Anda di halaman 1dari 14

Lampiran 3d

Dok. Induk: BA Penetapan Dokumen Persiapan Pengadaan (Tender)


Nomor: B.567/Un.22/KS.01.7/6/2023

PENETAPAN SPESIFIKASI TEKNIS METODE KERJA


PEMBANGUNAN GEDUNG LAYANAN AKADEMIK PASCASARJANA UIN KHAS JEMBER
ID Paket: 43385538

No Item Pekerjaan Metode Kerja


I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pemeriksaan Lapangan dan Setelah memperoleh SPMK, Kontraktor segera membuat dan
Penyerahan Lokasi Pekerjaan mengirimkan surat pemberitahuan akan dimulainya pekerjaan kepada
PPK dan pihak yang terkait. PPK bersama pihak terkait, Konsultan dan
Kontraktor mengadakan PCM. Selanjutnya dilaksanakan pengecekan
dan pengukuran lokasi. Penyerahan lokasi pekerjaan dilakukan dengan
dengan pembuatan Berita Acara penyerahan lokasi.

2 Papan Nama Proyek Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan alat dan bahan. Papan nama
proyek dibuat dengan ukuran 60x90 cm. Berwarna dasar putih dengan
tulisan hitam dari triplek yang dilapisi banner. Menggunakan kayu 5/7
pada kedua sisi dengan tinggi 1,5 meter. Ujung kaki bawah diberi angker
10 mm. Ditanam ke dalam tanah dan dipasang ditempat yang terlihat
jelas dan mudah dibaca.
3 Direksi Keet Pembangunan ini terdiri dari base camp, gudang dan kantor Direksi.
Base camp untuk peristirahatan para pekerja yang dilengkapai dengan
bangunan semi permanen untuk areal makan dan minum dera MCK.
Gudang sebagai logistik bahan material yang akan digunakan untuk
kebutuhan pembangunan. Kantor Direksi dipergunakan sebagai tempat
pengawasan pembangunan. Kantor Direksi sudah dibangun sebelum
dimulai pelaksanaan yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta buku
tamu. Ukuran 3x6 m.

4 Pagar Sementara Proyek Sebelum pagar pengaman proyek dibuat, telebih dahulu dilakukan
pengukuran untuk batas-batas area pekerjaan. Pagar pengaman proyek
dibentuk dengan memakai epilog seng gelombang dan tiang kaso. Pagar
sementara didirikan mengelilingi batas area lokasi pekerjaan. Untuk
sirkulasi keluar masuk, pada bab depan pagar pengaman proyek
dibentuk pintu lengkap dengan pengunci. Pagar pengaman proyek
sanggup dibongkar sehabis pelaksanaan pekerjaan proyek selesai..

5 Pembersihan lokasi Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan alat dan tenaga kerja.
Pekerja membersihkan area yang akan didirikan bangunan dari semak,
pohon, sampah dan kotoran lainnya agar tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Kotoran/ sampah tersebut
nantinya akan dibuang ke luar lokasi pekerjaan. Pekerja juga harus
selalu menjaga kebersihan lokasi pekerjaan selama pelaksanaan
pekerjaan dari hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan.

6 Uitzet Bouwplank Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan : linggis, cangkul,


sekop, palu dan meteran. Pemasangan bouwplank menggunakan kayu
usuk 5/7 dan papan kayu 2/20. Kayu diletakkan pada sisi luar as
kolom bangunan sesuai gambar kerja. Patok yang telah dipasang
disatukan dengan papan agar tidak bergeser. Pemasangan bouwplank
disaksikan dengan PPK dan Konsultan Pengawas untuk menentukan
peil-peil bangunan dan acuan lainnya sehingga sesuai dengan yang
direncanakan. Pada papan bouwplank ini akan dipasang paku sebagai
penanda as dinding, kolom dan peil lantai. Hasil uitzet bouwplank
tersebut dituangkan dalam berita acara pengukuran/ uitzet yang di
tandatangani oleh semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi bangunan ini untuk digunakan sebagai pedoman bagi
pengukuran selanjutnya
7 Penyelenggaraan K3 Konstruksi
Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja dilapangan, kontraktor
juga harus menyiapkan perlengkapan K3 dan obat-obatan P3K serta
akan menerapkan prinsip- prinsip K3 selama pelaksanaan pekerjaan
dilapangan. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya
diperhatikan kepada keselamatan para pekerja tetapi mencakup seluruh
komponen yang berada di sekitar lokasi pekerjaan dan kondisi lainnya
yang dapat diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini. Pelaksana
harus mempunyai protap RK3 dan melaksanakan program K3 untuk
mengurangi resiko kecelakaan kerja
II. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN

1 Galian tanah pondasi Pekerjaan diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing pekerjaan galian tanah untuk pondasi. Mempersiapkan tenaga
kerja untuk pelaksanaan dan mempersiapkan peralatan kerja :
waterpass, meteran, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air, dll.
Berdasarkan titik ukur yang telah ditetapkan terhadap titik dan elevasi
galian tanah maka dilakukan penggalian tanah sampai kedalaman dan
lebar sesuai rencana. Pekerjaan galian dapat dilakukan manual dengan
cangkul atau dapat menggunakan excavator. Tanah galian dibuang ke
tempat yang ditentukan dan tidak mengganggu jalannya pekerjaan. Bila
ada genangan air dalam galian, segera dipompa keluar, sehingga tidak
mengganggu proses pekerjaan. Apabila ditemukan potongan kayu, akar
dan sampah harus dibersihkan dan dibuang.

2 Urugan pasir bawah pondasi Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan alat, material dan tenaga
kerja. Galian tanah pondasi yang telah sesuai diberi tanda patok sebagai
acuan ketebalan urugan pasir. Pasir urug yang digunakan adalah dari
kualitas baik, bersih, tidak mengandung bahan organik yang dapat
mengurangi kepadatan urugan. Pasir diratakan dan selalu dikontrol
ketebalannya. Pasir dibasahi dengan air agar benar-benar padat dan
rata. Pekerjaan urugan pasir ini berbarengan dengan pekerjaan lantai
kerja pondasi.
3 Urugan sirtu Pekerjaan diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing pekerjaan urugan sirtu peninggian evelasi. Mempersiapkan
tenaga kerja untuk pelaksanaan dan mempersiapkan peralatan kerja :
waterpass, meteran, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air, dll.
Berdasarkan titik ukur yang telah ditetapkan terhadap titik dan elevasi
urugan sirtu maka dilakukan urugan sirtu selapis demi selapis dan
dipadatkan tiap ketebalan urugan sirtu 20 cm. Dilanjutkan dengan cara
yang sama sampai ketinggian elevasi urugan sirtu sesuai rencana

4 Urugan pasir bawah lantai


Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan alat, material dan tenaga
kerja. Urugan sirtu untuk peninggian elevasi yang telah sesuai diberi
tanda patok sebagai acuan ketebalan urugan pasir bawah lantai. Pasir
urug yang digunakan adalah dari kualitas baik, bersih, tidak
mengandung bahan organik yang dapat mengurangi kepadatan urugan.
Pasir diratakan dan selalu dikontrol ketebalannya. Pasir dibasahi dengan
air agar benar-benar padat dan rata. Pekerjaan urugan pasir ini
berbarengan dengan pekerjaan rabatan dibawah lantai.
5 Urugan tanah kembali Diawali dengan mempersiapkan alat dan tenaga kerja. Tanah urug yang
digunakan tanah dari bekas galian. Tanah urug yang digunakan tanah
yang bersih dari kotoran dan bahan organik. Tanah urug diratakan
menggunakan kayu dan disiram dengan air sampai benar-benar padat.

III. PEKERJAAN PONDASI


1 Pasangan aanstampeng tebal 15 cm Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan pasangan aanstampeng. Mempersiapkan
peralatan kerja, tenaga kerja dan materil yang dibutuhkan. seperti : batu
kali dan pasir urug. Berdasarkan titik ukur yang telah ditetapkan
terhadap titik dan elevasi pasangan aanstampeng maka dilakukan
pemasangan batu kali atau batu belah secara vertikal. Batu ditata
dengan rapat. Celah antar batu diisi pasir urug sampai penuh dan
disiram air sampai jenuh.
2 Pasangan batu kali 1Pc : 5Ps Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan pasangan batu kali. Mempersiapkan peralatan
kerja, tenaga kerja dan materil yang dibutuhkan. seperti : batu kali, pasir
pasang dan semen PC. Berdasarkan titik ukur yang telah ditetapkan
terhadap titik dan elevasi pasangan batu kali maka dilakukan
pemasangan pondasi batu kali. Batu yang digunakan adalah batu kali/
gunung yang dibelah. Celah antar batu diisi spesi campuran 1:5.
Sebelum pemasangan batu untuk pondasi, pelaksana memasang profil
dari kayu yang selanjutnya dihubungkan dengan benang yang nantinya
akan digunakan sebagai acuan bentuk pasangan pondasi, bentuk dan
ukuran profil disesuaikan dengan gambar rencana.

3 Lantai kerja bawah pondasi Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan lantai kerja bawah pondasi. Mempersiapkan
peralatan kerja, tenaga kerja dan materil yang dibutuhkan. seperti :
koral, pasir cor dan semen PC. Berdasarkan titik ukur yang telah
ditetapkan terhadap titik dan elevasi lantai kerja maka dilakukan
pekerjaan lantai kerja. Lantai kerja dipasang di atas urugan pasir bawah
pondasi yang sudah memenuhi persyaratan. Baik pondasi batu kali atau
pondasi plat setempat. Campuran beton lantai kerja 1PC:3Ps:5Kr
dengan ketebalan disesuaikan dengan gambar rencana. Untuk
memenuhi campuran yang baik harus menggunakan beton molen.

4 Pondasi Beton Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan pondasi beton (foot plate/plat setempat).
Mempersiapkan peralatan kerja, tenaga kerja dan materil yang
dibutuhkan. seperti : koral, besi beton, bendrat, pasir cor dan semen PC.
Berdasarkan titik ukur yang telah ditetapkan terhadap titik dan elevasi
pondasi beton maka dilakukan pekerjaan pondasi beton. Mulai dari
perakitan pembesian, bekesting sampai pengecoran. Pondasi beton
dipasang di atas lantai kerja bawah pondasi yang sudah memenuhi
persyaratan. Baik pondasi batu kali atau pondasi plat setempat.
Campuran beton pondasi plat setempat harus memenuhi persyaratan
mutu beton K-250. Dimensi footplate dan penulangan pondasi beton
harus sesuai dengan gambar detail yang dibuat konsultan perencana.
Untuk memenuhi campuran yang baik harus menggunakan beton molen.
5 Sloof Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan sloof. Mempersiapkan peralatan kerja, tenaga
kerja dan materil yang dibutuhkan. seperti : koral, besi beton, bendrat,
pasir cor dan semen PC. Berdasarkan titik ukur yang telah ditetapkan
terhadap titik dan elevasi sloof maka dilakukan pekerjaan sloof. Mulai
dari perakitan pembesian, bekesting sampai pengecoran. Sloof yang
dipasang perlu dicek peil dan siku terhadap keseluruhan bangunan dan
sudah memenuhi persyaratan. Campuran beton sloof harus memenuhi
persyaratan mutu beton K-250. Dimensi sloof dan penulangannya harus
sesuai dengan gambar detail yang dibuat konsultan perencana. Untuk
memenuhi campuran yang baik harus menggunakan beton molen.

