Anda di halaman 1dari 10

PENETAPAN SPESIFIKASI TEKNIS METODE KERJA

Perencanaan Pembangunan Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Kec. Sukodadi

No Item Pekerjaan Metode Kerja

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pemeriksaan Lapangan dan Setelah memperoleh SPMK, Kontraktor segera membuat dan
Penyerahan Lokasi Pekerjaan mengirimkan surat pemberitahuan akan dimulainya pekerjaan kepada
PPK dan pihak yang terkait. PPK bersama pihak terkait, Konsultan dan
Kontraktor mengadakan PCM. Selanjutnya dilaksanakan pengecekan
dan pengukuran lokasi. Penyerahan lokasi pekerjaan dilakukan dengan
dengan pembuatan Berita Acara penyerahan lokasi.

2 Papan Nama Proyek Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan alat dan bahan. Papan nama
proyek dibuat dengan ukuran 60x90 cm. Berwarna dasar putih dengan
tulisan hitam dari triplek yang dilapisi banner. Menggunakan kayu 5/7
pada kedua sisi dengan tinggi 1,5 meter. Ujung kaki bawah diberi
angker 10 mm. Ditanam ke dalam tanah dan dipasang ditempat yang
terlihat jelas dan mudah dibaca.

3 Direksi Keet Pembangunan ini terdiri dari base camp, gudang dan kantor Direksi.
Base camp untuk peristirahatan para pekerja yang dilengkapai dengan
bangunan semi permanen untuk areal makan dan minum dera MCK.
Gudang sebagai logistik bahan material yang akan digunakan untuk
kebutuhan pembangunan. Kantor Direksi dipergunakan sebagai tempat
pengawasan pembangunan. Kantor Direksi sudah dibangun sebelum
dimulai pelaksanaan yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta buku
tamu. Ukuran 3x6 m.
4 Pembersihan lokasi Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan alat dan tenaga kerja. Pekerja
membersihkan area yang akan didirikan bangunan dari semak, pohon,
sampah dan kotoran lainnya agar tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan di lapangan. Kotoran/ sampah tersebut nantinya akan
dibuang ke luar lokasi pekerjaan. Pekerja juga harus selalu menjaga
kebersihan lokasi pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan dari hal-hal
yang dapat mengganggu kelancaran kegiatan.

5 Uitzet Bouwplank Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan : linggis, cangkul,


sekop, palu dan meteran. Pemasangan bouwplank menggunakan kayu
usuk 5/7 dan papan kayu 2/20. Kayu diletakkan pada sisi luar as
kolom bangunan sesuai gambar kerja. Patok yang telah dipasang
disatukan dengan papan agar tidak bergeser. Pemasangan bouwplank
disaksikan dengan PPK dan Konsultan Pengawas untuk menentukan peil-
peil bangunan dan acuan lainnya sehingga sesuai dengan yang
direncanakan. Pada papan bouwplank ini akan dipasang paku sebagai
penanda as dinding, kolom dan peil lantai. Hasil uitzet bouwplank
tersebut dituangkan dalam berita acara pengukuran/ uitzet yang di
tandatangani oleh semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi bangunan ini untuk digunakan sebagai pedoman bagi
pengukuran selanjutnya
No Item Pekerjaan Metode Kerja

6 Penyelenggaraan K3 Konstruksi Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja dilapangan, kontraktor
juga harus menyiapkan perlengkapan K3 dan obat-obatan P3K serta
akan menerapkan prinsip- prinsip K3 selama pelaksanaan pekerjaan
dilapangan. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya
diperhatikan kepada keselamatan para pekerja tetapi mencakup seluruh
komponen yang berada di sekitar lokasi pekerjaan dan kondisi lainnya
yang dapat diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini. Pelaksana harus
mempunyai protap RK3 dan melaksanakan program K3 untuk
mengurangi resiko kecelakaan kerja

II. PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN

1 Pengeboran strous Pekerjaan diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing pekerjaan pengeboran strous. Mempersiapkan tenaga kerja
untuk pelaksanaan dan mempersiapkan peralatan kerja.Pekerjaan tanah
dibor dengan menggunakan mata bor spiral dan diangkat setiap interval
kedalaman 0,5 meter. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai
kedalaman yang ditentukan.

2 Galian tanah pondasi Pekerjaan diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing pekerjaan galian tanah untuk pondasi. Mempersiapkan tenaga
kerja untuk pelaksanaan dan mempersiapkan peralatan kerja :
waterpass, meteran, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air, dll.
Berdasarkan titik ukur yang telah ditetapkan terhadap titik dan elevasi
galian tanah maka dilakukan penggalian tanah sampai kedalaman dan
lebar sesuai rencana. Pekerjaan galian dapat dilakukan manual dengan
cangkul atau dapat menggunakan excavator. Tanah galian dibuang ke
tempat yang ditentukan dan tidak mengganggu jalannya pekerjaan. Bila
ada genangan air dalam galian, segera dipompa keluar, sehingga tidak
mengganggu proses pekerjaan. Apabila ditemukan potongan kayu, akar
dan sampah harus dibersihkan dan dibuang.

3 Urugan pasir bawah pondasi Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan alat, material dan tenaga
kerja. Galian tanah pondasi yang telah sesuai diberi tanda patok sebagai
acuan ketebalan urugan pasir. Pasir urug yang digunakan adalah dari
kualitas baik, bersih, tidak mengandung bahan organik yang dapat
mengurangi kepadatan urugan. Pasir diratakan dan selalu dikontrol
ketebalannya. Pasir dibasahi dengan air agar benar-benar padat dan
rata. Pekerjaan urugan pasir ini berbarengan dengan pekerjaan lantai
kerja pondasi.
4 Urugan sirtu Pekerjaan diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing pekerjaan urugan sirtu peninggian evelasi. Mempersiapkan
tenaga kerja untuk pelaksanaan dan mempersiapkan peralatan kerja :
waterpass, meteran, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air, dll.
Berdasarkan titik ukur yang telah ditetapkan terhadap titik dan elevasi
urugan sirtu maka dilakukan urugan sirtu selapis demi selapis dan
dipadatkan tiap ketebalan urugan sirtu 50 cm. Dilanjutkan dengan cara
yang sama sampai ketinggian elevasi urugan sirtu sesuai rencana. Proses
pemadatan dilakukan dengan baby roller dan diakhir dilakukan
pengetesan CBR.
No Item Pekerjaan Metode Kerja

5 Urugan pasir bawah lantai Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan alat, material dan tenaga
kerja. Urugan sirtu untuk peninggian elevasi yang telah sesuai diberi
tanda patok sebagai acuan ketebalan urugan pasir bawah lantai. Pasir
urug yang digunakan adalah dari kualitas baik, bersih, tidak
mengandung bahan organik yang dapat mengurangi kepadatan urugan.
Pasir diratakan dan selalu dikontrol ketebalannya. Pasir dibasahi dengan
air agar benar-benar padat dan rata. Pekerjaan urugan pasir ini
berbarengan dengan pekerjaan rabatan dibawah lantai.

6 Urugan tanah kembali Diawali dengan mempersiapkan alat dan tenaga kerja. Tanah urug yang
digunakan tanah dari bekas galian. Tanah urug yang digunakan tanah
yang bersih dari kotoran dan bahan organik. Tanah urug diratakan
menggunakan kayu dan disiram dengan air sampai benar-benar padat.

III. PEKERJAAN PONDASI


1 Lantai kerja bawah pondasi dan sloof Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan lantai kerja bawah pondasi dan sloof.
Mempersiapkan peralatan kerja, tenaga kerja dan materil yang
dibutuhkan. seperti : koral, pasir cor dan semen PC. Berdasarkan titik
ukur yang telah ditetapkan terhadap titik dan elevasi lantai kerja maka
dilakukan pekerjaan lantai kerja. Lantai kerja dipasang di atas urugan
pasir bawah pondasi yang sudah memenuhi persyaratan. Baik pondasi
batu kali atau pondasi plat setempat. Campuran beton lantai kerja
1PC:3Ps:5Kr dengan ketebalan disesuaikan dengan gambar rencana.
Untuk memenuhi campuran yang baik harus menggunakan beton
molen.
2 Pondasi Beton Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan pondasi beton (foot plate/plat setempat).
Mempersiapkan peralatan kerja, tenaga kerja dan materil yang
dibutuhkan. seperti : koral, besi beton, bendrat, pasir cor dan semen PC.
Berdasarkan titik ukur yang telah ditetapkan terhadap titik dan elevasi
pondasi beton maka dilakukan pekerjaan pondasi beton. Mulai dari
perakitan pembesian, bekesting sampai pengecoran. Pondasi beton
dipasang di atas lantai kerja bawah pondasi yang sudah memenuhi
persyaratan. Baik pondasi batu kali atau pondasi plat setempat.
Campuran beton pondasi plat setempat harus memenuhi persyaratan
mutu beton K-300. Dimensi footplate dan penulangan pondasi beton
harus sesuai dengan gambar detail yang dibuat konsultan perencana.
Untuk memenuhi campuran yang baik harus menggunakan beton
molen.

3 Sloof Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan sloof. Mempersiapkan peralatan kerja, tenaga
kerja dan materil yang dibutuhkan. seperti : koral, besi beton, bendrat,
pasir cor dan semen PC. Berdasarkan titik ukur yang telah ditetapkan
terhadap titik dan elevasi sloof maka dilakukan pekerjaan sloof. Mulai
dari perakitan pembesian, bekesting sampai pengecoran. Sloof yang
dipasang perlu dicek peil dan siku terhadap keseluruhan bangunan dan
sudah memenuhi persyaratan. Campuran beton sloof harus memenuhi
persyaratan mutu beton K-300. Dimensi sloof dan penulangannya harus
sesuai dengan gambar detail yang dibuat konsultan perencana. Untuk
memenuhi campuran yang baik harus menggunakan beton molen.

IV. PEKERJAAN PASANGAN


No Item Pekerjaan Metode Kerja

1 Pasangan bata merah 1Pc : 4ps Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan pasangan bata merah. Mempersiapkan
peralatan kerja, tenaga kerja dan materil yang dibutuhkan. seperti : batu
bata, pasir pasang dan semen PC. Berdasarkan titik ukur yang telah
ditetapkan terhadap titik dan elevasi pasangan maka dilakukan
pekerjaan pemasangan bata merah. Bata yang digunakan adalah bata
dari kualitas baik, berwarna merah besi, dari hasil pembakaran yang
matang, rusuknya lurus dan siku, tidak retak/ pecah serta ukurannya
seragam. Sebelum digunakan batu bata harus dibasahi terlebih dahulu.
Membuat acuan vertikal dan horisontal menggunakan benang yang
dikaitkan dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus. Tiap jarak 40
cm pasangan yang bertemu dengan beton harus diberi angker.
Pemasangan bata harus dijaga kerapihannya baik dalam arah vertikal
maupun arah horisontal. Perhari dikerjakan dengan ketinggian 1 m.

2 Pasangan trasram 1Pc : 2Ps Pekerjaan ini diawali dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop
drawing untuk pekerjaan pasangan bata trasram. Mempersiapkan
peralatan kerja, tenaga kerja dan materil yang dibutuhkan. seperti : batu
bata, pasir pasang dan semen PC. Berdasarkan titik ukur yang telah
ditetapkan terhadap titik dan elevasi pasangan maka dilakukan
pekerjaan pemasangan bata trasram. Bata yang digunakan adalah bata
dari kualitas baik, berwarna merah besi, dari hasil pembakaran yang
matang, rusuknya lurus dan siku, tidak retak/ pecah serta ukurannya
seragam. Sebelum digunakan batu bata harus dibasahi terlebih dahulu.
Pasangan trasram dipasang untuk pasangan dinding yang kedap air.
Membuat acuan vertikal dan horisontal menggunakan benang yang
dikaitkan dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus. Pasangan
trasram yang bertemu beton harus diberi angker.

