Anda di halaman 1dari 16

PT.

PATRIA ARCHAZA WILANTARA

METODE
PELAKSANAA

PEMBANGUNAN EMBUNG SERBAGUNA


SOPPENG KAB. SOPPENG

KABUPATEN. SOPPENG
2020

1
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

A.PEKERJAAN PERSIAPAN

Mobilisasi dan Demobilisasi


Pada pekerjaan mobilisasi, kami akan membuat jadwal peralatan sesuai dengan kebutuhan
peralatan untuk setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan dan tercantum dalam kotrak sesuai
dengan persetujuan Direksi. membuat pemberitahuan tertulis kepada pengguna jasa perihal kedatangan
peralatan dengan persetujuan Direksi. Setiap perubahan jadwal dan apabila pada pihak kami melakukan
pemindahan peralatan pada lokasi proyek, kami akan melaksanakan atas persetujuan Direksi. Kami
juga kan menyediakan fasilitas keamanan peralatan pada lokasi proyek.
Pada item pekerjaan demobilisasi kami juga akan membuat jadwal peralatan yang telah dipakai
dalam pekerjaan proyek, kemudian kami akan membuat pemberitahuan tertulis kepada Direksi prihal
pengembalian peralatan. Adapun apabila pihak kami melakukan perubahan jadwal pelaksanaan
demobilisasi alat, kami akan meminta persetujuan Direksi.

Penyelengaraan Keamanan dan Kesehatan Kerja serta Keselamatan Konstruksi


Pada Biaya Penyelenggaraan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Konstruksi ini kami
sediakan Dokumen RK3K terkait prosedur pelaksanaan dan metode kerja, Penyelenggaraan
Sosialisasi Promosi K3, Pengadaan Alat Pelindung Diri, Asuransi Perijinan, Personil K3,
Fasilitas dan Sarana Kesehatan SepertiKotak P3K, Layanan Klinik atau Puskesmas dengan
Penyediaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Rambu-Rambu Lalulintas, Dan Hal-hal lain
yang terkait pengendalian resiko K3 menghindarkan diri dari resiko kerugian moral dan
material yang sangat mempengaruhi stabilitas kerja, dapat kehilangan jam kerja, keselamatan
manusia dan lingkungan sekitar.

Pengukuran dan Penggambaran MC.0%- MC.100%


Untuk Pekerjaan pengukuran, atau sebelum pekerjaan dimulai dimana Direksi menentukan titik
tetap lapangan yang ketinggiannya akan diberikan secara tertulis. Dimana titik tetap yang merupakan
titik utama dalam melaksanakan pekerjaan dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan titik duga
(peilpeil) pada sumbu Bendung dan bangunan bangunan lainnya. Selama pelaksanaan, Kami akan
wajibkan untuk menjaga dan mencegah kemungkinan-kemungkinan rusak dan berubahnya titik
tetap.Jika merasa perlu Direksidapat memerintahkan kepada pemborong untuk mengadakan
pengecekan peil titik tetap lainnya.
Penggambaran peta situasi, penampang melintang, dan penampang memanjang sungai
dilakukan dengan cara digital. Pelaksanaan penggambaran menggunakan program yang telah tersedia.
Dalam melaksanakan penggambaran bahan-bahan yang digunakan adalah kertas dengan ukuran A1
atau A0. Setiap penggambaran detail pekerjaan dikonsultasikan kepada Direksi berdasarkan hasil data
pengukuran. Dan Dicetak baik untuk data penggambaran working Drawing atau pun Asbuild Drawing
di buat dalam rangkap, sesuai dengan kebutuhan sebagaimana permintaan yang tercantum volumenya
dalam daftar kwantitas dan harga.

B. PEKERJAAN CAFERING DAN DEWATERING

2
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

Pekerjaan Coffering dan Dewatering


Pekerjaan Dewatering dilakukan untuk mengurangi atau mengihilangkan genangan air pada area
embung pengelak, lapisan pelindung (bangunan), penutup sungai secara vertical, penutup sungai
horizontal. Untuk pengelak embung dan lapisan dinding pelindung dengan menggunakan pasir urug
dan karung plastic dan bila diperlukan pemasangan turap untuk mencegah terjadinya keruntuhan pada
tumpukan pasir urug ataupun bendung sementara pekerjaan ini dilaksanakan secara terus menerus atau
sesuai dengan kebutuhan kondisi pekerjaan. Sedang untuk penutup sungai vertical dan horizontal,
menggunakan material tanah dan batu dari quari dengan ketebalan yang di tentukan. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini hal – hal yang menyangkut Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan
bagian yang tetap menjadi perhatian dalam pelaksanaannya. Pekerjaan Kisdam Tanah, dalam Pekerjaan
ini dimaksudkan untuk memudahkan dan keamanan pekerjaan dengan cara membendung lokasi
pekerjaan agar air tidak masuk dalam areal pekerjaan sehingga pekerjaaan tidak terganggu, pekerjaan
kisdam tanah menggunakan tanah timbunan atau pasir timbunan, pekerjaan ini menggunakan tenaga
manusia, pekerjaan ini diperuntukan pada pekerjaan pasangan pondasi, penggalian atau timbunan dan
atau pekerjaan- pekerjaan lain yang membutuhkan keamana dalam melaksanakan.

Pekerjaan Pembersihan Lahan


Pekerjaan Pembersihan pada lokasi Tubuh Embung adalah membersihkan segala akar-akar dan
semak belukar termasuk pohon-pohon yang dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan membersihkan
lapangan kerja untuk saluran dan bangunan dari semua tumbuhan dan bambu, termasuk pohon -
pohon/semak - semak. membongkar akar - akar, mengisi lubang - lubangnya dengan tanah lalu
dipadatkan kemudian membuang tumbuhan dan bambu, termasuk pohon- pohon/semak - semak dari
lokasi pekerjaan. Kosrekan dimulai dengan pemotongan rumput rumput/perdu/semak termasuk pohon
dandilanjutkan dengan mengosrek permukaan tanah yang mengandung akar-akar rumput/perdu/semak
menggunakan alat Bulldozer (atau alat mekanis lainnya yang mendapat persetujuan direksi) dengan
ketebalan kosrekan 10 cm atau alat mekanis lainnya yang dapat menunjang hasil produksi terhadap
volumenya dan mendapat persetujuan direksi. Hasil kosrekan Kemudian dibuang ke luar areal kerja atau
ketempat yang disetujui oleh pihak direksi. Apabila pekerjaan kosrekan selesai maka kami selaku
penyedia jasa akan Melapor kepada direksi untuk pemeriksaan.
Untuk Pekerjaan Pembersihan diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja ( K3), harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat mekanis
Bulldozer (atau alat mekanis lainnya yang mendapat persetujuan direksi) karena memiliki resiko
terkena maneuver alat berat, terkena tumpahan hasil galian, terperosok masuk ke dalam lubang galian
dan resiko lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir resiko terjadinya
kecelakaan kerja maka kami memberlakukan standar operasional terhadap pelaksanaan prinsip K3,
dengan senantiasa mengevaluasi penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP) sesuai dengan kegiatan yang
telah dilaksanakan, senantiasa menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap safety area dengan menyediakan
Rambu Lalulintas untuk memberi gambaran peringatan bahaya dalam wilayah area kerja. Disamping
itu karena pekerjaan ini memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penggunaan Alat berat Excavator
maka kami mengupayakan penyediaan tenaga (operator) Alat Berat yang terampil, agar dapat
menguasai medan kerja untuk meminimalisir dan mengupayakan tidak terjadinya hal-hal yang tak
diinginkan dan berpotensi merugikan kegiatan proyek.
Pekerjaan Galian Tanah

3
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

Urugan Batu
Zona Tipe 2A
Pekerjaan urugan batu membrane (UBM) dengan menggunakan membrane beton dan dinding
parapet. Filter halus, proses dari pasir dan kerikil terletak 3 meter dari belakang sambungan perimetric
timbunan dengan batas dan nilai yang di tampilkan pada gambar yang telah di setujui kemudian dibuat
perencanaan dan persetujuan operasional timbunan. Langka pertama kami akan mempersiapkan dasar
pondasi tentu ini di perlukan sebelum penempatan dasar timbunan atau beton untuk dasar pondasi yang
telah ditetapkan dan disetujui oleh direksi. Tipe 2A ini ada beberapa perbedaan muncul antara gradasi
filter halus tipikal untuk embung dan urugan batu inti tanah dan gradasi zona 2A dengan tipikal dengan
presentase material. Persentase material diatas ¾ inci di perhitungkan lebih besar untuk zona 2A dalam
embung, misal 20-40% versus 0- 15 % untuk filter halus dalam tubuh embung, urugan inti tanah.
Jumlah butiran halus lebih besar, khususnya di atas 100%, akan mengurangi permeabilitas. Klasifikasi
jenis tanah ini diangkut menggunakan Dump truck ke lokasi yang telah ditentukan. Material timbunan
untuk zona 2A di tempatkan pada bagian yang dekat dengan membrane beton dan meminimalisir
material bahan zona lain jika bahan terkontaminasi maka kami akan mengganti dengan bahan yang
sesuai dengan persyaratan. Setelah itu dilakukan pengisian untuk area sekitar beton kami akan membuat
timbunan keras padat dengan kemiringan 1.3m horisontal ke vertical 1m. Khusus untuk pemadatan
kami akan menggunakan alat pemadat yang di butuhkan dan kami akan menggunakan alat pemadat
alternative jika perlukan dan disetujui oleh direksi. Sebelum memasuki tahap pembuatan pondasi kami
akan membangun akses jalan sementara (jalan kerja). Dan urugan batu tipe 2A akan di tempatkan dan
diratakan menyebar ke permukaan horizontal ketebalan lapisan 200mm setelah di padatkan. Proses
pemadatan menggunakan backhoe yang dipasang pelat dan vibrator dengan kekuatan getar 5 – 10 t
sampai mencapai kepadatan relative yang kurang dari 85% dan akan dilaksanakan tes kepadatan
maksimum dengan menggunakan alat pemadat dengan variasi Antara 4-6 lintasan.
Untuk pekerjaan urugan batu ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat
mekanis Excavator, Vibrator roller dan alat mekanis lainnya karena memiliki potensi tertimbun
material dan di gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat Excavator, memperhatikan medan kerja
agar tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.

Zona Tipe 2B
Pekerjaan urugan batu membrane (UBM) dengan menggunakan membrane beton dan dinding
parapet. Filter halus, proses dari pasir dan kerikil terletak 3 meter dari belakang sambungan perimetric
timbunan dengan batas dan nilai yang di tampilkan pada gambar yang telah di setujui kemudian dibuat
perencanaan dan persetujuan operasional timbunan. Langka pertama kami akan mempersiapkan dasar
pondasi tentu ini di perlukan sebelum penempatan dasar timbunan atau beton untuk dasar pondasi yang
telah ditetapkan dan disetujui oleh direksi. Tipe 2B ini ada beberapa perbedaan muncul antara gradasi
filter kasar tipikal untuk embung dan urugan batu inti tanah dan gradasi zona 2B dengan tipikal dengan
presentase material. Persentase material lolos saringan 200 di perhitungkan lebih besar untuk zona 2B
dalam embung , dengan persentase 10-15% untuk filter halus dan lebih banyak filter kasar dalam tubuh
embung urugan inti tanah.
Material timbunan untuk zona 2B akan di tempatkan sesaui denganrencana zona 2B dan
4
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

meminimalisir material bahan zona lain jika bahan terkontaminasi maka kami akan mengganti dengan
bahan yang sesuai dengan persyaratan. Setelah itu dilakukan pengisian untuk area sekitar beton kami
akan membuat timbunan keras padat dengan kemiringan 1.3m horisontal ke vertical 1m. Khusus untuk
pemadatan kami akan menggunakan alat pemadat yang di butuhkan dan kami akan menggunakan alat
pemadat alternative jika perlukan dan disetujui oleh direksi. Sebelum memasuki tahap pembuatan
pondasi kami akan membangun akses jalan sementara (jalan kerja). Dan urugan batu tipe 2B akan di
tempatkan dan diratakan menyebar ke permukaan horizontal ketebalan lapisan 200mm setelah di
padatkan. Proses pemadatan menggunakan backhoe yang dipasang pelat dan vibrator dengan kekuatan
getar 5 – 10 t sampai mencapai kepadatan relative yang kurang dari 85% dan akan dilaksanakan tes
kepadatan maksimum dengan menggunakan alat pemadat dengan variasi Antara 4-6 lintasan.

Klasifikasi jenis tanah ini diangkut menggunakan Dump truck kelokasi yang telah ditentukan.
Untuk pekerjaan urugan ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3)
tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat mekanis
Excavator, Vibrator roller dan alat mekanis lainnya karena memiliki potensi tertimbun material dan di
gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat Berat, memperhatikan medan kerja agar tidak terperosok
atau buketnya menimpa tenaga kerja.

Zona Tipe 3A
Pekerjaan urugan batu membrane (UBM) dengan menggunakan membrane beton dan dinding
parapet. Filter kasar, proses dari pasir dan kerikil terletak 3 meter dari belakang sambungan perimetric
timbunan dengan batas dan nilai yang di tampilkan pada gambar yang telah di setujui kemudian dibuat
perencanaan dan persetujuan operasional timbunan. Langka pertama kami akan mempersiapkan dasar
pondasi tentu ini di perlukan sebelum penempatan dasar timbunan atau beton untuk dasar pondasi yang
telah ditetapkan dan disetujui oleh direksi.Pekerjaan urugan dengan Tipe 3A ini ada beberapa
perbedaan muncul antara gradasi filter halus+ kasar dan tipikal untuk embung dan urugan batu inti
tanah dan gradasi zona 3A dengan tipikal dengan presentase material. Persentase material perhitungkan
lebih besar untuk zona 3A dalam embung, Untuk Zona II nilai persentase 35- 55 % filter kasar dalam
tubuh embung urugan inti tanah. Klasifikasi jenis tanah ini diangkut menggunakan Dump truck
kelokasi yang telah ditentukan.
Material timbunan untuk zona 3A akan di tempatkan sesaui denganrencana zona 3A dan
meminimalisir material bahan zona lain jika bahan terkontaminasi maka kami akan mengganti dengan
bahan yang sesuai dengan persyaratan. Setelah itu dilakukan pengisian untuk area sekitar beton kami
akan membuat timbunan keras padat dengan kemiringan 1.3m horisontal ke vertical 1m. Khusus untuk
pemadatan kami akan menggunakan alat pemadat yang di butuhkan dan kami akan menggunakan alat
pemadat alternative jika perlukan dan disetujui oleh direksi. Sebelum memasuki tahap pembuatan
pondasi kami akan membangun akses jalan sementara (jalan kerja). Dan urugan batu tipe 3A akan di
tempatkan dan diratakan menyebar ke permukaan horizontal ketebalan lapisan 400mm setelah di
padatkan. Proses pemadatan menggunakan backhoe yang dipasang pelat dan vibrator dengan kekuatan
getar 5 – 10 t sampai mencapai kepadatan relative yang kurang dari 85% dan akan dilaksanakan tes
kepadatan maksimum dengan menggunakan alat pemadat dengan variasi Antara 4-6 lintasan.
5
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

Untuk pekerjaan urugan ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat
mekanis Excavator, Vibrator roller dan alat mekanis lainnya karena memiliki potensi tertimbun
material dan di gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat Berat, memperhatikan medan kerja agar
tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.

Zona Tipe 3B
Pekerjaan urugan dengan Tipe 3B di tempatkan pada rockfill zona hulu. Dan ini ada beberapa
perbedaan muncul antara gradasi filter halus+ kasar dan tipikal untuk embung dan urugan batu inti
tanah dan gradasi zona 3B dengan tipikal dengan presentase material. Persentase material
diperhitungkan lebih besar untuk zona 3B dalam embung, misal 55 % - 75% untuk filter kasar dalam
tubuh embung urugan inti tanah. Dengan Ukuran maksimal 1000mm Klasifikasi jenis tanah ini
diangkut menggunakan Dump truck kelokasi yang telah ditentukan.
Material timbunan untuk zona 3B akan di tempatkan sesaui denganrencana zona 3B dan
meminimalisir material bahan zona lain jika bahan terkontaminasi maka kami akan mengganti dengan
bahan yang sesuai dengan persyaratan. Setelah itu dilakukan pengisian untuk area sekitar beton kami
akan membuat timbunan keras padat dengan kemiringan 1.3m horisontal ke vertical 1m. Khusus untuk
pemadatan kami akan menggunakan alat pemadat yang di butuhkan dan kami akan menggunakan alat
pemadat alternative jika perlukan dan disetujui oleh direksi. Sebelum memasuki tahap pembuatan
pondasi kami akan membangun akses jalan sementara (jalan kerja). Dan urugan batu tipe 3A akan di
tempatkan dan diratakan menyebar ke permukaan horizontal ketebalan lapisan 400mm setelah di
padatkan. Proses pemadatan menggunakan backhoe yang dipasang pelat dan vibrator dengan kekuatan
getar 5 – 10 t sampai mencapai kepadatan relative yang kurang dari 85% dan akan dilaksanakan tes
kepadatan maksimum dengan menggunakan alat pemadat dengan variasi Antara 4-6 lintasan.
Untuk pekerjaan urugan ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat
mekanis Excavator, Vibrator roller dan alat mekanis lainnya karena memiliki potensi tertimbun
material dan di gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat Berat, memperhatikan medan kerja agar
tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.

Zona Tipe 3C
Pekerjaan urugan dengan Tipe 3C di tempatkan pada rockfill zona hilir. Ini ada beberapa
perbedaan muncul antara gradasi filter halus+ kasar dan tipikal untuk embung dan urugan batu inti
tanah dan gradasi zona 3C dengan tipikal dengan presentase material. Persentase material lolos saringan
200 di perhitungkan lebih besar untuk zona 3C dalam embung , missal 75 % - 85% untuk filter kasar
dalam tubuh embung urugan inti tanah. Dengan Ukuran maksimal 1000mm dan Klasifikasi jenis tanah
ini diangkut menggunakan Dump truck kelokasi yang telah ditentukan.
Material timbunan untuk zona 3C akan di tempatkan sesaui denganrencana zona 3C dan
meminimalisir material bahan zona lain jika bahan terkontaminasi maka kami akan mengganti dengan
bahan yang sesuai dengan persyaratan. Setelah itu dilakukan pengisian untuk area sekitar beton kami
6
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

akan membuat timbunan keras padat dengan kemiringan 1.3m horisontal ke vertical 1m. Khusus untuk
pemadatan kami akan menggunakan alat pemadat yang di butuhkan dan kami akan menggunakan alat
pemadat alternative jika perlukan dan disetujui oleh direksi. Sebelum memasuki tahap pembuatan
pondasi kami akan membangun akses jalan sementara (jalan kerja). Dan urugan batu tipe 3C akan di
tempatkan dan diratakan menyebar ke permukaan horizontal ketebalan lapisan 400mm setelah di
padatkan. Proses pemadatan menggunakan backhoe yang dipasang pelat dan vibrator dengan kekuatan
getar 5 – 10 t sampai mencapai kepadatan relative yang kurang dari 85% dan akan dilaksanakan tes
kepadatan maksimum dengan menggunakan alat pemadat dengan variasi Antara 4-6 lintasan.

Untuk pekerjaan urugan ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat
mekanis Excavator, Vibrator roller dan alat mekanis lainnya karena memiliki potensi tertimbun
material dan di gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat Berat, memperhatikan medan kerja agar
tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.

Zona Tipe 3D
Pekerjaan urugan dengan Tipe 3D di tempatkan pada Riprap , proteksi hilir permukaan embung
tipikal untuk embung dan urugan batu inti dan gradasi zona 3D dengan tipikal dengan presentase
material. Persentase material di perhitungkan lebih besar untuk zona 3D dalam embung, missal 85 % -
100% untuk filter kasar dalam tubuh embung urugan inti tanah. Dengan Ukuran maksimal 1000mm
dan Klasifikasi jenis tanah ini diangkut menggunakan Dump truck kelokasi yang telah ditentukan
kemudian di atur dan disusun menggunakan Alat Berat Excavator. Untuk pekerjaan urugan ini
diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan
dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat mekanis Excavator, dan alat mekanis
lainnya karena memiliki potensi tertimbun material dan di gilas alat berat. Oleh karena itu operator Alat
Berat, memperhatikan medan kerja agar tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.

Beton K- 300
Untuk Pekerjaan Tubuh Bendung sesuai gambar dalam dokumen maka volume pekerjaan beton
K 300 akan digunakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi dan atau pekerjaan lainnya sesuai
hasil field engineering yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Beton K 300 di produksi
menggunakan concrete mixer (molen) . Material berupa pasir, semen dan agregat kasar diterima
dilokasi pekerjaan. Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan beton K 300 untuk pekerjaan
diatas (poin pertama) dapat di uraikan sebagai berikut :
- Semen portland yang di gunakan hanya dalam satu merek. Semen harus dijaga terhadap
pengaruh hujan dan kelembaban serta pengaruh-pengaruh lain yang dapat menjadikan rusak
sebelum dipergunakan.
- Air yang digunakan untuk campuran beton tidak boleh mengandung minyak, alkali, garam-
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton, baja tulangan
atau jaringan kawat baja untuk itu sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.

7
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

- Pasir yang digunakan adalah pasir dengan butir-butir tajam, keras, bersih dan tidak
mengandung bahan-bahan organis.
- Semen, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan
concrete mixer.
- Beton dicor ke dalam bekisting yang telah disiapkan
- Penyelesaian dan perapian setelah pengecoran
Untuk pekerjaan beton K 300 diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini karena
memiliki resiko tertimpa atau teriris batu, terhirup debu semen, tangan lecet atau luka dan resiko
lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir resiko terjadinya
kecelakaan kerja maka kami memberlakukan standar operasional terhadap pelaksanaan prinsip
K3, dengan senantiasa mengevaluasi penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP) sesuai dengan
kegiatan yang telah dilaksanakan, senantiasa menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap safety area
dengan menyediakan Rambu Lalulintas untuk memberi gambaran peringatan bahaya dalam
wilayah area kerja.

Pembesian
Pada pekerjaan pembesian mula-mula kami mengecek, mutu besi beton yang digunakan harus
sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak atau gambar. Besi beton harus bersih
dari lapisan minyak, lemak, bebas dari cacat seperti retak, serpihan dan sebagainya.Harus
berpenampang bulat dan memenuhi syarat yang tercantum PBI 1971. Pemotongan dan
pembengkokan bentuknya sesuai dengan gambar kerja, besi tidak boleh ada karat atau kotoran
lainnya yang melekat pada besi, sehingga dapat mengakibatkan menurunnya mutu beton.
Penempatan dan pemasangan besi beton serta cara mengikatnya harus sesuai dengan spesifikasi
teknik dan gambar kerja, sehingga kedudukan besi beton tidak mengalami perubahan selama
proses pengecoran. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan
potongan besi minimal sama dengan diameter besi beton tersebut. Sebelum pengecoran dimulai,
beton decking (selimut beton) harus dipasang jika diperlukan, sedangkan ukurannya sesuai
dengan spesifikasi, pada saat pengecoran, besi beton tidak boleh diinjak oleh pekerja, karena
dapat mengakibatkan perubahan bentuk (ikatan menjadi longgar, dan lain lain). Besi yang
dipakai dalam pekerjaan tulangan yaitu besi yang mempunyai standar dan besaran yang tertera
dalam kontrak dan gambar kerja dan sudah disetujui oleh pihak pemilik proyek. Bentuk dan
ukuran pemasangan besi berdasar dengan ketentuan besaran tulangan yang akan dibuat. Besi di
Atur sedemikian rupa sehingga tempat dimana besi di tempatkan bisa untuk kegiatan pabrikasi.
Pastikan bahwa besi yang belum di gunakan tertutup dengan terpal atau apaun sehingga besi
tidak cepat karatan. Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan bahan yang mengurangi
daya rekat, Jumlah penampang besi beton harus sama seperti tercantum dalam gambar
perhitungan.

