Anda di halaman 1dari 9

ANALISA BIAYA PENAMBANGAN

PADA LOKASI PENAMBANGAN PASIR KUARSA


KM 26 KELURAHAN TUMBANG TAHAI KECAMATAN
BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Yulian Taruna 1), Gusten Maraw 2)

Abstrak : Lokasi penelitian terletak di Kelurahan Tumbang Tahai, Kota Palangka


Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Secara geologi lokasi ini tersususn oleh Formasi
Dahor yang didominasi pasir kuarsa ( pasir bersih/pasang dan pasir kotor/ urug).
Lokasi penambangan relatif datar dan relatif tidak terpengaruh oleh struktur geologi.
Luas lokasi penelitian mencapai 2,2 Ha. Penelitian mencakup kegiatan perhitungan
volume dan biaya yang digunakan dalam proses penambangan. Kegiatan
penggalian penambangannya dilakukan dengan bantuan alat berat exavator pc-200
dengan kedalaman galian ± 3m.
Perhitungan yang dilakukan dengan parameter luas lokasi penelitian sebesar ± 2,2 Ha
dan ketebalan lapisan berdasarkan data dari kedalaman lubang bor ± 3m, serta
dengan menggunakan rumus penampang melintang, didapatkan total volume potensi
cadangan bahan galian pasir kuarsa di lokasi penelitian mencapai 195.984,98 m3
yaitu 177.034,48 m3 pasir pasang dan 18.950,5 m3 pasir urug.
Parameter analisa biaya operasional yang dilakukan pada lokasi penambangan
didasarkan pada kemampuan alat gali yang digunakan per hari sebesar 352 m3 pasir
pasang . Volume pasir pasang sebesar itu dapat diangkut oleh 88 truck. Biaya
penambangan per hari ( mencakup bahan bakar minyak/ solar, pelumas, filter, upah
pekerja, dan biaya pemeliharaan excavator) mencapai Rp 3.052.598,56,-. Pendapatan
yang diperoleh dihitung hanya dengan menjual pasir kuarsa bersih( pasir pasang)
pada lokasi penelitian dengan harga sebesar Rp 27.500,-/m3 . Dengan demikian
pendapatan maksimal per hari dari penjualan pasir kuarsa bersih/ pasir pasang
mencapai Rp 9.680.000 - Rp 3.052.598, 56 = Rp 6.627.401,44.- ( tanpa
memperhitungkan pajak dan atau retribusi daerah).
Kata Kunci : Pasir Kuarsa, Pasir Pasang, Biaya Operasional.

PENDAHULUAN pada tepian sungai maupun, di daerah


Latar belakang pedataran. Keterdapatan pasir kuarsa didaerah
ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi
Kalimantan Tengah khususnya kota suatu usaha untuk meningkatkan lapangan
Palangka Raya memiliki banyak sumber daya pekerjaan untuk masyarakat dan untuk
alam, salah satunya pasir kuarsa yang terdapat memajukan tingkat perekonomian setempat.
1) Dosen Fakultas Teknik, UNPAR 45
2) Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, UNPAR
Pasir kuarsa di daerah ini memegang Biaya Penambangan
peranan yang cukup penting bagi bahan Biaya penambangan adalah biaya yang
bangunan maupun sebagai bahan penimbunan dikeluarkan selama proses penambangan/
daerah yang cekung ( khususnya pasir yang pengambilan bahan galian hingga barang
tercampur bahan pengotor). galian tersebut dapat di pasarkan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan antara
penambang dan pembeli bahan galian tersebut.
Tujuan
Biaya penambangan kerap kali dijadikan
sebagai acuan dalam melakukan pengujian
Tujuan dari penelitian ini adalah: kelayakan sebuah kegiatan penambangan.
1. Untuk mengetahui banyaknya pasir kuarsa Salah satu kompenen dari biaya
rata-rata terjual sehari dalam rentang waktu penambangan adalah biaya produksi
3( tiga) minggu. (production cost) yaitu perkiraan dana yang
2. Untuk mengetahui biaya yang digunakan dikeluarkan sebagai akibat dari kegiatan
untuk menambang pasir kuarsa tersebut. operasi untuk menghasilkan produk
tambang yang siap dijual ke pasar. Dalam
Batasan Masalah kegiatan memproduksi sampai siap
1 Pada penelitian ini yang di perhitungkan menjualnya ada keterkaitan dengan
adalah pasir kuarsa bersih atau secara pasar kegiatan operasi utama atau kegiatan yang
dikenal sebagai pasir pasang. sifatnya mendukung kegiatan produksi.
Beberapa komponen biaya operasi yang
2 Biaya yang dihitung adalah biaya Bahan perlu , terdiri dari :
Bakar Minyak/ solar, Minyak Pelumas, 1. Biaya pengupasan dan pemindahan
Filter, Upah Pekerja, dan biaya top soil;
pemeliharaan excavator. 2. Biaya penggalian dan pemindahan
3. Penelitian dilakukan selama 3 ( tiga) overburden;
minggu. 3. Biaya penggalian dan pemindahan
bahan yang ditambang;
KAJIAN PUSTAKA 4. Biaya operasi pendukung
Deskripsi Umum Pasir Kuarsa penambangan (mining suport);
5. Biaya overhead operasi
Pasir kuarsa ( baik pasir pasang maupun penambangan.
pasir urug) merupakan salah satu bahan galian 6. Biaya Perbaikan Alat
yang cukup melimpah di Indonesia. Hampir
setengahnya berupa hasil rombakan dari batuan Untuk menghitung biaya operasi
beku asam.( yang mengandung mineral utama penambangan pada satu periode produksi
seperti kuarsa dan feldspar). Hasil pelapukan maka beberapa aspek yang menjadi
kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau pertimbangan adalah :
angin yang diendapkan ditepi-tepi sungai, 1. Target produksi yang direncanakan
danau, atau dataran rendah. Di alam pasir 2. Peralatan utama penambangan yang
kuarsa ditemukan dengan kemurnian yang dioperasikan (jenis dan jumlahnya,
bervariasi bergantung kepada proses spesifikasi teknis, jam kerja operasi, dan
terbentuknya disamping adanya material lain nilai ekonomis alat)
yang ikut selama proses pengendapan. Material 3. Peralatan pendukung penambangan yang
pengotor tersebut bersifat sebagai pemberi dioperasikan (jenis dan jumlahnya,
variasi warna pada pasir kuarsa.
1) Dosen Fakultas Teknik, UNPAR 46
2) Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, UNPAR
spesifikasi teknis, jam kerja operasi, dan data dari produsen alat tersebut.
nilai ekonomis alat) Tetapi dalam alat berat yang
4. Sumberdaya Manusia untuk melakukan memiliki sistem pompa hidrolik
operasi (kualifikasi, jumlah, dan standar pelumas tidak hanya digunakan
gaji) dalam mesin saja melainkan juga
pada beberapa komponen seperti :
1. Oli mesin
Dengan mempertimbangkan faktor-
2. Oli hidrolis
faktor di atas, maka biaya operasi
3. Oli transmisi
penambangan dihitung dengan
4. Oli final drive (excavator)
menggunakan pendekatan sebagai berikut:
1. Mining cost yang terdiri dari stripping 5. Gresse (gemuk)
cost, getting, processing cost, dan mine
Biaya pelumas = kebutuhan pelumas
support operating cost;
x harga satuan pelumas
2. Operating cost (Oc) = owning cost
peralatan (Cp) + operating cost
peralatan (Op) + upah tenaga kerja  Filter
(UI); Biaya filter biasanya di ambil
Oc = Cp + Op + UI
sebesar 50% dari biaya pelumas
Owning cost peralatan berhubungan diluar BBM atau dengan rumus :
dengan biaya pengadaan yang
dikeluarkan sebelum peralatan tersebut 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐅𝐢𝐥𝐭𝐞𝐫 𝐱 𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐅𝐢𝐥𝐭𝐞𝐫
𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐅𝐢𝐥𝐭𝐞𝐫 =
digunakan yang terdiri dari biaya 𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢𝐚𝐧 𝐟𝐢𝐥𝐭𝐞𝐫 (𝐣𝐚𝐦)
depresiasi, bunga, pajak dan asuransi;
Operating cost (Op) peralatan  Upah pekerja
merupakan fungsi dari beberapa Salah satu cara untuk
parameter yaitu, antara lain : biaya menghitung upah operator
perawatan dan perbaikan peralatan, adalah sebagai berikut :
pemakaian bahan bakar, pelumas, filter,
penggantian ban, dan penggantian suku
cadang. Biaya yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan alat dengan
mempertimbangkan kebutuhan dasar
tersebut sebagai berikut : Hasil dari perhitungan di atas
 Konsumsi bahan bakar : kemudian di jumlahkan menjadi satu untuk
BiayaKebutuhan bahan bakar tiap mendapatkan nilai cost yang akan
alat sudah pasti berbeda bergantung dikeluarkan dalam satuan waktu satu jam,
pada spesifikasi alat tersebut. Biaya seperti berikut :
Konsumsi BBM adalah perkalian
antara Konsumsi BBM/jam dengan
Harga BBm/ liter.