IV. PEKERJAAN PASANGAN


1 Pasangan bata merah 1Pc : 6ps Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan pasangan bata merah. Mempersiapkan
peralatan kerja, tenaga kerja dan materil yang dibutuhkan. seperti : batu
bata, pasir pasang dan semen PC. Berdasarkan titik ukur yang telah
ditetapkan terhadap titik dan elevasi pasangan maka dilakukan
pekerjaan pemasangan bata merah. Bata yang digunakan adalah bata
dari kualitas baik, berwarna merah besi, dari hasil pembakaran yang
matang, rusuknya lurus dan siku, tidak retak/ pecah serta ukurannya
seragam. Sebelum digunakan batu bata harus dibasahi terlebih dahulu.
Membuat acuan vertikal dan horisontal menggunakan benang yang
dikaitkan dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus. Tiap jarak 40
cm pasangan yang bertemu dengan beton harus diberi angker.
Pemasangan bata harus dijaga kerapihannya baik dalam arah vertikal
maupun arah horisontal.
2 Pasangan trasram 1Pc : 3Ps Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan pasangan bata trasram. Mempersiapkan
peralatan kerja, tenaga kerja dan materil yang dibutuhkan. seperti : batu
bata, pasir pasang dan semen PC. Berdasarkan titik ukur yang telah
ditetapkan terhadap titik dan elevasi pasangan maka dilakukan
pekerjaan pemasangan bata trasram. Bata yang digunakan adalah bata
dari kualitas baik, berwarna merah besi, dari hasil pembakaran yang
matang, rusuknya lurus dan siku, tidak retak/ pecah serta ukurannya
seragam. Sebelum digunakan batu bata harus dibasahi terlebih dahulu.
Pasangan trasram dipasang untuk pasangan dinding yang kedap air.
Membuat acuan vertikal dan horisontal menggunakan benang yang
dikaitkan dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus. Pasangan
trasram yang bertemu beton harus diberi angker.

V. PEKERJAAN PLESTERAN
1 Plesteran dinding 1Pc : 6Ps Semua dinding dan permukaan beton yang akan diplester harus bersih
dari kotoran. Basahi permukaan pasangan bata dengan air sampai
basah secara merata (curing). Pasang tarikan benang vertikal dan
horinsontal untuk acuan (kepalan) dan cek tarikan benang. Instalasi M/E
sudah sesuai gambar shop drawing. Koordinat titik M/E harus tepat.
Semua plesteran akan dibuat rata dan halus dan merupakan bidang
yang tegak lurus dan siku, tidak terjadi retak-retak. Pengecekan
kerataan plesteran menggunakan jidar alumunium L=2 cm. Pekerjaan
plesteran tembok dilaksanakan pada seluruh pekerjaan tembok baik
yang tampak langsung maupun tidak langsung. Saat plesteran setengah
kering, gunakan roskam untuk menggosok permukaan plesteran sampai
halus dan rata.
2 Plesteran trasram 1Pc : 3Ps Semua dinding yang kedap air yang akan diplester harus bersih dari
kotoran. Basahi permukaan pasangan bata dengan air sampai basah
secara merata (curing). Pasang tarikan benang vertikal dan horinsontal
untuk acuan (kepalan) dan cek tarikan benang. Instalasi M/E sudah
sesuai gambar shop drawing. Koordinat titik M/E harus tepat. Semua
plesteran akan dibuat rata dan halus dan merupakan bidang yang tegak
lurus dan siku, tidak terjadi retak-retak. Pengecekan kerataan plesteran
menggunakan jidar alumunium L=2 cm. Pekerjaan plesteran trasram
dilaksanakan pada seluruh tembok yang kedap air. Saat plesteran
setengah kering, gunakan roskam untuk menggosok permukaan
plesteran sampai halus dan rata.

3 Acian dinding dan beton Sebelum finishing acian, pastikan permukaan yang akan diaci sudah
memenuhi standar persyaratan teknis. Basahi semua permukaan beton
yang akan diaci. Buat adukan acian dengan perbandingan yang sesuai.
Gosok dan ratakan sampai permukaan acian benar-benar rata dan
halus. Setelah pelaksanaan acian diselesaikan, menggunakan jidar
alumunium atau sinar untuk mengecek kerataan permukaan acian.

4 Partisi Gypsum Pekerjaan Ini diawali dengan Pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing pekerjaan dinding partisi gypsum.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : Rangka Metal Stud, sekrup
gypsum, textile tape, compound,dll.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, gerinda,
gergaji, bor screw driver, kape, ampelas, cutter. Lembaran
gypsum board dipasang satu sisi dahulu, untuk memudahkan pekerjaan
instalasi mekanikal dan elektrikal. Setelah instalasi mekanikal dan
elektrikal terpasang gres lembaran gypsum board sisi berikutnya
dipasang.
Cek kerataan permukaan pasangan dinding partisi gypsum board.
Sambungan antar gypsum board diberi textile tape dan di compound
kemudian digosok dengan ampelas halus untuk mendapat permukaan
yang rata/flat.
Tutup semua kepala sekrup dengan compound kemudian gosok
dengan ampelas biar permukaan rata.
Pekerjaan terakhir ialah finishing cat permukaan gypsum.
5 Backdrop Finish HPL Pekerjaan Ini diawali dengan Pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing pekerjaan dinding partisi gypsum. Pasang Rangka Sesuai
Gambar Rencana. Proses pemasangan HPL sebaiknya dilakukan pada
waktu siang hari, ketika kondisi cuaca sedang cerah dengan suhu udara
rata-rata sekitar 28-30 derajat celsius. Hal ini sangatlah penting sebab
pemasangan HPL yang dilakukan saat cuaca terlalu panas atau dingin
membuat permukaan HPL melengkung. Oleskan lem kuning di bagian
belakang HPL serta permukaan Gypsum. Tempelkan HPL tersebut
secara hati-hati. Tekanlah dari tengah ke atas, lalu tekan lagi dari tengah
ke bawah. Selanjutnya Anda perkuat ikatannya dengan memasang paku
memakai mesin tembak paku (nail gun). Periksa kembali hasil pekerjaan
dan dirapikan

VI. PEKERJAAN STRUKTUR (BETON)

1 Kolom Praktis Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Setelah perakitan pembesian dilanjutkan dengan pemasangan
bekesting. Pabrikasi bekesting menggunakan bahan dari multiplek yang
diperkuat dengan balok/kaso dan alat perancah schafolding.

2 Kolom Induk Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Setelah perakitan pembesian dilanjutkan dengan pemasangan
bekesting. Pabrikasi bekesting menggunakan bahan dari multiplek yang
diperkuat dengan balok/kaso dan alat perancah schafolding.
Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 2 hari setelah pengecoran.

3 Balok anak dan balok induk Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Perakitan pembesian dilakukan setelah pemasangan
bekesting dan perancah selesai. Pabrikasi bekesting menggunakan
bahan dari multiplek yang diperkuat dengan balok/kaso, dolken dan alat
perancah schafolding. Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 15
hari setelah pengecoran.

5 Plat tangga tebal 15 cm Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Perakitan pembesian dilakukan setelah pemasangan
bekesting dan perancah selesai. Pabrikasi bekesting menggunakan
bahan dari multiplek yang diperkuat dengan balok/kaso, dolken dan alat
perancah schafolding. Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 15
hari setelah pengecoran.

Lantai 2 dan Lantai 3


6 Kolom Praktis Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Setelah perakitan pembesian dilanjutkan dengan pemasangan
bekesting. Pabrikasi bekesting menggunakan bahan dari multiplek yang
diperkuat dengan balok/kaso dan alat perancah schafolding.

7 Kolom induk Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Setelah perakitan pembesian dilanjutkan dengan pemasangan
bekesting. Pabrikasi bekesting menggunakan bahan dari multiplek yang
diperkuat dengan balok/kaso dan alat perancah schafolding.
Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 2 hari setelah pengecoran.

8 Balok anak dan balok induk Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Perakitan pembesian dilakukan setelah pemasangan
bekesting dan perancah selesai. Pabrikasi bekesting menggunakan
bahan dari multiplek yang diperkuat dengan balok/kaso, dolken dan alat
perancah schafolding. Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 15
hari setelah pengecoran.

9 Balok ringbalk Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Perakitan pembesian dilakukan setelah pemasangan
bekesting dan perancah selesai. Pabrikasi bekesting menggunakan
bahan dari multiplek yang diperkuat dengan balok/kaso, dolken dan alat
perancah schafolding. Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 15
hari setelah pengecoran.

10 Plat lantai tebal 12 cm Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Perakitan pembesian dilakukan setelah pemasangan
bekesting dan perancah selesai. Pabrikasi bekesting menggunakan
bahan dari multiplek yang diperkuat dengan balok/kaso, dolken dan alat
perancah schafolding. Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 21
hari setelah pengecoran. Selama 1 minggu setelah pengecoran
dilakukan curing terus menerus. Agar beton plat lantai tidak terjadi retak
rambut.
11 Plat beton tebal 10 cm Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Perakitan pembesian dilakukan setelah pemasangan
bekesting dan perancah selesai. Pabrikasi bekesting menggunakan
bahan dari multiplek yang diperkuat dengan balok/kaso, dolken dan alat
perancah schafolding. Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 15
hari setelah pengecoran.

12 Plat konsol/overstek tebal 10 cm Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Perakitan pembesian dilakukan setelah pemasangan
bekesting dan perancah selesai. Pabrikasi bekesting menggunakan
bahan dari multiplek yang diperkuat dengan balok/kaso, dolken dan alat
perancah schafolding. Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 15
hari setelah pengecoran.

VII. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN


JENDELA
1 Pekerjaan P1 Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan kerja, tenaga kerja
dan kebuhuhan material. Memasang floorhinge dan harus sejajar
permukaan lantai. Jarak floorhinge dengan dinding/beton 1 - 1,5 cm.
agar pintu dapat dibuka dengan sempurna. Memasang engsel atas,
dengan posisi tegak lurus floorhinge. Setelah floorhinge terpasang
sempurna dilanjutkan memasang kaca tempered beserta assesories
sesuai gambar kerja.
2 Pekerjaan P2,P3,P4,P5 Kusen dan pintu besi hasil dari pabrikan. pintu besi yg sudah jadi sesuai
gambar rencana, dipasang setelah plesteran dan acian selesai.

3 Pekerjaan P7 Kusen dan pintu alumunium dibuat di lokasi proyek. Kusen dipotong dan
disambung/dirangkai menggunakan sekrup. Kusen alumunium yang
telah jadi sesuai gambar rencana, dipasang setelah plesteran dan acian
selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fischer menggunakan
fisher S8.
4 Pekerjaan Jendela alumunium Kusen dan pintu alumunium dibuat di lokasi proyek. Alumunium dipotong
dan disambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis. Kusen
alumunium yang telah jadi sesuai gambar rencana, dipasang setelah
plesteran dan acian selesai. Sistem pemasangan dengan di screw
fischer menggunakan fisher S8.
5 Tangga besi Mengajukan persetujuan secara tertulis kepada PPK dan Konsultan
Pengawas untuk penggunaan bahan yang akan dipakai. Menyiapkan
peralatan, tenaga kerja dan material yang dibutuhkan. Langkah awal
yang dilakukan adalah mengukur lebar dan tinggi tangga. Memotong
besi menjadi beberapa bagian, sesuai ukuran dan model yang akan
dibuat. Merangkai menjadi tangga besi sesuai gambar rencana dengan
sambungan las listrik. Melakukan pengecatan pada tangga besi yang
telah jadi. Setelah itu dipasang pada tempat yang telah ditentukan
dengan menggunakan dinabolt.
6 Ralling tangga hollow stainles steel Mengajukan permohonan tertulis kepada PPK dan Konsultan Pengawas
penggunaan bahan. Marking as dan elevasi untuk posisi railing dan
tentukan posisi tiang railing. Pasang tiang railing pada tangga dan
bordes. Tarik benang antar tiang railing. Pasang tiang railing berikutnya
sesuai desain dan matikan dudukan tiang railing. Pasang railing
horisontal dengan menumpu pada tiang railing yang telah dipasang.
Bentuk railing sesuai gambar rencana. Ratakan dan haluskan semua
sambungan railing. Bersihkan railing yang sudah selesai terpasang.

VII. PEKERJAAN PLAFOND


1 Rangka Plafon dan Penutupnya Tentukan marking elevasi plafond dan buat garis sipatan serta titik-titik
kait. Pasang paku kait. Pasang penggantung rangka dengan posisi
tegak lurus. Pasang rangka tepi. Tentukan jarak penempatan kait
penggantung. Pasang tarikan benang sebagai acuan penentu kelurusan
dan ketinggian rangka plafond. Pasang rangka utama. Pasang rangka
pembagi. Pasang dan kencangkan clip/rod. Pasang panel
gypsum/kalsiboard sesuai gambar rencana dengan sekrup ceiling
menggunakan screw driver. Setiap sambungan panel gypsum/kalsibord
harus tepat pada rangka.
2 List Plafon Bersihkan area tepi plafond yang bersentukan dengan tembok.
Kemudian beri lem compound pada sisi tembok dan plafond yang akan
dipasang list. List plafond dipasang pada tempat yang sudah diberi lem
segera mungkin. agar lem tidak sampai kering.
VIII. PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan Dinding Interior Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
material yang dibutuhkan. Dipastikan permukaan dinding/partisi sudah
dalam keadaan diplamir rata. Plamir dilakukan untuk menutupi retak dan
gelombang plesteran. Dilakukan sebanyak 1 kali. Memproteksi area
kerja dengan plastik terutama daerah lantai dan pintu/jendela. Untuk
menghindari tumpahan cat. Pekerjaan pengecatan dimulai setelah plamir
sempurna dan kering. Permukaan yang akan dicat tidak boleh basah,
lembab atau berdebu. Kemudian plafond diberi lapisan dasar sealer
untuk mengikat cat. Dilakukan pengecatan finish untuk permukaan
dinding minimal 3 lapis. Pelapisan cat yang kedua, setelah hasil cat yang
pertama sudah kering sempurna.

2 Pengecatan Dinding Eksterior Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
material yang dibutuhkan. Dipastikan permukaan dinding sudah dalam
keadaan rata. Sebagai pengganti plamir digunakan dulux undercoat.
Memproteksi area kerja dengan plastik terutama daerah pintu/jendela.
Untuk menghindari tumpahan cat. Kemudian dinding diberi lapisan dasar
sealer untuk mengikat cat. Dilakukan pengecatan finish untuk
permukaan dinding minimal 2 lapis dengan cat khusus eksterior.

3 Coating batu Candi Pelaksanaan coating dilaksanakan setelah pasangan batu tempel
selesai dengan dibersihkan menggunakan sikat terlebih dahulu. Untuk
menghilangkan sisa-sisa kotoran. Selanjutnya dilakukan pekerjaan
coating menggunakan bahan coating merek propan dengan dikuaskan.

4 Cat plafond Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
material yang dibutuhkan. Dipastikan permukaan plafond sudah dalam
keadaan diplamir rata. Sambungan antar panel plafond sudah ditutup
dengan perban dan compound. Memproteksi area kerja dengan plastik
terutama daerah lantai dan pintu/jendela. Untuk menghindari tumpahan
cat. Kemudian plafond diberi lapisan dasar sealer untuk mengikat cat.
Dilakukan pengecatan finish untuk permukaan plafond minimal 2 lapis.

5 Waterproofing plat atap Bersihkan plat atap dari kotoran dan debu dengan sikat kawat dan air
bersih. Aplikasi waterproof membrant dengan menggunakan kuas atau
roll. Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa
dan dilapis kembali dengan waterproofing. iarkan aplikasi waterproofing
setting selama minimal 1 x 24 jam. Setelah itu baru dilakukan tes rendam
dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24 jam.
6 Pengecatan besi Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
material yang dibutuhkan. Permukaan baja yang akan dicat disikat
menggunakan sukat kawat dan amplas, khususnya bekas las/welding.
Bersihkan permukaan yang akan dicat dengan lap, untuk menghilangkan
debu dan kotoran. Pengecatan dilakukan 2 lapis atau lebih. Pastikan
lapisan pertama telah kering sebelum melakukan pengecatan lapis
berikutnya.
XII. PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPIS
DINDING
1 Pemasangan lantai granit Mengajukan persetujuan kepada PPK dan Konsultan Pengawas untuk
bahan keramik/granite yang akan dipasang minimal 2 x 24 jam sebelum
didatangkan. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing untuk
pemasangan lantai keramik/granit. Menyiapkan peralatan, tenaga kerja
dan material sesuai kebutuhan. Permukaan lantai dibersihkan dari
kotoran dan disiram terlebih dahulu. Pasang benang sebagai acuan
lurus pasangan. Buat adukan sebagai perekat. Rendam keramik/granit
dalam air. Rekatkan keramik/granit dengan spesi. Tekan dengan paku
karet agar melekat sempurna. Pasang sesuai jenis dan ukuran gambar
rencana. Pekerjaan terakhir pembersihan permukaan pasangan dari
sisa-sisa spesi.

2 Pemasangan keramik dinding Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing untuk pemasangan
dinding keramik. Menyiapkan peralatan, tenaga kerja dan material
sesuai kebutuhan. Permukaan dinding dibersihkan dari kotoran dan
disiram terlebih dahulu. Pasang benang sebagai acuan tegak lurus
pasangan. Buat adukan sebagai perekat. Rendam keramik/granit dalam
air. Rekatkan keramik/granit dengan spesi. Tekan dengan paku karet
agar melekat sempurna. Pasang sesuai tinggi dan lebar gambar
rencana. Pekerjaan terakhir pembersihan permukaan pasangan dari
sisa-sisa spesi.
3 Pemasangan Dinding Krawangan Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing untuk pemasangan
Tempel dan batu Candi Dinding Krawangan Tempel dan batu Candi. Menyiapkan peralatan,
tenaga kerja dan material sesuai kebutuhan. Permukaan dinding
dibersihkan dari kotoran dan disiram terlebih dahulu. Pasang benang
sebagai acuan lurus pasangan. Buat adukan sebagai perekat. Rendam
batu piring dan batu andesit dalam air. Rekatkan batu andesit dan batu
piring dengan spesi. Tekan dengan paku karet agar melekat sempurna.
Pasang sesuai panjang dan lebar gambar rencana. Pekerjaan terakhir
pembersihan permukaan pasangan batu andesit dari sisa-sisa spesi.
XIII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1 Lampu RM, Menyiapkan gambar lay out penerangan untuk menentukan titik dan
jenis lampu yang akan dipasang. Matikan aliran arus listrik menuju
lampu. Lubangi plafond seukuran jenis lampu yang akan dipasang.
Pastikan lampu sudah terinstal dengan saklar. Pastikan kabel terisolasi
rapat. Bila perlu dibungkus paralon kecil. agar tidak digerogoti binatang
pengerat. Tata rapi kabel di atas plafond agar tidak terjadi konsleting
listrik.
2 Lampu down light Menyiapkan gambar lay out penerangan untuk menentukan titik dan
jenis lampu yang akan dipasang. Matikan aliran arus listrik menuju
lampu. Lubangi plafond seukuran jenis lampu yang akan dipasang.
Pastikan lampu sudah terinstal dengan saklar. Pastikan kabel terisolasi
rapat. Bila perlu dibungkus paralon kecil. agar tidak digerogoti binatang
pengerat. Tata rapi kabel di atas plafond agar tidak terjadi konsleting
listrik.
3 Lampu Downlight inbow Menyiapkan gambar lay out penerangan untuk menentukan titik lampu
down light yang akan dipasang. Matikan aliran arus listrik menuju lampu.
Pasang lampu down light dengan menggunakan sekrup yang ke dinding.
Pastikan lampu sudah terinstal dengan saklar. Pastikan kabel terisolasi
rapat. Tata rapi kabel agar tidak terjadi konsleting listrik.

4 Saklar tunggal Buat lubang di dinding untuk menanam saklar tunggal. Buat jalur pipa
kabel di dinding dari lubang saklar tunggal sampai plafond. Pastikan
sumber listrik dalam keadaan mati dan tidak ada arus listrik yang
mengalir. Pasang kabel fasa, netral dan arde dari jalur sumber listrik
menunju instalasi saklar. Pasang saklar pada lubang yang tersedia.
Pastikan baut pengikat sudah terpasang dengan benar dan kencang.
Pastikan kabel inti tidak bersentuhan dengan kabel lain maupun benda
lainnya.
5 Saklar Ganda Buat lubang di dinding untuk menanam saklar Ganda. Buat jalur pipa
kabel di dinding dari lubang saklar Ganda sampai plafond. Pastikan
sumber listrik dalam keadaan mati dan tidak ada arus listrik yang
mengalir. Pasang kabel fasa, netral dan arde dari jalur sumber listrik
menunju instalasi saklar. Pasang saklar pada lubang yang tersedia.
Pastikan baut pengikat sudah terpasang dengan benar dan kencang.
Pastikan kabel inti tidak bersentuhan dengan kabel lain maupun benda
lainnya.
6 Stop kontak 350VA Buat lubang di dinding untuk menanam stop kontak. Buat jalur pipa kabel
di dinding dari lubang stop kontak sampai plafond. Pastikan sumber
listrik dalam keadaan mati dan tidak ada arus listrik yang mengalir.
Pasang kabel fasa, netral dan arde dari jalur sumber listrik menunju
instalasi stop kontak. Pasang stop kontak pada lubang yang tersedia.
Pastikan baut pengikat sudah terpasang dengan benar dan kencang.
Pastikan kabel inti tidak bersentuhan dengan kabel lain maupun benda
lainnya.
7 Exhaust Fan 6' panasonic Menyiapkan gambar lay out pemasangan exhaust fan untuk menentukan
titik dan jenis exhaust fan yang akan dipasang. Matikan aliran arus listrik
menuju lampu. Lubangi plafond seukuran jenis exhaust fan yang akan
dipasang. Pastikan exhaust fan sudah terinstal dengan saklar. Pastikan
kabel terisolasi rapat. Bila perlu dibungkus paralon kecil. agar tidak
digerogoti binatang pengerat. Tata rapi kabel di atas plafond agar tidak
terjadi konsleting listrik.
8 Pasang SDP Lantai 1, 2 dan 3 Panel SDP dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, ratadan tidak
miring. Semua kabel yang masuk ke dalam panel SDP diberi tanda
sesuai kegunaannya. Dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel
SDP bagian atas dapat terlindung dari kotoran dan debu. Khusus kabel
dengan Ø 16 mm2 harus diberi sepatu dalam panel. Pada sisi pintu
panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya termasuk daya
cadangan yang direncanakan. Hal itu untuk memudahkan jika ada
perbaikan.
9 Pemasangan Fire Extinguishers 4 FI- Menyiapkan gambar lay out pemasangan fire extinguisher untuk
40P menentukan titik fire extinguisher yang akan dipasang. Pastikan tabuing
fire extinguisher sudah terpasang dengan benar dan aman. Tata rapi
posisi tabuing agar mudah dijangkau saat dibutuhkan.
10 Pasang Smoke detector Menyiapkan gambar lay out fire alarm system untuk melakukan
pemasangan titik instalasi smoke detector. Pastikan titik smoke detector
berada pada posisi yang benar. Pastikan kabel terisolasi rapat. Bila
perlu dibungkus paralon kecil. agar tidak digerogoti binatang pengerat.
Tata rapi kabel di atas plafond agar tidak terjadi konsleting listrik.

11 Pasang Heat Detector Menyiapkan gambar lay out fire alarm system untuk melakukan
pemasangan titik instalasi heat detector. Pastikan titik heat detector
berada pada posisi yang benar. Pastikan kabel terisolasi rapat. Bila
perlu dibungkus paralon kecil. agar tidak digerogoti binatang pengerat.
Tata rapi kabel di atas plafond agar tidak terjadi konsleting listrik.

12 Pemasangan Panel TB FA Panel TBFA dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, ratadan
tidak miring. Semua kabel yang masuk ke dalam panel TBFA diberi
tanda sesuai lokasi sensor. Dilengkapi dengan ring karet supaya lubang
panel TBFA bagian atas dapat terlindung dari kotoran dan debu. Pada
sisi pintu panel TBFA bagian dalam harus dibuat diagram lokasi
instalasinya untuk memudahkan jika ada perbaikan.

13 Pemasangan Panel MCFA Panel MCFA dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, ratadan
tidak miring. Semua kabel yang masuk ke dalam panel MCFA diberi
tanda sesuai lokasi sensor. Dilengkapi dengan ring karet supaya lubang
panel MCFA bagian atas dapat terlindung dari kotoran dan debu. Pada
sisi pintu panel MCFA bagian dalam harus dibuat diagram lokasi
instalasinya untuk memudahkan jika ada perbaikan.

14 Pemasangan Announciator Panel 5 Panel Anounciator dipasang pada lokasi yang di tentukan pengguna
Zone Semua kabel yang masuk ke dalam panel Anounciator diberi tanda
sesuai lokasi sensor. panel anounciator diletakkan sedemikian rupa
sehingga memudahkan untuk melihat kondisi sistem.

15 Pemasangan Cable Tray Type C Menyiapkan gambar lay out untuk melakukan pemasangan cable tray
(200x50x2400) system. Pastikan jalur kabel tray berada pada posisi yang benar.
Pastikan penggantung kabel tray terpasang dengan kuat dan pada
dudukan yg tersedia, Tata rapi kabel tray di atas plafond agar terpasang
lurus dan rapi.
16 Penangkal petir Lingkup pekerjaan penangkal petir, meliputi : pemasangan head type
Nonradioaktif, pemasangan grounding system, pemasangan bak kontrol
dan pengetesan (megger). Diawali dengan pembuatan dan pengajuan
gambar shop drawing. Menyiapkan peralatan, tenaga kerja dan
kebutuhan material. Head terminal dipasang di atas atap yang mampu
memberikan perlindungan terhadap sambaran petir untuk seluruh
bangunan. Down conductor (penghantar) sepanjang atap sampai
grounding dipasangi klem dengan jarak 1 meter. Kotak sambung
dipasang setinggi 2 m dari tanah. Grounding system dimasukkan ke
dalam tanah secara vertikal. Batang tembaga harus dilindungi dari
korosi dengan serbuk arang di sekitar tembaga. Letak titik pertanahan
berdasarkan gambar. Pipa galvanis ditanam secara vertikal hingga nilai
resistensinya di bawah 2 ohm. Kemudian pipa dicabut kembali. Setelah
lubang grounding tersebut diisi serbuk arang, grounding system ditanam
kembali. Terminal pertanahan harus terletak di dalam bak kontrol.
Secara periodik dicek dan nilai tahanan pertanahan maksimum 2 ohm.
XIV. PEKERJAAN SANITAIR
1 Kran air Pengambilan sampel untuk ditujukan kepada PPK dan Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Dropping bahan. Ukur
elevasi. Pemasangan kran ke plumping air bersih dengan menggunakan
selotip. Tes uji kran dari kebocoran dan dipastikan kran berfungsi
dengan baik.
2 Kran shower Pengambilan sampel untuk ditujukan kepada PPK dan Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Dropping bahan. Ukur
elevasi. Pemasangan kran ke plumping air bersih dengan menggunakan
selotip. Tes uji kran dari kebocoran dan dipastikan kran berfungsi
dengan baik.
3 Kran wastafel Pengambilan sampel untuk ditujukan kepada PPK dan Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Dropping bahan. Ukur
elevasi. Pemasangan kran ke plumping air bersih dengan menggunakan
selotip. Tes uji kran dari kebocoran dan dipastikan kran berfungsi
dengan baik.
4 Floordrain Pekerjaan diawali dengan menyiapkan peralatan kerja, tenaga kerja dan
material yang dibutuhkan. Menetukan lokasi yang dipasang floordrain.
Pada tempat-tempat yang dudah dipasang floordrain, penutup lantai
harus dilubangi sesuai bentuk dan ukuran floordrain. Hubungan
floordrain dengan lantai menggunakan perekat kedap air. setelah
floordrain terpasang, dibersihkan dari noda-noda semen. Dipastikan
tidak ada kebocoran.