Pekerjaan Gorong-Gorong Pengelak


Beton K- 225
Untuk Pekerjaan Gorong-Gorong sesuai gambar dalam dokumen maka volume pekerjaan beton
8
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

K 225 akan digunakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi dan atau pekerjaan lainnya sesuai
hasil field engineering yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Beton K 225 di produksi
menggunakan concrete mixer (molen) . Material berupa pasir, semen dan agregat kasar diterima
dilokasi pekerjaan. Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan beton K 225 untuk pekerjaan
diatas (poin pertama) dapat di uraikan sebagai berikut :
- Semen portland yang di gunakan hanya dalam satu merek. Semen harus dijaga terhadap
pengaruh hujan dan kelembaban serta pengaruh-pengaruh lain yang dapat menjadikan rusak
sebelum dipergunakan.
- Air yang digunakan untuk campuran beton tidak boleh mengandung minyak, alkali, garam-
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton, baja tulangan
atau jaringan kawat baja untuk itu sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
- Pasir yang digunakan adalah pasir dengan butir-butir tajam, keras, bersih dan tidak
mengandung bahan-bahan organis.
- Semen, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan
concrete mixer.
- Beton dicor ke dalam bekisting yang telah disiapkan
- Penyelesaian dan perapian setelah pengecoran
Untuk pekerjaan beton K 225 diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini karena
memiliki resiko tertimpa atau teriris batu, terhirup debu semen, tangan lecet atau luka dan resiko
lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir resiko terjadinya
kecelakaan kerja maka kami memberlakukan standar operasional terhadap pelaksanaan prinsip
K3, dengan senantiasa mengevaluasi penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP) sesuai dengan
kegiatan yang telah dilaksanakan, senantiasa menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap safety area
dengan menyediakan Rambu Lalulintas untuk memberi gambaran peringatan bahaya dalam
wilayah area kerja.

Pembesian
Pada pekerjaan pembesian mula-mula kami mengecek, mutu besi beton yang digunakan harus
sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak atau gambar. Besi beton harus bersih
dari lapisan minyak, lemak, bebas dari cacat seperti retak, serpihan dan sebagainya.Harus
berpenampang bulat dan memenuhi syarat yang tercantum PBI 1971. Pemotongan dan
pembengkokan bentuknya sesuai dengan gambar kerja, besi tidak boleh ada karat atau kotoran
lainnya yang melekat pada besi, sehingga dapat mengakibatkan menurunnya mutu beton.
Penempatan dan pemasangan besi beton serta cara mengikatnya harus sesuai dengan spesifikasi
teknik dan gambar kerja, sehingga kedudukan besi beton tidak mengalami perubahan selama
proses pengecoran. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan
potongan besi minimal sama dengan diameter besi beton tersebut. Sebelum pengecoran dimulai,
beton decking (selimut beton) harus dipasang jika diperlukan, sedangkan ukurannya sesuai
dengan spesifikasi, pada saat pengecoran, besi beton tidak boleh diinjak oleh pekerja, karena
dapat mengakibatkan perubahan bentuk (ikatan menjadi longgar, dan lain lain). Besi yang
dipakai dalam pekerjaan tulangan yaitu besi yang mempunyai standar dan besaran yang tertera
dalam kontrak dan gambar kerja dan sudah disetujui oleh pihak pemilik proyek. Bentuk dan

9
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

ukuran pemasangan besi berdasar dengan ketentuan besaran tulangan yang akan dibuat. Besi di
Atur sedemikian rupa sehingga tempat dimana besi di tempatkan bisa untuk kegiatan pabrikasi.
Pastikan bahwa besi yang belum di gunakan tertutup dengan terpal atau apaun sehingga besi
tidak cepat karatan. Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan bahan yang mengurangi
daya rekat, Jumlah penampang besi beton harus sama seperti tercantum dalam gambar
perhitungan.

Pekerjaan Spillway
Galian Tanah
Galian tanah dilaksanakan pada semua tapak mencakup semua item pekerjaan Spillway. Pekerjaan
galian hendaknya dilaksanakan sesuai gambar kerja dengan persetujuan Direksi. Pekerjaan penggalian
dilaksanakan dengan menggunakan alat berat excavator. Penggalian dilakukan secara bertahap sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dipasang. Pekerjaan penggalian tanah untuk bangunan utama,
bangunan pelengkap harus segera diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut dan perlengkapannya, serta
diikuti pula dengan penimbunan/pengurukan kembali dengan segera setelah mendapat persetujuan Direksi.
Lokasi galian tanah untuk pekerjaan bangunan utama, bangunan pelengkap dan dibuat sesuai dengan gambar
kerja. Bila dijumpai kondisi lapangan tidak sesuai dengan gambar kerja, maka penyedia jasa segera melaporkan
kondisi tersebut kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Dimensi galian hendaknya selalu di cek dan
diperiksa untuk mendapatkan dimensi galian yang tepat berdasarkan gambar kerja dengan persetujuan Direksi.
Bila pada bagian yang terdapat galian-galian tanah berlumpur atau bekas galian terlalu dalam maka akan diurug.
Material tanah yang disetujui Direksi. Untuk pekerjaan Galian Tanah cara mekanis ini diberlakukan
Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan
Pekerjaan ini dengan menggunakan alat mekanis Excavator, karena memiliki resiko tertimpah alat berat dan
resiko lainnya. Oleh karena itu operator Alat Excavator, memperhatikan medan kerja agar tidak terperosok atau
buketnya menimpa tenaga kerja.
Beton K- 225
Untuk Pekerjaan Spillway sesuai gambar dalam dokumen maka volume pekerjaan beton K 225
akan digunakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi dan atau pekerjaan lainnya sesuai hasil
field engineering yang telah disetujui Direksi Pekerjaan. Beton K 225 di produksi menggunakan
concrete mixer (molen). Material berupa pasir, semen dan agregat kasar diterima dilokasi
pekerjaan. Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan beton K 225 untuk pekerjaan diatas
(poin pertama) dapat di uraikan sebagai berikut :
- Semen portland yang di gunakan hanya dalam satu merek. Semen harus dijaga terhadap
pengaruh hujan dan kelembaban serta pengaruh-pengaruh lain yang dapat menjadikan rusak
sebelum dipergunakan.
- Air yang digunakan untuk campuran beton tidak boleh mengandung minyak, alkali, garam-
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton, baja tulangan
atau jaringan kawat baja untuk itu sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
- Pasir yang digunakan adalah pasir dengan butir-butir tajam, keras, bersih dan tidak
mengandung bahan-bahan organis.
- Semen, pasir, batu pecah dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan
concrete mixer.

