Anda di halaman 1dari 121

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN SABUN MANDI LIFEBUOY

TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN


Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Disusun oleh :
Tri Sula Wijanarko
NIM : 002214178

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
SKRIPSI

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN SABUN MANDI LIFEBUOY

TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Oleh :

TRI SULA WIJANARKO

NIM : 002214178

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing I

Drs. Th. Sutadi, M.BA. Tanggal 27 Maret 2009

Dosen Pembimbing II

Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si. Tanggal 28 Mei 2009

ii
SKRIPSI

PENGARUH DAYA TARIK IKLAN SABUN MANDI LIFEBUOY


TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Dipersiapkan dan Ditulis oleh:

Tri Sula Wijanarko

NIM : 002214178

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Penguji


Pada tanggal 28 Agustus 2009
dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan


Ketua : MT. Ernawati, SE., M.A ...................................
Sekretaris : Drs. TH. Sutadi, M.B.A ...................................
Anggota : Drs. TH. Sutadi, M.B.A ...................................
Anggota : Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si ...................................
Anggota : Drs. Marianus Moktar Modesir, M.M ...................................

Yogyakarta, 31 Agustus 2009


Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

Drs. Y.P. Supardiyono, M. Si., Ak., QIA


HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Tetapi dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang


menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita” (Roma 8:37).

“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-


nyala dan layanilah Tuhan” (Roma 12 : 11)

“Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan,


kerjakanlah itu sekuat tenaga…..” (Pengkhotbah 9 : 10)

“Jangan katakan tidak mungkin jika engkau mempercayai-Nya dan


TUHAN YESUS jawaban yang tepat atas masalah manusia”.

Prestasi terbesar dalam hidup adalah ;


Dapat bangkit dari keterpurukan akibat kegagalan (Yan Bheng)

“Sekecil apapun usaha yang kita kerjakan, Jika TUHAN disamping


kita, Ia akan menjadikan besar!”

Skripsi ini kupersembahkan untuk :


> Tuhan Yesus Kristus
> Universitas Sanata Dharma
> Keluargaku
> Indahwati Magdalena

iv
Tri Sula Wijanarko

Yogyakarta, 2 Oktober 2009

Tri Sula Wijanarko


Tri Sula Wijanarko
002214178

Pada tanggal : 2 Oktober 2009

( Tri Sula Wijanarko )


ABSTRAK
PENGARUH DAYA TARIK IKLAN SABUN MANDI LIFEBUOY
TERHADAP MINAT BELI ULANG KONSUMEN
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Tri Sula Wijanarko


Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2009

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui pengaruh secara


simultan atribut daya tarik iklan yaitu bentuk atau format iklan, informasi iklan,
isi iklan terhadap minat beli ulang konsumen. 2) untuk mengetahui pengaruh
secara individual atribut daya tarik iklan yaitu bentuk atau format iklan, informasi
iklan, isi iklan terhadap minat beli ulang konsumen.
Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kasus pada mahasiswa
Universitas Sanata Dharma. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik
sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling dan Purposive Sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan memberikan
kuesioner kepada responden. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus Mrican yang memakai sabun
mandi Lifebuoy. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi berganda, uji asumsi klasik, uji F dan uji t.
Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa : 1) Hasil penelitian telah
memenuhi kriteria uji validitas, uji reliabilitas dan uji asumsi klasik dimana tidak
terdapat masalah asumsi klasik dalam regresi. 2) Secara simultan bentuk atau
format iklan, informasi iklan, isi iklan, mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli ulang konsumen. 3) Secara individual bentuk atau
format iklan, informasi iklan, isi iklan, mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli ulang konsumen.

vii
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LIFEBUOY BATHING SOAP ADVERTISEMENT


TOWARDS CUSTOMERS’ REPURCHASE INTEREST
Case Study of Students of Sanata Dharma Dharma University of Yogyakarta

Tri Sula Wijanarko


Sanata Dharma University
Yogyakarta
2009

The purposes of this research were: (1) to know the simultaneous influence of
advertisement interest i.e. the shape or format of advertisement, advertisement
information, contents of advertisement towards customers’ repurchase interest, (2) to
know the partial influence of attributes of advertisement appeal, i.e. shape of format
of advertisement, advertisement information, contents of advertisement towards the
customers’ repurchase interest.
This research was conducted by case study on students of Sanata Dharma
University. The studied sample was 100 respondents. The technique of sampling used
were Accidental Sampling and Purposive Sampling The technique of data analysis
used were interview and distributing questionnaire to the respondents. The population
of this research was students of Sanata Dharma University Yogyakarta, Mrican
Campus who used Lifebuoy bathing soap. The techniques of data analysis used in this
research were Multiple Regression analysis, classical assumption test, F test, and t
test.
From the result of data analysis, the research found that: (1) the result of
research has fulfilled the criteria of validity test, reliability test and classical
assumption test wherein there was no problem concerning on the classical assumption
in regression. (2) Simultaneously, the shape or format of advertisement,
advertisement information, advertisement content had positive and significant
influence towards customers’ repurchase interest. (3) Partially, the shape or format of
advertisement, advertisement information, advertisement content had positive and
significant influence towards customers repurchase interest.

viii
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus

Kristus yang ada di surga, atas segala berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari keterlibatan

berbagai pihak yang telah memberikan doa, motivasi, dan bimbingan. Maka untuk

itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA. Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., MBA. Selaku Kepala Program Studi

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Th. Sutadi, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

memberikan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang

telah banyak memberikan motivasi, bimbingan, koreksi dan saran dalam

penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Marianus Moktar Modesir, M.M selaku Dosen Penguji yang telah

berkenan untuk menguji skripsi saya.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah banyak memberikan bekal ilmu yang sangat berguna

bagi penulis selama proses perkuliahan.

ix
7. Kedua Orang Tuaku tercinta, makasih buat kasih sayangnya, motivasi, doa

dan dukungannya. Terima kasih banyak Bapak dan Ibuku yang tercinta,

maafkan anakmu ini. Semoga kedamaian, ketentraman dan kerukunan

dapatlah tumbuh didalam keluarga kita. Amin.

8. Kedua Kakakku yang tersayang, makasih ya, Walaupun kakak tidak tau apa

yang dirasakan dan dialami oleh adikmu selama ini, pasti kakak berdoa yang

terbaik untuk adikmu. Thanks.

9. Pacarku Indahwati Magdalena, makasih ya atas doa, perhatian, dan

dukungannya baik moril ataupun materiil. Tanpa engkau yang sebagai pacar,

sahabat dan saudara mungkin aku tidak mempunyai semangat dalam

kehidupan ini untuk meraih cita-cita.

10. Keluargaku semuanya, makasih ya atas dukungan dan doanya.

11. Sahabatku Unggul, terima kasih atas dukungannya, doa, dan bantuannya

dalam menyelesaikan skripsiku ini.

12. Mas Ganang dan Mbak Vita yang telah memberikan dorongan dan dukungan

padaku. Thanks.

13. Sahabatku Vinsen, Ndower, Estrada, Prasetyo, yang telah mendukungku dan

memberikan semangat.

14. Teman-teman seperjuangan Manajemen angkatan 2000 dan angkatan 2001

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

15. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, makasih

dukungannya, doanya, dan kerjasamanya selama ini.

x
Penulis percaya bahwa kasih Allah selalu menyertai dan memberkati

semua pihak yang telah membantu serta memberikan dukungannya dalam skripsi

ini. Penulis ini telah berusaha sebaik-baiknya dalam menyusun tugas skripsi ini

untuk mencapai kebenaran dan obyektivitas yang didukung fakta. Penulis

menyadari atas kekurangan dalam penulisan skripsi ini dengan senang hati penulis

menerima saran dan kritikan untuk kemajuan dan kesempurnaan dalam penulisan

skripsi ini. Penulisan berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi setiap

orang yang membacanya.

Yogyakarta, 24 Maret 2009

Penulis

Tri Sula Wijanarko

xi
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 2

C. Batasan Masalah ...................................................................... 2

D. Tujuan Penelitian .................................................................... 3

E. Manfaat Penelitian .................................................................. 3

F. Sistematika Penulisan ............................................................. 4

xi
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 5

A. Pengertian Pemasaran ............................................................. 5

B. Manajemen Pemasaran ............................................................ 6

C. Konsep Pemasaran .................................................................. 6

D. Marketing Mix ........................................................................ 8

E. Perilaku Konsumen ................................................................. 10

F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ....................................... 12

G. Promosi dan Promotion Mix ................................................... 14

H. Pengertian Iklan ...................................................................... 15

I. Tujuan Periklanan ................................................................... 17

J. Fungsi Periklanan .................................................................... 18

K. Jenis-Jenis Iklan ...................................................................... 20

L. Media Periklanan .................................................................... 26

M. Daya Tarik Periklanan ............................................................. 29

N. Penelitian Sebelumnya ............................................................. 30

O. Kerangka Penelitian ................................................................ 30

P. Hipotesis .................................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 32

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 32

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................... 32

D. Populasi dan Sampel ............................................................... 33

xii
E. Variabel Penelitian .................................................................. 34

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 34

G. Teknik Pengujian Instrumen ................................................... 35

H. Teknik Analisis Data ............................................................... 36

I. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ........................................... 37

J. Pengujian Hipotesis pada Regresi Berganda .......................... 40

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..................................... 45

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ....................... 45

B. Gambaran Umum Perusahaan Unilever .................................. 52

C. Gambaran Umum Produk Sabun Mandi Lifebuoy ................. 55

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................ 61

A. Karakteristik Responden ........................................................ 61

B. Analisis Kuantitatif ................................................................ 67

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ................ 78

A. Kesimpulan ............................................................................. 78

B. Saran ........................................................................................ 78

C. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Program Studi .. 62

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 63

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden ............ 63

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan .... 64

Tabel V.5 Karakteristik Responden Status Rumah Tinggal ....................... 64

Tabel V.6 Karakteristik Responden Bedasarkan Frekuensi

Menonton Televisi ..................................................................... 65

Tabel V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Pemakaian

Sabun Mandi Lifebuoy ............................................................... 66

Tabel V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Bentuk Kemasan Sabun

Mandi Lifebuoy yang Digunakan ............................................. 67

Tabel V.9 Analisis Validitas Variable Daya Tarik Iklan ............................. 69

Tabel V.10 Hasil Uji Reliabilitas Variable Penelitian .................................. 70

Tabel V.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ..................................... 71

Tabel V.12 Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................... 73

Tabel V.13 Hasil Uji Park ............................................................................ 74

xiv
DAFTAR BAGAN

Hal

Bagan 2.1 Kerangka Penelitian ................................................................... 30

Bagan 3.1 Daftar Penerimaan dan Penolakan Hipotesis .............................. 42

Bagan 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis............................. 43

xv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kondisi pasar pada saat ini terus menunjukkan perkembangan yang

demikian pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya produk atau merek yang

bermunculan di pasar. Dengan banyaknya produk atau merek yang ada dapat

menimbulkan persaingan ketat di antara produsen atau perusahaan untuk

memperoleh konsumen. Oleh karena itu perusahaan akan mengalami kesulitan

dalam memasarkan produk jika tidak didukung adanya inovasi produk yang

memadai dan kegiatan pemasaran yang mendukung.

Pemasaran tidak dapat lepas dari kegiatan periklanan dan untuk

menggeluti bidang periklanan juga akan sulit bila tidak mengetahui

pemasaran. Periklanan juga merupakan bagian dari kegiatan promotion mix

(bauran promosi), bersama-sama dengan kegiatan personal selling, publisitas,

dan promosi dagang. (Widyatama, 2005: 25-26).

Dengan menggunakan iklan, perusahaan mampu menyampaikan pesan

tentang produknya, karena iklan yang menarik dan cerdik akan mendapat

perhatian lebih. Daya tarik tersebut memungkinkan konsumen untuk memberi

respon. Para pemasar harus lebih tahu bagaimana komunikasi ini berfungsi

dan tanggapan apa saja yang dikehendaki. Dalam hal ini pemasar dapat

menanamkan sesuatu ke dalam benak konsumen untuk mempengaruhinya

agar melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan kehendak pemasar, yaitu

sampai pada kegiatan pembelian.

1
2

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis menetapkan judul

Pengaruh Daya Tarik Iklan Sabun Mandi Lifebuoy terhadap Minat Beli

Ulang Konsumen : Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta

B. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

pokok masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah atribut daya tarik iklan yaitu bentuk atau format iklan, informasi

iklan, isi iklan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat beli ulang konsumen?

2. Apakah atribut daya tarik iklan yaitu bentuk atau format iklan, informasi

iklan, isi iklan secara individual berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli ulang konsumen?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini dibutuhkan pembatasan masalah yang akan

dianalisis. Hal ini dimaksudkan agar dapat menghindari ketidaksesuaian arah

penelitian dan terlalu meluasnya permasalahan yang dianalisis. Berdasarkan

rumusan masalah di atas, maka peneliti menggunakan batasan masalah

sebagai berikut :

1. Media periklanan yang diteliti adalah media televisi

2. Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta kampus

Mrican.
3

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan atribut daya tarik iklan yaitu

bentuk atau format iklan, informasi iklan, isi iklan terhadap minat beli

ulang konsumen.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara individual atribut daya tarik iklan yaitu

bentuk atau format iklan, informasi iklan, isi iklan terhadap minat beli

ulang konsumen.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan terhadap iklan produk

sabun mandi Lifebuoy adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi

perusahaan terutama dalam pengukuran pengaruh daya tarik iklan terhadap

minat beli ulang konsumen.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan khususnya

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dalam rangka

peningkatan kualitas pembelajaran di lingkungan perkuliahan.

3. Bagi Penulis

Sebagai penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan

kenyataan yang ada di lingkungan luar kuliah.


4

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan topik

penelitian sebagai bahan pendukung pemecahan masalah.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi sampel, dan

teknik Sampling, variabel penelitian, teknik pengumpulan data,

teknik pengujian instrumen, teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi tentang mengenai gambaran Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, gambaran tentang perusahaan dan

gambaran produk.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang karakteristik responden, analisis data, dan

pembahasan

BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian yang dilakukan serta saran yang penulis sampaikan

bagi perusahaan, dan keterbatasan dalam penelitian.


5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain

(Kotler, 2005:7). Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan

sebagai seni menjual produk, tetapi bagian yang paling penting dari pemasaran

adalah bukan penjualan.

Menurut Drucker (dalam Kotler 2005: 10), orang dapat menganggap

penjualan akan selalu dibutuhkan. Akan tetapi, tujuan pemasaran adalah

membuat penjualan tidak terlalu penting lagi. Tujuan pemasaran adalah

mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa

itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual sendiri.

Pemasaran menurut Swastha dan Irawan (2005: 5), adalah suatu sistem

keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan

barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial. Pada umumnya dalam pemasaran, perusahaan

berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan

untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Namun demikian, pemasaran juga

5
6

dilakukan untuk mengembangkan, mempromosikan, dan mendistribusikan

program-program dan jasa yang disponsori oleh organisasi non-laba.

B. Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler (2005: 16), Manajemen pemasaran sebagai analisis,

perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk

menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang

menguntungkan dengan pembelian sasaran demi mencapai tujuan organisasi.

Jadi, manajemen pemasaran berisi pengelolaan permintaan, yang akhirnya

berisi pengolahan hubungan dengan pelanggan.

C. Konsep Pemasaran

Pekerjaan pemasaran bukan untuk menemukan pelanggan yang tepat

bagi produk anda, melainkan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan

anda. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran

organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para

pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai

pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler, 2005: 22)

Perusahaan-perusahaan yang sudah mulai mengenal dan menerapkan

konsep pemasaran dengan baik merupakan faktor penting untuk mencapai

tujuan usahanya. Perusahaan akan mencari cara-cara baru dan sistem yang

tepat guna (strategi) yang sesuai dengan jenis dan karakteristik usaha di suatu
7

tempat wilayah tertentu agar mampu mencapai tujuan perusahaan. Sistem

itulah yang disebut dengan konsep pemasaran (marketing concept).

Secara umum, konsep pemasaran dapat dikategorikan ke dalam tiga

unsur pokok konsep pemasaran (Swastha dan Irawan, 2005: 8-10) yaitu :

1. Orientasi pada konsumen, pasar, dan pembeli

Perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi ini harus :

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan

dipenuhi

b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam

penjualannya.

c. Menentukan produk dan program pemasarannya

d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan

menafsirkan keinginan sikap, serta tingkah laku mereka.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah

menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model

yang menarik.

2. Volume penjualan yang menguntungkan

Ini merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba itu dapat

diperoleh melalui pemuasan konsumen. Dengan laba, perusahaan itu dapat

tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih

besar, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada

konsumen, serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara

keseluruhan. Laba merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan


8

yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk

memberikan kepuasan tersebut, perusahaan menyediakan atau menjual

barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak.

3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran

Setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung

dalam suatu usaha yang terkoordinasikan untuk memberikan kepuasan

konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir. Penyesuaian dan

koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi dilakukan

perusahaan untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan

langganan. Usaha-usaha tersebut perlu dikoordinasikan dengan waktu dan

tempat.

Jadi menurut Swastha dan Irawan (2005: 10) konsep pemasaran adalah

sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan

konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup

perusahaan.

D. Marketing Mix

Menurut Swastha dan Irawan (2005: 78) marketing mix adalah

kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem

pemasaran perusahaan yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan

sistem distribusi.

Kegiatan yang dimaksudkan dalam definisi tersebut adalah termasuk

keputusan-keputusan dalam empat variabel (Swastha dan Irawan, 2005: 79-

80) yaitu :
9

1. Produk

Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup penentuan bentuk

penawaran secara fisik, mereknya, pembungkus, garansi, dan servis

sesudah penjualan.

2. Harga

Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak

menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya, keuntungan, praktek

saingan, dan perubahan keinginan pasar. Kebijakan harga ini menyangkut

pula penetapan jumlah potongan, mark-up, mark-down.

3. Distribusi

Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang

distribusi (tempat) yaitu :

a. Sistem transportasi perusahaan

Termasuk dalam sistem pengangkutan antara lain keputusan tentang

pemilihan alat transportasi (pesawat udara, kereta api, kapal, truk,

pipa), penentuan rute yang harus ditempuh.

b. Sistem penyimpanan

Bagian pemasaran harus menentukan letak gudang, jenis peralatan

yang dipakai untuk menangani material maupun peralatan lainnya.

c. Pemilihan saluran distribusi

Pemilihan saluran distribusi ini menyangkut keputusan-keputusan

tentang penggunaan penyalur (pedagang besar, pengecer agen,


10

makelar), bagaimana menjalin kerjasama yang baik dengan para

penyalur tersebut.

4. Promosi

Termasuk dalam kegiatan promosi adalah periklanan, personal setting,

promosi penjualan, dan publisitas.

a. Beberapa keputusan yang berkaitan dengan periklanan adalah

pemilihan media (majalah, televisi, surat kabar), penentuan bentuk

iklan, dan beritanya.

b. Personal selling atau penjual berkaitan dengan penarikan, pemilihan,

latihan, kompensasi, dan supervisi.

c. Promosi penjualan, dilakukan dengan mengadakan suatu pameran,

peragaan, demonstrasi, dan contoh-contoh.

d. Publisitas merupakan kegiatan yang hampir sama dengan periklanan,

hanya biasanya dilakukan tanpa biaya.

E. Perilaku Konsumen

Bidang perilaku konsumen mempelajari tentang cara individu,

kelompok dan organisasi dalam memilih, membeli, memakai, serta

memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka

memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler, 2005: 201). Oleh karena

itu, pemahaman akan perilaku konsumen sangat penting dilakukan oleh

perusahaan untuk mencapai tujuannya, karena hal ini akan mempengaruhi

semua kebijakan yang berlaku di perusahaan tersebut, termasuk juga dalam

kebijakan pemasaran.
11

Menurut Swastha dan Irawan (2005: 130-131) dalam pasar industri

terdapat tiga macam situasi pembelian seperti dalam pasar konsumen, yaitu :

1. Tugas Baru

Tugas baru akan terjadi bilamana konsumen baru pertama kali

melakukan pembelian suatu produk untuk kebutuhannya. Secara relatif,

situasi pembelian yang pertama ini merupakan situasi yang paling sulit dan

kompleks dibandingkan dengan yang lain. Dalam hal ini, pembeli

memerlukan lebih banyak informasi karena baru pertama kali membeli.

Apabila informasi yang diperlukan diperoleh langsung pada penjual, maka

akan lebih mudah bagi penjual untuk mempengaruhinya.

2. Pembelian Ulang

Pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh

pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk

kedua atau ketiga kalinya. Situasi kedua ini berada di antara situasi

pertama dan ketiga dalam hak waktu yang dibutuhkan untuk mengambil

keputusan, informasi yang diperlukan, dan berbagai alternatif yang harus

dipertimbangkan. Keputusan yang harus diambil dalam situasi kedua ini

relatife lebih mudah daripada situasi yang pertama.

3. Pembelian rutin atau terus-menerus

Pembelian rutin merupakan situasi pembelian dimana pembeli sudah

pernah berkali-kali melakukan pembelian yang sama. Dalam situasi ini,

pembeli tidak memerlukan banyak informasi dan pengambilan

keputusannya juga lebih mudah karena sudah merupakan tugas rutin. Jika
12

ditinjau dari segi lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembelian,

situasi ketiga jauh pendek daripada situasi pertama.

F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen

Perilaku pembelian akan berbeda di antara setiap barang dan jasa.

Biasanya keputusan yang lebih rumit melibatkan banyak pelaku dan lebih

banyak kesadaran pembeli.

Menurut Kotler dan Amstrong (2003: 221-224) ada empat tipe

perilaku pembelian :

1. Perilaku Pembelian Kompleks

Konsumen berada dalam perilaku pembelian yang kompleks ketika

mereka sangat terlibat dalam pembelian dan mempunyai persepsi yang

signifikan mengenai perbedaan di antara merek. Pembelian tersebut akan

melalui proses pembelajaran, pertama mengembangkan keyakinan

mengenai produk, kemudian sikap, dan kemudian melakukan pilihan

pembelian dengan penuh pertimbangan. Pemasar produk-produk dengan

tingkat keterlibatan tinggi harus memahami perilaku konsumen dan

pengumpulan informasi dan evaluasi. Mereka perlu membantu pembeli

untuk mempelajari atribut-atribut kelas produk dan tingkat kepentingannya

serta apa yang ditawarkan oleh merek itu.

2. Perilaku Pembelian Pengurangan Disonansi

Perilaku pembelian ini terjadi ketika konsumen mempunyai

keterlibatan yang tinggi dengan pembelian yang mahal, tidak sering atau
13

berisiko, namun melihat sedikit perbedaan antar merek. Konsumen akan

mengalami disonansi setelah pembelian ketika mereka menyadari

kekurangan tertentu dari suatu produk yang telah dibeli atau mendengar

hal yang lebih baik dari merek yang tidak dibelinya. Untuk mengatasi

disonansi ini, komunikasi pasca penjualan dari pemasar sebaiknya

memberikan bukti dan dukungan kepada konsumen agar merasa tetap

nyaman dengan pilihan merek yang telah dilakukannya.

3. Perilaku Pembelian Kebiasaan

Perilaku pembelian kebiasaan terjadi dalam kondisi dimana

konsumen mempunyai keterlibatan rendah dan tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antar merek. Perilaku pembelian konsumen tidak melalui

jalur keyakinan sikap perilaku yang biasa. Konsumen tidak mencari

secara luas informasi merek, mengevaluasi merek, dan memutuskan secara

serius merek apa yang akan dibeli. Mereka secara pasif menerima

informasi pada saat melihat televisi atau membaca majalah.

4. Perilaku Pembelian Pencarian Variasi

Konsumen berada pada situasi perilaku pembelian pencarian variasi

ketika konsumen mempunyai keterlibatan yang rendah tetapi

mempersiapkan adanya perbedaan merek yang signifikan. Di sini

konsumen sering kali beralih merek karena variasi semata-mata dan bukan

karena ketidakpuasan. Perusahaan pesaing akan merangsang pencarian

variasi dengan menawarkan harga yang rendah, penawaran khusus, kupon,

sampel gratis, dan iklan yang memperlihatkan berbagai alasan untuk

mencoba sesuatu yang baru.


14

G. Promosi dan Promotion Mix

Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat

untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Selain itu promosi dapat

didefinisikan sebagai semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk

mendorong permintaan (Swastha dan Irawan, 2005: 349).

Tugas-tugas promosi penjualan menurut Shimp (2004: 120-126)

adalah sebagai berikut :

1. Merangsang antusiasme tenaga penjualan untuk menjual produk baru,

yang dikembangkan atau lama.

2. Memperkuat penjualan merek yang sudah lama.

3. Memfasilitasi pengenalan produk-produk baru ke dunia perdagangan

4. Menambah on-shelf dan off-shelf space untuk barang dagang.

5. Menetralisir periklanan dan promosi penjualan kompetitif

6. Memperoleh pembelian percobaan dari konsumen

7. Mempertahankan para pengguna sekarang dengan mendorong pembelian-

pembelian ulang

8. Meningkatkan penggunaan produk dengan meloading para konsumen

9. Memenangkan persaingan dengan meloading para konsumen

10. Memperkuat periklanan

Swastha dan Irawan (2005: 349) menjelaskan bahwa promotion mix

adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan,


15

personal setting, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan

untuk mencapai tujuan program penjualan.

Variabel-variabel yang ada dalam promotion mix (Swastha dan Irawan,

2005: 350) adalah :

1. Periklanan : bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide,

barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu

2. Personal setting : presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu

calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan

3. Publisitas : pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu

produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam

media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara

langsung.

4. Promosi penjualan : kegiatan pemasaran (selain personal selling,

periklanan, dan publisitas) yang mendorong pembelian konsumen dan

efektivitas pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : peragaan,

pertunjukkan dan pameran, dan demonstrasi.

H. Pengertian Iklan

Menurut Kasali (1992: 9) iklan didefinisikan sebagai pesan yang

menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu

media. Iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Secara

konvensional iklan berbeda dengan publisitas dalam konteks dibayar dan tidak

dibayar, dalam pengertian iklan ada anggarannya sedang publisitas tidak


16

dikenakan pembayaran (kalaupun ada anggaran, persentasenya kecil sekali).

Iklan adalah bagian dari promosi, tetapi ada perbedaan pengertian iklan dan

promosi yaitu sasaran iklan adalah mengubah jalan pikiran konsumen untuk

membeli sedangkan sasaran promosi adalah merangsang pembelian di tempat.

Masyarakat periklanan Indonesia (dalam Kasali, 1992: 11)

mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang

disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.

Sedangkan pengertian periklanan didefinisikan sebagai keseluruhan proses

yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

penyampaian iklan.

Pengertian iklan menurut Widyatama (2005: 13) adalah bentuk

penyajian pesan yang dilakukan oleh komunikator secara non personal melalui

media untuk ditujukan kepada komunikan dengan cara membayar.

Dalam iklan mengandung enam prinsip dasar (Widyatama, 2005: 17-

24) yaitu:

1. Adanya pesan tertentu

Sebuah iklan tidak akan ada tanpa adanya pesan. Pesan yang disampaikan

oleh sebuah iklan dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan

pesan non verbal.

2. Dilakukan oleh komunikator (sponsor)

Pesan iklan dibuat oleh komunikator. Komunikator dalam iklan dapat

datang dari perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga atau organisasi,

bahkan negara.
17

3. Dilakukan dengan cara personal

Iklan merupakan penyampaian pesan yang dilakukan secara non personal

artinya tidak dalam bentuk tatap muka.

4. Disampaikan untuk khalayak tertentu

Iklan diciptakan oleh komunikator karena ingin ditujukan kepada khalayak

tertentu. Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan

kepada semua orang, melainkan kelompok target audience tertentu.

Sasaran khalayak yang dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa

pada dasarnya setiap kelompok khusus audience memiliki kesukaan,

kebutuhan, keinginan, karakteristik, dan keyakinan yang khusus.

5. Dalam penyampaian pesan tersebut, dilakukan dengan cara membayar

Dalam kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang ini harus dimaknai

secara luas. Sebab, kata membayar tidak saja dilakukan dengan alat tukar

uang, melainkan dengan cara barter berupa ruang, waktu, dan kesempatan.

6. Penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu.

Semua iklan yang dibuat oleh pengiklan dapat dipastikan memiliki tujuan

tertentu, yaitu berupa dampak tertentu di tengah khalayak. Dampak

tertentu yang diharapkan oleh pengiklan dapat berupa pengaruh ekonomis

maupun dampak sosial.

I. Tujuan Periklanan

Aspek penting dalam manajemen adalah menentukan tujuan. Tanpa

tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan.

Tujuan periklanan menurut Kasali (1992: 45-46) adalah :


18

1. Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi

Tujuan memberikan tuntutan bagi pihak-pihak yang terlibat, yaitu

pengiklan (klien), account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk

saling berkomunikasi. Tujuan juga membantu koordinasi bagi setiap

kelompok kerja, seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, spesialis

radio, pembeli media, dan specialis riset.

2. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan

Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu daripadanya harus

dipilih. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan selera

executive, mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan

mana yang lebih cocok.

3. Sebagai alat bagi evaluasi

Tujuan yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu

kampanye periklanan. Oleh karena itu timbul kebutuhan untuk

mengkaitkan beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek

dengan tujuan kampanye periklanan. Suatu perspektif dibutuhkan untuk

menentukan tujuan suatu kegiatan dalam perusahaan. Umumnya tujuan

dalam kampanye periklanan bersumber pada tujuan di bidang pemasaran

dan tujuan di bidang pemasaran bersumber pada tujuan perusahaan secara

keseluruhan.

J. Fungsi Periklanan

Sebagai sebuah alat, sebenarnya iklan dapat berfungsi banyak hal

sesuai dengan yang dikehendaki oleh pengiklan. Ia tergantung pada ke mana


19

komunikator hendak mengarahkan pesannya. Berikut ini fungsi iklan menurut

Widyatama (2005: 151) adalah :

1. Memberikan informasi

Iklan diharapkan mampu memberikan informasi-informasi yang berharga

bagi khalayaknya. Informasi tersebut dapat berupa pengenalan adanya

produk, bagaimana cara menggunakan produk, manfaat tambahan atas

produk, perkembangan produk, dimana dan kapan produk dapat dibeli.

2. Mempersuasi khalayak

Iklan bersifat membujuk konsumen agar mengikuti apa yang disarankan

dalam isi pesan iklan. Wujud persuasi yang diperlihatkan dalam iklan

dapat berupa membujuk agar mencoba, membeli, memakai atau

mengkonsumsi, mempertahankan minat terhadap produk, beralih pada

produk tertentu, menumbuhkan keyakinan terhadap produk, memelihara

keyakinan terhadap produk, menciptakan, meningkatkan, dan

mengembangkan permintaan terhadap produk.

3. Mendidik khalayak

Iklan berfungsi mengajarkan khalayak atas suatu konstruksi tertentu.

Sesuatu yang diajarkan tersebut dapat berupa cara pemakaian, perakitan,

pemasangan, penggunaan produk dan semacamnya.

4. Memberikan hiburan pada khalayaknya.

Iklan tidak semata sebagai sebuah informasi, melainkan harus

menumbuhkan perasaan gembira bagi siapapun yang melihatnya. Dengan

cara seperti ini, iklan tidak akan dilihat sebagai sesuatu yang mengganggu
20

pandangan mata, namun akan disikapi sebagai tontonan yang selalu

dinantikan.

K. Jenis-Jenis Iklan

Berdasarkan media yang digunakan, iklan dapat dibagi dalam beberapa

jenis (Widyatama, 2005: 76-102), yaitu sebagai berikut:

1. Iklan Cetak

Yang dimaksud iklan cetak yaitu iklan yang dibuat dan dipasang

dengan menggunakan teknik cetak, baik cetak dengan teknologi sederhana

maupun teknologi tinggi. Media yang digunakan dalam teknik cetak

tersebut sangat beragam, mulai dari kertas, pelat metal, kulit, plastik, kaca,

kain dan sebagainya. Iklan yang dibuat dengan menggunakan teknik cetak

ini, pada akhirnya lebih popular disebut dengan nama sesuai dengan

bentuk dan format media cetak. Beberapa bentuk iklan cetak yaitu: iklan

cetak surat kabar, iklan cetak majalah, tabloid, iklan cetak baliho, iklan

cetak poster, iklan spanduk, kemasan produk, stiker, balon udara dan

berbagai iklan cetak lainnya.

2. Iklan Elektronik

Disebut iklan elektronik, karena media yang digunakan sebagai

tempat dipasangnya pesan iklan adalah menggunakan media yang berbasis

perangkat elektronik. Secara lebih spesifik, iklan elektronik dapat dibagi

dalam dua jenis, yaitu:


21

a. Iklan Radio

Iklan radio memiliki karakteristik yang khas, yaitu hanya dapat

didengarkan melalui audio (suara) saja. Suara dalam iklan radio yang

dimaksud dapat merupakan salah satu atau perpaduan dari kata-kata

(voice), musik dan sound effect. Iklan radio terdiri dari beberapa jenis

kategori, yaitu:

1) Ad lib

Iklan ini disampaikan oleh penyiar secara langsung berupa

siaran kata saja. Umumnya dilakukan dengan gaya penyampaian

bebas dan personal, artinya disampaikan secara live (bukan hasil

rekaman). Ad lib dilakukan oleh penyiar di sela-sela ia melakukan

siaran, baik mengantarkan acara musik, dialog dan sebagainya.

Pada umumnya, ad lib disampaikan tidak lebih dari 60 detik.

2) Spot

Iklan spot disampaikan dengan teknik perekaman

sebelumnya, sehingga membutuhkan naskah terlebih dahulu.

Dalam iklan spot radio dapat berisi perpaduan siaran kata (voice),

musik dan efek suara (sound effect). Umumnya durasi yang

digunakan untuk menyiarkan sebuah spot berkisar antara 15

sampai 60 detik.

3) Sponsor program

Sponsor program adalah pemberian waktu khusus kepada

sponsor untuk menyampaikan pesan dengan cara membiayai


22

sebuah program acara radio. Iklan ini memiliki karakter yang khas,

di mana keseluruhan sebuah acara tertentu radio tersebut seakan

dimiliki oleh sponsor, sehingga sponsor leluasa untuk

menyampaikan pesan-pesan iklannya.

b. Iklan Televisi

Sesuai dengan karakternya, iklan televisi mengandung unsur

suara, gambar, dan gerak. Oleh karena itu, pesan yang disampaikan

media ini sangat menarik perhatian.

Berdasarkan bentuknya, iklan televisi dapat dikelompokkan

dalam beberapa jenis iklan, yaitu:

1) Live action

Live action adalah video klip iklan yang melibatkan unsur

gambar, suara, dan gerak secara bersama. Gambar yang

diperlihatkan sangat beragam, meliputi cuplikan kehidupan

manusia, tempat dan segala sesuatu yang berkait dengannya, maka

pesan iklan ini terasa lebih natural. Misalnya tentang cuplikan

kejadian sehari-hari ketika pembantu mencuci pring, ibu memasak

di dapur, anak sedang sakit, dan sebagainya.

2) Animation

Animasi merupakan iklan yang dibangun berdasarkan

gambar-gambar kartun (baik dua maupun tiga dimensi) baik

gambar kartun yang digambar dengan ketrampilan tangan maupun

animasi komputer. Gambar-gambar dibuat satu persatu. Tiap satu

gambar disebut satu frame. Gambar-gambar tersebut diurutkan


23

sedemikian rupa sehingga memberikan kesan gerak yang hidup.

Iklan bentuk animasi banyak digunakan untuk mengiklankan

produk-produk yang membidik anak-anak, mengingat kelompok

anak-anak paling suka dengan gambar animasi. Namun demikian,

bukan berarti kelompok usia lain tidak menyukai kartun.

3) Stop action

Stop action adalah iklan televisi yang berbentuk perpaduan

antara teknik live action (gambaran kehidupan masyarakat sehari-

hari) dan teknik animasi (gambar kartun), sehingga ilustrasi yang

rumit dapat digambarkan dengan baik dan menarik. Stop action

banyak digunakan untuk mengiklankan produk makanan,

minuman, obat-obatan, dan sebagainya.

4) Still

Still merupakan iklan yang disampaikan dengan cara tidak

melibatkan unsur gerak, melainkan gambar beku (diam). Agar

iklan still dapat lebih menarik perhatian, maka gambar-gambar

yang diperlihatkan dalam iklan still dikombinasikan dengan

menggunakan alunan musik dan narasi suara.

5) Musik

Iklan televisi disampaikan melalui musik sebagai media

penyampai pesan. Artinya, pesan iklan dikemas dalam sebuah

alunan musik sebagai kekuatann utama pesan iklan.


24

6) Superimposed

Superimposed adalah bentuk iklan televisi dalam bentuk

gambar iklan yang diperlihatkan di atas gambar lain. Dalam hal ini

ketika gambar muncul biasanya diperlihatkan di ujung layar, baik

kiri atas, kiri bawah, kanan atas, dan kanan bawah, sementara

siaran televisi tetap berlangsung. Umumnya durasi iklan

superimposed berkisar antara 5 sampai 10 detik, namun kadang

juga dapat lebih lama lagi.

7) Sponsor program

Sponsor program adalah bentuk iklan televisi di mana pihak

pengiklan atau sponsor membiayai program acara televisi tertentu

dan sebagai imbalannya ia dapat menyampaikan pesan iklan

dengan lebih mendominasi. Agar tidak membosankan, acara yang

telah dipesan tersebut dikemas dengan perpaduan berbagai acara

hiburan dan informasi yang menarik.

8) Running text

Running text adalah bentuk iklan televisi di mana pesan

diperlihatkan muncul masuk secara perlahan bergerak dari kanan

masuk pada layar lalu menghilang pada sebelah kiri layar.

Biasanya running text diperlihatkan di bawah layar, sehingga tidak

terlalu mengganggu tayangan yang sedang berlangsung.


25

9) Backdrop

Backdrop adalah bentuk iklan televisi dimana pesan iklan

diperlihatkan pada latar belakang acara yang diadakan. Backdrop

dapat berupa gambar still maupun klip iklan.

10) Caption

Caption adalah bentuk iklan televisi yang menyerupai

superimposed. Bedanya dalam caption, pesan yang digunakan

hanya berupa tulisan saja yang muncul di layar bawah. Biasanya

untuk mendukung iklan property endorsment, misalnya untuk

menerangkan bahwa busana dan make-up yang dikenakan oleh

presenter adalah dari perusahaan tertentu.

11) Credit title

Credit title merupakan bentuk iklan televisi di mana iklan

yang diperlihatkan pada bagian akhir ketika sebuah acara sudah

selesai. Sponsor diperlihatkan bersama dengan kru teknik dan

pemain yang mendukung acara televisi tersebut.

12) Ad lib

Ad lib adalah bentuk iklan televisi di mana pesan

disampaikan dan diucapkan oleh penyiar secara langsung, baik

diantara satu acara dengan acara yang lain maupun disampaikan

oleh pembawa program acara tertentu. Tidak seperti ad lib yang

dilakukan pada media radio, ad lib iklan televisi biasanya lebih

sedikit dilakukan.
26

13) Property endorsment

Iklan ini merupakan iklan yang berbentuk dukungan sponsor

yang diperlihatkan pada berbagai hal yang digunakan sebagai

kelengkapan property siaran maupun berbagai hal yang dikenakan

oleh artis atau penyiar. Agar keberadaan produk maupun tata rias

yang digunakan artis dapat terlihat jelas, biasanya bentuk iklan ini

di televisi dikuatkan dengan bentuk iklan lain, misalnya dengan

running text, ad lib, superimposed, maupun caption.

14) Promo ad

Promo ad adalah iklan yang dilakukan oleh pengelola televisi

untuk mempromosikan acara-acaranya, dengan harapan pemirsa

tertarik menonton acara yang ditayangkan, sehingga program acara

tersebut mendapatkan jumlah pemirsa yang cukup banyak. Jumlah

penonton yang banyak tersebut akan menjadikan rating acara

semakin tinggi dan pada gilirannya akan mengundang minat

pengiklan untuk memasang iklan di acara tersebut.

L. Media Periklanan

Dalam mengadakan periklanan manajermen harus memilih media yang

tepat untuk digunakan. Menurut Swastha dan Irawan (1984: 253-255) ada

beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan media yang akan

digunakan dalam periklanan, yaitu:


27

1. Tujuan Periklanan

Dari beberapa tujuan periklanan yang ada, misalnya perusahaan

mengutamakan kecepatan sampainya berita kepada masyarakat atau pasar

(dalam waktu yang relatif pendek, satu atau dua hari). Untuk mencapai

tujuan tersebut akan lebih tepat apabila perusahaan menggunakan radio

atau surat kabar sebagai media periklanannya.

2. Sirkulasi Media

Sirkulasi media yang akan dipakai harus sesuai atau seluas pola

distribusi produknya, baik distribusi secara geografis maupun distribusi

pada segmen pasar yang dituju. Apabila distribusi produknya hanya

meliputi daerah lokal saja, maka iklan yang diperlukan cukup dipasang

pada media yang memiliki sirkulasi di daerah lokal tersebut. Dari segi lain,

untuk produk-produk yang dipasarkan pada segmen pasar tertentu,

misalnya produk untuk wanita dapat diiklankan melalui majalah

kewanitaan.

3. Keperluan Berita

Ada beberapa produk yang dalam periklanannya perlu disertai

dengan gambar, tidak hanya tulisan saja. Jadi, berita yang harus

disampaikan dirangkai dengan gambar, misalnya iklan untuk mobil, almari

es, dan sebagainya. Untuk maksud tersebut dapat dipilih media-media

seperti: surat kabar, majalah, televisi, slide di bioskop, dan sebagainya.


28

4. Waktu dan Lokasi Dimana Keputusan Membeli Dibuat

Faktor waktu dan tempat di mana keputusan membeli dibuat juga

memberikan pengaruh dalam pemilihan media yang akan digunakan.

Misalnya: untuk iklan film, dapat memilih surat kabar sebagai media

periklanannya. Dengan melihat iklan film di surat kabar, seseorang yang

ingin melihat film akan cepat menambah keputusan tentang film mana

yang akan dilihatnya.

5. Biaya Advertensi

Pertimbangan biaya ini dihubungkan dengan jumlah dana yang

tersedia dan sirkulasi media yang akan digunakan. Makin luas sirkulasi

media tersebut, semakin tinggi pula biaya pemasangan iklannya. Namun

tingginya biaya tersebut diimbangi dengan makin banyaknya jumlah

pembaca atau pendengar yang dapat dicapai, sehingga diharapkan jumlah

pembelinya akan semakin besar.

6. Kerjasama dan Bantuan Promosi yang Ditawarkan oleh Media

Pada umumnya manajemen lebih condong untuk memilih media

yang bersedia mengadakan kerjasama yang baik dan memberikan bantuan

promosi yang lebih besar. Kerjasama tersebut dapat dilakukan secara

terus-menerus dengan memberikan kesempatan pembayaran biaya

advertensi kepada perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama.

7. Karakteristik Media

Untuk mengambil keputusan tentang media yang akan dipilih,

perlu dipertimbangkan karakteristiknya. Misalnya : radio merupakan


29

media yang dapat menimbulkan keinginan melalui telinga, sedangkan

surat kabar merupakan media yang dapat menimbulkan keinginan melalui

mata.

M. Daya Tarik Periklanan

Menurut Carla Johnson (2004: 179-183) daya tarik periklanan dapat

dibagi menjadi dua kategori yaitu :

1. Daya tarik informasional atau rasional (penjualan agresif)

Daya tarik ini berfokus pada kebutuhan praktis dan fungsional

konsumen akan produk atau jasa dan menekankan ciri-ciri sebuah produk

atau jasa dan atau manfaat menggunakan atau memiliki merek tertentu.

Banyak motif rasional dapat digunakan sebagai basis daya tarik

periklanan, termasuk kenyamanan, kemudahan, dan ekonomi.

2. Daya tarik emosional (penjualan persuasif)

Daya tarik ini menggunakan pesan emosional dan dirancang di

sekitar citra yang diharapkan dapat menyentuh hati dan menciptakan

tanggapan berdasarkan perasaan-perasaan dan sikap-sikap. Para pengiklan

dapat menggunakan daya tarik emosional dalam berbagai cara strategi

kreatif mereka. Daya tarik humor dan seks, atau jenis-jenis daya tarik lain

yang sangat menghibur atau menggembirakan, akan mempengaruhi emosi-

emosi para konsumen dan menempatkan mereka dalam kerangka berpikir

yang menguntungkan. Daya tarik ketakutan dapat sama-sama dramatisnya

dalam mengusik emosi namun memiliki akibat berkebalikan dalam

kerangka berpikir pemirsa.


