Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN

Setelah mengikuti Aanswizjing kantor/lapangan serta mempelajari bestek/gambar dan


berita acara Aanswizjing, maka kami mencoba membuat metoda pelaksanaan, karena salah satu
syarat teknis untuk penawaran pekerjaan tersebut diatas. Untuk memenuhi persyaratan Usulan
Teknis dalam penawaran yang kami ajukan, yang kami susun berdasarkan aturan-aturan
pelaksanaan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam Bestek, Gambar Kerja.
Dalam Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami menguraikan/menjelaskan langkah-
langkah yang akan kami lakukan dalam melaksanakan atau penyelesaian pekerjan tersebut diatas.
Meliputi tenaga kerja, material dan peralatan serta teknis pelaksanaan pekerjaan. Kemudian pada
metode ini juga kami menjelasakan resiko bahaya kecelakaan kerja dan cara penangulangan
kecelakaan kerja tersebut.
Pada pekerjaan ini dituntut profesionalitas tenaga lapangan atau yang akan ditempatkan
dilapangan harus benar-benar orang yang memahami baik teori maupun pengalaman lapangan,
jadi untuk menjaga mutu dan step-step kerja diperlukan orang yang memang sudah pernah
mempelajari menghitung, merencana, mengawasi dan melaksanakan pekerjaan gedung, jadi
apabila ada kendala dilapangan tim Direksi bisa berargumentasi antara data lapangan dengan
data yang yang direncanakan dengan artian yang sehat yaitu untuk kelancaran dan mutu
pekerjaan ini dalam metoda ini kami akan membuat tahapan uraian pekerjaan yaitu :

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan ini di mulai dengan mengundang konsultan pengawas dan pemimpin kegiatan untuk
bersama sama kelapangan menentukan titik lokasi yang akan di kerjakan dan di lanjutkan
pembersihan lokasi yang akan di kerjakan, setelah lokasih sudah besih di mulai dengan
pekerjaan pengukuran dan memasang patok dan sesuai dengan ukuranya di lanjutkan
memasang bouwplang yang mana papan bouwplang yang di pakai di ketam satu sisi yang
permukaanya ke atas dan bouwplang ini harus siku dan jaraknya dari titik bangunan 1 meter.
Pada pekerjaan persiapan ini di ajukan semua contoh material yang akan di pakai dalan
pelaksanaan proyek ini dan apabila material yang di ajukan di setujui maka material tersebut
di masukan ke lokasi proyek dengan tetap membuat laporan jumlah material yang masuk dan
rencana pemakainaya. pekerjaan bouwplang ini harus di jaga sampai selesai pekerjaan
struktur lantai satu. Pekerjaan ini bisa di selesaikan dlam waktu 2 hari kerja dengan jumlah
pekerja sabanyak 6 orang dengan memakai peralatan yaitu :
1. meteran,
2. water pas,
3. martil,
4. gergaji kayu,
5. parang.
Matrial yang di pakai yaitu :
1. papan 2 x 10,
2. balok kayu 4/6,
3. paku.
Resiko kecelakaan kerja :
 tangan tergores parang / terpukul palu / tergores gergaji.
Cara penengulangan :
 selalu mengingatkan/menjelaskan kewaspadaan kepada para pekerja dengan cara
melakukan safety morning setiap harinya.
Selalu menyediakan peralatan P3K yang berisikan cairan anti septic, perban, perekat, kapas,
alkohol pembersih dan lain-lain.

B. PEK. PEMBONGKARAN DINDING BATA


Pada saat bersamaan dan dari hasil pengukuran serta berdasarkan RAB dan gambar, kami
melakukan pembongkaran dinding bata. Pembongkaran dilaksanakan secara manual oleh
beberapa orang pekerja dengan diawasi oleh mandor menggunakan peralatan seperti Breker,
Godam, Linggis, Martil dan alat bantu lainya. Hasil bongkaran dibuang keluar lokasi pekerjaan
jika tidak dibutuhkan menggunakan mobil pick up.
Demi menjaga keselamatan pekerja, setiap pelaksanaan pekerjaan pembongkaran, pekerja
diwajibkan menggunakan peralatan K3 seperti sepatu bot, kaca mata, helm, sarung tanggan,
masker dan lain-lain. Serta menyiapkan kotak P3K dilokasi pekerjaan sebagai pertolongan
pertama.

C. PEK. PEMBONGKARAN LANTAI KERAMIK


Pada pekerjaan ini dimulai dengan melakukan pembongkaran lantai keramik menggunakan
pahat atau mesin breker secara bertahap pada permukaan lantai keramik.
Puing – puing sisa bongkaran dilakukan pembersihan secara menyeluruh dan dilakukan
pembuangan pada lokasi tertentu diangkut menggunakan mobil pickup.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. Palu
2. Godam
3. Pahat beton
4. Breker
5. Skop
6. Gerobak
Resiko kecelakaan kerja:
1. Tangan terkena pukulan martil
2. Mata terkena serpihan bongkaran
3. Kaki terkena pecahan puing-puing bongkaran keramik
Penanggulangan kecelakaan kerja:
1. Selalu menggunakan masker, sarung tangan dan sepatu savety.

D. PEK. PEMBONGKARAN RANGKA ATAP


Pada pekerjaan pembongkaran rangka atap dimulai dengan membuka seluruh paku/baut
sambungan rangka atap secara bertahap, dimulai dari gording dan dilanjutkan dengan rangka
kuda-kuda. Untuk pekerjaan pembongkaran rangka atap ini resiko kecelakaan kerja sangat
tinggi, maka harus diawasi secara seksama agar tidak terjadi kecelakaan. Setiap rangka atap
yang selesai dibongkar akan dikumpulkan pada suatu tempat dan disusun secara rapi.
Peralatan yang digunakan yaitu:
1. Palu
2. Gergaji
3. Linggis
Resiko kecelakaan kerja antara lain:
1. Terjatuh dari ketinggian
2. Kaki tertimpa puing-puing bongkaran
3. Tangan terpukul palu
4. Kaki tertusuk paku
Cara penanggulangan kecelakaan kerja antara lain:
1. Selalu menggunakan perancah yang kokoh dan diikat secara kuat agar tidak runtuh saat
terkena puing-puing bongkaran rangka atap
2. Selalu menngunakan sepatu savety, sarung tangan, savty belt.