V. PEKERJAAN PLESTERAN
1 Plesteran dinding Semua dinding dan permukaan beton yang akan diplester harus bersih
dari kotoran. Basahi permukaan pasangan bata dengan air sampai basah
secara merata (curing). Pasang tarikan benang vertikal dan horinsontal
untuk acuan (kepalan) dan cek tarikan benang. Instalasi M/E sudah
sesuai gambar shop drawing. Koordinat titik M/E harus tepat. Semua
plesteran akan dibuat rata dan halus dan merupakan bidang yang tegak
lurus dan siku, tidak terjadi retak-retak. Pengecekan kerataan plesteran
menggunakan jidar alumunium L=2 cm. Pekerjaan plesteran tembok
dilaksanakan pada seluruh pekerjaan tembok baik yang tampak
langsung maupun tidak langsung. Saat plesteran setengah kering,
gunakan roskam untuk menggosok permukaan plesteran sampai halus
dan rata. Setelah itu basahi semua permukaan beton yang akan diaci.
Buat adukan acian dengan perbandingan yang sesuai. Gosok dan
ratakan sampai permukaan acian benar-benar rata dan halus. Setelah
pelaksanaan acian diselesaikan, menggunakan jidar alumunium atau
sinar untuk mengecek kerataan permukaan acian.

2 Acian dinding dan beton Sebelum finishing acian, pastikan permukaan yang akan diaci sudah
memenuhi standar persyaratan teknis. Basahi semua permukaan beton
yang akan diaci. Buat adukan acian dengan perbandingan yang sesuai.
Gosok dan ratakan sampai permukaan acian benar-benar rata dan
halus. Setelah pelaksanaan acian diselesaikan, menggunakan jidar
alumunium atau sinar untuk mengecek kerataan permukaan acian.
No Item Pekerjaan Metode Kerja

VI. PEKERJAAN STRUKTUR (BETON)

1 Kolom Praktis Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga
kerja dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Setelah perakitan pembesian dilanjutkan dengan pemasangan
bekesting. Pabrikasi bekesting menggunakan bahan dari multiplek yang
diperkuat dengan balok/kaso dan alat perancah schafolding.

2 Kolom Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing


pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga
kerja dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Setelah perakitan pembesian dilanjutkan dengan pemasangan
bekesting. Pabrikasi bekesting menggunakan bahan dari multiplek yang
diperkuat dengan pengunci besi dan alat perancah schafolding.
Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 2 hari setelah pengecoran.

3 Balok Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing


pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga
kerja dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Perakitan pembesian dilakukan setelah pemasangan bekesting
dan perancah selesai. Pabrikasi bekesting menggunakan bahan dari
multiplek yang diperkuat dengan pengunci besi, dolken dan alat
perancah schafolding. Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 21
hari setelah pengecoran.

4 Plat lantai tebal 13 cm Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga
kerja dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Perakitan pembesian dilakukan setelah pemasangan bekesting
dan perancah selesai. Pabrikasi bekesting menggunakan bahan dari
multiplek yang diperkuat dengan balok/kaso, dolken dan alat perancah
schafolding. Pembongkaran bekesting dilakukan secara bertahap
minimal 21 hari setelah pengecoran.
No Item Pekerjaan Metode Kerja

5 Plat konsol/overstek tebal 8 cm Dimulai dengan pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan struktur tiap bagian. Menyiapkan peralatan kerja, tenaga
kerja dan kebutuhan material. Pelaksanaan pabrikasi besi tulangan
memerlukan tempat yang cukup luas untuk menaruh, memotong besi
beton dan membengkokkan sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Spesifikasi besi beton yang dipakai disesuaikan dengan gambar kerja
dan RKS. Perakitan pembesian dilakukan setelah pemasangan bekesting
dan perancah selesai. Pabrikasi bekesting menggunakan bahan dari
multiplek yang diperkuat dengan balok/kaso, dolken dan alat perancah
schafolding. Pembongkaran bekesting dilakukan minimal 21 hari
setelah pengecoran.

