2.1.1 Geografis
Secara geografis Kabupaten Konawe Utara terletak di bagian Selatan Khatulistiwa,
melintang dari Utara ke Selatan antara 0297 dan 0386 lintang Selatan, membujur dari
Barat ke Timur antara 12149dan 12249 bujur Timur.
Adapun batas wilayah Kabupaten Konawe Utara adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Morowali (Provinsi Sulawesi
Tengah) dan Kecamatan Routa (Kabupaten Konawe).
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Latoma Kabupaten Konawe.
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Bondoala, Kecamatan
Amunggedo, Kecamatan Meluhu, Kecamatan Anggaberi, Kecamatan Tongauna, dan
Kecamatan Abuki Kabupaten Konawe.
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Morowali (Provinsi Sulawesi
Tengah) dan Laut Banda.
Pengelolaan DAS merupakan hal pokok dari pengelolaan sumberdaya air secara
efektif karena lingkup ruang yang dimiliki oleh DAS. Berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 11A/PRT/M2006 Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai, Wilayah
Sungai (WS) Lasolo Konaweeha merupakan wilayah sungai lintas Provinsi.
WS Lasolo Konaweeha meliputi 25 (dua puluh lima) DAS dengan DAS utama yaitu
DAS Konaweeha dan DAS Lasolo, yang mana bagian hulu kedua sungai tersebut berada di
Kabupaten Kolaka Utara. Sungai Konaweeha melintasi tiga kabupaten dan satu kota,
sedangkan Sungai Lasolo dan anak sungainya yaitu Sungai Lalindu sebagian besar terletak di
Kabupaten Konawe dan Konawe Utara dengan sebagian kecil lainnya masuk ke dalam
wilayah Kabupaten Kolaka Utara dan Kabupaten Poso (Sulawesi Tengah). Kedua sungai
tersebut bermuara ke wilayah pantai timur Provinsi Sulawesi Tenggara.
12
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai Kabupaten Konawe Utara
No. Nama Daerah Aliran Sungai Luas DAS (Ha)
001 DAS Lamboolaro 2322.25
002 DAS Molore 10900.00
003 DAS Boenaga 1887.57
004 DAS Kendari 1106.69
005 DAS Morombo 4651.57
006 DAS Lasolo 596075.97
007 DAS Mandiodo 731.51
008 DAS Ranondudu 956.64
009 DAS Molawe 4996.21
010 DAS Larodangge 954.89
011 DAS Mataiwoi 910.47
012 DAS Tinobu 18296.66
013 DAS Belalo 1411.23
014 DAS Otipulu 621.23
015 DAS Andoreo 3149.72
016 DAS Lemo 630.83
017 DAS Lamenggara 387.00
018 DAS Alo - Alo 1466.68
019 DAS Lembo 10701.88
020 DAS Kokapi 7424.36
021 DAS Motui 17439.16
023 DAS Bawulu 3005.29
024 DAS Labengki 4255.70
Sumber : Kantor Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV
13
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Secara visual, daerah aliran sungai tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1. Peta Daerah Aliran Sungai Konaweeha Lasolo. (Sumber : Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV)
14
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
2.1.2 Administratif
Secara administratif, luas wilayah Kabupaten Konawe Utara yaitu 5003,39 Ha atau
13,38% dari luas wilayah Sulawesi Tenggara. Sedangkan luas wilayah perairan laut
(termasuk perairan Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Konawe ) 11.960 Km2 atau
10,87% dari luas perairan Sulawesi Tenggara. Selain jazirah tenggara Pulau Sulawesi,
terdapat juga pulau pulau kecil yaitu Pulau Karama, Pulau Bawulu, Pulau Lambosina, Pulau
Meo, Pulau Labengki, dan Pulau Labengki Kecil. Tidak semua pulau berpenghuni, biasanya
pulau pulau besar seperti Pulau Labengki dan Pulau Bawulu yang dipilih sebagai tempat
untuk dihuni.
