Anda di halaman 1dari 37

PT.

CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

REHABILITAS DAN RENOVASI SARANA PRASASARANA


SEKOLAH KAB. BEKASI, KAB. KARAWANG
SMP NEGERI MUARA GEMBONG
KABUPATEN BEKASI

 TUJUAN
Metoda Pelaksanaan ini dibuat diperuntukkan untuk semua staf pelaksana
dilapangan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar,
sehingga hasil dari pekerjaan dapat diandalkan baik mutu dan tepat
waktunya.

 LOKASI PROYEK
SMP NEGERI MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI

 LINGKUP PEKERJAAN

 PEKERJAAN PERSIAPAN
 PEKERJAAN BONGKARAN
 PEKERJAAN TANAH
 PEKERJAAN PONDASI DAN BETON
 PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
 PEKERJAAN LANTAI & PELAPIS DINDING
 PEKERJAAN PAVING
 PEKERJAAN KUSEN, JENDELA, PINTU, DAN AKSESORIS
 PEKERJAAN KONS. ATAP, PLAFON, DAN PENUTUP ATAP
 PEKERJAAN CAT
 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
 PEKERJAAN SANITARY
 PEKERJAAN SALURAN DRAINASE
 PEKERJAAN SARPRAS

1
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Mobilisasi Peralatan
Pekerjaan ini meliputi persiapan serta penyediaan sarana dan prasarana, persiapan,
serta sumber daya manusia yang dibutuhkan sebelum melaksanakan pekerjaan lebih
lanjut.
Tujuan pekerjaan persiapan ini adalah mengatur peralatan, bangunan pembantu dan
fasilitas lainnya sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan
dengan efisien, lancar, aman dan sesuai rencana kerja yang disusun.
2. Penyediaan Air Bersih dan Penyediaan Penerangan
Air bersih dan penerangan diadakan sepanjang pelaksanaan proyek.
3. Pembersihan Lahan dari Bongkaran
Sebelum melaksanakan pembongkaran bangunan lama, penyedia harus melaporkan
mekanisme kerja pembongkaran kepada pemilik proyek serta berkoordinasi untuk
bongkaran yang perlu dibuang dan yang perlu dijaga.
Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan
mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut
harus sesuai petunjuk Direksi
4. Penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,
Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material
dan peralatan teknis serta konstruksi.
Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan
perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi
keselamatan, dan lain - lain.
Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan
ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk
mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.

2
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi
harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety helmet,
masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda
baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua
petugas dan pekerja. Membua tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para
pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan
itu.
5. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan bouwplank
seperti kayu, paku, dll.
b. Buat tiang pancang dari kayu berukuran 1 m yang salah satu ujungnya
dilancipkan agar mudah ditancapkan ke dalam tanah.
c. Tancapkan kayu diang pancang ke dalam tanah. Pastikan tiang pancang
tersebut harus kuat dan tidak goyah.
d. Jika sudah ditancapkan pada tiap sudut area lahan, pasang papan kayu yang
diposisikan secara horizontal menghubungkan tiang pancang satu dengan
yang lainnya. Kini tercipta sebuah penanda dari kayu yang mengelilingi area
lahan pembangunan.
e. Bentangkan benang sebagai penanda tanah yang akan digali untuk keperluan
pekerjaan pondasi bangunan dan pendirian dinding. Benang ini diikatkan dari
sisi papan kayu yang dipasang dalam posisi mendatar ke sisi papan kayu di
sebrangnya sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan.
f. Cek sekali lagi posisi dan ketinggian pemasangan benang-benang tadi supaya
dapat dipastikan sesuai dengan rencana proyek pembangunan.

3
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN BONGKARAN

1. Pembongkaran Penutup Atap


Pada pekerjaan pembongkaran ini dimulai dari pembongkaran perabung dan
lembaran atap dari atas menggunakan linggis. Paku pengikat atap harus dicabut
dahulu kemudian lembaran atap bisa diturunkan.
2. Pembongkaran Struktur Atap
Pada pekerjaan pembongkaran rangka atap dimulai dengan membuka seluruh
paku/baut sambungan rangka atap secara bertahap, dimulai dari gording dan
dilanjutkan dengan kuda-kuda. Untuk pekerjaan pembongkaran rangka atap ini
resiko kecelakaan sangat tinggi, maka harus diawasi secara seksama agar tidak
terjadi kecelakaan.
3. Pembongkaran Tembok
Pembongkaran dilakukan secara manual oleh beberapa orang pekerja dengan
diawasi oleh mandor menggunakan palu, godam, linggis, dan alat bantu lainnya.

PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Pondasi
Pengertian pekerjaan galian tanah adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan
membuat lubang di tanah membentuk pola tertentu untuk keperluan pondasi
bangunan. Galian tanah yang dibuat harus dilakukan sesuai perencanaan dan
mencapai lapisan tanah yang keras. Langkah-langkah pembuatan galian tanah:
a. Buat gambar shop drawing untuk pekerjaan galian tanah kemudian ajukan
gambar tersebut untuk direalisasikan ke pondasi.
b. Lakukan persiapan kerja termasuk penyiapan alat-alat pembantu
pelaksanaan pekerjaan.
c. Tentukan posisi titik ukur tetap selanjutkan lakukan pengukuran terhadap
ukuran dan elevasi galian tanah.
d. Berikan tanda pada hasil pengukuran.
e. Pasanglah patok kayu dan benang sebagai acuan untuk mendukung proses
penggalian tanah.
f. Galilah tanah berdasarkan pada patok dan benang yang sudah dipasang.

