METODE
PELAKSANAA
KABUPATEN. SOPPENG
2020
1
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
A.PEKERJAAN PERSIAPAN
2
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
3
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
Urugan Batu
Zona Tipe 2A
Pekerjaan urugan batu membrane (UBM) dengan menggunakan membrane beton dan dinding
parapet. Filter halus, proses dari pasir dan kerikil terletak 3 meter dari belakang sambungan perimetric
timbunan dengan batas dan nilai yang di tampilkan pada gambar yang telah di setujui kemudian dibuat
perencanaan dan persetujuan operasional timbunan. Langka pertama kami akan mempersiapkan dasar
pondasi tentu ini di perlukan sebelum penempatan dasar timbunan atau beton untuk dasar pondasi yang
telah ditetapkan dan disetujui oleh direksi. Tipe 2A ini ada beberapa perbedaan muncul antara gradasi
filter halus tipikal untuk embung dan urugan batu inti tanah dan gradasi zona 2A dengan tipikal dengan
presentase material. Persentase material diatas ¾ inci di perhitungkan lebih besar untuk zona 2A dalam
embung, misal 20-40% versus 0- 15 % untuk filter halus dalam tubuh embung, urugan inti tanah.
Jumlah butiran halus lebih besar, khususnya di atas 100%, akan mengurangi permeabilitas. Klasifikasi
jenis tanah ini diangkut menggunakan Dump truck ke lokasi yang telah ditentukan. Material timbunan
untuk zona 2A di tempatkan pada bagian yang dekat dengan membrane beton dan meminimalisir
material bahan zona lain jika bahan terkontaminasi maka kami akan mengganti dengan bahan yang
sesuai dengan persyaratan. Setelah itu dilakukan pengisian untuk area sekitar beton kami akan membuat
timbunan keras padat dengan kemiringan 1.3m horisontal ke vertical 1m. Khusus untuk pemadatan
kami akan menggunakan alat pemadat yang di butuhkan dan kami akan menggunakan alat pemadat
alternative jika perlukan dan disetujui oleh direksi. Sebelum memasuki tahap pembuatan pondasi kami
akan membangun akses jalan sementara (jalan kerja). Dan urugan batu tipe 2A akan di tempatkan dan
diratakan menyebar ke permukaan horizontal ketebalan lapisan 200mm setelah di padatkan. Proses
pemadatan menggunakan backhoe yang dipasang pelat dan vibrator dengan kekuatan getar 5 – 10 t
sampai mencapai kepadatan relative yang kurang dari 85% dan akan dilaksanakan tes kepadatan
maksimum dengan menggunakan alat pemadat dengan variasi Antara 4-6 lintasan.
Untuk pekerjaan urugan batu ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat
mekanis Excavator, Vibrator roller dan alat mekanis lainnya karena memiliki potensi tertimbun
material dan di gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat Excavator, memperhatikan medan kerja
agar tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.
Zona Tipe 2B
Pekerjaan urugan batu membrane (UBM) dengan menggunakan membrane beton dan dinding
parapet. Filter halus, proses dari pasir dan kerikil terletak 3 meter dari belakang sambungan perimetric
timbunan dengan batas dan nilai yang di tampilkan pada gambar yang telah di setujui kemudian dibuat
perencanaan dan persetujuan operasional timbunan. Langka pertama kami akan mempersiapkan dasar
pondasi tentu ini di perlukan sebelum penempatan dasar timbunan atau beton untuk dasar pondasi yang
telah ditetapkan dan disetujui oleh direksi. Tipe 2B ini ada beberapa perbedaan muncul antara gradasi
filter kasar tipikal untuk embung dan urugan batu inti tanah dan gradasi zona 2B dengan tipikal dengan
presentase material. Persentase material lolos saringan 200 di perhitungkan lebih besar untuk zona 2B
dalam embung , dengan persentase 10-15% untuk filter halus dan lebih banyak filter kasar dalam tubuh
embung urugan inti tanah.
