Anda di halaman 1dari 43

cv.

cita abadi
JALAN LAKARSANTRI MADE 04, SURABAYA
npwp : 31.812.254.6-604.000

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PEMELIHARAAN
1. PEMELIHARAAN ASPAL DAN PAVING
Pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan pemeliharaan rutin adalah aspal dan paving
Pekerjaan pemeliharaan aspal dan paving dimulai pada saat ada kerusakan di lapangan
yang dibuktikan dengan Berita Acara. Mulai Pekerjaan Pelaksanaan perbaikan aspal
meliputih hal-hal sebagai berikut:
 Apabila ditemui jalan berlubang atau kelupas Pelaksanaan pekerjaan
selalu
berkoordinasi dengan owner dan pengawas.
 Membersikan hasil galian pada permukaan jalan sampai selesai dan
pemasangan rambu-rambu yang jelas
 tebal aspal tambalan dari campuran aspal harus dipadatkan dalam 1 (satu)
lapis sekaligus sehingga permukaan akhir lapisan setelah dipadatkan menjadi rata
atau lebih tinggi sedikit dari permukaan perkerasan eksisting. Sedangkan
Kemiringan paving dibuat sesuai dengan kemiringan eksisting atau ke arah saluran
air terdekat atau sesuai petunjuk dari direksi pengawas
 Setelah pelaksanaan perbaikan aspal selesai (baik kerusakan ringan maupun
berat)
menjadwalkan tes core drill aspal dengan jumlah titik sesuai arahan
counterpart. Sedangkan pengdaan paving baru di lakukan pengujian di lep.
 Menggunakan rambu-rambu petunjuk atau pengaman dan pekerja dilengkapi
dengan
alat pelindung diri (APD) selama pekerjaan sedang dilaksanakan.
1.1. Jenis – Jenis Kerusakan
Aspal
Pekerjaan pemeliharaan perkerasan aspal rutin dapat bersifat pemeliharaan,
penunjang, peningkatan, ataupun rehabilitasi dengan cara mengevaluasi penyebab
kerusakan yang timbul dan langkah penangannya. Kerusakan pada perkerasan
kontruksi jalan aspal dapat disebabkan oleh:
- Lalu lintas yang dapat berupa peningkatan beban dan repitisi beban;
- Air yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik,
naiknya air dengan sifat kapilaritas;
- Kondisi tanah dasar yang tidak stabil

1.2Jenis Kerusakan Paving


cara mengevaluasi penyebab kerusakan yang timbul dan langkah
penangannya. Kerusakan pada perkerasan kontruksi jalan paving dapat disebabkan oleh:
- Lalu lintas yang dapat berupa peningkatan beban dan repitisi beban;
- Air yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik, naiknya air
dengan sifat kapilaritas;
- Hilangnya material pasir pengisi (filler) di sela-sela paving maupun sand bedding;
- konstruksi tanah dasar yang kurang padat
- Mutu paving atau ketebalan paving yang tidak sesuai dengan jenis jalan.

1.3. Klasifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Aspal Dan Paving


1.3.1. Perbaikan Aspal Ringan
A. Alat Yang Di Gunakan
1. Dump truk / Pick up
2. Genset generator
3. Wales min 8 ton
4. Jak stamper
5. Rambu pengaman
6. Alat bantu
7. Alat pelindung diri
8. Lampu penenrangan jika di lakukan di malam hari
B. Bahan
1. Lapis perekat/ tack coat
2. Aspal AC-WC
3. Batu pecah
4. Kayu bakar

C. Pekerja
1. Pengawas
2. Mandor
3. Oprator alat berat
4. Tukang pekerja
D. Jenis kerusakan
1. Retak buaya/garis lebar <2mm
2. Terkelupas
3. Lubang ≤ 40 mm
E. Cara kerja.
Langkah 1

 Mobilisasi peralatan, pekerja dan material ke lokasi pekerjaan.


 Menempatkan rambu pengaman pada area yang akan dilakukan perbaikan
dan atur jalur pengalihan lalu lintas agar tidak mengganggu pengguna jalan.
 Menyiapkan material yang akan digunakan dan tempatkan di area yang tidak
mengganggu proses pekerjaan ataupun lalu lintas
Langkah 2
 Menandai daerah yang akan diperbaiki
 Membersihkan lokasi pekerjaan tersebut
 Kicir tack coat (minimal 0,3 ltr/m2) ke seluruh permukaan yang akan diperbaiki.
Langkah 3
 Urug aspal Hotmix AC-WC dengan ketebalan 3-4cm, atau sesuai dengan
arahan dari owner/pengawas.
 Padatkan dengan alat pemadat walles kap min 8 ton (minimum lintasan
sebanyak 5 kali)
 membersihkan segala material dan hasil bongkaran/galian yang tersisa.
 Semua rambu pengaman dan safety Iine disimpan di gudang atau dipindah ke
lokasi pekerjaan selanjutnya.
 Demobilisasi segala peralatan yang digunakan

1.3.2. Perbaikan Aspal Berat


A. Alat Yang Di Gunakan
1. Dump truk / Pick up
2. Genset generator
3. Jack hammer
4. Wales min 8 ton
5. Rambu pengaman
6. Alat bantu
7. Alat pelindung diri
8. Lampu penenrangan jika di lakukan di malam hari
B. Bahan
1. Agregat Kelas A
2. Hotmix ATB
3. Lapis perekat/ tack coat
4. Aspal AC-WC
5. Batu pecah
6. Kayu bakar
C. Pekerja
1. Pengawas
2. Mandor
3. Oprator alat berat
4. Tukang pekerja
D. Jenis Kerusakan
1. Untuk kedalaman >50mm
2. Lubang ambals
3. Kerusakan pondsi
4. Bergelombang
E. Cara Kerja
Langkah 1

 Mobilisasi peralatan, pekerja dan material ke lokasi pekerjaan.


 Menempatkan rambu pengaman pada area yang akan dilakukan perbaikan
dan atur jalur pengalihan lalu lintas agar tidak mengganggu pengguna jalan.
 Menyiapkan material yang akan digunakan dan tempatkan di area yang tidak
mengganggu proses pekerjaan ataupun lalu lintas
Langkah 2
 Menandai daerah yang akan diperbaiki
 Membersihkan lokasi pekerjaan tersebut
 Gali/ bongkar lapisan jalan eksisting hingga lapisan pondasi (kedalaman
bervariasi yaitu 15-20cm)
 Apabila pada lubang terdapat genangan air maka dikeringkan terlebih dahulu
 Kicir tack coat (minimal 0,3 ltr/m2) ke seluruh permukaan yang akan diperbaiki.
Langkah 3
 Urug aspal Hotmix AC-WC dengan ketebalan 3-4cm, atau sesuai dengan
arahan dari owner/pengawas.
 Padatkan dengan alat pemadat walles kap min 8 ton (minimum lintasan
sebanyak 5 kali)
 membersihkan segala material dan hasil bongkaran/galian yang tersisa.
 Semua rambu pengaman dan safety Iine disimpan di gudang atau dipindah ke
lokasi pekerjaan selanjutnya.
 Demobilisasi segala peralatan yang digunaka

1.3.3. Perbaikan Aspal Urgent


A. Alat Yang Di Gunakan
1. Dump truk / Pick up
2. Genset generator
3. stamper
4. Rambu pengaman
5. Alat bantu
6. Alat pelindung diri
7. Lampu penenrangan jika di lakukan di malam hari
B. Bahan
1. Lapis perekat/ tack coat
2. Aspal AC-WC
3. Batu pecah
4. Kayu bakar
C. Pekerja
1. Pengawas
2. Mandor
3. Oprator alat berat
4. Tukang pekerja
D. Jenis Kerusakan
1. Retakan buaya
2. Lubang
E. Cara Kerja
Langkah 1
 Mobilisasi peralatan, pekerja dan material ke lokasi pekerjaan.
 Menempatkan rambu pengaman pada area yang akan dilakukan perbaikan
dan atur jalur pengalihan lalu lintas agar tidak mengganggu pengguna jalan.
 Menyiapkan material yang akan digunakan dan tempatkan di area yang tidak
mengganggu proses pekerjaan ataupun lalu lintas
Langkah 2
 Menandai daerah yang akan diperbaiki
 Membersihkan lokasi pekerjaan tersebut
 Kicir tack coat (minimal 0,3 ltr/m2) ke seluruh permukaan yang akan diperbaiki.
Langkah 3
 Urug dengan menggunakan material lapisan perkerasan padat digilas Urug
aspal Hotmix AC-WC dengan ketebalan 3-4cm, atau sesuai dengan
arahan dari owner/pengawas.
 Padatkan dengan alat pemadat stamper
 membersihkan segala material dan hasil bongkaran/galian yang tersisa.
 Semua rambu pengaman dan safety Iine disimpan di gudang atau dipindah ke
lokasi pekerjaan selanjutnya.
 Demobilisasi segala peralatan yang digunakan

1.3.4. Perbaikan Paving Ringan

A. Alat Yang Di Gunakan


1. Dump truk / Pick up
2. Genset generator
3. Jeck hammer
4. Walles min 8 ton
5. Rambu pengaman
6. Alat bantu
7. Alat pelindung diri
8. Lampu penenrangan jika di lakukan di malam hari
A. Bahan
1. Pasir / Sand Bedding
2. Agregat Kelas A
B. Pekerja
1. Pengawas
2. Mandor
3. Oprator alat berat
4. Tukang pekerja
C. Jenis kerusakan
1. Penuruna setempat
2. Pergeseran paving
D. Cara kerja
Langkah 1

 Mobilisasi peralatan, pekerja dan material ke lokasi pekerjaan.