4
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

1. Gambar Rencana Galian Pondasi

g. Buang sisa galian tanah ke tempat yang tidak mengganggu kelancaran


pekerjaan.
h. Lakukan penggalian tanah ini hingga mencapai ukuran lebar dan kedalaman
sesuai perencanaan.

2. Gambar Galian Pondasi

i. Singkirkan benda-benda yang ditemukan selama penggalian seperti sampah,


potongan kayu, dan bebatuan.
2. Urug Kembali Bekas Galian
Tanah bekas galian kemudian digunakan kembali untuk pemadatan.

5
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

3. Urugan Pasir
Pasir yang digunakan untuk pengurugan harus dilakukan tes tanah dan atas
persetujuan Direksi. Dipilih pasir yang baik secara teknis bebas dari akar, bahan-
bahan organis, barang bekas/sampah dan terlebih dahulu mendapat persetujuan
dari Direksi dengan ukuran ketebalan 5 cm di bawah lantai.

3. Gambar Urugan Pasir

PEKERJAAN PONDASI DAN BETON


Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua Pemasangan Sloof, Pondasi
Setempat (tapak), Kolom, Kolom Praktis dan semua komponen-konponen yang
ditunjuk oleh gambar rencana. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan
seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
 Semen Portland
a. Untuk pekerjaan konstruksi beton bertulang harus memakai
semen sesuai standart SNI.
b. Dalam pelaksanaan pekerjaan diharuskan memakai semen satu
produk/merk.
c. Semen yang didatangkan harus baik dan baru serta di dalam
kantong-kantong semen yang masih utuh.
d. Untuk penyimpanan diletakkan min. 20 cm diatas tanah. Semen
yang mulai mengeras harus segera dikeluarkan dari
lapangan/lokasi.
 Air
Air tawar yang dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam
alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi
mutu beton.
6
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

 Agregat Beton
Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari
SII 0052-80.
a. Agregat harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous,
memenuhi syarat kekerasannya.
b. Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan
terhadap berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%,
maka kerikil harus dicuci.
 Pasir
a. Pasir yang dipakai harus disetujui oleh pihak Direksi sebelum
digunakan
b. Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir fabrikasi
yang didapatkan dari penggilingan yang kemudian diolah dan
disaring sesuai dengan ukuran maksimum dan minimum agregat
halus. Pasir harus terdiri dari butir- butir yang tajam dan
mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat
kekerasannya.
c. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% ditentukan
terhadap berat kering dan apabila pasir mengandung lumpur
lebih dari 5% maka pasir harus dicuci.
 Besi Beton
Pembengkokkan dan pemotongan baja tulangan harus dilaksanakan
menurut gambar rencana detail dengan menggunakan bar cutter dan
mal-mal yang sesuai dengan diameter masing-masing.
 Kayu
a. Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan
bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang
berhubungan dengan pemakainya tidak akan merusak atau
mengurangi nilai konstruksi.
b. Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan
gambar kerja yang ada dan telah disetujui oleh pihak Direksi.

7
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

c. Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa


putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang.
 Pengecoran Beton
a. Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan
adukan. 1PC: 3 Psr: 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai
alas keramik untuk lantai kerja.
b. Semua pekerjaan konstruksi beton pada bangunan dikerjakan
dengan mutu beton K-300 Site Mix maupun ready mix. Semua
pekerjaan konstruksi beton harus disetujui oleh pihak Direksi
c. Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan
menggunakan Ready Mix maupun Site mix pada K-300.
d. Untuk beton konstruksi bermutu K-300 dapat dilakukan dengan
cara manual.
e. Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan
pembesian disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan
tersedian cukup bahan, peralatan serta tenaga kerja.
1. Pekerjaan Pondasi Tapak
 Persiapan Pekerjaan
a. Approval material yang akan digunakan.
b. Persiapan dan penyesuaian lahan kerja lahan kerja.
c. Persiapan material kerja, antara lain: pasir beton, kerikil beton, besi beton,
kawat beton, semen PC, pasir, multiplek 9 mm, paku, minyak bekesting,
balok kayu, kayu lat, papan kayu dan lain-lain.
d. Persiapan alat bantu kerja, antara lain: concrete mixer (molen), vibrator,
meteran, gergaji, bar bender, schafolding, raskam, benang, selang air,
timba cor, kereta sorong dan lain-lain.
 Fabrikasi dan instalasi besi tulangan
a. Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan tempat yang cukup luas
untuk menaruh, memotong besi beton dan membengkoknya sehingga
sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
b. Membuat cutting plan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh
gambar rencana.
8
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

c. Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter(spesifikasi)
disesuaikan dengan gambar kerja dan RKS.
d. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja yang
sudah dituangkan dalam cutting plan.
e. Merangkai besi beton dan mengikat dengan kawat beton.
f. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk
saat akan dipasang.
g. Tulangan pondasi yang sudah dibentuk untuk pondasi tapak ditempatkan
pada lubang galian setelah diberikan pasir urug 5 cm.
h. Tulangan tie beam yang sudah dirakit dipasang di atas pondasi batu
gunung yang telah selesai dikerjakan.
i. Posisi penempatan tulangan yang horizontal harus tepat dan lurus pada as
rencana penempatan kolom dan as pasangan bata serta lurus merata
secara vertikal.
j. Tulangan pondasi tapak tidak boleh bersentuhan langsung pasir
urug/dasar galian, tetapi diberikan beton dacking setebal 5 – 7 cm.
 Fabrikasi dan instalasi bekisting
a. Fabrikasi bekisting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan
pengukuran dan mempercepat pelaksanaannya, karena angkutan bekisting
menjadi dekat.
b. Fabrikasi bekisting untuk struktur beton diatas permukaan tanah seperti:
kolom, balok menggunakan bahan dari multiplek 9 mm dan perkuatan
menggunakan balok kayu dan alat perancah schafolding, langkah kerja
adalah sebagai berikut:
 Multiplek dipotong sesuai dengan bentuk dan ukuran dalam gambar
kerja.
 Pasang dan rangkai potongan multiplek padaarea struktur yang akan
dicor dengan perkuatan kayu balok 5/5 cm sebagai tulangan, kayu
support dan schaffolding.
 Sebelum pengecoran, bekisting harus benar-benar diperiksa kembali
jangan sampai ada celah yang berakibat kebocoran. Pasangan bekesting
9
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat
menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
 Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting diberi minyak bekisting.
c. Setting (pasang) besi tulangan yang telah difabrikasi ke dalam bekesting.
d. Pasang beton dacking dan cakar ayam secara merata dan sesuai
kebutuhan.
e. Memeriksa kembali elevasi dan kerataan pemasangan bekisting.
 Pengecoran beton
a. Untuk pondasi tapak, sebelum pengecoran pada galian tanah diberikan
pasir urug setebal 10 cm dan lantai kerja setebal 5 cm.
b. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang
diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang
diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan
kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui. Pada proyek
ini menggunakan beton mutu K-300.
c. Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
d. Sebelum dilakukan pengecoran, diperiksa kembali kekuatan acuan yang
sudah dipasang/difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan acuan diperiksa
benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
e. Membersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran
dan sampah.
f. Beton yang diaduk dengan molen (concrete mixer) dituangkan ke dalam
area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton diratakan dan
dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan mecapai sela-
sela ruang pembesian.
g. Seluruh area pengecoran akan disiapkan sepenuhnya sehingga tidak
terdapat penyambungan pengecoran.
 Curing Beton
Metode yang mudah digunakan untuk curing/perawatan beton dalam hal ini
adalah penyiraman langsung dengan air bersih secara rutin.
10
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

 Urugan tanah kembali


Setelah selesai masa pemeliharaan beton dan bekistingnya telah dibongkar,
makan akan dilakukan pengurugan kembali tanah bekas galian pada area
pondasi tapak.
2. Pondasi Batu Kali
Pada pekerjaan pondasi batu kali ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali.
 Pembuatan profil:
a. Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil).
Profil dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
b. Pasang bilah batu datar pada kedua patok setinggi profil.
c. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
Usahakan titih tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang
direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
d. Ukat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok
dan juga dipaku agar lebih kuat.
e. Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan
dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
f. Cek ketegakan/posisi profil dan ukuran-ukurannya.
 Pemasangan batu kali:
a. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan yang telah memenuhi
persyaratan teknis atau sesuai keadaan di lapangan.
b. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari
permukaan urugan pasir.
c. Hamparkan pasir urug dibagian permukaan galian tanah setebal 5 cm
dan kemudian ratakan.
d. Susun aanstamping dengan tinggi 25 cm dan isikan pasir dalam celah-
celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian
siramlah aanstamping tersebut dengan air.
e. Pasang batu kali diatas aanstamping dengan menggunakan adukan
1PC:5PS yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali.

11
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

f. Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak
mudah retak/patah dan berongga besar.
g. Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai
rencana.

4. GBR PONDASI BATU KALI


3. Pekerjaan Sloof
Lingkup pekerjaan sloof beton yaitu melakukan perakitan besi, pengurugan pasir,
pembuatan lantai kerja, pemasangan bekisting, pengecoran beton.
 Persiapan Pekerjaan
Mengirim workplan termasuk metode kerja, schedule, bahan, peralatan,
personil kerja, dan gambar kerja yang akan digunakan untuk memperoleh
persetujuan dari Direksi sebelum pekerjaan.
 Metode Pelaksanaan
a. Menyiapkan papan bekisting, besi beton, dan Job Mix Design dan
Formula untuk pekerjaan sloof beton.
b. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada
pada titik koordinatnya sesuai dnegan gambar perencanaan.
c. Melakukan perakitan besi sesuai dengan shop drawing.
d. Memasang bekisting sloof dan beton decking untuk menjaga jarak
selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.

12
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

e. Setelah komponen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan


dan mendapatkan persetujuan dan Direksi, maka dilakukanlah
pengecoran beton dengan mutu K300.

3. Pekerjaan Kolom

Lingkup pekerjaan kolom beton yaitu melakukan perakitan besi, pemasangan


bekisting, dan pengecoran beton.

 Persiapan Pekerjaan
Mengirim workplan termasuk metode kerja, schedule, bahan, peralatan,
personil kerja, dan gambar kerja yang akan digunakan untuk memperoleh
persetujuan dari Direksi sebelum pekerjaan.
 Metode Pelaksanaan
a. Menyiapkan papan bekisting, besi beton, dan Job Mix Design dan
Formula untuk pekerjaan sloof beton.
b. Menyiapkan sepatu kolom yang yang ditarik garis lurus dari sloof.
c. Melakukan perakitan besi tulangan sesuai dengan design yang telah
ditentukan.
d. Memasang bekisting kolom dan beton decking.
e. Pastikan bekisting tetap tegak lurus vertical dan tidak miring ataupun
goyah.
f. Setelah komponen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan
dan mendapatkan persetujuan dari Direksi, maka dilakukanlah
pengecoran beton dengan mutu K-300.
g. Padatkan dengan alat vibrator, dan diketuk dengan palu disisi luar
bekisting.
h. Bersihkan sisa-sisa dari tumpahan beton di sekitar area pengecoran.
i. Setelah kolom berumur 24 jam, buka bekisting kolom
j. Periksa apakah ada beton yang cacat, jika ada segera diperbaiki dengan
cara digrouting sesuai dengan material yang telah disetujui oleh Direksi.
k. Lakukan curing dengan menutupkan dengan karung basah atau
menyiramkan air.
4. Pekerjaan Balok dan Pelat
13
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

Lingkup pekerjaan balok dan pelat yaitu melakukan perakitan besi, pemasangan
bekisting, dan pengecoran beton.
 Persiapan Pekerjaan
Mengirim workplan termasuk metode kerja, schedule, bahan, peralatan,
personil kerja, dan gambar kerja yang akan digunakan untuk memperoleh
persetujuan dari Direksi sebelum pekerjaan.
 Pekerjaan Pengukuran
Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/memastikan kerataan ketinggian
balok dan pelat. Pada pekerjaan ini digunakan theodolite.
 Pembekistingan Balok
a. Scaffolding dengan masing-masing jarak 1 m disusun berjaajar sesuai
dengan kebutuhan di lapangan, baik untuk bekisting balok maupun
pelat.
b. Memperhitungkan ketinggian scaffolding balok dengan mengatur
base jack atau U-head jacknya.
c. Pada u-head dipasang balok kayu (girder) sejajar dengan arah cross
brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm arah
melintang, kemudian dipasang plywood sebagai alas balok.
d. Setelah itu dipasang bekisting balok dan kunci dengan siku.
 Pembekistingan Pelat
a. Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan scaffolding untuk
balok. Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding
untuk pelat lebih tinggi daripada balok dan diperlukan main frame
tambahan dengan menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian
scaffolding pelat dengan mengatur base jack dan U-head jack nya
b. Pada U-head dipasang balok kayu (girder) sejajar dengan arah cross
brace dan diatas girder dipasang suri-suri dengan arah melintangnya.
c. Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding
untuk tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku. Plywood
dipasang serapat mungkin, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat
menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran.

14
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

d. Semua bekisting rapat terpasang, sebaiknya diolesi dengan solar


sebagai pelumas agar beton tidak menempel pada bekisting, sehingga
dapat mempermudah dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting
masih dalam kondisi layak pakai untuk pekerjaan berikutnya.
 Pengecekan Bekisting
Setelah pemasangan bekisting balok dan pelat dianggap selesai selanjutnya
pengecekan tinggi level pada bekisting balok dan pelat dengan waterpass,
jika sudah selesai maka bekisting untuk balok dan pelat sudah siap.
 Pembesian Balok dan Pelat
Perakitan pembesian balok dan pelat dilakukan secara bersamaan sesuai
dengan design yang telah direncanakan, kemudian ikat dengan menggunakan
kawat beton agar tulangan tidak berubah posisi. Letakkan beton decking
antara tulangan dengan bekisting.
 Pengecekan Pembesian
Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/
pemeriksaan untuk tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok
adalah diameter dan jumlah tulangan utama, diameter, jarak, dan jumlah
sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat lantai
yang diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah
dan jarak tulangan ekstra, perkuatan (sparing) pada lubang-lubang di pelat
lantai, beton decking, kaki ayam, dan kebersihannya.
 Pengecoran Balok dan Pelat
a. Pengecoran pada balok dan pelat menggunakan mutu beton K-300.
b. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete pump yang
menyalurkan beton readymix dari truck mixer ke lokasi pengecoran.
c. Alirkan beton readymix sampai ke lokasi pengecoran, lalu padatkan
dengan menggunakan vibrator. Setelah beton dipadatkan, maka
dilakukan perataan permukaan coran dengan menggunakan alat-alat
manual.
d. Setelah proses pengecoran selesai sampai batas pengecoran, maka
dilakukan finishing.