Material timbunan untuk zona 2B akan di tempatkan sesaui denganrencana zona 2B dan
4
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
meminimalisir material bahan zona lain jika bahan terkontaminasi maka kami akan mengganti dengan
bahan yang sesuai dengan persyaratan. Setelah itu dilakukan pengisian untuk area sekitar beton kami
akan membuat timbunan keras padat dengan kemiringan 1.3m horisontal ke vertical 1m. Khusus untuk
pemadatan kami akan menggunakan alat pemadat yang di butuhkan dan kami akan menggunakan alat
pemadat alternative jika perlukan dan disetujui oleh direksi. Sebelum memasuki tahap pembuatan
pondasi kami akan membangun akses jalan sementara (jalan kerja). Dan urugan batu tipe 2B akan di
tempatkan dan diratakan menyebar ke permukaan horizontal ketebalan lapisan 200mm setelah di
padatkan. Proses pemadatan menggunakan backhoe yang dipasang pelat dan vibrator dengan kekuatan
getar 5 – 10 t sampai mencapai kepadatan relative yang kurang dari 85% dan akan dilaksanakan tes
kepadatan maksimum dengan menggunakan alat pemadat dengan variasi Antara 4-6 lintasan.
Klasifikasi jenis tanah ini diangkut menggunakan Dump truck kelokasi yang telah ditentukan.
Untuk pekerjaan urugan ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3)
tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat mekanis
Excavator, Vibrator roller dan alat mekanis lainnya karena memiliki potensi tertimbun material dan di
gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat Berat, memperhatikan medan kerja agar tidak terperosok
atau buketnya menimpa tenaga kerja.
Zona Tipe 3A
Pekerjaan urugan batu membrane (UBM) dengan menggunakan membrane beton dan dinding
parapet. Filter kasar, proses dari pasir dan kerikil terletak 3 meter dari belakang sambungan perimetric
timbunan dengan batas dan nilai yang di tampilkan pada gambar yang telah di setujui kemudian dibuat
perencanaan dan persetujuan operasional timbunan. Langka pertama kami akan mempersiapkan dasar
pondasi tentu ini di perlukan sebelum penempatan dasar timbunan atau beton untuk dasar pondasi yang
telah ditetapkan dan disetujui oleh direksi.Pekerjaan urugan dengan Tipe 3A ini ada beberapa
perbedaan muncul antara gradasi filter halus+ kasar dan tipikal untuk embung dan urugan batu inti
tanah dan gradasi zona 3A dengan tipikal dengan presentase material. Persentase material perhitungkan
lebih besar untuk zona 3A dalam embung, Untuk Zona II nilai persentase 35- 55 % filter kasar dalam
tubuh embung urugan inti tanah. Klasifikasi jenis tanah ini diangkut menggunakan Dump truck
kelokasi yang telah ditentukan.
Material timbunan untuk zona 3A akan di tempatkan sesaui denganrencana zona 3A dan
meminimalisir material bahan zona lain jika bahan terkontaminasi maka kami akan mengganti dengan
bahan yang sesuai dengan persyaratan. Setelah itu dilakukan pengisian untuk area sekitar beton kami
akan membuat timbunan keras padat dengan kemiringan 1.3m horisontal ke vertical 1m. Khusus untuk
pemadatan kami akan menggunakan alat pemadat yang di butuhkan dan kami akan menggunakan alat
pemadat alternative jika perlukan dan disetujui oleh direksi. Sebelum memasuki tahap pembuatan
pondasi kami akan membangun akses jalan sementara (jalan kerja). Dan urugan batu tipe 3A akan di
tempatkan dan diratakan menyebar ke permukaan horizontal ketebalan lapisan 400mm setelah di
padatkan. Proses pemadatan menggunakan backhoe yang dipasang pelat dan vibrator dengan kekuatan
getar 5 – 10 t sampai mencapai kepadatan relative yang kurang dari 85% dan akan dilaksanakan tes
kepadatan maksimum dengan menggunakan alat pemadat dengan variasi Antara 4-6 lintasan.
5
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
Untuk pekerjaan urugan ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat
mekanis Excavator, Vibrator roller dan alat mekanis lainnya karena memiliki potensi tertimbun
material dan di gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat Berat, memperhatikan medan kerja agar
tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.
Zona Tipe 3B
Pekerjaan urugan dengan Tipe 3B di tempatkan pada rockfill zona hulu. Dan ini ada beberapa
perbedaan muncul antara gradasi filter halus+ kasar dan tipikal untuk embung dan urugan batu inti
tanah dan gradasi zona 3B dengan tipikal dengan presentase material. Persentase material
diperhitungkan lebih besar untuk zona 3B dalam embung, misal 55 % - 75% untuk filter kasar dalam
tubuh embung urugan inti tanah. Dengan Ukuran maksimal 1000mm Klasifikasi jenis tanah ini
diangkut menggunakan Dump truck kelokasi yang telah ditentukan.
