Oleh
Nadia Rahmadian
NIM: 11140850000060
JAKARTA
2021 M/1442 H
ANALISIS PERBANDINGAN IMBAL HASIL DAN RISIKO
SUKUK MUDHARABAH DENGAN MENGGUNAKAN
HARGA PASAR DAN HARGA WAJAR PERIODE 2018-2020
Oleh
Nadia Rahmadian
NIM: 11140850000060
JAKARTA
2021 M/1442 H
ANALISIS PERBANDINGAN IMBAL HASIL DAN RISIKO
SUKUK MUDHARABAH DENGAN MENGGUNAKAN
HARGA PASAR DAN HARGA WAJAR PERIODE 2018-2020
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Nadia Rahmadian
NIM: 11140850000060
Di Bawah Bimbingan
JAKARTA
2021 M/1442 H
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 14 November 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini senin, 26 Juli 2021 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Nadia Rahmadian
2. NIM : 11140850000060
3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi : Analisis Perbandingan Imbal Hasil dan Risiko Sukuk
Mudharabah dengan Menggunakan Harga Pasar dan HargaWajar
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut
di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Nadia Rahmadian
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Nadia Rahmadian
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Telepon : 085780163795
Email : nadiarahmadian@gmail.com
2014-2015
v
ABSTRACT
This study aims to compare the yield and risk of sukuk mudharabah using market
prices and fair prices based on Current Yield, Yield to Maturity, Holding Period
Yield, and Yield Spread. Withdrawal of research samples using purposive sampling
method, resulting in 7 samples of sukuk mudharabah and 2 samples of SBSN PBS.
The analytical method used is descriptive statistics, Independent Sample T-Test,
and Mann Whitney U-Test. The results of the study stated that there was no
significant difference between Current Yield using market prices and fair prices.
There are significant differences between Yield to Maturity, Holding Period Yield,
and Yield Spread using market prices and fair prices. Meanwhile, based on
descriptive statistics, the calculation of Current Yield, Yield to Maturity, and Yield
Spread using market prices produces a higher average value than calculations
using fair prices. However, in the Holding Period Yield, the calculation using
market prices results in an average value that is lower than the use of fair prices.
Keyword: Current Yield, Yield to Maturity, Holding Period Yield, Yield Spread, market
price, fair price
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara imbal hasil dan
risiko sukuk mudharabah dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar
berdasarkan Current Yield, Yield to Maturity, Holding Period Yield, dan Yield
Spread. Penarikan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling,
menghasilkan 7 sampel sukuk mudharabah dan 2 sampel SBSN PBS. Metode
analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, Independent Sample T-Test, dan
Mann Whitney U-Test. Hasil penelitian menyatakan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara Current Yield dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara Yield to Maturity, Holding Period Yield,
dan Yield Spread dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar. Sementara
berdasarkan statistik deskriptif, perhitungan Current Yield, Yield to Maturity, dan
Yield Spread dengan menggunakan harga pasar menghasilkan nilai rata-rata yang
lebih tinggi dari perhitungan menggunakan harga wajar. Namun pada Holding
Period Yield, perhitungan dengan menggunakan harga pasar menghasilkan nilai
rata-rata yang lebih rendah dari penggunaan harga wajar
Kata kunci: Current Yield, Yield to Maturity, Holding Period Yield, Yield Spread,
harga pasar, harga wajar.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Perbandingan Imbal Hasil dan Risiko Sukuk Mudharabah dengan
Menggunakan Harga Pasar dan Harga Wajar Periode 2018-2020”. Tidak lupa
shalawat serta salam penulis curah limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa manusia keluar dari zaman kegelapan menuju zaman
yang terang benderang seperti sekarang ini.
1. Mamah, ibu Een Suhaebah, yang telah memberikan dukungan moril dan materil
terbesar sepanjang hidup penulis. Bapa, bapak Aam Abdul Zaman rahimahullah,
yang sedari penulis kecil selalu memberikan dorongan agar penulis bisa
menempuh pendidikan dengan baik meski Qadarullah saat ini tidak bisa lagi
mendampingi.
2. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP. selaku dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.BA, dan ibu Yuke Rahmawati, MA
selaku ketua dan sekretaris Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Adhitya Ginanjar, S.E., M.Si., Ph.D selaku dosen pembimbing akademik.
5. Bapak Dr. Herni Ali HT, S.E., M.M dan bapak M. Fadlillah fauzukhaq, M.A
selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar meluangkan waktu, tenaga,
dan fikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
viii
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak ternilai
harganya selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Perbankan Syariah.
7. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2014.
8. Keluarga besar bapak Aam Abdul Zaman rahimahullah, aa, teteh, adik, dan para
kakak ipar yang senantiasa memberikan doa dan semangat kepada penulis.
9. Agung Nur Rochmat yang telah dengan sabar menemani penulis di setiap saat.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
memohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun yang dapat
berguna bagi penulis di kemudian hari.
ix
DAFTAR ISI
ABSTRACT. ............................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
x
3. Jenis-Jenis Sukuk ..............................................................................16
4. Sukuk Mudharabah ...........................................................................18
5. Sukuk Korporasi ...............................................................................21
6. Imbal Hasil Sukuk ............................................................................23
7. Risiko Sukuk .....................................................................................27
8. Perdagangan Sukuk di Pasar Sekunder .............................................30
9. Harga Pasar Sukuk ............................................................................32
10. Harga Pasar Wajar Sukuk .................................................................33
B. Penelitian Terdahulu .............................................................................36
C. Kerangka Pemikiran .............................................................................43
D. Hipotesis ...............................................................................................44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Simpulan ................................................................................................74
B. Saran ......................................................................................................76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................77
LAMPIRAN ...........................................................................................................81
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Aktivitas perdagangan SBSN Seri PBS dan Sukuk Mudharabah Periode
2018-2019 ................................................................................................5
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Perbandingan Frekuensi Perdagangan SBSN Seri PBS dan Sukuk
Mudharabah Periode 2020 ....................................................................5
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dianjurkan, tapi tidak semua jenis investasi diperbolehkan. Pada saat memilih
berupa aturan atau batasan-batasan pokok yang telah ditetapkan oleh Allah
menyalahi syariat Islam yang telah ada di Indonesia sejak tahun 2002. Sukuk
untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Pasar modal yang tumbuh dan
19, pemerintah telah menjadikan sukuk sebagai salah satu sumber pembiayaan
1
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.3/POJK.04/2018
tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk, sukuk adalah efek syariah berupa
sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang
tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided share) atas aset yang
mendasarinya.
mudharabah, dan akad wakalah. Periode 2002-2004 akad sukuk yang digunakan
didominasi oleh mudharabah sebesar Rp740 milliar (88%) sisanya ijarah sebesar
Rp2,194 trilliun (92%), sisanya mudharabah sebesar Rp200 milliar (8%). Fatah
(2011: 41). Sementara sukuk dengan jenis akad wakalah baru pertama kali
Sampai saat ini, jenis sukuk yang paling diminati oleh issuer dan investor
pendanaan yang paling sesuai untuk investasi dalam jumlah besar dan jangka
adjusted return yang lebih besar. (Huda & Nasution, 2008: 168)
atau akad mudharabah yang merupakan suatu bentuk kerjasama dimana satu
2
menyediakan tenaga dan keahlian (mudharib). Keuntungan dari kerjasama
pihak penyedia modal sepanjang kerugian tersebut tidak ada unsur moral hazard
investasi sukuk adalah yield. Yield dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
yang akan diperoleh investor selama periode tahunan yang cenderung bersifat
tidak tetap karena sangat terkait dengan tingkat return yang disyaratkan investor.
imbal hasil sukuk mudharabah dan obligasi dengan menggunakan alat ukur
nominal yield, current yield, dan yield to maturity. Hasil penelitian menyatakan
tidak ada perbedaan imbal hasil yang signifikan antara sukuk mudharabah dan
obligasi, tapi secara deskriptif sukuk mudharabah memiliki imbal hasil yang
sedikit lebih besar dari obligasi. Burhanuddin (2013: 493) menggunakan alat
ukur yang sama untuk membandingkan kinerja obligasi syariah mudharabah dan
3
antara kinerja obligasi syariah mudharabah dan ijarah, tapi berdasarkan nilai
akad mudharabah sampai saat ini hanya diterbitkan oleh perusahaan. Dan
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Pada umumnya, imbal hasil yang
ditawarkan sukuk korporasi lebih tinggi dari sukuk negara. Hal ini merupakan
juga lebih tinggi dari sukuk negara. Sebagaimana hukum investasi high risk high
return, semakin besar risiko maka semakin besar pula potensi keuntungannya.
sebagai efek bebas risiko, sukuk negara menjadi efek syariah yang cukup likuid
4
PBS (Project Based Sukuk) dan sukuk mudharabah dengan waktu jatuh tempo
Tabel 1.1. Aktivitas perdagangan SBSN seri PBS dan sukuk mudharabah periode
2018-2019.
2018 2019
Seri Sukuk Maturity Outstanding* Volume Volume
(Juta) Freq (Juta) Freq
PBS014 15-May-21 75.007.857 1.350,293 81 184.580,015 2,342
SMBEXI01BCN2 08-Nov-21 250,000 28 8 201 36
PBS002 15-Jan-22 63.660.857 - - 25.848,167 369
SMADMF03BCN3 23-Jan-22 55,000 - - 34 5
* Rp juta
Sumber: PT. TICMI
Grafik 1.1. Perbandingan frekuensi perdagangan SBSN seri PBS dan sukuk
mudharabah periode 2020.
450
400
350 147 50 36
3
0 0 0
300 150
2 46
250 0
64 200 217
2 2
200 0 237
0 77 30
171 1
150 0 121 72
276 0 18
0
211 0 113 0
100 181 72
0 0 0
143 131 78
50 114 0 0
83 84 87 51 0
36 27
0 0 5 8 1 0 2 2 0 0 7 12 6
JAN FEB MAR APR MAY JUNE JULY AUG SEP OCT NOV DEC
Value at Risk (VAR), dan hasil penelitian menyatakan terdapat perbedaan yang
5
signifikan antara tingkat risiko pasar sukuk ijarah dan sukuk mudharabah.
Tingkat risiko yang dimiliki sukuk ijarah lebih rendah dari sukuk mudharabah.
risiko dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta tidak dikelola
dengan semestinya. Ada banyak metode yang bisa digunakan untuk menghitung
risiko sukuk. Chang (2020: 24-25), menggunakan metode Yield Spread untuk
Korporasi Malaysia yang memiliki rating AAA. Dan hasil dari penelitian ini
adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara sukuk SRI dengan Obligasi
sebagai komponen utama. Harga sukuk pun sangat berpengaruh terhadap imbal
hasil (yield), apabila harga sukuk turun maka yield sukuk akan meningkat, dan
sebaliknya. Selain imbal hasil, beberapa metode perhitungan risiko sukuk juga
melalui mekanisme di luar bursa atau over the counter (OTC) sehingga tidak ada
harga penutupan yang secara resmi dikeluarkan. Dalam sistem OTC jual beli
6
ketidakjelasan harga transaksi. Selain itu, sistem OTC membuat mekanisme
saham, dan sistem bergerak tanpa regulasi yang mengikat sehingga rentan
X.M.3. Peraturan ini mewajibkan setiap pihak yang melakukan transaksi di luar
bursa untuk menyampaikan laporan atas setiap transaksi efek yang dilakukannya
kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Bursa Efek Indonesia (BEI)
selaku pihak yang ditunjuk sebagai Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE).