10
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

- Beton dicor ke dalam bekisting yang telah disiapkan


- Penyelesaian dan perapian setelah pengecoran
Untuk pekerjaan beton K 225 diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini karena
memiliki resiko tertimpa atau teriris batu, terhirup debu semen, tangan lecet atau luka dan resiko
lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir resiko terjadinya
kecelakaan kerja maka kami memberlakukan standar operasional terhadap pelaksanaan prinsip
K3, dengan senantiasa mengevaluasi penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP) sesuai dengan
kegiatan yang telah dilaksanakan, senantiasa menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap safety area
dengan menyediakan Rambu Lalulintas untuk memberi gambaran peringatan bahaya dalam
wilayah area kerja.

Beton Tumbuk K-175


Pekerjaan beton tumbuk/ siklop dikerjakan dengan komposisi setara kekuatan beton K-175
Pada pekerjaan ini semua pemakaian beton dengan kelas K175 dengan ukuran maksimum krikil
(agregat) 40 mm, berat PCC tiap m3 beton 275 kg dan berat maksimum air yang dipakai untuk
kg PCC adalah 0.55 kg serta tingkat pengawasan ketat. dan pekerjaan beton akan dimulai
setelah lokasi dinyatakan siap untuk pek. beton oleh direksi barulah semua bahan diangkut
kelokasi pekerjaan. Semua material yang akan dipakai haruslah sesuai dengan spesifikasi teknis
dan persetujuan direksi. Pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia dan dibantuan Concrete
Mixer. Pemasangan bekisting dan besi (warmesh) harus selaras dan sesuai. Antara besi dan
begisting harus ada spasi/ jarak sebagai selimut beton nantinya. Setelah bekisting dan besi
dinyatakan siap untuk beton oleh direksi, maka barulah adukan beton dibuat dengan bantuan
concrete mixer. Komposisi campuran yang dipake haruslah mendapat persetujuan direksi.
Setelah adukan beton jadi maka campuran dituang kedalam wadah dan dipadatkan
menggunakan concrete vibrator. Beton tidak boleh diberi beban sebelum mencapai umur beton
yang diijinkan oleh direksi. Dan untuk komposisi material dalam pekerjaan beton kami akan
menyesuaikan dengan spesifikasiknis. Untuk pekerjaan Beton diberakukan Prinsip Pelaksanaan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3) dan tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan
Pekerjaan ini utamanya pada keselamatan pekerja, karena memiliki resiko tertimpa atau teriris
batu, terhirup debu semen, tangan lecet/luka akibat penggunaan alat manual dan resiko lainnya.
Oleh karena itu pekerja harus tetap, memperhatikan medan kerja agar tidak terjadi kecelakaan
kerja. Dan untuk mendapatkan spesifikasi beton yang dimaksud pada saat pengecoran dibuat
kubus beton sebagai benda uji laboratorium.

Pembesian
Pada pekerjaan pembesian mula-mula kami mengecek, mutu besi beton yang digunakan harus
sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak atau gambar. Besi beton harus bersih
dari lapisan minyak, lemak, bebas dari cacat seperti retak, serpihan dan sebagainya.Harus
berpenampang bulat dan memenuhi syarat yang tercantum PBI 1971. Pemotongan dan
pembengkokan bentuknya sesuai dengan gambar kerja, besi tidak boleh ada karat atau kotoran

11
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

lainnya yang melekat pada besi, sehingga dapat mengakibatkan menurunnya mutu beton.
Penempatan dan pemasangan besi beton serta cara mengikatnya harus sesuai dengan spesifikasi
teknik dan gambar kerja, sehingga kedudukan besi beton tidak mengalami perubahan selama
proses pengecoran. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan
potongan besi minimal sama dengan diameter besi beton tersebut. Sebelum pengecoran dimulai,
beton decking (selimut beton) harus dipasang jika diperlukan, sedangkan ukurannya sesuai
dengan spesifikasi, pada saat pengecoran, besi beton tidak boleh diinjak oleh pekerja, karena
dapat mengakibatkan perubahan bentuk (ikatan menjadi longgar, dan lain lain). Besi yang
dipakai dalam pekerjaan tulangan yaitu besi yang mempunyai standar dan besaran yang tertera
dalam kontrak dan gambar kerja dan sudah disetujui oleh pihak pemilik proyek. Bentuk dan
ukuran pemasangan besi berdasar dengan ketentuan besaran tulangan yang akan dibuat. Besi di
Atur sedemikian rupa sehingga tempat dimana besi di tempatkan bisa untuk kegiatan pabrikasi.
Pastikan bahwa besi yang belum di gunakan tertutup dengan terpal atau apaun sehingga besi
tidak cepat karatan. Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan bahan yang mengurangi
daya rekat, Jumlah penampang besi beton harus sama seperti tercantum dalam gambar
perhitungan.

Pekerjaan Jalan Akses


Jalan Baru
Galian Tanah
Galian tanah dilaksanakan pada semua tapak mencakup semua item pekerjaan Jalan Akses. Pekerjaan
galian hendaknya dilaksanakan sesuai gambar kerja dengan persetujuan Direksi. Pekerjaan penggalian
dilaksanakan dengan menggunakan alat berat excavator. Penggalian dilakukan secara bertahap sesuai dengan
metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dipasang. Pekerjaan penggalian tanah untuk bangunan utama,
bangunan pelengkap harus segera diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut dan perlengkapannya, serta
diikuti pula dengan penimbunan/pengurukan kembali dengan segera setelah mendapat persetujuan Direksi.
Lokasi galian tanah untuk pekerjaan bangunan utama, bangunan pelengkap dan dibuat sesuai dengan gambar
kerja. Bila dijumpai kondisi lapangan tidak sesuai dengan gambar kerja, maka penyedia jasa segera melaporkan
kondisi tersebut kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Dimensi galian hendaknya selalu di cek dan
diperiksa untuk mendapatkan dimensi galian yang tepat berdasarkan gambar kerja dengan persetujuan Direksi.
Bila pada bagian yang terdapat galian-galian tanah berlumpur atau bekas galian terlalu dalam maka akan diurug.
Material tanah yang disetujui Direksi. Untuk pekerjaan Galian Tanah cara mekanis ini diberlakukan
Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan
Pekerjaan ini dengan menggunakan alat mekanis Excavator, karena memiliki resiko tertimpah alat berat dan
resiko lainnya. Oleh karena itu operator Alat Excavator, memperhatikan medan kerja agar tidak terperosok atau
buketnya menimpa tenaga kerja.

Galian Batu Keras


Galian Batu Keras dilaksanakan pada semua tapak mencakup semua item pekerjaan Jalan Akses.
Pekerjaan galian hendaknya dilaksanakan sesuai gambar kerja dengan persetujuan Direksi. Pekerjaan penggalian
dilaksanakan dengan menggunakan alat berat excavator dilengkapi dengan Alat Breaker. Penggalian dilakukan
secara bertahap sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dipasang. Pekerjaan penggalian tanah
12
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

untuk bangunan utama, bangunan pelengkap harus segera diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut dan
perlengkapannya, serta diikuti pula dengan penimbunan/pengurukan kembali dengan segera setelah mendapat
persetujuan Direksi. Lokasi galian tanah untuk pekerjaan bangunan utama, bangunan pelengkap dan dibuat
sesuai dengan gambar kerja. Bila dijumpai kondisi lapangan tidak sesuai dengan gambar kerja, maka penyedia
jasa segera melaporkan kondisi tersebut kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Dimensi galian hendaknya
selalu di cek dan diperiksa untuk mendapatkan dimensi galian yang tepat berdasarkan gambar kerja dengan
persetujuan Direksi. Bila pada bagian yang terdapat galian-galian tanah berlumpur atau bekas galian terlalu
dalam maka akan diurug.
Untuk pekerjaan Galian Batu Keras cara mekanis ini diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja ( K3) tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan alat
mekanis Excavator, karena memiliki resiko tertimpah alat berat dan resiko lainnya. Oleh karena itu operator Alat
Excavator, memperhatikan medan kerja agar tidak terperosok atau buketnya menimpa tenaga kerja.

Timbunan Pasir di Padatkan


Pada pekerjaan timbunan pasir dipadatkan. Penimbunan dilaksanakan secara teratur, rapih yang sesuai
petunjuk direksi. Material Pasir yang digunakan sesuai dengan persetujuan Direksi. Pada pekerjaan ini
harus memperhatikan bahan, cuaca, dan penyiapan tempat kerja. Timbunan Pasir ini di hamparkan ke
titik yang membutuhkan penimbunan lalu timbunan di ratakan dengan bantuan alat excavator, untuk
pemadatannya dapat menggunakan alat berat Vibrator Roller atau alat mekanis lain di lapangan (yang
dapat memenuhi kapasitas produksi pemadatan) kemudian saat terdapat keadaan tanah kering maka
dilakukan penyiraman menggunakan water tank truck sehingga dapat menjaga sifat homogen terhadap
tanah yang dipadatkan. Dan terus berulang seperti pekerjaan di atas, setelah penuh, bagian atas
pekerjaan di rapihkan, permukaan di licinkan dan sedikit di miringkan agar air mengalir. Untuk
Pekerjaan Timbunan dan Pemadatan Pasir diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja ( K3), harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini dengan menggunakan
alat mekanis Excavator, Dump Truck dan alat mekanis lainnya karena memiliki resiko tertimbun
material atau terhirup debu, terkena maneuver alat berat dan resiko lainnya. Oleh karena itu untuk
mencegah atau setidaknya meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan kerja maka kami
memberlakukan standar operasional terhadap pelaksanaan prinsip K3, dengan senantiasa mengevaluasi
penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP) sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, senantiasa
menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap safety area dengan menyediakan Rambu Lalulintas untuk
memberi gambaran peringatan bahaya dalam wilayah area kerja. Disamping itu karena pekerjaan ini
memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penggunaan Alat berat seperti Excavator, Dump Truck dan
Alat mekanis lainnya maka kami mengupayakan penyediaan tenaga (operator) Alat Berat yang
terampil, agar dapat menguasai medan kerja untuk meminimalisir dan mengupayakan tidak terjadinya
hal-hal yang tak diinginkan dan berpotensi merugikan kegiatan proyek.
Sirtu dipadatkan
Pada pekerjaan jalan akses bahan sirtu dibuat dari berbagai macam agregat yang memenuhi
spesifikasi teknis. Jalan kerikil/sirtu dapat dibuat dari campuran sirtu dengan agregat pecah
atau slag atau agregat lainnya dengan material halus dari lempung (clay) atau kombinasinya
sehingga memenuhi gradasi yang diinginkan. Dalam metode pelaksanaannya mula-mula
dilakukan pengangkutan material sirtu menggunakan Dump Truck dan lodingnya dilakukan
menggunakan Excavator. Setelah itu dilakukan penghamparan, boleh menggunakan Bulldozer
13
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

asal mendapat persetujuan Direksi. Dalam hal penghamparan ini perlu di perhatikan: kondisi
cuaca yang memungkinkan, panjang hamparan pada setiap section yang di padatkan sesuai
dengan kondisi lapangan, lebar hamparan pun disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tepal
penghamparan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku. Untuk material yang tidak dipakai,
dipisahkan dan ditetapkan pada lokasi yang telah di tetapkan. Pemadatan dilakukan dengan
menggunakan Vibro Roller. Pada pekerjaan jalan akses bahan sirtu diberlakukan Prinsip
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) dan tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan Pekerjaan ini utamanya pada keselamatan pekerja, karena memiliki resiko
terhirup debu semen, tangan lecet atau luka dan resiko lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah
atau setidaknya meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan kerja maka kami memberlakukan
standar operasional terhadap pelaksanaan prinsip K3, dengan senantiasa mengevaluasi
penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP) sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan,
senantiasa menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap safety area dengan menyediakan Rambu
Lalulintas untuk memberi gambaran peringatan bahaya dalam wilayah area kerja. Disamping
itu karena pekerjaan ini memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penggunaan Alat berat
seperti Excavator, Dump Truck, Vibrator Roller dan Alat mekanis lainnya maka kami
mengupayakan penyediaan tenaga (operator) Alat Berat yang terampil, agar dapat menguasai
medan kerja untuk meminimalisir dan mengupayakan tidak terjadinya hal-hal yang tak
diinginkan dan berpotensi merugikan kegiatan proyek.

