cita abadi
JALAN LAKARSANTRI MADE 04, SURABAYA
npwp : 31.812.254.6-604.000
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN PEMELIHARAAN
1. PEMELIHARAAN ASPAL DAN PAVING
Pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan pemeliharaan rutin adalah aspal dan paving
Pekerjaan pemeliharaan aspal dan paving dimulai pada saat ada kerusakan di lapangan
yang dibuktikan dengan Berita Acara. Mulai Pekerjaan Pelaksanaan perbaikan aspal
meliputih hal-hal sebagai berikut:
Apabila ditemui jalan berlubang atau kelupas Pelaksanaan pekerjaan
selalu
berkoordinasi dengan owner dan pengawas.
Membersikan hasil galian pada permukaan jalan sampai selesai dan
pemasangan rambu-rambu yang jelas
tebal aspal tambalan dari campuran aspal harus dipadatkan dalam 1 (satu)
lapis sekaligus sehingga permukaan akhir lapisan setelah dipadatkan menjadi rata
atau lebih tinggi sedikit dari permukaan perkerasan eksisting. Sedangkan
Kemiringan paving dibuat sesuai dengan kemiringan eksisting atau ke arah saluran
air terdekat atau sesuai petunjuk dari direksi pengawas
Setelah pelaksanaan perbaikan aspal selesai (baik kerusakan ringan maupun
berat)
menjadwalkan tes core drill aspal dengan jumlah titik sesuai arahan
counterpart. Sedangkan pengdaan paving baru di lakukan pengujian di lep.
Menggunakan rambu-rambu petunjuk atau pengaman dan pekerja dilengkapi
dengan
alat pelindung diri (APD) selama pekerjaan sedang dilaksanakan.
1.1. Jenis – Jenis Kerusakan
Aspal
Pekerjaan pemeliharaan perkerasan aspal rutin dapat bersifat pemeliharaan,
penunjang, peningkatan, ataupun rehabilitasi dengan cara mengevaluasi penyebab
kerusakan yang timbul dan langkah penangannya. Kerusakan pada perkerasan
kontruksi jalan aspal dapat disebabkan oleh:
- Lalu lintas yang dapat berupa peningkatan beban dan repitisi beban;
- Air yang dapat berasal dari air hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik,
naiknya air dengan sifat kapilaritas;
- Kondisi tanah dasar yang tidak stabil
C. Pekerja
1. Pengawas
2. Mandor
3. Oprator alat berat
4. Tukang pekerja
D. Jenis kerusakan
1. Retak buaya/garis lebar <2mm
2. Terkelupas
3. Lubang ≤ 40 mm
E. Cara kerja.
Langkah 1
Siapkan material yang akan digunakan dan tempatkan di area yang tidak
mengganggu proses pekerjaan ataupun lalu lintas.
Langkah 2
.2 Pengunaan
A. Pekerjaan persiapan
Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan urugan sirtu
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja : sirtu.
Persiapan alat kerja : meteran, cangkul, sekrop, keranjang, alat
pemadat (stemper kuda), gerobak sorong dll.
B. Pelaksanaan pekerjaan
Material sirtu ditimbun disekitar areal pekerjaan
Pengangkutan material sirtu ketitik pekerjaan dilakukan dengan tenaga
manusia dengan bantuan peralatan gerobak dorong.
Membersihkan lokasi yang akan diurug dari sampah atau kotoran.
Material sirtu dihamparkan dengan cara manual (tenaga manusia)
menggunakan cangkul, sekrop, keranjang dan gerobak sorong.
Sebelum dilaksanakan pemadatan hamparan disiram air
Sirtu dipadatkan dengan alat pemadat (stemper kuda)
Melakukan pengecekan/pengukuran ketebalan urugan dengan meteran
apakah sesuai dengan ketebalan rencana.
4. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pekerjaan pembongkaran adalah salah satu jenis pekerjaan yang dilakukan pada
awal pelaksanaan pekerjaan renovasi. Pekerjaan bongkaran eksisting harus jelas batasannya dan
dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak area yang tetap akan dipertahankan.
4.1. Teknis pelaksanaan pekerjaan bongkaran
Pekerjaan bongkaran meliputi pembongkaran bangunan exsisting yang terdiri dari:
1. Bongkaran kusen (Seluruh kusen pintu dan jendela)
2. Bongkaran Lantai keramik (R. Kelas, Selasar)
3. Bongkaran penutup atap (dipakai lagi)
4. Bongkaran pasangan batu bata (tidak dipakai lagi)
Pekerjaan pembesian yang dimaksud adalah besi beton untuk tulangan pekerjaan beton atau
grouting.Pekerjaan pembesian meliputi pengadaan, pabrikasi dan pemasangan dan dihitung
dalam satuan kilogram (kg).
6. PEKERJAAN BEKISTING
Dalam pelaksanaan pekerjaan bekisting ada baiknya merencanakan semua hal yang berkaitan
dengan proses pelaksanaan pekerjaan bekisting mulai dari persiapan bahan dan alat
bekisting, pemasangan bekisting, dan pembongkaran bekisting
6.1. Bahan dan Alat
Bekisting
Panel Kolom, sebagai bekisting kolom;
Tie Rod, sebagai pengikat antara panel pada sistem formwork;
Push Pull Base, sebagai pengait push pull props dengan lantai agar dapat
berdiri tegak;
Push Pull Prop, sebagai bracing penguat dan pengatur vertically agar kolom
atau dinding dapat berdiri tegak;
Tie Nut, untuk mengatur dan perkuatan panel beiksting dengan tie rod;
Waller, untuk perkuatan pada bekisting kolom atau dinding sebagai sabuk; dan
Push Pull Bracket, berfungsi mengaitkan push pull props dengan kolom.
6.2. Pemasangan Bekisting
pengikatan sling tower crane.
bersihkan bagian permukaan panel bekisting dari kotoran lalu melapisinya
dengan minyak pelumas. Kemudian pindahkan bekisting kolom ke lokasi
marking kolom yang telah ditentukan dengan bantuan tower crane. Pada saat
memasang bekisting kolom, sisi bagian dalam harus menempel pada sepatu
kolom.
atur setiap panel sesuai pada posisinya kemudian kencangkan tie rod dengan
wing nut yang terdapat pada horizontal waller.
Tahap keempat, setelah bekisting kolom terpasang dengan benar, lalu pasang
adjustable push pull props pada base plate di kedua sisi bekisting.
lakukan check verticality bekisting pada as kolom agar tidak terjadi kemiringan
bekisting kolom..
6.3. Pembongkaran Bekisting Kolom
Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah 8 jam dari pengecoran selesai.
Apabila bekisting tesebut dibongkar sebelum waktu pengikatan pada beton terjadi
dengan sempurna, maka akan terjadi kerusakan/ cacat pada beton tersebut. Berikut
ini tahapan pekerjaan pembongkaran bekisting
7. PEKERJAAN BETON
5. Pengecoran beton
Sebelum melaksanakan pengecoran terlebih dahulu, terlebih dahulu kontraktor
menciptakan Job Mix Formula untuk memilih komposisi adonan yang diharapkan dapat
memperoleh kebenaran yang diharapkan sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix
Formula yang dibentuk dengan kontraktor yang diserahkan direksi maupun pengawas
lapangan untuk disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur memakai beton
readymix mutu K-350.
Pengecoran beton dimulai sehabis konsultan / direksi revisi untuk pengecoran beton
yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
Periksa kekuatan contoh yang sudah dipasang / difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan contoh benar dan disahkan oleh konsultan / direksi untuk pekerjaan
selanjutnya.
Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area pengecoran.
Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan
beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton sanggup padat dan
tidak ada sarang tawon.
Hindarkan kejadian beton pengaturan area jawaban yang akan dicor belum siap.
Pembuatan dan pengajuan gambar pekerjaan struktur beton tiap bab Metode
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton
9.1. Pekerjaan Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC
:
4 pasir pasang. untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar dari
permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding
didaerah basah setinggi 160 cm dari pemukaan lantai, serta semua dinding yang pada
gambar menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air digunakan aduk rapat air
dengan campuran 1 PC : 2 pasir pasang.
A. Persiapan pekerjaan
1. Siapkan shopdrawing yang telah di approved untuk digunakan sebagai acuan.
2. Siapkan alat kerja dan bahan : bata merah, meteran, sendok semen/roskam,
palu karet, waterpass, ember plastik, alat lot, benang, gergaji, dll.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Cek / sortir bata merah agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana
dipasang akan mendapat permukaan yang rata.
2. Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata merah.
3. Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding
(marking).
4. Pasang Profil dengan memakai hollow besi.
5. Bersihkan area kerja dari kotoran – kotoran yang ada.
6. Bersihkan bata merah dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat
bekerja dengan baik.
7. Siapkan campuran adukan tinbed/ perekat bata merah dan masukan kedalam bak
adukan / ember plastic.
8. Aduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan
hand mixer.
9. Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata merah tidak ada, maka dipakai
adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan
permukaan yang rata.
10.Lakukan pemasangan bata merah secara manual sebagaimana umumnya dengan
tebal speci yang dianjurkan ±3mm dengan roskam gerigi, untuk bagian bawah joint
lantai dan atas join slab menggunakan MU-380/ 301-Tinbed.
11.Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata merah tersebut
digunakan hollow alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control kerataan.
12.Setelah pekerjaan pasangan bata merah selesai dan dipastikan telah mengering
dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran/ acian.
10.1 Persiapan
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran dan acian.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, jidar, raskam,
benang, kertas gosok, dll.
Plesteran dan Acian
0.2. Pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian
Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 5Psr dan plesteran transram menggunakan
aduka 1PC : 3Psr.
Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan
dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat
bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan
dengan raskam dan jidar.
Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil
acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian
sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok
Cat Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dan seharusnya dilaksanakan
dalam pengecatan cat dasar, pendempulan, baik yang dilaksanakan sebagai pekerjaan
permulaan, ditengah-tengah dan akhir. Yang dicat adalah Plafond ruang rapat, dan permukaan-
permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS
12.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Pengecetan Dinding Bagian Dalam
Teknis pelaksanaan pekerjaan
1. finish dan hasilnya benar-benar rata
12.2 Pekerjaan Pengecatan Plafond
Teknis pelaksanaan pekerjaan
1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan alat.
2. Buat requset pekerjaan dan ajukan kepada Konsultan Pengawas.
3. Bersihkan permukaan dari debu dan kotoran dengan kain lap.
4. Lindungi bahan-bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan plafon yang
akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.
5. Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
6. Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan
kuas untuk bidang yang sempit.
7 Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan tahap selanjutnya sampai
finish dan hasilnya benar-benar rata.
12.3. alat yang di gunakan
1. Kuas Cat
2. Rol
3. Palu
4. Catok
5. Skrap
6. Ember
7. Bor tangan
8. Kertas gosok
9. Kertas semen / Koran
10. Kain lap
13.4. bahan
1. Semen
2. Plamir
3. Pasir pasang
4. Sealant
5. Batu bata
6. Cat tembok
7. Alkali
Penggantian kran air, kran urinoir, toilet sprayer / jet shower menggunakan produk setara
dengan Toto atau menyesuaikan kebutuhan eksisting. Jenis dan type sesuai dengan
eksisting.
Untuk perbaikan dan penggantian pipa saluran air bersih maupun air kotor, diameter
pipa sesuai dengan kebutuhan eksisting. Type pipa menggunakan minimal AW.
Untuk mengidentifikasi penyebab saluran yang mampet perlu dilakukan
pembongkaran daerah sekitar sumbatan jika hal tersebut dirasa tidak
memungkinkan untuk mencari titik saluran yang mampet karena tersumbat, maka
pihak kontraktor diperbolehkan untuk membuat saluran baru yang lebih efektif
sesuai persetujuan owner.
Pada umumnya titik yang menjadi saluran mampet berasal dari floor drain kamar
mandi, urinoir, dan closet.
Untuk penanganan buntu pada closet langkah awal bisa dengan menggunakan jasa
sedot WC,
15. PERBAIKAN PINTU, JENDELA DAN ASESORIS
15.1. Alat yang di gunakan
1.Las Listrik
2.Kuas Cat
3.Waterpass
4.Benang Ukur
15.2. Bahan
1.Daun Pintu
2.Handle Pintu (ext Rafes, Eelic, Dekson atau setara) dan Kunci
3.Kaca Jendela
4.Kusen Aluminium
5. Sealent
15.3. Jenis kerusakan
1.Kaca retak/pecah
2.SalurKusen Aluminium rusak
3.Handle pintu rusak
15.4. Metode perbaikan
1. Kaca pecah
Pengecekan seluruh jendela dan kaca jendela.
Kaca jendela yang pecah diganti dengan yang baru sesuai ukuran yang berada
di lapangan.
Spesifikasi kaca menggunakan kaca tebal minimal 8mm dan mengikuti eksisting.
2. Kusen Alumini
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengadaan dan perbaikan + pemasangan kusen
aluminium.
Spesifikasi kusen menggunakan alumunium dengan dimensi dan warna sesuai
dengan kondisi eksisting
3. Handle Dan Engsel Pintu Kaca
Handle pintu lepas/rusak harus di ganti.
Adapun spesifikasi handle sama seperti eksisting.
Untuk kerusakan pada engsel atau floor hinge pada pintu kaca utama harus
diganti menyesuaikan eksisting dengan merk setara
4. Perbaikan Pintu Pvc
Kerusakan pintu pvc yang pecah atau lepas dari kusennya harus diganti
dengan pintu pvc yang baru apabila kerusakan pintu sudah tidak bisa dipakai lagi.