E. PEK. PEMBONGKARAN PLAFON + RANGKA


Setelah permukaan penutup atap selesai dibongkar dilanjutkan dengan membongkar plafond
dan rangka plafond. Metode pembongkaran yaitu denga menggunakan perancah sementara
yang daat digeser agar memudahkan pekerja saat melakukan pembongkaran. Proses
pembongkaran dimulai dari membongkar penutup plafond dengan cara ngongkel paku
pengikat penutup plafond hingga penutup plafond terlepas dari rangka plafond. Setelah
seluruh penutup plafond selesai dibongkar kemudian dilanjutkan dengan membongkar ragka
plafond dimulai dari melepaskan sambungan rangka plafond dengan cara mencongkel paku
dengan linggis atau memukul yambungan kayu dengan menggunakan palu hingga
sambungan kayu terlepas keseluruhan. Kemudian dilanjutkan dengan membersihkan puing-
puing sisa pembongkaran menuju gudang sementara dan disusun sedemikian rupa agar tidak
mengganggu pekerjaan.

F. PEK. PEMBONGKARAN PENUTUP ATAP


Pada pekerjaan pembongkaran ini dimulai dari pembongkaran penutup atap, dimulai dari
pembongkaran perabung dan lembaran atap dari atas menggunakan lingis, paku pengikat atap
harus dicabut dahulu kemudian lembaran atap bisa ditutunkan menggunakan katrol dan
taliatau bisa langsung dilamparkan kebawah. Setelah seluruh permukaan penutup atap selesai
dibongkar dilanjutkan dengan membongkar lisplang. Metodo pembongkaran listlang sama
seperti pembongkaran penutup atap yaitu dicabut paku terdahulu denggan menngunakan
linggis pada pangkal palu. Setelah semua material bongkaran dibawah dilnjutkan dengan
melakukan pembersihan sisa material bongkaran menuju gudang sementara dan disusun
dengan rapi.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. Linggis,
2. Palu,
Resiko kecelakaan kerja :
1. Tangan tersores seng penutup atap,
2. Tangan/kaki tertusuk paku,
Cara penangulangan yaitu:
1. Selalu menggunakan sarung tangan,
Selalu menggunakan sepatu septi.
II. PEKERJAAN KONSTRUKSI

A. GALIAN TANAH
Setelah mendapatan hasil dari pengukurang bowplank tersebut dan telah disetujui oleh
konsultan pengawas, maka dilanjutkan dengan pekerjaan galian tanah. Lebar panjang dan
dalam dari galian ini telah sesuai dengan dokumen yang telah ada sebelumnya. Tanah hasil
galian tersebut ditempatkan tidak jauh dari galian tanah karna bisa digunakan kembali pada
saat pengurugan tanah kembali. Apabila didalam hasil penggalian tersebut terdapat sampah-
sampah atau benda-benda yang nantinya dapat merusak dari hasil penggalian ini dibuang
ditempat yang aman dan tidak menganggu pekerjaan yang lainnya. Gunakan water pass untuk
mendapatkan lubang yang horizontal yang rata. Jika kemiringan lahan besar, maka bangunan
harus dibagi menjadi 2 bagian dengan ketinggian lantai yang berbeda, untuk menjaga agar
pondasi letaknya tidak terlalu tinggi. Tinggi permukaan pondasi yang muncul diatas tanah tidak
melebihi 120 cm dari permukaan tanah.
Gali pondasi sampai permukaan tanah keras. Pondasi harus selalu dibuat di atas permukaan
tanah keras. Pembuatan pondasi pada tanah yang lunak sering menyebabkan pondasi tidak
berfungsi baik dan mengakibatkan runtuhnya dinding atau kolom. Dasar dari galian harus
dijaga kebersihannya, bebas dari reruntuhan sisa-sisa bahan bangunan. Jika terjadi hujan
sebelum pondasi jadi, keringkan dasar pondasi dari sisa- sis air hujan, dan kotoran- kotoran
lainnya. Tumpuk sisa-sisa tanah dari penggalian pondasi didalam garis tapak, yang akan
digunakan kemudian untuk menimbun kembali disekeliling lubang pondasi dan dibawah lantai.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. Cangkul
2. sikop,
3. gerobk dorong
4. linggis
5. dodos
resiko kecelakaan kerja antar lain :
 kaki terkena cangkul
cara penanggulangan :
 selalu menggunakan sepatu boot.

B. PAS. URUGAN PASIR


Dasar galian pondasi diberi lapisan pasir/Urugan Pasir setebal 5 cm padat secara merata,
pemadatan pasir boleh disiram dengan air, adapun pasir yang dipadatkan harus melakukan
pengecekan ulang dan sampai merata.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. cangkul,
2. skop,
3. gerobak sorong.
4. Dan perlengkapan pendukung lainnya.
Bahan yang digunakan :
1. Pasir urug
C. PAS. LANTAI KERJA BETON TUMBUK 1:3:5
Pekerjaan beton tumbuk ini dimulai dengan mengaduk adukan campuran PC:1 PS:3 KR: 5.
Setelah itu adukan diletakkan kedasar galian yang telah di taburkan pasir urug dengan
ketebalan sesuai pada gambar perencanan.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. beton molen,
2. skop
3. cangkul
4. sendok semen
5. ember
6. gerobak sorong.
Bahan yang akan dipakai:
1. pasir,
2. semen
3. kerikil
4. air.

D. PEKERJAAN BEKESTING
Bekesting merupakan konstruksi sementara yang berfungsi sebagai cetakan atau mal dari
beton cair hingga mengeras sebagai struktur bangunan, dan akan dibongkar setelah beton
sampai umur tertentu. Meskipun sebagai konstruksi sementara bekisting atau cetakan harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a) Kuat dan kokoh
Cetakan kuat dan kokoh dengan tujuan agar cetakan tersebut mampu menahan beban
beton, pekerja, alat dan serta tidak terjadi lendutan yang tidak diisyaratkan dalam
perhitungan, karena akan mempengaruhi mutu beton dan juga keindahan dari beton
tersebut.
b) Rapat, bersih dan rapi
Cetakan untuk mencetak beton harus rapat dan rapi sehingga air semen tidak hilang dan
juga bebas dari kotoran karena kotoran dapat mengurangi mutu beton.
c) Ekonomis dan mudah dibongkar
Pemakaian bahan untuk acuan harus ekonomis (murah akan tetapi harus layak dari segi
kekuatan). Agar pada pemakaian efisien maka pada pembongkaran harus dihindari
kerusakan pada cetakan tersebut.
Panel bekesting yang digunakan adalah multiplek dengan pelapis minyak bekesting
diperkuat support ferry, doka maupun konvensional. Untuk sabuk bekesting kami pakai
Tee rood. Pemasangan bekesting dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibongkar dan
dipasang kembali (knok down) untuk tempat lain pada jenis pekerjaan yang sama. Untuk
pemasangan dan pembongkaran bekesting kami asumsikan 1 hari harus selesai, jika limit
waktu yang disediakan tadi tidak tercapai maka penambahan jam kerja ditambah.
Cetakan tidak boleh dibongkar untuk menunjang samping sebelum beton paling sedikit
berumur 4 hari . Sehingga dengan adanya asumsi waktu tersebut diatas maka bekesting
fromwork hanya dibutuhkan 2 (dua) set untuk dua lantai. Fromwork yang sudah selesai
dibongkar dikumpulkan dibersihkan dari sisa-sisa pengecoran untuk dipindahkan / dipakai
ditempat lain. Kebutuhan Bekisting lapangan dipabrikasi di los kerja, sehingga di lapangan
tinggal penyetelan saja.
Hal yang perlu dilakukan :
- Dipakai papan 2/20 dan Multiplek 9 mm, untuk Rib dipakai Kaso 5/7.
- Bagian bekisting dibuat di bengkel, dilapangan tinggal menyetel saja.
- Dikuas dengan minyak bekisting pada permukaannya sebelum pengecoran.
- Kayu atau profil pengaku bekisting dibuat sekokoh mungkin untuk menghindari terjadinya
pergeseran atau lendut.
Sebelum dimulai pekerjaan Struktur, pekerjaan bekisting sudah dapat difabrikasi sesuai
dengan bekisting bangunan yang prioritas dimulai.
Bahan yang dipergunakan:
1. Balok Kayu ukuran 5/7,
2. Multiplek 8mm
3. Paku
4. Minyak bekisting
Peralatan yang diperlukan:
5. Gergaji
6. Martil
7. penggaris
8. palu
9. pensil
10. Kuas

E. PEKERJAAN PEMBESIAN
Pekerjaan pembesian terdiri dari pekerjaan pemotongan, pembengkokan, penyetelan dan
perakitannya.Untuk memudahkan dalam pelaksanaannya dibuat jadwal penulangan dalam
bentuk tabel yang memuat kode tulangan, bentuk dan ukuran, jumlah batang, panjang dan
dimeter tulangan. Dengan demikian penggunaan bahan dapat terkontrol (ekonomis dan
memudahkan dalam bekerja).
Untuk pekerjaan pembesian diperlukan ketelitian serta penghematan bahan dan untuk
mempercepat produksi digunakan mesin ( bar bender dan bar cutter).
Urutan pekerjaan :
Sebelum pelaksanaan pembesian dibuat bestat yang telah disetujui pengawas lapangan untuk
acuan bagi pelaksana dan logistik untuk pengadaan besi dan untuk menghindari dari
kesalahan pemotongan / produksi.
Pabrikasi besi untuk pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan / jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan serta tenaga kerja yang melaksanakan dan diperkirakan produktifitas perhari ±
1,2 ton perhari.
Besi beton yang telah dibentuk akan kami pasang pada posisi yang tertera pada gambar, tidak
menempel pada bekisting dengan cara diganjal dengan pengganjal beton yang dibuat sesuai
tebal selimut beton yang diinginkan. Atau menggantung besi dengan cara diikat satu dengan
lainnya pada persilangan diameter tidak kurang dari 1,6 mm.
Blok penggganjal akan memiliki kekuatan yang sama dengan mutu beton yang akan dicor.
Sebelum pengecoran kami akan melaporkan Pengguna Jasa / Pengawas Lapangan untuk
mengadakan pemeriksaan pembesian.
Peralatan yang digunakan:
1. Mesin barbending
2. Kunci besi
3. Kekep/kakak tua
Bahan yang digunakan:
1. Besi tulangan
2. Kawat ikat
Resiko kecelakaan kerja:
1. Tanggan terjepit mesin barbending
2. Kaki kejatuhan potongan besi
Cara penanggulangan:
1. Selalu meningkatkan kewaspadaan saat bekerja menggunakan alat barbinding
2. Selalu menggunakan sarung tangan, sepatu safty dan helm pelindung.

F. PEKERJAAN PONDASI SETEMPAT


Pekerjaan ini di awali dengan mengecor lantai kerja pada dasar galian pondasi dan besi bekas
potongan kayu cerocok diikat dengan besi tulanagan pondasi. Besi tulangan pondaasi di rakit
dan besi yang sudah di rakit di masukkan kedaalam galian pondasi, besi yang di masukan di
ukur untuk menentukan as kolom, setelah ukuran asnya sudah dapat baru pasang
penyanganya dan di pasang bekestinya dan di lanjutkan dengan pengecoran pondasinya.
Untuk pekerjaan sloof di mulai dengan memasang besi tulangan sloof yang menghubungakan
atara pondasi yang satu dengan yang lain, besi tersebut di ikat dengan besi tulangan yang dari
pondasi dan selanjutnya di pasang bekestingya. Untu melanjutkan pengecoranya di minta
persetujuan konsultan pengawas dan apabila sudah di setujui maka di lanjutkan pekerjaan
pengecoranya untuk semua sloof dan untuk pembongkaran bekesting di tunggu umur beton
dan sekalian mengembalikan tanah bekas galian pondasi.
Peralatan yang digunakan:
1. mobil molen,
2. bar bander,
3. bar karter,
4. gerobak dorong,
5. meteran,
6. martil,
7. gergaji kayu,
8. sendok semen,
9. vibrato
materian yang di gunakan
1. beton readymix,
2. papan bekesting,
3. balok kayu 5/7,
4. multiplek 8 mm
5. besi tulangan,
6. kawat ikat,
7. paku.

G. PEK. URUGAN TANAH BEKAS GALIAN


Pada pekerjaan urugan bekas gaian ini dikerjakan setelah pekerjaan pondasi selesai, yaitu
menimbunkan tanah sisa bekas galian pondasi pada lubang yang sudah selesai dikerjakan
pekerjaan tapak pondasi setempat, pondasi menerus pas. 1 batu, braben pondasi dan
pekerjaan sloof sudah selesai dikerjakan. Timbunan kembali bekas galian hanya sampai
level datar muka tanah saja.
Peralatan yang digunakan yaitu :
a. Cangkul
b. Skop
c. gerobak
H. PEKERJAAN SLOOF
Untuk pekerjaan sloof di mulai dengan melakukan pengukuran elevasi sloof dari permukaan
tanah sesuai softdrawing dan dilakukan penarikan benang sebagai pedoman lurus dan sikunya
bagunan dan juga elevasi permukaan lantai. Kemudian dilanjutkan dengan memasang besi
tulangan sloof yang menghubungakan atara pondasi yang satu dengan yang lain, besi tersebut
di ikat dengan besi tulangan yang dari pondasi dan selanjutnya di pasang bekistingya. Untuk
melanjutkan pengecoranya di minta persetujuan konsultan pengawas dan apabila sudah di
setujui maka di lanjutkan pekerjaan pengecoranya untuk semua sloof dan untuk
pembongkaran bekesting di tunggu umur beton dan sekalian mengembalikan tanah bekas
galian pondasi.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. mobil molen,
2. bar bander,
3. bar karter,
4. gerobak dorong,
5. meteran,
6. martil,
7. gergaji kayu,
8. sendok semen,
9. vibrato
materian yang di gunakan
1. Semen,
2. Pasir Cor,
3. Kerikil,
4. Air,
5. papan bekesting,
6. balok kayu 5/7,
7. multiplek 8 mm
8. besi tulangan,
9. kawat ikat,
I. PEKERJAAN KOLOM BETON
Pekerjaan ini dimulai dengan mesang besi tulangan kolom yang sudah dirakit dan disambung
dengan besi stek dari pondasi dan sambungannya diikat dengan kawat ikat, selanjutnya
memasang bekisting dan bekisting ini di ukur dua sisi untuk menentukan pertikal nya. Setelah
pertikalnya sudah dapat di pasang penyangga bekisting. Untuk menentukan ketebalan selimut
beton di pasang pengganjal antara bekisting dan tulangan kolom, untuk melanjutkan
pengecoran kolom diminta ijin dari konsultan pengawas dan apabila sudah disetujui dilanjutkan
dengan mengorder redimik, setelah redimiknya sampai dilokasi pekerjaan dilanjutkan
pengecoran kolom satu per satu sampai selesai semua pengecoran kolom. Untuk
pembongkaran bekisting kolom ditunggu umur beton selama 14 hari.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. waterpas,
2. batu lot,
3. meteran,
4. martil,
5. gergaji kayu,
6. gegep/kakak tua.
Material yang digunakan:
1. besi tulangan,
2. kawat ikat,
3. papan bekisting ,
4. paku ,
5. beton redimix,
6. balok kayu 5/7
7. playwood 8 mm.

J. PEKERJAAN BALOK BETON


Pekerjaan balok Beton ini di mulai dengan mengukur ketinggian antara muka lantai dengan
elevasi balok beton dan dan membuat tanda pada ujung kolom. Sesuai dengan tanda dipasang
bekisting Balok dan Balok yang dimulai dengan memasang skafolding/perancah sebagai
penyangga bekisting, diatas bekisting Balok dan Balok dipasang pembesian balok dan
pembesian plat canopy dalam pekerjaan di perhatikan pemasangan begel dan jarak besi plat
canopy yang disesuaikan dengan gambar perencanaan. Setelah bekisting dan pembesian
balok, plat canopy di kerjakan dilanjutkan dengan minta izin pengecoran pada pihak konsultan
pengawas. Apabila sudah disetujui dilanjutkan dengan mengorder beton redimix. Setelah
redimix sampai dilokasi pekerjaan dilanjutkan dengan pengecoran. Untuk pembongkaran
bekisting ini kami menunggu umur beton selama 21 hari.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. kongkrit pump,
2. mobil readymix,
3. sendok semen,
4. martil,
5. meteran,
6. gegep/kakak tua,
7. mesin barbending
8. kunci besi,
9. slang air ,
10. vibrator ,
11. waterpas,
12. skafolding
material yang dipakai:
1. redimix,
2. besi beton,
3. kawat ikat
4. balok kayu 5/7
5. multiplek 8 mm
6. minyak bekisting ,
7. paku.
Resiko kecelakaan kerja:
 terjatuh dari ketinggian.
 Bekisting runtuh/ skafolding runtuh
 Kaki/tanggan iritasi terkena adukan beton
Cara penangulangan:
 Memasang rambu pembatas/rambu peringatan.
 Selalu memeriksa kedudukan scafolding agar kuat dan tidak goyang disaat pemasangan
dan sebelum dilakukan pengecoran.
 Selalu menggunakan sepatu boot, sarung tangan dan helm pelindung kepala

K. PEKERJAAN Tangga Dan Bordes


Pekerjaan palat tangga ini di mulai dengan memasang perancah yang akan menjadi
penyangan bekesting plat tangga dan di lanjutkan dengan pemasangan bekesting plat dan
anak tangga yang di sambung dengan bekesting dari balok dan di atas bekesting plat lantai ini
di kerjakan pembesian dengan jarak ukuran yang sudah di tentukan pada gambar
perencanaan. Besi palt lantai dan anak tangga yang di kerjakan harus behubungan langsung
dengan besi balok dan pondasi tangga yang sudah di kerjakan terlebih dahulu dan untuk
menentukan selimut beton di pasang ganjal di antara besi tulangan dengan bekesting. Setelah
pekerjaan bekesting dan pembesian sudah selesai di lanjutkan meminta ijin pengecoran
dengan konsultan pengawas dan apabila sudah di setujui baru kami order redimik untuk di
mulai pengecoran anak tangga dan plat bordes. Untuk pembongkaran bekesting ini kami
menunggu umur beton selama 21 hari.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. kongkrit pump,
2. mobil redimix,
3. sendok semen,
4. martil,
5. meteran,
6. gegep/kakak tua,
7. mesin barbending
8. kunci besi,
9. slang air ,
10. vibrator ,
11. waterpas,
12. skapolding
material yang dipakai:
1. redimix,
2. besi beton,
3. kawat ikat
4. balok kayu 5/7
5. multiplek 8 mm
6. minyak bekisting ,
7. paku.
Resiko kecelakaan kerja:
 terjatuh dari ketinggian.
 Bekisting runtuh/ skafolding runtuh
 Kaki/tanggan iritasi terkena adukan beton
Cara penangulangan:
 Memasang rambu pembatas/rambu peringatan.
 Selalu memeriksa kedudukan scafolding agar kuat dan tidak goyang disaat pemasangan
dan sebelum dilakukan pengecoran.
 Selalu menggunakan sepatu boot, sarung tangan dan helm pelindung kepala
L. PEKERJAAN Balok dan Plat Lantai
Pekerjaan balok dan lantai ini di mulai dengan mengukur ketinggian antara lantai 1 dengan
lantai 2 dan dan membuat tanda pada ujung kolom. Sesuai dengan tanda dipasang bekisting
balok daan lantai yang dimulai dengan memasang skafolding sebagai penyangga bekisting,
diatas bekisting balok dan lantai dipasang pembesian balok dan pembesian lantai dalam
pekerjaan di perhatikan pemasangan begel dan jarak besi plat lantai yang disesuaikan dengan
gambar perencanaan. Setelah bekisting dan pembesian balok, lantai di kerjakan dilanjutkan
dengan minta izin pengecoran pada pihak konsultan pengawas. Apabila sudah disetujui
dilanjutkan dengan mengorder beton redimix. Setelah redimix sampai dilokasi pekerjaan
dilanjutkan dengan pengecoran. Untuk pembongkaran bekisting ini kami menunggu umur
beton selama 21 hari.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. kongkrit pump,
2. mobil redimix,
3. sendok semen,
4. martil,
5. meteran,
6. gegep/kakak tua,
7. mesin barbending
8. kunci besi,
9. slang air ,
10. vibrator ,
11. waterpas,
12. skafolding
material yang dipakai:
1. redimix,
2. besi beton,
3. kawat ikat
4. balok kayu 5/7
5. multiplek 8 mm
6. minyak bekisting ,
7. paku.
Resiko kecelakaan kerja:
 terjatuh dari ketinggian.
 Bekisting runtuh/ skafolding runtuh
 Kaki/tanggan iritasi terkena adukan beton
Cara penangulangan:
 Memasang rambu pembatas/rambu peringatan.
 Selalu memeriksa kedudukan scafolding agar kuat dan tidak goyang disaat pemasangan
dan sebelum dilakukan pengecoran.
 Selalu menggunakan sepatu boot, sarung tangan dan helm pelindung kepala
III. PEKERJAAN ARSITEKTUR

A. PEKERJAAN LANTAI
Pas. Urugan tanah peninggian lantai
Pada pekerjaan urugan tanah bawah lantai ini bisa mulai dikerjakan setelah pekerjaan atap
ataupun pekerjaan pondasi. Mula mula dilakukan mendatangkan material tanah timbunan
pilihan menuju lokasi pekerjaan dan diangkut menggunakan mobil dump truck. Setelah
material sampai dilokasi pekerjaan dilanjutkan dengan melakukan pembongkaran tanah
timbun pilihan, kemudian tanah timbuna dilakukan pelangsiran menggunakan gerobak sorong
untuk diangkut kedalam bangunan dan dilakukan penimbunan bawah lantai. Setelah tanah
timbunan ditimbunakan dibawah lantai kemudian dilanjutkan dengan melakukan perataan
tanah timbun dan dilakukan pemadatan menggunakan stamper/baby roller agar tanah timbuna
padat dengan sempurna.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. Damp truck
2. Gerobak sorong
3. Cangkul/skop
4. Stamper
Material yang digunakan:
1. Tanah timbun pilihan.

Pas. Urugan pasir


Dasar galian pondasi diberi lapisan pasir/Urugan Pasir setebal 5 cm padat secara merata,
pemadatan pasir boleh disiram dengan air, adapun pasir yang dipadatkan harus melakukan
pengecekan ulang dan sampai merata.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. cangkul,
2. skop,
3. gerobak sorong.
4. Dan perlengkapan pendukung lainnya.
Bahan yang digunakan :
1. Pasir urug

Pas. beton tumbuk 1:3:5


Pekerjaan beton tumbuk ini dimulai dengan mengaduk adukan campuran PC:1 PS:3 KR: 5.
Setelah itu adukan diletakkan kedasar galian yang telah di taburkan pasir urug dengan
ketebalan sesuai pada gambar perencanan.
Peralatan yang digunakan yaitu :
1. beton molen,
2. skop
3. cangkul
4. sendok semen
5. ember
6. gerobak sorong.
Bahan yang akan dipakai:
1. pasir,
2. semen
3. kerikil
4. air.

Pas. Penutup lantai keramik


Pasangan lantai keramik harus siku terhadap dinding bangunan, sedangkan bentuk dan
ukurannya disesuaikan dengan spsifikasi dan gambar kerja yang ada. Pemasangan pertama
sekali dilakukan adalah pengambilan peil lantai dan dilanjutkan dengan pemasangan kepala
keramik. Kepala keramik inilah yang nantinya akan jadi pedoman pemasangan selanjutnya
sampai pekerjaan selesai. Langkah kerja pekerjaan ini dimulai dari : Cocokan spesifikasi
dengan RKS, Siapkan tenaga, bahan, dan peralatan, Perhatikan pola pemasangan keramik
sesuai gambar, Rendam keramik dalam air, Tentukan garis dasar pasangan serta elevasi dari
lantai, Pasang benang arah horizontal sesuai elevasi, Pasang keramik dalam 2 arah yang
berfungsi sebagai kepala pasangan keramik dan menjadi pedoman selanjutnya, Cek kesikuan
kepala pasangan dan kedatarannya, Lanjutkan pemasangan keramik pada sisi lainnya, Jika
kermaik telah terpasang, ketuk dengan palu karet permukaan keramik untuk mendapatkan
permukaan yang datar, Bersihkan permukaan yang telah terpasang dengan kain lap basah
sampai bersih.
Bahan yang digunakan:
1. Keramik
2. Semen
3. Pasir pasang
4. air
Peralatan yang digunakan :
1. Meteran
2. Palu karet
3. Waterpas
4. Drum
5. Kain lap
6. Gerobak
7. Pemotong keramik
8. Sendok semen
9. Ember

B. PEKERJAAN DINDING
Pekerjaan Dinding
Pas. Dinding bata 1/2 bata
Dinding dibuat dari pasangan batu bata dengan adukan spesi 1 : 6, sebelum pasangan bata
terlebih dahulu kami buat profil-profil dari kayu yang lurus sebagai pedoman dalam pekerjaan,
pasangan harus tegak lurus dan siku secara horizontal dan vertikal. Pemasangan dinding bata
ini dapat dimulai setelah bekisting kolom dan balok dibuka. pemasangan dinding disesuaikan
denah dalam gambar kerja.
Langkah pertama adalah pemasangan benang bantu yang dipakukan ke kolom, harus
diperhatikan adalah pedoman benangini apakah posisinya pada as bangunan atau pada tepi
luar dan dalam bangunan. Benang dipasang setiap jarak untuk lima tingkat pasangan bata.
Pemasangan bata tidak diboleh kan siarnya sejajar untuk arah tegak. Sebelum dilakukan bata
yang akan dipasang terlebih dahulu diremdam hingga jenuh air. Ini dimaksudkan agar nanti
plesterannya tidak mengalami retak-retak. Tidak lupa pula pipa untuk instalasi yang menempel
kedinding haruslah terpasang bersamaan dengan pasangan dinding ini. Sehingga waktu
pengerjaan plesteran nantinya pipa sudah terpasang semuanya.
Peralatan yang digunakan adalah:
1. Cangkul
2. Gerobak
3. Benang
4. Sendok semen
5. Roskam
6. Keranjang
7. Ember
8. Bak kayu
Material yang digunakan yaitu:
1. Semen
2. Pasir pasang
3. Batubata
4. Air
Resiko kecelakaan kerja:
1. Terjatuh dari ketinggian
Cara pengendalian:
1. Selalu menggunakan skafolding / perancah untuk berpijak yang telah benar-benar kuat
terpasang dan terikat agar tidak tumbang.
2. Selalu menggunakan sefty belt untuk pekerja yeng bekerja di ketinggian.

Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan pelesteran di kerjakan dengan metode sebagai berikut : air, semen dan pasir
pasang di masukan kedalam beton molen dan di aduk sampai mendapat campuaran yang
sempurna dan adukan tersebut di tuangkan kedalam gerobak dorong dan di bawa tempat
permukaaan dinding bata yang akan di pelester, adukan tersebut di ambil pakai sendok semen
dan di lemparkan ke permukaan dinding batu bata dan di ratakan dengan memakai raskam
dan untuk mendapat permukaan yang rata digunakan rol yang di rarik dari atas ke bawah dan
dari samping kanan ke arah kiri sampai permukaan pelesteran nampak rata dan tidak
bergelombng dan pekerjaan ini di lanjutkan saampai selesai semuanya pekerjaan pelesteran.
Untuk pekerjaan aciaan di mulai dengan mengaduk semen dengan air dan kekentalanya di
tentukan dan setelah adukanya sudah sempurna di siramkan ke permukaan pelesteran dan di
ratakan sampai nempak permukaanya halus dan pekerjaan ini di lanjutkan sampai nselesai
semuanya pekerjaan acian.
Peralatan yang digunakan adalah:
1. Cangkul
2. Gerobak
3. Benang
4. Sendok semen
5. Keranjang
6. Ember
7. Bak kayu
Material yang digunakan yaitu:
1. Semen
2. Pasir pasang
3. Air
Pekerjaan Acian
Pada permukaan dinding yang sudah diplester dilanjutkan dengan melakukan acian dinding,
dimulai dengan melakukan penyiraman pada permukaan dinding yang akan di aci dengan
menggunakan air agar jenuh dan tidak terjadi retak-retak rambut pada permukaan dinding
yang sudah diaci. Kemudian dilanjutkan dengan membuat adukan menngunakan semen
dengan air dan diadu didalam ember secukupnya dan diaduk hingga rata. Kemudian dilakukan
pengacian menggunakan raskam pada permukaan dinding hingga rata. Pada permukaan
dinding yang sudah diaci kemudian dilakukan penggosokan menggunakan kertas semen atau
menggunakan busa agar lebih rapi.
Pada pekerjaan ini digunakan material:
1. Semen
2. Air
Peralatan yang digunakan:
1. Raskam
2. Sendok semen
3. Ember

B. PEKERJAAN KERAMIK
Untuk pekerjaan keramik dinding di mulai dengan menimbang dinding untuk mengambil
vertikalnya dan di pasang benang, sesuai dengan benang yang sudah terpasang di mulai
memasang keramik dinding dengan menempelkan semen adukan ke permukan dinding dan
diratakan dan keramik yang sudah di rendam dalam air di ambil dan di tempelkan mengikuti
vertikal benang yang sudah terpasang dan di lanjutkan pemasangan semua keramik sampai
selesai dengan cara yang sama. Pekerjaan plin keramik di pasang setelah selesai pekerjaan
pemasangan lantai keramik yang di mulai dengan memotong keramik sesuai dengan ukuran
yang sudah di tentukan dan di rendam kedalam air dan di ambil semen adukan di tempelkan
pada permukaan didinding dan di ratakan dan di ambil keramik yang sudah di rendam di tempel
mengikuti dinding di atas permukaan keramik lantai.

C. PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan plafond dapat dikerjakan apabila dinding dan plesteran telah selesai. Untuk
mempercepat pekerjaan plafond maka pekerjaan rangka dimulai terlebih dahulu, minimal
bersamaan dengan pekerjaan plesteran. Rangka kayu dipakukan kebagian dinding yang telah
diplester dan diberi penggantung ke balok atas. Pemasanagan plafond harus disesuaikan
dengan gambar kerja yang ada bentuk dan motifnya. Langkah kerja pekerjaan ini adalah :

Cocokan spesifikasi dengan RKS, Siapkan tenaga, bahan, dan peralatan, Marking elevasi
plafond dan buat garis pada dinding dan As sumbu ruangan serta titik-titik paku kait sesuai
gambar, Pasang paku kait yang biasanya berjarak 60 x 120 cm, Pasang rangka pinggir terlebih
dahulu, Pasang benang sebagai pedoman penentuan kelurusan dan ketinggian plafon,
Pasang rangka utama dengan jarak sesuai gamabar, Cek Pipa sparing, ducting dan
perlengkapan ME lainnya, Pasang panel gipsum pada rangka dengan skrup dan setip
sambungan harus tepat pada rangka, Cek kerapian dan kedataran bidang plafon, Ratakan
sambungan dengan menggunakan Lakban.
Bahan yang digunakan :
1. Rangka plafon
2. Paku beton
3. Sekrup
4. Besi plat
5. Plafon Gipsum
Peralatan yang digunakan :
1. Meteran
2. Palu
3. Scafolding
4. Ramsed
5. Tang dan obeng
6. Benag
7. Selang timbang
8. Pensi/spidol penanda

D. PEKERJAAN ATAP
Pekerjaan ini di mulai dengan mengukur ketinggian dan lebar bentangan kuda kuda. Sesuai
ukuran ini dimulai merakit kuda kudanya dipermukaan tanah sampai selesai semuanya dan
selesai dilanjutkan menaikan satu persatu keatas ring balok untuk di dinabolt sebagai
pemegangnya. Setelah kuda kuda terpasang dilanjutkan dengan pemasangan gording , kasau,
dan reng. Setelah semua terpasang dilanjutkan dengan pemasangan atap genteng metal.
Pemasangan atap genteng metal ini dimulai dari atas lalu di susun dengan cara melapis ujung
atap nya. Setelah semua atap nya terpasang dilanjutkan dengan memsang perabung atap
genteng metal, setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan listplank GRC. Pemasangan GRC
ini dimulai dengan membuat peranca untuk menaikkan lisplang GRC yang sudah di potong
sesuai gambar perencanaan. Setelah lisplank terpasang semua, dilanjutkan lagi pemasangan
bola bola atap.
Peralatan yang digunakan :
1. genset,
2. bor tembok
3. bor besi
4. meteran waterpas
5. gunting seng
6. alat potong genteng
7. alat potong GRC
8. perancah
material yang digunakan:
1. Baja
2. baja ringan
3. mur
4. genteng metal
5. Lisplank
Resiko kecelakaan kerja:
 Terjatuh dari ketinggian
 Tersentrum
Cara pengendalian:
 Selalu menggunakan safety belt
 Selalu menggunakan sepatu, sarung tangan dan pakaian yg tebal.

E. PEKERJAAN KOSEN PINTU & JENDELA PVC


Pada pekerjaan kusen dilakukaan bersamaan dengan pekerjaan dinding ½ bata. Setelah
pekerjaan dinding ½ bata mencapai elevasi sesuai softdrawing dilanjutkan dengan melakukan
pemasangan kusen kayu, kusen pintu PVC dilakukan pengukuran kedataran dan kelurusan
dengan cara di load menggunakan bandul dan timbangan water pass, setelah posisi kusen
sudah lurus dan datar maka kusen dilakukan penyekoran agar tidak goyang menggunakan
balok kayu dan dipaku dengan kuat. Kemudian dilanjutkan kembali dengan pasanga
dinding1/2 bata hingga permukaan kusen tertutup. Setelah semua perpasang kemudian
dilanjutkan dengan memasang daun pintu PVC hingga selesai.
Material yang digunakan yaitu:
1. Kayu Almunium
2. Pintu PVC
3. Balok kayu
4. Angkur kusen
5. paku
Peralatan yang digunakan yaitu:
1. Gergaji
2. Palu
3. Benang dan bandul load
4. Waterpass
F. PEKERJAAN KOSEN PINTU & JENDELA ALMUNIUM
Pekerjaan Kusen pintu dan jendela dipabrikasi diluar lokasi kerja, dimana bahan yang dipakai
haruslah disesuaikan dengan gambar kerja. Pemasangan kusen dilakukan setelah pekerjaan
pasangan bata dan finshing plesteran , kusen alumunium distel kesikuan dan kelurusannya
terhadap bidang dinding dan arak tegak lurusnya serta diberi angker mur pada bidang
horizontal. Apabila penyetelan telah sempurna kusen diberi dyna bolt sekeliling kusen tersebut.
Untuk pekerjaan dinding pembatas kami akan mengerjakan apabila pekerjaan lantai dan
plafond telah selesai. Pada plafond telah dicat sempurna sehingga tidak akan mengganggu
pekerjaan lainnya. Terlebih dahulu kami akan memasang rangka dari dinding partisi tersebut.
Rangka yang dipasang distel sesuai dengan bentuk dan ukurannya yang ada pada gambar
kerja.
Langkah Pengerjaan adalah sebagai berikut :
1. Siapkan bahan, peralatan dan tenaga kerja
2. Ukuran jendela yang dipasang harus lebih kecil 3 mm dari lubang kusen
3. Pasang jendela dan engsel pada posisinya
4. Lakukan penyetelan jendela
5. Pasang asesoris jendela]
6. Jaga agar celah antar jendela dan kosen
Peralatan yang digunakan:
1. Bor listrik
2. Gerinda potong
3. Obeng
4. Pemotong kaca
5. Gunting
Bahan yang digunakan:
1. Kusen almunium.
2. Kaca
3. Selant
4. Engsel
5. Grendel
6. Baut sekrup
7. Dinabolt

G. PEKERJAAN SANITASI
Pada pekerjaan kloset ini dimulai dengan memasang instalasi pipa PVC dia. 3”. Setiap
sambungan pipa, elbow, soket dan lain-lain harus dilakukan pengeleman dengan menggunaka
lem pipa. Sebelum pemasangan kloset kami buat dahulu kedudukan kloset dengan elevasi
sesuai softdrawing dengan menngunakan batu bata pada posisi di ujung atas pipa PVC dia.
3”, kemudian kami pasang kloset diatas kedudukan yans sudah di buat tadi dengan plesteran
1:4 agar kloset melekat.
Material yang kami gunakan:
1. kloset
2. pipa PVC
3. Aksesoris
4. Lem pipa
5. Semen
6. Pasir pasang
Peralatan yang kami gunakan:
1. Sendok semen
2. Ember
3. Kunci pipa

wastafel
Pada pekerjaan wastafel ini dimulai dengan memasang instalasi pipa PVC dia. 3” dan 1/3”.
Setiap sambungan pipa, elbow, soket dan lain-lain harus dilakukan pengeleman dengan
menggunaka lem pipa. Sebelum pemasangan kloset kami buat dahulu kedudukan wastavel
dengan elevasi sesuai softdrawing dengan menggunakan bawan penyangga wastafel pada
posisi di ujung atas pipa PVC dia. 3”, kemudian kami pasang wastafel diatas kedudukan
yang sudah di buat tadi dengan pemb autan melekat.
Material yang kami gunakan:
1. Wastafel
2. pipa PVC
3. Aksesoris
4. Lem pipa
Peralatan yang kami gunakan:
1. Obeng
2. Ember
3. Kunci pipa
11 Pekerjaan pemasangan plat besi tanki air
Pada pekerjaan ini dimulai dengan melakukan pengukuran luasan plat besi tengki, kemudian
dilakukan pebrikasi dibengkel dengan material plat t 5mm motif bunga dan dilanjutkan
dengan pengelasan dilokasi pekerjaan

H. PEKERJAAN FINISHING
Pekerjaan pengecatan dilakukan apabila pekerjaan plesteran, lantai dan plafon telah selesai.
Khusus untuk pekerjaan plafond dapat dilakukan beriringan dengan pasangan plafond dimana
plafon yang telah terpasang langsung diplamur dan dicat 3 kali jalan. Sambungan antara plafon
sebelum dicat terlebih dahulu didompol dengan dompol gypsum baru selanjutnya diplamur dan
dicat. Yang harus diperhatikan adalah :
Atas persetujuan direksi setelah dicek terhadap permukaan yang akan dicat. Jika terdapat
bagian-bagian yang cacat, retak-retak terlebih dahulu kami perbaiki dan kami bersihkan .
Permukaan yang akan dicat tidak boleh lembab / basah atau berdebu. Melihatkan sampel cat
/ brosur pabrik terhadap cat yang akan dipakai serta cat hasil kami final. Bahan cat yang
dipakai berada dalam kaleng yang masih disegel dan mendapatkan persetujuan pengawas.
Langkah kerja pekerjaan ini adalah : Cocokan spesifikasi atap dengan RKS, Siapkan tenaga,
bahan, dan peralatan, Pastikan kondisi dinding yang akan dicat benar-benar kering dan bersih
dari noda yang menempel, Lindungi pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding dengan
kertas semen, Amplas dinding sampai rata dan bersihkan debunya dengan air bersih,
Aplikasikan cat dasar atau plamur, tunggu sampai kering, Siapkan cat utama dan diaduk
dengan sendok pengaduk agar tidak menggumpal, Beri air sebagai pencampur cat sesuai
aturan, Lakukan pengecatan dengan rol pada bidang yang luas dan kuas pada bidang pinggir,
Begitu seterusnya hingga didapatkan hasil yang sempurna.
Bahan yang digunakan :
1. Cat
2. Air
3. Plamur
4. Joint Compound
Peralatan yang digunakan :
1. Rool Cat
2. Kuas Cat
3. Skrap
4. Ember
5. Bak adukan
6. Amplas

Anda mungkin juga menyukai