Anda di halaman 1dari 3

Metode Pekerjaan Boring HDD

Pekerjaan pembangunan pipa dilaksanakan dengan metode Boring HDD sepanjang ± 40


meter dengan diameter Pipa 350 mm. Adapun Metoda Pelaksanaan untuk pekerjaan tersebut
terdiri atas :

1. Persiapan Galian untuk booring HDD ukuran L : 1.5 meter dan P : 2 meter dengan
kedalaman ± 3 - 4 meter
2. Metode boring dilakukan bertahap, yaitu dia 100, 200, 350 mm dan seterusnya
sampai volume galian mencapai volume yang di sesuaikan dengan diameter pipa yang
di butuhkan
3. Penempatan Pipa Steel dia. 400 mm sepanjang ± 40 meter (cassing) di kedalaman ±
3-4 meter
4. Penempatan pipa distribusi diameter 350 mm akan ditempatkan di dalam Pipa Steel
(cassing).

Pelaksanaan K3 Dalam pekerjaan Konstruksi

 Pekerjaan persiapan

Pekerjaan Pemeriksaan Lapangan mempunyai potensi bahaya terhadap tenaga kerja yaitu :

- Gangguan kesehatan akibat pekerja tidak memakai peralatan dan perlengkapan kerja
standar.
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan yaitu :
Pemakaian peralatan perlindungan kerja standar seperti helm, sepatu, kaca mata,
masker, saftety belt dan sarung tangan.

 Mobilisasi dan demobilisasi Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi mempunyai potensi


bahaya terhadap tenaga kerja yaitu :
1. Kecelakaan dan gangguan kesehatan tenaga kerja akibat tempat kerja kurang
memenuhi syarat,
2. Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja akibat penyimpanan peralatan dan
bahan atau material kurang memenuhi syarat,
3. Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja akibat penyimpanan
peralatan dan bahan atau material kurang memenuhi syarat kecelakaan atau
gangguan kesehatan akibat kegiatan pembongkaran tempat kerja, instalasi listrik,
peralatan dan perlengkapan, pembersihan dan pengembalian kondisi yang kurang
baik.

Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan Mobilisasi


dan Demobilisasi yaitu :
1. Menyediakan kantor lapangan dan tempat tinggal pekerja yang memenuhi syarat,
2. Menyediakan lahan, gudang dan bengkel yang memenuhi syarat,
3. Pelaksanaan pembongkaran bangunan, instalasi serta pembersihan tempat kerja
dan pengembalian kondisi harus memenuhi syarat.

 Pemeliharaan untuk keselamatan lalu lintas


Pekerjaan Pemeliharaan untuk Keselamatan Lalu Lintas mempunyai potensi bahaya
terhadap tenaga kerja yaitu :
1. Kecelakaan akibat bangunan sementara dan rambu-rambu rusak dan tidak berfungsi,
2. Bahaya akibat bahan dan kotoran yang tidak terpakai berceceran sehingga lalu lintas
tidak aman.
Antisipasi pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat Pekerjaan
Pemeliharaan untuk Keselamatan Lalu Lintas yaitu :
1. Bangunan sementara dan rambu-rambu harus terpelihara agar tetap aman dan
dalam kondisi pelayanan yang memenuhi persyaratan,
2. Pembersihan atas bahan-bahan yang tidak terpakai.
3. Memasang rambu-rambu seperti pilce line,

Metode Perapihan Kembali

 Pengurugan Kembali
Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan
untuk pelaksanaan berbutir dengan lapisan permukaan agregat, perkerasan berbutir
jalan dilaksanakan dengan membuang tanah dari bekas galian dan di ganti dengan
tanah yang baru sampai kepadatan kurang lebih 30 cm. Bahan perkerasan penutup
bebas dari bahan organic dan gumpalan lempung dan bahan-bahan lain yang tidak
dikehendaki.
Setelah pemadatan tanah di rasa cukup, dilanjutkan dengan Pemadatan dengan
menggunakan base course yang berada pada tebal kepadatan 10-20 cm dengan
pemadatan bertahap dengan menggunakan mesin gilas dengan kepadatan yang merata
serta semua jejak mesin gilas tidak tampak. Penambahan abu batu atau pasir
berplastisitas rendah dalam jumlah kecil pada saat pemadatan tahap akhir dapat
diizinkan agar dapat meningkatkan pengikatan pada lapis permukaan. Abu batu dan
pasir tidak dihampar terlalu tebal sedemikian hingga agregat kasar menjadi tidak
tampak. Penambahan abu batu atau pasir berplastisitas rendah dalam jumlah kecil
pada saat pemadatan tahap akhir dapat diizinkan agar dapat meningkatkan pengikatan
pada lapis permukaan.

 Pengaspalan

Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada permukaan
yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya.
Lapis Resap Pengikat harus dihampar di atas permukaan fondasi tanpa bahan
pengikat Lapis Fondasi Agregat, sedangkan Lapis Perekat harus dihampar di atas
permukaan berbahan pengikat (seperti : Lapis Penetrasi Macadam, Laston, Lataston,
Lapis Fondasi Semen Tanah, Lapis Fondasi Agregat Semen, Roller Compacted
Concrete (RCC), Perkerasan Beton Semen, dll).

Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan dibersihkan dengan memakai sikat


mekanis atau kompresor atau kombinasi keduanya. Bilamana peralatan ini belum
dapat memberikan permukaan yang benar-benar bersih, penyapuan tambahan
dikerjakan secara manual dengan sikat yang kaku. Pembersihan dilaksanakan
melebihi 20 cm dari tepi bidang yang akan disemprot dengan kombinasi sapu mekanis
(power broom) dan kompresor atau 2 buah kompresor. Tonjolan yang disebabkan
oleh benda-benda asing lainnya harus disingkirkan dari permukaan dengan memakai
penggaru baja atau dengan cara lainnya.

Anda mungkin juga menyukai