http://www.sumbarprov.go.id - e-mail:pdeisb@sumbarprov.go.id
SPESIFIKASI TEKNIS
PROGRAM
PENYELENGGARAAN JALAN
KEGIATAN
PENYELENGARAAN JALAN PROVINSI
SUB KEGIATAN
PENGGANTIAN JEMBATAN
PEKERJAAN
Penggantian Jembatan Tiku (P.072)
4. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup perkerjaan pada Paket Penggantian Jembatan Tiku(P.072) meliputi : dimulai
dari Pondasi Box Caisson, Bangunan bawah berupa Beton dinding penuh Fc’ 20 Mpa dan
Bangunan Atas Girder Baja Compisite denganlantai mutu Beton Fc’ 30 Mpa,Pekerjaan
jalan penghubung dengan konstruksi Perkerasan Aspal.Serta bangunan pelengkap lainnya.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pemborong melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rincian
pekerjaan yang tercantum pada Rencana Anggaran Biaya yang terlampir pada Dokumen
Kontrak (perjanjian nantinya).
A. DIVISI 1 UMUM
1. Mobilisasi
Pekerjaan ini meliputi :
- Melaksanakan pengukuran kembali oleh tenaga surveyor terhadap lokasi pekerjaan
(Melakukan rekayasa lapangan) untuk mendapatkan data kebutuhan lapangan yang
sebenarnya sesuai budget (MC.0).
- Membuat Shop Drawing untuk acuan pelaksanaan berdasarkan data rekayasa lapangan
yang didapat
- Pembersihan area pekerjaan dari segala sampah dan benda yang menjadi gangguan pada
saat dilaksanakan pekerjaan.
- Menyiapkan tempat untuk stok material
- Menyiapkan Rambu – rambu yang dibutuhkan
- Mobilisasi alat yang dibutuhkan
- Mobilisasi pekerja yang dibutuhkan
- Mobilisasi bahan yang dibutuhkan
- Pemasangan papan nama proyek
- Pengambilan foto dokumentasi kegiatan pada kondisi 0%, 50%, dan 100%untuk tiap-tiap
mata pembayaran.
- Menentukan titik – titik pekerjaan sesuai dengan data survey yang dilakukan
Mobilisasi akan diselesaikan sesuai dengan batasan yang ditetapkan dalam spesifikasi. Dalam
masa mobilisasi ini dilakukan rekayasa lapangan dan inventarisasi seluruh item pekerjaan dan
bangunan perlengkap pada seluruh lokasi pekerjaan, sehingga dapat diterbitkan perubahan
kuantitas terhadap kontrak sesuai dengan kondisi terakhir di lapangan.Personil-personil yang
ditugaskan adalah mereka yang sudah berpengalaman di bidang jalan dan jembatan dan
mempunyai dasar keahlian serta sertifikasi di bidang jalan.Selain memobilisasi peralatan untuk
pekerjaan utama, juga akan dilakukan mobilisasi peralatan pendukung lainnya, baik alat berat
maupun alat bantu yang sesuai dengan lampiran yang ada di dalam penawaran ini.
2. Pedoman Standar
- Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 1135/MEN/1987 tentang Bendera
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional.
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Keselamatan Kerja
Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,
Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan
peralatan teknis serta konstruksi.Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan
melengkapi dengan perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu,
papan promosi keselamatan, dan lain - lain.Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja
yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan
memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku
(Jamsostek).Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk
mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.Setiap
pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan dilokasi harus
disediakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa safety belt, safety helmet, masker/kedok las
terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang
beresiko tertimpa benda keras.Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak
dan bersih bagi semua petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan
pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.Apabila terjadi
kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan danmengambil
tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan itu.
5. Matrik Program K3
Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada tamu
ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyekSafety Health and
Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi dan pembahasan mengenai
seluruh permasalahan penerapan K-3L dan Lingkungan selama masa pelaksanaan proyek.
Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu sekaliSafety Health and Environmental Patrol /
Inspection Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin, bertujuan untuk memonitor pelaksanaan
K-3L di seluruh lingkungan proyek dan menjaga konsistensi pelaksanaan K-3L.Safety
Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan seminggu sekali
dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan kejadian yang terjadi dan rencana
tindak lanjut untuk memperbaikinya serta membahas permasalahan yang mungkin terjadi
serta langkah-langkah pencegahannya.Safety Health and Environmental Audit Program
ini dilaksanakan insidental bertujuan untuk melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam
pelaksanaan standar K-3L di lingkungan proyek terhadap peraturan yang diberlakukan
dalam lingkungan perusahaan.Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan
terhadap seluruh komponen proyek yaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja
mengenai K-3L, P3K dan respon terhadap keadaan darurat.Housekeeping Kegiatan ini
dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk menjaga kebersihan, kerapihan, kenyamanan di
lingkungan kerja.
B. DIVISI 2. DRAINASE
1. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Pekerjaan galian untuk drainase ini dilakukan dengan menggunakan alat excavator.Excavator
menggali sesuai dengan bentuk dan dimensi saluran yang tertera pada gambar atau atas
persetujuan pengawas lapangan.
Perlengkapan K3 yang harus disiapkan:
1. Safety Helmet
2. Masker
3. Safety Gloves
4. Safety Shoes
5. Pembatas Area
6. Rambu-rambu
Urutan Kerja :
Melakukan survey terhadap lokasi pekerjaan yang akan dibuat drainase yaitupenentuan
panjang galian, elevasi dan bentuk drainase.Memberi tanda berupa patok yang diberi cat
merah pada lokasi yang akan digali.Penggalian dilakukan dengan alat excavator. Excavator
menggali berdasarkan tanda yang sudah diberikan berdasarkan hasil kerja dan dipandu dengan
pelaksana dan didampingi oleh pengawas lapangan untuk mendapatkan hasil yang
sempurna.Tanah Galian dimuat ke dump truck atau kesamping badan jalan apabila lokasi
memungkinkan.
Membuat mix design untuk campuran mortar yang akan digunakan sebagai perekat
batu.
Melakukan survey untuk menentukan tempat, elevasi, dan dimensi untuk pasangan
yang akan dibuat.
Menyiapkan material ( semen, pasir, dan batu kali ) dan alat kerja ( molen, sendok
semen, kayu profil sebagai acuan pasangan ) untuk pemasangan batu kali
Menggali tanah untuk pasangan sesuai dengan ukuran survey yang sudah dipasang.
Mengaduk mortar dengan menggunakan molen dengan campuran adukan disesuaikan
dengan mix design yang digunakan.
Menyusun batu kali dan merekatkannya dengan menggunakan mortar yang sudah
disiapkan.
1. Galian Biasa
Perlengkapan K3 yang harus disiapkan:
1. Safety Helmet
2. Masker
3. Safety Gloves
4. Safety Shoes
5. Pembatas Area
6. Rambu-rambu
Pekerjaan Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak Diklasifikasikan sebagai
galian batu, galian structur, galian sumber bahan (borrow excavation), Galian perkerasan
beraspal, galian perkerasan berbutir, dan galian perkerasan beton
Pekerjaan galian ini adalah penggalian tanah untuk membentuk badan jalan. Penggalian
dilakukan dengan alat excavator. Hasil galian dimuat pada dump truck dan kemudian dump
truck membawa hasil galian ketempat yang sudah ditentukan.
Urutan Kerja.
Melakukan survey untuk menentukan batas, elevasi dan bentuk dari galian untuk pembuatan
badan jalan oleh orang survey. Memberi tanda berupa patok kayu yang diberi tanda merah
sebagai acuan untuk melaksanakan pekerjaan.Excavator menggali berdasarkan tanda yang
sudah diberikan oleh orang survey.Pada saat penggalian diarahkan oleh pelaksana lapangan
yang didampingi oleh pengawas lapangan agar mendapatkan hasil kerja yang diinginkan
sesuai dengan gambar yang digunakan.Hasil galian dimuat pada dump truck dan kemudian
dump truck membawa hasil galian pada tempat yang sudah ditentukan.
2. Galian Struktur dengan kedalaman 0 – 2 meter, 2-4 meter dan 4-6 meter
Perlengkapan K3 yang harus disiapkan:
1. Safety Helmet
2. Masker
3. Safety Gloves
4. Safety Shoes
5. Pembatas Area
6. Rambu-rambu
Pekerjaan galian ini akan dilaksanakan untuk galian struktur jembatan,adapun Langkah Kerja
tersebut adalah sebagai berikut:
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka sebelum
memulai pekerjaan, lokasi pekerjaan harus dibersihkan terlebih dahulu.
Pada lokasi pekerjaan galian, suveyor memasang patok – patok batas dan patok
elevasi yang dicor dan dipagar, patok ini harus dijaga sampai akhir pekerjaan selesai,
karena setiap bagian dari bangunan jembatan yang akan dibuat akan diukur ketinggian
elevasinya dari patok elevasi tersebut.
Galian dilakukan sesuai gambar rencana pekerjaan atau shop drawing yang disetujui
oleh direksi lapangan.
Peralatan yang dipergunakan untuk pekerjaan galian tanah adalah excavator dan jika
memang diperlukan dapat juga ditambahkan dengan buldoser untuk mendorong tanah
dalam jumlah yang cukup besar dan Dump Truk untuk pengangkut material bekas
galian.
Galian tanah dilaksanakan sampai dengan elevasi yang telah direncanakan.
Bekas galian selanjutnya dibuang keluar lokasi dengan menggunakan mobil dump truk
yang dilengkapi dengan terpal untuk menutup permukaan atas agar tanah bekas galian
yang diangkut tidak tercecer di sepanjang perjalanan.
Bahan yang dibutuhkan :
- Urugan pilihan
- Bahan pengaman tebing galian
Alat yang diperlukan :
- Excavator
- Dump truck
- Bulldozer
Tenaga yang diperlukan :
- Pekerja
- Mandor
dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, tebal hamparan timbunan disesuaikan dengan
gambar atau sesuai perintah direksi.
Sebelum pekerjaan dimulai rambu-rambu telah terpasang. Lokasi yang akan ditimbun harus
bersih dari tanah humus dan rumput. Sebelum pekerjaan droping timbunan terlebih dahulu
dilakukan pengukuran lokasi yang akan ditimbun sehingga volume timbunan dapat dihitung
dan dikontrol.
Tahapan Pelaksanaan :
Material timbunan adalah material yang didatangkan dari sumber galian. Material dibawa
dengan dump truck ke lokasi daerah timbunan sesuai dengan gambar, penghamparan kita
lakukan dengan motor grader. dan pemadatannya dilakukan dengan vibro roller. Pekerjaan
pemadatan harus dilakukan secara lapis per lapis sehingga dicapai kepadatan maksimal.
Penghamparan
Pengangkutan Material
Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan Dump Truck
dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan Wheel Loader. Pengecekan dan
pencatatan volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi
kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain.
Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap
penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :
Tahapan pelaksanaan:
Material Kelas A dicampur dan diaduk secara merata di Base Camp menggunakan
Wheel Loader sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan, kemudian dibawa
kelapangan dengan Dump Truck. Material yang telah dibawa kelapangan dihampar
dengan Motor Grader dan Water Tanker sebagai penyiraman untk menjaga kadar air.
Untuk tebal dan kemiringan disesuaikan dengan gambar rencana. Setelah itu
dilakukan pemadatan dengan alat pemadat Vibro Roller dan Tandem Roller. Lapis
Pondasi Agregat Kelas A dihampar di atas Lapis Pondasi Agregat Kelas B yang telah
dipadatkan di daerah badan jalan.
Tahapan pelaksanaan:
Material Kelas B dicampur dan diaduk secara merata di Base Camp menggunakan
Wheel Loader sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan, kemudian dibawa
kelapangan dengan Dump Truck. Material yang telah dibawa kelapangan dihampar
dengan Motor Grader dan Water Tanker sebagai penyiraman untk menjaga kadar air.
Untuk tebal dan kemiringan disesuaikan dengan gambar rencana. Setelah itu
dilakukan pemadatan dengan alat pemadat Vibro Roller dan Tandem Roller hingga
mencapai kepadatan maksimum.
Tahapan Persiapan :
Pemasangan rambu-rambu kerja dan rambu-rambu lalu lintas untuk menjaga
keselamatan pekerja dan pengguna jalan lainnya. Lokasi yang akan dikerjakan
dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa material di atas lahan/agregat (Kelas A) yang
akan disiram Lapis Resap Pengikat. Buang kotoran dan debu dengan dibantu
compressor, jika perlu dibantu secara manual dengan sapu/sikat. Pastikan kondisi
permukaan dalam keadaan bersih dan kering.
Tahapan Pelaksanaan :
Material lapis resap pengikat-aspal cair terdiri dari campuran aspal murni dengan
minyak tanah dan dicampur dalam tangki asphalt distributor dengan pemanasan
sesuai spesifikasi teknis. Perbandingan aspal murni dan minyak tanah juga
disesuaikan dengan spesifikasi teknis. Lakukan penyiraman Lapis Resap Pengikat-
Aspal Cair di atas permukaan lahan/agregat. Atur ketinggian nozzle dan kecepatan
kendaraan agar didapatkan ketebalan sesuai dengan spesifikasi teknis dan tidak terjadi
genangan. Lakukan pemasangan paper test di atas permukaan lahan untuk
mengetahui ketebalan lapisan resap pengikat yang terhampar. Pada bekas paper test
dilakukan penyiraman kembali. Lakukan penyiraman secara terus menerus sampai
seluruh permukaan terpasang lapis resap pengikat. Selama masa peresapan,
permukaan lapis resap pengikat harus dijaga agar tidak terkelupas oleh ban
kendaraan, hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penutupan sementara dari lalu
lintas. Jika lalu lintas diizinkan lewat maka harus digunakan bahan penyerap (blotter
material) dari hasil pengayakan kerikil atau batu pecah.
b. Tahap Pelaksanaan
Lapis perekat disemprotkan pada permukaan laston lama atau permukaan laston
baru yang akan dilapisi kembali, atur ketinggian nozzle dan kecepatan kendaraan
agar didapatkan ketebalan sesuai dengan spesifikasi teknis, lakukan pemasangan
paper test diatas permukaan lahan untuk mengetahui jumlah pemakaian per m2.
Pada bagian bekas paper test harus dilakukan penyiraman lapis perekat kembali,
lakukan penyiraman secara menerus sampai seluruh permukaan terpasan laspi
perekat.
b. Compacting/Pemadatan
Setelah aspal terhampar untuk selanjutnya hamparan aspal dipadatkan dengan
menggunakan alat tandem roller dan kemudian diikuti dengan PTR.
Step pemadatan dilakukan dari sebelah sisi badan jalan.
Pemadatan dilakukan berulang – ulang sesuai dengan jumlah lintasan alat yang
terdapat dalam trial dan spesifikasi teknis pekerjaan.
c. Testing
Pengujian untuk pemadatan aspal hotmix ini dilakukan dengan menggunakan
Marshall Test. Pengetesan dilakukan dilaboratorium. Untuk benda uji diambil dari
hotmix yang sudah dihampar dan digiling dengan menggunakan alat core drill.
Pengambilan sample dilakukan paling sedikit harus diambil 2 titik pengujian per
penampang melintang per lajur dengan jarak memanjang antar penampang
melintang yang diperiksa tidak lebih dari 100 meter.
F. DIVISI 7. STRUKTUR
Perlengkapan K3 yang harus disiapkan:
1. Safety Helmet
2. Masker
3. Safety Gloves
4. Safety Shoes
5. Pembatas Area
6. Rambu-rambu
Pekerjaan yang termasuk dalam hal ini adalah pekerjaan struktur beton.
Material campuran beton (semen, pasir, aggregate) didatangkan dari supplier ke lokasi
pekerjaan dengan truck mixer.
Mutu beton yang digunakan sesuai dengan mutu beton pada dokumen lelang yang
diminta.
Jenis semen Portland yang digunakan sesuai dengan permintaan dokumen lelang.
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya
digunakan air bersih dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organic.
Agregat kasar dan halus yang digunakan (ukuran/dimensi) sesuai dengan permintaan
dari spesifikasi dokumen lelang dan telah mendapat persetujuan direksi.
Agregat bebas dari bahan organic seperti spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen
pelelangan.
Selama kegiatan pengecoran dilakukan, keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi
pekerjaan harus tetap diperhatikan guna menghindari terjadinya resiko kecelakaan
kerja yang tidak diinginkan.
Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta dalam
dokumen pelelangan.
Pencampuran :
Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (truck mixer)
Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur yang
akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap
penakaran.
Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate, pasir dan semen yang telah
ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan.
c. Pelaksanaan Pengecoran.
a. Pelaksanaan Pengecoran.
2. Alat-alat pelindung diri bagi para pekerja seperti helm, sepatu safety dan lainnya
harus digunakan untuk mencegah adanya resiko kecelakaan kerja saat pengecoran.
3. Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan
disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya (jika ada) telah disiram
dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air.
5. Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang
memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai bates kedalaman beton sebelumnya
dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup
(shutter) kecuali penutup dari beton.
6. Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis dan apabila telah
selesai dapat dilanjutkan dengan pengukuran kuantitas kerja guna dituangkan dalam
sertifikat pembayaran.
Tenaga Kerja:
- Pekerja
- Tukang
- Mandor
a. Pelaksanaan Pencampuran
a. Rancangan Campuran Proporsi bahan dan berat penakaran menggunakan metode
sesuai yang disyaratkan.
b. Campuran Percobaan dilakukan dan hasil dari percobaan tersebut akan dijadikan
acuan pembuatan beton pada saat dilakukan pekerjaan beton di lapangan dan
disaksikan oleh direksi pekerjaan.
c. Campuran percobaan sesuai dengan permintaan spesifikasi dalam dokumen lelang
dan mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
d. Ketentuan sifat-sifat campuran sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta dalam
dokumen pelelangan.
b. Pencampuran :
1. Beton dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis (concrete mixer)
2. Pencampur dilengkapi dengan tangki air bersih yang memadai dan alat ukur yang
akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap
penakaran.
3. Pertama-tama alat pencampur diisi dengan aggregate, pasir dan semen yang telah
ditakar, selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan
c. Pelaksanaan Pengecoran.
1. Lokasi pengecoran dibersihkan dari kotoran, potongan kayu, bendrat, paku dan
sampah lainnya
2. Sebelum pengecoran, bekisting dilumuri dengan mould oil hingga rata. Kebocoran
bekisting telah dicek dan disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya (jika
ada) telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah
diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
3. Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia. Tinggi jatuh beton pada saat
pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah
yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
4. Apabila dirasa perlu, pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu
dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman
beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara.
Tenaga Kerja:
- Pekerja
- Tukang
- Mandor
Bahan yang dibutuhkan:
- Semen
- Pasir Beton
- Aggregat Kasar (Kerikil)
- Kayu Perancah
- Paku
- Plastik cor
Alat yang digunakan :
- Conc. Mixer
- Water Tanker
- Conc. Vibrator
- Asphalt Cutter
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa terlebih dahulu menunjukan semen usulan
agregat dan zampuran yang memadai berdasarkan hasil pengujian material dan campuran di
laboratorium berdasarkan kuat beton untuk umur 7 dan 28 hari atau umur yang lain yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang tertuang secara berurutan sesuai dalam spesifikasi
teknik mulai dari pengujian DMF hingga persetujuan JMF.
Proporsi bahan dan berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi kriteria teknis utama,
yaitu kecelakaan (workability), kekuatan (straight) dan keawetan (durability). Penyedia jasa
akan membuat gambar detail untuk seluruh perancah uang akan digunakan dan memperoleh
persetujuan direksi pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah dimulai.
Pelaksanaan
Sebelum pengecoran beton dimulai seluruh acuan baja tulangan dan benda lain harus
dimasukan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang dan diikat kuat
sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja
dengan sambungan dari adukan kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang
diperlukan selama pengecoran pemadatan dan perawatan dan acuan dibuat sedemikian
sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus
dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak
meninggalkan bekas. Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk
menggunakan Concrete Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang
kedalam acuan.
Tenaga Kerja:
- Pekerja
- Tukang
- Mandor
Bahan yang dibutuhkan:
- Semen
- Pasir Beton
- Aggregat Kasar (Kerikil)
- Kayu Perancah
- Paku
- Plastik cor
Alat yang digunakan :
- Conc. Mixer
- Water Tanker
- Conc. Vibrator
- Asphalt Cutter
Uraian pelaksanaan :
Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan.
Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang proyek
Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang
yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender
dan dikerjakan pada saat suhu dingin.
Tenaga Kerja
- Pekerja Biasa
- Tukang
- Mandor
Tahap pelaksanaan :
Ukur centerline jalan untuk marka tengah, dan gunakan alat Bantu tali untuk membentuk
lurus dan lengkung pada tikungan agar didapat hasil yang bagus. Pastikan jumlah glassbead
cukup menutupi pasta marka, sehingga jika terkena cahaya lampu lalu-lintas marka benar-
benar memberikan pantulan yang sempurna. Ukur hasil pemasangan dengan meter untuk
mendapatkan kuantitas pekerjaan terpasang.
Bahan yang digunakan :
- Glassbead (butiran kaca yang digunakan harus seusai dengan SNI 06-4825-1998)
- Cat marka thermoplastik (jenis padat sesuai SNI 06-4826-1998)
- Thinner
Alat yang digunakan :
- Comppressor
- Alat pembuat marka jalan thermoplastik
- Dump truck
- Alat bantu.
Pemasangan :
Jumlah, jenis dan lokasi pemasangan setiap rambu jalan, Patok Pengarah, rel pengaman harus
sesuai dengan perintah Pengawas pekerjaan. Semua patok harus dipasang dengan akurat pada
lokasi dan ketinggian sedemikian rupa hingga dapat menjamin bahwa patok tersebut tertanam
kuat di tempatnya, terutama selama pengerasan (setting) beton.
JADWAL PELAKSANAAN / TIME SCHEDULLLE
Kegiatan :
Penyelen
garaan PEKERJAAN PENGGANTIAN JEMBATAN TIKU (P.072)
Pekerjaan : Penggantian Jembatan Tiku (P.072)
Propinsi / Kabupaten / Kotamadya : Sumatera Barat / Padang Pariaman
Minggu Ke
No. MATA
PEMBAYA URAIAN SATUAN Ket.
RAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi/demobilisasi LS 0.114 0.114 0.114 0.114 0.114 0.114 0.114 0.114 0.114 0.114
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084 0.084
DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 0.034 0.034 0.034
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian M3 0.737 0.737 0.737 0.737 0.737 0.737 0.737
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari Sumber Galian M3 0.240 0.240 0.240 0.240 0.240 0.240
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 0.388 0.388 0.388 0.388 0.388
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 0.528 0.528 0.528 0.528 0.528 0.528
6.1.(1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair Liter 0.056 0.056 0.056 0.056
6.1.(2a) Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi Liter 0.026 0.026 0.026 0.026
6.3.(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) Ton 0.686 0.686 0.686 0.686
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1.(5a) Beton Struktur Fc'30 Mpa M3 0.411 0.411 0.411 0.411 0.411 0.411 0.411 0.411 0.411 0.411
7.1.(7a) Beton Struktur Fc'20 Mpa M3 2.220 2.220 2.220 2.220 2.220
7.1.(9) Beton Siklop, fc'15 Mpa M3 0.778 0.778 0.778 0.778 0.778 0.778 0.778
7.3.(2) Baja Tulangan Sirip BJTS 280 Kg 1.565 1.565 1.565 1.565 1.565 1.565 1.565 1.565 1.565 1.565 1.565 1.565
7.4(1a) Penyediaaan Baja Struktur Grade 250 (kuat leleh 250 Mpa) M' 0.058 0.058 0.058 0.058 0.058
7.4(1b) Penyediaaan Baja Struktur Grade 345 (kuat leleh 345 Mpa) M' 2.964 2.964 2.964 2.964 2.964 2.964 2.964 2.964
7.4.(2) Pemasangan Baja Struktur M' 0.260 0.260 0.260 0.260 0.260 0.260
7.9.(1) Pasangan Batu M3 0.366 0.366 0.366 0.366 0.366 0.366 0.366
7.10.(3a) Bronjong dengan Kawat yang dilapisi Galvanis M3 0.430 0.430 0.430 0.430 0.430
9.1.(1) Mandor Jam 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002 0.0002
9.1.(2) Pekerja Biasa Jam 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001
9.1.(3) Tukang Kayu, Tukang Batu, dsb Jam 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001
9.1.(4a) Dump Truck, kapasitas 3-4 m³ Jam 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003 0.003
9.1.(11) Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK Jam 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006
9.1.(19) Pompa Air 70 - 100 mm Jam 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002 0.002
9.2.(3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade Buah 0.049 0.049