 Menempatkan rambu pengaman pada area yang akan dilakukan
perbaikan dan atur jalur pengalihan lalu lintas agar tidak mengganggu
pengguna jalan.
 Batasi area yang akan dikerjakan dengan tali atau safety Iine.

 Siapkan material yang akan digunakan dan tempatkan di area yang tidak
mengganggu proses pekerjaan ataupun lalu lintas.
Langkah 2

 Membersihkan lokasi pekerjaan


 Mulai melakukan pembongkaran paving
 Membersihkan paving yang dibongkar dari pasir yang menempel dan ditata
dengan rapi di lokasi yang aman.
Langkah 3
 Setelah paving dibongkar, urug Agregat kelas A dengan ketebalan minimal
±5cm lalu dipadatkan dengan wales.
 Urug Sand bedding dengan ketebalan minimal ± 3 cm atau sesuai
arahan owner/ pengawas.
 Pemasangan paving sesuai pola eksisting dengan rapi dan padatkan dengan
Walles serta isi celah antar paving dengan pasir (filler) sampai terisi penuh.
 memastiikan elevasi, kemiringan, filler dan kerataan paving
Langkah 4
membersihkan segala material dan hasil bongkaran/galian yang tersisa.
Semua rambu pengaman dan safety Iine disimpan di gudang atau dipindah ke
lokasi pekerjaan selanjutnya.
Demobilisasi segala peralatan yang digunakan

1.3.5. Perbaikan Paving Berat


A. Alat Yang Di Gunakan
1. Dump truk / Pick up
2. Genset generator
3. Jeck hammer
4. Walles min 8 ton
5. Rambu pengaman
6. Alat bantu
7. Alat pelindung diri
8. Lampu penenrangan jika di lakukan di malam hari
B. Bahan
1. Pasir / Sand Bedding
2. Agregat Kelas A
3. CTB
C. Pekerja
1. Pengawas
2. Mandor
3. Oprator alat berat
4. Tukang pekerja
D. Jenis kerusakan
1. Penurunan paving >15 cm
2. Kerusakan lapisan pondasi
3. Amblas
E. Cara kerja
Langkah 1

 Mobilisasi peralatan, pekerja dan material ke lokasi pekerjaan.


 Menempatkan rambu pengaman pada area yang akan dilakukan perbaikan
dan atur jalur pengalihan lalu lintas agar tidak mengganggu pengguna jalan.
 Membatasi area yang akan dikerjakan dengan tali atau safety Iine.
 Menyiapkan material yang akan digunakan dan tempatkan di area yang tidak
mengganggu proses pekerjaan ataupun lalu lintas.
Langkah 2

 membersihkan lokasi pekerjaan


 Mulai melakukan pembongkaran paving.
 membersihkan paving yang dibongkar dari pasir yang menempel
Langkah 3
 Setelah paving dibongkar apabila lapisan pondasi mengalami kerusakan maka
harus di kupas terlebih dahulu lapisan yang rusak
 Mengurug CTB (cement treated based) dengan ketebalan min 15 cm lalu di
padatkan dengan Wales.
 Apabila kedalaman lebih dari 15 cm maka tambahkan urugan Agregat Kelas A
di bawah lapisan CTB lalu dipadatkan dengan alat berat.
 Memperhatikan kadar air optimum material.
 Meastikan elevasi setelah pemadatan sudah sesuai.
 Urug Sand bedding dengan ketebalan minimal ± 3 cm
 Pemasangan paving sesuai pola eksisting dengan rapi dan dipadatkan dengan
Walles serta isi celah antar paving dengan pasir (filler) sampai terisi penuh
 memastikan elevasi, kemiringan, filler dan kerataan paving sudah sesuai
Langkah 4
membersihkan segala material dan hasil bongkaran/galian yang tersisa.
Semua rambu pengaman dan safety Iine disimpan di gudang atau dipindah ke
lokasi pekerjaan selanjutnya.
Demobilisasi segala peralatan yang digunakan
2. URUGAN SIRTU PADAT

2.1. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Urugan Sirtu


Disini saya akan menjelaskan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Urugan Sirtu. Sirtu merupakan
singkatan dari pasir dan batu dan digunakan untuk memperbaiki tanah asli karena urug sirtu
lebih stabil dari pada tanah alami. Letak Urugan sirtu ini berada di bawah lantai dan di bawah
carport dan saya menggunakan ketebalan 20 cm. sirtu berguna sebagai timbunan dan
dudukan suatu komponen struktur bangunan seperti pondasi batu kali, bahan penutup lantai
(dibawah lantai) dan buis beton untuk saluran air.
Pekerjaan Urugan Sirtu Padat dipakai pada lokasi lantai dermaga, paving, jalan
dan sebagainya yang terjadi penurunan atau diperlukan peninggian dengan sirtu.
Urugan sirtu dipadatkan menggunakan alat pemadat Wales/ baby roller/ stamper sesuai
kebutuhan dan lokasi kerja.
3. PEKERJAAN GROUTING BETON
Grouting adalah sebuah pekerjaan untuk mengisi celah atau rongga dalam sebuah struktur
3.1. Material
Matrial yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah material yang tidak memiliki sifat
susut dan bahkan cenderung memiliki karakteristik expand / mengembang dalam
skala kecil biasanya antara 0,5 % s/d 1,5 %.
Nahan matrial grouting

 Campuran semen dan air


 Campuran semen, abu batu dan air
 Campuran semen, clay dan air
 Campuran semen,clay, pasir dan air
 Asphalt
 Campuran clay dan air
 Campuran bahan kimia

.2 Pengunaan

A. Pekerjaan persiapan
 Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan urugan sirtu
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja : sirtu.
 Persiapan alat kerja : meteran, cangkul, sekrop, keranjang, alat
pemadat (stemper kuda), gerobak sorong dll.

B. Pelaksanaan pekerjaan
 Material sirtu ditimbun disekitar areal pekerjaan
 Pengangkutan material sirtu ketitik pekerjaan dilakukan dengan tenaga
manusia dengan bantuan peralatan gerobak dorong.
 Membersihkan lokasi yang akan diurug dari sampah atau kotoran.
 Material sirtu dihamparkan dengan cara manual (tenaga manusia)
menggunakan cangkul, sekrop, keranjang dan gerobak sorong.
 Sebelum dilaksanakan pemadatan hamparan disiram air
 Sirtu dipadatkan dengan alat pemadat (stemper kuda)
 Melakukan pengecekan/pengukuran ketebalan urugan dengan meteran
apakah sesuai dengan ketebalan rencana.