Kabupaten Konawe Utara yang beribukota di Wanggudu memiliki 10 (sepuluh)
Kecamatan yaitu Kecamatan Motui, Kecamatan Sawa, Kecamatan Lembo, Kecamatan
Lasolo, Kecamatan Molawe, Kecamatan Asera, Kecamatan Andowia, Kecamatan Oheo,
Kecamatan Langgikima dan Kecamatan Wiwirano. Dari 10 Kecamatan tersebut, Kabupaten
Konawe Utara terbagi dalam 145 desa/kelurahan yang terdiri dari 134 desa, 11 kelurahan dan
3 Unit Permukiman Transmigrasi (UPT). Nama, Luas Wilayah dan Jumlah Kelurahan Per-
Kecamatan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.2
Nama, Luas Wilayah dan Jumlah Kelurahan Per Kecamatan di Kabupaten Konawe Utara
Luas Wilayah
Jumlah Kelurahan / Administrasi Terbangun
Nama Kecamatan
Desa
(Ha) (%) total (Ha) (%) total
Sawa 10 2.427 0,5 63 6,8
Motui 12 9.389 1,9 60 2,4
Lembo 11 7.812 1,6 71 1,8
Lasolo 26 26.250 5,2 112 5
Molawe 9 36.506 7,3 82 8,7
Asera 18 89.225 18 69 13,4
Andowia 13 71.477 14 72 0,5
Oheo 17 59.070 12 96 1,5
Langgikima 8 47.675 9,5 129 23,5
Wiwirano 24 1.505 30 162 36,4
TOTAL 148 500.339 100 916 100
Sumber Data : Kab. Konawe Utara Dalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan tabel 2.2, dilihat dari luas Kecamatan tampak bahwa Kecamatan
Wiwirano merupakan Kecamatan yang terluas yaitu 1.505 Ha, sedangkan Kecamatan dengan
15
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
luas terkecil adalah Kecamatan Lembo sekitar 7.912 Ha diantara 10 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Konawe Utara.
16
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
17
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
18
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
a. Aluvial
Tanah ini berkembang dari bahan aluvium muda dan endapan pantai. Tanah ini
mempunyai sifat sifat terlihat adanya lapisan lapisan tanah yang berulang,
tidak teratur, yaitu tebal lapisan, jenis bahan penyusun tanah, warna, tekstur,
struktur, dan kandungan bahan organik yang sering berulang (tidak beraturan)
serta lapisan yang berbeda tapi sifat dan jenis yang sama karena tebentuk dari
limpasan sungai atau air laut. warna coklat keabu abuan dan pucat karena
drainase yang terhambat. Pemanfaatan jenis tanah ini di lokasi studi berupa padi
sawah, perladangan, dan permukiman. Untuk jenis tanah ini terdapat di
Kecamatan Sawa, Motui, Lembo, Lasolo, dan Molawe.
b. Podsolik
Tanah ini menyebar mulai daerah datar hingga perbukitan, yaitu lereng 0 40%,
yang sebagian besar merupakan perladangan penduduk, perkebunan dan
semak. Biasanya tanah ini telah mengalami perkembangan profil yang telah
lanjut, perkembangan liat dari lapisan atas ke bawah cenderung meningkat,
tekstur liat lempung, liat berdebu, dan struktur agak gembur sampai getas.
Untuk jenis tanah ini tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Konawe Utara.
c. Gleisol
Tanah ini terbentuk dari bahan induk batuan liat, batuan pasir, dan batuan kapur
yang telah melapuk. Jenis tanah ini berada pada sebagian daerah persawahan,
tambak, pinggiran sungai dan pada daerah cekungan lokasi survei yang kondisi
eksisting penggunaan lahan sebagian merupakan padi sawah, semak, dan rawa.
Di wilayah perencanaan, penggunaan tanah ini dominan untuk padi sawah. Jenis
tanah ini terdapat di Kecamatan Molawe, Kecamatan Sawa dan Kecamatan
Motui.
d. Litosol
Tanah ini dominan berada pada daerah perbukitan, yaitu lereng >40% yang
sebagian besar merupakan pegunungan. Tanah ini belum mengalami
perkembangan/pelapukan, masih tahap awal meskipun sudah melapuk tetapi top
soil masih dangkal. Jenis tanah ini terdapat di Kecamatan Asera.