Dan BEI wajib menyediakan data transaksi yang dapat diakses publik seketika
setelah transaksi dilaporkan. Dengan adanya peraturan ini, harga pasar atau
harga transaksi efek bersifat utang dan sukuk dapat diakses publik secara umum,
untuk menghitung imbal hasil dan risiko, atau untuk keperluan monitoring yang
lainnya.
suatu efek menjadi tergantung pada adanya pihak yang bertransaksi. Bila tidak
ada transaksi, maka dibutuhkan harga acuan yang wajar sebagai panduan saat
akan memulai transaksi atau sebagai basis penghitungan imbal hasil dan risiko
investasi. Harga wajar mencerminkan kondisi fundamental dari suatu efek, nilai
7
fundamental atau nilai intrinsik atau nilai sesungguhnya dari suatu efek adalah
Harga Efek, pihak yang dapat melakukan penilaian dan penetapan atas harga
pasar wajar efek bersifat utang dan sukuk adalah lembaga penilai harga efek
(LPHE) yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK. Sampai saat
ini, hanya ada satu LPHE resmi dan terdaftar di bawah pengawasan otoritas pasar
modal, yaitu PT. Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) atau Indonesia Bond
observasi perdagangan, informasi rating, perilaku masa lalu, yield curve dan data
keuangan. Dengan metodologi ini, penilaian wajar dapat dihasilkan untuk setiap
efek secara harian, walaupun efek tersebut tidak likuid dan tidak
diperdagangkan.
penggunaan harga wajar yang dikeluarkan oleh PHEI sebagai acuan dalam
obligasi yang dimiliki atau dikelola oleh lembaga asuransi, dana pensiun, dan
8
Tapi pada tahun 2012, Kementerian Keuangan menerbitkan kajian pasar
surat utang negara maupun surat utang korporasi masih ditransaksikan dengan
rentang 30% lebih besar atau lebih kecil dari harga pasar wajar acuan yang
diterbitkan oleh PHEI. Dan mengutip buku perkembangan pasar modal syariah
tahun 2016 yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berbagai upaya
yang telah dilakukan masih belum cukup menarik pelaku pasar untuk
menjadikan harga referensi PHEI sebagai acuan harga transaksi. Pelaku pasar
Wahyuni, (2011: 124) menggunakan harga pasar dan harga wajar yang
diterbitkan oleh PHEI untuk menghitung imbal hasil dan risiko sukuk dengan
perbedaan yang signifikan dari imbal hasil dan risiko sukuk yang menggunakan
Karena penggunaan data harga sebagai basis perhitungan imbal hasil dan
risiko akan mencerminkan imbal hasil yang diterima dan risiko yang menyertai,
temuan di atas membuat penulis tertarik untuk menghitung imbal hasil dan risiko
sukuk mudharabah dengan menggunakan harga pasar atau harga transaksi yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menggunakan harga pasar wajar yang
diterbitkan oleh PT. Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) lalu membandingkan
keduanya. Untuk itu, penelitian skripsi ini penulis beri judul, “ANALISIS
9
MUDHARABAH DENGAN MENGGUNAKAN HARGA PASAR DAN
B. Identifikasi Masalah
1. Sejak tahun 2004, sukuk ijarah lebih diminati oleh issuer dan investor
2. Investor sukuk profit oriented dan floating mayority sedangkan imbal hasil
memiliki risiko default, dan risiko likuiditas yang jauh lebih tinggi dari sukuk
negara.
6. Perhitungan imbal hasil dan risiko yang menjadi faktor penting dalam
yang valid.
oleh PT. Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) sebagai acuan harga transaksi
10
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih fokus dan mendalam, penulis
metode current yield (CY), yield to maturity (YTM), dan holding period yield
(HPY).
4. Imbal hasil dan risiko sukuk mudharabah hanya dihitung menggunakan harga
pasar/harga transaksi yang tercatat di BEI dan harga pasar wajar yang
D. Rumusan Masalah
menggunakan harga pasar dan harga wajar berdasarkan current yield (CY)
periode 2018-2020?
11
3. Apakah terdapat perbedaan antara imbal hasil sukuk mudharabah dengan
menggunakan harga pasar dan harga wajar berdasarkan holding period yield
menggunakan harga pasar dan harga wajar berdasarkan yield spread periode
2018-2020?
E. Tujuan Penelitian
Dan berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
menggunakan harga pasar dan harga wajar berdasarkan current yield (CY)
periode 2018-2020.
menggunakan harga pasar dan harga wajar berdasarkan holding period yield
12
5) Untuk mengetahui perbandingan risiko sukuk mudharabah dengan
menggunakan harga pasar dan harga wajar berdasarkan yield spread periode
2018-2020.
F. Manfaat Penelitian
antaranya:
1) Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang berguna bagi investor
pasar sekunder.
2) Akademisi
3) Peneliti
tentang perhitungan imbal hasil dan risiko serta harga sukuk mudharabah di
pasar sekunder.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sukuk
Obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip
syariah berupa bagi hasil/marjin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada
syariah yang digunakan sebelumnya menjadi sukuk. Pergantian istilah ini terjadi
maknanya. Obligasi atau bonds mempunyai makna loan (hutang) kata yang
sudah tak lepas dari bunga sedangkan dalam Islam bunga termasuk riba yang
14
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.3/POJK.04/2018 tentang
sebagai efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama
dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided
Secara etimologi, sukuk berasal dari bahasa Arab. Kata sukuk ()صكوك
merupakan bentuk jamak (plural) dari kata Sakk (ّ )صكyang memiliki arti
secara terminologi, sukuk adalah bukti (claim) kepemilikan terhadap aset yang
bukan merupakan surat utang sebagaimana definisi dari obligasi melainkan bukti
hasil bagi pemegang sukuk. Imbal hasil bagi pemegang sukuk dapat berupa
imbalan, bagi hasil, atau marjin, sesuai dengan jenis akad yang digunakan dalam
15
2. Dasar Hukum Sukuk
pertanggungjawabannya.”
c) Kaidah fikih
undang No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
3. Jenis-Jenis Sukuk
Sukuk Investasi:
16
1) Sertifikat kepemilikan dalam aset yang disewakan (sukuk ijarah).
depan.
3) Sertifikat salam
4) Sertifikat istisna’a
5) Sertifikat murabahah
6) Sertifikat kerjasama:
i) Sertifikat musharakah
iii)Sertifikat wakalah
7) Sertifikat muzara’ah
8) Sertifikat musaqat
9) Sertifikat mugharasah
yang mewakili aset berwujud atau porsi kepemilikan dari usaha atau
17
portofolio investasi tertentu. Contohnya sukuk ijarah, sukuk
sukuk istishna.
4. Sukuk Mudharabah
atau akad mudharabah yang merupakan satu bentuk kerjasama dimana satu
pihak penyedia modal sepanjang kerugian tersebut tidak ada unsur moral hazard
18
mudharabah. Baik emiten dalam kondisi untung atau pun rugi, pendapatan bagi
hasil pemegang sukuk mudharabah tetap sama atau tidak jauh berbeda.
atau menanggung bagian dari kerugian tanpa ada jaminan atas keuntungan serta
tidak ada jaminan untuk bebas dari kerugian. Najmuddin, dkk (2016: 134)
Kerugian yang ditanggung oleh penyedia modal adalah pengorbanan atas modal
yang telah dikeluarkan, sementara kerugian bagi tenaga ahli adalah pengorbanan
atas waktu, tenaga, dan pikiran. Sehingga dapat dikatakan kerugian yang timbul
yang dapat dikemukakan menurut Huda & Nasution (2008: 97) antara lain:
a) Bentuk pendanaan yang paling sesuai untuk investasi dalam jumlah besar
perusahaan.
(collateral) atas aset yang spesifik. Hal ini berbeda dengan struktur yang
19
menggunakan dasar akad jual beli yang mensyaratkan jaminan atas aset
yang didanai.
3.
7. Y% 4. Mendapat
untuk Modal Mudharabah peluang
shahib- baik dalam
al mal perniagaan
8. X% untuk mudharib
Hasil Investasi
perniagaan perniagaan
5. Keuntungan
6. Pembagian keuntungan
Keterangan:
(X:Y).
20
4. Penerbit menanamkan modal pada proyek perniagaan sebagai peluang
tertentu.
5. Sukuk Korporasi
untuk tujuan pembiayaan proyek-proyek tertentu atau proyek yang terpisah dari
kegiatan perusahaan yang bersifat jangka panjang. (Rodoni & Hamid, 2008:
133)
sukuk adalah:
21
1) Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan
yang dilarang.
Akan sulit menerapkan pasar modal yang benar-benar syariah. Selain itu,
tinggi dari sukuk negara. Hal ini merupakan kompensasi atas kesediaan
pemegang sukuk menanggung risiko sukuk korporasi yang juga lebih tinggi dari
sukuk negara. Sebagaimana hukum investasi high risk high return, semakin
22
6. Imbal Hasil Sukuk
Imbal hasil (yield) obligasi adalah ukuran pendapatan obligasi yang akan
diterima investor, yang cenderung bersifat tidak tetap karena sangat terkait
dengan tingkat return yang disyaratkan investor. (Tandelilin, 2017: 259) Yield
Bagi pemodal atau kreditor obligasi, faktor yang menjadi penentu apakah
suatu obligasi menarik atau tidak adalah besarnya ekspektasi imbal hasil atau
yield yang dijanjikan oleh obligasi tersebut. (Sitorus, 2015: 61) Begitu pun dalam
investasi sukuk, investor dan manajer investasi akan membeli, melepas, atau
Ada beberapa konsep imbal hasil sebagai alat ukur yang lazim digunakan
d) Yield to call. Adalah estimasi imbal hasil untuk obligasi yang dipegang
23
Dan konsep imbal hasil sebagai alat ukur yang digunakan dalam
1) Current yield
perbedaan antara harga obligasi pada saat diterbitkan dan harga obligasi
2016: 47)
𝐶𝑖 …(2.1)
𝐶𝑌 =
𝑃𝑚
Keterangan:
2) Yield to Maturity
akan diterima investor jika membeli obligasi pada harga pasar saat ini
24
dan menahannya hingga jatuh tempo. Yield to maturity merupakan
tersebut ada dalam praktik pasar sekunder. Untuk menjauhkan diri dari
…(2.2)
𝑃𝑝 − 𝑃
𝑌𝑇𝑀 = 𝐶𝑖 + 𝑛
𝑃𝑝 + 𝑃
( 2 )
Keterangan:
25
3) Holding Period Yield
obligasi. Hasil ini terbagi dalam dua bagian, yang pertama selisih harga
pembelian dan harga penjualan yang lazim disebut sebagai capital gain
(loss), dan yang kedua hasil dari kupon. (Sitorus, 2015: 63)
1 …(2.4)
𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝐻𝑃𝑅 = 𝐻𝑃𝑅 𝑛
𝐼𝑡 + (𝑃𝑡+1 − 𝑃𝑡 ) …(2.5)
𝐻𝑃𝑅𝑖,𝑡 =
𝑃𝑡
Keterangan:
26
𝑃𝑡 = harga obligasi pada awal jangka waktu t
7. Risiko Sukuk
Menurut Rodoni & Ali (2014: 67), risiko adalah kondisi yang tidak pasti
(uncertainty) di masa yang akan datang. Dan perubahan dari variabilitas return
yang diharapkan atas sesuatu nilai yang tidak sesuai dengan harapan.
Dalam investasi tidak ada yang bebas risiko, sekecil apa pun itu. Hanya saja
tingkat risiko investasi berbeda-beda antara satu efek dengan efek lainnya
Secara umum, risiko pada sukuk mirip dengan risiko pada obligasi, karena
Analyst (2007), risiko-risiko yang mungkin terjadi dan dialami oleh investor
pengembalian tetap (fixed return). Imbal hasil yang mengacu pada LIBOR
sangat bergantung pada kinerja perusahaan yang dapat naik dan turun.
27
Risiko kredit pada sukuk harus dinilai secara independen, khususnya jika
Risiko nilai tukar dapat terjadi jika return atas pengelolaan underlying
asset diberikan dalam mata uang asing. Penerbit dapat menghitung dan
Risiko tingkat harga terjadi ketika spesifikasi aset yang tercermin pada
rentan menghadapi risiko ini karena aset yang disewakan dapat mengalami
depresiasi hingga di bawah harga pasar. Pengelolaan yang baik atas aset
kepemilikan sukuk tidak efisien. Hal ini terjadi pula pada sukuk salam, di
spekulasi. Zero coupon sukuk seperti sukuk istishna’ dan murabahah juga
28
tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, karena mirip dengan jual
dan sukuk yang berisiko, dengan tingkatan yang berbeda-beda. Perusahaan yang
Dalam prospektus beberapa seri sukuk mudharabah, selain risiko gagal bayar,
tertulis risiko yang mungkin dihadapi investor adalah tidak likuidnya sukuk
yield spread. Yield spread merupakan selisih antara yield to maturity obligasi
atau sukuk korporasi dengan Yield to Maturity obligasi atau sukuk pemerintah
dengan waktu jatuh tempo yang sama atau waktu jatuh tempo yang paling
29
Yield spread merupakan salah satu metode perhitungan risiko
dihadapi investor apabila berinvestasi pada obligasi yang memiliki risiko lebih
tinggi. Semakin besar risiko default, semakin besar pula yield spread.
Risiko kredit pada umumnya akan terkait erat dengan risiko likuiditas.
Efek dengan risiko kredit tinggi cenderung tidak likuid. Tingkat likuiditas suatu
obligasi juga dapat dilihat melalui yield spread. Semakin tipis spread, maka
Keterangan:
underlying asset sukuk, bukan jual beli utang. Namun perlu diperhatikan struktur
atau jenis akad yang melandasinya karena terdapat beberapa jenis struktur sukuk
30
penawaran umum sukuk telah diterima oleh emiten. Sedangkan sukuk dengan
akad lainnya dapat diperdagangkan apabila seluruh dana hasil penawaran umum
sukuk telah diterima dan mulai digunakan oleh emiten sesuai dengan tujuan
penerbitan sukuk.
investor sukuk lebih memilih melakukan perdagangan di luar bursa atau over the
pertimbangannya:
KSEI sebagai penyedia jasa kustodian, biaya yang ditanggung para pihak
kemauan.
kelemahan, di antaranya:
tidak mempunyai acuan harga wajar sukuk dengan valid untuk melakukan
transaksi berikutnya.
31
2) Transaksi di luar bursa tidak mengakomodasi investor yang melakukan
transaksi sukuk dalam jumlah yang kecil (ritel). Hal ini sering dirasakan
oleh para pemegang sukuk ritel ketika akan menjual sukuknya. Pihak bank
sebagai calon pembeli acapkali memberikan tingkat harga yang jauh dari
harga pasar wajarnya. Untuk itu pemegang sukuk hanya akan memiliki dua
pilihan yaitu menjual sukuk di bawah harga pasar wajar atau memegang
Harga pasar adalah harga jual-beli yang berlaku di pasar atau yang terjadi
di bursa efek pada saat tertentu. Terdapat tiga kemungkinan harga dalam
investasi obligasi dan sukuk. Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan
dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam bentuk persentase
a) Par (nilai Pari), adalah harga obligasi sama dengan nilai nominal.
b) At premium (dengan Premi), adalah harga obligasi lebih besar dari nilai
nominal.
c) At discount (dengan Diskon), adalah harga obligasi lebih kecil dari nilai
32
Karena efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) umumnya ditransaksikan
melalui mekanisme over the counter (OTC) maka tidak ada harga penutupan
yang secara resmi dikeluarkan oleh bursa efek, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
transaksi efek untuk meningkatkan transparansi pasar OTC agar informasi harga
transaksi/harga pasar yang valid dapat diketahui oleh publik. Peraturan ini
lambat 30 (tiga puluh) menit setelah transaksi terjadi kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku pihak yang ditunjuk
sebagai Penerima Laporan Transaksi Efek (PLTE). Dan BEI wajib menyediakan
data transaksi yang dapat diakses publik seketika setelah transaksi dilaporkan.
transaksi/harga pasar harian efek bersifat utang dan sukuk di laman resmi Bursa
Efek Indonesia (BEI). Dan harga transaksi/harga pasar historis efek bersifat
utang dan bisa didapatkan di The Indonesia Capital Market Institute (TICMI),
fundamental atau nilai intrinsik atau nilai sesungguhnya dari suatu efek adalah
perkiraan nilai sebenarnya dari efek tersebut. Harga wajar juga menjadi
33
Dalam peraturan Bapepam dan LK No. V.C.3 tentang Lembaga Penilaian
Harga Efek, pihak yang dapat melakukan penilaian dan penetapan atas harga
pasar wajar efek bersifat utang dan sukuk adalah lembaga penilai harga efek
(LPHE) yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK. Sampai saat
ini, hanya ada satu LPHE resmi dan terdaftar di bawah pengawasan otoritas pasar
modal, yaitu PT. Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) atau Indonesia Bond
penilaian yang berlaku umum pada lembaga penilai lain di luar negeri. Metode
rating, perilaku masa lalu, yield curve dan data keuangan. Seluruh metodologi
dan bebas manipulasi. Dengan metodologi ini, penilaian wajar dapat dihasilkan
untuk setiap efek secara harian, walaupun surat utang tersebut tidak likuid dan
tidak diperdagangkan.
Pada dasarnya, praktik valuasi harga sukuk di pasar saat ini tidak berbeda
dengan valuasi obligasi konvensional. Hal ini dikarenakan metode valuasi harga
wajar sukuk dengan akad ijarah dan sukuk dengan akad mudharabah sama
dengan struktur obligasi dari aspek arus kas. Pada sukuk mudharabah, karena
besarnya keuntungan proyek tiap periodenya tidak selalu sama maka besarnya
imbal hasil yang diterima tiap periodenya pun tidak selalu sama sehingga untuk
34
melakukan valuasi harga sukuk mudharabah ini perlu adanya pemodelan
proyeksi arus kas. Pemodelan arus kas tersebut dilakukan dengan menggunakan
asumsi bahwa periode imbal hasil di masa yang akan datang diestimasi
35
B. Penelitian Terdahulu
No Judul Penulis Hasil Persamaan Perbedaan
1. Analisis Yayuk Sri Secara umum Meneliti Menggunakan
Komparasi Wahyuni terdapat perbedaan perbandingan sukuk
Imbal Hasil dan (2011) yang signifikan imbal hasil dan mudharabah
Risiko Sukuk secara statistik risiko sukuk sebagai sampel
Dengan imbal hasil dan dengan penelitian
Menggunakan risiko sukuk antara menggunakan Menambahkan
Harga Pasar dan yang menggunakan harga pasar dan metode current
Harga Wajar harga pasar dan harga. yield dalam
(Studi Kasus harga wajarnya Metode perhitungan imbal
pada Sukuk berdasarkan perhitungan imbal hasil dan
yang beberapa klasifikasi hasil menggunakan
Diterbitkan di yang ditentukan. menggunakan yield spread
Indonesia yield to maturity dalam
Periode 2009- dan holding perhitungan
2011). period yield. risiko.
Periode penelitian
2018-2020.
2. Analisis Liza Wardani Tidak terdapat Meneliti Menggunakan
Komparasi (2017) perbedaan yang perbandingan sukuk
Imbal Hasil dan signifikan pada imbal hasil dan mudharabah
Risiko Sukuk YTM dan risiko risiko sukuk sebagai sampel
Negara Seri IFR HPY dengan dengan penelitian.
Dengan menggunakan menggunakan Menambahkan
Menggunakan harga pasar dan harga pasar dan current yield
Harga Pasar dan harga wajar. harga wajar. dalam
Harga Wajar Terdapat perbedaan Metode perhitungan imbal
Periode 2014- yang signifikan perhitungan imbal hasil dan
2016) pada RAR dengan hasil menggunakan
36
menggunakan menggunakan yield spread
harga pasar dan yield to maturity dalam
harga wajar. dan holding perhitungan
period yield. risiko.
Periode penelitian
2018-2020.
3. Analisis Burhanuddin Tidak ada Meneliti kinerja Meneliti
Perbandingan (2013) perbedaan kinerja sukuk perbandingan
Kinerja Obligasi yang signifikan mudharabah imbal hasil sukuk
Syariah antara obligasi berdasarkan mudharabah
Mudharabah syariah current yield dan dengan
dan Ijarah di mudharabah dan yield to maturity. menggunakan
Bursa Efek ijarah. Tapi harga pasar dan
Indonesia. berdasarkan nilai harga wajar,
rata-rata variabel, dengan tambahan
obligasi syariah metode Holding
mudharabah Period Yield
memiliki kinerja dalam
yang lebih baik dari perhitungan imbal
obligasi syariah hasil.
ijarah.
4. Perbandingan Cut Aja Ratu Tidak terdapat Meneliti imbal Menambahkan
Imbal Hasil Balqis, & perbedaan yang hasil sukuk metode Holding
Sukuk Meutia Fitri signifikan antara mudharabah Period Yield
Mudharabah (2018) imbal hasil sukuk berdasarkan dalam
Dan Obligasi mudharabah current yield dan perhitungan imbal
Konvensional dengan obligasi yield to maturity. hasil.