30

N. Penelitian Sebelumnya

Penelitian ini terinspirasi oleh penelitian sebelumnya. Penelitian yang

dilakukan oleh Ika Ratih Utami pada tahun 2005, yang meneliti tentang

pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen dan perbedaan

persepsi terhadap daya tarik iklan. Dan penelitian yang dilakukan oleh Fika

Nurliana pada tahun 2008, yang meneliti tentang pengaruh daya tarik iklan

suatu produk terhadap minat beli konsumen. Dengan inspirasi tersebut peneliti

dapat membandingkan dan mengembangkan penelitian yang dilakukan.

Sehingga penelitian yang dilakukan diharapkan lebih baik dan mempunyai

pengaruh positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

O. Kerangka Penelitian

Adapun kerangka dari penelitian ini adalah :

Bentuk atau format iklan

Minat beli
Informasi iklan ulang
konsumen
Isi Iklan

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian


31

P. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan sementara atau dugaan jawaban yang paling

memungkinkan waktu masih harus dibuktikan dengan penelitian. Berdasarkan

pada rumusan masalah dan tinjauan pustaka di atas, maka penulis mengajukan

hipotesis sebagai berikut :

1. Atribut daya tarik iklan yaitu bentuk atau format iklan, informasi iklan, isi

iklan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

beli ulang konsumen.

2. Atribut daya tarik iklan yaitu bentuk atau format iklan, informasi iklan, isi

iklan secara individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

beli ulang konsumen.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian penulis akan melakukan penelitian yang berbentuk

studi kasus yaitu penelitian yang memusatkan pada suatu obyek tertentu

secara langsung pada perusahaan dan lingkungannya penelitan ini bertujuan

untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan oleh peneliti

kesimpulan yang diambil didalam studi kauss ini hanya berlaku pada obyek

yang diteliti saja, tidak berlaku pada kasus-kasus yang lain.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma

Kampus Mrican.

2. Waktu Penelitian : Penelitian dilakukan pada tanggal 28 November

sampai 28 Desember 2009.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Pengertian subjek penelitian adalah orang-orang yang dijadikan

sebagai responden, sedangkan objek penelitian adalah beberapa variabel bebas

dan variabel terikat yang akan penulis teliti.

Subjek Penelitian : Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Kampus Mrican.

32
33

2. Objek Penelitian :

1) Variabel bebas

a. Bentuk atau format iklan

b. Informasi iklan

c. Isi iklan

2) Variabel Terikat

Minat beli ulang konsumen

D. Populasi, Sampel, Teknik Sampling

1. Populasi

Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek dan subjek penelitian yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian kesimpulannya (Sugiyono, 2001:72)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (sugiyono, 2001:73). Dalam hal ini peneliti

menggunakan 100 orang sebagai sampel.

3. Teknik Sampling

a) Accidental Sampling

Accidental sampling adalakh anggota sampel ditentukan

dengan sederhana, yaitu dengan memilih responden terdekat yang

dijjumpai pertama kali saat itu juga.


34

b) Purposive Sampling

Purposive sampling adalah anggota sampel ditentukan

berdasarkan pada ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan

yang erat dengan ciri populasi.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel

lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah atribut bentuk atau format

iklan, informasi, isi iklan.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel lain.

Variabel terikat dari ini adalah minat beli ulang konsumen.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis akan laksanakan yaitu :

1. Wawancara

Metode wawancara adalah teknik pegumpulan data atau informasi dengan

cara bertanya langsung atau berkomunikasi langsung dengan responden

(Arsyad dan Suratno, 1993:92).

2. Kuesioner

Metode kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan

daftar pertanyaan yang telah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan teknik

sampling kepada responden untuk diisi (Arsyad dan Suratno, 1993:96).


35

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Validitas

Menurut Cooper dan Emori (1995:160). Validitas adalah sejauh

mana perbedaan yang didapatkan melalui alat pengukuran mencerminkan

perbedaan yang sesungguhnya diantara responden yang diteliti.

Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari

masing-masing item dengan skor total. Pengukuran ini menggunakan

rumus Product Moment, yaitu :

N xy    x y
rxy 
N  x   x   N  y   y 
2 2 2 2

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi setiap item

x : nilai dari setiap item

y : nilai seluruh item

n : banyaknya responden

Dengan taraf signifikan (α) = 0,05, apabila r hitung > r tabel maka

kuesioner sebagai alat ukur dikatakan valid atau sahih.

2. Reliabilitas

Menurut Sekaran (2003:213) reliabilitas adalah suatu nilai yang

menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala

yang sama. Untuk mengetahui hasil pengukuran yang sebenarnya,

kesalahan pengukuran juga perlu diperhitungkan. Makin kecil kesalahan

pengukuran, makin variabel alat pengukuran tersebut.


36

Secara rumusan matematik, dapat digambarkan dalam persamaan

berikut:

x0  x t  xe

Dimana :

x0 : angka yang diperoleh (obtained score)

xt : angka yang sebenarnya (true score)

xe : kesalahan pengukuran (measurement score)

Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas tersebut adalah

teknik Cronbach’s Alpha yaitu dengan menggunakan koefisien alpha (α).

Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut:

 k    σb 
2

r11    1  σ 2 
 k  1  t 

Dimana :

rii = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

σ i2 = varian total

σ 2
b = jumlah varian butir

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis

besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih

dari dua.
37

Bentuk persamaan regresi dengan 3 variabel independen adalah :

Y  a  b1x  b 2 x 2  b 3 x 3

Dimana :

Y = minat beli ulang konsumen

x1 = bentuk atau format iklan

x2 = informasi iklan

x3 = isi iklan

a = nilai konstan

b = koefisien regresi

I. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Menurut Algifari (2000: 85), persamaan regresi yang baik adalah

persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut yaitu tidak terjadi

multikolinearitas, tidak terjadi autokorelasi, dan tidak terjadi

heteroskedastisitas. Maka untuk itu penelitian ini akan dilihat sejauhmana

persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak memenuhi uji asumsi klasik

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan

linier antar variabel independent dalam model regresi. Syarat yang harus

terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas.


38

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi

adalah sebagai berikut :

a. Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi (R2) regresi

auxiliary dengan nilai koefisien determinasi (R2) model regresi asli.

Jika koefisien determinasi model asli lebih besar dari koefisien

determinasi regresi auxiliary, maka tidak terdapat multikolinearitas.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi

antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada

model regresi. Syarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya

autokorelasi dalam model regresi. Pengujian yang digunakan adalah

dengan Uji Durbin-Watson (Uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4 – dl) maka hipotesis

nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

b. Jika d terletak antara du dan (4 – du), maka hipotesis nol diterima,

yang berarti tidak ada autokorelasi.

c. Jika d terletak antara dl dan du atau diantara (4 - du) dan (4 – dl), maka

tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Nilai du dan dl dapat

diperoleh dari tabel statistik Durbin-Watson yang bergantung

banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.


39

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model

regresi. Syarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak

adanya gejala heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mengetahui ada atau tidaknya

heteroskedastisitas :

a. Melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)

dengan residualnya.

Dasar analisis :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang sangat

signifikan, oleh karena itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat

menjamin keakuratan hasil.


40

b. Dengan membuat variabel Ln (Logaritma Natural) pada setiap variabel

independen yang digunakan dan membuat lograitma residualnya pada

variabel dependen dan kemudian diregresikan. Apabila nilai

probabilitas t statistik variabel independen lebih besar dari alpha 5%

maka tidak terdapat heteroskedastisitas.

J. Pengujian Hipotesis pada Regresi Berganda

Pengujian hipotesis dilakukan secara bersama-sama dengan

menggunakan Uji F maupun individual dengan menggunakan Uji t.

1. Uji Keseluruhan atau Uji F

Uji ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari

variabel bebas yaitu X1, X2,… Xk, untuk dapat atau mampu menjelaskan

tingkah laku atau keragaman variabel tidak bebas Y. Uji f juga

dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki

koefisien regresi sama dengan nol.

Untuk dapat melakukan pengujian secara keseluruhan, maka ada

beberapa langkah yang diperlukan yaitu :

a. Merumuskan hipotesis.

Dalam merumuskan hipotesis ada hipotesis nol dan hipotesis alternatif.

Untuk hipotesis nol pada umumnya mengandung unsur kesamaan,

sehingga dirumuskan hipotesis nol adalah koefisien regresi sama


41

dengan nol. Dalam penelitian ini yang dimaksud hipotesis nol adalah

bila koefisien regresinya lebih kecil atau sama dengan nol. Untuk

hipotesis alternatifnya adalah koefisien regresi lebih besar dari nol.

Hipotesisnya kemudian dirumuskan sebagai berikut:

H0 : b1 ; b2 ; b3 ≤ 0

H1 : b1 ; b2 ; b3 > 0

b. Menentukan daerah keputusan

Untuk uji ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F-tabel perlu

diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas penyebut

pada baris dan taraf nyata. Penelitian ini menggunakan taraf nyata 5%.

Untuk derajat pembilang digunakan nilai k-1, yaitu jumlah variabel

dikurangi 1. Untuk derajat penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah

sampel dikurangi jumlah variabel

c. Menentukan nilai F-Hitung

Menentukan F-hitung ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

R 2 k  1
F
 
1  R 2 / n  k 

d. Menentukan daerah keputusan

Menentukan wilayah H0 dan H1, serta membandingkan dengan nilai F-

hitung untuk mengetahui apakah menerima H0 menerima H1.


42

Daerah
penolakan Ho
Daerah 5% taraf nyata
penerimaan
Ho

Bagan 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

e. Merumuskan Hipotesis

Jika F-hitung ≥ F-tabel pada α = 0.05 atau jika F-hitung pada P-value ≤

0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika F-hitung pada α = 0.05 atau jika F-Hitung pada P-value > 0.05

maka H0 diterima dan H1 ditolak

2. Uji Individual atau Uji t

Uji signifikansi individual adalah suatu uji untuk mengetahui

apakah suatu variabel dari X1 sampai Xk secara individual berpengaruh

nyata terhadap variabel Y. Untuk melakukan uji-t ada beberapa langkah

yang diperlukan seperti berikut ini :

a. Merumuskan hipotesis.

Dalam merumuskan hipotesis selalu ada hipotesis nol dan hipotesis

alternatif. Untuk hipotesis nol pada umumnya mengandung unsur

kesamaan, sehingga dirumuskan hipotesis nol adalah koefisiensi

regresi sama dengan nol. Dalam penelitian ini yang dimaksud hipotesis

nol adalah bila koefisien regresinya lebih kecil atau sama dengan nol.
43

Untuk hipotesis alternatifnya adalah koefisien regresi lebih besar dari

nol. Hipotesisnya kemudian dirumuskan sebagai berikut :

H0 : b1; b2; b3 ≤ 0

H1 : b1; b2; b3  0

b. Menentukan daerah kritis

Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas yaitu

n-k, dan taraf nyata .

c. Menentukan nilai t-hitung

Rumus t-hitung pada analisis regresi adalah :

bi
t  hitung 
Sbi

Keterangan :

bi = koefisien regresi variabel i

Sbi = standar error variabel i

d. Menentukan daerah keputusan

Daerah keputusan untuk menerima H0 atau menolak H0 ditentukan

dengan derajat bebas taraf nyata.

Daerah
penolakan Ho
Daerah 5% taraf nyata
penerimaan
Ho

Bagan 3.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis


44

e. Menentukan keputusan

Jika thitung  ttabel pada tabel pada  = 0.05 atau jika thitung pada Pvalue ≤

0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Jika thitung  ttabel pada  = 0.05 atau jika thitung pada Pvalue  0.05 maka

Ho diterima dan H1 ditolak.


BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma

1. Latar Belakang Universitas Sanata Dharma

Rencana mendirikan suatu Perguruan Tinggi Keguruan lahir ketika

Prof. Moh. Yamin, SH menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran

dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pada waktu itu, Pendidikan khusus

guru-guru SMTP / SMU dilaksanakan oleh kursus BI / BII yang didirikan

di berbagai Indonesia. Tetapi sebaliknya, pendidikan yang amat penting itu

diangkat ke taraf keguruan universitas dengan mempertahankan arah dan

tujuannya sendiri, yaitu keguruan di sekolah menengah.

Hal tersebut disambut baik oleh para Imam Katolik, terutama Ordo

Societs Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat SJ). Waktu itu Ordo ini

telah membuka kursus-kursus BI, antara lain BI Mendidik (Yayasan De

Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan BI

Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.

J. Van Der Meulen, S. J dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan

dari Congregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang

waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus

menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan

lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan

diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

45
46

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu

(1) Bahasa Inggris, (2) Sejarah, (3) IPA, dan (4) Ilmu Mendidik.

Sedangkan nama Sanata Dharma sendiri diciptakan oleh Pater K.

Loyymans, S.J., Pejabat dan Departemen PP dan K di Kawil (Kantor Wali

gereja Indonesia). Aslinya Sanata Dharma dibaca Sanyata Dharma. Nyata

Dharma artinya kebaktian yang sebenarnya atau pelayanan yang nyata.

Kebaktian itu ditujukan kepada tanah air, Bangsa dan Gereja (Pro Patria et

Eclessia). Selanjutnya pembesar misi Societes Jesus menunjuk Pater

Prof.Dr. Nicolaus Driyarkarya, S.J., menjadi dekan PTPG Sanata Dharma

sedangkan Wakil Dekan dipercayakan kepada Pater H. Loeff, S.J

2. Perkembangan Selanjutnya

a. FKIP Sanata Dharma (1958 – 1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal

ini Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang

perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada

bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan

Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari

Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP

ini, Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan

negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei

1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari

Universitas Katolik Indonesia secara de facto FKIP Sanata Dharma

berdiri sendiri.
47

b. IKIP Sanata Dharma (1965-1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas

Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP

Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata

Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK

Menteri PTIP No. 237 / B / - Swt / U / 1965. Surat keputusan ini

berlaku mulai tanggal 1 September 1965.

Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan

Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk

mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematka,

Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai

program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka

Program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

c. Universitas Sanata Dharma (1993 – sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan

masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai

dengan SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma

dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal

dengan nama USD. Dengan perkembangan ini Universitas Sanata

Dharma diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru

sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata

Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya.


48

Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap

membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata

Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma

Sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program

Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Khusus Bersertifikat.

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata

Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik

(gedung, laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya),

administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta

unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran,

serta pengabdian pada masyarakat.

3. Tujuan Universitas Sanata Dharma

Pendidikan di Universitas Sanata Dharma bertujuan membantu

mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan

akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani

yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam

Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang

studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

4. Fakultas dan Program Studi

Berikut ini Fakultas dan Program Studi yang ada di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta:


49

a. Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (FKIP)

Program studinya adalah Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan

Akuntansi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Fisika, Pendidikan

Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Agama

Katolik, dan Bimbingan dan Konseling.

b. Fakultas Sastra

Program Studinya adalah Sastra Inggris, Sastra Indonesia, dan Ilmu

Sejarah.

c. Fakultas Ekonomi

Program Studinya adalah Akuntansi dan Manajemen.

d. Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studinya adalah Fisika, Matematika, Ilmu Komputer, Teknik

Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika, dan Mekatronika.

e. Fakultas Psikologi

Program Studinya adalah Psikologi

f. Fakultas Farmasi

Program Studinya adalah Farmasi dan Profesi Apoteker

g. Fakultas Teologi

Program Studinya adalah Teologi

h. Fakultas Pasca Sarjana

Program Pasca Sarjana yang ada di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta adalah Teologi, Ilmu Religi, dan Budaya Kajian Bahasa

Inggris.
50

5. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma

a. Visi

Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus

(S.J) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam katolik untuk

berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat

manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai

kemanusiaan.

1. Universitas Sanata Dharma terdorong untuk terus mencari,

menemukan dan mengungkapkan kebenaran secara objektif dengan

kebebasannya. Hal itu didasari pada pengakuan akan kebaikan

hakiki dunia sebagai ciptaan Allah yang harus dipelajari, diselidiki,

dan direnungkan maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi

kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Allah yang lebih

besar.

2. Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa

depan bangsa Indonesia, Universitas Sanata Dharma merasa

terpanggil untuk memberikan sumbangan positif kepada usaha

bersama dalam pengembangan pikiran, hati, dan kehendak kaum

muda dengan maksud membangkitkan potensi mereka untuk secara

aktif dan kreatif ikut membangun masyarakat pluralistik yang adil,

demokratis, dan sejahtera.

3. Usaha pengembangan itu didasarkan pada nilai kebangsaan dan

kebudayaan nasional seperti terungkap dalam pancasila dan


51

UUD 1945; pada visi kristiani mengenai martabat manusia sebagai

ciptaan Allah, tanggung jawab sosialnya serta tujuannya yang

luhur; dan pada spiritualitas Ignasian yang terwujud dalam arah

pendidikan Serikat Yesus seperti menjadi manusia bagi sesama,

perhatian pribadi, serta semangat keunggulan dan dialogis.

b. Misi

1. Mengembangkan sistem pendidikan yang dapat memadukan

nilai akademik dan kemanusiaan.

2. Mengembangkan universitas yang dapat menjadi hati nurani

kritis masyarakat.

3. Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali

secara kritis kebenaran manusiawi dan mengembangkan

martabat manusia.

4. Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan

untuk dapat menemukan kebenaran berdasarkan pada etika

keilmuan.

5. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat

dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral,

emosional, dan spiritual secara terpadu.

6. Membantu mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis,

dewasa dan dapat berguna bagi masyarakat.

7. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus

membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan sosial

terhadap masyarakat.
52

8. Mempersiapkan tenaga yang professional, baik dalam bidang

keilmuan maupun dalam bidang kependidikan.

B. Gambaran Umum Perusahaan Unilever

Misi korporasi Unilever adalah untuk meningkatkan vitalitas hidup.

Vitalitas hidup yang dimaksud oleh Unilever adalah memenuhi kebutuhan

akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-

produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik

dan lebih menikmati kehidupan. Hal ini menunjukkan bagaimana perusahaan

benar-benar memahami pelanggan abad 21 dan kehidupan mereka.

1. Maju Bersama Unilever Indonesia Selama Lebih Dari Tujuh Puluh Tahun

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada

5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33

yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini

disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No.

14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad Van Justitie di

Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan

dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi

tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever

Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi,

S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT

Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman


53

dengan keputusan No.C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari

1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998

Tambahan No. 39.

Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek

Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari

Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981

pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003,

para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan

mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10

per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46

yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan

disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.

Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen,

margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim,

makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan

pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82

yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000,

perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa

penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan

Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia

dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.


54

Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

Kronologi

1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers

1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta

1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV –

Angke, Jakarta

1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya

1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)

1965-66 Di bawah kendali pemerintah

1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang

penanaman modal asing

1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta

1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya

1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabri Rungkut,

Surabaya

1990 Terjun di bisnis teh

1992 Membuka pabrik es krim

1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi

1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut

1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang

2000 Terjun ke bisnis kecap

2001 Membuka pabrik teh – Cikarang

2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta


55

2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar

2004 Terjun ke bisnis makanan ringan

2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang

2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah

C. Gambaran Umum Produk Sabun Mandi Lifebuoy

Sabun Lifebuoy diluncurkan pada tahun 1894 sebagai produk baru

yang terjangkau di Inggris, untuk mendukung orang mendapatkan kebersihan

diri yang lebih baik. Selama 110 tahun lebih dalam sejarahanya Lifebuoy

selalu merajai bidang kesehatan melalui kebersihan. Hal yang utama bagi

Lifebuoy adalah janji perlindungan dan komitmennya untuk mendukung

kehidupan melalui perlindungan yang lebih baik, suatu jaminan perlindungan

jika kesehatan anda merasa terancam. Lifebuoy merupakan pimpin pasar di

setiap pasar Asia yang menjual produk ini. Melalui pemeriksaan laboratorium

membuktikan bahwa Lifebuoy memeberikan perlindungan 100% yang paling

efektif terhadap kuman dibandingkan sabun biasa. Pada tahun 2005 Lifebuoy

dianugerahi Citizen Brand sebagai pengakuan atas yang telah dilakukan dalam

hal pendidikan pencucian tangan utukm kesehatan. Sabun Lifebuoy juga

memberikan program pendidikan kebersihan dan kesehatan Lifebuoy di

pedalaman India., dan di pedalaman Asia.

Lifebuoy selalu memainkan peran dimasa-masa krisis, emmabntu

mencegah penyebaran kuman dan penyakit. Mencuci darurat gratis di London

pada tahun 1940, membagikan produk sabun di Asia setelah terjadi tsunami
56

pada tahun 2004, Lifebuoy menyumbangkan 200.000 batang sabun kepada

UNICEF dan Komite PM Internasional untuk membantu operasi

penanggulangan akibat gempa bumi di India Utara dan Pakistan.

Semenjak tahun 2000, telah terjadi perubahan besar pada sabun

batangan klasik Lifebuoy untuk menjamin agar sabun tersebut memberikan

perlindungan kebersihan yang lebih jauh lagi dan lagi dan pengalaman

mencuci yang menyehatkan dan semakin menyenangkan bagi miliaran

konsumen. Bentuk batu bata merah keras klasik sabun Lifebuoy diganti

dengan bentuk Lifebuoy Signature yang baru, bentuk yang mudah digenggam

dan digunakan. Tim Lifebuoy telah mengembangkan suatu formula baru yang

memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kuman dan membersihkan

pada kulit. Aroma sabun yang khas seperti obat dan karbol telah diganti

dengan keharuman kesehatan yang lebih menyenangkan dan modern.

Lifebuoy saat ini telah memberikan solusi kebersihan dan kesehatan bagi

keluarga, Lifebuoy juga memberikan berbagai macam pilihan jenis produk

yang sesuai dengan keinginan kita dan bentuk sabun baik batang ataupun cair.

Beberapa jenis pilihan sabun mandi Lifebuoy dalam bentuk cair :

1. Lifebuoy Total Protect

Lifebuoy Total Protect bodywash memberikan perlindungan menyeluruh.

Bebas menjelalajah dunia sekitar dengan perlindungan yang tahan lama

dari kuman.

Ingredients: Water, Lauric Acid, Myristic Acid, Palmitic Acid, Potassium

Hydroxide, Sodium Laureth Sulfate, Fragrance, Hydroxyethylcellulose,

Glycol Distearate, Sorbitol, Glycerin, Sodium Chloride,


57

Trichlorophydroxy Dipheny Ether, Triclocarbon, Tetrasodium Dioxide, CI

14700, CI 17200.

2. Lifebuoy Actifresh

Lifebuoy Actifresh bodwash memberikan perlindungan menyegarkan.

Tetap giat beraktivitas penuh kesegaran dengan wangi yang tahan lama.

Ingredients : Water, Lauric Acid, Myristic Acid, palmatic Potassium

Hydroxide, Sodium Laureth Sulfate, Fragrance, Hydroxythyl Cellulose,

Glycol Distearate, Sorbitol, Glyeerin., Sodium Chloride, Trichlorohydroxy

Diphenyl Ether, Tricolocarbon, Tetrasodium EDTA, Etidronic Acid,

Methylisothizoline, Titanium Dioxide, Menthol, CI 47005, CI 14700.

3. Lifebuoy Mild Care

Life Buoy Mild Care Bodywash memberikan perlindungan lembut.

Rasakan perlindungan yang lembut dari kuman.

Ingredients : Water, lauric Acid, Myristic Acid, Palmitic Acid, Potassium

Hydroxide, Sodium Laureth Sulfate, Fragrance, Hydroxy Ethylcellulose,

Glycol Distearate, Serbitol, Glycerin, Sodium Chloride, Trichlorophy

Dioxy Di pehenyl Ether, Triclocarbon, Tetrasodium, EDTA, Etidronic

Acid, Methylisothiazolinone, Titanium Dioxide, Herlianthus Annuusseed

Oil.

4. Lifebuoy Nature Pure

Lifebuoy Nature Pure Bodywash memberikan perlindungan Natural.

Dapatkan kebaikan alam dengan perlindungan yang sesuai untuk segala

jenis kulit.
58

Ingredients: Water, Lauric Acid, Mysristic Acid, Dalmitic Acid,

Potassium Hydroxide, Sodium Laureth Sulfate, Fragrance, Hydroxyethyl

Cellulose, Glycol Distearate, Sorbitol, Glycerin, Sodium Chloride,

Trichlorohydroxy, Diphenyl Ether, Tricolocarbon, Tetrasodium EDTA,

etidronic Acid, Mthylisothiq solione, Titanium Dioxide, CI 4700 S, CI

74260.

5. Lifebuoy Men Hydrating

Lifebuoy Men Hydrating bodywash membersihkan kelebihan minyak

secara intensif, membantu kelembaban kulit, emlindungi kulkit dari

kuman.

Ingredients: Water, Myristic Acid, Lauric Acid, Potasssium Hydroxide,

Potassium Chloride, palmitic Acid, Sodium Laureth Sulphate, perfume,

Glycol Distearate, Cocamidoprophyl Betaine, Glycerin, Hydroxpropyl

Methycellulose, Etidronic Acid, BHT, Tetrasodium EDTA, Tricolocarbon,

Methylisothiazolinone, CI 42090, CI 74160.

6. Lifebuoy Men Deodorising

Lifebuoy Men Deodorizing Bodywash memberikan kelebihan minyak

secara intensif, melindungi dari lengketnya keringat, melindungi kulit dari

kuman.

Ingredients : Water, Myristic Acid, Lauric Acid, Potasssium Hydroxide,

Potassium Chloride, palmitic Acid, Sodium Laureth Sulphate, perfume,

Glycol Distearate, Cocamidoprophyl Betaine, Glycerin, Hydroxpropyl

Methycellulose, Etidronic Acid, BHT, Tetrasodium EDTA, Tricolocarbon,

Methylisothiazolinone, CI 19140, CI 4209, CI 77266.


59

Beberapa jenis pilihan sabun mandi lifebuoy dalam bentuk padat/batang :

1. Lifebuoy Total Protect

Lifebuoy Total Protect memberikan perlindungan yang tahan lama dari

kuman penyebab infeksi.

Ingredients : Sodium Palmate, Sodium Palm Kernelate, Water, Parfum,

Glycerin, Sodium Chloride, Triclorocarbon, Titanium Dioxide, Ethane

Hydroxy Diphosphotic Acid, Tetrasodium EDTA, CI 11680, CI 12490.

2. Lifebuoy Acti Fresh

Lifebuoy Actifresh memberikan perlindungan yang tahan lama dari kuman

penyebab bau badan.

Ingredients : Sodium Palmate, Sodium Palm Kernelate, Water, Parfum,

Glycerin, Sodium Chloride, Triclorocarbon, Titanium Dioxide, Ethane

Hydroxy Diphosphotic Acid, Tetrasodium EDTA, CI 14700, CI 11680.

3. Lifebuoy Mildcare

Lifebuoy Mildcare memberikan keseimbangan antara perlindungan dan

perawatan yang lembut buat kulit.

Ingredients : Sodium Palmate, Sodium Palm Kernelate, Water, Parfum,

Glycerin, Sodium Chloride, Triclorocarbon, Titanium Dioxide, Ethane

Hydroxy Diphosphotic Acid, Tetrasodium EDTA, CL 74160.

4. Lifebuoy Naturepure

Lifebuoy Naturepure dengan ekstrak daun sirih memberikan perlidnungan

alami dari kuman penyebab infeksi.


60

Ingredients : Sodium Palmate, Sodium Palm Kernelate, Water, Parfum,

Glycerin, Sodium Chloride, Triclorocarbon, Titanium Dioxide, Ethane

Hydroxy Diphosphotic Acid, Tetrasodium EDTA, CL 11710, CL 74260,

Piper Betel Leaf Oil.


BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang telah diperoleh pada bab ini disajikan deskripsi

tentang karakteristik responden dan analisis kuantitatif data penelitian.

Karakteristik responden yang dibahas meliputi jurusan program studi, jenis

kelamin, usia responden, uang saku rata-rata perbulan, status tempat tinggal,

frekuensi menonton televisi, lamanya pemakaian sabun mandi lifebuoy dan

bentuk sabun mandi lifebuoy yang digunakan. Sedangkan analisis kuantitatif

terdiri atas uji instrument (Validitas dan Reliablitas Instrumen), analisis regresi

berganda, uji asumsi klasik, uji F, dan uji t. Penelitian ini menguji pengaruh

variabel bebas yang meliputi bentuk dan format iklan, informasi iklan dan isi iklan

terhadap variabel terikat yaitu minat beli ulang konsumen terhadap sabun mandi

Lifebuoy.

A. Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh

gambaran tentang karakteristik responden yang terkumpul, yaitu sebanyak 100

responden. Dalam teknik pengambilan sampel pada responden dengan

menggunakan Accidental Sampling dan Purposive Sampling. Maka dapat

diidentifikasi mengenai karakateristik responden sebagai berikut:

1. Jurusan Program Studi

Jurusan program studi responden dikelompokkan menjadi enam

kelompok, yaitu Manajemen, Akuntansi, Pendidikan Bahasa Inggris,

61
62

Pendidikan Akuntansi, dan Sastra Inggris. Hasil analisis data berdasarkan

jurusan program studi dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Program Studi

Program Studi Jumlah Persentase


Manajemen 46 46 %
Akuntansi 15 15 %
Pendidikan Bahasa Ingris 11 11 %
Pendidikan Akuntansi 14 14 %
Sastra Inggris 14 14 %
TOTAL 100 100 %
Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel V.1 diatas dapat dilihat bahwa responden dari

Program Studi Manajemen sebesar 46 atau 46 %, Program Studi

Akuntansi sebesar 15 atau 15 %, Program Studi Pendidikan Bahasa

Inggris sebesar 11 atau 11 %, Program Studi Pendidikan Akuntansi

sebesar 14 atau 14%, dan Program Studi Sastra Inggris sebesar 14 atau

14 %.

2. Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini

dibedakan menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis

kelamin dapat ditunjukkan pada tabel berikut :


63

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Pria 82 82 %
Wanita 18 18 %
Total 100 100 %
Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 82 orang atau sebesar

82 % dan sisanya sebanyak 18 orang atau sebesar 18 % adalah wanita.

Sabun mandi Lifebuoy kebanyakan dipakai oleh pria karena ini

berhubungan dengan masalah kesehatan dan kebersihan.

3. Usia Responden

Dalam penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi

empat kelompok umur, seperti yang tercantum pada Tabel V.3 berikut ini:

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase


16 – 18 0 0%
19 – 21 56 56%
22 – 24 41 41%
Lebih dari 24 tahun 3 3%
Total 100 100 %
Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel V.3 diatas dapat dilihat bahwa responden

didominasi oleh kelompok umur 19 – 21 tahun, yaitu 56 atau 56 %

responden, yang disusul oleh kelompok umur 22 – 24 tahun, yaitu 41 atau

41% responden, dan lebih dari 24 tahun, 3 atau 3 % responden.


64

4. Uang Saku Per Bulan

Berdasarkan besar uang saku per bulan, responden dapat

dikelompokkan menjadi 4 kelompok, seperti tercantum pada tabel V.4

berikut ini :

Tabel V.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku per Bulan

Uang Saku per Bulan Jumlah Persentase


Kurang dari Rp. 400.000,- 31 31%
Rp. 400.000,- – Rp. 700.000,- 57 57%
Rp. 700.000,- – Rp. 1.000.000,- 10 10%
Lebih dari 1.000.000,- 2 2%
Total 100 100 %
Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan tabel V.4 di atas dapat dilihat bahwa respoden

didominasi oleh kelompok uang saku Rp. 400.000,- – Rp. 700.000,- , yaitu

57 atau 57% responden, yang disuusl oleh kelompok uang saku kurang

dari Rp. 400.000,- yaitu 31 atau 31 responden uang saku Rp. 700.000, –

Rp. 100.000,- , yaiut 10 atau 10% responden,dan uang saku lebih dari

Rp. 1.000.000,- yaitu 2 atau 2% responden.

5. Status Rumah Tinggal

Berdasarkan status tempat tinggal, responden dapat dikelompokkan

menjadi 4 kelompok, seperti yang ditunjukkan pada tabel V.5 berikut ini:
65

Tabel V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Rumah Tinggal

Status Tempat Tinggal Jumlah Persentase


Sewa/Kontrak 2 2%
Kos 61 61%
Rumah Orang Tua 31 31%
Rumah Saudara 6 6%
Total 100 100 %
Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel V.5 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan

status rumah tinggal, responden didominasi oleh kelompok yang tinggal di

kos, yaitu 61 atau 61% responden, disuusl kelompok yang tinggal di

rumah orang tua yaitu 31 atau 31 % responden,d an di rumah saudara 6

atau 6% responden.

6. Frekuensi Menonton Televisi dalam 2 Bulan Terakhir

Berdasarkan frekuensi menonton televise dalam 2 bulan terakhir,

responden dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, seperti yang

ditunjukkan pada Tabel V.6 berikut ini :

Tabel V.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton Televisi

Frekuensi Menonton Televisi Jumlah Persentase


Setiap hari dalam beberapa jam 31 31%
Setiap hari pada jam tertentu 38 38%
Hanya pada hari tertentu 31 31%
Tidak pernah 0 0
Total 100 100 %
Sumber : Data Primer, 2008
66

Berdasarkan Tabel V.6 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan

frekuensi menonton televisi dalam 2 bulan terakhi, responden didominasi

oleh kelompok yang emnonton setiap hari pada jam tertentu, yaitu 38 atau

38 % respoden, kelompok yang menonton setiap hari dalam beberapa jam,

yaitu 31 atau 31 % responden dan yang menonton hanya pada hari tertentu

yaitu 31 atau 31 % responden.

7. Lamanya Pamakaian Sabun Mandi Lifebuoy

Berdasarkan lamanya pemakaian sabun mandi Lifebuoy, responden

dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, seperti yang ditunjukkan pada

Tabel V.7 berikut ini:

Tabel V.7

Karakteristik Responden Berdasarkan

Lamanya Pamakaian Sabun Mandi Lifebuoy

Lamanya Pamakaian Sabun Mandi Lifebuoy Jumlah Persentase


Kurang dari 2 bulan 23 23%
2 bulan – 4 bulan 17 17%
Lebih dari 4 bulan 60 60%
Total 100 100 %
Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel V.7 diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan

lamanya pemakaian sabun mandi Lifebuoy, responden didomiasi oleh

kelompok yang menggunakan lebih 4 bulan, yaitu 60 atau 60% responden,

kelompok yang menggunakan kurang dari 2 bulan, yaitu 23 atau 23 %

responden, dan kelompok yang menggunakan selama 2 bulan sampai

4 bulan, yaitu 17 atau 17 % responden.


67

8. Bentuk Kemasan Sabun Mandi Lifebuoy yang Digunakan

Berdasarkan bentuk kemasan sabun mandi Lifebuoy yang

digunakan, responden dapat dieklompokkan menjadi 2 kelompok, seperti

yang ditunjukkan pada Tabel V.8 berikut ini:

Tabel V.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Bentuk Kemasan

Sabun Mandi Yang Digunakan

Bentuk Kemasan Jumlah Persentase

Cair 53 53 %

Batang 47 47 %

Total 100 100 %

Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan Tabel 5.8 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden menggunakan sabun mandi Lifebuoy kemasan cair yaitu

sebanyak 53 orang atau sebesar 53 % dan sisanya sebanyak 47 orang atau

sebesar 47 % menggunakan kemasan batang.

B. Analisis Kuantitatif

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan

kepada para responden, maka semua data yang telah diperoleh kemudian

dianalisis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel-variabel

atribut daya tarik iklan (X) yang meliputi bentuk atau format iklan (X1),
68

informasi iklan (X2) dan isi iklan (X3) terhadap minat beli ulang konsumen

(Y). Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 100 orang

sebagai responden untuk mendapatkan data yang akurat sebagai objek

penelitian.

1. Uji Validitas

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, terlebih dahulu

dilakukan pengujian instrumen penelitian untuk mengetahui kesahihan dan

kehandalan dari instrumen penelitian. Di mana instrumen penelitian yang

baik harus memenuhi dua kriteria penting, yaitu validitas dan reliabilitas

sehingga variabel-variabel yang diteliti dapat diketahui valid dan reliabel.

Uji instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas, di

mana dalam uji ini peneliti menggunakan bantuan komputer dengan

program SPSS versi 12.0 For Windows. Dengan menggunakan taraf

signifikansi 5% (0,05) dan jumlah responden (N) sebanyak 100, maka nilai

r tabel correlation product moment adalah 0,195.

Hasil analisis validitas dari masing-masing item pertanyaan

kuesioner untuk variabel-variabel atribut daya tarik iklan yang meliputi

bentuk atau format iklan, informasi iklan, isi iklan dan minat pembelian

ulang adalah sebagai berikut :


69

Tabel V.9
Analisis Validitas Variabel Atribut Daya Tarik Iklan
Dan Minat Pembelian Ulang

Atribut Daya
Tarik Iklan Nilai r Nilai r Keterangan
dan Minat Hitung (r Statistik) Tabel
Pembelian Ulang
PT_1 0,399 0,195 Valid
PT_2 0,471 0,195 Valid
PT_3 0,501 0,195 Valid
PT_4 0,509 0,195 Valid
PT_5 0,232 0,195 Valid
PT_6 0,350 0,195 Valid
PT_7 0,267 0,195 Valid
PT_8 0,256 0,195 Valid
PT_9 0,412 0,195 Valid
PT_10 0,437 0,195 Valid
PT_11 0,209 0,195 Valid
PT_12 0,228 0,195 Valid
PT_13 0,644 0,195 Valid
PT_14 0,592 0,195 Valid

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa semua nilai r hitung (r

statistik) pertanyaan-pertanyaan variabel atribut daya tarik iklan dan minat

pembelian ulang lebih besar dari r tabel. Karena nilai r hitung lebih besar dari r

tabel maka semua pertanyaan variabel penelitian telah valid.


70

2. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas variabel penelitian atribut daya tarik iklan yang

meliputi bentuk atau format iklan, informasi iklan, Isi iklan dan minat

pembelian ulang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel V.10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel Nilai Cronbach’s Alpha
Format Iklan 0,636
Informasi Iklan 0,718
Isi Iklan 0,675
Minat Pembelian Ulang 0,671

Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Sekaran (2003:213),

apabila nilai cronbach’s alpha di bawah 0,6 reliabilitas dianggap buruk,

nilai cronbach’s alpha 0,6-0,79 reliabilitas dianggap baik dan nilai

cronbach’s alpha di atas 0,79 maka reliabilitas dianggap sangat baik.

Karena semua nilai cronbach’s alpha variabel penelitian di atas 0,6, maka

variabel penelitian yang digunakan telah reliabel.

3. Analisis Regresi Berganda

Setelah diketahui bahwa data yang diperoleh adalah valid dan

reliabel, maka dilakukan analisis data dengan menggunakan metode

regresi linier berganda. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

dari variabel atribut daya tarik iklan yang meliputi bentuk atau format

iklan, informasi iklan, dan isi iklan terhadap minat pembelian ulang. Hasil

analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini :
71

Tabel V.11

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien t Statistik Probabilitas F Probabilitas


Statistik
Y
-1,087 -2,633 0,010
(Konstanta)
X1 0,439 4,065 0,000 24,682 0,000
X2 0,282 2,912 0,004
X3 0,504 6,109 0,000
R2 = 0,435
Keterangan :

Y = Minat Pembelian Ulang

X1 = Bentuk atau format Iklan

X2 = Informasi Iklan

X3 = Isi Iklan

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menggambarkan variasi perubahan yang mampu

dijelaskan oleh variabel independen terhadap dependen (Widarjono,

2005:128). Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, nilai

koefisien determinasi sebesar 0,435. Artinya variasi yang mampu

diberikan oleh variabel bentuk atau format iklan, informasi iklan dan isi

iklan terhadap minat pembelian ulang hanya sebesar 43,5%. Sedangkan

sisanya sebesar 56,5% dijelaskan oleh variabel lain selain variabel

independen yang digunakan.


72

5. Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang baik adalah apabila telah memenuhi kriteria

BLUE (Best Linier Unbias Estimate). Kriteria BLUE merupakan prasyarat

di mana hasil regresi tidak mengandung masalah asumsi klasik, yaitu

meliputi multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi (Algifari,

2000:85). Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, akan diuji asumsi

klasik sebagai berikut :

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu kondisi di mana satu atau lebih variabel

independen berkorelasi dengan variabel independen lainnya atau

dengan kata lain suatu variabel independen merupakan fungsi linier

dari variabel independen lainnya (Widarjono, 2005:131). Metode

untuk mendeteksi multikolinearitas adalah dengan menggunakan

metode Klien (Widarjono, 2005:131). Menurut Klien, multikolinearitas

terjadi jika koefisien determinasi (R2) regresi auxiliary lebih besar dari

koefisien determinasi model aslinya. Dan sebaliknya, apabila koefisien

determinasi (R2) model regresi asli lebih besar dari koefisien

determinasi (R2) regresi auxiliary, maka tidak terdapat

multikolinearitas di dalam model. Berdasarkan hasil analisis regresi

berganda, diketahui nilai koefisien determinasi regresi asli dan regresi

auxiliary sebagai berikut :


73

Tabel V.12
Hasil Uji Multikolinearitas
Keterangan Variabel Variabel Nilai
Dependen Independen Koefisien
Determinasi
(R2)
Model Awal Minat Pembelian Format Iklan,
(Model Asli) Ulang (MBU) Informasi Iklan dan 0,435
Isi Iklan
Auxiliary 1 Format Iklan Isi Iklan, Informasi 0,303
Iklan
Auxiliary 2 Isi Iklan Informasi Iklan, 0,137
Format Iklan
Auxiliary 3 Informasi Iklan Isi Iklan dan 0,207
Format Iklan

Berdasarkan tabel di atas, nilai koefisien determinasi regresi auxiliary

lebih kecil dari koefisien determinasi regresi awal (asli). Karena nilai

koefisien determinasi regresi auxiliary lebih kecil dari regresi awal (asli),

maka tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Penyimpangan asumsi klasik berikutnya adalah heteroskedastisitas.

Artinya, varians variabel dalam model tidak sama (Algifari, 2000:88).

Konsekuensi heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir yang

diperoleh tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun dalam sampel

besar. Salah satu cara mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan


74

menggunakan Uji Park. Cara dalam pengujian Uji Park adalah dengan

membuat variabel Ln (Logaritma Natural) pada setiap variabel independen

yang digunakan, dan membuat Logaritma residualnya pada variabel

dependen dan kemudian di regresikan. Apabila nilai probabilitas t statistik

variabel independen lebih besar dari alpha 5% (0,05) maka tidak terdapat

heteroskedastisitas (Widarjono, 2005:134). Berdasarkan hasil analisis

regresi diketahui nilai Uji Park sebagai berikut :

Tabel V.13
Tabel Hasil Uji Park
Variabel Dalam Bentuk Tingkat
Logaritma Natural (Ln) Probabilitas
Konstanta (Y)
Dalam Bentuk 0,157
Logaritma Residual
Logaritma Natural Format
0,592
Iklan (X1)
Logaritma Natural Informasi
0,862
Iklan (X2)
Logaritma Natural
0,561
Isi Iklan (X3)
Berdasarkan tabel di atas, terlihat nilai probabilitas variabel

independen setelah di Ln-kan lebih besar dari alpha 5% (0,05). Karena

nilai probabilitas lebih besar dari alpha 5% maka tidak terdapat

masalah heteroskedastisitas dalam regresi.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi artinya terdapat korelasi antar anggota sampel yang

diurutkan berdasar waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul


75

pada observasi yang menggunakan data time series (Algifari, 2000:88).

Konsekuensi adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah

varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya.

Lebih jauh lagi, model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk

menaksir nilai variabel dependen pada nilai variabel independen

tertentu. Untuk mendeteksi autokorelasi, salah satu caranya adalah

dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Apabila nilai DW

statistik berada di bawah dl (derajat bawah) maka terdapat

autokorelasi. Apabila nilai DW statistik berada di antara dl (derajat

bawah) dan du (derajat atas) maka terdapat keraguan di dalam deteksi

autokorelasi (sulit membuat keputusan). Namun apabila nilai DW

statistik berada di atas du (derajat atas) maka tidak terdapat

autokorelasi. Berdasarkan hasil analisis regresi, nilai DW statistik

sebesar 2,131. Dengan jumlah responden 100 orang, tingkat

signifikansi alpha 5%, dan tiga variabel independen, maka diperoleh

nilai DW tabel sebesar 1,61 (dl) dan 1,74 (du). Karena nilai DW

statistik 2,131 lebih besar dan di atas nilai 1,74 (du) maka tidak

terdapat autokorelasi dalam regresi.

6. Uji F Statistik

Uji F statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel

independen yang digunakan secara bersama-sama terhadap dependen.

Dalam hal ini uji F statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh dari

format iklan, informasi iklan dan isi iklan secara bersama-sama terhadap

minat pembelian ulang. Berdasarkan tabel hasil analisis regresi linier


76

berganda, diketahui bahwa nilai F statistik sebesar 24,682 dengan

probabilitas sebesar 0,000. Dengan jumlah responden (n) sebanyak 100, 3

variabel independen dan dengan tingkat signifikansi 5%, maka nilai F tabel

sebesar 2,70. Apabila nilai F statistik lebih besar dari F tabel, atau

probabilitas lebih kecil dari alpha 5% (0,05), maka signifikan. Karena nilai

F statistik 24,682 lebih besar dari 2,70 dan probabilitas 0,000 lebih kecil dari

alpha 5% (0,05), maka variabel independen yang meliputi format iklan,

informasi iklan dan isi iklan secara bersama-sama mempunyai pengaruh

positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang.

7. Uji t Statistik

Uji t statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel

independen yang digunakan secara individual terhadap dependen.

Dalam hal ini uji t statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh dari

format iklan, informasi iklan dan isi iklan secara individual terhadap minat

pembelian ulang.

a. Uji t Statistik Variabel Format Iklan

Berdasarkan tabel hasil analisis regresi linier berganda, diketahui nilai t

statistik variabel format iklan sebesar 4,065 dengan probabilitas sebesar

0,000. Dengan jumlah responden (n) sebanyak 100 dan tingkat

signifikansi sebesar 5% (0,05) maka nilai t tabel sebesar + 1,658.

Apabila t hitung (t statistik) lebih besar dari t tabel, atau probabilitas

lebih kecil dari alpha 5% (0,05) maka signifikan. Karena nilai t hitung
77

4,065 lebih besar dari 1,658 dan probabilitas 0,000 lebih kecil dari alpha

5% (0,05), maka variabel format iklan mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap minat pembelian ulang.

b. Uji t Statistik Variabel Informasi Iklan

Berdasarkan tabel hasil analisis regresi linier berganda, diketahui nilai t

statistik variabel informasi iklan sebesar 2,912 dengan probabilitas

sebesar 0,004. Dengan jumlah responden (n) sebanyak 100 dan tingkat

signifikansi sebesar 5% (0,05) maka nilai t tabel sebesar + 1,658.

Apabila t hitung (t statistik) lebih besar dari t tabel, atau probabilitas

lebih kecil dari alpha 5% (0,05) maka signifikan. Karena nilai t statistik

2,912 lebih besar dari 1,658 dan probabilitas 0,004 lebih kecil dari alpha

5% (0,05) maka variabel informasi iklan mempunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap minat pembelian ulang.

c. Uji t Statistik Variabel Isi Iklan

Berdasarkan tabel hasil analisis regresi linier berganda, diketahui nilai t

statistik variabel isi iklan sebesar 6,109 dengan probabilitas sebesar

0,000.

Dengan jumlah responden (n) sebanyak 100 dan tingkat signifikansi

sebesar 5% (0,05) maka nilai t tabel sebesar + 1,658. Apabila t hitung

(t statistik) lebih besar dari t tabel, atau probabilitas lebih kecil dari

alpha 5% (0,05) maka signifikan. Karena nilai t statistik 6,109 lebih

besar dari 1,658 dan probabilitas 0,000 lebih kecil dari alpha 5% (0,05),

maka variabel isi iklan mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap minat pembelian ulang.


BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bentuk atau format iklan, informasi iklan, dan isi iklan secara

bersama-sama (simultan) juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap minat pembelian ulang.

2. Variabel bentuk atau format iklan mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap minat pembelian ulang.

3. Variabel informasi iklan mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap minat pembelian ulang.

4. Variabel isi iklan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

minat pembelian ulang.

5. Hasil-hasil penelitian juga telah memenuhi kriteria uji validitas, uji

reliabilitas dan uji asumsi klasik di mana tidak terdapat masalah asumsi

klasik dalam regresi.

B. Saran

Saran peneliti terkait dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan (produsen) penghasil produk sabun Lifebuoy harus semakin

meningkatkan kualitas iklan yang meliputi format iklan, informasi iklan

dan isi iklan agar lebih menarik, sehingga konsumen melalui iklan tersebut

semakin termotivasi untuk kembali membeli produk sabun Lifebuoy.

78
79

2. Perusahaan (produsen) sabun Lifebuoy perlu melakukan inovasi atau

kreativitas dalam beriklan, sehingga bentuk iklan yang ditayangkan tidak

statis, melainkan harus semakin imaginatif dan sesuai dengan selera serta

persepsi konsumen. Hal ini mengingat perkembangan jaman dan perilaku

konsumen yang selalu berubah. Perusahaan perlu mencermati setiap

perubahan perilaku konsumen, sehingga bentuk iklan yang meliputi

format, informasi, dan isi iklan telah sesuai dengan perkembangan

pemikiran atau persepsi konsumen.

3. Perusahaan sabun Lifebuoy juga perlu menambahkan daya tarik atribut

iklannya sebagai penguat kualitas iklan yang ditayangkan, misalnya

dengan mengemas bentuk iklan yang mampu menjangkau semua kalangan

konsumen, baik itu remaja, dewasa, maupun kalangan orang tua. Semakin

baik kemasan iklan tentunya semakin mendapat respon dari konsumen

untuk kembali melakukan pembelian.

C. Keterbatasan Penelitian

Penulis sudah berusaha sebaik mungkin, akan tetapi penulis menyadari

adanya keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Hasil dari penelitian yang belum sempurna, karena keterbatasan peneliti

dalam hal waktu, pengetahuan dan pengalaman dalam menulis skripsi.

Sehingga dalam hal pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis

data, penulisan skripsi ini jauh dari sempurna.


DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2000. Analisis Regresi (Teori dan Kasus), Yogyakarta : BPFE UGM.

Arsyad, Licoln dan Suratno, 1993, Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis,
Edisi Revisi, Yogyakarta, YKPN.

Cooper dan Emori. 1995. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kelima. Jilid I.
Jakarta: Erlangga.

Hakim, Abdul, 2000, Statistik Induktif Untuk Bisnis dan Ekonomi, Yogyakarta :
Ekonosia Universitas Islam Indonesia.

Kasali Renald. 1992. Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya


di Indonesia. Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid I. (Alih


Bahasa : Benyamin Mokin). Jakarta: Indeks.

Kotler, Philip and Gary Amstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi


Kesembilan. Jilid I (Alih Bahasa : Drs. Alexander Sindoro).
Jakarta: Indeks.

Lee, Monte dan Carla Johnson. 2004. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam
Perspektif Global. Edisi Pertama. (Alih Bahasa : Haris Munandar dan
Dudy Priatna). Jakarta : Prenada.

Sekaran, Uma. 2003, Bussiness Research Method, New York : John Willeg and
Sons

Shimp. A. Terence. 2004 . 2004. Periklanan Promosi. Aspek Tambahan


Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi Kelima. Jilid II (Alih Bahasa :
Dwikartini Yahya) Jakarta : Erlangga.

Sugiyono, 2001, Metodologi Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung

Sunyoto, Danang. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat. Cetakan Pertama.
Yogyakarta : Amara Books.

Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua.
Cetakan Kedua Belas. Yogyakarta : Liberty.

80
81

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan Pertama.
Jakarta : Ghalia Indonesia.

Widarjono, Agus, 2005, Ekonometrika (Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan
Ekonomi), Yogyakarta : Ekonisia, Univeritas Islam Indonesia.

Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan Jakarta : Buana Pustaka


Indonesia.

www. usd. ac. id

www. unilever. co. id


LAMPIRAN
KUESIONER

Lamp : 1 berkas kuesioner


Hal : Kuesioner Penelitian

Yogyakarta,…………..

Kepada :
Yth. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta

Dengan Hormat,

Dengan ini saya :


Nama : Tri Sula Wijanarko
NIM : 002214178
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata
Dharma sedang menyusun skripsi dengan judul “ Pengaruh Daya Tarik Iklan
Sabun Mandi Lifebuoy Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen”.
Dalam penyusunan skripsi ini, saya mohon bantuan Anda untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner ini,
untuk memperoleh data yang saya butuhkan.
kesungguhan Anda dalam mengisi setiap butir pernyataan akan sangat
menentukan tingkat keberhasilan penelitian ini. Saya sangat mengharapkan
kerjasama Anda dengan menjawab semua pernyataan sesuai dengan keadaan
Anda yang sebenarnya. Petunjuk cara pengisian akan saya jelaskan di awal setiap
kelompok kuesioner ini.

Atas perhatian dan kerjasama Anda, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Tri Sula Wijanarko.


BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN

Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan

keadaan Anda sebenarnya.

1. Nama : ………………………………………...(Bila tidak keberatan)

2. Fakultas : ………………………………………..

3. Prodi : ………………………………………..

4. Jenis Kelamin :

a. Pria

b. Wanita

5. Usia Anda :

a. 16 – 18 tahun

b. 19 – 21 tahun

c. 22 – 24 tahun

d. Lebih dari 24 tahun

6. Uang saku Anda rata-rata per bulan :

a. Kurang dari Rp 400.000,-

b. Rp 400.000,00 – Rp 700.000,00

c. Rp 700.000,- – Rp 1.000.000,-

d. Lebih dari Rp 1.000.000,-


7. Status tempat tinggal Anda :

a. Sewa / kontrak

b. Kos

c. Rumah orang tua

d. Rumah Saudara

8. Apakah Anda sering menonton televisi dalam 2 bulan terakhir ini :

a. Setiap hari dalam beberapa jam

b. Setiap hari pada jam tertentu

c. Hanya pada hari tertentu

d. Tidak pernah

9. Anda telah menggunakan sabun mandi Lifebuoy selama ?

a. Kurang dari 2 bulan

b. 2 bulan – 4 bulan

c. lebih dari 4 bulan

10. Bentuk sabun mandi Lifebuoy yang Anda gunakan?

a. Cair

b. Padat / batang
BAGIAN II

Untuk pernyataan bagian II telah disediakan 5 alternatif jawaban. Anda dimohon


untuk memilih alkternatif jawaban dengan memberi tanda ( √ ) pada kotak yang
tersedia sesuai dengan keadaan Anda sebenarnya.
(SS) : Sangat setuju
(S) : Setuju
(R) : Ragu-ragu / Netral
(TS) : Tidak Setuju
(STS) : Sangat tidak setuju

Bentuk atau Format Iklan


No Pernyataan SS S R TS STS
1. Bentuk atau format iklan yang digunakan
dalam iklan sabun mandi lifebuoy
menggunakan jingle yang baik.
2. Bentuk atau format iklan yang menggunakan
alur yang jelas, membuat iklan tersebut
menarik.
3. Bentuk atau format iklan dengan drama/cerita
yang digunakan dalam iklan sabun mandi
Lifebuoy menjadikan iklan lebih enak
ditonton dan dinikmati.
4. Bentuk atau format iklan dengan drama/cerita
yang digunakan dalam iklan sabun mandi
Lifebuoy mampu memberikan kesan yang
baik.
Informasi Iklan

No Pernyataan SS S R TS STS

5. Informasi yang disampaikan dalam iklan

sabun mandi Lifebuoy merupakan informasi

yang baik dan nyata mengenai produk yang

diiklankan.

6. Informasi yang disampaikan dalam iklan

sabun mandi Lifebuoy merupakan informasi

yang jelas dan lengkap mengenai produk yang

diiklankan.

7. Informasi yang disampaikan dalam iklan

sabun mandi Lifebuoy merupakan informasi

yang mudah dipahami.

8. Informasi yang disampaikan dalam iklan

sabun mandi Lifebuoy merupakan informasi

yang mudah diingat.


Isi Iklan

No Pernyataan SS S R TS STS

9. Isi iklan yang disampaikan dalam iklan sabun

mandi Lifebuoy jujur dan objektif.

10. Isi iklan yang disampaikan dalam iklan sabun

mandi Lifebuoy singkat dan jelas.

11. Isi iklan yang disampaikan dalam iklan sabun

mandi Lifebuoy tidak menyinggung produsen

lain atau golongan tertentu.

12. Isi iklan yang disampaikan dalam iklan sabun

mandi Lifebuoy menarik perhatian banyak

orang.

Minat Beli Ulang

No Pernyataan SS S R TS STS

13. Saya berminat untuk membeli kembali sabun

mandi Lifebuoy.

14. Saya tidak akan berganti ke sabun mandi

merek yang lain.


No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 TOTAL
1 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 3 3 58
2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 52
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 50
4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 53
5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 55
6 4 5 2 3 1 4 5 3 2 3 3 4 2 2 43
7 4 3 5 1 2 4 4 3 5 2 5 4 2 3 47
8 3 4 1 4 5 3 2 1 1 4 3 3 1 2 37
9 3 4 3 4 4 3 5 5 3 3 5 4 2 2 50
10 3 4 4 4 4 3 5 5 4 3 3 3 2 3 50
11 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 55
12 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 51
13 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 52
14 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 47
15 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 3 53
16 2 5 1 5 3 2 3 3 1 4 3 3 2 2 39
17 5 3 2 4 3 5 2 1 2 4 3 4 1 2 41
18 1 4 5 2 1 1 4 4 5 4 4 4 2 2 43
19 4 5 4 3 4 4 4 4 4 1 1 4 1 1 44
20 4 3 4 4 4 4 5 4 4 1 2 4 1 2 46
21 5 4 3 1 4 5 3 2 3 3 5 3 2 2 45
22 4 3 4 2 4 4 3 5 2 4 4 3 2 2 46
23 2 3 4 5 3 2 1 1 4 3 5 3 1 1 38
24 5 4 4 4 3 5 5 3 3 3 4 3 2 2 50
25 5 4 3 4 3 5 5 4 3 3 2 1 1 2 45
26 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 57
27 3 3 3 4 5 3 3 3 2 5 5 5 3 3 50
28 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 57
29 1 3 3 3 3 1 4 3 3 1 4 5 1 1 36
30 2 3 1 2 1 2 4 3 1 2 4 4 1 2 32
31 5 1 4 4 4 5 4 4 4 5 3 2 2 2 49
32 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 5 2 3 47
33 4 4 4 5 4 4 1 2 4 4 3 5 2 2 48
34 3 4 5 3 2 3 3 5 5 4 5 4 2 4 52
35 2 4 1 3 5 2 4 4 1 4 5 3 1 1 40
36 4 5 4 1 1 4 3 5 4 4 4 4 2 2 47
37 3 1 2 5 3 3 3 4 2 3 3 1 1 2 36
38 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 2 3 55
39 3 4 3 1 3 3 1 4 3 3 1 4 1 1 35
40 1 1 3 4 2 1 2 4 3 1 2 4 1 2 31
41 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 5 3 2 2 51
42 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 49
43 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 51
44 5 5 4 5 4 5 3 1 4 5 3 2 2 3 51
45 4 4 4 1 4 5 1 2 4 4 3 5 2 2 45
46 3 3 3 4 4 4 4 5 3 2 1 1 1 2 40
47 4 3 3 2 3 3 4 4 3 5 5 3 2 1 45
48 3 4 3 5 4 4 4 4 3 5 5 4 2 2 52
49 1 1 3 3 3 1 1 3 3 1 4 2 2 2 30
50 3 3 5 4 3 3 2 4 5 2 1 4 1 1 41
51 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4 51
52 3 5 4 3 4 3 3 4 4 4 3 5 2 3 50
53 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 2 54
54 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 51
55 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 51
56 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 2 3 54
57 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 55
58 3 5 5 5 4 3 1 4 5 3 2 3 1 2 46
59 1 4 4 3 3 1 2 4 4 3 5 2 2 2 40
60 4 4 2 4 3 4 5 3 2 1 1 4 1 1 39
61 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 3 3 2 3 53
62 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 3 3 3 55
63 5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 2 3 55
64 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 52
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 51
66 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 49
67 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 54
68 5 3 3 5 4 5 3 2 3 3 1 3 1 2 43
69 4 1 2 3 4 4 3 5 2 1 2 1 1 1 34
70 2 3 3 4 3 2 1 3 4 4 5 4 2 2 42
71 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 2 1 51
72 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 2 3 54
73 1 4 2 4 3 1 4 5 3 2 3 2 2 2 38
74 2 4 5 3 1 2 4 4 3 5 2 5 2 3 45
75 5 4 1 3 4 5 3 2 1 1 4 1 1 1 36
76 4 4 5 4 4 4 3 5 5 3 3 3 2 2 51
77 4 3 5 4 4 4 3 5 5 4 3 4 2 3 53
78 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 2 52
79 3 5 3 3 1 4 5 3 3 3 2 3 1 3 42
80 1 3 5 1 2 4 4 3 5 4 3 4 1 2 42
81 4 4 4 4 5 3 2 1 4 4 4 4 2 3 48
82 4 4 4 4 4 3 5 5 4 3 1 3 3 3 50
83 3 4 4 4 4 3 5 5 4 1 2 3 2 3 47
84 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 2 4 57
85 5 5 4 3 1 4 5 3 4 3 2 4 1 2 46
86 3 3 3 1 2 4 4 4 3 3 5 5 2 2 44
87 4 4 2 4 5 3 2 4 2 3 5 4 2 3 47
88 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 4 4 2 2 56
89 4 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 3 3 51
90 5 3 4 5 4 5 4 3 2 4 4 4 2 3 52
91 4 3 3 4 4 4 4 4 3 1 4 5 2 3 48
92 4 4 4 4 4 4 4 2 1 2 4 4 1 2 44
93 5 3 3 4 5 5 4 3 1 4 5 3 2 3 50
94 3 3 3 1 4 3 3 1 2 4 4 3 1 1 36
95 4 3 3 2 4 4 3 4 5 3 2 1 1 2 41
96 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 5 5 2 3 56
97 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 2 3 53
98 3 4 4 2 4 3 4 5 4 5 4 4 2 2 50
99 5 1 4 5 4 5 4 3 4 4 5 3 2 3 52
100 3 2 2 5 3 3 3 1 2 4 4 4 1 3 40
Jumlah 358 359 362 355 356 359 359 358 353 346 361 360 190 252 4728
Rata-rata 3.58 3.59 3.62 3.55 3.56 3.59 3.59 3.58 3.53 3.46 3.61 3.6 1.9 2.52 47.28
Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100.0
Excluded
0 .0
(a)
Total 100 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.706 .728 14

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


PT_1 3.58 1.046 100
PT_2 3.59 1.006 100
PT_3 3.62 1.023 100
PT_4 3.55 1.140 100
PT_5 3.56 .988 100
PT_6 3.59 1.016 100
PT_7 3.59 1.102 100
PT_8 3.58 1.084 100
PT_9 3.53 1.105 100
PT_10 3.46 1.096 100
PT_11 3.61 1.163 100
PT_12 3.60 .985 100
PT_13 1.90 .644 100
PT_14 2.52 .870 100

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item Means 3.377 1.900 3.620 1.720 1.905 .261 14
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
PT_1 43.70 36.697 .399 .840 .680
PT_2 43.69 39.671 .471 .359 .708
PT_3 43.66 35.681 .501 .745 .667
PT_4 43.73 39.977 .509 .207 .718
PT_5 43.72 39.012 .232 .314 .700
PT_6 43.69 37.469 .350 .836 .686
PT_7 43.69 38.014 .267 .314 .697
PT_8 43.70 39.545 .256 .371 .711
PT_9 43.75 36.149 .412 .737 .677
PT_10 43.82 35.907 .437 .364 .674
PT_11 43.67 38.486 .209 .301 .706
PT_12 43.68 39.068 .228 .267 .701
PT_13 45.38 37.369 .644 .631 .667
PT_14 44.76 35.922 .592 .531 .661

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


47.28 42.850 6.546 14

ANOVA(a)

Sum of
Squares df Mean Square F Sig
Between People 303.011 99 3.061
Within People Between Items 339.129 13 26.087 28.975 .000
Residual 1158.729 1287 .900
Total 1497.857 1300 1.152
Total 1800.869 1399 1.287
Grand Mean = 3.38
a The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Reliability
Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100.0
Excluded
0 .0
(a)
Total 100 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.716 .717 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


FORMAT IKLAN 3.58500 .587346 100
INFORMASI IKLAN 3.58000 .616359 100
ISI IKLAN 3.55000 .694495 100
MINAT PEMBELIAN
ULANG 2.21000 .693330 100

Inter-Item Correlation Matrix

MINAT
FORMAT INFORMASI PEMBELIAN
IKLAN IKLAN ISI IKLAN ULANG
FORMAT IKLAN 1.000 .454 .369 .418
INFORMASI IKLAN .454 1.000 .132 .371
ISI IKLAN .369 .132 1.000 .581
MINAT PEMBELIAN
ULANG .418 .371 .581 1.000

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.


Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item Means 3.231 2.210 3.585 1.375 1.622 .464 4
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
FORMAT IKLAN 9.34000 2.333 .540 .315 .636
INFORMASI IKLAN 9.34500 2.509 .389 .272 .718
ISI IKLAN 9.37500 2.191 .473 .379 .675
MINAT PEMBELIAN
ULANG 10.71500 1.950 .629 .435 .671

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


12.92500 3.647 1.909737 4

ANOVA(a)

Sum of
Squares df Mean Square F Sig
Between People 90.266 99 .912
Within People Between Items 139.132 3 46.377 179.264 .000
Residual 76.837 297 .259
Total 215.969 300 .720
Total 306.234 399 .768
Grand Mean = 3.23125
a The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Regression
Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


MINAT PEMBELIAN
ULANG 2.21000 .693330 100

FORMAT IKLAN 3.58500 .587346 100


INFORMASI IKLAN 3.58000 .616359 100
ISI IKLAN 3.55000 .694495 100

Correlations

MINAT
PEMBELIAN FORMAT INFORMASI
ULANG IKLAN IKLAN ISI IKLAN
Pearson Correlation MINAT PEMBELIAN
ULANG 1.000 .418 .371 .581
FORMAT IKLAN .418 1.000 .454 .369
INFORMASI IKLAN .371 .454 1.000 .132
ISI IKLAN .581 .369 .132 1.000
Sig. (1-tailed) MINAT PEMBELIAN
ULANG . .000 .000 .000
FORMAT IKLAN .000 . .000 .000
INFORMASI IKLAN .000 .000 . .095
ISI IKLAN .000 .000 .095 .
N MINAT PEMBELIAN
ULANG 100 100 100 100
FORMAT IKLAN 100 100 100 100
INFORMASI IKLAN 100 100 100 100
ISI IKLAN 100 100 100 100
Variables Entered/Removed(b)

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 ISI IKLAN,
INFORMAS
I IKLAN, . Enter
FORMAT
IKLAN(a)
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: MINAT PEMBELIAN ULANG

Model Summary(b)

Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
1 .660(a) .435 .418 .529024 .435 24.682 3 96 .000 2.131
a Predictors: (Constant), ISI IKLAN, INFORMASI IKLAN, FORMAT IKLAN
b Dependent Variable: MINAT PEMBELIAN ULANG

ANOVA(b)

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regressio
20.723 3 6.908 24.682 .000(a)
n
Residual 26.867 96 .280
Total 47.590 99
a Predictors: (Constant), ISI IKLAN, INFORMASI IKLAN, FORMAT IKLAN
b Dependent Variable: MINAT PEMBELIAN ULANG
Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients 95% Confidence Interval for B

Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound


1 (Constant) -1.087 .413 -2.633 .010 -1.906 -.268
FORMAT
.439 .108 .118 4.065 .000 -.076 .354
IKLAN
INFORMASI
.282 .097 .251 2.912 .004 .090 .474
IKLAN
ISI IKLAN .504 .082 .504 6.109 .000 .340 .667
a Dependent Variable: MINAT PEMBELIAN ULANG

Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N


Predicted Value 1.01473 2.97005 2.21000 .457516 100
Residual -1.077187 1.173708 .000000 .520947 100
Std. Predicted Value -2.613 1.661 .000 1.000 100
Std. Residual -2.036 2.219 .000 .985 100
a Dependent Variable: MINAT PEMBELIAN ULANG
Model Summary(b)

Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
1 .660(a) .435 .418 .529024 .435 24.682 3 96 .000 2.131
a Predictors: (Constant), ISI IKLAN, INFORMASI IKLAN, FORMAT IKLAN
b Dependent Variable: MINAT PEMBELIAN ULANG

1
Regression
Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


LOG RESIDUALNYA -
1.87675078 100
2.3531297
LOGARITMA NATURAL
FORMAT IKLAN 1.2619509 .17834269 100
LOGARITMA NATURAL
INFORMASI IKLAN 1.2584589 .19208339 100
LOGARITMA NATURAL
ISI IKLAN 1.2441357 .22605377 100
Correlations

LOGARITMA LOGARITMA
LOG NATURAL NATURAL LOGARITMA
RESIDUA FORMAT INFORMASI NATURAL ISI
LNYA IKLAN IKLAN IKLAN
Pearson Correlation LOG RESIDUALNYA 1.000 -.034 -.005 .041
LOGARITMA
NATURAL FORMAT -.034 1.000 .480 .372
IKLAN
LOGARITMA
NATURAL INFORMASI -.005 .480 1.000 .102
IKLAN
LOGARITMA
NATURAL ISI IKLAN .041 .372 .102 1.000
Sig. (1-tailed) LOG RESIDUALNYA . .370 .478 .341
LOGARITMA
NATURAL FORMAT .370 . .000 .000
IKLAN
LOGARITMA
NATURAL INFORMASI .478 .000 . .155
IKLAN
LOGARITMA
NATURAL ISI IKLAN .341 .000 .155 .
N LOG RESIDUALNYA 100 100 100 100
LOGARITMA
NATURAL FORMAT 100 100 100 100
IKLAN
LOGARITMA
NATURAL INFORMASI 100 100 100 100
IKLAN
LOGARITMA
NATURAL ISI IKLAN 100 100 100 100
Variables Entered/Removed(b)

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1
LOGARITM
A
NATURAL
ISI IKLAN,
LOGARITM
A
NATURAL
. Enter
INFORMAS
I IKLAN,
LOGARITM
A
NATURAL
FORMAT
IKLAN(a)

a All requested variables entered.


b Dependent Variable: LOG RESIDUALNYA

Model Summary(b)

Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
1 .069(a) .005 -.026 1.90125652 .005 .155 3 96 .926 2.306
a Predictors: (Constant), LOGARITMA NATURAL ISI IKLAN, LOGARITMA NATURAL INFORMASI IKLAN, LOGARITMA NATURAL FORMAT IKLAN
b Dependent Variable: LOG RESIDUALNYA
ANOVA(b)

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regressio
1.679 3 .560 .155 .926(a)
n
Residual 347.019 96 3.615
Total 348.697 99
a Predictors: (Constant), LOGARITMA NATURAL ISI IKLAN, LOGARITMA NATURAL INFORMASI IKLAN, LOGARITMA NATURAL FORMAT IKLAN
b Dependent Variable: LOG RESIDUALNYA

Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients 95% Confidence Interval for B

Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound


1 (Constant) -2.373 1.664 -1.426 .157 -5.677 .930
LOGARITMA
NATURAL -.708 1.315 -.067 -.538 .592 -3.318 1.902
FORMAT IKLAN
LOGARITMA
NATURAL
.198 1.139 .020 .174 .862 -2.064 2.459
INFORMASI
IKLAN
LOGARITMA
NATURAL ISI .534 .915 .064 .584 .561 -1.281 2.349
IKLAN
a Dependent Variable: LOG RESIDUALNYA
Casewise Diagnostics(a)

LOG
RESIDUA
Case Number Std. Residual LNYA
8 -3.746 -9.53252
12 -3.925 -9.76997
a Dependent Variable: LOG RESIDUALNYA

Residuals Statistics(a)

Std.
Minimum Maximum Mean Deviation N
Predicted Value -2.6608698 -2.0336728 -2.3531297 .13021448 100
Residual -7.46295023 2.68589544 .00000000 1.87222800 100
Std. Predicted Value -2.363 2.453 .000 1.000 100
Std. Residual -3.925 1.413 .000 .985 100
a Dependent Variable: LOG RESIDUALNYA
Model Summary(b)

Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
1 .660(a) .435 .418 .529024 .435 24.682 3 96 .000 2.131
a Predictors: (Constant), ISI IKLAN, INFORMASI IKLAN, FORMAT IKLAN
b Dependent Variable: MINAT PEMBELIAN ULANG

Model Summary(b)

Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
1 .550(a) .303 .288 .495466 .303 21.061 2 97 .000 2.089
a Predictors: (Constant), ISI IKLAN, INFORMASI IKLAN
b Dependent Variable: FORMAT IKLAN

Model Summary(b)

Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
1 .371(a) .137 .120 .651615 .137 7.729 2 97 .001 2.180
a Predictors: (Constant), INFORMASI IKLAN, FORMAT IKLAN
b Dependent Variable: ISI IKLAN

Model Summary(b)

Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
1 .455(a) .207 .191 .554433 .207 12.675 2 97 .000 2.010
a Predictors: (Constant), ISI IKLAN, FORMAT IKLAN
b Dependent Variable: INFORMASI IKLAN

Anda mungkin juga menyukai