Penyebaran jenis tanah pada Kabupaten Konawe Utara adalah sebagai
berikut : di Kecamatan Wiwirano dapat ditemui 3 (tiga) jenis tanah, yaitu tanah
Kambisol, Mediteran, dan Podsolik. Di Kecamatan Asera, Kecamatan Andowia
19
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
dan Kecamatan Oheo dapat ditemui 4 (empat) jenis tanah, yaitu tanah Kambisol,
Mediteran, Podsolik, dan Litosol. Di kecamatan Lasolo ditemukan 7 (tujuh) jenis
tanah, yaitu tanah Aluvial, Gleisol, Kambisol, Litosol, Mediteran, dan Podsolik.
Sedangkan di Kecamatan Sawa dan Motui ditemui 4 (empat) jenis tanah, yaitu
tanah Aluvial, Gleisol, Kambisol, dan Litosol.
3. Hidrologi
a. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang muncul atau mengalir di permukaan, seperti mata
air, danau, sungai, dan rawa. Pada data air permukaan ini masing masing jenis
sumber air tersebut hendaknya diikuti besaran atau debitnya sehingga dapat
terlihat potensi air permukaan secara umum. Khusus untuk sungai, disajikan
lengkap dengan Wilayah Sungai (WS) serta Daerah Aliran Sungai (DAS) karena
masing-masing WS umumnya mempunyai karakteristik berbeda.Demikian juga
dengan DAS yang diharapkan dapat memberikan gambaran potensi sungai
sampai orde yang terkecil.
Data sungai ini juga dilengkapi dengan pola aliran, arah aliran air permukaan
pada masing-masing DAS, dan kerapatan sungai yang secara tidak langsung
akan memperlihatkan aktivitas sungai tersebut baik pengaliran maupun
pengikisannya.
b. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Sungai adalah sistem pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan
dibatasi pada kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis
sempadan. Daerah Pengaliran Sungai adalah suatu kesatuan wilayah tata air
yang terbentuk secara alamiah, dimana air meresap dan/atau mengalir melalui
sungai dan anak anak sungai yang bersangkutan. Pembagian wilayah sungai di
Provinsi Sulawesi Tenggara terdapat 4 (empat) wilayah sungai, yaitu:
Wilayah sungai Lasolo Samparia dengan sub wilayah sungai terdiri dari SWS
sungai Lasolo, SWS Lalinda, SWS Tinabu, SWS Sampara, dan SWS S.
Luhumbuti.
Wilayah sungai Paleang Roraya dengan sub wilayah sungai terdiri dari SWS.
S. Paleang, SWS Roraya, SWS S. Asole, SWS Sungai Bogora, dan SWS S.
Muna.
20
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Wilayah Sungai Towari Susua dengan sub wilayah sungai terdiri dari SWS
Towari, SWS S. Walulu, SWS S. Oka-oka, SWS S. Lamenkoka, SWS S.
Tambali, SWS S. Woimenda, dan SWS S. Susua.
Wilayah sungai Kaluku Karama dengan sub wilayah sungai terdiri dari SWS
S. Mampar, SWS S. Manyamba, SWS S. Malunda SWS S. Mamuju, SWS S.
Kaluku, SWS S. karama, dan SWS S. Budong-budong.
c. Air Tanah
Air tanah terdiri atas air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal
adalah air tanah yang umum digunakan oleh masyarakat sebagai sumber air
bersih berupa sumur sumur, sehingga untuk mengetahui potensi air tanah
bebas ini perlu diketahui kedalaman sumur sumur penduduk dan kemudian
dikaitkan dengan sifat fisik tanah/batunya dalam kaitannya sebagai pembawa air.
Selain besaran air tanah ini, perlu diketahui mutunya secara umum dan jika
memungkinkan hasil pengujian mutu air dari laboratorium. Sedangkan air tanah
dalam adalah air tanah yang memerlukan teknologi tambahan untuk
pengadaannya. Secara umum dapat diketahui dari kondisi geologinya yang
tentunya juga memerlukan pengamatan struktur geologi yang cermat.
4. Iklim
Iklim sebagai unsur lingkungan yang dapat memberikan informasi mengenai
potensi suatu daerah, diantaranya bermanfaat untuk mendukung pengelolaan suatu
kawasan kaitannya dengan kebutuhan air baik untuk pertumbuhan suatu tanaman
maupun untuk kebutuhan rumah tangga.
Kondisi iklim di Kabupaten Konawe Utara tidak jauh berbeda dengan kondisi
iklim di Kabupaten Konawe, keduanya memiliki dua musim dalam setahun (musim
hujan dan musim panas). Pada musim hujan, angin banyak mengandung uap air
yang berasal dari Benua Asia dan Samudra Pasifik.
2.2 DEMOGRAFI
2.2.1 Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk pada tahun 2012, yang merupakan hasil pendataan Penduduk
yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik, mencapai 53.234 jiwa terdiri dari 27.836 laki
laki (52,29%) dan 25.398 perempuan (47,7%), dengan rata-rata kepadatan penduduk 10,64
jiwa per Km2. Naik jika dibandingkan jumlah penduduk pada tahun 2011 yang mencapai
21
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
53.088 jiwa. Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk terbesar adalah Kecamatan
Lasolo dari keseluruhan penduduk di Kabupaten Konawe Utara.
Rasio jenis kelamin adalah 109,62 yang artinya setiap 100 penduduk perempuan
terdapat 109,62 penduduk laki-laki. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
22
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Tabel 2.3.
Jumlah dan Kepadatan Penduduk 5 Tahun Terakhir
Nama Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk
Kecamatan Tahun Tahun Tahun Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
Motui
3.423 3.530 3.569 832 883 892 0 0 0% 3% 1% - - 131,6 135,3 136,8
- - - -
Sawa
6.289 7.019 3.681 3.748 3.825 1.564 1.804 892 937 956 0 12% -48% 2% 2% - 1.804 39,99 40,71 41,55
Lembo
4.493 4.066 4.344 4.497 4.438 1.081 963 1.157 1124 1110 0 -10% 7% 4% -1% - 963 55,65 57,57 56,81
Lasolo
9.540 9.327 10.463 10.562 10.934 2.097 2.910 2.471 2641 2734 0 -2% 12% 1% 4% - 2.010 39,83 40,24 41,65
Molawe
4.776 4.726 5.412 5.526 5.677 1.239 1.072 1.145 1382 1419 0 -1% 15% 2% 3% - 1.072 14,82 15,14 15,55
Andowia
4.914 5.063 5.052 1.201 1266 1263 0 3% 0% - - 8,25 8,5 8,48
- - - - - -
Asera
11.575 11.599 4.532 5.483 5.566 3.175 2.983 1.367 1371 1392 0 0% -61% 21% 2% - 2.983 5,25 6,35 6,45
Oheo
4.299 3.529 3.582 942 882 896 0 -18% 2% - - 5,82 4,78 4,85
- - - - - -
Langgikima
2.399 4.115 3.998 4.071 4.393 478 945 845 1018 1098 0 72% -3% 2% 8% - 945 8,38 8,54 9,21
Wiwirano
6.688 5.783 6.466 6.552 6.621 1.880 1.527 1.808 1638 1655 0 -14% 12% 1% 1% - 1.527 4,3 4,35 4,4
Sumber Data : Kab. Konawe Utara Dalam Angka Tahun 2014 dan diolah oleh Pokja
23
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Keterangan :
T0 = jumlah penduduk tahun n-1/ tahun awal
T1 = jumlah penduduk tahun n/ tahun ini
P0 = jumlah penduduk tahun n-1/ tahun awal
P1 = jumlah penduduk tahun n/ tahun ini
r = rasio tingkat pertumbuhan pertumbuhan
n = Tahun yang akan diproyeksi
Berikut tabel proyeksi penduduk Kabupaten Konawe Utara.
24
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Tabel 2.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Konawe Utara Tahun 2014 2019
Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Pddk
Tahun Tahun Tahun Tahun
Nama Kec.
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Sawa 4.052 4.130 4.210 4.292 4.375 1.013 1.033 1053 1073 1094 1,94% 1,94% 1,94% 1,94% 1,94% 43,17 44,00 44,86 45,72 46,60
Lembo 4.423 4.418 4.413 4.408 4.403 1.106 1.104 1103 1102 1101 -0,11% -0,11% -0,11% -0,11% -0,11% 58,03 58,64 59,27 59,90 60,54
Lasolo 12.159 12.597 13.051 13.522 14.009 3.040 3.149 3263 3380 3502 3,60% 3,60% 3,60% 3,60% 3,60% 43,56 44,55 45,56 46,59 47,65
Molawe 6.493 6.790 7.101 7.426 7.765 1.623 1.697 1775 1856 1941 4,58% 4,58% 4,58% 4,58% 4,58% 16,32 16,71 17,12 17,54 17,96
Asera 7.664 8.526 9.485 10.552 11.739 1.916 2.131 2371 2638 2935 11,25% 11,25% 11,25% 11,25% 11,25% 7,98 8,88 9,88 11,00 12,24
Langgikima 7.516 8.990 10.753 12.861 15.382 1.879 2.248 2688 3215 3846 19,61% 19,61% 19,61% 19,61% 19,61% 10,13 10,62 11,14 11,69 12,26
Wiwirano 6.654 6.665 6.676 6.687 6.698 1.663 1.666 1669 1672 1675 0,17% 0,17% 0,17% 0,17% 0,17% 4,50 4,55 4,61 4,66 4,71
Andowia 5.268 5.342 5.418 5.494 5.571 1.317 1.336 1354 1373 1393 1,41% 1,41% 1,41% 1,41% 1,41% 8,72 8,84 8,96 9,09 9,22
Oheo 2.771 3.606 2.335 2.143 1.967 693 901 584 536 492 -8,20% 30,14% -35,25% -8,20% -8,20% 4,09 3,75 3,44 3,16 2,90
Motui 3.800 3.881 3.963 4.047 4.132 950 970 991 1012 1033 2,12% 2,12% 2,12% 2,12% 2,12% 142,22 145,00 147,85 150,74 153,70
Sumber Data : Kab. Konawe Utara Dalam Angka Tahun 2013 dan diolah oleh Pokja
25
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Konawe Utara Tahun 2009 Tahun 2013
Tahun Rata-
rata
No Realisasi Anggaran
2009 2010 2011 2012 2013 pertum
buhan
A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) 331.168.229.573 359.594.615.084 411.574.245.165 509.585.966.872 581.707.314.023 15%
a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 3.831.717.619 14.956.169.891 7.647.158.443 11.391.162.495 22.998.466.541 98%
a.1.1 Pajak daerah 44.730.000 - 196.013.500 243.484.005 444.650.722
a.1.2 Retribusi daerah 1.921.688.303 1.531.427.045 4.490.287.961 8.700.748.964 16.217.939.365 88%
Hasil pengolahan kekayaan daerah yang
a.1.3 - - 449.070.372 795.687.894 910.418.377
dipisahkan
a.1.4 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 1.865.299.316 13.424.742.846 2.511.786.610 1.651.241.632 5.425.458.077 183%
a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 323.071.706.164 319.373.445.193 399.668.948.923 464.645.342.268 525.239.048.155 13%
a.2.1 Dana bagi hasil 18.505.863.625 13.829.889.106 15.229.229.516 21.685.456.566 18.878.024.968 4%
Dana bagi hasil Sumber daya alam 1.660.717.539 2.235.241.087 12.443.825.732 21.697.645.702 35.403.750.187 157%
a.2.2 Dana alokasi umum 250.718.100.000 268.511.915.000 289.541.668.515 377.863.760.000 417.340.323.000 14%
a.2.3 Dana alokasi khusus 47.922.000.000 34.796.400.000 47.820.100.000 43.398.480.000 53.616.950.000 6%
a.2.4 Dana Penyesuaian 4.265.025.000 34.634.125.160 -
a.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 4.264.805.790 25.265.000.000 4.258.137.799 33.549.462.109 33.469.799.327 274%
a.3.1 Hibah 46.827.836 - - 12.146.945.000 15.101.164.000
a.3.2 Dana darurat 1.517.977.954 - - -
Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada
a.3.3 - - 4.059.137.799 5.470.857.099 12.049.584.499
kab./kota
a.3.4 Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus - - - - -
Bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah
a.3.5 - - - 1.345.365.350 2.323.816.650
daerah lainnya
a.3.6 Pendapatan lainnya 2.700.000.000 25.265.000.000 199.000.000 14.586.294.660 3.995.234.178
26
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
(39.348.840.994
Surplus/Defisit Anggaran (A-B) 2.619.540.922 32.996.090.684 59.471.654.766 39.584.960.838 164%
)
Sumber : Realisasi APBD tahun 2013, diolah
27
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Konawe Utara Tahun 2009 Tahun 2013
10 Pendanaan OM (1b+2b+3b+nb) 0 0 0 0 0 0
28
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Keterangan : investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan
studi yang terkait dengan sanitasi
29
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Tabel 2.7 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Konawe Utara Tahun 2009 Tahun 2013
1 Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 ) 341.471.000 2.522.626.000 4.452.952.259 3.110.451.806 2.358.696.000 165%
1.1 Air Limbah Domestik 192.071.000 722.626.000 1.835.742.936 1.500.300.050 1.120.646.000 37%
1.2 Sampah rumah tangga 0 0 0 113.425.000 0 0
1.3 Drainase perkotaan 149.400.000 1.800.000.000 2.572.629.323 1.196.465.000 1.238.050.000 8%
1.4 PHBS 0 0 44.580.000 300.261.756 0 574%
2 Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) 310.428.182 656.932.727 1.942.946.612 1.609.901.818 1.302.496.364 68%
2.1 DAK Sanitasi 310.428.182 656.932.727 1.712.542.066 1.278.924.545 1.193.519.091 43%
2.2 DAK Lingkungan Hidup 0 0 230.404.545,45 330.977.272,73 108.977.272,73 -12%
2.3 DAK Perumahan dan Permukiman 0 0 0 0 0 0
Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) 31.042.818 1.865.693.273 2.510.005.647 1.500.549.988 1.056.199.636 -12%
% APBD murni terhadap Belanja Langsung 0,01% 0,99% 0,85% 0,56% 0,29% 0,68%
30
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Tabel 2.8 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Konawe Utara Tahun 2009 Tahun 2013
Rata-
Tahun
rata
No Deskripsi
Pertum
2009 2010 2011 2012 2013
buhan
1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten/Kota 31.042.818 1.865.693.273 2.510.005.647 1.500.549.988 1.056.199.636 -9%
Tabel 2.9 Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita Kabupaten Konawe Utara
Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbuhan
No SKPD
2009 2010 2011 2012 2013 (%)
2 Retribusi Sampah
2.a Realisasi retribusi 0 0 0 0 0 0
2.b Potensi retribusi 0 0 0 0 0 0
31
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
3 Retribusi Drainase
3.a Realisasi retribusi 0 0 0 0 0 0
3.b Potensi retribusi 0 0 0 0 0 0
Tabel 2.10 Peta Perekonomian Kabupaten Konawe Utara Tahun 2009 - 2013
No Deskripsi Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
1 PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.) 336.098,790 363.713,800 396.499,960 1.298.765,800 1.445.959,210
2 Pendapatan perkapita Kabupaten/Kota (Rp.) 33,956 7,058 7,544 24,205 192.282
3 Pertumbuhan ekonomi (%) 11,99 8,22 9,01 7,43 7,52
Sumber : BPS 2009 - 2013, diolah oleh Pokja Sanitasi Kab. Konawe Utara
32
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Tata ruang merupakan perwujudan dari struktur ruang dan pola ruang. Penelaahan
rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam lima
tahun mendatang beserta asumsi asumsinya. Hal ini dilakukan agar tercipta sinkronisasi
antara pembangunan daerah dan pemanfaatan ruang di Kabupaten Konawe Utara.
Penelaahan RTRW meliputi rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan indikasi program
pemanfaatan ruang. Struktur ruang adalah pusat pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
33
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
sistem prasarana wilayah dan kawasan perkotaan perlu diarahkan untuk tidak saja
memperkuat hubungan keterkaitan antara kota sekitar dengan kawasan perkotaan induknya,
akan tetapi juga dengan kawasan perkotaan sekitarnya.
Kajian terhadap sistem struktur perkotaan ini meliputi : penetapan orde perkotaan,
rencana hierarki (besaran) perkotaan, rencana sistem dan fungsi perwilayahan, serta
kebutuhan fasilitas pada setiap kawasan perkotaan dimaksud.
34
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
35
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
36
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
37
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
38
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
39
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Masyarakat miskin pada umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas
aksesnya kepada kegiatan ekonomi sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya yang
mempunyai potensi lebih tinggi.
Tabel 2.12 Jumlah penduduk Miskin Per Kecamatan Kabupaten Konawe Utara
Nama Kecamatan Jumlah keluarga miskin (KK)
Motui 985
Sawa 948
Lembo 704
Lasolo 5.209
Molawe 1.782
Andowia 1.632
Asera 1.761
Oheo 687
Langgikima 1388
Wiwirano 4.054
TOTAL 19.150
Sumber : Profil Rumah Tangga Miskin Kabupaten Konawe Utara, 2013
40
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
41
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
BUPATI
DPRD
WAKIL BUPATI
STAF AHLI
SETDA
DINAS KESEHATAN DINAS TENAGA KERJA & BADAN KESATUAN BADAN PEMBERDAYAAN
TRANSMIGRASI BANGSA & LINMAS MASYARAKAT &
PERTAHANAN DESA
LTD
(BADAN,KTR & RSD)
LTD
(BADAN,KTR & RSD)
42
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Gambar 2.2. Diagram SKPD terkait dalam Pembangunan Sanitasi Kabupaten Konawe
Utara
BUPATI
Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi dari masing-masing SKPD terkait sektor
sanitasi di Kabupaten Konawe Utara, maka terdapat tujuh SKPD yang masuk dalam
Kelompok Kerja Sanitasi yang ada di Kabupaten Konawe Utara. SKPD tersebut masing-
masing adalah Bappeda, BPKAD, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Badan
Lingkungan Hidup, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pemerintahan Desa dan
Dinas Pendidikan.. Bappeda dan BPMD bertugas untuk menghimpun seluruh data terkait
sektor sanitasi yang direkam oleh SKPD lain yang selanjutnya Bappeda bersama sama
dengan seluruh SKPD terkait melakukan analisa data untuk menentukan posisi
pengelolaan sanitasi di Kabupaten Konawe Utara. Hasil justifikasi tersebut selanjutnya
43
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
menjadi kesepakatan masing masing pihak yang dituangkan dalam Strategi Sanitasi
Kabupaten yang akan diterjemahkan menjadi program dan kegiatan di masing masing
SKPD terkait.
44
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Dinas Khalayak
No Kegiatan Tahun Tujuan Kegiatan Pesan Kunci Pembelajaran
Pelaksana Sasaran
Masyarakat / Meminimalisir
Pengadaan Jaga Untuk kebutuhan masyarakat
Dinas Rumah Tangga terjadinya BABS yg
3. (WC Jongkok) 2013 kurang mampu yg belum Jaga yang terbatas
Kesehatan yang kurang dapat mendatangkan
bagi masyarakat terpenuhi fasilitas BAB
mampu vektor penyakit
45
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Pertemuan
Programer Dapat membantu
Monitoring dan Peningkatan sistem laporan Monitoring dan
Dinas kesling / keterampilan
4. pelaporan bagi 2014 bagi petugas sanitasi pelaporan harus
Kesehatan sanitarian pelaporan bagi
petugas sanitasi puskesmas dilakukan berkala
puskesmas petugas sanitasi
puskesmas
Kebijakan daerah
Sanitarian
Sosilisasi Memberikan pengetahuan Pengetahuan tentang lingkungan
Dinas puskesmas dan
5. kebijakan 2014 bagi sanitarian puskesmas dan sosialisasi kebijakan sehat diharapkan
Kesehatan tokoh
lingkungan sehat masyarakat lingkungan sehat bisa dipatuhi oleh
masyarakat
masyarakat
Pengawasan
Masyarakat /
Pengembangan Agar masyarakat dapat dalam
Semua Rumah
Teknologi Tepat Dinas Contoh SPAL yg memenuhi membuat SPAL dgn pembangunan
6. 2014 yang
Guna SPAL kesehatan syarat kesehatan model SPAL SPAL dari tim
mempunyai
percontohan percontohan teknis sangat
SPAL
diharapkan
46
Buku Putih Sanitasi
Kabupaten KONAWE UTARA
Keterangan : Tidak ada kegiatan media Komunikasi dan Kerjasama terkait Sanitasi di Kab.
Konawe Utara
47