(Studi Pada konvensional. Meneliti
Perusahaan Tapi berdasarkan perbandingan
Yang Terdaftar nilai rata-rata, imbal hasil sukuk
37
Di Bursa Efek sukuk mudharabah mudharabah
Indonesia memiliki imbal dengan
Tahun 2011- hasil yang sedikit menggunakan
2014) lebih besar dari harga pasar dan
obligasi. harga wajar.
5. Perbandingan Dunyati Terdapat perbedaan Meneliti Yield to Meneliti
Yield to Ilmiah antara sukuk ijarah Maturity sukuk perbandingan
Maturity Dan (2018) dan sukuk mudharabah. Yield to Maturity
(Rating) Pada mudharabah sukuk
Sukuk Ijarah berdasarkan Yield mudharabah
Dan Sukuk to Maturity. dengan
Mudaharabah. Tidak terdapat menggunakan
perbedaan antara harga pasar dan
peringkat sukuk harga wajar.
ijarah dan sukuk
mudharabah.
6. Pengaruh Ernawati, & Variabel Meneliti yield Meneliti
Profitabilitas, Akhmad profitabilitas tidak sukuk perbandingan
Efisiensi, Dan Riduwan berpengaruh mudharabah. yield sukuk
Syariah (2015) terhadap yield mudharabah
Compliance sukuk mudharabah, dengan
Terhadap Yield variabel efisiensi menggunakan
Sukuk berpengaruh positif harga pasar dan
Mudharabah Di terhadap yield harga wajar.
Indonesia sukuk mudharabah,
dan variabel syariah
compliance tidak
berpengaruh
terhadap yield
38
sukuk mudharabah
di Indonesia.
7. Determinan Lia Ernawati, Variabel makro Menggunakan Menggunakan
Yield Spread Arni Surwanti, meliputi Credit yield spread metode yield
Obligasi dan Firman Default Swap sebagai variabel spread dalam
Korporasi Di pribadi (CDS), kurs, inflasi, penelitian. menghitung risiko
Indonesia. (2020) dan variabel sukuk
mikroekonomi mudharabah.
meliputi maturitas, Membandingkan
profitabilitas, dan yield spread
likuiditas dengan
menunjukkan menggunakan
pengaruh yang harga pasar dan
signifikan terhadap harga wajar.
yield spread
obligasi dan IHSG
tidak berpengaruh
signifikan.
8. Pengaruh Risiko Eka Lestari Variabel likuiditas Menggunakan Meneliti
Likuiditas Hafqi Putri perusahaan dan age yield spread perbandingan
Perusahaan (2013) tidak berpengaruh sebagai variabel yield spread yang
Terhadap Yield signifikan terhadap penelitian. dihitung
Spread Obligasi. yield spread, menggunakan
sedangkan variabel harga pasar dan
leverage, maturity, harga wajar.
coupon, size issue,
dan kinerja
perusahaan
berpengaruh
39
signifikan terhadap
yield spread.
9. Penilaian Teni Rubiyanti Variabel kurs Meneliti fair Meneliti
Faktor-Faktor (2019) rupiah terhadap price/ harga wajar perbandingan
Makroekonomi, dolar, coupon rate, sukuk yang imbal hasil dan
Coupon, Yield dan time to maturity diterbitkan oleh risiko sukuk
to Maturity, berpengaruh positif PHEI. mudharabah
Time to dan signifikan, Meneliti yield to dengan
Maturity, dan Yield to maturity maturity sukuk menggunakan
Rating terhadap berpengaruh harga pasar dan
dengan
fair price sukuk negatif dan menggunakan harga wajar yang
korporasi pasar signifikan, diterbitkan oleh
harga wajar.
modal syariah sedangkan inflasi, PHEI.
Di Indonesia tingkat imbal hasil
Periode 2014- SBIS, dan tingkat
2018 bagi hasil deposito
mudharabah tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
fair price sukuk
korporasi, namun
secara simultan
semua variabel
berpengaruh
signifikan terhadap
fair price sukuk
korporasi.
10. The Risk of Omamah Pada umumnya Meneliti risiko Menghitung risiko
Sukuk (Islamic Ameen B sukuk dan obligasi sukuk. sukuk
Bonds) and Barqawi memiliki risiko mudharabah
40
Conventional (2018) yang sama dengan
Bonds: meskipun sukuk menggunakan
Comparative memiliki risiko metode yield
Study tambahan berupa spread.
risiko kepatuhan
syariah dan risiko
regulasi.
Tapi terlepas dari
itu semua, sukuk
memiliki risiko
yang lebih rendah
karena adanya
prinsip profit and
loss sharing dan
adanya underlying
asset.
11. Measuring Risk Zhun Yan Sukuk SRI berbeda Meneliti imbal Meneliti imbal
and Return Of Chang secara signifikan hasil dan risiko hasil dan risiko
Sustainable And (2020) dengan sukuk sukuk sukuk
Responsible korporasi Malaysia menggunakan mudharabah yang
Investment ber-rating AAA, yield spread. diterbitkan di
(SRI) Sukuk in sukuk negara Indonesia.
Malaysia Malaysia, dan
obligasi negara
Malaysia. Sukuk
SRI lebih berisiko.
12. Relative Risk Of Ravindran Hasil perhitungan Meneliti risiko Menggunakan
Islamic Sukuk Ramasamy, Duration dan sukuk korporasi metode yield
Over Shanmugam Convexiety dan spread dalam
Government Munisamy, menunjukkan membandingkann
41
And Mohd Hanif sukuk tepat berada ya dengan sukuk perhitungan
Conventional Mohd Helmi di antara obligasi negara. risikonya.
Bonds (2011) pemerintah dan
obligasi
konvensional.
Perpaduan antara
obligasi
pemerintah, sukuk,
dan obligasi
konvensioanl
dalam satu
portofolio akan
menurunkan risiko
pasar dan
memberikan
pendapatan yang
stabil di atas
obligasi pemerintah
42
C. Kerangka Pemikiran
Sukuk Mudharabah
Tidak normal
Uji Normalitas Mann Whitney U-Test
Uji Homogenitas
Hasil
43
D. Hipotesis
1. Hipotesis penelitian:
Ho: Tidak terdapat perbedaan antara imbal hasil sukuk mudharabah dengan
Hipotesis statistik:
Ho: µ1 = µ2
Ha: µ1 ≠ µ2
2. Hipotesis penelitian:
Ho: Tidak terdapat perbedaan antara imbal hasil sukuk mudharabah dengan
Hipotesis statistik:
Ho: µ1 = µ2
Ha: µ1 ≠ µ2
44
3. Hipotesis penelitian:
Ho: Tidak terdapat perbedaan antara imbal hasil sukuk mudharabah dengan
Hipotesis statistik:
Ho: µ1 = µ2
Ha: µ1 ≠ µ2
4. Hipotesis penelitian:
periode 2018-2020.
periode 2018-2020.
Hipotesis statistik:
Ho: µ1 = µ2
Ha: µ1 ≠ µ2
45
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sukuk mudharabah yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) per akhir tahun 2020 yang berjumlah 78 seri.
tertentu, yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
dianggap bisa mewakili populasi. (Agung & Yuesti, 2019: 39). Metode
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. (Hendriyani, dkk 2017: 42). Kriteria yang
melakukan pembayaran bagi hasil minimal dua kali dan maksimal satu kali
46
3. Sukuk mudharabah yang ditransaksikan di pasar sekunder dengan cukup
4. Sukuk negara yang digunakan adalah Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
PBS yang memiliki waktu jatuh tempo terdekat dengan waktu jatuh tempo
sukuk mudharabah.
sebagai berikut:
47
7. SMPPGD01BCN1 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pegadaian
Data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data kuantitatif adalah
data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. (Agung &
Yuesti, 2019: 61). Data ini diperoleh dari sumber sekunder. Data sekunder
merupakan data yang diperoleh tidak secara langsung dari objek penelitian,
peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
(Nuryadi, dkk, 2017: 5). Data dalam penelitian ini diperoleh dari PT. Penilaian
Harga Efek Indonesia (PHEI)/Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) dan PT.
dengan masalah penelitian. Dokumen dapat berupa buku harian, surat pribadi,
laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial, dan yang lainnya.
48
D. Metode Analisis Data
uji Independent Sample T-Test dan statistik nonparametrik dengan alat uji Mann
Whitney U Test.
1. Statistik deskriptif
Dengan statistik deskriptif, kumpulan data akan tersaji dengan ringkas dan
rapi sehingga lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh pembaca. Selain
itu, statistik deskriptif memberikan informasi inti dari kumpulan data yang
ada.
2. Uji Asumsi
2013: 150). Asumsi yang harus dipenuhi pada Independent Sample T-Test di
antaranya adalah data berdistribusi normal, dan varians antar kelompok sama
atau homogen. (Rinaldi, dkk, 2020: 52). Tapi asumsi homogenitas tidak
bersifat mutlak karena jika didapati varians antar kelompok tidak homogen,
49
Independent Sample T-Test tetap dapat digunakan. Untuk mengetahui apakah
data penelitian memenuhi asumsi di atas atau tidak, dilakukan uji asumsi
sebagai berikut:
a) Uji normalitas. Uji normalitas adalah suatu prosedur uji statistik yang
Wilk. Uji Shapiro Wilk menggunakan data dasar yang belum diolah dalam
(Cahyono, 2015: 23). Uji ini menghasilkan keputusan yang akurat apabila
digunakan pada sampel yang kurang dari 50. Oktaviani, dkk (2014: 128).
𝑘 2
1
𝑇3 = [∑ 𝑎𝑖 (𝑋𝑛−𝑖+1 − 𝑋𝑖 )] …(3.1)
𝐷
𝑖=1
𝐷 = ∑(𝑋𝑖 − 𝑋̅)2
…(3.2)
𝑖=1
50
Keterangan:
𝑋𝑛−𝑖+1 = data ke n – i + 1
𝑋𝑖 = data ke i
̅
X = rata-rata data
1) Jika nilai Sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas (p-value) < 0,05,
2) Jika nilai Sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas (p-value) > 0,05,
b) Uji homogenitas. Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik yang
digunakan untuk mengetahui apakah dua atau lebih kelompok data sampel
berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama atau tidak.