Konsumsi BBM = Konsumsi BBM/jam x


harga BBM/ liter
 Konsumsi pelumas (Oli) :
Biaya Konsumsi Oli atau pelumas
juga dapat di hitung menggunakan
1) Dosen Fakultas Teknik, UNPAR 47
2) Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, UNPAR
a. BBM = 14,9 lt/jam x Harga/lt dengan kedalaman pengeboran maksimal 3
b. Oli Mesin = 0,76/jam x Harga/lt meter
c. Oli Transmisi = 0,09/jam x Harga/lt
d. Oli Hidrolik = 0,85/jam x Harga/ltBiaya Operasional
e. Oli Final Drive = 0,04/jam x Harga/lt Biaya operasi adalah biaya/modal yang
f. Grease = 0,7/jam x Harga/lt dikeluarkan secara rutin untuk memperlengkapi
g. Filter = 0,5/jam x (poin segala hal yang diperlukan dalam melakukan
b+c+d+e+f) penambangan. Biaya ini mencakup biaya bahan
bakar, biaya pemeliharaan alat dan upah
= Total Biaya Operasi/jam
pekerja. Penjabaran dari beberapa biaya
3. Upah tenaga kerja mengacu kepada tersebut adalah sebagai berikut :
standar gaji/upah tenaga kerja
langsung. Perhitungan upah pekerja
Jenis Pengeluaran Harian
khususnya operator biasanya dihitung No
Pengeluaran (Rp)
menggunakan satuan waktu sebagai Bahan Bakar
berikut : 1 1.192.000
Solar
Upah Operator = Jam Kerja x
Harga/Jam Pelumas :
4. Biaya perbaikan ini merupakan biaya Oli Mesin 182.016
perbaikan dan perawatan alat sesuai Oli Transmisi 19.872
2
Oli final Drive 8.832
dengan kondisi operasinya. makin keras
Oli Hidrolic 187.680
alat bekerja per jam makin besar pula Grease 399.000
biaya operasinya. biaya perbaikan
(reparasi) alat dapat ditentukan dengan 3 Filter 198.480
menggunakan format berikut : 4 Upah Pekerja 800.000
Total pengeluaran/
2.987.880
Hari

Sedangkan ketersediaan alat sendiri di


sediakan langsung oleh pemilik usaha dengan
cara bagi hasil antara pemilik lahan dan
pemilik alat, jadi tidak dimasukan dalam
PEMBAHASAN perhitungan biaya.

Total potensi cadangan bahan galian Produksi


pasir kuarsa di lokasi penambangan mencapai Produktifitas maksimal seyogianya di
195.984,98 m3 yaitu 177.034,48 m3pasir hitung berdasarkan spesifikasi alat gali muat
pasang dan 18.950,5m3 pasir urug. Jumlah yaitu Excavator PC200 dengan merk komatsu
volume yang telah di dapat dari analisis dengan volume bucket adalah 1m3 dan dengan
perhitungan cadangan pasir kuarsa dengan kondisi mesin normal serta kemampuan alat
menggunakan metode penampang (cross angkut/ truck. Pekerjaan dilakukan selama 8
section), yang kemudian dikalikan dengan jam dalam setiap harinya.
berat jenis bahan galian pasir kuarsa. Dari total Tetapi kondisi di lapangan berbeda,
luas lokasi yang dilakukan pengukuran seluas ternyata produksi maksimal dalam sehari rata-
2,2 Ha dengan dibantu oleh data bor dan rata yang bisa dicapai dalam perhitungan
mencapai 352 m3 (88 truck). Hal ini

1) Dosen Fakultas Teknik, UNPAR 48


2) Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, UNPAR
disebabkan karena jumlah pasir kuarsa yang Untuk pasir pasang akan menggunakan
dijual bergantung pada kebutuhan dari 177.034,48 m3 /4 adalah 44.258,62 truck,
pelanggan yang tidak sama setiap harinya. sedangkan untuk pasir pengotor (pasir urug)
Produksi per hari dalam kondisi sebenarnya dengan jumlah 18.950,5 m3 /4 adalah 4,737,65
dilapangan maksimal mencapai 124 truck dan Truck. Meskipun di lokasi penelitian pasir urug
minimal 58 truck per hari.. juga bernilai ekonomis, namun pada tambang
Perhitungan produksi di awali dengan tersebut pasir pasang dijadikan prioritas utama
mengetahui terlebih dahulu cadangan pasir penjualan karena harga jual yang lebih tinggi
kuarsa kemudian kemudian di korelasikan juga dengan perbandingan biaya produksi yang
dengan di sesuaikan dengan kondisi alat yang sama.
digunakan di lapangan. Jumlah produksi juga Dari hasil pengamatan dilokasi penelitian
berpengaruh terhadap keuntungan yang akan di rata – rata alat berat / excavator perhari ( 8 jam
dapat. Exavator PC200 pada lokasi kerja) mampu mengisi 88 truck dan biaya yg
penambangan memiliki ukuran Bucket 1m³. dikeluarkan untuk alat berat adalah BBM solar
Secara garis besar dapat dijabarkan dengan dan Pelumas.
rumus sederhana sebagai berikut : Dengan estimasi tiap pengisian (cycle
Kapasitas Bucket : 1m³ time)sebuah truck memakan waktu 4,4 menit,
Waktu Edar : 70 maka dalam jangka waktu 1 jam akan didapat
detik(waktu edar truck dan exavator) 88 truck. Excavator PC 200 menghabiskan
Faktor Koreksi : BBM solar 14,9 liter/ jam, sehingga untuk satu
- Evisiensi Waktu :0,87 hari diperlukan 8 x 14,9 = 119,2 liter.
- Efisiensi Kerja :0,83 Biaya pembelian :
- Faktor Bucket :0,80 - BBM 119,2 liter x Rp.10.000 = Rp
- Keterampilan Operator :0,90 1.192.000,-/hari.
- Cycle time : 70 detik - Pelumas :
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐸𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟 a. Oli Mesin=0,76/jam x Rp 29.700,-/ltr =
1m³ x 3600 x 0,85 Rp 22.572/jam
= b. Oli Transmisi=0,09/jam x Rp 27.600,-
70
= 43,71 𝑚³/𝑗𝑎𝑚 /ltr = Rp 2.484/jam
c. Oli Hidrolik=0,85/jam x Rp 27.600,-/ltr
Kemudian hasil tersebut di bagi menjadi = Rp 23.460/jam
4 (jumlah bucket untuk pengisian dalam 1 d. Oli Final Drive=0,04/jam x Rp 27.600,-
truck) sebagai berikut : /ltr = Rp 1.104/jam
43,71 𝑚³ e. Grease=0,7/jam x Rp 71.250,-/ltr = Rp
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘 = 49.875/jam
4
= 10,92 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘/𝑗𝑎𝑚 f. Filter=0,5/jam x Rp 49.620,-/ltr = Rp
24.810/jam
Di dapatkan bahwa dalam 1 jam mampu - Upah Pekerja ( operator dan helper ) Rp
menghasilkan produksi hingga 11 truck 50.000,- x 8 jam x 2 orang = Rp 800.000/
(pembulatan dari 10,92), kemudian untuk hari
menghitung produktifitas dalam satu hari yang Dengan perhitungan di atas pendapatan
di asumsikan waktu kerja adalah 8 jam/hari harian mampu mencapai hasil maksimal hingga
hingga didapatkan hasil 88 truck/hari atau 352 88 truck.Pendapatan dari penjualan pasir
m3. kuarsa dihargai Rp 110.000/truck.
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 = 11 x 8 Biaya pemeliharaan dan perbaikan
= 88 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘/𝐻𝑎𝑟𝑖 dihitung dengan menggunakan beberapa

1) Dosen Fakultas Teknik, UNPAR 49


2) Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, UNPAR
metode, salah satunya menggunakan cara kemudian di kurangi dengan biaya
berikut : operasional harian sebesar Rp
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝐴𝑀 3.052.598,56,- Jadi hasil pendapatan bersih
Repair Factor x Harga Mesin harian sebesar Rp 6.627.401,44,-.
= 3. Pemilik tambang pasir tidak
𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑃𝑎𝑘𝑎𝑖 𝐴𝑙𝑎𝑡
0,92 x USD 200.000 memperhitungkan biaya-biaya yang
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝐴𝑀 = berhubungan dengan perizinan,
12
= USD 0,698 kepemilikan lahan, dan pajak atau retribusi.
Harga di atas masih dalam satuan USD (
Rp 11.590,- ) apabila di konversi ke rupiah
menjadi Rp 8.089,82/Jam dan menjadi Rp
64.718,56 / hari dengan asumsi waktu kerja per
hari adalah 8 jam kerja.
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 = 𝑅𝑝 110.000 𝑥 88
= 𝑅𝑝 9.680.000, −
Maka total pendapatan
daripenjualanharian sebesar Rp 9.680.000,-
dikurangi dengan pengeluaran harian rutin
sebesar Rp 2.987.880,- dan biaya OAM
sebesar Rp 64.718,56.
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 = 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐇𝐚𝐫𝐢𝐚𝐧
− 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐇𝐚𝐫𝐢𝐚𝐧
− 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐎𝐀𝐌 𝐇𝐚𝐫𝐢𝐚𝐧
𝑅𝑝 9.680.000 − 𝑅𝑝 2.987.880
− 𝑅𝑝 64.718,56
= 𝑅𝑝 6.627.401,44 −
menjadi pendapatan bersih sebesar Rp
6.627.401,44-. Pengeluaran yang minim
ini di pengaruhi sistem bagi hasil antara
pemilik lahan dan pemilik alat,
sehingga tidak di hitung biaya
kepemilikan serta pembelian.

KESIMPULAN

1. Hasil analisis perhitungan cadangan dengan


mengunakan metode penampang (cross
section) didapatkan volume 177.034,62 𝑚 3
pasir bersih/ pasir pasang.
2. Hasil perhitungan dilokasi penelitian alat
gali muat (Exavator) mampu mengisi 11
truck/jam, sehingga dalam satu hari dengan
8 jam kerja dapat mengisi 88 truck.
Pendapatan per hari mencapai 88 truck
dikalikan Rp 110.000/truck maka total
pendapatan sebesar Rp9.680.000,-
1) Dosen Fakultas Teknik, UNPAR 50
2) Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, UNPAR
DAFTAR PUSTAKA
Maraw, Gusten., 2012. Laporan Kerja Praktek “Perhitungan Volume Pasir Kwarsa Pada Lokasi
Penambangan Pasir Km.26 Kecamatan Tumbang Tahai Kota Palangkaraya”,
Palangkaraya.

PT.Komatsu. 2003 .Construction and Mining Eguipment,URL:http://www.komi.co.id. Di Akses


Tanggal 21 November 2014.

Paspuli Grace.,2011.” Industri Pasir Kuarsa di Indonesia

PT. Yasa PatriaPerkasa.2003. Analisa Standar Pay Item. Dump Truck.

___________________.2003. Analisa Standar Pay Item Excavator

Rochmanhadi. 1982. Alat-alat Berat dan Penggunaannya.Jakarta : Yayasan Badan Penerbit


Pekerjaan Umum.

Sulistiono, Djoko. 2009. Pemindahan Tanah Mekanis.Training Centre Dept. Latihan Dasar
Sistem Mesin. PTUnited Tractor, Jakarta.

Supriatna S. & M. Arifin, 1997, "Bahan Galian Industri”, ISBN : 979-8641-04-3, PublikasiPusat
Penelitian dan Pengembangan TeknologiMineral (PPPTM).

Sutrisno dkk.,1996. Peta Geologi Regional Lembar Palangka Raya. Pusat Penelitian
Pengembangan Geologi Bandung

1) Dosen Fakultas Teknik, UNPAR 51


2) Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, UNPAR
1) Dosen Fakultas Teknik, UNPAR 52
2) Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, UNPAR
1) Dosen Fakultas Teknik, UNPAR 53
2) Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan, UNPAR

Anda mungkin juga menyukai