15
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

 Pembongkaran Bekisting
Untuk pelat pembongkaran besting dilakukan setelah 4 hari pengecoran
sedangkan untuk balok pembongkaran bekisting dilakukan 7 hari setelah
pengecoran. Sebagai penunjang sampai pelat benar – benar mengeras.
 Perawatan (Curing)
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton
tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan
adalah dengan menyiram/membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu

5. Pekerjaan Tangga

 Persiapan Pekerjaan
Mengirim workplan termasuk metode kerja, schedule, bahan, peralatan,
personil kerja, dan gambar kerja yang akan digunakan untuk memperoleh
persetujuan dari Direksi sebelum pekerjaan.
 Pekerjaan Bekisting Bordes dan Badan Tangga
Sebelum memulai pekerjaan bekisting bordes tangga, perlu diperhatikan
elevasi/ ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat
yang diperlukan, apakah menggunakan perancah kayu saja atau dengan
scaffolding. Bekisting ini tidak perlu dipabrikasi secara khusus, karena bisa
dipabrikasi pada saat penyetelan langsung, yang perlu dipersiapkan adalah
posisi kemiringan badan tangga. Pada bagian bawah bekisting ini didukung
oleh perancah untuk menahan beban serta mempertahankan posisi
kemiringan tangga.

5. Gambar Pemasangan Bekisting Border dan Badan Tangga

16
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

 Pemasangan Tulangan dan Sengkang Badan Tangga


Pekerjaan pemasangan tulangan tangga dilakukan setelah bekisting
terpasang. Tulangan utama dipasang terlebih dahulu, kemudian dirangkai
dengan tulangan sengkang. Bagian bawah tulangan tangga diberi beton
decking. Pemasangan beton decking pada bagian bawah tulangan dengan
ketebalan ± 2 cm.

6. Gambar Pemasangan Tulangan dan Sengkang Badan Tangga


 Pemasangan Tulangan Anak Tangga
Pemasangan tulangan anak tangga disesuaikan dengan gambar teknis,
tulangan ini dihubungkan dengan tulangan badan tangga dengan cara diikat
dengan kawat, kemudian dipasang tulangan memanjang yang berfungsi
untuk memperkuat anak tangga. Beton decking juga dipasang pada sisi yang
akan dipasang bekisting dengan ketebalan ± 2 cm. Sebelum proses
pemasangan, bekisting dipasang di salah satu sisi dinding tangga agar tidak
terjadi kesalahan dalam pemasangan tulangan.
 Pemasangan Bekisting Dinding Tangga, Bordes dan Trape/ Dinding Anak
Tangga
Setelah pekerjaan pemasangan tulangan bordes dan badan tangga selesai,
kemudian dipasang dinding tangga pada sisi yang lainnya dan dinding bordes
di atas badan tangga. Bekisting dinding tangga dipaku dengan bekisting
badan tangga. Trape/ dinding anak tangga dipasang di antara dinding tangga.
Dinding anak tangga dipaku ke arah dalam dari dinding tangga. Setelah
semua terpasang, kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7

17
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

memanjang dari atas ke bawah. Sama halnya dengan dinding badan tangga,
dinding anak tangga ini pun telah dipabrikasi sebelumnya.

7. Gambar Pemasangan Dinding Tangga dan Trape


 Pengecoran
Setelah bekisting tangga terpasang kuat maka akan segera dilakukan
pengecoran tangga, pengecoran dilakukan merata di seluruh bagian tangga.
 Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah
beton berumur 12 jam, sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan
setelah 7 hari atau setelah mendapat ijin dari pihak Direksi. Untuk
pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran
balok biasa.

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

1. Pasangan Dinding 1pc:3ps

 Persiapan Pekerjaan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasangan
dinding ½ bata.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Persiapan lahan kerja.
d. Persiapan material kerja.
e. Persiapan alat bantu kerja.
18
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

 Metode Pelaksanaan
a. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukut theodolite dan
waterpass. Surveyor menentukan dan menandai lokasi yang akan dipasang
batu bata termasuk titik-titik kolom praktis, as dinding, ketinggian
pasangan, siku ruangan dan ketebalan dinding.
b. Sebelum bata dipasang, terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar air
semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan mengakibatkan
adukan mudah rontok dan pasangan batu bata cukup kuat.
c. Buat adukan untuk pasangan dinding bata. Pasangan bata biasa dengan
menggunakan adukan 1PC:3Psr.
d. Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan
dinding bata.
e. Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking dengan
menggunakan perekat adukan.
f. Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
g. Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap ketinggian
1m.

8. Tahap Pemasangan Dinding Bata

19
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

2. Plesteran Dinding 1pc:4ps + acian

 Persiapan Pekerjaan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran
dan acian.
b. Approval material yang akan digunakan
c. Persiapan lahan kerja
d. Persiapan material kerja, antara lain: semen PC, pasir pasang, dan air.
e. Persiapan alat bantu kerja.
 Metode Pelaksanaan
a. Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan.
b. Sebelum di plester, lakukan penyiraman/curing terlebih dahulu pada
permukaan dinding bata untuk menghindari keretakan.
c. Buat adukan untuk plesteran dinding bata dengan campuran 1PC:2PP
untuk rapat air, dan 1PC:4PP untuk dinding lainnya.
d. Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm,
dengan alat bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar.

9. Tahap Curing Dinding dan Pembuatan Kepalaan


e. Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekitarnya,
kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.
f. Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
g. Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering.
h. Permukaan plesteran sebelum di aci terlebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan

20
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan


menggunakan kertas gosok.

PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPIS DINDING


1. Pasang Keramik
Pekerjaan pemasangan penutup lantai meliputi pengadaan material penutup
lantai, pemasangan penutup lantai, dan perapihan hasil pekerjaan. Langkah-
langkah pekerjaan:
 Persiapan Pekerjaan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pemasangan
penutup lantai.
b. Approval material yang akan digunakan
c. Persiapan lahan kerja
d. Persiapan material kerja
e. Persiapan alat bantu kerja.
 Metode Pelaksanaan
a. Permukaan yang akan dipasang lantai keramik harus rata dan memiliki
lantai kerja baik berupa LC atau urugan pasir.
b. Selanjunya langkah awal pemasangan keramik pembuatan garis bantu
(marking) sebagai pedoman pemesangan keramik.
c. Pemasangan keramik sebagai star point pertama pemasangan diawali dari
sudut dinding pintu untuk menyesuai pasangan antara ruangan. Lalu
dilakukan tarik benang arah x dan y serta memasangnya secara berbaris
sebagai patokan.
d. Posisi garis nat antara lantai dengan nat dinding dibuat sama ketemu
sejajar.
e. Pemasangan keramik dengan menggunakan adukan perekat 1PC:3PP
untuk daerah yang kering sedangkan adukan perekat 1PC:2PP untuk
daerah yang basah dan memukul dengan palu karet dan mengecek
permukaan keramik dengan menggunakan waterpass.
f. Perapihan hasil pekerjaan.

21
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

10. Tahap Pemasangan Penutup Lantai

2. Pasang Dinding Keramik 20 x 25 cm


Langkah – langkah pekerjaan:
 Persiapan Pekerjaan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan dinding
keramik.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Perpisahan lahan kerja.
d. Persiapan material kerja, antara lain: dinding keramik 20x25 cm, semen
PC, pasir, dll.
e. Persiapan alat bantu kerja, antara lain: waterpass, gerinda, meteran, palu
karet, benang, dll.
 Metode Pelaksanaan
a. Marking dinding yang akan dipasang dinding keramik.
b. Dinding yang akan dipasang plint keramik pada bagian bawah jangan
diplester + aci dahulu agar tidak ada pekerjaan bobokan.
c. Rendam dinding keramik dalam air.
d. Pasang dinding keramik pada dinding yang sudah di marking dengan
perekat menggunakan acian.
e. Pada saat pemasangan, tekan dinding keramik atau pukul dengan palu
karet untuk mendapatkan permukaan keramik yang rata.
f. Cek kerataan pasangan dinding keramik dengan waterpass.
22
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

g. Grouting/isi nat antara dinding keramik dengan semen khusus grouting


nat.

11. Tahap Pemasangan Plint Kemarik

PEKERJAAN KUSEN, JENDELA, PINTU DAN AKSESORIS

1. Pasang Kusen Jendela Alumunium + Daun Jendela

 Persiapan Pekerjaan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu,
kusen dan jendela aluminium.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Persiapan lahan kerja.
d. Persiapan material kerja, antara lain: alumunium kusen, alumunium
frame, hardware, sekrup, fisher, engsel, sealant, baut dynabolt, dll.
e. Persiapan alat bantu kerja, antara lain: cutting well/gerinda, bor,
gergaji, waterpass, meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang
air cutter, dll.
 Metode Pelaksanaan
a. Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang
akan dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar
kerja atau belum.Bagian-bagian yang tidak dicat dilindungai dengan
kertas atau selotif.

23
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

b. Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi


lapangan siap yaitu pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem
pemasangan dengan di screw fisher menggunakan fisher S8.
c. Sebelum kusen dimasukkan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan
kesikuan kusen alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting.
Apabila tidak lurus maka diganjal dengan bahan dari hardboard,
sehingga lebih kuat dan tahan lama.
d. Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan
dinding di isi silicone sealant.
e. Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan
frame untuk pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela
dipasang pada kusen dengan menggunakan penggantung engsel yang
disekrup ke kusen.
f. Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar
aman dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan
alumunium dan daunnya.

12. Tahap Pemasangan Kusen Alumunium

24
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN KONS. ATAP, PLAFOND DAN PENUTUP ATAP

1. Pek. Kuda – Kuda Rangka Atap Baja Ringan


Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau
ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan
terpasang sesuai dengan persyaratannya. Langkah – langkah pekerjaan:
 Persiapan kerja
a. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda- kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
b. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan
kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan
pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
c. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara
lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat
penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
 Leveling dan marking
a. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan
siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat
bantu
b. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian
bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang
ada di bawahnya.
c. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar
rencana atap.
d. Mengukur jarak antar kuda-kuda

25
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

13. Gambar Pengukuran Jarak

 Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda

a. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan


kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit.

14. Gambar Pengangkatan Kuda-Kuda

b. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan
dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja
melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di
sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah
kanannya adalah sisi kanan.

26
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

c. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok


menggunakan benang dan lot (unting-unting)

d. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket)


e. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak
berubah.

f. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-


kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.

g. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as


(maksimum 1,2 meter).

h. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda


(Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang
sama (datar)

i. Memasang balok nok.

j. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin.


Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.

k. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di


atas truss, jurai dan rafter

l. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup


atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat
memakai screw ukuran 10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah

m. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir


yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang
sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda- kuda
terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan
di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.

n. Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing


ceilling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada
permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw.
Untuk pertemuan ceilling battens dengan ring balok di beri bantalan

27
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt. Setiap sambungan


harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus
di-screw. Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan
plafond dan penggantungnya. Pemasangan ceiling battens Sambungan
ceilling battens atau top span overlap sepanjang 40 cm dengan perkuatan
4 buah screw.
 Inspeksi Akhir

Karat dapat disebabkan oleh penempelan kotoran (serpihan- serpihan akibat


proses pemotongan baja ringan) atau penggunaan bahan logam lain pada
struktur baja ringan, seperti: pengikatan dengan kawat bendrat, pemasangan
sekrup yang tidak standar, atau karena goresan benda tajam.
Oleh karena itu harus dilakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada
kotoran maupun logam-logam lain yang masih menempel ataupun berada di
sekitar struktur baja ringan.

2. Pekerjaan Penutup Atap Metal


Genteng metal adalah genteng yang terbuat dari bahan metal zincalume yang
ringan namun kuat dan tidak membebani konstruksi bangunan. Langkah – langkah
pekerjaan:

a. Perhatikan bagian atas dan bawah genteng metal agar tidak terbalik sebab
ada soknya pada saat pemasangannya.

28
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

15. Pemasangan Penutup Atap Metal

b. Pemotongan genteng metal hanya dapat dilakukan dengan memakai


gunting besi dan yang dipotong hanya bisa dilakukan untuk bagian atas
genteng dimana gording terpasang.

16. Pemotongan Genteng Metal

c. Pemasangan nok genteng metal

17. Pemasangan Nok Atap Metal

3. Pekerjaan Listplang
Karena Lisplank didudukan pada Profil C Baja Ringan yang sebelumnya mesti
dipasang terlebih dahulu, sehingga memerlukan Profil C Baja Ringan yang lebih
banyak.

a. Lisplang ini dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan Atap dan sesuai


dengan gambar kerja yang ada. Hal yang perlu diperhatikan yaitu jarak
antara sekrup yang dipasang pada lisplang sebaiknya tidak terlalu jauh. Jarak
ini sanggup bervariasi, sanggup dibentuk antara 20cm s/d 40cm (sepanjang
profil memanjang lisplang tersebut), biar terkunci dengan baik.

29
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

b. Setelah pemasangan lisplang selesai, lakukan pendempulan pada setiap


sekrup lisplang dan sambungan antar papan lisplang, biar tampak rapi
sebelum melaksanakan pengecatan. Gunakan dempul yang berkualitas baik
dan tahap terhadap cuaca (hujan dan panas).

18. Pemasangan Lisplang

4. Pekerjaan plafond gypsum dan GRC

Lingkup pekerjaan ini meliputi pemasangan rangka plafond, pemasangan rangka


plafond gypsum board sesuai dengan yang disebutkan dalam gambar kerja.
Langkah – langkah pekerjaan:

 Persiapan pekerjaan
a. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule,
peralatan, personil kerja pekerjaan dimulai.
b. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum
tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
c. Menyediakan tangga pijakan untuk pemasangan gypsum dan GRC
d. Membersihkan langit-langit yang akan dipasang gypsum dan GRC
e. Menyediakan alat-alat keselamatan K3 dan rambu-rambu peringatan
pemasangan plafond.
 Metode Pelaksanaan
a. Pengukuran spasi pemasangan rangka dan gantungan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang dianjurkan.

30
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

b. Pengukuran tinggi plafond untuk disesuaikan komponen MEP yang akan


di pasangkan diatas plafon.
c. Pekerjaan pasang plafond pada plat lantai / balok yang pertama
dilakukan pasang penggantung rangka (tie rod) dengan menggunan
paku tembak.
d. Bila pemasangan pada bagian top / tanpa plat lantai maka gantungan
dibuat pada rangka atap.
e. Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan
plafond yang tidak gelombang.
f. Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond, lakukan juga
pengecekan kedataran posisi rangka dengan waterpass. Rangka hollow
tulangan utama menggunakan ukuran 4x4 sedangkan untuk tumpuan
plafon rangka hollow ukuran 4x2. Setiap rangka diikat dengan
menggunakan screw # 1/8 dengan menggunakan bor / obeng.
g. Jarak pemasangan tulangan utama (hollow 4x4) dan tulangan tumpuan
(hollow 2x4) harus sesuai spesifikasi.
h. Kemudian dilanjukan dengan pemasangan gysum dengan menggunakan
screew # 1/8 dan bor sekrup.
i. Selanjutnya adalah pekerjaan menutupi sambungan antar gypsum
dengan paper tape / kasa plafond untuk menghindari keretakan.
j. Setelah selesai dilakukan pekerjaan compound pada sambungan
gypsum dan titik-titik sekrup.
k. Lalu dilanjutkan dengan pengecatan plafon

31
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

19. Tahap Pekerjaan Plafon

PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pengecatan Dinding
Lingkup pengerjaan pengecatan metiputi pembersihan permukaan yang akan
dicat, menutup permukaan yang berpori, meratakan permukaan yang akan dicat,
pengecatan dan perapihan hasil pekerjaan.
 Persiapan pekerjaan
a. Mengirim workplan termasuk metode kerja, schedule, peralatan,
bahan, personil kerja.
b. Menyediakan tangga pijakan untuk pengecatan.
 Metode pelaksanaan

a. Lakukan pekerjaan persiapan dengan menyempurnakan bidang yang


akan dicat dari cacat-cacat permukaan.

b. Bagian-bagian yang tidak dicat dilindungai dengan kertas atau selotif.

c. Perataan permukaan bidang dengan memakai amplas (mesin amplas


bila perlu) sampai cukup rata / halus dan hilang dari bekas-bekas noda
kotoran.

32
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

d. Permukaan yang sudah halus dan bersih dilapisi dengan cat plamur
untuk menghilangkan permukaan yang masih sedikit bergelombang.

e. Lakukan kembali perataan bidang dengan amplas sampai betul-betul


halus dan rata, apabila masih terdapat bagian yang bergelombang,
dilakukan kembali pelapisan dengan plamur pada bagian tersebut dan
diamplas kembali.

f. Aduk cat yang rata dan ditambah air apabila disyaratkan dan persiapkan
alat-alat untuk pengecatan. Untuk dinding eksterior menggunakan
Weathershield. Untuk dinding interior dan plafon menggunakan cat
standart.

g. Lakukan pengecatan lapisan pertama dengan halus dan merata.

h. Setelah lapisan pertama kering, diperiksa dan diperbaiki kembali


apabila masih ada bagian permukaan yang masih kurang sempurna.

i. Lakukan pengecatan lapis demi lapis sesuai dengan petunjuk dari


Direksi sampai permukaan halus dan merata.

20. Tahap Pengecatan

33
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Pekerjaan Instalasi Listrik (Penerangan dan Daya)

Lingkup pekerjaan instalasi listrik meliputi pembobokan dinding, pemasangan


pipa kondult, pemasangan kabel, pemasangan fitting dan lampu, perapihan,
pemasangan daya utama.
 Persiapan Pekerjaan
 Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule,
peralatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk
memperoleh persetujuan dari Direksi sebelum pekerjaan.
 Metode Pelaksanaan
 Pemasangan Instalasi Kabel
a. Kabel vertical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa
conduit yang mana pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum
pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah berubah ketika dinding
diplester.
b. Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada plat lantai
atau dengan pipa conduit nyang diklem ke plat lantai dengan jarak
1m.
 Pemasangan Panel
a. Panel listrik dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, rata
dan tidak miring.
b. Semua kabel yang masuk ke dalam panel listrik diberi tanda sesuai
dengan kegunaannya dan dilengkapi dengan ring karet supaya
lubang panel bagian atas dapat terlindung dari debu/kotoran.
Khusus untuk kabel dengan Ø 16 mm2 harus diberi sepatu kabel
dalam panel.
c. Pada sisi pintu panel bagian dalam harus dibuat diagram
instalasinya termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan,
hal ini perlu untuk memudahkan bila ada perbaikan instalasi.
 Pemasangan Fitting
Fitting dipasang setelah kabel ditest ketahanannya.
34
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

 Pemasangan Saklar dan Stop Kontak


a. Marking jalur conduit pada dinding dan bobok dinding bata,
jangan lupa gunakan cutter
b. Pasang conduit dan inbow dos.
c. Tunggu sampai plester dinding akhir.
d. Sambungan saklar, stop kontak dengan aslinya.
e. Pasang saklar dan stop kontak, gunakan waterpass agar rata.
 Testing dan Comissioning
Test tahanan kabel sebesar 2ohm dan grounding serta test
fitting/armature selama ± 1 x 24 jam

PEKERJAAN INSTALASI AIR

1. Instalasi Air Bersih, Air Kotor, dan Air Hujan


 Persiapan Pekerjaan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pemipaan
instalasi air bersih dan air kotor.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Persiapan lahan kerja.
d. Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu material kerja dan
alat bantu kerja disiapkan.
 Metode Pelaksanaan
 Pekerjaan Instalasi Plumbing Air bersih
a. Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
b. Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja)
beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya sesuai
dengan tanda yang sudah dibuat.
c. Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka
kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak
mudah pecah.
d. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan
dengan ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan
kuat.
35
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

e. Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket


draat luar dan diberi lapisan seal tape baru disambungkan ke
alat sanitair.
 Pekerjaan Instalasi Plumbing Air Kotor, Air bekas, dan Vent
a. Pipa air kotor meggunakan pipas PVC kelas AW yang tahan
terhadap tekanan 10 bar, penyambungan pipa menggunakan
lem PVC yang kuat sehingga tidak mudah bocor.
b. Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
c. Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja)
beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya sesuai
dengan tanda yang sudah dibuat.
d. Pasangan clean out dan accessories lainnya.
e. Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton
menggunakan besi siku dan pipa diikat pada besi siku supaya
tidak bergerak saat menerima beban air.
f. Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada
saat dinding belum diplester + aci. Pipa yang ditanam di
dinding harus diklem supaya tidak bergerak saat menerima
beban air.
g. Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka
kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak
mudah pecah.
h. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan
dengan ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan
kuat.
i. Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup
kuat agar sambungan tidak kendor akibat beban air hujan yang
dapat menyebabkan kebocoran.
 Pekerjaan Instalasi Pipa Air Hujan
a. Pipa air hujan sebaiknya diletakkan persis dibawah lobang
talang yang telah dilengkapi torong talang.

36
PT. CIPTA MARGA SELARAS METODE PELAKSANAAN

b. Pipa saluran air hujan PVC 2” dapat dipasang secara


menempel pada dinding luar dengan menggunakan klem atau
dapat ditanam di dinding.

37

Anda mungkin juga menyukai