Pasangan Batu 1 PC: 1PP


Pekerjaan Pasangan Batu 1 : 1 akan kami laksanaakan sebelum pelaksanaan
pembersihan dan penghamparan sirtu..
Untuk Tahapan pekerjaannya :
a. Dalam pekerjaan pasangan batu yang perlu diperhatikan yaitu Ukuran, ketinggian, ketebalan
(dimensi) pekerjan pemasangan batu ini ditentukan dalam gambar rencana.
b. Semen, pasir dan air dicampur dengan perbandingan 1 PC: 1PP (5,2 Mpa) dan diaduk menjadi
mortar dengan menggunakan Concrete Mixer. Semen Portland (PC) Semen yang digunakan mengikuti
ketentuan - ketentuan dari PBI 1972 - NI.2. Pasir, yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan
keras, kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5 %. Air yang digunakan untuk
campuran pekerjaan pasangan batu tidak boleh mengandung minyak, alkali, garam - garam, bahan -
bahan organis untuk itu sebaiknya dipakai air bersih.
c. Material batu untuk pekerjaan pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan setiap batu
harus mempunyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, dengan Batu harus bersih, keras, padat, tahan
lama ( tidak retak dan rapuh ). Dengan ukuran 15 cm s/d 30 cm. sebelum pemasangan material
batu harus dipastikan bersih dari tanah lempung yang menempel.
d. Pembuatan profil tiap jarak 10 m kecuali pada tempat-tempat tertentu sesuai petunjuk Direksi.
e. Pemasangan lubang-lubang pembuang (wheep hole) untuk mengurangi tekanan air setiap luas 2
m2 yang terbuat dari pipa PVC dia. 2” (dua inchi) pada ujung pipa PVC yang tertanam
dibungkus ijuk dan diluar sisi ijuk dipasang kerikil yang berfungsi sebagai saringan air sehingga
tidak terjadi penggerusan tanah pada bagian dalam tanggul atau atau pasangan batu.
f. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.
g. Selama proses pengerjaan bahan di tempatkan pada tempat yang tidak menganggu lalulintas
kendaraan.
h. Setelah pekerjaan selesai, setelahnya didokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.

14
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

Untuk pekerjaan Pasangan Batu ( 1 : 1 ) diberlakukan Prinsip Pelaksanaan Kesehatan dan


Keselamatan Kerja ( K3) dan tetap harus diperhatikan dalam melaksanakan Pekerjaan ini utamanya
pada keselamatan pekerja, karena memiliki resiko tertimpa atau teriris batu, terhirup debu semen tangan
lecet atau luka dan resiko lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir
resiko terjadinya kecelakaan kerja maka kami memberlakukan standar operasional terhadap
pelaksanaan prinsip K3, dengan senantiasa mengevaluasi penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP)
sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, senantiasa menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap
safety area dengan menyediakan Rambu Lalulintas untuk memberi gambaran peringatan bahaya dalam
wilayah area kerja.

Rehabilitasi Jalan
Sirtu dipadatkan
Pada pekerjaan jalan akses bahan sirtu dibuat dari berbagai macam agregat yang memenuhi
spesifikasi teknis. Jalan kerikil/sirtu dapat dibuat dari campuran sirtu dengan agregat pecah
atau slag atau agregat lainnya dengan material halus dari lempung (clay) atau kombinasinya
sehingga memenuhi gradasi yang diinginkan. Dalam metode pelaksanaannya mula-mula
dilakukan pengangkutan material sirtu menggunakan Dump Truck dan lodingnya dilakukan
menggunakan Excavator. Setelah itu dilakukan penghamparan, boleh menggunakan Bulldozer
asal mendapat persetujuan Direksi. Dalam hal penghamparan ini perlu di perhatikan: kondisi
cuaca yang memungkinkan, panjang hamparan pada setiap section yang di padatkan sesuai
dengan kondisi lapangan, lebar hamparan pun disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tepal
penghamparan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku. Untuk material yang tidak dipakai,
dipisahkan dan ditetapkan pada lokasi yang telah di tetapkan. Pemadatan dilakukan dengan
menggunakan Vibro Roller. Pada pekerjaan jalan akses bahan sirtu diberlakukan Prinsip
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) dan tetap harus diperhatikan dalam
melaksanakan Pekerjaan ini utamanya pada keselamatan pekerja, karena memiliki resiko
terhirup debu semen, tangan lecet atau luka dan resiko lainnya. Oleh karena itu untuk mencegah
atau setidaknya meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan kerja maka kami memberlakukan
standar operasional terhadap pelaksanaan prinsip K3, dengan senantiasa mengevaluasi
penggunaan Alat Pelundung Diri (ADP) sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan,
senantiasa menjaga lokasi pekerjaan untuk tetap safety area dengan menyediakan Rambu
Lalulintas untuk memberi gambaran peringatan bahaya dalam wilayah area kerja. Disamping
itu karena pekerjaan ini memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap penggunaan Alat berat
seperti Excavator, Dump Truck, Vibrator Roller dan Alat mekanis lainnya maka kami
mengupayakan penyediaan tenaga (operator) Alat Berat yang terampil, agar dapat menguasai
medan kerja untuk meminimalisir dan mengupayakan tidak terjadinya hal-hal yang tak
diinginkan dan berpotensi merugikan kegiatan proyek.

Pembersihan Jalan
Pembersihan Jalan meliputi pembersihan semua tumbuhan pohon-pohon dan lain-lain di area atau
lokasi yang akan dijadikan jalan akses menuju ke lokasi pekerjaan Pembersihan Jalan dan segala
pekerjaan yang di konsultasikan kepada Direksi sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan. Dalam

15
PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

pekerjaan pembersihan jalan akses tetap harus menerapkan standar- standar kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) .
Makassar, 10 Desember 2019

PT. PATRIA ARCHAZA WILANTARA

Annisa Ahmad
Direktur Utama

16

Anda mungkin juga menyukai