5 Pipa PVC D 1/2" AW Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
kebutuhan material. Menentukan area yang akan dikerjakan sesuai
dengan gambar kerja. Pekerjaan ini meliputi menanam pipa dan
menyambung pipa sesuai dengan gambar instalasi air bersih dari tandon
ke kran, shower, wastafel dan kloset.
6 Pipa PVC D 3/4" AW Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
kebutuhan material. Menentukan area yang akan dikerjakan sesuai
dengan gambar kerja. Pekerjaan ini meliputi menanam pipa dan
menyambung pipa sesuai dengan gambar instalasi air bersih dari pompa
ke tandon.
7 Pipa PVC D 3" Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
kebutuhan material. Menentukan area yang akan dikerjakan sesuai
dengan gambar kerja. Pekerjaan ini meliputi menanam pipa dan
menyambung pipa sesuai dengan gambar instalasi air kotor diarahkan
ke sumur resapan. Termasuk pipa dari septicthank menuju sumur
resapan.
8 Pipa PVC D 4" Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
kebutuhan material. Menentukan area yang akan dikerjakan sesuai
dengan gambar kerja. Pekerjaan ini meliputi menanam pipa dan
menyambung pipa sesuai dengan gambar instalasi air kotor diarahkan
ke septicthank.
9 Kloset duduk Pekerjaan diawali dengan mempersipakan peralatan, tenaga kerja dan
material yang dibutuhkan. Pengukuran area yang akan dipasang kloset
duduk. Pastikan lubang pembuangan sesuai dengan rough-in kloset
yang akan dipasang. Tandai lubang yang akan dibor. Sesuaikan baut
yang akan dipakai. Pasang baut fischer ke lubang telah dibor rata
dengan keramik lantai. Pasang seal gasket (wax ring) di atas lubang
pembuangan. Letakkan kloset di atas lubang pembungan yang sudah
dipasang seal gasket. Pasang baut pengikat ke lantai. Kencangkan baut
secukupnya. Pastikan instalasi air bersih tersambung dengan tangki
kloset.
10 Wastafel + cermin Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan sanitair.
Menyiapkan kebutuhan peralatan, tenaga kerja dan material bangunan.
Melakukan pengukuran untuk mentukan titik penempatan dan elevasi
wastafel tersebut. Pemasangan pipa saluran inlet dan outlet. Pastikan
posisi pipa inlet dan outlet terkoneksi ke wastafel.
11 Pasang pompa Jetpump Grundfos JD Pompa ditaruh ditempat yang aman. Terhindar dari cipratan air hujan.
Basic 4 Jika perlu dibuatkan rumah pompa. Instalasi pipa pompa disambung
dengan jalur air PDAM dan dialirkan ke tandan atas. Dari tandon
dialirkan ke instalasi air bersih sesuai gambar rencana.
12 Pembuatan septictank Untuk pelaksanaan pembuatan septicthank dilakukan pertengahan
pelaksanaan secara umum. Pembuatan septicthank meliputi pengukuran
dan penyetelan mal kerja. Proses penggalian tanah. Pemasangan
dinding dan lantai septicthank baik pasangan bata dan beton.
Pembuatan lubang untuk dudukan pipa instalasi air kotor.. Pembuatan
penutup septicthank dan pemasangan pipa udara.
13 Pembuatan sumur resapan Membuat sumur dengan diameter dan kedalaman sesuai gambar
rencana dan spesifikasi teknis namun tidak melebihi muka air tanah.
Untuk memperkuat dinding tanah menggunakan buis beton, pasangan
bata kosong. Dipasang ijuk di sekeliling bata kosong sebagai penyaring
agar tidak mencemari lingkungan. Buatlah dudukan saluran dari
septicthank, air hujan dan floordrain toilet. Isi lubang sumur resapan
dengan koral. Tebal 15 cm. Tutup bagian atas sumur resapan dengan
plat beton.
14 Pasang tandon stainless 1100 lt + Pertimbangkan keselamatan dan kemudahan perawatan dalam
otomatis + kaki menentukan lokasi pemasangan tandon. Kaki tandon harus tertancap ke
dalam plat beton sehingga tidak bisa bergeser dan rubuh jika diterpa
angin yang keras. Pemasangan instalasi dan otomatis tandon harus
terpasang sempurna sehingga terhindar dari kebocoran.
XV. PEKERJAAN DINDING EXTERIOR

1 Pasang Letter stainless tinggi 30 cm Mempersiapkan peralatan kerja dan plottingan huruf yang sudah
dan 25 cm disetting di komputer. Mengukur media yang akan dipasang leter dengan
sket plottingan dari komputer. Menentukan ketinggian dari letter yang
akan dipasang. Melubangi sket plottingan untuk acuan letter yang akan
dipasang. Setelah itu lubang yang menjadi patokan ditandai dengan
pensil. Setelah selesai semua sket dilepas. Masing-masing huruf
dipasang sesuai tanda dan dilakukan pengeleman. Setelah semua letter
terpasang dengan baik dan sempurna dilakukan pemolesan ulang agar
letter lebih mengkilap.

2 Pasang logo UIN Neon Box 10cm dan Logo UIN Menggunakan Neonbox tebal 10 cm dan 15 cm didalamnya
15 cm dipasang lampu LED strip. Mempersiapkan peralatan kerja dan
plottingan logo yang sudah disetting di komputer. Mengukur media yang
akan dipasang logo dengan sket plottingan dari komputer. Menentukan
ketinggian dari logo yang akan dipasang. Melubangi sket plottingan
untuk acuan logo yang akan dipasang. Setelah itu lubang yang menjadi
patokan ditandai dengan pensil. Setelah selesai semua sket dilepas.
Logo UIN dipasang sesuai tanda dan terpasang dengan baik dan
sempurna.
3 Pasang dinding batu Candi dan Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing untuk pemasangan
dinding krawangan tempel dinding batu Candi dan dinding krawangan tempel. Menyiapkan
peralatan, tenaga kerja dan material sesuai kebutuhan. Permukaan
dinding dibersihkan dari kotoran dan disiram terlebih dahulu. Pasang
benang sebagai acuan tegak lurus pasangan. Buat adukan sebagai
perekat. Rendam batu tempel dalam air. Rekatkan batu tempel dengan
spesi. Tekan dengan paku karet agar melekat sempurna. Pasang sesuai
tinggi dan lebar gambar rencana. Pekerjaan terakhir pembersihan
permukaan pasangan dari sisa-sisa spesi.

4 Coating batu Candi Pelaksanaan coating dilaksanakan setelah pasangan batu tempel
selesai dengan dibersihkan menggunakan sikat terlebih dahulu. Untuk
menghilangkan sisa-sisa kotoran. Selanjutnya dilakukan pekerjaan
coating menggunakan bahan coating merek propan dengan dikuaskan.

7 Pasang Alumunium Composite Panel Mengajukan persetujuan secara tertulis kepada PPK dan Konsultan
Pengawas untuk penggunaan bahan yang akan dipakai. Menyiapkan
peralatan, tenaga kerja dan material yang dibutuhkan. Langkah awal
yang dilakukan adalah mengukur lebar dan tinggi bidang ACP.
Memotong rangka besi menjadi beberapa bagian, sesuai ukuran dan
model yang akan dibuat. Merangkai menjadi rangka ACP sesuai gambar
rencana dengan sambungan Skrup.
XVI. SERAH TERIMA PEKERJAAN Diadakan pengukuran kembali hasil pekerjaan oleh pelaksana dan
konsultan pengawas. Menyiapkan administrasi dari dokumen
pelaksanaan berupa : Gambar sshop drawing, As Build Drawing, Berita
acara Serah Terima, Berita acara Mutual Check 0 - 100%, dokumen
pelaporan dan dokumen lainnya yang dibutuhkan.

Jember,
Pejabat Pebuat Komitmen

Anda mungkin juga menyukai