WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jembatan Dzikrul Ghofilin
adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
DIVISI I.
UMUM
1.1 Mobilisasi
Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, pada tahap awalpelaksanaan
adalah memobilisasi tenaga kerja, bahan danperalatan yang disesuaikan dengan
Kontrak Kerja atau Dokumen Penawaran.Tahapan yang akan dilaksanakan dalam
periode mobilisasi iniadalah :
Mobilisasi personil lapangan yang memenuhijaminan kualifikasi/kwantitas
(sertifikasi)menurut cakupanpekerjaannya dan keahlian setiap tenaga.
Mobilisasi/pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam penawaran.
Penyediaan dan pemeliharaan base camp kontraktor,jika perlu termasuk kantor
lapangan, tempat tinggal,
Pembuatan Jalan dan Jembatan sementara.
Menyediakan kantor lapangan dan tempat tinggalpekerja yang memenuhi
syarat,
Menyediakan lahan, gudang dan bengkel yangmemenuhi syarat,-syarat
Pelaksanaan pembongkaran bangunan, instalasi serta pembersihan tempat
kerja
Dan pengembalian kondisi harus memenuhi syarat.
Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harusditempatkan sedemikian
rupa sehingga terbebas daripolusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan,
Bangunan kantor dan fasilitas lainnya harusdibuat dengan kekuatan
structural yangmemenuhi syarat,
Pelaksanaan Pekerjaan
1. Semua sampah, tumbuh-tumbuhan, endapan dan bahan -bahan yang
harus disingkirkan, harus dibuang dari saluran tanah, termasuk dari
Pekerjaan Lapis Permukaan tanap penutup aspal dengan prosedur sebagai berikut
a. Pengangkutan Material
Pengangkutan material dari Base camp atau Quary kelokasi pekerjaan
menggunakan dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel
loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dialakukan pada saat
penghamparan agar tidak terjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan material
ditempat yang lain.
b. Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam
tahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan Tandem Roller,
Dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan
dipindahkan kejalur sebelahnya dengan over leving 1/8 panjang drum dan seterusnya
hingga mencapai areal pemadatan. Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing sesuai
dengan hasil trial compaction.
PERKERASAN ASPAL
Pekerjaan Lapis Resap Pengikat (Aspal Cair)
Apabila kepadatan dari Lapis pondasi Klas A telah tercapai, maka pekerjaan
dilanjutkan dengan pekerjaan Lapis Resap Pengikat/Prime Coat. Sesuai dengan
namanya, diharapkan aspal dapat meresap kedalam pori-pori material agregat dan
terjadi ikatan antar material dari agregat tersebut. Penyemprotan Prime coat dengan
menggunakan Asphalt Sprayer. Kontrol volume dilakukan dengan memasang kertas
karton (yang sebelumnya telah ditimbang beratnya) pada lokasi yang disemprot Prime
Coat. Kemudian ditimbang lagi setelah disemprot. Dari situ dapat diketahui volume
prime coat per meter persegi. Selain itu dapat juga dilakukan dengan mengukur tinggi
material prime coat dalam tangki sebelum dan sesudah dilakukan penyemprotan. Dari
Volume yang disemprotkan dibagi dengan luas bidang semprot akan diketahui volume
prime coat untuk tiap meter persegi. Minimal satu hari setelah pekerjaan Prime Coat
baru dapat dilakukan penghamparan Laston Lapis Pondasi (AC-BC Lev).
Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC)
Laston Lapis Pondasi AC-BC dibuat dengan menggunakan AMP (Asphalt Mixing
Plant) dan harus dibuat dengan Proporsi masing-masing agregat sesuai dengan Job mix
formula yang telah dibuat. AC-BC dikirim ke lapangan dengan menggunakan Dump
Truck. Alat-alat yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
- Asphalt Finisher
Adalah alat untuk menghampar campuran Hotmix di lapangan
- Tandem Roller
Untuk pemadatan pertama (Breakdown Rolling) dan Pemadatan akhir (Finishing
Rolling). Alat ini harus mampu memberikan tekanan pada roda belakang tidak kurang
dari 200 kg / lebar 0,1 meter.
- Pneumatic Tyre Roller
Untuk pemadatan antara (Intermediate Rolling) yang menggunakan roda karet yang
memiliki tekanan ban pompa 6,0 – 6,5 kg/cm2 .
- Water Tank Truck
Untuk melayani kebutuhan air PTR dan Tandem Roller.
- Dump Truck
Untuk membawa material Hot Mix dari AMP menuju Lapangan.
Untuk menetukan jumlah lintasan dari pada tandem roller dan Pneumatic Tyre Roller
diperoleh dari percobaan penghamparan dilapangan (trial) yang dilakukan sebelum
penghamparan yang sebenarnya dilaksanakan. Setelah pemadatan sudah memenuhi
persyaratan disemprot dengan lapis perekat – aspal cair. Minimal satu hari setelah
pekerjaan Take Coat baru dapat dilakukan penghamparan Laston Lapis Antara (AC-BC).
STRUKTUR
Gambar Contoh Pengeboran titik bore pile dengan mata bor auger
4. Cleaning
Setelah mencapai kedalaman design toe level ,alat bor auger diganti alat bor dengan
dasar yang flat (Cleaning Bucket). Cleaning bucket berfungsi untuk membersikan dasar
lubang bor.
8. Casting / pengecoran
Metode casting / pengecoran adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix
dituang melalui bucket yang berbentuk pipa corong. Panjang pipa tremi disesuaikan
dengan kedalaman dasar lubang bor. Sebelum ready mix dituang terlebih dahulu air di
tuang ke dalam corong untuk melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi. Casting
Pekerjaan Abutment Beton fc’30 Mpa termasuk Baja Tulangan U-32 ulir
Abutment dibuat menggunakan beton mutu sedang fc’ 30 Mpa dan baja tulangan
Ulir U-32, sebelum memulai perangkaian tulangan, diatas pondasi harus diberi lantai
kerja(lean concrete) untuk mempermudah pemasangan tulangan. Setelah lantai kerja
siap maka tulangan untuk kaki abutment (footing) dapat mulai dirangkai sesuai gambar
rencana. Setelah semua tulangan kaki abutment(footing) terpasang, maka tulangan
untuk badan abutment /pilar yang tertanam didalam footing juga harus sudah
terpasang sekalian. Setelah tulangan untuk badan terpasang, dipasang bekisting untuk
kaki abutment / pilar dan dilakukan pengecoran beton.
Sehari setelah pengecoran dapat dilanjutkan pekerjaan tulangan untuk badan
abutment/pilar. Pengecoran badan untuk tiap periode pengecoran dilaksanakan
maksimal setinggi 2,40 m,ini dikarenakan untuk menyesuaikan dengan ukuran panjang
multiplex yang dipakai dan untuk menghindari kegagalan/kerusakan dari bekisting,
sehingga nantinya dapat diperoleh permukaan yang rata tidak bergelombang. Demikian
pula dengan elevasi diatasnya, untuk seterusnya dilakukan cara yang sama sampai
dengan kepala abutment/pilar. Untuk pengecoran back wall dilakukan setelah gelagar
jembatan sudah terpasang. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan
erection gelagar dan juga untuk menjaga jarak sehingga tidak terjadi benturan antara
back wall dengan gelagar. Yang perlu diperhatikan pada tiap kali pengecoran
adalah pembuatan benda uji beton yang dipakai.
PEKERJAAN PENYELESAIAN
Sebelum pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya, maka dalam rangka
persiapan penyerahan langkah – langkah yang diperlukan adalah ;
- Penyiapan photo dokumentasi 0%, 50% dan 100% serta laporan laporan lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
- Pembersihan lokasi pekerjaan dan demobilisasi personil dan peralatan.
- Mengadakan Mutual Check 100% antara penyedia jasa dengan pengguna jasa, untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan sesuai dengan gambar
terpasang.
- Setelah Mutual Check selesai, maka langkah berikutnya adalah membuat amandemen
kontrak, sebagai realisasi administrasi Mutual Chek yang telah disusun oleh kedua belah
pihak. Setelah amandemen selesai, maka dapat dilakukan penyerahan pekerjaan
pertama dengan terlebih dahulu penyedia jasa mengajukan permohonan tertulis kepada
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan yang kami tawarkan, Kami sadar metode
pelaksanaan ini jauh dari sempurna, maka kami siap menerima saran serta kritik yang
bersifat membangun guna sempurnanya metode pelaksanaan kami ini. Demikian atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
HERI PURNOMO
Direktur