 Jika belum mencapai ketebalan rencana, kemudian dipadatkan kembali


sampai mencapai ketebalan rencana yaitu tebal = 25 cm.
 Perapihan hasil pekerjaan

4. PEKERJAAN PEMBONGKARAN

Pekerjaan pembongkaran adalah salah satu jenis pekerjaan yang dilakukan pada
awal pelaksanaan pekerjaan renovasi. Pekerjaan bongkaran eksisting harus jelas batasannya dan
dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak area yang tetap akan dipertahankan.
4.1. Teknis pelaksanaan pekerjaan bongkaran
Pekerjaan bongkaran meliputi pembongkaran bangunan exsisting yang terdiri dari:
1. Bongkaran kusen (Seluruh kusen pintu dan jendela)
2. Bongkaran Lantai keramik (R. Kelas, Selasar)
3. Bongkaran penutup atap (dipakai lagi)
4. Bongkaran pasangan batu bata (tidak dipakai lagi)

4.1.1. Pekerjaan bongkaran kusen pintu dan jendela


Tenis Pelaksanaan Pekerjaan
a). Pekerjaan Persiapan
1. Persiapan lahan kerja
2. Persiapan alat bantu kerja : Palu, pahat beton,alat pemotong besi,
dll. b). Pelaksanaan pekerjaan
1. Melakukan pembobokan sisi pasangan bata yang mengikat kusen
dengan pahat beton dan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak
seluruh bagian dinding.
2. Angkur yang berfungsi sebagi pengikat kusen kebata dilepas dengan
dipotong dengan alat pemotong besi.
3. Kemudian mengangkat kusen dan pintu dengan hati-hati dan
ditumpuk pada lokasi jauh dari lokasi pekerjaan.
4. Semua material hasil bongkaran kusen dan pintu yang masih bisa
dimanfaatkan kembali dibersihkan dan disimpan didalam gudang
khusus serta dalam keadaan terkunci. Dan untuk material yang tidak
terpakai harus disingkirkan ke luar area agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
5. Hasil bongkaran yang dapat dimanfaatkan kembali dilaporkan kepada
pihak Direksi untuk diadakan konsultasi dan sistem perhitungan biaya
pemakaian kembali dan analisis kelayakan kondisi material.

4.1.2. Pekerjaan bongkaran lantai keramik


Teknis pelaksanaan pekerjaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan bongkaran lantai keramik terdiri dalam 3 tahapan yaitu
1. Dalam proses membongkar bagian keramik lantai yang akan dibongkar
adalah melepaskan nut keramik pada sisi bagian keramik yang akan
dibongkar. Pemisahan nut dari keramik merupakan hal yang utama dilakukan
untuk mendapatkan ruang untuk mendapatkan lapisan ikatan semen dibawah
keramik sehingga jika nut sudah dibuka maka pemisahan keramik dari ikatan
semen akan lebih mudah dilakukan dan tidak akan mencederai keramik sisi
lainnya.
Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk membuka nut keramik
disisi keramik lama :
1). Membuka nut melalui pemahatan nat dengan menggunakan pahat
kecil.
2). Membuka nut dengan menggunakan grenda mesin, jenis grenda harus
menggunakan grenda jenis pemotong keramik. Saat melakukan
proses pembongkaran keramik ini sering mengandung resiko,
sehingga harus dilakukan dengan hati hati dan penuh kesabaran
karena dengan mengerjakan yang ceroboh bisa mencederai keramik
disisi lainnnya sehinga kita harus membongkarnya juga. Saat ini sudah
ditemukan beberapa bahan kimia (bahan aditif) yang bisa membantu
untuk memudahkan pembongkaran keramik. Salah satu bahan
aditif
yang biasa digunakan adalah penghancur semen (cement remover).
Bahan aditif ini biasanya ditunangkan di permukaan garisan nut
keramik, kemudian di tunggu beberapa saat. Setelah itu kemudian nut
akan lebih mudah diphat atau digrenda sehingga untuk
pembongkaran keramik akan semakin mudah.
2. Setelah nut keramik sudah terbuka dari sisi keramik adalah melakukan
pembukaan keramik supaya terpisah dari lapisan semen dibawah keramik.
Alat yang diperlukan adalah pisau scrab/pisau dempul yang berbentuk lebar
dan kaku. Pisau didorong pada sudut bawah keramik diarahkan ke bagian
tengah lembaran keramik. Kemudian Tekan pisau scrab dengan palu secara
perlahan. Jika beruntung, keramik akan terangkat sekaligus. Jika tidak
kemungkinan akan terangkat sebahagian atau pecah, sehingga anda perlu
mengangkat kembali lapisan keramik yang masih tertinggal.
3. Pembersihan lapisan adukan semen lama, hal ini dilakukan untuk membuat
perekat yang baru antara lantai dengan keramik yang akan dipsangkan.
Semua lapisan adukan yang lama harus dibuka, anda bisa menggunakan
pahat beton untuk menghancurkannya. Kemudian lakukan pembersihan untuk
mengangkat semua lapisan hingga benar benar bersih, Jika perlu gunakan
vacum supaya debu terangkat semuanya. Atau menggunakan lap basah
kemudian dikeringkan. Barang-barang bekas bongkaran dikumpulan pada
satu tempat
4.1.3. Pekerjaan bongkaran penutup atap
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan Persiapan
1). Persiapan lahan kerja
2). Persiapan alat bantu kerja : tangga kerja, safety belt, tali,
dll. B. Pelaksanaan pekerjaan
1). Membongkar atap dimulai dari sudut tepi bawah, diselesaikan dulu satu
baris kearah atas, kemudian satu baris kesamping, selanjutnya kearah
atas dan seterusnya sampai atap genteng terbongkar semua.
2). Dalam proses pembongkaran atap genteng dilakukan dengan hati – hati
untuk menghindari genteng terjatuh dan pecah.
3). Menurunkan atap genteng dilakukan dengan menggunakan tali
(beberapa genteng diikat dengan tali) dan ditumpuk jauh dari area lokasi
pembongkaran atap genteng.
4). Melakukan Sortiran/Pemilihan atap genteng yang dipakai kembali
dilakukan pada saat akan dilakukan perumpukan atap genteng, genteng
yang dapat dipakai kembali diseleksi, ditumpuk dan ditempatkan pada
area terpisah.
5). Kemudian genteng yang pecah dan tidak terpakai lagi kemudian
disingkirkan ke luar area agar tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan.
4.1.4. Pekerjaan bongkaran pasangan batu bata
Teknis pelaksanaan pekerjaan
A. Pekerjaan persiapan
1). Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan
pembongkaran pasangan batu.
2). Approval material yang akan digunakan.
3). Persiapan lahan kerja.
4). Persiapan alat bantu kerja, antara lain : bodem, keranjang, linggis, palu,
dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
1). Pasangan batu kali/ gunung yang akan dibongkar terlebih dulu diukur
bagian mana yang akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat
persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat dimulai.
2). Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu
kemudian ke bawah pasangan.
3). Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem, spesi
yang melekat pada batu bongkaran dibersihkan dengan cetok, apabila
dengan cetok tidak kuat maka dibersihkan dengan dipukul
menggunakan palu kecil.
4). Batu kali bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di
lokasi yang dekat dengan lokasi yang akan dipasang batu kali bekas
bongkaran.
5).Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ kali selesai, pekerja
membersihkan lokasi dari spesi hasil bongkaran.
6). Material hasil bongkaran harus dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan
persetujuan Direksi pekerjaan atau sesuai dengan petunjuk dari pemilik
pekerjaan.
4.1.5. Alat untuk pembongkaran sesuai fungsinya

1. Dump truk / Pick up


2. Genset generator
3. Jack hammer
4. Rambu pengaman
5. Alat bantu
6. Alat pelindung diri
7. Lampu penenrangan jika di lakukan di malam hari
5. . PEKERJAAN PEMBESIAN

Pekerjaan pembesian yang dimaksud adalah besi beton untuk tulangan pekerjaan beton atau
grouting.Pekerjaan pembesian meliputi pengadaan, pabrikasi dan pemasangan dan dihitung
dalam satuan kilogram (kg).

6. PEKERJAAN BEKISTING

Dalam pelaksanaan pekerjaan bekisting ada baiknya merencanakan semua hal yang berkaitan
dengan proses pelaksanaan pekerjaan bekisting mulai dari persiapan bahan dan alat
bekisting, pemasangan bekisting, dan pembongkaran bekisting
6.1. Bahan dan Alat
Bekisting
 Panel Kolom, sebagai bekisting kolom;
 Tie Rod, sebagai pengikat antara panel pada sistem formwork;
 Push Pull Base, sebagai pengait push pull props dengan lantai agar dapat
berdiri tegak;
 Push Pull Prop, sebagai bracing penguat dan pengatur vertically agar kolom
atau dinding dapat berdiri tegak;
 Tie Nut, untuk mengatur dan perkuatan panel beiksting dengan tie rod;
 Waller, untuk perkuatan pada bekisting kolom atau dinding sebagai sabuk; dan
 Push Pull Bracket, berfungsi mengaitkan push pull props dengan kolom.
6.2. Pemasangan Bekisting
 pengikatan sling tower crane.
 bersihkan bagian permukaan panel bekisting dari kotoran lalu melapisinya
dengan minyak pelumas. Kemudian pindahkan bekisting kolom ke lokasi
marking kolom yang telah ditentukan dengan bantuan tower crane. Pada saat
memasang bekisting kolom, sisi bagian dalam harus menempel pada sepatu
kolom.
 atur setiap panel sesuai pada posisinya kemudian kencangkan tie rod dengan
wing nut yang terdapat pada horizontal waller.
 Tahap keempat, setelah bekisting kolom terpasang dengan benar, lalu pasang
adjustable push pull props pada base plate di kedua sisi bekisting.
 lakukan check verticality bekisting pada as kolom agar tidak terjadi kemiringan
bekisting kolom..
6.3. Pembongkaran Bekisting Kolom
Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah 8 jam dari pengecoran selesai.
Apabila bekisting tesebut dibongkar sebelum waktu pengikatan pada beton terjadi
dengan sempurna, maka akan terjadi kerusakan/ cacat pada beton tersebut. Berikut
ini tahapan pekerjaan pembongkaran bekisting

7. PEKERJAAN BETON

7.1. Pekerjaan beton meliputi beberapa tipe yaitu:


1. Pek. Beton Campuran 1Pc:3Ps:5Kr
2. Pek. Beton Campuran 1Pc:2Ps:3Kr
3. Pek Beton K350

7.2. Metode pekerjaan beton


1. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar gambar pekerjaan struktur beton tiap bagian.
 Materi persetujuan yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan bahan kerja, antara lain: readymix K-300 , besi beton, kawat beton, semen
PC, pasir, multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain: pompa beton, vibrator, kompresor, sumur
potong, teodolit, waterpass, meteran, gergaji, schafolding, raskam, jidar, benang,
selang air, dll.
2. . Pengukuran
 Juru ukur (surveyor) dengan memakai theodolith melaksanakan pengukuran
dan menandai area untuk titik penempatan, ukuran (dimensi) serta leveling dari poer,
sloof, kolom, balok, plat lantai, tangga dan dinding penahan tanah.
 Pekerjaan pengukuran dan penandaan area yang dikerjakan secara
berurutan mengikuti alur pekerjaan struktur beton yang akan dikerjakan.
3. Fabrikasi besi tulangan
 Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan daerah yang cukup luas untuk
menaruh, memotong besi beton dan membengkoknya sehingga sesuai dengan
gambar yang telah disetujui.
 Besi beton yang digunakan untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi)
diubahsuaikan dengan gambar kerja dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
 Rangkai besi beton memakai kawat beton.
 Besi beton yang diberi tanda yang diberi tanda sesuai dengan penempatannya,
dikirimkan tidak / mencampakkan waktu untuk dipasang.
 Untuk kolom, tulangan yang dikerjakan lebih dahulu sehabis itu rumit dengan
pemasangan bekesting.
 Untuk balok, pelat lantai, pelat lantai dan tangga bekesting yang dikerjakan dahulu
gres sehabis itu dilanjutan dengan pembesian tulangan.
 Pembuatan dan pengajuan gambar pekerjaan struktur beton tiap bab Metode
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton
4. Fabrikasi bekesting
 Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan pengukuran dan
mempercepat pelaksanaannya, alasannya yaitu angkutan bekesting menjadi dekat.
 Untuk struktur beton yang posisinya ada di bawah permukaan tanah , maka sanggup
bekesting memakai multiplek atau pasangan batako:
 Sebelum bekesting batako dipasang, lakukan pengukuran dengan theodolith untuk
kesikuan dan leveling pondasi.
 Pasangan dinding batako harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
sanggup baik.
 Perkuatan terhadap pasangan dinding batako, dan hasil pengecoran pasangan
dinding batako tidak ambruk / runtuh.
 Fabrikasi bekesting untuk struktur beton di atas permukaan tanah bencana: kolom,
balok, lantai dan tangga memakai materi dari multiplek dan perkuatan memakai balok /
kaso dan alat perancah schafolding:
 Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.
 Pasang dan rangkai potongan multiplek pada struktur area yang akan dicor
dengan perkuatan balok / kaso dan schaffolding.
 Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.- Pasangan bekesting
harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton sanggup menghasilkan
bidang yang datar / maksimal.
 Sebaiknya kolom yang dibuatkan sepatu kolom dengan beton atau besi plat siku untuk
menjaga kolom tetap tegak lurus dan siku.
 Setting (pasang) besi tulangan yang telah difabrikasi ke dalam bekesting.
 Pasang dek beton dan ayam secara merata dan sesuai kebutuhan.

5. Pengecoran beton
 Sebelum melaksanakan pengecoran terlebih dahulu, terlebih dahulu kontraktor
menciptakan Job Mix Formula untuk memilih komposisi adonan yang diharapkan dapat
memperoleh kebenaran yang diharapkan sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix
Formula yang dibentuk dengan kontraktor yang diserahkan direksi maupun pengawas
lapangan untuk disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur memakai beton
readymix mutu K-350.
 Pengecoran beton dimulai sehabis konsultan / direksi revisi untuk pengecoran beton
yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
 Periksa kekuatan contoh yang sudah dipasang / difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan contoh benar dan disahkan oleh konsultan / direksi untuk pekerjaan
selanjutnya.
 Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area pengecoran.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
 Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton sanggup padat dan
tidak ada sarang tawon.
 Hindarkan kejadian beton pengaturan area jawaban yang akan dicor belum siap.
 Pembuatan dan pengajuan gambar pekerjaan struktur beton tiap bab Metode
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton

8. PEMELIHARAAN KADE METER


Kade meter adalah adalah sebuah tanda yang menunjukkan angka atau ukuran meter
yang digunakan untuk penunjang proses operasional di dermaga. Kade meter eksisting yang
ada di Terminal Jamrud berupa nomor yang dicetak dengan bahan karet dan di lekatkan
di bibir demaga menggunakan achor atau dinabolt.
Kerusakan-kerusakan yang didapati pada kademeter biasanya berupa kademeter yang
rusak
atau sobek serta hilang, sehingga perbakannya yaitu dengan pengadaan kademeter yang baru
sesuai nomor kademeter yang hilang dan dipasang sesuai tempat yang ditentukan atau tempat
eksisting. Pemasangan kademeter yaitu dengan anchor atau dinabolt dan di grouting pada
sisinya agar rata dan kuat.
9. PEKERJAAN PASANGAN BATA

9.1. Pekerjaan Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC
:
4 pasir pasang. untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar dari
permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding
didaerah basah setinggi 160 cm dari pemukaan lantai, serta semua dinding yang pada
gambar menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air digunakan aduk rapat air
dengan campuran 1 PC : 2 pasir pasang.
A. Persiapan pekerjaan
1. Siapkan shopdrawing yang telah di approved untuk digunakan sebagai acuan.
2. Siapkan alat kerja dan bahan : bata merah, meteran, sendok semen/roskam,
palu karet, waterpass, ember plastik, alat lot, benang, gergaji, dll.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Cek / sortir bata merah agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana
dipasang akan mendapat permukaan yang rata.
2. Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata merah.
3. Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding
(marking).
4. Pasang Profil dengan memakai hollow besi.
5. Bersihkan area kerja dari kotoran – kotoran yang ada.
6. Bersihkan bata merah dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat
bekerja dengan baik.
7. Siapkan campuran adukan tinbed/ perekat bata merah dan masukan kedalam bak
adukan / ember plastic.
8. Aduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan
hand mixer.
9. Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata merah tidak ada, maka dipakai
adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan
permukaan yang rata.
10.Lakukan pemasangan bata merah secara manual sebagaimana umumnya dengan
tebal speci yang dianjurkan ±3mm dengan roskam gerigi, untuk bagian bawah joint
lantai dan atas join slab menggunakan MU-380/ 301-Tinbed.
11.Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata merah tersebut
digunakan hollow alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control kerataan.
12.Setelah pekerjaan pasangan bata merah selesai dan dipastikan telah mengering
dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran/ acian.

10. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

10.1 Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran dan acian.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, jidar, raskam,
benang, kertas gosok, dll.
 Plesteran dan Acian
0.2. Pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian
 Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 5Psr dan plesteran transram menggunakan
aduka 1PC : 3Psr.
 Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
 Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan
dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
 Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat
bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
 Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan
dengan raskam dan jidar.
 Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil
acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian
sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok

11. PERBAIKAN ATAP


Pekerjaan perbaikan atap yang dimaksud adalah pekerjaan penggantian maupun perbaikan
pada seluruh komponen atap.
12.1 Komponen atap terdiri dari penutup atap, talang air dan Lisplank
12.2 Klasifikasi Pekerjaan Pemeliharaan atap
A. Alat yang di gunakan
1. Pick up
2. Alat Grouting
3. Alat bantu & rambu pengamanan
4. Lampu/ generator set
5. Alat Pelindung Diri
6. Scafolding
B. Bahan
1. Waterproofing (Nippon paint elastex atau setara
2. Serat Fiber (No drop atau setara
3. Seng gelombang
4. Spandek Galvalum t 0.35 mm
5. Kalsiboard 6mm
6. Semen grouting
7. Rangka Galvalum 9mm
8. Gypsum t 6 mm
9. Sekrup
10. Kabel tis
C. Pekerja
1. Pengawas
2. Mandor
3. Oprator alat berat
4. Tukang pekerja
D. Jenis kerusakan
1. Bocor
2. Deck Beton Retak
3. Penutup Atap Retak/Pecah
4. Rangka Atap Rapuh
5. Talang Air Rusak
6. Penutup gudang lepas
E. Cara kerja perbaikan
1. Atap bocor
 Cek kondisi penutup atap, apakah deck beton, atap spandek galvalum,
polycarbonat atau instalasi pipa AC atau instalasi pipa kamar mandi
yang buntu.
 Kerusakan pada deck beton berupa retakan, bila retakan terjadi pada
permukaan plesteran maka cukup melakukan dengan perbaikan
screeding dengan tebal minimal 5 cm dan dilanjutkan dengan
pemberian lapisan waterproofing sebelum melakukan screeding untuk
jenis waterproofing SIKA TOP SEAL sebelum screeding dan pemberian
lapisan waterproofing setelah screeding untuk jenis waterproofing SIKA
LASTIC yang memang diperuntukan terkena sinar UV Matahari. Bila
retakannya cukup dalam hingga mencapai struktur beton maka
diperlukan perbaikan deck beton berupa grouting menggunakan semen
grouting atau setara dengan produk SIKA Grout. Permukaan beton lama
harus di chipping dan di cor grouting tebal + 5cm
 terdapat suatu kondisi deck beton yang membutuhkan penanganan
pelapisan waterproofing setara Nippon Elastex, harus memberi
Membran setara membran No Drop sebelum melapisi waterproofing
tersebut dan penanganan tersebut dilakukan 3(tiga) lapis membran
beserta waterproofing setara nippon elastex.
2. Penggantian Atap Spandek Galvalum
 Membersihkan area yang akan dikerjakan.
 membongkar Atap Spandek Galvalum yang mengalami kerusakan.
1. Deck Beton Retak/Pecah
 Bersihkan area yang akan dikerjakan.
 Bongkar/ chipping area yang retak atau pecah dengan ketebalan
kurang lebih 5 cm.
Apabila retakan terjadi pada permukaan plesteran maka cukup
melakukan dengan tebal minimal 5 cm atau bisa juga dilakukan
dengan memberi isian retakan berupa campuran semen dengan cairan
sejenis SIKA Dur.
Apabila retakannya cukup dalam hingga mencapai struktur beton maka
diperlukan perbaikan deck beton berupa grouting.
Agar permukaan beton lama dan baru melekat dengan baik, beri
lapisan bonding agent sebelum pengerjaan grouting.
 Lakukan pengecoran menggunakan material semen grouting atau
setara dengan produk SIKA Grout.
2. Penggantian Atap Polycarbonat
 Untuk pengadaan penggantian Polycarbonat harus persetujuan Tim
Counterpart.
 Jenis Polycarbonat yang dipakai Polycarbonat ext Twinlite atau setara
dengan tebal minimal 5mm.
3. Rangka Plafond
 Pekerjaan ini meliputi perbaikan dan pengadaan rangka plafond
menggunakan material galvalum.
 Spesifikasi yang digunakan untuk rangka plafond menggunakan
galvalum tebal minimal 0.8 mm.
4. PERBAIKAN PLAFOND
 Perbaikan plafond meliputi perbaikan dan pengadaan material plafond.
 Spesifikasi yang digunakan adalah sesuai dengan kondisi eksisting ex
Gypsum tebal 9mm.
 Area perbaikan plafond yaitu plafond interior, plafond eksterior, dan
drop ceilling.
 Sebelum pengecatan plafond terlebih dahulu permukaan plafon di
plamir kemudian di cat menggunakan cat setara dengan dulux, dengan
warna mengikuti kondisi eksisting.
12. PERBAIKAN DINDING DAN CAT

Cat Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dan seharusnya dilaksanakan
dalam pengecatan cat dasar, pendempulan, baik yang dilaksanakan sebagai pekerjaan
permulaan, ditengah-tengah dan akhir. Yang dicat adalah Plafond ruang rapat, dan permukaan-
permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS
12.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Pengecetan Dinding Bagian Dalam
Teknis pelaksanaan pekerjaan
1. finish dan hasilnya benar-benar rata
12.2 Pekerjaan Pengecatan Plafond
Teknis pelaksanaan pekerjaan
1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat.
2. Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
3. Bersihkan permukaan dari debu dan kotoran dengan kain lap.
4. Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan plafon yang
akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
5. Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
6. Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan
kuas untuk bidang yang sempit.
7 Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan tahap selanjutnya sampai
finish dan hasilnya benar-benar rata.
12.3. alat yang di gunakan
1. Kuas Cat
2. Rol
3. Palu
4. Catok
5. Skrap
6. Ember
7. Bor tangan
8. Kertas gosok
9. Kertas semen / Koran
10. Kain lap

13.4. bahan
1. Semen
2. Plamir
3. Pasir pasang
4. Sealant
5. Batu bata
6. Cat tembok
7. Alkali

13. PERBAIKAN LANTAI


13.1 Alat Yang Digunakan
1. Bodem
2. Cangkul
3. Catok
4. Beneng ukur
5. Meteran
6. Waterpass
7. Jack hammer
13.2 Bahan
1. Semen 50 kg
2. Pasir Pasang
3. Keramik Plint
4. Keramik Lantai
5. Nat Keramik
6. Batu Koral
13.3. perbaikan
Lantai keramik yang rusak atau retak maka harus diganti.
Untuk penggantian keramik disesuaikan dengan keramik eksisting, antara dimensi dan
motif dari keramik.
Keramik yang digunakan harus setara ROMAN dan sejenisnya.

14. PERBAIKAN TOILET DAN SANITAIR

Toilet dan sanit air


Pemeliharaan Peralatan Sanitair
- Peralatan sanitair adalah wastafel, bathtub, shower, kloset duduk, dan kloset
jongkok.
- Bersihkan setiap hari dengan cairan sabun atau bahan pembersih lain yang tidak
menyebabkan terjadinya korosi pada alat-alat yang terbuat dari metal. Gosok dengan spon
plastik atau sikat yang lembut. Bilas dengan air bersih. Kemudian, keringkan dengan kain
lap yang bersih
14.1 Alat yang di gunakan
1. Bondam
2. Kop kaca 3 kaki
3. Catok
14.2. bahan
1. Kran Air Sprayer
2. Pipa PVC AW
3. Closet Duduk/Jongkok
4. Partisi Cubical Dindin
5. Pintu Cubical
6. Urinal Sensor Flush
14.3 cara perbaikan

Penggantian kran air, kran urinoir, toilet sprayer / jet shower menggunakan produk setara
dengan Toto atau menyesuaikan kebutuhan eksisting. Jenis dan type sesuai dengan
eksisting.
Untuk perbaikan dan penggantian pipa saluran air bersih maupun air kotor, diameter
pipa sesuai dengan kebutuhan eksisting. Type pipa menggunakan minimal AW.
Untuk mengidentifikasi penyebab saluran yang mampet perlu dilakukan
pembongkaran daerah sekitar sumbatan jika hal tersebut dirasa tidak
memungkinkan untuk mencari titik saluran yang mampet karena tersumbat, maka
pihak kontraktor diperbolehkan untuk membuat saluran baru yang lebih efektif
sesuai persetujuan owner.
Pada umumnya titik yang menjadi saluran mampet berasal dari floor drain kamar
mandi, urinoir, dan closet.
Untuk penanganan buntu pada closet langkah awal bisa dengan menggunakan jasa
sedot WC,
15. PERBAIKAN PINTU, JENDELA DAN ASESORIS
15.1. Alat yang di gunakan
1.Las Listrik
2.Kuas Cat
3.Waterpass
4.Benang Ukur
15.2. Bahan
1.Daun Pintu
2.Handle Pintu (ext Rafes, Eelic, Dekson atau setara) dan Kunci
3.Kaca Jendela
4.Kusen Aluminium
5. Sealent
15.3. Jenis kerusakan
1.Kaca retak/pecah
2.SalurKusen Aluminium rusak
3.Handle pintu rusak
15.4. Metode perbaikan
1. Kaca pecah
Pengecekan seluruh jendela dan kaca jendela.
Kaca jendela yang pecah diganti dengan yang baru sesuai ukuran yang berada
di lapangan.
Spesifikasi kaca menggunakan kaca tebal minimal 8mm dan mengikuti eksisting.
2. Kusen Alumini
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan dan perbaikan + pemasangan kusen
aluminium.
Spesifikasi kusen menggunakan alumunium dengan dimensi dan warna sesuai
dengan kondisi eksisting
3. Handle Dan Engsel Pintu Kaca
Handle pintu lepas/rusak harus di ganti.
Adapun spesifikasi handle sama seperti eksisting.
Untuk kerusakan pada engsel atau floor hinge pada pintu kaca utama harus
diganti menyesuaikan eksisting dengan merk setara
4. Perbaikan Pintu Pvc
Kerusakan pintu pvc yang pecah atau lepas dari kusennya harus diganti
dengan pintu pvc yang baru apabila kerusakan pintu sudah tidak bisa dipakai lagi.
16. PEKERJAAN PENGELASAN

