Anda di halaman 1dari 105

MENGEMBANGKAN PROMOSI PARIWISATA MELALUI

MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI KOTA SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

Disusun oleh:

Ella Agustin Wardani

NIM. B.131.15.0113

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2019
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI

Nai-ra Penyusun Ella Agustin Wardar,i

Nomor Induk Mahasiswa B.13r.r5.0113

Fakultas/ Jurusan Ekonorr-ri/ Manajemen

Judul Usulan Penelitian Skripsi MENGEMBANGKAN PROMOSI

PARIWISATA MELALUI MEDIA

SOSIAL II{,|TAGRAM DI KOTA

SEMARANG

Dosen Pembimbing Dr. Drs. Djoko Santoso. Msi

Semarang, 24 J anuari 20 19

Dosen Pembimbing

( Dr. Drs. Djoko Santoso. Msi )


PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI

Nama Penyusun Ella Agustin Wardani

Nomor Induk Mahasiswa B.131.1s.0113

Fakultas/ Jurusan Ekonomi/ Manajemen

Judul Usulan Penelitian SkriPsi MENGEMBANGKAN PROMOSI

PARIWISATA MEI-ALUl MEDIA

SOSIAL II'{STAGL4M Dl KOTA

SEMARANG

Dosen Pembimbing Dr. Drs. Djoko Santoso, Msi

Semarang, 24 J anuari 2019

Dosen Pembimbing

( Dr. Drs. Djoko Santoso, Msi)

111
PENGESAHAN REVISI SKRIPSI

Nama Penyusun Ella Agustin Wardani

Nomor lnduk Mahasiswa B. i31.15.01 13

Fakultas/ Jurusan Ekonorni/ Manajemen

Judul Usulan Penelitian Skripsi MENCEMBANGKAN PROMOSI

PARIWISATA MELALUI MEDIA

SOSIAL II\;STAGL4M DI KOTA

SEMARANG

Dosen Pembimbing Dr. Drs. Djoko Santoso, Msi

Telah dinyatakan lulus ujian pada

Tanggal, 30 Januari 2019

Tirn penguji

l. Dr. Drs. Djoko Santoso, Msi

2. Edy Mulyantotro, SE.MM

3. Drs. Witjaksono E.H, MM

IV
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Penyusun Ella Agustin Wardani

Nomor Induk Mahasiswa B.131.15.0113

Fal<ultas/ Jurusan Ekonomi/ Manajemen

Judul Usulan Penelitian Skripsi MENGEMBANGKAN PROMOSI

PARIWISATA MELAI-U I MEDIA

SOSIAI, IITSTAGR{M DI KOTA

SEMARANG

Dosen Pembimbing : Dr. Drs. Djoko Santoso, Msi

Telah dinyatakan lulus ujian pada

Tanggal, 30 Januari 2019

Tim Pengu.ii

1. Dr" Drs. Djoko Santoso. Msi _.....Y.......:Y......)

2. Edy Mulyantomo, SE,.MM

3. Drs. Witjaksono E.H, MM


ABSTRACT

This research is motivated by the phenomenon of a tourism promotion


business carried out through the social media Instagram in Semarang City. This
phenomenon shows the realization of tourism promotion activities through
Instagram social media in the city of Semarang at this time, with the aim of
researchers being able to find out tourism promotion strategies through Instagram
social media conducted in Semarang City.
To find out this, this study uses qualitative research with a case study
approach by taking the object of research in the city of Semarang. Data collection
in this study was obtained through interviews, observation, documentation with
informants, namely admin Instagram account, Instagram social media user
community, academics in tourism, and travel bureaus that use Instagram social
media as a promotional media.
The results of the analysis of tourism promotion strategies in Semarang
City through Instagram social media through stages: 1) Content creation, 2)
Determination of platforms, 3) Making program plans, 4) Program
implementation, 5) Monitoring and evaluation. The superiority of promotion
analysis through Instagram social media is unpaid promotional media, media that
can be used at any time, media that are easy to use, media that can be connected
with other social media, & media that has many users. Analysis of the weaknesses
of promotion through Instagram social media is that you have to update regularly,
the authenticity of products that are still in doubt, prone to spamming. Furthermore,
the analysis of the prospect of promotion through Instagram social media has a
very effective prospect for going forward.

Keywords: promotion strategy, Instagram social media, advantages &


disadvantages, promotion prospects

vii
ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi terjadinya sebuah fenomena bisnis promosi


pariwisata yang dilakukan melalui media sosia Instagram di Kota Semarang.
Fenomena tersebut menunjukkan realisasi kegiatan promosi pariwisata melalui
media sosial Instagram di Kota Semarang saat ini, dengan tujuan peneliti dapat
mengetahui strategi promosi pariwisata melalaui media sosial Instagram yang
dilakukan di Kota Semarang.
Untuk mengetahui hal tersebut, penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan mengambil obyek penelitian di
Kota Semarang. Pengumpulan data dalam penelitian ini di peroleh melalui
wawancara, observasi, dokumentasi dengan para informan-informan yaitu admin
akun Instagram, masyarakat pengguna media sosial Instagram, akademisi dalam
bidang pariwisata, dan biro perjalanan yang memanfaatkan media sosial Instagram
sebagai media promosi.
Hasil analisis strategi promosi pariwisata di Kota Semarang melalui media
sosial Instagram melalui tahap-tahap : 1) Penciptaan konten, 2) Penentuan
platform, 3) Membuat rencana program, 4) Implementasi program, 5) Monitoring
dan evaluasi. Analisis keunggulan promosi melalui media sosial Instagram adalah
media promosi yang tidak berbayar, media yang dapat digunakan kapan saja, media
yang mudah untuk digunakan, media yang dapat terkoneksi dengan media sosial
lain, & media yang memiliki banyak pengguna. Analisis kelemahan promosi
melalui media sosial Instagram adalah harus update secara berkala, keaslian produk
yang masih diragukan, rawan spamming. Selanjutnya analisis prospek promosi
melalui media sosial Instagram mempunyai prospesk yang sangat efektif dilalukan
untuk kedepannya.

Kata Kunci : strategi promosi, sosial media Instagram, keunggulan & kelemahan,
prospek promosi

viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“ Bersyukurlah selalu atas posisimu saat ini, nikmati setiap proses yang ada,
yakinlah bahwa proses tidak akan menghianati hasil.” ( Aku )

“ Manusia terlahir dengan kemampuan yang sama, tinggal kita menggali


dan mengeksplor kemampuan kita.” ( Socrates )

PERSEMBAHAN :
Dengan penuh kebahagiaan serta kerendahan hati, penulis dengan rasa
syukur mempersembahkan karya skripsi ini untuk:

1. Bapak Warsidi dan Ibu Sutiyem yang tercinta


2. Bapak Dr. Drs Djoko Susanto,Msi dan Universitas Semarang
3. Teman-teman Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Semarang tahun
2015
4. Rekan-rekan kerja PT JawaSurya Kencana Indah
5. Instansi-instansi yang terkait
6. Teman-teman yang memberi suport dalam pengerjaan skripsi

ix
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya, sehingga Skripsi dengan judul “ MENGEMBANGKAN PROMOSI

PARIWISATA MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DI KOTA

SEMARANG “ dapat terselesaikan.

Selama melaksanakan penelitian dan dalam menyelesaikan skripsi ini,

peneliti telah menerima banyak bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran, serta

fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis

menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Andy Kridasusila, SE, MM. Selaku Rektor Universitas Semarang

2. Bapak Yohanes Suhardjo, S.E ,M.Si,Ak,CA, selaku Dekan FE USM

3. Bapak Teguh Ariefiantoro,S.E,MM, selaku ketua Program Studi Strata 1 FE

USM

4. Ibu Dian Triyani, SE,MM selaku Dosen Wali

5. Bapak Dr. Drs. Djoko Santoso, Msi, selaku Dosen pembimbing, yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Semarang yang telah

memberikan ilmu kepada penulis

7. Bapak Warsidi dan Ibu Sutiyem, selaku orang tua yang senantiasa

mendoakan kelancaran dalam menempuh study

8. Semua informan yang telah memberikan informasi kepada penulis

9. Teman-teman mahasiswa/i angakatan 2015 yang senantiasa mensuport

serta memberi semangat dalam menyelesainakn skripsi

x
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI ................................................................ ii


PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI ................................................................. iii
PENGESAHAN REVISI SKRIPSI ....................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN................................................................. v
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................ vi
ABSTRACT ............................................................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 10
1.3.1. Tujuan Penelitian ............................................................................ 10
1.3.2. Kegunaan Penelitian........................................................................ 10
BAB II TELAAH PUSTAKA .............................................................................. 12
2.1. Landasan Teori ....................................................................................... 12
2.1.1. Komunikasi Pemasaran ................................................................... 12
2.1.2. Promosi ........................................................................................... 12
2.1.3. Media Sosial .................................................................................... 16
2.1.4. Jejaring Sosial Instagram .............................................................. 17
2.1.5. Media Sosial Sebagai Media Promosi ......................................... 21
2.1.6. Pariwisata ....................................................................................... 23
2.1.7. Jenis dan Macam Pariwisata ........................................................... 26
2.1.8. Pengembangan Pariwisata............................................................... 27
2.2. Telaah Penelitian Sebelumnya ............................................................. 29
2.3. Alur Penelitian ........................................................................................ 31
xii
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 32
3.1. Desain Penelitian................................................................................... 32
3.1.1. Metode Pendekatan Penelitian ........................................................ 33
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 33
3.3. Jenis Data Penelitian .............................................................................. 34
3.4. Pemilihan Informan ................................................................................ 35
3.5. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 37
3.6. Prosedur Analisis Data ........................................................................... 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 40
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................................... 40
4.1.1. Gambaran Umum Kota Semarang .................................................. 40
4.1.2. Pariwisata Kota Semarang .............................................................. 44
4.2. Analisis Data .......................................................................................... 47
4.2.1. Profil Informan ................................................................................ 47
4.3. Strategi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram ............... 47
4.4. Keunggulan dan Kelemahan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial
Instagram........................................................................................................... 62
4.4.1. Keunggulan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram 62
4.4.2. Kelamahan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram.. 66
4.5. Prospek Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram .............. 69
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 74
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 74
5.2. Saran ....................................................................................................... 76
5.3. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 77
5.4. Agenda Penelitian Yang Akan Datang ................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 78
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 81

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Pengunjung Wisatawan Kota Semarang........................ 5


Tabel 1.2. Objek Wisata Kota Semarang.................................................... 6
Tabel 2.1. Jenis dan Macam Pariwisata...................................................... 26
Tabel 3.1. Partisipasi Informan Dalam Penelitian....................................... 36
Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Kota Semarang 2018.................................... 43
Tabel 4.2. Objek Wisata Kota Semarang..................................................... 46

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Peta Geografis Kota Semarang .................................................. 42


Gambar 4.2. Peta Demografis Kota Semarang............................................... 44
Gambar 4.3. Peta Pariwisata Kota Semarang................................................. 45
Gambar 4.4. Wawan dengan Bpk Munif........................................................ 49
Gambar 4.5. Wawancara dengan Bpk Arif ................................................... 51
Gambar 4.6. Wawancara dengan Bpk Andri.................................................. 54
Gambar 4.7. Wawancara dengan Bpk Henry................................................. 63
Gambar 4.8. Wawancara dengan Sari............................................................ 64
Gambar 4.9. Wawancara dengan Sofie.......................................................... 65
Gambar 4.10. Wawancara dengan Angga ..................................................... 67
Gambar 4.11. Wawancara dengan Hilda ....................................................... 68

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Tabulasi Wawancara .................................................. 81


Lampiran 2. Kartu Bimbingan Skripsi...................................................... 87
Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup........................................................... 89

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Promosi adalah salah satu bagian dari marketing mix yang besar peranannya.

Promosi merupakan suatu kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh

perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen untuk membeli produk yang

ditawarkan. Menurut (Rangkuti, 2009) Promosi adalah salah satu unsur dalam

bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan,

membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan. Bagian yang terpenting

dari instrumen pemasaran adalah pesan yang dikomunikasikan kepada calon

pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi. Program

promosi dalam pemasaran disebut komunikasi pemasaran. (Soemanagara, 2008)

menyebutkan, komunikasi pemasaran bertujuan untuk mencapai tiga tahap

perubahan yang ditujukan kepada konsumen, antara lain perubahan knowledge

(pengetahuan), perubahan sikap, dan perubahan perilaku.

Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik

mereka tentang berbagai fitur. Keberhasilan dari suatu perusahaan sendiri tidak

lepas dari peran promosi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan tersebut.

Menurut (Jamieson & Fill, 2011) terdapat 5 (lima) elemen bauran promosi, yaitu

periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi

(personal selling), humas dan publisitas (publicity and public relations), dan

penjualan langsung (direct selling). Masing-masing elemen memiliki kekuatan dan

1
2

kelemahannya sendiri. Kelima bauran promosi tersebut kini mulai digunakan dalam

berbagai macam cara untuk membangun hubungan dengan konsumen.

Dalam perkembangannya periklanan (advertising) beberapa tahun ini

mengalami pekembangan yang sangat pesat, dengan adanya internet telah merubah

cara interaksi dalam komunikasi pemasaran dari face to face (konvensional)

menjadi screen to face (internet marketing). Hal ini disebabkan karena adanya

peningkatan pengguna internet dimasyarakat. Menurut laporan Tetra Pak Index

2017 yang belum lama diluncurkan, mencatatkan ada sekitar 132 juta pengguna

internet di Indonesia. Sementara hampir setengahnya adalah penggila media sosial,

atau berkisar di angka 40%. Angka ini meningkat lumayan dibanding tahun lalu, di

2016 kenaikan penguna internet di Indonesia berkisar 51% atau sekitar 45 juta

pengguna, diikuti dengan pertumbuhan sebesar 34% pengguna aktif media sosial.

Tercatat ada lebih dari 106 juta orang Indonesia menggunakan media sosial tiap

bulannya (Yudhianto, 2017).

Dengan tingginya penggunaan media sosial di Indonesia menjadi media baru

untuk memasarkan produk atau jasanya. Iklan yang dulunya hanya kita lihat di

media konvensional seperti televisi, radio, surat kabar atau majalah sekarang telah

menyebar ke dunia media sosial. Berbeda dengan iklan konvensional yang hanya

bersifat searah, media sosial memungkinkan pengguna untuk memberikan umpan

balik kepada pemasar seperti bertanya, memberikan komentar, dan saran. Dalam

penggunaannya media sosial dirasa menghemat biaya dan lebih efisien waktu

dalam pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran (marketing communication)

yang tepat dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh

kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien (Soemanagara, 2008). Media Sosial
3

menjadi suatu forum interaksi antara pengguna dan penjual didalam media sosial

terdapat banyak kegiatan sosialisasi dan interaksi, serta menarik orang lain untuk

melihat dan mengunjungi tautan yang berisi informasi mengenai produk dan lain-

lain.

Awal mula kemunculan media sosial ini bermulai dengan adanya situs

Friendster, media sosial ini merupakan situs pertemanan virtual kala itu yang dapat

menghubungkan komunikasi antar orang dengan jarak jauh. Namun, pergeseran

pemasaran via online baru dirasakan saat munculnya Facebook yang menggeser

kepopuleran Friendster. Menurut Wiguna dalam (Judhita, 2012) Negara Indonesia

tercatat dalam sepuluh besar negara pemakai situs Facebook terbanyak ketika situs

ini mulai dibuka untuk umum sejal tahun 2006. Namun dengan bertambahnya

teknologi internet media sosial Facebook pun mulai bergeser kepopularitasannya

dengan adanya media sosial Twitter yang memiliki fitur hampir sama dengan

Facebook. Tidak hanya dengan Twitter baru-baru ini yang sendang marak adalah

munculnya media sosial Instagram sebagai salah satu media sosial yang memiliki

kegunaaan visual seperti menggunggah foto dan video.