51
Keterangan:
n = jumlah pengamatan
k = banyaknya kelompok
̅i. |
Zij = |Yij − Y
1) Jika nilai Sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas (p-value) < 0,05,
maka kelompok data berasal dari populasi yang memiliki varians yang
2) Jika nilai Sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas (p-value) > 0,05,
maka kelompok data berasal dari populasi yang memiliki varians yang
sama (homogen).
grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, apakah kedua grup
52
Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai
nilai standart error yang akhirnya akan membedakan rumus pengujian. Hasil
pooled variance:
b) 𝑥1 − ̅̅̅
̅̅̅ 𝑥2 …(3.5)
𝑡=
1 1
√𝑠𝑝2 (
𝑛1 + 𝑛2 )
Keterangan:
Keterangan:
53
b) Untuk varians yang berbeda (equal variance not assumed) menggunakan
c) 𝑥1 − ̅̅̅
̅̅̅ 𝑥2 …(3.7)
𝑡=
𝑠12 𝑠22
√
𝑛1 + 𝑛2
2 …(3.8)
𝑠2 𝑠2
( 1 + 2)
𝑛1 𝑛2
𝑑𝑓 = 2 2
𝑠2 𝑠2
( 1) ( 2)
𝑛1 𝑛2
+
(𝑛1 − 1) (𝑛2 − 1)
1) Jika nilai Sig. (2-tailed) atau nilai probabilitas (p-value) > 0,05, maka
2) Jika nilai Sig. (2-tailed) atau nilai probabilitas (p-value) < 0,05, maka
1) Jika nilai t hitung < t tabel, maka tidak terdapat perbedaan rata-rata
2) Jika nilai t hitung > t tabel, maka terdapat perbedaan rata-rata antara
dua variabel.
54
4. Mann Whitney U Test
Whitney U-Test yang tidak memerlukan asumsi normalitas. Uji ini tergolong
Mann Whitney U-Test menguji perbedaan nilai tengah (median) skor dua
buah populasi berdasarkan dua sampel yang tidak berpasangan. Ada dua
rumus yang digunakan dalam pengujian. Dari kedua rumus ini yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah rumus dengan nilai U yang paling
𝑛1 (𝑛1 + 1) …(3.9)
𝑈1 = 𝑛1 𝑛2 + − 𝑅1
2
𝑛2 (𝑛2 + 1) …(3.10)
𝑈2 = 𝑛1 𝑛2 + − 𝑅2
2
Keterangan:
𝑛1 = jumlah sampel 1
𝑛2 = jumlah sampel 2
𝑈1 = jumlah peringkat 1
𝑈2 = jumlah peringkat 2
55
Dasar pengambilan keputusan:
a) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan
b) Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan antara
dua variabel.
Variabel independen penelitian ini adalah harga pasar dan harga wajar.
yield to maturity (YTM), dan holding period yield (HPY). Perhitungan risiko
tersebut.
56
2. Yield To Perkiraan keseluruhan
investor selama 1
𝐴𝑛𝑛𝑢𝑎𝑙 𝐻𝑃𝑅 = 𝐻𝑃𝑅 𝑛
periode kepemilikan
(2.4)
obligasi.
𝐼𝑡 + (𝑃𝑡+1 − 𝑃𝑡 )
𝐻𝑃𝑅𝑖,𝑡 =
𝑃𝑡
(2.5)
obligasi korporasi
menentukan premi
risiko.
57
BAB IV
maturity (YTM), dan holding period yield (HPY), sementara perhitungan risiko
yang diterbitkan periode 2018-2020 dengan segala kriteria yang telah ditetapkan,
Negara (SBSN) PBS yang dijadikan sampel berjumlah 2 seri. Data historis harga
pasar didapatkan dari TICMI dan data historis harga wajar didapatkan dari
HPY dan yield spried dengan menggunakan harga pasar, lalu dilakukan
58
B. Temuan Hasil Penelitian
penelitian ini, digunakan beberapa informasi lain di samping harga pasar dan
harga wajar, di antaranya waktu penerbitan dan waktu jatuh tempo, tingkat bagi
hasil dan fee, nilai nominal/penebusan, frekuensi pembayaran bagi hasil dan fee,
serta basis perhitungan hari. Informasi tersebut penulis dapatkan dari situs resmi
period yield (HPY), dan yield spread sukuk mudharabah dengan menggunakan
harga pasar dan harga wajar disajikan dalam lampiran 1-8 penelitian ini.
Tabel 4.1 adalah output analisis statistik deskriptif current yield (CY),
yield to maturity (YTM), holding period yield (HPY), dan yield spread sukuk
59
Tabel 4.1. Output analisis statistik deskriptif
adalah 40. Nilai terendah CY dengan menggunakan harga pasar adalah 7,00%
dan nilai tertinggi 9,30%, rata-ratanya 8,44% dengan standar deviasi 0,006223.
dan nilai tertinggi 9,10%, rata-ratanya 8,34% dengan standar deviasi 0,005904.
Standar deviasi yang lebih kecil dari rata-rata menunjukkan sebaran data yang
kecil atau tidak ada kesenjangan yang cukup besar, atau ukuran tengah rata-rata
Nilai terendah YTM dengan menggunakan harga pasar adalah 5,40% dan
Sementara nilai terendah YTM dengan menggunakan harga wajar adalah 5,00%
dan nilai tertinggi 8,50%, rata-ratanya 6,93% dengan standar deviasi 0,009119.
Standar deviasi yang lebih kecil dari rata-rata menunjukkan sebaran data yang
kecil atau tidak ada kesenjangan yang cukup besar, atau ukuran tengah rata-rata
60
merupakan parameter yang tepat untuk mewakili semua data dalam penelitian
ini.
adalah 6,60% dan nilai tertinggi 15,00%, rata-ratanya 9,68% dengan standar
wajar adalah 6,00% dan nilai tertinggi 16,30%, rata-ratanya 11,49% dengan
standar deviasi 0,022056. Standar deviasi yang lebih kecil dari rata-rata
menunjukkan sebaran data yang kecil atau tidak ada kesenjangan yang cukup
besar, atau ukuran tengah rata-rata merupakan parameter yang tepat untuk
menggunakan harga pasar adalah 0,10% dan nilai tertinggi 5,30%, rata-ratanya
2,10% dengan standar deviasi 0,010458. Sementara nilai terendah yield spread
dengan menggunakan harga wajar adalah 0,60% dan nilai tertinggi 2,70%, rata-
ratanya 1,34% dengan standar deviasi 0,005080. Standar deviasi yang lebih kecil
dari rata-rata menunjukkan sebaran data yang kecil atau tidak ada kesenjangan
yang cukup besar, atau ukuran tengah rata-rata merupakan parameter yang tepat
61
pengujian hipotesis akan menggunakan Mann Whitney U-Test. Tabel 4.2
(YTM), holding period yield (HPY), dan yield spread sukuk mudharabah
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
menggunakan harga pasar adalah 0,000, kurang dari 0,05. Dan nilai Sig.
dari 0,05. Nilai Sig.<0,05 berarti data tidak berdistribusi normal. Karena data
0,049, lebih kecil dari 0,05. Nilai Sig.<0,05 berarti data tidak berdistribusi
62
wajar adalah 0,551, lebih besar dari 0,05. Nilai Sig.>0,05 berarti data
berdistribusi normal. Data salah satu sampel tidak berdistribusi normal, maka
0,142, lebih dari 0,05. Dan nilai Sig. (signifikansi) HPY dengan
menggunakan harga wajar adalah 0,452, lebih dari 0,05. Nilai Sig.>0,05
adalah 0,272, lebih dari 0,05. Nilai Sig.>0,05 berarti data berdistribusi
harga wajar adalah 0,050. Nilai Sig.= 0,05 berarti data tidak berdistribusi
normal. Data salah satu sampel tidak berdistribusi normal, maka asumsi
kelompok atau lebih. Tabel 4.3 menyajikan output uji homogenitas current
yield (CY), yield to maturity (YTM), holding period yield (HPY), dan yield
spread sukuk mudharabah dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar.
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Levene karena pada uji
Levene data yang diuji tidak harus berdistribusi normal, hanya harus kontinu.
63
Tabel 4.3. Output uji homogenitas
Dari tabel output di atas, diketahui nilai Sig. (signifikansi) current yield
(CY) dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar adalah 0,731, lebih
harga pasar dan harga wajar adalah 0,082, lebih dari 0,05. Sebagaimana dasar
menggunakan harga pasar dan harga wajar adalah 0,605, lebih dari 0,05.
harga pasar dan harga wajar adalah 0,000, kurang dari 0,05. Sebagaimana
64
4. Hasil Uji Hipotesis
Dari hasil uji asumsi normalitas, diketahui hanya holding period yield
hipotesisnya.
yield (HPY) dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar. Hasil uji
homogenitas dengan uji Levene menyatakan data sampel holding period yield
(HPY) berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (homogen)
berpedoman pada nilai yang terdapat dalam baris “equal variance assumed”.
95% Confidence
Interval of the
Equal variances
-3.853 77.189 .000 -.0180975 .0046970 -.0274500 -.0087450
not assumed
assumed diketahui nilai Sig. (2-tailed) holding period yield (HPY) dengan
65
menggunakan harga pasar dan harga wajar adalah 0,000, kurang dari 0,050.
period yield (HPY) dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar.
hitung dengan t tabel, maka dari tabel di atas diketahui nilai t hitung adalah
berarti terdapat perbedaan rata-rata antara holding period yield (HPY) dengan
imbal hasil sukuk mudharabah dengan menggunakan harga pasar dan harga
current yield (CY), yield to maturity (YTM), dan yield spread akan
Whitney U-Test current yield (CY), yield to maturity (YTM), dan yield
66
Dari tabel output di atas, diketahui nilai Asymp. Sig. (2-tailed) current
yield (CY) dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar adalah 0,285,
perbedaan antara current yield (CY) dengan menggunakan harga pasar dan
perbedaan antara imbal hasil dengan menggunakan harga pasar dan harga
menggunakan harga pasar dan harga wajar adalah 0,005, kurang dari 0,05.
maturity (YTM) dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar. Dengan
Maturity (YTM).
pasar dan harga wajar adalah 0,000, kurang dari 0,05. Sebagaimana dasar
pengambilan keputusan dalam Mann Whitney U-Test, nilai Asymp. Sig. (2-
67
C. Pembahasan
(CY) yang dihitung menggunakan harga pasar adalah 8,44%, sementara rata-rata
current yield yang dihitung menggunakan harga wajar adalah 8,34%. Dengan
demikian, rata-rata current yield dengan menggunakan harga pasar sedikit lebih
pasar adalah 7,62%, sementara rata-rata yield to maturity (YTM) yang dihitung
maturity dengan menggunakan harga pasar lebih besar dari rata-rata yield to
pasar adalah 9,68% sementara rata-rata holding period yield (HPY) yang
holding period yield dengan menggunakan harga pasar jauh lebih kecil dari rata-
menggunakan harga pasar lebih besar dari rata-rata yield spread dengan
68
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif di atas, penulis
diharapkan karena akan menggambarkan tingkat imbal hasil yang lebih besar.