16.1. proses pengelasan ini melibatkan benda dan juga enerhi panas. Benda yang akan
dilakukan penyambungan dipanaskan hingga menjadi cair dengan panas tertentu.
Teknologi yang dipakai dalam pengelasan jenis ini ialah: las busur listrik dan juga gas.
16.2. ALAT material elektroda , alat las, listrik/ genset dan alat bantu.
16.3. Metode pengelesan
a. Objek yang akan dilas sebaiknya diletakan pada tempat yang mendatar, sehingga
memudahkan welder untuk mengelasnya.
b. Disarankan menggunakan arus las DC, karena DC tidak memercikan api berlebihan
sehingga mudah untuk mengatur seberapa besar atau kecilnya percikan
itu dibutuhkan. Dan juga kebanyakan kawat las membutuhkan arus DC.
c. Untuk melakukan pengelasan, sebaiknya objek yang akan dilas ditekan atau
dirapatkan. Sehingga saat pengelasan tipis saja sudah dapat merapatkan, menutup,
bahkan menyambungkan objek tanpa harus memiliki bekas las yang sangat tebal.
d. Pengaturan besarnya arus sangat dibutuhkan, karena jika arus terlalu kecil itu tidak
dapat mendapatkan hasil las yang maksimal. Bahkan hasil las tidak akan kuat,
sehingga kemungkinan hasil las akan terlepas.
e. Jarak saat melakukan pengelasan sebaiknya 2-3mm dari objek, karena jika terlalu
dekat ataupun jauh. Hasil pengelasan tidak akan maksimal.
f. Disaat pengelasan berjalan dan tiba-tiba welder memutuskan untuk berenti,
sebelum memulai lagi disarankan bersihkan kerak pada hasil las dengan menggetok-
getokan palu kepada objek pengelasan.
g. Hindari pendinginan tiba-tiba setelah selesai melakukan pengelasan, contohnya
disiram dengan air. Ini sangat tidak dianjurkan, karena beberapa bahan akan mudah
retak.

17. PEKERJAAN PABRIKASI BESI

Fabrikasi Adalah Suatu Rangkaian Pekerjaan Dari beberapa Komponen bahan Baik Berupa
plat, pipa ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk setahap demi setahap berdasarkan item-
item tertentu sampai menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan untuk menjadi sebuah
rangkaian alat produksi atau konstruksi.
17,1 Bahan-Bahan Dan Hasil Fabrikasi
Bahan-bahan yang dipakai untuk fabrikasi antara
lain:
 plat baja karbon
 baja profil
 steinless
 aluminium
 pipa, serta
 jenis-jenis logam lain
17.2.area yang di kerjakan
 saluran
 struk

18. PEKERJAAN SERVICE/PEMBERSIHAN SALURAN AIR

18.1. Pemberian saluran air


Pemeliharaan plumbing menjelaskan bagaimana cara perbaikan dan pemeliharaan yang
dapat dilakukan untuk instalasi air besih dan kotor. Di postingan ini menjelaskan cara naik
sistem pipa, begitu juga pengetesan air bersih. Berikut meruypakan pokok bahasan dari
pemeliharaan pipa ledeng.
Pemeliharaan Plumbing
Dalam sistem bangunag sistem plumbing dibagi menjadi dua (di luar
firehydrant sistem), yaitu:
- lnstalasi udara kotor
- lnstalasi air bersih
lnstalasi penyaluran Dan Pembuangan udara meliputi Persediaan udara Pt pipa
penyaluran Dan Pembuangan udara, perlengkapan sanitasi seperti kloset Dan
wastafel, Dan Saluran-Saluran lainnya seperti Ledeng, alat Kontrol penyaluran
udara induk (stop-ayam), Dan alat Kontrol penyaluran udara setempat (berhenti -
volves).
18.2. Pemeliharaan instalasi air kotor dan air bersih:
A. lnstalasi Kotor Udara
Pemeliharaan Saluran Udara Kotor:
1) Periksa saluran tegaknya air kotor pada bangunan, terutama saluran yang
menggunakan bahan PVC. Periksa pada setiap sambungan yang
menggunakan lem sebagai penyambungnya. Bila ada kebocoran, segera
tutup kembali.
2) Bersihkan Saluran Terbuka udara Kotor di Sekitar Bangunan Dari
barangbarang Yang DAPAT menggangu Aliran udara hearts Saluran,
sekurangkurangnya 1 bulan Sekali.
3) PADA Saluran Tertutup udara Kotor, periksa through bak Kontrol Saluran Dan
beri Jeruji Dari batang besi sebagai penghalang sampah agar Saluran
TIDAK tersumbat.
4) Permasalahan Yang Sering dihadapi DENGAN pipa kloset Adalah seringnya
pipa kloset tersumbat sehingga udara kotor Anda meluap Kembali Ke
differences. Untuk mengatasi pipa kloset yang tersumbat , kawat gunakan
yang mudah dibengkok-bengkokan untuk membersihkan lubang toilet.
5) Apabila cara tersebut masih belum berhasil, buka tutup bak kontrol dan gunakan
atau tongkat yang cukup panjang untuk membersihkan pipa pembuangan
di bak kontrol. Apabila bak kontrol tidak tersedia maka kita dapat melakukan
penggalian pipa di antara bangunan dengan tangki septik tadi dan potong pipa
paralon.Kemudian, bersihkan pipa tadi dengan menggunakan tongkat
pembersih. Setelah selesai, sambungkan kembali pipa yang terpotong.
6) Jika pipa telah dibersihkan, buat ruang seukuran manusia di sekeliling pipa
untuk digunakan kembali sewaktu-waktu di masa yang akan datang.
7) pada beberapa bangunan terdapat tempat buang air kecil untuk lakilaki
yang terbuat dari beton dan dialiri oleh udara. Metode ini tidak efektif
terutama saat udara tidak mengalir karena menyebab mengendap pada lantai
dan menimbulkan bau tak sedap. Ada ide bagus untuk menggantialat
inidengan kloset jongkok.
8) Apabila Lubang drainase untuk review KAMAR manditersumbat, Lepaskan
tutup Lubang drainase Dan bersihkan pipa drainase. Apabila lubang drainase
masih tersumbat , ada kemungkinan permasalahannya terletak di pipa
drainase yang terletak di luar. Cari pipa Buangan luarnya Dan bersihkan
pipa Yang tersumbat Tadi DENGAN using pipa ATAU tongkathingga
TIDAK tersumbat Lagi.
9) Cara perbaikan terhadap instalasi air kotor:
 Ampelas atau buat kasar permukaan yang retak atau pada ujung
sambungan.
 Beri lem PVC pada daerah yang ingin disambung.
 Sambungkan kembali bagian tersebut. kan ruangan toilet / WC
menjadi bau. Kemudian, ada kemungkinan buangan air kecil .
B. lnstalasi Air Bersih
Pengetesan sistem air bersih:
Sistem air bersih harus dites dan dibuktikan bahwa tidak ada
kebocoran. Cara pengetesan sebagai berikut :
1) SEBELUM pengetesan, Seluruh pipa udara Bersih Supaya dibilas terlebih PT
KARYA CIPTA PUTRA Dari SEMUA endapan, Kotoran, ATAU Sisa-Sisa
Pengerjaan pemipaan.
2) Pembilasan dilakukan dengan menekan pipa-pipa dengan udara secukupnya
dan dibuang. Demikian diulangi sampai didapat hasil buangan pembilasan
bebas dari kotoran yang mungkin ada di dalam pipa air bersih.
3) Setelah pembilasan, kita lakukan pengetesan secara hidrolik, yaitu seluruh
sistem pemipaan udara bersih dengan udara yang mempunyai tekanan
sebesar 10 atm (10 ke / cm 2 ).
4) Tekanan Yang Terjadi dipertahankan selama 3 jam Apabila Jarum manometer
menunjuk Angka Yang Konstan Maka Berarti hasil temuan pemasangan
dinyatakan Baik.
5) Pengetesan dilakukan 2 tahap, yaitu:
- Sebelum penyambungan dengan sanitair (dengan pengujian tekanan).
- Setelah penyambungan dengan sanitair (pengecekan fungsi).