Selain itu, Instagram juga dapat diartikan sebagai aplikasi jejaring sosial

untuk berbagi foto, menerapkan filter digital, geotagging, geolocation, dan

membaginya ke berbagai layanan jejaringan sosial lainnya. Fitur lainnya dari

Instagram adalah adalah fitur “Follow” yang memungkinnya pengguna untuk

mengikuti pengguna lainnya sehingga unggahan dari pengguna lain tersebut akan

muncul di lama yang ia miliki. Selanjutnya dalam setiap unggahan foto atau video

di akun Instagram dapat disertai dengan penjelasan atau informasi tentang foto atau

video yang di unggah yang didalam Instagram disebut dengan “Caption”.


4

Kemudian dilengkapi dengan “Hahstag” yang khas dengan akun tersebut.

“Hahstag” merupakan sebuah fitur Instagram yang digunakan untuk memudahkan

pengguna Instagram mencari gambar yang diinginkan pada kolom search. Like

dalam Instagram yang berbentuk hati merupakan fitur yang digunakan oleh

pengguna Instagram jika mereka menyukai unggahan foto atau video tertentu

(Rouse, 2017).

Semua fasilitas yang ditawarkan oleh Instagram memiliki potensi untuk

mendukung dan memajukan berbagai sektor industri tidak terkecuali industri

pariwisata. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh (Rukmiyati & Suastini,

2016) media sosial banyak digunakan dalam mencari dan menggali berbagai

informasi tentang tempat-tempat pariwisata dan dengan adanya media sosial pun

pengguna media sosial cenderung membagikan informasi dan pengalaman mereka

setelah melakukan perjalan wisata mereka. Sehingga dengan adanya media sosial

Instagram membantu memberikan kemudahan dalam mengakses informasi dan

komunikasi. Selanjutnya (Fatanti & Suyadnya, 2015) menyatakan bahwa isi

Instagram berguna untuk mendukung promosi sebuah tempat yang menjadi tujuan

wisata di Indonesia khususnya di Bali dan Malang.

Menurut data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang

menunjukkan bahwa jumlah wisatawan Kota Semarang mengalami peningkatan.

Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.1


5

Tabel 1. 1
Jumlah Pengunjung Wisata Kota Semarang

Wisatawan Peningkatan
Tahun Total
Nusantara Mancanegara (%)
2011 2.073.043 27.880 2.100.923 -
2012 2.679.467 32.975 2.712.442 29%
2013 3.157.658 35.241 3.192.899 18%
2014 3.958.114 49.076 4.007.192 26%
2015 4.324.479 51.880 4.376.359 9%
2016 4.582.218 101.756 4.683.974 7%
2017 4.964.804 59.672 5.024.476 7%
Total 96%
Rata-rata 14%
Sumber : (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, 2017)

Dari data tersebut menunjukan adanya perkembangan yang positif pada

bidang pariwisata di Kota Semarang dari tahun ke tahun. Dilihat dari jumlah

wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang sejak tahun 2011 hingga 2017 setiap

tahunnya rata-rata mengalami penikangkatan sebesar 14% per tahun.

Saat ini Kota Semarang telah menjadi salah satu kota tujuan utama pariwisata.

Dengan berkembangnya sistem pemerintahan dan investasi dari berbagai pihak,

Kota Semarang telah berkembang menjadi tempat tujuan wisata. Terbukti dengan

bertambahnya objek wisata di Kota Semarang baik wisata alam, wisata

buatan,wisata kuliner,dan wisata budaya. Pengelolaan objek wisata yang semakin

baik dan tertata rapi, kebersihan dalam kota yang meningkat, akses jalan yang

memadai, berbagai event wisata kuliner, serta banyaknya pilihan hotel sebagai

akomodasi wisatawan selama berada di Kota Semarang. Sebagai kota yang

berpotensi sebagai kota tujuan wisata, Kota Semarang memiliki banyak tujuan

wisata antara lain wisata kuliner khas Kota Semarang, wisata warisan budaya,
6

wisata alam, wisata religi, wisata desa, wisata pendidikan, wisata air, dan wisata

belanja. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2

Tabel 1. 2
Objek Wisata Kota Semarang
WISATA OBJEK WISATA OBJEK
Wisata Warisan -Kota Lama Wisata Desa -Desa Kandri
Budaya -Pecinan - Desa Nangkasawit
-Stasiun - Desa Wonolopo
-Tawang - Kampung Anggrek
-Toko Oen - Kampung Jamalsari
-Lawang Sewu
Wisata Alam -Goa Kreo Wisata Kuliner -Lunpia
-Tinjomoyo Khas Semarang -Wingko Babat
-Taman Wisata Margasatwa -Bandeng Presto
Semarang -Ganjel Rel
-Pantai Marina -Kue Mochi
-Kampoeng Wisata Taman Lele -Tahu Pong
-Puri Maerokoco -Wedang Tahu
-Kawasan Simpang Lima
-Tugumuda
-Gardu Pandang Taman Tabanas
Gombel
Wisata Religi -Gereja Blenduk Wisata Air -Waduk Jatibarang
-Gereja Gedangan -Pantai Maron
-Vihara Mahavira Graha -Kanal Banjir Barat
-Masjid Agung Jawa Tengh
-Masjid Besar Kauman
-Masjid Menara (Masjid Layur)
-Pagoda Avalokitesvara
-Klenteng Gedung Batu (Sam Poo
Kong)
Wisata Belanja -Java super Mall Wisata -Taman Budaya Raden
-Mall Ciputra Semarang Pendidikan Saleh
-Bandeng Juwana -Museum Jamu Jago
-Transmart Semarang -Museum MURI
-Paragon Mall -Museum Jamu Nyonya
Meneer
-Museum Perkembangan
Islam Jawa Tengah
-Museum Mandala Bhakti
Sumber: (Pemerintahan Kota Semarang, 2017)
7

Dalam mendukung pembangunan sektor pariwisata di Kota Semarang

memerlukan sarana publikasi yang luas sehingga potensi tempat-tempat wisata

yang baru dapat dikenal luas oleh masyarakat domestik maupun mancanegara.

Kegiatan memperkenalkan atau menginformasikan pariwisata di kota Semarang

juga dapat dilakukan dengan media sosial. Hal ini mendorong munculnya promosi

pariwisata Semarang melalui berbagai macam media sosial di antaranya adalah

Instagram. Dengan adanya fenomena tersebut, membuka peluang besar bagi siapa

saja dalam menggunakan Instagram untuk sarana berkomunikasi dan juga bisa

digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan potensi pariwisata. Banyaknya

bermunculan promosi-promosi pariwisata yang dilakukan pemerintahan Kota

Semarang maupun oleh satu atau dua orang bahkan oleh komunitas. Komunitas

yang dimaksud di sini adalah komunitas yang berkomunikasi melalui media sosial

yang biasa disebut sebagai komunitas virtual.

Akun Instagram @semarangpemkot adalah akun resmi pemerintahan Kota

Semarang yang digunakan sebagai media promosi dan berbagi informasi tentang

destinasi pariwisata di Kota Semarang. Informasi yang diberikan akun ini adalah

seputar tempat-tempat wisata di Kota Semarang, event-event yang belangsung di

Kota Semarang, tempat nongkrong di Kota Semarang, pusat oleh-oleh yang

terkenal di kota Semarang, tempat kuliner, destinasi tempat rekreasi yang sedang

hist di Kota Semarang, tempat-tempat wahana foto-foto, wisata kesenian, dan

budaya di Kota Semarang. Akun Instagram @semarangpemkot kini telah memiliki

followers sebanyak 12.500 dan 968 unggahan (per tanggal 11 April 2018). Tidak

hanya akun resmi @semarangpemkot, ada berbagai akun Instagram yang

mempromosikan pariwisata semarang seperti @wisatasemarang yang memiliki


8

followers 255.000 dan 1542 unggahan (pertanggal 11 April 2018), akun

@visitsemarang dengan 14.100 followers dan 1063 unggahan (Pertanggal 11 April

2018), akun @exploresemarang dengan 259.000 followers dan 1799 unggahan

(pertanggal 11 April 2018). Para followers akun-akun ini sangat aktif

memberikan komentar, terlihat dari banyaknya jumlah komentar yang berisi ajakan

(@mention ke teman mereka, testimonial, permintaan rekomendasi, hingga

permintaan review tempat wisata tertentu.

Dengan adanya fenomena ini menunjukkan bahwa antusiasme pengguna

Instagram tentang informasi wisata Kota Semarang sangat tinggi. Maka sangat

penting bagi pemerintah dan komunitas yang ada untuk terus membagi informasi

tentang pariwisata di Kota Semarang agar dapat meningkatkan jumlah pengunjung

yang datang ke Kota Semarang. Hal tersebutlah yang mendorong dan menarik

untuk diteliti oleh peneliti. Maka, dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana mengembangkan pontesi pariwisata melalui media sosial

khususnya media sosial Instagram dalam mempromosikan pontesi pariwisata Kota

Semarang.

Berdasarkan ulasan-ulasan diatas maka disusun penelitian dengan judul

“Mengembangkan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram di

Kota Semarang”.
9

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana mengembangkan pontesi pariwisata dengan menggunakan media

sosial Instagram sebagai media untuk mempromosikan pontesi pariwisata di Kota

Semarang?

Sedangkan pertanyaan penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi promosi pariwisata melalui media sosial Instagram di Kota

Semarang ?

2. Bagaimana keunggulan dan kelemahan promosi pariwisata melalui media

sosial Instagram di Kota Semarang ?

3. Bagaimana prospek promosi pariwisata melalui media sosial Instagram di Kota

Semarang ?
10

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

1. Memahami strategi promosi pariwisata melalui media sosial Instagram

di Kota Semarang

2. Menganalisis keunggulan dan kelemahan promosi pariwisata melalui

media sosial Instagram di Kota Semarang

3. Menganalisis perkembangan promosi pariwisata melalui media sosial

Instagram di Kota Semarang

1.3.2. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan wawasan peneliti

terkait dengan bahan yang dikaji.

2. Bagi Universitas Semarang

Dapat menambah literatur dan pengembangan ilmu terkait pemasaran

pariwisata melalui media sosial Instagram di Kota Semarang.

3. Bagi Pihak Terkait

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

pemerintahan Kota Semarang dan pihak-pihak yang berhubungan

dengan kegiatan promosi dalam mengembangkan promosi pariwisata di

Kota Semarang.
11

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Memberikan kerangka penelitian sebagai rujukan terhadap penenlitian

selanjutnya tentang media promosi pariwisata melalui media sosial

Instagram.
BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Komunikasi Pemasaran

Pada dasarnya komunikasi adalah proses menyampaikan informasi, perintah,

dan ide dari seseorang kepada orang lain supaya diantara mereka terjadi interaksi.

(Kotler & Keller, 2008) menyatakan bahwa komunikasi pemasaran

merupakan sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk,

dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang

produk dan merek yang dijual.

2.1.2. Promosi

2.1.2.1. Pengertian Promosi

Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan

sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Promosi merupakan salah satu

komponen dari bauran pemasaran (marketing mix). Fungsi promosi dalam bauran

pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan konsumen.

( Kotler & Armstrong, 2012) menyatakan bahwa promosi sebagai

“Promotion means activities that communicate the merits of the product and

persuade target customers to buy it”, artinya promosi merupakan kegiatan yang

mengomunikasikan manfaat dari sebuah produk dan membujuk target konsumen

untuk membeli produk tersebut.

Selanjutnya (Rangkuti, 2010) menegaskan bahwa, “Promosi adalah

kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan

12
13

mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara

memengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh

perusahaan.” Setelah melihat definisi-definisi tersebut di atas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa promosi adalah kegiatan mengomunikasikan atau

menginformasikan manfaat dari sebuah produk dan jasa kepada konsumen untuk

mendorong dan membujuk konsumen untuk membeli produk dan jasa tersebut.

Berdasarkan Jurnal Binus Business Review dalam (Wijaya & Ariyanti,

2018) dikemukakan bahwa semakin gencar kegiatan promosi yang dilakukan

perusahaan, maka konsumen akan semakin tertarik dan terpengaruh sehingga

akhirnya konsumen akan membeli produk yang dihasilkan dan ditawarkan

perusahaan. Keberhasilan dan pelaksanaan program promosi yang tepat akan

berdampak positif dalam memperlancar penyebaran suatu produk atau jasa untuk

mencapai pangsa pasar yang ditargetkan perusahaan.

Selanjutnya dalam International Journal of Marketing Studies dalam

(Wijaya & Ariyanti, 2018) mengemukakan bahwa:

“One of the advantages of promotions is that they can stimulate consumers

to think and evaluate brands and purchase possibilities when they otherwise may

not have. Therefore, many marketers and retailers utilize different kinds of

promotion tools and strategies in order to understand the preference of consumers

and boost their sales.”

Artinya menyatakan bahwa salah satu keuntungan dari promosi adalah

mereka dapat merangsang konsumen untuk berpikir dan mengevaluasi merek dan

kemungkinan melakukan pembelian. Oleh karena itu, banyak pemasar dan


14

pengecer memanfaatkan berbagai jenis alat promosi dan strategi dalam rangka

untuk memahami preferensi konsumen dan meningkatkan penjualan mereka.

Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan promosi tentu tujuan utamanya

adalah untuk mencari laba. (Rangkuti, 2010) menyatakan pada umumnya kegiatan

promosi harus mendasarkan kepada tujuan sebagai berikut:

1. Modifikasi tingkah laku

Kegiatan promosi yang bertujuan untuk berusaha mengubah tingkah laku

konsumen dengan menciptakan kesan baik tentang produk dan mendorong

pembelian produk oleh konsumen, sehingga konsumen yang dari tidak

menerima suatu produk akan menjadi setia terhadap produk.

2. Memberitahu

Kegiatan promosi yang bersifat memberikan informasi mengenai harga,

kualitas, syarat pembeli, kegunaan, dan keistimewaan sebuah produk kepada

pasar yang dituju untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan

untuk membeli.

3. Membujuk

Kegiatan promosi yang bersifat membujuk dan mendorong konsumen untuk

melakukan pembelian atas produk yang ditawarkan. Perusahaan lebih

mengutamakan penciptaan kesan positif kepada konsumen agar promosi dapat

berpengaruh terhadap perilaku pembeli dalam waktu yang lama.

4. Mengingatkan

Kegiatan promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan untuk

mempertahankan merek produk di hati masyarakat, dan mempertahankan

pembeli yang akan melakukan transaksi pembelian secara terus-menerus.


15

2.1.2.2. Bauran Promosi

Bauran promosi merupakan alat komunikasi yang terdiri dari kombinasi

alat-alat promosi yang digunakan oleh perusahaan. Pada umumnya alat-alat

promosi tersebut memiliki hubungan yang erat, sehingga diantaranya tidak dapat

dipisahkan, karena bersifat saling mendukung dan melengkapi.

( Kotler & Armstrong, 2012) menyatakan, “Promotion mix (marketing

communications mix) is the specific blend of promotion tools that the company uses

to persuasively communicate customer value and build customer relationships”,

yang artinya bauran promosi (bauran komunikasi pemasaran) adalah campuran

spesifik dari alat-alat promosi yang digunakan perusahaan untuk secara persuasif

mengomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan.

Sealnjutnya ( Kotler & Armstrong, 2012) menegaskan bahwa bauran

promosi terdiri atas 5 (lima) alat-alat promosi, yaitu:

1. Advertising (periklanan), yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non

personal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang

atau jasa. Periklanan dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan

menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen. Bentuk

promosi yang digunakan mencakup broadcast, print, internet, outdoor, dan

bentuk lainnya.

2. Sales promotion (promosi penjualan), yaitu insentif-insentif jangka pendek

untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk

promosi yang digunakan mencakup discounts, coupons, displays,

demonstrations, contests, sweepstakes, dan events.


16

3. Personal selling (penjualan perseorangan), yaitu presentasi personal oleh

tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun

hubungan dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup

presentations, trade shows, dan incentive programs.

4. Public relations (hubungan masyarakat), yaitu membangun hubungan yang

baik dengan berbagai publik perusahaan supaya memperoleh publisitas yang

menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani

atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Bentuk

promosi yang digunakan mencakup press releases, sponsorships, special

events, dan web pages.