Material timbunan untuk zona 3B akan di tempatkan sesaui denganrencana zona 3B dan
meminimalisir material bahan zona lain jika bahan terkontaminasi maka kami akan mengganti dengan
bahan yang sesuai dengan persyaratan. Setelah itu dilakukan pengisian untuk area sekitar beton kami
akan membuat timbunan keras padat dengan kemiringan 1.3m horisontal ke vertical 1m. Khusus untuk
pemadatan kami akan menggunakan alat pemadat yang di butuhkan dan kami akan menggunakan alat
pemadat alternative jika perlukan dan disetujui oleh direksi. Sebelum memasuki tahap pembuatan
pondasi kami akan membangun akses jalan sementara (jalan kerja). Dan urugan batu tipe 3A akan di
tempatkan dan diratakan menyebar ke permukaan horizontal ketebalan lapisan 400mm setelah di
padatkan. Proses pemadatan menggunakan backhoe yang dipasang pelat dan vibrator dengan kekuatan
getar 5 – 10 t sampai mencapai kepadatan relative yang kurang dari 85% dan akan dilaksanakan tes
kepadatan maksimum dengan menggunakan alat pemadat dengan variasi Antara 4-6 lintasan.
Untuk pekerjaan urugan ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat
mekanis Excavator, Vibrator roller dan alat mekanis lainnya karena memiliki potensi tertimbun
material dan di gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat Berat, memperhatikan medan kerja agar
tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.
Zona Tipe 3C
Pekerjaan urugan dengan Tipe 3C di tempatkan pada rockfill zona hilir. Ini ada beberapa
perbedaan muncul antara gradasi filter halus+ kasar dan tipikal untuk embung dan urugan batu inti
tanah dan gradasi zona 3C dengan tipikal dengan presentase material. Persentase material lolos saringan
200 di perhitungkan lebih besar untuk zona 3C dalam embung , missal 75 % - 85% untuk filter kasar
dalam tubuh embung urugan inti tanah. Dengan Ukuran maksimal 1000mm dan Klasifikasi jenis tanah
ini diangkut menggunakan Dump truck kelokasi yang telah ditentukan.
Material timbunan untuk zona 3C akan di tempatkan sesaui denganrencana zona 3C dan
meminimalisir material bahan zona lain jika bahan terkontaminasi maka kami akan mengganti dengan
bahan yang sesuai dengan persyaratan. Setelah itu dilakukan pengisian untuk area sekitar beton kami
6
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
akan membuat timbunan keras padat dengan kemiringan 1.3m horisontal ke vertical 1m. Khusus untuk
pemadatan kami akan menggunakan alat pemadat yang di butuhkan dan kami akan menggunakan alat
pemadat alternative jika perlukan dan disetujui oleh direksi. Sebelum memasuki tahap pembuatan
pondasi kami akan membangun akses jalan sementara (jalan kerja). Dan urugan batu tipe 3C akan di
tempatkan dan diratakan menyebar ke permukaan horizontal ketebalan lapisan 400mm setelah di
padatkan. Proses pemadatan menggunakan backhoe yang dipasang pelat dan vibrator dengan kekuatan
getar 5 – 10 t sampai mencapai kepadatan relative yang kurang dari 85% dan akan dilaksanakan tes
kepadatan maksimum dengan menggunakan alat pemadat dengan variasi Antara 4-6 lintasan.
Untuk pekerjaan urugan ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat
mekanis Excavator, Vibrator roller dan alat mekanis lainnya karena memiliki potensi tertimbun
material dan di gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat Berat, memperhatikan medan kerja agar
tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.
Zona Tipe 3D
Pekerjaan urugan dengan Tipe 3D di tempatkan pada Riprap , proteksi hilir permukaan embung
tipikal untuk embung dan urugan batu inti dan gradasi zona 3D dengan tipikal dengan presentase
material. Persentase material di perhitungkan lebih besar untuk zona 3D dalam embung, missal 85 % -
100% untuk filter kasar dalam tubuh embung urugan inti tanah. Dengan Ukuran maksimal 1000mm
dan Klasifikasi jenis tanah ini diangkut menggunakan Dump truck kelokasi yang telah ditentukan
kemudian di atur dan disusun menggunakan Alat Berat Excavator. Untuk pekerjaan urugan ini
diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan
dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat mekanis Excavator, dan alat mekanis
lainnya karena memiliki potensi tertimbun material dan di gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat
Berat, memperhatikan medan kerja agar tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.