16. PEKERJAAN PENGELASAN
16.1. proses pengelasan ini melibatkan benda dan juga enerhi panas. Benda yang akan
dilakukan penyambungan dipanaskan hingga menjadi cair dengan panas tertentu.
Teknologi yang dipakai dalam pengelasan jenis ini ialah: las busur listrik dan juga gas.
16.2. ALAT material elektroda , alat las, listrik/ genset dan alat bantu.
16.3. Metode pengelesan
a. Objek yang akan dilas sebaiknya diletakan pada tempat yang mendatar, sehingga
memudahkan welder untuk mengelasnya.
b. Disarankan menggunakan arus las DC, karena DC tidak memercikan api berlebihan
sehingga mudah untuk mengatur seberapa besar atau kecilnya percikan
itu dibutuhkan. Dan juga kebanyakan kawat las membutuhkan arus DC.
c. Untuk melakukan pengelasan, sebaiknya objek yang akan dilas ditekan atau
dirapatkan. Sehingga saat pengelasan tipis saja sudah dapat merapatkan, menutup,
bahkan menyambungkan objek tanpa harus memiliki bekas las yang sangat tebal.
d. Pengaturan besarnya arus sangat dibutuhkan, karena jika arus terlalu kecil itu tidak
dapat mendapatkan hasil las yang maksimal. Bahkan hasil las tidak akan kuat,
sehingga kemungkinan hasil las akan terlepas.
e. Jarak saat melakukan pengelasan sebaiknya 2-3mm dari objek, karena jika terlalu
dekat ataupun jauh. Hasil pengelasan tidak akan maksimal.
f. Disaat pengelasan berjalan dan tiba-tiba welder memutuskan untuk berenti,
sebelum memulai lagi disarankan bersihkan kerak pada hasil las dengan menggetok-
getokan palu kepada objek pengelasan.
g. Hindari pendinginan tiba-tiba setelah selesai melakukan pengelasan, contohnya
disiram dengan air. Ini sangat tidak dianjurkan, karena beberapa bahan akan mudah
retak.
Fabrikasi Adalah Suatu Rangkaian Pekerjaan Dari beberapa Komponen bahan Baik Berupa
plat, pipa ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk setahap demi setahap berdasarkan item-
item tertentu sampai menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan untuk menjadi sebuah
rangkaian alat produksi atau konstruksi.
17,1 Bahan-Bahan Dan Hasil Fabrikasi
Bahan-bahan yang dipakai untuk fabrikasi antara
lain:
plat baja karbon
baja profil
steinless
aluminium
pipa, serta
jenis-jenis logam lain
17.2.area yang di kerjakan
saluran
struk
2) Bagian dasar pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 150
mm.
3) Pondasi beton ukuran lebih setara dengan Beton Mutu K- 250
atau
dengan kata lain mempunyai kuat tekan 250 kg/ cm2 dengan
ukuran
600x600x1000 mm.
4) Pada bagian atas pondasi dipasang plat logam sejenis dengan tiang
rambu ukuran 400x400x12 dan panjang 600 mm.
5) Pondasi untuk rambu dengan ukuran dan bentang rangka baja yang
besar disesuaikan dengan kondisi kekuatan daya dukung tanah setempat
serta beban yang terjadi sehingga dapat dipertanggungjawabkan
kekuatannya;
6) Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 200mm
atau
disesuaikan dengan permukaan tanah dan jalan.
A. Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pemasangan kansteen.
2. Persiapan lahan kerja.
3. Persiapan material kerja : Pasir urug, Kansteen, semen untuk pengikat.
4. Persiapan alat bantu kerja, antara lain: theodolith, meteran, waterpass, selang air, dll
B. Pelaksanaan pekerjaan
1.Melakukan pembersihan area yang akan dipasang kansteen dan memastikan
lokasi yang dipasang sudah memiliki permukaan tanah yang padat dan rata.
2. Membuat alas kansteen dengan pasir urug yang memiliki ketebalan 150 mm.
3. Memasang kansteen secara berurutan yang dimulai dari satu sisi.
4. Agar pemasangan bias dilaksanakan secara baik dan cermat menggunakan alat
bantu yaitu benang pembantu, dipasang setiap jarak 4 meter sampai 5 meter.
5. Pada pemasangan kansteen diberikan jarak 1 – 2 cm untuk spasi antar kansteen.
6.Kemudian melakukan pengecekan kelurusan perletakan kansteen dengan
menggunakan waterpass.
7. Finishing pemasangan kansteen dengan semen pengikat untuk menyelimuti kansteen
sebagai perekat.
TRI RAHARJO
Direktur