5. Direct marketing (penjualan langsung), yaitu hubungan langsung dengan

sasaran konsumen dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan segera dan

membina hubungan yang abadi dengan konsumen. Bentuk promosi yang

digunakan mencakup catalogs, telephone marketing, kiosks, internet, mobile

marketing, dan lainnya.

2.1.3. Media Sosial

Media sosial merupakan media online yang mendukung interaksi sosial.

Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi

menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang

ini antara lain: Blog, Twitter, Facebook, Instagram dan Wikipedia. Definisi lain

dari sosial media juga di jelaskan oleh (Antony, 2008) menurutnya social media

adalah media dimana penggunanya dengan mudah berpartisipasi di dalamnya,

berbagi dan menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia

online, forum-forum maya, termasuk virtual worlds (dengan avatar/karakter 3D).


17

Sedangkan (Kotler & Keller, 2012) meyatakan bahwa media sosial

merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan

vidio dengan satu sama lain dan dengan pertusahaan dan sebaliknya. Selanjutnya

Dailey dalam (Helpiastuti, 2017) menyatakan bahwa media sosial adalah konten

online yang dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah dan

terukur, yang paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran cara

mengetahui orang, membaca dan berbagi cerita serta mencari informasi dan konten.

Dari beberapa definisi dari media sosial tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

media sosial merupakan sarana pertukaran informasi antar individu maupun

perusahaan.

2.1.4. Jejaring Sosial Instagram

(Boyd & Ellison, 2008) mendefinisikan situs jejaring sosial sebagai

layanan berbasis web yang memungkinkan perorangan untuk membangun

profil umum atau semi-umum dalam satu sistem yang terbatas, menampilkan

pengguna lainnya yang berkaitan dengan mereka, dan melihat-lihat dan

mengamati daftar koneksi yang mereka miliki maupun daftar yang dibuat oleh

pengguna lainnya dalam sistem tersebut. Situs jejaring sosial dianggap sebagai

ekstensi diri di dunia maya dan hubungan-hubungan yang ada di dalamnya juga

merupakan ekstensi dari hubunga-hubungan yang benar-benar ada. Hal ini,

didukung dalam penelitian yang dilakukan Lampe et.al dalam (Puntoadi, 2011)

yang menemukan bahwa alasan penggunaan situs jejaring sosial adalah untuk

mencari orang-orang yang mereka kenal dan berinteraksi dengan teman-teman

tersebut, dan bukan untuk mencari teman-teman baru.


18

Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi-

bagikan foto dan video. Menurut M Nisrina dalam (Irma, 2017) Instagram

sendiri masih merupakan bagian dari Facebook yang memungkinkan teman

Facebook kita mem-follow akun Instagram kita. Makin populernya Instagram

sebagai aplikasi yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak

pengguna yang terjun ke bisnis online turut mempromosikan produk-produknya

lewat Instagram.

Instagram merupakan salah satu media jejaring sosial yang dapat

dimanfaatkan sebagai media pemasaran langsung. Melalui Instagram-lah

produk barang/jasa ditawarkan dengan meng-upload foto atau video singkat,

sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang/jasa yang

ditawarkan.

2.1.4.1. Fitur Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan mengambil gambar atau

foto yang menerapkan filter digital untuk mengubah tampilan efek foto, dan

membagikannya ke berbagai layanan media sosial, termasuk milik Instagram

sendiri. Instagram memiliki lima menu utama yang semuanya terletak dibagian

bawah (Atmoko, 2012) yaitu sebagai berikut :

1. Home Page

Home page adalah halaman utama yang menampilkan (timeline) foto-

foto terbaru dari sesama pengguna yang telah diikuti. Cara melihat foto yaitu

hanya dengan menggeser layar dari bawah ke atas seperti saat scroll mouse di

komputer. Kurang lebih 30 foto terbaru dimuat saat pengguna mengakses

aplikasi, Instagram hanya membatasi foto-foto terbaru.


19

2. Comments

Sebagai layanan jejaring sosial Instagram menyediakan fitur komentar,

foto-foto yang ada di Instagram dapat dikomentar di kolom komentar. Caranya

tekan ikon bertanda balon komentar di bawah foto, kemudian ditulis kesan-kesan

mengenai foto pada kotak yang disediakan setelah itu tekan tombol send.

3. Explore

Explore merupakan tampilan dari foto-foto populer yang paling banyak

disukai para pengguna Instagram. Instagram menggunakan algoritma rahasia

untuk menentukan foto mana yang dimasukkan ke dalam explore feed.

4. Profil

Profil pengguna dapat mengetahui secara detail mengenai informasi

pengguna, baik itu dari pengguna maupun sesama pengguna yang lainnya.

Halaman profil bisa diakses melalui ikon kartu nama di menu utama bagian

paling kanan. Fitur ini menampilkan jumlah foto yang telah diupload, jumlah

follower dan jumlah following.

5. News Feed

New feed merupakan fitur yang menampilkan notifikasi terhadap

berbagai aktivitas yang dilakukan oleh pengguna Instagram. News feed memiliki

dua jenis tab yaitu “Following” dan “News”. Tab “following” menampilkan

aktivitas terbaru pada user yang telah pengguna follow, maka tab “news”

menampilkan notifikasi terbaru terhadap aktivitas para pengguna Instagram

terhadap foto pengguna, memberikan komentar atau follow maka pemberitahuan

tersebut akan muncul di tab ini.


20

Menurut (Atmoko, 2012) ada beberapa bagian yang sebaiknya diisi agar

foto yang di unggah lebih mempunyai makna informasi, bagian-bagian tersebut

yaitu :

1. Judul

Judul atau caption foto bersifat untuk memperkuat karakter atau pesan yang

ingin disampaikan pada pengguna tersebut.

2. Hashtag

Hashtag adalah simbol bertanda pagar (#), fitur pagar ini sangatlah penting

karena sangat memudahkan pengguna untuk menemukan foto-foto di

Instagram dengan hashtag tertentu.

3. Lokasi

Fitur lokasi adalah fitur yang menampilkan lokasi dimana pengguna

pengambilannya. Meski Instagram disebut layanan photo sharing, tetapi

Instagram juga merupakan jejaring sosial. Karena pengguna bisa

berinteraksi dengan sesama pengguna. Ada beberapa aktivitas yang dapat

dilakukan di Instagram, yaitu sebagai berikut :

a. Follow

Follow adalah pengikut, dari pengguna Instagram pengguna satu agar

mengikuti atau berteman dengan pengguna lain yang menggunakan

Instagram.

b. Like

Like adalah suatu ikon yang mana pengguna dapat menyukai gambar

ataupun foto pada Instagram, dengan cara menekan tombol like


21

dibagian bawah caption yang bersebelahan dengan komentar. Kedua,

dengan double tap (mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.

c. Komentar

Komentar adalah aktivitas dalam memberikan pikirannya melalui kata-

kata, pengguna bebas memberikan komentar apapun terhadap foto, baik

itu saran, pujian atau kritikan.

d. Mentions

Fitur ini adalah untuk menambah pengguna lain, caranya dengan

menambah tanda arroba (@) dan memasukan akun Instagram dari

pengguna tersebut.

2.1.5. Media Sosial Sebagai Media Promosi

Online and social media marketing menurut (Kotler & Keller, 2016) adalah

“online activites and programs designes to engage customers or prospects and

directly or indirectly raise awareness, improve image, or elicit sales of products

and services”.

Media sosial merupakan suatu aktivitas komunikasi pemasaran yang

menggunakan media elektronik (online) dalam menarik konsumen atau perusahaan

dalam berbagai bentuk (gambar, tulisan, dll) untuk meningkatkan kesadaran, citra

perusahaan, dan untuk meningkatkan penjualan.

Menurut Trusov dalam (Indika & Jovita, 2017) mengatakan bahwa WOM

elektronik dan iklan melalui media sosial membantu pemasar dalam menarik

konsumen dengan harga yang rendah dan dalam hitungan waktu yang lebih cepat

ditambah dengan review konsumen yang membantu menarik konsumen. Media


22

sosial merupakan jaringan teknologi yang digunakan untuk menciptakan berita

melalui pengguna internet dan mengkomunikasikan serta mendiseminasikan

informasi, sedangkan pemasaran media sosial merupakan suatu jenis model

pemasaran internet untuk mencapai tujuan pemasaran dengan berpartisipasi dalam

lingkup jaringan media sosial (Maoyan dalam (Indika & Jovita, 2017).

Penyampaian komunikasi pemasaran melalui media sosial dinilai melalui

4C, yaitu context, communication, collaboration, dan connection menurut Hauer

dalam (Indika & Jovita, 2017) :

1. Context adalah “how we frame our stories” yaitu cara bagaimana seseorang

membentuk suatu cerita melalui penggunaan bahasa dan isi pesan.

2. Communication adalah “the practice of sharing our sharing story as well as

listening, responding, and growing,” yaitu cara bagaimana berbagi cerita

membuat seseorang mendengar, merespon, dan tumbuh sehingga orang

menjadi nyaman dan pesan tersampaikan kepada orang yang dituju.

3. Collaboration adalah “working together to make things better and more

efficient and effective”. Kerja sama yang dimaksud adalah kerja sama antara

akun atau perusahaan dengan pengguna media sosial yang bertujuan

membuat hal menjadi lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif.

4. Connection adalah “the relationship we forge and maintain” yaitu cara

bagaimana mempertahankan dan terus mengembangkan hubungan yang

telah dilakukan.
23

2.1.6. Pariwisata

Secara Etimologis kata pariwisata yang berasal dari bahasa Sansekerta,

sesungguhnya bukanlah berarti “tourisme” (bahasa Belanda) atau “tourism“

(bahasa Inggris). Kata pariwisata, menurut pengertian ini, sinonim dengan

pengertian “tour”. Pendapat ini berdasarkan pemikiran sebagai berikut: kata

pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu masing-masing kata “pari“ dan

“wisata”. Pari, berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap (ingat kata

paripurna) sedangkan wisata, berarti perjalanan, berpergian yang dalam hal ini

sinonim dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris . Atas dasar itu, maka kata

“pariwisata“ seharusnya diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali

atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain, yang dalam bahasa Inggris

disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk pengertian jamak, kata

“kepariwisataan“ dapat digunakan kata “tourisme” atau “tourism”. Menurut

Herman V.Schulalard dalam (Yoeti, 2010) memberikan batasan pariwisata sebagai

berikut: kepariwisataan adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya

dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan

masuknya, adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang asing keluar masuk

suatu kota, daerah atau Negara.

Menurut E.Guyer Freuler dalam (Yoeti, 2010) merumuskan pengertian

pariwisata dengan memberikan batasan sebagai berikut:

“Pariwisata dalam artian modern adalah merupakan fenomena dari jaman

sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian

hawa, penilaian yang sadar akan menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan

alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan


24

berbagai bangsa dan kelas, masyarakat manusia sebagai hasil daripada

perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan

dari pada alat-alat pengangkutan.”

Batasan yang lebih bersifat teknis dikemukakan oleh Hunzieker dan K. Krapt

dalam (Yoeti, 2010) di mana batasan yang diberikannya sebagai berikut:

“Kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang ditimbulkan

oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat

tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak

memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara itu”.

Kemudian Salah Wahab dalam bukunya yang berjudul “An Introduction on

Tourism Theory” mengemukakan bahwa:

“Batasan pariwisata hendaknya memperlihatkan anatomi dari

gejalagejala yang terdiri dari tiga unsur, yaitu: manusia (Man), yaitu

orang yang melakukan perjalanan wisata, ruang (Space), yaitu daerah

atau lingkup tempat melakukan perjalanan; dan waktu (Time), yakni waktu

yang digunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan

wisata.” (Yoeti, 2010)

Berdasarkan ketiga unsur itu (Man, Space, Time) Salah Wahab merumuskan

pengertian Pariwisata sebagai berikut: “Suatu aktivitas manusia yang dilakukan

secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang

dalam suatu negara itu sendiri (di luar negeri), meliputi pendiaman orang-orang

daerah lain (daerah tertentu, suatu negara atau benua) untuk sementara waktu
25

dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang

dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan tetap” (Yoeti, 2010).

Berdasarkan beberapa batasan yang disebutkan tersebut, tampak bahwa

pada prinsipnya kepariwisataan dapat mencakup semua macam perjalanan, asal

saja perjalanan tersebut dengan bertamasya dan rekreasi. Kepariwisataan dalam

hal ini diberikan suatu garis pemisah yang mengatakan bahwa perjalanan

tersebut tidak bermaksud untuk memangku suatu jabatan di suatu tempat atau

daerah tertentu, sebab perjalanan terakhir ini dapat digolongan ke dalam perjalanan

bukan untuk bertamasya atau pariwisata.

Suatu yang sangat menonjol dari batasan batasan yang dikemukakan di atas

bahwa pada pokoknya, apa saja yang menjadi ciri-ciri dari perjalanan pariwisata

adalah sama atau dapat disamakan (walau cara mengemukakannya agak berbeda),

yaitu dalam pengertian kepariwisataan terdapat beberapa faktor penting yang

mau tidak harus ada dalam batasan suatu definisi pariwisata. Faktor-faktor yang

dimaksudkan antara lain:

a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu

b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ketempat lainnya

c. Perjalanan itu, walaupun apa bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan

pertamasyaan atau rekreas

d. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat

yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen ditempat

tersebut.
26

Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu,

yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk

berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi

semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi

untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

2.1.7. Jenis dan Macam Pariwisata

Pariwisata dilakukan untuk memenuhi keinginan masing-masing

individu yang beraneka ragam. Kegiatan pariwisata dapat di bagi berdasarkan

jenis dan macam pariwisata. Beberapa ahli membagi jenis dan macam pariwisata

sesuai kategorinya masing-masing. Adapun pembagian kategori pariwisata

tersebut dapat dikelompokkan melalui tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2. 1
Jenis dan Macam Pariwisata
No Katagori Pariwisata Jenis
1 Letak geografis kegiatan a. Pariwisata Lokal
pariwisata berkembang b. Pariwisata Regional
c. Pariwisata Nasional
2 Pengaruhnya terhadap a. Pariwisata Aktif
neraca pembayaran b. Pariwisata Pasif
3 Alasan atau tujuan a. Pariwisata bisnis
perjalanan b. Pariwisata pakasi
c. Pariwisata pendidikan
4 Waktu berkunjung a. Pariwisata musiman
b. Pariwisata okasional
5 Menurut Objeknya a. Cultural Tourism
b. Recupational Tourism
c. Commercial Tourism
d. Sport Tourism
e. Political Tourism
f. Social Tourism
g. Religion Tourism
Sumber: (Yoeti, 2010)
27

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, jenis dan

macam pariwisata dapat di kelompokkan sesuai kategori tertentu.

Pengelompokkan kategori ini sesuai dengan maksud, tujuan, motivasi

perjalanan, yang melakukan perjalanan, serta objek yang dikunjungi.

2.1.8. Pengembangan Pariwisata

Kebijakan merupakan hal yang penting dalam pengelolaan dan

pengembangan kepariwisataan. Terlepas dari kebijakan yang dibuat oleh dinas

terkait, objek wisata harus memenuhi kriteria tertentu agar dapat diminati.

Menurut (Yoeti, 2010) suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar

obyek tersebut diminati pengunjung, yaitu:

1. Something to see

Adalahs obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa

di lihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan

kata lain obyek tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang

mampu untuk menyedot minat dari wisatawan untuk berkunjung

di obyek tersebut.

2. Something to do

Adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa

melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang,

bahagia, relax berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun

tempat makan, terutama makanan khas dari tempat tersebut

sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di

sana.
28

3. Something to buy

Adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya

adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan

sebagai oleh-oleh.

Pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah-langkah yang

terarah dan terpadu terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan

perencanaan pengembangan fisik. Kedua hal tersebut hendaknya saling terkait

sehingga pengembangan tersebut menjadi realistis dan proporsional. Suatu

obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka

faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana

obyek wisata tersebut. Sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk

mendukung dari pengembangan obyek wisata.


29

2.2. Telaah Penelitian Sebelumnya

NO Peneliti dan Judul Hasil Penelitian


Tahun
1. Edwin Adrianta Analisis Isi Media 1. Unggahan gambar yg
Surijah, dkk (2017) Sosial Pariwisata tidak ada elemen
Bali model/subjeknya lebih
diminati.
2. Caption yg menunjukkan
keterangan gambar yg
bersifat informasi dan
persuasif lebih diminati
2. Gita Atiko, Ratih Analisis Strategi Penyusunan strategi
Hasanah Sudrajat, Promosi Pariwisata promosi menggunakan
Kharisma Melalui Media media sosial
Nasionalita (2016) Sosial Instagram yang dilakukan
Oleh Kementerian oleh Kemenpar memiliki
Pariwisata Ri beberapa tahapan yang
(Studi Deskriptif mampu mempermudah
Pada Akun Kemenpar dalam mencapai
Instagram tujuannya. Tahapan yang
@Indtravel) dilakukan adalah
penciptaan konten,
penentuan
platform, perencanaan
program, implementasi
program, monitoring dan
evaluasi
3. Ni Made Sri Dampak Media 1. Media sosial
Rukmiyati dan Ni Sosial Terhadap mempengaruhi perilaku
Made Suastini Perilaku Wisatawan wisatawan dalam
(2016) memilih dan
memutuskan mengenai
tempat wisata yang akan
di kunjungi.
2. Wisatawan
menggunakan media
sosial untuk
berkomunikasi selama
mereka berwisata.
30

3. Wisatawan membagikan
pengalaman mereka saat
berwisata pada media
sosial.
4. Wenday Dwi Novi Pemanfaatan Media sosial digunakan
Kurniawati (2016) Instagram Oleh untuk sarana
Komunitas Wisata menyebarkan informasi,
Grobogan Dalam komunikasi, dan promosi.
Mempromosikan Mempromosikan potensi
Potensi Pariwisata wisata melalui empat tahap,
Daerah yaitu kehadiran
komunikator,
olah pesan, media dan
komunikan.
5. Megasari Noer Bagaimana Isi Instagram berguna untuk
Fatanti dan I Instragram mendukung promosi sebuah
Wayan Suyadnya Menciptakan Objek tempat yang menjadi tujuan
(2015) Tujuan Wisata ? wisata di Indonesia
khususnya di Bali dan
Malang
6. Zahrotul Umami Social Strategy Pada 1. Social strategy digunakan
(2015) Media Sosial Untuk untuk menghubungkan
Promosi Pariwisata antara pelaku pariwisata
Daerah Istimewa satu dengan lainnya
Yogjakarta untuk bersenergi
melakukan promosi
bersama.
2. Strategy impact dan
sosial impact pada media
sosial digunakan sebagai
dasar perencanaan social
strategy untuk promosi
pariwisata Yogyakarta
dengan menggunakan
media sosial.
31

2.3. Alur Penelitian

Peningkatan Jumlah
Wisatawan di Kota
Semarang

Mengembangkan Promosi Pariwisata


Melalui Media Sosial Instagram
Instagram

Kelebihan dan Prospek Promosi


Strategi Promosi Kelemahan Pariwisata
Pariwisata Promosi Melalui Media
Melalui Media Pariwisata Sosial Instagram
Sosial Instagram Melalui Media
Sosial Instagram

Kesimpulan
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Pada sebuah penelitian dibutuhkan metode agar penelitian dapat

dilakukan secara sistematis, metodologis, dan konsisten. Sehingga menghasilkan

penjelasan yang akurat atas masalah yang diteliti. (Sugiyono, 2013) menyatakan

bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh

melalui penelitian merupakan data empiris (teramati) yang mempunyai kriteria

tertentu yaitu valid. Dimana derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang mendalam

mengenai promosi melalui media sosial Instagram di Kota Semarang khususnya

dalam bidang pariwisata, mendiskripsikan tentang keunggulan dan kelemahan

promosi melalui media sosial Instagram, serta menganlisis prospek pemasaran

melalui media sosial Instagram di Kota Semarang. Berdasarkan gambaran yang

mendalam tersebut dapat dijadikan sebagai sumbangan teori baru sebagai media

promosi yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang membutuhkan sebagai media

promosi di era yang modern.

Penelitian kualitatif dipilih karena dapat mendiskripsikan secara mendalam

tentang tingkahlaku subjek penelitian, interaksi yang komplek tentang bagaimana

kegiatan promosi melalui media sosial Instagram, serta mengeksplorasi tentang

bagaimana promosi melalui media sosial Instagram memiliki prospek di masa

32
33

depan. Sebagaimana juga dijelaskan oleh (Buging, 2008) bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menjelaskan fakta apa adanya. Demikian pula

pendapat Moleong dalam (Arikunto, 2010) bahwa metode kualitatif adalah metode

penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai

dengan kondisi senyatanya.

3.1.1. Metode Pendekatan Penelitian

Metode pendekatan yang di pilih dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan studi kasus (Case Study) di mana di dalamnya peneliti menyelidiki

secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu

(Creswell, 2008). Penelitian dengan pendekatan studi kasus merupakan suatu

penelitian yang dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu

organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian

kasus hanya meliputi daerah atau subyek yang sangat sempit.Tetapi ditinjau dari

sifat penelitian, penelitian kasus yang lebih mendalam (Arikunto, 2010). Single

Case yang di analisis adalah bagaimana mengembangkan destinasi pariwisata di

Kota semarang dengan melakukan promosi melalui media sosial Instagram.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kota Semarang, melihat potensi

pertumbuhan pembangunan fasilitas dan infrastruktur dalam bidang pariwisata

yang dilakukan oleh pemerintah Kota Semarang yang cukup tinggi menjadi alasan

peneliti dalam memilih lokasi tersebut dalam penelitian ini. Waktu penelitian akan

di laksanakan pada bulan Oktober 2018 sampai bulan Desember 2018.


34

3.3. Jenis Data Penelitian

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang

diteliti, baik dari objek individual (responden) maupun dari suatu instansi

yang dengan sengaja melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi

atau badan lainnya untuk keperluan penelitian dari pengguna (Supangat,

2010).

Penelitian yang mengangkat topik/ tema tentang promosi pariwisata melalui

media sosial Instagram di perlukan data primer berupa jawaban dari

informan yang di pilih sebagai obyek penelitian yang di representasikan

dalam bentuk wawancara.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung untuk

mendapatkan informasi (keterangan) objek yang diteliti, biasanya data

tersebut diperoleh dari tangan kedua baik dari objek secara individual

(responden) maupun dari suatu badan (instansi) yang dengan sengaja

melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi atau badan lainnya

untuk keperluan penelitian dari para pengguna (Supangat, 2010). Data

sekunder dalam penelitian ini berupa data pengunjung wisatan Kota

Semarang dari tahun 2011-2017 yang di dapat dari pejabat pengelola

informasi dan dokumentasi Kota Semarang.


35

3.4. Pemilihan Informan

Informan adalah sumber data yang diamati/diobservasi dan diminta

informasinya melalui wawancara/diskusi/dokumentasi yang benar-benar

mengetahui permasalahan yang diteliti (Djaelani, 2013). Pemilihan responden

(informant) dilakukan melalui purposive yaitu informan merupakan orang yang

mampu memberikan informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Informan yang

dipilih adalah orang-orang yang memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang promosi pariwisata melalui

media sosial Instagram

b. Mampu bercerita dengan baik dan benar mengenai promosi pariwisata

melalui media sosial Instagram

c. Mampu membantu peneliti dalam proses pengumpulan data

d. Memiliki waktu yang memadai untuk dimintai informasi

Informan dalam penelitian terdiri dari anggota komunitas, admin komunitas, dinas

kebudayaan dan pariwisata, dan masyarkat pengguna Instagram di Kota Semarang.

Daftar informan dapat dilihat pada tabel 3.1


36

Tabel 3. 1
Partisipasi Informan Dalam Penelitian

No Nama Status Keterangan

1 Munif (35 Tahun) Pelaku promosi Pembuat akun


melalui media sosial @wisatasemarang
Instagram Mengenai Promosi Kota
Semarang Lewat Akun
Instagram
2 Henry (45 Tahun) Pengamat promosi Dosen Managemen
melalui media sosial Pariwisata STIPARI
Instagram Semarang

3 Angga (25 Tahun) Pengguna media Masyarakat pengguna


sosial Instagram aktif Instagram sejak
tahun 2013

4 Arif (33 Tahun) Pelaku promosi Admin akun


melalui media sosial @pemkotsemarang
Instagram

5 Andri (30 Tahun) Pelaku promosi Admin akun


melalui media sosial @disbudparkotasemarang
Instagram

6 Sari (21 Tahun) Pengguna media Pengguna aktif Instagram


sosial Instagram sejak tahun 2014

7 Sofi (23 Tahun) Pengguna media Penggunak aktif


sosial Instagram Instagram sejak 2013

8 Hilda (23 Tahun) Pelaku promosi Karyawan Nusantra Tour


melalui media sosial Semarang
Instagram

Catatan: nama informan dan bagian di atas adalah nama samaran bukan nama
sebenarnya guna melindungi kerahasiaan
37

3.5. Metode Pengumpulan Data

Menurut (Chariri, 2009) pengumpulan data pada penelitian kualitatif

bertumpu pada triangulation data yang dihasilkan dari tiga metode: interview,

participant observation, dan telaah catatan organisasi (document records).

1. Interview

Interview bertujuan mencatat opini, perasaan, emosi, dan hal lain berkaitan

dengan individu yang ada dalam organisasi. Dengan melakukan interview,

peneliti dapat memperoleh data yang lebih banyak sehingga peneliti dapat

memahami budaya melalui bahasa dan ekspresi pihak yang di interview dan

dapat melakukan klarifikasi atas hal‐hal yang tidak diketahui. Data yang

diperoleh dari wawancara umumnya berbentuk pernyataan yang

menggambarkan pengalaman, pengetahuan, opini dan perasaan pribadi.

2. Participant Observation

Participant observation dilakukan dengan cara mengamati secara langsung

perilaku individu dan interaksi mereka dalam setting penelitian. Peneliti

terlibat langsung dalam kehidupan sehari‐hari subyek yang dipelajari. Adapun

data yang dikumpulkan selama observasi adalah deskripsi program, perilaku,

perasaan, dan pengetahuan. Wujud data adalah Catatan semua kejadian atau

perilaku yang dianggap penting oleh peneliti.

3. Document Records

Arsip dan catatan organisasi merupakan bukti unik dalam studi kasus, yang

tidak ditemui dalam interview dan observasi. Sumber ini merupakan sumber

data yang digunakan untuk mendukung data dari observasi dan interview.

Catatan organisasi memberikan data tentang konteks historis setting organisasi


38

yang diteliti. Sumber datanya berupa catatan adminsitrasi, surat‐menyurat,

memo, agenda dan dokumen lain yang relevan.

3.6. Prosedur Analisis Data

Analisis data kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara

bersamaan yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi (Sugiyono, 2013).

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan infomasi data yang muncul dari catatan

tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan bagian dari analisis data

dengan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan dan

mengorganisasikan data sehingga kesimpulan final dapat diambil. Reduksi

data dilakukan selama penelitian berlangsung sampai laopran tersusun.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan analisis data. Data dan

informasi yang sudah diperoleh di lapangan dimasukkan ke dalam suatu

matriks. Penyajian data dapat meliputi berbagai jenis matriks, grafik,

jaringan dan bagan.

3. Verifikasi dan Kesimpulan

Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah

sebagian dari suatu kegiatan. Kesimpulan juga diverifikasi selama


39

penelitian berlangsung. Dalam penelitian kualitatif, prinsip pokok teknik

analisanya adalah mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul

menjadi sistematik, teratur, terstruktur, dan mempunyai makna.

Pedoman analisis data dimulai dari pengumpulan data secara simultan, interprentasi

data dan laporan naratif, melakukan poses analisis berdasarkan reduksi data,

pengelompokan data menjadi kategori, pola, tema, interprentasi infomasi

menggunakan skema, memaparkan kategori, peran menurut informan dan yang

paling penting dalam bentuk matriks untuk melihat hubungan katrgori infomasi,

membuat prosedur pengkodean untuk memudahkan pengelompokan informasi ke

dalam kategori, tema hingga dapat muncul pola tertentu, menjadikan kategori dan

tema yang terbentuk sebagai landasan untuk mnenghasilkan uraian hasil penelitian.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

Untuk memahami penelitian ini berdasarkan deskripsi obyek penelitian,

dapat dilihat berdasarkan gambaran umum Kota Semarang dan pariwisata Kota

Semarang.

4.1.1. Gambaran Umum Kota Semarang

4.1.1.1. Kondisi Geografis Kota Semarang

Secara geografis Kota Semarang terletak pada posisi 6˚ 50’- 7˚ 10’Lintang

Selatan dan 109˚ 35’- 110˚ 50’ Bujur Timur (BPS Kota Semarang, 2018). Sebelah

Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kendal, sebelah Timur berbatasan

dengan Kabupaten Demak, sebelah Selatan berbatasan dengan

KabupatenSemarang, dan sebelah Utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan panjang

garispantai 13,6 Km. Ketinggian Kota Semarang terletak antara 0,75 sampaidengan

348,00 di atas garis pantai.

Berdasarkan morfologinya wilayah Kota Semarang secara umum dapat

dibagi menjadi dua (2) bagian, yaitu Kota Semarang Bawah yang merupakan

dataran rendah, terdiri dari struktur geologi berupa batuan endapan (alluvium) yang

berasal dari endapan sungai yang mengandung pasir dan lempung.yang terdiri dari

beberapa kecataman, diantaranya Kecamatan Candisari, Kecamatan

Gajahmungkur, Kecataman Gayamsari, Kecamatan Genuk, Kecamatan Ngaliyan,

Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Semarang

Selatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Utara, Kecamatan

dan Kecamatan Tugu, sedangkan untuk Kota Semarang Atas yang merupakan
40
41

dataran tinggi (perbukitan) terdiri dari beberapa Kecamatan Juga, diantaranya,

Kecamatan Banyumanik, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen dan

Kecamatan Tembalang. Sedangkan pada daerah perbukitansebagian besar memiliki

struktur geologi berupa batuan beku (BPS Kota Semarang, 2018).

Secara geografis, Kota Semarang memiliki batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Laut Jawa

 Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang

 Sebelah Timur : Kabupaten Demak

 Sebelah Barat : Kabupaten Kendal

Akibat berbatasan langsung dengan Laut Jawa di sisi utara, kota ini

memiliki kaitan yang erat dengan kawasan perairan. Kota ini memiliki daerah-

daerah yang berbatasanlangsung dengan perairan atau disebut kawasan waterfront

yang biasanya disebut dengan Semarang bawah.

Sebagai kota yang terletak di pesisir pantai utara, Kota Semarang terkenal

sebagai kota perdagangan dan jasa. Dengan moda transportasi yang cukup lengkap

dan akses yang mudah dijangkau dari berbagai daerah menjadikan kota ini sebagai

kota perdagangan dan jasa yang cukup maju. Hal ini didukung dengan perannya

sebagai ibukota Jawa Tengah sehingga menjadikan gerbang pintu masuk

perdagangan dan jasa yang masuk ke Jawa Tengah. Berikut adalah peta geografis

kota semarang dapat dilihat pada gambar 4.1


42

Sumber : (BPS Kota Semarang, 2018)

Gambar 4. 1
Peta Geografis Kota Semarang

4.1.1.2. Kondisi Demografi Kota Semarang

Secara administratif menurut (BPS Kota Semarang, 2018) Kota Semarang

terbagi atas 16 wilayah Kecamatan dan 177 Kelurahan. Wilayah kecamatan terdiri

atas 2 kecamatan terluas dan terkecil, kecamatan dengan wilayah terluas tersebut

terletak di bagian selatan yang merupakan wilayah perbukitan yang sebagian besar

wilayahnya masih memiliki potensi pertanian dan perkebunan, yaitu Kecamatan

Mijen dengan luas wilayah sebesar 57,55 km² dan Kecamatan Gunungpati dengan

luas wilayah sebesar 54,11 km² (Semarang, 2018). Sementara wilayah kecamatan

dengan luas terkecil, yaitu Kecamatan Semarang Selatan yang mempunyai luas

wilayah 5,93 km² dan Kecamatan Semarang Tengah yang mempunyai luas wilayah

sebesar 6,14 km². Kecamatan terkecil ini merupakan daerah pusat kota yang
43

sekaligus sebagai pusat perekonomian atau bisnis kota Semarang sehingga sebagian

besar dari wilayahnya banyak terdapat bangunan bersejarah, seperti; Kawasan

Simpang Lima, Kawasan Tugu Muda, Pasar Bulu, Pasar Peterongan, Pasar Johar

dan sekitarnya yang dikenal dengan “Kota Lama” Semarang.

Berdasarkan hasil registrasi penduduk tahun 2018, jumlah penduduk Kota

Semarang tercatat sebesar 1.815.729 jiwa dengan pertumbuhan penduduk selama

tahun 2018 sebesar 0,65% (Dispendukcapil, 2018). Berikut ini adalah data jumlah

penduduk Kota Semarang pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4. 1
Jumlah Penduduk Kota Semarang 2018

Kecamatan Jenis Kelamin Total


Laki-laki Perempuan
Semarang Tengah 32,887 35,150 68,037
Semarang Barat 87,237 88,844 176,081
Semarang Utara 70,417 72,033 142,450
Semarang Timur 39,189 40,917 80,106
Gayamsari 39,418 39,445 78,863
Gajah Mungkur 33,300 33,583 66,883
Genuk 59,779 59,065 118,844
Pedurungan 105,328 105,133 210,461
Candisari 44,547 45,136 89,683
Banyumanik 76,202 76,410 152,612
Gunungpati 49,830 49,181 99,011
Tembalang 94,979 94,777 189,756
Tugu 18,026 17,830 35,856
Ngaliyan 73,201 73,076 146,277
Mijen 39,205 39,013 78,218
Semarang Selatan 41,271 41,320 82,591
Total 904,816 910,913 1,815,729
Sumber : (BPS Kota Semarang, 2018)
44

Sumber : (BPS Kota Semarang, 2018)

Gambar 4. 2
Peta Demografis Kota Semarang

4.1.2. Pariwisata Kota Semarang

Kota Semarang yang secara topografis Kota Semarang terdiri dari daerah

perbukitan, dataran rendah dan daerah pantai. Secara morfologinya, wilayah Kota

Semarang secara umum dapat dibagi menjadi dua (2) bagian, yaitu Kota Semarang

Bawah yang merupakan dataran rendah, dan Kota Semarang Atas yang merupakan

dataran tinggi (perbukitan). Dengan kontur daerah seperti itu tidak heran bila Kota

Semarang memiliki daya tarik wisata alam yang cukup banyak.

Kota Semarang sebagai kota perdagangan pada jaman dahulu serta kota

transit juga membuat Kota Semarang memiliki warisan budaya dan sejarah yang

kaya. Budaya masyarakat yang terdiri dari berbagai etnis diantaranya Cina, Arab,
45

Jawa dan Belanda serta agama yang beragam tercirikan dengan bangunan-

bangunan bersejarah yang berdiri di Kota Semarang. Bangunan-bangunan tersebut

menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Semarang yang terkenal. Berikut peta

wisata dan daftar wisata yang ada di Kota Semarang berdasarkan data yang ada di

pemerintahan Kota Semarang Tahun 2018

Sumber : (Babang, 2018)

Gambar 4. 3
Peta Pariwisata Kota Semarang
46

Tabel 4. 2
Objek Wisata Kota Semarang

WISATA OBJEK WISATA OBJEK


Wisata -Kota Lama Wisata Desa -Desa Kandri
Warisan -Pecinan - Desa Nangkasawit
Budaya -Stasiun - Desa Wonolopo
-Tawang - Kampung Anggrek
-Toko Oen - Kampung Jamalsari
-Lawang Sewu
Wisata -Goa Kreo Wisata -Lunpia
Alam -Tinjomoyo Kuliner -Wingko Babat
-Taman Wisata Margasatwa Khas -Bandeng Presto
Semarang Semarang -Ganjel Rel
-Pantai Marina -Kue Mochi
-Kampoeng Wisata Taman -Tahu Pong
Lele -Wedang Tahu
-Puri Maerokoco
-Kawasan Simpang Lima
-Tugumuda
-Gardu Pandang Taman
Tabanas Gombel
Wisata -Gereja Blenduk Wisata Air -Waduk Jatibarang
Religi -Gereja Gedangan -Pantai Maron
-Vihara Mahavira Graha -Kanal Banjir Barat
-Masjid Agung Jawa Tengh
-Masjid Besar Kauman
-Masjid Menara (Masjid
Layur)
-Pagoda Avalokitesvara
-Klenteng Gedung Batu
(Sam Poo Kong)
Wisata -Java super Mall Wisata -Taman Budaya Raden
Belanja -Mall Ciputra Semarang Pendidikan Saleh
-Bandeng Juwana -Museum Jamu Jago
-Transmart Semarang -Museum MURI
-Paragon Mall -Museum Jamu Nyonya
Meneer
-Museum
Perkembangan Islam
Jawa Tengah
-Museum Mandala
Bhakti
Sumber: (Pemerintahan Kota Semarang, 2017)
47

4.2. Analisis Data

4.2.1. Profil Informan

No Nama Status Keterangan

1 Munif (35 Tahun) Pelaku promosi melalui Pembuat akun @wisatasemarang


media sosial Instagram Mengenai Promosi Kota
Semarang Lewat Akun Instagram

2 Henry (45 Tahun) Pengamat promosi melalui Dosen Managemen Pariwisata


media sosial Instagram STIPARI Semarang

3 Angga (25 Tahun) Pengguna media sosial Masyarakat pengguna aktif


Instagram Instagram sejak tahun 2013

4 Arif (33 Tahun) Pelaku promosi melalui Admin akun @pemkotsemarang


media sosial Instagram

5 Andri (30 Tahun) Pelaku promosi melalui Admin akun


media sosial Instagram @disbudparkotasemarang

6 Sari (21 Tahun) Pengguna media sosial Pengguna aktif Instagram sejak
Instagram tahun 2014

7 Sofi (23 Tahun) Pengguna media sosial Penggunak aktif Instagram sejak
Instagram 2013

8 Hilda (23 Tahun) Pelaku promosi melalui Karyawan Nusantra Tour


media sosial Instagram Semarang

4.3. Strategi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram

Strategi promosi yang tepat akan menciptakan peluang agar apa yang

dijalankan tetap berada pada jalur yang benar untuk mencapai suatu kesuksesan.

Saat ini komunikasi merupakan salah satu strategi promosi yang digunakan sebagai

jembatan antara penjual dan pembeli termasuk dalam sektor pariwisata, maka dari

itu komunikasi dijadikan sebagai perhatian utama dalam bisnis. Akibat dari

perkembangan teknologi maka dapat mempengaruhi cara pelaku bisnis salah

satunya dalam hal berkomunikasi. Sosial media Instagram adalah salah satu media

komunikasi dan salah satu strategi promosi yang perlu di miliki untuk menjadi
48

jembatan antara pelaku bisnis dan calon pembeli agar komunikasi dapat dengan

mudah terjalin cepat dan efisien. Dengan menggunakan sosial media Instagram

maka para pengguna tidak perlu lagi memikirkan dimana lokasi orang yang akan

dihubungi dan waktu ketika dihubungi. Dengan memanfaatkan sosial media

Instagram, dapat menjadikan salah satu strategi promosi produk dan jasa yang

kreatif sehingga membuat pesan yang akan kirim ke pihak lain akan segera sampai

dalam hitungan detik.

1. Penciptaan konten

(Chua, 2014) menyatakan bahwa konten media merupakan berbagai

segala bentuk konten atau isi dalam sebuah media di dunia teknologi yang

ada pada saat ini seperti blog, wiki, forum diskusi, chatting, podcasting, pin

gambar digital, vidio, file vidio, iklan hingga berbagai bentuk konten media

lainnya yang terbentuk melalui buatan dari para pengguna sistem atau

layanan online yang sering kali dilakukan lewat sebuah situs media sosial.

Dalam media sosial Instagram sendiri yang memang berfokus pada visual

yakni foto ataupun video. Dalam melalukan promosi melalui media sosial

Instagram khususnya dalam sektor pariwisata foto dan vidio yang

menariklah menjadi bagian terpenting disini.

Menurut Bapak Munif (35 tahun) sebagai admin akun Instagram

@wisatasemarang menjelaskan“saya tidak mengambil foto dan vidio yang

ada di akun saya secara langsung karena keterbatasan waktu, foto dan vidio

itu di regram atau di tag sama followers”.


49

Gambar 4. 4
Wawancara Dengan Bpk Munif
Lokasi Taman Indonesia Kaya
Selanjutnya Bapak Arif (33 tahun) sebagai admin akun Instagram

@semarangpemkot menyatakan bahwa “bisanya kami mencari stock foto

yang sudah tersedia di image bank Kota Semarang dan kadang juga kita

dapat foto-foto tersebut dari lomba fotografer di semarang yang diadakan

oleh pemkot semarang.”.

Selanjutnya Bapak Andri (30 tahun) selaku admin akun Instagram

@ disbudparkotasemarang menyatakan bahwa “kita menyewa beberapa

fotografer setiap akan dilaksanakan event di Semarang dan dari blogger

yang telah kita ajak bekerjasama sebelumnya.”

Wawancara dengan Hilda (23 Tahun) selaku karyawan Nusantara

Tour Semarang mengatakan bahwa “ foto yang diungguh dalam Instagram

kebanyakan kita dapat dari repost pelanggan yang sudah memakai jasa biro
50

kita dan biasanya kita bikin suatu gambar editor sendiri untuk menampilkan

promo dari biro.”

Hasil wawancara diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa

cara untuk menciptakan konten dapat melalui beberapa cara di antaranya

adalah dengan mendapatkan isi konten dari image bank Kota Semarang,

berkerjasama dengan beberapa fotografer dan blogger, dan repost atau

hastag dari pengguna Instagram lain.

2. Penentuan Platform

Platform adalah arsitektur hardware/fondasi/standar bagaimana

sebuah sistem dimana aplikasi/program dapat berjalan, atau bisa juga

dikatakan Platform adalah dasar dari teknologi dimana teknologi yang lain

atau proses-proses dibuat (Putra, 2015). Dalam kegiatan promosi platform

tentu di nilai penting untuk menentukan rencana atau kegiatan-kegitan

promosi akan dilakukan.

Menurut Bapak Munif (35 tahun) sebagai admin akun Instagram

@wisatasemarang mengatakan bahwa “sebelumnya pada tahun 2010 saya

menggunkan twitter dan facebook dalam mempromosikan pariwisata Kota

Semarang, namun setelah beberapa tahun twiiter dan facebook mengalami

penurunan, seketika itu pun pengguna instagram melonjat dengan cepat.

Jadi ya untuk sekarang saya lebih fokus menggunakan Instagram untuk

promosi”.

Selanjutnya Bapak Arif (33 tahun) sebagai admin akun Instagram

@semarangpemkot mengatakan bahwa “kalo dari pemkot sendiri


51

sebenarnya kita menggunakan semua jenis media sosial buat promosi

seperti website, facebook,twitter, google+, Instagram, dll. Dari semua akun

itu yang paling banyak peminatnya Instagram dan website pemkot”.

Gambar 4. 5
Wawancara Dengan Bpk Arif
Lokasi Balai Kota Semarang

Berdasaran wawancara dengan Bapak Andri (30 tahun) selaku

admin akun Instagram @disbudparkotasemarang beliau menyatakan

bahwa“ untuk mengikuti perkembangan era sekarang, promosi lewat media

sosial itu sangat penting. Saat ini dari kami fokus utamanya tetap

mengembangkan promosi via website, instagram, fb, dan twitter aja.

Karena masyarakat Semarang mayoritas menggunakan akun tersebut.”

Wawancara dengan Hilda (23 tahun) selaku karyawan Nusantara

Tour Semarang mengatakan bahwa “setelah survei pada pelanggan,

kebanyakan dari mereka banyak yang menggunakan media sosial


52

Instagram. Pada jaman modern seperti ini ya promosi lewat Instagram itu

perlubiar jangkauan promosi kita lebih luas.”

Hasil dari pernyataan diatas tersirat bahwa dalam menentukan

platform dalam berpromosi perlu melakukan survei terlebih dahulu tentang

media sosial apa saja yang memiliki potensi cukup tinggi dalam menarik

minat masyarakat. Dari hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan

media sosial Instagram dinilai memiliki potensi yang cukup tinggi untuk

dijadikan media dalam kegiatan promosi. Media sosial Instagram

merupakan media yang berfokuskan pada visual terutam foto dan vidio, bisa

dikatakan bahwan media sosial Instagram efektif digunakan dalam

mempromosikan pariwisata di Kota Semarang. Hal ini selaras dengan

pendapat Menurut Van Dijk dalam (Atiko, 2016) media sosial adalah

platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang

memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Oleh

karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online

yang menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan

sosial.

3. Membuat Rencana Program

Setelah menentukaan platform yang akan digunakan dan telah

mempersiapkan konten dengan matang, rencana program harus di tertata

dengan baik. Rencana program perlu dibuat agar tujuan yang di inginkan

dapat tercapai. Dalam penelitian ini adalah membuat rencana program yang

akan diimplementasikan melalui media sosial Instagram.


53

Menurut Bapak Munif (35 tahun) sebagai admin akun Instagram

@wisatasemarang mengatakan bahwa “iya kalo mau meniti karir di online

ya ga boleh ketinggalan info, kalo ketinggalan ya kita selasai. Banyak akun-

akun Instagram yang mengalami kegagalan dalam promosi. Jadi ya sebisa

mungkin kita harus selalu update dengan informasi sekarang”. Maksut dari

pernyataan diatas adalah dalam melakukan kegiatan promosi melalui media

online harus mengikuti perkembangan informasi pada situasi saat ini.

Membagikan informasi terbaru dapat menarik perhatian masyarakat dan

menarik minat untuk berkunjung. Dapat diartikan pola update menjadi

bagian penting dalam melakukan promosi melalui media sosial Instagram.

Selanjutnya wawancara dengan Bapak Arif (33 tahun) sebagai

admin akun Instagram @semarangpemkot beliau mengatakan bahwa

“Sesekali Kita juga ngadain kuis di Instagram, ya walaupun hadiahnya ga

besar tapi setidaknya dapat menarik minat masyarakat untuk mengikuti

akun kita.” Dalam kegiatan menarik perhatian masyarakat menciptakan

awareness juga dianggap efektif dalam kegiatan promosi dengan tujuan

dapat menciptakan interaksi.

Wawancara dengan Bapak Andri (30 tahun) selaku admin akun

Instagram @ disbudparkotasemarang beliau mengatakan “gak ada strategi

khusus sih buat bikin caption, yang terpenting menggunakan bahasa yang

sopan dan menarik aja biar bisa dikomen sama followers, semakin banyak

yang komen atau like kan dari sama kita bisa tau seberapa banyak orang

yang udah liat postingan kita”. Maksut dari pernyataan diatas adalah dalam

setiap postingan foto atau vidio caption yang berisikan bahasa promosi yang
54

baik dan menarik, agar apa yang ingin di sampaikan ke masyarakat dapat

diterima secara baik dan tidak menimbulkan kebingungan. Caption yang

baik mampu menimbulkan interaksi antar sesama followers dan interaksi

followers dengan admin akun Instagram. Instagram merupakan media

sosial yang berfokuskan pada visual namun penciptaan konten foto dan

vidio harus disertai dengan caption atau keterangan dari foto atau vidio

tersebut.

Gambar 4. 6 Wawancara Dengan Bpk Andri


Lokasi Rumah Bpk Andri (Jl. Woltermangunsidi Kec. Genuk Kota
Semarang)

Wawancara dengan Hilda (23 tahun) selaku karyawan Nusantara

Tour Semarang mengatakan bahwa “update konten kita selalu menyesuai

timeline situasi saat ini, terutama saat musim liburan tiba atau weekand

minimal kita update setiap 2 hari sekali


55

Hasil dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan

program promosi melalui media sosial Instagram harus memperhatikan

beberapa hal diantaranya dengan memperhatikan pola update konten,

menciptakan awaneress, memperhatikan penulisan caption yang baik, dan

menjalin interaksi dengan followers juga di perlukan dalam promosi melalui

media sosial Instagram.

4. Implementasi Program

Program yang telah dieksekusi dan direncanakan langsung

diimplementasikan melalui media sosial yang telah dipilih. Berikut program

yang diimplementasikan dalam promosi melalui media sosial Instagram.

a. Menciptakan Awareness

Wawancara dengan Bapak Arif (33 tahun) sebagai admin akun

Instagram @semarangpemkot beliau mengatakan bahwa “Sesekali Kita

juga ngadain kuis di Instagram, ya walaupun hadiahnya ga besar tapi

setidaknya dapat menarik minat masyarakat untuk mengikuti akun kita.”

Dalam menciptakan awareness strategi promosi yang dilakukan adalah

dengan membuat kuis berhadiah bagi para follower dengan tujuan dapat

menciptakan interaksi, membuat berbagai kegiatan bersama beberapa

blogger dan instagram infuencer baik dari dalam dan luar negeri. Selain

sebagai kegiatan kerja sama dalam mempromosikan pariwisata Kota

Semarang, keseluruh masyarakat Kota Semarang pada khususnya dan

masyarakat Indonesia pada umumnya.


56

b. Pola Update

Wawancara dengan Bapak Munif Menurut Bapak Munif (35 tahun)

sebagai admin akun Instagram @wisatasemarang mengatakan bahwa “Pola

update konten pada akun Instagram dilakukan dengan menyesuaikan

timeline. Timeline tersebut berisi tanggal untuk update konten, foto-foto,

dan video yang telah ditentukan, waktu untuk mengunggah konten, hingga

waktu untuk merepost foto atau video dari follower yang dipilih oleh

admin. Jumlah konten yang harus diunggah ke dalam akun Instagram yaitu

2 hingga 3 foto dalam sehari dengan waktu yang telah ditentukan sesuai

dengan timeline, sedangkan video harus diunggah dalam waktu minimal

seminggu sekali. Selain menyesuaikan dengan timeline yang telah

dipersiapkan, admin juga mengunggah konten secara spontanitas.”

Wawancara dengan Hilda (23 tahun) selaku karyawan Nusantara

Tour Semarang mengatakan bahwa “update konten kita selalu menyesuai

timeline situasi saat ini, terutama saat musim liburan tiba atau weekand

minimal kita update setiap 2 hari sekali .”

c. Strategi Penulisan Caption

Wawancara dengan Bapak Andri (30 tahun) selaku admin akun

Instagram @ disbudparkotasemarang beliau mengatakan “gak ada strategi

khusus sih buat bikin caption, yang terpenting menggunakan bahasa yang

sopan dan menarik aja biar bisa dikomen sama followers, semakin banyak

yang komen atau like kan dari sama kita bisa tau seberapa banyak orang

yang udah liat postingan kita”. Penulisan caption dalam akun Instagram

tidak menggunakan strategi khusus. Dalam penulisan caption hal terpenting


57

adalah harus menggunakan bahasa promosi yang baik. Hal ini diharapkan

agar dapat menciptakan engagement kepada para follower seperti adanya

interaksi dengan cara followers memberikan respon pada setiap konten

yang diunggah. Bahasa promosi yang mampu menciptakan engagement

terhadap follower yang dimaksud adalah menulis caption dengan cara

memberikan fakta-fakta menarik mengenai konten yang diunggah, dan

menulis caption dalam bentuk pertanyaan yang dianggap sangat efektif

menciptakan interaksi dengan follower karena kolom komentar akan

langsung ramai dengan respons dari follower.

d. Interaksi dengan followers

Wawancara dengan Bapak Andri (30 tahun) selaku admin akun

Instagram @ disbudparkotasemarang beliau mengatakan “gak ada strategi

khusus sih buat bikin caption, yang terpenting menggunakan bahasa yang

sopan dan menarik aja biar bisa dikomen sama followers, semakin banyak

yang komen atau like kan dari sama kita bisa tau seberapa banyak orang

yang udah liat postingan kita”. Pengguna media sosial Instagram dianggap

sedikit berbeda dengan pengguna media sosial lainnya. Interaksi yang

terjadi dalam Instagram justru terjadi antar followers itu sendiri. Apabila

admin membuat caption berupa pertanyaan ataupun fakta, pada kolom

komentar akan muncul para pengguna yang me-mention username

pengguna lainnya. Disana mereka akan saling berinteraksi membahas foto

atau video yang diunggah tersebut sehingga admin merasa terbantu karena

tidak perlu menjawab pertanyaan dari followers. Admin tentu tetap

melakukan interaksi walaupun sudah terbantu oleh para follower. Jenis


58

pertanyaan yang biasanya direspon oleh admin adalah informasi lebih lanjut

mengenai suatu kegiatan yang telah di posting, ada followers yang

menyarankan daerah asalnya untuk dipromosikan atau beberapa pihak yang

mengajak kerja sama.

5. Monitoring dan Evaluasi

Wawancara dengan Bapak Munif Menurut Bapak Munif (35 tahun)

sebagai admin akun Instagram @wisatasemarang mengatakan bahwa

“Setiap hari kita selalu ngecek postingan kita, entah itu komentar, like,

followers. Dari situ kita bisa lihat repon masyarakat bagaimana”. Dari

hasil wawancra tersebut dapat diartikan bahwa monitoring dilakukan setiap

hari.

Selanjutnya wawancara dengan Bapak Andri (30 tahun) selaku

admin akun Instagram @disbudparkotasemarang beliau mengatakan bahwa

“Kometar-komentar yang masuk dalam setiap postingan kita selalu baca,

yang berisi masukan kita kumpulkan dan kita evaluasi”.

Wawancara dengan Bapak Arif (33 tahun) sebagai admin akun

Instagram @semarangpemkot beliau mengatakan bahwa “Dari banyaknya

komentar yang masuk beberapa komentar yang masuk kita saring kita

jadikan bahan masukan buat kita.”

Wawancara dengan Hilda (23 tahun) selaku karyawan Nusantara

Tour Semarang mengatakan bahwa “ Kita selalu menjawab pertanyaan

yang masuk dikolom komentar yang sekiranya berkaitan dengan biro kami.”

Hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan oleh peneliti

bahwa monitoring dilakukan setiap hari oleh admin yang mengelola akun
59

media sosial Instagram. Melalui Komentar atau pesan yang masuk di setiap

postingan foto dan vidio akan di saring untuk dijawab dan dilalukan

evaluasi. Evaluasi dapat dilakukan tiap satu hari, satu minggu, satu bulan,

triwulan, enam bulan, dan tahunan.

Hasil penelitian yang didapat dari wawancara diatas adalah strategi promosi

pariwisata yang dilakukan tidak berbada dengan toeri tahap-tahap yang harus

dilakukan sebagai strategi pemasaran melalui media sosial menurut Zarella dalam

(Atiko, 2016) diantaranya, yaitu :

1. Monitoring, Monitoring media sosial merupakan proses yang harus

dilakukan secara terus menerus.

2. Merespons, Kecepatan merespons sangat penting, sehingga merespons

komentar ataupun pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan muncul di

media sosial.

3. Riset, survei lapangan perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang sedang

diminati masyarakat sekarang.

4. Kampanye Versus Ongoing Strategy, Kerja pemasaran media sosial dapat

dibagi menjadi dua jenis ongoing strategy dan kampanye. Ongoing

strategy adalah aktivitas yang di lakukan secara rutin. Kampanye

merupakan semacam pemasaran media sosial yang di miliki yang dapat

dilakukan dengan berbagai cara yaitu membagikan video-video viral,

kontes-kontes yang berhubungan dengan peluncuran-peluncuran produk

yang bertujuan untuk menarik, menginformasikan, dan mengingatkan

sehingga dapat mendatangkan pengunjung website ataupun follower yang


60

banyak di media sosial. Kegiatan kampanye harus disesuaikan dengan

ongoing strategy dan memiliki tujuan dan jadwal yang jelas.

5. Integrasi, Hampir setiap bagian di media sosial dapat berintegrasi dengan

minimal satu bagian lain dan pengguna salah satu media sosial menjadi

pengguna media sosial lain.

6. Call to Action (CTA), adalah undangan yang di buat kepada para

pengunjung situs untuk melakukan tindakan tertentu yang dapat

menguntungkan bisnis.

Penemuan diatas dapat pula di singkronkan dengan pendapat Thompson dan

Strikcland dalam Rachmat (2014) menegaskan strategi terdiri atas aktivitas-

aktivitas yang penuh daya saing serta pendekatan-pendekatan bisnis untuk

mencapai kinerja yang memuaskan (sesuai target). Sedangkan promosi menurut

Tjiptono (2008:200) ialah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk

menyampaikan atau menginformasikan suatu produk kepada pasar sasaran untuk

memberikan informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting

adalah keberadaannya untuk mendorong orang bertindak.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi promosi merupakan aktivitas-

aktivitas atau pendekatan-pendekatan bisnis yang digunakan untuk mencapai

target yaitu untuk dapat menyampaikan atau menginformasikan suatu produk ke

pasar sasaran yang dapat mendorong orang untuk bertindak. Hal itulah yang perlu

dilakukan dalam mencapai target mereka melalui aktivitas promosi pariwisata

menggunakan instagram yaitu untuk menentukan aktivitas-aktivitas atau cara-cara

pendekatan bisnis untuk mencapai kinerja yang memuaskan yaitu menciptakan

awareness dan meningkatkan jumlah wisatawan di Kota Semarang, baik


61

wisatawan dalam Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah maupun Indonesia

dengan cara menyampaikan atau menginformasikan produk ke pasar sasaran

tentang keistimewaannya untuk mendorong orang bertindak.

Hasil dari penelitian yang didapat mendukung penelitian sebelumnya

dilakukan oleh Gita Atiko, Ratih Hasanah Sudrajat, Kharisma Nasionalita (2016)

melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Promosi Pariwisata Melalui

Media Sosial Oleh Kementerian Pariwisata RI (Studi Deskriptif Pada Akun

Instagram @Indtravel)” hasil dari penelitian ini adalah Penyusunan strategi

promosi menggunakan media sosial Instagram yang dilakukan oleh Kemenpar

memiliki beberapa tahapan yang mampu mempermudah Kemenpar dalam

mencapai tujuannya. Tahapan yang dilakukan adalah penciptaan konten,

penentuan platform, perencanaan program, implementasi program, monitoring dan

evaluasi.

Selanjutnya Megasari Noer Fatanti dan I Wayan Suyadnya (2015)

melakukan penelitian yang berjudul “Bagaimana Instragram Menciptakan Objek

Tujuan Wisata” Hasil dari penelitian ini adalah Instagram sangat berguna untuk

mendukung promosi sebuah tempat yang menjadi tujuan wisata di Indonesia

khususnya di Bali dan Malang. Promosi pariwisata melalui media sosial Instagram

mempunyai konsep strategi dalam mempromosikannya, hal ini sesuai dengan

pendapat Suwarsono dalam bukunya “Manajemen Strategik: konsep dan alat

analisis”, strategi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan baik itu tujuan organisasi

atau perusahaan, maka strategi memiliki beberapa sifat antara lain:

a. Menyatu (unifed) : yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam organisasi

atau perusahaan.
62

b. Menyeluruh (comprehensive) : yaitu mencakup seluruh aspek dalam suatu

organisasi atau perusahaan.

c. Integral (integrated): yaitu seluruh strategi akan cocok atau sesuai dariseluruh

tingkatan (corporate, business, and functional).

4.4. Keunggulan dan Kelemahan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial

Instagram

Promosi merupakan suatu usaha mengenalkan kawasan wisata kepada calon

konsumen. Promosi yang dilakukan dapat memanfaatkan media online maupun

media konvensional khususnya Instagram. Untuk melihat kelebihan dan

kekurangan sebagaimana dibawah ini.

4.4.1. Keunggulan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram

Wawancara dengan Bapak Munif Menurut Bapak Munif (35 tahun)

sebagai admin akun Instagram @wisatasemarang mengatakan bahwa “ untuk

menggunakan Instagram tinggal download di play store aja sih, gratis. Gak ribet

kayak pakai website yg harus nyewa domain dan kena biaya macem-macem”.

Selanjutnya wawancara dengan Bapak Henry (45 tahun) selaku dosen

managemen pemasaran pariwisata STIPARI Semarang beliau mengatakan bahwa

“promosi pariwisata media sosial Instagram mempunyai kelebihan Instagram itu

sangat mudah untuk digunakan dalam hal promosi, orang-orang bisa

menggunakan kapan saja dan biaya yang terjangkau atau sangat murah.”
63

Gambar 4. 7 Wawancara Dengan Bpk Henry


Lokasi STIE PARI Semarang ( Jl. Benda Ngisor Kec. Gajahmungkur Kota
Semarang )

Hasil wawancara diatas tersirat bahwa Untuk menggunakan Instagram tidak perlu

membayar dan dapat memangkas biaya promosi, hanya cukup mengunduh lewat

Play Store atau Google Play atau juga bisa lewat membuka situsnya. Tidak seperti

jika menggunakan website sebagai media pemasaran, tentu harus menyewa domain

terlebih dahulu dengan biaya yang bermacam-macam, ini menjadi salah datu daya

tarik yang dimiliki oleh media sosial Instagram.

Lebih lanjut wawancara dengan Sari (21 tahun) sebagai pengguna Instagram

yang aktif sejak tahun 2014 mengatakah bahwa “Jaman sekarang semua orang

sudah pakai Instagram, Instagram bisa di akses dimanapun dan kapanpun yang

penting hp ada koneksi internet aja.”


64

Gambar 4. 8 Wawancara Dengan Sari


Lokasi Rumah Sari (Jl. Majapahit No.58 Kec. Gayamsari Kota Semarang)

Wawancara dengan Hilda (23 tahun) selaku karyawan Nusantara Tour

Semarang mengatakan bahwa “setelah survei pada pelanggan, kebanyakan dari

mereka banyak yang menggunakan media sosial Instagram. Pada jaman modern

seperti ini ya promosi lewat Instagram itu perlubiar jangkauan promosi kita lebih

luas.”

Selanjutnya wawancara dengan Bapak Arif (33 tahun) sebagai admin akun

Instagram @semarangpemkot beliau mengatakan bahwa “Hampir semua

masyarakat Kota Semarang bisa mengkases media sosial Instagram ini,

masyarakat yang mau liburan bisa mengecek terlebih dahulu di Instagram untuk

tempat yang akan mereka kunjungi.”

Wawancara dengan Sofie (23 tahun) sebagai pengguna aktif Instagram sejak

tahun 2013 mengatakan bahwa “ dengan adanya Instagram membatu sekali, jadi
65

kita bisa mencari tempat refrensi dahulu sebelum berlibur, kita jadi bisa ada

pandangan tentang tempat yang kita tuju melalui foto dan vidio yang udah kita

search di Instagram.”

Gambar 4. 9 Wawancara Dengan Sofie Lokasi Rumah Sofie


(Jl. Pedurungan Kec. Gayasari Kota Semarang )

Pernyataan diatas menunjukkan bahwa media sosial Instagram memilik

pengguna yang cukup tinggi di Kota Semarang, hal ini terjadi karena media sosial

Instagram dapat dimiliki oleh setiap orang. Instagram memberikan kemudahan

kepada penggunanya dengan menawarkan Instagram sebagai media yang cepat

menarik minat masyarakat untuk menggunakannya. Instagram memudahkan

penggunanya dalam memposting foto atau video, mencari foto dan vidio suatu

tempat, memfollow, mengomentari, saling berbagi cerita, memberi tanda suka,

hingga mencari hastag pun dapat dilakukan dengan mudah. Dari segi promosi

Instagram merupakan media promosi yang mudah di gunakan dengan mempunyai

kelebihan memberikan koneksi dengan beberapa media sosial lainnya.


66

Wawancara dengan Bapak Andri (30 tahun) selaku admin akun Instagram

@ disbudparkotasemarang mengatakan bahwa “ promosi pakek Instagram itu lebih

enak, jadi misalkan kita mau upload 1 foto atau vidio lewat Instagram kita bisa

sambungkan ke akun Facebook atau akun Twitter kita. Jadi ga banyak makan

waktu juga”.

Hasil penelitian yang di dapat dari wawancara diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa keunggulan promosi melalui media sosial Instagram

diantaranya adalah :

a. Media promosi yang tidak berbayar

b. Media yang dapat digunakan kapan saja

c. Media yang mudah untuk digunakan

d. Media yang dapat terkoneksi dengan media sosial lain

e. Media yang memiliki banyak pengguna

4.4.2. Kelamahan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram

Wawancara dengan Bapak Henry (45 tahun) selaku dosen managemen

pemasaran pariwisata STIPARI Semarang beliau mengatakan bahwa “foto yang di

upload terkadang tidak sesuai dengan keadaan dilapangan, dan hal ini kadang

membuat orang-orang kecewa setelah mengunjungi lokasi tersebut, dan tentunya

hal berdampak negatif terhadap tempat wisata tersebut karena susah lagi untuk

dikunjugi dikemudia hari.”

Selanjutnya wawancara dengan Angga (25 Tahun) sebagai pengguna aktif

Instagram sejak tahun 2013 mengatakan bahwa “foto yang di lihat di Instagram

terkadang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya, tidak sebagus yang di foto,

dan baiknya kita lihat-lihat dahulu sebelum mengunjungi.”


67

Gambar 4. 10 Wawancara Dengan Angga


Lokasi Rumah Angga (Jl. Gemah No. 08 Kec. Pedurungan Kota Semarang

Wawancara dengan Bapak Andri (30 tahun) selaku admin akun Instagram @

disbudparkotasemarang beliau mengatakan “kelemahan kami dalam melakukan

promosi wisata menggunakan Instagram ini sebenarnya tidak terlalu banyak,

terkadang masalahnya tidak terlalu update dan kadang ketinggalan informasi-

informasi yang terbaru”.

Selanjutnya wawancara dengan Hilda (23 tahun) selaku karyawan Nusantara

Tour Semarang mengatakan bahwa “banyaknya komentar spam yang bisa masuk

di kolom komentar Instagram.”


68

Gambar 4. 11 Wawancara Dengan Hilda


Lokasi Kantor Nusantara Tour (Pusat pertokoan Simpanglima block C/6
peleburan Kota Semarang)

Hasil penelitian yang di dapat dari hasil pernyataan informan diatas dapat

disimpulkan bahwa dalam melalukan promosi melalui media sosial Instagram juga

terdapat kelemahannya diantaranya adalah :

1. Harus update secara berkala

2. Keaslian produk yang masih diragukan

3. Rawan spamming, kemudahan yang diberikan Instagram dalam hal ini

berinteraksi, membuat media sosial ini rawan spamming. Biasanya

spamming banyak terlihat pada bagian komentar. Namun, dapat

menyiasatinya dengan memberlakukan private pada kaun Instagram yang

dimilki agar tidak sembarang orang dapat berkomentar pada postingan

pemilk akun.
69

Hasil penelitian dari wawancara diatas senada dengan yang di ungkapkan

oleh (Kartamukti, 2015) bahwa pemasaran melalui media iklan online memiliki

kelebihan dan kekurangan diantaranya:

a. Kelebihan

1. Pemangkasan biaya perantara pasar karena pembeli dapat langsung

dengan pihak produsen dalam pembelian barang.

2. Biaya pemasangan iklan yang murah.

3. Jaringan area global.

4. Tidak terbatas ruang dan waktu.

a. Kekurangan

1. Konsumen masih ragu dalam pemesanan barang melalui internet

karena factor kekawatiran dan keamanan.

2. Untuk beberapa jenis produk, konsumen merasakan adanya

kekawatiran apakah barang yang terlihat di monitor betul-betul

persis seperti yang diinginkan.

4.5. Prospek Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram

Perkembangan media sosial membuat potensi penyebaran informasi

semakin besar. Penyebaran informasi lewat media sosial dapat memberikan

keuntungan maupun kerugian tergantung dari cara penggunaannya. Dengan

menggunakan media sosial secara tepat, berpotensi dalam meningkatkan minat

wisata bagi para pengguna internet yang membaca dan mengikuti media sosial

tersebut. Penggunaan media sosial yang tepat diantaranya adalah dengan proses

persuasi dan menjalin kedekatan emosional sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan para pengikut akun tersebut terhadap informasi yang diberikan.


70

Berdasarkan wawancara dengan Angga (25 Tahun) sebagai pengguna aktif

Instagram sejak tahun 2013 mengatakan bahwa “ saya sebagai warga sangat

terbantu atas informasi melalui media social hal ini positif sekali dilakukan di

zaman sekarang ini, saya (masyarakat) juga sedikit paham mengenai Instagram,

dengan adanya promosi lewat media sosial ini, tentu orang-orang jika ingin

berwisata, bisa memilih atau melihat-lihat lokasi terlebih dahulu sebelum pergi

berwisata”.

Selanjutnya wawancara dengan Bapak Arif (33 tahun) sebagai admin akun

Instagram @semarangpemkot beliau menyatakan bahwa “ saya melihat promosi

melalui media sosial Instagram efektif sekali di zaman sekarang ini, tentunya

Pemerintah harus secara serius dan mempunyai strategi yang lebih dalam hal

promosi ini, supaya Kota Semarang tidak ketinggalan dengan kota-kota lainnya,

seperti Jakarta, Bandung, Djogjakarta, Malang dan kota-kota lainnya yang

wisatanya sudah lebih maju, selain itu kami dari pemerintah akan berkolaborasi

dnegan pencinta pariwisata untuk mempromosikannya”.

Wawancara dengan Hilda (23 tahun) selaku karyawan Nusantara Tour

Semarang mengatakan bahwa “ Instagram menjadi media yang sangat efektif

karena pada jaman sekarang hampir semua orang menggunakan Instagram,

hampir setiap waktu luang semua orang membuka instagram dimanapun dan

kapanpun.”

Wawancara dengan Bapak Henry (45 tahun) selaku dosen managemen

pemasaran pariwisata STIPARI Semarang beliau mengatakan bahwa “ dalam era

modern seperti ini tentunya jika ingin terus berkembang harus mengikuti

perkembangan masyarakat. Dalam sektor pariwisata di Kota Semarang untuk saat


71

ini banyak mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Tentunya promosi

harus lebih gencar dilakukan, promosi melalui media online seperti Instagram

sangat efektif dilalukan mengingat minat masyarakat sekarang lebih cenderung

menyukai hal yang berbasis online.”

Hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa promosi melalui

media sosial Instragram sangat efektif dilalukan untuk kedepannya. Hal ini selaras

dengan Jurnal Binus Business Review Vol.1 No.2 dalam (Indika & Jovita, 2017)

yang mengemukakan bahwa semakin gencar kegiatan promosi yang dilakukan

perusahaan, maka konsumen akan semakin tertarik dan terpengaruh sehingga

akhirnya konsumen akan membeli produk yang dihasilkan dan ditawarkan

perusahaan / Pemerintah.

Seperti yang telah ditulis oleh Big Harry dalam (Helpiastuti, 2017) bahwa

dunia bisnis sudah demikian berkembang, semenjak dunia bisnis mengenal Internet.

Salah satu yang mulai menjadi semacam jamur adalah pemasaran dengan saluran

media sosial dan yang belakangan mulai menjadi gosip adalah Instagram.

Instagram kini tidak hanya hadir sebagai salah satu alternatif dalam

bersosialita dengan dunia maya, tetapi juga bisa menjadi alaternatif baru dalam

melancarkan bisnis. Meski hingga kini Facebook masih menjadi medai sosial

terbesar dengan aktivasi terbesar di dunia, tetapi Instagram mampu menawarkan

lebih dari sekedar itu.

Faktor yang menjadikan Instagram sebagai media pemasaran dapat dlihat

dari dua dimensi yaitu dimensi sosial dan dimensi kreatifitas. Dimensi media

sosial meliputi, medai sosial mempunyai daya tarik, dapat dimiliki setiap orang,

media sosial dapat menarik perhatian. Dimensi kreatifitas meliputi kreatifitas


72

menciptakan alternatif baru dalam dunia promosi, pengambilan foto yang

menarik, penggunaan efek foto pada Instagram, kreatifitas dalam menulis caption

semenarik mungkin, dan menjadikan foto mempunyai karakter sehingga dapat

mudah di ingat. Hal ini selaras dengan pendapat dari (Rangkuti, 2010)

menyatakan pada umumnya kegiatan promosi harus mendasarkan kepada tujuan

sebagai berikut:

1. Modifikasi tingkah laku

Kegiatan promosi yang bertujuan untuk berusaha mengubah tingkah laku

konsumen dengan menciptakan kesan baik tentang produk dan mendorong

pembelian produk oleh konsumen, sehingga konsumen yang dari tidak

menerima suatu produk akan menjadi setia terhadap produk.

2. Memberitahu

Kegiatan promosi yang bersifat memberikan informasi mengenai harga,

kualitas, syarat pembeli, kegunaan, dan keistimewaan sebuah produk

kepada pasar yang dituju untuk membantu konsumen dalam mengambil

keputusan untuk membeli.

3. Membujuk

Kegiatan promosi yang bersifat membujuk dan mendorong konsumen

untuk melakukan pembelian atas produk yang ditawarkan. Perusahaan

lebih mengutamakan penciptaan kesan positif kepada konsumen agar

promosi dapat berpengaruh terhadap perilaku pembeli dalam waktu yang

lama.
73

4. Mengingatkan

Kegiatan promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan untuk

mempertahankan merek produk di hati masyarakat, dan mempertahankan

pembeli yang akan melakukan transaksi pembelian secara terus-menerus.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terkait “Mengembangkan

Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram di Kota Semarang”. Maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Strategi promosi pariwisata Kota Semarang melalui media sosial

Instagram melalui tahab-tahab sebagai berikut :

a. Penciptaan Konten

Penciptakan konten dapat melalui beberapa cara di antaranya

adalah dengan mendapatkan isi konten dari image bank Kota

Semarang, berkerjasama dengan beberapa fotografer dan

blogger, dan repost atau hastag dari pengguna Instagram lain.

b. Penentuan Platform

Penentukan platform dalam berpromosi perlu melakukan survei

terlebih dahulu tentang media sosial apa saja yang memiliki

potensi cukup tinggi dalam menarik minat masyarakat. Dari

hasil wawancara dapat ditarik kesimpulan media sosial

Instagram dinilai memiliki potensi yang cukup tinggi untuk

dijadikan media dalam kegiatan promosi.

74
75

c. Membuat Rencana Program

1. Pola update konten

2. Menciptakan awaneress

3. Penulisan caption yang baik

4. interaksi dengan followers

d. Implementasi Program

e. Monitoring dan Evaluasi

2. Keunggulan dan kelamahan promosi pariwisata melalui media sosial

Instagram

a. Keunggulan promosi pariwisata melalui media sosial Instagram

1) Media promosi yang tidak berbayar

2) Media yang dapat digunakan kapan saja

3) Media yang mudah untuk digunakan

4) Media yang dapat terkoneksi dengan media sosial lain

5) Media yang memiliki banyak pengguna

b. Kelemahan promosi pariwisata melalui media sosial Instagram

1) Harus update secara berkala

2) Keaslian produk yang masih diragukan

3) Rawan spamming
76

3. Promosi pariwisata melalui media sosial Instagram tentunya

mempunyai prospek yang sangat efektif dilalukan untuk kedepannya,

Instagram kini hadir selaras dengan kemajuan zaman, semua orang bisa

akses Instagram, semua orang bisa mendapatkan informasi pariwisata

yang terbaru, tentunya hal ini sangat efektif sekali dalam hal

mempromosikan tempat-tempat wisata di Kota Semarang.

5.2. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

Para calon peneliti selanjutnya diharapkan bisa melanjutkan penelitian

ini densgan membahas tema lain yang mempengaruhi

mempengengaruhi Pariwisata kota semarang di kenal masyarakat Kota

Semarang, Jawa Tengah maupun masyarakat Indonesia.

2. Bagi Pemerintah Kota Semarang dan komunitas-komunitas pecinta

wisata Kota Semarang

Kepada Pemerintah Kota Semarang dan komunitas-komunitas pecinta

wisata Kota Semarang semakin mengenalkan atau mempromosikan

secara terus-menerus wisata yang ada di Kota Semarang supaya lebih

di kenal masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah maupun masyarakat

Indonesia.

3. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi menambah kajian penelitian

dan diharapkan dapat meningkat kepedulian dunia pendidikan untuk

Pariwisata.
77

4. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat menyaring segala informasi yang didapatkan dan

membagikan kembali informasi yang didapatkan, khususnya dalam hal

ini terkait dengan promosi Pariwisata melalui media sosial Instagram

di Kota Semarang, Jawa Tengah maupun Indonesia.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini, peneliti menghadaoi beberapa keterbatasan

yang dapat mempengaruhi kondisi dari penelitian yang dilalukan. Adapaum

keterbatasan tersebut antara lain :

1. Waktu yang tersedia untuk menyelesaiakan penelitian ini relatif

pendek

2. Kurangnya referensi buku dalam melalukan penelitian ini

5.4. Agenda Penelitian Yang Akan Datang

Pada penelitian selanjutnya lebih memperbanyak informan-informan yang

diwawancarai maupun sumber-sumber otentik lainnya dalam penelitian, sehingga

diharapkan menghasilkan hasil yang berbeda. Selain itu penelitian selanjutnya

dapat menggunakan metode penelitian yang berbeda, seperti metode kuantitatif

sehingga dapat dijadikan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Antony, M., 2008. What Is Social Media. London: iCrossing.


Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V.
Jakarta: Rieneka Cipta.
Atiko, d., 2016. Analisis Strategi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Oleh
Kementrian Pariwisata Ri (Studi Deskritif Pada Akun Instagram
@INDTRAVEL). Jurnal Sosioteknologi, Volume 15.
Atmoko, B. D., 2012. Instagram Handbook. Jakarta: Media Kita.
Babang, 2018. Kumpulan Tempat Wisata di Semarang Jawa Tengan. [Online]
Available at: www.wisatabang.com/tempat-wisata-di-semarang-jawa-
tengah/
[Diakses 06 Januari 2019].
Boyd, M. D. & Ellison, B. N., 2008. Social Network Sites : Definition, Histoty, and
Scholarship. Journal Of Computer Mediated Communication, International
Communication Association.
BPS Kota Semarang, 2018. Kota Semarang Dalam Angka 2018. Semarang: BPS
Kota Semarang.
Buging, B., 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Chariri, A., 2009. Landasan Filsafat dan Metode Penelitian Kualitatif. Semarang:
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Chua, T.-S. J. L. M. M., 2014. Mining User Generated Content. Chapman and
Hall/CRC, p. 7.
Creswell, J. W., 2008. Reseacrh Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed Edisi ketiga. Bandung: Pustaka Pelajar.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, 2017. Jumlah Pengunjung
wisatawan Kota Semarang, Kota Semarang: Pemerintahan Kota Semarang.
Dispendukcapil, 2018. Jumlah Penduduk Kota Semarang. [Online]
Available at: dispendukcapil.semarangkota.go.id/statistik/jumlah-penduduk-
kota-semarang/2018-06-04
[Diakses Minggu Januari 2019].
Djaelani, R. A., 2013. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif.
Jurnal Majalah Ilmiah Pawitatan, 20(01).
Fatanti & Suyadnya, 2015. Bagaimana Instagram Membuat Merek Destinasi.
Procedia- Sosial dan Ilmu Perilaku.

78
79

Helpiastuti, S., 2017. Media Sosial Dan Perempuan (Analisis Wacana terhadap
Facebook Sebagai Media Komunikasi Terkini Bagi Perempuan).
Indika, D. R. & Jovita, C., 2017. Jurnal Bisnis Terapan25ISSN 2580 - 4928 Volume
01, Nomor 01, Juni 2017 Media Sosial Instagram Sebagai Sarana Promosi
Untuk Meningkatkan Minat Beli Konsumen. Jurnal Bisnis Terapan, 1(01).
Irma, A., 2017. Peran Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Bisnis
Online (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Bisnis Online Beautyhomeshop).
Jurnal Online Kinesik , 4(2).
Jamieson & Fill, 2011. Marketing Communications. Heriot - Watt University:
Edinburgh Business School.
Judhita, C., 2012. Hubungan Pengguna Situs Jejaring sosial Facebook Terhadap
Perilaku Remaja Makasar. Jurnal Penelitian IPTEK-KOM.
Kartamukti, R., 2015. Strategi Kreatif dalam Priklanan. Yogyakarta: Cakra Ilmu.
Kotler & Keller, 2008. Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 13. Jakarta: Erlangga.
Kotler & Keller, 2012. Marketing Management Edisi 14 edition. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Kotler, P. & Keller, K. L., 2016. Marketing management 15th Edition. Boston:
Pearson Education.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), 2018. Destinasi Pariwisata,
Semarang: Pemerintahan Kota Semarang.
Pemerintahan Kota Semarang, 2017. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ), Semarang: Pemerintahan Kota Semarang.
Puntoadi, D., 2011. Menciptakan Penjualan Melalui Social Media. ID penyunt.
Jakarta: PT Elex Komputindo.
Putra, A. T., 2015.Pengertian Platform. [Online] Available at:
http://andikatipu.blogspot.com/2015/06/pengertianplatform.htm[Diakses
Sabtu Desember 2018].
Rangkuti, F., 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus - Integrated
Marketing Communications. Jakarta: Gramedia Pustaka utama.
Rangkuti, F., 2010. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Rouse, M., 2017. Instagram. [Online] Available at:
https://searchcio.techtarget.com/definition/Instagram[Diakses Minggu April
2018].
Rukmiyati & Suastini, 2016. Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku Wisatawan.
Conference on Management and Behavioral Studies.
80

Semarang, U., 2010. Pedoman Penyusunan Skripsi dan Ujian Skripsi. Semarang:
Universitas Semarang.
Soemanagara, R., 2008. Strategic Marketing Communication : Konsep Strategis
dan Terapan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Supangat, A., 2010. Statistik dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan
Nonparametrik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wijaya, E. & Ariyanti, P. M., 2018. Pengaruh Service Marketing Mix Terhadap
Keputusan Nasabah Untuk Menabung Pada Pt. Bank Mayapada Internasional
Tbk Cabang A.Yani Pekanbaru. Journal of Economic, Business and
Accounting (COSTING) , 1 No 2( 2597-5234).
Yoeti, O. a., 2010. Dasar-dasar Pengertian Hopitaliti dan Pariwisata. Bandung:
Alumni.
Yudhianto, 2017. 132 Juta Pengguna Internet Indonesia, 40% Penggila Medsos.
[Online]
Available at: https://inet.detik.com/cyberlife/d-3659956/132-juta-pengguna-
internet-indonesia-40-penggila-medsos
[Diakses Selasa April 2018].
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Hasil Tabulasi Wawancara

Informan Kunci
Persoalan Munif (35 Tahun) Andri (30 Tahun) Arif (33 Tahun) Hilda (23 Tahun)
Penelitian admin akun admin akun Instagram admin akun karyawan Katagori
Instagram @disbudparkotasemarang Instagram Nusantara Tour
@wisatasemarang @semarangpemkot Semarang
Bagaimana saya tidak kita menyewa beberapa bisanya kami mencari foto yang diungguh 1. penciptaan konten
mengambil foto dan fotografer setiap akan stock foto yang sudah dalam Instagram Penciptaan konten di
strategi promosi vidio yang ada di dilaksanakan event di tersedia di image bank kebanyakan kita dapat dari image bank
akun saya secara Semarang dan dari blogger Kota Semarang dan dapat dari repost Kota Semarang,
pariwisata langsung karena yang telah kita ajak kadang juga kita dapat pelanggan yang berkerjasama dengan
keterbatasan waktu, bekerjasama sebelumnya foto-foto tersebut dari sudah memakai jasa beberapa fotografer
melalui media foto dan vidio itu di lomba fotografer di biro kita dan dan blogger, dan repost
sosial Instagram regram atau di tag semarang yang biasanya kita bikin atau hastag dari
sama followers diadakan oleh pemkot suatu gambar editor pengguna Instagram
di Kota semarang sendiri untuk lain.
menampilkan promo
Semarang ? dari biro
sebelumnya pada “ untuk mengikuti kalo dari pemkot setelah survei pada 2.Penentuan Platform
tahun 2010 saya perkembangan era sendiri sebenarnya kita pelanggan,
menggunkan twitter sekarang, promosi lewat menggunakan semua kebanyakan dari
dan facebook dalam media sosial itu sangat jenis media sosial buat mereka banyak yang
mempromosikan penting. Saat ini dari kami promosi seperti menggunakan media
pariwisata Kota fokus utamanya tetap website, sosial Instagram.
Semarang, namun mengembangkan promosi facebook,twitter, Pada jaman modern

81
82

setelah beberapa via website, instagram, fb, google+, Instagram, seperti ini ya promosi
tahun twiiter dan dan twitter aja. Karena dll. Dari semua akun lewat Instagram itu
facebook mengalami masyarakat Semarang itu yang paling banyak perlubiar jangkauan
penurunan, seketika mayoritas menggunakan peminatnya Instagram promosi kita lebih
itu pun pengguna akun tersebut dan website pemkot luas
instagram melonjat
dengan cepat. Jadi
ya untuk sekarang
saya lebih fokus
menggunakan
Instagram untuk
promosi
iya kalo mau meniti gak ada strategi khusus sih Sesekali Kita juga update konten kita 3. Rencana Program
karir di online ya ga buat bikin caption, yang ngadain kuis di selalu menyesuai a. pola update konten
boleh ketinggalan terpenting menggunakan Instagram, ya timeline situasi saat b.menciptakan
info, kalo bahasa yang sopan dan walaupun hadiahnya ga ini, terutama saat awaneress
ketinggalan ya kita menarik aja biar bisa besar tapi setidaknya musim liburan tiba c.penulisan caption
selasai. Banyak dikomen sama followers, dapat menarik minat atau weekand yang baik
akun-akun Instagram semakin banyak yang masyarakat untuk minimal kita update d.menjalin interaksi
yang mengalami komen atau like kan dari mengikuti akun kita setiap 2 hari sekali dengan followers
kegagalan dalam sama kita bisa tau seberapa
promosi. Jadi ya banyak orang yang udah
sebisa mungkin kita liat postingan kita
harus selalu update
dengan informasi
sekarang
Pola update konten gak ada strategi khusus sih Sesekali Kita juga update konten kita 4. Implementasi
pada akun Instagram buat bikin caption, yang ngadain kuis di selalu menyesuai Program
dilakukan dengan terpenting menggunakan Instagram, ya timeline situasi saat a. pola update
menyesuaikan bahasa yang sopan dan walaupun hadiahnya ga ini, terutama saat b. Menciptakan
timeline. Timeline menarik aja biar bisa besar tapi setidaknya musim liburan tiba Awareness
tersebut berisi dikomen sama followers, dapat menarik minat atau weekand c.strategi penulisan
tanggal untuk semakin banyak yang masyarakat untuk minimal kita update caption
update konten, foto- komen atau like kan dari mengikuti akun kita setiap 2 hari sekali
83

foto, dan video yang sama kita bisa tau seberapa d.interaksi dengan
telah ditentukan, banyak orang yang udah followers
waktu untuk liat postingan kita
mengunggah konten,
hingga waktu untuk
merepost foto atau
video dari follower
yang dipilih oleh
admin. Jumlah
konten yang harus
diunggah ke dalam
akun Instagram yaitu
2 hingga 3 foto
dalam sehari dengan
waktu yang telah
ditentukan sesuai
dengan timeline,
sedangkan video
harus diunggah
dalam waktu
minimal seminggu
sekali. Selain
menyesuaikan
dengan timeline yang
telah dipersiapkan,
admin juga
mengunggah konten
secara spontanitas
Setiap hari kita selalu Kometar-komentar yang Dari banyaknya Kita selalu menjawab 5. monitoring dan
ngecek postingan kita, masuk dalam setiap komentar yang masuk pertanyaan yang evaluasi
entah itu komentar, postingan kita selalu baca, beberapa komentar masuk dikolom
like, followers. Dari yang berisi masukan dikita yang masuk kita saring komentar yang
situ kita bisa lihat
repon masyarakat
kumpulkan yang kita kita jadikan bahan sekiranya berkaitan
bagaimana evaluasi masukan buat kita dengan biro kami
Informan Kunci
Persoalan Munif (35 Tahun) admin Andri (30 Tahun) Arif (33 Tahun) Hilda (23 Tahun)
Penelitian akun Instagram admin akun Instagram admin akun karyawan Nusantara Katagori
@wisatasemarang @disbudparkotasemarang Instagram Tour Semarang
@semarangpemkot
Bagaimana untuk menggunakan promosi pakek Instagram itu hampir semua setelah survei pada a. Media promosi
Keunggulan Instagram tinggal lebih enak, jadi misalkan kita masyarakat Kota pelanggan, yang tidak
download di play store mau upload 1 foto atau vidio Semarang bisa kebanyakan dari berbayar
promosi aja sih, gratis. Gak ribet lewat Instagram kita bisa mengkases media mereka banyak yang
melalui b. Media yang
kayak pakai website yg sambungkan ke akun Facebook sosial Instagram menggunakan media
media sosial harus nyewa domain dan atau akun Twitter kita. Jadi ga ini, masyarakat sosial Instagram. dapat digunakan
Instagram ? kena biaya macem-macem banyak makan waktu juga yang mau liburan Pada jaman modern kapan saja
bisa mengecek seperti ini ya promosi c. Media yang
terlebih dahulu di lewat Instagram itu mudah untuk
Instagram untuk perlubiar jangkauan digunakan
tempat yang akan promosi kita lebih d. Media yang
mereka kunjungi luas
dapat terkoneksi
Informan Kunci
Henry (45 tahun) dosen Sari (21 tahun) pengguna Sofie (23 tahun) pengguna aktif Instagram dengan media
STIPARI Semarang Instagram yang aktif sejak tahun sejak tahun 2013 sosial lain
2014 e. Media yang
promosi pariwisata media Jaman sekarang semua orang dengan adanya Instagram membatu sekali, memiliki banyak
sosial Instagram sudah pakai Instagram, jadi kita bisa mencari tempat refrensi pengguna
mempunyai kelebihan Instagram bisa di akses dahulu sebelum berlibur, kita jadi bisa ada
Instagram itu sangat dimanapun dan kapanpun yang pandangan tentang tempat yang kita tuju
mudah untuk digunakan penting hp ada koneksi internet melalui foto dan vidio yang udah kita
dalam hal promosi, aja search di Instagram
orang-orang bisa
menggunakan kapan saja
dan biaya yang
terjangkau atau sangat
murah
85

Informan Kunci
Persoalan Henry (45 tahun) Angga (25 Tahun) Andri (30 tahun) Hilda (23 tahun)
Penelitian dosen STIPARI pengguna aktif selaku admin akun karyawan Katagori
Semarang Instagram sejak Instagram @ Nusantara Tour
tahun 2013 disbudparkotasemarang Semarang
Bagaimana foto yang di foto yang di lihat kelemahan kami dalam banyaknya 1. Harus update
Kelemahan upload terkadang di Instagram melakukan promosi komentar spam
secara berkala
promosi melalui tidak sesuai terkadang tidak wisata menggunakan yang bisa masuk
media sosial dengan keadaan sesuai dengan Instagram ini di kolom komentar 2. Keaslian
Instagram ? dilapangan, dan kenyataan sebenarnya tidak Instagram
produk yang
hal ini kadang sebenarnya, tidak terlalu banyak,
membuat orang- sebagus yang di terkadang masalahnya masih
orang kecewa foto, dan baiknya tidak terlalu update
diragukan
setelah kita lihat-lihat dan kadang
mengunjungi dahulu sebelum ketinggalan informasi- 3. Rawan
lokasi tersebut, mengunjungi informasi yang terbaru
spamming
dan tentunya hal
berdampak negatif
terhadap tempat
wisata tersebut
karena susah lagi
untuk dikunjugi
dikemudia hari
86

Informan Kunci
Angga (25 Tahun) Arif (33 tahun) sebagai Hilda (23 tahun) Henry (45 tahun) selaku
Persoalan sebagai pengguna aktif admin akun Instagram karyawan dosen STIPARI Semarang Katagori
Penelitian Instagram sejak tahun @semarangpemkot Nusantara Tour
2013 Semarang
Bagaimana saya sebagai warga saya melihat promosi Instagram dalam era modern seperti promosi
Prospek Promosi sangat terbantu atas melalui media sosial menjadi media ini tentunya jika ingin melalui media
Melalui Media informasi melalui Instagram efektif sekali yang sangat terus berkembang harus sosial
Sosial Instagram ? media social hal ini di zaman sekarang ini, efektif karena mengikuti perkembangan Instragram
positif sekali dilakukan tentunya Pemerintah pada jaman masyarakat. Dalam sektor sangat efektif
di zaman sekarang ini, harus secara serius dan sekarang hampir pariwisata di Kota dilalukan
saya (masyarakat) mempunyai strategi semua orang Semarang untuk saat ini untuk
juga sedikit paham yang lebih dalam hal menggunakan banyak mengalami kedepannya
mengenai Instagram, promosi ini, supaya Instagram, perkembangan yang
dengan adanya Kota Semarang tidak hampir setiap sangat signifikan.
promosi lewat media ketinggalan dengan waktu luang Tentunya promosi harus
sosial ini, tentu orang- kota-kota lainnya, semua orang lebih gencar dilakukan,
orang jika ingin seperti Jakarta, membuka promosi melalui media
berwisata, bisa Bandung, Djogjakarta, instagram online seperti Instagram
memilih atau melihat- Malang dan kota-kota dimanapun dan sangat efektif dilalukan
lihat lokasi terlebih lainnya yang wisatanya kapanpun mengingat minat
dahulu sebelum pergi sudah lebih maju, selain masyarakat sekarang
berwisata itu kami dari pemerintah lebih cenderung menyukai
akan berkolaborasi hal yang berbasis online.
dnegan pencinta
pariwisata untuk
mempromosikannya
87

Lampiran 2
Kartu Bimbingan Skripsi

2.1 Gambar tampak depan


88

2.2 Gambar Tampak Belakang


89

Lampiran 3

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata Mahasiswa
N.I.M. B. 131 .15.01 13
Nama Lengkap Ella Agustin Wardani
Tempat & Tanggal Lahir Grobogan, 27 Agustus 1995
Alamat Lengkap Ds. Sugihan Rt.002/015 Kel. Tuko Kec. pulokulon
Kab. Grobogan
No. Handphone 08s729582882

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal


I . Tahun 2010
- 2013 SMA N 1 Kradenan Grobogan
2. Tahun 2007 - 2010 SMp N I pulokulon Grobogan
3. Tahun 2001 - 2007 SD N Tuko Grobogan
C. Riwayat / pekerjaan
Pengalaman Berorganisasi
l. Bekerja sebagai SPc pada pr MAHKOTA JAYA sENTosA pada tahun
2013-2015.
2. Bekerja sebagai admin pada pr TUNGGUL SAKTI Semarang pada rahun
2015-2018.
3. Bekeda sebagai admin penjualan pada pr JAWASURYA KENCANA
INDAH pada tahun 20t8 -2019.

Semarang, 24 J anuari 20 19

Ella Agustin Wardani

Anda mungkin juga menyukai