Beton K- 300
Untuk Pekerjaan Tubuh Bendung sesuai gambar dalam dokumen maka volume pekerjaan beton
K 300 akan digunakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi dan atau pekerjaan lainnya sesuai
hasil field engineering yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Beton K 300 di produksi
menggunakan concrete mixer (molen) . Material berupa pasir, semen dan agregat kasar diterima
dilokasi pekerjaan. Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan beton K 300 untuk pekerjaan
diatas (poin pertama) dapat di uraikan sebagai berikut :
- Semen portland yang di gunakan hanya dalam satu merek. Semen harus dijaga terhadap
pengaruh hujan dan kelembaban serta pengaruh-pengaruh lain yang dapat menjadikan rusak
sebelum dipergunakan.
- Air yang digunakan untuk campuran beton tidak boleh mengandung minyak, alkali, garam-
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton, baja tulangan
atau jaringan kawat baja untuk itu sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
7
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
- Pasir yang digunakan adalah pasir dengan butir-butir tajam, keras, bersih dan tidak
mengandung bahan-bahan organis.
- Semen, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan
concrete mixer.
- Beton dicor ke dalam bekisting yang telah disiapkan
- Penyelesaian dan perapian setelah pengecoran
Untuk pekerjaan beton K 300 diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini karena
memiliki resiko tertimpa atau teriris batu, terhirup debu semen, tangan lecet atau luka dan resiko
lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir resiko terjadinya
kecelakaan kerja maka kami memberlakukan standar operasional terhadap pelaksanaan prinsip
K3, dengan senantiasa mengevaluasi penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP) sesuai dengan
kegiatan yang telah dilaksanakan, senantiasa menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap safety area
dengan menyediakan Rambu Lalulintas untuk memberi gambaran peringatan bahaya dalam
wilayah area kerja.
Pembesian
Pada pekerjaan pembesian mula-mula kami mengecek, mutu besi beton yang digunakan harus
sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak atau gambar. Besi beton harus bersih
dari lapisan minyak, lemak, bebas dari cacat seperti retak, serpihan dan sebagainya.Harus
berpenampang bulat dan memenuhi syarat yang tercantum PBI 1971. Pemotongan dan
pembengkokan bentuknya sesuai dengan gambar kerja, besi tidak boleh ada karat atau kotoran
lainnya yang melekat pada besi, sehingga dapat mengakibatkan menurunnya mutu beton.
Penempatan dan pemasangan besi beton serta cara mengikatnya harus sesuai dengan spesifikasi
teknik dan gambar kerja, sehingga kedudukan besi beton tidak mengalami perubahan selama
proses pengecoran. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan
potongan besi minimal sama dengan diameter besi beton tersebut. Sebelum pengecoran dimulai,
beton decking (selimut beton) harus dipasang jika diperlukan, sedangkan ukurannya sesuai
dengan spesifikasi, pada saat pengecoran, besi beton tidak boleh diinjak oleh pekerja, karena
dapat mengakibatkan perubahan bentuk (ikatan menjadi longgar, dan lain lain). Besi yang
dipakai dalam pekerjaan tulangan yaitu besi yang mempunyai standar dan besaran yang tertera
dalam kontrak dan gambar kerja dan sudah disetujui oleh pihak pemilik proyek. Bentuk dan
ukuran pemasangan besi berdasar dengan ketentuan besaran tulangan yang akan dibuat. Besi di
Atur sedemikian rupa sehingga tempat dimana besi di tempatkan bisa untuk kegiatan pabrikasi.
Pastikan bahwa besi yang belum di gunakan tertutup dengan terpal atau apaun sehingga besi
tidak cepat karatan. Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan bahan yang mengurangi
daya rekat, Jumlah penampang besi beton harus sama seperti tercantum dalam gambar
perhitungan.
K 225 akan digunakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi dan atau pekerjaan lainnya sesuai
hasil field engineering yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Beton K 225 di produksi
menggunakan concrete mixer (molen) . Material berupa pasir, semen dan agregat kasar diterima
dilokasi pekerjaan. Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan beton K 225 untuk pekerjaan
diatas (poin pertama) dapat di uraikan sebagai berikut :
- Semen portland yang di gunakan hanya dalam satu merek. Semen harus dijaga terhadap
pengaruh hujan dan kelembaban serta pengaruh-pengaruh lain yang dapat menjadikan rusak
sebelum dipergunakan.
- Air yang digunakan untuk campuran beton tidak boleh mengandung minyak, alkali, garam-
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton, baja tulangan
atau jaringan kawat baja untuk itu sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
- Pasir yang digunakan adalah pasir dengan butir-butir tajam, keras, bersih dan tidak
mengandung bahan-bahan organis.
- Semen, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan
concrete mixer.
- Beton dicor ke dalam bekisting yang telah disiapkan
- Penyelesaian dan perapian setelah pengecoran
Untuk pekerjaan beton K 225 diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini karena
memiliki resiko tertimpa atau teriris batu, terhirup debu semen, tangan lecet atau luka dan resiko
lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir resiko terjadinya
kecelakaan kerja maka kami memberlakukan standar operasional terhadap pelaksanaan prinsip
K3, dengan senantiasa mengevaluasi penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP) sesuai dengan
kegiatan yang telah dilaksanakan, senantiasa menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap safety area
dengan menyediakan Rambu Lalulintas untuk memberi gambaran peringatan bahaya dalam
wilayah area kerja.
Pembesian
Pada pekerjaan pembesian mula-mula kami mengecek, mutu besi beton yang digunakan harus
sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak atau gambar. Besi beton harus bersih
dari lapisan minyak, lemak, bebas dari cacat seperti retak, serpihan dan sebagainya.Harus
berpenampang bulat dan memenuhi syarat yang tercantum PBI 1971. Pemotongan dan
pembengkokan bentuknya sesuai dengan gambar kerja, besi tidak boleh ada karat atau kotoran
lainnya yang melekat pada besi, sehingga dapat mengakibatkan menurunnya mutu beton.
Penempatan dan pemasangan besi beton serta cara mengikatnya harus sesuai dengan spesifikasi
teknik dan gambar kerja, sehingga kedudukan besi beton tidak mengalami perubahan selama
proses pengecoran. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan
potongan besi minimal sama dengan diameter besi beton tersebut. Sebelum pengecoran dimulai,
beton decking (selimut beton) harus dipasang jika diperlukan, sedangkan ukurannya sesuai
dengan spesifikasi, pada saat pengecoran, besi beton tidak boleh diinjak oleh pekerja, karena
dapat mengakibatkan perubahan bentuk (ikatan menjadi longgar, dan lain lain). Besi yang
dipakai dalam pekerjaan tulangan yaitu besi yang mempunyai standar dan besaran yang tertera
dalam kontrak dan gambar kerja dan sudah disetujui oleh pihak pemilik proyek. Bentuk dan
9
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
ukuran pemasangan besi berdasar dengan ketentuan besaran tulangan yang akan dibuat. Besi di
Atur sedemikian rupa sehingga tempat dimana besi di tempatkan bisa untuk kegiatan pabrikasi.
Pastikan bahwa besi yang belum di gunakan tertutup dengan terpal atau apaun sehingga besi
tidak cepat karatan. Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan bahan yang mengurangi
daya rekat, Jumlah penampang besi beton harus sama seperti tercantum dalam gambar
perhitungan.
Pekerjaan Spillway
Galian Tanah
Galian tanah dilaksanakan pada semua tapak mencakup semua item pekerjaan Spillway. Pekerjaan
galian hendaknya dilaksanakan sesuai gambar kerja dengan persetujuan Direksi. Pekerjaan penggalian
dilaksanakan dengan menggunakan alat berat excavator. Penggalian dilakukan secara bertahap sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dipasang. Pekerjaan penggalian tanah untuk bangunan utama,
bangunan pelengkap harus segera diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut dan perlengkapannya, serta
diikuti pula dengan penimbunan/pengurukan kembali dengan segera setelah mendapat persetujuan Direksi.
Lokasi galian tanah untuk pekerjaan bangunan utama, bangunan pelengkap dan dibuat sesuai dengan gambar
kerja. Bila dijumpai kondisi lapangan tidak sesuai dengan gambar kerja, maka penyedia jasa segera melaporkan
kondisi tersebut kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Dimensi galian hendaknya selalu di cek dan
diperiksa untuk mendapatkan dimensi galian yang tepat berdasarkan gambar kerja dengan persetujuan Direksi.
Bila pada bagian yang terdapat galian-galian tanah berlumpur atau bekas galian terlalu dalam maka akan diurug.
Material tanah yang disetujui Direksi. Untuk pekerjaan Galian Tanah cara mekanis ini diberlakukan
Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan
Pekerjaan ini dengan menggunakan alat mekanis Excavator, karena memiliki resiko tertimpah alat berat dan
resiko lainnya. Oleh karena itu operator Alat Excavator, memperhatikan medan kerja agar tidak terperosok atau
buketnya menimpa tenaga kerja.
Beton K- 225
Untuk Pekerjaan Spillway sesuai gambar dalam dokumen maka volume pekerjaan beton K 225
akan digunakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi dan atau pekerjaan lainnya sesuai hasil
field engineering yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Beton K 225 di produksi menggunakan
concrete mixer (molen). Material berupa pasir, semen dan agregat kasar diterima dilokasi
pekerjaan. Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan beton K 225 untuk pekerjaan diatas
(poin pertama) dapat di uraikan sebagai berikut :
- Semen portland yang di gunakan hanya dalam satu merek. Semen harus dijaga terhadap
pengaruh hujan dan kelembaban serta pengaruh-pengaruh lain yang dapat menjadikan rusak
sebelum dipergunakan.
- Air yang digunakan untuk campuran beton tidak boleh mengandung minyak, alkali, garam-
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton, baja tulangan
atau jaringan kawat baja untuk itu sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
- Pasir yang digunakan adalah pasir dengan butir-butir tajam, keras, bersih dan tidak
mengandung bahan-bahan organis.
- Semen, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan
concrete mixer.
10
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
Pembesian
Pada pekerjaan pembesian mula-mula kami mengecek, mutu besi beton yang digunakan harus
sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak atau gambar. Besi beton harus bersih
dari lapisan minyak, lemak, bebas dari cacat seperti retak, serpihan dan sebagainya.Harus
berpenampang bulat dan memenuhi syarat yang tercantum PBI 1971. Pemotongan dan
pembengkokan bentuknya sesuai dengan gambar kerja, besi tidak boleh ada karat atau kotoran
11
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
lainnya yang melekat pada besi, sehingga dapat mengakibatkan menurunnya mutu beton.
Penempatan dan pemasangan besi beton serta cara mengikatnya harus sesuai dengan spesifikasi
teknik dan gambar kerja, sehingga kedudukan besi beton tidak mengalami perubahan selama
proses pengecoran. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan
potongan besi minimal sama dengan diameter besi beton tersebut. Sebelum pengecoran dimulai,
beton decking (selimut beton) harus dipasang jika diperlukan, sedangkan ukurannya sesuai
dengan spesifikasi, pada saat pengecoran, besi beton tidak boleh diinjak oleh pekerja, karena
dapat mengakibatkan perubahan bentuk (ikatan menjadi longgar, dan lain lain). Besi yang
dipakai dalam pekerjaan tulangan yaitu besi yang mempunyai standar dan besaran yang tertera
dalam kontrak dan gambar kerja dan sudah disetujui oleh pihak pemilik proyek. Bentuk dan
ukuran pemasangan besi berdasar dengan ketentuan besaran tulangan yang akan dibuat. Besi di
Atur sedemikian rupa sehingga tempat dimana besi di tempatkan bisa untuk kegiatan pabrikasi.
Pastikan bahwa besi yang belum di gunakan tertutup dengan terpal atau apaun sehingga besi
tidak cepat karatan. Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan bahan yang mengurangi
daya rekat, Jumlah penampang besi beton harus sama seperti tercantum dalam gambar
perhitungan.
untuk bangunan utama, bangunan pelengkap harus segera diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut dan
perlengkapannya, serta diikuti pula dengan penimbunan/pengurukan kembali dengan segera setelah mendapat
persetujuan Direksi. Lokasi galian tanah untuk pekerjaan bangunan utama, bangunan pelengkap dan dibuat
sesuai dengan gambar kerja. Bila dijumpai kondisi lapangan tidak sesuai dengan gambar kerja, maka penyedia
jasa segera melaporkan kondisi tersebut kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Dimensi galian hendaknya
selalu di cek dan diperiksa untuk mendapatkan dimensi galian yang tepat berdasarkan gambar kerja dengan
persetujuan Direksi. Bila pada bagian yang terdapat galian-galian tanah berlumpur atau bekas galian terlalu
dalam maka akan diurug.
Untuk pekerjaan Galian Batu Keras cara mekanis ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat
mekanis Excavator, karena memiliki resiko tertimpah alat berat dan resiko lainnya. Oleh karena itu operator Alat
Excavator, memperhatikan medan kerja agar tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.
asal mendapat persetujuan Direksi. Dalam hal penghamparan ini perlu di perhatikan: kondisi
cuaca yang memungkinkan, panjang hamparan pada setiap section yang di padatkan sesuai
dengan kondisi lapangan, lebar hamparan pun disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tepal
penghamparan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku. Untuk material yang tidak dipakai,
dipisahkan dan ditetapkan pada lokasi yang telah di tetapkan. Pemadatan dilakukan dengan
menggunakan Vibro Roller. Pada pekerjaan jalan akses bahan sirtu diberlakukan Prinsip
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) dan tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan Pekerjaan ini utamanya pada keselamatan pekerja, karena memiliki resiko
terhirup debu semen, tangan lecet atau luka dan resiko lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah
atau setidaknya meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan kerja maka kami memberlakukan
standar operasional terhadap pelaksanaan prinsip K3, dengan senantiasa mengevaluasi
penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP) sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan,
senantiasa menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap safety area dengan menyediakan Rambu
Lalulintas untuk memberi gambaran peringatan bahaya dalam wilayah area kerja. Disamping
itu karena pekerjaan ini memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penggunaan Alat berat
seperti Excavator, Dump Truck, Vibrator Roller dan Alat mekanis lainnya maka kami
mengupayakan penyediaan tenaga (operator) Alat Berat yang terampil, agar dapat menguasai
medan kerja untuk meminimalisir dan mengupayakan tidak terjadinya hal-hal yang tak
diinginkan dan berpotensi merugikan kegiatan proyek.
14
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
Rehabilitasi Jalan
Sirtu dipadatkan
Pada pekerjaan jalan akses bahan sirtu dibuat dari berbagai macam agregat yang memenuhi
spesifikasi teknis. Jalan kerikil/sirtu dapat dibuat dari campuran sirtu dengan agregat pecah
atau slag atau agregat lainnya dengan material halus dari lempung (clay) atau kombinasinya
sehingga memenuhi gradasi yang diinginkan. Dalam metode pelaksanaannya mula-mula
dilakukan pengangkutan material sirtu menggunakan Dump Truck dan lodingnya dilakukan
menggunakan Excavator. Setelah itu dilakukan penghamparan, boleh menggunakan Bulldozer
asal mendapat persetujuan Direksi. Dalam hal penghamparan ini perlu di perhatikan: kondisi
cuaca yang memungkinkan, panjang hamparan pada setiap section yang di padatkan sesuai
dengan kondisi lapangan, lebar hamparan pun disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tepal
penghamparan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku. Untuk material yang tidak dipakai,
dipisahkan dan ditetapkan pada lokasi yang telah di tetapkan. Pemadatan dilakukan dengan
menggunakan Vibro Roller. Pada pekerjaan jalan akses bahan sirtu diberlakukan Prinsip
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) dan tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan Pekerjaan ini utamanya pada keselamatan pekerja, karena memiliki resiko
terhirup debu semen, tangan lecet atau luka dan resiko lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah
atau setidaknya meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan kerja maka kami memberlakukan
standar operasional terhadap pelaksanaan prinsip K3, dengan senantiasa mengevaluasi
penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP) sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan,
senantiasa menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap safety area dengan menyediakan Rambu
Lalulintas untuk memberi gambaran peringatan bahaya dalam wilayah area kerja. Disamping
itu karena pekerjaan ini memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penggunaan Alat berat
seperti Excavator, Dump Truck, Vibrator Roller dan Alat mekanis lainnya maka kami
mengupayakan penyediaan tenaga (operator) Alat Berat yang terampil, agar dapat menguasai
medan kerja untuk meminimalisir dan mengupayakan tidak terjadinya hal-hal yang tak
diinginkan dan berpotensi merugikan kegiatan proyek.
Pembersihan Jalan
Pembersihan Jalan meliputi pembersihan semua tumbuhan pohon-pohon dan lain-lain di area atau
lokasi yang akan dijadikan jalan akses menuju ke lokasi pekerjaan Pembersihan Jalan dan segala
pekerjaan yang di konsultasikan kepada Direksi sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan. Dalam
15
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA
pekerjaan pembersihan jalan akses tetap harus menerapkan standar- standar kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) .
Makassar, 10 Desember 2019
Annisa Ahmad
Direktur Utama
16