Anda di halaman 1dari 7

TUGAS STUDI KELAYAKAN TAMBANG

BIAYA OPERASI PENAMBANGAN

Disusun Sebagai Syarat Menyelesaikan Mata Kuliah Studi Kelayakan Tambang di


Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya

Oleh:

Muhammad Razif Alfarazi 03021381520053

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
Biaya Operasi Penambangan

Setiap peralatan yang digunakan pada operasi penambangan sudah pasti


akan mengeluarkan biaya peralatan tambang. Semua biaya yang dikeluarkan oleh
suatu alat akan dibebankan kepada alat itu sendiri, yang berguna untuk
mendapatkan gambaran berapa besar biaya per satuan waktu yang sudah
dikeluarkan oleh alat tersebut. Jika perhitungan biaya peralatan dilakukan dengan
benar, beberapa keuntungan akan diperoleh, diantaranya adalah:

1. Bisa ditentukan apakah alat tersebut masih ekonomis dipakai dengan


melakukan evaluasi ekonomi.

2. Bisa menentukan komponen biaya terbesar, sehingga dapat dipakai untuk


mengevaluasi apakah komponen tersebut dapat diperbaiki lagi untuk
mengurangi besarnya biaya lebih lanjut.

3. Bisa dipakai untuk menentukan biaya suatu proyek bila alat tersebut akan
dilibatkan pada proyek itu.

Untuk mendapatkan biaya alat yang dikeluarkan, terlebih dahulu kita harus
menentukan komponen-komponen biaya sehingga biaya yang dikeluarkan dapat
dikelompokkan dan dapat dikenali dengan mudah darimana biaya tersebut
berasal.

Berikut adalah beberapa komponen biaya yang yang terlibat dalam suatu aktivitas
pertambangan:

1. Capital Cost

Biaya kapital (capital cost) merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan tambang untuk memperoleh dana. Biaya tersebut diperoleh baik
berasal dari hutang, saham preferen ataupun laba ditahan untuk mendanai suatu
Investasi atau operasi.

Biaya kapital terdiri atas beberapa komponen yakni:


1. Pembebasan lahan

2. Konstruksi pra-penambangan

3. Pembangunan tambang

4. Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan)

5. Peralatan tambang, bangunan dan sarana lain

6. Peralatan pabrik

7. Sarana penunjang

8. Jasa perancangan dan konsultasi

9. dan kontingensi.

Sebaai contohnya, menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


(PSAK) pasal 33 tentang akuntansi pertambangan umum, Jenis-jenis biaya yang
pokok, baik yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung adalah
sebagai berikut:

a) Penyelidikan umum, biaya-biaya yang tedadi dalam penyelidikan umum


antara lain:

(i) Biaya studi literatur,

(ii) Biaya peroleha.l data satelit dan foto udara,

(iii) Biaya pemetaan geologi,

(iv) Biaya pengambilan contoh, dan

(v) Biaya analisis contoh permukaan.

b) Perijinan dan Administrasi, biaya-biaya yang terjadi dalam perijinan dan


administrasi antara lain:

(i) Biaya perolehan Kuasa Pertambangan,


(ii) Biaya perolehan Kontrak Kerja Sama,

(iii) Biaya perolehan Kontrak Karya,

(iv) Biaya pembebasan tanah/tanam tumbuh, dan

(v) Biaya administrasi eksplorasi.

c) Geologi dan Geofisika, biaya-biaya yang terjadi dalam geologi dan


geofisika antara lain:

(i) Biaya Side Looking Air Radar (SLAR),

(ii) Biaya geologi lapangan,

(iii) Biaya geologi kimia, termasuk analisis pengujian laboratorium,

(iv) Biaya penyelidikan gravitasi,

(v) Biaya penyelidikan magnetik, dan

(vi) Biaya penyelidikan seismik.

d) Pemboran Eksplorasi, biaya-biaya yang terjadi dalam pemboran eksplorasi


antara lain:

(i) Biaya persiapan lahan, termasuk biaya pembuatan jalan masuk ke


lokasi pemboran,

(ii) Biaya pemboran, termasuk peralatan bor,

(iii) Biaya mobilisasi dan demobilisasi,

(iv) Biaya pengujian dan perampungan, dan

(v) Biaya logistik selama dilaksanakannya pemboran.


2. Operating Cost

Yang dimaksud dengan biaya operasional alat adalah biaya yang


dikeluarkan oleh alat tersebut untuk bisa di operasikan. Yang termasuk dalam
komponen biaya operasional ini antara lain:

1. Biaya bahan bakar dan oli alat ; Biaya ini sangat bervariasi, besarnya
tergantung dari jenis alat, dimensi alat, umur alat dan ketrampilan dari operator
sewaktu mengoperasikan alat tersebut. Bila dimensi alat lebih besar, umur alat
sudah cukup lama dan ketrampilan operator yang mengoperasikannya mempunyai
skill/kemampuan yang kurang maka konsumsi bahan bakar akan meningkat dan
akhirnya biaya bahan bakar ini akan lebih besar.

2. Biaya karyawan/operator alat tersebut ; yang dimaksud dengan biaya


karyawan/operator alat adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
membayar gaji dan tunjangan lainnya dari operator serta peralatan atau fasilitas
yang harus dilengkapi kepada operator (contohnya perlengkapan safety) selama
mereka menjalankan alat tersebut. Biaya ini sebaiknya merupakan angka rata-rata
dari semua level operator yang ada yang mengoperasikan alat ini termasuk biaya
dari level supervisinya.

3. Biaya untuk melakukan training - training kepada operator dalam rangka


meningkatkan kemampuan/skill dalam mengoperasikan alat juga dapat
dimasukkan kedalam komponen biaya ini.

4. Biaya depresiasi dari alat tersebut ; Biaya ini merupakan biaya penyusutan nilai
dari alat tersebut yang berasal dari harga jual alat diproyeksikan ke biaya per jam
dengan terlebih dahulu memperkirakan umur dari alat tersebut.

Biaya Perawatan Alat

Jenis biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh alat-alat tersebut
selama perbaikan dari kerusakan yang dialami oleh alat sewaktu dioperasikan.
Adapun jenis perawatan alat ini antara lain:
1. Biaya perawatan harian ; untuk mendapatkan performa alat yang baik sangat
diperlukan perawatan harian kepada alat tersebut. Perawatan ini hanya merupakan
tindakan pengechekan dan tindakan perawatan minor untuk mencegah
memburuknya kondisi alat yang disebabkan oleh bermulanya dari kondisi atau
kerusakan – kerusakan kecil, Contoh dari perawatan harian misalnya lubrication,
pengisian air battery, pergantian lampu yang rusak, dan lain – lain.

2. Biaya perawatan berjangka ; perawatan dilakukan secara berjangka dengan


waktu yang sudah ditetapkan berdasarkan jam kerja alat beroperasi. Jam operasi
yang biasanya sudah ter-rekord pada alat itu secara otomatis yang sebelumnya
sudah diprediksi kapan alat itu alat masuk bengkel untuk diperiksa dan diperbaiki
bila ada kerusakan. Waktu yang ditentukan biasanya 500 jam, 1000 jam sampai
2000 jam kerja alat. Semakin lama waktu perawatan ini semakin besar perbaikan
yang dilakukan pada alat tersebut.

3. Perawatan yang tidak direncanakan sebelumnya ; perawatan dilakukan karena


alat mengalami kerusakan baik yang terjadi karena kondisi alat tersebut, kesalahan
operator dalam mengoperasikan atau kecelakaaan/accident yang dialami sewaktu
alat beroperasi di lapangan.

Adapun biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama perawatan ini antara


lain biaya spare part, biaya material yang dipergunakan, biaya mekanik yang ikut
terlibat dalam perbaikan alat, biaya penggunaan ban. Akhirnya semua biaya diatas
dalam waktu tertentu (misalnya dalam satu bulan) dijumlahkan dan dibagi dengan
jam kerja alat pada waktu yang sama, diperoleh hasil biaya alat tersebut per jam
yang biasa dikenal sebagai Unit Cost peralatan tambang.
DAFTAR PUSTAKA

Geologinesia, 2014, “Operating Cost”, (Online) http://www.geologinesia.com/201


4/02/biaya-peralatan-tambang.html, Diakses 1 Oktober 2017.

Martani Dwi, 2010, “Capital Cost”, Salemba Empat : Bandung.

Ramadhan, 2015, “Manajemen Peralatan Tambang”, (Online) https://www.acad


emia.edu/12527358/Manajemen_Peralatan_Tambang, Diakses 1 Oktober
2017.

Anda mungkin juga menyukai