6) Peralatan dan keperluan lainnya untuk pengetesan harus disediakan oleh


kontraktor.
7) Pengetesan sistem udara kotor di dalam bangunan harus dibuktikan bahwa
benar-benar terdapat kedap air dan kedap udara.
Tahap pelaksanaan pengetesan dilakukan sebagai berikut :
a) Tahap 1: Sebelum pengetesan diadakan pembilasan pipa.
b) Tahap 2: Pengetesan dilakukan dengan sistem "watertest":
- SETIAP bukaan Harus Ditutup Rapat, kecuali bukaan pagar
differences
- SETIAP Bagian diisi DENGAN udara.
- Pengetesan tidak kurang dari 3 m kolom air tidak lebih dari 30 m '
- Lama Pengetesan 10 menit.
- Cek kebocoran.
8) Pengetesan
Pompa-Pompa Pengetesan dilakukan sesuai dengan petunjuk pabrik dan sistem
yang diinginkan. Pengetesan Sistem Harus Sesuai DENGAN Uraian Sistem
Pemeliharaan Saluran udara Bersih:
a) Reservoir Tanah
1. Memeriksa tanda alarm saat udara mencapai permukaan batas
atas.
2. Memeriksa Tanda alarm PADA Saat udara mencapai permukaan
Batas Bawah.
b) Pompa air bersih
Memeriksa indikasi status pompa air bersih.
c) Memeriksa trip alarm pompa air bersih.
Tangki Atap
1. Memeriksa tanda alarm saat udara mencapai permukaan batas atas
2. Memeriksa tanda alarm saat udara mencapai permukaan batas
bawah.
Cabang Utama Pemipaan Air Bersih
1. Memeriksa pembukaan pembukaan dan penutupan aliran pipa air
utama.
2. Memeriksa indikasi aliran udara terbuka atau tertutup.
3. Peralatan Utama
4. Pompa self priming sentrifugal pengiriman
5. Pompa hydrophor lantai atap sentrifugal
6. Tangki tekanan woter
7. Pompa sewoge submersible pit
8. Pompa kuras reservoir submersible sewoge
9. Unit pengolah limbah
10. Peralatan pompa air mancur lengkap instalasi dan
aksesorisnya
d) Saluran air bersih yang memerlukan perhatian adalah saluran PVC yang
tidak terlindung dari panas matahari.
e) Tambahkan penggantung pada dinding untuk menopang atau
menyanggah pipa PVC bila ada sebagian penggantung yang lepas.
f) Bila terjadi kebocoran pada sambungan pipa PVC, lakukan hal-hal
sebagai berikut :
1. Matikan aliran udara dari stop kran yang ada.
2. Lem Kembali using lem PVC sejenis DENGAN pipa ATAU
Balut DENGAN karet bekas ban hearts bermotor untuk review
Kondisi Darurat (bersifat SEMENTARA) sehingga kebocora n da
pat dihentikan.
3. Jalankan kembali aliran air bersih yang ada.
d) Apabila Bangunan Sudah mempunyai pipa penyaluran air Bersih (Terbuat
Dari besi ATAU PVC) Dan using pipa udara Terbuat Dari besi Maka
sebaiknya dilapisi lapisan tebal kulit antikarat. Kebocoran pada pipa air
merupakan hal yang wajar, tetapi untuk menghindari kerusakan yang
lebih parah, sebaiknya kerusakan segera diatasi sebelum menjadi lebih
parah. Perbaikannya umumnya memerlukan keahlian tukang ledeng.
e) Sebaiknya Bangunan pun mempunyai alat Kontrol Induk (stop-ayam)
untuk review memotong Arus udara apabila Perbaikan pipa sedang
dikerjakan. Apabila Bangunan TIDAK mempunyai alat Kontrol Induk
Maka sebaiknya tim Pemeliharaan gedung Segera menghubungi Ahli
Ledeng untuk review memasang alat Kontrol Induk PADA Sistem
penyaluran airnya.
f) PADA SEMUA bukaan Saluran udara Bersih (Keran) sebaiknya
Terdapat alat Kontrol penyaluran udara setempat (stop-volvel. Jadi, Bila
Terjadi Kebocoran ATAU kerusakan Maka penyaluran udara DAPAT
dihentikan Cukup PADA daerah tersebut. Bila belum terpasang alat ini,
segera lakukan pemasangannya.
g) Pipa Yang dilapisi antikarat Sering kali mengalami Kebocoran di
Bagian sambungannya. Untuk memperbaikinya:
1. Lepas pipa dari sambungannya
2. Bagian sambungan pipa diberi selotip sambungan rapat (seol
tope) karet
3. Sambungan pipa yang sudah diberi selotip sambungan rapat
(seo I to pe) disambung kem bali.
e) Pipa plastik yang murah cenderung mudah rusak. Apabila ini terjadi,
potong bagian yang rusak dan ganti dengan sambungan pipa yang
baru.Pastikan Sambungan Yang baru mempunyai ukuran Yang pas
DENGAN pipa lama. Rekatkan Bagian Yang baru DENGAN lem
Perekat PVC (perekat \. Pipa plastik umumnya diletakkan di hearts
tanah ATAU di hearts Tembok untuk review mencegah pipa Dari
kerusakan.
f) Pipa Tangki Persediaan udara Utama, Tangki penyimpanan udara,
Serta menara udara pipa-pipa Persediaan udara Utama Dan menara
udara Yang terletak di Luar ATAU Keran Ledeng Harus diperiksa
SETIAP bulan JIKA mengalami Kebocoran ATAU TIDAK. Kebocoran
PADA pipa Persediaan udara Utama diatasi DENGAN Cara Yang
sama seperti PADA pipa udara Yang Sudah dibahas PADA Bagian
sebelumnya.
g) Apabila Bangunan gedung memiliki Tangki Persediaan udara Yang
diletakkan Cukup tinggi, sebaiknya Pemeriksaan dilakukan SETIAP
bulan.Walaupun tangki biasanya terbuat dari bahan GRP yang tidak
mudah bocor, pada pipa bagian masuk dan keluar sering terjadi
kebocoran. Apabila terjadi kebocoran, pipa bagian masuknya harus
dikuras danpipa-pipa lainnya ililepas.
h) Sambung kembali pipa-pipa dengan menggunakan sambungan PVC
(shock) dan beri selotip sambungan rapat (seol tope) di sekitar alur pipa
dan bagian sambungan lainnya. Pipa PVC TIDAK can digunakan sebagai
pipa MASUK ATAU Keluar Tangki Persediaan PADA udara ketinggian
Yang Tinggi KARENA TIDAK Terlalu KUAT Dan cenderung Menjadi
Rapuh apabila terjemur Panas matahari. Pipa antikarat berdaya tahan
jauh lebih lama dan lebih kuat . Periksa karat pada menara airsetahun
sekali dan sikat bagian-bagian yang berkarat dan cat bagian menara
yang terkena udara langsung dengan cat dasar (meni) ditambah satu
sampai dua lapisan cat. Pengecetan dilakukan minimal setiap 4 tahun
sekali.
i) Pembersihan tangki dilakukan setiap 2 tahun.Pemeliharaan pipa
ledeng yang diperlukan pada setiap bangunan, tergantung pada beberapa
item instalasi-nya, ada yang harus dilakukan pemeliharaan rutin dan
berjangka. Di postingan berikutnya. Semoga bisa melengkapi arsip.

19. PEKERJAAN GARIS MARKA


19.1 Pekerjaan Garis Marka Thermoplastic
Pemasangan Marka jalan sangan penting sekali untuk meningkatakan kenyamanan dan
keamanan dalam berkendara, ketika jalan sempit dengan lalulintas padat, keberadaan
marka jalan sangan membantu sekali agar pengendara tetap berada dijalunya masing-
masing. Manfaat keberadaan marka jalan juga dapat kita rasakan ketika kita berkendara
pada ruas satu jalaur dengan dua arah.
Selain itu Ketika hujan deras keberadaan marka jalanlah yang membatu pengendara agar
tetap pada jalurnya masing. berikut tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan marka jalan
A. Pekerjaan Persiapan
 Sebelum penandaan atau pengecatan dilakukan, pastikan bahwa permukaan
perkerasan jalan bersih, kering, dan bebas dari bahan yang berminyak dan debu.
 Untuk pembersihan perkerasan dengan marka jalan lama, dilakukan dengan grit
blasting (pengausan dengan bahan berbutir halus) agar tidak menghalangi
kelekatan lapisan cat baru
B. . Pengecatan Marka Jalan
 Pastikan penandaan marka jalan pada permukaan perkerasan dengan dimensi dan
penempatan yang presisi.
 Pengecatan dilakukan dengan mesin yang mampu menghasilkan suatu lapisan
yang rata.

 Taburkan segera Butiran kaca (glass bead) diatas permukaan cat.


 Lindungi marka yang masih basah dari lalu lintas sampai marka tersebut kering dan
bisa untuk dilalui

20. PEKERJAAN RAMBU DAN TIANG RAMBU

20.1 Tata Cara Pemasangan


Pemasangan rambu lalu lintas jalan meliputi kegiatan :
a. Peletakan daun rambu pada tiang rambu;
Daun rambu yang telah di lapisi dengan lembaran reflektif, diletakkan pada tiang
rambu dengan menggunakan baut yang dikencangkan.
b. Pembuatan pondasi dan peletakan rambu untuk rambu tiang tunggal dengan syarat :
1) Ukuran pondasi rambu dibentuk dengan papan untuk bekesting dan setiap
tiang masing-masing berukuran :
a) Pengecoran di luar
(1) Sisi bagian atas : 250 mm
(2) Sisi bagian bawah :400 mm
(3) Kedalaman : 600 mm
b) Pengecoran setempat
(1) Sisi Bagian atas : 250 mm
(2) Sisi bagian bawah : 500 mm
(3) Kedalaman : 500 mm
2) Bagian tiang rambu yang terbenam pada pondasi sedalam 600 mm;
3) Bagian dasar galian pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan dengan ketebalan
100 mm;
4) Pondasi beton kurang lebih setara dengan Beton Mutu K-175 atau dengan kata
lain mempunyai kuat tekan 175 kg/ cm 2;
5) Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 100 mm.

c. Pembuatan pondasi dan peletakan rambu sebagaimana untuk jenis konstruksi


tiang rambu tiang kupu-kupu:
1) Ukuran pondasi rambu dibentuk dengan papan untuk bekesting dan
setiap tiang masing-masing berukuran :
 Sisi bagian atas : 600 mm;
 Sisi bagian bawah : 600 mm;
 Kedalaman : 1150 mm.
atau disesuaikan dengan ukuran rambu

2) Bagian dasar pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 150
mm.
3) Pondasi beton ukuran lebih setara dengan Beton Mutu K- 250
atau
dengan kata lain mempunyai kuat tekan 250 kg/ cm2 dengan
ukuran
600x600x1000 mm.
4) Pada bagian atas pondasi dipasang plat logam sejenis dengan tiang
rambu ukuran 400x400x12 dan panjang 600 mm.
5) Pondasi untuk rambu dengan ukuran dan bentang rangka baja yang
besar disesuaikan dengan kondisi kekuatan daya dukung tanah setempat
serta beban yang terjadi sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kekuatannya;
6) Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 200mm
atau
disesuaikan dengan permukaan tanah dan jalan.

d. Pembuatan pondasi dan peletakan rambu sebagaimana untuk jenis konstruksi


tiang rambu portal (ukuran bentang 18m):
1) Ukuran pondasi rambu dibentuk dengan papan untuk bekesting dan
setiap tiang masing masing berukuran :
 Sisi bagian atas : 800 mm;
 Sisi bagian bawah : 800 mm;
 Kedalaman : 1950 mm.
atau disesuaikan dengan ukuran bentang portal
2) Bagian dasar Pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 150
mm.
3) Pondasi beton kurang lebih setara dengan Beton Mutu K-250 atau dengan
kata lain mempunyai kuat tekan 250 kg/cm2 dengan ukuran 800 x 800 x 1800
mm.
4) Pada bagian atas pondasi dipasang plat logam sejenis dengan tiang rambu
ukuran 650x650x22mm serta 6 buah angkur baut dengan diameter 22mm dan
panjang 1000 mm.
5) Pondasi untuk rambu dengan ukuran dan bentang rangka baja yang
besar
disesuaikan dengan kondisi kekuatan daya dukung tanah setempat serta
beban yang terjadi sehingga dapat dipertanggungjawabkan kekuatannya;

6) Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 200 mm atau dengan


permukaan tanah dan jalan
21. PEKERJAAN KANSTEN

A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pemasangan kansteen.
2. Persiapan lahan kerja.
3. Persiapan material kerja : Pasir urug, Kansteen, semen untuk pengikat.
4. Persiapan alat bantu kerja, antara lain: theodolith, meteran, waterpass, selang air, dll
B. Pelaksanaan pekerjaan
1.Melakukan pembersihan area yang akan dipasang kansteen dan memastikan
lokasi yang dipasang sudah memiliki permukaan tanah yang padat dan rata.
2. Membuat alas kansteen dengan pasir urug yang memiliki ketebalan 150 mm.
3. Memasang kansteen secara berurutan yang dimulai dari satu sisi.
4. Agar pemasangan bias dilaksanakan secara baik dan cermat menggunakan alat
bantu yaitu benang pembantu, dipasang setiap jarak 4 meter sampai 5 meter.
5. Pada pemasangan kansteen diberikan jarak 1 – 2 cm untuk spasi antar kansteen.
6.Kemudian melakukan pengecekan kelurusan perletakan kansteen dengan
menggunakan waterpass.
7. Finishing pemasangan kansteen dengan semen pengikat untuk menyelimuti kansteen
sebagai perekat.

22. PEMELIHARAAN BARRIER


A. Peralatan dan material yang digunakan :
1. Bekesting concrete barrier
2. . Concrete mixer
3. . Concrete mixer
4. Generator set
5. Lampu penerangan
6. Beton kelas B
7. Aat bantu roskam
B metode pelakasaan
1. Pemasangan Besi Tulangan Material besi yang sudah dipotong sesuai ukuran seperti
yang tertera di shop drawing selanjutnya dimobilisasi menuju ke area concrete barrier
(parapet) yang akan dipasang anyaman besi
2. Pemasangan Bekesting Pasang bekisting concrete barrier (parapet) pada
anyaman besi yang telah dipasang. Stel bekisting sesuai dengan kelurusan dan
elevasi jalan. Pasang stek dia 13 – 120 sebagai dudukan jack base support bekesting
3. Pembersihan Area Kerja Pembersihan dilakukan untuk menyingkirkan material-
material yang tidak diharapkan untuk terdapat pada area yang akan dilakukan
pengecoran, misalnya tanah, debu, sampah dan lain sebagainya sehingga material-
material tersebut tidak ikut di cor. D. 4. Penghamparan dan Pemadatan Beton 1. Beton
dituang langsung ke dalam cetakan concrete barrier (parapet) dengan memarkir truck
mixer di samping concrete barrier (parapet). Sebelum beton segar dituang, terlebih
dahulu dilakukan pengecekan slump beton dengan toleransi 7,5 ± 2,5 cm. 2.
Kemudian akan dipadatkan oleh satu set vibrator yang akan memadatkan seluruh
bagian beton segar, getaran yang diberikan kepada beton tergantung dari mix design
dan ketinggian slab yang akan dibuat
C Setelah beton mulai mengeras, bagian atas permukaannya diratakan atau
dihaluskan dengan menggunakan alat bantu atau roskam
23. PEKERJAAN BESI
A tahapan pekerjaan pembesian
1. Pengadaan matrial baja tulangan
2. Penyimpanan matraial baja besi tulngan
3. Pemptongan dan pembengkokan matraial baja besi tulangan
4. Pemasangan baja besi tulanggan pada elemen struktur
5. Pengecekan tulangab

24. PEKERJAAN EMPLASEMEN


Pekerjaan Pemeliharaan Emplasemen meliputi Pekerjaan Perbaikan Pondasi Saluran, Perbaikan
Dinding saluran dan Perbaikan tutup saluran yang mengalami kerusakan. Dimana saluran di
Terminal mirah pada umumnya menggunakan saluran jenis Box culvert dan U- Ditch.

Surabaya, 29 Maret 2023


CV CITA ABADI

TRI RAHARJO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai