Gambar 1.1
Unit operasi
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Ilustrasi beda muatan berdasarkan berat material
3. Bentuk butiran material
Material dengan butiran kasar ketika dimuat dengan loader backhoe akan
sulit memenuhi seluruh isi buket sampai munjung karena mempunyai
porositas yang besar.
Kasar Halus
Gambar 2.3
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Production Department Page 8
Kemampuan material menahan beban diatasnya
Daya dukung tanah adalah kemampuan suatu material menahan beban yang
berada diatasnya. Kemampuan daya dukung tanah harus lebih besar dari
daya tekanan diatasnya (alat berat), jika tidak maka akan terjadi amblasan.
Table dibawah ini merupakan contoh daya dukung tanah dibanding jenis
alat berat Komatsu.
Tabel 2.2
Daya dukung tanah vs jenis alat berat
Gambar 2.7
Excavator Backhoe
𝑞 = 𝑞1 × 𝐾
Gambar 2.8
Kondisi bucket struck dan heaped
Tabel 2.5
Heaped Capacity pada bucket standard
Tabel 2.6
Bucket fill factor
Tabel 2.7
Job Efisiensi
Operating conditions Job efficiency
Good 0.83
Average 0.75
Rather poor 0.67
Poor 0.58
Dump truck adalah alat angkut atau alat transportasi suatu bahan galian baik
berupa lapisan tanah penutup (waste) ataupun bahan galian itu sendiri
(commodity). Jenis Dumptruck yang umum digunakan di pertambangan adalah
rear dumptruck, yaitu dumptruck yang menumpahkan material nya ke
belakang.
2.2.3 Jenis Vessel dumptruck
Tabel 2.8
Vessel Dumptruck
Dimana:
P = Produksi per jam (m3/jam)
C = Produksi per cycle = n x q1 x K
Et = Efisiensi kerja dumptruck
Cms = Cycle time loader (min)
Cmt = Cycle time dumptruck (min)
n = Jumlah pengisian loader
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑢𝑎𝑡 𝑑𝑢𝑚𝑝𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 (𝑘𝑔)
𝑛=
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡 (𝑚3) × 𝑏𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
q1 = Bucket factor loader
D = Jarak angkut dumptruck
Production Department Page 14
V1 = Kecepatan rata-rata bermuatan (m/menit)
V2 = Kecepatan rata-rata bermuatan (m/menit)
t1 = Waktu dumping (menit)
t2 = Waktu untuk mengatur posisi (menit)
Tabel
Effisiensi Kerja
Operating Condition Job Efisiensi
Good 0.83
Average 0.80
Rather poor 0.75
Poor 0.70
Gambar 3.1a
Pola gali muat single dan double backup
Gambar 3.1b
Production Department Page 15
Pola gali muat triple backup
Berdasarkan dari posisi truck untuk siap dimuat oleh backhoe ada 2 pola yaitu:
Top Loading
Yaitu suatu posisi pemuatan dimana alat muat backhoe berada di atas
jenjang/bench, sedangkan alat angkut dumptruck berada di bawah
jenjang, seperti gambar dibawah ini:
Gambar 3.2a
Pola pemuatan top loading
Gambar 3.2b
Pola pemuatan bottom loading
Berdasarkan cara manuvernya, pola muat dapat dibedakan menjadi:
𝑉2
𝑅 = 127×(1+𝑓)
Dimana:
R = Turning radius
V = Hauling speed ( km / jam )
i = Super elevasi ( side grade )
f = Coefficiecy of friction between tire and road surface
Tabel 3.1
Antara jalan lurus dan jalan belokan (curve section) dibutuhkan tikungan
peralihan (moderate curve section) agar mendapatkan pergerakan kendaraan
yang smooth.
Gambar 3.1
Jalan peralihan
Panjang dari tikungan peralihan ini tergantung dari kecepatan kendaraan
pada akhir jalan lurus menjelang belok.
Tabel 3.2
Perbandingan minimum turning radius
Tabel 4.1.1
Jam kerja optimal
5.1.2 Availibility
Availibility adalah tingkat ketersediaan alat yang bisa dipakai untuk produksi
Data Laporan
Angka Availability merupkan hasil hitungan dari data yang terukur
dilapangan berupa working Hours (W), jam Standby (S) dan Jam Perbaikan (R)
dengan rumus:
𝑊+𝑆
𝑃𝐴 = × 100%
𝑊+𝑆+𝑅
Dimana:
W = Working hours
S = Wtandby hours
R = Repair hours
Periodical service
Maintenance rutin dengan dasar interval 250, 500, 750, 1000 dan 2000
operating hours.
Mencegah breakdown unscheduled akibat penurunan normal permormanceoil
dan parts
Mendeteksi kerusakan lebih dini.
Midlife
Rebuild/replacement rutin atas komponen kecil/ asesoris dengan dasar
setengah standar umur komponen besar (6000 – 7000 operating hours)
Mencegah breakdown unscheduled akibat penurunan normal performance
komponen kecil
Productivity Doosan 500 LCV (ex 04) kondisi full power adalah sebagai berikut
3600
𝑃 = (2.85 × 0.8) × × 0.75
(17.5287 × 1.6)
= 219.4976 BCM/Jam (Lihat Tabel 4.4)
Lokasi kerja pengambilan data adalah di Pit 2 dengan kondisi material claystone
lebih keras dari PIT 1 dan material hasil ripping kurang maksimal.
Kondisi doosan OK, material hasil rippingan kurang maksimal dan swing angle sering 90 derajat
Jumlah dumptruck =
= 3.573606 atau ± 4 Dumptruck
= total DT untuk pasangan dengan Hitachi 870H pada PIT 2 Front 2 adalah 4 DT + 1
cadangan = 5 Dumptruck.
Gambar 6.1
Biaya operasi
Production Department Page 36
Parameter akhir dari kegiatan produksi adalah mengetahui total biaya kepemilikan
dan biaya produksi, sehingga dapat diperkirakan berapa rupiah atau dollar yang harus
dikeluarkan untuk mengupas 1 BCM tanah penutup atau biaya per jam.
Tabel dibawah ini mengilustrasikan perkiraan biaya kepemilikan dan biaya operasi
(Tabel 6.1)
Tabel 6.1
ENGINEERING - PRODUCTION
ENGINEERING Production
Menyediakan perencanaan tambang 3- Membuat rencana kerja harian mengacu
bulanan, bulanan, design penambangan, kepada rencana mingguan yang sudah
pit, jalan, disposal dan drainage disepakati.
COAL MINING
Engineering Produktion
2. Foreman
Tugas Foreman yang utama adalah memikirkan serta melaksanakan kegiatan
perbaikan guna mengatasi kegiatan-kegiatan operasi produksi yang menyimpang
dari batas-batas atau parameter yang telah ditetapkan agar sasaran yang diberikan
oleh Supervisor dapat tercapai. Kegiatan perbaikan ini secara rutin harus
dilakukan agar "Kejadian yang sama tidak terulang kembali".
Dalam melakukan kegiatan perbaikan Foreman dapat melihat data-data yang ada
antara lain seperti:
1. Produksi and quality
2. Cost
3. Delivery (data Shutdown/Line-stop)
4. Safety
5. Moral (absensi) dan kegiatan 5 S/R
6. Pendidikan atau training dan kemampuan bawahan
3. Supervisor
Tugas Supervisor memikirkan bagaimana "Kaizen" (Improvement) dari
kondisi yang sekarang sehingga hasil setiap bidangnya akan lebih baik dan akhirnya
produktivitas juga akan membaik, sesuai dengan sasaran-sasaran yang diberikan
Management. Produktivitas dalam hal ini berkaitan dengan Cost, yaitu dari segi:
1. Material
2. Man power
3. Methode
4. Mesin atau peralatan Keselamatan kerja yang merupakan prioritas utama
dalam kita bekerja di industri menjadi tugas utama, dan Dia haruslah seorang
yang mampu melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kecelakaan kerja
sehingga kalau hal tersebut diatasi kecelakaan kerja dapat dihindari.
Enam kiat seorang supervisor antara lain:
Kemampuan untuk mengendalikan situasi lapangan
Kaizen di lingkungan kerja
Training bawahan
Menggalang team work
Kerja berkaitan dengan quality control
Mempunyai kemampuan menyelesaiakan masalah.