A. PENJELASAN UMUM
Lingkup pekerjaan dalam Kegiatan ini harus dibaca sebagai satu kesatuan dengan
gambar perencanaan, spesifikasi teknis dan BoQ (Bill of Quantity). Dokumen kontrak
harus dibaca secara satu kesatuan yang utuh. Pekerjaan yang disebutkan dalam kontrak
harus diaplikasikan secara menyeluruh. Ketidaksesuaian antara bagian-bagian kontrak
harus diselesaikan dengan mengacu pada ketentuan yang ditetapkan dalam kontrak.
Kontrak pekerjaan ini adalah pekerjaan konstruksi baru, oleh karena itu, prinsip-
prinsip umum yang harus diterapkan adalah sebagai berikut :
3. Hindari, atau paling tidak kurangi segala bentuk gangguan dan interupsi yang
disebabkan oleh pekerjaan konstruksi ini, pada aktivitas sekitar di luar area kegiatan.
Bila kontraktor merasa bahwa beberapa bagian pekerjaan mungkin dapat membuat
gangguan atau interupsi, maka kontraktor harus secepatnya memberitahukan pada
Pemberi Tugas, melalui Konsultan Pengawas, sebelum memulai lingkup pekerjaan
tersebut. Kontraktor disyaratkan untuk mengajukan periode interferensi/gangguan
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai bagian dan proposal untuk
disetujui oleh Pemberi Tugas melalui Konsultan Pengawas.
1
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
Kontraktor harus, kecuali jika telah ditentukan lain, menyesuaikan dengan petunjuk
terbaru dari produsen mengenai material, persedian dan penyimpanan serta metode
pemasangan. Kontraktor harus memberitahukan Konsultan Pengawas secara tertulis
tentang segala konflik antara spesifikasi ini dengan petunjuk produsen. Konsultan
Pengawas akan menentukan dokumen mana yang akan diikuti.
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Nama Kegiatan : Pengembangan Bibit Ikan Unggul
Sumber Dana : Dana Alokasi Khusus (DAK)
Tahun Anggaran : Tahun Anggaran 2020
Lokasi Pekerjaan : Desa Karrang Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
2
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
PASAL 2
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar serta Penjelasan Persyaratan Teknis Dan Bahan
(Spesifikasi Teknis) / Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) termasuk tambahan dan
perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing).
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Spesifikasi Teknis / RKS, yang berlaku adalah
Spesifikasi Teknis / RKS dan setelah disetujui konsultan pengawas.
3. Ukuran
a. Ukuran-ukuran yang digunakan semuanya dinyatakan dalam m (meter), cm (centi
meter) kecuali ukuran-ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam inci atau mm (mili
meter).
b. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka kontraktor wajib meneliti
terlebih dahulu ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar arsitektur maupun
gambar-gambar kerja lainnya yang dimuat dalam dokumen lelang/kontrak, terutama
untuk peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lain.
c. Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti Ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan direksi. Segala akibat
yang terjadi adalah tanggung jawab kontraktor dari segi waktu maupun biaya.
d. Khusus ukuran-ukuran dalam gambar arsitektur, pada dasarnya adalah gambar jadi
seperti dalam keadaan selesai.
4. Perbedaan Gambar
Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja,
gambar yang mempunyai skala lebih besar yang berlaku.
Bila ada perbedaan antara gambar arsitektur dengan sipil/struktur yang berlaku adalah
gambar kerja struktur mengingat gambar struktur telah dilaksanakan terlebih dahulu.
Bila ada perbedaan antara gambar arsitektur dengan sanitasi elektrikal/listrik/mekanikal
yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional dalam gambar kerja arsitektur.
Bila ada perbedaan antara gambar yang dipakai sebagai pegangan yang menimbulkan
keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan akan menimbulkan kesalahan, kontraktor
wajib menanyakan kepada Direksi Teknis atau konsultan pengawas, dan kontraktor harus
mengikuti keputusan tersebut.
PASAL 3
PERSYARATAN TEKNIS
Semua pekerjaan dalam RKS ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Persyaratan Normalisasi Indonesia (NI) dan
peraturan-praturan Nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas
jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :
3
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
Penyerahan Pekerjaan
Pekerjaan harus diserahkan oleh Pemborong sampai selesai sama sekali hingga memuaskan,
sisa pembongkaran dan lain-lain yang sudah tidak terpakai dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
PASAL 4
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR
1. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas semua hasil pekerjaan sesuai dengan
kontrak yang telah ditanda tangani.
4
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
2. Kehadiran direksi selaku wakil dari pemberi tugas untuk melihat, mengawasi, menegur
atau memberi nasihat tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.
3. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu, kontraktor berkewajiban memperbaiki
kerusakan tersebut dengan biaya kontraktor sendiri.
4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,
kontraktor wajib memberikan saran-saran perbaikan kepada pemberi tugas melalui
direksi. Apabila hal ini tidak dilakukan, kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan
yang timbul.
5. Kontraktor bertanggung jawab menanggung biaya yang timbul akibat kelalaian
kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.
6. Kontraktor harus menjaga keamanan baik material, barang milik proyek, direksi, pihak
ketiga yang ada di lapangan maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap
serah terima. Apabila terjadi kehilangan atas semua itu, kontraktor harus bertanggung
jawab, dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
7. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
8. Kontraktor bertanggung jawab bila terjadi kebakaran, dan menanggung segala
akibatnya baik yang berupa barang maupun keselamatan jiwa.
9. Apabila pekerjaan telah selesai, kontraktor bertanggung jawab atas biaya
pengangkutan bahan bongkaran dan sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan
lagi keluar lokasi pekerjaan.
PASAL 5
SITUASI LOKASI PEKERJAAN
1. Keadaan Lapangan
2. Pengukuran
5
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
PASAL 6
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. MOBILISASI
6
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakan
pada waktu lalu lintas sepi,dan truk truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan
terpal.
Cakupan dari mobilisasi Peralatan ini meliputi :
a) Peralatan peralatan kerja
b). Dan lain sebagainya.
2. PENYIAPAN LAPANGAN
7
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
o Ukuran layout Papan Nama Proyek sesuai dengan pengarahan Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas.
o Pemasangan papan nama proyek sesuai dengan standar yang berlaku dan dipasang
di lokasi yang mudah terlihat umum di lokasi pekerjaan.
6. PENGUKURAN
o Kontraktor harus memulai pekerjaan dari garis-garis yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-pengukuran yang
dibuatnya Kontraktor harus menyediakan semua bahan peralatan dan tenaga kerja,
termasuk juru-juru ukur (surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran
dan pematokan untuk setiap pekerjaan yang memerlukannya.
o Kontraktor diwajibkan untuk memelihara patok-patok serta tugu-tugu ukur utama
selama masa pembangunan.
o Kontraktor diwajibkan melakukan penggambaran kembali lokasi pembangunan
dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah, lantai, letak
batas-batas dengan alat-alat yang sudah diterapkan kebenarannya.
o Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
o Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
o Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggung jawab Kontraktor, dengan
biaya sesuai kontrak
7. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Untuk menjamin kualitas ,ukuran ukuran dan kinerja pekerjaan yang benar
Penyedia harus menyediakan staf teknik berpengalaman yang cocok sebagaimana
ditentukan, Staf teknik tersebut jika dan bila mana diminta harus mengatur pekerjaan
lapangan dan mengorganisasi tenaga kerja Penyedia dan memelihara catatan catatan
serta dokumentasi proyek.
Sebelum pematokan dan pengukuran dilapangan (setting cut) Penyedia harus
mempelajari gambar gambar kontrak dan bersama sama dengan direksi teknik
mengadakan pemeriksaan daerah proyek,dan khusus mengukur /memasang lebar
jalan ,daerah milik jalan ,alinyemen untuk setiap pelebaran atau rekontruksi
drainase tepi jalan , dan gorong gorong, serta melakukan satu pemeriksaan yang
terinci semua banunan jembatan yang diusulkan.Perubahan Tempat/volume dari
pemeriksaan tersebut diatas harus dicatat pada Shop Drawing.
Patok patok kilo meter dan patok stasiun harus diperiksa dan dipindahkan bila diperlukan.
Pada daerah perkerasan dimana satu pekerjaan perataan dan /atau lapis permukaan harus
dibangun satu profil memanjang sepanjan g sumbu jalan harus diukur serta penampang
melintang diambil pada interval tertentu untuk menentukan kelandaian dan kemirigan
melintang dan untuk menentukan pengukuran ketebalan serta lebarnya kontruksi baru.
Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan spesifikasi dan harus disetujui oleh
direksi teknis.
8. STANDARD DAN MUTU BAHAN
8
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
BATU
Batu tersebut harus batu lapangan dengan pemukaan kasar atau batu sumber (quarry)
kasar yang keras dalam kondisi baik,awet dan mutunya padat,tahan terhadap daya
perusakan air,serta sepenuhnya cocok digunakan untuk pasangan batu.
ADONAN (MORTAR)
Adonan terdiri dari semen Portland(PC) dicampur dengan agregat halus atau pasir kasar
dalam satu perbandingan 1 semen dan 4 agregat/pasir.
BAJA TULANGAN
Baja tulangan yang diperlukan adalah baja tulangan yang bermutu seperti yang
diisyaratkan adalah mutu 0 – 24 dengan karaktersistik 2.400kg/cm
Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm, yang
telah dipijarkan lebih dahulu dan tidak bersepuh seng.
KAYU
Standard yang digunakan harus memenuhi syrat seperti mutu kayu adalah mutu I
sesuai dengan PBBI NI -3, bebas dari getah cacat cacat dan harus mengalami proses
pengeringan udara minimum 3 bulan.
Bahan bahan Lain yang digunakan kwalitas nya dalam spesifikasi ini harus mempunyai
standart yang sesuai dengan SII tentang bahan bahan tersebut.
PASAL 7
PEKERJAAN GALIAN
Umum
(1) Uraian
9
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(a) Kelandaian akhir, arah dan formasi sesudah galian tidak boleh bervariasi dari
yang ditentukan lebih dari 2 cm pada setiap titik.
(b) Permukaan galian yang telah selesai yang terbuka, harus cukup rata dan harus
memiliki cukup kemiringan untuk menjamin permukaan tanpa terjadi
longsoran.
(a) Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar menurut seksi ini, kontraktor harus
menyerahkan kepada Direksi Teknik sebelum memulai pekerjaan, gambar
perincian potongan melintang yang menunjukkan tanah asli sebelum operasi
pembabatan dan penggaruan dilakukan.
(b) Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik gambar-gambar
perincian dari seluruh struktur sementara yang diusulkannya atau yang
diperintahkan untuk digunakan, seperti skor, turap, cofferdam, dan tembok
penahan dan harus memperoleh persetujuan Direksi Teknik dari gambar
tersebut sebesar melaksanakan pekerjaan galian yang dimaksudkan akan
dilindungi oleh struktur yang diusulkan tersebut.
(c) Setelah masing-masing galian untuk tanah dasar, formasi atau pondasi selesai,
Kontraktor harus memberitahu Direksi Teknik, dan bahan landasan atau
material lain tidak boleh dipasang sebelum disetujui oleh Direksi Teknik untuk
kedalaman dari galian, dan sifat dan mutu dari material pondasi.
10
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(f) Bahan peledak yang diperlukan untuk galian padas harus disimpan, di tangan
dan digunakan secara hati-hati dan kontraktor harus bertanggung jawab untuk
pencegahan peledak dan harus menjamin bahwa tidak tepat dari bahan harus
dipercayakan hanya kepada orang yang berpengalaman dan bertanggungjawab.
(g) Seluruh galian terbuka harus diberi penghalang yang cukup untuk mencegah
pekerja atau orang lainnya terjatuh kedalamnya, dan setiap n terbuka pada
badan jalan atau bahu ditambah dengan rambu pada malam hari dengan drum
dicat putih (atau yang serupa) dan merah atau lampu kuning sesuai dengan
ketetapan Direksi Teknik.
(a) Seluruh material yang dapat dipakai yang digali dalam batas-batas dan
cakupan proyek dimana memungkinkan harus digunakan secara efektif untuk
formasi timbunan atau urugan kembali.
(b) Material galian yang mengandung tanah organis tinggi, sejumlah besar akar
atau benda tetumbuhan lain dan tanah yang kompresif yang menurut pendapat
Direksi Teknik akan menyulitkan pemadatan dari material pelapisan atau yang
mengakibatkan terjadi kerusakan atau penurunan yang tidak dikehendaki,
harus diklasifikasikan tidak memenuhi untuk digunakan sebagai timbunan
dalam pekerjaan permanen.
(c) Setiap material galian yang berlebihan untuk kebutuhan timbunan, atau tiap
material yang tidak disetujui oleh Direksi Teknik sebagai bahan timbunan
11
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
harus dibuang dan diratakan dalam lapis yang tipis oleh Kontraktor diluar
daerah milik jalan seperti diperintahkan Direksi Teknik.
(d) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk seluruh pengaturan dan biaya untuk
pembuangan material yang berlebih atau tidak memenuhi syarat, termasuk
pengangkutan dan perolehan ijin dari pemilik tanah dimana pembuangan
dilakukan.
12
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(a) Galian untuk pondasi, atau struktur lain, harus cukup ukurannya untuk
memungkinkan pemasangan bahan yang benar, juga untuk pengawasan dan
pemadatan urugan kembali dibawah dan disekeliling pekerjaan.
(b) Skor, turap dan cofferdam atau tindakan lain untuk mengeluarkan air harus
dipasang untuk memungkinkan ruang gerak yang cukup untuk pelaksanaan dan
pengawasan kerangka acuan dan untuk memungkinkan pemompaan dari tepi
luar acuan. Cofferdam atau skor yang bergeser atau bergerak selama pekerjaan
galian harus diperbaiki atau diperbesar untuk menjamin ruang bebas yang
diperlukan sewaktu konstruksi dilaksanakan.
(c) Setiap pemompaan dari galian harus dilakukan sedemikian untuk menghindari
kemungkinan bagian yang baru dipasang terbawah. Setiap pemompaan yang
diperlukan selama pemasangan beton, atau periode 24 jam sesudahnya harus
dilakukan dengan pompa yang berada diluar acuan beton tersebut.
(d) Galian sampai elevasi akhir dari pondasi untuk pondasi struktur tidak boleh
dilaksanakan sampai sesaat sebelum pondasi akan dipasang.
PENGUKURAN PEKERJAAN
(a) Dasar perhitungan volume harus berdasarkan pada gambar penampang melintang
yang disetujui dari profesi tanah sebelum penggalian dilakukan dan garis dan
ketinggian yang perhitungan haruslah menggunakan metoda luas bidang ujung,
dengan menggunakan penampang melintang yang berselang jarak tidak lebih dari
25 m.
13
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(b) Pekerjaan Galian yang diklasifikasikan untuk dihitung dan dibayar di dalam seksi
ini akan dibayar sebagai galian hanya bila bahan hasil galian tersebut tidak untuk
dipergunakan dan dibayar di bawah seksi lain dari spesifikasi ini. Dalam hal
bahan tersebut memenuhi syarat pembayaran sebagai galian dan juga sebagai
urugan biasa atau urugan pilihan, maka pemilihan pembayaran sebagai galian
biasa atau sebagai urugan biasa atau sebagai urugan pilihan harus ditentukan oleh
kontraktor.
(c) Pekerjaan galian yang diukur sesuai ketentuan pada di atas haruslah dikurangi
dengan volume urugan biasa atau urugan pilihan yang telah diukur dan dibayar
dengan menggunakan bahan hasil galian.
Dasar Pembayaran
Kwantitas dari galian, diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar per satuan pengukuran
pada harga yang dimasukan dalam Jadwal penawaran untuk mata pembayaran yang terdaftar
di bawah yang merupakan kompensasi untuk seluruh pekerjaan dan biaya yang diperlukan
dalam melaksanakan pekerjaan galian yang diperlukan sebagaimana diuraikan dalam seksi
ini.
2. PEKERJAAN URUGAN
3. PEKERJAAN PONDASI
UMUM
(1) Uraian
(a) Pekerjaan ini harus mencakup pembangunan dari struktur yang ditunjukkan pada
gambar atau seperti yang diperintahkan Direksi Teknik untuk dibuat dari
pasangan batu. Pekerjaan harus rne1iputi pengadaan seluruh material galian,
penyiapan pondasi seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan
struktur sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian potongan
dan dimensi seperti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana diperlukan
secara tertulis oleh Direksi Teknik.
14
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(b) Dalam seksi ini, Pasangan batu yang digunakan hanya untuk struktur seperti tembok
penahan, konstruksi pasangan batu ini dimaksud untuk menahan beban luar yang
cukup besar.
MATERIAL
(1) Batu
(a) Batu harus bersih, keras, tanpa alur atau retak dan harus dan macam yang
diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang
tipis atau lemah.
(b) Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan ditempatkan saling mengunci
bila dipasang bersama.
(a) Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik, batu harus memiliki ketebalan
yang tidak kurang dan 15 cm, lebar tidak kurang dan satu setengah kali tebalnya
dan panjang yang tidak kurang dan satu setengah kali lebarnya.
(2) Adukan
Adukan haruslah adukan semen yang kebutuhan dari Spesifikasi ini.
15
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
maka harus dibongkar, dan adukan dibersihkan dan batu dipasang lagi dengan
adukan segar.
4. PEKERJAAN BETON
UMUM
(1)Uraian
(a) Pekerjaan yang disyaratkan dalam seksi ini harus mencakup pembuatan
seluruh struktur beton, termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai dengan
Persyaratan dan sesuai dengan garis, elevasi ketinggian, dan dimensi yang
ditunjukkan dalam Gambar, dan sebagaimana diperlukan oleh Direksi Teknik.
(b) Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja dimana pekerjaan
beton akan ditempatkan. sesuai dengan gambar.
(c) Kelas dari beton yang akan digunakan pada masing-masing bagian dari
pekerjaan dalam kontrak haruslah seperti yang diminta dalam Gambar atau Pasal
16
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(2)Jaminan mutu
Mutu dan material yang dikirim dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta
hasil akhir harus dimonitor dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Standar
Rujukan.
(3)Toleransi
17
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(5)Pelaporan
(a) Kontraktor harus mengirimkan contoh dari seluruh material yang hendak
digunakan dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat material yang
disyaratkan dalam Pasal 4.1.2 dari Spesifikasi ini.
(b) Kontraktor harus mengirimkan rancangan campurannya untuk masing-masing
tipe beton yang diusulkan untuk digunakan 30 hari sebelum awal pekerjaan
pengecoran beton.
(c) Kontraktor harus mengirim secara tertulis hasil dari seluruh pengujian
pengendalian mutu yang disyaratkan segera setelah siap atau bila diminta oleh
Direksi Teknik. Dalam hal pengujian kuat tekan, hal ini akan meliputi
pengiriman hasil pengujian kuat tekan 3-hari, 7-hari dan 28-hari yang masing-
masing 3 hari, 7 hari dan 28 hari setelah pencampuran.
(d) Kontraktor harus mengirim gambar terperinci dari seluruh perancah yang akan
digunakan, dan harus memperoleh persetujuan Direksi Teknik sebelum memulai
setiap pekerjaan perancah.
(e) Kontraktor harus memberitahu Direksi Teknik secara tertulis paling sedikit 24
jam sebelum bermaksud memulai melakukan pencampuran atau pengecoran
beton, seperti yang disyaratkan dalam Pasal 4.1.4(1) dibawah.
MATERIAL
(1) Semen
(a) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah tipe semen
portland yang memenuhi AASHTO M 85 kecuali tipe IA, IIA, MA dan IV.
Terkecuali diijinkan lain oleh Direksi Teknik, campuran yang mengandung
gelembung udara tidak boleh digunakan.
(b) Terkecuali diijinkan oleh Direksi Teknik, hanya satu produk merk
yang dapat digunakan di dalam proyek.
(2) Air
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian .Lainnya
harus bersih, dan bebas dari benda yang mengganggu seperti minyak, garam, asam,
basa gula atau organis. Air akan diuji sesuai dengan ; dan harus memenuhi kriteria
dari AASHTO T 26. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa
pengujian.
bahwa beton tersebut memenuhi sifat campuran yang dibutuhkan seperti yang
disyaratkan dalam Pasai 4.1.3(3).
(b) Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih
dan 3/4 dari jarak minimum antara tulangan baja atau antara tulangan baja dengan
acuan, atau antara perbatasan jarak.
(a) Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih, keras, kuat. yang
diperoleh dengan pemecahan padas atau batu, atau dari pengayakan dan pencucian (jika
perlu) dan kerikil dan pasir sungai.
(b) Agregat harus bebas dan material organis seperti yang ditunjukkan oleh Pengujian Ian
AASHTO T 21 dan harus memenuhi sifat lainnya yang diberikan dalam Tabel 4.1.2(4)
bila diambil contohnya dan diuji sesuai dengan prosedur AASHTO yang berhubungan.
19
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(b) Beton yang tidak memenuhi persyaratan “slump” umumnya tidak boleh
ditempatkan pada pekerjaan, terkecuali bila Direksi Teknik dalam beberapa hal
menyetujui. penggunaannya secara terbatas dari sedikit jumlah beton tersebut
pada bagian tertentu yang sedikit dibebani. Sifat mudah dikerjakan serta tekstur
dan campuran harus sedemikian rupa sehingga beton dapat di cor pada pekerjaan
tanpa membentuk rongga atau menahan udara atau buih air dan sedemikian rupa
sehingga pada pembongkaran acuan menghasilkan permukaan yang merata,
halus dan padat.
(c) Bila hasil dari pengujian 7 hari menghasilkan kuat beton dibawah nilai yang
disyaratkan dalam Tabel 4.1.2 (3) Kontraktor tidak diperbolehkan mencor beton
lebih lanjut sampai penyebab dari hasil yang rendah tersebut dapat dipastikan
dan sampai telah diambil tindakan yang akan menjamin produksi beton
20
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
21
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(b) Sebelum penakaran, agregat harus dibuat jenuh air dan dipertahankan dalam
kondisi lembab, pada kadar yang mendekati keadaan jenuh-kering permukaan
dengan secara berkala menyiram timbunan agregat dengan air. Pada saat-saat
penakaran, penyiraman terakhir dan agregat haruslah paling sedikit 12 jam
sebelumnya untuk menjamin pengaliran yang memadai dari timbunan agregat.
(6) Pencampuran
(a) Beton harus dicampur dalam mesin yang dioperasikan secara mekanikal dari tipe
dan ukuran yang disetujui dan yang akan menjamin distribusi yang merata dari
material.
(b) Pencampur harus dilengkapi dengan penampung air yang cukup dan peralatan
untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan secara teliti
dalam masing-masing penakaran.
(c) Alat pencampur pertama-tama harus diisi dengan agregat dan semen yang telah
ditakar, dan selanjutnya pencampuran dimulai sebelum air ditambahkan.
(d) Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukkan kedalam
campuran material kering. Seluruh air pencampur harus dimasukkan sebelum
seperempat waktu pencampuran telah berlalu. Waktu pencampuran untuk mesin
dengan kapasitas 3/4 m3 atau kurang haruslah 15 menit untuk mesin yang .Lebih
besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap tambahan 0.5 m3 dalam
ukuran.
(e) Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampur, Direksi Teknik dapat
menyetujui pencampuran beton dengan tenaga manusia, sedekat mungkin
dengan tempat pengecoran Penggunaan pencampuran dengan tenaga manusia
harus dibatasi pada beton non-struktural.
PENGECORAN
22
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(c) Cetakan harus dibangun sedemikian sehingga dapat dibongkar. tanpa merusak
beton.
(3) Pengecoran
(a) Kontraktor harus memberitahukan Direksi Teknik secara tertulis paling sedikit
24 jam sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran beton
bila operasi telah ditunda untuk lebih dari 24 jam. Pemberitahuan harus meliputi
lokasi dari pekerjaan, macam pekerjaan, kelas dari beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton. Direksi Teknik akan memberi tanda terima dari
pemberitahuan tersebut dan akan memeriksa cetakan dan tulangan dan dapat
mengeluarkan atau tidak mengeluarkan persetujuan secara tertulis untuk
pelaksanaan pekerjaan seperti yang direncanakan. kontraktor tidak boleh
melaksanakan pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dan Direksi Teknik
untuk memulai.
(b) Tidak bertentangan dengan pengeluaran suatu persetujuan untuk memulai, tidak
ada beton yang boleh di cor bila Direksi Teknik atau wakilnya tidak hadir untuk
menyaksikan operasi pencampuran dan pengecoran secara keseluruhan.
(c) Sesaat sebelum beton di cor cetakan harus dibasahi dengan air atau disebelah
dalamnya dilapisi dengan minyak mineral yang tak akan membekas.
(d) Tidak ada beton yang boleh digunakan bila tidak di cor dalam posisi akhirnya
dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran, atau dalam waktu
secepatnya sesuai petunjuk Direksi Teknis atas dasar pengamatan sifat-sifat
mengerasnya semen yang digunakan
(e) Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan- selesai.
(f) Beton harus di cor sedemikian rupa agar terhindar dari segregasi (pemisahan)
partikel. kasar dan halus dari campuran. Beton harus di cor dalam cetakan
sedekat mungkin ke tempat akhirnya untuk mencegah pengaliran dan harus tidak
boleh mengalir lebih dari satu meter dari tempat awal pengecoran.
(g) Bila di cor kedalam struktur yang memiliki cetakan yang sulit dan tulangan yang
rapat beton harus di cor dalam lapis—lapis horizontal yang tak lebih dan 15 cm
tebalnya.
(h) Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam cetakan dan ketinggian lebih dan 150 cm.
(i) Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa sehingga beton
yang telah berada ditempat masih plastis sehingga dapat menyatu dengan beton
segar.
(j) Air tidak diperbolehkan dialirkan keatas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan
beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.
PEKERJAAN AKHIR
23
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(a) Terkecuali diperintahkan lain, permukaan dari bidang beton harus dikerjakan
segera setelah pembongkaran, cetakan. Seluruh perangkat kawat atau logam
yang telah digunakan untuk memegang cetakan ditempat, dan cetakan yang
melewati struktur beton, harus dibuang atau dipotong ke sebelah dalam paling
sedikit 2.5 cm dibawah permukaan beton. Tonjolan dan ketidak rataan beton
lainnya yang disebabkan oleh cetakan harus dibuang.
(b) Direksi Teknik harus memeriksa permukaan beton segera setelah pembongkaran
cetakan dan dapat memerintahkan penambalan ketidak sempurnaan kecil yang
tidak akan mempengaruhi struktur atau fungsi lainnya dari pekerjaan beton.
Penambalan harus meliputi pengisian lubang-lubang kecil dan lekukan dengan
aduk.
(3) Perawatan
(a) Sejak permulaan segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari
pengeringan dini, temperatur yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton
harus dipertahankan dengan kehilangan kelembaban yang minimal dan dengan
temperatur yang relatif tetap untuk suatu perioda waktu yang disyaratkan untuk
menjamin hidrasi yang baik dan semen dan pengerasan betonnya.
(b) Beton harus dirawat, setelah mengeras secukupnya, dengan meyelimutinya
memakai 1embaran yang menyerap air yang harus selalu basah untuk perioda
paling sedikit 3 hari. Seluruh lembaran atau selimut untuk merawat beton harus
cukup diberati atau diikat kebawah untuk mencegah permukaan terbuka terhadap
aliran udara. Bila cetakan kayu digunakan, cetakan tersebut harus dipertahankan
basah pada setiap saat sampai di bongkar, untuk mencegah terbukanya
sambungan dan pengeringan beton. Lalu lintas tidak boleh diijinkan pada
permukaan beton untuk 7 hari setelah beton dicor.
24
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(a) Bila pekerjaan. telah diperbaiki dalam spesifikasi diatas, kwantitas yang akan
diukur untuk pembayaran haruslah sejumlah yang harus dibayar bila pekerjaan
semula telah memenuhi syarat.
(b) Tidak ada pembayaran tambahan akan dilakukan untuk tiap peningkatan kadar
semen atau tiap bahan tambahan, juga tidak untuk tiap pengujian atau pekerjaan
tambahan atau material pelengkap lainnya untuk mencapai kualitas yang
dipersyaratkan untuk pekerjaan beton.
UMUM
(1) Uraian
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai
dengan spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Teknik.
(3) Toleransi
(a) Toleransi untuk pembuatan (fabrikasi) seperti yang disyaratkan dalam
ACI 315.
(b) Baja tulangan harus dipasang sedemikian sehingga selimut beton
yang menutup bagian luar dan baja tulangan adalah sebagai berikut :
(i) 3.5 cm untuk beton yang tidak terbuka langsung terhadap
udara atau terhadap air tanah atau terhadap bahaya kebakaran ;
(ii) seperti yang ditunjukkan dalam Tabel. 4.2.1 untuk beton
yang terendam/tertanam atau terbuka langsung terhadap cuaca atau urugan
tanah tetapi masih-dapat diamati untuk pemeriksaan ;
Tabel 7.2.1 Selimut beton minimum dari baja tulangan untuk beton yang tak
terlindungi tetapi mudah dicapai.
Ukuran batang Tebal selimut beton
tulangan yang akan diselimuti minimum
(mm) (cm)
25
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(4) Pelaporan
(a) Sebelum memesan material, seluruh daftar pesanan dan diagram
pembengkokan harus disediakan oleh Kontraktor untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi Teknik, dan tidak ada material yang dipesan sebelum
daftar tersebut serta diagram pembengkokan disetujui.
(b) Sebelum memulai pekerjaan baja tulangan, Kontraktor harus
menunjukkan kepada Direksi Teknik daftar yang disahkan dan pembuat pabrik
baja yang memberikan berat satuan nominal dalam kilogram dan tiap ukuran dan
kelas dari batang tulangan atau anyaman baja dilas yang akan digunakan dalam
pekerjaan.
(5) Mutu Pekerjaan dan Perbaikan dari pekerjaan yang tak memuaskan
(a) Persetujuan atas daftar pesanan dan diagram pembengkokan dalam
segala hal tidak membebaskan Kontraktor atas tanggung jawabnya untuk
memastikan ketelitian dari daftar dan diagram tersebut. Revisi material yang
disediakan sesuai dengan daftar dan diagram, untuk memenuhi gambar rencana,
harus atas biaya Kontraktor.
(b) Baja tulangan yang cacat sebagai berikut tidak akan diijinkan dalam
pekerjaan
(i) panjang batang, ketebalan dan bengkokan yang melebihi
toleransi pembuatan yang disyaratkan dalam ACI 315 ;
(ii) bengkokan atau tekukan yang tidak ditunjukkan pada
Gambar atau Gambar kerja akhir
(iii) batang dengan penampang yang mengecil karena karat yang
berlebih atau oleh sebab lain.
(c) Dalam hal kekeliruan dalam pembuatan bentuk tulangan, batang tidak
boleh dibengkokan kembali atau diluruskan tanpa persetujuan Direksi Teknik
atau yang akan merusak atau melemahkan material. Pembengkokan kembali dari
batang harus dilakukan dalam keadaan dingin terkecuali disetujui lain oleh
Direksi Teknik. Dalam segala hal batang tulangan yang telah dibengkokan
kembali lebih dari satu kali padi tempat yang sama tidak diijinkan digunakan
pada Pekerjaan. Kekeliruan yang tidak dapat diperbaiki oleh pembengkokan
kembali atau bila pembengkokan kembali tidak disetujui oleh Direksi Teknik,
harus diperbaiki dengan mengganti menggunakan batang yang baru yang di
bengkokan dengan benar dan sesuai dengan bentuk dan ukuran yang disyaratkan.
(d) Kontraktor harus menyediakan fasilitas ditempat kerja untuk
pemotongan dan pembengkokan tulangan, baik bila melakukan pemesanan biaya
tulangan yang telah dibengkokan maupun tidak, dan harus menyediakan stok
26
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
yang cukup dari batang lurus ditempat, untuk pembengkokan yang di butuhkan
untuk memperbaiki kekeliruan atau penggantian.
MATERIAL
(1) Pembengkokan
(a) Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Teknik, seluruh tulangan harus
dibengkokan dalam keadaan dingin dan sesuai dengan prosedur ACI 315,
menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari tekukan-tekukan,
bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila penggunaan panas untuk
pembengkokan dilapangan disetujui oleh Direksi Teknik, tindakan pengamanan
harus diambil untuk menjamin bahwa sifat fisik dari baja tidak terlalu banyak
berubah.
(b) Batang dan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkokan dengan
mesin pembengkok.
(2) Penempatan dan Pengikatan
(a) Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan
kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan aduk atau lapisan lain yang
dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.
(b) Tulangan harus secara tepat di tempatkan sesuai dengan Gambar dan dengan
kebutuhan selimut penutup minimum yang disyaratkan dalam Pasal. 4.2. l (5)
diatas, atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik.
(c) Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser sewaktu operasi pengecoran. Pengelasan dari batang
27
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
(a) Baja tulangan akan diukur dalam jumlah kilogram terpasang dan diterima oleh
Direksi Teknik. Jumlah kilogram yang diterima harus dihitung dari panjang yang
sesungguhnya ditempatkan, atau luas anyaman baja yang dihampar, dan satuan
berat dalam kilogram per meter panjang untuk batang atau kilogram per meter
persegi luas anyaman. Satuan berat yang disetujui oleh Direksi Teknik akan
didasarkan atas berat nominal yang disediakan oleh produsen baja, atau bila
Direksi Teknik memerintahkan, atas dasar pengujian penimbangan yang
dilakukan Kontraktor pada contoh yang dipilih oleh Direksi Teknik.
(b) Penjepit, pengikat, pemisah atau material lain yang digunakan untuk penempatan
atau pengikatan baja tulangan pada tempatnya tidak akan dimasukkan dalam
berat untuk pembayaran.
(c) Penulangan yang diletakkan dalam pipa gorong-gorong atau didalam struktur
lain yang mana pembayarannya untuk struktur tersebut disediakan ditempat lain
dalam Spesifikasi ini, tidak boleh diukur untuk pembayaran di bawah artikel ini.
28
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
P E N U T U P.
Hal – hal yang belum tercantum dalam rencana Kerja dan Syarat-syarat ini (RKS)
dilaksanakan menurut kelaziman, normalisasi persyaratan yang berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan syarat yang sudah ditentukan dan akan diatur dalam
addendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RKS ini dan akan
diselenggarakan dengan jalan musawarah dan mufakat.
KEGIATAN
PENGEMBANGAN BIBIT IKAN UNGGUL
PEKERJAAN
29
Perencanaan Teknis Pengembagan Bibit Ikan Unggul
Rehabilitasi Bangsal Pembenihan BBI Karrang
30