yang benar.

Pembuatan galian untuk meletakkan acuan pada ketinggian yang tepat, dilakukan, dengan
cara mengupas / mengeruk. Bekas galian di kiri dan kanan pondasi acuan, harus diisi dan
dipadatkan kembali. Alinyemen acuan baru harus diperiksa terlebih dahulu sebelum
penghamparan beton.

Bila terdapat acuan yang rusak atau tidak stabil, acuan harus disetel kembali. Acuan
dipasang cukup jauh di depan tempat penghamparan beton sehingga memungkinkan
pemeriksaan dan perbaikan acuan tanpa mengganggu kelancaran penghamparan
beton. Acuan dipasang pada posisi yang benar sesuai gambar dan petunjuk pengawas dan
direksi.

Acuan harus tetap dipasang selama paling sedikit 8 jam setelah penghamparan
beton. Setelah acuan dibongkar, permukaan beton yang terbuka harus segera dirawat.
Pencampuran

a. Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan
ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin campuran yang merata dari seluruh
bahan.

b. Pencampur dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan alat ukur yang
akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap
penakaran.

c. Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat dan semen yang telah
ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.

d. Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan ke dalam
campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan harus dimasukkan sebelum waktu
pencampuran berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran untuk mesin
berkapasitas 3/4
m atau kurang 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik
3

untuk tiap penambahan 0,5 m3.

SAMBUNGAN DAN TULANGAN

Sambungan Memanjang dan Melintang

Sambungan (joint) dipasang pada perkerasan beton semen untuk mengendalikan


penyebaran retakan akibat susut serta untuk menampung lenting pelat beton akibat
perubahan suhu siang dan malam hari dan kelembaban.Sambungan melintang dipasang
tegak lurus sumbu jalan.
a. Semua sambungan memanjang dan melintang dipasang sesuai dengan detail
dan letak pada Gambar dan persetujuan pengawas dan direksi.
b. Semua sambungan melintang dibuat segaris untuk seluruh lebar perkerasan.
Bidang-bidang permukaan sambungan dibuat tegak lurus terhadap bidang permukaan
perkerasan.
c. Dalam pembuatan sambungan, perhatian khusus perlu diberikan, guna
menghindari ketidakrataan permukaan pada sambungan tersebut. Agar permukaannya
rata mistar 3 m (10 ft) untuk mengecek kerataan pada sambungan tersebut.

PENGECORAN DAN PENYELESAIAN AKHIR BETON

Pengecoran

Peralatan Pengecoran

Peralatan pengecoran yang mampu mengalirkan adukan beton dari mesin pengaduk atau
alat pengangkut campuran beton dan menuangkannya ke setiap tempat tanpa terjadi
pemisahan butir (segregasi) dan tanpa merusak permukaan yang dihampar dengan
menggunakan truck mixer.

Peralatan beroperasi dari bahu jalan atau dari jalur sebelahnya dari jalur yang sedang
dikerjakan, dan menuangkan campuran beton ke seluruh lebar permukaan yang telah
dibentuk. Pengecoran dilakukan dengan mesin pengaduk berjalan (truck mixer).

Penghamparan dan Pemadatan

Pada pekerjaan ini, penghamparan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain
dengan peralatan manual. Beton yang dihampar dengan ketebalan sesuai gambar untuk
pemadatan dan penyelesaian akhir.

Pemadatan pada sambungan dan tepi-tepi, penekanan, pemadatan secara tumbuk, dan
pemadatan secara getar, sampai tingkat tertentu cukup efektif dengan Mesin
getar (vibrator.

Seluruh perkerasan dipadatkan seefektif mungkin. Perhatian khusus diberikan terhadap


tepi-tepi sepanjang sumbu, dan pada sambungan-sambungan.

Sekitar ruji dan kedudukan, pada tepi-tepi dan sudut-sudut atau sekitar pembuangan
air (drains), dan pada pelat-pelat tidak beraturan pada jalan masuk / ramps dan
persimpangan, diperlukan ketelitian khusus untuk menjamin kepadatan yang baik.

Penggetar dioperasikan di dalam beton untuk mengeluarkan udara sewaktu mesin


penghampar bergerak. Mesin penggetar yang dioperasikan secara manual tidak boleh
berada di satu titik yang digetarkan lebih dari 5 detik, dengan jarak titik satu dengan
titik lainnya antara 25 – 30 cm.

PENYELESAIAN PERMUKAAN (Finishing)

Setelah sambungan dan tepian selesai, dan sebelum bahan perawatan (curing)dilakukan,
permukaan beton dikasarkan dengan disikat melintang garis sumbu (centre line) jalan,
atau dengan cara pembuatan alur (grooving) pada arah melintang atau memanjang jalan.

Pengkasaran yang dilakukan dengan menggunakan sikat kawat selebar tidak kurang dari

45 cm, dan panjang kawat sikat dalam keadaan baru adalah 10 cm dengan masing-masing

untaian terdiri dari 32 kawat. Sikat hams terdiri dari 2 baris untaian kawat, yang diatur

berselang-seling sehingga jarak masing-masing pusat untaian maksimum 1 cm.


Lapis Pondasi Aggregat Kelas A

Lapis pondasi agregat kelas A dilaksanakan pada pelebaran perkerasan setelah

dilaksanakan pekerjaan pemadatan lapis pondasi agregat kelas A lokasi gambar rencana .

Di lokasi Stone Crusher , material untuk Agregat Kelas A dicampur dengan Blending

Equipment dan Wheel Loader sesuai proporsi campuran dalam spesifikasi teknis .

Pengangkutan ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck . Penghamparan

material menggunakan Motor Grader, tebal hampar gembur disesuaikan untuk

mendapatkan ketebalan padat yang telah ditentukan.

Pemadatan dilakukan Tandem Roller dan apabila diperlukan dilaksanakan penyiraman air

dengan Water Tanker untuk mendapatkan kadar air optimum. Pemadatan dilakukan dengan

sejumlah lintasan untuk mencapai kepadatan yang dipersyaratkan . Sebelum dilanjutkan

dengan pekerjaan pengaspalan terlebih dahulu dilaksanakan test kepadatan / sand cone

pada Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang sudah padat dan apabila sudah memenuhi syarat

dilanjutkan dengan pekerjaan perkerasan aspal .

Peralatan yang dipergunakan : Wheel Loader , Dump Truck , Motor Grader , Tandem

Roller , Water Tanker dan Alat Bantu

Lapis Pondasi Aggregat Kelas B

Di lokasi Stone Crusher , material untuk Agregat Kelas B dicampur dengan Blending

Equipment dan Wheel Loader sesuai proporsi campuran dalam spesifikasi teknis .

Pengangkutan ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck .

Penghamparan material menggunakan Motor Grader, tebal hampar gembur disesuaikan

untuk mendapatkan ketebalan padat yang telah ditentukan. Pemadatan dilakukan Tandem

Roller dan apabila diperlukan dilaksanakan penyiraman air dengan Water Tanker untuk

mendapatkan kadar air optimum. Pemadatan dilakukan dengan sejumlah lintasan untuk

mencapai kepadatan yang dipersyaratkan . Sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan

pengaspalan terlebih dahulu dilaksanakan test kepadatan / sand cone pada Lapis Pondasi

Agregat Kelas B yang sudah padat dan apabila sudah memenuhi syarat dilanjutkan dengan

pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A .


Peralatan yang dipergunakan : Wheel Loader , Dump Truck , Motor Grader , Tandem

Roller , Water Tanker dan Alat Bantu

Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair

Pada pekerjaan ini Lapis resap perekat digunakan sebagai lapis perekat antara Laston

Lapis Pondasi ( AC - BC) sesuai gambar rencana .

Lapis resap perekat disemprotkan ke permukaan dengan menggunakan Asphalt Distributor

dimana terlebih dahulu permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dengan Compressor.

Pemakaian / m2 disesuaikan dengan spesifikasi Teknis. Untuk mengetahui pemakaian lapis

resap perekat per m2 digunakan pengambilan sample dengan menggunakan paper test dan

dilaksanakan pengujian

Peralatan yang digunakan : Asphalt Distributor dan Compressor

Lapis Perekat - Aspal cair

Lapis Perekat – aspal cair disemprotkan ke permukaan dengan menggunakan Asphalt

Distributor dimana terlebih dahulu permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dengan

Compressor. Pemakaian / m2 disesuaikan dengan spesifikasi Teknis. Untuk mengetahui

pemakaian lapis perekat per m2 digunakan pengambilan sample dengan menggunakan paper

test dan dilaksanakan pengujian

Peralatan yang digunakan : Asphalt Distributor dan Compressor

Laston Lapis Aus ( AC – WC )

Campuran AC - WC diproduksi di Asphalt Mixing Plant dengan komposisi agregat pecah

mesin sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis , aspal , filler (

semen ) dan bahan anti pengelupasan sesuai dengan spesifikasi . Pengangkutan material

hotmix ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck dan ditutupi dengan terpal

untuk mengurangi kehilangan suhu campuran selama pengangkutan . Penghamparan AC –

WC dilaksanakan setelah penyemprotan Lapis Perekat – Aspal Cair .

Penghamparan hotmix dilaksanakan dengan menggunakan Asphalt Finisher pada suhu yang

disyaratkan dan dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller kemudian dengan Tire
Roller dan diakhiri dengan Tandem Roller untuk perataan permukaan , dimana jumlah

lintasan masing – masing disesuaikan dengan percobaan pemadatan. Proses pemadatan

dimulai dari tepi badan jalan dan berangsur-angsur bergeser ketengah sejajar dengan as

jalan dan harus saling menutup dan air dialiri pada roda alat pemadat untuk mencegah

butiran aspal melekat pada roda .

Setelah pekerjaan AC - WC telah selesai , dilaksanakan bersama – sama Test Core Drill

pada lapisan AC - WC dan dilanjutkan dengan pengujian laboratorium . Terhadap

pekerjaan yang tidak memenuhi syarat dilaksanakan perbaikan .

Peralatan untuk produksi dipergunakan : Whell Loader , AMP , Genset dan untuk

pengangkutan menggunakan Dump Truck , Peralatan penghamparan dan pemadatan hotmix

dipergunakan alat antara lain : Asphalt Finisher , Tandem Roller , Tire Roller dan Alat

Bantu .

Laston Lapis Antara ( AC – BC )

Campuran AC - BC diproduksi di Asphalt Mixing Plant dengan komposisi agregat pecah

mesin sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknis , aspal , filler (

semen ) dan bahan anti pengelupasan sesuai dengan spesifikasi . Pengangkutan material ke

lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck dan ditutupi dengan terpal untuk

mengurangi kehilangan suhu campuran selama pengangkutan . Penghamparan AC – BC

dilaksanakan setelah penyemprotan lapis perekat – aspal cair diatas permukaan aspal

lama / existing aspal .

Penghamparan material hotmix dilaksanakan dengan menggunakan Asphalt Finisher pada

suhu yang disyaratkan dan dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller kemudian

dengan Tire Roller dan diakhiri dengan Tandem Roller untuk perataan permukaan , dimana

jumlah lintasan masing – masing disesuaikan dengan percobaan pemadatan. Proses

pemadatan dimulai dari tepi badan jalan dan berangsur-angsur bergeser ketengah sejajar

dengan as jalan dan harus saling menutup dan air dialiri pada roda alat pemadat untuk

mencegah butiran aspal melekat pada roda


Apabila pekerjaan AC - BC telah selesai dilaksanakan sebelum dilanjutkan dengan lapisan

berikutnya , terlebih dahulu dilaksanakan bersama – sama Test Core Drill pada lapisan AC

- BC dan dilanjutkan dengan pengujian laboratorium , dan apabila hasilnya telah memenuhi

syarat dilaksanakan pekerjaan selanjutnya yaitu pekerjaan penghamparan AC – WC .

Terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi syarat dilaksanakan perbaikan .

Peralatan untuk produksi dipergunakan : Whell Loader , AMP , Genset dan untuk

pengangkutan menggunakan Dump Truck , Peralatan penghamparan dan pemadatan hotmix

dipergunakan alat antara lain : Asphalt Finisher , Tandem Roller , Tire Roller dan Alat

Bantu .

Bahan Anti Pengelupasan

Bahan anti pengelupasan ditambahkan dalam bentuk cairan di timbangan aspal AMP dengan

menggunakan pompa penakar ( dozing pump ) sesaat sebelum dilakukan proses

pencampuran basah di pugmil . Penambahan bahan anti pengelupasan ke dalam ketel aspal

dengan persetujuan Direksi Pekerjaan .

Beton mutu sedang fc' 20 Mpa

Pekerjaan beton bertulang mutu sedang fc’ 20 Mpa dilaksanakan untuk untuk pekerjaan

sesuai gambar rencana dan dengan petunjuk Direksi Pekerjaan . Pekerjaan dimulai dengan

galian pondasi , pekerjaan lantai kerja , pemasangan bouwplank , pemasangan bekisting ,

perakitan dan pemasangan besi tulangan kemudian dilaksanakan pengecoran beton fc’ 20

Mpa . Bekisting dipasang dengan kuat dan kokoh dan dipasang pengaku sehingga bekisting

tidak berubah bentuk akibat pengecoran beton . Pekerjaan baja tulangan dilaksanakan

sesuai dengan ukuran dan bentuk pembesian yang telah ditunjukkan dalam gambar rencana

. Beton mutu sedang fc’ 20 Mpa didatangkan dari Batching Plant dengan menggunakan

Truck Mixer .

Sebelum pengecoran beton dimulai , bekisting sudah diperiksa dan bidang bekisting

sebelah dalam telah diolesi minyak bekisting sehingga permukaan hasil beton yang dicor

rata dan untuk mempermudah pembongkaran bekisting , pemasangan baja tulangan sudah
sesuai dengan gambar rencana . Adukan beton yang sudah dituang ke dalam bekisting

digetarkan dengan Concrete Vibrator

Setelah pengecoran selesai dilaksanakan dan beton mulai mengeras dilaksanakan

perawatan beton dengan cara membasahi permukaan beton dengan air . Pembongkaran

bekisting dilaksanakan setelah beton cukup kuat dan telah mendapat persetujuan dari

Direksi Pekerjaan

Pelaksanaan Pengecoran

Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh cetakan sudah diperiksa , tulangan sudah

dipasang dan persilangannya diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.

Kontraktor harus memberitahukan kepada Konsultan dan Pengawas Lapangan secara

tertulis sebelum memulai pengecoran beton. Sebelum pengecoran beton dimulai, cetakan

harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak bekisting pada sisi dalamnya.

Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi

(construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.

Beton dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari

campuran. Beton dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan yang dapat dicapai pada

posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran yang tidak boleh melampaui satu meter dari

tempat awal pengecoran.

Pemadatan Beton

Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis / concrete vibrator dengan

persetujuan pihak Direksi pekerjaan , penggetaran harus disertai penusukan secara

manual dengan alat yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai.

Pekerjaan curing beton (perawatan mutu beton)

Setelah pengecoran selesai dilaksanakan, untuk menjaga mutu beton yang dihasilkan,

perawatan mutu beton juga harus dilaksanakan yaitu dengan cara membasahi permukaan

beton dengan air.


Peralatan yang dipergunakan : Batching Plant , Truck Mixer , Water Tanker dan Alat

Bantu .

Beton Mutu Rendah fc’ 10 Mpa

Pekerjaan Beton mutu rendah fc’ 10 Mpa dilaksanakan untuk pekerjaan lantai kerja untuk

pekerjaan beton struktur . Pengadukan beton dengan menggunakan Concrete Mixer dan

adukan beton diangkut ke lokasi pengecoran dengan menggunakan kereta dorong dan

selanjutnya dituang kedalam cetakan / bekisting yang telah disiapkan sebelumnya . Beton

yang sudah dituang ke dalam bekisting digetarkan dengan menggunakan Concrete Vibrator

. Bekisting dipasang dengan bahan yang kuat dan baru , pemasangan harus kuat dan

dipastikan mampu menahan beban selama pengecoran beton dan setelah pengecoran .

Peralatan yang dipergunakan : Concrete Mixer , Water Tanker dan Alat Bantu

Baja Tulangan U-24 Polos

Pemasangan dan perakitan baja tulangan sesuai ukuran besi yang ditentukan dengan jarak

penulangan serta jumlah pembesian sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui .

Pekerjaan dilaksanakan setelah shop drawing disetujui oleh Konsultan dan Pengawas

Lapangan .

Sebelum pengecoran mal / bekisting , pembesian telah terpasang dengan kuat dan rapi .

Pemasangan dan perakitan besi beton sesuai ukuran besi yang ditentukan dengan jarak

penulangan serta jumlah pembesian sesuai dengan gambar yang telah disetujui Direksi

Pekerjaan

Peralatan yang dipergunakan : Alat Bantu

Pasangan Batu

Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan untuk pekerjaan tembok penahan tanah . Setelah

shop drawing yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan maka dilaksanakan pekerjaan

persiapan antara lain memasang bouwplank pada lokasi pemasangan batu dan menyediakan

material , alat dan tenaga di lapangan untuk melaksanakan pekerjaan pasangan batu
Sebelum digunakan batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya dan harus

diletakkan dengan alasnya tegak lurus pada arah tegangan pokok. Lantai kerja / landasan

pasangan batu terlebih dahulu dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan pasangan batu .

Pengadukan mortar untuk spesi pasangan batu menggunakan Concrete Mixer sesuai dengan

komposisi campuran yang dipersyaratkan . Pasangan batu dikerjakan sesuai dengan bentuk

, ukuran dalam gambar rencana . Landasan pasangan batu terlebih dahulu dikerjakan

kemudian dilanjutkan dengan pemasangan batu . Pada dinding pasangan dibuat pipa resapan

/ suling – suling dari bahan pipa PVC sesuai dengan keperluan .

Peralatan yang dipergunakan : Concrete Mixer , Water Tanker dan Alat Bantu

Lapis Pondasi Agregat Kelas B u/Pek Minor

Pekerjaan lapis pondasi kelas B untuk pekerjaan minor dilaksanakan setempat – setempat

pada badan jalan yang rusak sampai perkerasan berbutir . Penghamparan material

dilaksanakan dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan Pedestrian Roller . Apabila

diperlukan dilaksanakan penyiraman air dengan Water Tanker untuk mencapai kadar air

optimum yang dipersyaratkan

Peralatan yang dipergunakan : Wheel Loader , Dump Truck , Pedestrian Roller , Water

Tanker dan Alat Bantu

Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor

Pekerjaan CAP dilaksanakan pada lokasi yang sudah ditentukan saat survey pengukuran

bersama – sama dengan pihak Direksi Pekerjaan . Badan jalan yang akan di patching

terlebih dahulu di gali dan dibentuk kemudian dibersihkan dengan Compresor dan dilapisi

dengan lapis resap pengikat diatas perkerasan berbutir dan lapis perekat diatas

perkerasan aspal .

Campuran Aspal panas diproduksi di Asphalt Mixing Plant ( AMP ) dan pengangkutan ke

lokasi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck dan bak ditutupi dengan terpal untuk

menjaga penurunan suhu campuran yang drastis selama dalam pengangkutan .


Penghamparan campuran aspal panas dilaksanakan dengan menggunakan tenaga kerja dan

dipadatkan dengan menggunakan Pedestrian Roller .

Peralatan yang dipergunakan : Wheel Loader , AMP , Genset , Dump Truck , Pedestrian

Roller dan Alat Bantu

Marka Jalan Termoplastik

Pekerjaan ini harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan dengan

mengajukan request for work dan shop drawing . Pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada

lokasi yang akan dikerjakan . Pekerjaan marking didahului dengan pekerjaan pengukuran ,

pembuatan model dan jenis marking ( pre marking ) dan dilanjutkan dengan pembersihan

permukaan aspal yang akan dimarka dengan Compressor kemudian dilanjutkan dengan

pengecatan. Cat marka dimasukkan kedalam wadah atau alat untuk dipanaskan dan

selanjutnya siap untuk dihampar , Glass Bead ditaburkan diatas permukaan cat segera

setelah penyemprotan atau penghamparan cat marka termoplastik .

Pengecatan marka dengan menggunakan Mesin Sprayer Marka . Permukaan yang telah

dipasang marka harus dilindungi sampai betul – betul kering .

Peralatan yang digunakan: Compressor , Dump Truck , Mesin Marking dan Alat Bantu .

Anda mungkin juga menyukai