Tapi beriringan dengan risiko, penggunaan harga pasar dalam perhitungan risiko
akan menghasilkan tingkat risiko yang lebih besar. Oleh karenanya, penulis
2. Current Yield
Whitney U-Test menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,285, lebih
dari 0,05 sehingga disimpulkan tidak terdapat perbedaan antara current yield
dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar. Dengan demikian, baik
yang akan diterima pemegang sukuk mudharabah saat ini nilainya tidak berbeda.
bisa diasumsikan sebagai return aktual dari sukuk atau obligasi yang
gain/loss. Current yield hanya mendasarkan pada nilai pasar yang dapat
mendasarkan pada harga pasar dan harga pasar wajar menghasilkan imbal hasil
Rata-rata harga pasar dan rata-rata harga wajar dalam penelitian ini
berada dalam posisi at premium atau berada dalam nilai yang lebih tinggi atau
69
lebih besar dari nilai nominalnya,. Dalam investasi obligasi, jika posisi harga at
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini menyatakan tidak
Whitney U-Test menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,005, kurang
dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar. Dengan demikian, pemegang
menggunakan harga pasar dan harga wajar. Hasil dari penelitian ini sejalan
kupon atau bagi hasil/marjin/fee dan selisih harga apabila memegang sukuk atau
obligasi hingga jatuh tempo. Dengan kata lain, yield to maturity menghitung
kupon atau bagi hasil/marjin/fee yang dihubungkan dengan harga, selisih harga
beli terhadap harga pelunasan, dan tahun-tahun yang tersisa hingga jatuh tempo.
70
current yield. Perhitungan ini telah dilakukan dan hasilnya menyatakan tidak ada
perbedaan. Maka faktor yang menjadi penyebab adanya perbedaan antara yield
to maturity dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar sepertinya adalah
Rata-rata harga pasar dan harga wajar penelitian yang berada dalam
posisi at premium atau berada dalam nilai yang lebih tinggi atau lebih besar dari
nilai nominalnya membuat nilai yield to maturity lebih kecil dari nilai current
yield.
kurang dari 0,05 sehingga disimpulkan terdapat perbedaan antara holding period
yield (HPY) dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar. Dengan
selama periode kepemilikan (holding period return) nilainya akan berbeda jika
pemodal selama memegang obligasi atau sukuk. Hasil ini terbagi dalam dua
bagian, yang pertama selisih harga pembelian dan harga penjualan yang lazim
disebut sebagai capital gain (loss), dan yang kedua hasil dari kupon. Nilainya
yang ditentukan oleh capital gain/loss dan kupon atau bagi hasil/margin/fee
71
dan harga wajar menghasilkan perbedaan. Dan berdasarkan hasil analisis
deskriptif statistik, perbedaan yang ada di antara keduanya ini cukup besar.
Hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Yayuk (2011), dalam penelitian tersebut dinyatakan tidak ada perbedaan
yang signifikan antara HPY dengan menggunakan harga pasar dan harga wajar.
5. Yield Spread
Test menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000, kurang dari 0,05
menggunakan harga pasar dan harga wajar. Dengan demikian, premi risiko yang
Dalam penelitian ini, yield spread merupakan selisih dari YTM sukuk
pasar dan harga wajar terhadap capital gain/loss sepertinya masih menjadi salah
satu faktor yang menyebabkan adanya perbedaan antara yield spread dengan
meliputi Credit Default Swap (CDS), kurs, inflasi dan variabel mikroekonomi
72
signifikan terhadap yield spread obligasi sementara IHSG tidak berpengaruh
signifikan.
73
BAB V
A. SIMPULAN
hasil dan risiko sukuk mudharabah dengan menggunakan harga pasar dan harga
wajar berdasarkan current yield (CY), yield to maturity (YTM), holding period
yield (HPY), dan yield spread periode 2018-2020. Dari hasil penelitian dan
c) Rata-rata holding period yield dengan menggunakan harga pasar jauh lebih
kecil dari rata-rata holding period yield dengan menggunakan harga wajar.
d) Rata-rata yield spread dengan menggunakan harga pasar lebih besar dari
hasil yang diharapkan karena akan menggambarkan tingkat imbal hasil yang
74
lebih besar. Tapi penulis merekomendasikan penggunaan harga wajar jika itu
menggunakan harga pasar dan harga wajar berdasarkan current yield (CY)
U-Test menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,285, lebih dari
0,05.
menggunakan harga pasar dan harga wajar berdasarkan holding period yield
harga pasar dan harga wajar berdasarkan yield spread periode 2018-2020.
Hasil uji hipotesis yield spread dengan menggunakan Mann Whitney U-Test
menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000, kurang dari 0,05.
75
B. SARAN
populasinya.
yang diterbitkan oleh PT. Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) dengan harga
pasar wajar yang diterbitkan oleh Bloomberg atau penilai harga efek lain yang
sejenis.
76
DAFTAR PUSTAKA
Agung, A. A. P., & Yuesti, A. (2019). Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif dan
Kualitatif. Bali: CV. Noah Aletheia.
Dewi, D. M., Nugroho, L., Sukmadilaga, C., & Fitijanti, T. (2020). Tinjauan Sukuk
Korporasi di Indonesia dari Perspektif Penawaran, Permintaan, dan
Regulasi. Journal of Business and Economics Research (JBE), 1(1), 13.
Direktorat Pasar Modal Syariah. (2016). Sinergi Menuju Pasar Modal Syariah yang
Lebih Besar dan Berkembang. Perkembangan Pasar Modal Syariah 2016.
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan. Diunduh pada 20 juni 2020, dari
https://www.ojk.go.id.
77
Fonna, C. Y., & Mutia, E. (2015). Perbandingan Tingkat Yield to Maturity dan
Risiko Pasar pada Sukuk Ijarah dan Sukuk Mudharabah. Simposium
Nasional Akuntansi (SNA) XVIII Universitas Sumatera Utara, 23.
Hamid, A. (2009). Pasar Modal Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Hendriyani, R., Chusna, K., Atmaja, B. T., Itsna, I., & Yanty, R. (2017). Metodologi
Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Sunan Kalijaga.
Huda, N., & Nasution, M. E. (2008). Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Mugiyati. (2016). Sukuk di Pasar Modal: Tinjauan Bisnis Investasi dan Fiqh.
Surabaya: UIN Sunan Ampel Press.
78
Muhid, A. (2019). Analisis Statistik Edisi ke 2. Sidoarjo: Zifatama Jawara.
Najmuddin., & Amri, F. (2016). Komparasi Obligasi dan Sukuk. Sebuah Tinjauan
Fenomenologis. Tsarwah (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam), 1(1), 134.
Nuryadi., Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara. (2017). Dasar-dasar Statistik
Penelitian. Yogyakarta: Sibuku Media.
Otoritas Jasa Keuangan. (2015). Buku Saku Otoritas Jasa Keuangan Edisi Ke 2.
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan. Diunduh pada 5 Februari 2020, dari
https://www.ojk.go.id.
Purnomo, S. D., Serfiyani, C. Y., & Hariyani, I. (2013). Pasar Uang & Pasar Valas.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rachmawati, E. N., & Mumin, A. (2017). Akad Penerbitan Sukuk di Pasar Modal
Indonesia dalam Perspektif Fikih. Al-‘Adalah, 14(1), 249-250.
Ramasamy, R., Munisamy, S., & Helmi, M. H. M. (2011). Relative Risk of Islamic
Sukuk Over Government and Conventional Bonds. Global Journal of
Management and Business Research, 11(6), 11.
Rinaldi, A., Novalia., & Syazali, M. (2020). Statistik Inferensial untuk Ilmu Sosial
dan Pendidikan. Bogor: IPB Press.
Rodoni, A., & Ali, H. (2014). Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Rodoni, A., & Hamid, A. (2008). Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Zikrul
Hakim.
79
Sitorus, T. (2015). Pasar Obligasi Indonesia. Teori dan Praktik. Depok: Raja
Grafindo Persada.
Tim Kajian Pasar Sekunder Sukuk. (2012). Kajian Pasar Sekunder Sukuk. Jakarta:
Bapepam-LK.
Wahyuni, Y. S. (2011) Analisis Komparasi Imbal hasil dan Risiko Sukuk dengan
Menggunakan Harga Pasar dan Harga Wajar (Studi Kasus pada Sukuk
yang Diterbitkan di Indonesia Periode 2009-2011). (Thesis Tidak
Dipublikasikan). Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.
80
LAMPIRAN
81
4 03/31/20 03/21/22 8.55% 100.00 100 8.550%
5 06/30/20 03/21/22 8.55% 100.00 100 8.550%
6 09/30/20 03/21/22 8.55% 102 100 8.382%
7 12/30/20 03/21/22 8.55% 103.75 100 8.241%
1 08/31/20 05/13/23 7.70% 100.00 100 7.700%
SMPPGD01BCN1
2 11/30/20 05/13/23 7.70% 100 100 7.700%
82
7 10/27/20 06/27/22 9.00% 103.6946 100 8.679%
1 06/28/19 03/21/22 8.55% 101.0991 100 8.457%
2 09/30/19 03/21/22 8.55% 102.3140 100 8.357%
3 12/30/19 03/21/22 8.55% 102.8095 100 8.316%
SMSMII01BCN2 4 03/31/20 03/21/22 8.55% 101.9996 100 8.382%
5 06/30/20 03/21/22 8.55% 103.1275 100 8.291%
6 09/30/20 03/21/22 8.55% 103.2605 100 8.280%
7 12/30/20 03/21/22 8.55% 103.2293 100 8.283%
1 08/31/20 05/13/23 7.70% 102.5057 100 7.512%
SMPPGD01BCN1
2 11/30/20 05/13/23 7.70% 103.2413 100 7.458%
Tgl
Kode Sukuk Tgl Bagi
NO. jatuh Harga Rdmpt Freq Basis YTM
Mudharabah transaksi hasil
tempo
1 02/28/19 11/08/21 8.75% 100.54 100 4 0 8.522%
2 05/31/19 11/08/21 8.75% 101.29 100 4 0 8.159%
3 08/30/19 11/08/21 8.75% 101.35 100 4 0 8.069%
4 11/29/19 11/08/21 8.75% 100.00 100 4 0 8.748%
SMBEXI01BCN2
5 02/28/20 11/08/21 8.75% 101 100 4 0 8.110%
6 05/29/20 11/08/21 8.75% 100.00 100 4 0 8.747%
7 08/31/20 11/08/21 8.75% 103 100 4 0 6.106%
8 11/30/20 11/08/21 8.75% 101.79 100 4 0 6.763%
1 02/28/19 11/15/21 9.25% 100.480 100 4 0 9.047%
2 05/31/19 11/15/21 9.25% 102.300 100 4 0 8.205%
3 08/30/19 11/15/21 9.25% 100.000 100 4 0 9.248%
4 11/29/19 11/15/21 9.25% 103.150 100 4 0 7.506%
SMBNGA01BCN1
5 02/28/20 11/15/21 9.25% 105.27 100 4 0 5.990%
6 05/29/20 11/15/21 9.25% 100.00 100 4 0 9.247%
7 08/31/20 11/15/21 9.25% 100.00 100 4 0 9.247%
8 11/30/20 11/15/21 9.25% 102.81 100 4 0 6.204%
1 11/29/19 08/21/22 7.90% 100.00 100 4 0 7.899%
2 02/28/20 08/21/22 7.90% 103.56 100 4 0 6.339%
SMBNGA01BCN2 3 05/29/20 08/21/22 7.90% 103.56 100 4 0 6.179%
4 08/31/20 08/21/22 7.90% 103 100 4 0 6.270%
5 11/30/20 08/21/22 7.90% 103.28 100 4 0 5.886%
1 06/30/20 03/27/23 7.00% 100.00 100 4 0 7.000%
SMBNGA01BCN3 2 09/30/20 03/27/23 7.00% 100.00 100 4 0 7.000%
3 12/30/20 03/27/23 7.00% 100 100 4 0 7.000%
83
1 04/30/19 06/27/22 9.00% 100 100 4 0 8.998%
2 07/31/19 06/27/22 9.00% 101.29 100 4 0 8.492%
3 10/31/19 06/27/22 9.00% 102.56 100 4 0 7.919%
SMADMF03BCN3 4 01/31/20 06/27/22 9.00% 104.29 100 4 0 7.044%
5 04/30/20 06/27/22 9.00% 103.89 100 4 0 7.039%
6 07/30/20 06/27/22 9.00% 103.89 100 4 0 6.807%
7 10/27/20 06/27/22 9.00% 103.89 100 4 0 6.515%
1 06/28/19 03/21/22 8.55% 100.00 100 4 0 8.549%
2 09/30/19 03/21/22 8.55% 100.00 100 4 0 8.549%
3 12/30/19 03/21/22 8.55% 100.00 100 4 0 8.549%
SMSMII01BCN2 4 03/31/20 03/21/22 8.55% 100.00 100 4 0 8.549%
5 06/30/20 03/21/22 8.55% 100.00 100 4 0 8.549%
6 09/30/20 03/21/22 8.55% 102 100 4 0 7.109%
7 12/30/20 03/21/22 8.55% 103.75 100 4 0 5.366%
1 08/31/20 05/13/23 7.70% 100.00 100 4 0 7.699%
SMPPGD01BCN1
2 11/30/20 05/13/23 7.70% 100 100 4 0 7.699%
Tgl
Kode Sukuk Tgl Bagi
NO. jatuh Harga Rdmpt Freq Basis YTM
Mudharabah transaksi hasil
tempo
1 02/28/19 11/08/21 8.75% 100.6520 100 4 0 8.475%
2 05/31/19 11/08/21 8.75% 101.4412 100 4 0 8.090%
3 08/30/19 11/08/21 8.75% 101.1482 100 4 0 8.170%
4 11/29/19 11/08/21 8.75% 103.0050 100 4 0 7.078%
SMBEXI01BCN2
5 02/28/20 11/08/21 8.75% 104.2811 100 4 0 6.070%
6 05/29/20 11/08/21 8.75% 102.5788 100 4 0 6.854%
7 08/31/20 11/08/21 8.75% 103.6543 100 4 0 5.543%
8 11/30/20 11/08/21 8.75% 102.7859 100 4 0 5.679%
1 02/28/19 11/15/21 9.25% 102.0088 100 4 0 8.413%
2 05/31/19 11/15/21 9.25% 102.0248 100 4 0 8.328%
3 08/30/19 11/15/21 9.25% 103.1730 100 4 0 7.673%
4 11/29/19 11/15/21 9.25% 103.0691 100 4 0 7.550%
SMBNGA01BCN1
5 02/28/20 11/15/21 9.25% 105.1195 100 4 0 6.081%
6 05/29/20 11/15/21 9.25% 103.2760 100 4 0 6.872%
7 08/31/20 11/15/21 9.25% 104.9490 100 4 0 4.993%
8 11/30/20 11/15/21 9.25% 103.5776 100 4 0 5.392%
SMBNGA01BCN2 1 11/29/19 08/21/22 7.90% 101.6790 100 4 0 7.216%
84
2 02/28/20 08/21/22 7.90% 103.3736 100 4 0 6.417%
3 05/29/20 08/21/22 7.90% 101.0135 100 4 0 7.402%
4 08/31/20 08/21/22 7.90% 103.0016 100 4 0 6.269%
5 11/30/20 08/21/22 7.90% 103.3907 100 4 0 5.819%
1 06/30/20 03/27/23 7.00% 99.7749 100 4 0 7.091%
SMBNGA01BCN3 2 09/30/20 03/27/23 7.00% 100.4020 100 4 0 6.823%
3 12/30/20 03/27/23 7.00% 101.5897 100 4 0 6.234%
1 04/30/19 06/27/22 9.00% 101.9002 100 4 0 8.308%
2 07/31/19 06/27/22 9.00% 102.9651 100 4 0 7.847%
3 10/31/19 06/27/22 9.00% 103.6267 100 4 0 7.479%
SMADMF03BCN3 4 01/31/20 06/27/22 9.00% 104.4516 100 4 0 6.972%
5 04/30/20 06/27/22 9.00% 103.0782 100 4 0 7.441%
6 07/30/20 06/27/22 9.00% 104.7326 100 4 0 6.345%
7 10/27/20 06/27/22 9.00% 103.6946 100 4 0 6.637%
1 06/28/19 03/21/22 8.55% 101.0991 100 4 0 8.097%
2 09/30/19 03/21/22 8.55% 102.3140 100 4 0 7.516%
3 12/30/19 03/21/22 8.55% 102.8095 100 4 0 7.172%
SMSMII01BCN2 4 03/31/20 03/21/22 8.55% 101.9996 100 4 0 7.449%
5 06/30/20 03/21/22 8.55% 103.1275 100 4 0 6.616%
6 09/30/20 03/21/22 8.55% 103.2605 100 4 0 6.218%
7 12/30/20 03/21/22 8.55% 103.2293 100 4 0 5.799%
1 08/31/20 05/13/23 7.70% 102.5057 100 4 0 6.677%
SMPPGD01BCN1
2 11/30/20 05/13/23 7.70% 103.2413 100 4 0 6.263%
85
4 11/15/18 11/29/19 9.25% 103.150 100 0.1240 1.1191 11.909%
5 11/15/18 02/28/20 11.56% 105.27 100 0.1683 1.1286 12.858%
6 11/15/18 05/29/20 13.88% 100.00 100 0.1388 1.0881 8.810%
7 11/15/18 08/31/20 16.19% 100.00 100 0.1619 1.0872 8.721%
8 11/15/18 11/30/20 18.50% 102.81 100 0.2131 1.0992 9.924%
1 08/21/19 11/29/19 1.98% 100.00 100 0.0198 1.0745 7.449%
2 08/21/19 02/28/20 3.95% 103.56 100 0.0751 1.1495 14.949%
SMBNGA01BCN2 3 08/21/19 05/29/20 5.93% 103.56 100 0.0948 1.1244 12.444%
4 08/21/19 08/31/20 7.90% 103 100 0.1090 1.1059 10.590%
5 08/21/19 11/30/20 9.88% 103.28 100 0.1316 1.1018 10.179%
1 03/27/20 06/30/20 1.75% 100 100 0.0175 1.0695 6.946%
SMBNGA01BCN3 2 03/27/20 09/30/20 3.50% 100 100 0.0350 1.0700 7.002%
3 03/27/20 12/30/20 5.25% 100 100 0.0525 1.0698 6.980%
1 01/23/19 04/30/19 2.25% 100 100 0.0225 1.0861 8.609%
2 01/23/19 07/31/19 4.50% 101.29 100 0.0579 1.1138 11.380%
3 01/23/19 10/31/19 6.75% 102.56 100 0.0931 1.1222 12.218%
SMADMF03BCN3 4 01/23/19 01/31/20 9.00% 104.29 100 0.1329 1.1298 12.983%
5 01/23/19 04/30/20 11.25% 103.89 100 0.1514 1.1175 11.746%
6 01/23/19 07/30/20 13.50% 103.89 100 0.1739 1.1113 11.129%
7 01/23/19 10/27/20 15.75% 103.89 100 0.1964 1.1072 10.718%
1 03/21/19 06/28/19 2.11% 100 100 0.0211 1.0807 8.067%
2 03/21/19 09/30/19 4.25% 100 100 0.0425 1.0825 8.251%
3 03/21/19 12/30/19 6.36% 100 100 0.0636 1.0828 8.284%
SMSMII01BCN2 4 03/21/19 03/31/20 8.48% 100 100 0.0848 1.0824 8.237%
5 03/21/19 06/30/20 10.59% 100 100 0.1059 1.0821 8.213%
6 03/21/19 09/30/20 12.73% 102 100 0.1473 1.0943 9.426%
7 03/21/19 12/30/20 14.84% 103.75 100 0.1859 1.1008 10.081%
1 05/13/20 08/31/20 1.93% 100 100 0.0193 1.0656 6.562%
SMPPGD01BCN1
2 05/13/20 11/30/20 3.85% 100 100 0.0385 1.0715 7.147%
86
6 11/08/18 05/29/20 13.13% 102.5788 100 0.1570 1.0981 9.812%
7 11/08/18 08/31/20 15.31% 103.6543 100 0.1897 1.1005 10.048%
8 11/08/18 11/30/20 17.50% 102.7859 100 0.2029 1.0938 9.375%
1 11/15/18 02/28/19 2.31% 102.0088 100 0.0432 1.1594 15.936%
2 11/15/18 05/31/19 4.63% 102.0248 100 0.0665 1.1255 12.553%
3 11/15/18 08/30/19 6.94% 103.1730 100 0.1011 1.1294 12.937%
4 11/15/18 11/29/19 9.25% 103.0691 100 0.1232 1.1183 11.832%
SMBNGA01BCN1
5 11/15/18 02/28/20 11.56% 105.1195 100 0.1668 1.1275 12.745%
6 11/15/18 05/29/20 13.88% 103.2760 100 0.1715 1.1083 10.834%
7 11/15/18 08/31/20 16.19% 104.9490 100 0.2114 1.1128 11.277%
8 11/15/18 11/30/20 18.50% 103.5776 100 0.2208 1.1026 10.264%
1 08/21/19 11/29/19 1.98% 101.6790 100 0.0365 1.1409 14.092%
2 08/21/19 02/28/20 3.95% 103.3736 100 0.0732 1.1458 14.576%
SMBNGA01BCN2 3 08/21/19 05/29/20 5.93% 101.0135 100 0.0694 1.0908 9.076%
4 08/21/19 08/31/20 7.90% 103.0016 100 0.1090 1.1059 10.592%
5 08/21/19 11/30/20 9.88% 103.3907 100 0.1327 1.1026 10.263%
1 03/27/20 06/30/20 1.75% 99.7749 100 0.0152 1.0603 6.033%
SMBNGA01BCN3 2 03/27/20 09/30/20 3.50% 100.4020 100 0.0390 1.0782 7.821%
3 03/27/20 12/30/20 5.25% 101.5897 100 0.0684 1.0912 9.116%
1 01/23/19 04/30/19 2.25% 101.9002 100 0.0415 1.1629 16.290%
2 01/23/19 07/31/19 4.50% 102.9651 100 0.0747 1.1478 14.782%
3 01/23/19 10/31/19 6.75% 103.6267 100 0.1038 1.1364 13.638%
SMADMF03BCN3 4 01/23/19 01/31/20 9.00% 104.4516 100 0.1345 1.1314 13.141%
5 01/23/19 04/30/20 11.25% 103.0782 100 0.1433 1.1112 11.125%
6 01/23/19 07/30/20 13.50% 104.7326 100 0.1823 1.1165 11.653%
7 01/23/19 10/27/20 15.75% 103.6946 100 0.1944 1.1062 10.616%
1 03/21/19 06/28/19 2.11% 101.0991 100 0.0321 1.1245 12.448%
2 03/21/19 09/30/19 4.25% 102.3140 100 0.0656 1.1287 12.873%
3 03/21/19 12/30/19 6.36% 102.8095 100 0.0917 1.1199 11.989%
SMSMII01BCN2 4 03/21/19 03/31/20 8.48% 101.9996 100 0.1047 1.1018 10.178%
5 03/21/19 06/30/20 10.59% 103.1275 100 0.1372 1.1061 10.606%
6 03/21/19 09/30/20 12.73% 103.2605 100 0.1599 1.1021 10.213%
7 03/21/19 12/30/20 14.84% 103.2293 100 0.1807 1.0981 9.808%
1 05/13/20 08/31/20 1.93% 102.5057 100 0.0443 1.1555 15.548%
SMPPGD01BCN1
2 05/13/20 11/30/20 3.85% 103.2413 100 0.0709 1.1334 13.337%
87
Lampiran 7: Perhitungan yield spread dengan menggunakan harga pasar.
Kode Tgl
Tgl YTM YTM Yiels
Sukuk NO. jatuh Fee Harga Rdmpt Freq Basis
transaksi PBS SM Spread
Negara tempo
1 02/28/19 01/15/22 5.45% 93.40 100 2 1 8.063% 8.522% 0.459%
2 05/31/19 01/15/22 5.45% 95.42 100 2 1 7.398% 8.159% 0.761%
3 08/30/19 01/15/22 5.45% 97.70 100 2 1 6.507% 8.069% 1.562%
4 11/29/19 01/15/22 5.45% 98.37 100 2 1 6.276% 8.748% 2.471%
PBS002
5 02/28/20 01/15/22 5.45% 100.75 100 2 1 5.023% 8.110% 3.087%
6 05/29/20 01/15/22 5.45% 99 100 2 1 6.099% 8.747% 2.648%
7 08/31/20 01/15/22 5.45% 102 100 2 1 3.935% 6.106% 2.171%
8 11/30/20 01/15/22 5.45% 101.75 100 2 1 3.841% 6.763% 2.921%
1 02/28/19 01/15/22 5.45% 93.40 100 2 1 8.063% 9.047% 0.984%
2 05/31/19 01/15/22 5.45% 95.42 100 2 1 7.398% 8.205% 0.807%
3 08/30/19 01/15/22 5.45% 97.70 100 2 1 6.507% 9.248% 2.741%
4 11/29/19 01/15/22 5.45% 98.37 100 2 1 6.276% 7.506% 1.230%
PBS002
5 02/28/20 01/15/22 5.45% 100.75 100 2 1 5.023% 5.990% 0.967%
6 05/29/20 01/15/22 5.45% 99 100 2 1 6.099% 9.247% 3.148%
7 08/31/20 01/15/22 5.45% 102 100 2 1 3.935% 9.247% 5.312%
8 11/30/20 01/15/22 5.45% 101.75 100 2 1 3.841% 6.204% 2.363%
1 11/29/19 01/15/22 5.45% 98.37 100 2 1 6.276% 7.899% 1.623%
2 02/28/20 01/15/22 5.45% 100.75 100 2 1 5.023% 6.339% 1.316%
PBS002 3 05/29/20 01/15/22 5.45% 99 100 2 1 6.099% 6.179% 0.080%
4 08/31/20 01/15/22 5.45% 102 100 2 1 3.935% 6.270% 2.335%
5 11/30/20 01/15/22 5.45% 101.75 100 2 1 3.841% 5.886% 2.044%
1 06/30/20 05/15/23 6.50% 103 100 2 1 5.357% 7.000% 1.643%
PBS027 2 09/30/20 05/15/23 6.50% 105 100 2 1 4.458% 7.000% 2.542%
3 12/30/20 05/15/23 6.50% 104.45 100 2 1 4.501% 7.000% 2.499%
1 04/30/19 01/15/22 5.45% 95.52 100 2 1 7.297% 8.998% 1.701%
2 07/31/19 01/15/22 5.45% 96.92 100 2 1 6.832% 8.492% 1.661%
3 10/31/19 01/15/22 5.45% 98.30 100 2 1 6.282% 7.919% 1.637%
PBS002 4 01/31/20 01/15/22 5.45% 99.70 100 2 1 5.612% 7.044% 1.431%
5 04/30/20 01/15/22 5.45% 99.10 100 2 1 6.006% 7.039% 1.033%
6 07/30/20 01/15/22 5.45% 101 100 2 1 4.731% 6.807% 2.076%
7 10/27/20 01/15/22 5.45% 101.7 100 2 1 4.000% 6.515% 2.516%
1 06/28/19 01/15/22 5.45% 95.65 100 2 1 7.352% 8.549% 1.197%
2 09/30/19 01/15/22 5.45% 97.25 100 2 1 6.761% 8.549% 1.788%
3 12/30/19 01/15/22 5.45% 102.20 100 2 1 4.313% 8.549% 4.236%
PBS002
4 03/31/20 01/15/22 5.45% 99.35 100 2 1 5.832% 8.549% 2.717%
5 06/30/20 01/15/22 5.45% 100 100 2 1 5.448% 8.549% 3.101%
6 09/30/20 01/15/22 5.45% 102 100 2 1 3.842% 7.109% 3.267%
88
7 12/30/20 01/15/22 5.45% 101.6 100 2 1 3.869% 5.366% 1.497%
1 08/31/20 05/15/23 6.50% 105 100 2 1 4.513% 7.699% 3.186%
PBS027
2 11/30/20 05/15/23 6.50% 104.679 100 2 1 4.468% 7.699% 3.231%
Kode Tgl
Tgl YTM YTM Yield
Sukuk NO. jatuh Fee Harga Rdmpt Freq Basis
transaksi PBS SM Spread
Negara tempo
1 02/28/19 01/15/22 5.45% 94.7904 100 2 1 7.492% 8.475% 0.983%
2 05/31/19 01/15/22 5.45% 95.3749 100 2 1 7.418% 8.090% 0.672%
3 08/30/19 01/15/22 5.45% 97.1459 100 2 1 6.767% 8.170% 1.403%
4 11/29/19 01/15/22 5.45% 98.4021 100 2 1 6.260% 7.078% 0.818%
PBS002
5 02/28/20 01/15/22 5.45% 100.5785 100 2 1 5.120% 6.070% 0.951%
6 05/29/20 01/15/22 5.45% 98.7348 100 2 1 6.274% 6.854% 0.580%
7 08/31/20 01/15/22 5.45% 101.5619 100 2 1 4.262% 5.543% 1.281%
8 11/30/20 01/15/22 5.45% 101.8645 100 2 1 3.738% 5.679% 1.941%
1 02/28/19 01/15/22 5.45% 94.7904 100 2 1 7.492% 8.413% 0.921%
2 05/31/19 01/15/22 5.45% 95.3749 100 2 1 7.418% 8.328% 0.910%
3 08/30/19 01/15/22 5.45% 97.1459 100 2 1 6.767% 7.673% 0.906%
4 11/29/19 01/15/22 5.45% 98.4021 100 2 1 6.260% 7.550% 1.290%
PBS002
5 02/28/20 01/15/22 5.45% 100.5785 100 2 1 5.120% 6.081% 0.961%
6 05/29/20 01/15/22 5.45% 98.7348 100 2 1 6.274% 6.872% 0.599%
7 08/31/20 01/15/22 5.45% 101.5619 100 2 1 4.262% 4.993% 0.731%
8 11/30/20 01/15/22 5.45% 101.8645 100 2 1 3.738% 5.392% 1.654%
1 11/29/19 01/15/22 5.45% 98.4021 100 2 1 6.260% 7.216% 0.956%
2 02/28/20 01/15/22 5.45% 100.5785 100 2 1 5.120% 6.417% 1.298%
PBS002 3 05/29/20 01/15/22 5.45% 98.7348 100 2 1 6.274% 7.402% 1.128%
4 08/31/20 01/15/22 5.45% 101.5619 100 2 1 4.262% 6.269% 2.007%
5 11/30/20 01/15/22 5.45% 101.8645 100 2 1 3.738% 5.819% 2.081%
1 06/30/20 05/15/23 6.50% 102.8023 100 2 1 5.431% 7.091% 1.660%
PBS027 2 09/30/20 05/15/23 6.50% 104.6759 100 2 1 4.586% 6.823% 2.237%
3 12/30/20 05/15/23 6.50% 104.4607 100 2 1 4.496% 6.234% 1.738%
1 04/30/19 01/15/22 5.45% 95.6172 100 2 1 7.256% 8.308% 1.052%
2 07/31/19 01/15/22 5.45% 97.1810 100 2 1 6.712% 7.847% 1.135%
3 10/31/19 01/15/22 5.45% 98.1969 100 2 1 6.333% 7.479% 1.146%
PBS002 4 01/31/20 01/15/22 5.45% 99.6370 100 2 1 5.647% 6.972% 1.325%
5 04/30/20 01/15/22 5.45% 99.1695 100 2 1 5.962% 7.441% 1.478%
6 07/30/20 01/15/22 5.45% 101.1522 100 2 1 4.623% 6.345% 1.722%
7 10/27/20 01/15/22 5.45% 101.7819 100 2 1 3.931% 6.637% 2.706%
PBS002 1 06/28/19 01/15/22 5.45% 96.4065 100 2 1 7.013% 8.097% 1.083%
89
2 09/30/19 01/15/22 5.45% 97.4962 100 2 1 6.641% 7.516% 0.875%
3 12/30/19 01/15/22 5.45% 98.5570 100 2 1 6.211% 7.172% 0.961%
4 03/31/20 01/15/22 5.45% 99.3132 100 2 1 5.854% 7.449% 1.596%
5 06/30/20 01/15/22 5.45% 99.8654 100 2 1 5.540% 6.616% 1.075%
6 09/30/20 01/15/22 5.45% 101.4509 100 2 1 4.277% 6.218% 1.941%
7 12/30/20 01/15/22 5.45% 101.5250 100 2 1 3.942% 5.799% 1.857%
1 08/31/20 05/15/23 6.50% 104.6437 100 2 1 4.651% 6.677% 2.026%
PBS027
2 11/30/20 05/15/23 6.50% 104.8363 100 2 1 4.402% 6.263% 1.861%
90