Anda di halaman 1dari 28

METODE PELAKSANAAN

CV. KURNIA MANDIRI

Paket Pekerjaan : Belanja Modal Pengadaan Jembatan Dzikrul Ghofilin


Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul
Tahun Anggaran : 2020
Sumber Dana : A P B D Kab. Bantul

WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jembatan Dzikrul Ghofilin
adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

DIVISI I.
UMUM
1.1 Mobilisasi
Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, pada tahap awalpelaksanaan
adalah memobilisasi tenaga kerja, bahan danperalatan yang disesuaikan dengan
Kontrak Kerja atau Dokumen Penawaran.Tahapan yang akan dilaksanakan dalam
periode mobilisasi iniadalah :
 Mobilisasi personil lapangan yang memenuhijaminan kualifikasi/kwantitas
(sertifikasi)menurut cakupanpekerjaannya dan keahlian setiap tenaga.
 Mobilisasi/pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran.
 Penyediaan dan pemeliharaan base camp kontraktor,jika perlu termasuk kantor
lapangan, tempat tinggal,
 Pembuatan Jalan dan Jembatan sementara.
 Menyediakan kantor lapangan dan tempat tinggalpekerja yang memenuhi
syarat,
 Menyediakan lahan, gudang dan bengkel yangmemenuhi syarat,-syarat
Pelaksanaan pembongkaran bangunan, instalasi serta pembersihan tempat
kerja
 Dan pengembalian kondisi harus memenuhi syarat.
 Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harusditempatkan sedemikian
rupa sehingga terbebas daripolusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan,
 Bangunan kantor dan fasilitas lainnya harusdibuat dengan kekuatan
structural yangmemenuhi syarat,

CV. KURNIA MANDIRI


 Bangunan kantor dan fasilitas harus dibuat padaelevasi yang lebih tinggi dari
daerah sekitarnya, diberipagar keliling dan penjagaan, dilengkapi dengan
jalan masuk serta tempat parkir,
 Jembatan sementara harus dibuat dengan strukturdan kekuatan
memenuhi syarat dan persetujuan direksi lapangan,
 Pengaturan lalu lintas sementara dengan rambu-rambu yang memenuhi
syarat.

1.3 Jembatan Sementara


Pembuatan Jalan Darurat pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperlancar jalannya
mobilisas alat dan tenaga kerja untuk menuju lokasi pekerjan serta dapat dipergunakan jalan
sementara untuk aktifitas dan lalulintas warga sekitar
1.4 Papan Nama Proyek
Pembuatan dan Pemasangan Papan Nama Pekerjaan Papan Nama Proyek dibuat sesuai
dengan ukuran dan tulisan yang sesuai dengan gambar rencana dan ketentuan. Papan nama
dipasang pada lokasi yang strategis, mudah dibaca dan bertujuan memberikan informasi
singkat kepada masyarakat tentang pekerja yang sedang dilaksanakan.
1.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Alat Pelindung Diri terdiri atas :
a. Topi Pelindung (Safety Helmet )
b. Sarung Tangan ( Safety Gloves )
c. Sepatu Keselamatan ( Safety Shoes ) untuk Staf
d. Sepatu Keselamatan ( Rubber Safety Shoes and toe cap )
e. Rompi Keselamatan ( Safety Vest )

Asuransi dan Perijinan terdiri atas


a. BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan Kerja (Berdasarkan KEPMENAKER No.: KEP-
196/MEN/1999 untuk Tenaga harian Proyek = 0,11% x kontrak )

Fasilitas Sarana Kesehatan :


a. Peralatan P3K ( Kotak P3K, Obat Luka, Perban dll )

Rambu-rambu terdiri atas :


a. Rambu Petunjuk
b. Rambu Larangan
c. Rambu Peringatan
d. Rambu Kewajiban
a. Rambu Informasi

Lain - lain Terkait Pengendalian Risiko K3 :


a. Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ) 6 kg

CV. KURNIA MANDIRI


pekerjaan dan melindungi mereka dari resiko cedera pada saat melaksanakan pekerjaan
dilokasi proyek
Asuransi dan Perijinan ini kami selaku Penyedia Barang dan jasa berkewajiban dalam
mengangsuransikan semua tenaga kerja kami agar bila terjadi kecelakaan dapat segera
dibackup oleh perusahaan asuransi tersebut dalam hal ini kami bekerjasama dengan pihak
managemen BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan Kerja (Berdasarkan KEPMENAKER No.: KEP-
196/MEN/1999 untuk Tenaga harian Proyek = 0,11% x kontrak )
Fasilitas Sarana Kesehatan, dalam hal ini dilokasi pekerjaan harus disediakan kotak P3K yang
berisi obat-obatan untuk pertolongan pertama yaitu obat luka, perban, dll
Rambu-Rambu Petujuk, Rambu Larangan, Rambu Peringatan, Rambu Kewajiban dan Rambu
Informasi sangatlah penting untuk diadakan, karena dapat menekan tingkat terjadinya
kecelakaan kerja.
Kami sebagai Penyedia Barang Dan Jasa juga berkewajiban menyediakan Alat Pemadaman
Api Ringan agar bila terjadi percikan api atau apabila terjadi kebakaran pada alat yang
digunakan dalam melaksanakan pekerjaan segera bisa diatasi sehingga tidak mengganggu
jalannya pekerjaan.

CV. KURNIA MANDIRI


DIVISI II.
DRAINASE
DRAINASE
 Pekerjaan Drainase akan dimulai dengan melakukan pengukuran situasi dan
elevasi dasar saluran,khususnya outlet dari existing saluran untuk
menentukan ketinggian (arah dan kelandaian) saluranrencana dengan
menggunakan titik ikat yang disetujui dan diikuti dengan pemasangan patok
serta profil kemiringa galian.
 Saluran drainase yang ada, untuk sementara direlokasi agar tetap berfungsi
sebelum pekerjaan drainaseyang permanen selesai dilaksakan, kondisi ini
dimaksudkan untuk menjaga aliran air disekitar lokasiproyek dalam
mengantisipasi musim hujan.
Dewatering kemudian akan dilakukan terhadap saluran drainase lama yang
dipindahkan, sebelum pekerjaan pelebaran jalan dilokasi bekas saluran drainase
tersebutdilaksanakan.
 Untuk menjaga kestabilan pekerjaan pelebaran jalan, maka pekerjaan
penggalian dan penimbunan untuk membentuk saluran drainase akan
dilaksanakan secara bertahap dan disesuaikan dengan progress pekerjaan
tersebut diatas.
 Pada daerah drainase yang telah tergali dan tebentuk serta elevasi dasar
saluran telah sesuai dengan dimensi gambar kerja yang disetujui dan juga
telah dipadatkan, maka sesuai lokasi yang direncanakanakan dilanjutkan
dengan pekerjaan pemasangan batu dengan mortar.
 Untuk daerah saluran yang terbentuk dengan penimbunan, maka pekerjaan
pemasangan batu kali akan dikerjakan apabila pekerjaan penimbunan
tersebut telah memperhatikan kesetabilan.

Rehabilitasi Drainase Tepi Jalan :


Pekerjaan ini mencakup pembersihan tumbuh-tumbuhan dan pembuangan
benda-benda dari saluran tepi jalan ataupun dari kanal-kanal yang ada, memotong
kembali dan membentuk ulang saluran tanah yang ada untuk perbaikan atau
peningkatan kondisi asli, dan juga perbaikan saluran yang dilapisi dalam saluran
pasangan batu atau beton.

 Pelaksanaan Pekerjaan
1. Semua sampah, tumbuh-tumbuhan, endapan dan bahan -bahan yang
harus disingkirkan, harus dibuang dari saluran tanah, termasuk dari

CV. KURNIA MANDIRI


Saluran yang memotong bahu jalan dan menyambung kepada lubang
tangkapan atau gorong –gorong.
2. Saluran-saluran dilapisi yang dalam kondisi jelek atau rusak harus
diperbaiki. Pasangan batu atau beton yang pecah-pecah, rusak atau lepas
harus dipotong dan diganti dengan pasangan batu atau beton yang baru
yang dilaksanakan sesuai dengan Gambar Rencana dan RKS.
3. Cara Pengukuran Pekerjaan :Semua pengukuran harus dilakukan di
sepanjang sumbu saluran dan harus disediakan untuk seluruh pekerjaan
yang dialakukan bagi rehabilitasi kedua sisi saluran.
Galian untuk aluran drainase
Galian biasa dilaksanakan dengan menggunakan alat berat (Excavator) dibantu
jack hammer dan dengan tenaga manusia, ini dimaksud untuk
mempercepat/mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan galian ini
dilaksanakan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditunjukkan dalam
gambar rencana. Pekerjaan galian dilaksanakan setelah sebelumnya diadakan
pengukuran untuk mengetahui elevasi yang direncanakan. Material hasil galian
disingkirkan dari lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck.

Pasangan Batu dengan Mortar


Pekerjaan Saluran Air dibuat dengan menggunakan pasangan batu dengan
mortar perbandingan sesuai dengan
spesifikasi teknik. Setelah diadakan pengukuran dan profil-profil dipasang sebagai
bowplank sudah sesuai gambar
kerja, maka pekerjaan pasangan batu dengan mortar dapat dikerjakan. Bidang
permukaan tegak disiar dan pada lokasi
tertentu permukaan pasangan ditutup dengan menggunakan plesteran. Untuk
mengaduk spesi digunakan concrete
mixer. Sebelum pekerjaan dilaksanakan harus sudah didapat proporsi campuran untuk
menghasilkan mortar dengan kuat tekan yang disyaratkan. Langkah awal pelaksanaan
pekerjaan ini adalah pengukuran lahan yang akan dikerjakan, dan kemudian
dituangkan dalam gambar sesuai gambar rencana.
Setelah gambar disetujui oleh direksi pekerjaan dan ada surat perintah untuk
mengerjakan, maka pekerjaan galian tanah harus dikerjakan lebih dahulu, selanjutnya
penghamparan adukan spesi untuk landasan, dan ini dipasang sebelum penempatan
masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu
besar pilihan dipasang untuk lapisan dasar dan pada sudut-sudut, batu untuk pasangan
akan diselimuti spesi / adukan diseluruh permukaannya serta penyusunan tidak boleh
bersentuhan langsung antara batu satu dengan yang lainnya, sela-sela batu diisi
dengan spesi / adukan. Batu dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan

CV. KURNIA MANDIRI


muka yang tampak dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.
Bagian belakang pasangan batu untuk tembok penahan dimana urugan tanahnya akan
dipasang setelah pasangan selesai, maka seluruh permukaannya akan dibraben dengan
adukan / spesi sehingga rata dan penuh pada sela-sela batu.
Untuk pencampuran adukan menggunakan mesin, semen dan agregat dicampur
dahulu sampai homogen, setelah itu baru diberi air. Untuk adukan pasangan batu
dengan perbandingan campuran 1pc : 4ps. Pekerjaan plesteran dilaksanakan sebelum
dinding permukaan pasangan betul-betul mengering. Untuk Plesteran menggunakan
spesi dengan campuran 1pc : 3ps, Pekerjaan yang dalam pemasangannya berturut-
turut terbuka terhadap cuaca, harus dilindungi waktu hujan lebat dan panas dengan
menutupi bagian atas pasangan dengan menggunakan bahan penutup yang memadahi.
Bila pekerjaan pasangan cukup kuat, timbunan tanah akan dilaksanakan atau
ditempatkan seperti yang disyaratkan sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk
direksi pekerjaan.
Saluran berbentuk U-Ditch 50x70 termasuk Tutup (HD)
Pekerjaan Saluran U-DITCH 50 x 70 termasuk tutup Secara umum pekerjaan ini
terdiri dari pengadaan dengan cara membeli dari pabrik pracetak U-DITCH 50 x 70
termasuk tutup dengan persetujuan Direksi serta mengacu pada spesifikasi teknis dan
gambar kerja.
Beton K250 untuk struktur Drainase Beton Minor
Beton K-250 di produksi secara manual (concrete mixer). Material berupa pasir,
semen dan agregat kasar diterima dilokasi pekerjaan. Secara umum tahapan
pelaksanaan pekerjaan beton K-250 dapat diuraikan secara berikut: Pekerjaan akan
dimulai dengan pembuatan shop drawings untuk kemudian dimintakan persetujuannya
dari Direksi Pekerjaan. Baja Tulangan yang telah dirakit (cutting and bending) di base
camp akan dibawa kelokasi pekerjaan untuk dipasangkan sesuai shop drawings. Baja
tulangan akan dipasangkan / diikat dengan menggunakan kawat beton. Pekerjaan
dilanjutkan dengan pembuatan dan pemasangan bekisting yang terbuat dari balok
kayudan multiplex untuk membentuk dimensi struktur sesuai shop drawings. Sebelum
dilakukan pengecoran beton, maka semua hasil rakitan penulangan dan bekisting akan
dibersihkan terlebih dahulu dan dimintakan persetujuannya dari Direksi Pekerjaan.

CV. KURNIA MANDIRI


DIVISI III.
PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan tanah pada pekerjaan ini dikosentrasikan padapekerjaan
galian biasa,galian struktur dengan kedalaman 2 – 4 meter, dan Timbunan biasa
dari sumber galian. Adapun uraianpekerjaan dimaksud adalah sebagai berikut;
3.1 Galian biasa, Galian Perkerasan Berbutir dan galian Perkeraan Beton
Pekerjaan galian mencakup pekerjaan penimbunan kembali dengan bahan
yang disetujui oleh Direksi lapangan; pembuangan bahan galian yang tidak
terpakai, semua keperluan drainase, pemompaan, penimbaan,penurapan,
penyokong; pembuatan tempat kerja ataucofferdam beserta pembongkarannya.
Alat yang digunakan pada pekerjaan galian sangat ditentukan oleh kondisi
lahan dilapangan. Alat yang digunakan adalah Excavator untuk mengerjakan
galian pada daerah yang telah ditetapkan. Namun pada pekerjaan galian
tertentu yang tidak bisa menggunakan alat bantu berupa Excavator atau
alat bantu lain, maka akan dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia.
Semua galian terbuka akan diberi rambu peringatan dan penghalang
(barikade) yang cukup untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh ke
dalamnya, dan setiap galian terbuka pada lokasi jalur lalu lintas maupun
lokasi bahu jalan akan diberi rambu tambahan pada malam hari berupa drum yang
dicat putih (atau yang sejenis).
galian untuk pondasi jembatan atau struktur lain, harus cukup
ukurannya sehingga memungkinkan pemasangan bahan dengan benar,
pengawasan, dan pemadatan penimbunan kembali di bawah dan di sekeliling
pekerjaan.
3.2 Galian Struktur dengan Kedalaman 0-2 meter 2 – 4 meter dan 4-6 meter
Galian Struktur dengan kedalaman 0 – 2 meter, kedalaman 2 – 4 meter, 4-6
meter dilaksanakan dengan menggunakan alat berat (Excavator) dibantu dengan
tenaga manusia, ini dimaksud untuk mempercepat / mempersingkat waktu
pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan galian ini dilaksanakan menurut kelandaian, garis
dan elevasi yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Pekerjaan galian dilaksanakan
setelah sebelumnya diadakan pengukuran untuk mengetahui elevasi yang
direncanakan. Material hasil galian disingkirkan dari lokasi pekerjaan. Galian Struktur
dengan kedalaman 0 – 2 meter, kedalaman 2 – 4 meter dan 4-6 meter dilaksanakan
pada lokasi dimana pekerjaan struktur abutment akan dipasang. Pekerjaan galian
dilaksanakan dengan gangguan seminimal mungkin terhadap bahan diluar batas galian.
Untuk pelaksanaan pekerjaan galian struktur agar diperhatikan dengan cermat elevasi
galian / kemiringan sisi galian agar terhindar dari bahaya longsor. Konstruksi pengaman
berupa perkuatanperkuatan

CV. KURNIA MANDIRI


3.3 Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine
Pada awal pelaksanaan kegiatannya juga dapat dilaksanakan pekerjaan Galian
Perkerasan Beraspal Tanpa Cold
Milling Machine dimana pekerjaan ini merupakan galian pada perkerasan lama.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada
direksi untuki untuk disetujui
 Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer & Air Compressor
dan dibantu dengan alat bantu cangkul, singkup, belincong dan lain sebagainya.
Sisa hasi galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor.
 Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar
lokasi pekerjaan
 Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar
rencana
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian
Timbunan biasa dari sumber galian yang dimaksudterdiri dari bahan
galian tanah atau batu yang memenuhipersyaratan bahan:
 Tidak termasuk tanah ekspansif dengan nilai aktif>1.25
 Tidak termasuk tanah A-7-6 (tanah kelempunganberplastisitas tingi,
tingkatan umum “sedang –jelek”),kecuali:
Pekerjaan timbunan biasa merupakan urugan denganmaterial SNI 03-
1744-1989, timbunan biasa ditempatkan pada bagian yang telah disiapkan,
material disiapkan dilokasi pencampuran/quarry, wheel loader dipakai untuk memuat
ke dump truck yang mengangkut material kelokasi kerja, material ditumpuk kearah
memanjang jalan dan motor grader digunakan untuk menghampar/meratakan material
yang sudah ditumpuk sesuai elevasi dan gambar rencana, diikuti pemadatan dengan
vibrator roller. Memiliki CBR 6 %setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai
100% MDDsesuai SNI 03-1742-1989.
Pengukuran dan penempatan garis batas padalokasi timbunan, sesuai dengan
jarak dan elevas iyang telah ditentukan. Apabila tanah timbunan tidak mengandung
kadar air cukup maka perlu disiram air denganwater tank, dan apabila terlalu lembab
kita melakukan dewatering/pengeringan sebelum dipadatkan. Jumlah Passing
Compaction harus disesuaikan dengan trialcompaction yang telah disetujui sesuai
dengan jenis tanah dan alat yang di gunakan.

CV. KURNIA MANDIRI


DIVISI V.
PERKERASAN BERBUTIR
Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn, Penghamparan dan
pemadatan bahan untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan Tanpa penutup aspal dan
suatu lapis permukaan sementara pada permukaan tanah dasar atau lapis pondasi
bawah yang telah disiapkan.Pemasokan bahan akan mencakup , jika perlu, pemecahan,
pengayakan, pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang diperlukan, untuk
memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini.
Lapis Pondasi Agregat Kelas A dan B
Sebelum lapis pondasi agregat kelas B ( LPB ) di hampar, maka sub grade atau
tanah dasar / Timbunan harus sudah siap dan telah mencapai tingkat kepadatan yang
sudah ditentukan. Segera setelah Kepadatan Lapis podasi Klas B tercapai, pekerjaan
dapat dilanjutkan dengan penghamparan Lapis Pondasi Atas LPA dengan proporsi
campuran yang sesuai dengan hasil Job Mix Formula. LPA dihampar, diratakan dan
dipadatkan dengan menggunakan Vibratory Roller. Kemudian dilakukan Pengetesan
dengan metode Sand Cone untuk mengetahui apakah kepadatan yang dihasilkan telah
memenuhi ketentuan. Apabila kepadatannya belum tercapai maka dilakukan pemadatan
lagi sampai tercapai kepadatan yang telah ditentukan. Kemudian dilakukan Pengetesan
lagi dengan metode Sand Cone. sampai memenuhi tingkat kepadatan yang telah
ditentukan. Perlu diingat bahwa penghamparan lapis pondasi baik agregat klas A
maupun Klas B dilaksanakan pada cuaca yang cerah, tidak diijinkan menghampar
agregat pada cuaca hujan, ini perlukan sebab kadar air dari material sangat
mempengaruhi derajat kepadatan yang akan dicapai.

Pekerjaan Lapis Permukaan tanap penutup aspal dengan prosedur sebagai berikut

a. Pengangkutan Material
Pengangkutan material dari Base camp atau Quary kelokasi pekerjaan
menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel
loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dialakukan pada saat
penghamparan agar tidak terjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan material
ditempat yang lain.

b. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam
tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan

CV. KURNIA MANDIRI


b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan
kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan
dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi (15 cm padat).
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang telah
ditetapkan

c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan Tandem Roller,
Dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan
dipindahkan kejalur sebelahnya dengan over leving 1/8 panjang drum dan seterusnya
hingga mencapai areal pemadatan. Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuai
dengan hasil trial compaction.

Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan


 Asumsi :
 pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik)
 lokasi pekerjaan sepanjang jalan
 Material agregat dicampur di Base Camp kontraktor atau pada lokasi quary
Prosedur pelaksanan :
 Pencampuran agregat dicampurkan di base Camp atau quary dengan
menggunakan alat Wheel loader
 Pengangkutan material agregat dengan menggunakan alat Dump Truck
 Penghamparan material agregat dengan menggunakan alat Motor Greader
 Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan
Tandem Roller
 Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

CV. KURNIA MANDIRI


DEVISI VI.

PERKERASAN ASPAL
Pekerjaan Lapis Resap Pengikat (Aspal Cair)
Apabila kepadatan dari Lapis pondasi Klas A telah tercapai, maka pekerjaan
dilanjutkan dengan pekerjaan Lapis Resap Pengikat/Prime Coat. Sesuai dengan
namanya, diharapkan aspal dapat meresap kedalam pori-pori material agregat dan
terjadi ikatan antar material dari agregat tersebut. Penyemprotan Prime coat dengan
menggunakan Asphalt Sprayer. Kontrol volume dilakukan dengan memasang kertas
karton (yang sebelumnya telah ditimbang beratnya) pada lokasi yang disemprot Prime
Coat. Kemudian ditimbang lagi setelah disemprot. Dari situ dapat diketahui volume
prime coat per meter persegi. Selain itu dapat juga dilakukan dengan mengukur tinggi
material prime coat dalam tangki sebelum dan sesudah dilakukan penyemprotan. Dari
Volume yang disemprotkan dibagi dengan luas bidang semprot akan diketahui volume
prime coat untuk tiap meter persegi. Minimal satu hari setelah pekerjaan Prime Coat
baru dapat dilakukan penghamparan Laston Lapis Pondasi (AC-BC Lev).
Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC)
Laston Lapis Pondasi AC-BC dibuat dengan menggunakan AMP (Asphalt Mixing
Plant) dan harus dibuat dengan Proporsi masing-masing agregat sesuai dengan Job mix
formula yang telah dibuat. AC-BC dikirim ke lapangan dengan menggunakan Dump
Truck. Alat-alat yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
- Asphalt Finisher
Adalah alat untuk menghampar campuran Hotmix di lapangan
- Tandem Roller
Untuk pemadatan pertama (Breakdown Rolling) dan Pemadatan akhir (Finishing
Rolling). Alat ini harus mampu memberikan tekanan pada roda belakang tidak kurang
dari 200 kg / lebar 0,1 meter.
- Pneumatic Tyre Roller
Untuk pemadatan antara (Intermediate Rolling) yang menggunakan roda karet yang
memiliki tekanan ban pompa 6,0 – 6,5 kg/cm2 .
- Water Tank Truck
Untuk melayani kebutuhan air PTR dan Tandem Roller.
- Dump Truck
Untuk membawa material Hot Mix dari AMP menuju Lapangan.
Untuk menetukan jumlah lintasan dari pada tandem roller dan Pneumatic Tyre Roller
diperoleh dari percobaan penghamparan dilapangan (trial) yang dilakukan sebelum
penghamparan yang sebenarnya dilaksanakan. Setelah pemadatan sudah memenuhi
persyaratan disemprot dengan lapis perekat – aspal cair. Minimal satu hari setelah
pekerjaan Take Coat baru dapat dilakukan penghamparan Laston Lapis Antara (AC-BC).

CV. KURNIA MANDIRI


Lapis Perekat (Aspal Cair)
Setelah Laston Lapis Pondasi AC-BC selesai dilaksanakan, dilanjutkan Pekerjaan
Lapis Perekat atau Tack Coat. Pekerjaan ini dilaksanakan pada permukaan dimana
terdapat lapisan aspal dibawahnya, lapisan ini berfungsi sebagai perekat/lem pada
lapisan aspal. Penyemprotan Tack Coat juga menggunakan Asphalt Sprayer dengan
volume 0,4 – 1,0 ltr/m2. Adapun cara penghitungan volume dengan menggunakan cara
stick/tongkat ukur, pengukuran dilakukan dengan mengukur aspal emulsi dalam aspal
distributor dengan menggunakan batang/tongkat pengukur yang telah dikalibrasi.
Dengan pelaksanaan pekerjaan yang baik diharapkan dapat memberikan ikatan yang
baik antar Lapisan Hot Mix yang dipasang. Sebelum Tack Coat disemprotkan maka
permukaan jalan harus dibersihkan dari kotoran dengan menggunakan Compressor dan
kalau perlu disapu. Setelah Pekerjaan Tack Coat Selesai dilaksanakan, dapat dilanjutkan
dengan pekerjaan berikutnya yaitu Laston Lapis Aus AC-WC.
Laston Lapis Aus AC-WC
Setelah Lapis perekat / Tack Coat selesai dilanjutkan dengan penghamparan
Lapis aus aspal beton (AC-WC) dengan Proporsi material yang sesuai dengan Job Mix
Formula yang telah dibuat. Hotmix tersebut dibuat dengan menggunakan AMP (Asphalt
Mixing Plant) dan dikirim ke lapangan dengan menggunakan Dump Truck. Alat yang
digunakan untuk pekerjaan Penghamparan dilapangan adalah sebagai berikut :
- Asphalt Finisher
Adalah alat untuk menghampar campuran Hotmix di lapangan
- Tandem Roller
Untuk pemadatan pertama (Breakdown Rolling) dan Pemadatan akhir (Finishing
Rolling). Alat ini harus mampu memberikan tekanan pada roda belakang tidak kurang
dari 200 kg / lebar 0,1 meter.
- Pneumatic Tyre Roller
Untuk pemadatan antara (Intermediate Rolling) yang menggunakan roda karet yang
memiliki tekanan ban pompa 6,0 – 6,5 kg/cm2 .
- Water Tank Truck
Untuk melayani kebutuhan air dari Pneumatic Tire Roller / PTR dan Tandem Roller.
- Dump Truck
Untuk membawa material Hot Mix dari AMP menuju Lokasi.
Untuk menetukan jumlah lintasan pada tandem roller dan Pneumatic Tyre Roller
diperoleh dari percobaan penghamparan dilapangan (trial paver) yang dilakukan
sebelum penghamparan yang sebenarnya dilaksanakan.

CV. KURNIA MANDIRI


Pekerjaan Bahan Anti Pengelupasan
Pekerjaan ini juga dilaksanakan menjadi satu kesatuan dengan pekerjaan Hot
Mix, Baik AC Base, AC BC maupun AC WC. Bahan yang dipergunakan adalah bahan
additif yang yang diproduksi oleh pabrik atau sesuai dengan ketentuan
yang disyaratkan dalam spesifikasi. Bahan additif di campurkan pada saat pekerjaan
mixing/pencampuran aspal Hot Mix di AMP sesuai dengan proporsi yang direncanakan /
sesuai JMF.

CV. KURNIA MANDIRI


DEVISI VII.

STRUKTUR

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Bore Pile


Prosedur urutan pekerjaan Bore Pile adalah sebagai berikut :

1. Marking dan setting out posisi pile

Sebelum memulai pengeboran, kontraktor akan mengajukan aproval shop drawing


terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan oleh direksi pekerjaan. Proses aproval
shop drawing ini bertujuan untuk memastikan agar jangan sampai terjadi kesalahan
pada denah posisi titik-titik bore pile yang akan dibor. Setelah aproval shop drawing
mendapat persetujuan oleh direksi pekerjaan maka surveyor melakukan pengukuran ,
marking dan setting out titik pile yang akan dibor.

Gambar Contoh Marking dan setting out titik bore pile

2. Pemasangan casing temporary


Setelah pekerjaan marking dan setting out titik bore selesai dilakukan oleh surveyor
lalu dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan casing temporary. Pemasangan casing
temporary ini bertujuan agar pada saat pekerjaan pengeboran dilakukan jangan sampai
terjadi keruntuhan pada permukaan tanah yang akan dibor tersebut.

CV. KURNIA MANDIRI


Gambar Contoh Pemasangan casing temporary

3. Boring Operation / Pekerjaan Pengeboran


Sebelum memulai pekerjaan pengeboran , alat bor disetting pada titik bore pile yg
sudah di marking dan dipasang casing temporary tersebut. Pengeboran dilakukan
dengan menggunakan auger, diameter auger dan panjang kedalaman titik pile
disesuaikan dengan gambar rencana atau shop drawing.

Gambar Contoh Pengeboran titik bore pile dengan mata bor auger

4. Cleaning

Setelah mencapai kedalaman design toe level ,alat bor auger diganti alat bor dengan
dasar yang flat (Cleaning Bucket). Cleaning bucket berfungsi untuk membersikan dasar
lubang bor.

CV. KURNIA MANDIRI


Gambar Contoh Pembersihan lubang bor dengan cleaning bucket

5. Measuring tape / pengecekan kedalaman dasar pengeboran


Pengukuran kedalaman lubang Bor dilakukan dengan menurunkan measuring tape
sampai ke dasar lubang bor. Di ujung measuring tape di pasang plum dengan berat
yang cukup agar memastikan measuring tape sampai ke dasar bore hole.

Gambar Contoh Pengecekan kedalaman lubang dengan meteran

6. Reinforcement Steel Cage


Steel Cage (tulangan besi) di pabrikasi di lokasi proyek. Steel cage yang sudah di
pabrikasi kemudian di turunkan ke lubang bor yang sudah selesai di bor sampai
kedalaman desain toe level. Steel cage disambung dengan alat las.

CV. KURNIA MANDIRI


Gambar Contoh Penurunan tulangan besi yang sudah dipabrikasi ke dalam lubang bor

7. Setting tremi pipe


Setelah tulangan besi (steel cage) diturunkan ke dasar lubang ,lalu dilanjutkan dengan
setting pipa tremi untuk persiapan pekerjaan pengecoran.Pemasangan pipa tremi ini
bertujuan agar di saat pengecoran beton segar tidak bercampur dengan tanah.

Gambar Contoh Setting pipa tremi persiapan pengecoran

8. Casting / pengecoran

Metode casting / pengecoran adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix
dituang melalui bucket yang berbentuk pipa corong. Panjang pipa tremi disesuaikan
dengan kedalaman dasar lubang bor. Sebelum ready mix dituang terlebih dahulu air di
tuang ke dalam corong untuk melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi. Casting

CV. KURNIA MANDIRI


akan dihentikan jika concrete sudah 1 m diatas cut off level. Selama pengecoran pipa
tremi akan dipotong secara bertahap, tetapi tetap di jaga agar pipa tremi minimal 2 m
tertanam di bawah concrete level .

Gambar Contoh Pekerjaan pengecoran

Pekerjaan Abutment Beton fc’30 Mpa termasuk Baja Tulangan U-32 ulir
Abutment dibuat menggunakan beton mutu sedang fc’ 30 Mpa dan baja tulangan
Ulir U-32, sebelum memulai perangkaian tulangan, diatas pondasi harus diberi lantai
kerja(lean concrete) untuk mempermudah pemasangan tulangan. Setelah lantai kerja
siap maka tulangan untuk kaki abutment (footing) dapat mulai dirangkai sesuai gambar
rencana. Setelah semua tulangan kaki abutment(footing) terpasang, maka tulangan
untuk badan abutment /pilar yang tertanam didalam footing juga harus sudah
terpasang sekalian. Setelah tulangan untuk badan terpasang, dipasang bekisting untuk
kaki abutment / pilar dan dilakukan pengecoran beton.
Sehari setelah pengecoran dapat dilanjutkan pekerjaan tulangan untuk badan
abutment/pilar. Pengecoran badan untuk tiap periode pengecoran dilaksanakan
maksimal setinggi 2,40 m,ini dikarenakan untuk menyesuaikan dengan ukuran panjang
multiplex yang dipakai dan untuk menghindari kegagalan/kerusakan dari bekisting,
sehingga nantinya dapat diperoleh permukaan yang rata tidak bergelombang. Demikian
pula dengan elevasi diatasnya, untuk seterusnya dilakukan cara yang sama sampai
dengan kepala abutment/pilar. Untuk pengecoran back wall dilakukan setelah gelagar
jembatan sudah terpasang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan
erection gelagar dan juga untuk menjaga jarak sehingga tidak terjadi benturan antara
back wall dengan gelagar. Yang perlu diperhatikan pada tiap kali pengecoran
adalah pembuatan benda uji beton yang dipakai.

CV. KURNIA MANDIRI


Pekerjaan Wing Wall Beton fc’20 Mpa termasuk Baja Tulangan Ulir U-39
Untuk pemasangan wing wall, pemasangan baja tulangan dan pengecorannya
dilaksanakan bersamaan dengan pengecoran abutment sehingga bisa menyatu satu
sama lain, tetapi apabila disetujui oleh direksi teknik akan dilaksanakan setelah
pengecoran abutment selesai, dengan syarat saat pengecoran abutment pada posisi
wing wall dipasang angkur dengan jumlah dan diameter besi sesuai dengan gambar
rencana.

Penyediaan unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 30,6 meter


Secara umum pekerjaan ini terdiri dari pengadaan dengan cara membeli dari
pabrik pracetak girder, berikut ini kami uraikan pembuatan dan stressing unit gelagar.
1. Langkah-langkah pembuatan unit – unit beton pracetak :
a. Peralatan yang digunakan
- Concrete Vibrator
- Concrete Pump
- Truck Mixer
- Batching Plant
- Alat bantu lainnya
b. Pemasangan Baja Tulangan
Potong dan tekuk baja tulangan menurut gambar dan standart detail,
selanjutnya dipasang ditempat balok girder akan dibuat. Tulangan yang dipasang sesuai
gambar rencana, baik jenis, mutu, diameter tulangan
c. Pemotongan dan Pemasangan Selongsong/tendon.
Pemasangan selongsong, angkur dan Grouth vent sedemikian rupa sehingga
posisi tendon yang dihasilkan akan sesuai dengan posisi yang telah ditetapkan dalam
gambar kerja. Setelah pembesian terpasang, mula - mula tulangan penyangga (Support
bar). Dipasang dengan mengikatnya (dengan kawat bendrat) pada sengkang.
Ketinggian / posisinya menurut profil kabel pada gambar kerja. Jarak antara tulangan
penyangga maximum 1 ( satu ) meter. Setelah tulangan penyangga terpasang
dengan benar, selongsong dipasang diatas tulangan penyangga tersebut dan diikat
dengan kawat bendrat (tying wire ). Karena selongsong dipasok dengan panjang
tertentu ( biasanya dengan panjang per batang 4 meter ), maka perlu dilakukan
penyambungan.
Penyambungan selongsong menggunakan coupler berupa selongsong dengan
diameter yang lebih besar. Pita perekat ( masking tape ) digunakan untuk menghindari
masuknya air semen atau adukan beton ke dalam selongsong.
Grout vent dipasang pada lokasi-lokasi seperti pada gambar kerja, khusus pada
daerah angkur mati tipe looped dan hubungannya dengan selongsong harus dibalut
dengan pita perekat ( dencyl tape ) sedemikian sehingga tidak bocor. Anchorage Guides

CV. KURNIA MANDIRI


dipasang dengan posisi seperti yang ditentukan dalam shop drawing, Bursting Steel
dipasang pada posisi sebelum selongsong dihubungkan dengan anchorage guides,
Selongsong yang masuk ke dalam anchorage guides harus rapi tidak boleh patah,
kemudian dibalut dengan pita perekat (masking tape) untuk menghindari masuknya air
semen atau adukan beton ke dalam selubung.
d. Pembuatan begisting/acuan girder
Bahan yang digunakan :
- Mutiplek tebal 12 mm
- Kawat Baja
- Balok kayu.
- Paku
- Bahan mutiplek yang dipakai harus memenuhi ketebalan yang disyaratkan agar pada
pelaksanaan pengecoran beton berjalan lancar, dan permukaan dalam dilapisi dengan
lilin untuk menghasilkan permukaan yang halus.
- Kayu yang diserut dengan tebal yang merata harus digunakan untuk permukaan
beton terekspos. Gambar detail untuk seluruh perancah yang akan digunakan harus
dikirim ke direksi dan harus memperoleh persetujuan.
- Acuan dapat dibuat dapat dari kayu atau pelat baja dengan sambungan dari adukan
yang kedap air dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama
pengecoran, pemadatan dan perawatan. Acuan harus dibuat sedemikian rupa agar
dapat dibongkar tanpa merusak beton.
e. Pengecoran dengan Beton (Ready Mix)
Mutu beton harus sesuai dalam gambar dan harus mengirimkan contoh dari
seluruh bahan yang hendak digunakan dengan data pengujian yang telah ditentukan.
Data tersebut diserahkan secara tertulis hasil dari seluruh pengujian pengendalian mutu
yang disyaratkan hingga data tersebut selalu tersedia. Rancangan campuran harus
dikirim untuk masing-masing mutu beton yang diusulkan untuk digunakan 30 hari
sebelum pekerjaan pengecoran beton dimulai dan harus memberitahu Direksi secara
tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal rencana mulai melakukan pencampuran
atau pengecoran setiap jenis beton. Pada saat tulangan dan benda lain yang harus
dimasukkan ke dalam beton ( seperti pipa atau selongsong ) harus
sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.

Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan


pengecoran Direksi harus hadir dan menyaksikan. Sebelum pengecoran dimulai acuan
harus dibasahi, seluruh acuan konstruksi ( construction joint ) yang telah disetujui
sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Alat yang dipakai untuk memadatkan beton
adalah vibrator dan apabila cara pengecoran lokasinya tidak dapat dijangkau, maka
harus digunakan concrete pump.

CV. KURNIA MANDIRI


2. Stressing Balok Unit Pracetak (baja Prategang)
Stressing Unit Pracetak Gelagar Tipe I dilakukan diluar lokasi jembatan.
Alat yang digunakan untuk pekejaan stressing adalah:
- Hydraulic Jack Pump
- Hydraulic
- Grout Pump .
- Alat bantu lainnya.
Pemasangan Baja Prategang (strand)
Strand dipotong dengan panjang yang telah memperhitungkan panjang
penarikan dan pengangkutan. Strand akan dimasukan kedalam selongsong. Pemotong
strand menggunakan gurinda pemotong (disc cutter dan cutting plate)
Penarikan Kabel (stessing) Sebelum pelaksanaan penarikan kabel dilaksanakan ,
“proposal stressing “ yang meliputi perhitungan perpanjangan (extension), penentuan
besarnya gaya penarikan (jacking force) serta pembacaan tekanan (jacking prossure)
akan diajukan terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari pihak direksi /
konsultan pengawas. Stressing baru dapat dilaksanakan apabila mutu beton telah
mencapai kekuatan awal yang disyaratkan oleh Pengawas. Stressing dilakukan
mengikuti gaya (jacking foece) yang telah ditentukan konsultan perencana atau yang
tertuang dalam gambar kerja. Gaya pada saat Stressing dikontrol dengan membaca
tekanan pada sistem hidrolik dan mengukur perpanjangan kabel yang terjadi.
Pencatatan perpanjang kabel dilakukan pada setiap kenaikan tekanan 1000 psi.
Perpanjangan yang terjadi dibandingkan dengan perhitungan teoritis yang telah
disiapkan sebelumnya (selisih antara pengukuran dan hasil perhitungan yang wajar
adalah lebih kurang 10 %).
Pekerjaan Grouting :
Setelah hasil stressing mendapat persetujuan dari pihak konsultan, maka
pekerjaan grouting baru dapat dilaksanakan. Awal dari pekerjaan grouting adalah
pemotongan kabel baja prategang (strand) yang berada pada angkur hidup. Strand
dipotong minimum 3 cm dari tepi luar baji (jaws). Selanjutnya ancor block dengan
strand yang telah dipotong ditutup dengan adukan semen dan pasir untuk
mencegah bocornya bahan grouting dari sela-sela strand atau baji, ini disebut
pathching. Setelah adukan patching keras, maka pekerjaan grouting dapat
dilaksanakan. Adukan grouting terdiri dari campuran semen, air bersih dan groud
admixture. Pada pelaksanaan pekerjaan grouting, semen, air dan admixture diaduk
dengan menggunakan Mixer, kemudian dipompakan kedalam selongsong dengan Grout
Pump. Bahan grouting di pompakan masuk melalui grout inlet dan setelah cairan grout
keluar pada grout vent (grout outlet) maka kemudian grout outlet dan grout inlet
ditutup dengan cara mengikat dengan kawat, dan pekerjaan grouting selesai.

CV. KURNIA MANDIRI


Perletakan Elastomerik Bearing
Untuk menopang gelagar atau plat seperti pada gambar, maka dipasang
landasan logam atau elastomerik. Elastomer yang dipergunakan untuk perletakan
jembatan adalah karet alam atau karet chlorophene sebagai bahan baku polymer,
bukan karet vulkanisir. Perletakan elastomer diletakkan langsung pada beton selama
dalam toleransi untuk kerataan dan kedatarannya, sebagai alternatif, perletakan
tersebut diletakkan pada suatu bahan landasan. Bahan landasan/tatakan dibuat dengan
menggunakan beton mutu tinggi.
Pemasangan Balok Grider
- Penempatan Balok Girder di Samping Abutment
Setelah balok girder selesai distressing dan di grouting, maka balok segera akan
dipasang. Balok diangkat dan dipindah ke atas abutment ditata berjajar 4 unit dengan
menggunakan 2 buah crane. Untuk setiap gelagar yang telah ditata di atas abutment
harus di beri perkuatan (di bracing) dengan besi tulangan yang di las.
- Pemasangan Balok Girder dengan sistem Double Crane
Setelah balok girder berdiri berjajar disamping abutment, maka balok siap
diangkat untuk ditempatkan diatas abutment. Methode Double Crane balok girder
diangkat dengan crane yang posisinya pada masing masing sisi abutment. Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa pada saat Crane mengangkat gelagar, Crane hanya dapat
melakukan Swing, Crane tidak boleh bergeser atau berjalan, karena akan sangat
berbahaya.
Beton Diafragma bentang, Plat Deck Slab
Diafragma, Plat Deck Slab yang digunakan telah dicetak terlebih dahulu (pre
cast). Jadi setelah gelagar terpasang dengan benar, diafragma segera dipasang.
Diafragma di tempatkan pada posisinya dan di ganjal dengan Baji dari kayu. Kemudian
diafragma di stressing. Untuk stressing ini tendon hanya berisi satu strand. Setelah
semua diafragma selesai di stressing, maka dilakukan grouting. Selesai grouting, maka
lubang ujung ditutup dengan beton. Untuk pengecoran plat lantai jembatan terlebih
dahulu dibuat beton plat deck yang berfungsi sebagai bekisting, Plat Deck dibuat
precast dengan beton mutu fc’28 Mpa, Pemasangan dengan menggunakan crane untuk
mempercepat pelaksanaan pekerjaan.

Pipa Drainase Baja diameter 3“


Yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah Pemasangan pipa drainase jembatan
yang dipasang pada lantai jembatan, berfungsi untuk pembuangan air pada permukaan
lantai jembatan. Dengan diameter 3” dan panjang 1 meter, Pipa Baja ini dipasang
bersamaan dengan pengecoran plat lantai jembatan, Pipa cucuran dipasang pada jarak
sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk direksi pekerjaan

CV. KURNIA MANDIRI


Pekerjaan Plat Lantai Jembatan (Beton fc’30Mpa) termasuk penulangan
Baja Tulangan U-32 ulir
Setelah balok jembatan terpasang dengan benar, maka segera dipasang
begesting berupa Deck Slab untuk plat lantai jembatan. Setelah Deck Slab / Begesting
plat lantai jembatan terpasang sesuai dengan gambar, elevasi dan bentuk rencana,
maka baja tulangan U-32 segera dipasang/dirangkai. Pemasangan tulangan plat lantai
sesuai dengan gambar dan ketentuan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
Setelah semua tulangan terpasang, maka langkah selanjutnya adalah pengecoran.
Beton dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus
dari campuran. Perlu diingat bahwa selama pelaksanaan pengecoran, beton dipadatkan
dengan cara digetarkan menggunakan alat penggetar mekanis(vibrator). Alat penggetar
dimasukkan dalam adukan beton dan alat penggetar tidak diperbolehkan berada pada
satu titik selama lebih dari 30 detik, kemudian alat penggetar ditarik perlahan dan
dimasukkan lagi, jarak paling sedikit 45 cm dari titik sebelumnya. Ini penting
dilaksanakan agar beton tidak keropos dan didapatkan beton yang padat dan rapat.
Segera setelah pengecoran, beton dilindungi dari pengeringan dini, temperatur yang
terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton dirawat dengan cara menyiram secara
periodik atau menyelimutinya menggunakan bahan yang dapat menyerap air dan dibuat
jenuh paling sedikit selama 3 hari setelah pengecoran. Setiap takaran beton dilakukan
pengujian slump untuk mengetahui tingkat kekuatan beton muda dan mengetahui
tingkat kelecakannya/ workability.
Beton Plat Injak (Beton mutu sedang fc’30 Mpa dan Beton mutu rendah
fc’10Mpa (Lantai Kerja)
Untuk Beton mutu rendah fc’10Mpa dipasang pada bagian bawah plat injak
sebagai lantai kerja. Untuk pengecoran Beton Plat injak dilaksanakan setelah timbunan
pilihan pada lokasi belakang Abutment mencapai elevasi yang direncanakan (bawah
plat injak), pada bagian dasar dimana akan dipasang beton plat injak dipadatkan
dengan menggunakan mesin pemadat mekanis (vibro) setelah tercapai kepadatan
sesuai dengan ketentuan, maka dipasang lantai kerja beton mutu rendah fc’ 10 Mpa,
kemudian baja tulangan dirangkai. Pemasangan tulangan plat injak sesuai dengan
ketentuan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
Setelah semua tulangan terpasang, maka langkah selanjutnya adalah pemasangan
bekisting/acuan.
Acuan/bekisting dibuat dengan menggunakan multiplek kombinasi dengan
kayu/usuk yang dipergunakan untuk penyokong, setelah tulangan dan begesting siap,
maka dilanjutkan dengan pekerjaan pengecoran beton Sesaat sebelum pengecoran
dilaksanakan, acuan terlebih dahulu dibasahi dengan air atau diolesi minyak pada sisi
dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Beton dicor sedemikian rupa
hingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran. Perlu diingat

CV. KURNIA MANDIRI


bahwa selama pelaksanaan pengecoran, beton dipadatkan dengan cara digetarkan
menggunakan alat penggetar mekanis/vibrator. Alat penggetar dimasukkan dalam
adukan beton dan alat penggetar tidak diperbolehkan berada pada satu titik selama
lebih dari 30 detik, kemudian alat penggetar ditarik perlahan dan dimasukkan lagi, jarak
paling sedikit 45 cm dari titik sebelumnya. Ini penting dilaksanakan agar beton tidak
keropos dan didapatkan beton yang padat dan rapat. Segera setelah pengecoran, beton
dilindungi dari pengeringan dini, temperatur yang terlalu panas, dan gangguan
mekanis. Beton dirawat dengan cara menyiram secara periodik atau menyelimutinya
menggunakan bahan yang dapat menyerap air dan dibuat jenuh paling sedikit selama 3
hari setelah pengecoran. Setiap takaran beton dilakukan pengujian slump untuk
mengetahui tingkat kekuatan beton muda dan mengetahui tingkat kelecakannya/
workability.
Pasangan Batu
Untuk Talud Penahan Tanah dengan menggunakan pasangan batu dengan
perbandingan sesuai dengan spesifikasi teknik. Setelah diadakan pengukuran dan profil-
profil dipasang sebagai bowplank sudah sesuai gambar rencana, maka pekerjaan
pasangan batu dapat dikerjakan. Bidang permukaan tegak disiar dan pada lokasi
tertentu permukaan pasangan ditutup dengan menggunakan plesteran. Untuk
mengaduk spesi digunakan concrete mixer. Sebelum pekerjaan dilaksanakan harus
sudah didapat proporsi campuran untuk menghasilkan mortar dengan kuat
tekan yang disyaratkan. Langkah awal pelaksanaan pekerjaan ini adalah pengukuran
lahan yang akan dikerjakan, dan kemudian dituangkan dalam gambar sesuai gambar
rencana.
Setelah gambar disetujui oleh direksi pekerjaan dan ada surat perintah untuk
mengerjakan, maka pekerjaan galian tanah harus dikerjakan lebih dahulu, selanjutnya
penghamparan adukan spesi untuk landasan, dan ini dipasang sebelum penempatan
masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan dipasang untuk lapisan
dasar dan pada sudut-sudut, batu untuk pasangan akan diselimuti spesi / adukan
diseluruh permukaannya serta penyusunan tidak boleh bersentuhan langsung antara
batu satu dengan yang lainnya, sela-sela batu diisi dengan spesi / adukan. Batu
dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak dipasang
sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang. Bagian belakang pasangan batu
untuk tembok penahan dimana urugan tanahnya akan dipasang setelah pasangan
selesai, maka seluruh permukaannya akan dibraben dengan adukan / spesi sehingga
rata dan penuh pada sela-sela batu. Untuk pencampuran adukan menggunakan mesin,
semen dan agregat dicampur dahulu sampai homogen, setelah itu baru diberi air. Untuk
adukan pasangan batu dengan perbandingan campuran 1pc : 4ps. Pekerjaan plesteran
dilaksanakan sebelum dinding permukaan pasangan betul-betul mengering. Untuk
Plesteran menggunakan spesi dengan campuran 1pc : 3ps, Pekerjaan yang dalam

CV. KURNIA MANDIRI


pemasangannya berturut-turut terbuka terhadap cuaca, harus dilindungi waktu hujan
lebat dan panas dengan menutupi bagian atas pasangan dengan menggunakan bahan
penutup yang memadahi. Bila pekerjaan pasangan cukup kuat, timbunan tanah akan
dilaksanakan atau ditempatkan seperti yang disyaratkan sesuai dengan gambar
rencana.

Pekerjaan Expansion Joint type Asphaltic Plug, Fixed


Pekerjaan Sambungan (Expansion Joint) type Asphaltic Plug dilaksanakan setelah
seluruh pekerjaan penghamparan aspal AC-WC selesai dilaksanakan. Pekerjaan ini
dilaksanakan pada lokasi sambungan antara struktur bangunan atas jembatan dengan
konstruksi jalan. Bahan yang dipergunakan adalah bahan pengisi (filler) dan bahan
penutup (sealer) Pekerjaan ini terdiri dari pemasokan dan pemasangan sambungan
lantai yang terbuat dari logam dan atau elastomer, untuk sambungan antar struktur
sesuai dengan gambar rencana. Sambungan harusn dapat meredam
gonjangan, suara dan merupakan struktur yang kedap air. Ukuran celah harus sesuai
dengan temperatur rata-rata jembatan pada saat pemasanan.

Papan Nama Jembatan


Papan Nama Jembatan dibuat menggunakan bahan marmer dan dipasang pada
parapet jembatan sesuai dengan dimensi, ukuran dan ketentuan yang ditunjukkan
dalam gambar rencana. Papan nama jembatan adalah papan monumen yang
menerangkan nama, jumlah, dan lokasi jembatan. Pemasangan menggunakan tenaga
manual.

CV. KURNIA MANDIRI


DEVISI VIII.

PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

Marka Jalan Termoplastic


Pekerjaan ini meliputi pengecatan permukaan perkerasan aspal. Pengecatan
dilaksanakan pada garis sumbu, garis lajur, garis tepi dan zebra cross dengan bantuan
sebuah mesin mekanis yang disetujui, bergerak dengan mesin sendiri, jenis
penyemprotan atau penghamparan otomatis dengan katup mekanis yang mampu
membuat garis putus-putus dalam pengoperasian yang menerus dengan hasil yang
dapat diterima direksi pekerjaan. Mesin yang digunakan harus menghasilkan lapisan
yang rata dengan tebal minimum 1,50 mm, belum termasuk butiran kaca (Glass Bead)
yang juga ditaburkan secara mekanis, dengan garis tepi yang tidak bergigi/bersih pada
lebar rancangan yang sesuai. Glass bead ditaburkan segera setelah penghamparan cat
dengan kadar 450 gram/m2. semua marka dilindungi dari lalu lintas sampai marka ini
dapat dilalui oleh lalu lintas tanpa adanya bintik-bintik atau jejak bekas roda serta
kerusakan lain

Rambu jalan tunggal dengan permukaan pemantul Engineer grade, Patok


Pengarah
Pekerjaan rambu jalan tunggal dengan permukaan pemantul Engineer Grade,
jenis dan lokasi pemasangan harus sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan. Semua
rambu jalan dengan permukaan pemantul engineer grade dibuat sesuai dengan standar
Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya, atas persetujuan direksi pekerjaan. Tiang
rambu dari bahan pipa baja yang digalvanisir dan plat rambu berbahan alumunium
keras denga ketebalan min. 2mm dengan permukaan pemantul harus sesuai dangan
ketentuan dan spesifikasi yang berlaku. Untuk pemasangan tiang rambu menggunakan
beton mutu rendah fc’15Mpa (sesuai ketentuan). Patok pengarah, jumlah, jenis dan
lokasi pemasangan harus sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan. Semua

CV. KURNIA MANDIRI


patok dipasang dengan akurat pada lokasi dan ketinggian sedemikian rupa hingga
dapat menjamin bahwa patok tersebut tertanam kuat di tempatnya, terutama selama
pengerasan (setting) beton. Semua patok pengarah diberi satu lapisan cat dasar
(primer), satu lapis cat bawah permukaan dan satu lapis akhir sebagai lapis permukaan
sesuai
gambar rencana

Metoda pelaksanaan periode masa pemeliharaan


Masa pemeliharaan / garansi dilakukan selama jangka waktu 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender, apabila dalam masa ini terdapat kerusakan-kerusakan
pada bangunan, masih menjadi tanggungjawab penyedia jasa untuk
memperbaikinya. Selama masa pemeliharaan, Personil dan peralatan yang dibutuhkan
disiapkan di lokasi pekerjaan apabila sewaktu waktu dipergunakan. Laporan rutin
selama masa pemeliharaan dibuat per bulan dibuat dan dilaporkan. Masa Pemeliharaan
disini meliputi pemeliharaan terhadap Bangunan Jembatan dari kerusakan konstruksi,
pemeliharaan dari tumbuh tumbuhan liar, pemeliharaan saluran air dan drainase,
pemeliharaan terhadap bangunan dan perlengkapan jembatan/jalan dan lain-lain yang
terdapat dalam lingkup dan skup pekerjaan

PEKERJAAN PENYELESAIAN
Sebelum pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya, maka dalam rangka
persiapan penyerahan langkah – langkah yang diperlukan adalah ;
- Penyiapan photo dokumentasi 0%, 50% dan 100% serta laporan laporan lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
- Pembersihan lokasi pekerjaan dan demobilisasi personil dan peralatan.
- Mengadakan Mutual Check 100% antara penyedia jasa dengan pengguna jasa, untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan sesuai dengan gambar
terpasang.
- Setelah Mutual Check selesai, maka langkah berikutnya adalah membuat amandemen
kontrak, sebagai realisasi administrasi Mutual Chek yang telah disusun oleh kedua belah
pihak. Setelah amandemen selesai, maka dapat dilakukan penyerahan pekerjaan
pertama dengan terlebih dahulu penyedia jasa mengajukan permohonan tertulis kepada

CV. KURNIA MANDIRI


pengguna jasa dan ditindak lanjuti dengan pemberitahuan Penyerahan Pertama (PHO).
Penyerahan pertama dilaksanakan dengan pemeriksaan yang meliputi kesesuaian fisik
bangunan dengan gambar dan kelengkapan administrasi. Masa pemeliharaan / garansi
dilakukan selama jangka waktu 180 hari kalender, apabila dalam masa ini terdapat
kerusakan-kerusakan pada bangunan, masih menjadi tanggungjawab penyedia jasa
untuk memperbaikinya. Setelah penyerahan pertama dan masa pemeliharaan selesai,
Penyerahan kedua (FHO) dapat dilaksanakan antara pengguna jasa dengan penyedia
jasa.

PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan yang kami tawarkan, Kami sadar metode
pelaksanaan ini jauh dari sempurna, maka kami siap menerima saran serta kritik yang
bersifat membangun guna sempurnanya metode pelaksanaan kami ini. Demikian atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Bantul, 10 Januari 2020


CV. KURNIA MANDIRI

HERI PURNOMO
Direktur

CV. KURNIA MANDIRI

Anda mungkin juga menyukai