VII. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1 Pekerjaan pintu fabrikasi Kusen dan pintu baja hasil fabrikasi dari pabrikan merk marks/atlantic.
Pekerjaan diawali dengan memesan kusen dan pintu baja sesuai dengan
gambar ke pabrikan. Setelah barang datang kita pasang pada tempat
yang telah ditentukan. Pada saat pemasangan perlu kita cek dengan
waterpass agar pintu berdiri tegak lurus serta siku. Pemasangan kusen
dilakukan setelah lubang pintu sudah finish acian.

2 Pekerjaan pintu, jendela Kusen dan pintu alumunium dibuat di lokasi proyek. Alumunium
dipotong dan disambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.
Kusen alumunium yang telah jadi sesuai gambar rencana, dipasang
setelah plesteran dan acian selesai. Sistem pemasangan dengan di screw
fischer menggunakan fisher S8. Setelah kusen terpasang, sisi kusen
dengan dinding diberi sealant untuk mencegah kebocoran. Pemasangan
kusen dilakukan setelah lubang pintu sudah finish acian.

VIII. PEKERJAAN RANGKA ATAP


1 Kuda-kudaWF 150x75x5x7 Pemasangan kuda-kuda harus dilakukan secara hati-hati agar tidak
menyebabkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda. Pemasangan harus
sesuai nomor ring balok atau wall plate berdasarkan rancangan gambar
kerja. Memastikan kedua sisi kanan dan kiri kuda-kuda tidak terbalik.
Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ring
balok menggunakan benang dan lot. Dengan menggunakan plat baja
dan 4 buah screw bisa mengencangkan kuda-kuda yang sudah disusun
dengan baik. Menguatkan plat baja dengan ring balok menggunakan
dinabolt dan menambahkan balok penupang sementara, supaya posisi
kuda-kuda tidak berubah. Memeriksa semua jarak antar kuda-kuda.
Memastikan leveling bagian atas kuda-kuda (apex) dan garis noknya
sudah sejajar.

2 Gording Canal C 125.50.20.2 Memasang outrigger (gording). Jarak gording dipasang sesuai gambar
rencana. Outrigger harus diletakkan dan discrew dengan kuda-kuda
terdekat.
No Item Pekerjaan Metode Kerja

3 Pasang usuk + reng galvalum Usuk dan reng sebagai penopang genteng memakai galvalume.
Material harus diproduksi pabrikan yang sudah memiliki sertifikasi ISO.
Minimal ISO 9001:2000 atau ISO 14001:2004 untuk memastikan
konsistensi mutu yang baik. Material menggunakan baja mutu tinggi
minimal G550 dengan modulus elastisitas baja 2,1 x 105 Mpa dan
modulus geser 8 x 104 Mpa. Lapisan pelindung korosi menggunakan
zinc-alumunium (Zincalume) dengan komposisi 55% alumunium, 43%
Zinc dan 1,5% Silicon aloy (bukan galvalume atau galvanis biasa). kk.
Alat penyambung antara elemen rangka atap yang digunakan pabrikasi
dan instalasi adalah baut mekanik sendiri (self drilling screw) dengan
ketentuan pemasangan baut harus sesuai detail sambungan pada
gambar kerja. Menggunakan bor listrik 560W dengan putaran alat
minimal 2000 rpm.
4 Listplank GRC Overlap antara kalsiplank minimal 2,5 cm. Jarak sekrup dari tepi
atas/bawah 1,5 cm. Kalsiplank ukuran lebar 30 cm dengan tebal 9mm
yang dibautkan ke ujung usuk galvalum. Bor kalsiplank terlebih dahulu
sebelum dipasang sekrup.
5 Trekstang besi Φ 16 mm Memasang bracing (pengikat) sebagai ikatan angin. Bracing dipasang di
atas dan bawah top chord.
6 Ikatan gording Φ 10 mm Memasang bracing (pengikat) sebagai ikatan angin. Bracing dipasang di
atas dan bawah top chord.
7 Baut, mur, plat Baut angkur dan sekrup-sekrup/mur-mur harus memenuhi persyaratan
ASTM A36 atau A325. Baut dan mur yang tidak terlapis (unfinished)
harus memenuhi ASTM A307.
8 Sackle track (jarum keras) Pengencangan sackle track harus memenuhi persyaratan teknis. Tidak
boleh terlalu kencang.
IX. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1 Pekerjaan Genteng Metal Berpasir Sebelum melaksanakan penutup atap berupa bitumen selulosa dan
pemasangan bubung, diperiksa ulang pemasangan kuda-kuda baja
apakah sudah sesuai gambar rencana. Pemasangan bitumen selulosa
dilakukan dengan memasang mulai dari bawah sampai ke atas.
Pemasangan harus dilakukan dengan telaten, agar didapatkan pasangan
bitumen selulosa yang lurus, rapi, dan rata. Sebelum bitumen selulosa
bubung dipasang, dipasang bilah profil untuk meluruskan pasangan
bubung. Pemasangan menggunakan peralatan handbor dengan pengikat
paku screw.
X. PEKERJAAN PLAFOND
1 Rangka Plafon dan Penutupnya Tentukan marking elevasi plafond dan buat garis sipatan serta titik-titik
kait. Pasang paku kait. Pasang penggantung rangka dengan posisi tegak
lurus. Pasang rangka tepi. Tentukan jarak penempatan kait
penggantung. Pasang tarikan benang sebagai acuan penentu kelurusan
dan ketinggian rangka plafond. Pasang rangka utama. Pasang rangka
pembagi. Pasang dan kencangkan clip/rod. Pasang panel gypsum sesuai
gambar rencana dengan sekrup ceiling menggunakan screw driver.
Setiap sambungan panel gypsum harus tepat pada rangka. Rangka
plafond yang digunakan berjarak 60 x 80 cm.

