Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
PT Tanjung Alam Jaya didirikan pada tanggal 13 Oktober 1999 dan merupakan
perusahaan patungan antara PT Tanjung Alam Pratama, PT Putra Bara Mitra dan
Wahana Baratama Mining. Lokasi kegiatan pertambangannya terletak di
Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan dan meliputi wilayah sebesar
9,721 hektar.

Meskipun PT. Tanjung Alam Jaya didirikan pada tanggal 13 Oktober 1999
namun operasi pertambangan baru dimulai pada Juni 2000 dengan produksi
tahunan 300.000 metrik ton per tahun. per Juni 2003 kumulatif produksi daerah
perusahaan ini mencapai 1.250.000 metrik ton. Pada November 2003, perusahaan
ini dibeli oleh PT Tambang Timah dan PT Timah Investasi mineral yang
merupakan bagian dari PT Timah Grup.

Metode penambangan yang dilakukan PT. Tanjung Alam Jaya ini adalah
metode tambang terbuka. Metode tambang terbuka ialah metode yang proses
penambangan nya terjadi di atas permukaan atau bersinggungan langsung dengan
apa yang terjadi di atas permukaan tanah. Kegiatan pertambangan dapat
mempengaruhi kondisi lingkungan disekitar perusahaan, salah satunya adalah
daerah aliran sungai atau biasa disebut DAS.

Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan
daerah dimana semua alirannya menuju suatu danau atau laut tertentu. Biasanya
daerah ini dibatasi oleh topografi dan batas di laut sampai dengan daerah perairan
yang masih terpengaruh aktivitas daratan. (PP No 37 tentang Pengelolaan DAS,
Pasal 1). Daerah aliran sungai berfungsi sebagai penampung air hujan, daerah
resapan, daerah penyimpanan air, penangkap air dan pengaliran air.

1 Universitas Sriwijaya
2

Kegiatan penambangan yang dilakukan secara berlebihan dan tidak


memperhatikan kaidah-kaidah konservasi tanah dan air akan berdampak pada
perubahan kinerja DAS karena akan terjadi percepatan proses erosi dan
sedimentasi, pengurangan penutupan vegetasi permanen, dan peningkatan
degradasi lahan. Semua proses tersebut berdampak pada peningkatan luas lahan
kritis, penurunan kuantitas, kualitas dan kontinyuitas aliran sungai (Ditjen
Rehabiltasi Lahan Perhutanan Sosial, 2009).

Dengan mempertimbangkan Kepmen ESDM Republik Indonesia Nomor:


1827 K/30/MEM/2018 tentang pedoman pelaksanaan kaidah teknik pertambangan
yang baik dan terkait dengan konservasi pengusahaan pertambangan batubara dan
studi hidrologi dan hidrogeologi, PT. Tanjung Alam Jaya mempunyai rencana akan
mengevaluasi dan menganalisis kondisi air permukaan dan air tanah di sekitar
lokasi tambang. Salah satunya adalah dengan melakukan karakterisasi daerah aliran
sungai (DAS).

Oleh karena itu, daerah aliran sungai (DAS) perlu dikarakterisasi agar sistem
aliran dapat direncanakan dengan baik sehingga kegiatan pertambangan tidak akan
merusak daerah aliran sungai.

1.2. Perumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana karakteristik daerah aliran sungai di sekitar PT. Tanjung Alam Jaya
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan ?
2. Bagaimana Pengaruh kegiatan pertambangan PT. Tanjung Alam Jaya
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan terhadap daerah aliran sungai ?

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Menganalisa karakteristik daerah aliran sungai di sekitar PT. Tanjung Alam
Jaya Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Menganalisa pengaruh kegiatan pertambangan PT. Tanjung Alam Jaya
Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan terhadap daerah aliran sungai.

Universitas Sriwijaya
3

1.4.Pembatasan Masalah
1. Penelitian ini dilakukan di upstream, mainstream dan downstream daerah
aliran sungai sekitar PT Tanjung Alam Jaya.
2. Penelitian berfokus pada karakterisasi daerah aliran sungai serta dampak dari
kegiatan pertambangan PT Tanjung Alam Jaya
3. Tulisan ini tidak membahas lebih lanjut tentang perencanaan sistem
penyaliran di PT Tanjung Alam Jaya.

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini mengenai karakterisasi daerah
aliran sungai (DAS) menggunakan river surveyor m9 adalah sebagai berikut :
1 Manfaat Akademik
 Secara teoritis diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam
mengkarakterisasi daerah aliran sungai.
 Menambah ilmu pengetahuan dalam penggunaan alat river surveyor m9.
 Sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya mengenai karakterisasi daerah
aliran sungai (DAS)
2 Manfaat Bagi Perusahaan
 Memberikan informasi mengenai karakteristik daerah aliran sungai agar
dapat ditentukan bagaimana perencanaan sistem penyaliran air yang baik
untuk memanimalisir kerusakan akibat kegiatan penambangan .
 Sebagai referensi untuk menambah informasi yang apabila kemungkinan
dilakukan kajian lebih lanjut.

1.6. Kerangka Pemikiran Penelitian


Dibawah ini merupakan kerangka pemikiran mengenai karakterisasi daerah
aliran sungai (DAS) menggunakan river surveyor m9 guna mendukung rencana
penambangan di PT. Tanjung Alam Jaya Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan
Selatan tahapan dimulai dari pengumpulan data, data yang terkumpul diolah guna
untuk dijadikan pembahasan dalam pembuatan laporan, dari penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan maka didapat kesimpulan.
Berikut ini adalah gambar dari kerangka pemikiran dalam penelitian ini :

Universitas Sriwijaya
4

Karakterisasi Daerah Aliran Sungai


(DAS) Menggunakan River
Surveyor M9 guna Mendukung
Rencana Penambangan di PT. TAJ,
Banjar, Kalimantan Selatan

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Data sekunder : Data primer :

1 Peta geologi 1 Panjang, lebar dan


2 Peta topografi volume daerah
3 Peta kesampaian aliran sungai
Pengolahan data
daerah (DAS) upstream,
4 Data curah hujan mainstream,
downstream.
2 Debit air hujan, air
limpasan dan air
BATASAN MASALAH : tanah
3 Analisa siklus
1 Penelitian dilakukan di upstream,
hidrologi disekitar
mainstream, downstream.
daerah aliran
2 Tidak membahas lebih lanjut
sungai (DAS)
tentang proses dewatering dan
penyaliran

Universitas Sriwijaya
5

Pembahasan

Kesimpulan

Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai