Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Ekonomi
(M.E) Pada Jurusan Ekonomi Syariah
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Hasanuddin Banten
Oleh:
IKA SAFITRI
192640001
TESIS
PROGRAM PASCASARJANA
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN
SERANG
2021
PERNYATAAN KEASLIAN
Ika Safitri
NIM : 192640001
PENGESAHAN
Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister
Ekonomi.
ii
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS MAGISTER
Kepada Yth.
Direktur Program Pascasarjana
UIN Sultan Maulana HasanuddinBanten
di Serang
Assalamu’alaikum wr. wb
Kami telah bersepakat bahwa tesis magister tersebut sudah dapat diajukan kepada
Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten untuk diajukan
guna mengikuti UJIAN TESIS MAGISTER dalam rangka memperoleh gelar M.E
(Magister Ekonomi).
Wassalamu’alaikum wr. wb
Pembimbing I Pembimbing II
iv
ABSTRAK
Nama: Ika Safitri, NIM: 192640001, Judul Tesis: Pengaruh Bi Rate dan
Inflasi Terhadap Deposito Mudharabah Pada Bank Syariah Indonesia (Periode
2015-2020)
Perbankan syariah meskipun menjalankan kegiatan usahanya berbasis
syariah tidak terlepas dari perkembangan ekonomi makro, yaitu adanya fluktuasi
Inflasi dan Bi rate (suku bunga ) pada tahun 2015-2020 .
Sebagian masyarkat yang masih takut dan tidak mau mendepositkan uangnya ke
bank syariah karena minimnya pemahaman masyarakat tentang prinsip-prinsip
ekonmi islam di dunia perbankan.
pada tahun 2020 sebagian besar indikator makroekonomi Indonesia menunjukkan
kondisi kurang baik disebabkan adanya covid 19 hal ini di duga akan
mempengaruhi deposito mudharabah di Indonesia. Di lihat dari perkembangan
deposito mudharabah perbankan syariah di Indonesia dalam 6 (enam tahun
terakhir 2015-2020, belum menunjukkan perubahan yang signifikan.
Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk menganalisis dan mengetahui
pengaruh BI Rate terhadap deposito mudharabah pada bank syariah Indonesia
periode 2015-2020.2).Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh inflasi
terhadap deposito mudharabah pada bank syariah Indonesia periode 2015-2020.3).
Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh BI rate dan inflasi terhadap
deposito mudharabah pada bank syariah Indonesia periode 2015-2020.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, Data yang
digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang lengkap selama
periode 2015-2020 dengan jumlah 72 data. Dalam Populasi penelitian sebanyak
14 Bank Umum Syariah (BUS) dan sampel yang digunakan sebanyak 3
perusahaan Bank Syariah yang menjadi satu entitas yakni Bank Syariah
Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda
yang di uji dengan program Eviews 10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
secara parsial BI Rate berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Deposito
Mudharabah, secara parsial Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Deposito Mudharabah. Sedangkan secara simultan BI Rate dan Inflasi secara
simultan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Deposito Mudharabah.
Name: Ika Safitri, NIM: 192640001, Thesis Title: The Effect of Bi Rate and
Inflation on Mudharabah Deposits at Indonesian Sharia Banks (2015-2020
Period)
Some people are still afraid and don't want to deposit their money in
Islamic banks because of the lack of public understanding of Islamic economic
principles in the banking world. Even though Islamic banking is running its
sharia-based business activities, it is inseparable from macroeconomic
developments, namely fluctuations in inflation and BI rate (interest rates) in 2015-
2020. In 2020, most of Indonesia's macroeconomic indicators show unfavorable
conditions due to the Covid 19, this is expected to affect mudharabah deposits in
Indonesia. Judging from the development of sharia banking mudharabah deposits
in Indonesia in the last 6 (six years 2015-2020, it has not shown significant
changes
The aims of this research are: 1). To analyze and determine the effect of
the BI Rate on mudharabah deposits in Indonesian Islamic banks for the 2015-
2020 period. 2). To analyze and determine the effect of inflation on mudharabah
deposits in Indonesian Islamic banks for the 2015-2020 period. 3). To analyze and
determine the effect of the BI rate and inflation on mudharabah deposits at
Indonesian Islamic banks for the 2015-2020 period.
The research method used is a quantitative method. The data used is
secondary data in the form of complete financial statements for the 2015-2020
period with a total of 72 data. In the research population, there are 14 Islamic
Commercial Banks (BUS) and the sample used is 3 Islamic Bank companies
which become one entity, namely Bank Syariah Indonesia. The analytical tool
used is multiple linear regression analysis which is tested with the Eviews 10
program. The results of this study indicate that partially the BI Rate has a negative
and significant effect on Mudharabah Deposits, partially Inflation has a negative
and significant effect on Mudharabah Deposits. Meanwhile, the BI Rate and
Inflation simultaneously have a negative and significant effect on Mudharabah
Deposits.
ا لخال صة
vi
االسم :إيكا سافيتري ، NIM: 192640001 ،عنوان الرسالة :تأثير المعدل الثنائي
والتضخم على ودائع المضاربة في البنوك الشرعية اإلندونيسية (الفترة )2020-2015
ال يزال بعض الناس خائفين وال يريدون إيداع أموالهم في البنوك اإلسالمية
بسبب عدم فهم الجمهور لمبادئ االقتصاد اإلسالمي في عالم البنوك على الرغم من أن
الخدمات المصرفية اإلسالمية تدير أنشطتها التجارية القائمة على الشريعة ،إال أنها ال
تنفصل عن تطورات االقتصاد الكلي ،أي التقلبات في التضخم ومعدالت الفائدة
(أسعار الفائدة) في 2020-2015
في عام ، 2020تُظهر معظم مؤشرات االقتصاد الكلي في إندونيسيا ظروفًا غير مواتية
بسبب كوفيد ، 19ومن المتوقع أن يؤثر ذلك على ودائع المضاربة في إندونيسيا .انطالقا من
تطور ودائع المضاربة المصرفية المتوافقة مع الشريعة اإلسالمية في إندونيسيا في آخر 6
سنوات (ست سنوات ، 2020-2015لم تظهر تغييرات كبيرة.
وقد صاغ الباحث المشكلة على النحو التالي )1 :كيف يؤثر معدل الفائدة على
البنوك اإلسالمية االندونيسية ()2015-2020؟ )2كيف يؤثر التضخم على البنوك اإلسالمية
االندونيسية ()2015-2020؟ )3ما هو تأثير المعدل الثنائي والتضخم على البنوك اإلسالمية
اإلندونيسية (الفترة )2020-2015؟
أهداف هذا البحث هي .)1 :لتحليل وتحديد تأثير معدل على ودائع المضاربة في البنوك
اإلسالمية اإلندونيسية للفترة )2020.2-2015تحليل وتحديد تأثير التضخم على ودائع
المضاربة في البنوك اإلسالمية اإلندونيسية للفترة 2020-2015
.) 3.لتحليل وتحديد تأثير معدل والتضخم على ودائع المضاربة في البنوك اإلسالمية
اإلندونيسية للفترة .2020-2015
طريقة البحث المستخدمة هي طريقة كمية البيانات المستخدمة هي بيانات ثانوية
في شكل تقارير مالية كاملة للفترة 2020-2015بإجمالي 72بيانات .في مجتمع البحث ،
هناك 14بن ًكا تجاريًا إسالميًا (والعينة المستخدمة هي 3شركات مصرفية إسالمية أصبحت
كيانًا واحدًا ،وهو بنك الشريعة اإلندونيسي .األداة التحليلية المستخدمة هي تحليل االنحدار
الخطي المتعدد الذي يتم اختباره باستخدام برنامج .Eviews 10
تشير نتائج هذه الدراسة إلى أن معدل له تأثير سلبي ومعنوي جزئي على ودائع المضاربة ،
وللتضخم تأثير سلبي ومعنوي على ودائع المضاربة .وفي الوقت نفسه ،فإن معدل التضخم
في ذكاء األعمال والتضخم لهما تأثير سلبي وهام على ودائع المضاربة.
PEDOMAN TRANSLITERASI
Bersama Menteri Agama R.I. dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I.
Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988, dengan sedikit
Huruf
Nama Huruf Latin Keterangan
Arab
ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
viii
ب Ba B/b Be
ت Ta’ T/t Te
ث Tsa’ S/s Tse (s titik di atas)
ج Jim J/j Je
ح Ha’ H/h Ha (h dengan titik di bawah)
خ Kha’ Kh / kh Kha (gabungan k dan h)
د Dal D/d De
ذ Zal’ Z/z Zal (z dengan titik di atas)
ر Ra’ R/r Er
ز Zai Z /z Zet
س Sin S/s Es
ش Syin Sy / sy Esdan ye
ص Sad S/s Es (dengan titik di bawah )
De (dengan titik atau garis
ض Dad D/d
di bawah)
ط Ta’ T/t T (dengan titik di bawah
ظ Za’ Z/ z Z (dengan titik di bawah)
ع ‘ain ‘ Komater balik di atas
غ Gain Gh Ge (gabungang dan h)
ف Fa’ F Ef
ق Qaf Q Qi
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ن Nun N En
و Wawu W We
ه Ha’ H Ha
ء Hamzah ’ Apostrof
ي Ya’ Y Ye
Ta’marbutah
1. Bila diamalkan ditulis h
هبة Ditulis Hibah
جزية Ditulis Jizyah
( Keterangan ini tidak diberlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap
kedalam bahasa Indonesia dan menjadi bahasa baku, seperti shalat, zakat dan
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, makaditulis
dengan h.
ْ كرامة ا
الولياء Ditulis Karanah al-auliya
2. Bilata’ marbuthah hidup atau dengan harkat, fathhah, kasrah dan dammah
ditulis t
VokalPendek
Kasrah Ditulis I
Fathah Ditulis A
Dammah Ditulis U
Vokal Panjang
VoKal Rangkap
Fathah + ya’ mati Ditulis Ai
بينكم Ditulis Bainakum
Fathah + wawumati Ditulis Au
قول Ditulis Qaulun
x
MOTTO
xii
KATA PENGANTAR
dipanjatkan kepada Allah SWT. Hanya karena rahmat, hidayah dan kemuliaan-
Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis yang berjudul “Pengaruh BI
Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Magister Ekonomi pada Program Ekonomi Syariah pada Pasca Sarjana UIN
adanya dukungan, bantuan, bimbingan dan nasehat dari berbagai pihak selama
penyusunan tesis ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ilzamudin, M.A Direktur Pascasarjana dan Dr. H. Naf’an
Torihoran M.Hum wakil Direktur Pascasarjana yang telah memberikan izin
serta kemudahan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Studi Program
Pasca Srajan UIN SMH Banten.
2. Bapak Dr. H. Efi Syarifudin, M.Hum selaku Ketua Prodi Ekonomi Syariah
Pasca Sarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, terimaksih atas
segala arahan dan motivasi.
3. Bapaki Dr.i Nanai Suryai Permana,i M.Pdi i selakui pembimbingi Ii terimaksihi
atasi segalai arahani dani i motivasi dalami membimbingi dani memberii masukani
dalami penulisani tesisi ini, i sehinggai penulisi dapati menyelesaikani Studii
Programi Pascai Sarjanai UINi SMHi Banten.. i i
xiii
4. Bapaki Dr.i Sulaimani Jajuli, M.EIi Sekertarisi Jurusani Ekonomii Syariahi
Pascasarjanai UINi Sultani Maulanai Hasanuddini Banten.i Sekaligusi Doseni
Pembimbingi II,i yangi selalui i membimbingi penulisi dengani penuhi
kebijaksanaani dani memberikani arahan-arahani membimbingi sertai
memotivasii penulisi dengani penuhi keihlasani hinggai terselaisaikannyai tesisi i
ini.
5. Bapak Syarif Hidayatullah S.EI, selaku suami yang tiada henti mendoakan
dan membimbing baik materil maupun moril sehingga terselesaikannnya studi
ini. Serta anak-anakku ananda Naufal Fathul Hidayat dan Nafeeza
Mar’atul Hidayat terimakasih telah sabar dan mengerti, selama saya
menjalannkan program studi ini.
6. Ibunda Lamsah dan Ayahanda Sanjaya dan Untuk Adik-adiku Liyal Faroh,
Wahyu Abdul Hanan, Raja Putra Sanjaya, yang telah memberikan
dukungan moral dan material, kasih sayang serta do’a yang tiada henti dan
menyemangati penulis untuk tabah dalam menghadapi kesulitan-kesulitan
selama proses penulisan tesis ini.
7. Ibu Septhantri Shinta W, dan Bapak Dr. Marpu Jiputra terimakasih atas
segala waktu, arahan dan motivasi untuk penulis dan Rekan-rekan
seperjuangan, atas segala support serta dukungan yang telah diberikan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan penuh
semangat.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT. penulis memohon semoga semua
pihak yang telah membantu baik moril maupun materil mendapatkan balasan yang
berlipat. dan penulis menyadari dalam penulisan tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritik konstruktif dari berbagai pihak
akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga tesis ini
bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.
Serang, Oktober 2021
Penulis
xiv
DAFTAR ISI
xvii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 85
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 85
1. Bi Rate .................................................................................................... 85
2. Inflasi ...................................................................................................... 86
3. Bi rate dan Inflasi dalam Ekonomi Islam ................................................. 91
B. Analisis Data Statistik ............................................................................. 93
1. Analisis Deskriptif ............................................................................... 93
1.1. Uji Stasioner ........................................................................................ 96
1.2. Uji Lag Optimum ............................................................................... 101
1.3. Uji Stabilitas Model ........................................................................... 102
1.4. Uji Kausalitas Granger ....................................................................... 104
1.5. Uji Impulse Respon Function (IRF).................................................... 107
1.6. Uji Impulse Variance Decomposition ................................................. 107
1.7. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 109
1.8. Pemilihan Model ................................................................................ 113
1.9. Analisis Regresi Linear Berganda ...................................................... 116
1.10. Hasil Uji Koefisien Dererminasi (R²) ............................................... 117
C. Pembahasan .......................................................................................... 120
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Komposisi deposito mudharabah bi rate dan inflasi tahun 2015
2020…………………………………………………………………….. 2
Tabel 2.1. Daftar nisbah deposito mudharabah berdasarkan
jangka waktu
tenor…………………………………………………………………….. 21
Tabel 2.2. Pengelompokkan Inflasi ………………………………….. 36
Tabel 3.1. Jadwal pelaksanaan penelitian…………….……………….. 66
Tabel 3.2 Instrumen penelitian ……………………………………….. 68
Tabel 4.1. Perkembangan Jumlah DepositoMudharabah…………… 94
Bank Syariah Indonesia (BSI) Dalam Milyar Periode 2015-2020
Tabel 4.2. Perkembangan Bi Rate Periode 2015-2020……………….. 95
xix
DAFTAR GAMBAR
Pokjanas TPID……………………………………………………………………… 51
Gambar 2.4. Kerangka Penelitian Pengaruh BI Rate dan
Inflasi terhadap Deposito Mudharabah………………………………. 63
xx
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
BABI I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan Syariah, bank syariah dapat memberikan produk sesuai minat nasabah. Item
dengan kerangka berbasis syariah yang ditawarkan terbukti memiliki opsi untuk
menyaingi bank reguler. Hasil penghimpunan aset di bank syariah yang sama sekali
berbeda dengan pos bank biasa adalah deposito mudharabah. Deposito mudharabah di
bank syariah dijalankan tergantung pada hukum Islam. Alasan yang sah untuk deposito
mudharabah diberikan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) sehubungan dengan deposito
yang tidak dibela syariah adalah simpanan yang bergantung pada perhitungan bunga,
karena bunga adalah riba. Deposito yang diizinkan, menjadi deposito khusus yang
berusaha untuk meningkatkan pendapatannya melalui berbagai cara. Salah satu cara yang
bisa ditempuh adalah dengan membangun penghimpunan dana yang berasal dari
berbasis syariah tidak terlepas dari perkembangan ekonomi makro, seperti suku bunga,
inflasi dan nilai tukar. Oleh karena itu dapat dilihat pada tabel komposisi deposito
1
Juniarti, et al. Faktor-faktor yang mempengaruhi deposito mudharabah pada bank syariah di
Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Universitas Islam Indonesia Volume 3 No. 1, Januari 2017: h.
36.
2
Roziq dan Diptyanti.Variabel Penentu Dalam Keputusan Memilih Tabungan Mudharabah pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Jember. Jurnal Ekonomi dan Akuntansi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Jember , Vol 12 No. 1, 2013 h. 2
1
mudharabah dengan variabel makro lain seperti suku bunga dan inflasi sama-sama
Table 1.1.
komposisi deposito mudharabah
Bi Rate dan Inflasi Tahun 2015-2020
Tahun Deposito BI Rate (%) Inflasi (%)
Mudharabah
(dalam Milyar
Rupiah)
2015 141.329 7,5 3,35
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, terlihat jelas bahwa dari tahun 2015 hingga
8,5% - 10% pada umumnya. Bahkan pada tahun 2020, dengan penurunan semua
berkurang sekitar 9%. Dari keterangan di atas tentunya menjadi permasalahan bagi
Indonesia, hal tersebut positif dibawa oleh beberapa variabel, salah satunya adalah BI
setiap tahunnya di mana pada tahun 2015 suku bunga acuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia konsisten berada di angka 7.5% kemudian di tahun 2016 sampai 2017
2
awal suku bunga acuan berangsur-angsur mengalami penurunan sampai pada angka
4.56% dan kemudian berfluktuatif kembali diangka 5.10 sampai 5,63% di tahun 2018
sampai tahun 2019 dan turun kembali pada tahun 2020 sebesar 4,42%. Bi Rate yang
rendah akan memicu penurunan tingkat suku bunga sehingga margin bank syariah
akan semakin kompetitif. Kemudian dalam kondisi Bi Rate yang tinggi, bank syariah
Tingkat suku bunga (rate) menjadi ukuran berapa biaya atau pendapatan
sehubungan dengan penggunaan uang untuk periode jangka waktu tertentu. Tingkat
suku bunga tinggi akan meningkatkan hasrat masyarakat untuk menabung sehingga
jumlah dana yang di himpun perbankan akan meningkat. Dana yang di himpun bank
tersebut pada akhirnya akan disalurkan kepada masyarakat kembali dalam bentuk
biaya pinjaman akan mempengaruhi pilihan untuk berkontribusi yang pada akhirnya
akan mempengaruhi laju perkembangan moneter; Kedua, biaya pinjaman juga akan
dalam sumber daya asli atau dalam sumber daya moneter; Ketiga, biaya pinjaman
akan mempengaruhi koherensi bisnis bank dan organisasi moneter lainnya; Keempat,
Terlepas dari Bi Rate, seperti terlihat pada tabel di atas, inflasi menyebabkan
bank syariah menghadapi tidak bersaingnya bagi hasil kepada aset luar. Disadari
3
www.ojk.go.id
4
Nuril Hidayanti, Pengaruh Inflasi, Bi Rate dan Kurs Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di
Indonesia AN-NISBAH, Vol. 01, No. 01, Oktober 2014. h. 10
3
bahwa inflasi di Indonesia selama periode 2015-2020 menunjukkan kondisi yang
fluktuatif. Puncak inflasi yang paling tinggi dalam kerangka waktu persepsi
ditampilkan pada tahun 2015 sebesar 3,35%. Kemudian, pada saat itu semakin
menunjukkan penurunan pada tahun berikutnya dalam lingkup 3,02% pada tahun
2016 dan meningkat pada tahun 2017 sebesar 3,61% dan selanjutnya terus berkurang
sebesar 3,13 pada tahun 2018 dan puncak inflasi paling minimal pada tahun 2020
adalah 1,68 . Kondisi saat ini disebabkan oleh isu-isu yang selalu muncul dari tahun
yang tidak moderat kemudian perpindahan biaya yang disebabkan oleh biaya bahan
baku, impor, kompensasi yang diberikan oleh organisasi dan selanjutnya beban adalah
salah satu alasan terjadinya inflasi. Kondisi inflasi yang berfluktuasi dapat memicu
default hazard yang tinggi yang akan memperbesar NPF perbankan syariah. Jika
pembiayaannya tergantung pada akad bagi hasil dimana jika pemegang utang
mengalami kemalangan usaha, kemalangan ini juga ditanggung oleh bank syariah
(bagi hasil). Hal ini juga menyebabkan item pembiayaan bank syariah secara
tidak terlepas dari kondisi makro ekonomi Indonesia. Pada tahun 2020, sebagian besar
adanya pandemi Covid 19. Hal ini diduga akan mempengaruhi deposito mudharabah
yang besar.
5
www.ojk.go.id
4
Menurut Junaiddin, sejauh kecenderungan terbuka untuk item keuangan
syariah, loyalitas konsumen akan diperkuat jika item keuangan yang digunakan sesuai
dengan apa yang diharapkan secara umum. Pencapaian keunggulan bagi hasil yang
tinggi bagi deposito muḍarabah tidak terlepas dari dampak makroekonomi yang luar
tukar, BI-Rate dan dan suku bunga bank umum, ventura publik, pajak, hutang
konvensional. Perbedaan keduanya terletak pada kerangka bagi hasil yang digunakan
kerangka premi. Selanjutnya, pembayaran dari deposito muḍarabah tidak tetap seperti
pendapatan, namun bervariasi seperti yang ditunjukkan oleh tingkat pembayaran bank
syariah. Keuntungan atau keuntungan bagi hasil yang diperoleh investor akan
Dalam makro ekonomi sering kali suku bunga dan laju inflasi berkaitan erat dan
pihak inflasi dianggap sebagai sumber penurunan daya beli yang terjadi karena jumlah
uang yang beredar terlalu besar, sehingga untuk menangkalnya harus mengurangi
jumlah uang yang beredar. Di lain pihak pengurangan jumlah uang yang beredar akan
menimbulkan tingginya tingkat suku bunga. Biaya selangit dan pendapatan tetap atau
6
Junaiddin Zakaria, Pengantar Teori Ekonomi Makro, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), h.1.
7
Faisal Afandi. Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar, BI Rate dan Suku Bunga Bank
Konvesional Terhadap Margin Bagi Hasil Deposito Mudarabah Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-
2015. At-Tawasuth, Vol.1, No.1, 2016: h. 46
5
kenaikan gaji sesuai dengan ukuran inflasi menyebabkan individu tidak memiliki aset
wilayah aslinya, dengan gesit peningkatan keuangan syariah akan sangat dipengaruhi
oleh kemajuan kondisi keuangan masyarakat. Perubahan yang terjadi pada variabel
jelas maupun merugikan. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai macam aset luar di
bank syariah tidak dapat dibedakan dari variabel fundamental yang berbeda. Faktor
skala penuh yang mungkin berdampak mencakup inflasi, kurs, tingkat suku
Tingkat risiko aspek harga umum (inflasi) mengalami kenaikan tajam dari
kuartal III ke kuartal IV 2014 akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi di bulan November. Di sisi lain, outlook dari risiko inflasi mengalami
penurunan yang signifikan dengan adanya perubahan skema subsidi BBM dari fixed
quota menjadi market determined (untuk bensin Premium, Pertamax, dan Pertamax
Plus) dan fixed nominal, yaitu Rp 1.000 per liter untuk minyak solar. Intensitas
penurunan risiko inflasi juga diperbesar oleh tertekannya harga minyak global. Harga
minyak global (Brent) telah turun lebih dari 60% sepanjang 2014 dan saat ini
diperdagangkan pada kisaran US$ 50 hingga US$ 60 per barel, terendah sejak tahun
2009. Akibat perubahan skema subsidi, harga BBM justru menurun berkisar 15%–
20% di akhir tahun 2014 yang selanjutnya memicu deflasi sebesar -0,61 % sepanjang
8
Batubara dan Nopiandi, Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan BI Rate Terhadap Tabungan
Mudharabah pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Perbankan Syariah, Vol 1, No.1 2020. h. 54
9
Pratiwi dan Lukmana. Pengaruh Kurs Valuta Asing dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Volume
Deposito Mudharabah USD pada Perbankan Syariah (periode Januari 2011-Maret 2015). Jurnal Ekonomi dan
Perbankan Syariah, 3(1), 2015 h.57
6
Dilihat dari perspektif tahunan, tingkat inflasi telah turun dari puncaknya di
sekitar 7,8% (Desember 2014) menjadi 6,3% di bulan Februari 2015. Di perkirakan
trayektori inflasi bulanan di tahun 2015 di berbagai kesempatan akan berada di bawah
rata-rata 2010-2013, disebabkan oleh rendahnya harga minyak dan harga pangan yang
stabil. Dengan asumsi ini, rata-rata inflasi pada tahun 2015 diperkirakan sebesar 6,3%,
turun sekitar 0,9 percentage points (ppts) dari proyeksi di bulan Desember 2014. Pada
akhir tahun, akibat base effect, inflasi diproyeksikan berada pada 4,2%. Tingkat
inflasi yang lebih rendah dari dugaan semula sebenarnya memberikan ruang bagi
penyesuaian kebijakan moneter. Pada bulan Februari 2015, Bank Indonesia (BI) telah
menurunkan policy rate-nya dari 7,75% menjadi 7,5%. Namun demikian, besarnya
posisi defisit neraca berjalan yang masih mencapai US$ 26,2 miliar (3,0% PDB) kami
perkirakan akan menjadi hambatan penting bagi penyesuaian lebih lanjut. Pejabat BI
mengindikasikan bahwa penurunan policy rate tersebut tidak dapat diartikan sebagai
continuing easing apalagi reversal of policy. Selain faktor defisit neraca berjalan,
tantangan lain untuk melonggarkan kebijakan moneter berasal dari Federal Reserve
(the Fed). Pada kuartal terakhir tahun ini, the Fed diperkirakan akan mulai menaikkan
policy rate-nya. Jika hal ini terjadi, maka terdapat potensi capital outflow dari Negara
negara emerging market termasuk Indonesia. Selisih yield jangka pendek antara
Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) termasuk sangat tinggi secara historis. Saat
ini, selisih yield SUN bertenor satu tahun versus yield US Treasury bond dengan tenor
yang sama adalah sekitar 620 basis poin (bps) sedangkan selisih London Interbank
Offered Rate (LIBOR) versus Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) satu bulan
adalah sebesar 610 bps. Namun demikian, persepsi risiko investor global terhadap
instrumen fixed income Emerging Market (EMBI) telah mengalami peningkatan pada
7
BI telah melakukan operasi pasar terbuka untuk mendukung pergerakan
kebijakan moneternya yang baru. Suku bunga pasar uang antar bank (PUAB) atau
yang dikenal juga sebagai JIBOR telah menurun antara 20–25 bps pada berbagai
tenor. JIBOR jangka pendek (kurang dari satu bulan) mengikuti suku bunga deposit
facility BI yang berada pada 5,5%, sedangkan yang jangka panjang mendekati bunga
lending facility rate yakni 8%. BI Rate Bunga Deposit Facility Bunga Lending
terhadap policy rate-nya. Suku bunga acuan diprediksi akan dipertahankan pada level
7,5% sepanjang tahun 2015 dan sangat mungkin berlanjut hingga tahun 2016. Upside
risk masih signifikan untuk tahun 2015 terutama jika The Fed membuat adverse
penelitian pada bank syariah dengan judul penelitian “Pengaruh BI Rate dan Inflasi
2020.”
B. Identifikasi Masalah
Indonesia ?
Indonesia?
10
www.lps.go.id
8
3. Bagaimana pengaruh BI rate dan inflasi terhadap deposito mudharabah
Syariah Indonesia?
5. Apakah faktor suku bunga, nilai kurs, bagi hasil inflasi memiliki pengaruh
C. Pembatasan Masalah
penelitian ini mengenai pengaruh BI rate dan inflasi terhadap deposito mudharabah di
D. Rumusan Masalah
Secara rinci rumusan masalah penelitian ini dapat diajukan 3 (tiga) pertanyaan
E. Tujuan Penelitian
9
2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh inflasi terhadap deposito
3. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh BI rate dan inflasi terhadap deposito
F. Manfaat Penelitian
Harapan dari studi ini agar Bank Syariah Indonesia mensosialisasikan produk dan
2. Nasabah
Hasil penelitian ini agar menjadi salah satu acuan untuk memilih produk bank
Hasil Penelitian Ini dapat dijadikan tantangan yang harus diselesaikan dalam
persaingan industri perbankan yang sedemikian kompetitif dan salah satu cara
yang bisa ditempuh dalam meningkatkan penghimpunan dana yang berasal dari
G. Hipotesis
penelitian telah dinyatakan sebagai kalimat penegasan. Hipotesis ini adalah sebagai
berikut:11
11
Sugiyono 2019. h.99
10
BI rate merupakan harga dari penggunaan uang atau bisa juga dipandang
sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu seperti halnya
dengan barang-barang lain. Pada bank umum kebijakan bunga akan sangat tergantung
dengan kebijakan bunga dari Bank Sentral. Apabila BI rate pada bank konvensional
lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat bagi hasil yang ditawarkan bank syariah,
maka tidak menutup kemungkinan nasabah yang semula merupakan nasabah bank
Sebaliknya, jika tingkat bagi hasil yang ditawarkan bank syariah lebih tinggi
nasabah yang semula merupakan nasabah bank konvensional akan beralih menjadi
nasabah bank syariah. Tingkat bunga merupakan salah satu pertimbangan utama
tingkat bunga.
untuk menabung biasanya dipengaruhi oleh BI rate yang tinggi. Hubungan yang
positif antara BI rate dengan tingkat tabungan ini menunjukkan bahwa pada
peningkatan risiko displacement fund (pengalihan dana dari bank syariah ke bank
konvensional) yang akan dihadapi bank syariah. Hal ini tentunya akan membuat
jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank syariah menurun.
11
H. Definisi Operasional
Deposito dengan prinsip mudharabah ialah jenis investasi pada bank dengan
mata uang rupiah dan valuta asing yang penarikannya hanya bisa dilakukan pada saat
Inflasi dapat di artikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum
Bi Rate adalah suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
I. Sistematika Penulisan
Rate, Tingkat Inflasi, Hubungan Bi rate dan Inflasi, Kebijakan Moneter dan Inflasi
penelitian.
Bab Ketiga Metode Penelitian, terdiri dari: Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu
Penelitian, Populasi dan Tehnik Pengambilan Sample, instrument penelitian, jenis dan
12
Ahmad Ifham Sholihin, Ekonomi Syariah, (Gramedia Pustaka Utama: 2013) h.299
13
www.bi.go.id
14
www.ojk.go.id
12
Bab Keempat Hasil Penelitian terdiri dari : Gambaran Umum Objek Penelitian, Bi
Rate, Inflasi, Bi Rate dan Inflasi dalam Perspektif Ekonomi Islam, Analisis Data
Statistik, pembahasan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deposito Mudharabah
tempo). Penarikannya pun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun, saat ini
dapat dilakukan setiap saat. Jenis deposito pun banyak macamnya sesuai dengan
kemauan nasabah. Dalam praktiknya macam deposito terdiri dari deposito berjangka,
sertifikat deposito dan deposito on call. Deposito merupakan salah satu tempat bagi
praktiknya, deposito yang ditawarkan terdiri dari beragam jenis , baik dalam mata
Deposito valut asing ini memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan dari deposito
rupiah. Kekurangan deposito valuta asing adalah bagi hasil (return) yang rendah,
pinjaman LPS ( Lembaga Penjamin Simpanan ) yang kecil dan penarikan deposito
yang dikenakan nilai tukar jual dan beli. Sedangkan kebihannya adalah memiliki nilai
yang stabil, melindungi nilai deposito dari fluktuasi rupiah dan penyimpanan
kekayaan sementara. Meskipun bagi hasi yang diberikan deposito valuta asing lebih
rendah, tetapi masih banyak masyarakat yang ingin menitipkan dananya di deposito
valuta asing, karena masyarakat akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar
14
ketika nilai dollar USD yang mereka simpan dalam deposito valuta asing ini
mengalami kenaikan dan nilai depoito valuta asing ini akan terhindar dari fluktuasi
Deposito dengan prinsip mudharabah adalah jenis investasi pada Bank dalam
mata uang rupiah dan valuta asing yang penarikannya hanya dapat dilaksanakan pada
waktu jatuh tempo depositonya. ( sesuai jangka waktu yang disepakati), Deposito
mudharabah yaitu suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak, dengan pihak pertama
sebagai pemilik dana (shahibl maal) menyediakan dana dan pihak kedua sebagai
pengelola dana (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan dana. Untuk itu
pihak bank atau mudharib akan memberitahukan kepada pihak pertama selaku
investor/ shahibul maal mengenai nisbah atau rasio dan tata cara perhitungan
pembagian keuntungan dan resiko yang dapat timbul dari investasi yang dimaksud.
Apabila telah terjadi kesepakatan, maka hal tersebut di catat dalam akad.
pemilik dana;
15
Muhamad Kurniawan, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Teori dan Aplikasi), ( Jawa Barat:
Adab CV. Adanu Abimata 2021) h.75
16
Muhamad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah (Grameda Pustaka Utama : 2013)h. 299
15
2.Dana disetor penuh kepada bank dan dinyatakan dalam jumlah nominal;
bentuk nisbah;
minimal tertentu, jangka waktu tertentu dan hasilnya lebih tinggi daripada tabungan.
Nasabah membuka deposito dengan jumlah minimal tertentu dengan jangka waktu
yang telah disepakati, sehingga nasabah tidak dapat mencairkan dananya sebelum
jatuh tempo. Produk penghimpunan dana ini biasanya dipilih oleh nasabah yang
memiliki kelebihan dana sehingga selain bertujuan untuk menyimpan dananya juga
pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana;
17
Rahman. 2011. Investasi cerdas. Jakarta: Gagas Media. h. 23
18
Wiroso. (2005). Penghimpunan dana dan distribusi hasil usaha Bank Syariah. Jakarta: PT Grafindo.
h. 41
16
3) Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya dalam bentuk tunai dan bukan
piutang;
pemilik dana tidak memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada Bank
Syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara
maupun objek investasinya. Dengan kata lain, Bank Syariah mempunyai hak dan
bisnis yang diperkirakan akan memperoleh keuntungan. Basis penghitungan bagi hasil
deposito Mudharabah Muthlaqah (URIA) adalah hari bagi hasil sebenarnya, termasuk
tanggal tutup buku, namun tidak termasuk tanggal pembukaan deposito Mudharabah
pembagi adalah hari kalender bulan yang bersangkutan (28 hari, 29 hari, 30 hari, 31
19
FATWA DEWAN SYARI’AH NASIONAL NO: 03/DSN-MUI/IV/2000
17
tetentu kepada Bank Syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan
Dengan kata lain, Bank Syariah tidak mempunyai hak dan kebebasan
sepenuhnya dalam menginvestasikan dana (RIA) ini ke berbagai sektor bisnis yang
bagi hasil yang diterimanya, sebaliknya jika nasabah atau mudharib gagal atau
ditanggung oleh shahibul maal. Mudharib tidak menanggung kerugian atau tidak ada
20
https://quran.kemenag.go.id/sura/38/24
18
Artinya: “Dan pada hari Kiamat engkau akan melihat orang-orang yang berbuat
dusta terhadap Allah, wajahnya menghitam. Bukankah neraka Jahanam itu tempat tinggal
bagi orang yang menyombongkan diri?”21
pemilik dana;
2. Dana disetor penuh kepada bank dan dinyatakan dalam jumlah nominal;
bentuk nisbah;
bank dan tidak dapat ditarik oleh nasabah kecuali dalam rangka penutupan
rekening;
8. Bank tidak menjamin dana nasabah kecuali diatur berbeda dalam perundang-
sejenis investasi melalui pihak ketiga (perseorangan atau badan hukum) yang
21
https://quran.kemenag.go.id/sura/39/60
22
www.ojk.go.id
19
penarikannya hanya dapat dilakukan hanya dalam jangka waktu tertentu (tanggal jatuh
tempo), dengan mendapatkan imbalan bagi hasil. Imbalan ini dilakukan dalam bentuk
syariah dengan pembagian (nisbah atau proporsi) tertentu, misalnya 70:30 artinya,
dana; dan
2. Macam-Macam Mudharabah
Mudharabah muthlaqah adalah bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib
yangcakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan
batasanjenis usaha,waktu atau tempat usaha. Abu Hanifah dan Ahmad mengesahkan
23
Iskandar & Firdaus. (2014). Pengaruh tingkat suku bunga, inflasi, kurs Rupiah terhadap Deposito
Mudharabah dan Deposito Mudharabah Bank Konvensional pada perbankan di Indonesia. Jurnal Ilmu
Ekonomi dan Sosial, 2(3).336-344 h.337
24
Martono. (2002). Bank dan lembaga keuangan lain. (Yogyakarta: Ekonisia). h. 145
20
dalam praktik perbankan diantaranya di atur dalam Surat Keputusan Direksi Bank
keuangan syariah tidak mengenal pembungaan uang. Karena dalam hukum syariah,
pembungaan uang itu sama dengan riba dimana konsep tersebut tidak sesuai dengan
hukum syariah. Dengan begitu penyimpanan uang dalam bentuk deposito mudharabah
Table 2.1.
Daftar nisbah deposito mudharabah berdasarkan jangka waktu tenor25
1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan
Bank BNI 43% : 57% 44% : 56% 45% : 55% 46% : 54%
Syariah
Berdasarkan tabel 2.1 bahwa nisbah deposito mudharabah pada bank BNI Syariah
menunjukan ada presentasi yang mana tiap tenor waktu di tentukan oleh bank
25
https://lifepal.co.id/media/deposito-muamalat/ di akses pada tanggal 10 oktober 2021
21
tersebut, beda halnya dengan bank BRI Syariah dan bank Mandiri Syariah nisbah di
Sebagaimana kontrak atau akad dalam hukum islam mudharabah atau qiradh
Ijab Kabul yang keluar dari orang yang memiliki keahlian dan tidak
disyaratkan adanya lafaz tertentu, karena yang dimaksud dalam akad ialah
26
Abdul Shomad, Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalama Hukum Indonesia(Kencana:
2017) h.143
22
Mudharabahjuga di terapkan pada deposito, sebagaimana umumnya
proporsi pembagian.
Filosofi dan sifat dari investasi bagi hasil mudharabah adalah untuk
menyatukan capital dan labour (skill dan enterpreneurship) yang selama ini senantiasa
terpisah dalam sistem konvensional karena memang sistem tersebut diciptakan untuk
menunjang mereka yang memiliki capital (modal). Dalam investasi mudharabah akan
tampak jelas sifat dan semangat kebersamaan serta keadilan. Hal ini terbukti melalui
27
Abdul Shomad, Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalama Hukum Indonesia.,,,.,,, h.145
28
Abdul Shomad, Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalama Hukum Indonesia.,,,.,,, h.149
23
b. Pengusaha mengella proyek usaha tanpa campur tangan bank, namun bank
c. Bank dan pengusaha sepakat melalui negoisasi tentang porsi bagian untung
masing-masing;
managerial skill serta kehilangan nisbah keuntungan bagi hasil yang akan di
perolehnya.
dalam pasal kesepakatan bagi hasil ditentukan bahwa terhadap fasilitas pembiayaan
yang telah ditarik oleh nasabah dari bank, nasabah tidak boleh melakukan
dengan jadwal yang telah di tentukan bank pada satu saat tertentu dalam bentuk tunai
senilai yang telah ditariknya, akan tetapi bank berhak atas sebagian pendapatan bagi
hasil terhadap total pendapatan yang diperoleh dari margin keuntungan pada tiap-tiap
periode dengan nisbah bagi hasil pendaftaran sesuai tabel bagi hasil yang di buat dan
Dalam praktinya pekerja dapat keuntungan dari bagi hasil, sedangkan nafkah
tidak dikurangi dari modal. Jika kerjasama itu mendatangkan keuntungan, maka
pemilik modal mendapatkan keuntungan dari modalnya kembali, tetapi jika tidak
24
4. Kelebihan dan kekurangan akad mudharabah
berikut:
spread.
4. bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang benar-benar
5. Dalam hal mudharabah ini berbeda dengan prinsip bunga tetap dimana
diantaranya:
kontrak;
25
3. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak jujur. 29
B. BI Rate
1. Pengertian Bi Rate
kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada
publik. BI rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat
Dewan Gubernur bulanan serta dilaksanakan dalam kegiatan keuangan yang dipimpin
oleh Bank Indonesia melalui penatausahaan likuiditas di pasar uang untuk mencapai
Sebagai aturan umum, Bank Indonesia akan menaikkan BI rate jika inflasi di
masa depan dinilai melampaui tujuan yang telah ditetapkan, kemudian Bank
bawah tujuan yang telah ditentukan. Peningkatan inflasi disebabkan oleh banyak uang
yang tersedia untuk digunakan. Hal ini membuat Bank Indonesia menaikkan BI rate.
Kenaikan BI rate mendorong individu untuk menabung agar jumlah uang tunai yang
oleh para penabung dari tabungan uang yang disisihkannya”. “Suku bunga yang
tinggi mengurangi nilai kini dari arus kas mendatang, sehingga daya tarik peluang
29
Abdul Shomad, Hukum Islam: Penormaan Prinsip Syariah dalama Hukum Indonesia.,,,.,,,h.152
30
Sadono Sukirno. 2015. Makro Ekonomi:Teori Pengantar.( Jakarta: Rajawali Pers) h. 103
26
2. Fungsi BI Rate
Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N). Pergerakan di suku bunga PUAB ini
diharapkan akan diikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito, dan pada
Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan
3. Penetapan BI Rate
Respon kebijakan moneter (BI Rate) ditetapkan berlaku sampai dengan RDG
memengaruhi inflasi.
31
www.bi.go.id
27
Dalam hal terjadi perkembangan di luar prakiraan semula, penetapan stance
Mingguan.
Gubernur Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) triwulanan setiap
bulan Januari, April, Juli dan Oktober. Dalam kondisi tertentu, jika dipandang perlu,
ditetapkan. Pelaku pasar dan masyarakat akan mengamati penilaian Bank Indonesia
tersebut melalui penguatan dan transparansi yang akan dilakukan, antara lain dalam
Laporan Kebijakan Moneter yang disampaikan secara triwulanan dan press release
dengan mekanisme variabel rate tender dan multiple price allotments”. Dengan
demikian sinyal respon kebijakan moneter melalui BI Rate yang ditetapkan oleh Bank
32
Dahlan Siamat . Manajemen Lembaga Keuangan.( Jakarta: Lembaga Penerbit UI 2005). h. 112
28
4. Dalam kondisi yang luar biasa, penetapan respon kebijakan moneter dapat
Framework).
tersebut adalah:
agar dapat tetap berada pada sasaran yang telah ditetapkan. Perubahan BI
indikator lainnya.
mempertimbangkan:
Targeting Framework). 33
5. Sistem BI Rate
Dalam ilmu ekonomi, BI Rate terdapat dua system yang berbeda dalam
bergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Ada dua system BI Rate yaitu:
33
www.bi.go.id
29
1. Suku Bunga (BI Rate) dalam Sistem Perbankan Konvensional Suku
equivalen dengan riba yang telah diharamkan oleh Allah Swt. Riba
akad tukar menukar yang disertai syarat untuk melebihi kadar barang
34
Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Pengantar Teori Moneter Serta Aplikasinya dalam Sistem
Ekonomi Konvensional & Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2011). h. 101.
35
UU No 3 Tahun 2004
30
pengganti dari salah satu pihak yang berakad. Pandangan mengenai
riba di kalangan umat Islam saat ini bukan hanya terbatas pada
Syariah mengenalkan dua bentuk riba, yakni riba al nasiah dan riba al fadal.
1. Riba al nasiah adalah riba yang terkait dengan pertukaran uang dengan uang,
2. Riba alfadl adalah riba yang berkaitan dengan pertukaran langsung atau
menjaga supaya investasi tetap eksis dalam sektor riil dan bukan hanya pada sektor
moneter.38 Secara tekstual, baik Alquran maupun Hadits, tidak menjelaskan secara
eksplisit alasan pengharaman riba. firman Allah Swt dalam surat al Baqarah ayat: 275,
36
Abu Umar Faruq Ahmad, “Riba and Islamic Banking”, Journal of Islamic Economic, Banking, and
Finance: h. 16
37
Sayyed Muhammad Hossein Thabatthabai, Al Mizan , (Beirut: Muassah al-A’lami lilMatbuaat,
1997), h.13.
38
Ahmad Mushthafa Al-Maraghiy, Tafsir Al-Maraghiy, (Mesir, t.p., 1946), jilid III, h. 59-61.
31
Artinya:“ Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila. keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat),
Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah Telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang Telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.
orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.
Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. riba nasiah ialah pembayaran lebih yang
disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan
barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya Karena orang yang menukarkan
mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan
sebagainya. riba yang dimaksud dalam ayat Ini riba nasiah yang berlipat ganda yang umum
terjadi dalam masyarakat Arab zaman Jahiliyah.”39
Berdasarkan ayat di atas, jelas bahwa Allah SWT telah mengharamkan riba
dan menghalalkan jual beli. Di antara riba yang telah diharamkan oleh Allah SWT
sejak zaman Rasulullah SAW adalah riba nasiah. Dimana seseorang meminjamkan
uang kepada orang lain untuk tempo waktu tertentu. Maka disebabkan penangguhan
berhutang untuk membayar lebih dari jumlah total hutang semula. Praktek seperti
inilah yang dilakukan oleh perbankan konvensional saat ini. Berdasarkan teori-teori
tersebut di atas, dengan didukung doktrin keislaman yang tegas, jelas bahwa
menjadikan uang sebagai komuditas dengan memproduksi uang baru melalui bunga
C. Tingkat Inflasi
39
https://quran.kemenag.go.id/sura/2/275
32
1. Pengertian Tingkat Infasi
dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh
tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Hal itu dikarenakan IHK
menghitung harga rata rata dari barang dan jasa yang paling sering dikonsumsi oleh
rumah tangga. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga
barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.40 Secara umum inflasi dapat diartikan
sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus
selama waktu tertentu. Definisi lain inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga
untuk menaikkan secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila
umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (mengakibatkan kenaikan harga) pada
barang lainnya. Dan kebalikan dari inflasi yaitu deflasi. Hal ini tidak berarti bahwa
harga berbagai macam barang itu naik dengan persentase yang sama. Mungkin dapat
kenaikan harga umum barang secara terus menerus selama suatu periode tertentu.
40
Farizi, F. A.,dan Riduwan, A. (2016). Pengaruh inflasi, suku bunga, likuiditas, dan bagi hasil
terhadap Deposito Mudharabah. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 5(4). h.1-16
41
Boediono, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi. (Yogyakarta, : BPFE 2014) h. 161
33
Kenaikkan yang terjadi hanya sekali saja meskipun dengan persentase yang cukup
Pada awalnya inflasi diartikan sebagai kenaikan jumlah uang beredar atau
gejala umum yang ditimbulkan oleh adanya kenaikan jumlah uang beredar yang
lanjut, inflasi diartikan sebagai peningkatan harga-harga secara umum dalam suatu
Untuk memahami inflasi, terdapat beberapa teori inflasi, salah satunya adalah
teori strukturalis. Teori ini lebih didasarkan pada pengalaman negara negara di
Menurut teori strukturalis, ada dua masalah struktural di dalam perekonomian negara
tidak elastis, yaitu pertumbuhan nilai ekspor yang lebih lambat dibandingkan dengan
pertumbuhan sektor lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh terms of trade yang
memburuk dan produksi barang ekspor yang kurang responsif terhadap kenaikan
produksi bahan makanan dalam negeri yang tidak elastis, yaitu pertumbuhan produksi
makanan dalam negeri tidak secepat pertambahan penduduk dan pendapatan perkapita
sehingga harga makanan dalam negeri cenderung meningkat lebih tinggi daripada
42
Aji Supriyanto. Ekonomi Moneter Indonesia, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2007) h. 171
34
kenaikan upah dari pekerja sektor industri yang akan menyebabkan kenaikan biaya
Berhubung inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum,
maka untuk mengukur perubahan laju inflasi (inflation rate) dari waktu ke waktu pada
umumnya digunakan suatu angka indeks yang disebut Indeks Harga Konsumen
(IHK). Angka indeks tersebut disusun dengan memperhitungkan sejumlah barang dan
jasa yang akan digunakan untuk menghitung besarnya angka laju inflasi. Laju inflasi
yang paling umum dan dikenal oleh masyarakat adalah laju inflasi untuk menghitung
perubahan harga barang dan jasa yang digunakan untuk konsumsi masyarakat. Angka
indeks tersebut dihitung secara periodik dan pada umumnya dilakukan secara
Biaya Hidup (IBH), yaitu untuk mengukur perubahan harga barang dan jasa
perubahan harga bagi produsen. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) untuk
mengukur perubahan harga barang dan jasa perdagangan. Serta dapat dihitung
43
Adwin S. Atmadja. Inflasi di Indonesia : Sumber-Sumber Penyebab dan Pengendaliannya. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Vol. 1, No. 1. h.57
44
www.bi.go.id
35
Tabel 2.2.
Pengelompokkan Inflasi
Inflasi IHK
Berdasarkan the Classification of Disagegasi inflasi IHK
individual consumption by purpose
(COICOP)
Inflasi dikelompokan menurut kelompok Inflasi Inti, yaitu komponen inflasi yang
pengeluaran barang dan jasa, terdiri dari : cenderung menetap dan dipengaruhi oleh
a. Kelompok bahan makanan faktor fundamental, seperti :
b. Kelompok makanan jadi, minuman dan a. Interaksi permintaan-penawaran
tembakau b. Lingkungan eksternal: nilai tukar, harga
c. Kelompok perumahan komoditi internasional, inflasi mitra
d. Kelompok sandang dagang
e. Kelompok kesehatan c. Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan
f. Kelompok pendidikan dan olahraga konsumen
g. Kelompok transportasi dan komunikasi
Inflasi non Inti, yaitu komponen inflasi
yang cenderung tinggi volatilitasnya
karena dipengaruhi oleh selain faktor
fundamental. Komponen inflasi non inti
terdiri dari :
a. Inflasi Komponen Bergejolak
(Volatile Food)
Inflasi yang dominan dipengaruhi
oleh shocks (kejutan) dalam
kelompok bahan makanan seperti
panen, gangguan alam, atau faktor
perkembangan harga komoditas
pangan domestik maupun
perkembangan harga komoditas
pangan internasional.
b. Inflasi Komponen Harga yang diatur
Pemerintah (Administered Prices)
Inflasi yang dominan dipengaruhi
oleh shocks (kejutan) berupa
kebijakan harga Pemerintah, seperti
harga BBM bersubsidi, tarif listrik
dan tarif angkutan.
Sumber: Bank Indonesia, 2021
36
2. Penggolongan Inflasi
umum dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
digunakan untuk mengatur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK).
Hal itu dikarenakan IHK menghitung harga ratarata dari barang dan jasa yang
paling sering dikonsumsi oleh rumah tangga. Perubahan IHK dari waktu ke waktu
baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa. Sukirno menyatakan macam-
setahun;
2.Inflasi sedang atau tingkat inflasi yang berada diantara 10-30 % dalam
setahun;
3.Inflasi berat atau tingkat inflasi yang berkisar antara 30-100 % dalam
setahun;
4.Inflasi tinggi (hyper inflation) atau tingkat inflasi yang berkisar lebih
45
Farizi, F. A.,&Riduwan, A. (2016). Pengaruh inflasi, suku bunga, likuiditas, dan bagi hasil terhadap
Deposito Mudharabah. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 5(4). h.1-16
46
Sandono Sukirno, S. (2015).,,.,, h. 112
37
1. Demand inflation yaitu inflasi yang timbul karena tingginya
menjadi mahal.
Inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang timbul sebagai akibat dari
kenaikan harga barang impor. Hal ini terjadi karena tingginya biaya
barang.
3. Penggolongan Inflasi
utama yang menyebabkan inflasi, inflasi dapat disebabkan dari sisi permintaan,
sisi penawaran dan ekspektasi, maupun gabungan dari ketiga faktor tersebut.
Inflasi permintaan atau demand pull inflation adalah inflasi yang timbul
barang dan jasa domestik dalam jangka panjang. Tekanan inflasi dari
47
Suseno dan Siti Aisyah (2009). Inflasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK)
Bank Indonesia. h. 11-17
39
maka tekanan terhadap inflasi akan semakin besar, dan sebaliknya.
pada keadaan ekonomi yang tidak baik seperti dalam keadaan ekonomi
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan tarif dasar
turunnya nilai nata uang asing. Selain itu inflasi ini disebabkan oleh
40
hambatan dalam distribusi barang, maupun faktor-faktor yang timbul
pembatasan impor.
pengganti terbatas atau bahkan tidak ada. Keadaan seperti itu pada
yang bersifat adatif atau foward looking. Dalam hal ini, masyarakat
41
inflation, tergantung pada harapan masyarakat dan kondisi persediaan
4. Konsekuensi Inflasi
berdampak pada penurunan nilai mata uang suatu negara dan mengakibatkan daya
beli terhadap uang menjadi semakin lemah. Kemudian penurunan daya beli tersebut
berdampak negatif pada suatu perekonomian secara keseluruhan baik pada individu,
besarnya laju inflasi menimbulkan beban signifikan yang harus dihadapi oleh
pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Laju inflasi yang berfluktuasi dan tidak
menentu akan mengakibatkan perubahan harga-harga secara relatif pada tingkat harga
secara umum, dan hal tersebut sangat berbahaya karena dalam sistem ekonomi pasar,
tingkat harga merupakan sinyal bagi rumah tangga maupun bagi dunia usaha tentang
negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat
Adapun konsekuensi inflasi menurut Priyono dan Ismail dalam bukunya Teori
48
Gordon, J. R. (2007). Macroeconomics: Theory and Policy (McGraw-Hill (Ed.); 5th ed.). h. 15
49
Priyono dan Zainudin Ismal . Teori Ekonomi. (Surabaya: Dharma Ilmu 2016). h. 88
50
Priyono dan Zainudin Ismal . Teori Ekonomi.,,,.,,, h. 89
42
Inflasi dapat sangat merugikan, bahaya lebih besar sejauh bahwa tingkat
inflasi aktual berbeda dari tingkat inflasi diantisipasi. Ketika pelaku transaksi dengan
benar mengantisipasi penurunan lebih cepat dalam daya beli dolar (tingkat inflasi
yang lebih tinggi), persyaratan kontrak menyerukan pembayaran di masa depan dolar
disesuaikan. Peminjam dan pemberi pinjaman yang mengharapkan inflasi yang lebih
tinggi setuju untuk tingkat bunga nominal yang lebih tinggi (dolar dilunasi selama
dolar dipinjamkan) sehingga dapat melestarikan tingkat bunga riil (kekuatan dilunasi
selama daya beli dipinjamkan) di antara mereka. Ekspresi sederhana untuk hubungan
(1 + i) = (1 + r) x (1 x gpe)
Dimana:
i : tingkat nasional;
Persamaan ini kadang-kadang disebut hubungan Fisher, setelah awal abad ke-
tingkat nyata independen dari tingkat inflasi yang diharapkan, sehingga kenaikan
pemberi pinjaman dan peminjam tidak menderita tingkat inflasi yang lebih tinggi
seperti mata uang, inflasi yang lebih tinggi diantisipasi pelajaran mereka untuk setara
dengan pajak yang lebih tinggi pada kepemilikan uang mereka. Sehingga inflasi
mendorong pelaku transaksi ke dalam strategi mahal untuk mendapatkan oleh dengan
kepemilikan mata uang yang lebih kecil, seperti membuat perjalanan lebih ke bank
untuk mengambil jumlah yang lebih kecil setiap kali. Dari sudut pandang
43
menghilangkan biaya perlu dari penghematan kas, inflasi yang rendah jelas lebih baik
untuk inflasi yang tinggi. Tetapi seberapa rendah adalah yang terbaik, atau optimal,
tingkat inflasi? Salah satu usulan untuk mencapai “optimal” hasil memang proposisi
yang paling banyak dibahas dalam teori murni moneter kebijakan-adalah bahwa
tingkat inflasi harus cukup negatif bahwa tingkat nominal bunga nol (obligasi dari
risiko gagal bayar nol dan jatuh tempo singkat). Setiap tingkat bunga nominal yang
lebih tinggi berarti bahwa mata uang membayar kembali lebih miskin dari obligasi.
Ini menyebabkan orang untuk menghemat memegang uang tunai, suatu tindakan yang
optimal dari sudut pandang individu tetapi mahal dari sudut pandang masyarakat. 51
Dari persamaan Fisher dapat dilihat bahwa mencapai tingkat bunga nominal
nol berarti tingkat inflasi kurang lebih sama dengan negatif dari tingkat suku bunga
riil, yang menunjukkan deflasi sekitar 2-3 persen per tahun. Selain pajak atas saldo
kas, setidaknya satu bahaya lainnya berasal dari inflasi yang lebih tinggi bahkan
ketika sempurna diantisipasi. Dengan inflasi yang lebih tinggi, harga diterbitkan
menjadi usang lebih cepat, dan setter harga harus lebih sering dikenakan biaya
karena mereka termasuk mencetak ulang menu restoran serta mengubah label harga di
Dimana kode pajak tidak sepenuhnya diindeks, inflasi yang lebih tinggi
menjadi tanda kurung di mana mereka menghadapi tarif pajak penghasilan marjinal
yang lebih tinggi. Ini berkecil orang dari membuat penghasilan kena pajak. Dengan
51
Priyono dan Zainudin Ismal . Teori Ekonomi.,,,.,,, h. 89
44
pengindeksan kurung pajak federal pada tahun 1985, distorsi ini menghilang. Namun,
pajak keuntungan modal masih dikenakan pada keuntungan nominal, bukan pada real-
yang, disesuaikan dengan inflasi-keuntungan. Porsi kenaikan harga nominal aset Anda
yang hanya sesuai dengan inflasi pajak bersama dengan keuntungan nyata. Semakin
tinggi tingkat inflasi, semakin tinggi tingkat pajak efektif pada modal riil Anda
keuntungan, bahkan dengan tarif pajak nominal keuntungan modal tidak berubah.
inflasi yang lebih tinggi sehingga pembentukan modal oleh mengecilkan orang dari
mengalami inflasi, karena biaya ekspor akan lebih mahal. Selain itu, daya
52
https://hot.liputan6.com/read/4570216/5-penyebab-inflasi-di-indonesia-jenis-jenis-dampak-dan-cara-tempat-
mengatasinya, dikutip tanggal 30 September 2021
45
Kondisi inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok
menjadi sulit karena bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar.
tabungannya. 53
5. Pengendalian Inflasi
negatif terhadap kegiatan perekonomian baik bagi negara maju maupun negara
berkembang. Oleh karena itu, setiap negara berusaha untuk dapat mengendalikan laju
inflasi pada suatu tingkat yang rendah dan stabil. Dalam upaya pengendalian laju
inflasi, diperlukan koordinasi antara kebijakan pemerintah sebagai otoritas fiskal, dan
Gambar 2.1
Koordinasi antar Bank Indonesia Dalam Pengendalian Inflasi
53
https://hot.liputan6.com/read/4570216/5-penyebab-inflasi-di-indonesia-jenis-jenis-dampak-dan-cara-
tempat-mengatasinya, dikutip tanggal 30 September 2021
46
Sumber: Bank Indonesia, 2021
mencapai dan memelihara kestabilan nilai mata uang rupiah. Kestabilan nilai mata
uang rupiah mengandung dua aspek yang tercermin pada Kurs dan inflasi, yaitu
kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing (Kurs) dan
kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap harga barang dan jasa (inflasi). Bank
Indonesia sebagai bank sentral berperan sebagai mitra strategis dan penyeimbang bagi
otoritas fiskal dalam menjaga stabilitas ekonomi makro. Sebagai otoritas moneter,
perekonomian.54
MENCAPAI DAN
MEMELIHARA
KESTABILITAN NILAI
RUPAIH
54
www.bi.go.id
INFLASI 47 KURS
Stabil terhadap barang dan Stabil terhadap nilai mata
jasa uang asing
Sumber: Bank Indonesia, 2021
Indonesia berpegang pada struktur yang disebut Inflation Targeting Framework (ITF).
Struktur ini secara resmi dilakukan sejak Juli 2005. Pendekatan keuangan yang
dilakukan oleh Bank Indonesia tercatat di situs atau situs otoritas Bank Indonesia
(www.bi.go.id) dan diperjelas dalam seri buku Bank Nasional tentang uang. strategi
menyertainya:
kredit sehingga jumlah kredit yang diberikan oleh bank dan organisasi
55
Perry Warjiyo dan Solikin (2017). Kebijakan Moneter Indonesia. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
Studi Kebanksentralan Bank Indonesia. h. 7
48
moneter lainnya juga akan berkurang dan pada akhirnya menurunkan
ketegangan inflasi.
Salah satu pengendalian inflasi yang dilakukan bank sentral adalah dengan
cara menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal dengan tujuan
uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi
mana besarnya kas cadangan yang diwajibkan oleh Bank Indonesia kepada
memberikan kredit akan berkurang, sehingga jumlah uang beredar akan ikut
berkurang.56
Peran penting pemerintah dalam menciptakan inflasi yang stabil, terutama ada pada
sisi penawaran dan manajemen pasokan barang, dengan memadukan antara kebijakan
56
Perry Warjiyo dan Solikin (2017). Kebijakan Moneter Indonesia.,,,.,,, h. 12
49
fiskal daerah, kebijakan fiskal pusat dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal yang
pemerintah.
berikut :
defisit anggaran.
dapat dilakukan melalui kebijakan non moneter, yaitu kebijakan yang tidak
pada tahun 2001, legislatif terdekat dan organisasi terkait memiliki keahlian yang
50
tugas koordinasi untuk membangun kecukupan dalam mencapai inflasi yang rendah
dan stabil, melalui nota kesepahaman (MOU), otoritas Publik dan Bank Indonesia
mulai sekitar tahun 2005. Pengendalian Pembengkakan Daerah pada tahun 2008.
Kemudian, pada saat itu, untuk menghubungkan tugas dan kewajiban TPI dan TPID,
Gambar 2.3
Keterkaitan Antara TPI, TPID dan Pokjanas TPID
Hubungan inflasi dan suku bunga dapat di jelaskan dengan suatu formula yang
di kenal sebagai Fisher Effect. Irving Fisher dalam suatu artikel klasiknya
yang ditulis pada akhir abad ke Sembilan belas memperkenalkan konsep suku
bunga riil yang berbeda dengan sku bunga nominal, dengan memperhitungkan
sebagai berikut :
57
www.bi.go.id
51
ir=in +Ekspetasi Inflasi ………………………………………………..(3.2)
suku bunga riil emrupakan suku bunga nominal dikurangi dengan ekspetasi
sesungguhnya (true cost of borrowing). Suku bunga riil ini bersifat ex ante
perkiraan. Suku bunga riil ex ante ini sangat penting bagi pengambilan
keputusan dlam bisnis dan ekonomi karena dalam bisnis dan ekonomi, karena
dalam keputusan bisnis yang terpenting di perhatikan adalah nilai riil dari
untukmenganalisis hal yang sudah terjadi dan melihat sebaik mana keputusan
Inflasi sering kali dikaitkan dengan unsur ekonomi lainnya dalam ekonomi
makro. Salah satunya adalah suku bunga. Bunga merupakan biaya yang muncul atas
adanya aktivitas meminjamkan uang. Ketika meminjam uang, Anda akan dibebani
dengan ‘biaya sewa’ atas uang yang dipinjam. Anda diwajibkan untuk membayar
‘sewa’ atau ‘bunga’ selama jangka waktu pinjaman tersebut berjalan hingga tiba
masanya pelunasan. Banyak faktor yang menentukan tinggi rendahnya suku bunga.
Tak hanya skor atau peringkat kredit debitur, tetapi juga tergantung pada penawaran
atau permintaan. Ketika tingkat permintaan akan pinjaman tinggi dan tingkat
penawarannya rendah, maka tingkat suku bunga akan tinggi pula. Sebaliknya, apabila
tingkat permintaan rendah dan tingkat penawaran pinjaman tinggi, maka tingkat suku
58
Tarmiden Sitorus, Pasar Obligasi Indonesia Teri dan Praktik, (Depok: Rajawali Pers 2015) h.45
52
Bank sentral memiliki seperangkat kebijakan yang mampu mempengaruhi
tingkat inflasi guna mengatur stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi. Tak heran,
karena bank sentral adalah pemegang otoritas tertinggi dalam menentukan kebijakan
moneter. Atas kewenangan tersebut, bank sentral juga dapat memanipulasi suku
Inflasi dan suku bunga memiliki korelasi terbalik, di mana ketika inflasi
meningkat, suku bunga akan turun. Demikian pula sebaliknya. Ketika suku bunga
turun atau rendah, permintaan terhadap pinjaman akan lebih banyak, di mana
masyarakat akan memilih untuk meminjam lebih banyak uang daripada menabung.
Artinya, semakin banyak uang yang akan dibelanjakan, sehingga ekonomi tumbuh
dan tingkat inflasi mengalami kenaikan. Sebaliknya, ketika suku bunga naik,
menabung sebab tingkat pengembalian dari tabungan lebih tinggi. Hal ini secara lebih
lanjut akan berimbas pada lebih sedikitnya jumlah uang yang dibelanjakan, sehingga
Hubungan inflasi dengan suku bunga bank setidaknya dapat digambarkan dalam
tiga unsur, yaitu: sistem perbankan, teori kuantitas uang, dan peran dari suku bunga itu
sendiri.
1. Sistem perbankan
perkembangan ekonomi dunia saat ini, sistem perbankan yang digunakan adalah
53
perbankan yang memungkinkan bank komersial untuk menghasilkan keuntungan
dengan meminjamkan sebagian dari deposito atau tabungan nasabah, dan sebagian
lainnya disimpan dalam bentuk tunai yang disediakan untuk penarikan. Sebagai
sebagai pinjaman kepada nasabah lain atau yang disebut dengan debitur. Besaran
bagian yang dipinjamkan tentu harus sesuai dengan ketentuan rasio cadangan yang
ditetapkan oleh bank sentral. Jika rasionya sebesar 10%, maka bank dapat
meminjamkan dana nasabah sebesar 90%, atau yang dalam contoh ini adalah Rp 900
ribu sedangkan Rp 100 ribu tetap disimpan dalam brankas. Dalam proses peredaran
dana nasabah yang dipinjamkan, ada dua klaim senilai Rp 1,9 juta dalam
perekonomian. Jumlah uang beredar meningkat dari Rp 1 juta menjadi Rp 1,9 juta.
Inilah gambaran sederhana dari perlakuan dana simpanan dalam sistem perbankan
cadangan fraksional.
ditentukan oleh penawaran dan permintaan uang. Semakin banyak jumlah uang yang
beredar, dapat mendorong kenaikan harga, sehingga setiap lembar uang kertas
masyarakat semakin sedikit, maka harga barang dan jasa akan mengalami penurunan,
bahwa inflasi tak selalu memiliki dampak buruk terhadap perekonomian. Namun,
apabila inflasi terlalu tinggi dapat mengakibatkan lonjakan harga barang dan jasa
yang tak terkendali. Umumnya tingkat inflasi yang ditargetkan oleh bank sentral per
tahun adalah berkisar antara 2% hingga 3%. Jika tingkat inflasi lebih tinggi dari yang
54
ditargetkan, maka berisiko terjadi hiperinflasi, bahkan dengan tingkat inflasi yang
Bicara tentang suku bunga, bank memainkan peran dari suku bunga ini. Suku
bunga bertindak sebagai ‘harga’ yang harus dibayar untuk menyimpan atau
meminjam uang. Untuk simpanan tentu bank yang harus membayar suku bunga
kepada nasabah. Sementara untuk pinjaman, tentu saja nasabah peminjam atau debitur
yang harus membayar suku bunga pinjaman kepada bank. Di saat suku bunga rendah,
pinjaman. Hal ini berpengaruh pada meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat. Semakin banyaknya jumlah uang yang beredar akan mendorong kenaikan
inflasi. Sebaliknya, ketika suku bunga tinggi, masyarakat tidak banyak mengajukan
pinjaman, sehingga jumlah uang yang beredar menurun. Akibatnya, tak banyak uang
bank inflasi memiliki peran penting dalam ‘tarik ulur’ perekonomian agar ekonomi di
suatu negara tetap dan terus tumbuh. Ekonomi yang bertumbuh menunjukkan adanya
geliat pasar di mana aktivitas ekonomi di setiap lini masyarakat terus bergerak.
Selama inflasi masih dalam taraf normal, dalam arti tidak terlalu tinggi atau rendah,
59
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/458-pengaruh-inflasi-terhadap-bunga-bank di
55
Dalam perekonomian islam, sektor perbankan tidak mengenal instrument suku
kerugian ( profit and loss sharing), bukan kepada tingkat bunga yang telah
keuntungan yang di peroleh bank dari kegiatan investasi dari pembiayaan yang
dilakukannya pada sektor riil. Jadi dalam sistem keuangan islam hasil dari investasi
dan pembiayaan yang dilakukan bank di sektor riil yang menentukan besar kecilnya di
sektor moneter. Artinya sistem moneter memiliki ketergantungan pada sektor riil. Jika
investasi dan produksi di sektor riil berjalan dengan lancar, maka return pada sektor
moneter akan meningkat. Sehingga bisa disimpulkan bahwa kondisi sektor moneter
sistem ekonomi islam yang berdasarkan kepada produksi dan perdagangan, atau
dengan isttilah sektor riil. Kegiatan yang tinggi dalam bidang produksi dan
ekonomi yang lesu akan berakibat rendahnya perputaran dan jumlah uang yang
beredar. Dengan kata lain, permintaan terhadap uang akan lahir terutama dari motif
transaksi dan tindakan berjaga-jaga yang ditentukan pada umumnya oleh tingkatan
pendapatan uang dan distribusinya. Makin merata distribusi pendapatan, makin besar
berorientasi kepada modal sendiri, merupakan bagian dari permintaan transaksi total
dan akan bergantung pada kondisi perekonomian dan laju keuntungan yang
60
Nurul Huda et all, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis, (Kencana :2008) h.168
56
diharapkan yang tidak akan di tentukan didepan. Mengingat harapan terhadap
kebutuhan transaksi akan cenderung lebih stabil. Stabilitas yang lebih besar dalam
permintaan uang untuk tujuan transaksi akan cenderung mendorong stabilitas yang
lebih besar bagi kecepatan peredaran uang dalam suatu fase daur bisnis dalam sebuah
perekonomian islam, adalah menggunakan variable cadangan uang dan bukan suku
pertumbuhan potensial dalam output selama periode menengah dan panjang, dalam
kerangka harga-harga yang stabil dan sasaran sosioekonomi lainnya. Tujuannya untuk
menjamin ekspansi moneter yang pas, tidak terlalu lambat tetapi juga tidak terlalu
masyarakat.61
Ekonomi Islam merupakan ikhtiar pencarian sistem ekonomi yang lebih baik
setelah ekonomi kapitalis gagal total. Bisa d bayangkan betapa tidak adilnya, betapa
pincangna akibat sistem sistem kapitalis yang berlaku sekarang ini, yang kaya
semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Selain itu, dalam pelaksanaanya
dalam berbagai macam kegiatan yang tercermin dalam ketidak merataan pembagian
pendapatan masyarakat kedua, ketidakstabilan dari sistem ekonomi yang ada saat ini
menimbulkan berbagai gejolak dalam kegiatannya. Dan dalam ekonomi islam, hal
61
Nurul Huda et all, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoretis,…,…h.170
57
Dalam islam tidak dikenal dengan inflasi, karena mata uang yang di pakai
dinar dirham, yang mana mempunyai nilai yang stabil dan di benarkan oleh islam.
beberapa alasan mengapa mata uang yang sesuai itu adalah dengan menggunakan
emas. Ketika islam melarang praktek penimbun hata, islam hanya menghususkan
larangan tersebut untuk emas dan perak, padahal harta itu mencakup semua barang
a. Islam telah mengatkan emas dan perak dengan hukum yang baku dan
b. Rasullah telah menetapkan emas dan perak sebagai mata uang dan beliau
c. Ketika Allah SWT mewajibkan zakat uang, Allah telah mewajibkan zakat
Kondisi deposit pernah terjadi pada zaman Rasullah dan ini hanya terjadi satu
kali yaitu sebeelum perang hunain. Wlaupun demikian Al-Maqrizi menbagi inflasi ke
dalam dua macam, yaitu inflasi akibat berkurangnya persediaan barang dan inflasi
akibat kesalahan manusia. Inflasi jenis yang pertama inilah yang terjadi pada zaman
peperangan. Inflasi akibat kesalahan manusia ini di sebabkan oleh tiga hal, yaitu
korupsi,dan administrasi yang buruk, pajak yang memberatkan, serta jumlah uang
yang berlebihan. Kenaikan harga-harga yang terjadi adalah dalam bentuk jumlah
58
uangnya, bila dalam bentuk dinar ajarang sekali terjadi kenaikan. Al-Maqrizi
mengatakan supaya jumlah uang dibatasi hanya pada tingkat minimal yang di
1. Falahuddin dan Mina, 2019. Pengaruh Tingkat Bagi Hasil dan Bi Rate Terhadap
Besarnya Tabungan Mudharabah Pada Bank Syariah Periode 2013-2018. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa BI rate (X2) diperoleh angka t hitung sebesar
0,228, sementara nilai t tabel pada α = 0,05 adalah sebesar 0,820 artinya t hitung< t
tabel dengan tingkat signifikansi sebesar lebih besar dari 0,05 yaitu 0,820. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak dan dapat diartikan bahwa secara
63
parsial BI rate tidak berpengaruh terhadap tabungan mudharabah.
2. Ningsih dan Ambarsari, 2020. Pengaruh Inflasi dan Bagi Hasil Terhadap Deposito
Mudharabah IStudi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri). Jurnal Ekonomi
Manajemen dan Akuntansi. Vol. 1 No. 2. Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa Inflasi tidak berpengaruh dan tidak
signifikan terhadap deposito mudharabah PT. Bank Syariah Mandiri. Ini dibuktikan
dengan nilai thitung variabel inflasi sebesar 0.071 dan ttabel sebesar 2.080, maka H1
ditolak karena thitung < ttabel. Berdasarkan nilai signifikansi variabel inflasi terhadap
deposito mudharabah sebesar 0.944 lebih besar dari 0.05 (0.944 > 0.05).64
3. Duriyah Ropikoh, 2018. Pengaruh Inflasi Terhadap Deposito Mudharabah pada
Bank Mega Syariah tahun 2015-2017. Berdasarkan uji analisis koefisien korelasi,
64
Ningsih dan Ambarsari, 2020. Pengaruh Inflasi dan Bagi Hasil Terhadap Deposito Mudharabah
IStudi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri). Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi. Vol. 1 No. 2.
59
dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi sebesar 0.262 yang terletak pada
interval koefisien 0,02 – 0,399. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel
X (inflasi) dengan variabel Y Deposito Mudharabah PT. Bank Mega Syariah adalah
rendah.
Hasil analisis data terlihat bahwa nilai t hitung sebesar -2.560 dan ttabel sebesar -
2.03224. Apabila jika nilai thitungnya negatif (-) dan thitung < ttabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima atau apabila nilai t hitungnya positif (+) t hitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar -2.560 dan ttabel sebesar -2.03224, yang
berarti bahwa nilai t hitung < ttabel (-2.560 < -2.03224) dengan taraf signifikan 0.028, karena
nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.028 < 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya inflasi berpengaruh negatif secara sigifikan terhadap
4. Hanifah, 2017. Analisis Pengaruh Inflasi Terhadap Volume Tabungan dan Deposito
mudharabah bank BRI Syariah, berarti penurunan inflasi tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap volume tabungan mudharabah bank BRI Syariah, berarti kenaikan
65
Duriyah Ropikoh, 2018. Pengaruh Inflasi Terhadap Deposito Mudharabah pada Bank Mega Syariah
tahun 2015-2017.
60
deposito mudharabah bank BRI Syariah, berarti kenaikan Inflasi berpengaruh negatif
5. Sinaga, 2017. Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga (BI Rate), Bagi Hasil, Inflasi
Periode 2010-2015. bahwa pada periode 2010-2015 variabel BI Rate, Bagi Hasil,
Inflasi dan Harga Emas berpengaruh terhadap Jumlah Deposito Mudharabah. Dalam
jangka pendek atau periode awal pengamatan Bagi Hasil memiliki pengaruh yang
paling dominan diantara variabel lain terhadap deposito Mudharabah yaitu sebesar
7,19% namun pengaruhnya menurun hingga akhir periode. Sedangkan dalam jangka
panjang atau periode akhir pengamatan inflasi memiliki pengaruh yang paling
yakni sebesar 26,95%. Variabel BI Rate memiliki pengaruh terhadap Jumlah Deposito
Mudharabah sebesar 3,55% dan Harga Emas memiliki pengaruh terhadap Jumlah
Deposito Mudharabah sebesar 0,71% di akhir periode pengamatan. Dari hasil uji
satu sama lain, artinya setiap variabel memiliki hubungan 2 arah dengan variabel
lainnya. Sedangkan hasil uji impulse response function menunjukkan bahwa Jumlah
variabel Bagi Hasil dengan respon negatif dan semakin seimbang, merespon variabel
inflasi dan Harga Emas dengan sangat seimbang. Dengan demikian, dapat diketahui
66
Hanifah, 2017. Analisis Pengaruh Inflasi Terhadap Volume Tabungan dan Deposito Mudharabah di
Bank BRI Syariah. Jurnal Akses Vol. 12 No. 23.
61
instrumen makroekonomi sebesar 26,95% dibandingkan instrumennya sendiri yakni
67
Bagi Hasil sebesar 3,55%. tingkat suku bunga dan inflasi.
6. Wulansari dan Aziz, 2019. Pengaruh Inflalsi, Nilai Tukar, Bi Rate Dan Financing To
Deposit Ratio (FDR) Terhadap Tabungan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah
Mudharabah, dan inflasi masih berada dalam batas normal dengan nilai dibawah
10%. Sehingga dalam pengimpunan dana tabungann Mudharabah masih stabil dan
G. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir digunakan sebagai acuan agar Peneliti memiliki arah penelitian
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Kerangka berfikir penelitian ini adalah sebagai
67
Sinaga, 2017. Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga (BI Rate), Bagi Hasil, Inflasi dan Harga Emas
Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Perbankan Syariah Periode 2010-2015
68
Wulansari dan Aziz, 2019. Pengaruh Inflalsi, Nilai Tukar, Bi Rate Dan Financing To Deposit Ratio
(FDR) Terhadap Tabungan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah di Indonesia
Tahun 2014-2018. MALIA: Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 11 No. 1
62
Gambar 2.4 Kerangka Penelitian
Pengaruh BI Rate dan Inflasi terhadap Deposito Mudharabah
DEPOSITO
MUDHARABAH (Y)
Keterangan Gambar :
1. Variabel Independent (Variabel bebas) dalam penelitian ini adalah Bi rate dan
Inflasi
Mudharabah
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang bersifat sementara atau dugaan saja.
Berdasarkan kerangka pemikiran dan teori yang dibangun maka, hipotesis dalam
Indonesia
63
H2: Inflasi berpengaruh terhadap deposito mudharabah pada Bank Syariah
Indonesia
H. Hipotesis Penelitian
Mudharabah (Y)
64
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian dapat dibedakan dalam beberepa jenis penelitian. Salah satu jenis
penelitian menurut Ferdinand 69adalah jenis penelitian yang sesuai dengan sifat
eksplanasi ilmu. Jenis penelitian dengan sifat eksplanasi ilmu, sesuai dengan cakupan
komparatif.
penelitian deskriptif dan analisis asosiatif, karena adanya variabel variabel yang akan
antara variabel-variabel yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Bank Umum Syariah yang sahamnya sebagian besar dimiliki Bank Umum
Negara
69
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen.( Semarang: BP Undip), h. 53
65
2. Waktu Penelitian
dengan mengambil data sekunder dari Bank Syariah Indonesia. Dibawah ini disajikan
Tabel 3.1
Jadwal pelaksanaan penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal
atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Syariah yang terdaftar di Otoritas
Sampel adalah suatu set dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi.
Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh
70
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen.,,,.,,, h. 54
66
anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang
disebut sampel.
sampling pada teknik ini dipilih sampel purposif secara subjektif dengan tujuan
sampel dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis
2. Bank Umum Syariah yang sahamnya sebagian besar dimiliki Bank Umum
Negara.
3. Bank Umum Syariah yang mengumumkan data keuangan enam tahun berturut-
D. Instrumen Penelitian
Instrumen atau variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
67
Tabel 3.2.
Instrumen penelitian
68
E. Jenis dan Sumber Data
sekunder. Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. 71 Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh peneliti berkaitan dengan data sekunder, terutama berkaitan dengan
2. Kesesuaian antara periode waktu tersedianya data dengan periode waktu yang
3. Kesesuaian antara populasi data yang ada dengan populasi yang menjadi perhatian
peneliti.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
data yang diambil dari beberapa literature seperti buku, jurnal dan sejenisnya yang
berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan dapat mendukung bahan
kajian penelitian.
penelitian ini adalah data yang bersumber dari Laporan Keuangan Bulanan Bank
71
Sugiyono, 2014. h. 137
72
Purhantara, 2010. h. 80
69
Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah dan BNI Syariah periode tahun 2015 - 2020
yang bisa diakses melalui situs resmi dan OJK. Peneliti juga menggunakan data
dari internet sebagai alternatif, karena terkadang data yang di dapat dari sumber
lainnya kurang memadai atau sudah kadaluwarsa karena ilmu pengetahuan yang
selalu berkembang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dan cross section
atau biasa disebut panel data. Data bersifat time series karena data dalam penelitian ini
adalah data dalam interval waktu tertentu, dalam penelitian ini yaitu tahun 2015-2020.
Sedangkan data cross section adalah data pada suatu kurun tertentu pada BRI Syariah,
Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut studi kepustakaan (library
research).
(VAR) atau Vector Error Correction Model (VECM) dengan menggunakan aplikasi E-
Views 10. Metode Vector Auto Regression (VAR) adalah pendekatan non-struktural
dalam sistem. Metode yang dikembangkan oleh Sims pada tahun 1980 ternyata juga
mampu menjawab kesulitan yang ditemui akibat model struktural yang tidak harus
mengacu pada teori melainkan hanya perlu menentukan variavel yang saling
berinteraksi. 73 Jika data yang digunakan stasioner pada tingkat differencing pertama
maka model VAR akan dikombinasikan dengan model Vector Error Correction Model
(VECM). Kemudian untuk melihat ada tidaknya hubungan sebab akibat antar variabel
73
Ekananda, 2016. Analisis Ekonometrika Time Series. Jakarta: Mitra Wacana Media. h. 205
70
digunakan analisis Kausalitas Granger dan analisis Impulse Response Function (IRF).
Untuk mengetahui apakah data yang digunakan memenuhi persyaratan tersebut maka
dalam penelitian ini adalah uji Augmented Dickey Fuller (ADF) dengan menggunakan
taraf nyata 5%. Jika nilai t-ADF lebih besar dari kritis MacKinnon, maka dapat
disimpulkan bahwa data yang digunakan adalah stasioner (tidak mengandung akar
unit). Pengujian akar-akar unit ini dilakukan pada tingkat level sampai dengan first
difference jika terdapat data yang belum stasioner pada tingkat level. 74 Berikut adalah
variabel waktu atau tren untuk setiap hipotesa 0 berarti ada unit roots, dan 𝑢𝑡 adalah
random. Apabila suatu data runtun waktu (time series) tidak stasioner atau memiliki
akar unit trik yang dapat dilakukan untuk menstasionerkan data tersebut yaitu
𝑌𝑡 = 𝑌𝑡 − 𝑌𝑡−1 = 𝑢𝑡 ; …
74
Basuki dan Parwoto, 2016. Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Dilengkapi
dengan Aplikasi SPSS & Eviews. Jakarta: Rajawali Press. h. 256
71
Data runtut waktu yang tidak di differencekan sering juga disebut sebagai data
level dan memiliki lambang difference |(0). Sedangkan untuk data yang telah di
difference kan pada orde ke-n memiliki lambang |(n). Proses difference stokastik
akan mengubah data runtun waktu yang tadinya tidak stasioner menjadi data runtun
waktu yang stasioner dan memiliki rata-rata serta varians yang konstan antar
periodenya. 75
Salah satu kondisi yang harus diperhatikan dalam estimasi dengan metode
VAR adalah kondisi penentuan Panjang lag yang akan digunakan. Permasalahan
yang muncul apabila panjang lag terlalu kecil akan membuat model tersebut tidak
Pengujian panjang lag optimal ini sangat berguna untuk menghilangkan masalah
autokorelasi dalam sistem VAR yang digunakan sebagai analisis stabilitas VAR.
Sehingga dengan digunakannya lag optimal diharapkan tidak muncul lagi masalah
𝐴𝐼𝐶 = 𝑇 𝐿𝑜𝑔 | | + 2𝑁 …
75
Ekananda, 2016. Analisis Ekonometrika Time Series.( Jakarta: Mitra Wacana Media). h 268
76
Basuki dan Parwoto, 2016. Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Dilengkapi
dengan Aplikasi SPSS & Eviews. Jakarta: Rajawali Press. h. 257
77
Beik & Aprianti, 2013. Syariah untuk Sektor Pertanian di Indonesia An Analysis of Factors
Affecting Islamic Banks in Financing the Agricultural Sector in Indonesia.h. 19–36
72
Di mana |∑| merupakan determinan dari matrik residual varians atau kovarian dan
N adalah jumlah total dari parameter yang diestimasi dalam semua persamaan.
Nilai AIC terendah yang didapatkan dari hasil estimasi VAR dengan berbagai lag
menunjukkan bahwa panjang lag tersebut yang paling baik untuk digunakan. 78
Sebelum masuk pada tahapan analisis yang lebih jauh, hasil estimasi sistem
persamaan VAR yang telah terbentuk perlu diuji stabilitasnya melalui VAR
seluruh variabel yang digunakan dikalikan jumlah lag dari masing-masing VAR.
Stabilitas VAR perlu diuji karena jika hasil estimasi stabilitas VAR tidak stabil
maka analisis IRF dan FEVD menjadi tidak valid. Berdasarkan hasil pengujian,
suatu sistem VAR dikatakan stabil jika seluruh akar atau roots-nya memiliki
4. Uji Kointegrasi
Uji kointegrasi digunakan untuk melanjutkan analisis data time series yang
non-stasioner. Sebagai dasarnya kointegrasi adalah sejumlah data time series yang
bersama-sama (co movement atau co integration). Untuk waktu yang lebih lama
data menuju kondisi keseimbangan dalam jangka panjang. Jika sejumlah variabel
bergerak bersama-sama dalam jangka panjang pada orde yang sama, dapat
78
Ekananda, 2016. Analisis Ekonometrika Time Series.,,,.,,,h. 267
79
Basuki & Prawoto, 2016. Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Dilengkapi dengan
Aplikasi SPSS & Eviews.,,,.,,,h. 258
80
Ekananda, 2016. Analisis Ekonometrika Time Series.,,,.,,,h. 269
73
Dalam konsep kointegrasi, dua atau lebih variabel (series) non-stasioner akan
variabel (series) tersebut terkointegrasi maka terdapat hubungan yang stabil dalam
jangka panjang, bila dua seri non stasioner yang terdiri atas Xt dan Yt, maka ada
𝑌𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1 𝑋𝑡 + 𝜀 … … … … ….
Hingga 𝜀𝑡 (error term) stasioner, I(0). Adanya kemungkinan dari kombinasi linear
Cointegration Test, metode ini didasarkan pada hubungan anatar rank dari sebuah
matrik dengan akar karakteristiknya yang akan dihasilkan nilai trace statistic yang
dibandingkan dengan critical value. Setelah dilakukan uji kointegrasi, maka nilai
trace statistic dan critical value akan diperbandingkan pada taraf nyata 5%. Jika
trace statistic lebih besar dari critical value sebesar 5% maka terdapat kointegrasi
dalam system persamaan. Jika terbukti ada kointegrasi, maka tahapan VECM dapat
dilanjutkan. Namun jika tidak terbukti, maka VECM tidak bisa dilanjutkan.81
variabel-variabel yang terdapat dalam model yang digunakan. Dengan kata lain uji
81
Basuki & Prawoto, 2016. Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Dilengkapi dengan
Aplikasi SPSS & Eviews.,,,.,,, h. 259
74
kausalitas granger digunakan untuk memprediksi hubungan antara kedua variabel
berdasarkan data time series dalam estimasi model. Uji kausalitas granger
dibutuhkan karena uji kointegrasi dan ECM hanya melihat stabilitas jangka
𝑅𝑆𝑆𝑟 − 𝑅𝑆𝑆𝑢𝑟
𝑅𝑆𝑆𝑟 (𝑛 − 𝑘)
𝐹=
𝑚
Ket:
M : Panjang Lag
N : Jumlah Observasi
K : Jumlah Parameter
terkointegrasi. VECM sering disebut sebagai desain VAR bagi series nonstasioner
82
Buhaerah, 2017. Pembangunan Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi : Studi Kasus Indonesia.
Kajian Ekonomi & Keuangan, 1(2) h. 177
75
yang memiliki hubungan kointegrasi. Spesifikasi VECM merestriksi hubungan
respon suatu variabel masa sekarang dan masa yang akan datang terhadap
VAR yang dapat digambarkan dengan grafik (graph) atau tabel, dengan melihat
grafik atau table Impulse Response Function kita dapat melihat seberapa besar satu
variabel terhadap perubahan suatu variabel tertentu.85 Dengan kata lain Variance
dalam sampel. Panel data merupakan gabungan antara time series data (deret
waktu) dan cross section (individual). Keuntungan menggunakan panel data yaitu
83
Ekananda, 2016. Analisis Ekonometrika Time Series.,,,.,,, h. 283
84
Widarjono, 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi. (Yogyakarta: Ekonisia FE UII.) h. 380
85
Mustaqim & Nora, 2017. Interkorelasi Antara BI Rate dengan Bagi Hasil Tabungan Bank Syariah
di Indonesia. 17(1),h. 58-72.
76
dapat meningkatkan jumlah sampel populasi dan memperbesar degree of freedom,
serta penggabungan informasi yang berkaitan dengan variabel cross section dan
1. Dengan mengkombinasikan data time series dan data cross section, dat
perubahan.
yang tidak dapat diobservasi dalam cross sectional maupun data time
series murni.
lebih rumit.
Persamaan regresi data panel dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
X1 = Log Bi rate
X2 = Log Inflasi
𝛽0 𝑖 = Kostanta ke i
i = jenis deposito
t = waktu
77
Model regresi dengan data panel secara umum mengakibatkan kesulitan dalam
time series, cross section maupun gabungan keduanya. Maka terdapat tiga pendekatan
Metode ini juga dikenal sebagagai Common Effect Model (CEM). Pada
metode ini, model mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada, menunjukan
sama dan slope koefisien dari variabel-variabel yang digunakan adalah identic
dengan keadaan yang sebenarnya. Dimana kondisi tiap objek saling berbeda,
bahkan satu objek pada suatu waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek
Fixed effect (efek tetap) dalam hal ini maksudnya adalah bahwa satu objek,
memiliki konstan yang tetap besaranya untuk berbagai periode waktu. Demikian
pula halnya dengan koefisien regresi yang memiliki besaran yang tetap dari waktu
ke waktu.
mengasumsikan bahwa perbedaan antar unit dapat diketahui dari perbedaan nilai
konstanya.
78
Pendekatan dengan memasukkan variabel boneka ini dikenal dengan sebutan
model efek tetap (fixed effect) atau Least Square Dummy Variable (LSDV) atau
Model (FEM), analisis regresi dapat pula menggunakan pendekatan efek random
pemilihan data panel yang tepat yaitu dengan cara membandingkan metode yang
Uji yang digunakan untuk mengetahui apakah model Pooled Least Square
(PLS) atau Fixed Effect Model (FEM) yang akan dipilih untuk estimasi data. Uji
ini dapat dilakukan dengan uji restriced F-test atau uji Chow-test. Dalam
79
Pengujian ini mengikuti nilai probabilitas nilai cross-section F jika nilai
probabilitas < α=0,05 maka H0 ditolak, artinya model panel yang baik untuk
digunakan adalah Fixed Effect Model, dan sebaliknya. Jika H0 diterima, berarti
model PLS yang dipakai dan dianalisis. Namun jika H0 ditolak, maka model
FEM harus diuji kembali untuk memilih apakah akan memakai model FEM atau
2. Hausman Test
Random Effect dalam menentukan model yang terbaik untuk digunakan sebagai
model regresi data panel. Hipotesis yang dibentuk dalam Hausman Test adalah
sebagai berikut :
probabilitas Cross section random. Jika probabilitas Cross section > α=0,05
Untuk memilih fixed effect model atau random effect model sebagai model
1. Jika T (jumlah data time series) > N (jumlah data cross sectional), maka
2. Jika N (jumlah data cross section) > T (jumlah data time series), maka
3. Jika efek cross sectional berkorelasi dengan salah satu atau lebih variabel
80
Uji hipotesis yang uji hipotesis yang dapat digunakan untuk lebih
Ada tiga uji yang digunakan untuk menentukan teknik yang paling tepat
untuk mengestimasi regresi data panel. Tiga uji tersebut yaitu uji F statistic, ujit
statistic, uji determinan uji Langrange Multiplier (LM) dan uji Hausman.
koefisien regresi variabel dependen maka dari itu dapat menggunakan uji statistik
diantaranya :
bebas yaitu belanja modal dan jumlah penduduk dengan variabel terikat
Jika Fstatistik ˃Ftabel, H0 ditolak dan Ha diterima, maka hal ini berarti
terikat. Dan apabila Fstatistik ˂ Ftabel, H0 diterima dan Ha ditolak maka hal
81
4. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
berikut:
variabel terikat.
82
Menurut Sugiyono uji t membandingkan nilai rata-rata satu sama lain untuk
menentukan adanya signifikansi statistik. Uji t atau uji parsial, yaitu untuk menguji
hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t
hitung. Untuk menguji hipotesis di atas maka uji yang digunakan adalah uji dua arah,
Gambar 3.1
Daerah Penerimaan Ho
-t tabel +t tabel
87
Sumber: (Subagyo, 2011)
Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan program EViews
86
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. (Bandung: CV Alfabeta). h. 73
87
Joko Subagyo. (2011). Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik.( Jakarta: Rineka Cipta). h. 25
88
Ghozali, Imam dan Ratmono, Dwi. (2017.) Analisis Multivariat dan Ekonometrika dengan Eviews
10.( Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.)
83
𝐾𝑑 = 𝑟 2 𝑥 100%
Di mana:
𝐾𝑑 = koefisien determinasi
𝑟 = koefisien korelasi
(variabel penjelas) dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Nilai besarnya antara 0
semakin baik .
1. Nilai yang kecil atau mendekati nol, berarti kemampuan variabel independent
variabel dependent.
84
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Bi Rate
Bank Indonesia mendefinisikan BI Rate sebagai “the policy rate reflecting the
monetary the policy stance adopted by Bank Indonesia and announced to the public”.
BI Rate berfungsi mengelola likuditas pasar untuk untuk mencapai target operasional
dari kebijakan moneter. Tujuan dari BI Rate juga untuk menjaga perekonomian tetap
stabil dan mengontrol inflasi. Biasanya BI akan menaikkan BI Rate jika inflasi
diperkirakan akan berada di atas yang ditargetkan, begitu juga sebaliknya BI akan
menurunkan BI Rate jika inflasi diperkirakan akan berada di bawah yang ditargetkan.
Di Amerika Serikat (AS), suku bunga acuan bank sentral dikenal dengan nama the
Federal Funds Rate, yang merupakan salah satu suku bunga yang paling berpengaruh
ekonomi (growth), dan inflasi (inflation). Dalam praktiknya, BI Rate diumumkan oleh
Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan
pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB O/N).
Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan suku
bunga deposito dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan. Dengan
kerangka operasi moneter, Bank Indonesia memperkenalkan suku bunga acuan atau
suku bunga kebijakan baru yaitu BI 7-Day Repo Rate, yang mulai berlaku efektif
Kebijakan baru ini tidak menganulir BI Rate yang digunakan saat ini, dan
tidak mengubah stance kebijakan moneter yang sedang diterapkan. Maksud dari suku
bunga acuan BI baru adalah agar suku bunga kebijakan dapat secara cepat
memengaruhi pasar uang, perbankan dan sektor riil. Instrumen BI 7-Day Repo Rate
sebagai acuan yang baru memiliki hubungan yang lebih kuat ke suku bunga pasar
pendalaman pasar keuangan. Dalam masa transisi, BI Rate akan tetap digunakan
2. Inflasi
Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum
dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Deflasi merupakan kebalikan dari
inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus. Perhitungan
inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke metadata SEKI-IHK.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila
kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.
89
Kemu dan Ika Kajian Ekonomi Keuangan Vol. 20 No. 3 (Desember 2016)Kajian Ekonomi &
Keuangan http://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal
86
2.1.Pengukuran IHK
yaitu:
a. Bahan Makanan.
c. Perumahan.
d. Sandang.
e. Kesehatan.
a. Inflasi Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten
a) Interaksi permintaan-penawaran.
dagang.
87
b. Inflasi non-Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya
terdiri dari:
harga Pemerintah, seperti harga BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan,
dll.
Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari
sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. Faktor-faktor
terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak
komoditi yang diatur pemerintah (Administered Price), dan terjadi negative supply
shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi. Faktor penyebab demand
pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap
riil yang melebihi output potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih
besar dari pada kapasitas perekonomian. Sementara itu, faktor ekspektasi inflasi
pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran, natal,
dan tahun baru) dan penentuan upah minimum provinsi (UMP). Meskipun
kenaikan permintaan, namun harga barang dan jasa pada saat-saat hari raya
halnya pada saat penentuan UMP, pedagang ikut pula meningkatkan harga barang
meski kenaikan upah tersebut tidak terlalu signifikan dalam mendorong peningkatan
permintaan.
pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak
Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus
turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua
orang, terutama orang miskin, bertambah miskin. Kedua, inflasi yang tidak stabil akan
keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan
Ketiga, tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di
negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif
89
sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai Rupiah. Keempat, pentingnya
Target atau sasaran inflasi merupakan tingkat inflasi yang harus dicapai oleh
Kesepahaman antara Pemerintah dan Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan untuk
tiga tahun ke depan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Berdasarkan PMK
2019, tahun 2020, dan tahun 2021, sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah
untuk periode 2019 – 2021, masing-masing sebesar 3,5%, 3%, dan 3%, dengan
Sasaran inflasi tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha dan
dapat dijaga pada tingkat yang rendah dan stabil. Salah satu upaya pengendalian
inflasi menuju inflasi yang rendah dan stabil adalah dengan membentuk dan
inflasi yang telah ditetapkan (Lihat Peraturan Menteri Keuangan tentang sasaran
inflasi 2016, 2017, dan 2018 dan Peraturan Menteri Keuangan tentang sasaran inflasi
2019, 2020, dan 2021). Angka target atau sasaran inflasi dapat dilihat pada situs Bank
No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sasaran inflasi ditetapkan oleh Bank
90
Indonesia. Sementara setelah UU tersebut, dalam rangka meningkatkan kredibilitas
Islam memaknai konsep uang dengan arti harfiahnya “naqdun” atau madatun,
yang artinya materi atau uang tetap yang bermakna sebagai pembanding. Secara
umum, atau media sebagai alat tukar.yang berfungsi sebagai media transaksi dan
penyimpan nilai. Sama halnya yang di kemukakan oleh para pemikir ekonomi islam,
membicarakan uang sebagai sarana penukar dan penyimpan nilai, tetapi uang
bukanlah barang dagangan. Mengapa uang berfungsi? Uang menjadi berguna hanya
jika di tukar dengan benda yang nyata atau jika digunakan untuk membeli jasa. Oleh
menegaskan demikian, agar suatu ketika ada penyalahgunaan uang yang menyalahi
ketentuan yang telah di tentukan, berarti telah melenceng dari makna yang
fungsi uang sebagai alat tukar, sehingga mata uang pun dapat menurun akibat fungsi
yang tidak sesuai. Sebagai contoh salah satu dampak akiat merosotnya nilai uang
masyarakat lapisan menengah ke bawah. Karen nilai riil atau daya beli uang akan
90
www.bi.go.id
91
masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan masa
inflasi distribusi pendapatan atau kekayaan tentu akan berpihak kepada golongan
masyarakat yang berpenghasilan tinggi yang memiliki harta benda tetap seperti, tanah,
Karena inflasi tersebut akan menaikan berbagai jenis harta-harta tetap tersebut,
mempunyai harta tetap semacam itu tentunya tidak mendapat kenaikan apa-apa,
bahkan nilai riil pendapatan yang berupa uang atau gaji yang mereka terima akan
karena dengan naiknya harga-harga sektor produksi tentu tingkat biaya atauongkos
produksi meningkat dan keuntungan yang di terima akan menurun dan berkurang.
Akibat daya beli masyarakat akan menurun atau decreasing purchasing power of
money dan otomatis keluaran per unit dari suatu perusahaan akan ikut menurun, untuk
Ekonomi islam telah merespon bebrapa kasus yang melanda beberapa Negara-
negara yang mengalami berbagai krisis keuangan, yang telah mengakibatkan laju
inflasi tinggi di tandai dengan harga-harga yang meningkat tajam dan terus menerus,
dengan perspektif nilai dasar sistem ekonomi islam yang mengutamakan norma-
norma harmonisasi dan rahmat, keseimbangan dan keadilan, serta beberapa azas-azs
kecendrungan kenaikan harga secara umum yang berlangsung terus menerus dalam
jangka waktu yang cukup lama, dan merupakan salah satu dari tiga penyakt ekonomi
91
Ahmad Mukhri Aji et all, Strategi Moneter Berbasis Ekonomi Syariah( Depublish, 2020) h.3
92
makro, selain pengangguran dan ketimpangan yang harus segera dikendalikan.
sehingga dalam menghadapi inflasi, islam memberkan solusi agar mekanisme harga
dapat adil dan wajar, sebagai upaya untuk mencegah dan mengatasi inflasi yang terus-
praktik monopoli, pemberian peran kepada negara, menegakkan etika bisnis dan
mengatsi masalah yang timbul akibat dampak inflasi, instrumennya antara lain zakat,
1. Analisis Deskriptif
10 dan Microsoft Excel 2010. Data-data yang digunakan untuk variable dependen
92
Ahmad Mukhri Aji et all, Strategi Moneter Berbasis Ekonomi Syariah,…,… h.6
93
a. Perkembangan Jumlah Deposito Mudharabah
Tabel 4.1
Perkembangan Jumlah DepositoMudharabah
Bank Syariah Indonesia (BSI) Dalam Milyar Periode 2015-2020
No Bank 2015 2016 2017 2018 2019 2020
BRI
Syariah
1 Triwulan 1 12.691.053 14.801.869 16.400.807 20.404.733 18.939.604 16.159.832
2 Triwulan 2 12.360.722 14.779.627 17.193.020 18.860.808 16.397.632 18.753.874
3 Triwulan 3 13.710.799 15.444.774 18.340.728 19.281.596 17.573.850 23.719.533
4 Triwulan 4 13.213.754 15.729.625 18.430.069 19.029.104 19.037.152 26.010.685
BNI
Syariah
5 Triwulan 1 9.717.722 11.491.945 13.577.982 17.008.979 15.375.912 15.716.745
6 Triwulan 2 9.203.776 11.545.007 13.965.502 15.287.386 13.263.996 14.039.572
7 Triwulan 3 10.642.212 11.969.625 14.175.690 15.364.281 15.678.129 15.906.985
8 Triwulan 4 10.404.894 12.691.186 14.220.944 15.682.417 16.137.380 16.117.021
BSM
9 Triwulan 1 31.317.225 33.266.583 35.603.392 41.270.530 40.953.525 44.461.749
10 Triwulan 2 30.433.277 32.161.787 35.472.421 39.516.575 39.934.595 42.815.489
11 Triwulan 3 30.632.571 33.547.579 36.814.683 40.808.585 42.749.100 43.275.673
Indonesia (BRI Syariah, BNI Syariah dan BSM) terus mengalami peningkatan tiap
tahunnya. Berbagai kelebihan yang dimiliki oleh bank maupun produk-produk yang
banyak.
tahun 2015 Triwulan I sampai dengan tahun 2020 Triwulan IV adalah terdapat
kenaikan yang sangat baik meskipun pada triwulan tertentu mengalami sedikit
penurunan tetapi meskipun mengalami penurunan tidak secara drastis, kecuali pada
tahun 2015 pada Triwulan II terdapat penurunan yang paling besar -5, 26%.
Peningkatan yang relatif meningkat terjadi pada tahun 2014 pada bulan mei yaitu
94
sebesar 17,57%. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata kenaikan jumlah deposito
Mudharabah Bank Syariah Indonesia dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020
adalah sebesar 17,57% dan penurunannya hanya dibawah -5,26%. Berdasarkan hasil
analisis deskriptif jumlah deposito Mudharabah (per triwulan) pada tabel di atas
yang sangat signifikan. Hal ini dapat membuktikan bahwa perkembangan Bank
b. Perkembangan BI Rate
Tabel 4.2
Perkembangan Bi Rate Periode 2015-2020
No Bank 2015 2016 2017 2018 2019 2020
yang fluktuatif yakni setiap tahunnya di mana tertinggi BI Rate terjadi di Indonesia pada
tahun 2015 sebesar 7,50 sedangkan terendah terjadi triwulan 4 tahun 2020 sebesar 3,75.
95
c. Perkembangan Inflasi
Tabel 4.3
Perkembangan Inflasi Periode 2015-2020
No Bank 2015 2016 2017 2018 2019 2020
keadaan yang fluktuatif yakni setiap tahunnya di mana tertinggi inflasi terjadi di
Indonesia pada triwulan 2 tahun 2015 sebesar 7,26% sedangkan terendah terjadi
Uji stasioneritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji
akar unit (unit root test) dengan metode Augmented Dickey Fuller test (ADF) yang
menggunakan lag length berdasarkan Schwarz Criterion (SC) pada eviews dalam
96
a. Variabel Deposito Mudharabah
Tabel 4.4
Uji Stasioner Data variabel Deposito Mudharabah
Null Hypothesis: Unit root (individual unit root process)
Series: Y
Date: 09/27/21 Time: 05:29
Sample: 2015Q1 2020Q4
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0 to 2
Total number of observations: 67
Cross-sections included: 3
Cross
section Prob. Lag Max Lag Obs
BRIS 0.9318 0 4 23
BNIS 0.4007 0 4 23
BSM 0.6263 2 4 21
Be
rdasarkan
Berdasarkan hasil output eviews pada tabel di atas menunjukkan bahwa variabel
hasil
Deposito Mudharabah pada tingkat level (0) memiliki nilai absolut statistik ADF yang
output
lebih kecil dibandingkan dengan nilai absolut critical value (α) pada tabel Mac Kinnon
eviews
kemudian diketahui juga nilai probabilitas semua data yang tidak signifikan pada taraf
pada tabel
keyakinan 95%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semua data tidak stasioner
di atas
pada hasil pengujian unit root ditingkat level. Agar didapatkan data yang stasioner
menunjuk
maka perlu dilakukan pengujian data pada level first differencing seperti disajikan pada
kan
table berikut.
bahwa
variabel
investasi
pada
97
tingkat
level (0)
Tabel 4.5
Uji Stasioner Data variabel Deposito Mudharabah Hasil First Difference
Cross
section Prob. Lag Max Lag Obs
BRIS 0.0030 0 4 22
BNIS 0.0000 0 4 22
BSM 0.0002 1 4 21
Berdasarkan hasil uji unit root pada level first differencing pada tabel di atas
ADF serta nilai critical value pada variabel deposito mudharabah sebesar 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa data dalam penelitian sudah dalam kondisi yang stasioner yang
didukung oleh nilai probabilitas statistik ADF yang signifikan pada α 5%.
98
b. Variabel BI Rate
Tabel 4.6
Uji Stasioner Data variabel BI Rate
Cross
Section Prob. Lag Max Lag Obs
BRIS 0.1652 2 4 21
BNIS 0.1652 2 4 21
BSM 0.1652 2 4 21
Berdasarkan hasil output eviews pada tabel di atas menunjukkan bahwa variable
BI Rate pada tingkat level (0) memiliki nilai absolut statistik ADF yang lebih kecil
dibandingkan dengan nilai absolut critical value (α) pada tabel Mac Kinnon kemudian
diketahui juga nilai probabilitas semua data yang tidak signifikan pada taraf keyakinan
95%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semua data tidak stasioner pada hasil
pengujian unit root ditingkat level. Agar didapatkan data yang stasioner maka perlu
dilakukan pengujian data pada level first differencing seperti disajikan pada table
berikut.
99
Tabel 4.7
Uji Stasioner Data variabel BI Rate Hasil First Difference
Cross
section Prob. Lag Max Lag Obs
BRIS 0.0288 0 4 22
BNIS 0.0288 0 4 22
BSM 0.0288 0 4 22
Berdasarkan hasil uji unit root pada level first differencing pada tabel di atas
ADF serta nilai critical value pada variabel BI Rate sebesar 0,0016. Hal ini
menunjukkan bahwa data dalam penelitian sudah dalam kondisi yang stasioner yang
didukung oleh nilai probabilitas statistik ADF yang signifikan pada α 5%.
100
c. Variabel BI Rate
Tabel 4.8
Uji Stasioner Data variabel Inflasi
Cross
section Prob. Lag Max Lag Obs
BRIS 0.1067 0 4 23
BNIS 0.1067 0 4 23
BSM 0.1067 0 4 23
variabel inflasi pada tingkat level (0) memiliki nilai absolut statistik ADF yang lebih
kecil dibandingkan dengan nilai absolut critical value (α) sebesar 0,0367 pada tabel
Mac Kinnon kemudian diketahui juga nilai probabilitas semua data signifikan pada
taraf keyakinan 95% lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
semua data stasioner pada hasil pengujian unit root ditingkat level.
Criterion (SIC) untuk menentukan panjang lag optimal. Model VAR akan diestimasi
dengan tingkat lag yang berbeda-beda dan selanjutnya nilai SIC terkecil akan
menggunkan lag optimal adalah 6. Seperti yang tertera pada tabel yang telah peneliti
tampilkan di atas, dimana criteria kecil dari SC adalah 33.86196 yang terletak pada
lag 6.
Dalam uji stabilitas model VAR, hasil uji harus menunjukan roots memiliki modul yang lebih
kecil dari 1, dengan begitu uji tersebut akan dinyatakan stabil. Namun apabila roots memiliki modul
yang lebih besar dari 1, maka model VAR tidak stabil. Adapun hasil uji stabilitas VAR yang telah di
102
Tabel 4.10
Hasil Uji Stabilitas Model VAR
Root Modulus
0.990203 0.990203
0.568576 - 0.296802i 0.641381
0.568576 + 0.296802i 0.641381
0.479612 0.479612
0.139973 - 0.390770i 0.415082
0.139973 + 0.390770i 0.415082
-0.118310 - 0.392359i 0.409808
-0.118310 + 0.392359i 0.409808
-0.407999 0.407999
-0.285279 - 0.212183i 0.355536
-0.285279 + 0.212183i 0.355536
0.129991 - 0.311262i 0.337316
0.129991 + 0.311262i 0.337316
-0.240269 - 0.210277i 0.319290
-0.240269 + 0.210277i 0.319290
Gambar 4.1
Dari hasil pengujian stabilitas VAR menunjukkan bahwa tidak ada akar unit
yang terlihat dari tabel dimana roots memiliki modulus lebih kecil dari 1. dan hal ini
103
juga didukung dari gambar titik invers roots of AR Characteristic polynomial yang
kesemua variabel berada dalam lingkaran. Maka sudah jelas dari hasil pengujian ini
Dalam analisis regresi, walaupun kita telah membuat pengaruh satu variabel
terhadap variabel lainnya, namun tidak dijelaskan arah hubungan dari variabel tersebut.
Dengan kata lain, eksistensi dari hubungan antara variabel tidak menunjukkan
kausalitas satu arah hubungan. Uji kausalitas granger pada intinya dapat
mengindikasikan apakah suatu variabel mempunyai hubungan dua arah atau hanya satu
arah saja. 93
Dalam penelitian ini uji kausalitas granger dimaksudkan untuk melihat arah
hubungan antara variabel BI Rate, Inflasi, dan Deposito Mudharabah. Jika dalam hasil
pengujian nilai F-statistik dan probabilitasnya tidak sama dengan nol artinya variabel
tersebut mempunyai hubungan. Berikut tabel yang menunjukkan hasil uji kausalitas
granger:
93
Wahyu Ario Protomo dan Paidi Hidayat, Pedoman Praktis Penggunaan Eviews dalam
Ekonometrika. (Medan: USU Press, 2007), hal. 123
104
Tabel 4.11
Hasil Uji Kausalitas Granger
Pedoman yang diambil untuk melihat tabel hasil uji kausalitas granger adalah
jika 𝛽1 dan 𝛽2 (nilai f-statistik ≠ 0 dan nilai probabilitas ≠ 0) maka 𝐻0 ditolak artinya
ada hubungan antar variabel. sebaliknya jika 𝛽1 = 0 dan 𝛽2 = 0 (nilai f-statistik = 0 dan
nilai probabilitas = 0) maka 𝐻0 diterima artinya tidak ada hubungan antar variabel.
terlihat bahwa terjadinya granger causality antara Inflasi dan Deposito Mudhabah
terlihat bahwa terjadinya granger causality antara Deposito Mudhabah dan inflasi
terlihat bahwa terjadinya granger causality antara Inflasi dan Deposito Mudhabah
terlihat bahwa terjadinya granger causality antara Deposito Mudhabah dan inflasi
terlihat bahwa terjadinya granger causality antara BI Rate dan Inflasi menunjukkan
terlihat bahwa tidak terjadinya granger causality antara Inflasi dan BI Rate
106
1.5. Uji Impulse Respon Function (IRF)
keseimbangan sebelumnya. hal ini berarti bahwa respons suatu peubah akibat suatu
guncangan makin lama akan semakin menghilang sehingga guncangan tersebut tidak
Gambar 4.2
maupun variabel itu sendiri. Dengan kata lain uji ini digunakan untuk melihat seberapa
besar varians sebelum dan sesudah adanya guncangan dari variabel lain untuk melihat
107
Tabel 4.12
Hasil Uji Variance Decomposition BI Rate dan Inflasi terhadap Deposito Mudharabah
Variance Decomposition of Y:
Period S.E. X1 Y X2
Dari hasil uji variance decomposition di atas dapat dilihat bahwa variasi Deposito
Mudharabah dipengaruhi oleh Deposito Mudharabah itu sendiri pada periode pertama
93.18%, sisanya dipengaruhi BI Rate 6.81%, sedangkan periode kedua variasi nilai
prediksi Deposito Mudharabah 94.47% dan sisanya disumbangkan oleh variabel lain,
yaitu BI Rate 4.77% dan Inflasi sebesar 0.75%. Pada periode ke-10, variance terbesar
adalah BI Rate dengan nilai 17.69% dan Inflasi memiliki variance terkecil terhadap
Tabel 4.13
Hasil Uji Variance Decomposition Deposito Mudharabah dan Inflasi terhadap BI Rate
Variance Decomposition of X1:
Period S.E. X1 Y X2
Dari hasil uji variance decomposition di atas dapat dilihat bahwa variasi BI Rate
dipengaruhi oleh BI Rate itu sendiri pada periode pertama 100.00%. sedangkan periode
kedua variasi nilai prediksi BI Rate 94.808% dan sisanya disumbangkan oleh variabel
108
lain, yaitu Deposito Mudharabah 4.989% dan Inflasi sebesar 0.201%. Pada periode ke-
10, variance terbesar adalah Deposito Mudharabah dengan nilai 4.595% dan Inflasi
Tabel 4.14
Hasil Uji Variance Decomposition Deposito Mudharabah dan BI Rate terhadap Inflasi
Cholesky Ordering: X1 Y X2
Dari hasil uji variance decomposition di atas dapat dilihat bahwa variasi Inflasi
dipengaruhi oleh Inflasi itu sendiri pada periode pertama 91.42%, sisanya dipengaruhi
oleh BI Rate 8.388% dan Deposito Mudharabah 0,18%, sedangkan periode kedua
variasi nilai prediksi Inflasi 90.728% dan sisanya disumbangkan oleh variabel lain,
yaitu Deposito Mudharabah 0.24% dan BI Rate sebesar 9.03%. Pada periode ke-10,
variance terbesar adalah BI Rate dengan nilai 51.926% dan Deposito Mudharabah
Uji asumsi klasik merupakan syarat yang harus dilakukan pada setiap uji regresi
linear ordinary least square (OLS). Di dalam analisis regresi menggunakan aplikasi
eviews, kita dapat melakukan berbagai jenis uji asumsi klasik yang menjadi syarat-
syarat tersebut. Asumsi klasik yang harus diperhatikan antara lain: asumsi linearitas
Asumsi normalitas pada regresi linear OLS adalah pada residual bukan
variabelnya. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas
Hasil uji normalitas residual di atas adalah: nilai jarque-bera sebesar 118,8955
dengan p value sebesar 0,006 dimana > 0,05 sehingga terima H0 atau yang berarti
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinearitas
X1 X2
X1 1.000000 0.697914
X2 0.697914 1.000000
Sumber: Data diolah dengan Eview 10
Menurut output di atas menunjukkan bahwa nilai Centered VIF baik X1 dan
X2 adalah 1 dimana nilai tersebut kurang dari 10, maka dapat dinyatakan bahwa
110
1.7.3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi yang lain adalah serial korelasi. Banyak metode uji ini yang
bisa dilakukan, namun dengan eviews dapat menggunakan uji Durbin Watson,
Tabel 4.16
Hasil Uji Autokorelasi
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 09/27/21 Time: 08:29
Sample: 1 72
Included observations: 72
Presample missing value lagged residuals set to zero.
Berdasarkan tabel 4.16. hasil uji autokorelasi nilai Durbin Watson sebesar
(k=3) dengan jumlah sampel sebanyak 72 (n=72), besarnya Durbin Watson tabel
untuk dL (batas luar) = 1,5323 dan besar Durbin Watson untuk dU (batas dalam)
111
sebesar 1,7054. Besarnya nilai 4- dU (4-1,7054= 2,2964) dan nilai 4-dL (4-1,5323 =
2,4677). Maka 1,7319 < 1,9253 < 2,2964. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak
lainnya Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
Tabel 4.17
Hasil Uji Autokorelasi
Heteroskedasticity Test: White
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 09/27/21 Time: 08:42
Sample: 1 72
Included observations: 72
Berdasarkan tabel di atas dimana nilai p value yang ditunjukkan dengan nilai
Prob. chi square(2) pada Obs*R-Squared yaitu sebesar 0,7102. Oleh karena nilai p
value 0,7102 > 0,05 maka terima H0 atau yang berarti model regresi bersifat
112
homoskedastisitas atau dengan kata lain tidak ada masalah asumsi
heteroskedastisitas.
pemilihan data panel yang tepat yaitu dengan cara membandingkan metode yang
Uji yang digunakan untuk mengetahui apakah model Pooled Least Square
(PLS) atau Fixed Effect Model (FEM) yang akan dipilih untuk estimasi data. Uji ini
dapat dilakukan dengan uji restricedd F-test atau uji Chow-test. Dalam pengujian
Pengujian ini mengikuti nilai probabilitas nilai cross-section F jika nilai probabilitas
< α=0,05 maka H0 ditolak, artinya model panel yang baik untuk digunakan adalah
113
Tabel 4.18
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: FEM
Test cross-section fixed effects
1.8.2.Uji Hausman
dalam menentukan model yang terbaik untuk digunakan sebagai model regresi data
panel. Hipotesis yang dibentuk dalam Hausman Test adalah sebagai berikut :
section random. Jika probabilitas Cross section > α=0,05 maka H0 diterima, artinya
114
model yang digunakan adalah Random Effect. Hasil perhitungan menggunakan
Tabel 4.19
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: REM
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
- -
1212622.746 1212622.7465
X1 550 50 0.000412 1.0000
- -
977659.5335 977659.53358
X2 83 3 -0.000061 NA
Effects Specification
115
Berdasarkan table di atas diketahui bahwa nilai Cross-section random > 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih
variabel independen terhadap satu variabel dependen. Disebut ganda karena terdapat
banyak faktor yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat. Untuk lebih
Tabel 4.20
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
- Konstanta sebesar 4,2844, artinya jika Bi rate (X1) dan Inflasi (X2) nilainya
116
- Koefisien regresi variabel Bi rate (X1) sebesar 0,2827 artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan Bi rate mengalami peningkatan 1%, maka
- Koefisien regresi variabel Inflasi (X2) sebesar 0,3108 artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan Inflasi mengalami kenaikan 1%, maka
- Standar error sebesar 0,9203 artinya jika Bi rate (X1) dan Inflasi (X2) nilainya
Tabel 4.21
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/27/21 Time: 08:58
Sample: 2015Q1 2020Q4
Periods included: 24
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 72
Swamy and Arora estimator of component variances
Weighted Statistics
ditunjukkan dari nilai Adjusted R Square sebesar 0,525 atau 52,5% yang
117
Inflasi. Sisanya 47,5% (100% dikurangi 52,5%) dipengaruhi oleh variabel lain yang
terikat. Pengujian dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05 atau 95%, dengan kriteria
pengujian:
Jika Fhitung > Ftabel atau nilai signifikan < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika Fhitung < Ftabel, atau nilai signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Tabel 4.22
Hasil Uji F (Uji Simultan)
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/27/21 Time: 08:58
Sample: 2015Q1 2020Q4
Periods included: 24
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 72
Swamy and Arora estimator of component variances
Weighted Statistics
Dari tabel diatas didapat Fhitung sebesar 40,245 dengan tingkat signifikansi
0,000. Nilai probabilitas 0,000 < 0,05. Hasil F-hitung tersebut jika dibandingkan
dengan Ftabel pada tingkat keyakinan 95% (𝛼 = 0,05), df 1 (jumlah variabel - 1) atau
Dengan demikian nilai Fhitung > Ftabel (40,245 > 2,74) dan signifikan 0,000 <
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
118
idependen yaitu BI Rate (X1) dan Inflasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen yaitu Deposito Mudharabah (Y), artinya secara simultan diterima.
diuji pada tingkat signifikan 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%, dengan kriteria
pengujian:
1. Jika thitung > ttabel atau nilai signifikan < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Jika thitung < ttabel atau nilai signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
tabel berikut :
Tabel 4.23
Hasil Uji t (Uji Parsial)
Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/27/21 Time: 08:58
Sample: 2015Q1 2020Q4
Periods included: 24
Cross-sections included: 3
Total panel (balanced) observations: 72
Swamy and Arora estimator of component variances
1. Hasil perhitungan uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel BI Rate (X1)
119
derajat kebebasan (df) n-k atau 72-2=70, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar
1,66691. Dengan demikian thitung > ttabel (3,5756 > 1,66691) dengan nilai
signifikansi 0,0006 < 0,05 maka, maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga
2. Hasil perhitungan uji secara parsial menunjukkan bahwa variabel Investasi (X2)
memperoleh thitung dengan arah negative sebesar 3,397 dengan tingkat signifikansi
kebebasan (df) n-k atau 72-2=70, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 1,66691.
Dengan demikian thitung > ttabel (3,397 > 1,66691) dengan nilai signifikansi 0,000 <
0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga diartikan secara parsial Inflasi
C. Pembahasan
secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Deposito Mudharabah dan
hipotesis diterima. Hal ini didapat dari nilai thitung > ttabel (3,5756 > 1,66691) dengan
nilai signifikansi 0,0006 < 0,05. Artinya tingginya BI Rate mampu menurunkan
Hasil ini sejalan dengan penelitian Falahuddin dan Mina 94 Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa BI rate (X2) diperoleh angka t hitung sebesar 0,228,
94
Falahuddin dan Mina, 2019. Pengaruh Tingkat Bagi Hasil dan Bi Rate Terhadap Besarnya
Tabungan Mudharabah Pada Bank Syariah Periode 2013-2018. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No. 2 h.
121-134
120
sementara nilai t tabel pada α = 0,05 adalah sebesar 0,820 artinya t hitung< t tabel
dengan tingkat signifikansi sebesar lebih besar dari 0,05 yaitu 0,820. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak dan dapat diartikan bahwa secara
keimanan dan pengetahuan masyarakat bahwa dalam agama islam tidak di bolehkan
sejumlah bunga kepada nasabah atas jumlah tabungannya. Semakin besar tabungan
maka akan semakin besar pula bunga yang ditawarkan. Namun kondisi tersebut tidak
membuat sejumlah masyarakat tergiur akan bunga yang ditawarkan oleh bank
menabung pada bank syariah, Wulansari dan Aziz95 dan Anwar 96 yang menunjukkan
(pengalihan dana dari bank syariah ke bank konvensional) yang akan dihadapi bank
syariah. Hal ini tentunya akan membuat jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh
Hipotesis kedua uji statistik t pada penelitian ini menunjukkan Inflasi secara
parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Deposito Mudharabah dan hipotesis
95
Wulansari dan Aziz, 2019. Pengaruh Inflalsi, Nilai Tukar, Bi Rate Dan Financing To Deposit Ratio
(FDR) Terhadap Tabungan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah di Indonesia
Tahun 2014-2018. MALIA: Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 11 No. 1
96
Anwar, 2018. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Nilai Kurs Terhadap Simpanan Deposito
Mudharabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2010-2015).
121
diterima. Hal ini didapat dari nilai thitung > ttabel (3,397 > 1,66691) dengan nilai signifikasi
Penelitian ini sejalan dengan hasil riset yang dilakukan oleh Ningsih dan
bahwa Inflasi tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap deposito mudharabah PT.
Bank Syariah Mandiri. Ini dibuktikan dengan nilai thitung variabel inflasi sebesar 0.071
dan ttabel sebesar 2.080, maka H1 ditolak karena thitung < ttabel. Berdasarkan nilai
signifikansi variabel inflasi terhadap deposito mudharabah sebesar 0.944 lebih besar dari
nilai koefisien korelasi sebesar 0.262 yang terletak pada interval koefisien 0,02 – 0,399.
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel X (inflasi) dengan variabel Y
Hasil analisis data terlihat bahwa nilai t hitung sebesar -2.560 dan ttabel sebesar -
2.03224. Apabila jika nilai t hitungnya negatif (-) dan thitung < ttabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima atau apabila nilai t hitungnya positif (+) t hitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Hasil uji t diperoleh nilai t hitung sebesar -2.560 dan ttabel sebesar -2.03224, yang
berarti bahwa nilai t hitung < ttabel (-2.560 < -2.03224) dengan taraf signifikan 0.028, karena
nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 (0.028 < 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya inflasi berpengaruh negatif secara sigifikan terhadap
97
Ningsih dan Ambarsari, 2020. Pengaruh Inflasi dan Bagi Hasil Terhadap Deposito Mudharabah
IStudi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri). Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi. Vol. 1 No. 2
98
Duriyah Ropikoh, 2018. Pengaruh Inflasi Terhadap Deposito Mudharabah pada Bank Mega
Syariah tahun 2015-2017.
122
Hanifah99 Penelitian ini menunjukan bahwa : Pertama Penurunan Inflasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap volume tabungan mudharabah bank BRI Syariah, berarti
bank BRI Syariah, berarti kenaikan Inflasi berpengaruh negatif terhadap volume deposito
volume deposito mudharabah bank BRI Syariah, berarti penurunan inflasi berpengaruh
positif terhadap volume tabungan mudharabah., dan yang keempat Inflasi berpengaruh
signifikan terhadap volume deposito mudharabah bank BRI Syariah, berarti kenaikan
waktu yang tidak dapat diperkirakan dan hal itu membuat masyarakat lebih memilih
Berdasarkan nilai Fhitung > Ftabel (40,245 > 2,74) dan signifikan 0,000 < 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen
yaitu BI Rate (X1) dan Inflasi (X2) secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel dependen yaitu Deposito Mudharabah (Y) pada Bank Syariah
99
Hanifah, 2017. Analisis Pengaruh Inflasi Terhadap Volume Tabungan dan Deposito Mudharabah di
Bank BRI Syariah. Jurnal Akses Vol. 12 No. 23
123
Hasil tersebut didukung oleh temuan riset yang dilakukan oleh Sinaga100
bahwa pada periode 2010-2015 variabel BI Rate, Bagi Hasil, Inflasi dan Harga Emas
periode awal pengamatan Bagi Hasil memiliki pengaruh yang paling dominan
diantara variabel lain terhadap deposito Mudharabah yaitu sebesar 7,19% namun
pengaruhnya menurun hingga akhir periode. Sedangkan dalam jangka panjang atau
periode akhir pengamatan inflasi memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap
sebesar 3,55% dan Harga Emas memiliki pengaruh terhadap Jumlah Deposito
Mudharabah sebesar 0,71% di akhir periode pengamatan. Dari hasil uji kausalitas
granger menunjukkan bahwa semua variabel memiliki hubungan kausalitas satu sama
lain, artinya setiap variabel memiliki hubungan 2 arah dengan variabel lainnya.
Sedangkan hasil uji impulse response function menunjukkan bahwa Jumlah Deposito
Hasil dengan respon negatif dan semakin seimbang, merespon variabel inflasi dan
Harga Emas dengan sangat seimbang. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa
dalam batas normal dengan nilai dibawah 10%. Sehingga dalam pengimpunan
100
Sinaga, 2017. Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga (BI Rate), Bagi Hasil, Inflasi dan Harga
Emas Terhadap Jumlah Deposito Mudharabah Perbankan Syariah Periode 2010-2015
101
Anwar, 2018. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Nilai Kurs Terhadap Simpanan Deposito
Mudharabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Periode 2010-2015).
124
dana tabungann Mudharabah masih stabil dan lancar. Hasil penelitian menunjukkan
nasabah yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu, sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan
antara bank sebagai pengelola (mudharib) dan nasabah sebagai penyedia dana
(shahibul maal). Dalam kegiatannya terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi
pengaruh dan menjadi pertimbangan nasabah terhadap keputusan untuk memilih jasa
102
Wulansari dan Aziz, 2019. Pengaruh Inflalsi, Nilai Tukar, Bi Rate Dan Financing To Deposit Ratio
(FDR) Terhadap Tabungan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah di Indonesia
Tahun 2014-2018. MALIA: Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 11 No. 1
125
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang diperoleh
1. Terdapat pengaruh signifikan dimana t hitung dengan nilai sebesar 3,5756 dan ttabel
sebesar 0,0006 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,0006<0,05). Maka hal tersebut
2. Terdapat pengaruh signifikan dimana t hitung dengan nilai sebesar 3,397 dan ttabel
sebesar 0,0006 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Maka hal tersebut
3. Terdapat pengaruh signifikan dimana Fhitung dengan nilai sebesar 40,245 dan Ftabel
sebesar 2,74 (40,245>2,74) dengan arah positif dan tingkat signifikansi sebesar
0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Maka hal tersebut dapat
126
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh
positif yang signifikan antara BI Rate dan Inflasi secara simultan terhadap
4. Terdapat pengaruh koefisien korelasi (R2) yang ditunjukkan dari nilai Adjusted R
Square sebesar 0,525 atau 52,5% yang menunjukkan bahwa Deposito Mudharbah
dipengaruhi oleh variabel BI Rate dan Inflasi. Sisanya 47,5% (100% dikurangi
52,5%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Adapun variable lain yang tidak diteliti meliputi tingkat bagi hasil deposito, suku
bunga deposito, harga emas, likuiditas, nilai mata uang, dan lain sebagainya.
B. Implikasi
dengan kontribusi hasil penelitian atas perkembangan teori dan ilmu ekonomi
syariah Indonesia ternyata tidak di pengaruhi oleh factor internal saja, pada
risiko tingkat suku bunga dan inflasi tidak terlalu berpengaruh terhadap deposito
mudharabah karena naik atau turunnya inflasi. Namun meskipun begitu pendapatan
bagi hasil tetaplah penting pada perbankan syariah. Hal tersebut dapat menambah
127
Maka dari itu, implikasi manajerial bagi pihak bank untuk meletakkan DPK
diantaranya disebabkan oleh besarnya proporsi tabungan dan giro. Oleh karena itu,
minimum deposito menjadi lebih rendah daripada batas minimum deposito di bank
C. Saran
karena jika variable tersebut tidak stabil atau mengalami kenaikan secara berlebihan
akan memberikan dampak buruk bagi nasabah untuk menabung di Bank Syariah
Indonesia.
Mudharabah hanya BI Rate dan inflasi, padahal masih banyak variabel yang
mempengaruhinya seperti bagi hasil deposito, suku bunga deposito, harga emas,
likuiditas, nilai mata uang, dan lain sebagainya. Selain itu, observasi dalam
Syariah Indonesia (BSI), sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasi sebagai hasil
129
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Kapsul Muhamad, 2018. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Nilai Kurs
Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri
Periode 2010-2015). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Batubara Zakaria dan Nopiandi. (2020). Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan BI Rate
Terhadap Tabungan Mudharabah pada Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal
Perbankan Syariah, Vol 1, No.1. 53-68
Basuki Tri Agus dan Parwoto, 2016. Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan
Bisnis: Dilengkapi dengan Aplikasi SPSS & Eviews. Jakarta: Rajawali Press
Beik & Aprianti, 2013. Syariah untuk Sektor Pertanian di Indonesia An Analysis of
Factors Affecting Islamic Banks in Financing the Agricultural Sector in Indonesia. 19–
36
Bodie, Zvi, Alex Kane, Alan J. Marcus. (2014). Manajemen Portofolio dan Investasi.
Jakarta: Salemba Empat.
Buhaerah, 2017. Pembangunan Keuangan dan Pertumbuhan Ekonomi : Studi Kasus
Indonesia. Kajian Ekonomi & Keuangan, 1(2)
Ropikoh Duriyah, 2018. Pengaruh Inflasi Terhadap Deposito Mudharabah pada Bank
Mega Syariah tahun 2015-2017.
Ekananda, 2016. Analisis Ekonometrika Time Series. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Faisal, Afandi. (2016). Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Tukar, BI Rate dan Suku
Bunga Bank Konvesional Terhadap Margin Bagi Hasil Deposito Mudarabah
Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2010-2015. At-Tawasuth, Vol.1, No.1,
2016:45-72.
Falahuddin dan Mina, 2019. Pengaruh Tingkat Bagi Hasil dan Bi Rate Terhadap Besarnya
Tabungan Mudharabah Pada Bank Syariah Periode 2013-2018. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Vol. 7 No. 2 p. 121-134
Farizi, F. A., Riduwan, A. (2016). Pengaruh inflasi, suku bunga, likuiditas, dan bagi hasil
terhadap Deposito Mudharabah. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 5(4).1-16
Ferdinand, Augusty. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: BP Undip
Firtrianingsih dan Rani, 2020. Determinan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada
Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, Vol. 7
130
No. 9. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Jurnal Ekonomi Syariah
Teori dan Terapan, Vol. 8 No. 1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.
Semarang: BP Undip
Hanifah, 2017. Analisis Pengaruh Inflasi Terhadap Volume Tabungan dan Deposito
Mudharabah di Bank BRI Syariah. Jurnal Akses Vol. 12 No. 23
Junaiddin, Zakaria. (2009). Pengantar Teori Ekonomi Makro, (Jakarta: Gaung Persada)
Juniarti, Nila, Mifrahi, Mustika Noor, Tohirin, Achmad. (2017). Faktor-faktor yang
mempengaruhi deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia, Jurnal Ekonomi
dan Keuangan Syariah Universitas Islam Indonesia Volume 3 No. 1, Januari 2017: 36-
42.
Iskandar & Firdaus. (2014). Pengaruh tingkat suku bunga, inflasi, kurs Rupiah terhadap
Deposito Mudharabah dan Deposito Mudharabah Bank Konvensional pada
perbankan di Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, 2(3).336-344
Majelis Ulama Indonesia. (2005). Himpunan Keputusan Musyawarah Nasional VII Majelis
Ulama Indonesia. Jakarta: Sekretariat MUI
Martono. (2002). Bank dan lembaga keuangan lain. Yogyakarta: Ekonisia.
Muazaroh dan Septiarini, 2021. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Bagi Hasil
Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2015-2020.
Muliawati dan Maryati, 2015. Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs, Suku Bunga dan Bagi Hasil
Terhadap Deposito Pada PT. Bank Syariah Mandiri 2007-2012. Seminar Nasional
Cendekiawan, ISSN: 2460-8696
Mustaqim & Nora, 2017. Interkorelasi Antara BI Rate dengan Bagi Hasil Tabungan Bank
Syariah di Indonesia. 17(1), 58-72
Mutaqqiena, A. (2013). Analisis Pengaruh PDB, Inflasi, Tingkat Bunga, dan Nilai Tukar
Terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah di Indonesia 2008-2012. Economics
Development Analysis Journal, 2 (3)
Nelwani (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi Deposito Mudharabah pada Bank
Umum Syariah Tahun 2009-2011. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Yogyakarta.
Ningsih dan Ambarsari, 2020. Pengaruh Inflasi dan Bagi Hasil Terhadap Deposito
Mudharabah IStudi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri). Jurnal Ekonomi
Manajemen dan Akuntansi. Vol. 1 No. 2
131
Nofianti, Nana. Badina, Tenny. Erlangg, Aditya. (2015). Analisis pengaruh Return On
Asset (ROA), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), suku
bunga, Financing to Deposits Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF)
terhadap tingkat bagi hasil deposito Mudharabah (Studi empiris pada Bank Umum
Syariah di Indonesia tahun 2011-2013). ESENSI:Jurnal Bisnis dan Manajemen, 5(1),
65-86
Shilihin Ifham Muhamad, Buku Pintar Ekonomi Syariah ( Gramedia Pustaka Utama: 2013)
Rahman. (2011). Investasi cerdas. Jakarta: Gagas Media.
Roziq. A., Diptyanti. (2013). Variabel Penentu Dalam Keputusan Memilih Tabungan
Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Jember. Jurnal Ekonomi dan
Akuntansi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Vol 12 No. 1.
Rudiansyah dan Wuryani. (2014). Pengaruh Inflasi, BI Rate, PDB dan Nilai Tukar Rupiah
terhadap Simpanan Mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmu
Manajemen (JIM), 2(2).
Sukirno Sadono,. (2013). Makro Ekonomi:Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Sinaga, A. 2017. Analisis pengaruh tingkat suku bunga (BI rate), bagi hasil, inflasi dan
harga emas terhadap jumlah deposito mudharabah perbankan syariah periode 2010-
2015. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Sulistyawati, Ardiani Ika, Hidayah, Nurul.,Santoso, Aprih. (2020). Analisis Determinan
Deposito Mudharabah. Indonesia Accounting Journal Vol. 2.,No. 1,2020. Fakultas
Ekonomi Universitas Semarang
Widarjono, 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia FE UII.
Wiroso. (2005). Penghimpunan dana dan distribusi hasil usaha Bank Syariah. Jakarta: PT
Grafindo
Wulansari dan Aziz, 2019. Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Bi Rate Dan Financing To
Deposit Ratio (FDR) Terhadap Tabungan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah
Dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Tahun 2014-2018. MALIA: Jurnal Ekonomi
Islam. Vol. 11 No. 1
Wulansari Intan Desy dan Burhan. (2016). Pengaruh Bagi Hasil dan Suku Bunga Terhadap
Jumlah Deposito Mudharabah (Studi Kasus Perbankan Syariah Tahun 2009-2013).
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 3(2).
133
134
135
RIWAYAT HIDUP
Penulis
136
137
138
139
Instrumen Penelitian Deposito Mudharabah
140
Instrumen Penelitian Bi Rate
141
Instrumen Penelitian Inflasi
142
TABEL DISTRIBUSI t
143
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
145
147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660
148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621
149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583
150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545
151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508
152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471
153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435
154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400
155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364
156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330
157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295
158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261
159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228
160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195
147
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita
= 0,05
df untuk
df untuk pembilang (N1)
penyebu
t(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89
148
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
149
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
150
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
151
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
152
Tabel Durbin-Watson (DW), α = 5%
Direproduksi oleh:
Junaidi
(http://junaidichaniago.wordpress.com)
dari sumber: http://www.standford.edu
1. Tabel DW ini direproduksi dengan merubah format tabel mengikuti format tabel
DW yang umumnya dilampirkan pada buku-buku teks statistik/ekonometrik di
Indonesia, agarlebih mudah dibaca dan diperbandingkan
2. Simbol ‘k’ pada tabel menunjukkan banyaknya variabel bebas (penjelas), tidak
termasuk variabel terikat.
3. Simbol ‘n’ pada tabel menunjukkan banyaknya observasi
153
k=1 k=2 k=3 k=4 k=5
n dL dU dL dU dL dU Dl dU dL dU
6 0.6102 1.4002
7 0.6996 1.3564 0.4672 1.8964
8 0.7629 1.3324 0.5591 1.7771 0.3674 2.2866
9 0.8243 1.3199 0.6291 1.6993 0.4548 2.1282 0.2957 2.5881
10 0.8791 1.3197 0.6972 1.6413 0.5253 2.0163 0.3760 2.4137 0.2427 2.8217
11 0.9273 1.3241 0.7580 1.6044 0.5948 1.9280 0.4441 2.2833 0.3155 2.6446
12 0.9708 1.3314 0.8122 1.5794 0.6577 1.8640 0.5120 2.1766 0.3796 2.5061
13 1.0097 1.3404 0.8612 1.5621 0.7147 1.8159 0.5745 2.0943 0.4445 2.3897
14 1.0450 1.3503 0.9054 1.5507 0.7667 1.7788 0.6321 2.0296 0.5052 2.2959
15 1.0770 1.3605 0.9455 1.5432 0.8140 1.7501 0.6852 1.9774 0.5620 2.2198
16 1.1062 1.3709 0.9820 1.5386 0.8572 1.7277 0.7340 1.9351 0.6150 2.1567
17 1.1330 1.3812 1.0154 1.5361 0.8968 1.7101 0.7790 1.9005 0.6641 2.1041
18 1.1576 1.3913 1.0461 1.5353 0.9331 1.6961 0.8204 1.8719 0.7098 2.0600
19 1.1804 1.4012 1.0743 1.5355 0.9666 1.6851 0.8588 1.8482 0.7523 2.0226
20 1.2015 1.4107 1.1004 1.5367 0.9976 1.6763 0.8943 1.8283 0.7918 1.9908
21 1.2212 1.4200 1.1246 1.5385 1.0262 1.6694 0.9272 1.8116 0.8286 1.9635
22 1.2395 1.4289 1.1471 1.5408 1.0529 1.6640 0.9578 1.7974 0.8629 1.9400
23 1.2567 1.4375 1.1682 1.5435 1.0778 1.6597 0.9864 1.7855 0.8949 1.9196
24 1.2728 1.4458 1.1878 1.5464 1.1010 1.6565 1.0131 1.7753 0.9249 1.9018
25 1.2879 1.4537 1.2063 1.5495 1.1228 1.6540 1.0381 1.7666 0.9530 1.8863
26 1.3022 1.4614 1.2236 1.5528 1.1432 1.6523 1.0616 1.7591 0.9794 1.8727
27 1.3157 1.4688 1.2399 1.5562 1.1624 1.6510 1.0836 1.7527 1.0042 1.8608
28 1.3284 1.4759 1.2553 1.5596 1.1805 1.6503 1.1044 1.7473 1.0276 1.8502
29 1.3405 1.4828 1.2699 1.5631 1.1976 1.6499 1.1241 1.7426 1.0497 1.8409
30 1.3520 1.4894 1.2837 1.5666 1.2138 1.6498 1.1426 1.7386 1.0706 1.8326
31 1.3630 1.4957 1.2969 1.5701 1.2292 1.6500 1.1602 1.7352 1.0904 1.8252
32 1.3734 1.5019 1.3093 1.5736 1.2437 1.6505 1.1769 1.7323 1.1092 1.8187
33 1.3834 1.5078 1.3212 1.5770 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.1270 1.8128
34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076
35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029
36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987
37 1.4190 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.6550 1.2489 1.7233 1.1901 1.7950
38 1.4270 1.5348 1.3730 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916
39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886
40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6000 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859
41 1.4493 1.5490 1.3992 1.6031 1.3480 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835
42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814
43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.7200 1.2660 1.7794
44 1.4692 1.5619 1.4226 1.6120 1.3749 1.6647 1.3263 1.7200 1.2769 1.7777
45 1.4754 1.5660 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.7200 1.2874 1.7762
46 1.4814 1.5700 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748
47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736
48 1.4928 1.5776 1.4500 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725
49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.7210 1.3258 1.7716
50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708
51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701
52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694
53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4000 1.7228 1.3592 1.7689
54 1.5230 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.6800 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684
55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.7240 1.3743 1.7681
56 1.5320 1.6045 1.4954 1.6430 1.4581 1.6830 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678
154
57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675
58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.6860 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673
59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672
60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671
61 1.5524 1.6189 1.5189 1.6540 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671
62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671
63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671
64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.4990 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672
65 1.5670 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.6960 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673
66 1.5704 1.6318 1.5395 1.6640 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675
67 1.5738 1.6343 1.5433 1.6660 1.5122 1.6988 1.4806 1.7327 1.4486 1.7676
68 1.5771 1.6367 1.5470 1.6678 1.5164 1.7001 1.4853 1.7335 1.4537 1.7678
69 1.5803 1.6390 1.5507 1.6697 1.5205 1.7015 1.4899 1.7343 1.4588 1.7680
70 1.5834 1.6413 1.5542 1.6715 1.5245 1.7028 1.4943 1.7351 1.4637 1.7683
155
106 1.6644 1.7024 1.6452 1.7220 1.6258 1.7420 1.6061 1.7624 1.5861 1.7832
107 1.6660 1.7037 1.6470 1.7231 1.6277 1.7428 1.6083 1.7631 1.5885 1.7837
108 1.6676 1.7050 1.6488 1.7241 1.6297 1.7437 1.6104 1.7637 1.5909 1.7841
109 1.6692 1.7062 1.6505 1.7252 1.6317 1.7446 1.6125 1.7644 1.5932 1.7846
110 1.6708 1.7074 1.6523 1.7262 1.6336 1.7455 1.6146 1.7651 1.5955 1.7851
111 1.6723 1.7086 1.6540 1.7273 1.6355 1.7463 1.6167 1.7657 1.5977 1.7855
112 1.6738 1.7098 1.6557 1.7283 1.6373 1.7472 1.6187 1.7664 1.5999 1.7860
113 1.6753 1.7110 1.6574 1.7293 1.6391 1.7480 1.6207 1.7670 1.6021 1.7864
114 1.6768 1.7122 1.6590 1.7303 1.6410 1.7488 1.6227 1.7677 1.6042 1.7869
115 1.6783 1.7133 1.6606 1.7313 1.6427 1.7496 1.6246 1.7683 1.6063 1.7874
116 1.6797 1.7145 1.6622 1.7323 1.6445 1.7504 1.6265 1.7690 1.6084 1.7878
117 1.6812 1.7156 1.6638 1.7332 1.6462 1.7512 1.6284 1.7696 1.6105 1.7883
118 1.6826 1.7167 1.6653 1.7342 1.6479 1.7520 1.6303 1.7702 1.6125 1.7887
119 1.6839 1.7178 1.6669 1.7352 1.6496 1.7528 1.6321 1.7709 1.6145 1.7892
120 1.6853 1.7189 1.6684 1.7361 1.6513 1.7536 1.6339 1.7715 1.6164 1.7896
121 1.6867 1.7200 1.6699 1.7370 1.6529 1.7544 1.6357 1.7721 1.6184 1.7901
122 1.6880 1.7210 1.6714 1.7379 1.6545 1.7552 1.6375 1.7727 1.6203 1.7905
123 1.6893 1.7221 1.6728 1.7388 1.6561 1.7559 1.6392 1.7733 1.6222 1.7910
124 1.6906 1.7231 1.6743 1.7397 1.6577 1.7567 1.6409 1.7739 1.6240 1.7914
125 1.6919 1.7241 1.6757 1.7406 1.6592 1.7574 1.6426 1.7745 1.6258 1.7919
126 1.6932 1.7252 1.6771 1.7415 1.6608 1.7582 1.6443 1.7751 1.6276 1.7923
127 1.6944 1.7261 1.6785 1.7424 1.6623 1.7589 1.6460 1.7757 1.6294 1.7928
128 1.6957 1.7271 1.6798 1.7432 1.6638 1.7596 1.6476 1.7763 1.6312 1.7932
129 1.6969 1.7281 1.6812 1.7441 1.6653 1.7603 1.6492 1.7769 1.6329 1.7937
130 1.6981 1.7291 1.6825 1.7449 1.6667 1.7610 1.6508 1.7774 1.6346 1.7941
131 1.6993 1.7301 1.6838 1.7458 1.6682 1.7617 1.6523 1.7780 1.6363 1.7945
132 1.7005 1.7310 1.6851 1.7466 1.6696 1.7624 1.6539 1.7786 1.6380 1.7950
133 1.7017 1.7319 1.6864 1.7474 1.6710 1.7631 1.6554 1.7791 1.6397 1.7954
134 1.7028 1.7329 1.6877 1.7482 1.6724 1.7638 1.6569 1.7797 1.6413 1.7958
135 1.7040 1.7338 1.6889 1.7490 1.6738 1.7645 1.6584 1.7802 1.6429 1.7962
136 1.7051 1.7347 1.6902 1.7498 1.6751 1.7652 1.6599 1.7808 1.6445 1.7967
157
k=6 k=7 k=8 k=9 k=10
n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
11 0.2025 3.0045
12 0.2681 2.8320 0.1714 3.1494
13 0.3278 2.6920 0.2305 2.9851 0.1469 3.2658
14 0.3890 2.5716 0.2856 2.8477 0.2001 3.1112 0.1273 3.3604
15 0.4471 2.4715 0.3429 2.7270 0.2509 2.9787 0.1753 3.2160 0.1113 3.4382
16 0.5022 2.3881 0.3981 2.6241 0.3043 2.8601 0.2221 3.0895 0.1548 3.3039
17 0.5542 2.3176 0.4511 2.5366 0.3564 2.7569 0.2718 2.9746 0.1978 3.1840
18 0.6030 2.2575 0.5016 2.4612 0.4070 2.6675 0.3208 2.8727 0.2441 3.0735
19 0.6487 2.2061 0.5494 2.3960 0.4557 2.5894 0.3689 2.7831 0.2901 2.9740
20 0.6915 2.1619 0.5945 2.3394 0.5022 2.5208 0.4156 2.7037 0.3357 2.8854
21 0.7315 2.1236 0.6371 2.2899 0.5465 2.4605 0.4606 2.6332 0.3804 2.8059
22 0.7690 2.0902 0.6772 2.2465 0.5884 2.4072 0.5036 2.5705 0.4236 2.7345
23 0.8041 2.0609 0.7149 2.2082 0.6282 2.3599 0.5448 2.5145 0.4654 2.6704
24 0.8371 2.0352 0.7505 2.1743 0.6659 2.3177 0.5840 2.4643 0.5055 2.6126
25 0.8680 2.0125 0.7840 2.1441 0.7015 2.2801 0.6213 2.4192 0.5440 2.5604
26 0.8972 1.9924 0.8156 2.1172 0.7353 2.2463 0.6568 2.3786 0.5808 2.5132
27 0.9246 1.9745 0.8455 2.0931 0.7673 2.2159 0.6906 2.3419 0.6159 2.4703
28 0.9505 1.9585 0.8737 2.0715 0.7975 2.1884 0.7227 2.3086 0.6495 2.4312
29 0.9750 1.9442 0.9004 2.0520 0.8263 2.1636 0.7532 2.2784 0.6815 2.3956
30 0.9982 1.9313 0.9256 2.0343 0.8535 2.1410 0.7822 2.2508 0.7120 2.3631
31 1.0201 1.9198 0.9496 2.0183 0.8794 2.1205 0.8098 2.2256 0.7412 2.3332
32 1.0409 1.9093 0.9724 2.0038 0.9040 2.1017 0.8361 2.2026 0.7690 2.3058
33 1.0607 1.8999 0.9940 1.9906 0.9274 2.0846 0.8612 2.1814 0.7955 2.2806
34 1.0794 1.8913 1.0146 1.9785 0.9497 2.0688 0.8851 2.1619 0.8209 2.2574
35 1.0974 1.8835 1.0342 1.9674 0.9710 2.0544 0.9079 2.1440 0.8452 2.2359
36 1.1144 1.8764 1.0529 1.9573 0.9913 2.0410 0.9297 2.1274 0.8684 2.2159
37 1.1307 1.8700 1.0708 1.9480 1.0107 2.0288 0.9505 2.1120 0.8906 2.1975
38 1.1463 1.8641 1.0879 1.9394 1.0292 2.0174 0.9705 2.0978 0.9118 2.1803
39 1.1612 1.8587 1.1042 1.9315 1.0469 2.0069 0.9895 2.0846 0.9322 2.1644
40 1.1754 1.8538 1.1198 1.9243 1.0639 1.9972 1.0078 2.0723 0.9517 2.1495
41 1.1891 1.8493 1.1348 1.9175 1.0802 1.9881 1.0254 2.0609 0.9705 2.1356
42 1.2022 1.8451 1.1492 1.9113 1.0958 1.9797 1.0422 2.0502 0.9885 2.1226
43 1.2148 1.8413 1.1630 1.9055 1.1108 1.9719 1.0584 2.0403 1.0058 2.1105
44 1.2269 1.8378 1.1762 1.9002 1.1252 1.9646 1.0739 2.0310 1.0225 2.0991
45 1.2385 1.8346 1.1890 1.8952 1.1391 1.9578 1.0889 2.0222 1.0385 2.0884
46 1.2497 1.8317 1.2013 1.8906 1.1524 1.9514 1.1033 2.0140 1.0539 2.0783
47 1.2605 1.8290 1.2131 1.8863 1.1653 1.9455 1.1171 2.0064 1.0687 2.0689
48 1.2709 1.8265 1.2245 1.8823 1.1776 1.9399 1.1305 1.9992 1.0831 2.0600
49 1.2809 1.8242 1.2355 1.8785 1.1896 1.9346 1.1434 1.9924 1.0969 2.0516
50 1.2906 1.8220 1.2461 1.8750 1.2011 1.9297 1.1558 1.9860 1.1102 2.0437
51 1.3000 1.8201 1.2563 1.8718 1.2122 1.9251 1.1678 1.9799 1.1231 2.0362
52 1.3090 1.8183 1.2662 1.8687 1.2230 1.9208 1.1794 1.9743 1.1355 2.0291
53 1.3177 1.8166 1.2758 1.8659 1.2334 1.9167 1.1906 1.9689 1.1476 2.0224
54 1.3262 1.8151 1.2851 1.8632 1.2435 1.9128 1.2015 1.9638 1.1592 2.0161
55 1.3344 1.8137 1.2940 1.8607 1.2532 1.9092 1.2120 1.9590 1.1705 2.0101
56 1.3424 1.8124 1.3027 1.8584 1.2626 1.9058 1.2222 1.9545 1.1814 2.0044
57 1.3501 1.8112 1.3111 1.8562 1.2718 1.9026 1.2320 1.9502 1.1920 1.9990
58 1.3576 1.8101 1.3193 1.8542 1.2806 1.8995 1.2416 1.9461 1.2022 1.9938
59 1.3648 1.8091 1.3272 1.8523 1.2892 1.8967 1.2509 1.9422 1.2122 1.9889
158
60 1.3719 1.8082 1.3349 1.8505 1.2976 1.8939 1.2599 1.9386 1.2218 1.9843
61 1.3787 1.8073 1.3424 1.8488 1.3057 1.8914 1.2686 1.9351 1.2312 1.9798
62 1.3854 1.8066 1.3497 1.8472 1.3136 1.8889 1.2771 1.9318 1.2403 1.9756
63 1.3918 1.8058 1.3567 1.8457 1.3212 1.8866 1.2853 1.9286 1.2492 1.9716
64 1.3981 1.8052 1.3636 1.8443 1.3287 1.8844 1.2934 1.9256 1.2578 1.9678
65 1.4043 1.8046 1.3703 1.8430 1.3359 1.8824 1.3012 1.9228 1.2661 1.9641
66 1.4102 1.8041 1.3768 1.8418 1.3429 1.8804 1.3087 1.9200 1.2742 1.9606
67 1.4160 1.8036 1.3831 1.8406 1.3498 1.8786 1.3161 1.9174 1.2822 1.9572
68 1.4217 1.8032 1.3893 1.8395 1.3565 1.8768 1.3233 1.9150 1.2899 1.9540
69 1.4272 1.8028 1.3953 1.8385 1.3630 1.8751 1.3303 1.9126 1.2974 1.9510
70 1.4326 1.8025 1.4012 1.8375 1.3693 1.8735 1.3372 1.9104 1.3047 1.9481
71 1.4379 1.8021 1.4069 1.8366 1.3755 1.8720 1.3438 1.9082 1.3118 1.9452
72 1.4430 1.8019 1.4125 1.8358 1.3815 1.8706 1.3503 1.9062 1.3188 1.9426
73 1.4480 1.8016 1.4179 1.8350 1.3874 1.8692 1.3566 1.9042 1.3256 1.9400
74 1.4529 1.8014 1.4232 1.8343 1.3932 1.8679 1.3628 1.9024 1.3322 1.9375
75 1.4577 1.8013 1.4284 1.8336 1.3988 1.8667 1.3688 1.9006 1.3386 1.9352
159
109 1.5736 1.8052 1.5538 1.8261 1.5338 1.8475 1.5137 1.8692 1.4933 1.8913
110 1.5761 1.8054 1.5565 1.8262 1.5367 1.8473 1.5167 1.8688 1.4965 1.8906
111 1.5785 1.8057 1.5591 1.8262 1.5395 1.8471 1.5197 1.8684 1.4997 1.8900
112 1.5809 1.8060 1.5616 1.8263 1.5422 1.8470 1.5226 1.8680 1.5028 1.8894
113 1.5832 1.8062 1.5642 1.8264 1.5449 1.8468 1.5255 1.8676 1.5059 1.8888
114 1.5855 1.8065 1.5667 1.8264 1.5476 1.8467 1.5284 1.8673 1.5089 1.8882
115 1.5878 1.8068 1.5691 1.8265 1.5502 1.8466 1.5312 1.8670 1.5119 1.8877
116 1.5901 1.8070 1.5715 1.8266 1.5528 1.8465 1.5339 1.8667 1.5148 1.8872
117 1.5923 1.8073 1.5739 1.8267 1.5554 1.8463 1.5366 1.8663 1.5177 1.8867
118 1.5945 1.8076 1.5763 1.8268 1.5579 1.8463 1.5393 1.8661 1.5206 1.8862
119 1.5966 1.8079 1.5786 1.8269 1.5603 1.8462 1.5420 1.8658 1.5234 1.8857
120 1.5987 1.8082 1.5808 1.8270 1.5628 1.8461 1.5445 1.8655 1.5262 1.8852
121 1.6008 1.8084 1.5831 1.8271 1.5652 1.8460 1.5471 1.8653 1.5289 1.8848
122 1.6029 1.8087 1.5853 1.8272 1.5675 1.8459 1.5496 1.8650 1.5316 1.8844
123 1.6049 1.8090 1.5875 1.8273 1.5699 1.8459 1.5521 1.8648 1.5342 1.8839
124 1.6069 1.8093 1.5896 1.8274 1.5722 1.8458 1.5546 1.8646 1.5368 1.8835
125 1.6089 1.8096 1.5917 1.8276 1.5744 1.8458 1.5570 1.8644 1.5394 1.8832
126 1.6108 1.8099 1.5938 1.8277 1.5767 1.8458 1.5594 1.8641 1.5419 1.8828
127 1.6127 1.8102 1.5959 1.8278 1.5789 1.8458 1.5617 1.8639 1.5444 1.8824
128 1.6146 1.8105 1.5979 1.8280 1.5811 1.8457 1.5640 1.8638 1.5468 1.8821
129 1.6165 1.8107 1.5999 1.8281 1.5832 1.8457 1.5663 1.8636 1.5493 1.8817
130 1.6184 1.8110 1.6019 1.8282 1.5853 1.8457 1.5686 1.8634 1.5517 1.8814
131 1.6202 1.8113 1.6039 1.8284 1.5874 1.8457 1.5708 1.8633 1.5540 1.8811
132 1.6220 1.8116 1.6058 1.8285 1.5895 1.8457 1.5730 1.8631 1.5564 1.8808
133 1.6238 1.8119 1.6077 1.8287 1.5915 1.8457 1.5751 1.8630 1.5586 1.8805
134 1.6255 1.8122 1.6096 1.8288 1.5935 1.8457 1.5773 1.8629 1.5609 1.8802
135 1.6272 1.8125 1.6114 1.8290 1.5955 1.8457 1.5794 1.8627 1.5632 1.8799
136 1.6289 1.8128 1.6133 1.8292 1.5974 1.8458 1.5815 1.8626 1.5654 1.8797
137 1.6306 1.8131 1.6151 1.8293 1.5994 1.8458 1.5835 1.8625 1.5675 1.8794
138 1.6323 1.8134 1.6169 1.8295 1.6013 1.8458 1.5855 1.8624 1.5697 1.8792
139 1.6340 1.8137 1.6186 1.8297 1.6031 1.8459 1.5875 1.8623 1.5718 1.8789
140 1.6356 1.8140 1.6204 1.8298 1.6050 1.8459 1.5895 1.8622 1.5739 1.8787
141 1.6372 1.8143 1.6221 1.8300 1.6068 1.8459 1.5915 1.8621 1.5760 1.8785
161
k=11 k=12 k=13 k=14 k=15
n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
16 0.0981 3.5029
17 0.1376 3.3782 0.0871 3.5572
18 0.1773 3.2650 0.1232 3.4414 0.0779 3.6032
19 0.2203 3.1593 0.1598 3.3348 0.1108 3.4957 0.0700 3.6424
20 0.2635 3.0629 0.1998 3.2342 0.1447 3.3954 0.1002 3.5425 0.0633 3.6762
21 0.3067 2.9760 0.2403 3.1413 0.1820 3.2998 0.1317 3.4483 0.0911 3.5832
22 0.3493 2.8973 0.2812 3.0566 0.2200 3.2106 0.1664 3.3576 0.1203 3.4946
23 0.3908 2.8259 0.3217 2.9792 0.2587 3.1285 0.2022 3.2722 0.1527 3.4087
24 0.4312 2.7611 0.3616 2.9084 0.2972 3.0528 0.2387 3.1929 0.1864 3.3270
25 0.4702 2.7023 0.4005 2.8436 0.3354 2.9830 0.2754 3.1191 0.2209 3.2506
26 0.5078 2.6488 0.4383 2.7844 0.3728 2.9187 0.3118 3.0507 0.2558 3.1790
27 0.5439 2.6000 0.4748 2.7301 0.4093 2.8595 0.3478 2.9872 0.2906 3.1122
28 0.5785 2.5554 0.5101 2.6803 0.4449 2.8049 0.3831 2.9284 0.3252 3.0498
29 0.6117 2.5146 0.5441 2.6345 0.4793 2.7545 0.4175 2.8738 0.3592 2.9916
30 0.6435 2.4771 0.5769 2.5923 0.5126 2.7079 0.4511 2.8232 0.3926 2.9374
31 0.6739 2.4427 0.6083 2.5535 0.5447 2.6648 0.4836 2.7762 0.4251 2.8868
32 0.7030 2.4110 0.6385 2.5176 0.5757 2.6249 0.5151 2.7325 0.4569 2.8396
33 0.7309 2.3818 0.6675 2.4844 0.6056 2.5879 0.5456 2.6918 0.4877 2.7956
34 0.7576 2.3547 0.6953 2.4536 0.6343 2.5535 0.5750 2.6539 0.5176 2.7544
35 0.7831 2.3297 0.7220 2.4250 0.6620 2.5215 0.6035 2.6186 0.5466 2.7159
36 0.8076 2.3064 0.7476 2.3984 0.6886 2.4916 0.6309 2.5856 0.5746 2.6799
37 0.8311 2.2848 0.7722 2.3737 0.7142 2.4638 0.6573 2.5547 0.6018 2.6461
38 0.8536 2.2647 0.7958 2.3506 0.7389 2.4378 0.6828 2.5258 0.6280 2.6144
39 0.8751 2.2459 0.8185 2.3290 0.7626 2.4134 0.7074 2.4987 0.6533 2.5847
40 0.8959 2.2284 0.8404 2.3089 0.7854 2.3906 0.7312 2.4733 0.6778 2.5567
41 0.9158 2.2120 0.8613 2.2900 0.8074 2.3692 0.7540 2.4494 0.7015 2.5304
42 0.9349 2.1967 0.8815 2.2723 0.8285 2.3491 0.7761 2.4269 0.7243 2.5056
43 0.9533 2.1823 0.9009 2.2556 0.8489 2.3302 0.7973 2.4058 0.7464 2.4822
44 0.9710 2.1688 0.9196 2.2400 0.8686 2.3124 0.8179 2.3858 0.7677 2.4601
45 0.9880 2.1561 0.9377 2.2252 0.8875 2.2956 0.8377 2.3670 0.7883 2.4392
46 1.0044 2.1442 0.9550 2.2113 0.9058 2.2797 0.8568 2.3492 0.8083 2.4195
47 1.0203 2.1329 0.9718 2.1982 0.9234 2.2648 0.8753 2.3324 0.8275 2.4008
48 1.0355 2.1223 0.9879 2.1859 0.9405 2.2506 0.8931 2.3164 0.8461 2.3831
49 1.0502 2.1122 1.0035 2.1742 0.9569 2.2372 0.9104 2.3013 0.8642 2.3663
50 1.0645 2.1028 1.0186 2.1631 0.9728 2.2245 0.9271 2.2870 0.8816 2.3503
51 1.0782 2.0938 1.0332 2.1526 0.9882 2.2125 0.9432 2.2734 0.8985 2.3352
52 1.0915 2.0853 1.0473 2.1426 1.0030 2.2011 0.9589 2.2605 0.9148 2.3207
53 1.1043 2.0772 1.0609 2.1332 1.0174 2.1902 0.9740 2.2482 0.9307 2.3070
54 1.1167 2.0696 1.0741 2.1242 1.0314 2.1799 0.9886 2.2365 0.9460 2.2939
55 1.1288 2.0623 1.0869 2.1157 1.0449 2.1700 1.0028 2.2253 0.9609 2.2815
56 1.1404 2.0554 1.0992 2.1076 1.0579 2.1607 1.0166 2.2147 0.9753 2.2696
57 1.1517 2.0489 1.1112 2.0998 1.0706 2.1518 1.0299 2.2046 0.9893 2.2582
58 1.1626 2.0426 1.1228 2.0925 1.0829 2.1432 1.0429 2.1949 1.0029 2.2474
59 1.1733 2.0367 1.1341 2.0854 1.0948 2.1351 1.0555 2.1856 1.0161 2.2370
60 1.1835 2.0310 1.1451 2.0787 1.1064 2.1273 1.0676 2.1768 1.0289 2.2271
61 1.1936 2.0256 1.1557 2.0723 1.1176 2.1199 1.0795 2.1684 1.0413 2.2176
62 1.2033 2.0204 1.1660 2.0662 1.1286 2.1128 1.0910 2.1603 1.0534 2.2084
63 1.2127 2.0155 1.1760 2.0604 1.1392 2.1060 1.1022 2.1525 1.0651 2.1997
64 1.2219 2.0108 1.1858 2.0548 1.1495 2.0995 1.1131 2.1451 1.0766 2.1913
162
65 1.2308 2.0063 1.1953 2.0494 1.1595 2.0933 1.1236 2.1380 1.0877 2.1833
66 1.2395 2.0020 1.2045 2.0443 1.1693 2.0873 1.1339 2.1311 1.0985 2.1756
67 1.2479 1.9979 1.2135 2.0393 1.1788 2.0816 1.1440 2.1245 1.1090 2.1682
68 1.2561 1.9939 1.2222 2.0346 1.1880 2.0761 1.1537 2.1182 1.1193 2.1611
69 1.2642 1.9901 1.2307 2.0301 1.1970 2.0708 1.1632 2.1122 1.1293 2.1542
70 1.2720 1.9865 1.2390 2.0257 1.2058 2.0657 1.1725 2.1063 1.1390 2.1476
71 1.2796 1.9830 1.2471 2.0216 1.2144 2.0608 1.1815 2.1007 1.1485 2.1413
72 1.2870 1.9797 1.2550 2.0176 1.2227 2.0561 1.1903 2.0953 1.1578 2.1352
73 1.2942 1.9765 1.2626 2.0137 1.2308 2.0516 1.1989 2.0901 1.1668 2.1293
74 1.3013 1.9734 1.2701 2.0100 1.2388 2.0472 1.2073 2.0851 1.1756 2.1236
75 1.3082 1.9705 1.2774 2.0064 1.2465 2.0430 1.2154 2.0803 1.1842 2.1181
76 1.3149 1.9676 1.2846 2.0030 1.2541 2.0390 1.2234 2.0756 1.1926 2.1128
77 1.3214 1.9649 1.2916 1.9997 1.2615 2.0351 1.2312 2.0711 1.2008 2.1077
78 1.3279 1.9622 1.2984 1.9965 1.2687 2.0314 1.2388 2.0668 1.2088 2.1028
79 1.3341 1.9597 1.3050 1.9934 1.2757 2.0277 1.2462 2.0626 1.2166 2.0980
80 1.3402 1.9573 1.3115 1.9905 1.2826 2.0242 1.2535 2.0586 1.2242 2.0934
81 1.3462 1.9549 1.3179 1.9876 1.2893 2.0209 1.2606 2.0547 1.2317 2.0890
163
114 1.4893 1.9095 1.4696 1.9311 1.4497 1.9530 1.4296 1.9752 1.4094 1.9977
115 1.4925 1.9087 1.4729 1.9301 1.4532 1.9518 1.4333 1.9737 1.4133 1.9960
116 1.4956 1.9080 1.4762 1.9291 1.4567 1.9506 1.4370 1.9723 1.4172 1.9943
117 1.4987 1.9073 1.4795 1.9282 1.4601 1.9494 1.4406 1.9709 1.4209 1.9927
118 1.5017 1.9066 1.4827 1.9273 1.4635 1.9483 1.4441 1.9696 1.4247 1.9912
119 1.5047 1.9059 1.4858 1.9264 1.4668 1.9472 1.4476 1.9683 1.4283 1.9896
120 1.5076 1.9053 1.4889 1.9256 1.4700 1.9461 1.4511 1.9670 1.4319 1.9881
121 1.5105 1.9046 1.4919 1.9247 1.4733 1.9451 1.4544 1.9658 1.4355 1.9867
122 1.5133 1.9040 1.4950 1.9239 1.4764 1.9441 1.4578 1.9646 1.4390 1.9853
123 1.5161 1.9034 1.4979 1.9231 1.4795 1.9431 1.4611 1.9634 1.4424 1.9839
124 1.5189 1.9028 1.5008 1.9223 1.4826 1.9422 1.4643 1.9622 1.4458 1.9825
125 1.5216 1.9023 1.5037 1.9216 1.4857 1.9412 1.4675 1.9611 1.4492 1.9812
126 1.5243 1.9017 1.5065 1.9209 1.4886 1.9403 1.4706 1.9600 1.4525 1.9799
127 1.5269 1.9012 1.5093 1.9202 1.4916 1.9394 1.4737 1.9589 1.4557 1.9786
128 1.5295 1.9006 1.5121 1.9195 1.4945 1.9385 1.4768 1.9578 1.4589 1.9774
129 1.5321 1.9001 1.5148 1.9188 1.4973 1.9377 1.4798 1.9568 1.4621 1.9762
130 1.5346 1.8997 1.5175 1.9181 1.5002 1.9369 1.4827 1.9558 1.4652 1.9750
131 1.5371 1.8992 1.5201 1.9175 1.5029 1.9360 1.4856 1.9548 1.4682 1.9738
132 1.5396 1.8987 1.5227 1.9169 1.5057 1.9353 1.4885 1.9539 1.4713 1.9727
133 1.5420 1.8983 1.5253 1.9163 1.5084 1.9345 1.4914 1.9529 1.4742 1.9716
134 1.5444 1.8978 1.5278 1.9157 1.5110 1.9337 1.4942 1.9520 1.4772 1.9705
135 1.5468 1.8974 1.5303 1.9151 1.5137 1.9330 1.4969 1.9511 1.4801 1.9695
136 1.5491 1.8970 1.5328 1.9145 1.5163 1.9323 1.4997 1.9502 1.4829 1.9684
137 1.5514 1.8966 1.5352 1.9140 1.5188 1.9316 1.5024 1.9494 1.4858 1.9674
138 1.5537 1.8962 1.5376 1.9134 1.5213 1.9309 1.5050 1.9486 1.4885 1.9664
139 1.5559 1.8958 1.5400 1.9129 1.5238 1.9302 1.5076 1.9477 1.4913 1.9655
140 1.5582 1.8955 1.5423 1.9124 1.5263 1.9296 1.5102 1.9469 1.4940 1.9645
141 1.5603 1.8951 1.5446 1.9119 1.5287 1.9289 1.5128 1.9461 1.4967 1.9636
142 1.5625 1.8947 1.5469 1.9114 1.5311 1.9283 1.5153 1.9454 1.4993 1.9627
143 1.5646 1.8944 1.5491 1.9110 1.5335 1.9277 1.5178 1.9446 1.5019 1.9618
144 1.5667 1.8941 1.5513 1.9105 1.5358 1.9271 1.5202 1.9439 1.5045 1.9609
145 1.5688 1.8938 1.5535 1.9100 1.5381 1.9265 1.5226 1.9432 1.5070 1.9600
146 1.5709 1.8935 1.5557 1.9096 1.5404 1.9259 1.5250 1.9425 1.5095 1.9592
147 1.5729 1.8932 1.5578 1.9092 1.5427 1.9254 1.5274 1.9418 1.5120 1.9584
165
k=16 k=17 k=18 k=19 k=20
n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
21 0.0575 3.7054
22 0.0832 3.6188 0.0524 3.7309
23 0.1103 3.5355 0.0762 3.6501 0.0480 3.7533
24 0.1407 3.4540 0.1015 3.5717 0.0701 3.6777 0.0441 3.7730
25 0.1723 3.3760 0.1300 3.4945 0.0937 3.6038 0.0647 3.7022 0.0407 3.7904
26 0.2050 3.3025 0.1598 3.4201 0.1204 3.5307 0.0868 3.6326 0.0598 3.7240
27 0.2382 3.2333 0.1907 3.3494 0.1485 3.4597 0.1119 3.5632 0.0806 3.6583
28 0.2715 3.1681 0.2223 3.2825 0.1779 3.3919 0.1384 3.4955 0.1042 3.5925
29 0.3046 3.1070 0.2541 3.2192 0.2079 3.3273 0.1663 3.4304 0.1293 3.5279
30 0.3374 3.0497 0.2859 3.1595 0.2383 3.2658 0.1949 3.3681 0.1557 3.4655
31 0.3697 2.9960 0.3175 3.1032 0.2688 3.2076 0.2239 3.3086 0.1830 3.4055
32 0.4013 2.9458 0.3487 3.0503 0.2992 3.1525 0.2532 3.2519 0.2108 3.3478
33 0.4322 2.8987 0.3793 3.0005 0.3294 3.1005 0.2825 3.1981 0.2389 3.2928
34 0.4623 2.8545 0.4094 2.9536 0.3591 3.0513 0.3116 3.1470 0.2670 3.2402
35 0.4916 2.8131 0.4388 2.9095 0.3883 3.0048 0.3403 3.0985 0.2951 3.1901
36 0.5201 2.7742 0.4675 2.8680 0.4169 2.9610 0.3687 3.0526 0.3230 3.1425
37 0.5477 2.7377 0.4954 2.8289 0.4449 2.9195 0.3966 3.0091 0.3505 3.0972
38 0.5745 2.7033 0.5225 2.7921 0.4723 2.8804 0.4240 2.9678 0.3777 3.0541
39 0.6004 2.6710 0.5489 2.7573 0.4990 2.8434 0.4507 2.9288 0.4044 3.0132
40 0.6256 2.6406 0.5745 2.7246 0.5249 2.8084 0.4769 2.8917 0.4305 2.9743
41 0.6499 2.6119 0.5994 2.6936 0.5502 2.7753 0.5024 2.8566 0.4562 2.9373
42 0.6734 2.5848 0.6235 2.6643 0.5747 2.7439 0.5273 2.8233 0.4812 2.9022
43 0.6962 2.5592 0.6469 2.6366 0.5986 2.7142 0.5515 2.7916 0.5057 2.8688
44 0.7182 2.5351 0.6695 2.6104 0.6218 2.6860 0.5751 2.7616 0.5295 2.8370
45 0.7396 2.5122 0.6915 2.5856 0.6443 2.6593 0.5980 2.7331 0.5528 2.8067
46 0.7602 2.4905 0.7128 2.5621 0.6661 2.6339 0.6203 2.7059 0.5755 2.7779
47 0.7802 2.4700 0.7334 2.5397 0.6873 2.6098 0.6420 2.6801 0.5976 2.7504
48 0.7995 2.4505 0.7534 2.5185 0.7079 2.5869 0.6631 2.6555 0.6191 2.7243
49 0.8182 2.4320 0.7728 2.4983 0.7279 2.5651 0.6836 2.6321 0.6400 2.6993
50 0.8364 2.4144 0.7916 2.4791 0.7472 2.5443 0.7035 2.6098 0.6604 2.6755
51 0.8540 2.3977 0.8098 2.4608 0.7660 2.5245 0.7228 2.5885 0.6802 2.6527
52 0.8710 2.3818 0.8275 2.4434 0.7843 2.5056 0.7416 2.5682 0.6995 2.6310
53 0.8875 2.3666 0.8446 2.4268 0.8020 2.4876 0.7599 2.5487 0.7183 2.6102
54 0.9035 2.3521 0.8612 2.4110 0.8193 2.4704 0.7777 2.5302 0.7365 2.5903
55 0.9190 2.3383 0.8774 2.3959 0.8360 2.4539 0.7949 2.5124 0.7543 2.5713
56 0.9341 2.3252 0.8930 2.3814 0.8522 2.4382 0.8117 2.4955 0.7716 2.5531
57 0.9487 2.3126 0.9083 2.3676 0.8680 2.4232 0.8280 2.4792 0.7884 2.5356
58 0.9629 2.3005 0.9230 2.3544 0.8834 2.4088 0.8439 2.4636 0.8047 2.5189
59 0.9767 2.2890 0.9374 2.3417 0.8983 2.3950 0.8593 2.4487 0.8207 2.5028
60 0.9901 2.2780 0.9514 2.3296 0.9128 2.3817 0.8744 2.4344 0.8362 2.4874
61 1.0031 2.2674 0.9649 2.3180 0.9269 2.3690 0.8890 2.4206 0.8513 2.4726
62 1.0157 2.2573 0.9781 2.3068 0.9406 2.3569 0.9032 2.4074 0.8660 2.4584
63 1.0280 2.2476 0.9910 2.2961 0.9539 2.3452 0.9170 2.3947 0.8803 2.4447
64 1.0400 2.2383 1.0035 2.2858 0.9669 2.3340 0.9305 2.3826 0.8943 2.4316
65 1.0517 2.2293 1.0156 2.2760 0.9796 2.3232 0.9437 2.3708 0.9079 2.4189
66 1.0630 2.2207 1.0274 2.2665 0.9919 2.3128 0.9565 2.3595 0.9211 2.4068
67 1.0740 2.2125 1.0390 2.2574 1.0039 2.3028 0.9689 2.3487 0.9340 2.3950
68 1.0848 2.2045 1.0502 2.2486 1.0156 2.2932 0.9811 2.3382 0.9466 2.3837
69 1.0952 2.1969 1.0612 2.2401 1.0270 2.2839 0.9930 2.3281 0.9589 2.3728
166
70 1.1054 2.1895 1.0718 2.2320 1.0382 2.2750 1.0045 2.3184 0.9709 2.3623
71 1.1154 2.1824 1.0822 2.2241 1.0490 2.2663 1.0158 2.3090 0.9826 2.3522
72 1.1251 2.1756 1.0924 2.2166 1.0596 2.2580 1.0268 2.3000 0.9940 2.3424
73 1.1346 2.1690 1.1023 2.2093 1.0699 2.2500 1.0375 2.2912 1.0052 2.3329
74 1.1438 2.1626 1.1119 2.2022 1.0800 2.2423 1.0480 2.2828 1.0161 2.3238
75 1.1528 2.1565 1.1214 2.1954 1.0898 2.2348 1.0583 2.2747 1.0267 2.3149
76 1.1616 2.1506 1.1306 2.1888 1.0994 2.2276 1.0683 2.2668 1.0371 2.3064
77 1.1702 2.1449 1.1395 2.1825 1.1088 2.2206 1.0780 2.2591 1.0472 2.2981
78 1.1786 2.1393 1.1483 2.1763 1.1180 2.2138 1.0876 2.2518 1.0571 2.2901
79 1.1868 2.1340 1.1569 2.1704 1.1269 2.2073 1.0969 2.2446 1.0668 2.2824
80 1.1948 2.1288 1.1653 2.1647 1.1357 2.2010 1.1060 2.2377 1.0763 2.2749
81 1.2026 2.1238 1.1735 2.1591 1.1442 2.1949 1.1149 2.2310 1.0856 2.2676
82 1.2103 2.1190 1.1815 2.1537 1.1526 2.1889 1.1236 2.2246 1.0946 2.2606
83 1.2178 2.1143 1.1893 2.1485 1.1608 2.1832 1.1322 2.2183 1.1035 2.2537
84 1.2251 2.1098 1.1970 2.1435 1.1688 2.1776 1.1405 2.2122 1.1122 2.2471
85 1.2323 2.1054 1.2045 2.1386 1.1766 2.1722 1.1487 2.2063 1.1206 2.2407
86 1.2393 2.1011 1.2119 2.1338 1.1843 2.1670 1.1567 2.2005 1.1290 2.2345
167
119 1.4089 2.0112 1.3894 2.0331 1.3697 2.0553 1.3500 2.0776 1.3301 2.1002
120 1.4127 2.0095 1.3933 2.0312 1.3739 2.0531 1.3543 2.0752 1.3346 2.0976
121 1.4164 2.0079 1.3972 2.0293 1.3779 2.0510 1.3585 2.0729 1.3390 2.0951
122 1.4201 2.0062 1.4010 2.0275 1.3819 2.0489 1.3627 2.0706 1.3433 2.0926
123 1.4237 2.0046 1.4048 2.0257 1.3858 2.0469 1.3668 2.0684 1.3476 2.0901
124 1.4272 2.0031 1.4085 2.0239 1.3897 2.0449 1.3708 2.0662 1.3518 2.0877
125 1.4307 2.0016 1.4122 2.0222 1.3936 2.0430 1.3748 2.0641 1.3560 2.0854
126 1.4342 2.0001 1.4158 2.0205 1.3973 2.0411 1.3787 2.0620 1.3600 2.0831
127 1.4376 1.9986 1.4194 2.0188 1.4010 2.0393 1.3826 2.0599 1.3641 2.0808
128 1.4409 1.9972 1.4229 2.0172 1.4047 2.0374 1.3864 2.0579 1.3680 2.0786
129 1.4442 1.9958 1.4263 2.0156 1.4083 2.0357 1.3902 2.0559 1.3719 2.0764
130 1.4475 1.9944 1.4297 2.0141 1.4118 2.0339 1.3939 2.0540 1.3758 2.0743
131 1.4507 1.9931 1.4331 2.0126 1.4153 2.0322 1.3975 2.0521 1.3796 2.0722
132 1.4539 1.9918 1.4364 2.0111 1.4188 2.0306 1.4011 2.0503 1.3833 2.0702
133 1.4570 1.9905 1.4397 2.0096 1.4222 2.0289 1.4046 2.0485 1.3870 2.0682
134 1.4601 1.9893 1.4429 2.0082 1.4255 2.0273 1.4081 2.0467 1.3906 2.0662
135 1.4631 1.9880 1.4460 2.0068 1.4289 2.0258 1.4116 2.0450 1.3942 2.0643
136 1.4661 1.9868 1.4492 2.0054 1.4321 2.0243 1.4150 2.0433 1.3978 2.0624
137 1.4691 1.9857 1.4523 2.0041 1.4353 2.0227 1.4183 2.0416 1.4012 2.0606
138 1.4720 1.9845 1.4553 2.0028 1.4385 2.0213 1.4216 2.0399 1.4047 2.0588
139 1.4748 1.9834 1.4583 2.0015 1.4416 2.0198 1.4249 2.0383 1.4081 2.0570
140 1.4777 1.9823 1.4613 2.0002 1.4447 2.0184 1.4281 2.0368 1.4114 2.0553
141 1.4805 1.9812 1.4642 1.9990 1.4478 2.0170 1.4313 2.0352 1.4147 2.0536
142 1.4832 1.9801 1.4671 1.9978 1.4508 2.0156 1.4344 2.0337 1.4180 2.0519
143 1.4860 1.9791 1.4699 1.9966 1.4538 2.0143 1.4375 2.0322 1.4212 2.0503
144 1.4887 1.9781 1.4727 1.9954 1.4567 2.0130 1.4406 2.0307 1.4244 2.0486
145 1.4913 1.9771 1.4755 1.9943 1.4596 2.0117 1.4436 2.0293 1.4275 2.0471
146 1.4939 1.9761 1.4782 1.9932 1.4625 2.0105 1.4466 2.0279 1.4306 2.0455
147 1.4965 1.9751 1.4809 1.9921 1.4653 2.0092 1.4495 2.0265 1.4337 2.0440
148 1.4991 1.9742 1.4836 1.9910 1.4681 2.0080 1.4524 2.0252 1.4367 2.0425
149 1.5016 1.9733 1.4862 1.9900 1.4708 2.0068 1.4553 2.0238 1.4396 2.0410
150 1.5041 1.9724 1.4889 1.9889 1.4735 2.0056 1.4581 2.0225 1.4426 2.0396
151 1.5066 1.9715 1.4914 1.9879 1.4762 2.0045 1.4609 2.0212 1.4455 2.0381
152 1.5090 1.9706 1.4940 1.9869 1.4788 2.0034 1.4636 2.0200 1.4484 2.0367
169
LAPORAN KEUANGAN PERTRIWUAN
BANK SYARIAH INDONESIA (2015-2020)
(Dalam jutaan
rupiah)
Y (NAMA BANK)
NO PERIODE TRIWULAN
BRI BNI BSM