2 List Plafon Bersihkan area tepi plafond yang bersentukan dengan tembok.
Kemudian beri lem compound pada sisi tembok dan plafond yang akan
dipasang list. List plafond dipasang pada tempat yang sudah diberi lem
segera mungkin. agar lem tidak sampai kering.
XI. PEKERJAAN PENGECATAN
No Item Pekerjaan Metode Kerja

1 Pengecatan Dinding Interior Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
material yang dibutuhkan. Dipastikan permukaan dinding/partisi sudah
dalam keadaan diplamir rata. Plamir dilakukan untuk menutupi retak
dan gelombang plesteran. Dilakukan sebanyak 1 kali. Memproteksi area
kerja dengan plastik terutama daerah lantai dan pintu/jendela. Untuk
menghindari tumpahan cat. Pekerjaan pengecatan dimulai setelah
plamir sempurna dan kering. Permukaan yang akan dicat tidak boleh
basah, lembab atau berdebu. Kemudian plafond diberi lapisan dasar
sealer untuk mengikat cat. Dilakukan pengecatan finish untuk
permukaan dinding minimal 2 lapis. Pelapisan cat yang kedua, setelah
hasil cat yang pertama sudah kering sempurna. Sebelum dilakukan
pengecatan permukaan acian harus digosok terlebih dahulu.
2 Pengecatan Dinding Eksterior Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
material yang dibutuhkan. Dipastikan permukaan dinding sudah dalam
keadaan rata. Sebagai pengganti plamir digunakan cat alkali merk
jatun, dulux, propan . Memproteksi area kerja dengan plastik terutama
daerah pintu/jendela. Untuk menghindari tumpahan cat. Kemudian
dinding diberi lapisan dasar sealer untuk mengikat cat. Dilakukan
pengecatan finish untuk permukaan dinding minimal 2 lapis dengan cat
khusus eksterior. Sebelum dilakukan pengecatan permukaan acian
harus digosok terlebih dahulu.
3 Cat plafond Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
material yang dibutuhkan. Dipastikan permukaan plafond sudah dalam
keadaan diplamir rata. Sambungan antar panel plafond sudah ditutup
dengan perban dan compound. Memproteksi area kerja dengan plastik
terutama daerah lantai dan pintu/jendela. Untuk menghindari
tumpahan cat. Kemudian plafond diberi lapisan dasar sealer untuk
mengikat cat. Dilakukan pengecatan finish untuk permukaan plafond
minimal 2 lapis.
4 Pengecatan baja (meni) Pekerjaan diawali dengan mempersiapkan peralatan, tenaga kerja dan
material yang dibutuhkan. Permukaan baja yang akan dicat disikat
menggunakan sukat kawat dan amplas, khususnya bekas las/welding.
Bersihkan permukaan yang akan dicat dengan lap, untuk
menghilangkan debu dan kotoran. Pengecatan dilakukan 2 lapis atau
lebih. Pastikan lapisan pertama telah kering sebelum melakukan
pengecatan lapis berikutnya.
XII. PEKERJAAN LANTAI DAN PELAPIS
DINDING
1 Pemasangan keramik, lantai, dinding Mengajukan persetujuan kepada PPK dan Konsultan Pengawas untuk
bahan Homogeneus Tile yang akan dipasang minimal 2 x 24 jam
sebelum didatangkan. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
untuk pemasangan lantai. Menyiapkan peralatan, tenaga kerja dan
material sesuai kebutuhan. Permukaan lantai dibersihkan dari kotoran
dan disiram terlebih dahulu. Pasang benang sebagai acuan lurus
pasangan. Buat adukan sebagai perekat. Rendam keramik/granit dalam
air. Rekatkan keramik/granit dengan spesi. Tekan dengan paku karet
agar melekat sempurna. Pasang sesuai jenis dan ukuran gambar
rencana. Pekerjaan terakhir pembersihan permukaan pasangan dari sisa-
sisa spesi.

XIII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


No Item Pekerjaan Metode Kerja

1 Lampu down light LED 17 watt + Menyiapkan gambar lay out penerangan untuk menentukan titik dan
armatur; LED 13 watt + armatur jenis lampu yang akan dipasang. Matikan aliran arus listrik menuju
lampu. Lubangi plafond seukuran jenis lampu yang akan dipasang.
Pastikan lampu sudah terinstal dengan saklar. Pastikan kabel terisolasi
rapat. Bila perlu dibungkus paralon kecil. agar tidak digerogoti binatang
pengerat. Tata rapi kabel di atas plafond agar tidak terjadi konsleting
listrik.
2 Saklar tunggal/ Saklar Ganda Buat lubang di dinding untuk menanam saklar tunggal. Buat jalur pipa
kabel di dinding dari lubang saklar tunggal sampai plafond. Pastikan
sumber listrik dalam keadaan mati dan tidak ada arus listrik yang
mengalir. Pasang kabel fasa, netral dan arde dari jalur sumber listrik
menunju instalasi saklar. Pasang saklar pada lubang yang tersedia.
Pastikan baut pengikat sudah terpasang dengan benar dan kencang.
Pastikan kabel inti tidak bersentuhan dengan kabel lain maupun benda
lainnya.

3 Stop kontak Buat lubang di dinding untuk menanam stop kontak. Buat jalur pipa
kabel di dinding dari lubang stop kontak sampai plafond. Pastikan
sumber listrik dalam keadaan mati dan tidak ada arus listrik yang
mengalir. Pasang kabel fasa, netral dan arde dari jalur sumber listrik
menunju instalasi stop kontak. Pasang stop kontak pada lubang yang
tersedia. Pastikan baut pengikat sudah terpasang dengan benar dan
kencang. Pastikan kabel inti tidak bersentuhan dengan kabel lain
maupun benda lainnya.
4 Pasang SDP Lantai 1 dan 2 Panel SDP dipasang pada dinding yang sudah ditentukan, ratadan tidak
miring. Semua kabel yang masuk ke dalam panel SDP diberi tanda
sesuai kegunaannya. Dilengkapi dengan ring karet supaya lubang panel
SDP bagian atas dapat terlindung dari kotoran dan debu. Khusus kabel
dengan Ø 16 mm2 harus diberi sepatu dalam panel. Pada sisi pintu
panel bagian dalam harus dibuat diagram instalasinya termasuk daya
cadangan yang direncanakan. Hal itu untuk memudahkan jika ada
perbaikan.
5 Penangkal petir Lingkup pekerjaan penangkal petir, meliputi : pemasangan head
terminal, pemasangan grounding system, pemasangan bak kontrol dan
pengetesan (megger). Diawali dengan pembuatan dan pengajuan
gambar shop drawing. Menyiapkan peralatan, tenaga kerja dan
kebutuhan material. Head terminal dipasang di atas atap yang mampu
memberikan perlindungan terhadap sambaran petir untuk seluruh
bangunan. Down conductor (penghantar) sepanjang atap sampai
grounding dipasangi klem dengan jarak 1 meter. Kotak sambung
dipasang setinggi 2 m dari tanah. Grounding system dimasukkan ke
dalam tanah secara vertikal. Batang tembaga harus dilindungi dari
korosi dengan serbuk arang di sekitar tembaga. Letak titik pertanahan
berdasarkan gambar. Pipa galvanis ditanam secara vertikal hingga nilai
resistensinya di bawah 5 ohm. Kemudian pipa dicabut kembali. Setelah
lubang grounding tersebut diisi serbuk arang, grounding system
ditanam kembali. Terminal pertanahan harus terletak di dalam bak
kontrol. Secara periodik dicek dan nilai tahanan pertanahan maksimum
5 ohm.
XV. PEKERJAAN DINDING EXTERIOR
(BATU ALAM)
No Item Pekerjaan Metode Kerja

1 Pasang Batu Alam Mengajukan persetujuan kepada PPK dan Konsultan Pengawas untuk
bahan batu alam yang akan dipasang minimal 2 x 24 jam sebelum
didatangkan. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing untuk
pemasangan batu alam. Menyiapkan peralatan, tenaga kerja dan
material sesuai kebutuhan. Permukaan lantai dibersihkan dari kotoran
dan disiram terlebih dahulu. Pasang benang sebagai acuan lurus
pasangan. Buat adukan sebagai perekat. Rendam batu alam dalam air.
Rekatkan batu alam dengan spesi. Tekan dengan paku karet agar
melekat sempurna. Pasang sesuai jenis dan ukuran gambar rencana.
Pekerjaan terakhir pembersihan permukaan pasangan dari sisa-sisa
spesi.

2 Pasang Letter Akrilik Mempersiapkan peralatan kerja dan plottingan huruf yang sudah
disetting di komputer. Mengukur media yang akan dipasang leter
dengan sket plottingan dari komputer. Menentukan ketinggian dari
letter yang akan dipasang. Melubangi sket plottingan untuk acuan letter
yang akan dipasang. Setelah itu lubang yang menjadi patokan ditandai
dengan pensil. Setelah selesai semua sket dilepas. Masing-masing huruf
dipasang sesuai tanda dan dilakukan pengeleman. Setelah semua letter
terpasang dengan baik dan sempurna dilakukan pemolesan ulang agar
letter lebih mengkilap.

3 Pasang logo Kementrian Agama Mempersiapkan peralatan kerja dan plottingan logo yang sudah
disetting di komputer. Mengukur media yang akan dipasang logo
dengan sket plottingan dari komputer. Menentukan ketinggian dari logo
yang akan dipasang. Melubangi sket plottingan untuk acuan logo yang
akan dipasang. Setelah itu lubang yang menjadi patokan ditandai
dengan pensil. Setelah selesai semua sket dilepas. Logo kemenag
dipasang sesuai tanda dan dilakukan pengeleman. Setelah logo kemenag
terpasang dengan baik dan sempurna dilakukan pemolesan ulang agar
letter lebih mengkilap.

XVI. SERAH TERIMA PEKERJAAN Diadakan pengukuran kembali hasil pekerjaan oleh pelaksana dan
konsultan pengawas. Menyiapkan administrasi dari dokumen
pelaksanaan berupa : Gambar sshop drawing, As Build Drawing, Berita
acara Serah Terima, Berita acara Mutual Check 0 - 100%, dokumen
pelaporan dan dokumen lainnya yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai